Transcript
  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    1/21

    Uvea

    Uvea merupakan lapisan vaskuler tengah mata dan dilindungi oleh sklera dan. Bagian ini ikut

    memasok darah

    ke retina. Terdiri dari :

      Iris => merupakan perpanjangan korpus siliare ke anterior. Di dalam stroma iris terdapat

    sfingter dan

    otot dilatator. Perdarahan iris berasal dari irulus ma!or iris" persarafann!a berasal dari serat

    di dalam

    nervi siliare. Iris berfungsi mengendalikan ban!ak aha!a !ang masuk ke dalam mata.

    Ukuran pupil ditentukan oleh keseimbangan antara konstriksi akibat aktivitas parasimpatik 

    !ang dihantarkan melalui #. $ranialis III

    dan dilatasi !ang ditimbulkan oleh aktivitas simpatik.

      $orpus %iliare

    $orpus siliare dan epitel siliaris pembungkusn!a berfungsi untuk produksi akuos humor.

    &uskulus siliaris tersusun dari gabungan serat longitudinal" sirkuler" radial. 'ungsi serat

    sirkuler adalah untuk mengerutkan dan relaksasi serat (onula !ang berorigo

    di lembah di antara prosesus siliaris.

      $oroid => merupakan segmen posterior dari uvea" di antara retina dan sklera. Tersusun

    dari ) lapis

     pembuluh darah

    Lensa

    *ensa merupakan struktur bikonveks" avaskuler" tak ber+arna" dan hampir transparan

    sempurna. *ensa $ristalin => saat neonatal bentukn!a hampir bulat dengan konsentrasi air.

    Da!a akomodasin!a sangat kuat. *ensa kristalin ini tumbuh seumur hidup di ekuator lensa

    sehingga semakin tua lensan!a semakin padat dan da!a akomodasin!a turun. %aat de+asa"

     bentukn!a embung ganda" permukaan anterior lebih flat dibanding posterior. Diameter ,

    mmm" tebal -"/0 mm. 1arnan!a bening keabuan" transparan" avaskuler. Da!a refraksin!a

    230 dioptri" indeks bias 3"445. $onsistensin!a 06 air dan 46 protein 7kristalin8.

    $andungan kalsium lensa lebih ban!ak dari pada jaringan tubuh lain. 9sam askorbat dan

    glutation terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi. Tidak ada serat n!eri"

     pembuluh darah. &enggantung pada korpus siliare melalui (onula (inii. Di anteriorn!a

    terdapat akuos humor dan di posteriorn!a terdapat vitreus humor.

    1

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    2/21

    Aquaeus Humor

    9kuos humor merupakan airan !ang mengisi ;9" diproduksi oleh korpus siliare di ;P

    7$amera ;kuli

    Posterior8 !ang selanjutn!a mengisi ;9 dan dieksresi melalui trabekula. %epuluh persenn!a

    dieksresikan melalui iris.

    'ungsi :

      #utrisi lensa dan kornea sampai epitel

      Pertahankan TI; normal 3 lapisan kulit luar" berbeda

    dengan kulit pada bagian tubuh lain karena lebih longgar" tipis" dan elastik. Terdapat sedikit

    folikel

    rambut dan lemak subkutan.

     &uskulus ;rbikularis ;kuli => berfungsi untuk 

    menutup palpebra. Dipersarafi oleh #. 'aialis.

      ?aringan 9lveolar => jaringan aerolar 

    submuskular !ang terdapat di ba+ah muskulus

    orbikularis okuli.

      Tarsus => struktur pen!okong utama palpebra

     berupa jaringan fibrosa padat. Terdapat tarsus

    superior dan inferior.

     

    $onjungtiva Palpebra => selapis membran !ang

    melekat pada tarsus di bagian posterior palpebra.

    2

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    3/21

    Tepian Palpebra :

    3. Tepian 9nterior 

    o Bulu mata

    o landula (eis => modifikasi kelenjar sebasea keil !ang bermuara ke dalam folikel rambut

     pada dasar bulu mata.

    o landula &oll => modifikasi kelenjar keringat !ang bermuara ke dalam satu

     baris dekat bulu mata.

