Transcript
Page 1: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURAN

ELEKTROKARDIOGRAM DAN SUHU TUBUH UNTUK PEMANTAUAN

KONDISI KESEHATAN BERBASIS ARDUINO

(Skripsi)

Oleh

M AUFA INSAN RAFI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURAN

ELEKTROKARDIOGRAM DAN SUHU TUBUH UNTUK PEMANTAUAN

KONDISI KESEHATAN BERBASIS ARDUINO

Oleh

M AUFA INSAN RAFI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 3: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

ABSTRAK

RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURAN

ELEKTROKARDIOGRAM DAN SUHU TUBUH UNTUK PEMANTAUAN

KONDISI KESEHATAN BERBASIS ARDUINO

OLEH

M AUFA INSAN RAFI

Elektrokardiografi merupakan uji medis untuk melihat aktivitas sinyal listrik yang

terdapat pada jantung dengan karakteristik berupa gelombang dengan segmen PQRST

dan dapat digambarkan pada kertas grafik maupun layar monitor. Pengukuran EKG pada

dasarnya adalah mengukur listrik yang berasal dari aliran darah pada jantung. Selain itu,

suhu tubuh adalah salah satu kondisi kesehatan yang harus diwaspadai dimana suhu tubuh

mudah sekali berubah dan perubahannya dipengaruhi beberapa faktor. Pada tugas akhir

ini dirancang sebuah perangkat yang mampu mendeteksi aktivitas listrik pada jantung

dengan menggunakan modul EKG ad8232 dengan aturan segitiga Einthoven dan sensor

ds18b20 yang terhubung pada Arduino. Kemudian perangkat lunak LabVIEW digunakan

untuk membaca data secara real time. Perancang perangkat ini terbagi menjadi dua tahap,

tahap pertama ialah menggabungkan sensor-sensor yang digunakan pada Arduino. Tahap

kedua ialah membuat perangkat lunak, yang tersusun dari program Arduino, blok diagram

LabVIEW, dan merancang front panel LabVIEW. Berdasarkan penelitian didapatkan

galat pada DS18b20 sebesar 0.16 ⁰ C dengan suhu tubuh tertinggi yang terukur sebesar

37 ⁰ C dan gelombang R pada EKG sebesar 5mV.

Kata Kunci : Elektrokardiogram (EKG),ds18b20, LabVIEW,Einthoven,

Page 4: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

ABSTRACT

THE INSTRUMENTATION DESIGN OF ELECTROCARDIOGRAM AND BODY

TEMPERATURE MEASUREMENT FOR HEALTHY CONDITION

MONITORING BASED ON ARDUINO

BY

M. AUFA INSAN RAFI

Electrocardiography was a medical test to observe the heart activity that resulted in

electrical signal by the output of the PQRST segment wave and could be displayed on

monitor or graph paper. Basically, the EKG measurement was measuring the electrical

signal on body that came from the blood flow which resulted by the heart. Besides that,

body temperature was also one of the heart condition that must be concerned where it was

susceptible of change and influenced by some factors. This work proposed a design of an

instrument that could detect electrical signal activity which resulted from the heart using

the ad8232 EKG module that connected to the electrode using the Einthoven triangle

rules and the ds18b20 sensor that would be connected to Arduino. Then, the LabVIEW

software was used to display real time data. The instrument design consisted of two steps,

the first step was integrating sensors in Arduino. The second step was building the

compiled software from Arduino program, designing the LabVIEW block diagram and

LabVIEW front panel. Based on the research, there was an error of 0.16 ⁰ C on the

ds18b20 with the measured highest body temperature of 37 ⁰ C and the R wave on EKG

is 5mV.

Keyword : Electrocardiogram (ECG), ds18b20, Labview,Einthoven

Page 5: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

1

Judul Skripsi :RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI

PENGUKURAN ELEKTROKARDIOGRAM

DAN SUHU TUBUH UNTUK PEMANTAUAN

KONDISI KESEHATAN BERBASIS

ARDUINO

Nama Mahasiswa : M Aufa Insan Rafi

Nomor Pokok Mahasiswa : 1315031045

Program Studi : Teknik Elektro

Fakultas : Teknik

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr.Eng.HelmyFitriawan,S.T.,M.Sc. Umi Murdika, S.T., M.T. NIP : 19750928 200112 1 002 NIP : 19720206 200501 2

002

2. Ketua Jurusan Teknik Elektro

Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc.

NIP. 19731128199903 1 005

Page 6: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

2

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr.Eng.HelmyFitriawan,S.T.,M.Sc.

__________

Sekretaris : Umi Murdika,S.T., M.T.

__________

Penguji Utama : Sumadi, S.T., M.T.

__________

2. Dekan Fakultas Teknik

Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D.

NIP. 19620717 198703 1 002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 21 September 2018

Page 7: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

3

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dibuat oleh saya sendiri. Adapun

karya orang lain yang terdapat dalam skripsi ini telah dicantumkan sumbernya

pada daftar pustaka.

