Download pdf - Rang kuman pkn

Transcript
Page 1: Rang kuman pkn

ii

��������������������������������������������

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Oleh:

����������������� � � � � � �

����� � � �� � ������ � ������������������� � �����

� �� � ������ � � ��� � � � ���� ������������

����

����

����

����

����������������������������������������������������

Page 2: Rang kuman pkn

ii

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang saat ini tergolong ke dalam bangsa

yang sedang berkembang. Kondisi bangsa yang sedang berkembang pasti akan

mengalami gejolak baik itu datangnya dari luar bangsa Indonesia maupun dari dalam

bangsa Indonesia.

Kondisi di atas tentu saja akan menghambat perkembangan bangsa ditengah

semakin pesat dan cepatnya perkembangan era globalisasi. Globalisasi menuntut setiap

bangsa dan negara untuk mengikuti dan memenuhi semua tuntutan globalisasi. Dalam

kondisi seperti inilah setiap bangsa dan negara tidak memerlukan pertikaian dan

permasalahan yang dapat menyita perhatian bangsa sehingga akan menghambat lajunya

perkembangan bangsa dan menyebabkan tertinggalnya bangsa dan negara dari

perkembangan globalisasi.

Bangsa Indonesia ketika sekarang berada pada era reformasi, mengalami

kemajuan yang signifikan akan tetapi disisi lain, era reformasi memberikan kita suatu

gambaran yang kongkrit tentang permasalahan yang timbul dari dalam negeri dimana

ketika setiap individu, kelompok, golongan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan

pendapat, gagasan dan ide ternyata setiap individu, kelompok, golongan tersebut

bukannya memberikan yang terbaik atau memikirkan yang terbaik untuk bangsa dan

negara ini tetapi hal tersebut digunakan oleh individu, kelompok dan golongan untuk

mendapatkan keuntungan sendiri dengan alasan untuk kepentingan bangsa dan negara.

Permasalahan yang paling sulit dan sering dihadapi oleh setiap bangsa dan negara

adalah persoalan internal yang sebenarnya apabila dicermati, hal tersebut bukanlah

merupakan permasalahn bangsa tetapi hanya merupakan persoalan antar kelompok atau

golongan.

Makalah ini memberikan gambaran dan pemahaman kepada kita tentang

bagaimana cara untuk membangun dan menumbuhkan rasa persatuan dan persaudaraan

diantara kita sesama bangsa Indonesia walaupun berbeda suku, bahasa, agama dan

budaya dimana dalam makalah ini akan dibahas bagaimana cara mempertahankan,

mengembangkan dan menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat dan kokoh guna

mempertahankan bangsa Indonesia dari ancaman dunia luar.

Page 3: Rang kuman pkn

ii

B. Permasalahan

Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana konsep dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

2. Bagaimana konsep dan penerapan Wawasan Nusantara

3. Bagaimana konsep dan penerapan Ketahanan Nasional

4. Bagaimana konsep dan penerpan politik strategi nasional

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui konsep dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

2. Untuk mengetahui konsep dan penerapan Wawasan Nusantara

3. Untuk mengetahui konsep dan penerapan Ketahanan Nasional

4. Untuk mengetahui konsep dan penerapan politik strategi nasional

5. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pada Mata Kuliah Pendidikan

Kewaranegaraan

Page 4: Rang kuman pkn

ii

BAB II

P E M B A H A S A N

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.

Materi pokok pendidikan kewarganegaraan adalah tentang hubungan antara

warganegara dan Negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).

Dalam pelaksanaannya selama ini, pada jenjang Pendidikan Dasar sampai dengan

Pendidikan Menengah, Pendidikan kewarganegaraan digabung dengan pendidikan

Pancasila menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Sedangkan di

perguruan tinggi, Pendidikan Kewiraan yang lebih menekankan pada Pendidikan

pendahuluan Bela Negara.

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasarkan Keputusan DIRJEN DIKTI No. 267/DIKTI/2000, Tujuan pendidikan

Kewarganegaraan mencakup :

a. Tujuan Umum :

Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai

hubungan antara warganegara dengan Negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela

Negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.

b. Tujuan Khusus

Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiabn secara

santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai warga Negara Republik Indonesia

terdidik dan bertanggung jawab.

1. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran

kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan pancasila, Wawasan Nusantara dan

Ketahanan Nasional.

2. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorabn bagi nusa dan bangsa.

B. LANDASAN ILMIAH DAN LANDASAN HUKUM

1. Landasan Ilmiah

a. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan

dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang

bersendikan kebudayaan bangsa.

Page 5: Rang kuman pkn

ii

Sebagai bentuk perbandingan, diberbagai Negara juga dikembangkan materi

Pendidikan Umum ( General Education / Humanities) sebagai pembekalan nilai-nilai

yang mendasari sikap dan perilaku warganegaranya.

1. Amerika Serikat : History, Humanity, dan Philosophy.

2. Jepang : Japanese History, Ethics, and Philosophy.

3. Filipina : Philipino, family Planning, Taxation and Land Reform, The Philiphine New

Constitution, dan study of Human Rights.

Dibeberapa Negara dikembangakan pula bidang studi yang sejenis dengan

Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu yang dikenal dengan Civics Education.

b. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan

Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau

cabang ilmu. Sedangakan objek formal adalah susut pandang tertentu yang dipilih untuk

membahas objek material tersebut. Adapun objek material dari Pendidikan

Kewarganegaraan adalah segala hal yang berkaitan dengan wargaengara baik empirik

maupun yang non-empirik, yang meliputi wawasan, sikap , dan perilaku warganegara

dalam satu kesatuan bangsa dan Negara.Sebagai objek formalnya mencakup dua segi,

yaitu segi hubungan antara warganegara dan Negara ( termasuk hubungan antara

warganegara) dan segi pembelaan Negara.

Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen

Pendidikan Tinggi No.267/DIKTI/KEP/2000 dijabarkan lebih rinci yang meliputi pokok-

pokok bahasan sebagai berikut :

1. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan yang mencakup:

a. Hak dan Kewajiban warganegara

b. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

c. Demokrasi Indonesia

d. Hak Asasi Manusia

2. Wawasan Nusantara

3. Ketahanan nasional

4. Politik dan stategi nasional

C. Rumpun Keilmuan

Pendidikan Kewarganegaraan bersifat interdisipliner (antar bidang) bukan

monodisipliner.karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu Kewarganegaraan

ini diambil dari berbagai disiplin ilmu.Oleh karena itu upaya pembahasan dan

pengembangannya memerlukan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu yang meliputi

Page 6: Rang kuman pkn

ii

ilmu Hukum, ilmu politik, sosiologi, administrasi Negara, ilmu ekonomi pembangunan,

sejarah perjuangan bangsa dan ilmu filsafat.

2. Landasan Hukum

a. UUD 1945

� Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang memuat

cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaannya.

� Pasal 27(1) menyatakan bahwa “ Segala warga negara bersamaan kedudukannya

di dalam hokum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hokum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.

� Pasal 30 (1) menyatakan bahwa “ tiap-tiap warga negara berahk dan wajib ikut

serta dalam usaha pembelaan Negara .”

� Pasal 31(1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan

pengajaran.”

b. Ketetapan MPR No. II / MPR /1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.

c. Undang-Undang No.20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan

Keamanan Negara Republik Indonesia (Jo. UU No,1 Tahun 1988)

a. Dalam pasal 18 (a) disebutkan bahwa hak kewajiban warga Negara yang diwujudkan

dengan keikutsertaan dalam upaya bela Negara diselenggrakan melalui pendidikan

Pendahuluan bela Negara sebagai bagian tak terpisahkan dalam system Pendidikan

nasional.

b. Dalam pasal 19 (2) disebutkan bahwa Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib

diikuti oleh setiap warga Negara dan dilaksanakan secara bertahap.Tahap awal pada

tingkat pendidikan dasar sampai Pendidikan menengah ada dalam bentuk Pendidikan

Kewiraan.

c. Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Dalam penjelasam bab IX pasal 39 (2) dinyatakan bahwa PPBN atau pendidikan

Kewiraan di perguruan tinggi termasuk dalam Pendidikan Kewarganegaraan yang

merupakan mata kuliah wajib dan dirancang utuh, kait-mengait dengan MKU inti

lainnya, yaitu Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Agama.

d. Keputusan DIRJEN Pendidikan Tinggi No.267/DIKTI/KEP/2000 tentang

penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK)

pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi di Indonesia.

Page 7: Rang kuman pkn

ii

C. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

1. Pengertian Warganegara dan Penduduk

Warganegara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam

hubungannya dengan Negara. Dalam hubungan internasional di setiap wilayah Negara

selalu ada warga Negara dan orang asing yang semuanya disebut penduduk.Setiap

warganegara adalah penduduk suatu Negara, sedangakan setiap penduduk belum tentu

warganegara, karena mungkin seorang asing. Penduduk sutu Negara mencakup

warganegar dan orang asing, yang memiliki hubungan berbeda dengan Negara.

2. Asas-Asas Kewarganegaraan

a. Asas ius-sanguinis dan asas ius-soli

Terkait dengan syarat-syarat menjadi warganegara dalma ilmu tata Negara dikenal

adanya dua asas Kewarganegaraan, yaitu asas ius-sang adalah asas daerah kelahiran,

artinya bahwa status Kewarganegaraan seseoarang di tentukan oleh tempat

kelahirannya di negara tersebut. Sedangkan asas ius-sangunis adalah asas keturunan

atau hubungan darah artinya bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh

orang tuanya adalah warganegara.

b. Bipatride dan apatride

Perbedaan asas yang dianut oleh negara yang lain, misalnya negara menganut asas

ius-sanguinis sedangkan negara B menganut asas ius-soli, hal ini dapat menimbulkan

status bipatride atau apatride pada anak dari orang tua yang berimigrasi di antara

kedua negara tersebut.

Bipatride (dwi Kewarganegaraan) timbul apabila menurut peraturan dari dua negara

terkait seseorang dianggap sebagai negara kedua dari seseorang itu. Sedangkan

apatride (tanpa Kewarganegaraan) timbul apabila menurut peraturan

Kewarganegaraan, seseorang tidak diakui sebagai warganegara dari negara apapun.

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945

Pasal – pasal UUD 1945 yang menetapkan hal dan kewajiban warganegara mencakup

pasal – pasal 27,28,29,30,31,33,34.

a. Pasal 27 ayat (1) menetapkan hak warganegara yang sama dalam hukum dan

pemerintahan, serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.

b. Pasal 27 ayat (2) menetapkan hak warganegara atas pekerjaan dan penghidupan yang

layak bagi kemanusiaan.

c. Pasal 27 ayat (3) dalam Perubahaan kedua UUD 1945 menetapkan hak dan

kewajiban warganegara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Page 8: Rang kuman pkn

ii

d. Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warganegara untuk berserikat, berkumpul,

mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.

e. Pasal 29 ayat (2) menyebutkan adanya hak kemerdekaan untuk memeluk agamanya

masing – masing dan beribadat menurut agamanya.

f. Pasal 30 ayat (1) dalam Perubahan Kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan

kewajiban warganegara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan

negara.

g. Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa tiap – tiap warga negara berhak mendapat

pengajaran.

4. Hak dan Kewajiban Bela Negara

a. Pengertian

Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara

yang teratur, menyeluruh. Terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada

tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.

Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warganegara untuk

berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia. Keutuhan wilayah Nusantara dan yuridiksi nasional, serta

nilai – nilai Pancasila dan UUD 1945.

b. Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara

Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dalam Perubahan Kedua UUD 1945, bahwa usaha bela

negara merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara. Hal ini menunjukkan adanya

asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa setiap

warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara dengan

UUD 1945 dan perundang – undangan yang berlaku. Kedua, bahwa setiap warganegara

harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan

profesinya masing – masing.

c. Motivasi dalam Pembelaan Negara

Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan

motivasi setiap warga negara untuk ikut serta membela negara Indonesia.

