Transcript
Page 1: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL

TERHADAP PENCAPAIAN PROFITABILITAS PADA

PT. ADHI KARYA (PERSERO), Tbk

SKRIPSI SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH

GELAR SARJANA PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

HASANUDDIN

Oleh :

REZKY AJENG PRATIWI

A21107700

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id
Page 3: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL TERHADAP PENCAPAIAN

PROFITABILITAS PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk, SKRIPSI REZKY

AJENG PRATIWI. 2011. UNIVERSITAS HASANUDDIN.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menginterprestasikan laporan

keuangan PT. Adhi Karya (PERSERO) Tbk, periode Tahun 2006, 2007, 2008, 2009

dan 2010, agar dapat diketahui apakah penggunaan modal sudah efisien dalam

pencapaian profitabilitasnya, penelitian dilakukan pada Pusat Informasi Pasar Modal

(PIPM), dengan metode analisis yang digunakan adalah Metode Weighted Average

Cost of Capital (WACC), analisis Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas dan Analisis

Regresi Sederhana.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya hipotesis yang

dikemukakan tidak sesuai dengan hasil penelitian karena penggunaaan modal pada

PT. Adhi Karya (PERSERO) Tbk belum efisien dalam pencapaian profitabilitasnya.

Page 4: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

MOTTO

“Persenjatakanlah dirimu untuk esok hari dengan iman dan ilmu”

“Bukanlah kebaikan itu dengan banyaknya harta

dan anak, tetapi dengan banyaknya ilmu, besarnya

kesabaran mengungguli orang lain dalam ibadahnya

apabila berbuat kebaikan Ia bersyukur dan bila berbuat dosa Ia

beristighfar”

(Al-Hadits)

Skripsi ini kupersembahkan untuk

kedua orang tuaku

Ayahanda Ir.H. Muh. Kasim

Anies, MT dan Ibunda Hj.

Darwati, SE

Semoga Allah SWT membalas

budi baiknya

Yang tidak mungkin kami balas..

Page 5: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berikut

limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyempurnaan skripsi ini

terselesaikan. Salam dan shalawat kepada junjungan dan panutan kita Baginda

Rasulullah Muhammad SAW yang telah memperkenalkan penulis kepada Isalam,

agama “

Pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan

hasil penelitian yang penulis upayakan secara maksimal dengan segenap keterbatasan

dan kekurangan yang penulis miliki sebagai manusia biasa. Selesainya karya kecil ini

tak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, yang telah diberikan kepada

penulis. Oleh karena itu, dengan rasa hormat, cinta dan kasih, penulis ingin

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Idrus Paturusi selaku Rektor Universitas Hasanuddin

beserta para Wakil Rektor.

2. Bapak Prof. Dr.H. Muhammad Ali, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Hasanuddin.

3. Bapak Dr. Darwis Said, SE., MBA., Ak selaku Wakil Dekan I Fakultas

Ekonomi Universitaas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

4. Bapak Dr. Maat pono, SE., M.Si dan Bapak Drs. Gamalca, M.Si selaku

pembimbing I dan pembimbing II. “Terima Kasih atas segala masukan,

Page 6: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

bimbingan, bantuan serta perhatian yang telah diberikan kepada penulis

selama penulisan skripsi ini”.

5. Bapak Dr. H. Abdul Rahman Laba, SE., MBA selaku Penasehat

Akademik.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin yang sangat

berjasa. “ Terima Kasihatas ilmu yang tealah diberikan selama penulis

menuntut ilmu”.

7. Kedua Orang Tua, ayahanda Ir.H.Muh Kasim Anies,MT dan Ibunda,

Hj.Darwati, SE yang telah membesarkan serta mencurahkan segala

perhatian dan kasih sayangnya yang tiada putusnya serta selalu

memotivasi penulis untuk senantiasa berkarya dan beribadah. “Sembah

sujudku untuk iringan doa, kasih sayang dan kerja keras ibuku, serta

kearifan, kerja keras dan ketulusan hati ayahku. Salam hormat dan

maafku, bila ananda belum mampu memberi yang terbaik”.

8. Adik-adikku tersayang Rifka Hardianti dan Muhammad Ridha.

9. Sepupu-sepupu terdekat Dian Febriani,Athirah Utami,Ikha anugrah,Wiwi

Akmal yang senantiasa memberi semangat untuk mengerjakan skripsi ini.

10. Seluruh keluarga besarku, khususnya kedua nenek tersayang Hj. St.

Fatimah dan Hj. Fatimah.

11. Seluruh staf dan karyawan Perwakilan Pusat Informasi Pasar Modal

(PIPM) Cabang Makassar yang telah membantu penulis selama

melakukan penelitian.

Page 7: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

12. Seluruh Karyawan dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi Universitas

Hasanuddin.

13. Seseorang spesial Firdhana Kurniawan yang telah menemani bertahun-

tahun, selalu memberi semangat,masukan,dan kasih sayangnya kepada

penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

14. Saudara-saudari sedari kecil Gina Isni Iskandar, Muhammad Faisal Pelu,

Muhammad Taufik Utina, Muhammad Salman Said, Ratih Apriliandini

Utina, Dian Madiyaya, Endah Ma’ruf, Kirana Ikhtiari,Andi Azizah yang

telah memberikan spirit dan perhatian kepada penulis.

15. Sahabat terkasih Ainun Yunita, Fadillah Elvira Suyuthi, Nur Masyita,

Dewi Anggreani, Jacqueline Sharon Jahja, Andi Nurhikmah, Stella

Agnestasia, Muh. Salahuddin Ayyub dan semuanya yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu. “Terima Kasih doa dan dukungannya”.

16. Teman seperjuangan di kampus Sri Apriyanti Putri Abidin, Maharani

Nivyra, Maretha Widriati, Resky Amaliah, Nikita Andilolo, Natalia,

Rusmawati Caca, dan Ditha Puspita Sari.

17. Seluruh teman-teman Espreso 07 Fakultas Ekonomi Universitas

Hasanuddin tanpa terkecuali.

Page 8: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………..... i

LEMBAR PENGESAHAN ..………………………………………………….... ii

ABSTRAK .......................................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI .......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ………………….……………………........ 1

1.2.Rumusan Masalah...………………………………………………… 5

1.3.Tujuan dan Kegunaan Penulisan ...............………………………… 5

1.3.1. Tujuan Penelitian ............................................................ 5

1.3.2. Kegunaan Penelitian ........................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS.. 6

2.1. Tinjauan Pustaka …………………………………………………… 6

2.1.1. Pengertian Pembelanjaan ..........………………………... 6

2.1.2. Pengertian Profitabilitas ………………....……………... 10

2.1.3. PengertianEfisiensi …………………………….………. 12

2.1.4. Pengertian Modal ………....…………………………….. 13

2.1.5. Biaya Modal ....………………………………………….. 17

2.1.6. Anggaran Modal ………………………………………… 19

2.1.7 Laporan Keuangan …….………………………………… 22

2.2. Kerangka Pikir ….………………………………………………….. 25

2.3. Hipotesis ……………………………………………………………. 27

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………….. 28

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………….............……………… 28

Page 9: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

3.2. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………..... 29

3.3. Jenis Dan Sumber Data ……………………………………………...... 29

3.4. Metode Analisis ……………………………………………………..... 30

3.5. Sistematika Penelitian………………………………………………..... 34

3.6. Uji Hipotesis ………………………………………………………….. 35

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................................ 36

4.1. Sejarah Umum Perkembangan Perusahaan …………………………... 36

4.2. Bidang Usaha …………………………………………………………. 38

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………….. 41

5.1. Laporan Keuangan …………………………….………………………. 41

5.1.1. Perhitungan Weighted Average Cost of Capital ...……………….. 42

5.1.2.Perhitungan Rasio Leverage ……….…………..…………………. 53

5.1.3. Perhitungan Rasio Profitabilitas………………...………………... 59

5.1.4. Analisis Common Size ......................................................... ..... 64

5.2. Analisis Penggunaan Modal Terhadap Pencapaian Profitabilitas ……. 68

5.3. Analisis RegresiSederhana ..............................………..……………. 70

5.3.1. Deskripsi Variabel Penelitian .................................................... 70

5.3.2. Uji Autokorelasi ...................................................................... ...... 71

5.4. Hasil Analisis Data ........................................................................ ...... 73

5.4.1. Pengujian Secara Simultan (Uji F) ............................................ 73

5.4.2. Pengujian Secara Parsial (Uji t) ................................................ 74

5.4.3. Uji Normalitas .......................................................................... ...... 75

5.4.4. Uji Heteroskedastisitas ............................................................ ...... 76

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 78

6.1. Kesimpulan …………………………………………………...…………….. 78

6.2. Saran……………………………………………………………...………..... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 10: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Common Size Analyisis Neraca PT. Adhi Karya, Tbk ............... 64

Tabel 2. Common Size Analysis Laba Rugi PT. Adhi Karya, Tbk .......... 65

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Analisis ......................................................... 68

Tabel 4. Descriptive Statistics .................................................................. 70

Tabel 5. Variabel Entered/Removed ........................................................ 71

Tabel 6. Modal Summary ......................................................................... 72

Tabel 7. Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji F) ................................... 73

Tabel 8. Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t) ........................................ 74

Page 11: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Pikir ..................................................................... 27

Struktur Organisasi PT. Adhi Karya, Tbk ............................................. 40

Uji Normalitas ....................................................................................... 76

Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 77

Page 12: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

iii

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL TERHADAP

PENCAPAIAN PROFITABILITAS PADA

PT. ADHI KARYA (PERSERO), TBK

Diajukan Oleh

REZKY AJENG PRATIWI

A 211 07 700

Skripsi sarjana lengkap untuk memenuhi salah satu syarat

Guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi

Universitas Hasanuddin

Makassar

Telah Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Maat Pono, SE., M.Si Drs. Gamalca, M.Si

NIP. 19580722 19861 1 001

NIP. 195651130 199112 1 001

Page 13: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

iii

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL TERHADAP

PENCAPAIAN PROFITABILITAS PADA

PT. ADHI KARYA (PERSERO), TBK

Dipersiapkan dan Disusun Oleh

REZKY AJENG PRATIWI

A 211 07 700

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada Tanggal 23 November 2011

Dan dinyatakan LULUS

Dewan Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Dr. Maat Pono, SE., M.Si Ketua 1. .........................

