Download doc - SAP ROM

Transcript
Page 1: SAP ROM

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

RANGE OF MOTION (ROM)

PADA STROKE

OLEH :

SUJANA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON

2013

Page 2: SAP ROM

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Range of motion pada pasien stroke

Sub Topik : Pengertian, tujuan, indikasi dan prosedur tindakan ROM

Sasaran : Ny. E dengan Stoke haemoragik dan keluarganya

Tempat : Ruang Flamboyan RSUD Majalengka

Hari / Tanggal : Jumat / 21 Desember 2012

Waktu : Pukul 14.00 – 14.30 WIB (1 x 30 menit)

Pemberi Materi : Sujana

A. Latar Belakang Masalah

Pasien yang mengalami perawatan tirah baring dengan waktu yang lama tanpa

melakukan aktivitas apapun sangat mudah mengalami kontraktur pada otot-otot

persendian. Gangguan pemenuhan aktivitas yang dialami oleh pasien akan

menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pasien yang lain di mana

semua itu akan menghambat proses penyembuhan. Mobilisasi mengacu pada

kemampuan seseorang untuk bergerak bebas dan imobilisasi mengacu pada

ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas. Keperawatan klinik

menghendaki perawat untuk menggabungkan ilmu pengetahuan dan keterampilan ke

dalam praktik. Salah satu komponen keterampilan adalah mekanika tubuh. Salah satu

istilah untuk menggambarkan usaha untuk mengkoordinasikan sistem

muskuloskeletal.

Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang mengapa dan bagaimana otot

tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan pergerakan secara aman.

Dalam mempergunakan mekanika tubuh yang tepat, perawat perlu mengerti mengenai

konsep pergerakan, termasuk bagaimana mengkoordinasikan gerakan tubuh yang

meliputi fungsi integrasi dari sistem muskuloskeletal (otak, otot, skelet dan syaraf

yang berperan).

Pada kondisi tertentu, klien dapat kehilangan kemampuan untuk melakukan

pergerakan atau aktivitas. Kondisi seperti ini dapat terjadi karena gangguan pada

sistem musculoskeletal, baik itu otak, otot, skelet maupun sistem syaraf. Klien dapat

kehilangan kemampuan dalam menggerakkan ekstrimitasnya dan anggota gerak

Page 3: SAP ROM

lainnya. Ekstrimitas yang tidak digerakan dalam kurun waktu yang lama dapat

mengakibatkan atrofi otot atau pengecilan massa otot karena otot tidak pernah

dipergunakan untuk beraktivitas. Klien dengan gangguan mobilisasi harus menjadi

perhatian perawat untuk mencegah atrofi otot atau merawat jika telah terjadi atrofi

pada klien dengan gangguan mobilisasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

perawat dalam mengintervensi gangguan mobilisasi dan mencegah atrofi adalah

dengan memberikan tindakan Range of Motion (ROM).

B. Tujuan

1. Tujuan instruksional Umum

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga dapat

melakukan latihan ROM pasif pada Ny. E.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, keluarga

Ny. E mampu :

a. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota gerakan atas

b. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah

C. Metode

1. Ceramah dan tanya jawab

Metode ini digunakan untuk penyampaian materi melalui penjelasan kepada

keluarga Ny. E dengan cara tatap muka dan mempertahankan kontak mata.

2. Demonstrasi

Metode ini digunakan untuk mempraktekan bagaimana prosedur ROM dilakukan.

3. Diskusi

Metode ini digunakan untuk saling tukar pendapat, dan dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana keluarga Ny. E mampu menyerap tentang materi yang

telah disampaikan.

D. Media

Leaflet yang berisi tentang pengertian dan tujuan ROM, indikasi dan prosedur range of

motion (ROM).

