Download pdf - Rukun dan Syarat Nikah

Transcript

Rukun, Syarat, dan Mahram

(PERNIKAHAN)

Assalamu’alaikum Wr.Wb

RUKUN dan

SYARAT NIKAH

serta MAHRAM

KELOMPOK IV

(11) HANIFA Puspa

Anindya

(10) Frisaranda DEWA

Sukarno

(04) AZKY Abdillah

(27) SHAFIRA Hany

(30) YUNI Artika R.

-XII MIA F-

1.

RUKUN dan SYARAT

I. CALON SUAMI

1. Beragama ISLAM

I. CALON SUAMI

2. Atas kehendak

SENDIRI

I. CALON SUAMI

3. BUKAN Mahram

I. CALON SUAMI

4. Tidak sedang

IHRAM/HAJI

II. CALON ISTRI

1. Beragama Islam

2. Tidak terpaksa

3. Bukan Mahram

4. Tidak bersuami

5. Tidak sedang dalam masa iddah

6. Tidak sedang ihram haji atau umroh

III. Adanya Wali

a. Mukallaf (Islam, dewasa, sehat akal) (Ali Imron : 28)

b. Laki-laki merdeka

c. Adil

d. Tidak sedang ihrom haji atau umroh

IV. Adanya 2 Orang Saksi

- Syaratnya sama dengan no : 3

V. Adanya Ijab dan Qobul

Dengan kata-kata " nikah " atau yang semakna dengan itu.

Berurutan antara Ijab dan Qobul.

a. Perempuan yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya

tidak syah. Rasulullah saw, bersabda :

Artinya :"Perempuan mana saja yang menikah tanpa seizin

walinya maka pernikahan itu batal (tidak syah)". (HR. Empat Ahli Hadits

kecuali Nasai).

a. Saksi harus benar-benar adil. Rasulullah saw., bersabda :

Artinya:"Tidak syah nikah seseorang melainkan dengan wali

dan 2 orang saksi yang adil". (HR. Ahmad)

c. Setelah selesai aqad nikah biasanya diadakan walimah, yaitu pesta

pernikahan. Hukum mengadakan walimah adalah sunat muakkad.

Rasulullah SAW bersabda :”Orang yang sengaja tidak mengabulkan

undangan berarti durhaka kepada Allah dan RasulNya’. (HR. Bukhori)

d. Contoh Ijab : Wali perempuan berkata kepada

pengantin laki-laki

Ya Fulan bin Fulan uzawwijuka ‘ala ma

amarollohu min imsakin bima’rufin au tasriihim bi

ihsanin, ya fulan bin fulan (jawab: na’am/labbaik)

anakahtuka wa zawwaj-tuka makhthubataka

fulanah binti fulan bi mahri mushaf alquran wa

alatil ‘ibadah haalan.

Saudara fulan bin fulan (dijawab: ya saya). saudara

saya nikahkan dan kawinkan fulanah binti fulan

denganmahar sebuah mushaf Alquran dan

perlengkapan sholat secara tunai."

e. Contoh Qobul : Calon suami menjawab:

Qobiltu nikaahahaa wa tazwiijahaa bil mahril

madz-kuur haalan.

"Saya terima nikah dan kawinya fulanah binti

fulan dengan mahar sebuah mushaf Alquran

dan perlengkapan Sholat secara tunai."

2.

MAHRAM

Yang dimaksud mahrom adalah wanita

yang HARAM dinikahi

oleh laki-laki.

Menurut pengertian bahasa mahram berarti yang diharamkan. Menurut

Istilah dalam ilmu fiqh mahram adalah wanita yang haram dinikahi. Penyebab

wanita yang haram dinikahi ada 4 macam :

1. Wanita yang haram dinikahi karena keturunan.

2. Wanita yang haram dinikahi karena hubungan sesusuan.

3. Wanita yang haram dinikahi karena perkawinan.

4. Wanita yang haram dinikahi karena mempunyai pertalian

muhram dengan istri.

“Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini

oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau.

Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan

seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).”

(An-Nisa (4) : 22)

“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan;

saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan;

saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-

saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang

perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-

ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri

yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan

sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan

bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam

perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa

lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(An-Nisa (4) : 23)

“Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh

ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan

itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).

Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali

budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai

ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian

(yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk

berzina.”

(An-Nisa (4) : 22)

Mahrom di sini terbagi menjadi dua macam:

[1] Mahrom muabbad, artinya tidak boleh dinikahi

selamanya; dan

[2] Mahrom muaqqot, artinya tidak boleh dinikahi

pada kondisi tertentu saja dan jika kondisi ini

hilang maka menjadi halal. Berikut kami rinci

secara ringkas.

Mahrom muabbad dibagi menjadi tiga:

[1] Karena nasab,

[2] Karena ikatan perkawinan (mushoharoh),

[3] Karena persusuan (rodho’ah).

Shukron.Ada pertanyaan?


Recommended