Transcript

Kation

PAGE 14

Kation

Na+ : natrium

K+ : kalium

Ag+ : Perak

Cu+ : Tembaga (I)

Cs+ : Sesium

H+ : Asam

Hg+ : Raksa (I)

NH4+ : Amonium

Mg2+ : Magnesium

Ca2+ : Kalsium

Ba2+ : Barium

Zn2+ : Seng

Ni2+ : Nikel

Cu2+ : tembaga (II)

Fe2+ : Besi (II)

Co2+ : Kobalt (II)

Sn2+ : Timah (II)

Pb2+ : Timbal (II)

Cr2+ : Kromium (II)

Mn2+ : Mangan (II)

Hg2+ : Raksa (II)

Pt2+ : Platina (II)

Fe3+ : Besi (III)

Au3+ : Emas (III)

Al3+ : Alumunium

Cr3+ : Kromium (III)

Co3+ : Kobalt (III)

Sn4+ : Timah (IV)

Pb4+ : Timbal (IV)

Pt4+ : Platina (IV)

AnionAnion

F- : FluoridaAsO33- : Arsenit

Cl- : KloridaAsO43- : Arsenat

Br- : BromidaPO33- : Pospit

H- : HidridaPO43- : Pospat

OH- :HidroksidaP3- : Fospida

CN- : Sianida

OCN- : sianat

NO2- : Nitrit

NO3- : Nitrat

ClO- : Hipoklorit

ClO2- : Klorit

ClO3- : Klorat

ClO4- : Perklorat

BrO- :Hipobromit

BrO2- : Bromit

BrO3- : Bromat

BrO4- : Perbromat

MnO4- : Permanganat

MnO42- : manganat

CH3COO- : Asetat

HCO3- : Bicarbonat

IO- : Hipoiodit

IO2- : Iodit

IO3- : Iodat

IO4- : Periodat

S2O32- : Tiosulfat

O2- : Oksida

S2- : Sulfida

Se2- Selenida

Se2- Selenida

CO32- : Karbonat

CrO42- : Kromat

Cr2O72- : Dikromat

SO32- : Sulfit

SO42- : Sulfat

C2O42- : Oksalat

. STRUKTUR ATOM

Dasar Model Atom Dalton

Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoiser)

Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Kelemahan Model Atom Dalton

Tidak dapat menjeaskan perbedaan atom unsur yang satu dengan atom unsur yang lain

Tidak dapat menerangkan sifat listrik materi

Tidak dapat menjelaskan cara atom saling berikatan

Dasar Model Atom Thomson

Penemuan elektron berdasarkan percobaan sinar katoda

Kelemahan Model Atom Thomson

Tidak dapat menerangkan fenomena penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis emas.

Dasar Model Atom Rutherford

Penemuan inti atom berdasarkan percobaan hamburan sinar alfa pada lempeng logam

Kelemahan Model Atom Rutherford

Bertentangan dengan teori elektro termodinamika klasik, dimana suatu partikel yang bermuatan listrik apabila bergerak akan meancarkan energi. Elektron yang bergerak mengelilingi inti akan kehilangan energi terus menerus sehingga akhirnya akan membentuk lapisan spiral dan jatuh ke inti

Dasar Model Atom Bohr

Percobaan spektrum unsur hidrogen

Kelemahan Model Atom Bohr

Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen

Tidak dapat menerangkan efek Zeman yaitu spectrum atom yang lebih rumit bla ditempatkan pada medan magnet.

Isotop : atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi massa atomnya bebeda

Contoh : dengan

Isobar : atom yang mempunyai massa atom sama tetapi nomor atom bebeda

Contoh : dengan

Isoton : atom yang mempunyai jumlah neutron sama, tetapi nomor atom dan nomor massa berbeda.

Contoh : dengan

Keunggulan sistem periodik Mendeleyev :

Mendeleyev dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan yang akan mengisi tempat yang kosong dalam tabel.

Kelemahan sistem periodik Mendeleyev :

Ada beberapa unsur yang urutannya terbalik jika ditinjau bertambahnya massa-massa atom.

