Transcript

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

1. Judul

“Perawatan Kaki Klien Diabetes Mellitus “

2. Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama + 30 menit diharapkan klien dan

keluarga mampu memahami tentang perawatan kaki diabetik.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien maupun keluarga mampu:

1) Mengetahui masalah umum pada kaki diabetik

2) Menjelaskan penatalaksanaan perawatan kaki klien diabetes melitus

3. Tempat

Poli kaki diabetik Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin.

4. Waktu

Kegiatan penyuluhan dilakukan pada :

a. Hari/ tanggal : Senin, 2 Juni 2014

b. Pukul : 08.00 WITA - selesai

5. Sasaran

a) Peserta : Klien dan Keluarga yang menjalani perawatan kaki di poli kaki

diabetik RSUD Ulin Banjarmasin.

b) Jumlah : 20 orang.

6. Metode

Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi (tanya jawab)

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 1

7. Media dan Alat

Media yang digunakan adalah persentasi power point dan booklet. Sedangkan

alat yang digunakan adalah LCD, White screen.

8. Pembagian Kelompok/ Pengorganisasian

a. Ketua : Mega Silvia,S.Kep.

b. Moderator : Mutia Nor’aina,S.kep.

c. Pemateri : Muhlisoh, S.Kep.

d. Fasilitator dan observer : Enny Zahratunnisa,S.Kep.

e. Dokumentasi : Azizah Zahratun Nisa, S.Kep.

f. Perlengkapan : Aisyah, S.Kep.

9. Materi

(terlampir)

10. Rencana Pelaksanaan

Tahap kegiatan

waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media

Pendahuluan 5 menit 1. Memperkenalkan diri dan tim

2. Memberikan penjelasan mengenai topik penyuluhan kepada keluarga dan klien

3. Menanyakan kepada keluarga apakah ada yang sudah tahu atau belum tentang apa itu Perawatan kaki klien diabetik mellitus

1. Mendengarkan dan memperhatikan

2. Mendengarkan dan memperhatikan

3. Menjawab petanyaan yang diajukan penyaji

LCD, White Screen

Penyajian 15 menit a. Mengetahui masalah umum pada kaki diabetik

b. Menjelaskan

Mendengarkan dan memperhatikan

LCD, White Screen

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 2

penatalaksanaan perawatan kaki klien diabetes melitus

Penutup 10 menit 1. Memberikan umpan balik dengan menanyakan apakah ada yang ingin bertanya

2. Melakukan evaluasi dengan cara menunjuk salah satu orang /keluarga yang mau untuk menjawab/ menjelaskan pertanyaan tentang :

a. Mengetahui masalah umum pada luka kaki diabetik

b. Menjelaskan penatalaksanaan perawatan kaki klien diabetes melitus

3. Memberikan reinforcement kepada orang/keluatga yang menjawab pertanyaan dengan baik

4. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

5. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya kepada penyaji

6. Memberikan reinforcement kepada keluarga yang sudah

1. Memperhatikan dan menjawab pertanyaan

2. Memperhatikan dan menjawab pertanyaan

LCD, White Screen, leaflet

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 3

berpartisipasi aktif dalam kegiatan penkes

7. Mengakhiri kegiatan dengan salam

a. Persiapan Kegiatan

1) Membuat satuan acara penyuluhan.

2) Membuat kontrak dengan peserta penyuluhan.

3) Mempersiapkan bahan yang akan disampaikan.

4) Mempersiapkan alat media yang akan dipakai.

b. Proses Kegiatan

1) Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada peserta

2) Memberikan kuesioner tentang perawatan kaki klien diabetis mellitus

sebelum memulai penyuluhan

3) Menyampaikan topik dan tujuan yang penyuluhan

4) Menjelaskan materi penyuluhan kepada peserta.

5) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang

belum dimengerti dari materi yang dijelaskan penyuluh

6) Memberikan pertanyaan kepada peserta tentang materi yang sudah

disampaikan penyuluh.

7) Memberikan reinforcement kepada peserta yang aktif.

8) Menyimpulkan materi penyuluhan yang sudah disampaikan kepada

peserta

9) Menutup acara dengan mengucapkan salam dan terimakasih kepada

peserta.