1. Pengalaman sejarah perjuangan RI

2. Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis.

3. Keadaan penduduk (demografis) yang besar.

4. Kekayaan sumber daya alam

5. Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan.

6. Kemungkinan timbulnya bencana perang.

Page 9: Rang kuman pkn

ii

D. HAK-HAK ASASI MANUSIA

1. Pengertian HAM

Hak asasi manusia adalah hak – hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan

kodratnya. Hak asasi manusia meliputi hak hidup. Hak kemerdekaan atau kebebasan, hak

miliki dan hak – hak dasar lain yang melekat pada diri pribadi manusia dan tidak dapat

diganggu gugat oleh orang lain.

Sebagaimana tercantum dalam pembukaan Hak Asasi Manusia menurut Ketetapan

MPR Nomor XVII/MPR/1988, bahwa hak asasi manusia adalah hak – hak dasar yang

melekat pada diri manusia sebagai kodrat, universal, dan abadi sebagai anugerah Tuhan

Yang Maha Esa.

2. Sejarah Singkat Timbulnya HAM

Hak asasi manusia yang dikenal saat ini dalam berbagai piagam atau konstitusi

sesungguhnya telah diperjuangkan sejak abad ke-13 di Inggris. Pada masa raja Inggris

John Lackland (1199-1216) yang memerintahkan secara sewenang – wenang telah timbul

protes keras di kalangan para bangsawan. Protes tersebut melahirkan sebuah piagam

agung yang dikenal dengan nama Magna Charta (1215). Di dalam piagam ini pengertian

hak asasi belum sempurna karena terbatas hanya memuat jaminan perlindungan terhadap

hak – hak kaum bangsawan dan Gereja.

Kemudian pada tahun 1628 di Inggris pula terjadi pertentangan antara Raja Charles I

dengan parlemen yang terdiri dari utusan rakyat (The House Of Sommons) yang

menghasilkan pertition of rights. Petisi ini memuat ketentuan bahwa penetapan pajak dan

hak – hak istimewa harus dengan izin parlemen, dan bahwa siapapun tidak boleh

ditangkap tanpa tuduhan – tuduhan yang sah.

Perkembangan demokrasi di Inggris dan didunia tidak dapat dilepaskan dari

pemikiran para filsuf, antara lain Thomas Hobbes (1588-1679) dan John Locke, Roussea

(1712-1778) dari Perancis. Thomas Hobbes melihat kondisi masyarakat yang kacau dan

liar seperti dalam ungkapannya homo homini lupus, bellum omnium contra omnes.

Sehingga teorinya menghasilkan kekuasaan absolut. Sedangkan John Locke memandang

manusia sebagai manusia sosial yang padanya melekat hak – hak asasi yang diberikan

oleh alam. yang meliputi hak hidup, hak atas kemerdekaan dan hak atas milik (life,

libberti, and property) Teori John Locke tentang hak asasi manusia ini mempengaruhi

Declaration of Independence Amerika Serikat pada 4 Juli 1776.

Perang Dunia I dan II telah menimbulkan kesengsaraan masyarakat dunia sekaligus

menebarkan ketakutan dan rasa tidak aman dikalangan umat manusia. Pada tahun 1941

Page 10: Rang kuman pkn

ii

Presiden AS, Franklin D. Roosevelt, di depan Konggres AS menyatakan The Four

Freedoms yang isinya sebagai berikut :

1) freedom of speech (kebebasan bicara)

2) freedom of religion (kebebasan beragama)

3) freedom from fear (kebebasan dari ketakutan)

4) freedom from want (kebebasan dari kemelaratan)

Kemudian pada tahun 1946 Perserikatan Bangsa-Bangsa membentuk Komisi Hak-

Hak asai manusia yang membahas hak-hak politik, sosial dan ekonomi, pada 10

Desember 1948 PBB menerima secara bulat hasil kerja Komisi itu yang berupa

Universal Declaration of Human Right (Pernyataan sedunia tentang Hak-hak Asasi

manusia).

Berikut ketentuan pasal – pasal tentang hak – hak asasi manusia dalam Deklarasi

Universal tentang Hak – hak asasi manusia PBB :

Pasal 1

Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak – hak yang sama.

Mereka dikaruniai akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam

persaudaraan.

Pasal 2

Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini

tanpa pengecualiaan apapun, misalnya bangsa. Warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama

, politik , atau pendapat lain, asal – usul kebangsaan atau sosial, milik, kelahiran, atau

status lainnya. Selanjutnya tidak ada perbedaan status politik, status hukum, dan status

hukum. Dan status internasional negara atau wilayah dari mana seseorang berasal. Baik

dari negara yang tidak merdeka, yang terbentuk trus, yang tidak berpemerintahan sendiri

maupun yang berada dibawah pembatasan kedaulatan lainnya.

Pasal 3

Setiap orang berhak atas penghidupan, kemerdekaan dan keselamatan seseorang.

Pasal 4

Tidak seorangpun boleh diperbudak atau diperhambakan. Perhambatan dan perdagangan

budak dalam bentuk apapun harus dilarang.

Pasal 5

Tidak seorangpun boleh dianiaya atau diperlakukan secara kejam tanpa mengingat

kemanusiaan atau dengan perlakukan atau hukuman yang menghinakan.

Page 11: Rang kuman pkn

ii

Pasal 6

Setiap orang berhak atas pengakuan sebagai manusia pribadi di hadapan undang –

undang dimana saja ia berada.

Pasal 7

Semua orang adalah sama dihadapan undang – undang dan berhak atas perlindungan

yang sama dari setiap perbedaan yang memperkosa pernyataan ini dan segala hasutan

yang ditujukan kepada perbedaan semacam ini.

Pasal 8

Setiap orang berhak atas pengadilan yang efektif oleh hakim – hakim nasional yang

berkuasa mengadili perkosaan hak – hak dasar yang diberikan kepadanya oleh undang –

undang dasar negara atau undang – undang.

Pasal 9

Tidak seorangpun boleh ditangkap, ditahan atau dibuang secara sewenang – wenang.

Pasal 10

Setiap orang berhak memperoleh perlakuan yang sama dan suaranya didengarkan

sepenuhnya dimuka umum secara adil oleh pengadilan yang merdeka dan tidak memihak

dalam menetapkan hak – hak dan kewajiban – kewajibannya dan dalam setiap tuntutan

pidana yang ditujukan kepadanya.

Pasal 11

Ayat (1)

Setiap orang yang dituntut karena disangka melakukan sesuatu pelanggaran pidana

dianggap tak bersalah sampai dibuktikan kesalahannya menurut undang – undang dalam

suatu sidang pengadilan yang terbuka di mana segala jaminan yang perlu untuk

pembelaanyadi berikan.

Ayat (2)

Tidak seoarangpun boleh dipersalahkan melakukan pelanggaran pidana karena perbuatan

atau kelalaian yang tidak merupakan suatu pelanggaran pidana menurut undang – undang

nasional atau internasional ketika perbuatan tersebut dilakukan. Juga tidak diperkenankan

menjatuhkan hukuman yang lebih berat dari hukuman yang seharusnya dikenakan ketika

pelanggaran pidana itu dilakukan.

Pasal 12

Tidak seorangpun dapat diganggu secara sewenang – wenang dalam urusan

perseorangannya. Keluarganya, rumah tangganya, hubungan surat – menyuratnya, dan

nama baiknya. Setiap orang berhak mendapat perlindungan undang – undang terhadap

gangguan – gangguan atau pelanggaran – pelanggaran demikian.

Page 12: Rang kuman pkn

ii

Pasal 13

Ayat (1)

Setiap orang berhak atas kebebasan bergerak dan berdiam di dalam batas – batas

lingkungan tiap negara.

Ayat (2)

Setiap orang berhak meninggalkan satu negeri, termasuk negerinya sendiri, dan berhak

kembali ke negerinya.

Pasal 14

Ayat (1)

Setiap orang berhak mencari dan mendapat suaka di negeri – negeri lain untuk menjauhi

pengejaran.

Ayat (2)

Hak ini tidak dipergunakan dalam pengejaran yang benar – benar timbul dari kejahatan –

kejahatan yang tidak berhubungan dengan politik atau dari perbuatan – perbautan yang

bertentangan dengan tujuan dan dasar – dasar PBB.

Pasal 15

Ayat (1)

Setiap orang berhak atas kewarganegaraan

Ayat (2)

Tidak seorangpun dengan semena – mena dapat dikeluarkan dari kewarganegaraannya

atau ditolak haknya untuk mengganti kewarganegaraannya.

Pasal 16

Ayat (1)

Orang – orang dewasa, baik laki – laki maupun perempuan, berhak untuk mencari jodoh

dan untuk membentuk keluarga tanpa dibatasi oleh kebangsaan. Kewarganegaraan atau

agama. Mereka mempunyai hak yang sama dalam soal perkawinan, didalam perkawinan,

dan dikala perceraian.

Ayat (2)

Perkawinan harus dilakukan hanya dengan cara suka sama suka dari kedua mempelai.

Ayat (3)

Keluarga adalah kesatuan yang sewajarnya serta bersifat pokok dari masyarakat dan

berhak mendapat perlindungan dari masyarakat dan negara.

Page 13: Rang kuman pkn

ii

Pasal 17

Ayat (1)

Setiap orang berhak mempunyai milik baik diri sendiri maupun bersama – sama dengan

orang lain.

Ayat (2)

Tidak seorangpun boleh dirampas miliknya dengan semena – mena.

Pasal 18

Setiap orang berhak bebas atas kebebasan pikiran. Hati nurani dan agama, termasuk

kekebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaan dan kebebasan untuk menyatakan

agama atau kepercayaannya dengan cara sendiri maupun bersama – sama orang lain di

tempat umum maupun tempat sendiri.

Pasal 19

Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, termasuk

kebebasan mempunyai pendapat tanpa mendapat gangguan dan untuk mencari.

Menerima serta menyampaikan keterangan – keterangan dan pendapat – pendapat

dengan cara apapun tanpa memandang batas – batas.

Pasal 20

Ayat (1)

Setiap orang mempunyai hak atas kebebasan berkumpul dan berapat

Ayat (2)

Tidak seorangpun dapat dipaksa memasuki salah satu perkumpulan

Pasal 21

Ayat (1)

Setiap orang berhak turut serta dalam pemerintahan negerinya sendiri baik secara

langsung maupun dengan perantaraan wakil – wakil yang dipilih secara bebas.

Ayat (2)

Setiap orang berhak atas kesempatan yang sama untuk diangkat dalam jabatan

pemerintahan negerinya.

Ayat (3)

Kemauan rakyat harus menjadi dasar kekuasaan pemerintahan kemauan ini harus

dinyatakan dalam pemilihan – pemilihan berkala yang jujur dilakukan menurut hak pilih

yang bersifat umum dan berkasamaan serta melalui pemungutan suara yang rahasi atau

cara – cara lain juga menjamin kebebasan mengeluarkan suara.

Page 14: Rang kuman pkn

ii

Pasal 22

Setiap orang sebagai anggota masyarakat berhak atas jaminan sosial dan berhak

melaksanakan hak – hak ekonomi, sosial, dan budaya yang perlu untuk martabatnya dan

untuk perkembangan bebas pribadinya dengan perantara usaha – usaha nasional dan

kerjasama internasional yang sesuai dengan sumber – sumber kekayaan setiap negara.

Pasal 23

Ayat (1)

Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak memilih pekerjaan dengan bebas, berhak atas

syarat – syarat perburuhan yang adil dan baik serta atas perlindungan terhadap

pengangguran.

