Download docx - Refereat Lensa Kontak Azul

Transcript
Page 1: Refereat Lensa Kontak Azul

BAB I

PENDAHULUAN

Lensa kontak merupakan suatu alat yang digunakan untuk perbaikan masalah refraksi

kosmetik dan untuk tujuan terapeutiksebagai media refraksi yang buatan pada permukaan

anterior mata manusia1

Lensa kontak telah berubah secara dramatis sejak konsep dasar yang pertama kalinya

dideskripsikan oleh Leonardo da Vinci pada abad ke-16 dan oleh Reneacute Descartes pada

abad ke-17 1 Pada tahun 1888 Adolf Fick seorang ophthalmologist German adalah yang

pertama berhasil menyesuaikan lensa kontak yang terbuat dari kaca ditiupSoft contact

lens pertama kali diciptakan oleh seorang ahli kimia Czech Otto Wichterle dan

Drahoslav Lim yang menerbit penelitian berjudul Hydrophilic gels for biological use

dalam jurnal ldquoNaturerdquo pada tahun 1959Penelitian ini telah menjadi pemicu kepada

penciptaan kontak lensa lunak yang pertama iaitu soft(hydrogel)lenses dibeberapa Negara

pada tahun 196023

Pada tahun 2004 diperkirakan bahwa 125 juta orang (2) menggunakan lensa kontak

di seluruh dunia2 Sekitar 35 juta orang di Amerika Syarikat memakai lensa kontak iaitu

20 untuk tujuan koreksi refraksi1

Lensa kontak digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai

alternatif untuk kacamataSekitar 85 orang menggunakan lensa kontak karena

kenyamanan yang bagus Lensa kontak mirip seperti kornea mata lapisan luar yang

transparan pada mata Lensa kontak terbuat dari hidrofilik plastik yang menyerap cairan1

1

Banyak alasan mengapa orang ndash orang beralih dari penggunaan kacamata ke

penggunaan lensa kontak salah satunya lensa kotak mengikuti pergerakan bola mata dan

tidak mengurangi lapangan pandangan mata

BAB II

2

TINJAUAN PUSTAKA

21 Definisi

Lensa kontak adalah lensa yang menempel pada mata atau selaput bening yang

dipergunakan seseorang dengan gangguan penglihatan untuk memperbaiki

penglihatannya Pada mata tidak dipergunakan kaca mata akan tetapi lensa yang diatur

kelengkungannya sehingga dapat menempel pada selaput bening atau pada permukaan

anterior mata manusia1

10 Gambar Lensa Kontak Lunak

Fungsi Lensa Kontak

Seperti yang disebutkan diatas lensa kontak berfungsi sebagai alat bantu penglihatan selain

itu lensa kontak jenis hard contact lens dapat membentuk ulang (reforming) kontur

permukaan kornea Reforming ini dapat mengatasi myopia ringan dan astigmatisme irregular

yang disebabkan oleh kontur kornea yang tidak rata

22 Epidemiologi

3

Pada tahun 2004 diperkirakan bahwa 125 juta orang (2) menggunakan lensa kontak di

seluruh dunia2 Sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak iaitu 20

untuk tujuan koreksi refraksi1

Penggunaan Lensa kontak lunak telah mencapai angka 100 persen di Negara seperti

Australia Canada Denmark Iceland Lithuania Norway Romania dan Taiwan7

Berdasarkan Contact Lens Council Statistics on Contact Lens Wear in the US 7

November 2004 64 wanita menggunakan lensa kontak lunak dan 70 wanita

menggunakan lensa kontak rigidkaku Sedangkan pria 36 menggunakan lensa kontak

lunak dan 30 menggunakan lensa kontak rigidkaku

Tabel 22 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin

Jenis lensa

Kontak

Wanita Pria

Lensa kontak lunak 64 36

Lensa kontak kakurigid 70 30

Pengguna lensa kontak lunak paling banyak berusia antara 18 dan 39 tahum

Sedangkan untuk lensa kontak kakurigid pengguna terbanyak antara usia lebiih

dari 40 tahun

4

Tabel 23 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia

Usia

Jenis lensa

Kontak

17 tahun ke

bawah

Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun

ke atas

Pengguna

lensa kontak

lunak

10 23 45 22

Pengguna

lensa kontak

kakurigid

3 10 26 61

23 Klasifikasi Lensa Kontak

Dari segi repleacement-nya lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai rekomendasi

dari pabrikannya

1 Disposable alias bisa dibuang usai dipakai

2 Frequent replacement Harus diganti setiap 3-6 bulan

3 Permanen Dapat dipakai selama setahun atau lebih

Dari segi pemakaiannya lensa kontak dibagi dua

5

- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)

- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)

Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras

dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih

lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat

lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti

bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera

mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur

mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa

erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat

mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih

besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14

231 Jenis Soft contact lens

Daily wear (DW)

Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan

didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)

merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7

hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh

FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan

dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah

mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan

berterusan selama 30 hari siang dan malam1

Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama

dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah

cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW

6

mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak

semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan

disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan

Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW

daripada DW 1

Disposable Contact Lenses

Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan

pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa

kontak lunak 1

Colored Lenses

Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat

dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik

untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris

yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk

tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada

sclera1

7

11 Gambar Lensa Kontak Berwarna

Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang

disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau

penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan

zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh

8

syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk

Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap

gas terbaik 14

Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang

lebih baik dari pada lensa

kontak lembut

Astigmat ringan akan dapat

hilang akibat permukaan

selaput bening yang

melengkung ditutup oleh

lensa kontak keras

Lensa kontak keras bersifat

netral dan tidak

menimbulkanreaksi alergi

terhadap jaringan mata

Tidak dapat dipakai lebih

dari 12 jam karena zat asam

tidak dapat melaluinya

Pada pemulaan pemakaian

akan sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu sampai

beberapa minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan selaput

bening

Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat

menyesuaikan diri akibat

tidak begitu terasa pada

permulaan pemakaiannya

Lensa kontak lembut ada

yang dapat dipergunakan

lebiih dari 12 jam akibat

Astigmat atau silinder tidak

dapat diimbangi lensa kontak

lembut karena ia mengikuti

permukaan selaput bening

yang lonjong

Lensa kontak lembut akan

emberikan penglihatan tidak

9

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli

kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga

10

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 2: Refereat Lensa Kontak Azul

Banyak alasan mengapa orang ndash orang beralih dari penggunaan kacamata ke

penggunaan lensa kontak salah satunya lensa kotak mengikuti pergerakan bola mata dan

tidak mengurangi lapangan pandangan mata

BAB II

2

TINJAUAN PUSTAKA

21 Definisi

Lensa kontak adalah lensa yang menempel pada mata atau selaput bening yang

dipergunakan seseorang dengan gangguan penglihatan untuk memperbaiki

penglihatannya Pada mata tidak dipergunakan kaca mata akan tetapi lensa yang diatur

kelengkungannya sehingga dapat menempel pada selaput bening atau pada permukaan

anterior mata manusia1

10 Gambar Lensa Kontak Lunak

Fungsi Lensa Kontak

Seperti yang disebutkan diatas lensa kontak berfungsi sebagai alat bantu penglihatan selain

itu lensa kontak jenis hard contact lens dapat membentuk ulang (reforming) kontur

permukaan kornea Reforming ini dapat mengatasi myopia ringan dan astigmatisme irregular

yang disebabkan oleh kontur kornea yang tidak rata

22 Epidemiologi

3

Pada tahun 2004 diperkirakan bahwa 125 juta orang (2) menggunakan lensa kontak di

seluruh dunia2 Sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak iaitu 20

untuk tujuan koreksi refraksi1

Penggunaan Lensa kontak lunak telah mencapai angka 100 persen di Negara seperti

Australia Canada Denmark Iceland Lithuania Norway Romania dan Taiwan7

Berdasarkan Contact Lens Council Statistics on Contact Lens Wear in the US 7

November 2004 64 wanita menggunakan lensa kontak lunak dan 70 wanita

menggunakan lensa kontak rigidkaku Sedangkan pria 36 menggunakan lensa kontak

lunak dan 30 menggunakan lensa kontak rigidkaku

Tabel 22 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin

Jenis lensa

Kontak

Wanita Pria

Lensa kontak lunak 64 36

Lensa kontak kakurigid 70 30

Pengguna lensa kontak lunak paling banyak berusia antara 18 dan 39 tahum

Sedangkan untuk lensa kontak kakurigid pengguna terbanyak antara usia lebiih

dari 40 tahun

4

Tabel 23 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia

Usia

Jenis lensa

Kontak

17 tahun ke

bawah

Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun

ke atas

Pengguna

lensa kontak

lunak

10 23 45 22

Pengguna

lensa kontak

kakurigid

3 10 26 61

23 Klasifikasi Lensa Kontak

Dari segi repleacement-nya lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai rekomendasi

dari pabrikannya

1 Disposable alias bisa dibuang usai dipakai

2 Frequent replacement Harus diganti setiap 3-6 bulan

3 Permanen Dapat dipakai selama setahun atau lebih

Dari segi pemakaiannya lensa kontak dibagi dua

5

- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)

- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)

Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras

dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih

lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat

lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti

bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera

mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur

mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa

erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat

mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih

besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14

231 Jenis Soft contact lens

Daily wear (DW)

Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan

didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)

merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7

hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh

FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan

dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah

mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan

berterusan selama 30 hari siang dan malam1

Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama

dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah

cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW

6

mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak

semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan

disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan

Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW

daripada DW 1

Disposable Contact Lenses

Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan

pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa

kontak lunak 1

Colored Lenses

Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat

dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik

untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris

yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk

tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada

sclera1

7

11 Gambar Lensa Kontak Berwarna

Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang

disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau

penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan

zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh

8

syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk

Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap

gas terbaik 14

Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang

lebih baik dari pada lensa

kontak lembut

Astigmat ringan akan dapat

hilang akibat permukaan

selaput bening yang

melengkung ditutup oleh

lensa kontak keras

Lensa kontak keras bersifat

netral dan tidak

menimbulkanreaksi alergi

terhadap jaringan mata

Tidak dapat dipakai lebih

dari 12 jam karena zat asam

tidak dapat melaluinya

Pada pemulaan pemakaian

akan sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu sampai

beberapa minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan selaput

bening

Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat

menyesuaikan diri akibat

tidak begitu terasa pada

permulaan pemakaiannya

Lensa kontak lembut ada

yang dapat dipergunakan

lebiih dari 12 jam akibat

Astigmat atau silinder tidak

dapat diimbangi lensa kontak

lembut karena ia mengikuti

permukaan selaput bening

yang lonjong

Lensa kontak lembut akan

emberikan penglihatan tidak

9

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli

kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga

10

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 3: Refereat Lensa Kontak Azul