10) Memberikan kuesioner tentang perawatan kaki klien diabetis mellitus

setelah dilakukan penyuluhan

c. Evaluasi Kegiatan

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 4

1) Evaluasi Strukutur

a) Tim penyuluh datang sebelum waktu yang ditetapkan untuk

mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan penyuluhan.

b) Kegiatan mulai jam 08.00

c) Materi dan media sudah tersedia

d) Pengunjung diminta menjadi peserta penyeluhan sebelum penyeluhan

dimulai.

2) Evaluasi Proses

a) Masing-masing tim telah menjalankan perannya masing-masing dengan

baik selama penyuluhan.

b) Kuesioner tentang perawatan kaki klien diabetis mellitus sebelum

penyuluhan dilakukan diberikam kepada peserta

c) Leaflet dibagikan kepada peserta setelah presentasi dari penyuluh

d) Penyuluhan dimulai tepat pada jam 08.00

e) Pengunjung yang ikut mendengarkan dan memperhatikan penyeluhan 5

orang.

f) Pengunjung cukup antusias mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir.

Peserta aktif mengikuti penyuluhan, ada peserta yang bertanya selama

penyuluhan.

g) Kuesioner tentang perawatan kaki klien diabetis mellitus setelah dilakukan

penyuluhan diberikan kembali kepada peserta

3) Evaluasi Hasil

75% sampel keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri

Peserta juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pemateri.

Lampiran : Materi Penyuluhan

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 5

PERAWATAN KAKI KLIEN DIABETES MELITUS

1. Masalah Umum Pada Kaki Diabetes

Luka melepuh pada kaki akibat pemakaian sepatu yang sempit atau baru pada

orang yang tidak diabetes adalah tapi hal yang biasa, tetapi bagi orang diabetes

luka tersebut akan menjadi masalah besar. Terdapat tiga alasan mengapa orang

dengan diabetes lebih tinggi resikonya mengalami masalah kaki, yaitu

(Misnadiarly. 2006):

1. Sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun

2. Berkurangnya perasaan pada kedua kaki

3. Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi.

Adanya masalah tersebut pada kaki diabetes, akan menimbulkan beberapa

masalah yang umumnya terjadi antara lain (Misnadiarly. 2006):

a. Kapalan, Mata Ikan dan Melepuh

Kapalan (callus), mata ikan (kutilmulmul) merupakan penebalan atau

pengerasan kulit yang juga terjadi pada kaki diabetes, akibat dari adanya

neuropati dan penurunan sirkulasi darah dan juga gesekan atau tekanan yang

berulang-ulang pada daerah tertentu di kaki. Jika kejadian tersebut tidak

diketahui dan diobati dengan tepat, maka akan menimbulkan luka pada

jaringan di bawahnya, yang berlanjut dengan infeksi menjadi ulkus.

Kadang-kadang ulkus tidak dapat terlihat dan diarasa akibat adanya neuropati,

dan diketahui setelah keluarnya cairan atau nanah, yang merupakan tanda awal

dari masalah. Jadi harus segera diobati dan dirujuk ke podiatrist atau tim

kesehatan. Kejadian kulit melepuh atau iritasi sering diakibatkan oleh

pemakaian sepatu yang sempit, jika hal ini terjadi jangan mengobati sendiri.

b. Cantengan (kuku masuk kedalam jaringan)

Cantengan merupakan kejadian luka infeksi pada jaringan sekitar kuku yang

sering disebabkan adanya pertumbuhan kuku yang salah. Keadaan seperti ini

disebabkan oleh perawatan kuku yang tidak tepat misalnya pemotongan kuku

yang salah (seperti terlalu pendek atau miring), kebiasaan mencungkil kuku

yang kotor. Seperti kita ketahui kuku juga merupakan sumber kuman, jadi bila

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 6

ada luka mudah terinfeksi. Cantengan ditandai dengan sakit pada jaringan

sekitar kuku, merah dan bengkak dan keluar cairan nanah, yang harus segera

ditanggulangi.

c. Kulit Kaki Retak dan Luka Kena Kutu Air

Kerusakan syaraf dapat menyebabkan kulit sangat kering, bersisik, retak dan

pecah-pecah, terutama pada sela-sela jari kaki. Kulit kaki yang pecah

memudahkan berkembangnya infeksi jamur dikenal dengan kutu air, yang

dapat berlanjut menjadi ulkus gangrene.

d. Kutil Pada Telapak Kaki.