Ayat (2)

Setiap orang tanpa ada perbedaan, berhak atas pengupahan yang sama untuk pekerjaan

yang sama.

Ayat (3)

Setiap orang yang melakukan pekerjaan berhak atas pengupahan yang adil dan baik yang

menjamin penghidupannya bersama dengan keluarganya sepadan dengan martabat

manusia dan apabila perlu ditambah dengan bantuan – bantuan sosial lainnya.

Ayat (4)

Setiap orang berhak mendirikan dan memasuki serikat sekerja untuk melindungi

kepentingan-kepentingannya

Pasal 24

Setiap orang berhak atas istirahat dan liburan, termasuk pembatasan – pembatasan jam

kerja yang layak dan hari – hari liburan berkala dengan menerima upah

Pasal 25

Ayat (1)

Setiap orang berhak atas tingkat hidup yang menjamin kesehatan, keadaan yang baik

untuk dirinya dan keluarganya, termasuk soal makanan, pakaian, perumahan perawatan

kesehatannya serta usaha – usaha sosial yang diperlukan, dan berhak atas jaminan

diwaktu mengalami pengangguran, kematian suami, lanjut usia, atau mengalami

kekurangan nafkah atau ketiadaan mata pencarharian yang lain di luar penguasaannya.

Ayat (2)

Ibu dan anak – anak berhak mendapat perawatan dan bantuan khusus. Semua anak, baik

dilahirkan di dalam maupun di luar pernikahan, harus mendapat perlindungan sosial yang

sama.

Page 15: Rang kuman pkn

ii

Pasal 26

Ayat (1)

Setiap orang berhak mendapat pengajaran. Pengajaran harus dengan percuma, setidak –

tidaknya dalam tingkat rendah dan tingkat dasar. Pengajaran sekolah rendah diwajibkan.

Pengajaran sekolah teknik dan vak haru terbuka bagi semua orang dan pengejaran tinggi

harus dapat dimasuki dengan cara yang sama oleh semua orang berdasarkan kecerdasan.

Ayat (2)

Pengajaran harus ditujukan ke arah perkembangan pribadi yang seluas – luasnya serta

upaya memperkokoh rasa penghargaan terhadap hak – hak asasi manusia dan kebebesan

dasar. Pengajaran harus meningkatkan saling pengertian, rasa saling menerima

persahabatan antara semua bangsa, golongan kebangsaan atau kelompok agama, dan

harus memajukan kegiatan – kegiatan Perserikatan Bangsa – Bangsa dalam memelihara

perdamaian.

Ayat (3)

Ibu Bapak mempunyai hak utama untuk memilih jenis pengajaran yang akan diberikan

kepada anak – anak mereka.

Pasal 27

Ayat (1)

Setiap orang berhak untuk turut serta secara bebas dalam kehidupan budaya masyarakat,

untuk mengecap kenikmatan kesenian, dan untuk turut serta dalam kemajuan ilmu

pengetahuan dan dalam mendapat manfaatnya.

Ayat (2)

Setiap orang berhak mendapat perlindungan atas kepentingan moral dan material yang

didapatnya sebagai hasil dari lapangan ilmu pengetahuan, kesusteraan atau kesenian yang

diciptakannya sendiri.

Pasal 28

Setiap orang berhak atas susunan sosial internasional dimana hak – hak dan kebebasan –

kebebasan yang termaktub dalam pernyataan ini dapat dilaksanakan sepenuhnya.

Pasal 29

Ayat (1)

Setiap orang mempunyai kewajiban terhadap masyarakat dimana ia mendapat

kemungkinan untuk mengembangkan pribadinya sepenuhnya dan seutuhnya.

Page 16: Rang kuman pkn

ii

Ayat (2)

Di dalam Menjalankan hak – hak dan kebebasan – kebebasannya. Setiap orang tunduk

hanya pada pembatasan – pembatasan yang ditetapkan oleh undang – undang semata –

mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan ayng layak bagi hak – hak dan

kebebasan – kebebasan orang lain dan untuk memenuhi syarat – syarat benar kesusilaan,

tata tertib umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Ayat (3)

Hak – hak dan kebebasan – kebebasan ini tidak boleh menjalankan dengan cara yang

bertentangan dengan tujuan – tujuan dan dasar – dasar PBB.

Pasal 30

Tidak sesuatupun dalam pernyataan ini boleh diartikan sebagai pemberian hak kepada

salah satu negara, golongan atau seseorang untuk melakukan kegiatan atau perbuatan

yang bertujuan merusak salah satu hak dan kebebasan yang termaktub dalam pernyataan

ini (Baut dan Beny Hartman, 1988).

3. HAM di Indonesia

Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di indonesia telah berlaku tiga

undang – undang Dasar dalam 4 Periode yaitu :

a. Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, Berlaku UUD 1945.

b. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku Konstitusi Republik

Indonesia Serikat.

c. Periode 17 Agustus 1950 sampai 5 juli 1959, berlaku UUDS 1950.

d. Periode 5 Juli 1959 sanpai sekarang, berlaku kembali UUD 1945.

Percantuman pasal-pasal tentang hak – hak asasi manusia dalam tiga UUD tersebut

berbeda satu sama lainnya. Dalam UUD 1945 butir – butir hak asasi manusia hanya

tercantum beberapa saja.

E. DEMOKRASI DI INDONESIA

1. Pengertian dan Perkembangan Demokrasi

Para filsuf klasik seperti Plato, Aristoteles dan Polybius, pada umumnya mereka

mengklasifikasikan bentuk – bentuk negara menjadi tiga bentuk yaitu monarki,

aristokrasi dan demokrasi. Kriteria yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah :

a. Jumlah orang yang memegang pemerintahan, apakah satu orang tunggal, beberapa

atau golongan orang ataukah di pegang oleh seluruh rakyat.

b. Sifat pemerintahannya apakah ditujukan untuk kepentingan pemegang pemerintahan

itu saja, ini yang buruk.

Page 17: Rang kuman pkn

ii

Ketiga bentuk negara diatas adalah baik jika ditujukan untuk kepentingan umum,

namun akan mempunyai akses yang buruk jika ditujukan untuk kepentingan pemegang

pemerintahan saja. Ekses dari monarki adalah tirani, ekses dari aristokrasi adalah oligarki

sedangkan ekses dari demokrasi adalah anarki.

Sesudah perang dunia II sebagian besar negara didunia menyatakan secara formal

sebagai negara yang berasas demokrasi. Namun penerapan istilah demokrasi rakyat dan

demokrasi nasional.

2. Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Perkembangan Demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam empat periode :

a. Periode 1945-1959, Masa Demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan

parlement serta partai – partai.

b. Periode 1959-1965, masa Demokrasi Terpimpin yang dalam banyak aspek telah

menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek

dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi

rakyat.

c. Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde baru yang merupakan

demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial.

d. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi pancasila era reformasi dengan berakar pada

kekuatan multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar

lembaga negara, antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.

3. Pengertian Demokrasi menurut UUD 1945

a. Seminar Angkatan Darat II (Agustus 1966)

1. Bidang Politik Dan Konstitusional

Demokrasi Indonesia seperti yang dimaksud dalam undang – undang Dasar 1945

berarti menegakkan kembali asas – asas negara hukum dimana kepastian hukum

dirasakan oleh segenap warga negara, hak – hak asasi manusia baik dalam aspek kolektif

maupun dalam aspek perseorangan dijamin dan penyalahgunaan kekuasaan dapat

dihindarkan secara Institusional.

2. Bidang Ekonomi

Demokrasi ekonomi sesuai dengan asas – asasi yang menjiwai ketentuan – ketentuan

mengenai ekonomi dalam UUD 1945 yang pada hakikatnya berarti kehidupan yang layak

bagi semua warganegara yang antara lain mencakup :

Page 18: Rang kuman pkn

ii

a) Pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan keuagan negara.

b) Koperasi

c) Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam penggunaannya.

d) Peranan pemerintah yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan serta pelindung.

b. Munas III Persahi : The Rule of Law (Desember 1966)

Asas Negara hukum Pancasila mengandung prinsip :

1. Pengakuan dan perlindungan hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang

politik, hukum, sosial, ekonomi, kultural dan pendidikan.

2. Peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak terpengaruh oleh sesuatu kekuasaan /

kekuatan lain apapun.

3. Jaminan kepastian hukum dalam semua persoalan. Yang dimaksudkan kepastian

hukum yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami, dapat

dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya.

c. Simposium hak – hak Asasi Manusia (Juni 1967)

Apapun predikat yang akan diberikan kepada demokrasi kita, maka demokrasi itu

harus demokrasi yang bertanggung jawab artinya demokrasi yang dijiwai oleh rasa

tanggungjawab terhadap Tuhan dan sesama kita.

Persoalan hak – hak asasi manusia dalam kehidupan kepartaian untuk tahun – tahun

mendatang harus ditinjau dalam rangka keharusan kita untuk mencapai keseimbangan

yang wajar diantara tiga hal :

a. Adanya pemerintah yang mempunyai cukup kekuasaan dan kewibaan,

b. Adanya kebebasan yang sebesar – besarnya.

c. Perlunya untuk membina suatu “rapidly expanding economy” (perkembangan

ekonomi secara cepat).

Page 19: Rang kuman pkn

ii

F. WAWASAN NUSANTARA

A. Dasar Pemikiran

Kehidupan manusia didunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang

Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanatnya untuk mengelola

kekayaan alam. Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu :

Hubungan antara manusia dengan Tuhan, Hubungan manusia dengan manusia, dan

hubungan manusia dengan makluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat manusia

religius dengan sendirinya harus dapat berperan sesuai dengan kedudukan tersebut.

Manusia dalam melaksanakan tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam dua

bidang, universal filosofis dan sosial politis. Bidang universal filosofis bersifat

transenden dan idealistik, misalnya dalam bentuk aspirasi bangsa, pedoman hidup dan

pandangan hidup bangsa. Aspirasi bangsa ini menjadi dasar wilayah Nusantara.

Sedangkan bidang sosial politis bersifat imanen dan realistis yang bersifat lebih nyata

dan dapat dirasakan, misalnya aturan hukum atau perundang – undangan yang berlaku

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai produk politik.

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbinneka, negara Indonesia

memiliki unsur – unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada

posisi dan keadaan geografis yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara

kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang

harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air.

Penyelenggaraan negar kesatuan Republik Indonesia sebagai sistem kehidupan nasional

bersumber dari dan bermuara pada landasan ideal pandangan hidup dam konstitusi UUD

1945.

B. Pengertian Wawasan Nusantara

Setiap bangsa mempunyai Wawasan Nasional (National Outlook) yang

merupakan visi bangsa yang bersangkutan menuju ke masa depan. Kehidupan berbangsa

dalam suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandangan atau wawasan nasional

yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup dan keutuhan bangsa dan

wilayahnya serta jati diri bangsa itu. Bangsa yang dimaksudkan disini adalah bangsa

Indonesia dikenal dengan Wawasan Nusantara.

Istirah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan, atau

penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yangberarti memandang,

meninjau atau melihat. Sedangkan ‘wawasan’ berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara

melihat. Sedangkan istilah Nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah

Page 20: Rang kuman pkn

ii

perairan dan gugusan pulau – pulau Indonesia yang terletak di antara samudra Pasifik

dan samudra Indonesia serta diantara benua Asia dan benua Australia.

Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri

dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai

dengan posisi dan kondisi geografis negaranya untuk mencapai tujuan atau cita – cita

nasionalnya. Sedangkan Wawasan Nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa

Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta

sesuai dengan geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya.