Apabila pernyataan saya tidak benar maka saya bersedia dikenai sanksi sesuai

dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, November 2018

M Aufa Insan Rafi

NPM.1315031045

PERSEMBAHAN

Page 8: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

Dengan Ridho Allah SWT, teriring shalawat kepada Nabi

Muhammad SAW

Karya Ini Kupersembahkan Khusus Sebagai Wujud Rasa Cinta Dan

Terimakasih Untuk

Papa Dan Mama Tercinta

ZAIDIR DAN ELUDYAH HANDAYANI

Abangku Tersayang

M Rhesa Insan Kamil,A.md.

Teman-teman Kebanggaanku

Rekan-Rekan Jurusan Teknik Elektro

Almamaterku

Universitas lampung

Bangsa dan Negaraku

Republik indonesia

Terima Kasih Atas Segala Dukungan, Kasih Sayang, Perhatian,

Nasehat, Bimbingan, Pengorbanan, Serta Doa Yang Selalu Mengiringi

Langkahku Yang Begitu Berharga Dan Takkan Pernah Ternilai

Page 9: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

MOTTO

Bangunlah Impian Anda Sendiri,Atau Orang Lain

Akan Mempekerjakan Anda Untuk Membangun

Impian Mereka

Jadilah Seorang Yang Keras Kepala Kalau Soal

Apa Yang Menjadi Tujuan Hidupmu, Tapi Kamu

Harus Fleksibel Kalau Soal Cara Untuk Mencapai

Tujuan Hidupmu

Angin Tidak Berhembus Untuk Menggoyangkan

Pepohonan, Melainkan Menguji Kekuatan

Akarnya

-Ali bin Abi Thalib-

Page 10: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

1

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 04 Oktober 1995 di Kel.Sidodadi,

Kec.Kedaton, Bandar lampung, Lampung yang memiliki nama

lengkap Muhammad Aufa Insan Rafi. Penulis merupakan anak

kedua dari dua bersaudara yang merupakan putra dari

pasangan Zaidir dan Eludyah Handayani.

Penulis menempuh pendidikan formal yang dimulai sejak tahun 2000-2001 di TK

Al-Amin Rawalaut, kemudian sejak tahun 2001-2007 di Sekolah Dasar (SD)

Negeri 1 Rawa Laut Bandar Lampung, kemudian lanjut ke Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri 1 Bandar Lampung dari tahun 2007-2010, setelah itu

penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Perintis 1

Bandar Lampung dari tahun 2010-2013, selanjutnya penulis terdaftar sebagai

mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada tahun 2013.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai organisasi. Dimulai

pada tahun 2013 sebagai Korps Muda Bem (KMB) angkatan IX Bem U KBM

Unila. Selain itu penulis juga aktif di Bem Fakultas Teknik Unila sebagai Staf

Dinas Eksternal periode 2014-2015, sebagai Sekretaris Dinas Eksternal periode

2015-2016 dan juga sebagai Kepala Dinas Internal Dan Advokasi periode 2016-

2017. Penulis juga aktif dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatro)

sebagai Anggota Departemen Sosial Dan Kewirausahaan Divisi Sosial periode

2014-2015 dan Anggota Departemen Kaderisasi Dan Pengembangan Organisasi

periode 2015-2016.

Page 11: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

2

Selama menempuh pendidikan penulis juga aktif sebagai Asisten Laboratorium

Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung. Penulis juga beberapa

kali pernah menjadi Asisten Praktikum diantaranya, Praktikum Dasar Elektronika,

Praktikum Elektronika Lanjut, Praktikum Elektronika Geofisika, dan Praktikum

Embedded Syste

Page 12: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

SANWACANA

Alhamdulilah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas hidayah, nikmat, dan

karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Rancang Bangun Instrumentasi Pengukuran Elektrokardiogram dan Suhu

Tubuh Untuk Pemantauan Kesehatan Berbasis Arduino” dengan baik. Skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada

Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung. Semoga ilmu yang didapat selama

proses penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat untuk kedepannya.

Selama pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan skripsi ini, Penulis

banyak mendapatkan bantuan baik itu ilmu, materil, petunjuk, bimbingan dan juga

saran dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini Penulis ingin sampaikan rasa

terimakasih kepada :

1. Prof.Suharno,M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik

2. Dr.Ing, Ardian Ulvan,S.T.,M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

Universitas Lampung.

3. Dr.Herman Halomoan,S.T.,M.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro

Universitas Lampung

4. Dr.Eng.HelmyFitriawan,S.T.,M.Sc. selaku Pembimbing Utama yang

selalu memberikan arah dan koreksi serta dukungan terhadapa penelitian

skripsi ini

5. Umi Murdika, S.T., M.T. selaku Pembimbing Pendamping yang

senantiasa memberikan koreksi dan solusi selama penyusunan skripsi ini

Page 13: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

xii

6. Sumadi,S.T.,M.T. selaku Penguji Skripsi yang telah memberikan

masukan, kritik dan saran yang membangun dalam skripsi ini

7. Ir. Noer Soedjarwanto,M.T. selaku Pembimbing Akademik penulis yang

telah memberikan masukan serta saran selama menjalankan proses

akademik.