Kutil pada telapak kaki disebabkan oleh virus dan sangat sulit dibersihkan.

Biasanya terjadi pada telapak kaki hamper mirip dengan callus, jangan diobati

sendiri, periksakan ke dokter.

e. Radang Ibu Jari Kaki (Jari Seperti Martil)

Pemakaian sepatu yang terlalu sempit dapat menimbulkan luka pada jari-jari

kaki, kemudian terjadi peradangan. Adanya neuropati dan peradangan yang

lain pada ibu jari kaki menyebabkan terjadinya perubahan bentuk ibu jari kaki

seperti martil (hammer toe). Kejadian ini dapat juga disebabkan adanya

kelainan anatomic yang dapat menimbulkan titik tekan abnormal pada kaki.

Kadang-kadang pembedahan diperlukan untuk mencegah komplikasi ke

tulang.

2. Penatalaksanaan Perawatan Kaki Klien Diabetes Melitus

Penatalaksanaan perawatan kaki klien diabetes melitus dapat dilihat dari

beberapa panduan seperti :

a. Menurut Waspadji (2009) penatalaksanaan perawatan kaki dapat dibagi

menjadi tiga yaitu:

1) Pencegahan Primer (pencegahan terjadinya kaki diabetik dan terjadinya

ulkus)

Pencegahan primer dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan

mengenai terjadinya kaki diabetik. Penyuluhan harus dilakukan pada

setiap kesempatan pertemuan dengan klien. Penyuluhan dilakukan oleh

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 7

semua pihak yang terkait dengan pengelolaan diabetes melitus, meliputi

perawat, ahli gizi, ahli perawatan kaki dan dokter. Periksalah kaki klien

selanjutnya berikan penyuluhan bagaimana cara pencegahan dan

perawatan kaki, sepatu atau alas kaki bagi klien diabetes, latihan kaki

untuk memperbaiki vaskularisasi.

2) Pencegahan Sekunder (pencegahan dan pengelolaan ulkus atau ganggren

diabetik yang sudah terjadi).

Pencegahan sekunder, upaya-upaya yang termasuk dalam pencegahan

sekunder yaitu: mechanical control (pressure control), wound control,

microbiological control (infection control) vascular control, metabolic

control, dan educational control. Pencegahan ini dilakukan khususnya

pada klien diabetes melitus dengan masalah kaki komplikasi yaitu

kombinasi insensitivitas, iskemia dan atau deformitas, serta riwayat adanya

tukak, deformitas Charcot.

3) Pencegahan Tersier (pencegahan agar tidak terjadi kecacatan lebih lanjut

walaupun sudah terjadi penyulit).

Pencegahan tersier, upaya yang dilakukan untuk mencegah lebih lanjut

terjadinya kecacatan kalau penyulit sudah terjadi seperti amputasi tungkai

bawah. Pengelolaan konservatif dengan medikamentosa, debridemen,

mengatasi infeksi.

b. Pedoman dasar untuk perawatan kaki dan pemilihan alas kaki yang

dikembangkan oleh National Institutes of Health dan American Diabetes

Association untuk mencegah terjadi cedera (Heitzman, 2010), yaitu :

1) Kaki Bersih, Kering, dan Lembut.

Mencuci kaki dan antara jari-jari kaki dengan air hangat (tidak panas)

dan sabun dan dikeringkan dengan kain lembut. Lotion dapat digunakan

pada atas atau bawah kaki dan bukan antara jari-jari kaki. Bedak antara jari-

jari kaki untuk menjaga kulit tetap kering.

2) Perawatan Kulit.

Klien diabetes melitus harus menggunakan alas kaki, baik di dalam

ruangan atau di luar ruangan. Mengenakan pakaian hangat, pada musim

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 8

dingin menggunakan kaos kaki katun untuk melindungi kulit dari cuaca

dingin dan basah. Kaos kaki tidak memiliki lubang atau bersambung,

memiliki jahitan tebal, atau memiliki band elastis yang menyebabkan

cedera pada kulit. Kaos kaki harus diganti setiap hari untuk mencegah

kelembaban dari keringat yang bisa menyebabkan iritasi kulit.