    ). Tepian Posterior => bagian posterior palpebra !ang berkontak dengan mata dan di

    sepanjangn!a bermuara dari kelenjar sebasea !ang telah dimodifikasi 7landula &eibom8

    4. Punktum *akrimale

    P@A%9A9'9# &9T9

     #ervus ;ptikus

     #ervus optius merupakan kumpulan dari 3 juta serat saraf. Terdapat beberapa bagian :

      Pars Intra ;kuler 

    Terdapat papil saraf optik ber+arna merah muda dengan diameter 3" mm" berbatas tegas"

    tempat

    keluar masuk arteri dan vena sentralis retina. Terdapat ekungan 7up8 normal dibanding

     papil

    7dis8 dengan CD =

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    4/21

    2.3 Emetropia6

    &ata dengan sifat emetropia adalah mata tanpa adan!a kelainan reftraksi pembiasan

    mata dan berfungsi normal. Pada mata ini da!a bias adalah normal" dimana sinar jauh

    difokuskan sempurna di daerah makula lutea tanpa bantuan akomodasi. Bila sinar sejajar 

    tidak difokuskan pada makula lutea disebut ametropia. &ata emetropia akan mempun!ai

     penglihatan normal atau 0C0 atau 3

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    5/21

    9dalah kemampuan lensa untuk menembung !ang terjadi akibat kontraksi otot

    siliar. 9kibat akomodasi da!a pembiasan lensa bertambah kuat. $ebutuhan akomodasi

    meningkat sesuai dengan kebutuhan" makin dekat benda makin kuat mata harus

     berakomodasi 7menembung8. $ekuatan akomodasi diatur 

    oleh refleks akomodasi.

    ambar ) : akomodasi mata

    Aefleks akomodasi akan bangkit bila mata melihat

    kabur dan pada +aktu melihat dekat. Bila benda terletak 

     jauh ba!angan akan terletak pada retina. Bila benda tersebut didekatkan maka ba!angan akan

     bergeser ke belakang retina. 9kibat benda ini didekatkan penglihatan menjadi kabur" maka

    mata akan berakomodasi dengan menembungkan lensa. $ekuatan akomodasi ditentukan

    dengan satuan Dioptri 7D8" lensa 3 D mempun!ai titik fokus pada jarak 3 meter. Dikenal

     beberapa teori akomodasi seperti :

    o Teori akomodasi emholt : onula (inn kendor akibat kontraksi otot siliar sirkuler"

    mengakibatkan lensa !ang elastis menjadi embung dan diater menjadi keil.

    o Teori akomodasi Thsernig : dasarn!a adalah bah+a nukleus tidak dapat berubah

     bentuk sedang" !ang dapat berubah bentuk adalah bagian lensa !ang superfisial atau

    korteks lensa. $etika akomodasi terjadi tegangan pada onula (inn sehingga nukleus

    lensa terjepit dan bagian lensa superfisial di depan nukleus menembung.

    &ata akan berakomodasi bila benda difokuskan di belakang retina. Bila sinar jauh

    tidak difokuskan pada retina seperti pada mata dengan kelainan refraksi hipermetropia

    maka mata tersebut akan berakomodasi terus/ menerus +alaupun letak bendan!a jauh"

     pada keadaan ini diperlukan fungsi akomodasi !ang baik.

    2.! Ametropia6"#

    %uatu keadaan pembiasan mata dengan panjang bola mata !ang tidak seimbang. al

    ini akan terjadi akibat kelainan kekuatan pembiasan sinar media penglihatan atau kelainan

    5

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    6/21

     bentuk bola mata. Pada ametropia" sinar aha!a paralel tidak jauh pada fokus di retina pada

    mata dalam keadaan istirahat. Diperlukan perubahan refraksi untuk mendapatkan penglihatan

    !ang jelas" dikenal berbagai bentuk ametropia" seperti :

    a. Ametropia aksia$

    Terjadi akibat sumbu optik bola mata lebih panjang" atau lebih pendek sehingga

     ba!angan benda difokuskan di depan atau di belakang retina.

