Download pdf - Referat Ulkus Dm Faza

Transcript
  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    1/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai

    oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme

    karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin

    secara relatif maupun absolut1,2. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali dapat

    terjadi komplikasi metabolik akut maupun komplikasi askuler jangka panjang,

    baik mikroangiopati maupun makroangiopati!,",#.

    $umlah penderita DM di dunia dari tahun ke tahun mengalami

    peningkatan, hal ini berkaitan dengan jumlah populasi yang meningkat, urbanisasi

    yang merubah pola hidup tradisional ke pola hidup modern, prealensi obesitas

    meningkat dan kegiatan fisik kurang. Diabetes mellitus perlu diamati karena sifat

    penyakit yang kronik progresif, jumlah penderita semakin meningkat dan banyak

    dampak negatif yang ditimbulkan%. Menurut surei yang di lakukan oleh

    organisasi kesehatan dunia (&'), jumlah penderita DM di ndonesia pada tahun

    2*** terdapat +," juta orang, jumlah tersebut menempati urutan ke" terbesar di

    dunia, sedangkan urutan di atasnya adalah ndia (!1,- juta), ina (2*,+ juta), dan

    /merika 0erikat (1-,-juta).

    Diperkirakan jumlah penderita DM akan meningkat pada tahun 2*!* yaitu

    ndia (-," juta), ina ("2,! juta), /merika 0erikat (!*,! juta) dan ndonesia (21,!

    juta). $umlah penderita DM tahun 2*** di dunia termasuk ndonesia tercatat 1-#,"

    juta orang, dan diperkirakan tahun 2*1* menjadi 2-,! juta orang, tahun 2*2*

    menjadi !** juta orang dan tahun 2*!* menjadi !%% juta orang%,-.

    Di ndonesia berdasarkan penelitian epidemiologis didapatkan prealensi

    Diabetes mellitus sebesar 1,# 2,!3 pada penduduk yang usia lebih 1#

    tahun,bahkan di daerah urban prealensi DM sebesar 1",-3 dan daerah rural

    sebesar -,23. 4realensi tersebut meningkat 2! kali dibandingkan dengan negara

    maju, sehingga DM merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius!,",%,+.

    1

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    2/38

    Berdasarkan data Badan 4usat 0tatistik ndonesia tahun 2**! penduduk

    ndonesia yang berusia di atas 2* tahun sebesar 1!! juta ji5a, maka pada tahun

    2**! diperkirakan terdapat penderita DM di daerah urban sejumlah +,2 juta dan di

    daerah rural sejumlah #,# juta. 0elanjutnya berdasarkan pola pertambahan

    penduduk diperkirakan pada tahun 2*!* akan terdapat 1" juta penduduk yang

    berusia di atas 2* tahun maka diperkirakan terdapat penderita sejumlah 12 juta di

    daerah urban dan +,1 juta di daerah rural l!. Diabetes mellitus dibandingkan dengan

    penderita non DM mempunyai kecenderungan 2 kali lebih mudah mengalami

    trombosis serebral, 2# kali terjadi buta, 2 kali terjadi penyakit jantung koroner, 1-

    kali terjadi gagal ginjal kronik,dan #* kali menderita ulkus diabetika. 6omplikasi

    menahun DM dindonesia terdiri atas neuropati %*3, penyakit jantung koroner

    2*,#3, ulkus diabetika 1#3, retinopati 1*3, dan nefropati -,13,1*.

    4enderita DM berisiko 2 kali terjadi komplikasi ulkus diabetika. 7lkus

    diabetika merupakan luka terbuka pada permukaan kulit yang disebabkan adanya

    makroangiopati sehingga terjadi askuler insusifiensi dan neuropati. 7lkus

    diabetika mudah berkembang menjadi infeksi karena masuknya kuman atau

    bakteri dan adanya gula darah yang tinggi menjadi tempat yang strategis untuk

    pertumbuhan kuman11,1!,1".

    7lkus diabetika kalau tidak segera mendapatkan pengobatan dan

    pera5atan, maka akan mudah terjadi infeksi yang segera meluas dan dalam

    keadaan lebih lanjut memerlukan tindakan amputasi12,1!,1#. 7lkus diabetika

    merupakan komplikasi menahun yang paling ditakuti dan mengesalkan bagi

    penderita DM, baik ditinjau dari lamanya pera5atan, biaya tinggi yang diperlukan

    untuk pengobatan yang menghabiskan dana ! kali lebih banyak dibandingkan

    tanpa ulkus1". 4realensi penderita ulkus diabetika di /merika 0erikat sebesar 1#

    2*3, risiko amputasi 1#"% kali lebih tinggi dibandingkan dengan penderita non

    DM.

    4realensi penderita ulkus diabetika di ndonesia sekitar 1#3, angka

    amputasi !*3, angka mortalitas !23 dan ulkus diabetika merupakan sebab

    pera5atan rumah sakit yang terbanyak sebesar +*3 untuk DM1!,1".

    2

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    3/38

    /tas dasar inilah penulis mencoba membuat referat tentang ulkus

    diabetika, dengan harapan bagi penulis maupun pembaca dapat lebih memahami

    tentang apa itu ulkus diabetika, bagaimana ulkus diabetika bisa terjadi dan

    bagaimana penanggulangan supaya tidak terjadi ulkus diabetika dan

    penatalaksanaan ulkus diabetika.

    2. Ruang Lingkup

    Disini penulis akan mencoba menguraikan tentang apa itu ulkus diabetika,

    patofisiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, manajemen ulkus diabetika.

    3. Tujuan

    8eferat ini disusun sebagai bahan informasi bagi penulis serta para

    pembaca, khususnya kalangan medis, agar dapat lebih memahami tentang

    patofisiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, manajemen ulkus diabetika.

    !

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    4/38

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAA

    1.De!ini"i Ulku" Dia#etika

    7lkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik DM berupa

    luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan

    setempat. 7lkus diabetika merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena

    adanya komplikasi makroangiopati sehingga terjadi askuler insusifiensi dan

    neuropati, yang lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak

    dirasakan, dan dapat berkembang menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob

    maupun anaerob. 4asien diabetes sangat beresiko terhadap kejadian luka di kaki

    dan merupakan jenis luka kronis yang sangat sulit penyembuhannya.

    2.Pat$gene"i" Ulku" Dia#etika

    7lkus diabetika disebabkan adanya tiga faktor yang sering disebut 9rias

    yaitu : neuropati, angiopati, dan infeksi. $arang sekali infeksi sebagai faktor

    tunggal, tapi seringkali merupakan komplikasi angiopati maupun neuropati.