2. Drs. Gamalca, M.Si Sekretaris 2. .........................

3. Prof. Dr. H. Syamsu Alam, SE., MSi Anggota 3. .........................

4. Dr. Muhammad Yunus Amar, SE., MT Anggota 4. .........................

5. Abdul Razak Munir, SE., M.Si, M.Mktg Anggota 5. .........................

Disetujui

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Hasanuddin

Ketua,

Tim Penguji

Jurusan Manajemen

Universitas Hasanuddin

Ketua,

Dr. Muhammad Yunus Amar, SE., MT Dr. Maat Pono, SE., M.Si

NIP. 19620430 198810 1 001 NIP. 19580722 19861 1 001

Page 14: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

iii

Page 15: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejarah perkembangan dunia usaha kita dapat melihat bahwa salah

satu masalah yang harus tetap mendapat perhatian serius dalam

perusahaan adalah masalah pembelanjaan, antara lain berupa usaha untuk

mendapatkan dana yang cukup dalam membelanjai kegiatan perusahaan.

Kenyataan dalam dunia usaha, banyak perusahaan terpaksa harus

mundur ditengah-tengah persaingan karena tidak mampu mengelola

dananya atau modal yang dimiliki secara efisien, oleh karena itu menjadi

kewajiban dan tanggung jawab manajer keuangan untuk mengelola dana

perusahaan secara efisien agar tujuan perusahaan dapat tercapai yaitu

untuk mencapai laba yang maksimal dan efisien. Laba yang maksimal dan

efisien tidak hanya dilihat dari jumlah laba yang dicapai tetapi perusahaan

juga harus memperhitungkan dan membandingkan jumlah modal yang

dipergunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan keuntungan oleh sebab

itu perusahaan sangat penting untuk menghitung tingkat profitabilitasnya.

Bagi perusahaan pada umumnya masalah profitabilitas lebih

penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah

merupakan ukuran bahwa perusahaan itu bekerja dengan efisien, karena

pengertian efisiensi dalam bidang ekonomi adalah pencapaian hasil pada

Page 16: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

2

tingkat tertentu dengan biaya yang dikeluarkan sekecil mungkin, dimana

pencapaian efisiensi berarti suatu usaha untuk menjaga kemungkinan

mendapatkan laba yang optimal, dengan demikian efisiensi baru dapat

diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan

keseluruhan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut

,dimana efisiensi dari penggunaan modal disini dimaksudkan bahwa

bahwa setiap usaha untuk menggunakan sejumlah modal tertentu dengan

hasil yang dicapai sebanyak mungkin dengan Cost Of Capital relatif

rendah .

Oleh sebab itu, bagi seorang pimpinan perusahaan yang selaku

pengambil keputusan harus mengetahui keadaan profitabilitas

perusahaannya, agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk

meningkatkan atau paling tidak mempertahankan profitabilitas yang telah

dicapai perusahaan untuk masa-masa mendatang.

Pengelolaan modal yang baik akan dapat menekan biaya modal

dan memaksimalkan nilai perusahaan sehingga perusahaan tetap

berkesinambungan. Salah satu aspek pengelolaan modal adalah penentuan

struktur modal suatu perusahaan agar dapat meminimalkan biaya modal

dan memaksimumkan nilai perusahaan.

Masalah penentuan struktur modal merupakan masalah yang

sangat penting, di mana keputusan tersebut merupakan tanggung jawab

manajer keuangan. Hal ini disebabkan karena dengan struktur modal yang

Page 17: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

3

tepat akan dapat menjaga stabilitas kegiatan operasional perusahaan dan

mengurangi resiko keuangan, selanjutnya dengan keadaan perusahaan

yang stabil produktifitas perusahaan akan meningkat. Sehingga dengan

demikian laba perusahaan akan dapat meningkatkan harga saham

perusahaan tersebut.

Pada akhirnya, keadaan ini akan memaksimumkan kemakmuran

pemegang saham. Seperti yang dikemukakan oleh Robert W. Kolb (1987)

: “The problem of capital structure is to determine which source of

financing should be used. In other words, the problem is how do we

structure the firm’s capital in order to maximize shareholder’s wealth”.

Penetapan sumber dana dalam perusahaan merupakan suatu fungsi

yang penting di samping fungsi-fungsi lainnya dalam menentukan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan selama satu

periode.

Dalam pemenuhan kebutuhan dana yang diperlukan perusahaan,

terdapat dua alternatif yang dapat ditempuh, yaitu apakah modal

perusahaan tersebut akan dipenuhi oleh modal sendiri atau modal

pinjaman. Tentu saja dalam pemilihan sumber pembelanjaan tersebut

pimpinan perusahaan harus memperhitungkan syarat-syarat yang

menguntungkan bagi perusahaan. Apabila perusahaan ingin menggunakan

modal pinjaman, maka manajer perusahaan harus membandingkan antara

tingkat bunga yang diberikan oleh kreditur dengan tingkat hasil yang akan

Page 18: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

4

diperoleh dari penggunaan modal pinjaman tersebut. Sebaliknya apabila

kebutuhan modal perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri, maka

perusahaan harus memperhitungkan tingkat pemulihan atas modal yang

ditanamkan, Dengan dasar perhitungan biaya penggunaan modal tersebut,

maka perusahaan dapat menentukan tingkat hasil yang diinginkan oleh

perusahaan.

Selain itu, dengan mengetahui tingkat biaya minimum dari

penggunaan modal tersebut, perusahaan juga dapat menentukan struktur

modal yang tepat yang selanjutnya menjadi dasar dalam penilaian

kebijaksanaan pembelanjaan perusahaan sekaligus merupakan informasi

yang berguna bagi pimpinan perusahaan dalam menyusun perencanaan

sehingga keputusan yang diambil dapat berada dalam kondisi yang lebih

baik dan rasional.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengkaji :

“Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Terhadap Pencapaian

Profitabilitas Pada PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah “Apakah Penggunaan Modal PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk

sudah efisien dalam meningkatkan profitabilitasnya?”

Page 19: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

5

1.3. Tujuan Dan Kegunaan Penulisan

1.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi

penggunaan modal PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk dalam

meningkatkan profitabilitasnya.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

a. Memberikan sumbangan pemikiran pada pihak manajemen perusahaan

dalam hal mengukur efisiensi penggunaan modal dalam pencapaian

laba yang maksimal dan efisien, dan diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi pimpinan perusahaan untuk mengadakan perbaikan

yang dianggap perlu.

b. Sebagai bahan referensi bagi pihak yang akan mengembangkan

penelitian ini.

c. Sebagai informasi bagi perusahaan dalam penyempurnaan keputusan

yang telah diambil.

Page 20: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN

HIPOTESIS

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Pembelanjaan

Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka ilmu

pembelanjaan (Finance) merupakan salah satu disiplin ilmu yang

mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Mulanya pengertian

pembelanjaan ini hanya sekedar bagaimana seorang pemimpin

perusahaan mendapatkan dana kemudian berkembang

menitikberatkan pada dana yang diperoleh. Tetapi kini pengertian

pembelanjaan semakin luas sehingga untuk memberikan pengertian

yang lebih jelas tentang apa yang dimaksud dengan pembelanjaan

perusahaan itu.

Menurut Riyanto (2001 : 4) dalam bukunya Dasar-dasar

Pembelanjaan Perusahaan, memberikan pengertian tentang

pembelanjaan perusahaan yaitu : “Keseluruhan aktivitas yang

bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan

menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut”.

Lebih lanjut Riyanto mengatakan : “Pembelanjaan meliputi

semua aktifitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha

Page 21: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

7

mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk menggunakan dana tersebut

seefisien mungkin”.

Dari pengertian tersebut di atas, dapat memberikan gambaran

bahwa fungsi pembelanjaan bukan saja perolehan dana dalam jumlah

yang cukup untuk keperluan perusahaan, tetapi dalam hal penggunaan

dana yang efektif.

Atas usaha untuk mendapatkan dan penggunaannya itu

diperlukan perencanaan, pengaturan dan pengawasan demi tercapainya

kelangsungan hiduo bagi perusahaan serta tingkat pendapatan yang

wajar. Pembelanjaan yang dipandang dari segi perolehan dana disebut

pembelanjaan pasif sedangkan yang dilihat dari sudut penggunaan

dana disebut pembelanjaan aktif, untuk lebih jelasnya dapat dibahas

berikut ini :

Yang dimaksud dengan pembelanjaan pasif ialah bagaimana

usaha untuk memperoleh modal yang dibutuhkan dengan resiko yang

minimum dengan syarat-syarat yang menguntungkan. Sedangkan

pembelanjaan aktif ialah bagaimana kita menggunakan uang yang

tersedia dalam perusahaan, apakah untuk diinvestasikan pada badan

usaha yang lain dengan memilih proyek-proyek yang tersedia ataukah

terus ditanamkan dalam perusahaan untuk memperoleh hasil yang

diharapkan.

Page 22: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

8

Fungsi pembelanjaan dalam perusahaan meliputi fungsi

penggunaan dana atau pengalokasian dana, ini berarti bahwa setiap

rupiah dana yang tertanam dalam aktiva harus dapat digunakan

seefisien mungkin untuk dapat menghasilkan tingkat keuntungan

investasi yang maksimal. Dan fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau

fungsi pendanaan, ini berarti manajer keuangan harus mengusahakan

agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya

yang minimal dan syarat-syarat paling menguntungkan.

Sehubungan dengan itu sumber pembelanjaan terdiri atas 2

macam, yakni :

a) Pembelanjaan dari luar perusahaan (external

Financing)

Bentuk pembelanjaan dimana usaha pemenuhan

kebutuhan modal berasal dari sumber-sumber yang berada

diluar perusahaan.Pembelanjaan ini dapat bersumber dari

pemilik yang kemudian dana tersebut akan menjadi modal

sendiri dalam perusahaan dan disebut pembelanjaan sendiri,

dapat pula bersumber dari para kreditur, Misalnya kredit

dari bank, kredit dari penjual, kredit obligasi dan lain-lain.