    %. Ametropia re&rakti& 

    akibat kelainan sistem pembiasan sinar di dalam mata. Bila da!a bias kuat maka

     ba!angan benda terletak di depan retina 7miopia8 atau bila da!a bias kurang maka

     ba!angan benda akan terletak di belakang retina 7hipermetropia8.

    9metropia dapat disebabkan kelengkungan kornea atau lensa !ang tidak normal

    7ametropia kurvatur8 atau indeks bias abnormal 7ametropia indeks8 di dalam mata. Panjang

    mata normal. 9metropia dapat ditemukan dalam bentuk/bentuk kelainan :

    2.!.' Miopia3"6"#"'(

    &iopia disebut rabun jauh karena berkurangn!a kemampuan melihat jauh tapi dapat

    melihat dekat dengan lebih baik. &iopia terjadi jika kornea 7terlalu embung8 dan lensa

    7keembungan kuat8 berkekuatan lebih atau bola mata terlalu panjang sehingga titik fokus

    sinar !ang dibiaskan akan terletak di depan retina.

    6

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    7/21

    ambar 4 : miopia

    Dikenal beberapa bentuk miopia seperti :

    a8 &iopia refraktif" bertambahn!a indeks bias media penglihatan seperti pada

    katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih embung sehingga pembiasan lebih

    kuat. %ama dengan miopia bias dimana terjadi akibat pembiasan nedia penglihatan

    kornea dan lensa terlalu kuat.

     b8 &iopia aksial : akibat panjangn!a sumbu bola mata" dengan kelengkungan

    kornea dan lensa !ang abnormal.

    &enurut derajat beratn!a miopia dibagi dalam :

    a8 &iopia ringan : dimana miopia keil daripada 3/4 dioptri

     b8 &iopa sedang : dimana miopia lebih antara 4/0 dioptri

    8 &iopia beratC tinggi : dimana miopia lebih besar dari 0 dioptri

    7

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    8/21

    ambar - : %nellen hart miopia

    &enurut perjalanan miopia dikenal dengan bentuk :

    a8 &iopia stasioner : miopia !ang menetap setelah de+asa

     b8 &iopia progresif : miopia bertambah terus pada usia de+asa akibat bertambah

     panjangn!a bola mata.

    8 &iopia maligna : miopia !ang berjalan progresif" !ang dapat mengakibatkan

    ablasia retina dan kebutaan atau sama dengan &iopia pernisiosa = miopia

    maligna = miopia degeneratif. &iopia jenis ini biasan!a bila miopia lebih dari

    0 dioptri disertai kelainan pada fundus okuli dan pada panjangn!a bola mata

    sampai terbentuk stafiloma postikum !ang terletak di bagian temporal papil

    disertai dengan atrofi korioretina. 9trofi ini berjalan kemudian setelah

    terjadin!a atrofi sklera dan kadang/kadang terjadi ruptur membran Bruh !ang

    dapat menimbulkan rangsangan untuk terjadin!a neurovaskularisasi subretina.

    Pada miopia" dapat terjadi berak fuh berupa hiperplasi pigmen epitel dan

     perdarahan" atrofi lapis sensoris retina luar" dan de+asa akan terjadi degenarsi papil saraf 

    optik. Pasien dengan miopia akan men!atakan melihat jelas bila dekat malahan melihat

    terlalu dekat" sedangkan melihat jauh kabur atau disebut pasien adalah rabun jauh. Pasien

    dengan miopia memiliki keuntungan dapat membaa di titik jauh tanpa kaamata bhkan pada

    usia presbiopik.

    &iopia derajat tinggi menimbulkan peningkatn kerentanan terhadap gangguan/

    gangguan retina degeneratif" termasuk pelepasan retina.