Sistem Periodik modern

Golongan utama (IA sampai dengan VIIIA )

Golongan transisi (IB sampai dengan VIII B)

Golongan transisi dalam ( deret lantanida dan aktinida)

Periode 1 berisi 2 unsur

Periode 2 dan 3 berisi 8 unsur

Periode 4 dan 5 berisi 18 unsur

Periode 6 berisi 32 unsur

Periode 7 periode belum lengkap

Kelemahan hukum triade :

Banyak unsur yang sifatnya mirip tetapi jumlahnya lebih dari 3

Kelemahan hukum Oktav :

Hanya berlaku untuk unsur-unsur yang mempunyai massa atom ringan sedankan massa atom besar terlalu dipaksakan.

KONFIGURASI ELEKTRON

s maksimal pangkat 2

p maksimal pangkat 6

d maksimal pangkat 10

f maksimal pangkat 14

Untuk menyingkat penulisan konfigurasi electron, dapat menggunakan pendekatan gas mulia dengan urutan sebagai berikut :

terakhir jatuh pada 1s2

terakhir jatuh pada 2p6

terakhir jatuh pada 3p6

terakhir jatuh pada 4p6

terakhir jatuh pada 5p6

terakhir jatuh pada 6p6Contoh : : 7s2Maka periode 7, golongan IIA

Periode : nomor kulit terbesarLarangan Pauli

Tidak ada dua elektron dalam satu orbital yang memiliki keempat bilangan kuantum sama. Akibatnya satu orbital maksimum ditempati oleh 2 elektron.

Sub kulit s (1 orbital) maksimum 2 e

Sub kulit s (3 orbital) maksimum 6 e

Sub kulit d (5 orbital) maksimun 10 e

Sub kulit f (7 orbital) maksimum 14 e

Kestabilan sub kulit d.

Pada pengisian elektron sub kulit d cenderung penuh (berisi 10 elektron) atau setengah penuh (berisi 5 elektron) sehingga dalam atom

struktur ns2 (n-1)d9 berusaha menjadi ns1(n-1)d10.

Struktur ns2(n-1)d4 berusaha menjadi ns1(n-1)d5. Bilangan Kuantum

1. Bilangan kuantum utama (n) : nomor kulit

2. Bilangan kuantum azimut (l) : nomor subkulit

Subkulit s (l = 0)

Subkulit p (l = 1)

Subkulit d ( l = 2)

Subkulit f ( l = 3 )

3. Bilangan kuantum magnetik (m) : nomor orbital. Harga m berkisar dari l sampai +l

4. Bilangan kuantum spin (s) : arah rotasi

s = +

s = -

Unsur- unsur utama : Golongan A

Unsur- unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit s atau p

Golongan = jumlah elektron s + p

GolonganNama GolonganElektron terluar

I AGol. Alkalis1

II AGol. Alkali tanahs2

III AGol. Borons2p1

IV AGol. Karbons2p2

V AGol. Nitrogens2p3

VI AGol. Oksigens2p4

VII AGol. Halogens2p5

VIII AGol. Gas mulias2p6

Unsur unsur transisi : golongan B

Unsur unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d

Golongan = Jumlah elektron s + d

Jumlah elektronGolongan

s + d = 3IIIB

s + d = 4IVB

s + d = 5VB

s + d = 6VIB

s + d = 7VIIB

s + d = 8VIIIB

s + d = 9VIIIB

s + d = 10VIIIB

s + d = 11IB

s + d = 12IIB

Tentukan letak unsur di bawah ini :

a.

Periode : Golongan :

b.

Periode : Golongan :

c.

Periode : Golonngan :

d.

Periode : Golongan :

Jari-jari atom :

Jari dari inti atom sampai kulit terluar

Dalam satu periode :

Jari-jari atom dari kiri ke kanan betambah kecil. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya muatan inti positif dari arah kiri ke kanan. Pertambahan muatan inti mengakibatkan, elektron tertarik makin kuat, sehingga ukuran atom menjadi mengkerut atau mengecil ke arah kanan.