TINJAUAN PUSTAKA

21 Definisi

Lensa kontak adalah lensa yang menempel pada mata atau selaput bening yang

dipergunakan seseorang dengan gangguan penglihatan untuk memperbaiki

penglihatannya Pada mata tidak dipergunakan kaca mata akan tetapi lensa yang diatur

kelengkungannya sehingga dapat menempel pada selaput bening atau pada permukaan

anterior mata manusia1

10 Gambar Lensa Kontak Lunak

Fungsi Lensa Kontak

Seperti yang disebutkan diatas lensa kontak berfungsi sebagai alat bantu penglihatan selain

itu lensa kontak jenis hard contact lens dapat membentuk ulang (reforming) kontur

permukaan kornea Reforming ini dapat mengatasi myopia ringan dan astigmatisme irregular

yang disebabkan oleh kontur kornea yang tidak rata

22 Epidemiologi

3

Pada tahun 2004 diperkirakan bahwa 125 juta orang (2) menggunakan lensa kontak di

seluruh dunia2 Sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak iaitu 20

untuk tujuan koreksi refraksi1

Penggunaan Lensa kontak lunak telah mencapai angka 100 persen di Negara seperti

Australia Canada Denmark Iceland Lithuania Norway Romania dan Taiwan7

Berdasarkan Contact Lens Council Statistics on Contact Lens Wear in the US 7

November 2004 64 wanita menggunakan lensa kontak lunak dan 70 wanita

menggunakan lensa kontak rigidkaku Sedangkan pria 36 menggunakan lensa kontak

lunak dan 30 menggunakan lensa kontak rigidkaku

Tabel 22 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin

Jenis lensa

Kontak

Wanita Pria

Lensa kontak lunak 64 36

Lensa kontak kakurigid 70 30

Pengguna lensa kontak lunak paling banyak berusia antara 18 dan 39 tahum

Sedangkan untuk lensa kontak kakurigid pengguna terbanyak antara usia lebiih

dari 40 tahun

4

Tabel 23 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia

Usia

Jenis lensa

Kontak

17 tahun ke

bawah

Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun

ke atas

Pengguna

lensa kontak

lunak

10 23 45 22

Pengguna

lensa kontak

kakurigid

3 10 26 61

23 Klasifikasi Lensa Kontak

Dari segi repleacement-nya lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai rekomendasi

dari pabrikannya

1 Disposable alias bisa dibuang usai dipakai

2 Frequent replacement Harus diganti setiap 3-6 bulan

3 Permanen Dapat dipakai selama setahun atau lebih

Dari segi pemakaiannya lensa kontak dibagi dua

5

- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)

- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)

Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras

dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih

lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat

lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti

bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera

mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur

mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa

erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat

mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih

besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14

231 Jenis Soft contact lens

Daily wear (DW)

Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan

didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)

merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7

hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh

FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan

dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah

mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan

berterusan selama 30 hari siang dan malam1

Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama

dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah

cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW

6

mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak

semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan

disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan

Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW

daripada DW 1

Disposable Contact Lenses

Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan

pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa

kontak lunak 1

Colored Lenses

Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat

dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik

untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris

yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk

tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada

sclera1

7

11 Gambar Lensa Kontak Berwarna

Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang

disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau

penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan

zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh

8

syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk

Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap

gas terbaik 14

Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang

lebih baik dari pada lensa

kontak lembut

Astigmat ringan akan dapat

hilang akibat permukaan

selaput bening yang

melengkung ditutup oleh

lensa kontak keras

Lensa kontak keras bersifat

netral dan tidak

menimbulkanreaksi alergi

terhadap jaringan mata

Tidak dapat dipakai lebih

dari 12 jam karena zat asam

tidak dapat melaluinya

Pada pemulaan pemakaian

akan sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu sampai

beberapa minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan selaput

bening

Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat

menyesuaikan diri akibat

tidak begitu terasa pada

permulaan pemakaiannya

Lensa kontak lembut ada

yang dapat dipergunakan

lebiih dari 12 jam akibat

Astigmat atau silinder tidak

dapat diimbangi lensa kontak

lembut karena ia mengikuti

permukaan selaput bening

yang lonjong

Lensa kontak lembut akan

emberikan penglihatan tidak

9

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli

kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga

10

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 4: Refereat Lensa Kontak Azul

Pada tahun 2004 diperkirakan bahwa 125 juta orang (2) menggunakan lensa kontak di

seluruh dunia2 Sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak iaitu 20

untuk tujuan koreksi refraksi1

Penggunaan Lensa kontak lunak telah mencapai angka 100 persen di Negara seperti

Australia Canada Denmark Iceland Lithuania Norway Romania dan Taiwan7

Berdasarkan Contact Lens Council Statistics on Contact Lens Wear in the US 7

November 2004 64 wanita menggunakan lensa kontak lunak dan 70 wanita

menggunakan lensa kontak rigidkaku Sedangkan pria 36 menggunakan lensa kontak

lunak dan 30 menggunakan lensa kontak rigidkaku

Tabel 22 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin

Jenis lensa

Kontak

Wanita Pria

Lensa kontak lunak 64 36

Lensa kontak kakurigid 70 30

Pengguna lensa kontak lunak paling banyak berusia antara 18 dan 39 tahum

Sedangkan untuk lensa kontak kakurigid pengguna terbanyak antara usia lebiih

dari 40 tahun

4

Tabel 23 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia

Usia

Jenis lensa

Kontak

17 tahun ke

bawah

Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun

ke atas

Pengguna

lensa kontak

lunak

10 23 45 22

Pengguna

lensa kontak

kakurigid

3 10 26 61

23 Klasifikasi Lensa Kontak

Dari segi repleacement-nya lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai rekomendasi

dari pabrikannya

1 Disposable alias bisa dibuang usai dipakai

2 Frequent replacement Harus diganti setiap 3-6 bulan

3 Permanen Dapat dipakai selama setahun atau lebih

Dari segi pemakaiannya lensa kontak dibagi dua

5

- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)

- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)

Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras

dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih

lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat

lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti

bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera

mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur

mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa

erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat

mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih

besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14

231 Jenis Soft contact lens

Daily wear (DW)

Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan

didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)

merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7

hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh

FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan

dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah

mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan

berterusan selama 30 hari siang dan malam1

Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama

dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah

cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW

6

mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak

semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan

disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan

Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW

daripada DW 1

Disposable Contact Lenses

Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan

pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa

kontak lunak 1

Colored Lenses

Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat

dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik

untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris

yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk

tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada

sclera1

7

11 Gambar Lensa Kontak Berwarna

Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang

disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau

penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan

zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh

8

syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk

Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap

gas terbaik 14

Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang

lebih baik dari pada lensa

kontak lembut

Astigmat ringan akan dapat

hilang akibat permukaan

selaput bening yang

melengkung ditutup oleh

lensa kontak keras

Lensa kontak keras bersifat

netral dan tidak

menimbulkanreaksi alergi

terhadap jaringan mata

Tidak dapat dipakai lebih

dari 12 jam karena zat asam

tidak dapat melaluinya

Pada pemulaan pemakaian

akan sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu sampai

beberapa minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan selaput

bening

Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat

menyesuaikan diri akibat

tidak begitu terasa pada

permulaan pemakaiannya

Lensa kontak lembut ada

yang dapat dipergunakan

lebiih dari 12 jam akibat

Astigmat atau silinder tidak

dapat diimbangi lensa kontak

lembut karena ia mengikuti

permukaan selaput bening

yang lonjong

Lensa kontak lembut akan

emberikan penglihatan tidak

9

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli

kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga

10

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 5: Refereat Lensa Kontak Azul

Tabel 23 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia

Usia

Jenis lensa

Kontak

17 tahun ke

bawah

Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun

ke atas

Pengguna

lensa kontak

lunak

10 23 45 22

Pengguna

lensa kontak

kakurigid

3 10 26 61

23 Klasifikasi Lensa Kontak

Dari segi repleacement-nya lensa kontak dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai rekomendasi

dari pabrikannya

1 Disposable alias bisa dibuang usai dipakai

2 Frequent replacement Harus diganti setiap 3-6 bulan

3 Permanen Dapat dipakai selama setahun atau lebih

Dari segi pemakaiannya lensa kontak dibagi dua

5

- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)

- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)

Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras

dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih

lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat

lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti

bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera

mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur

mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa

erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat

mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih

besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14

231 Jenis Soft contact lens

Daily wear (DW)

Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan

didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)

merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7

hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh

FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan

dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah

mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan

berterusan selama 30 hari siang dan malam1

Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama

dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah

cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW

6

mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak

semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan

disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan

Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW

daripada DW 1

Disposable Contact Lenses

Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan

pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa

kontak lunak 1

Colored Lenses

Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat

dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik

untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris

yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk

tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada

sclera1

7

11 Gambar Lensa Kontak Berwarna

Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang

disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau

penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan

zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh

8

syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk

Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap

gas terbaik 14

Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang

lebih baik dari pada lensa

kontak lembut

Astigmat ringan akan dapat

hilang akibat permukaan

selaput bening yang

melengkung ditutup oleh

lensa kontak keras

Lensa kontak keras bersifat

netral dan tidak

menimbulkanreaksi alergi

terhadap jaringan mata

Tidak dapat dipakai lebih

dari 12 jam karena zat asam

tidak dapat melaluinya

Pada pemulaan pemakaian

akan sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu sampai

beberapa minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan selaput

bening

Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat

menyesuaikan diri akibat

tidak begitu terasa pada

permulaan pemakaiannya

Lensa kontak lembut ada

yang dapat dipergunakan

lebiih dari 12 jam akibat

Astigmat atau silinder tidak

dapat diimbangi lensa kontak

lembut karena ia mengikuti

permukaan selaput bening

yang lonjong

Lensa kontak lembut akan

emberikan penglihatan tidak

9

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli

kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga

10

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 6: Refereat Lensa Kontak Azul

- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur)

- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur)

Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut lensa kontak keras

dan lensa kontak gas permeable Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih

lembut Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat (HEMA) EDMA PVP bersifat sangat

lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti

bentuk permukaan kornea Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera

mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur

mengandung banyak air baik untuk astigmat irregular edema kornea atau keratitis bulosa

erosi rekuren trauma kimia dan perforasi kecil kornea Lensa kontak lembut dapat

mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras ongkos yang lebih

besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak 14

231 Jenis Soft contact lens

Daily wear (DW)

Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkandibersihkan dan

didisinfeksiLensa kontak untuk jangka waktu yang lama iaitu Extended wear (EW)

merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7

hari merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh

FDA( Food and Drug Administration) Lensa kontak ini harus dikeluarkandibersihkan

dan didisinfeksi selepas gt 1 hari atau lt 7 hari pemakaian Pada tahun 2001 FDA telah

mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan

berterusan selama 30 hari siang dan malam1

Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama

dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Walaupun nilai (Dk) adalah

cukup untuk DW tetapi ia adalah 13 daripada nilai yang diperlukan untuk EW EW

6

mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak

semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan

disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan

Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW

daripada DW 1

Disposable Contact Lenses

Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan

pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa

kontak lunak 1

Colored Lenses

Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat

dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik

untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris

yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk

tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada

sclera1

7

11 Gambar Lensa Kontak Berwarna

Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang

disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau

penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan

zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh

8

syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk

Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap

gas terbaik 14

Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang

lebih baik dari pada lensa

kontak lembut

Astigmat ringan akan dapat

hilang akibat permukaan

selaput bening yang

melengkung ditutup oleh

lensa kontak keras

Lensa kontak keras bersifat

netral dan tidak

menimbulkanreaksi alergi

terhadap jaringan mata

Tidak dapat dipakai lebih

dari 12 jam karena zat asam

tidak dapat melaluinya

Pada pemulaan pemakaian

akan sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu sampai

beberapa minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan selaput

bening

Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat

menyesuaikan diri akibat

tidak begitu terasa pada

permulaan pemakaiannya

Lensa kontak lembut ada

yang dapat dipergunakan

lebiih dari 12 jam akibat

Astigmat atau silinder tidak

dapat diimbangi lensa kontak

lembut karena ia mengikuti

permukaan selaput bening

yang lonjong

Lensa kontak lembut akan

emberikan penglihatan tidak

9

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli

kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga

10

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 7: Refereat Lensa Kontak Azul

mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak

semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan

disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan

Contohnya terjadi keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW

daripada DW 1

Disposable Contact Lenses

Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan

pada tahun 1986 Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa

kontak lunak 1

Colored Lenses

Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat

dipertingkatkanLensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik

untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris

yang gelap Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk

tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada

sclera1

7

11 Gambar Lensa Kontak Berwarna

Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang

disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau

penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan

zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh

8

syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk

Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap

gas terbaik 14

Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang

lebih baik dari pada lensa

kontak lembut

Astigmat ringan akan dapat

hilang akibat permukaan

selaput bening yang

melengkung ditutup oleh

lensa kontak keras

Lensa kontak keras bersifat

netral dan tidak

menimbulkanreaksi alergi

terhadap jaringan mata

Tidak dapat dipakai lebih

dari 12 jam karena zat asam

tidak dapat melaluinya

Pada pemulaan pemakaian

akan sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu sampai

beberapa minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan selaput

bening

Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat

menyesuaikan diri akibat

tidak begitu terasa pada

permulaan pemakaiannya

Lensa kontak lembut ada

yang dapat dipergunakan

lebiih dari 12 jam akibat

Astigmat atau silinder tidak

dapat diimbangi lensa kontak

lembut karena ia mengikuti

permukaan selaput bening

yang lonjong

Lensa kontak lembut akan

emberikan penglihatan tidak

9

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli

kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga

10

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 8: Refereat Lensa Kontak Azul

11 Gambar Lensa Kontak Berwarna

Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang

disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata Ukuran atau

penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan

zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya Lensa ini memenuhi seluruh

8

syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk

Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap

gas terbaik 14

Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang

lebih baik dari pada lensa

kontak lembut

Astigmat ringan akan dapat

hilang akibat permukaan

selaput bening yang

melengkung ditutup oleh

lensa kontak keras

Lensa kontak keras bersifat

netral dan tidak

menimbulkanreaksi alergi

terhadap jaringan mata

Tidak dapat dipakai lebih

dari 12 jam karena zat asam

tidak dapat melaluinya

Pada pemulaan pemakaian

akan sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu sampai

beberapa minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan selaput

bening

Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat

menyesuaikan diri akibat

tidak begitu terasa pada

permulaan pemakaiannya

Lensa kontak lembut ada

yang dapat dipergunakan

lebiih dari 12 jam akibat

Astigmat atau silinder tidak

dapat diimbangi lensa kontak

lembut karena ia mengikuti

permukaan selaput bening

yang lonjong

Lensa kontak lembut akan

emberikan penglihatan tidak

9

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli

kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga

10

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 9: Refereat Lensa Kontak Azul

syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama oksigen yang buruk

Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap

gas terbaik 14

Tabel 21 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang

lebih baik dari pada lensa

kontak lembut

Astigmat ringan akan dapat

hilang akibat permukaan

selaput bening yang

melengkung ditutup oleh

lensa kontak keras

Lensa kontak keras bersifat

netral dan tidak

menimbulkanreaksi alergi

terhadap jaringan mata

Tidak dapat dipakai lebih

dari 12 jam karena zat asam

tidak dapat melaluinya

Pada pemulaan pemakaian

akan sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu sampai

beberapa minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan selaput

bening

Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat

menyesuaikan diri akibat

tidak begitu terasa pada

permulaan pemakaiannya

Lensa kontak lembut ada

yang dapat dipergunakan

lebiih dari 12 jam akibat

Astigmat atau silinder tidak

dapat diimbangi lensa kontak

lembut karena ia mengikuti

permukaan selaput bening

yang lonjong

Lensa kontak lembut akan

emberikan penglihatan tidak

9

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli

kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga

10

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 10: Refereat Lensa Kontak Azul

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para pemakainya yaitu wajah terlihat wajah asli

kaca mata berat terhindar lapang penglihatan akan lebih baik dapat dipakai saat berolahraga