Yang kesemuanya ini bagi perusahaan merupakan hutang

yang tentunya disertai kewajiban-kewajiban tertentu bentuk

pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.

Page 23: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

9

b) Pembelanjaan dari dalam perusahaan (Internal

Financing)

Pembelanjaan yang dibentuk atau dihasilkan

sendiri di dalam perusahaan ini berarti merupakan

kekuatan sendiri, Pembelanjaan ini dapat bersumber

dari cadangan laba yang disebut dengan pembelanjaan

intern, dapat pula bersumber dari penyusutan –

penyusutan aktiva tetap yang disebut dengan

pembelanjaan intensif.

Adapun Abas Kartadinata (1987-103) mengemukakan

pengertian pembelanjaan sebagai berikut :

“Analisa belanja (finance) adalah ilmu yang

mempelajari tentang bagaimana sejumlah uang tertentu pada

saat ini dijabarkan ke dalam jumlah uang-uang di masa depan

yang mungkin tidak dapat dipastikan”.

Dari penjelasan diatas dikatakan bahwa fungsi pembelanjaan

bukan hanya menyangkut kegiatan memperoleh dana untuk operasi

perusahaan akan tetapi juga mencakup bagaimana mengusahakan agar

pengelolaan dan penggunaan dana tersebut lebih efektif dan efisien

demi untuk meningkatkan dan memaksimumkan laba perusahaan.

Page 24: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

10

Dengan melihat beberapa definisi di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa masalah pembelanjaan adlah menyangkut masalah

bagaimana cara menentukan dan menjamin keseimbangan finansial

yang baik dan menguntungkan di dalam perusahaan. Hal ini tentunya

tidak terlepas dari usaha perusahaan untuk tetap menjaga

kelangsungan hidupnya melalui suatu peningkatan rentabilitas yang

optimal.

2.1.2 Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu ukuran dari keberhasilan suatu

perusahaan dengan melihat efisiensi dari penggunaan modalnya. Jadi

perhitungan profitabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sampai

seberapa jauh manajemen perusahaan mengendalikan usaha secara

efisisen.

Adapun manfaat profitabilitas yaitu : mengetahui besarnya

tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode,

mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dan tahun

sekarang, mengetahui perkembangan laba dari tahun ke tahun,

mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

dan mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Menurut Riyanto (2001 : 35), cara untuk menilai profitabilitas

suatu perusahaan adalahbermacam-macam dan tergantung pada laba

Page 25: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

11

dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan

lainnya. Mengenai cara-cara yang akan digunakan untuk menilai

profitibilitas itu, tergantung dari kebijaksanaanperusahaan yang

bersangkutan.

Untuk lebih jelasnya tentang profitabilitas maka berikut ini

akan dikemukakan beberapa pendapat seorang ahli mengenai

profitabilitas :

Menurut Riyanto (2001 : 35) Profitabilitas suatu perusahaan

menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang

menghasilkan laba selama periode tertentu.

Profitabilitas menurut Munawir (2002 : 246) adalah rasio

mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan

oleh besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya

dengan penjualan dan investasi, profitabilitas suatu perusahaan diukur

dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan

aktivanya secara produktif dengan demikian profitabilitas suatu

perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang

diperoleh suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal

perusahaan.

Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan,

dimana pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

aktiva dan modal secara keseluruha

Page 26: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

12

2.1.3. Pengertian Efisiensi

Kata Efisiensi berasal dari kata efisien, yang arti efisien

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 250) adalah tepat atau

sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak

membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya) mampu menjalankan

tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna dan tepat guna.

Sedangkan kata efisiensi berarti ketepatan cara (usaha kerja)

dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu,

tenaga dan biaya), kedayagunaan, ketepatgunaan, kemampuan

menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang-

buang waktu, tenaga dan biaya).

Apabila kata efisien dihubungkan dengan perusahaan untuk

mengetahui apakah jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan sudah

efisien dengan modal yang dipergunakan maka, yang harus diketahui

terlebih dahulu adalah jumlah anggaran yang direncanakan pada saat

perusahaan mengadakan perencanaan anggaran. Jika semua jumlah

modal yang dianggarkan dalam satu periode habis terpakai dan

menghasilkan laba yang direncanakan maka, perusahaan tersebut dapat

dikatakan efisien dalam pencapaian laba. Dengan catatan tidak ada

penambahan dana selain dana yang dianggarkan.

Page 27: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

13

2.1.4. Pengertian Modal

Menurut Riyanto (2001 : 17) pada mulanya, orientasi dari

pengertian modal adalah “Physical-Oriented”. Tapi dalam

perkembangannya kemudian ternyata pengertian modal mulai bersifat

“Non-Physical Oriented”, dimana antara lain pengertian modal

ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau

menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun

dalam hal inisebenarnya belum ada persesuaian pendapat diantara para

ahli ekonomi.

Selanjutnya Riyanto (2001 : 17) menyatakan bahwa modal

ialah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut.

Untuk lebih jelasnya mengenai modal berikut ini akan

dikemukakan pendapat beberapa ahli dikutip dari buku Riyanto (2001

: 17) antara lain :

Liitge (2000 : 89 ) mengartikan modal hanyalah dalam arti

uang (gledkapital)

Schwiedland(1998 : 67) memberikan pengertian modal dalam

artian yang lebih luas, dimana modal itu meliputi baik modal dalam

bentuk uang (gledkapital) maupun dalam bentuk barang (sachkapital),

misalnya mesin dan barang-barang dagangan.

Page 28: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

14

Lebih lanjut mengenai modal, ada beberapa penulis yang

menekankan pada kekuasaan menggunakannya, yaitu :

A Ammon (2000 : 21) memandang modal sebagai kekuasaan

menggunakan yang diharapkan atas barang-barang modal yang belum

digunakan.

Meij (2000 : 125) mengartikan modal sebagai “kolektivitas

dari barang-barang modal” yang terdapat dalam neraca sebelah debet,

sedangkan yang dimaksudkan dengan barang-barang modal ialah

semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi

produktifnya untuk membentuk pendapatan. Yang dimaksudkan

dengan kekayaan adalah daya beli yang terdapat dalam barang-barang

modal. Dengan demikian, maka kekayaan terdapat dalam neraca

sebelah kredit.

Polak (1999 : 35) mengartikan modal sebagai kekuasaan untuk

menggunakan barang-barang modal. Dengan demikian modal terdapat

di sebelah kredit pada neraca. Adapun yang dimaksudkan dengan

barang-barang modal adalah barang-barang yang terdapat dalam

perusahaan yang belum digunakan, jadi terdapat di sebelah debet pada

neraca.

Bakker (1999 : 55) mengartikan modal ialah baik berupa

barang-barang kongkrit yang masih ada dalam rumah tangga

Page 29: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

15

perusahaan dan terdapat di sebelah debet, maupun berupaya daya beli

atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit.

Jadi yang tercatat di sebelah debet dari neraca disebut modal

kongkrit dan yang tercatat di sebelah kredit disebut modal abstrak.

Apabila kita melihat neraca suatu perusahaan maka selain

menggambarkan adanya modal kongkrit dan modal abstrak, kita juga

akan melihat dua gambaran modal, yaitu bahwa neraca disatu pihak

menunjukkan modal menurut bentuknya (sebelah debet) dan dilain

pihak menurut sumbernya atau asalnya (disebelah kredit). Modal yang

menunjukkan bentuknya disebut modal aktif, sedangkan modal yang

menunjukkan sumbernya atau asalnya disebut modal pasif.

Modal aktif ialah modal yang tertera di sebelah debet dari

neraca, yang menggambarkan bentuk-bentuk dimana seluruh dana

yang diperoleh perusahaan ditanamkan, sedangkan pengertian modal

pasif ialah modal yang tertera disebelah kredit dari neraca yang

menggambarkan sumber-sumber darimana diperoleh.

a) Pembagian Modal aktif

Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, modal aktif atau

kekayaan suatu perusahaan dapat dibedakan antara aktiva lancar

dan aktiva tetap. Perbandingan atau pertimbangan antara kedua

aktiva tersebut akan menentukan stuktur kekayaan.

Page 30: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

16

Yang dimaksud dengan aktiva lancar ialah aktiva yang

habis dalam satu kali berputar dalam proses produksi, dan proses

perputarannya ialah dalam jangka waktu yang pendek (umumnya

kurang dari satu tahun).

Sedangkan yang dimaksud dengan aktiva tetap ialah aktiva

yang tahan lama yang tidak atau yang secara berangsur-angsur

habis dalam proses produksi. Dan jika ditinjau dari lamanya

perputaran dalam jangka waktu yang panjang (lebih dari satu

tahun).

Sedangkan berdasarkan fungsi bekerjanya aktiva dalam

perusahaan, modal aktif dapat dibedakan antara Modal tetap dan

Modal kerja.

Apabila dilihat dari jumlahnya, modal tetap sekali dibeli

dan tidak bisa dikurangi sedangkan modal kerja lebih fleksibel.

Apabila dilihat dari susunannya, modal tetap relatif permanen

dalam jangka waktu tertentu sedangkan modal kerja relatif

variabel. Dan apabila dilihat dari proses perputarannya, modal

tetap berjangka panjang sedangkan modal kerja berjangka pendek.

b) Pembagian Modal Pasif

Menurut Riyanto (2001 : 21) apabila kita melihat asalnya

(solvabilitas), modal pasif dapat dibedakan antara modal sendiri

dan modal asing, atau modal badan usaha dan modal kreditur/utang

Page 31: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

17

Modal sendiri atau sering disebut modal bahan usaha

adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan,

laba) atau berasal dari pengambil bagian, peserta atau pemilik

(moal saham, dan modal peserta). Modal inilah yang menjadi

tanggung jawab terhadap keseluruhan resiko perusahaan dan secara

yudiris modal inilah yang menjadi jaminan bagi para kreditur,

adalah modal yang berasal dari kreditur, yang ini merupakan utang

bagi perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan syarat likuiditas, yaitu menurut jangka waktu

penggunaan, modal pasif terdiri dari modal jangka panjang dan

modal jangka pendek.