    1. 4atogenesis ;europati

    ;europati adalah gangguan fungsional ataupun perubahan patologis pada

    system saraf tepi.2* 0usunan saraf sangat rentan terhadap komplikasi diabetes

    mellitus1*. 0ecara patogenetik, ada ! faktor utama (metabolik, autonom, askuler)

    yang dapat dianggap sebagai sebab terjadinya neuropati pada diabetes mellitus.

    Diabetes mellitus bersama faktor genetik, dan lingkungan(misalnya alkohol) akan

    le5at ke! faktor tersebut memberi neuropati klinis. im yang banyak

    tertimbun pada sel tubuh penderita DM). fruktosa, kurangnya kontrol gula darah,

    dan penurunan mioinositol dan ;a?=6?/94 meyebabkan demielinasi artrofi

    akson@ otoimum le5at anti gangliosid dan anti A/D menyebabkan neuropati,

    gangguan ascular karena menutupnya asa asorum, trauma memberi hipoksia

    endoneurial yang selanjutnya menyebabkan demielinisasi segmental. /dapun

    faktor lain seperti kelainan agregasi trombosit, kelainan etologi sel darah merah

    "

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    5/38

    dan hematologic, proses /As serta adanya kompleks imum disirkulasi

    berpengaruh terhadap neuropati ini11.

    ;europati, kelainan askuler (aliran darah ang mengurangi karena

    terjadinya proses arteriosklerosis tungkai ba5ah khususnya betis). Dan kemudian

    infeksi berperan dalam patogenesis terjadinya tukak diabetik. &alaupun demikian,

    yang peranannya paling mencolok pada banyak studi cross sectional adalah

    polineuropati sensorik perifer (pasien kaki diabetik ). 4asien disini tak dapat

    merasakan rangsangan nyeri dan dengan demikian kehilangan daya ke5aspadaan

    proteksi kaki terhadap rangsangan dari luar. Berbagai hal yang sederhana yang

    pada orang normal tak menyebabkan, luka akibat adanya daya proteksi nyeri,

    pada pasien DM dapat berlanjut menjadi luka yang tidak disadari adanya, dan

    kemudian menjadi tukak diabetik. 9usukan jarum atau paku tak disadari. sehingga

    pasien baru menyadarinya setelah terjadi luka yang membusuk dan

    membahayakan keselamatan kaki secara keseluruhan. ;europati motorik berperan

    melalui terjadina deformitas pada kaki yang menyebabkan daerah tersebut lebih

    mudah dikenali dan lebih banyak mendapat tekanan dari luar. ;europati

    autonomik berperan melalui perubahan pola keringat kering dan mudahnya

    timbul pecahpecah pada kulit kaki, dan juga melalui adanya perubahan daya

    asodilatasiasokonstriksi pada tungkai ba5ah. 9erjadi pintas / C seperti

    misalnya pada patogenesis terjadinya kaki harcot1,-,+,,1*.

    Aambar 1. 4erubahan ang 9erjadi 4ada DM 1#

    #

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    6/38

    2. 4atogenesis /ngiopathi

    /ngiopathi adalah gangguan fungsional ataupun perubahan patologis

    pada pembuluh darah. 4enderita DM akan mengalami perubahan askuler berupa

    arteriosklerosis. 4atologi tersebut disebabkan oleh karena gangguan metabolisme

    karbohidrat dalam pembuluh darah, peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol.

    'al tersebut akan diperberat dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol %,-,1*.

    Eesi askuler berupa penebalan pada tunika intima pembuluh darah

    kapiler yang diakibatkan karena disposisi yang berlebihan mukoprotein dan

    kolagen. 4embuluh darah arteri yang paling sering terkena adalah arteri tibialis

    dan poplitea. /danya trombus, emboli maupun tromboemboli menyebabkan

    penyempitan lumen pembuluh darah. 0elanjutnya oklusi dapat menjadi total dan

    jika perfusi darah dari aliran kolateral tidak mencukupi kebutuhan maka terjadi

    iskemia. skemia yang ringan menimbulkan gejala claudicatio intermitten dan

    yang paling berat dapat mengakibatkan gangren %,-,,1*

    6elainan askuler yang berukuran kecil seperti arteriol dan kapiler,

    menyebabkan ketidakcukupan oksigen dan nutrisi yang terbatas pada jari atau

    sebagian kecil kulit. 6emudian, bagian yang iskemi tersebut mengalami ulserasi,

    infeksi ataupun gangren. 0ebaliknya, jika pembuluh nadi atau arteri yang

    mengalami gangguan berukuran lebih besar maka gangguan oksigenasi jaringan

    akan lebih luas. /danya trombus yang menyumbat lumen arteri akan

    menimbulkan gangren yang luas bila mengenai pembuluh darah yang sedang atau

    besar -,+

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    7/38

    Aambar 2. 4otongan Melintang 4embuluh Darah 4ada rang 4enderita DM 1%

    !. 4atogenesis nfeksi

    4ada prinsipnya penderita diabetes melitus lebih rentan terhadap infeksi

    daripada orang sehat. 6eadaan infeksi sering ditemukan sudah dalam kondisi

    serius karena gejala klinis yang tidak begitu dirasakan dan diperhatikan penderita.

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    8/38

    d. faktor neuropati

    Beberapa bentuk infeksi kaki diabetik antara lain: infeksi pada ulkus

    telapak kaki, selulitis atau flegmon non supuratif dorsum pedis dan abses dalam

    rongga telapak kaki. 4ada ulkus yang mengalami gangren atau ulkus gangrenosa

    ditemukan infeksi kuman Aram positif, negatif dan anaerob. 11,12

    4ada kaki diabetik yang disertai infeksi, berdasarkan letak serta

    penyebabnya dibagi menjadi ! kelompok yaitu: 11,12

    1. /bses pada deep plantar space

    2. 0elulitis non supuratif dorsum pedis

    !. 7lkus perforasi pada telapak kaki

    Aambar !. BentukBentuk nfeksi pada 6aki DM 1%

    +

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    9/38

    Aambar ". 'perglikemi dan /kibatnya +,

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    10/38

    Aambar #. 4atogenesis 9erjadinya 7lkus DM

    3.%ani!e"ta"i lini"

    Aambaran klinis dibedakan:#,+,1!

    1. Neuropathic Footyang terdiri dari: 7lkus neuropatik, /rtropati neuropatik

    (/rtropati harcot ), dema neuropatik

    2. Neuro-Ischemic-Foot

    1. 7lkus ;europatik+,1!

    ;europati perifer diabetik dapat memberikan small fibre neuropathyyang

    berakibat gangguan somatik dan otonom. Manifestasinya berupa hilangnya

    sensasi panas dan nyeri sebelum rabaan dan fibrasi terganggu. $uga saraf simpatik

    mengalami denerasi yang mengganggu aliran darah disebabkan karena terjadi

    aliran yang berlebih dengan arterioenous shunting disekitar kapilerserta dilatasi

    arteri perifer. /liran darah yang miskin makanan ini mengurangi efektiitas dari

    1*

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    11/38

    perfusi jaringan yang memang sudah berkurang. Disamping ini neuropati

    merusak serabut saraf sensorik sehingga terjadi gangguan nosiseptor. $adi ulkus

    pada kaki diabetik ini akibat iskemia, sering terlihat adanya gambaran gas.