    Etio$o)i

    @tiologi miopia dipengaruhi berbagai faktor" antara lain :

    3. enetika 7erediter8

    Penelitian genetika menunjukkan bah+a miopia ringan dan sedang biasan!a bersifat

     poligenik" sedangkan miopia berat bersifat monogenik. Penelitian pada pasangan kembar 

    monoigot menunjukkan bah+a jika salah satu dari pasangan kembar ini menderita miopia"

    8

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    9/21

    terdapat risiko sebesar 5- 6 pada pasangann!a untuk menderita miopia juga dengan

     perbedaan kekuatan lensa di ba+ah

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    10/21

    a. Laser-assisted in-situ keratomileusis 7*9%I$8

     b. Laser-assisted subepithelial keratectomy 7*9%@$8

    . Photorefractive keratectomy 7PA$8

    refraksi sub!ektif dengam menggunakan metode Trial and @rror" jarak pemeriksaan

    0 meter C meter C )< feet" digunakan kartu snellen !ang diletakkan setinggi mata penderita"

    mata diperiksa satu persatu" ditentukan visus C tajam penglihatan masing/masing mata" bila

    visus tidak 0C0 dikoreksi dengan lensa sferis negatif.

    Aefraksi ob!ektif :

    a8 Aetinoskopi : dengan lensa kerja 2 ).

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    11/21

    3. 9blasio retina terutama pada miopia tinggi

    ). %trabismus

    • @sotropia bila miopia ukup tinggi bilateral

    • @Eotropia pada miopia dengan anisometropia

    4. 9mbliopia terutama pada miopia dan anisometropia

    2.!.2 Hipermetropia3"6"#"'(

    ambar :

    hipermetropia

    ipermetropia adalah keadaan mata !ang tidak berakomodasi memfokuskan

     ba!angan di belakang retina. ipermetropia terjadi jika kekuatan !ang tidak sesuai antara

     panjang bola mata dan kekuatan pembiasan kornea dan lensa lemah sehingga titik fokus sinar 

    terletak di belakang retina. ipermetropia dapat disebabkan :

    a8 ipermetropia sumbu atau hipermetropia aksial merupakan kelainan refraksi

    akibat bola mata pendek" atau sumbu anteroposterior !ang pendek.

     b8 ipermetropia kurvatur : dimana kelengkungan kornea atau lensa kurang

    sehinga ba!angan difokuskan di belakang retina.

    8 ipermetropia refraktif : dimana terdapat indeks bias !ang kurang pada sistem

    optik mata.

    11

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    12/21

    ipermetropia dikenal dalam bentuk :

    38 ipermetropia manifes

    ipermetropia !ang dapat dikoreksi dengan kaamata positif maksimal !ang

    memberikan tajam penglihatan normal. ipermetropia ini terdiri atas hipermetropia

    absolut ditambah dengan hipermetropia fakultatif. ipermetropia manifes didapatkan

    tanpa siklopegik dan hipermetropia !ang dapat dilihat dengan koreksi kaamata

    maksimal.

    )8 ipermetropia absolut

    $elainan refraksi tidak diimbangi dengan akomodasi dam memerlukan kaamata

     positif untuk melihat jauh. Biasan!a hipermetropia laten !ang ada berakhir dengan

    hiermetropia !ang abssolut ini. ipermetropia manifes !ang tidak memakai tenaga

    akomodasi sama sekali disebut hieprmetropia absolut" sehingga jumlah hipermetropia

    fakultatif dengan hipermetropia absolut adalah hpermetropia manifes.

    48 ipermetropia fakultatif 

    $elainan hipermetropia dapat diimbangi dengan akomodasi ataupundenga kaamata

     positif. Pasien !ang han!a mempun!ai hieprmetropia fakultatif akan melihat normal

    tanpa kaamata !ang bila diberikan kaamata positif !ang memberikan penglihatan

    normal maka otot akomodasin!a akan mendapatkan istirahat. ipermetropia manifes

    !ang masih memakai tenaga akomodasi disebut sebagai hipermetropia fakultatif.