Modal jangka panjang adalah modal yang diberikan kepada

perusahaan yang penggunaannya lebih dari satu tahun, di dalam

neraca digunakan dalam “fixed assets” sedangkan Modal jangka

pendek adalah modal yang diberikan kepada perusahaan yang

penggunaannya kurang dari satu tahun, di dalam neraca digakan

dalam “current assets”.

2.1.5. Biaya Modal

Menurut Warsono (2003 : 135) salah satu komponen penting

yang digunakan dalam penilaian investasi, sumber pembelanjaan

adalah biaya modal (cost of capital). Biaya modal sering disamakan

dengan istilah tingkat pengembalian yang disyaratkan perusahaan,

Page 32: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

18

biaya modal dapat didefinisikan sebagai biaya peluang atas

penggunaan dana investasi untuk diinvestasikan dalam proyek-proyek

baru.

Definisi biaya modal diatas merupakan sesuatu yang tepat,

karena biaya modal merupakan tingkat hasil investasi total perusahaan

yang menghasilkan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari semua

sumber pembelanjaannya. Ini berarti biaya modal dalam konteks ini

merupakan biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of

capital), yang melibatkan semua komponen sumber pembelanjaan

yaitu kombinasi dari biaya hutang, saham preferen, saham biasa, dan

laba ditahan.

Oleh karena biaya dari masing-masing sumber dana itu

berberda-beda, makan untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan

secara keseluruhan perlu menghitung biaya rata-rata tertimbang

(weighted average) dari berbagai sumber dana tersebut.

Biaya modal sering dibedakan menjadi dua macam, yaitu biaya

modal perusahaan (the firm’s cost of capital) dan biaya modal proyek

khusus (spesific project’s cost of capital). Dimana besar kecilnya biaya

modal, baik untuk perusahaan maupun proyek khusus diperoleh oleh

empat macam faktor yakni kondisi ekonomi umum, kondisi pasar,

keputusan operasi dan pembelanjaan, serta jumlah pembelanjaan.

Page 33: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

19

Biaya modal yang digunakan, baik untuk perusahaan maupun

proyek khusus adalah biaya modal rata-rata tertimbang. Biaya modal

rata-rata tertimbang ini mempunyai, beberapa komponen, yaitu biaya

utang (cost of debt), biaya saham preferen (cost of preferred stock),

dan biaya ekuitas biasa (cost of common equity). Setelah komponen-

komponen biaya modal ini dihitung, dengan memasukkan unsur

proporsi sumber dana dalam struktur modal sebagai penimbang, biaya

modal rata-rata tertimbang dapat dihitung (weighted average cost of

capital).

Menurut Abas Kartadinata (1981 : 115) , ada dua hal yang

harus diperhatikan dalam menghitung biaya modal rata-rata, yaitu :

1. Tiap-tiap komponen struktur modal harus kita ilai

dengan haraga pasarnya masing-masing,

2. Faktor penimbang yang harus dipergunakan adalah

faktor penimbang marginal.

2.1.6. Anggaran Modal

Pada saat melakukan investasi modal, perusahaan melakukan

pengeluaran kas lancar dengan adanya harapan keuntungan dimasa

yang akan datang. Biasanya, keuntungan ini diperoleh setelah satu

tahun.Contoh investasi pada aktiva mencakup peralatan, gedung dan

tanah serta pengenalan produk baru, sistem distribusi baru atau

program baru bagi riset dan pengembangan. Ringkasnya, kesuksesan

Page 34: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

20

dan keuntungan perusahaan dimasa yang akan datang bergantung pada

keputusan jangka panjang yangdibuat oleh perusahaan.

Dalam suatu perusahaan untuk mengetahui apakah perusahaan

tersebut dalam pencapaian laba yang dihasilkan sudah efisien dengan

modal yang digunakan dalam menghasilkan laba, kita harus

mengetahui berapa jumlah modal yang dianggarkan oleh perusahaan

pada saat melakukan perencanaan anggaran. Untuk lebih jelasnya

mengenai penganggaran modal, berikut ini penulis mengemukakan

pendapat beberapa pakar ekonomi tentang penganggaran modal, antara

lain : Menurut Horne (1998 : 324) Penganggaran Modal adalah proses

mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi proyek-proyek

investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu

tahun.

Penganggaran Modal meliputi :

a) Pembuatan proposal proyek investasi yang konsisten dengan

tujuan strategis perusahaan.

b) Perkiraan arus kas operasi tambahan bagi proyek investasi.

c) Pengevaluasian arus kas tambahan proyek.

d) Pemilihan proyek berdasarkan kriteria penerimaan maksimal

nilai.

e) Pengevaluasian kembali proyek investasi yang diterapkan

secara berkesinambungan dan pelaksanaan pemeriksaan.

Page 35: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

21

Sedangkan menurut Weston (1999 : 142) mengatakan bahwa :

Penganggaran modal meliputi secara keseluruhan proses

perencanaanpengeluaran uang, dimana hasil pengembaliannya

diharapkan terjadi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Pemilihan

jangka waktu satu tahun terakhir tidaklah mutlak, akan tetapi lebih

merupakan penggal waktu yang mudah untuk membedakan berbagai

jenis pengeluaran.

Karena pentingnya penganggaran modal dalam suatu

perusahaan menyebabkan penganggaran modal merupakan

pengambilan keputusan terpenting dengan melibatkan manajemen

keuangan. Lebih lanjut, semua departemen di suatu perusahaan, yaitu

departemen produksi, departemen pemasaran, dan sebagainya secara

vital dipengaruhi oleh keputusan penganggaran modal, sehingga semua

eksekutif tanpa memandang apa bidang tanggung jawabnya, harus

menyadari tentang bagaimana proses keputusan penganggaran modal

diambil.

Alasan lain yang menyebabkan pentingnya penganggaran

modal adalah bahwa perluasan aktiva biasanya melibatkan investasi

yang cukup besar. Sebelum perusahaan mengeluarkan uang dalam

jumlah yang besar, perusahaan harus menyusun perencanaan yang

matang karena sejumlah dana yang besar tidak akan tersedia secara

otomatis. Sebuah perusahaan yang mempertimbangkan program

pengeluaran investasi yang besar perlu merencanakan pembiayaan

Page 36: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

22

beberapa tahun sebelumnya, untuk memastikan ketersediaan dana yang

diperlukan dalam program perluasan ekspansi perusahaan.

Adapun manfaat dari penganggaran modal yaitu :

1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih

terperinci, karena dana yang terkait jangka waktunya

lebih dari satu tahun.

2. Agar tidak terjadi over investment atau underv

investment.

3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin

banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.

4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making

( pengambilan keputusan).

2.1.7. Laporan Keuangan

Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan

suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan

tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui

dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Munawir (1997 : 2) pengertian laporan pada dasarnya

adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktifitas suatu

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau

aktifitas perusahaan tersebut.

Page 37: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

23

Pengertian lain tentang laporan keuangan yaitu merupakan

hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan.

Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan

manajemen dan pihak-pihak lain yang menaruh perhatian atau

mempunyai kepentingan dengan data yang keuangan perusahaan.

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan

maupun perkembangan suatu perusahaan, antara lain : para pemilik

perusahaan, manajer perusahaan yang bersangkutan, para kreditur,

bankers, investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut

berdomilisi, serta pihak-pihak lainnya.

Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Myer dalam

Munawir (1997 : 5) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan

laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada

akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar tersebut adalah

daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau

daftar laba-rugi. Pada akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi

perseroan-perseroan untuk menambah daftar yang surplus atau daftar

laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).

Menurut Harahap (1996 : 55) pada umumnya laporan keungan

itu terdiri atas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi.

Neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva

(harta kekayaan yang dimiliki perusahaan), hutang (kewajiban

perusahaan untuk membayar uang atau aktiva yang lain pada waktu

Page 38: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

24

yang akan datang) dan modal sendiri (kelebihan aktiva di atas hutang)

dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Atau neraca

menggambarkan kondisi keuangan dari suatu perusahaan pada tanggal

tertentu, umumnya pada akhir tahun yaitu pada saat penutupan buku.

Perhitungan (laporan) Laba-Rugi memperlihatkan hasil-hasil

yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama

periode tertentu, atau laporan yang memperlihatkan hasil yang

diperoleh dari penjualan barang/jasa dan biaya-biaya yang timbul

dalam proses pencapaian hasil tersebut.

Sedangkan J. Fred Weston (1999 : 17) yang dikutip oleh Joko

dan Kirbondo memberikan definisi tentang laporan keuangan sebagai

berikut : Laporan keuangan atau financial statement (biasanya dalam

bentuk neraca dan perhitungan Laba-Rugi) berisi informasi tentang

prestasi perusahaandimasa lampau dan dapat memberikan petunjuk

untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang.

Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih

atau kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan selama

periode tertentu (umumnya satu tahun). Ringkasnya, laporan ini

merupakan laporan aktivitas dan hasil dari aktivitas itu atau merupakan

ringkasan yang logis dari penghasilan dan biaya dari suatu perusahaan

untuk periode tertentu.

Adapun menurut Abas Kartadinata, laporan keuangan adalah

peluang perusahaan untuk meningkatkan pendapatan bagi para

Page 39: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

25

pemegang saham karena perusahaan menggunakan sumber dana

dengan biaya tetap (hutang) di dalam struktur modalnya.

Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menganalisis pengaruhnya

terhadap peningkatan perolehan laba bagi pemegang saham melalui

beberapa kondisi keuangan yang ada.

2.2. KERANGKA PIKIR

Gambar 1

PT ADHI KARYA Tbk

Laporan Keuangan

- Neraca - Laporan Laba-

Rugi

Efisiensi penggunaan modal

Profitabilitas

Page 40: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

26

Keterangan :

1. PT. Adhi karya Tbk merupakan sebuah badan usaha yang

bergerak dalam bidang jasa konstruksi yang dalam

menjalankan aktifitas usahanya mangeluarkan laporan

keuangan setiap akhir periode keuangan yang akan berbentuk

Neraca dan Laporan Laba-Rugi.