Page 4: SAP ROM

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian ROM

2. tujuan ROM

3. Indikasi ROM

4. Prosedur ROM

F. Strategi Pembelajaran

Hari/Tgl/Jam Tahap Kegiatan Kegiatan WaktuJumat

28/12/2012Jam 14.00 s/d

14.30 WIB

1. Persiapan Mempersiapkan materi, media, sasaran dan tempat

5 menit

2. Pembukaan Mengucapkan salam , perkenalan dan penyampaian maksud dan tujuan

5 menit

3. Inti Menjelaskan tentang materi meliputi pengertian ROM, tujuan ROM, indikasi ROM, prosedur ROM dan demonstrasi

15 menit

4. Penutup Diskusi, mengevaluasi tujuan penyuluhan kesehatan, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan dan memberi salam penutup.

5 menit

G. Evaluasi

1. Evaluasi Proses

Keluarga Ny. E dapat kooperatif, respon mendengarkan dan memperhatikan

penyampaian materi.

2. Evaluasi Akhir

Setelah diberikan pendidikan kesehatan keluarga Ny. E dapat menjelaskan dan

mendemonstrasikan kembali teknik ROM yang disampaikan.

H. Materi Pembelajaran

1. Pengertian

Range of Motion adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan

terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-

masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.

(Potter and Perry, 2006)

Page 5: SAP ROM

2. Tujuan

a. Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot

b. Memelihara mobilitas persendian

c. Menstimulasi persendian

d. Mencegah kontraktur sendi

3. Indikasi

a. Pasien tirah baring lama

b. Pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran

c. Pasien dengan kasus fraktur

d. Pasien post operasi yang kesedarannya belum pulih

4. Prosedur ROM

1) Leher, spina, serfikal

a. Fleksi : Menggerakkan dagu menempel ke dada, rentang 45°

b. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°

c. Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45°

d. Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah

setiap bahu, rentang 40-45°.

e. Rotasi :Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang

180°.

f. Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

2) Bahu

a. Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di

atas kepala, rentang 180°

b. Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°

c. Hiperektensi : Menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,

rentang 45-60°

d. Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak

tangan jauh dari kepala, rentang 180°

e. Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh

mungkin, rentang 320°

Page 6: SAP ROM

f. Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan

lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90°

g. Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas

dan samping kepala, rentang 90°

h. Sirkumduksi : Menggerakkan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°

i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

3) Siku

1) Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan

sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°

2) Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°

4) Lengan bawah

a. Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan

menghadap ke atas, rentang 70-90°.

b. Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke

bawah, rentang 70-90°

c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

5) Pergelangan tangan

a. Fleksi : Menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah,

rentang 80-90°

b. Ekstensi : engerakkan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah

berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°

c. Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh

mungkin, rentang 89-90°

d. Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°

e. Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang

30-50°.

f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

6) Jari- jari tangan

a. Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90°

b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°

c. Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,

rentang 30-60°

Page 7: SAP ROM

d. Abduksi : Meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang

30°

e. Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

7. Ibu jari

a. Fleksi : Menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang

90°

b. Ekstensi : Menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°

c. Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°

d. Adduksi : Menggerakkan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°

e. Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang

sama

f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

8. Pinggul

a. Fleksi : Menggerakkan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°

b. Ekstensi : Menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang

90-120°

c. Hiperekstensi : Menggerakkan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°

d. Abduksi : Menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50°

e. Adduksi : Menggerakkan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika

mungkin, rentang 30-50°

f. Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°

g. Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90°

h. Sirkumduksi : Menggerakkan tungkai melingkar

i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

9. Lutut

a. Fleksi : Menggerakkan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°

b. Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

Page 8: SAP ROM

10. Mata kaki

a. Dorsifleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,

rentang 20-30°

b. Flantarfleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke

bawah, rentang 45-50°

c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

11. Kaki

a. Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°

b. Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°

c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

12. Jari-jari kaki

a. Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°

b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°

c. Abduksi : Menggerakkan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°

d. Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°

e. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali

I. Sumber Materi

1. Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC, Jakarta.

2. Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses penyakit.

EGC, Jakarta.

3. Potter & perry, 2006, Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4, EGC, Jakarta.

4. Triyanto, E. 2006. Range of motion. Modul skill lab keperawatan edisi 3 univ.

Jenderal Soedirman NANDA, 2005, Nursing diagnoses; Definitions &

Classification, Nanda Internasional, Philadelphia.


Recommended