    4enyebabnya dapat karena lostridium , coli, 0treptococus anaerob, dan

    Bacteroides sp. 7ntuk melakukan identifikasi kasus yang rentan ulkus, kini

    digunakan alat sederhana untuk screening, yaitu 9D (Tactile Circumferential

    Discriminator) pada halluF yang korelasinya dengan menggunakan filament dan

    ambang fibrasi yang cukup tinggi. Dalam menilai ulkus perlu dipastikan dalam

    serta luasnya ulkus. 0ering kita terkecoh karena kita anggap enteng, padahal lesi

    ini merupakan puncak dari gunung es.!,1!

    6linis terlihat melebar pada kaki dan tungkai ba5ah pada sikap berbaring.

    6aki ada aliran lebih cepat dan askularitas lebih. /pabila ada ulkus maka perlu

    diperhatikan kuman penyebab infeksinya. 6irim sample untuk biakan bakteri.

    Aoldstein (1%) meneliti 2# orang yang secara berurutan masuk dira5at dengan

    ulkus. la menemukan phylococcus sebagai isolat terpenting, termasuk M80/

    pada 2* 3 kasus. 0treptococcus enterococcus, nterobactericcae, dan kuman

    anaerob terlihat pada "*3 luka. Eebih dari +*3 peka terhadap iprofloFasin dan

    EeofloFasin !,12.

    11

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    12/38

    Aambar %. 7lkus ;europati 1!

    2. /rtropati ;europatik

    Deformitas kaki sering berakibat pada ulcerasi. 4enderita diabetes

    cenderung mempunyai jari bengkok yang menekan jari tersebut, yang

    berhubungan dengan menipis dan menggesernya timbunan lemak ba5ah caput

    metatarsal pertama. /kibatnya daerah ini ra5an ulserasi dan infeksi. Bentuk yang

    ekstrim dari deformitas kaki ini, yaitu kaki harcot. 0ebab terjadinya fraktur dan

    reabsorbsi tulang pada kaki harcot ini belum jelas, tetapi diduga akibat

    neuropati otonom (akibat gagalnya tonus askular akan nieningkatkan aliran

    darah, pembentukan shunt arterioenosa dan resorbsi tulang padahal penderita

    diabetes densitas tulang rendah) dan neuropati perifer (hilang rasa, sehingga

    pasien masih aktif berjalan dan sebagainya meskipun tulang fraktur). /kibatnya

    ada fraktur, kolaps sendi, dan deformitas kaki. /5alnya kaki harcot ini akut:

    12

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    13/38

    panas, merah, dengan nadi yang keras, dengan atau tanpa trauma (perlu di DD

    dengan selulitis). 4ada stadium " mudah sekali terjadi ulkus dan infeksi dan

    gangren yang dapat berakibat amputasi !,-,+.

    Aambar -. Eokasilokasi tempat terjadinya ulkus DM ;europatik -,+

    Aambar +. 6aki harcot-,+

    !. dema ;europatik.

    Merupakan komplikasi terjarang dari kaki diabetik, dimana terdapat

    edema (pitting) kaki dan tungkai ba5ah yang berhubungan dengan kerusakan

    saraf tepi (kesampingkan dulu sebab kardial dan renal). Aangguan saraf simpatis

    berakibat edema dan enous pooling yang abnormal, juga asomotor refleks

    hilang pada sikap berdiri !,#,%

    1!

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    14/38

    Aambar . ;europati Diabetik 1!

    ".Neuro Ischemic Foot

    Aambaran tungkai ini gabungan antara kelainan arterosklerosis yang

    dipercepat pada diabetes dan neuropathic foot. 6eluhan klaudikasio intermitten,

    nyeri tungkai 5aktu istirahat, dengan ulserasi dan gangren. 7mumnya rest pain

    di5aktu malam, dan berkurang pada sikap kaki yang tergantung. 7ntuk

    membedakan dengan ulkus neuropatik, disini ulkusnya nyeri, satu nekrosis,

    dilingkari pinggiran eritemateus dan tidak disertai callus. 4redileksi di ibu jari,

    tepi medial metatarsal , atau tepi lateral metatarsal C, serta tumit. 4erlu

    diperiksa pembuluh darah arteri, kalau perlu dengan arteriografi!,#,%.

    1"

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    15/38

    Aejala dan tanda 4CD tungkai ba5ah menurut Eein dan G;eal 1++ :

    9abel . Aejala dan tanda 4CD tungkai ba5ah menurut Eein dan G;eal 1++ !,#

    Aejala 9anda

    laudicatio ntermitent

    ;yeri pada malam hari

    /da chest pain

    Dengan digantung nyeri kaki berkurang

    4ucat dengan tanda kaki diangkat

    9erlambatnya pengisian pembuluh ena

    &arna kemerahan dengan tergantung

    /rtrofi kulit, mengkilap, rambut tak

    rontok

    6uku sering tebal dengan infeksi primer

    Aangren

    Berdasarkan dalamnya luka, derajat infeksi dan derajat gangren , maka

    dibuat klasifikasi derajat lesi pada kaki diabetik menurut &agner ( it. Eein dan

    G;eal 1+!).

    9abel 2. 6lasifikasi &agner untuk kaki diabetik1-

    Derajat *

    Derajat

    Derajat

    Derajat

    Dearjat C

    Derajat C

    9idak ada lesi terbuka, kulit utuh dan mungkin disertai kelainan

    bentuk kaki7lkus superficial dan terbatas di kulit

    7lkus dalam mengenai tendo sampai kulit dan tulang

    /bses yang dalam dengan atau tanpa ostemoielitis

    Aangren jari kaki atau kaki bagian distal dengan atau tanpa

    selulitis

    Aangren seluruh kaki dan sebagian tungkai ba5ah

    0edangkan bila dilihat dan gejala klinis gangguan ascular pada kaki

    diabetic, maka seperti gangguan ascular kronik lainnya mengikuti stadium dari

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    16/38

    9abel !. 0tadium dari

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    17/38

    keluarga yang sakit seperti ini dapat ditemukan, dan memang penyakit ini

    cenderung herediter.