2. Berdasarkan laporan keuangan tersebut penulis melakukan

penilaian efisiensi modal kerja agar dapat diketahui capaian

profitabilitas dari perusahaan. Penilaian efisiensi ini

menggunakan beberapa analisis yang menghubungkan kaitan

antara tingkat efisiensi perusahaan dengan tingkat profitabilitas

yang akan dicapai. Penilaian ini menggunakan analisis

Weighted Average Cost of Capital untuk mengetahui biaya

modal rata-rata tertimbang perusahaan,selain itu penulis juga

menggunakan analisis rasio leverage dan rasio profitabilitas

untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar

utang jangka panjangnya atau dalam hal ini penulis dapat

mengetahui resiko keuangan perusahaan dan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berikut

menggunakan analisis common size atau persentase

perkompenen. Sehingga dengan penilaian tersebut, maka dapat

diketahui apakah penggunaan modal telah efisien dalam

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Page 41: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

27

3. Hasil dari analisis ini kemudian kembali kepada perusahaan

dalam bentuk feedback atau umpan balik dan dapat

dipergunakan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan

usahanya di kemudian hari.

2.3. HIPOTESIS

Sesuai dengan rumusan masalah maka hipotesis yang

penulis kemukakan adalah : “Penggunaan modal pada PT. ADHI

KARYA (PERSERO) Tbk belum efisien dalam meningkatkan

profitabilitasnya”.

Page 42: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian sesuai dengan kebutuhan, maka

peneliti memilih tempat penelitian pada PT. ADHI KARYA (PERSERO)

Tbk, adapun waktu pengambilan data selama satu bulan yaitu selama

bulan November.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah

dengan cara Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu metode atau

teknik penelitian yang dimaksudkan untuk menelaah buku-buku/literatur

dan tulisan-tulisan ilmiah yang mempunyai hubungan dengan pembahasan

skripsi ini. Dan dalam memperoleh data perusahaan penulis mendatangi

PIPM (Pusat Informasi Pasar Modal) yang terletak di jalan A.P Pettarani.

3.3. Jenis dan Sumber Data

1) Data kuantitatif, yaitu data yang berupa ikhtisar keuangan, yang terdiri

dari neraca dan laporan laba rugi

2) Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi yang diperoleh

langsung dari pihak manajemen perusahaan baik lisan maupun tulisan.

Data ini berupa gambaran ringkasan perusahaan.

Page 43: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

29

3) Adapun sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

:

Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan

atau yang dikeluarkan oleh pihak eksten yang ada kaitannya dengan

masalah yang diteliti yang diperoleh langsung pada PIPM (Pusat

Informasi Pasar Modal), baik yang sifatnya tulisan berupa dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan laporan-laporan keuangan

perusahaan selama 5 tahun yakni dari tahun 2006 hingga tahun 2010

serta data pendukung.

3.4. Metode Analisis

Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka penulis menggunakan beberapa metode analisis sebagai berikut :

a) Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Dengan menerapkan biaya modal ini, semua tingkat pengembalian

yang diisyaratkan oleh sumber pembelanjaan dapat diakomodasikan.

Biaya modal rata-rata tertimbang ini dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

WACC = (D / V x rD) + (E / V x rE)

Dimana :

D = Total Hutang

E = Total ekuitas

V = D + E

Page 44: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

30

rD = Cost of Debt

rE = Cost of Equity

b) Analisis rasio leverage

Rasio Laverage / utang atau ada yang menyebut rasio solvabilitas

adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya,

dimana rasio utang ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

resiko keuangan perusahaan, karena setiap penggunaan utang oleh

perusahaan akan berpengaruh terhadap resiko dan pengembalian

adapun rasio yang dapat digunakan adalah :

1) Rasio utang total terhadap aktiva total (total Debt to total Asset

ratio).

Rasio ini mengukur presentase dana yang disediakan oleh kreditor

terhadap aktifaa total yang dimiliki perusahaan, dimana besarnya

hasil perhitungan rasio ini menunjukkan besarnya utang total yang

dapat dijamin dengan aktiva total. Semakin tinggi rasio ini

menunjukkan resikokeuangan yang dihadapi perusahaan semakin

tinggi, karena utang membawa konsekuensi beban bunga tetap.

Rasio utang total terhadap aktiva total dapat dihitung :

x 100 %

Page 45: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

31

2) Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)

Rasio ini diukur dengan cara membandingkan antara total utang

Perusahaan dengan modal ekuitas (stock equity). Dimana besarnya

hasil perhitungan rasio utang terhadap ekuitas menunjukkan

seberapa besar utang yang dapat dijamin dengan ekuitas saham.

Semakin tinggi utang terhadap ekuitas, maka akan semakin besar

resiko keuangan yang ditanggung perusahaan.

3) Rasio Laba terhadap Bunga (Time Interest Earned)

Mengukur sejauh mana laba perusahaan boleh menurun,tanpa

mencoreng wajah keuangan perusahaan karena tidak mampu

membayar beban bunga tahunan kegagalan dalam pemenuhan

kewajiban ini dapat berakibat dituntutnya kreditur kepengadilan

yang bisa mengakibatkan kepailitan.

Rasio laba terhadap bunga dapat dihitung sebagai berikut :

a. Analisis Rasio Profitabilitas

Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui dan menilai

sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Adapun rasio yang digunakan adalah :

Page 46: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

32

1) Return On Investment (ROI)

Merupakan suatu pengukuran kemampuan perusahaan

secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan

jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan,

dimana semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu

perusahaan.

Return On Investment dapat dihitung sebagai berikut :

x 100 %

Analisis common size, dengan analisis ini dapat diketahui

kecenderungan yang terjadi untuk melihat prospeknya dimasa yang

akan datang. Analisis common size menyajikan persentase setiap

elemen terhadap total utang dan modal sedangkan untuk laporan rugi

laba persentase setiap elemen terhadap penjualan.

3.5. Uji Hipotesis

Analisis Regresi Sederhana

Analisis Regresi Linear sederhana sipergunakan untuk mengetahui

pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah

variabel terikat. Persamaan umumnya adalah :

Page 47: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

33

Y = a + b X

Dengan Y adalah variabel bebas dan X adalah variabel terikat.

Koefisien a adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik

potong antara garis regresi dengan sumbu Y pada koordinat

kartesius.

3.6.Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan dan pemahaman , maka penulis

menyajikan enam bab, dimana masing-masing saling berkaitan dengan

yang lain sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dengan sistematika

penulisan, yaitu :

Bab Pertama Pendahuluan, yang terdiri atas Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah dan Tujuan serta Kegunaan Penelitian.

Bab Kedua Kerangka teoritis yang menguraikan tentang Tinjauan

Pustaka, Kerangka Pikir yang akan digunakan dalam melakukan penulisan

dan Hipotesis.

Bab Ketiga metodologi penelitian, yang terdiri atas Tempat

Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Jenis dan Sumber Data, Metode

analisis Data serta Sistimatika Pembahasan.

Bab Keempat Gambaran Umum Obyek Penelitian (dalam hal ini

adalah gambaran umum mengenai perusahaan), yang terdiri dari

Gambaran Ringkas Obyek Penelitian, Struktur Organisasi.

Page 48: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

34

Bab Kelima Pembahasan dari hasil penelitian, yang mana penulis

menggunakan alat analisis Weight Average Cost of Capital (WACC),

Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Analisis Common size untuk

mengukur efisiensi penggunaan modal Perusahaan dalam meningkatkan

profitabilitasnya. Dan Analisi regresi sederhana.

Bab Keenam Penutup, yang menguraikan Kesimpulan dari hasil

penelitian dan Saran-saran sebagai pertimbangan bagi manajemen

perusahaan.

Page 49: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Perkembangan Perusahaan

Perseroan didirikan pertama kali pada tanggal 1 Januari 1961

dengan nama perusahaan Bangunan Negara “Adhi Karya” berdasarkan

Peraturan Pmerintah (PP) No.65 tahun 1961 tersebut ditetapkan pula

bahwa Perusahaan Bangunan bekas milik Belanda yang bernama

Naamloze Vennootschap Architechen Ingenieurs en Annemresbedrijf

Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V („Associatie N.V”)

yang telah dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No.2 Tahun

1960, dilebur kedalam Perusahaan negara Adhi Karya.

Kemudian dengan Akta No.1 Tanggal 1 Juni 1974 Junito Akta

perusahaan No.2 tanggal 2 dan tanggal 3 1972, keduanya dibuat hadapan

Kartini Muljadi, SH, Notaris di Jakarta, didirikan PT. Adhi Karya

(Persero). Pendirian tersebut dilakukan dalam rangka melaksanakan

ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang No.9 Tahun

1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

No.1 1969 tentang Bentuk-bentuk usaha Negara menjadi Undang-Undang,

Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1971 tentang Pengalihan Bentuk

Perusahaan Negara Adhi Karya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

juncto Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-

662/MK/IV/5/1974 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan

Page 50: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

36

(Persero) “PT. Adhi Karya” tanggal 8 Mei 1974. Akta Pendirian dimaksud

adalah telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik

Indonesia dengan Keputusan No.Y.A.5/5/13 tanggal 7 Januari 1975 dan

didaftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta

dibawah No. 129 tanggal 15 Januari 1975 serta telah diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 24 Oktober 1975,

tambahan No. 600.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan

terakhir Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 17

November 2003 melalui Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

No. Kep 289/MBU/2003 tanggal 17 November. Pemegang saham

menyetujui untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar dalam rangka

Penawaran Umum kepada Masyarakat, termasuk perubahan nama

Perseroan yang diubah menjadi PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.

Sebagaimana termaktub dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar No.35

tanggal 18 November 2003 yang dibuat oleh Imas fatimah, SH Notaris di

Jakarta. Dengan surat keputusan BAPEPAM No. S.494/PM/04 tanggal8

Maret 2004, Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif dalam rangka

Perseroan melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat.

Pada saat prospektus ini ditebitkan, maksud dan tujuan Perseroan adalah

turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program

Pemerintah Republik Indonesia di bidang Ekonomi dan Pembangunan

Nasional pada umumnya, serta pembangunan di bidang industri

Page 51: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

37

konstruksi, Industri layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang jasa

konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, invetasi,

argo industri, perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa

peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi teknologi dan

pengembangan pada khususnya dengan menerapkan prinsip-prinsip

Perseroan Terbatas.