    -8 ipermetropia laten

    $elainan tanpa siklopegia atau dengan obat !ang melemahkan akomodasi diimbangi

    seluruhn!a dengan akomodasi. ipermetropia jenis ini han!a dapat diukur bila

    diberikan siklopegia" makin muda makin besar komponen hipermetropia laren

    seseorang. &akin tua seseorang akan terjadi kelemahan akomodasi sehingga

    hipermetropia laten menjadi fakultatif dan kemudia menjadi absolut. ipermetropia

    sehari/hari diatasi pasien dengan akomodasi terus/menerus" terutama bila pasien

    masih muda dan da!a akomodasin!a masih kuat.

    12

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    13/21

    8 ipermetropia total

    ipermetropia !ang ukurann!a didapatkan sesudah diberikan siklopegia.

    ipermetropia berdasarkan besar kelainan refraksi" dibagi :

    3. ipermetropia ringan : F 2

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    14/21

    Dia)nosa

    Aefraksi sub!ektif : metode HTrial and @rror

    • ?arak pemeriksaan 0 meter C meter C )< feet digunakan kartu snellen !ang diletakkan

    setinggi mata penderita.

    • &ata diperiksa satu persatu

    • Ditentukan visus C tajam penglihatan masing/masing mata

    • Pada de+asa dan bila visus tidak 0C0 dikoreksi dengan lensa sferis positif.

    • Pada anak/anak dan remaja dengan visus 0C0 dan keluhan asthenopia akomodativa

    dilakukan tes siklopegik" kemudian ditentukan koreksin!a.

    Aefraksi ob!ektif 

    • Aetinoskop

    Dengan lensa kerja F 2 ).

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    15/21

    • laukoma sudut tertutup

    • @sotropia pada hipermetropia > ).< D

    • 9mbliopia terutama hipermetropia dan anisotropia. ipermetropia merupakan

     pen!ebab tersering ambliopia pada anak dan bisa bilateral..

    2.!.3 *res%iopia2"#"-"'(

    ambar 0 : presbiopia

    Presbiopia adalah perkembangan normal !ang berhubungan dengan usia" !aitu

    akomodasi untuk melihat dekat perlahan/lahan berkurang. Presbiopia terjadi akibat penuaan

    lensa 7lensa makin keras sehingga elastisitas berkurang8 dan da!a kontraksi otot akomodasi

     berkurang. &ata sukar berakomodasi karena lensa sukar memfokuskan sinar pada saat

    melihat dekat. %eseorang dengan mata emetropik 7tanpa kesalahan refraksi8 akan mulai

    merasakan ketidakmampuan membaa huruf keil atau membedakan benda/benda keil !ang

    terletak berdekatan pada sekitar usia --/-0 tahun. al ini semakin buruk pada aha!a !ang

    termaram dan biasan!a lebih n!ata pada pagi hari atau apabila sub!ek lelah. Ban!ak orang

    mengeluh mengantuk apabila membaa. ejala/gejala ini meningkat sampai usia tahun"

    kemudian stabil tetapi menetap.

    9kibat gangguan akomodasi ini maka pada pasien berusia lebih dari -< tahun akan

    memberikan keluhan setelah membaa !aitu berupa mata lelah" berair dan sering terasa

     pedas. Pada pasien presbiopia kaamata atau adisi diperlukan untuk membaa dekat !ang berkekuatan tertentu" biasan!a :

    15

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    16/21

    23.< D untuk usia -< tahun

    2 3. D untuk usia - tahun

    2 ).< D untuk usia < tahun

    2 ). D untuk usia tahun

    2 4.< D untuk usia 0< tahun

    *ato&iso$o)i

    Pada mekanisme akomodasi normal terjadi peningkatan da!a refraksi mata karena

    adan!a perubahan keseimbangan antara elastisitas matriks lensa dan kapsul sehingga lensa

    menjadi embung. Dengan meningkatn!a umur maka lensa menjadimlebih keras 7sklerosis8

    dan kehilangan elastisitasn!a untuk menjadi embung" dengan demikian kemampuan melihat

    dekat makin kurang.