Dalam satu golongan

Jari-jari atom dari atas ke bawah makin besar. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya muatan inti dan jumlah kulit elektron. Pertambahan muatan positif inti akan memperkecil ukuran atom, sebaliknya pertambahan kulit elektron akan memperbesar ukuran atom.

Energi ionisasi Yaitu : energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elekton yang terrikat paling lemah dari suatu atom netral atau ion dalam keadaan gas.

Dalam satu periode

Dari kiri ke kanan bertambah besar. Hal ini disebabkan oleh muatan inti dari dari jari-jari atom. Makin besar muatan inti maka makin kuat elektron ertahan. Demikian pula, maikn kecil jari-jari maka makin kuat inti terhadap elektron, akibatnya energi ionisasi makin besar.

Dalam satu golongan

Energi ionisasi dari atas ke bawah bertambah kecil. Hal ini disebabkan oleh jari-jari dalam satu golongan bertambah besar ke arah bawah, sehingga jarak antara inti atom dengan dengan elektron kulit terluar makin jauh berakibat atom mudah terionisasi

Afinitas elektron Yaitu : Banyaknya energi yang dilepas jika suatu atom netral dalam wujud gas menangkap satu elekton.

Dalam satu periode

Afinitas elektron dari kiri ke kanan bertambah besar. Hal ini disebabkan oleh jai-jari atom dari kiri ke kanan bertambah kecil sehingga tarikan inti terhadap elektron dari luar bertambah kuat sehingga elektron bertambah mudah masuk ke dalam atom. Akibatnya makin banyak energi yang dibebaskan atau afinitas elektronnya makin besar.

Dalam satu golongan

Afinitas elektron dari atas ke bawah bertambah kecil. Hal ini disebabkan oleh ukuran jari-jari atom makin besar ke arah bawah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menark elektron dari luar. Akibatnya afinitas elektron makin kecil.

Keelektronegatifan :

Yaitu : Kecenderungan/kemampuan atom netral dalam molekul yang sabil untuk menarik elektron. Makin besar keelektronegatifan maka makin mudah menangkap elektron

Golongan VIII A mempunyai keelektronegatifan = nol

Sifat Logam

Makin mudah melepas elektron, sifat logam makin bertambah. Unsur yang mempunyai sifat logam paling kuat adalah Fr (Fransium)

Kereaktifan

Makin mudah melepas elektron (EI kecil), maka kereaktifan unsur logam makin bertambah.

Makin mudah menangkap elektron (KE besar) maka kerekatifan unsur non logam makin bertambah.Unsur logam ke bawah makin reaktif

Unsur non logam ke bawah makin tidak reaktif

Isotop : atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi massa atomnya bebeda

Contoh : dengan

Isobar : atom yang mempunyai massa atom sama tetapi nomor atom bebeda

Contoh : dengan

Isoton : atom yang mempunyai jumlah neutron sama, tetapi nomor atom dan nomor massa berbeda.Contoh : dengan

MASSA ATOM RELATIF (Ar) dan MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)

Ar X =

MASSA UNSUR DALAM SENYAWAMassa unsur X dalam senyawa =% unsur X dalam senyawa =

KONSEP MOL

Mol =Mol pada keadaan STP (00C, 1atm)Mol =

Mol pada keadaan RTP (250C, 1 atm)Mol =

Mol =

Apabila pada suhu yang tidak sama

P x V = n x R x T

P : tekanan (atm)1 atm = 76cmHg

V : volume (liter)n : mol gas

R : tetapan gas (0,082)

T : suhu (Kelvin)

00C = 273K

Keadaan tekanan dan temperatur sama

=HUKUM GAY LUSAC (HUKUM PERBANDINGAN VOLUM)

=

HUKUM AVOGADRO

= =Rumus empiris menyatakan perbandingan mol dari unsur penyusun senyawa tersebut

Mol A : mol B : mol C

Rumus Empiris = (AxByCz)Rumus Molekul = (AxByCz)nKemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan M = atauM = atau M =

Kemolaran dari campuran larutan yang sejenis

Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelautm =

Pengenceran larutan adalah memperkecil konsentrasi larutan dengan menambahkan sejumlah tertentu pelarut

V1 . M1 = V2 . M2V = Volume larutan

M = Molaritas

V2 = V1 + VairIKATAN KIMIAKestabilan unsur

Kossel dan Lewis (1916) mengatakan : atom dikatakan stabil apabila konfigurasi elektronnya sama dengan konfigurasi elektron gas mulia.