4.2.Bidang usaha

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, bidang usaha PT. Adhi Karya

(Persero) Tbk meliputi :

a. Pekerjaan pelaksanaan konstruksi, yang meliputi ; pekerjaan

sipil (untuk seluruh sektor pembanguanan), pekerjaan gedung,

mekanikal elektrikal termasuk jaringan, radio, telekomunikasi

dan instrumentasi dan perbaikan/pemeliharaan/renovasi pada

pekerjaan konstruksi tersebut.

b. Perencanaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi yang

meliputi : pekerjaan sipil, gedung, mekanikal elektrikal.

c. Pengukuran, penggambaran, perhitungan dan penetapan biaya

konstruksi yang meliputi : pekerjaan sipil, gedung, mekanikal

dan elektrikal.

d. Pengukuran, penggambaran, perhitungan dan penetapan biaya

konstruksi yang meliputi : pekerjaan sipil, gedung, mekanikal

dan elektrikal (Quantity Surveyor) layanaan jasa.

Page 52: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

38

e. Konsultasi manajemen dan rekayasa industri.

f. Perdagangan umum.

g. Industri pabrikasi yang meliputi ; pabrikasi bahan dan

komponen jadi pelengkap konstruksi, mekanikal dan

kelistrikan untuk bangunan industri dan gedung, elektronik

komunikasi.

h. Pabrikasi komponen dan peralatan kontruksi.

Page 53: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

39

STRUKTUR ORGANISASI

Sumber : PIPM (Pusat Informasi Pasar Modal) Indonesia (www.idx.co.id)

Page 54: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

40

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Laporan Keuangan Perusahaan

Bagi setiap perusahaan Laporan Keuangan sangat berguna dalam

melihat kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan karenapada

dasarnya laporan keuangan berfungsi sebagai bahan acuan dalam

menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan selama jangka waktu

tertentu, dimana melalui analisis terhadap pos-pos neraca akan diperoleh

gambaran tentang posisi keuangannya dan dari analisis terhadap laporan

laba rugi memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha

perusahaan selama satu periode keuangan.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam menganalisis efisiensi

penggunaan modal perusahaan modal perusahaan dalam rangka

meningkatkan profitabilitasya, maka disunakan laporan keuangan PT.

Adhi Karya Tbk, berupa neraca dan laporan laba rugi yang mana

kemudian akan dianalisis dengan menggunakan analisi Biaya Modal Rata-

rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital), Rasio Leverage,

Rasio Profitabilitas, dan Analisis Common Size. Untuk mengujikebenaran

dari hipotesis maka data yang digunakan adalah laporan keuangan selama

5 Tahun terakhir yaitu 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010 sebagai berikut:

Page 55: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

41

5.1.1 Perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Untuk mengetahui berapa besar biaya modal rata-rata tertimbang

perusahaan, maka terlebih dahulu penulis menghitung besarnya biaya

hutang/Cost of Debt (rD) dan tingkat biaya ekuitas/Cost of Equity (rE) pada

tahun 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010 sebagai berikut :

1. Biaya Hutang (Kd), dengan rumus :

x 100 %

a. Tahun 2006

x 100 %

= 11,9 %

b. Tahun 2007

x 100 %

= 14,49 %

Page 56: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

42

c. Tahun 2008

x 100%

= 11,37 %

d. Tahun 2009

x 100%

= 10,70 %

e. Tahun 2010

x 100 %

= 12,51 %

Karena pembayaran bunga mengurangi besarnya

pendapatan pajak, maka biaya hutang perlu dilakukan

koreksi dalam mengitung modal biaya rata-rata tertimbang.

Perhitungan ini sama dengan dikalikan dengan faktor (1-T)

dimana T adalah presentase pajak penghasilan yang

diperoleh dengan

Page 57: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

43

x 100 %

a. Tahun 2006

x 100%

= 15,39 %

b. Tahun 2007

x 100 %

= 26,6 %

c. Tahun 2008

x 100%

= 32 %

Page 58: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

44

d. Tahun 2009

x 100 %

= 43 %

e. Tahun 2010

x 100 %

= 39 %

Berdasarkan dari hasil perhitungan maka Biaya Hutang

(Cost of Debt) menjadi :

a. Tahun 2006

rD = Kd (1 - T)

= 11,9 % (1 – 0,153)

= 10,07 %

Page 59: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

45

Jadi tingkat biaya hutang setelah pajak ditahun 2006

sebesar 10,07 %

b. Tahun 2007

rD = Kd (1 – T)

= 14,49 % (1 – 0,734)

= 10,63 %

Jadi tingkat biaya hutang setelah pajak ditahun 2007

sebesar 10,63 %

c. Tahun 2008

rD = Kd (1 – T)

= 11,37 % (1 – 0,32)

= 7,73 %

Jadi tingkat biaya hutang setelah pajak ditahun 2008

sebesar 7,73 %

Page 60: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

46

d. Tahun 2009

rD = Kd (1 – T)

= 10,70 % (1 – 0,57)

= 6,09 %

Jadi tingkat biaya hutang setelah pajak ditahun 2009

sebesar 6,09 %

e. Tahun 2010

rD = Kd (1 – T)

= 12,51 % (1 – 0,39)

= 7,63 %

Di tahun 2010 ini tingkat biaya hutang setelah pajak

meningkat dari tahun sebelumnya mencapai 7,63 %.

2. Biaya ekuitas (rE)

rE

x 100 %

Page 61: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

47

a. Tahun 2006

rE

x 100 %

= 6,20 %

Dari perhitungan ini terlihat bahwa biaya ekuitas

saham biasa atau tingkat keuntungan yang diinginkan

oleh pemegang saham biasa pada saham biasa pada

tahun 2006 adalah 6,20 %

b. Tahun 2007

rE

x 100 %

= 4,45 %

Pada tahun 2007 biaya ekuitas saham biasa menurun

mencapai 4,45 %

Page 62: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

48

c. Tahun 2008

rE

x 100 %

= 4,55 %

Pada tahun 2009 biaya ekuitas agak meningkat

mencapai 4,55%

d. Tahun 2009

rE

x 100 %

= 2,78 %

Pada tahun 2009 biaya ekuitas merosot lagi mencapai

2,78 %

e. Tahun 2010

rE

x 100 %

= 5,76 %

Page 63: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

49

Dari hasil perhitungan ini diketahui bahwa besarnya

biaya ekuitas yang ditanggung oleh perusahaan

meningkat dari tahun sebelumnya mencapai 5,76 %

Berdasarkan hasil perhitungan biaya hutang dan biaya ekuitas

maka dapat dilakukan perhitungan WACC (Weighted Average Cost of

Capital) dengan rumus sebagai berikut :

WACC = (D / V x rD) + (E / V x rE)

a. Perhitungan WACC tahun 2006

Dik :rD= 10,07 %

rE= 6,20 %

D = 4.123.459.213.120

E = 520.669.876.786

V = D + E

= 4.123.459.213.120 + 520.669.876.786

= 4.644.129.089.906

WACC

x 10,07% +

x 6,20%

= 0,0826 + 0,4425

= 0,5251 = 5,25 %

Page 64: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

50

b. Perhitungan WACC tahun 2007

Dik : rD = 10,63 %

rE = 4,41 %

D = 4.332.636.114.876

E = 531.234.660.402

V = D + E

= 4.332.636.114.876 + 531.234.660.402

= 4.863.870.775.27

WACC

x 10,63 % +

x4,41%

= 1,608 + 0,5402

= 1,601 = 16,01 %

c. Perhitungan WACC tahun 2008

Dik : rD= 7,73 %

rE= 4,55 %

D = 4.541.089.351.881

+

Page 65: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

51

E = 584.279.189.639

V = D + E

= 4.541.089.351.881 + 584.279.189.639

= 5.125.368.541.520

WACC

X 7,73% +

x 4,55 %

= 0,0684 + 0,0051

= 0,0735 = 7,35 %

d. Perhitungan WACC tahun 2009

Dik : rD = 6,09 %

rE = 2,78 %

D = 4.898.254.675.454

E = 731.199.659.939

V = D + E

= 4.898.254.675.454 + 731.199.659.939

= 5.629.454.355.3939

Page 66: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

52

WACC

x 6,09% +

x 2,78%

= 0,0529 + 0,0052

= 0,0581 = 5,81 %

e. Perhitungan WACC tahun 2010

Dik : rD = 7,63%

rE =5,76 %

D = 4.066.582.718.230

E = 861.113.484.045

V = D + E

= 4.066.582.718.230 + 861.113.484.045

= 4.927.6969.202.275

WACC

x 7,63% +

x 5,76%

Page 67: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

53

= 0,0629 + 0,0100

= 0,0729 = 7,29 %

Dari hasil perhitungan WACC diatas

menunjukkan bahwa biaya modal rata-rata tertimbang yang

ditanggung oleh perusahaan tidak stabil. Karena hasilnya

naik-turun seperti pada tahun 2006 sebesar meningkat

16,01 % pada tahun 2007 pada tahun 2008 menurun

menjadi 7,35 % pada tahun 2008 menurun lagi menjadi

5,81 % dan di tahun 2010 WACC meningkat lagi sebesar

7,29 %.

5.1.2 Perhitungan Rasio Leverage

Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya, dimana rasio ini

digunakan untuk melihat seberapa besar resiko keuangan perusahaan.

Adapun rasio yang digunakan adalah :

1). Rasio Total Utang terhadap Total Aktiva ( total Debt to total Asset

ratio)

Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

x 100 %

Page 68: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

54

a. Tahun 2006

x 100 %

= 76,7 %

Debt Ratio untuk tahun 2006 sebesar 76,7 % , berarti bahwa

total aktiva yang dimiliki perusahaan 76,7 dibiayai oleh

hutang.

b. Tahun 2007

x 100 %

= 87,74 %

Debt Ratio untuk tahun 2007 sebesar 87,74 %, berarti bahwa

total aktiva yang dimiliki perusahaan 87,74 % dibiayai oleh

hutang.

c. Tahun 2008

x 100 %

= 88,60 %

Page 69: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

55

Debt Ratio untuk tahun 2008 sebesar 86,60 %, berarti bahwa

total aktiva yang dimiliki perusahaan 86,60 % dibiayai oleh

hutang.

d. Tahun 2009

x 100 %

= 87,01 %

Debt Ratio untuk tahun 2009 sebesar87,01 %, berarti bahwa

total aktiva yang dimiliki perusahaan 87,01 % dibiayai oleh

hutang.

e. Tahun 2010

x 100%

= 82,52 %

Debt Ratio untuk tahun 2010 sebesar 82,52 %, berarti

bahwa total aktiva yang dimiliki perusahaan 82,52 %

dibiayai oleh hutang.