10

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 11: Refereat Lensa Kontak Azul

kecuali renang dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu dan hal ini tidak

akan terjadi pada lensa kontak lembut 14

24 Indikasi penggunaan lensa kontak

Seseorang yang memakai lensa kontak sebaiknya seseorang yang sukar memakai kaca mata

dan seseorang yang mendapat kesukaran dengan ukuran lensa kaca mata yang berbeda

sehingga mengeluh pusing 14

Menurut Khurana (2007)indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut5

1) Indikasi Optik meliputi anisometropiaunilateral afakia myopia tinggi

keratokonus dan astigmatisma irregular Secara optik boleh digunakan

oleh semua patient yang mempunyai masalah refraksi untuk tujuan

kosmetik511

2) Indikasi terapeutik yang meliputi115

a) Penyakit pada kornea contohnya ulkus kornea non-healing keratopathi bullousa

keratitis filamentari dan sindrom erosi kornea yang rekuren

b) Penyakit pada iris mata contohnya aniridia koloboma albino untuk menghindari

kesilauan cahaya

c) Pada pasien glukoma lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat

d) Pada pasien ambliopia lensa kontak opak digunakan untuk oklusi

e) Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi mikrokornea

3)Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal5

11

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 12: Refereat Lensa Kontak Azul

4)Indikasi preventif digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia keratitis dan trichiasis

5)Indikasi diagnostik termasuk selama menggunakan gonioskopi elektroretinografi

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler fundus fotografi dan pemeriksaan

goldmannrsquos 3 bayangan

6)Indikasi operasi lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital vitrektomi fotokoagulasi endokular

7)Indikasi kosmetik termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa kontak

warna) ptosis( lensa kontak haptic) lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi

8)Indikasi occupational termasuk olahragawan pilot dan aktor5

25 Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku pada mata yang meradang masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata seseorang yang tidak

mengerti artinya steril seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi 14

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup blepharitis kronik dan styes rekuren konjungtivitis kronis dry-

eye syndrome distrofi dan degenarasi kornea mata penyakit yang rekuren seperti episkleritis

skleritis dan iridocyclitis5

12

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 13: Refereat Lensa Kontak Azul

26 Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata

i Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak

ii Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal

iii Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan

iv Kosmetik Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi5

27 Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain 13

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali

e) Untuk menyimpan lensa kontak gunakan cairan yang masih baru Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening Cairan

13

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 14: Refereat Lensa Kontak Azul

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak karena dapat melukai permukaan kornea mata Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant) kedip-kedipkan mata kemudian

lepas lensa kontak

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak

k) Untuk keadaan darurat bawalah selalu kacamata pada saat bepergian jika harus

melepaskan lensa kontak

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid Sel-sel mati pada permukaan mata kita bercampur dengan kotoran mata debu polusi

udara keringat atau pun make up mata dapat menempel pada lensa kontak Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

lensa kontak tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata1216

14

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 15: Refereat Lensa Kontak Azul

Ketika memakai atau membersihkan kontak

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk tissue

8)Untuk menjamin kebersihan gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru

28 Cara Pengunaan Soft Contact Lens

Dalam pasaran hari ini terdapat berbagai solusio lensa kontak Pada awalnya

diperkenalkan dua jenis solusio iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada

permukaan PMMA dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam

15

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 16: Refereat Lensa Kontak Azul

bekasnya Tetapi penelitian yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio

lensa kontak seharian yang mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio

multipurpose untuk menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth solusio setoran untuk lensa

hidrogel

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

12 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

16

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 17: Refereat Lensa Kontak Azul

29 PERAWATAN RUTIN HARIAN LENSA KONTAK LUNAK

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya6

13 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

210 Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

17

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 18: Refereat Lensa Kontak Azul

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu mata merah sensasi rasa panas dan perih Hal ini bisa

terjadi karena 1216

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat kebasahankelembaban lensa kontak Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan

211 Ko

mplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

18

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 19: Refereat Lensa Kontak Azul

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal risk dan external risk Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata

aKelopak mata

1)Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa skar jaringan fibrosa di kelopak mata Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat

2)Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

19

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 20: Refereat Lensa Kontak Azul

adanya injeksi rasa terbakar merah berair secret mukoid dan chemosis Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema

3)Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas

Jika tidak dapat dideteksi maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik Akibatnya jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi dan menimbulkan abses yang steril Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa dan membungkusnya seperti bentuk

kista Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superiormaka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid

bKonjungtiva

1) Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3 pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks

terdiri dari injeksi konjungtiva sekret mukoid gatal debris pada tear film lapisan lensa

pandangan kabur dan pergerakan lensa yang berlebihan

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa penurunan lama

pemakaian lensa kontak perubahan larutan pembersih yang kuat Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth natrium

kromolin 4xhari)8

20

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 21: Refereat Lensa Kontak Azul

2)Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva eritema dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing fotofobia berair rasa terbakar

gatal dan penurunan akuitas visual

c)Epitelium kornea

1)Kerusakan epitel yang mekanik

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis Kerusakan epitel akan

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi

2)Chemical epithelial defect

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri merah

fotopobia dan berair segera setelah dibersihkannya lensa Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten

3)Hypoxia

21

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 22: Refereat Lensa Kontak Azul

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi Pengguna tidak merasa nyaman penurunan penglihatan temporer dan

fotopobia Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis Pembentukan sel-sel

epitel menurun ukurannya membesar dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel111216

