BAB I
PENDAHULUAN
Lensa kontak merupakan suatu alat yang digunakan untuk perbaikan masalah refraksi
kosmetik dan untuk tujuan terapeutiksebagai media refraksi yang buatan pada permukaan
anterior mata manusia1
Lensa kontak telah berubah secara dramatis sejak konsep dasar yang pertama kalinya
dideskripsikan oleh Leonardo da Vinci pada abad ke-16 dan oleh Reneacute Descartes pada
abad ke-17 1 Pada tahun 1888 Adolf Fick seorang ophthalmologist German adalah yang
pertama berhasil menyesuaikan lensa kontak yang terbuat dari kaca ditiupSoft contact
lens pertama kali diciptakan oleh seorang ahli kimia Czech Otto Wichterle dan
Drahoslav Lim yang menerbit penelitian berjudul Hydrophilic gels for biological use
dalam jurnal ldquoNaturerdquo pada tahun 1959Penelitian ini telah menjadi pemicu kepada
penciptaan kontak lensa lunak yang pertama iaitu soft(hydrogel)lenses dibeberapa Negara
pada tahun 196023
Pada tahun 2004 diperkirakan bahwa 125 juta orang (2) menggunakan lensa kontak
di seluruh dunia2 Sekitar 35 juta orang di Amerika Syarikat memakai lensa kontak iaitu
20 untuk tujuan koreksi refraksi1
Lensa kontak digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai
alternatif untuk kacamataSekitar 85 orang menggunakan lensa kontak karena
kenyamanan yang bagus Lensa kontak mirip seperti kornea mata lapisan luar yang
transparan pada mata Lensa kontak terbuat dari hidrofilik plastik yang menyerap cairan1
1
Banyak alasan mengapa orang ndash orang beralih dari penggunaan kacamata ke
penggunaan lensa kontak salah satunya lensa kotak mengikuti pergerakan bola mata dan
tidak mengurangi lapangan pandangan mata
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
21 Definisi
Lensa kontak adalah lensa yang menempel pada mata atau selaput bening yang
dipergunakan seseorang dengan gangguan penglihatan untuk memperbaiki
penglihatannya Pada mata tidak dipergunakan kaca mata akan tetapi lensa yang diatur
kelengkungannya sehingga dapat menempel pada selaput bening atau pada permukaan
anterior mata manusia1
10 Gambar Lensa Kontak Lunak
Fungsi Lensa Kontak
Seperti yang disebutkan diatas lensa kontak berfungsi sebagai alat bantu penglihatan selain
itu lensa kontak jenis hard contact lens dapat membentuk ulang (reforming) kontur
permukaan kornea Reforming ini dapat mengatasi myopia ringan dan astigmatisme irregular
yang disebabkan oleh kontur kornea yang tidak rata
22 Epidemiologi
3
Pada tahun 2004 diperkirakan bahwa 125 juta orang (2) menggunakan lensa kontak di
seluruh dunia2 Sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak iaitu 20
untuk tujuan koreksi refraksi1
Penggunaan Lensa kontak lunak telah mencapai angka 100 persen di Negara seperti
Australia Canada Denmark Iceland Lithuania Norway Romania dan Taiwan7
Berdasarkan Contact Lens Council Statistics on Contact Lens Wear in the US 7
November 2004 64 wanita menggunakan lensa kontak lunak dan 70 wanita
menggunakan lensa kontak rigidkaku Sedangkan pria 36 menggunakan lensa kontak
lunak dan 30 menggunakan lensa kontak rigidkaku
Tabel 22 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Jenis lensa
Kontak
Wanita Pria
Lensa kontak lunak 64 36
Lensa kontak kakurigid 70 30
Pengguna lensa kontak lunak paling banyak berusia antara 18 dan 39 tahum
Sedangkan untuk lensa kontak kakurigid pengguna terbanyak antara usia lebiih
dari 40 tahun
4
Tabel 23 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia
Usia
Jenis lensa
Kontak
17 tahun ke
bawah
Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun
ke atas
Pengguna
lensa kontak
lunak
10 23 45 22
Pengguna
lensa kontak
kakurigid
3 10 26 61
23 Klasifikasi Lensa Kontak
Dari segi repleacement-nya lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai rekomendasi
dari pabrikannya
1 Disposable alias bisa dibuang usai dipakai
2 Frequent replacement Harus diganti setiap 3-6 bulan
3 Permanen Dapat dipakai selama setahun atau lebih
Dari segi pemakaiannya lensa kontak dibagi dua
5
- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)
- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)
Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras
dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih
lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat
lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti
bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera
mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur
mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa
erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat
mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih
besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14
231 Jenis Soft contact lens
Daily wear (DW)
Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan
didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)
merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7
hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh
FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan
dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah
mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan
berterusan selama 30 hari siang dan malam1
Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama
dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah
cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW
6
mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak
semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan
disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan
Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW
daripada DW 1
Disposable Contact Lenses
Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan
pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa
kontak lunak 1
Colored Lenses
Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat
dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik
untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris
yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk
tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada
sclera1
7
11 Gambar Lensa Kontak Berwarna
Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang
disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau
penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan
zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh
8
syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk
Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap
gas terbaik 14
Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak
Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian
Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang
lebih baik dari pada lensa
kontak lembut
Astigmat ringan akan dapat
hilang akibat permukaan
selaput bening yang
melengkung ditutup oleh
lensa kontak keras
Lensa kontak keras bersifat
netral dan tidak
menimbulkanreaksi alergi
terhadap jaringan mata
Tidak dapat dipakai lebih
dari 12 jam karena zat asam
tidak dapat melaluinya
Pada pemulaan pemakaian
akan sangat terasa
mengganggu
Untuk merasa nyaman
memerlukan waktu sampai
beberapa minggu
Dapat mengakibatkan
penurunan kerentanan selaput
bening
Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat
menyesuaikan diri akibat
tidak begitu terasa pada
permulaan pemakaiannya
Lensa kontak lembut ada
yang dapat dipergunakan
lebiih dari 12 jam akibat
Astigmat atau silinder tidak
dapat diimbangi lensa kontak
lembut karena ia mengikuti
permukaan selaput bening
yang lonjong
Lensa kontak lembut akan
emberikan penglihatan tidak
9
lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam
setajam penglihatan dengan
lensa kontak keras karena ia
banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam
Lensa kontak lembut mudah
terinfeksi dan kotor sehingga
perlu sering dibersihkan
Pelarut lensa kontak lembut
dapat merupakan bahan yang
merangsang mata sehingga
menimbulkan reaksi alergi
Infeksi selaput bening bagi
pemakai lensa kontak dapat
berakibat kebutaan
Lensa kontak lembut pakai
lama(extended) memperbesar
resiko untuk timbulnya
infeksi pseudomonas
Pseudomonas merupakan
kuman yang berbahaya dan
dapat berkembang biak pada
lensa kontak dan pelarut
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli
kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga
10
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Banyak alasan mengapa orang ndash orang beralih dari penggunaan kacamata ke
penggunaan lensa kontak salah satunya lensa kotak mengikuti pergerakan bola mata dan
tidak mengurangi lapangan pandangan mata
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
21 Definisi
Lensa kontak adalah lensa yang menempel pada mata atau selaput bening yang