Page 70: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

56

2). Rasio Total Utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio)

a. Tahun 2006

= 6,96 Kali

Debt to Equity Ratio untuk tahun 2006 sebesar 6,96 Kali,

ini berarti bahwa utang perusahaan 6,96 kali dari modal

sendiri.

b. Tahun 2007

= 7,156 Kali

Debt to Equity Ratio untuk tahun 2007 sebesar 7,156 Kali,

ini berarti bahwa utang perusahaan 7,156 kali dari modal

sendiri.

Page 71: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

57

c. Tahun 2008

= 7,772 Kali

Debt to Equity Ratio untuk tahun 2008 sebesar 7,772 Kali,

ini berarti bahwa utang perusahaan 7,772 kali dari modal

sendiri.

d. Tahun 2009

= 6,698 Kali

Debt to Equity Ratio untuk tahun 2009 sebesar 6,698 Kali,

ini berarti bahwa utang perusahaan 6,698 kali dari modal

sendiri.

Page 72: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

58

e. Tahun 2010

= 4,722 kali

Debt to Equity Ratio untuk tahun 2010 sebesar 4,722 Kali,

ini berarti bahwa utang perusahaan 4,711 kali dari modal

sendiri.

3). Rasio laba terhadap bunga (Time Interest Earned)

Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Tahun 2006

= 3,44 Kali

Time Interest Earned untuk tahun 2006 sebesar 3,44 Kali, ini

menunjukka dana yang tersedia untuk membayar beban

bunga adalah 3,44 Kali.

Page 73: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

59

b. Tahun 2007

= 2,1396 Kali

Time interest Earned untuk tahun 2007 sebesar 2,1396 kali,

ini menunjukkan dana yang tersedia untuk membayar beban

bunga adalah 2,1396 kali.

c. Tahun 2008

= 1,212 Kali

Time Interest Earned untuk tahun 2008 sebesar 1,212 Kali,

ini menunjukkan dana yang tersedia untuk membayar beban

bunga adalah 1,212 kali.

d. Tahun 2009

Page 74: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

60

= 4,07 Kali

Time Interest Earned untuk tahun 2009 sebesar 4,07 Kali, ini

menunjukkan dana yang tersedia untuk membayar beban

bunga adalah 4,07 kali.

e. Tahun 2010

= 3,98 Kali

Time Interest Earned untuk tahun 2010 sebesar 3,98 Kali, ini

menunjukkan dana yang tersedia untuk membayar beban

bunga adalah 3,98 kali.

5.1.3 Perhitungan Rasio Profitabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba. Dan dalam hal ini diukur dari

jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Adapun

rasio yang digunakan adalah :

Page 75: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

61

Return On Investment (ROI)

ROI dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

x 100 %

a. Tahun 2006

x 100 %

= 1,581 %

Ini berarti bahwa dengan penggunaan Rp. 1000,- aktiva

akan menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp.

1,581,-

b. Tahun 2007

x 100 %

= 2,575 %

Page 76: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

62

Ini berarti bahwa dengan penggunaan Rp. 1000,- aktiva

menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp.

2,575,-

c. Tahun 2008

x 100 %

= 1,589 %

Ini berarti bahwa dengan penggunaan Rp. 1000,- aktiva

menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp.

1,589,-

d. Tahun 2009

x 100 %

= 2,940 %

Ini berarti bahwa dengan penggunaan Rp. 1000,- aktiva

menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp.

2,940,-

Page 77: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

63

e. Tahun 2010

x 100 %

= 3,845 %

Ini berarti bahwa dengan penggunaan Rp. 1000,- aktiva

menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp.3,845

%,-

5.1.4 Analisis Common Size

Dengan analisis ini dapat diketahui presentase setiap elemen

terhadap total aktiva dan terhadap total utang dan modal untuk Neraca

sedangkan untuk Laporan Laba Rugi presentase setiap elemen terhadap

Pendapatan.

Page 78: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

64

TABEL 1

COMMON SIZE ANALYSIS

NERACA PT. ADHI KARYA Tbk

31 DESEMBER 2006, 2007, 2008, 2009 DAN 2010

URAIAN 2006 2007 2008 2009 2010

AKTIVA

Kas dan setara kas

Aktiva Lancar Lain

Aktiva Tetap

Aktiva Lain-lain

5,25%

82,61%

11,98%

0,142%

6,961%

85,43%

7,51%

0,087%

7,11%

83,68%

9,17%

0,038%

5,45%

87,00%

7,51%

0,034%

4,91%

75,10%

19,79%

0,197%

Total Aktiva

100% 100% 100% 100% 100%

UTANG DAN MODAL

Utang Lancar

Utang Jangka Panjang

76,99%

10,87%

78,61%

9,89%

77,32%

10,97%

77,31%

9,52%

70,02%

12,36%

Total Utang

87,86% 88,50% 88,29% 86,83% 82,36%

Hak Minoritas Anak Perusahaan

Modal Saham

Modal disetor lainnya

Selisih penilaian Kembali Aktiva

Tetap

Saldo Laba

Dicadangkan

Tidak Dicadangkan

0,316%

3,621%

0,31%

0,015%

0,017%

-

6,75%

2,95%

0,215%

3,432%

0,30%

0,019%

0,125%

-

5,67%

1,89%

0,30%

3,63%

0,37%

0,017%

-

0,11%

5,97%

1,52%

0,017%

3,37%

0,34%

0,016%

0,055

1,53%

6,51%

2,88%

0,13%

3,85%

0,38%

-

0,06%

1,33%

9,76%

3,79%

Total Modal

12,14% 11,50% 11,71% 13,17 17,64%

Total Utang dan Modal 100% 100% 100% 100% 100%

Page 79: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

65

Sumber : - PIPM Makassar

- Data Diolah

TABEL 2

COMMON SIZE ANALYSIS

LAPORAN LABA RUGI PT. ADHI KARYA Tbk

PER 31 DESEMBER 2006, 2007, 2008, 2009 DAN 2010

URAIAN 2006 2007 2008 2009 2010

Pendapatan Usaha

Beban Pokok Pendapatan

100%

88,5%

100%

89,65%

100%

91,8%

100%

91,5%

100%

87,47%

Laba (Rugi) Kotor

Laba Proyek kerjasama

8,72%

2,65%

9,63%

3,69%

8,19%

4,25%

8,49%

2,012%

12,52%

1,49%

Laba Kotor Stelah Proyek

Kerjasama

Beban usaha

7,99%

0,025%

8,97%

0,039%

9,75%

0,030%

8,66%

0,027%

8,13%

0,038%

Laba (Rugi) Usaha

Pendapatan Beban lain-lain

Laba sebelum Pajak

Penghasilan

0,089%

0,029%

0,027%

0,097%

0,035%

0,039%

0,054%

0,036%

0,018%

0,069%

0,026%

0,043%

0,097%

0,040%

0,056%

Beban Pajak Penghasilan 0,019% 0,012% 0,010% 0,021% 0,023%

Page 80: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

66

Laba (Rugi) sebelum Hak

Minoritas

Hak Minoritas atas Laba (Rugi)

perusahaan anak

0,022%

2,560%

0,019%

2,953%

0,012%

2,276%

0,021%

3,44%

0,033%

1,25%

Laba (Rugi) Bersih 0,011% 0,019% 0,012% 0,021% 0,033%

Sumber : - PIPM Makassar

- Data Diolah

Dari Common Size Analysis terlihat bahwa PT. Adhi Karya, Tbk

pada periode 2006-2010 baik pada angka absolut maupun relatifnya

terlihat bahwa aktiva lancar menunjukkan tendensi naik turun, kenaikan

aktiva lancar ini tampaknya dibiayai oleh modal sendiri, sedangkan aktiva

tetap mengalami penurunan karena terjadi penurunan pada investasi dalam

pelaksanaan.

Pada sisi passiva, terlihat bahwa kewajiban lancar perusahaan sangat

besar dibanding dengan utang jangka panjangnya, namun demikian dari

tahun 2008 sampai 2010 utang lancar relatif menurun, ini berarti bahwa

perusahaan disamping melakukan pengadaan aktiva, tidak melalaikan

kewajibannya untuk membayar utang atau kewajiban lancar perusahaan.

Utang jangka panjang tidak menunjukkan kenaikan yang absolut karena

pada tahun kedua dan keempat mengalami penurunan. Hal ini berarti

bahwa perusahaan belum terlalu memperhatikan utang jangka panjang

Page 81: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

67

perusahaannya. Sedangkan untuk modal sendiri, tercatat pada tahun 2007

dan 2009 mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena meningkatnya

utang di tahun 2006 ke 2007 hingga ke tahun 2008.

Untuk Analisis Laporan Laba Rugi PT. Adhi Karya, Tbk diuraikan

sebagai berikut : Beban Pokok Pendapatan terhadap Pendapatan Usaha

mengalami peningkatan secara empat tahun berturut-turut tapi pada tahun

terakhir mengalami penurunan.

Beban Usaha PT. Adhi Karya, Tbk dalam tahun 2006 hingga 2010

secara absolut terlihat kenaikan tetapi secara relatif beban usha di tahun

2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan dan ini terjadi karena kenaikan

beban usaha tersebut. Mungkin disebabkan oleh usaha dari manajemen

untuk meningkatkan pendapatan usaha dan ini tampak pda data absolut

atas pendapatan usaha yang meningkat.

Untuk Laba Bersih sebelum Pajak penghasilan mengalami kenaikan,

karena laba sebelum pajak lebih kecil dibandingkan dengan laba proyek

kerjasama yang disebabkan oleh bunga yang sangat tinggi.