    /namnesis juga harus dilakukan meliputi aktiitas harian, sepatu yang

    digunakan, pembentukan kalus, deformitas kaki, keluhan neuropati, nyeri tungkai

    saat beraktiitas atau istirahat, durasi menderita DM, penyakit komorbid,

    kebiasaan (merokok, alkohol), obatobat yang sedang dikonsumsi, ri5ayat

    menderita ulkus=amputasi sebelumnya. 8i5ayat berobat yang tidak teratur

    mempengaruhi keadaan klinis dan prognosis seorang pasien, sebab 5alaupun

    penanganan telah baik namun terapi diabetesnya tidak teratur maka akan siasia

    6eluhan nyeri pada kaki dirasakan tidak secara langsung segera setelah

    trauma. Aangguan neuropati sensorik mengkaburkan gejala apabila luka atau

    ulkusnya masih ringan. 0etelah luka bertambah luas dan dalam, rasa nyeri mulai

    dikeluhkan oleh penderita dan menyebabkan datang berobat ke dokter atau rumah

    sakit. Banyak dari seluruh penderita DM dengan komplikasi ulkus atau bentuk

    infeksi lainnya, memeriksakan diri sudah dalam keadaan lanjut, sehingga

    penatalaksanaannya lebih rumit dan prognosisnya lebih buruk ( contohnya

    amputasi atau sepsis ).

    2. 4emeriksaan

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    18/38

    tekan. 'al ini menandakan proses infeksi = radang telah mencapai jaringan lunak

    atausoft tissue. 1!,1#

    Aangren merupakan jaringan yang mati karena tidak adanya perfusi darah.

    6linis tampak 5arna hitam, bisa disertai cairan kecoklatan, bau busuk dan teraba

    dingin. $ika terdapat krepitasi di ba5ah kulit maka disebut dengan gas gangren. 12,

    1!, 1#

    Melakukan penilaian ulkus kaki merupakan hal yang sangat penting

    karena berkaitan dengan keputusan dalam terapi. 4emeriksaan fisik diarahkan

    untuk mendapatkan deskripsi karakter ulkus, menentukan ada tidaknya infeksi,

    menentukan hal yang melatarbelakangi terjadinya ulkus (neuropati, obstruksi

    askuler perifer, trauma atau deformitas), klasifikasi ulkus dan melakukan

    pemeriksaan neuromuskular untuk menentukan ada= tidaknya deformitas, adanya

    pulsasi arteri tungkai dan pedis.1!

    Deskripsi ulkus DM paling tidak harus meliputi@ ukuran, kedalaman, bau,

    bentuk dan lokasi. 4enilaian ini digunakan untuk menilai kemajuan terapi. 4ada

    ulkus yang dilatarbelakangi neuropati ulkus biasanya bersifat kering, fisura, kulit

    hangat, kalus, 5arna kulit normal dan lokasi biasanya di plantar tepatnya sekitar

    kaput metatarsal , lesi sering berupapunch out. 0edangkan lesi akibat iskemia

    bersifat sianotik, gangren, kulit dingin dan lokasi tersering adalah di jari. Bentuk

    ulkus perlu digambarkan seperti@ tepi, dasar, ada=tidak pus, eksudat, edema atau

    kalus. 6edalaman ulkus perlu dinilai dengan bantuan probe steril. Probe dapat

    membantu untuk menentukan adanya sinus, mengetahui ulkus melibatkan tendon,

    tulang atau sendi. Berdasarkan penelitian 8eiber, lokasi ulkus tersering adalah di

    permukaan jari dorsal dan plantar (#23), daerah plantar (metatarsal dan tumit:

    !-3) dan daerah dorsum pedis (113). 1%,1-

    0edangkan untuk menentukan faktor neuropati sebagai penyebab

    terjadinya ulkus dapat digunakan pemeriksaan refleks sendi kaki, pemeriksaan

    sensoris, pemeriksaan dengan garpu tala, atau dengan uji monofilamen. 7ji

    monofilamen merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana dan cukup sensitif

    untuk mendiagnosis pasien yang memiliki risiko terkena ulkus karena telah

    mengalami gangguan neuropati sensoris perifer. 'asil tes dikatakan tidak normal

    1+

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    19/38

    apabila pasien tidak dapat merasakan sentuhan nilon monofilamen. Bagian yang

    dilakukan pemeriksaan monofilamen adalah di sisi plantar (area metatarsal, tumit

    dan dan di antara metatarsal dan tumit) dan sisi dorsal. 1#,1%

    Aangguan saraf otonom menimbulkan tanda klinis keringnya kulit pada

    selasela jari dan cruris. 0elain itu terdapat fisura dan kulit pecahpecah, sehingga

    mudah terluka dan kemudian mengalami infeksi. 1#,1%

    4emeriksaan pulsasi merupakan hal terpenting dalam pemeriksaan

    askuler pada penderita penyakit oklusi arteri pada ekstremitas bagian ba5ah.

    4ulsasi arteri femoralis, arteri poplitea, dorsalis pedis, tibialis posterior harus

    dinilai dan kekuatannya di kategorikan sebagai aneurisma, normal, lemah atau

    hilang. 4ada umumnya jika pulsasi arteri tibialis posterior dan dorsalis pedis

    teraba normal, perfusi pada leel ini menggambarkan patensi aksial normal.

    4enderita dengan claudicatio intermittenmempunyai gangguan arteri femoralis

    superfisialis, dan karena itu meskipun teraba pulsasi pada lipat paha namun tidak

    didapatkan pulsasi pada arteri dorsalis pedis dan tibialis posterior. 4enderita

    diabetik lebih sering didapatkan menderita gangguan infra popliteal dan karena itu

    meskipun teraba pulsasi pada arteri femoral dan poplitea tapi tidak didapatkan

    pulsasi distalnya. 1#,1%,1-

    !. 4emeriksaan 4enunjang

    4emeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosis

    secara pasti adalah dengan melakukan pemeriksaan lengkap yakni pemeriksaan

    B (Complete Blood Count), pemeriksaan gula darah, fungsi ginjal, fungsi

    hepar, elektrolit. 11,1!

    7ntuk menentukan patensi askuler dapat digunakan beberapa

    pemeriksaan non inasif seperti@ (anle brachial inde!= /B) yang sudah

    dijelaskan pada pemeriksaan fisik. 4emeriksaan lainnya ialah transcutaneous

    o!ygen tension (9c4*2), 70A color Doppler atau menggunakan pemeriksaan

    inasif seperti@ digital subtraction angiography (D0/), magnetic resonance

    angiography (M8/) atau computed tomography angoigraphy (9/). 11,1#

    /pabila diagnosis adanya penyakit obstruksi askuler perifer masih

    diragukan, atau apabila direncanakan akan dilakukan tindakan reaskularisasi

    1

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    20/38

    maka pemeriksaan digital subtraction angiography, 9/ atau M8/ perlu

    dikerjakan. "old standarduntuk diagnosis dan ealuasi obstruksi askuler perifer

    adalah D0/. 4emeriksaan D0/ perlu dilakukan bila interensi endo#ascular

    menjadi pilihan terapi. 11, 12,1!