dipergunakan seseorang dengan gangguan penglihatan untuk memperbaiki
penglihatannya Pada mata tidak dipergunakan kaca mata akan tetapi lensa yang diatur
kelengkungannya sehingga dapat menempel pada selaput bening atau pada permukaan
anterior mata manusia1
10 Gambar Lensa Kontak Lunak
Fungsi Lensa Kontak
Seperti yang disebutkan diatas lensa kontak berfungsi sebagai alat bantu penglihatan selain
itu lensa kontak jenis hard contact lens dapat membentuk ulang (reforming) kontur
permukaan kornea Reforming ini dapat mengatasi myopia ringan dan astigmatisme irregular
yang disebabkan oleh kontur kornea yang tidak rata
22 Epidemiologi
3
Pada tahun 2004 diperkirakan bahwa 125 juta orang (2) menggunakan lensa kontak di
seluruh dunia2 Sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak iaitu 20
untuk tujuan koreksi refraksi1
Penggunaan Lensa kontak lunak telah mencapai angka 100 persen di Negara seperti
Australia Canada Denmark Iceland Lithuania Norway Romania dan Taiwan7
Berdasarkan Contact Lens Council Statistics on Contact Lens Wear in the US 7
November 2004 64 wanita menggunakan lensa kontak lunak dan 70 wanita
menggunakan lensa kontak rigidkaku Sedangkan pria 36 menggunakan lensa kontak
lunak dan 30 menggunakan lensa kontak rigidkaku
Tabel 22 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Jenis lensa
Kontak
Wanita Pria
Lensa kontak lunak 64 36
Lensa kontak kakurigid 70 30
Pengguna lensa kontak lunak paling banyak berusia antara 18 dan 39 tahum
Sedangkan untuk lensa kontak kakurigid pengguna terbanyak antara usia lebiih
dari 40 tahun
4
Tabel 23 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia
Usia
Jenis lensa
Kontak
17 tahun ke
bawah
Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun
ke atas
Pengguna
lensa kontak
lunak
10 23 45 22
Pengguna
lensa kontak
kakurigid
3 10 26 61
23 Klasifikasi Lensa Kontak
Dari segi repleacement-nya lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai rekomendasi
dari pabrikannya
1 Disposable alias bisa dibuang usai dipakai
2 Frequent replacement Harus diganti setiap 3-6 bulan
3 Permanen Dapat dipakai selama setahun atau lebih
Dari segi pemakaiannya lensa kontak dibagi dua
5
- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)
- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)
Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras
dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih
lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat
lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti
bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera
mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur
mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa
erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat
mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih
besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14
231 Jenis Soft contact lens
Daily wear (DW)
Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan
didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)
merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7
hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh
FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan
dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah
mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan
berterusan selama 30 hari siang dan malam1
Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama
dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah
cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW
6
mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak
semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan
disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan
Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW
daripada DW 1
Disposable Contact Lenses
Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan
pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa
kontak lunak 1
Colored Lenses
Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat
dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik
untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris
yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk
tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada
sclera1
7
11 Gambar Lensa Kontak Berwarna
Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang
disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau
penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan
zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh
8
syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk
Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap
gas terbaik 14
Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak
Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian
Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang
lebih baik dari pada lensa
kontak lembut
Astigmat ringan akan dapat
hilang akibat permukaan
selaput bening yang
melengkung ditutup oleh
lensa kontak keras
Lensa kontak keras bersifat
netral dan tidak
menimbulkanreaksi alergi
terhadap jaringan mata
Tidak dapat dipakai lebih
dari 12 jam karena zat asam
tidak dapat melaluinya
Pada pemulaan pemakaian
akan sangat terasa
mengganggu
Untuk merasa nyaman
memerlukan waktu sampai
beberapa minggu
Dapat mengakibatkan
penurunan kerentanan selaput
bening
Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat
menyesuaikan diri akibat
tidak begitu terasa pada
permulaan pemakaiannya
Lensa kontak lembut ada
yang dapat dipergunakan
lebiih dari 12 jam akibat
Astigmat atau silinder tidak
dapat diimbangi lensa kontak
lembut karena ia mengikuti
permukaan selaput bening
yang lonjong
Lensa kontak lembut akan
emberikan penglihatan tidak
9
lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam
setajam penglihatan dengan
lensa kontak keras karena ia
banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam
Lensa kontak lembut mudah
terinfeksi dan kotor sehingga
perlu sering dibersihkan
Pelarut lensa kontak lembut
dapat merupakan bahan yang
merangsang mata sehingga
menimbulkan reaksi alergi
Infeksi selaput bening bagi
pemakai lensa kontak dapat
berakibat kebutaan
Lensa kontak lembut pakai
lama(extended) memperbesar
resiko untuk timbulnya
infeksi pseudomonas
Pseudomonas merupakan
kuman yang berbahaya dan
dapat berkembang biak pada
lensa kontak dan pelarut
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli
kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga
10
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
TINJAUAN PUSTAKA
21 Definisi
Lensa kontak adalah lensa yang menempel pada mata atau selaput bening yang
dipergunakan seseorang dengan gangguan penglihatan untuk memperbaiki
penglihatannya Pada mata tidak dipergunakan kaca mata akan tetapi lensa yang diatur
kelengkungannya sehingga dapat menempel pada selaput bening atau pada permukaan
anterior mata manusia1
10 Gambar Lensa Kontak Lunak
Fungsi Lensa Kontak
Seperti yang disebutkan diatas lensa kontak berfungsi sebagai alat bantu penglihatan selain
itu lensa kontak jenis hard contact lens dapat membentuk ulang (reforming) kontur
permukaan kornea Reforming ini dapat mengatasi myopia ringan dan astigmatisme irregular
yang disebabkan oleh kontur kornea yang tidak rata
22 Epidemiologi
3
Pada tahun 2004 diperkirakan bahwa 125 juta orang (2) menggunakan lensa kontak di
seluruh dunia2 Sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak iaitu 20
untuk tujuan koreksi refraksi1
Penggunaan Lensa kontak lunak telah mencapai angka 100 persen di Negara seperti
Australia Canada Denmark Iceland Lithuania Norway Romania dan Taiwan7
Berdasarkan Contact Lens Council Statistics on Contact Lens Wear in the US 7
November 2004 64 wanita menggunakan lensa kontak lunak dan 70 wanita
menggunakan lensa kontak rigidkaku Sedangkan pria 36 menggunakan lensa kontak
lunak dan 30 menggunakan lensa kontak rigidkaku
Tabel 22 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Jenis lensa
Kontak
Wanita Pria
Lensa kontak lunak 64 36
Lensa kontak kakurigid 70 30
Pengguna lensa kontak lunak paling banyak berusia antara 18 dan 39 tahum
Sedangkan untuk lensa kontak kakurigid pengguna terbanyak antara usia lebiih
dari 40 tahun
4
Tabel 23 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia
Usia
Jenis lensa
Kontak
17 tahun ke
bawah
Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun
ke atas
Pengguna
lensa kontak
lunak
10 23 45 22
Pengguna
lensa kontak
kakurigid
3 10 26 61
23 Klasifikasi Lensa Kontak
Dari segi repleacement-nya lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai rekomendasi
dari pabrikannya