5.2. Analisis Penggunaan Modal Terhadap Pencapaian Profitabilitas

Dari hasil perhitungan analisis yangtelah dilakukan maka dapat kita

rekapitulasi dalam tabel sebagai berikut :

Page 82: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

68

Tabel 3

Rekapitulasi Hasil Analisis

Analisis Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

Weighted Average Cost of Capital

5,25 % 16,01

%

7,35 % 5,81 % 7,29 %

Debt Ratio

76,7 % 87,74

%

88,60

%

87,01 % 82,52

%

Debt Equity Ratio

6,96

kali

7,156

kali

7,772

kali

6,698

kali

4,722

kali

Time Interest Earned

3,44

kali

2,139

kali

1,212

kali

4,07

kali

3,98

kali

Return On Investment

1,581

%

2,575

%

1,589

%

2,940 % 3,845

%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa penggunaan modal

yang berasal dari pinjaman lebih besar dari modal sendiri dimana modal

yang berasal dari pinjaman 6,96 kali dari modal sendiri untuk tahun 2006,

kemudian meningkat jadi 7,156 kali dari modal sendiri untuk tahun 2007,

meningkat lagi menjadi 7,772 kali dari modal sendiri pada tahun 2008,

kemudian menurun jadi 6,698 kalidari modal sendiri untuk tahun 2009,

dan di tahun 2010 menurun mencapai 4,722 kali dari modal sendiri ini

dpat dilihat dari Debt to Equity Ratio perusahaan, dimana dari angka-

angka yang dicapai nampak bahwa modal sendiri tidak sebanding dengan

utang perusahaan, tetapi perusahaan masih mampu membayar beban

Page 83: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

69

bunga dari laba yang dihasilkan ini terlihat dari Time Interest Earned di

tahun 2006 sebesar 3,44 kali, tahun 2007 2,139 kali, tahun 2008 1,212

kali, akan tetapi agak meningkat pada tahun 2009 sebesar 4,07 kali dan

tahun 2010 3,98 kali, jadi pada tiga tahun pertama perusahaan masih stabil

untuk membayar beban bunga dari laba yang dihasilkan tapi pada tahun

keempat dan kelima mengalami tingkat pembayaran beban bunga tersebut.

Penggunaan modal perusahaan belum efisien, ini nampak dari

Weighted Average Cost of Capital (WACC) perusahaan yang lebih besar

jika dibandingkan dengan Return On Investment (ROI), dimana di tahun

2006 WACC sebesar 5,25% sedangkan ROI sebesar 1,581 % kemudian di

tahun 2007 WACC sebesar 16,01 sedangkan ROI hanya berkisar 2,575.

Adapun di tahun 2008 WACC sebesar 7,35 % sedangkan ROI sebesar

1,589 % kemudian di tahun 2009 WACC sebesar 5,81 % sedangkan ROI

sebesar 2,940 % dan di tahun terakhir, 2010 WACC sebesar 7,29 %

sedangkan ROI sebesar 3,845 %.

5.3. Analisis Regresi Sederhana

5.3.1. Deskripsi Variabel Penelitian

Descriptive Statistics dilakukan untuk mengetahui bahwa data

yang dimasukkan untuk diolah dalam program SPSS 16.00 for windows

adalah valid ( dapat diolah) dan tidak terdapat missing atau data yang tidak

terproses. Uji descriptive statistics yang terdiri dari jumlah data yang

terproses (N), nilai maksimum (maximum), nilai minimum (minimum),

Page 84: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

70

nilai rata-rata (mean) dan standard deviation dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 4 . Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

MODAL 5 1 4 2.96 1.249

PROFITABLITAS

5 5 16 8.29 4.429

Valid N (listwise)

5

Sumber : Data Diolah

Tabel 4 diatas menunujukkan bahwa untuk semua variabel penelitian

yang terdiri dari variabel terikat (modal) dan variabel bebas (profitabilitas), data

yang dimasukkan selama 5 tahun periode PT. Adhi Karya, Tbk sehingga sebanyak

5 adalah valid dan tidak terdapat missing atau data yang tidak terproses. Hal ini

juga dapat diartikan bahwa proses pengajian hipotesis (uji parsial dan uji

simultan) dapat dilanjutkan untuk data yang sama atau telah di input dalam

program SPSS 16.00 for windows.

5.3.2. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terjadi kolerasi antar

anggota serangkaian observasi yang diurutkan, menurut waktu (time series) atau

Page 85: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

71

ruang (cross section). Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara

variabel-variabel yang ada dalam penelitian.

Regression

Tabel 5. Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 PROFITABLITA

Sa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: MODAL

Sumber : Data Diolah

Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk

mengetahui apakah model regresi yang terestimasi cukup baik atau tidak ukuran

ini mencerminkan seberapa besar variasi dari regressand variabel dependen (y)

dijelaskan oleh regressor/variabel independen (X). Koefisien determinasi (R2)

dari suatu model ditentukan oleh R2 yang nilainya antara nol dan satu. Semakin

tinggi nilai R2 suatu regresi atau semakin mendekati satu maka hasil regresi

tersebut semakin baik yang berarti variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Page 86: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

72

Tabel 6. Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .448a .200 -.066 1.289

a. Predictors: (Constant), PROFITABLITAS

b. Dependent Variable: MODAL

Sumber : Data Diolah

Dari perhitungan regresi yang terlihat pada tabel 6 diperoleh nilai R2= 0,2

yang berarti bahwa 20% variabel kinerja keuangan (ROI) dapat dijelaskan

oleh variabel independent profitabilitas yang diwakilkan oleh rasio laba

terhadap bunga (EBIT), dan 80% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak digunakan dalam penelitian ini, hal ini berarti variabel independent

profitabilitas yang diwakilkan oleh rasio laba terhadap bunga (EBIT)

memiliki pengaruh yang kecil terhadap kinerja keuangan (ROI).

5.4 Hasil Analisis Data

5.4.1 Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan sepert yang tertera pada tabel

6, diketahui bahewa nilai signifikansi sebesar 0.45. Hal iini dapat diartikan

seluruh Variabel Independen yang terdiri atas WACC, TDTTA, DER, dan ROI

Page 87: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

73

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi penggunaan modal pada PT

Adhi Karya Tbk, dikarenakan nilai signifikansi ≥ 0,05

Tabel 7. Hasil Pengujian Secara Simultan Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.249 1 1.249 .751 .450a

Residual 4.988 3 1.663

Total 6.237 4

a. Predictors: (Constant), PROFITABLITAS

b. Dependent Variable: MODAL

Sumber : Data Diolah

5.4.2 Pengujian secara parsial (Uji t)

Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji

pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap perubahan harga saham.

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan seperti yang tertera pada tabel 7,

diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0.45. Hal ini dapat diartikan seluruh

Variabel Independen profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi pencapaian modal pada PT Adhi Karya Tbk, dikarenakan nilai

signifikansi ≥ 0,05

Page 88: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

74

Tabel 8. Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Tabel 8. Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.004 1.338 2.993 .058

PROFITABLITAS -.126 .146 -.448 -.867 .450

a. Dependent Variable: MODAL

Sumber : Data Diolah

5.4.3 Uji Normalitas

Hasil pengujian normalitas data menunjukkan bahwa penyebaran data

plot berada di sekitar dan sepanjang garis diagonal 450, dengan demikian

menunjukkan bahwa data-data pada variabel penelitian berdistribusi normal

(Ghozali, 2002:46). Lebih jelasnya gambar mengenai penyebaran plot pada uji

normalitas dapat dilihat pada grafik normalitas berikut:

Page 89: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

75

Sumber : Data Diolah

5.4.4 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 16.00 for

windows diperoleh output seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:

Page 90: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

76

Sumber : Data Diolah

Output yang dihasilkan menunjukkan scatterplot yangtidak membentuk

pola tertentu, maka model regresi dalam penelitian ini tidakmemiliki gejala

heteroskedastisitas (Ghozali,2002:48).

Page 91: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

77

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa, Penggunaan Modal pada PT. Adhi Karya (Persero), Tbk belum

efisien dalam pencapaian profitabilitasnya yang disebabkan oleh Weighted

Average Cost of Capital (WACC) perusahaan yang lebih besar jika

dibandingkan Return On Investment (ROI), dimana WACC dari tahun ke

tahun tidak stabil. Hal ini disebabkan karena Cost of Debt dan Cost of

Equity Perusahaan yang meningkat dan menurun di tiap tahunnya.

Sedangkan ROI menurun yang disebabkan oleh menurunnya Net Profit

Margin.

6.2. Saran

Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka disarankan pada pihak

menajemen PT. Adhi Karya, Tbk dapat memperbaiki struktur modalnya

dan ini dapat dilakukan dengan menambah modal yang berasal dari

perusahaan itu sendiri (cadangan atau laba) atau yang berasal dari modal

saham dan pemilik untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, karena

Page 92: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

78

modal inilah yang menjadi tanggung jawab terhadap keseluruhan resiko

perusahaan.

Page 93: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

79

DAFTAR PUSTAKA

Robert W. Kolb,1987. Financial Management, Scott Foresman & Company,

London, England.

Djarwanto, 1997.Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama,

BPFE.

Munawir, 1997.Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat,Cetakan Ketiga,

Yogyakarta.

RiyantoBambang, 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan, Edisi Keempat, Penerbit

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

SyafriHarahapSofyan, 1996.Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Penerbit

Bumi Aksara, Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 1993.Edisi Kedua, Penerbit, BalaiPustaka,

Jakarta.

Van Hornedan Wachowicz dan M Jhon, 1998. Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan, Edisi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Abas Kartadinata, 1987. Analisa Belanja : Dasar-dasar Perhitungan dalam

keputusan Keuangan, Cetakan Kedua, Penerbit Bina Aksara, Jakarta.

Warsono, 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit

Bayu Media Publishing, Malang.

J. Fred weston dan Copeland Wacana, Jok, Alih Bahasa dan Kirbandoko,

1999.Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Page 94: REZKY AJENG PRATIWI A21107700 - digilib.unhas.ac.id

80

Sawir Agnes, 2001.Laporan Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan, Cetakan Pertama, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Sekuritas. Universitas Diponegoro,

Semarang.

----------. 2005. Aplikasi Analisis Sekuritas. EdisiRevisi. Universitas

Diponegoro, Semarang.

http://idx.co.id

http://www.bapepam.go.id