3) Perawatan Kuku.

Kuku harus dipotong lurus untuk menghindari lesi pada kuku. Klien

yang mengalami kesulitan melihat kaki mereka, mencapai jari-jari kaki

mereka, atau memiliki kuku kaki menebal harus dibantu oleh orang lain

atau perawat kesehatan untuk memotong kuku kaki. Menghilangkan kalus

untuk mengurangi tekanan di bawah tulang dan dapat membantu

membebaskan beban tekanan setempat untuk mengurangi kemungkinan

pembentukan ulkus.

4) Sepatu.

Waktu yang tepat klien membeli sepatu yakni sore hari ketika kaki

membesar. Kaki harus diukur setiap membeli sepatu baru karena struktur

berubah. Kedua bagian sepatu kiri dan kanan, harus dicoba sebelum

membeli. Hindari penggunaan sepatu yang pada bagian jari kakinya yang

sempit, sepatu hak tinggi, sol keras, dan tali antara jari kaki. Sepatu harus

nyaman, sepatu harus sesuai dengan bentuk kaki dan terbuat dari bahan

yang lembut dengan tempat tumit kaku, bantalan dan fleksibilitas pada

bola kaki, kotak jari kaki yang mendalam dan luas, dan dukungan

lengkungan yang baik. Sepatu harus diperiksa setiap hari untuk melihat

adanya benda asing, dan daerah kasar. Mengubah sepatu beberapa kali

sehari untuk memvariasikan tekanan pada kaki. Tekanan sepatu yang

terlalu ketat atau terlalu longgar dapat menyebabkan iritasi mekanis.

Sepatu harus disimpan pada udara kering pada malam hari untuk

mencegah penumpukan air, yang dapat menyebabkan iritasi kulit lebih

lanjut.

c. Menurut Smeltzer et al. (2010), tips atau cara melakukan perawatan kaki

adalah :

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 9

1) Memelihara kadar glukosa darah dalam batas normal bersama tim

kesehatan yang memberikan perawatan diabetes.

2) Lakukan pemeriksaan kaki setiap hari dengan mengamati adanya luka,

lecet, bintik kemerahan dan pembengkakan, gunakan kaca untuk

memeriksa bagian dasar kaki, dan periksa adanya perubahan suhu.

3) Mencuci kaki setiap hari, mencuci kaki dengan air hangat, keringkan

dengan lembut terutama diantara jari kaki, kaki jangan digosok-gosok, dan

tidak memeriksa suhu air dengan kaki, gunakan termometer atau siku.

4) Menjaga kulit agar tetap halus dan lembut dengan memberikan pelembab

diatas dan dibawah kaki, tetapi tidak diantara jari kaki.

5) Menggunakan batu apung untuk melembutkan kapalan (callus).

6) Memotong kuku kaki setiap minggu atau ketika diperlukan: memotong

kuku jari kaki lurus dan bagian tepi kuku dihaluskan.

7) Menggunakan sepatu dan kaos kaki setiap waktu, tidak berjalan tanpa alas

kaki, memakai sepatu yang nyaman, cocok serta yang dapat melindungi

kaki, selalu memeriksa bagian dalam sepatu sebelum dipakai pastikan

permukaannya lembut dan tidak terdapat objek atau benda kecil.

8) Lindungi kaki dari panas atau dingin, memakai sepatu pada area yang

panas, memakai kaos kaki pada waktu malam jika kaki dingin.

9) Mempertahankan kelancaran aliran darah kekaki, meninggikan kaki ketika

duduk, gerakan jari dan sendi kaki keatas dan kebawah selama 5 menit,

selama 2 atau 3 kali sehari. Jangan menyilangkan kaki dalam jangka waktu

lama, dan tidak merokok.