    4emeriksaan foto polos radiologis pada pedis juga penting untuk

    mengetahui ada tidaknya komplikasi osteomielitis. 4ada foto tampak gambaran

    destruksi tulang dan osteolitik. 11,12

    #. %anaje'en Ulku" Dia#etika

    4rinsip dasar yang baik pengelolaan terhadap ulkus diabetika adalah : 1,!,#,-,,12,1!

    1. aluasi ulkus yang baik : keadaan klinis luka, dalamnya luka, gambaran

    radiologi (benda asing, osteomielitis, adanya gas sub kutis), lokasi, biopsy

    askularisasi (non inasie).

    2. 4engelolaan terhadap neuropati diabetik

    !. 4engendalian keadaan metabolic sebaikbaiknya

    ". Debridement luka yang adekuat, radikal

    #. Biakan kuman (aerobik dan anaerobik)

    %. /ntibiotik oralparental

    -. 4era5atan luka yang baik

    +. Mengurangi edema

    . Non $eight bearing(tirah baring, tongkat penyangga, kursi roda, alas kaki

    khusus, total kontak casting)

    1*. 4erbaikan sirkulasi, atau bedah ascular

    11. ;utrisi

    12. 8ehabilitasi

    1. E(alua"i

    a. 6edalaman 7lkus

    4engobatan ulkus sangat dipengaruhi oleh derajad dan

    dalamnya ulkus. 'atihati bila menjumpai ulkus yang nampaknya

    kecil dan dangkal, karena kadang kadang hal tersebut hanya

    merupakan puncak dari gunung es, dan pada pemeriksaan yang

    seksama penetrasi itu mungkin sudah mencapai jaringan lebih

    dalam dan luas2,",1#.

    2*

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    21/38

    b. 4emeriksaan J

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    22/38

    dengan mengontrol gula darah dan pemberian obat obatan kausal dan

    simptomatik.%

    a. 6ontrol Aula Darah

    4engobatan ;D yang paling memberikan harapan adalah

    kontrol gula darah secara terus menerus. 0uatu penelitian

    Kmulticenter randomi&ed clinical trialK pada 1""1 penderita tipe

    selama %,# tahun menyimpulkan bah5a pengobatan DM yang intensif

    dapat menghambat progresitifitas neuropati sebesar %*3%,+.

    b. 4engobatan 6ausal

    1) /ldose 8eduktase nhibitor (/8).

    4emberian /8) bertujuan untuk mengurangi

    penumpukkan sorbitol di saraf perifer dan dengan demikian

    memperbaiki fungsi saraf perifer%,1. Dilaporkan pemberian

    sorbinil dengan dosis 2# mg=hari dapat menurunkan sorbitol saraf

    sampai "23 meningkatkan regenerasi serabut saraf sekitar " kali

    serta dapat memperbaiki fungsi saraf baik elektrofsiologis

    maupun klinis. /kan tetapi pemberian sorbinil telah dihentikan

    karena adanya laporan bah5a pemberian sorbinil dapat

    menimbulkan sindrom 0teen $ohnson. 0uatu penelitian Ldouble

    blind randomi&ed controlled pada #- penderita selama 12 bulan

    memperlihatkan bah5a pemberian tolsetrat 2** mg = hari

    bermanfaat untuk mencegah ;D1*.

    2) /minoguanidin

    /minoguanidin adalah suatu senya5a yang secara farmakologik

    dapat menghambat pembentukan /As. Mekanisme penghambatannya

    melalui reaksi antara prekursot /As yaitu !deoFyglucosone dengan

    aminoauanidine membentuk !amino #tria>ines. 4ada percobaan

    binatang, pemberian aminoguanidine dapat memperbaiki kecepatan

    hantaran saraf motoris maupun sensoris. 0atu hal yang belum

    diketahui apakah senya5a ini dapat memberikan efek yang sama pada

    22

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    23/38

    manusia%,.

    !) Aangliosid

    Aangliosid adalah suatu kompleks glikolipid yang merupakan

    komponen intrinsik dari membran sel saraf. 4ada suatu percobaan

    klinis manusia yang dilakukan secara doble blind ersus placebo,

    nampak terdapat perbaikan dari parameter elektrofisiologis dan

    perbaikan gejala klinis. 0uatu multicenter randomi>ed &' trial di

    empat negara juga menunjukkan pengaruh yang positif dari

    ganglioside. Dosis yang dianjurkan adalah "* mg = hari intra muskuler

    selama + minggu.(%,)

    ") ;eurotropik

    4emberian neurotropik (itamin B1. B% dan B12) untuk

    mengobati atau mengurangi gejala ;D memberikan hasil yang

    berbedabeda. 'al ini mungkin oleh karena tidak ada bukti yang

    nyata bah5a defisiensi itamin B1, B%, B12 merupakan faktor

    penyebabterjadinya ;D.(,11) Bahkan seorang sarjana melaporkan

    bah5a pemberian Citamin B% dosis tinggi dapat menyebabkan

    neuropati sensori. 4enelitian di 8074; ipto Mangunkusumo

    memperlihatkan bah5a pemberian metilcobalamin #** mgdiberikan

    intra muskuler tiga kali seminggu dapat memperbaiki parameterklinis

    neuropati sensorik pada peuderita DM dengan neuropati.(12)

    c. 4engobatan 0imptomatik4ada pengobatan ;D biasanya yang kita obati adalah keluhannya

    terutama rasa nyeri atau rasa sakit yang sangat menganggu penderita

    Belum ada terapi yang spesifik untuk mengatasi masalah ini. 4enggunaan

    obat amitriptilin dan flupenasin baik tunggal maupun kombinasi sudah lama dicoba

    untuk mengurangi rasa nyeri pada ;D. 4emberian obat ini akan lebih baik

    hasilna apabila nyeri disertai gejala depresi. /mitriptilin dapat diberikan

    dengan dosis -# mg = hari dan flupenasin 1 ! mg = hari.1-

    2!

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    24/38

    MeFiletin merupakan deriat lianokain yang dapat diberikan

    secara peroral. meFiletin mempunyai sifat penghambatan saluran natrium

    sehingga terjadi hambatan aktiasi saraf. Dosis yang dianjurkan adalah 1*

    mg = kg BB = hari, sebaiknya dimulai dengan dosis kecil kemudian dinaikkan

    pelan pelan untuk mengurangi efek samping yang mungkin timbul.7ntuk rasa

    nyeri yang membandel dapat dicoba pemberian karbama>epin atau

    fenitoin. bat ini diduga dapat menghambat aktiitas saraf tepi yang kuat

    dan iritatif.1-

    3. $ntr$l %eta#$lik

    stilah 4CD mengacu pada penyempitan arteri besar oleh

    aterosklerosis.. 'al ini sangat umum terjadi pada penderita DM. 9erjadinya

    aterooklerosis adalah akibat defek metabolik dan defek fisik.