    +e,a$a k$inis

    karena da!a akomodasi berkurang maka titik dekat makin menjauh dan padaa+aln!a akan kesulitan +aktu membaa dekat huruf dengan etakan keil. Dalam upa!an!a

    untuk membaa lebih jelas maka penderita enderung menegakkan punggungn!a atau

    menjauhkan ob!ek !ang dibaan!a sehingga menapai ttik dekatn!a dengan demikian ob!ek 

    dapat dibaa lebih jelas.

    Dia)nosis

    • Penderita terlebih dahulu dikoreksi penglihatan jauhn!a dengan metoda HTrial and

    @rror hingga visus menapi 0C0.

    • Dengan mengoreksi jauhn!a kemudian seara binokuler ditambahkan lensa sferis

     positif dan diperiksa dengan menggunakan kartu H?aeger pada jarak

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    17/21

    diberikan penambahan lensa sferis positif sesuai pedoman umur !aitu -< tahun 7umur 

    rata/rata8 diberikan tambahan sferis 2 3.

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    18/21

    Bentuk 9stigmatism :

    Asti)mat re)u$ar  : astigmat !ang memperlihatkan kekuatan pembiasan bertambah

    atau berkurang perlahan/lahan seara teratur dari satu meridian ke meridian

     berikutn!a. Ba!angan !ang terjadi pada astigmat regular dengan bentuk !ng teratur 

    dapat berbentuk garis" lonjong" atau lingkaran.

    Asti)mat ire)u$ar  : astigmat !ang terjadi tidak mempun!ai meridian saling tegak 

    lurus. 9stigmat iregular terjadi akibat infeksi kornea" trauma dan distrofi atau akibat

    kelainan pembiasan pada meridian lensa !ang berbeda.

    Etio$o)i

    &ata mempun!ai ) bagian untuk memfokuskan ba!angan J kornea dan lensa. Pada

    mata !ang bentukn!a sempurna" setiap elemen untuk memfokus mempun!ai kurvatura !ang rata

    seperti permukaan bola karet. $ornea atau lensa dengan permukaan demikian merefraksikan

    semua sinar !ang masuk dengan ara !ang sama dan menghasilkan ba!angan !ang tajam terfokus

     pada retina. ?ika permukaan kornea atau lensa tidak rata" sinar tidak direfraksikan dengan ara

    !ang sama dan menghasilkan ba!angan/ba!angan kabur !ang tidak terfokus pada retina.

    9stigmatisme bisa terjadi dengan kombinasi kelainan refraksi !ang lain" termasuk:

    3. &iopia. Ini terjadi bila kurvatura kornea terlalu melengkung atau jika aksis mata lebih panjang

    dari normal. Ba!angan terfokus di depan retina dan men!ebabkan objek dari jauh terlihat kabur.

    ). iperopia. Ini terjadi jika kurvatura kornea terlalu sedikit atau aksis mata lebih pendek dari

    normal. Ba!angan terfokus di belakang retina dan men!ebabkan objek dekat terlihat kabur.

    Biasan!a astigmatisme terjadi sejak lahir. 9stigmatisme dipera!ai diturunkan dengan

    ara autosomal dominan. 9stigmatisme juga bisa terjadi setelah trauma atau jaringan parut pada

    kornea" pen!akit mata !ang termasuk tumor pada kelopak mata" insisi pada kornea atau karena

    faktor perkembangan. 9stigmatisme tidak menjadi lebih parah dengan membaa di tempat !ang

    kurang penaha!aan" duduk terlalu dekat dengan la!ar televisi atau menjadi juling.

    ?ika distorsi terjadi pada kornea" disebut astigmatisme kornea" sedangkan jika distorsi

    terjadi pada lensa" disebut astigmatisme lentikular. 9stigmatisme juga bisa terjadi karena traksi

     pada bola mata oleh otot/otot mata eksternal !ang merubah bentuk sklera menjadi bentuk 

    astigma" perubahan indeks refraksi pada vitreous" dan permukaan !ang tidak rata pada retina.