4)Reaksi imun superfisial

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun Ditandai

dengan adanya keratophati injeksi konjungtiva berair gatal dan chemosis

d)Stroma kornea

1)Infiltrat sterilkeratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril dengan onset

adanya multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit

polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba

Berdiameter 01-2 mm tunggal atau berkelompok dengan bentuk bulat oval dan

menempel pada sel epitel yang menyebabkan kerusakan epitel yang biasanya non-

staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari keratitis mikrobial

22

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 23: Refereat Lensa Kontak Azul

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan inflamasi pada anterior chamber yang minim

kerusakan epitel kemudian terbentuk ulkus Pemakai lensa kontak harus

mempertimbangkan untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat)

atau mengurangkan pemakaian (jika sederhana)8

2Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri jamur protozoa (acanthamoeba keratitis) Infeksi bakteri

biasanya timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata Penggunaan lensa kontak

mengganggu pertukaran air mata sehingga air mata terkumpul di kornea mata Selain itu

ketebalan epitel menurun pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi sehingga

meningkatkan risiko infeksi bakteri pada sel epitel Gejala awal tidak begitu kelihatan

tetapi gejala yang mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P aeruginosa Staphylococcus

aureus dan Staphylococcus epidermidis Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa

kontak yang terkontaminasi Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24

jam dengan simptom nyeri fotopobia berair sekret purulen dan penurunan penglihatan

Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel

epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva

Setelah itu berkembang menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis Dilaporkan di

United State dan Netherland bahwa infeksi kornea mata memiliki risiko yang paling

sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak dalam 2 dekade terakhir ini

Acanthamoeba keratitis

merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba

23

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 24: Refereat Lensa Kontak Azul

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing penglihatan kabur

yang ringan dan merah Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif injeksi konjungtiva

epitelnya kasar dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata Infeksi ini bersifat progresif berat dan bentuk infiltratnya seperti cincin di

sentral

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata910

3)Mata merah akut (tight lens syndrome) Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat dan

non-mobil dan diikuti dengan edema kornea dan reaksi kornea Lensa kontak harus

dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi reaksi kornea yang berat dan mengantikan

lensa dengan flatter lens apabila pasien telah sembuh8

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri fotopobia injeksi dan

berair baik akut maupun kronik

4)Kikisan kornea mata (corneal warpage)

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata

24

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 25: Refereat Lensa Kontak Azul

5)Contact lens-induced keratoconus

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi Persentasi yang tinggi

(20-30) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut

e)Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak 17

f)Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelialdisebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan8

2) Preservative keratopathy

Pencemaran mata dengan pengawet (cththiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial7

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan8

212 Faktor resiko terjadinya komplikasi

25

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 26: Refereat Lensa Kontak Azul

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak maka dapat diringkas sebagai berikut

1)Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata

2)Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata

213 CONTACT LENS FITTING TEST 18

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test

2131 Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test

26

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 27: Refereat Lensa Kontak Azul

2132 Fittion keratometrry (FIT ON K) ampMengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah

4200 D x 4400 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi

4200 D( 803 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 4200 Dbegitulah cara mengukur BC

2133 Fittimg steeper Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi

4200 D + 100 D= 4300 D( 784 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi

4200 D-100 D= 4100 D (823 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

27

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 28: Refereat Lensa Kontak Azul

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

2134 Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien kontra ondikasipemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BCukuran dioptridan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness)kurvatura lensa(sekunder dan

perifer)OpticzoneNilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

2135 Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flattetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne

Ada dua meridian utama kornea yaitu K ampk

1 K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flatpaing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2 k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steepyang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat korneacilindris dengan cara

28

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 29: Refereat Lensa Kontak Azul

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

01 mm atau lebih kecil BC= flat K

01 mm atau 015 mm BC = 005 mm Iebih

steep

daripada flat

K

020 - 035 mm BC = 010 mm lebih

steep

dari flat K

035 - 045 mm BC = 015 mm Iebih

steep

daripada flat

K

045 - 050 mm BC = 020 mm Iebih

steep

daripada flat

K

Contoh Bila hasil keratometri dalam mm maka

29

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 30: Refereat Lensa Kontak Azul

Misal 784 (K) 762 (k) 90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 784untuk astigmatnya 784-762( K-k) Sehingga 774 mm

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 77 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara

Pilih diameter lensa kontakpastikan optic zone menutupi pupilcontoh

o Diameter 92 mm pada hasil keratometri didaptkan 4275 D4500 D 90

o Dari Flat K didaptkan 4275(79 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi 45-4275 = 225 D

o Berdasarkan tabel 2

astigmat Diameter 92

00-05 D 050 D flatter

075-125 025 D flatter

15-200 Flat k

225-275 025 D stepper

300-35 05 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 225 D maka BC mya adalah 025 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah 4275 +025 D= 4300 D (pada stepper ditambah)

2136 Menetukan powerdioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh

30

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 31: Refereat Lensa Kontak Azul

Hasil refraksi adalah S-200 C150x1806 maka power lensa adalah S -200 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

Jika pada over refraksimaka diperlukan tambahancontoh

S -400 D dan dipakai lensa coba S-600 D

Maka total lensanya adalah -400 + -600 = -10 00 D

2137 Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 025 D

Contoh

Jika didaptkan power lensa s -300 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

415 D4200 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 4200 D maka kompensasinya adalah

4200 D-4150 D =050 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi

S -300 + 05 D= 35 D

Bila fit flatter than K maka power lensa dikurang 025 D

Contoh power lensa S-300 D

BC flat K = 415 D4100 D

Kompensasinya 415-4100 = 050 D

31

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 32: Refereat Lensa Kontak Azul