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    25/38

    Aambar +. /lgoritma nterensi 'iperglikemi 4ada DM 9ipe

    a. nsulin

    2#

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    26/38

    1) ndikasi insulin:

    1. 4ada penderita DM tipe 1

    2. 4enderita DM tipe 2 yang tidak terkontrol diet, olah raga, '.

    !. 4enderita DM gestasional

    ". 4enderita Aangguan faal hati N ginjal yang berat.

    #. 4enderita dengan infeksi akut (selulitis, gangren), 9B berat, penyakit

    kritis (stroke=/M)

    %. 4enderita dengan 6/D=';6

    -. 4enderita kurus (BB rendah), terkait malnutrisi (DM9M)

    +. 4enderita dengan penyakit AraeOs

    . 4enderita dengan keganasan (tumor)

    1*. 4enderita dengan pemberian kortikosteroid

    2) Dosis nsulin

    4ertama kali diberikan dengan dosis yang kecil, biasanya dimulai

    insulin aksi pendek !J2n=hari (nPangka ratusan 6AD).

    Dinaikkan 2" unit setiap sekitar ! hari bila 6AD target belum tercapai.

    Dosis nsulin jangka menengah -#+*3 jumlah insulin jangka pendek

    perhari, dapat diberikan 2 dosis pagi dan malam (dosis malamIpagi

    n$+turnal +i+ar*ian).

    Q4ada penurunan fungsi ekskresi hati dan ginjal dosis dikurangi

    karena dapat menyebabkan akumulasi jumlah insulin.

    !) 9empat 4enyuntikan nsulin

    deal untuk insulin aksi pendek atau campuran pagi hari:

    4erut diba5ah pusar

    deal untuk insulin aksi menengah, aksi panjang atau campuran malam

    hari:

    Eengan atas bagian luar

    Alutea

    4aha atas bagian luar

    2%

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    27/38

    Q 0ebaiknya berpindah tempat untuk mencegah insulin lipodistrofi atau

    jaringan sikatrik yang luas. 8egio satu berpindah ke regio lain sekitar 2

    minggu

    ") fek 0amping

    fek samping dari pemakaian insulin:

    'ipoglikemia

    /dalah suatu keadaan dimana kadar gula darah I #*mg=dE

    disertai gejala neuroglikopenik atau autonomic. 'al ini merupakan

    komplikasi akut dari DM yang harus segera ditangani karena dapat

    mengakibatkan kematian. 'al ini dapat terjadi pada : pemakaian

    ' (t.u.aksi jangka panjang), insulin, pemakaian bersama obat

    yang dapat memperkuat aksi insulin, olah raga berlebihan, puasa

    atau tidak mau makan, penurunan fungsi hati N ginjal, insulinoma.

    9anda=gejala hipoglikemi spesifik : gemetar, keringat

    dingin, berdebardebar, penglihatan kabur, kunangkunang atau

    bahkan terasa terang sekali, rasa lapar. 0edangkan tanda

    hipoglikemi yang tidak spesifik : sakit kepala, kelemahan umum,

    gangguan koordinasi, sulit konsentrasi. Bila berat penurunan

    kesadaran sampai koma.

    9atalaksana 'ipoglikemi :

    o 4ada kasus yang ringan pasien disuruh minum air gula atau

    makan (siap permen di saku)edukasi pasien penting sekali

    o 4ada kasus berat diberikan 2# cc D"*3 pada pasien sadar dan

    #* cc D"*3 pada pasien tak sadardilanjutkan infus D1*3

    dengan monitor 6AD tiap 2* menit sampai 6AD target

    tercapaimonitor 6AD tiap !jam sampai !Flama aksi obat

    o Dapat diberikan glukagon atau kortikosteroid (hormon kontra

    insulin)

    o 4ada insulinomareseksi pankreas

    'ipokalemia

    2-

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    28/38

    8eaksi alergi=urtikaria (jarang pada insulin dengan kemurnian

    tinggi N'uman insulin(

    &.De#ri*e'ent *an Pe'#alutan

    4ada dasarnya, terapi ulkus diabetika sama dengan terapi pada luka lain,

    yaitu mempersiapkan bedluka yang baik untuk menunjang tumbuhnya jaringan

    granulasi, sehingga proses penyembuhan luka dapat terjadi. 6ita mengenalnya

    dengan istilah preparasi bed luka #,-,.

    Debridement merupakan tahapan yang penting dalam proses

    penyembuhan luka. Buang jaringan mati, jaringan hyperkeratosis dan membuat

    drainase yang baik, dan jika diperlukan dilakukan secara berulang. 4erlu disadari

    bah5a setelah tindakan ini, luka menjadi lebih besar dan berdarah. 'arus

    diketahui bah5a tidak ada obatobatan topikal yang dapat menggantikan

    debridement yang baik dengan teknik yang benar dan proses penyembuhan luka

    selalu dimulai dari jaringan yang bersih. 4ada beberapa kondisi tidak memerlukan

    tindakan debridement seperti pada gangren yang kering, ulkus yang menyembuh

    denganscardan ulkus pada tungkai dengan sirkulasi yang buruk. #,%,+

    4roses debridement adalah proses usaha menghilangkan jaringan nekrotik

    atau jaringan nonital dan jaringan yang sangat terkontaminasi dari bed luka

    dengan mempertahankan secara maksimal struktur anatomi yang penting seperti

    saraf, pembuluh darah, tendo dan tulang. 9ujuan dasar dari debridement adalah

    mengurangi kontaminasi pada luka untuk mengontrol dan mencegah infeksi. /da

    beberapa jenis debridement, yaitu: %utolytic debridement) *n&ymayic

    debridement) +echanical debridement) biological debridement) surgical

    debridement%,-,+.

    6ontrol bakteri adalah satu hal penting yang harus diperhatikan. 'asil

    eksperimen menunjukkan jumlah antara 1*# 1*%organisme=gram di bedluka akan

    mengganggu penyembuhan luka. Mengelola eksudat merupakan hal yang penting

    dalam pengelolaan luka. ara terbaik untuk melihat bed luka yang tidak sembuh

    pada luka kronik adalah dengan menilai eksudat. 4engelolaan eksudat dapat

    dilakukan secara direct maupun indirect. Direct dilakukan dengan balut tekan

    2+

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    29/38

    disertai highly absorbent dressing atau #acuum mechanical. Bisa juga dilakukan

    pencucian dan irigasi menggunakan ;al *,3 atau air steril. Indirect, prosedur

    ini ditujukan untuk mengurangi penyebab yang mendasari koloni bakteri yang

    ekstrim.(%,-)

    0ebelum tindakan bedah (debridement), kondisi yang harus diperhatikan

    adalah keadaan umum yang meliputi serum protein H %,2 g=dl, serum albumin

    H!,# g=dl, total limfosit H1#** sel=mm!. 4emeriksaan kultur diperlukan terutama

    pada ulkus yang dalam dan diambil dari jaringan yang dalam.Diperlukan

    debridement yang optimal sampai nampak jaringan yang sehat. dengan cara

    membuang semua jaringan nekrotik. Debridement yang tidak optimal akan

    menghambat penyembuhan ulkus1#.