Sedangkan wawasan Nusantara mempunyai arti pandang bangsa Indonesia tentang diri

dan lingkunngan geografi wilayah Nusantara yang menjiwa kehidupan bangsa dalam

mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara

1. Wilayah (Geografis)

a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)

Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia ‘archipelagos’. Akar

katanya adalah ‘archi’ berarti terpenting, terutama, dan pelagos berarti laut atau wilayah

lautan. Jadi archipelago dapat diartikan sebagai lautan terpenting.

Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa pulau – pulau tersebut selalu

dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan antara pulau – pulau

berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah.

Kata archipelago pertama kali dipakai oleh john crawford dalam bukunya The History of

Indian Archipelago (1820).

b. Kepulauan Indonesia

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai belanda dinamakan

Nederlandsch Oot Indishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian

menjadi wilayah negara Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah

banyak nama di pakai yaitu “Hindi Timur” ,”Insulinde” oleh Multatuli. “Nusantara”

,”Indonesia” dan “Hindia Belanda” pada masa penjajahan belanda.

Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan ilmuwan J.R.logan dalam Journal of the Indian

Archipelago and East Asia (1850). Sir W.E. Maxwell. Seorang ahli hukum juga

memakainya dalam kegemarannya mempelajari rumpun melayu.

C. Konsep tentang Wilayah lautan

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi

mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :

Page 21: Rang kuman pkn

ii

1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang dimilikinya.

2) Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu

tidak dapat memiliki oleh masing – masing negara.

3) Mare Liberum menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bagsa.

4) Mare Clausum (The Right and Dominion of th Sea), menyatakan bahwa hanya laut

sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat

dikuasai dari darat (waktu itu kira – kira sejauh 3 mil).

5) Archipelagic State Pinciples (asa Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar dalam

konversi PBB tentang hukum laut.

Sesuai dengan hukum laut Internasional, secara garis besar Indonesia sebagai

negara kepulauan memiliki laut teritorial, perairan pedalaman, zone ekonomi eksklusif

dan landas kontigen. Masing – masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih

kepulauan dan dapat mencakup pulau – pulau.

2. Laut Teritorial Adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut

diukur dari garis pangkal. Sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah

sepanjang pantai.

3. Peraiaran Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari

garis pangkal.

4. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal.

5. Landas Kontigen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya

yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah

wilayah daratannya.

d. Karakteristik Wilayah Nusantara.

Nusantara berarti kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan

Benua Australia dan diantara samudra pasifik dan samudra Indonesia, yang terdiri dari

17.508 pulau besar maupun kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki nama

2. Geopolitik dan Geostrategi

a. Geopolitik

1. Pengertian Geopolitik

Istilah Geopolitik semula diartikan oleh Frederich Ratze (1844-1904) sebagai

ilmu bumi politik (Political Geography).

Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjana ilmu politik

swedia, rudolf kjellen (1864-1922) dan Karf Haushofer (1869-1964) dari Jerman.

Perbedaan dari dua istilah diatas terletak pada titik perhatian dan tekanannya, apakah

Page 22: Rang kuman pkn

ii

pada bidang geografi ataukah politik. Ilmu bumi politik mempelajari fenomena politik

dari aspek Geografi.

2. Pandangan Ratzel dan Kjellen

Frederich Ratzel pada akhir abad ke – 19 mengembangkan ujian geografi politik

dengan dasar pandangan bahwa negara adalah mirip orgasme (makhluk hidup). Dia

mandang negara dari sudut konsep ruang. Negara adalah ruang yang di tempati oleh

kelompok masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan negara serikat oleh hukum alam. Jika

bangsa dan negara ingin tetap berkembang, maka harus diberlakukan hukum ekspensi

pemekaran wilayah.

3. Pandangan Hauskofer

Pemikiran Haushofer di samping berisi paham ekspansionalisme juga

mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras jerman adalah ras paling

unggul yang harus dapat menguasai dunia.

Pokok – pokok pemikiran Haushofer sebagai berikut :

a. Suatu bangsa dalam mempetahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari

hukum alam. Hanya bangsa yang unggul saj yang dapat bertahan hidup dab terus

berkembang. Sehingga hal ini menjurus ke arah rahasialisme.

b. Kekuatan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan Imperium

maritim untuk menguasai pengawasan di lautan.

c. Beberapa negara besar di eropa akan timbul dan akan mnguasai eeropa, afrika dan

Asia barat (jerman dan Italia)

d. Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasa.

4. Geopolitik Bangsa Indonesia

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai – nilai

ketuhanan dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang dalam UUD

1945. oleh karena itu juga Bangsa Indonesia menolak paham rahasialisme, karena semua

manusia mempunyai martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan

kewajiban yang sama berdasarkan nilai – nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang

universal.

Dalam hubungan internasional bangsa Indonesia berpijak pada paham

kebangsaan yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak pandangan

Chauvisme.

Page 23: Rang kuman pkn

ii

b. Geostrategi

Strategi adalah politik dalam pelaksanaan yaitu upaya bagaimana mencapai

tujuan atau gagasan yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik.

Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa indonesia

adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek geografis

juga dari aspek – aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi sosial budaya dan Hankam.

Posisi silang Indonesia tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

1. Geografi : Wilayah Indonesia terletak diantara dua benua. Asia dan Australia ; serta

di antara samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

2. Demografi : Penduduk Indonesia terletak di antara penduduk jarang di selatan

(Australia) dan Penduduk padat diutara (RRC dan Jepang)

3. Ideologi : Ideologi Indonesia (Pancasila) terletak diantara liberalisme diselatan

(Australia dan Selandia Baru) dan Komunisme di utara (RRC, Vietnam dan Korea

utara).

4. Politik : Demokrasi Pancasila terletak di antara demokratis liberal di selatan dan

demokrasi rakyatdi utara.

5. Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak di antara ekonomi kapasitas dan selatan

sosialis di utara.

6. Sosial Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat individualisme di selatan

dan budaya timur utara.

7. Budaya : Budaya Indonesia terletak diantara masyarakat individualisme di selatan

dan masyarakat sosialisme di utara.

8. Hamkan : Geopolitik dan geostrategi Hankan. Terletak di antara kawasan kekuatan

maritim di selatan dan wawasan kekuatan kontinental di utara.

Dengan demikian Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan

memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Disamping

itu dalam merusmuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial, budaya,

penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional internasional.

3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya

a. Sejak 17-8-1945 sampai dengan 13-12-1957

Wilayah negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia

Belanda berdasarkan ketentuan dalam “Territoriale Zee en Maritieme Kringen

Ordonantie” tahun 1939.

Page 24: Rang kuman pkn

ii

b. Dari Deklarasi Juanda (13-12-1957) sampai dengan 17-2-1969

Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi juanda yang dinyatakan

sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut :

1. Perwujudan bentuk wilayah negara kesatuan republik Indonesia yang utuh dan bulat.

2. Penentuan batas – batas wilayah negara Indonesia di sesuaikan dengan asas negara

kepulauan.

3. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan

keamanan Negara kesatuan RI

Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan yurisprudensi mahkamah Internasional

pada tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus perbatasan antara inggris dan norwegia.

c. Dari 17-2-1969 (deklarasi landas Kontinen) sampai sekarang

Asas – asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas kontinen

adalah sebagai berikut :

1. Segala sumber kekayaan ala, yang terdapat dalam landas kontinen indonesia adalah

milik eksklusif negara RI.

2. Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soaal garis batas landas kontinen

dengan negara – negara tetangga melalui perundingan.

3. Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang ditarik di

tengah – tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah terluar negara

tetangga.

4. Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan di atas landas

kontinen indonesia maupun udara diatasnya.

d. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)

Pengumuman Negara tentang Zona ekonomi eksklusif terjadi pada 21 Maret

1980. Alasan – alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah :

1. Persediaan ikan yang semakin terbatas.

2. kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.

3. ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.

D. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara

1. Wadah

Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen

a. Wujud Wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang didalamnya

terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Baik

Page 25: Rang kuman pkn

ii

laut maupun selat serta dirgantara di atasnya yang merupakan satu kesatuan ruang

wilayah.

Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua benua, yaitu Samudera

Pasifik dan Samudera Hindia, dan antara dua benua, yaitu Asia dan Australia

b. Tata

Bagi Indonesia, tata inti oraganisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang

menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem

pemerintahan dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang

berbentuk republik.

c. Tata Kelengkapan Organisasi

Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran

bernegara yang harus memiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik,

golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparatur negara.

2. Isi Wawasan Nusantara

Isi Wawasan Nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia

dalam eksistensinya yang meliputi cita – cita bangsa dan asas manunggal yang terpadu.

a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 yang

menyebutkan :

1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan bebas.

3. Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh

tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang beradasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

4. satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan, perairan dan dirgantara

secara terpadu.

5. Satu kesatuan Politik, dalam arti satu undang-undang dan politik laksanannya serta

satu ideologi dan identitas nasional.

6. satu kesatuan sosial – budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas

dasar ”Bhinneka Tunggal Ika” satu tertib sosial dan satu tertib hukum.

7. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkn atas asas usaha bersama dan asas

kekeluargaan dalam suatu sistem ekonomi kerakyatan.

8. Suatu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam suatu sistem terpadu, yaitu sistem

pertahanan keamanan rakyat semesta.

Page 26: Rang kuman pkn

ii

9. Suatu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemeratan pembangunan dan hasil-

hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batinia dan Lahiria

a. Tata laku batinia berdasarkan pada falsafah Pancasila untuk membentuk sikap mental

bangsa yang meliputi cipta, rasa dan karsa terpadu.

b. Tata laku lahiria merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanungalan kata dan

karya, keterpaduan pembicaraan dan perbuatan.

E. Implementasi Wawasan Nusantara

1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang

sesuai dengan aspirasinya. Wawasan Nusatara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila

menjadi landasan dan pedoman bagi pengelolana kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi uapaya mewujudkan

kesatuan aspaek kehudipan nasiaonal unutk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan

bangasa. Serata uapaya untuk meujudkan kerrtiban dan perdamain dunia.

2. Wawasan Nuasantara dalam Pembangunan Nasional

a. Perwujudan Kepulawan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik

1. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama

bangsa Indonesia

2. Keanekaragamman suku,Budaya, dan bahasa daerah serta Agama yang di anutnya

tetap dalam kesatuan bangsa Indonasia.

3. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan

perjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-cita bangsa yang

sama.

4. Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemerstu bangsa Indonesia yang

membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sma.

5. Kehidupan Politik di seluruh wilayah nusantara sistem hukum nasional.

6. Seluruh kepulawan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum nasional.

7. Bangasa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan dunia dan

perdamaian abadi.

b. Perwujuan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

1. Kekayaan di wilayah Nusantara, bai potensial maupun efektif, adalah modal dan

milik bersama bangsa untuk memnuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara

merat.

Page 27: Rang kuman pkn

ii

2. Tingkat pkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa

mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.

3. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara diselenggarakan sebagi usaha

bersama dengan asas kekeluaragan dalam sistem ekonomi kerakyatan utuk sebesar-

besar kemakmuran rakyat.

c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

1. Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan serasi

dangan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan kemajuan bangsa.

2. Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya

yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa.

d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan

Keamanan

1. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatna adalah ancaman

trehadap seluruh bangsa dan negara.

2. Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta

dalam pertahanan dan negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

3. Penerapan Wawasan Nusantara

a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara di bidang

nusantara adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum Internasional.

b. Pertambahan luas wilayah menghasilkan sumber daya alam yang sangat besar

untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

c. Pertanbahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia Internasional

termasuk Negara-negara Tengga.

d. Penerapan Wawasan Nusantara dalam pembangunan negara diberbagai bidang

tanpak

e. Penerapan dibidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan

bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa dan setanah

air dengan asas Pancasila

f. Penerapan Wawasan Nusantara dibidang Pertahanan Keamanan terlihat pada

kasigapan dan kewaspadaan seluruh rakyat untuk menghadapi berbagai ancman

bangsa dan negara.

4. Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional

Wawasan Nasional Bangasa Indonesia adalah wawasan Nusantara yang

merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional.

Sedangkan ketahahan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses

Page 28: Rang kuman pkn

ii

pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses.secara ringkas dapat

dikatakan bahw Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional merupakan dua konseps

dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelangaraan kehidupan

berbagsa dan bernegara.

Page 29: Rang kuman pkn

ii

G. KETAHANAN NASIONAL A. Latar Belakang dan Landasan Ketahahan Nasional

1. Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

Berbagai ancaman dalam dan luatr negeri telah dapat diatasi angsa Indonesia dengan

adanya tekad bersama mengalang asatuan dan keutuhan bangsa. Kekuatan Bangsa dalam

menjaga keutuhan negara Indonesia tentu saja selalu di dasari oleh segenap landasan

Ideal,Konstutional,dan juga wawasan visional.landasan ini akan memberikan kekuatan

konseptual Fisofolis untuk merangkum, mengarahkan,mengarahkan,dan mewarnai

segenap kegiatan hidup bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.

2. Landasan-landasan Ketahanan Nasional

a. Pancasila Sebagai Landasan Ideal

Peranan Pancasila sebagai landasan ideal tidak dapat dipisahkan dari kedudukan

pancasila sebagai pandangan hidup bagi bangsa. Dalam kapasitasnya sebagai ideologi,

pancasila merupakan cita-cita bangsa yang merupakan ikrarar segenap bangsa dalam

upaya dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material maupun

spritual. Peranan Pancasila dalam kapasitasnya sebagai dasar negara sebagaimana

tersurat dalam Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya mencerminkan nilai-nilai dasar

pancasila yaitu kesimbangan,keserasian dan keselarasan, perasatuan dan kesatuan.

b. UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusional

Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada Konsitusonal,

berdasarkan atas hukum. Kekuasaan dan kewenagan itu jelas ada tetapi tetap dalam

kerangka aturan penyelenggaraan negara menurut hukum atau perundangan yang

berlaku. Hukum bukan dikuasai oleh golongan teterntu dan bukan untuk menguhukum

orang-ornag yang lemah, tetapui hukum berlaku bagi setiap perorangan dan golongan.

Dengan demikian diharapkan dapat terselenggara kehidupan bermasyarakat, berbagsa,

dan bernegara yang sesuai denga kektentuan hukum yang berlaku, yaitu sesuai dengan

hukum konstitusional yang diderifasikan dari sistem pemerintahan negara sebagmana

yang dijelasakan dalam Penjelasan UUD 1945.

c. Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Visional

Cara pandang atau wawasan nasional yang disebut wawasan nusantara

merupakan kebutuhan bagi bangsa untuk mmenjadi pancaran falsafah Pancasila yang

diterapkan dalam kondisi objektif bangsa dengan seluruh kondisi dinamisnya. Wawasan

Nusantara Melandaskan upaya meningkatkan ketahahan nasional berdasarkan dorongan

mewujudkan cita-cita, mencapai tujuan nasional dan menjamin kepentingan nasional.

Page 30: Rang kuman pkn

ii

B. Ruang Lingkup Pengertian Ketahanan Nasional

1. Pokok-pokok pikiran yang Mendasari Konsepsi ketahanan Nasional

Konsepsi ketanahanan Nasional mengandung keuletan dan ketangguhan dalam

rangka mengembangkan ekuatan nasional untuk menghadapi segala tantangan, ancaman

dan yang berasal dari dalam dan luar negeri.

a. Manusia adalah makhluk yang berbudaya.

Pada dasarnya manusai adalah makhluk yang mempunyai Naluri,Intelegensi,dan

keterampilan.dengan kemampuanya ini manusia berjuang mempertahankan

Eksistensi,kelangsungan hidup, dan mengembanggkan kreativitasnya dalam rangka

mengaktualisasikan potensi dlam dirinya.

b. Tujuan Nasional,Falsafalah,dan Ideologi Negara.

Tujuan Nasional bangsa menjadi pokok pikiran bagi perlunya ketahanan Nasional

karena negara Indonesia sebagai suatu organisasi dalam rangka kegiatanya untuk

mencapai tujuan akan selalu menghadapi masalah-masalah, baik yang berasal dari dalam

maupun dari luar.begitu juga Falsafalah pancasila sebagai pandangan hidup dan sebagai

Ideologi Negara, yang mengandung unsur cita-cita dalam rangka menunjang tercapainya

tujuan Nasional, merupakan Asas kerohanian yang mendasari gerak pencapainya. Hal itu

tersurat dalam pembukaan UUD 1945 yang memuat semangat perjuangan membela Hak

asasi untuk Merdeka.

2. Pengertian ketahanan Nasional dan pengertian konsesepsi ketahanan Nasional.

Ketahanan Nasional (Indonesia) adalah kondisi dinamis suatu bangsa ( Indonesia)

yang meliputi segenap kehidupan Nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan menggembangkan kekuatan Nasional dalam

menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman, hambatan dan gangguan, baik

yang datang dari dalam maupun dari luar. Untuk menjamin identitas, integritas, dan

kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Pernyatan konseptual yang komplek tersebut di

atas dapat dapat di jelaskan unsur-unsurnya sebagai berikut:

1. Ketangguhan adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat

bertahan,kuat menderita, atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.

2. Keuletan adalah usaha secara giat dengan kekampuan yang keras dapat menggunakan

kemapuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.

3. Identitas yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan(Holistik).

4. Integritas yaitu kesatua menyeluru dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur

sasial maupun alamiah.

Page 31: Rang kuman pkn

ii

5. Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau nmerombak kebijaksanaan dan

usaha ini dilakukuan secara konsektual, kriminal, dan politis.

6. Tantangan yaitu sauatu usaha yang mengubah kemampuan.

7. Hambatan adalah hal atau usaha dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan

melemahkan dan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

8. Ganguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar, yang bersifat dan bertujuan

melemahkan dan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

Ketahanan nasional Ini merupakan kondisi dinamis yang harus diwujudkan oleh

suati negara dan harus di bina secara dini, terus-menerus dan skinergis dengan aspek-

aspek kehidupan bangsa yang lain.

Konsepsi ketahanan Nasional (Indonesia) adalah konsepsi pengembangan kekuatan

nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang

seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan seluruh negara secara utuh

dan menyeluruh terpadu dan berlandaskan pancasil, UUD 1945 dan wawasan Nusantara

(Lemhannas, 2000:99).

3. Hakikat ketahanan Nasional dan hakikat konsepsi ketahanan Nasional.

Hakikat ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa

yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional untuk dapat

menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan

Nasional.hakikat konsepsi Nasional indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan

kesejahteraan dan keamanan secara keseimbangan sersi dan selaras dalam seluruh aspek

kehidupan Nasional. Berdasarkan uraian sekitar pengertian ketahanan Nasional di atas

maka dapat di lihat ada tiga yang dapat di gambarkan dalam konteks ketahanan nasional

(sunarso dan kus Edy sartono 2000:34):

a. Ketahanan Nasioanal sebagai suatu kenyataan nyata atau Real.

b. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi.

c. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan.

4. Asas-Asas ketahanan Nasional

Asas ketahanan Nasional adalah tata laku yang di dasari Nilai-nilai yang tersusun

berlandaskan pancasila,UUD 1945,dan wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Asas kesejahteraan dan keamanan.

2. Asas komprehensif integral/ menyeluruh terpadu.

3. Asas Kekeluargaan.

Page 32: Rang kuman pkn

ii

5. Sifat ketahanan Nasional

Beberapa sifat ketahanan Nasional yaitu sebagai berikut:

a. Mandiri

Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah

menyerahkan.

b. Dinamis

Dinamis artinya tidak tetap, naik turun, tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara

serta lingkungan strategisnya.

c. Wibawah

Bangsa Indonesia diharapkan mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain

sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas maka berlaku

logika, semakin tinggi tingkat Ketahanan Nasional maka akan semakin tinggi wibawa

Negara dan Pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan Nasional.

d. Konsultasi dan kerjasama

Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan

moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan

secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing.

6. Kedudukan dan fungsi konsepsi ketahanan Nasional

a. Kedudukan

Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional berkedudukan sebagai landasan

konseptual, yang didasari oleh pancasila sebagai landasn ideal dan UUD 1945 sebagai

landasan konstitusional alam paradigma pembangunan nasional.

b. Fungsi

Konsepsi ketahanan nasional berdasarkan tuntututan pengunaannya berfungsi sebagai

Doktrin Dasar Nasional, Motode Pembinaan Kehidupan Nasional Indonesia, dan sebagai

Pola dasar Penbangunan nasional.

C. Pengaruh HAM, Demokrasi dan Lingkungan Hidup Terhadap Ketahanan

Nasional.

1. Hak Asasi Manusia

a. Hak Asasi Manusia

Adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan kodrat manusia sebagai mahluk

Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung

tinggi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat manusia.

b. Kewajiban Dasar Manusia

Page 33: Rang kuman pkn

ii

Apabila seperangkat kewajiban yang apabla tidak dilaksanakan, tidak dimugkinkan

terlaksana dan tegaknya HAM.

c. Diskriminasi

Adalah setiap pembatasan-pembatasan atau pengecualian yang langsung atau tidak

langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,

kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kalamin, bahasa, keyakinan

politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan

pelaksanaan dan pengunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individu

maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial budaya dan aspe

kehidupan lainnya.

d. Penyiksaan

Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa

sakit atau penderitaan yang hebat, baik jasmani maupun rohani, pada seseorang untuk

memperoleh pengakuan atau dari seseorang atau orang ketiga, atau untuk alasan yang

didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi.

e. Pelanggaran HAM

Adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik

yang disengaja atau tidak disengaja maupun kelalaian yang secara melawan hukum

mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau

kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini dan tidak mendapatkan atau

dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar,

berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

2. Demokrasi

Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos yang berarti

rakyatdan cratos yang berarti kekuasaan atau berkuasa, sehingga secara asal katanya

berarti rakyat berkuasa atau secara umum makna demokrasi diartikan pemerintahan

rakyat.

Demkrasi disimpulkan secara singkat adalah seperangkat gagasan dan prinsip

kebebasan, disamping termasuk didalamnya proses dan prosedurnya yang berjalan terus.

Demokrasi juga mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia

dan bertujuan untuk memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan sebagai manusia yang

mandiri yang dapat dengan ketentuan tertentu menyampaikan pendapatnya secara

bermartabat pula.

Page 34: Rang kuman pkn

ii

Demokrasi mengandung nilai-nilai antara lain :

� Adanya pengakuan perbedaan-perbedaan dimasyarakat baik dalam hal kenyataan

objektif, pendapat maupun kepentingan.

� Atas dasar kenyataan tersebut maka perlu adanya cara penyelesaian terhadap

kepentingan-kepentingan yang berbeda tersebut dengan cara damai, tertib, adil dan

beradab.

1) Secara umum (universal) demokrasi sering dicirikan dengan adanya unsur-unsur

dibawah ini yang disebut soko guru demokrasi :

2) Kedaulatan rakyat

3) Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah

4) Kekuasaan mayoritas

5) Diakuinya hak-hak minoritas

6) Jaminan terhadap HAM

7) Pemilihan yang bebas dan jujur

8) Persamaan didepan hukum

9) Pembatasan kekuasaan secara konstitusional

10) Pluralisasi sosial, ekonomi dan politik

11) Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat.

Didalam prakteknya diharapkan jiwa demokrasi akan dapat dilaksanakan selaras

dengan jiwa falsafah dan cita-cita Nasional bangsa Indonesia. Oleh karenanya konsepsi

demokrasi di Indonesia sering disebut dengan Demokrasi Pancasila.