Konfigurasi gas mulia sangat stabil

UnsurKonfigurasi elektronElektron valensi

22

2,88

2,8,88

2,8,18,88

2,8,18,18,88

2,8,18,32,28,88

Struktur duplet mempunyai 2 elektron valensi, seperti He Struktur oktet mempunyai 8 elektron valensi, seperti Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn.

Unsur logam cenderung melepaskan elektron membentuk ion positif (kation).Contoh :

Unsur non logam cenderung menerima / menangkap elektron membentuk ion negatif.

Contoh : Catatan : kaidah duplet dan oktet tidak mutlak digunakan.

1. Untuk mencapai keadaan tersebut, maka atom-atom dapat melakukan :

2. Serah terima elektron valensi terjadilah ikatan ion.

3. Penggunaan bersama pasangan elektron terjadilah ikatan kovalen.

Ikatan Ion

Ikatan antara ion (+) dan ion (-) sebagai akibat adanya serah terima elektronGolonganIAIIAIIIAIVAVAVIAVIIA

Muatan+1+2+3-4-3-2-1

Dapat terjadi antara :

Atom-atom logam golongan IA, IIA dengan atom non logam golongan VIA, VIIA.Ikatan kovalen

Ikatan antar atom-atom dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron. Dapat terjadi antara atom-atom non logam yang perbedaan elektronegativitasnya kecil atau tidak ada perbedaan elektronegativitasnya.

Berdasarkan pasangan elektron yang digunakan maka ikatan kovalen dibedakan menjadi 4, yaitu :

a. ikatan kovalen tunggal bila pasangan elektron yang digunakan bersama sebanyak satu pasang.

Contoh :

b. Ikatan kovalen rangkap dua bila pasangan elektron yang dignakan bersama sebanyak dua pasang.

Contoh :

c. Ikatan kovalen rangkap tiga bila pasangan elektron yang dignakan bersama sebanyak dua pasang.

Contoh :

d. Ikatan kovalen koordinasiBila pasangan elektron yang dipergunakan bersama berasal dari salah satu atom.Contoh :

Ikatan kovalen non polar

Ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang digunakan bersama tertarik sama kuat ke semua atom sehingga tidak menimbulkan polarisasi pada masing masing atom. Molekulnya simetris, tidak mempunyai PEB (Pasangan Elektron Bebas).Contoh : O2, F2, Cl2, H2

Ikatan kovalen polar

Ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang digunakan bersama tertarik lebih kuat ke atom yang keelektronegativitasnya lebih besar sehingga terjadi polarisasi ikatan. Makin besar perbedaan keelektronegatifan, makin polar ikatannya, molekulnya tidak simetris, mempunyai PEB.Contoh : H2OIkatan Hidrogen Ikatan hidrogen terjadi antara atom H dengan atom F atau O atau N dari dua molekul yang berbeda. Ikatan hidrogen terjadi antar molekul : H2O, H2O2, R-OH, R-COOH, NH3, N2H4, R-NH2, HCN, HF.

Adanya ikatan hydrogen menyebabkan titik didihnya lebih tinggiPerbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen

SENYAWA IONSENYAWA KOVALEN

Titik lebur dan titik didihnya tinggiTitik lebur dan titik didihnya relatif rendah

Larut dalam pelarut polar seperti HF cair, H2O, dan lain-lainYang polar larut dalam pelarut polar dan larutannya menghantarkan listrik

Sukar larut dalam pelarut non polar seperti eter, benzena, CCl4Yang non polar larut dalam pelarut non polar dan larutannya tidak menghantarkan listrik

Leburan atau larutannya menghantarkan listrik

Padatannya berbentuk kristal keras tapi rapuh dan tidak menghantar listrik.Bersifat lunak dan senyawa murninya tidakmenghantarkan listrik.