    4ada penanganan infeksi, debridement merupakan langkah a5al yang

    sangat bermanfaat untuk mengurangi lama pemberian antibiotik dan mengurangi

    angka amputasi. 6ultur sebaiknya dilakukan setelah atau se5aktu dilakukan

    debridement. 6ultur yang didapat dari hapusan luka luar, sudah dibuktikan

    memiliki korelasi yang buruk dengan kuman pathogen sebenarnya+

    .

    Merendam luka tidak memberikan keuntungan 5alaupun secara.

    tradisionil masih sering dilakukan, bahkan dapat merugikan karena

    terjadinya maserasi dan infeksi sekunder. 0elain itu karena kulit penderita

    tidak sensitif sering terjadi luka bakar akibat penderita bermaksud

    merendam lukanya dengan air hangat, ternyata yang digunakan adalah air

    panas. 4enggunaan obat bakterisidal topikal seperti poidone iodine asam

    asetat, kalium permanganas hidrogen peroksida dan natrium hipokhloritperlu dipertimbangkan keuntungannya. &alaupun bahanbahan tersebut

    dapat membunuh bakteri yang ada di permukaan kulit tetapi bahan

    tersebut juga bersifat sitotoksik terhadap jaringan granulasi sehingga

    menghambat penyembuhan luka. 6ita juga harus hatihati dalam

    penggunaan antibiotik topikal, dan biasanya hanya digunakan untuk ulkus

    yang dangkal dengan 5aktu penggunaan tidak boleh lebih dari 2

    minggu.",1#

    2

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    30/38

    Banyak teknik dan macam jenis pembalutan yang digunakan saat

    ini, tapi yang terpenting pembalutan ideal mempunyai karakteristik

    sebagai berikut : #,%,+,,1*

    Menjaga dan melindungi kelembaban jaringan.

    Merangsang penyembuhan luka.

    Melindungi dari suhu luar.

    Melindungi dari trauma mekanis.

    9idak memerlukan penggantian sering.

    /man digunakan, tidak toksik, tidak mensensitisasi dan hipoalergik.

    Bebas dari >at yang mengotori.

    9idak melekat diluka.

    Mudah dibuka tanpa rasa nyeri dan merusak luka.

    Mempunyai daya serap terhadap eksudat.

    Mudah untuk melakukan monitor luka.

    Memudahkan pertukaran udara.

    9idak tembus mikroorganisme.

    ;yaman untuk pasien.

    Mudah penggunaannya.

    Biaya terjangkau.

    4era5atan luka dalam suasana lembab akan membantu penyembuhan luka

    dengan memberikan suasana yang dibutuhkan untuk pertahanan lokal oleh

    makrofag, akselerasi angiogenesis, dan mempercepat proses penyembuhan luka.

    0uasana lembab membuat suasana optimal untuk akselerasi penyembuhan dan

    memacu pertumbuhan jaringan. 6emampuan hidrokoloid secara signifikan lebih

    baik dari kasa ;al *,3, dressing timeratarata dan lama ratarata pera5atan

    ulkus relatif lebih sedikit.%,,1*

    ,. Biakan Ulku"

    Dalam menghadapi kasus kita haruslah berpegang bah5a tidak semua

    ulkus diabetika mengalami infeksi. 7lkus yang tidak ada tandatanda infeksi

    !*

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    31/38

    tidaklah perlu dilakukan kultur1!,1". 6uman penyebab infeksi pada ulkus diabetika

    umumnya adalah : !,-,,1*

    a. nfeksi yang ringan : aerobic gram positif ( 0taphylococcus aureus.

    0treptococcus)

    b. 4ada infeksi yang dalam dan mengancam penyebab biasanya polimikrobial,

    terdiri dari /erobic gram positif. Basil gram positif ( coli, 6lebsiella sp,

    4roteus sp), anaerob ( Bacteriodes sp, 4eptostreptcoccus sp).

    7ntuk menentukan bakteri penyebab infeksi ulkus diabetika diperlukan

    kultur. 4engambilan bahan kultur dengan cara s5ab tidak dianjurkan. 'asil kultur

    akan lebih dipercaya apabila pengambilan bahan dengan cara Lcurettage dari

    hasil ulkus setelah debridement.

    -. Anti#i$tika

    /dapun prinsipprinsip penggunaan antibiotik pada ulkus diabetik : !,#,+,11,1!

    1. 4ilihlah antibiotik yang paling potent terhadap bakteri bakteri ditempat

    yang dicurigai sebagai lokasi (site infeksi).

    2. 'arus diketahui potensi antibiotik yang kita pilih terhadap bakteri bakteri

    tertentu. /ntibiotik yang mempunyai potensi balk, memungkinkan

    pemberian dosis yang kecil khususnya pada infeksi yang ringan R

    sedang.

    !. 0pektrum antibiotik. 4ada infeksi yang dalam dan mengancam ji5abiasanya penyebabnya polymicrobial. 0ehingga gunakan antibiotik yang

    mela5an aerob gram positif, aerob gram negatif, dan anaerob.

    4ada ulkus diabetika ringan=sedang antibiotika yang diberikan difokuskan

    pada patogen Aram positif. 4ada ulkus terinfeksi yang berat ,limb or life

    threatening infection( kuman lebih bersifat polimikrobial (mencakup bakteri

    Aram positif berbentuk coccus, Aram negatif berbentuk batang, dan bakteri

    anaerob). /ntibiotika harus bersifat broadspectrum dan diberikan secara injeksi.

    !1

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    32/38

    4ada infeksi berat yang bersifat limb threatening infection dapat diberikan

    beberapa alternatif antibiotika seperti: ampicillinsulbactam

    ticarcillincla#ulanate piperacillin ta&obactam Cefota!ime atau cefta&idime /

    clindamycin fluoro0uinolone / clindamycin. 0ementara pada infeksi berat yang

    bersifat life threatening infection dapat diberikan beberapa alternatif antibiotika

    seperti berikut: ampicillinsulbactam / a&treonam piperacillinta&obactam

    /#ancomycin #ancomycin / metronbida&ole/cefta&idime imipenemcilastatin

    atau fluoro0uinolone / #ancomycin / metronida&ole. 4ada infeksi berat

    pemberian antibitoika diberikan selama 2 minggu atau lebih.(",+,,11)

    Bila ulkus disertai osteomielitis penyembuhannya menjadi lebih lama dan

    sering kambuh. Maka pengobatan osteomielitis di samping pemberian antibiotika

    juga harus dilakukan reseksi bedah. /ntibiotika diberikan secara empiris, melalui

    parenteral selama beberapa minggu dan kemudain diealuasi kembali melalui foto

    polos radiologi. /pabila jaringan nekrotik tulang telah direseksi sampai bersih,

    pemberian antibiotika dapat dipersingkat, biasanya memerlukan 5aktu 2 minggu.