10) Memeriksa kaki bersama dengan petugas kesehatan untuk menemukan

kemungkinan adanya masalah yang serius, segera beri tahu pemberi

pelayanan kesehatan jika luka, lecet, atau bengkak tidak mulai sembuh

setelah satu hari. Ikuti saran pemberi pelayanan kesehatan mengenai

perawatan kaki, tidak melakukan pengobatan sendiri untuk mengobati

masalah kaki.

d. Menurut Monalisa & Gultom (2009) pemeriksaan kaki sehari-hari dengan

memeriksa bagian atas kaki atau punggung kaki, telapak kaki, sisi-sisi kaki

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 10

dan sela-sela jari. Untuk melihat telapak kaki, tekuk kaki menghadap muka

(bila sulit, gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki atau minta

bantuan orang lain) untuk memeriksa kaki. Periksa apakah ada kulit retak atau

melepuh, periksa apakah ada luka dan tanda-tanda infeksi (bengkak,

kemerahan, hangat, nyeri, darah atau cairan lain yang keluar dari luka, dan

bau).

Perawatan kaki sehari-hari meliputi :

1) Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun

mandi. Bila perlu gosok kaki dengan sikat lembut atau batu apung.

Keringkan kaki dengan handuk lembut dan bersih termasuk daerah sela-

sela jari kaki, terutama sela jari kaki ketiga-keempat dan keempat-kelima.

2) Berikan pelembab lotion (baby lotion) pada daerah kaki yang kering agar

kulit tidak menjadi retak. Tetapi jangan berikan pelembab pada sela-sela

jari karena sela-sela jari akan menjadi lembab dan dapat menimbulkan

tubuhnya jamur.

3) Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu

pendek atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak

tajam. Bila penglihatan kurang baik, mintalah pertolongan orang lain

untuk memotong kuku atau mengikir kuku setiap dua hari sekali.

Hindarkan terjadinya luka pada jaringan sekitar kuku. Bila kuku keras sulit

untuk dipotong, rendam kaki dengan air hangat (37ºC) selama sekitar 5

menit, bersihkan dengan sikat kuku, sabun dan air bersih. Bersihkan kuku

setiap hari pada waktu mandi dan berikan krim pelembab kuku.

4) Pakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi

luka, juga di dalam rumah. Jangan gunakan sandal jepit karena dapat

menyebabkan lecet disela jari pertama dan kedua.

5) Gunakan sepatu atau sandal yang baik sesuai dengan ukuran dan enak

untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang cukup untuk jari-jari.

Pakailah kaos/ stocking yang pas dan bersih terbuat dari bahan yang

mengandung katun. Syarat sepatu yang baik untuk kaki diabetik adalah :

a) Ukuran : sepatu lebih dalam.

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 11

b) Panjang sepatu ½ inchi lebih panjang dari jari-jari kaki terpanjang

saat berdiri (sesuai cetakan kaki).

c) Bentuk : ujung sepatu lebar (sesuai lebar jari-jari kaki).

d) Tinggi tumit sepatu kurang dari 2 inchi.

e) Bagian dalam bawah sepatu (insole) tidak kasar dan licin, terbuat

dari bahan busa karet, plastik dengan tebal 10-12 mm.

f) Ruang dalam sepatu longgar, lebar sesuai bentuk kaki.

6) Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajam

seperti jarum dan duri. Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan

pergelangan dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama pada

pemakaian sepatu baru.

7) Bila menggunakan sepatu baru, lepaskan sepatu setiap 2 jam kemudian

periksa keadaan kaki.

8) Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih. Periksa

apakah ada tanda-tanda radang.

9) Segera ke dokter bila kaki mengalami luka.

10) Periksakan kaki ke dokter secara rutin.

Lampiran: Kuesioner Perawatan Kaki Diabetik

KUESIONER

PENGETAHUAN DAN PRAKTEK PERAWATAN KAKI

PADA KLIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 12

A. Karakteristik responden

1. Inisial : ___________________

2. Usia : ______tahun

3. Jenis kelamin :L / P

4. Lama menderita Diabetes Mellitus : ___________tahun

B. Pertanyaan

Petunjuk pengisian :Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang sesuai

1. Menurut Anda bagaimana cara merawat kaki diabetik?a. Mencuci kaki dan antara jari-jari kaki dengan air hangat atau tidak panasb. Mencuci kaki dan merendamnya selama 5 menitc. mencuci kaki jika kotor sekali

2. Untuk perawatan kulit, kaos kaki seperti apa yang harus dipakai pasien kaki diabetik?a. Kaos kaki tipis, berlubang, dan ketatb. Kaos kaki katun, tidak berlubang dan tidak ketatc. Kaos kaki tebal, berlubang dan ketat