3. Lingkungan Hidup

Pengertian lingkungan hidup adalah semua kondisi yang ada disekitar manusia,

hewan maupun tumbuhan dan benda-benda lainnya. Lingkungan hidup merupakan suatu

ekosistem yang saling berhubungan. Bila terjadi ketidakberesan diantara unsur

penyusunan ekosistem tersebut maka ketidakseimbangan akan terjadi sehingga berakibat

terganggunya unsur ekosistem yang lain.

Kegiatan yang dilakukan manusia dapat menyebabkan kerusakan dan penurunan

kualitas dan kuantitas lingkungan hidup. Misalnya pengrusakan lingkungan karena nafsu

manusia untuk memperoleh keuntungan secara ekonomis. Oleh karena itu maka penataan

terhadap kegiatan yang berakibat pada rusaknya lingkungan harus dilakukan.

Pembangunan yang berkelanjutan menjadi istilah dan semboyan yang berisi tekad

bangsa-bangsa di dunia untuk memerangi kerusakan lingkungan maupun rencana

tindakannya.

Page 35: Rang kuman pkn

ii

Meskipun secara hukum sudah diundangkan, tetapi didalam pelaksanaannya

masih perlu diperhatikan. Hal ini bisa dilihat dari perbuatan merusak lingkungan yang

disnyalir dilakukan oleh para peladang berpindah dan juga pengusaha industri hutan.

Kerusakan lingkungan hutan yang juga mengganggu lingkungan pemukiman bahkan

sampai negara lain seperti kasus pembakaran hutan juga menjadi isu internasional yang

dapat memojokkan negara secara politis.

Demikian, peranan tiga hal penting yaitu HAM, demokrasi dan lingkungan hidup

yang sering menjadi isu strategis dalam hubungan internasional. Sedikit banyak banyak

tentu saja hal tersebut mempengaruhi kualitas ketahanan nasional diberbagai bidang.

D. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara.

Dalam era reformasi dewasa ini dan dalam rangka bangsa indonesia

menyongsong era global, maka tidak mengherankan jikalau berbagai aspek akan

mempengaruhi ketahanan nasional baik dalam aspek ideologi, politik, sosial, budaya

serta aspek pertahanan dan keamanan. Sebagaimana dipahami bahwa dalam era global

dewasa ini setiap bangsa tidak mungkin dapat menentukan kebijaksanaannya hanya

berdasarkan kemampuan dan otoritas bangsa itu sendiri melainkan senantiasa berkaitan

dengan kekuatan bangsa lain dalam pergaulan internasional.

Kondisi krisis yang melanda bangsa indonesia pada era reformasi dewasa ini

sangat mempengaruhi berbagai kebijakan dalam negeri maupun luar negeri Indonesia.

Pengeruh ideologi dunia menjadi semakin kuat melulai isu demokrasi dan penegakan

HAM dalam wujud kekuatan-kekuatan yang ada pada elemen-elemen masyarakat

terutama LSM yang banyak mendapat dukungan Internasional serta berbagai elemen

infrastruktur politik. Hal inilah yang merupakan kendala bagi kokohnya ketahanan

nasional yang berbasis pada ideologi bangsa dan negara, karena banyak elemen-elemen

masyarakat lebih setia terhadap kekuasaan asing dari pada kepada filosofi bangsa sendiri.

Kenyataan inilah yang merupakan wujud penjajahan pada era pasca moderen dewasa ini.

1. Pengaruh Aspek Ideologi

Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian

dasar dan logos ilmu. Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu tentang pengertian-

pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, kata idea disampaikan artinya sebagai

cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai

sehingga cita-cita tersebut merupakan suatu dasar, pandangan atau faham.

Perhatian kepada konsep ideologi menjadi berkembang antara lain karena Karl Max.

Ideologi menjadi vokabuler penting didalam pemikiran politik ataupun ekonomi. Karl

Page 36: Rang kuman pkn

ii

Max mengartikan ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan

kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi.

Dengan demikian maka ideologi lalu merupakan keseluruhan ide yang reltif karena justru

mencerminkan kekuatan lapisan.

Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-

gagasan, id-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaa yang menyeuruh dan

sistematis yang menyangkut :

a. Bidang Politik

b. Bidang Sosial

c. Bidang Kebudayaan

d. Bidang Keagamaan

Maka ideologi Negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi

basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang

bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri

sebagai berikut :

1. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.

2. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerohanian, pandagan dunia, pandangan.

hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan dan

dilestarikan kepada generasi berikutnya.

Dalam panggung politik dunia terdapat berbagai macam ideologi namun yang

sngat besar peranannya dewasa ini adalah ideologi Liberalisme, Komunisme serta

ideologi Keagamaan.

a. Ideologi Dunia

A. Liberalisme

Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang

mendasarkan pada rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang

meletakkan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebernaran

fakta empiris (yang dapat ditangkap melalui indra manusia), serta individualsme yang

meletakan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan

masyarakat dan negara.

Berdasarkan latar belakang timbulnya liberalisme yang merupakan sintesa

beberapa paham filsafat antara lain paham materialisme, rasionalisme, empirisme dan

induvidualsime. Maka dalam penerapan ideologi tersebut dalam negara senantiasa

didasari oleh aliran-aliran serta paham-paham tersebut secara keseluruhan .

Page 37: Rang kuman pkn

ii

Pengaruh yang cukup kuat dari ideologi liberal terhadap ketahanan ideologi

bangsa Indonesia adalah konsepnya tentang hakikat masyarakat sipil atau civil society

yang seakan-akan berbeda dan terpisah dari negara. Hal sebenarnya berkaitan erat

dengan hakikat konsep negara sebagai organisasi kemasyarakatan dalam mewujudkan

suatu cita-cita bersama dari seluru warganya. Dalam masalah ini terdapat dua sudut

pandang yang berbeda yang sering digunakan dalam memahami pengertian dan

eksistensi masyarakat sipil.

Pertama, perspektif yang melihat posisi negara sebagai yang menguguli masyarakat sipil.

Perspektif ini sering digunakan sebagai dasar pijak untuk menjelaskan keadaan politik

suatu negara yang menerapkan sistem otorialisme.

Kedua, perspektif yang melihat adanya otonomi dari masyarakat sipil diluar negara dan

harus diperjuangkan dalam rangka mengimbangi kekuasasan negara.

Pengaruh yang memepertetangkan antara negara dan masyarakat sipil ini dewasa

ini sangat terasa dalam konteks reformasi, sehinga tidak mengherankan mengakibatkan

rapuh dan menipisnya komitmen terhadap ketahanan ideologi yang telah merupakan

kesepakatan para pendiri negara yang merupakan kontrak sosial dari seluruh elemen

bangsa indonesia.

B. Komunisme

Bebragai macam konsep dan paham sosialisme didunia ini sebenarnya hanya

komunislah sebagai suatu paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini sebenarnya

adalah sebagai bentuk reksi atas perkembangan masyarakat kapitalis yang merupakan

produk masyarakat liberal. Komunisme muncul sebenarnya sebagai reaksi atas

penindasan rakyt kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung oleh pemerintah.

Bertolak belakang dengan individualisme kapitalisme, paham komunisme yang

dicetuskan melalui pemikiran Karl Max memandang bahwa hakikat kebebasan da

individu itu tidak ada. Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa

manusia pada hakikatnya adalah merupakan mahluk sosial saja. Manusia secara

ontologis merupakan sekumpulan relasi, sehingga yang mutlak adalah komunitas dan

bukan individualitas. Menurut komunisme ideologi hanya diperuntukkan bagi

masyarakat secara keseluruhan. Etika komunisme mendasarkan pada suatu kebaikan

yang hanya diperuntukkan bagi kepentingan keuntungan kelas masyarakat secara

totalitas.

Paham komunisme dalam memandang hakikat hubungan negara dengan agama

meletakkan pada pandangan filosofisnya yaitu materialisme dialektis dan materialisme

historis. Hakikat kenyataan tertinggi menurut komunisme adalah materi. Namun materi

Page 38: Rang kuman pkn

ii

menurut komunisme berada pada suatu ketegangan intern secara dinamis bergerk dari

keadaan tesis ke keadaan lain antitesis, kemudian menyatukan sehingga merupakan suatu

sintesis yang merupakan tingkat yang lebih tinggi. Selanjutnya sejarah sebagaimana

berlangsungnya suat proses sangat ditentukan oleh fenomena-fenomena dasar, yaitu

dengan suatu kegiatan-kegiatan yang paling material yaitu fenomena-fenomena

ekonomis. Dalam pengertian inilah maka komunisme menyatakan bahwa manusia adalah

merupakan suatu hakikat yang menciptakan dirinya sendiri, dengan menghasilkan

sarana-sarana kehidupan sehingga sangat menentukan dalam suatu perubahan sosial,

politik, ekonomi, budaya bahkan agama.

Berdasarkan prinsip-prinsip ideologi komunisme tersebut maka komunisme

berpaham atheis, tidak mengakui adanya tuhan bahkan nti tuhan, sehingga hal ini tidak

sesuai dengan pandangan hidup dan dasar filsafat bangsa indonesia yang berketuhanan

Yang Maha Esa. Selain itu dalam operasionalisasinya komunisme senantiasa

menciptakan konflik dan untuk mencapai tujuannya, senantiasa menghalalkan berbagai

macam cara.

C. Ideologi Keagamaan

Ideologi keagamaan pada hakekatnya memiliki perspektif dan tujuan yang

berbeda dengan ideologi liberalisme dan komunisme. Sebenarnya sangatlah sulit

menentukan tipologi ideologi keagamaan, karena sangat banyak dan beraneka ragamnya

wujud, gerak dan tujuan ideologi tersebut. Namun secara keseluruhan terdapat suatu ciri

bahwa ideologi keagamaan senantiasa mendasarkan pemikiran, cita-cita serta moralnya

pada suatu ajaran agama tertentu.

Atas dasar pernyataan politik dunia yang demikian ini maka munculah berbagai

gerakan yang berbasis pada ideologi keagamaan, untuk melawan ketidak adilan dan

kesewenang-wenangan bangsa satu terhadap bangsa lainnya.

Pada era reformasi dan global dewasa ini dunia dikuasai oleh kekuatan sekutu

dibawah komando Amerika. Berbagai praktek eksploitasi bangsa diberbagai negara

terutama negara yang sedang berkembang dibawah tekanan internasional baik ekonomi,

politik, maupun keamanan.

Dalam kaitan dengan konsep negara juga banyak gerakan politik diberbagai

negara termasuk di Indonesia yang mendasarkan organisasinya atas basis ideologi

agama. Aspek positif sebenarnya tidak satu agamapun mengajarkan kekerasan, saling

menyerang dan membuat kekacauan. Adapun aspek negatifnya jikalau terdapat suatu

gerakan politik yang membenarkan tindakannya berdasarkan sempalan-sempalan norma

agama.

Page 39: Rang kuman pkn

ii

b. Ideologi Pancasila

Berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya maka pancasila pada hakikatnya

merupakan suatu ideologi yang bersifat komprehensif, artinya ideologi pancasila bukan

untuk perjuangan kelas tertentu, golongan tertentu atau golongan primordial tertentu.