    (",+,,11)

    . Per#aikan Sirkula"i

    0irkulasi pada ulkus diabetika merupakan salah satu faktor yang penting

    untuk penyembuhan maka selain faktor askuler perlu dipertimbangkan

    kemungkinan gangguan rheologi pada penderita tersebut. (1#). 4enderita DM

    mempunyai kecenderungan untuk lebih mudah mengalami koagulasi

    dibandingkan yang bukan DM akibat adanya gangguan iskositas pada plasma,

    deformabilitas eritrosit, agregasi trombosit serta adanya peningkatan trogen dan

    faktor on &illbrandOs.

    batobat yang mempunyai efek reologik bencyclame, pentoFyfilin dapat

    memperbaiki eritrosit disamping mengurangi agregasi eritrosit pada trombosit.

    4erubahan perubahan ini akan memperbaiki mikrosirkulasi dengan tentunya

    menambah oksigenisasi pada piringan yang sebelumnya kurang mendapat

    oksigen. 4erbaikan mikrosirkulasi bukan hanya memperbaiki oksigenasi

    jaringan dapat kemungkinan juga mempertinggi efektifitas obat antibiotic ,

    dengan demikian dapat mempercepat penyembuhan (2*)

    !2

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    33/38

    8. Non weight bearing

    9indakan non $ight bearing diperlukan pada penderita ulkus diabetika

    karena umunnya kaki penderita sudah tidak peka lagi terhadap rasa nyeri,

    sehingga apabila dipakai berjalan maka akan menyebabkan luka bertambah

    besar dan dalam, serta menyebabkan bakteri yang ada akan mengadakan

    penetrasi lebih dalam sehingga. menghambat penyembuhan.

    4enggunaan tongkat penyangga (KcrutchesK) dan atau kursi roda jarang

    mencapai non $eight bearing total dan konsisten. ara terbaik untuk

    mencapainya adalah mempergunakan gips (Lcontact cast) (", 1#).

    /. Nutri"i

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    34/38

    Derajat

    Derajat

    Derajat C

    Derajat C

    4embedahan

    9erapi antibioticaluasi dimensi luka

    aluasi radiology

    4embedahan

    8a5at 8umah 0akit untuk terapi antibiotik intraena

    Debribement agresif yang dalam untuk diagnosis osteomielitis

    6ontrol metabolik

    Bedah plastik menutup sebagaimana diperlukan

    /mputasi lokal sesuai lokasi nekrosis dan askularitas

    /mputasi mayor dikehendaki

    -. 5akt$r Ri"ik$ Ulku" Dia#etika

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    35/38

    !#

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    36/38

    BAB III

    ESI%PULAN

    /. 7lkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik DM berupa

    luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian

    jaringan setempat. 7lkus diabetika merupakan luka terbuka pada

    permukaan kulit karena adanya komplikasi makroangiopati sehingga

    terjadi askuler insusifiensi dan neuropati, yang lebih lanjut terdapat luka

    pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan dapat berkembang

    menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob.

    B. 7lkus diabetika disebabkan adanya tiga faktor yang sering disebut 9rias

    yaitu : neuropati, angiopati, dan infeksi. $arang sekali infeksi sebagai

    faktor tunggal, tapi seringkali merupakan komplikasi angiopati maupun

    neuropati.

    . 4enegakan diagnosis dengan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan

    pemeriksaan penunjang.

    D. 4rinsip dasar yang baik pengelolaan terhadap ulkus diabetika adalah :

    1. aluasi ulkus yang baik : keadaan klinis luka, dalamnya luka,

    gambaran radiologi (benda asing, osteomielitis, adanya gas sub kutis),

    lokasi, biopsy askularisasi (non inasie).

    2. 4engelolaan terhadap neuropati diabetik

    !. 4engendalian keadaan metabolic sebaikbaiknya

    ". Debridement luka yang adekuat, radikal

    #. Biakan kuman (aerobik dan anaerobik)

    %. /ntibiotik oralparental

    -. 4era5atan luka yang baik

    +. Mengurangi edema

    . Non $eight bearing(tirah baring, tongkat penyangga, kursi roda, alas

    kaki khusus, total kontak casting)

    1*. 4erbaikan sirkulasi, atau bedah ascular

    11. ;utrisi

    DA5TAR PUSTAA

    1. Suyono S. Masalah Diabetes di Indonesia. Dalam : Noer, dkk,editors, Ilmu

    !%

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    37/38

    Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi ketiga, Penerbit FK I, Jakarta,!""#.

    !. $ustan %N. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, &ineka'i(ta, Jakarta,1))).

    *. PE&KENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DiabetesMellitus Tipe 2 di Indonesia, !""#.

    +. adisa(utro S, Setya-an . Epidemiologi dan Faktor-FaktorRisiko Teradinya Diabetes Mellitus tipe 2. Dalam : Darmono,dkk, editors. Naska /engka( Diabetes mellitus Ditin0au dari$erbagai s(ek Penyakit dalam dalam rangka Purna 2ugasPro3 Dr.dr.&J D0okomoel0anto. $adan Penerbit ni4ersitasDi(onegoro Semarang, !""5. (.1**617+.

    7. Soegondo S. Penatalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus,Penerbit FK I, Jakarta,1))8.

    #. Darmono. Pola !idup "ehat Penderita Diabetes Mellitus.Dalam : Darmono, dkk, editors. Naska /engka( Diabetes%ellitus Ditin0au dari $erbagai s(ek Penyakit dalam dalamrangka Purna 2ugas Pro3 Dr.dr.&J D0okomoel0anto. $adanPenerbit ni4ersitas Di(onegoro Semarang,!""5. (.176*".

    5. Peter J. Pre#alence o$ Diabetes %orld&ide, diakses tanggal"5 Juni !""5. tt(:99---.-o.int9entists9diabetes93ats9en .

    8. De(.kes. &I. Diabetes mellitus merupakan masalahkesehatan yang "erius, diakses tanggal "8 gustus !""5.tt(:99---.de(kes.go.id9inde;.((.

    ). 20okro(ra-iro . 'ngiopati Diabetik ( Makroangiopati-Mikroangipati. Dalam : Noer, dkk, editors, Ilmu PenyakitDalam, Jilid I, Edisi ketiga, Penerbit FK I, Jakarta,!""#.

    1".

  • 7/24/2019 Referat Ulkus Dm Faza

    38/38

    11.