1 Disposable alias bisa dibuang usai dipakai
2 Frequent replacement Harus diganti setiap 3-6 bulan
3 Permanen Dapat dipakai selama setahun atau lebih
Dari segi pemakaiannya lensa kontak dibagi dua
5
- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)
- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)
Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras
dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih
lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat
lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti
bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera
mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur
mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa
erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat
mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih
besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14
231 Jenis Soft contact lens
Daily wear (DW)
Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan
didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)
merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7
hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh
FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan
dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah
mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan
berterusan selama 30 hari siang dan malam1
Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama
dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah
cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW
6
mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak
semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan
disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan
Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW
daripada DW 1
Disposable Contact Lenses
Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan
pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa
kontak lunak 1
Colored Lenses
Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat
dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik
untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris
yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk
tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada
sclera1
7
11 Gambar Lensa Kontak Berwarna
Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang
disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau
penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan
zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh
8
syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk
Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap
gas terbaik 14
Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak
Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian
Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang
lebih baik dari pada lensa
kontak lembut
Astigmat ringan akan dapat
hilang akibat permukaan
selaput bening yang
melengkung ditutup oleh
lensa kontak keras
Lensa kontak keras bersifat
netral dan tidak
menimbulkanreaksi alergi
terhadap jaringan mata
Tidak dapat dipakai lebih
dari 12 jam karena zat asam
tidak dapat melaluinya
Pada pemulaan pemakaian
akan sangat terasa
mengganggu
Untuk merasa nyaman
memerlukan waktu sampai
beberapa minggu
Dapat mengakibatkan
penurunan kerentanan selaput
bening
Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat
menyesuaikan diri akibat
tidak begitu terasa pada
permulaan pemakaiannya
Lensa kontak lembut ada
yang dapat dipergunakan
lebiih dari 12 jam akibat
Astigmat atau silinder tidak
dapat diimbangi lensa kontak
lembut karena ia mengikuti
permukaan selaput bening
yang lonjong
Lensa kontak lembut akan
emberikan penglihatan tidak
9
lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam
setajam penglihatan dengan
lensa kontak keras karena ia
banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam
Lensa kontak lembut mudah
terinfeksi dan kotor sehingga
perlu sering dibersihkan
Pelarut lensa kontak lembut
dapat merupakan bahan yang
merangsang mata sehingga
menimbulkan reaksi alergi
Infeksi selaput bening bagi
pemakai lensa kontak dapat
berakibat kebutaan
Lensa kontak lembut pakai
lama(extended) memperbesar
resiko untuk timbulnya
infeksi pseudomonas
Pseudomonas merupakan
kuman yang berbahaya dan
dapat berkembang biak pada
lensa kontak dan pelarut
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli
kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga
10
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Pada tahun 2004 diperkirakan bahwa 125 juta orang (2) menggunakan lensa kontak di
seluruh dunia2 Sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak iaitu 20
untuk tujuan koreksi refraksi1
Penggunaan Lensa kontak lunak telah mencapai angka 100 persen di Negara seperti
Australia Canada Denmark Iceland Lithuania Norway Romania dan Taiwan7
Berdasarkan Contact Lens Council Statistics on Contact Lens Wear in the US 7
November 2004 64 wanita menggunakan lensa kontak lunak dan 70 wanita
menggunakan lensa kontak rigidkaku Sedangkan pria 36 menggunakan lensa kontak
lunak dan 30 menggunakan lensa kontak rigidkaku
Tabel 22 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Jenis lensa
Kontak
Wanita Pria
Lensa kontak lunak 64 36
Lensa kontak kakurigid 70 30
Pengguna lensa kontak lunak paling banyak berusia antara 18 dan 39 tahum
Sedangkan untuk lensa kontak kakurigid pengguna terbanyak antara usia lebiih
dari 40 tahun
4
Tabel 23 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia
Usia
Jenis lensa
Kontak
17 tahun ke
bawah
Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun
ke atas
Pengguna
lensa kontak
lunak
10 23 45 22
Pengguna
lensa kontak
kakurigid
3 10 26 61
23 Klasifikasi Lensa Kontak
Dari segi repleacement-nya lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai rekomendasi
dari pabrikannya
1 Disposable alias bisa dibuang usai dipakai
2 Frequent replacement Harus diganti setiap 3-6 bulan
3 Permanen Dapat dipakai selama setahun atau lebih
Dari segi pemakaiannya lensa kontak dibagi dua
5
- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)
- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)
Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras
dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih
lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat
lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti
bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera
mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur
mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa
erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat
mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih
besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14
231 Jenis Soft contact lens
Daily wear (DW)
Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan
didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)
merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7
hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh
FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan
dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah
mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan
berterusan selama 30 hari siang dan malam1
Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama
dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah
cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW
6
mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak
semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan
disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan
Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW
daripada DW 1
Disposable Contact Lenses
Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan
pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa
kontak lunak 1
Colored Lenses
Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat
dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik
untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris
yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk
tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada
sclera1
7
11 Gambar Lensa Kontak Berwarna
Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang
disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau
penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan
zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh
8
syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk
Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap
gas terbaik 14
Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak
Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian
Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang
lebih baik dari pada lensa
kontak lembut
Astigmat ringan akan dapat
hilang akibat permukaan
selaput bening yang
melengkung ditutup oleh
lensa kontak keras
Lensa kontak keras bersifat
netral dan tidak
menimbulkanreaksi alergi
terhadap jaringan mata
Tidak dapat dipakai lebih
dari 12 jam karena zat asam
tidak dapat melaluinya
Pada pemulaan pemakaian
akan sangat terasa
mengganggu
Untuk merasa nyaman
memerlukan waktu sampai
beberapa minggu
Dapat mengakibatkan
penurunan kerentanan selaput
bening
Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat
menyesuaikan diri akibat
tidak begitu terasa pada
permulaan pemakaiannya
Lensa kontak lembut ada
yang dapat dipergunakan
lebiih dari 12 jam akibat
Astigmat atau silinder tidak
dapat diimbangi lensa kontak
lembut karena ia mengikuti
permukaan selaput bening
yang lonjong
Lensa kontak lembut akan
emberikan penglihatan tidak
9
lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam
setajam penglihatan dengan
lensa kontak keras karena ia
banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam
Lensa kontak lembut mudah
terinfeksi dan kotor sehingga
perlu sering dibersihkan
Pelarut lensa kontak lembut
dapat merupakan bahan yang
merangsang mata sehingga
menimbulkan reaksi alergi
Infeksi selaput bening bagi
pemakai lensa kontak dapat
berakibat kebutaan
Lensa kontak lembut pakai
lama(extended) memperbesar
resiko untuk timbulnya
infeksi pseudomonas
Pseudomonas merupakan
kuman yang berbahaya dan
dapat berkembang biak pada
lensa kontak dan pelarut
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli
kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga
10
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Tabel 23 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia
Usia
Jenis lensa
Kontak
17 tahun ke
bawah
Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun
ke atas
Pengguna
lensa kontak
lunak
10 23 45 22
Pengguna
lensa kontak
kakurigid
3 10 26 61
23 Klasifikasi Lensa Kontak
Dari segi repleacement-nya lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai rekomendasi
dari pabrikannya
1 Disposable alias bisa dibuang usai dipakai
2 Frequent replacement Harus diganti setiap 3-6 bulan
3 Permanen Dapat dipakai selama setahun atau lebih
Dari segi pemakaiannya lensa kontak dibagi dua
5
- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)
- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)
Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras
dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih
lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat
lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti
bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera
mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur
mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa
erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat
mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih
besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14
231 Jenis Soft contact lens
Daily wear (DW)
Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan
didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)
merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7
hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh
FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan
dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah
mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan
berterusan selama 30 hari siang dan malam1
Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama
dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah
cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW
6
mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak
semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan
disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan
Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW
daripada DW 1
Disposable Contact Lenses
Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan
pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa
kontak lunak 1
Colored Lenses
Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat
dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik
untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris
yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk
tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada
sclera1
7
11 Gambar Lensa Kontak Berwarna
Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang
disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau
penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan
zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh
8
syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk
Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap
gas terbaik 14
Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak
Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian
Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang
lebih baik dari pada lensa
kontak lembut
Astigmat ringan akan dapat
hilang akibat permukaan
selaput bening yang
melengkung ditutup oleh
lensa kontak keras
Lensa kontak keras bersifat
netral dan tidak
menimbulkanreaksi alergi
terhadap jaringan mata
Tidak dapat dipakai lebih
dari 12 jam karena zat asam
tidak dapat melaluinya
Pada pemulaan pemakaian
akan sangat terasa
mengganggu
Untuk merasa nyaman
memerlukan waktu sampai
beberapa minggu
Dapat mengakibatkan
penurunan kerentanan selaput
bening
Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat
menyesuaikan diri akibat
tidak begitu terasa pada
permulaan pemakaiannya
Lensa kontak lembut ada
yang dapat dipergunakan
lebiih dari 12 jam akibat
Astigmat atau silinder tidak
dapat diimbangi lensa kontak
lembut karena ia mengikuti
permukaan selaput bening
yang lonjong
Lensa kontak lembut akan
emberikan penglihatan tidak
9
lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam
setajam penglihatan dengan
lensa kontak keras karena ia
banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam
Lensa kontak lembut mudah
terinfeksi dan kotor sehingga
perlu sering dibersihkan
Pelarut lensa kontak lembut
dapat merupakan bahan yang
merangsang mata sehingga
menimbulkan reaksi alergi
Infeksi selaput bening bagi
pemakai lensa kontak dapat
berakibat kebutaan
Lensa kontak lembut pakai
lama(extended) memperbesar
resiko untuk timbulnya
infeksi pseudomonas
Pseudomonas merupakan
kuman yang berbahaya dan
dapat berkembang biak pada
lensa kontak dan pelarut
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli
kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga
10
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)
- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)
Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras
dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih
lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat
lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti
bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera
mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur
mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa
erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat
mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih
besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14
231 Jenis Soft contact lens
Daily wear (DW)
Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan
didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)
merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7
hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh
FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan
dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah
mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan
berterusan selama 30 hari siang dan malam1
Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama
dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah
cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW
6
mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak
semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan
disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan
Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW
daripada DW 1
Disposable Contact Lenses
Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan
pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa
kontak lunak 1
Colored Lenses
Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat
dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik
untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris
yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk
tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada
sclera1
7
11 Gambar Lensa Kontak Berwarna
Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang
disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau
penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan
zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh
8
syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk
Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap
gas terbaik 14
Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak
Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian
Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang
lebih baik dari pada lensa
kontak lembut
Astigmat ringan akan dapat
hilang akibat permukaan
selaput bening yang
melengkung ditutup oleh
lensa kontak keras
Lensa kontak keras bersifat
netral dan tidak
menimbulkanreaksi alergi
terhadap jaringan mata
Tidak dapat dipakai lebih
dari 12 jam karena zat asam
tidak dapat melaluinya
Pada pemulaan pemakaian
akan sangat terasa
mengganggu
Untuk merasa nyaman
memerlukan waktu sampai
beberapa minggu
Dapat mengakibatkan
penurunan kerentanan selaput
bening
Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat
menyesuaikan diri akibat
tidak begitu terasa pada
permulaan pemakaiannya
Lensa kontak lembut ada
yang dapat dipergunakan
lebiih dari 12 jam akibat
Astigmat atau silinder tidak
dapat diimbangi lensa kontak
lembut karena ia mengikuti
permukaan selaput bening
yang lonjong
Lensa kontak lembut akan
emberikan penglihatan tidak
9
lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam
setajam penglihatan dengan
lensa kontak keras karena ia
banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam
Lensa kontak lembut mudah
terinfeksi dan kotor sehingga
perlu sering dibersihkan
Pelarut lensa kontak lembut
dapat merupakan bahan yang
merangsang mata sehingga
menimbulkan reaksi alergi
Infeksi selaput bening bagi
pemakai lensa kontak dapat
berakibat kebutaan
Lensa kontak lembut pakai
lama(extended) memperbesar
resiko untuk timbulnya
infeksi pseudomonas
Pseudomonas merupakan
kuman yang berbahaya dan
dapat berkembang biak pada
lensa kontak dan pelarut
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli
kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga
10
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak
semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan
disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan
Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW
daripada DW 1
Disposable Contact Lenses
Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan
pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa
kontak lunak 1
Colored Lenses
Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat
dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik
untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris
yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk
tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada
sclera1
7
11 Gambar Lensa Kontak Berwarna
Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang
disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau
penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan
zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh
8
syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk
Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap
gas terbaik 14
Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak
Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian
Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang
lebih baik dari pada lensa
kontak lembut
Astigmat ringan akan dapat
hilang akibat permukaan
selaput bening yang
melengkung ditutup oleh
lensa kontak keras
Lensa kontak keras bersifat
netral dan tidak
menimbulkanreaksi alergi
terhadap jaringan mata
Tidak dapat dipakai lebih
dari 12 jam karena zat asam
tidak dapat melaluinya
Pada pemulaan pemakaian
akan sangat terasa
mengganggu
Untuk merasa nyaman
memerlukan waktu sampai
beberapa minggu
Dapat mengakibatkan
penurunan kerentanan selaput
bening
Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat
menyesuaikan diri akibat
tidak begitu terasa pada
permulaan pemakaiannya
Lensa kontak lembut ada
yang dapat dipergunakan
lebiih dari 12 jam akibat
Astigmat atau silinder tidak
dapat diimbangi lensa kontak
lembut karena ia mengikuti
permukaan selaput bening
yang lonjong
Lensa kontak lembut akan
emberikan penglihatan tidak
9
lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam
setajam penglihatan dengan
lensa kontak keras karena ia
banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam
Lensa kontak lembut mudah
terinfeksi dan kotor sehingga
perlu sering dibersihkan
Pelarut lensa kontak lembut
dapat merupakan bahan yang
merangsang mata sehingga
menimbulkan reaksi alergi
Infeksi selaput bening bagi
pemakai lensa kontak dapat
berakibat kebutaan
Lensa kontak lembut pakai
lama(extended) memperbesar
resiko untuk timbulnya
infeksi pseudomonas
Pseudomonas merupakan
kuman yang berbahaya dan
dapat berkembang biak pada
lensa kontak dan pelarut
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli
kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga
10
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
11 Gambar Lensa Kontak Berwarna
Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang
disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau
penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan
zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh
8
syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk
Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap
gas terbaik 14
Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak
Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian
Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang
lebih baik dari pada lensa
kontak lembut
Astigmat ringan akan dapat
hilang akibat permukaan
selaput bening yang
melengkung ditutup oleh
lensa kontak keras
Lensa kontak keras bersifat
netral dan tidak
menimbulkanreaksi alergi
terhadap jaringan mata
Tidak dapat dipakai lebih
dari 12 jam karena zat asam
tidak dapat melaluinya
Pada pemulaan pemakaian
akan sangat terasa
mengganggu
Untuk merasa nyaman
memerlukan waktu sampai
beberapa minggu
Dapat mengakibatkan
penurunan kerentanan selaput
bening
Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat
menyesuaikan diri akibat
tidak begitu terasa pada
permulaan pemakaiannya
Lensa kontak lembut ada
yang dapat dipergunakan
lebiih dari 12 jam akibat
Astigmat atau silinder tidak
dapat diimbangi lensa kontak
lembut karena ia mengikuti
permukaan selaput bening
yang lonjong
Lensa kontak lembut akan
emberikan penglihatan tidak
9
lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam
setajam penglihatan dengan
lensa kontak keras karena ia
banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam
Lensa kontak lembut mudah
terinfeksi dan kotor sehingga
perlu sering dibersihkan
Pelarut lensa kontak lembut
dapat merupakan bahan yang
merangsang mata sehingga
menimbulkan reaksi alergi
Infeksi selaput bening bagi
pemakai lensa kontak dapat
berakibat kebutaan
Lensa kontak lembut pakai
lama(extended) memperbesar
resiko untuk timbulnya
infeksi pseudomonas
Pseudomonas merupakan
kuman yang berbahaya dan
dapat berkembang biak pada
lensa kontak dan pelarut
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli
kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga
10
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk
Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap
gas terbaik 14
Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak
Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian
Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang
lebih baik dari pada lensa
kontak lembut
Astigmat ringan akan dapat
hilang akibat permukaan
selaput bening yang
melengkung ditutup oleh
lensa kontak keras
Lensa kontak keras bersifat
netral dan tidak
menimbulkanreaksi alergi
terhadap jaringan mata
Tidak dapat dipakai lebih
dari 12 jam karena zat asam
tidak dapat melaluinya
Pada pemulaan pemakaian
akan sangat terasa
mengganggu
Untuk merasa nyaman
memerlukan waktu sampai
beberapa minggu
Dapat mengakibatkan
penurunan kerentanan selaput
bening
Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat
menyesuaikan diri akibat
tidak begitu terasa pada
permulaan pemakaiannya
Lensa kontak lembut ada
yang dapat dipergunakan
lebiih dari 12 jam akibat
Astigmat atau silinder tidak
dapat diimbangi lensa kontak
lembut karena ia mengikuti
permukaan selaput bening
yang lonjong
Lensa kontak lembut akan
emberikan penglihatan tidak