Berdasarkan konsep tersebut maka menurut pancasila negara pada hakikatnya

merupakan suatu kesatuan integral dari unsur-unsur yang menyusunnya. Negara

mengatasi semua golongan, bagian-bagian yang membentuk negara, negara tidak

memihak pada suatu golongan tertentu betapapun gologan itu paling besar. Negara dan

bangsa adalah untuk semua unsur yang membentuk kesatuan tersebut.

c. Ketahanan Nasional Bidang Ideologi

Bangsa indonesia merupakan suatu bangsa yang memiliki tigkat keanekaragaman

yang paling tinggi dimana bangsa indonesia tersusun atas golongan, agama dan adat

istiadat yang beraneka ragam. Keadan yang demikian ini memiliki dua kemungkinan :

Pertama, keanekaragaman itu dapat menimbulkan potensi perpecahan, jikalau diantara

unsur-unsur bangsa tidak memiliki wawasan kebersamaan sebagaimana terkandung

dalam ideologi pancasila. Hal ini nampak pada kondisi bangsa pada era reformasi dewasa

ini yang salah memahami arti kebebasan serta otonomi daerah.

Kedua, keanekaragaman ini justru merupakan suatu khasana budaya bangsa yang dapat

dikembangkan serta menguntungkan dalam pelbagai kepentingan, misalnya dalam

bidang pariwisata serta dapat menumbuhkan kebangaan nasional serta memperkokoh

kesatuan dan persatuan bangsa.

Dengan demikian salah satu fungsi pokok pancasila sebagai suatu ideologi bangsa

dan negara adalah merupakan sarana untuk mempersatukan bangsa Indonesia dalam

mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama. Oleh karena itu membina ideologi dalam

kehidupan negara, pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan

ketahanan nasional, dalam arti mempersatukan tekad dan semangat untuk menjaga

kelestarian hidup bangsa dan negara serta konsistensi bangsa terhadap cita-citanya.

2. Pengaruh Aspek Politik

a. Pengertian

Sejalan dengan pengertian ketahanan nasional secara umum, maka pengertian

ketahanan nasional bidang politik adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yan berisi

keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemmpuan mengembangkan potensi

nasional menjadi kekuatan nasional, sehingga dapat menangkal dan mengatasi segala

kesulitan dan gangguan yang dihadapi oleh negara baik yang berasal dari dalam maupun

dari luar negeri.

Page 40: Rang kuman pkn

ii

Secara umum makna politik dalam kehidupan bernegara, memiliki makna

bermacam-macam dan kesemuanya itu dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :

Pertama. Politik sebagai sarana atau usaha untuk memperoleh kekuasaan dan dukungan

dari masyarakat dalam melakukan kehidupan bersama. Dengan demikian politik dapat

dikatakan menyangkut kekuatan hubungan (power relationship).

Kedua, poltik dipergunakan untuk menunjuk kepada suatu rangkaian kegiatan atau cara-

cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap baik. Secara singkat

politik dapat diartikan sebagai suatu kebijakan yang dalam bahasa inggris dikenal dengan

istilah policy

b. Politik Dalam Negeri

Politik dalam negeri adalah kehidupan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat

dalam suatu sistem. Unsur-unsurnya terdiri atas struktur politik, proses politik, budaya

politik, dan partisipasi politik

c. Politik Luar Negeri

Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional

dalam pergaulan antar bangsa. Politik luar negeri indonesia berlandaskan pada

Pembukaan UUD 1945, yaitu melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial, serta anti penjajahan bangsa satu

terhadap bangsa lainnya karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

3. Pengaruh Aspek Ekonomi

a. Pengertian Perekonomian

Bidang ekonomi merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka

mencukupi kebutuhannya disamping alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Hal tersebut

dalam bidang ekonomi menyangkut berbagai bidang antara lain permintaan, penawaran,

produksi, distribusi barang dan jasa.

Bidang ekonomi tidak bisa dilepaskan dengan faktor-faktor lainnya yang saling

berkaitan. Perekonomian selain berkaitan dengan wilayah geografis suatu negara, juga

sumber kekayaan alam, sumber daya manusia, cita-cita masyarakat yang lazimnya

dikenal dengan ideologi, akumulasi kekuatan, kekuasaan, serta kebijaksanaan yang akan

diterapkan dalam kegiatan produksi dan distribusi, nilai sosial budaya, serta pertahanan

dan keamanan yang memberikan jaminan lancarnya roda kegatan ekonomi suatu bangsa.

Proses tersebut akan memberikan dampak positif dalam arti meningkatkan kesejahteraan

suatu bangsa manakala kegiatan ekonomi itu terselenggara dalam posisi keseimbangan

antara permintaan dan penawaran, produksi, distribusi barang dan jasa.

Page 41: Rang kuman pkn

ii

b. Perekonomian Indonesia

Bangsa indonesia telah memiliki sistem perekonomian sendiri yang oleh para

pendiri negara telah dicanangkan, yaitu yang menekankan asas kebersamaan dan

kekeluargaan, dalam arti penekanan pada aspek kemakmuran bersama disamping

kemakmuran individu dan kelompok.

Sistem ini menekankan bahwa suatu usaha bersama berarti bahwa setiap warga

negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda

perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Alam pengertian ini

individupun memliki kesempatan untuk melakukan suatu usaha namun juga

pemerintahan negara sebagai lembaga hidup bersama juga ikut serta dlam kegiata

perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa.

c. Ketahanan Pada Aspek Ekonomi

Ketahanan ekonomi adalah merupkan kondisi dinamis kehidupan perekonomian

bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan, kekuatan nasional dalam menghadapi serta

mengatasi segala tantangan dan dinamika perekonomian baik yang datang dari dalam

maupun dari luar bangsa indonesia, dan secara langsung maupun tidak langsung

menjamin kelangsungan dan penigkata perekonomian bangsa dan negara republik

Indonesia yang telah diatur berdasarkan UUD 1945.

Wujud ketahanan ekonomi ercermin alam kondisi kehidupan perekonomian

bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis,

menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi, dan mewujudkan

kesejahteraan rakyat yang adil dan merata.

4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya

a. Pengertian Budaya

Manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa didlam kehidupan ini

mempunyai kedudukan yang tinggi dibandingkan dengan mahluk-mahluk tuhan lainnya.

Jika dicermti dengan saksama, perbedaan itu terjadi karena manusia dikaruniai

kemampuan jiwa yaitu akal, rasa, kehendak serta keyakinan. Dengan kemampuan

jiwanya, kehidupan manusia mampu menghasilkan serentetan produk yang disebut

kebudayaan.

Produk kebudayaan dibedakan atas tiga macam yaitu sistem nilai, benda-benda

budaya, dan suatu sistem interaksi antar manusia dalam kehidupan bersama atau sering

diistilahkan dengan kehidupan sosial.

Page 42: Rang kuman pkn

ii

b. Kondisi Budaya di Indonesia.

Budaya Indonesia terbagi atas dua yaitu kebudayaan Daerah dan kebudayaan

Nasional. Kebudayaan daerah aplikasinya sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

karena mengandung sisitem nilai yang menuntun sikap, perilaku, dan gaya hidup dari

suatu suku atau daerah tersebut dan menjadi kebangaan suku atau daerah bersangkutan.

Kebudayaan nasional adalah merupakan hasil interaksi kebudayaan-kebudayaan suku

bangsa yang masing-masing memiliki kebudayaan daerah, yang kemudian diterima

sebagai nilai bersama dan sebagai suatu nilai identitas bersama sebagai suatu bangsa

yaitu bangsa Indonesia.

c. Struktur Sosial di Indonesia

Pengertian sosial pada hakikatnya merupakan interaksi dalam pergaulan hidup

manusia dalam bermasyarakat. Dalam proses ini terkandung didalamnya nilai-nilai

kebersamaan, solidaritas, kebersamaan nasib sebagai unsur pemersatu kelompok. Untuk

menjamin keberadaan dan keberlangsungan hidup masyarakat, terdapat empat unsur

penting yaitu struktur sosial, pengawasan sosial, media sosial, standar sosial.

d. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya

Ketahanan nasional bidang sosial budaya adalah suatu kondisi dinamis sosial

budaya suatu bangsa, yang berisi keuletan, ketangguhan dan kemampuan suatu bangsa

untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala

tantangan, permasalahan, gangguan, ancaman serta hambatan baik dari luar maupun dari

dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan

kehidupan sosial budaya bangsa dan negara indonesia.

5. Pengaruh Aspek Pertahanan Dan Keamanan

a. Filosofi Pertahanan dan Keamanan

Konsep pertahanan dan keamanan negara sering dartikan negatif, yaitu untuk

mempertahankan kekuasaan atau meningkatkan supremasi kekuasaan negara. Bagi

sekelompok orang yang memandang konsep negara terpisah dari masyarakat sipil, maka

akan berpandangan bahwa konsep pertahanan dan keamanan hanya akan memperkuat

supermasi kekuasaan negara bahkan kekuasaan sekelompok orang. Namun bagi orang

yang memandang negara adalah sebagai lembaga hidup bersama yang berkembang

dalam masyarakat, maka pertahanan dan keamanan adalah sebagai sesutu yang mutlak

harus ada, karena masyarakat membentuk negara salah satu tujuannya adalah untuk

mendapatkan jaminan keamanan dari negara sehingga dalam kehidupan sehari-harinya

dapat tentram, damai dan sejahtera.

Page 43: Rang kuman pkn

ii

b. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan

Postur kekuatan dan pertahanan bangsa indonesia berlandaskan pada postur

kekuatan Hankam, pembangunan kekuatan Hankam, perkembangan lingkungan strategis

dan mewujudkan postur kekuatan Hankam.

c. Ketahanan Pada Aspek Pertahanan dan Keamanan

1) Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela

negara yang berisi ketangguhan, kekuatan dan kemampuan melalui penyelenggaraan

Siskamnas untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan

kelangsungan hidup bangsa.

2) Bangsa indonesia cinta damai

3) Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan

untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan dan kesinambungan

pembangunan nasional dan kehidupan bangsa.

4) Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi

dari segala ancaman.

5) Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan

kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin dihasilkan oleh industri

dalam negeri.

6) Pembangunan dan pengunaan kekuatan dan kemampuan pertahankan keamanan

harus diselenggarakan oleh manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati

HAM dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai.

7) TNI sebagai tentara rakyat.

8) Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus menerus ditingkatkan.

Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia

Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional setiap warga negara

Indonesia perlu:

1) Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yan

disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu

mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan serta

pencapaian tujua nasional.

2) Sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada asapek ideologi, politik, ekonomi,

sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga setiap warga negara Indonesia

dapat mengeliminir pengaruh tersebut.

Page 44: Rang kuman pkn

ii

H. POLITIK STRATEGIS NASIONAL

a. Pengertian Istilah

1. Pengertian Politik

Istilah politik berasal dari bahasa Yunani. Polis yang artinya negara yang terdiri

atas adanya rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat.

Dalam bahasa indonesia, kata politik mengandung arti suatu keadaan yang

dikehendaki, disertai cara dan alat yang digunakan untuk mencapainya. Dalam

pengertian tersebut politik dimaksudkan sebagai kepentingan umum, atau usaha untuk

kepentingan umum sedangkan politik tertentu yang lenih menjamin terlaksananya usaha,

keinginan tu keadaan yang dikehendaki.

Politik berkaitan dengan negara, pengambilan keputusan, kebijaksanaan,

pembagian atau alokasi.

2. Pengertian Strategi

Strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk kepentingan

memenangkan perang. Ada juga pendapat lain yang mengartikan bahwa srtategi adalah

sebagai seni menyelenggarakan perang di atas peta dan meliputi seluruh kawasan

operasi. Jadi pengertian strategi secara umum adalah cara untuk mendapatkan

kemenangan atau cara untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan.

3. Politik Nasional dan Strategi Nasional

Politik Nasional dirumuskan sebagai asas, haluan usaha, serta kebijaksanaan

tindakan dari negara tentang perencanaan, pengembangan, pemeliharaan dan

pengendalian serta penggunaan potensi nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai

sasaran dan tujuan yang di tetapkan oleh politik nasional yakni merupakan pelaksanan

dari kebijaksanaan nasional.

b. Penyusunan Politik Strategi Nasional

1. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik

Penyusunan politik dan strategi negara di tingkat suprastruktur di lakukan oleh

presiden sebagai mendataris MPR setlah memahami GBHN yang di tetapkan oleh MPR

dengan langkah awal menyusun program kabinet yang diikuti dengan penunjukan para

mentri kabinet sebagai pembantu presiden.