Ikatan logam

Yaitu : ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan mudah negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak. Ikatan antar atom dalam unsur logam. Hal ini terjadi karena rapatnya susunan atom-atom logam, sehingga elektron pada kulit terluarnya dapat bergerak bebas. Gerakan elektron valensi inilah yang menyebabkan logam sebagai penghantar listrik.

Sifat-sifat khas logam, yaitu :

1. Berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik menarik yang cukup kuat antara elektron valensi dengan ion positif logam.

2. dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan, dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.

3. penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.

Tipe molekul dapat dicari dengan :

EV : elektron valensi atom pusat

E : jumlah domain elektron bebas

X : jumlah domain elektron ikatanMacam-macam bentuk molekul

Jumlah DomainDomain Ikatan (PEI)Domain Bebas (PEB)Bentuk Molekul

220Linier

330Trigonal Planar

21Bengkok

440Tetrahedran

31Piramida Trigonal

22Planar bentuk V

13Linier

550Bipiramida Trigonal

41Bidang empat

32Planar bentuk T

23Linier

660Oktahedron

51Segiempat piramida

42Segiempat Planar

770Pentagonal Bipiramida

TERMOKIMIA

Kalor adalah energi yang berpindah dari system ke lingkungan atau sebaliknya karena perubahan suhu

Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.

Sistem adalah bagian dari suatu proses yang menjadi pusat perhatian

Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar system / berinteraksi dengan system

Berdasarkan jenis interaksinya dengan lingkungan, system dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

a. Sistem terbuka : terjadi pertukaran materi dan energi

b. Sistem tertutup : terjadi pertukaran energi tetapi tidak terjadi pertukaran materi

c. Sistem terisolasi : tidak terjadi pertukaran energi maupun materi

Total energi yang dimiliki system disebut energi dalam (E)

E = q + w

E: perubahan energi dalamq: kalorw: kerja Sistem menerima kalor, q bertanda positif (+)

Sistem membebaskan kalor, q bertanda negative (-)

Sistem melakukan kerja, w bertanda negative (-)

Sistem menerima kerja, w bertanda positif (+)

Entalpi (H) : energi yang terkandung dalam suatu zat atau kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap. Entalpi tidak dapat diukur tetapi perubahannya dapat diukur

Kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap disebut perubahan entalpi (H).

Perubahan entalpi dinyatakan dengan rumus : H = Hhasil - Hpereaksi

Ciri-ciri reaksi eksoterm :

Kalor pindah dari system ke lingkungan

Entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi

H bertanda NEGATIVE

Reaksi melepaskan kalor dan umumnya berlangsung spontan

Ciri-ciri reaksi endoterm :

Kalor pindah dari lingkungan ke system

Entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi

H bertanda POSITIF

Reaksi menyerap kalor dan umumnya tidak berlangsung spontan

MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI (H) REAKSIa. Secara eksperimen dengan alat calorimeter

Q larutan = m. c. T dengan H = -QQ kalorimeter = C. TDimana :

Q: jumlah kalor

M: massa air (larutan) di dalam

kalorimeter

C ; kalor jenis air (larutan) di dalam kalorimeterC : kapasitas kalor dari kalorimeterT : kenaikan suhu larutanH : perubahan entalpia. Berdasarkan harga entalpi pembentukan

H reaksi = Hf (produk) - Hf (pereaksi)b. Berdasarkan hokum Hess

H1 = H2 + H3 + H4 + .

c. Berdasarkan energi ikatan

H reaksi = E putus- Eterbentuk

=E kiri- Ekanan

Unsur unsur di udara : H2, N2, O2, Cl2, Br2, I2, F2

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

P = P0. Xp

P = P0 P

P = P0. XtXp + Xt = 1

Keterangan:

P : Tekanan uap jenuh larutan

P0 : Tekanan uap jenuh pelarut

P : Penurunan tekanan uap jenuh pelarut

Xp : fraksi mol pelarutXp =

np : mol pelarut

nt : mol terlarutXt : fraksi mol terlarut

Xt =

Untuk larutan elektrolit kuat

Tb = Kb. m. n

= Kb . . n

Untuk larutan elektrolit kuat, n = i

Misal : Untuk NaCl, maka :

NaCl = Na+ + Cl-

n = jumlah koefisien dari Na+ dan Cl- = 1 + 1

= 2

Misalnya: ada soal 0,2 m KCl artinya dalam 1000 gram air atau pelarut terdapat 0,2 mol KCl

Tb : Kenaikan titik didih larutanKb : tetapan kenaikan titik didih molal

m : molalitas

Wt : massa zat terlarut (gram)

Mt : Mr zat terlarut

Wp : massa zat pelarut (gram)

Tb = 100 + TbTb = titik didih larutan titik didih pelarut

Tf = Kf. m. n

= Kf . . n

Tb : Penurunan titik beku larutan

Kf : tetapan penurunan titik beku molal

m : molalitas

Wt : massa zat terlarut (gram)

Mt : Mr zat terlarut

Wp : massa zat pelarut (gram)

Tf = 0 - Tf

Untuk larutan elektrolit lemah

Tb = Kb. m. (1 + (n-1) )

= Kb . . (1 + (n-1) )

: derajat ionisasi

Apabila Tb tinggi, maka M tinggi

Apabila Tb rendah, maka M rendah

Tf = Kf. m. (1 + (n-1) )

= Kf . . (1 + (n-1) )Apabila Tf tinggi, maka M rendah

Apabila Tf rendah, maka M tinggi

Tf = titik beku pelarut titik beku larutanTEKANAN OSMOTIKUntuk larutan non elektrolit = M. R. T

= .R. T

Keterangan :

: tekanan osmotik (atm)

1 atm = 76 cmHg

M : molaritas

R : tetapan gas (0,082)

T : suhu (K)00C = 273K

Wt : massa zat terlarut (gram)

Mt : Mr zat terlarutUntuk larutan elektrolit kuat

= M. R. T . n= .R.T. (1 + (n-1) )LAJU REAKSI

Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi per satuan waktu. Satuannya mol L-1. dt-1Reaksi : A B

Laju reaksi zat A dapat ditulis:

Laju reaksi zat B dapat ditulis :

PERSAMAAN LAJU REAKSI

A + B C

v = k.

v : laju reaksi

k : tetapan laju reaksi

[A] : konsentrasi A

[B] : konsentrasi B

m : orde / tingkat reaksi terhadap A

n : orde / tingkat reaksi terhadap BFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Luas Permukaan sentuhan

Semakin besar luas permukaan, laju reaksi semakin cepat, Tumbukan mudah terjadi karena bidang sentuh semakin luas. Untuk massa yang sama, serbuk mempunyai permukaan yang lebih luas daripada keping.

Fe (batang) + HCl (larutan) FeCl2 + H2O (agak cepat) Fe (serbuk) + HCl (larutan) FeCl2 + H2O (cepat)

Pada umumnya reaksi senyawa ionic lebih cepat daripada reaksi senyawa kovalen

Contoh : AgNO3 + HCl AgCl + HNO3 (cepat)

CH3COOH + C2H5OH CH3COOH2 + H2O (lambat) Konsentrasi Zat yang bereaksi

Makin besar konsentrasi zat-zat yang bereaksi maka reaksi berlangsung makin cepat. Tumbukan sering terjadi karena jumlah partikel banyak.