3. Bagaimatan cara Anda melakukan perawatan kuku?a. Memotong kuku dengan lurusb. Jangan pernah memotong kuku untuk menghindari lukac. Memotong kuku sependek mungkin

4. Bagian manakah pada bagian kaki yang tidak boleh diberikan pelembab?a. Telapak kakib. Tumit c. Sela-sela jari kaki

5. Jenis sepatu apa yang sesuai pada pasien kaki diabetik?a. Menggunakan sepatu yang tidak harus diikat atau tidak bertalib. Sepatu olahragac. Selop

6. Apa yang harus Anda lakukan jika merasa sakit pada kaki?a. Menggunakan plester herbalb. Menggunakan air panas atau mencuci kaki dengan air jahec. Berkonsultasi kepada ahli perawatan kaki, perawat diabetes atau dokter

7. Pada kondisi seperti apa Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli perawatan kaki?

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 13

a. Luka yang bengkak atau bernanahb. Setelah membeli sepatu baruc. Saat membeli kaos kaki baru

DAFTAR PUSTAKA

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 14

Hasnain, S. & Sheikh, H.S. 2009. Knowledge and Practices Regarding Foot Care

in Diabetic Patients Visiting Diabetic Clinic in Jinnah Hospital Lahore.

Journal Pakistan Medical Association, 59(10), 659-687.

Heitzman, J. 2010. Foot Care for Patients With Diabetes. 26(3), 250–263.

Diunduh dari http://www.nursingcenter.com/lnc/journalarticle?

Article_ID=1047440

Misnadiarly. 2006. Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenali Gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Ed.1. Jakarta: Pustaka Populer Obor

Monalisa, T. & Gultom, Y. 2009. Perawatan Kaki Diabetes dalam Soegondo, S.,

Soewondo, P.,& Subekti, I. (Eds.). Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L.,& Cheever, K.H. 2010. Brunner &

Suddarth’s: Textbook of Medical-Surgical Nursing (12th ed.).

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Waspadji, S. 2009. Diabetes Melitus: Mekanisme Dasar dan Pengelolaannya

yang Rasional dalam Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. (Eds.).

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI.

World Health Organization. 2003. Section III : Disease-Specific Reviews,

Adherence to Long-Term Therapies : Evidence for Action. Di unduh dari

http://www.who.

int/chp/knowledge/publicantions/adherence_section3.pdf

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN PERAWATAN KAKI DIABETIK

DI POLI KAKI DIABETIK

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 15

RSUD ULIN BANJARMASIN

A. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Tim penyuluh datang sebelum waktu yang ditetapkan untuk

mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan penyuluhan.

b. Materi dan media sudah tersedia.

c. Peserta penyuluhan yang datang kurang dari target yang diharapkan yaitu

20 orang, peserta yang berhadir sebanyak 10 orang.

2. Evaluasi Proses

a. Masing-masing tim telah menjalankan perannya masing-masing dengan

baik selama penyuluhan.

b. Kuesioner tentang perawatan kaki klien diabetes mellitus sebelum

penyuluhan dilakukan dan diberikan kepada peserta penyuluhan.

c. Leaflet dibagikan kepada peserta setelah presentasi dari penyuluh

d. Kegiatan dimulai pada pukul 09.30 WITA-10.15 WITA, waktu tidak

sesuai dengan target awal waktu yang telah ditentukan yaitu yang

seharusnya pada pukul 08.00 WITA.

e. Pengunjung yang ikut mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan

dengan peserta sebanyak 10 orang.

f. Pengunjung cukup antusias mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir.

Peserta aktif mengikuti penyuluhan, ada peserta yang bertanya selama

penyuluhan.

g. Kuesioner tentang perawatan kaki klien diabetes mellitus setelah

dilakukan penyuluhan diberikan kembali kepada peserta.