Berarti penambahan powernya menjadi 2x025 D= 050 D

Sehingga power lensanya S -300 - 05 D =25 D

BAB III

KESIMPULAN

contact lens digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif

untuk kacamataSekitar 85 menggunakan contact lens karena kenyamanan yang baik

Lensa kontak mirip seperti kornea lapisan luar yang transparan pada mata Lensa lunak

terbuat dari hidrofilikplastik yang menyerap cairanJika bahan-bahan ini menyerap air lensa

akan menjadi kenyal dan lembut Kadar air dapat bervariasi dari 37 menjadi 803

Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia tetapi lensa kontak juga dapat

digunakan untuk koreksi hiperopiaastigmatismpresbiopia dan afakia1

Lensa kontak dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis Lensa kontak dapat

dibagi berdasarkan materi fungsijadwal pemakaian (berapa lama lensa dapat dipakai

sebelum mengeluarkannya) dan jadwal penggantian (berapa lama sebelum lensa perlu

dibuang) yaitu Daily wear(DW)Extended Wear(EW) dan Disposable lens2 Lensa kontak

lunak yang DW dan EW dibuat dari material dasar yang sama dan mempunyai nilai

32

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 33: Refereat Lensa Kontak Azul

permeabilitas oksigen yang sama (Dk) Nilai (Dk) untuk DW adalah 13 daripada nilai

yang diperlukan untuk EW1

Pada awalnya diperkenalkan dua jenis solusio yaitu Wetting untuk meningkatkan air

mata pada permukaan PMMA dan Soaking untuk tempat penyimpanan lensa kontak

lunak Saat ini penelitian yang lebih mendalam telah tercipta solusio lensa kontak yang

dapat digunakan sebagai multifungsi dikenal sebagai multipurpose solution untuk

mempermudah penggunaan solusio lensa kontak lunak6

DAFTAR PUSTAKA

1 Yanuff amp Duker2004 Ophthalmology 3rd edition MOSBY Elsevier pg 71-72

2 2004 Annual Report ldquoContact Lens Spectrums annual report of major corporate and

product developments and events in the contact lens industry in 2004 as well as

predictions for 2005rdquo By Joseph T Barr OD MS FAAO

httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=12733 [Accessed on 22

december 2012]

3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc

DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD

M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR

PhD and JOANA AZEREDO PhD

httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

33

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 34: Refereat Lensa Kontak Azul

4 University of Illinois College of Medicine at Chicago Department of Ophthalmology and

Visual Sciences Soft Contact Lenses

httpwwwuiceducomeyeLearningAboutVisionEyeFactsSoftContactLensesshtml

[Accessed on 22 december 2012]

5 A K Khurana 2007Comprehensive Ophthalmology 4th EditionNew delhinew age limite

6 Ophthalmic Drugs Therapeutic and Diagnostic uses 5th Edition2007 pg 162-168

7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom

FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G

Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

8 Oxford American Handbook of ophthalmology James CT-SaiAla-Stair KO Denniston

Pg 215-216

9 Comparison of Hydrogen Peroxide Contact Lens Disinfection Systems and Solutions

against Acanthamoeba polyphagaReanne Hughes and Simon Kilvington Department of

Microbiology and Immunology University of Leicester Leicester LE1 9HN United

Kingdom httpaacasmorgcontent4572038full [Accessed on 24th december 2012]

10 Ophthalmic Pathology-An Illustrated Guide for clinicians KWeng Sehu pg70

11 Anderson DM 2007 Dorlandrsquos Illustrated Medical Dictionary 31 St ed Philadelphia

Saunders

12 Guyton C Arthur John E Hall 2008 Fisiologi Kedokteran Ed 11 Jakarta EGC

13 Contact Lens amp Cornea Section | American Optometric Associationavailable at

wwwaoaorg[accesses on 25th of december 2012)

14 Ilyas Sidarta2009Ilmu penyakit mataEd 3JakartaFakultas kedokteran indonesia

34

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]
Page 35: Refereat Lensa Kontak Azul

15 Contact Lens Council ldquoStatistics on Contact Lens Wear in the USrdquo 7 Nov 2004

available at httpwwwcontactlenscouncilcompcon-statshtm(accessed on 25th of

decmber 2012)

16 Silbernagl stefan Florian Lang 2000 Color Atlas of Pathophysiology New York

Thime Stuttgart

17 Ventocilla M et al2010Specialty of contact lensMedscape journal of medicineAvailable

at wwwpatientcouk[Accesed on 25th december 2012)

18 Wahyuni ISaleh T2007Jurnal opthalmologi Indonesia Vol 5 no 3Fitting lensa kontak

RGPFakultas kedokteran Universitas AirlanggasurabayaAvailable at

httpjournalunairacidfilerPDF06Ok-TinjPus03-drindripdfaccesed on 26 th

december 2012)

35

  • 3 The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses LıacuteVIA SANTOS MSc DIANA RODRIGUES BSc MADALENA LIRA MScROSAacuteRIO OLIVEIRA PhD M ELISABETE C D REAL OLIVEIRA PhDEVA YEBRA-PIMENTEL VILAR PhD and JOANA AZEREDO PhD httprepositoriumsdumuminhoptbitstream182266631Santos_OVS5B15Dpdf [Accessed on 22th december 2012] pg 1-6
  • 7 International Contact Lens Prescribing in 2010 By Philip B Morgan PhD MCOptom FAAO FBCLA Craig A Woods PhD MCOptom DipCLP FAAO Ioannis G Tranoudis httpwwwclspectrumcomarticlevieweraspxarticleid=105084 [Accessed on 23th december 2012]

Recommended