Tekanan atau Volume gas

Memperbesar tekanan atau memampatkan gas reaksi akan cepat berlangsung. Tumbukan akan terjadi karena ruang semakin kecil

Temperatur (suhu)

Reaksi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi. Hubungan suhu dengan laju reaksi dinyatakan dengan rumus sebagai berikut

V2 = nT/a. V1V = 1/t

V1 = laju reaksi terhadap T1

V2 = laju reaksi terhadap T2t = waktu reaksi

n = koefisien suhu reaksi (laju reaksi berlangsung n kali lebih cepat setiap kenaikan suhu a0C)

Katalisator

Zat yang dapat mempercepat atau memperlambat jalannya sutu reaksi tanpa mengubah hasil reaksi

Sifat sifat katalis

1. Dapat mempercepat jalannya reaksi (katalis (+)

2. Dapat memperlambat jalannya reaksi (katalis (-) disebut inhibitor

3. Menurunkan energi aktivitas

4. Selekttif, artinya katalis pada suatu reaksi tidak bersifat katalis pada reaksi yang lain

5. Dapat mengubah jalnnya reaksi (jumlah tahap reaksi bertambah)

6. Ikut serta di dalam reaksi dan terbentuk kembali dalam akhir reaksi

Untuk reaksi aA + bB cC + dDPersamaan laju reaksi umumnya dinyatakan sebagai berikut : V = k [A]x [B]y

Harga k akan berubah jika suhu berubah. Reaksi yang berlangsung cepat mempunyai harga k besar, sedangkan yang berlangung lambat mempunyai harga k kecilKESETIMBANGAN Macam-macam reeaksi kimia

1. Irreversible reaction / reaksi satu arah

Contoh :

2. Reversible reaction / reaksi balik

Contoh :

Pada keadaan kesetimbangan, tidak terjadi perubahan secara makroskopik

Kesetimbangan Kimia bersifat dinamis, artinya : reaksi terus berlangsung dalam dua arah yang berlawanan dengan kecepatan yang sama. PERGESERAN KESETIMBANGAN

1. Pengaruh Konsentrasi

C>> bergeser ke lawan zat tersebut

C> bergeser ke koefisien kecil

P > bergeser ke koefisien besar

V > bergeser ke arah endoterm (H = +)

T E0 anoda

pH = 14 - pOH

pH = 14 - pOH

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

SO42-

EMBED Equation.3

MnO4-

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

1s

2s

3s

4s

5s

6s

7s

2p

3p

4p

5p

6p

7p

3d

4d

5d

6d

4f

5f

_1112633680.unknown

_1143127065.unknown

_1147191346.unknown

_1147534118.unknown

_1147789346.unknown

_1147790152.unknown

_1147790348.unknown

_1315280363.unknown

_1315280437.unknown

_1147790314.unknown

_1147790125.unknown

_1147754091.unknown

_1147754156.unknown

_1147789044.unknown

_1147534169.unknown

_1147752261.unknown

_1147534001.unknown

_1147534053.unknown

_1147191559.unknown

_1147192053.unknown

_1147192075.unknown

_1147191369.unknown

_1143208240.unknown

_1143210988.unknown

_1147190490.unknown

_1147190741.unknown

_1147190880.unknown

_1147191119.unknown

_1147190688.unknown

_1147190126.unknown

_1147190207.unknown

_1143212298.unknown

_1143209205.unknown

_1143209219.unknown

_1143208835.unknown

_1143209191.unknown

_1143127990.unknown

_1143207959.unknown

_1143127945.unknown

_1136098645.unknown

_1136904643.unknown

_1136904772.unknown

_1136904928.unknown

_1136904756.unknown

_1136904607.unknown

_1136904624.unknown

_1136098671.unknown

_1112643522.unknown

_1112645215.unknown

_1112733374.unknown

_1112733415.unknown

_1112733427.unknown

_1112645259.unknown

_1112643865.unknown

_1112643958.unknown

_1112643574.unknown

_1112633739.unknown

_1112633767.unknown

_1112633711.unknown

_1112628753.unknown

_1112630130.unknown

_1112633434.unknown

_1112630046.unknown

_1112630124.unknown

_1112630036.unknown

_1100539334.unknown

_1100541499.unknown

_1112628729.unknown

_1106675397.unknown

_1100539625.unknown

_1100539218.unknown