3. Evaluasi Hasil

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 16

a. Evaluasi dilakukan pada saat pos tes dengan membagikan kuesioner

tentang perawatan kaki klien diabetes mellitus setelah dilakukan

penyuluhan diberikan kembali kepada peserta.

b. 10 % terdapat peserta yang bertanya:

c. Bagaimana cara mengoleskan pemberian salep Sanoskin pada luka kaki

diabetik?

d. Berapa banyak salep Sanoskin yang dioleskan pada luka?

e. Evaluasi dari pemateri penyuluhan dilakukan dengan membagikan

kuesioner post test, sehingga tim penyuluh tidak memberikan pertanyaan

evaluasi kepada peserta penyuluhan. Hasil kuesioner akan dilaporkan pada

pembahasan selanjutnya.

f. Penyuluhan ditindak lanjuti dengan melakukan penyuluhan secara

individu dihari selanjutnya sampai memenuhi target pencapaian peserta

yaitu 20 orang.

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 17

REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KUESIONER SEBELUM DAN

SESUDAH PENYULUHAN PERAWATAN KAKI DIABETIK

NO. INISIAL JUMLAH JAWABAN BENAR

SEBELUM SESUDAH

1. Tn. RE 7 7

2. Ny. J 5 7

3. Tn. BK 5 7

4. Ny. BS 5 7

5. Ny. R 6 7

6. Tn. SP 6 7

7. Tn. SG 4 7

8. Tn. K 6 7

9. Tn. SA 6 7

10. Tn. MI 7 7

11. Tn. R 6 7

12. Ny. I 7 7

13. Tn. N 6 7

14. Tn. HM 6 7

15. Tn. RU 7 7

16. Tn SU 5 7

17. Ny. ER 5 7

18. Ny. RY 6 7

19. Tn. SY 6 7

20. Tn. SN 5 7

21. Ny. A 4 6

PEMBAHASAN PENYULUHAN PERAWATAN

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 18

KAKI DIABETIK

Penyuluhan dilakukan pada tanggal 2 Juni 2014 dengan jumlah peserta

sebanyak 10 orang. Penyuluhan dilakukan dengan sebelumnya melakukan

pembagian kuesioner seputar perawatan kaki diabetik pada peserta penyuluhan

selama 5 menit. Penyuluhan dimulai dengan dipandu oleh moderator, kemudian

dilanjutkan dengan pemberian materi oleh penyuluh selama 10 menit. Setelah

berakhir dilanjutkan dengan diskusi selama 15 menit. Diskusi berakhir dan

dilanjutkan dengan pembagian kuesioner kembali setelah pemberian materi

penyuluhan kepada peserta penyuluhan selama 5 menit.

Hambatan yang dihadapi saat pelaksanaan penyuluhan, yaitu: pertama

tentang waktu dimulainya acara penyuluhan, dimana acara berlangsung pada

pukul 09.30 WITA-10.15 WITA, dengan seharusnya waktu yang direncanakan

adalah pukul 08.00 WITA. Ketidaktepatan waktu pelaksanaan dikarenakan pada

saat pukul 08.00 WITA peserta penyuluhan hanya 1 orang yang baru berhadir,

sehingga diputuskan untuk menunda proses pelaksanaan dengan mengumpulkan

peserta lebih dahulu.

Hambatan kedua, yaitu: target peserta saat proses pelaksanaan adalah 10

orang, dimana tidak sesuai dengan target peserta yang diharapkan yaitu 20 orang.

Dengan kekurangan peserta penyuluhan dan untuk menjadikan penyuluhan

menjadi lebih efektif, maka dibuat suatu tindak lanjut dengan memutuskan untuk

melakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki diabetik secara individu

dan tetap mengikuti prosedur pelaksaan sesuai SAP yaitu melalui pembagian

kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan.

Hambatan ketiga. yaitu: ketidakefektifan waktu peserta yang mengikuti

penyuluhan dengan melakukan perawatan luka diabetik, sehingga saat proses

penyuluhan peserta meninggalkan proses penyuluhan untuk perawatan luka dan

tidak dapat mengikuti penyuluhan hingga selesai.

B. DOKUMENTASI

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 19

Penyuluh sedang Memberikan Materi Penyuluhan Kepada Peserta Penyuluhan

Tentang Perawatan Kaki Diabetik Di Poli Kaki Diabetik

Peserta Penyuluhan Memperhatikan Secara Seksama Saat Proses Penyuluhan

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 20

Beberapa Peserta Penyuluhan Ada yang Mengikuti dan Beberapa Sedang Mendapatkan Perawatan Luka

Materi Penyuluhan_Perawatan Kaki Diabetik 21