Di tingkat infrastruktur politik dan srtategi nasional merupakann sasaran yang

hendak di capai meliputi bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam.

Page 45: Rang kuman pkn

ii

2. Penentu Kebijakan

Sesuai dengan sistem pemerintahan negara yang di atur dalam konstitusi bahwa

penentu kebijakan adalah bertingkat-tingkat yakni penentuu kebijakan puncak,kebijakan

umum, dan kebijakan teknis.

c. Politik Strategi Nasional

1. Politik Nasional adalah Politik Pembangunan

Politik Nasional pada hakikatnya sama dengan kebijakan nasional sebagai

landasan serta arah bagi penyusunan konsep strategi nasional dalam penyusunan politik

nasional hal-hal yang perlu di perhatikan secara garis besar adalah Kebutuhan pokok

nasional yang meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah keamanan dan

pertahanan bangsa

Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan

masyarakat indonesia yang di lakukna secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan

nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

memperhatikan tantangan perkembangan global.

2. Implementasi Politik dan Strategi Nasional Dalam Bidang-Bidang Pembangunan

Nasional

GBHN, sebagai arah penyelenggaraan negara bagi lembaga-lembaga tinggi

negara dan segenap rakyat indonesia.

a. Bidang-bidang Implementasi Politik dan Strategi Nasional

Bidang-bidang implementasi politik dan stategi nasional meliputi fisi dan misi GBHN

b. Arah Kebijaksanaan

Arah kebijaksanaan meliputi bidang hukum, bidang ekonomi, didang politik,

bidang agama, bidang pendidikan, bidang pembangunan sosial dan budaya, bidang

pembangunan daerah, bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, bidang

pertahanan dan keamanan.

c. Keberhasilan Politik dan Stategi Nasional

Agar politik dan srategi nasional dapat berjalan dengan baik maka prinsip-prinsip,

sikap, dan perilaku para penyelenggara negara adalah sebagai berikut :

a. Setiap penyelenggara negara dan pemerintahan negara harus benar-benar memiliki

keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME.

b. Asas kebersamaan dan kekeluargaan harus dikembangkan.

c. Pelaksaanan prinsip negara hukum sebagai dasar kesadaran yang diikuti dengan

ketaatan dan kepatuhan

d. Memiliki sikap percaya diri sendiri disertai dengan semangat kerja

Page 46: Rang kuman pkn

ii

e. Memiliki sikap moral kenegaraan yang luhur

f. Memiliki mentalitas, jiwa, tekad dan semangat kebangsaan yang tinggi.

g. Memiliki profesionalisme yang tinggi

h. Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan berdasarkan moral

keagamaan dan nilai-nilai luhur budaya bangsa

Keberhasilan politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik

dan memiliki manfaan yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan

kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara terutama para penyelenggara

negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental sebagai mana yang sijelaskan

dalam delapan prinsip tersebut diatas.

Page 47: Rang kuman pkn

ii

BAB III

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

� Materi pokok penddidikan kewarganegaraan adalah tentang hubungan antara

warganegara dan negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).

� Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan

dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang

bersendikan kebudayaan bangsa.

� Ada dua landasan yang mendasari pendidikan kerganegaraan yaitu landasan ilmih

dan landasan hukum.

� Dalah hubungan antara warganegara dengan negara, maka setiap warga negara

mempunyai kewajiban-kewjiban terhadap negara dan sebaliknya warganegara juga

mempunyai hak-hak yang wajib diberikan dan dilindungi oleh negara.

� Setiap bangsa mempunyai Wawasan Nasional (National Outlook) yang merupakan

visi bangsa yang bersangkutan menuju ke masa depan. Kehidupan berbangsa dalam

suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandangan atau wawasan nasional yang

bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup dan keutuhan bangsa dan wilayahnya

serta jati diri bangsa itu.

� Ada 3 faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara yaitu wilayah, geopolitik dan

geostrategis, perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya.

� Dalam wawasan nusantara, ada tiga unsur dasar yang harus diperhatikan yaitu wadah,

isi wawasan nusantara, dan tata laku wawasan nusantara

� Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara

yaitu wawasan nusantara sebagai pancaran falsafah pancasila, wawasan nusantara

dalam pembangunan nasional, penerpan wawasan nusntara, dan hubungan wawasan

nusantara dengan ketahanan sosial.

� Untuk meningkatkan ketahanan nasional, maka ada beberapa landasan yang harus

diperhatikan yaitu pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan

konstitusioanl, dan wawasan nusantara sebagai landasan visional.

� Ruang lingkup ketahanan nasional menyangkut pokok-pokok pikiran yang mendasari

konsepsi ketahanan nasional, pengertian ketahanan nasional dan konsepsi ketahanan

nasional, hakikt ketahanan nasional dan hakikat ketahanan konsepsi nasional, asas-

asas ketahanan nasional, sifat ketahanan nasional, kedudukan dan fungsi konsepsi

ketahanan nasional.

Page 48: Rang kuman pkn

ii

� Aspek-aspek yang dapat mempagaruhi ketahanan nasional terhadap kehidupan

berbangsa dan bernegara adalah aspek ideologi, aspek politik, aspek sosial budaya,

aspek ekonomi, dan aspek pertahanan dan keamanan.

� Ketahanan nasional juga dipengaruhi oleh HAM,Demokrasi, lingkungan hidup.

� Politik Nasional dirumuskan sebagai asas, haluan usaha, serta kebijaksanaan tindakan

dari negara tentang perencanaan, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian

serta penggunaan potensi nasional untuk mencapai tujuan nasional.

� Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran

dan tujuan yang di tetapkan oleh politik nasional yakni merupakan pelaksanan dari

kebijaksanaan nasional.

� Penyusunan politik dan strategi nasional harus berdasarkan pada UUD 1945 yang

dilaksanakan oleh suprastruktur politik dan infrastruktur politik

� Agar politik dan srategi nasional dapat berjalan dengan baik maka prinsip-prinsip,

sikap, dan perilaku para penyelenggara negara adalah sebagai berikut :

� Setiap penyelenggara negara dan pemerintahan negara harus benar-benar

memiliki keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME.

� Asas kebersamaan dan kekeluargaan harus dikembangkan.

� Pelaksaanan prinsip negara hukum sebagai dasar kesadaran yang diikuti dengan

ketaatan dan kepatuhan

� Memiliki sikap percaya diri sendiri disertai dengan semangat kerja

� Memiliki sikap moral kenegaraan yang luhur

� Memiliki mentalitas, jiwa, tekad dan semangat kebangsaan yang tinggi.

� Memiliki profesionalisme yang tinggi

� Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan berdasarkan moral

keagamaan dan nilai-nilai luhur budaya bangsa

B. SARAN

Disarankan kepada seluruh mahasiswa agar lebih sering lagi membaca buku-buku

yang berkaitan dengan PKn sebab itu semua akan menambah kecintaan kita terhadap

bangsa dan negara sehingga persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa Indonesia

dapat dipertahankan.

Page 49: Rang kuman pkn

ii

DAFTAR PUSTAKA

Sukaya, Drs. H. Endang Zaelani, dkk., 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Perguruan Tinggi, PARADIGMA, Yogyakarta.

Page 50: Rang kuman pkn

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ................ iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................................................ 2

C. Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ...... 3

1) Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ....................................................... 3

2) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ............................................................ 3

B. LANDASAN ILMIAH DAN LANDASAN HUKUM ........................................ 3

1) Landasan Ilmiah .............................................................................................. 3

2) Landasan Hukum ............................................................................................ 5

C. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA .................................................. 6

1. Pengertian Warga Negaradan Penduduk ........................................................ 6

2. Asas-asas Kewarganegaraan ........................................................................... 6

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945 ............................... 6

4. Hak dan Kewajiban Bela Negara .................................................................... 7

D. HAK-HAK ASASI MANUSIA ............................................................................ 8

1. Pengertian HAM ............................................................................................. 8

2. Sejarah Singkat Timbulnya HAM .................................................................. 8

E. DEMOKRASI DIINDONESIA ...........................................................................15

a. Pengertian dan Perkembangan Demokrasi ....................................................15

b. Perkembangan Demokrasi di Indonesia .........................................................16

c. Pengertian Demokrasi Menurut UUD 1945 ..................................................16

F. WAWASAN NUSANTARA...............................................................................18

a) Dasar Pemikiran ............................................................................................18

b) Pengertian Wawasan Nusantara ....................................................................19

c) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara .............................20

1) Wilayah (geografi) ...................................................................................20

2) Geopolitik dan Geostrategi ......................................................................20

3) Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya .......................22

Page 51: Rang kuman pkn

ii

d) Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara.......................................................23

1. Wadah ......................................................................................................23

2. Isi Wawasan Nusantara ............................................................................24

3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi,

Batiniah dan Lahiriah ...............................................................................25

e) Implementasi Wawasan Nusantara ................................................................25

1. Wawasan Nusantara Sebagai Pancaran Falsafah Indonesia ....................25

2. Wawasan Nusantara Dalam Pembangunan Nasional ..............................25

3. Penerapan Wawasan Nusantara ...............................................................26

4. Hubungan Wawasan Nusantara Dengan Ketahanan Nasional ................26

G. KETAHANAN NASIONAL ...............................................................................28

A. Latar Belakang dan Landasan Ketahanan Nasional .......................................28

1. Latar Belakang .........................................................................................28

2. Landasan-landasan Ketahanan Nasional ..................................................28

B. Ruang Lingkup Ketahanan Nasional .............................................................29

1. Pokok-pokok Pikiran yang Mendasari Konsepsi

Ketahanan Nasional .................................................................................29

2. Pengertian Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahan Nasional ...........29

3. Hakikat Ketahanan Sosial dan Konsepsi Ketahanan Nasional ................30

4. Asas-asas Ketahanan Nasional ................................................................30

5. Sifat Ketahanan Nasional .........................................................................31

6. Kedudukan dan Fungsi Konsepsi Ketahanan Nasional ...........................31

C. Pengaruh HAM, Demokrasi dan Lingkungan Hidup

Terhadap Ketahanan Nasional .......................................................................31

1. Hak Asasi Manusia ..................................................................................31

2. Demokrasi ................................................................................................32

3. Lingkungan Hidup ...................................................................................33

D. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan

Berbangsa dan Bernegara ..............................................................................34

1. Pengaruh Aspek Ideologi .........................................................................34

2. Pengaruh Aspek Politik............................................................................38

3. Pengaruh Aspek Ekonomi........................................................................39

4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya ...............................................................40

5. Pengaruh Aspek Ketahanan dan Keamanan ............................................41

Page 52: Rang kuman pkn

ii

H. POLITIK STRATEGI NASIONAL ....................................................................43

A. Pengertian Istilah ...........................................................................................43

1. Pengertian Politik .....................................................................................43

2. Pengertian Strategi ...................................................................................43

3. Politik Nasional dan Strategi Nasional ....................................................43

B. Penyusunan Politik Strategi Nasional ............................................................43

1. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik ....................................................43

2. Penentu Kebijakan ...................................................................................44

C. Politik Strategi Nasional ................................................................................44

1. Politik Nasional Adalah Politik Pembangunan ........................................44

2. Implementasi Politik dan Strategi Nasional

Dalam Bidang-bidang Pembangunan Nasional .......................................44

BAB III PENUTUP .........................................................................................................46

A. Kesimpulan ..........................................................................................................46

B. Saran ....................................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................48