    *ato&isio$o)i

    18

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    19/21

    Pen!ebab tesering dari astigmastism adalah kelainan bentuk kornea. Pada sebagian keil

    dapat pula disebabkan kelainan lensa.

    +e,a$a k$inis

    %eseorang dengan astigmat akan memberikan keluhan : melihat jauh kabur sedang

    melihat dekat lebih baik" melihat ganda dengan satu atau kedua mata" melihat benda !ang bulat

    menjadi lonjong" penglihatan akan kabur untuk jauh ataupun dekat" bentuk benda !ang dilihat

     berubah" mengeilkan elah kelopak" sakit kepala" mata tegang dan pegal" mata dan fisik lelah.

    $oreksi mata astigmat adalah dengan memakai lensa dengan kedua kekuatan !ang berbeda.

    9stigmat ringan tidak perlu diberi kaa mata.

    Dia)nosis

    Aefraksi sub!ektif : metoda HTrial and @rror

    • ?arak pemeriksaan 0 meter C meter C )< feet digunakan kartu snellen !ang diletakkan

    setinggi mata penderita.

    • &ata diperiksa satu persatu

    • Ditentukan visus C tajam penglihatan masing/masing mata

    • Bila visus tidak 0C0 dikoreksi dengan lensa silinder negatif atau positif dengan aksis

    diputar

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    20/21

    *enata$aksanaan

    • 9stigmastisme teguler diberikan kaamata sesuai kelainan !ang didapatkan !aitu

    dikoreksi dengan lensa silinder negatif atau positif dengan atau tanpa kombinasi lensa

    sferis.

    • 9stigmastisme irreguler bila ringan bisa dikoreksi dengan lensa kontak keras" tetapi

     bila berat bisa dilakukan transplantasi kornea.

     

    A ///KES/M*ULAN

    $elainan refraksi adalah keadaan ba!angan tegas tidak dibentuk pada retina. %eara

    umum" terjadi ketidak seimbangan sistem penglihatan pada mata sehingga menghasilkan

     ba!angan !ang kabur. %inar tidak dibiaskan tepat pada retina" tetapi dapat di depan atau di

     belakang retina dan tidak terletak pada satu titik fokus. $elainan refraksi dapat diakibatkanterjadin!a kelainan kelengkungan kornea dan lensa" perubahan indeks bias" dan kelainan

    20

  • 8/19/2019 Referat Kelainan Refraksi 34

    21/21

     panjang sumbu bola mata. &iopia disebut rabun jauh karena berkurangn!a kemampuan

    melihat jauh tapi dapat melihat dekat dengan lebih baik. &iopia terjadi jika kornea 7terlalu

    embung8 dan lensa 7keembungan kuat8 berkekuatan lebih atau bola mata terlalu panjang

    sehingga titik fokus sinar !ang dibiaskan akan terletak di depan retina.

    ipermetropia adalah keadaan mata !ang tidak berakomodasi memfokuskan

     ba!angan di belakang retina. ipermetropia terjadi jika kekuatan !ang tidak sesuai antara

     panjang bola mata dan kekuatan pembiasan kornea dan lensa lemah sehingga titik fokus sinar 

    terletak di belakang retina. Presbiopia adalah perkembangan normal !ang berhubungan

    dengan usia" !aitu akomodasi untuk melihat dekat perlahan/lahan berkurang. Presbiopia

    terjadi akibat penuaan lensa 7lensa makin keras sehingga elastisitas berkurang8 dan da!a

    kontraksi otot akomodasi berkurang. 9stigmatism merupakan $elainan refraksi dimana

     pembiasan pada meridian !ang berbeda tidak sama" dalam keadaan istirahat 7tanpa

    akomodasi8 sinar sejajar !ang masuk ke mata difokuskan pada lebih dari satu titik.

    21