9
lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam
setajam penglihatan dengan
lensa kontak keras karena ia
banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam
Lensa kontak lembut mudah
terinfeksi dan kotor sehingga
perlu sering dibersihkan
Pelarut lensa kontak lembut
dapat merupakan bahan yang
merangsang mata sehingga
menimbulkan reaksi alergi
Infeksi selaput bening bagi
pemakai lensa kontak dapat
berakibat kebutaan
Lensa kontak lembut pakai
lama(extended) memperbesar
resiko untuk timbulnya
infeksi pseudomonas
Pseudomonas merupakan
kuman yang berbahaya dan
dapat berkembang biak pada
lensa kontak dan pelarut
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli
kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga
10
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam
setajam penglihatan dengan
lensa kontak keras karena ia
banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam
Lensa kontak lembut mudah
terinfeksi dan kotor sehingga
perlu sering dibersihkan
Pelarut lensa kontak lembut
dapat merupakan bahan yang
merangsang mata sehingga
menimbulkan reaksi alergi
Infeksi selaput bening bagi
pemakai lensa kontak dapat
berakibat kebutaan
Lensa kontak lembut pakai
lama(extended) memperbesar
resiko untuk timbulnya
infeksi pseudomonas
Pseudomonas merupakan
kuman yang berbahaya dan
dapat berkembang biak pada
lensa kontak dan pelarut
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli
kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga
10
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak
akan terjadi pada lensa kontak lembut 14
24 Indikasi penggunaan lensa kontak
Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata
dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda
sehingga mengeluh pusing 14
Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5
1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi
keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan
oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan
kosmetik511
2) Indikasi terapeutik yang meliputi115
a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa
keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren
b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari
kesilauan cahaya
c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat
d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi
e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea
3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam
perforasi mikrokorneal5
11
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada
penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis
5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi
pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan
goldmannrsquos 3 bayangan
6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma
kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular
7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak
warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi
8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5
25 Kontra Indikasi
Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah
kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan
tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak
mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat
memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14
Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental
dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-
eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis
skleritis dan iridocyclitis5
12
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
26 Keunggulan lensa kontak
Keunggulan lensa kontak daripada kacamata
i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan
kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak
ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal
iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan
distorsi prismatik) dapat dihilangkan
iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak
perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5
27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman
Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan
dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric
Association antara lain 13
a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak
b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan
cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi
cairan pembersih
d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar
matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali
e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan
menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan
13
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa
kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari
f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter
g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas
h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya
oksigen yang cukup bagi kornea mata
i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih
memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata
terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian
lepas lensa kontak
j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak
k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus
melepaskan lensa kontak
l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan
berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak
m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang
Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada
mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan
lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi
udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini
tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian
lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor
juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216
14
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Ketika memakai atau membersihkan kontak
1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur
yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi
2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi
telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft
lens
3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa
kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk
melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan
4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam
5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan
6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak
Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat
potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata
7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya
terbalik di atas handuk tissue
8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali
dengan yang baru
28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens
Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya
diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada
permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam
15
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio
lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio
multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6
Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk
Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika
lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa
hidrogel
Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran
lensa kontak semalaman dalam solusio yang
mendisinfeksikan lensa kontak)
Solusio lensa kontak seharusnya
Steril
Tidak berwarna
Non-toksik atau iritasi pada mata
12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak
16
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK
Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih
Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya
Memakai lensa kontak lunak pada mata
Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan
keringkan
Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan
dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan
debris
Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih
dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam
bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6
13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak
210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak
Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air
penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa
17
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan
sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di
alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan
penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa
terjadi karena 1216
Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh
alat bantu berupa lensa kontak
Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya
untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga
air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang
secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak
Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi
atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan
yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna
akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan
menimbulkan bunyi
Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers
yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan
menyebabkan kebutaan
211 Ko
mplikasi
Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak
18
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya
kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi
perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk
merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang
terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor
luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari
pengguna lensa kontak
Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata
aKelopak mata
1)Ptosis
ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa
kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada
jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat
timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat
2)Alergi kontak
merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang
didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan
19
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan
kelopak mata bisa edema dan eritema
3)Giant papilae pada palpebra
Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas
Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan
membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala
yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami
iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda
asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk
kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti
rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid
bKonjungtiva
1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)
rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks
terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa
pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat
salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama
pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus
mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium
kromolin 4xhari)8
20
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)
merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah
penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris
superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh
neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar
gatal dan penurunan akuitas visual
c)Epitelium kornea
1)Kerusakan epitel yang mekanik
Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel
kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak
dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan
memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta
menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi
2)Chemical epithelial defect
Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan
adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah
fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2
hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung
gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya
penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga
menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel
yang tidak terlihat dan bersifat intermiten
3)Hypoxia
21
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi
jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan
penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel
epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan
fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial
terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak
menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel
epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas
aeruginosa pada permukaan sel epitel111216
4)Reaksi imun superfisial
Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai
dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis
d)Stroma kornea
1)Infiltrat sterilkeratitis steril
Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset
adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit
polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba
Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan
menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-
staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial
22
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim
kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus
mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)
atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8
2Infeksi kornea (keratitis)
Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri
biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak
mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu
ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga
meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan
tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri
yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa
kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24
jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan
Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel
epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva
Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di
United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling
sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini
Acanthamoeba keratitis
merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa
kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba
23
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur
yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva
epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf
kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di
sentral
Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak
dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak
benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini
hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista
dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan
keratitis akantamoeba pada mata910
3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan
non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus
dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan
lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8
Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan
reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan
berair baik akut maupun kronik
4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)
Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage
menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan
kacamata
24
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
5)Contact lens-induced keratoconus
Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi
(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi
bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut
e)Endotel kornea mata
Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki
variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal
(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17
f)Komplikasi lain
1) Toxic keratopathy
Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate
subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8
2) Preservative keratopathy
Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya
erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7
3) Tear film disturbance
Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining
pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra
Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8
212 Faktor resiko terjadinya komplikasi
25
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan
penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut
1)Pengetahuan
Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam
menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan
mata
2)Motivasi
Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang
mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang
untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi
seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata
213 CONTACT LENS FITTING TEST 18
Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan
nama contact lens fitting test
2131 Prnsip Fitting lensa kontak
Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan
rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas
permeable)
Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang
paling jauh) karena kornea nya kecil
Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)
karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang
Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test
26
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature
Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling
flat(dekat)
Contoh
Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah
4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi
4200 D( 803 mm)
diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC
2133 Fittimg steeper Flatter than K
Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari
permukaaan korna
Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi
4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)
Ini digunakan pada pasien Hipermetrop
Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke
permukaan kornea
Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi
4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)
Ini digunakan pada pasien miopi
27
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft
lens digunakan untuk pendrita miopia
Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi
2134 Prosedur fitting lensa kontak
Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit
dahulu pasien
Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa
Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan
perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)
2135 Prosedur Keratometry
Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi
berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne
Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk
1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat
diman radiusnya paling panjang atau besar
2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil
dan paling pendek radiusnya
Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading
Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K
BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K
Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara
28
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
K-k (lihat tabel 1)
Besar astigmat kornea Besar BC
01 mm atau lebih kecil BC= flat K
01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih
steep
daripada flat
K
020 - 035 mm BC = 010 mm lebih
steep
dari flat K
035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih
steep
daripada flat
K
045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih
steep
daripada flat
K
Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka
29
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Misal 784 (K) 762 (k) 90
Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm
Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya
yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)
Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara
Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh
o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90
o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)
o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D
o Berdasarkan tabel 2
astigmat Diameter 92
00-05 D 050 D flatter
075-125 025 D flatter
15-200 Flat k
225-275 025 D stepper
300-35 05 D stepper
Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga
BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)
2136 Menetukan powerdioptri lensa
Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi
Jika ditemukan silinder maka silinder di drop
Contoh
30
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D
Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan
refraksi hingga mencapai hasil terbaik
Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh
S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D
Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D
2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power
Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC
nya
Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah
dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D
Contoh
Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal
415 D4200 D
Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah
4200 D-4150 D =050 D
Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi
S -300 + 05 D= 35 D
Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D
Contoh power lensa S-300 D
BC flat K = 415 D4100 D
Kompensasinya 415-4100 = 050 D
31
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D
Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D
BAB III
KESIMPULAN
contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif
untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik
Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak
terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa
akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat
digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1
Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat
dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai
sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu
dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak
lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai
32
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai
yang diperlukan untuk EW1
Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air
mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak
lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang
dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk
mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6
DAFTAR PUSTAKA
1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72
2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and
product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as
predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO
httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22
december 2012]
3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and
Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc
DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD
M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR
PhD and JOANA AZEREDO PhD
httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf
[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
33
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and
Visual Sciences Soft Contact Lenses
httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml
[Accessed on 22 december 2012]
5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite
6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168
7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom
FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G
Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed
on 23th december 2012]
8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston
Pg 215-216
9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions
against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of
Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United
Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]
10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70
11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia
Saunders
12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC
13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at
wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)
14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia
34
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35
15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004
available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of
decmber 2012)
16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York
Thime Stuttgart
17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable
at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)
18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak
RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at
httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th
december 2012)
35