8. Mbak Ning dan jajaran staf administrasi Jurusan Teknik Elektro

Universitas Lampung yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan

semua administrasi dalam menunjang skripsi ini.

9. Keluarga seperjuangan Teknik Elektro 2013 Universitas Lampung yang

sama-sama sedang berjuang menyelesaikan perkuliahan. SEMANGAT

KAWAN!!

10. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas

Lampung (HIMATRO)

11. Keluarga Besar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM-FT)

Universitas Lampung. Salam, Yolanda, Mbak Lidya, Kak Surya, Faqqih,

Wahyu, Dedi, Candra, Soulthan, Aji, Agung, Kiki, Liherdi, Mustika,

Winda, Sigit, dan Amel

12. Partner internal advokasi Yuda, Kevin, Fahri, Ipeh, Eka, Farida, Indah,

Bora, Hana, Yolanda, Rani, Morales, Novan, Angga, Brian, Rizki, Dan

Tommy

13. Eks-eks-eksmud Hani, Rindi, Christine, Monica, Fahri, Rani, Adrian Kibo

yang telah memberikan cerita indah selama ini.

14. Teman KKN Desa Cabang selama 40-Hari,

Aul,Fenti,Hani,Rian,Yugo,Fatra

Page 14: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

xiii

15. Keluarga ELKA CREW Reza, Nando, Ridho, Zulahudin, Tama, Ketut,

Roy, Kak Yogi, Kak Sivam, Mbak Gusti, Pami, Dapin, Cinthia, Mbah

Arif, Anggi, Benjol, Arif, Andre, Riko, Faris, Dian, Haedar, Agung,

Ibrahim, Bolang, Tiya, Dinda, Mutia, Oslin, Egi.

16. Serta Gestin Nandasari yang sudah menemani hingga proses ini berakhir

17. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya dari awal penelitian

hingga selesainya laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung

yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Semoga Allah swt membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan dalam

menyelesaikan kerja praktik ini.

Penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan

karya ilmiah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan guna

kemajuan penulis dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya.

Akhir kata Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat sebesar-besarnya

bagi seluruh pembaca. Terima Kasih Wassalamu’alaikum wr wb

Bandar lampung, November 2018

Penulis

M Aufa Insan Rafi

Page 15: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ........................................................................................................................ i

ABSTRAK ......................................................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ iv

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. v

SURAT PERNYATAAN ................................................................................................. vi

SANWACANA ................................................................................................................. xi

DAFTAR ISI................................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xix

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................... 2

1.4 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.5 Batasan Masalah ....................................................................................... 3

1.6 Hipotesis ................................................................................................... 3

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................................................... 5

2.2 Modul EKG AD8232 .................................................................................................... 6

Page 16: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

xv

2.3 Sensor Suhu DS18b20 ................................................................................................ 10

2.3.1 Karakteristik Sensor Suhu DS18b20 ..................................................................... 11

2.3.2 Prinsip Kerja Sensor Suhu DS18b20 .................................................................... 12

2.4 Arduino ....................................................................................................................... 13

2.5 Jantung ........................................................................................................................ 14

2.5.1 Cara Kerja Jantung ............................................................................................... 15

2.5.2 Sistem Konduksi Jantung ..................................................................................... 16

2.6 Suhu Tubuh ................................................................................................................. 16

2.7 EKG ............................................................................................................................ 18

2.7.1 Elektrokardiograf ................................................................................................. 19

2.7.2 Elektrokardiogram ............................................................................................... 19

2.7.3 Karakteristik dan Parameter Dalam Elektrokardiogram ...................................... 20

2.7.4 Sadapan Pada Elektrokardiogram (EKG) ............................................................ 22

III. METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................ 27

3.2 Spesifikasi Sistem ....................................................................................................... 28

3.3 Metode Penelitian ....................................................................................................... 28

3.4 Studi Literatur ............................................................................................................. 29

3.5 Perancangan Kerja Sistem .......................................................................................... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Prinsip Kerja Sensor ................................................................................................... 32

4.1.1 Prinsip Kerja EKG ad8232 .................................................................................. 32

4.1.2 Prinsip Kerja DS18b20 ........................................................................................ 34

4.2 Perancangan Sistem Instrumentasi Pengukuran Suhu Tubuh dan Ekg ....................... 35

4.2.1 Pengujian Subsistem ............................................................................................. 36

Page 17: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

xvi

4.2.1.1 Pengujian Sensor Suhu................................................................................... 37

4.2.1.2 Pengujian Modul EKG ad8232 ...................................................................... 42

4.2.1.3 Pengujian Catu Daya ...................................................................................... 44

4.2.2 Pengujian Perangkat Lunak ................................................................................. 45

4.2.2.1 Arduino IDE 1.8.2 .......................................................................................... 45

4.2.2.2 LabVIEW 2017 ............................................................................................. 48

4.2.3 Pengujian Sistem .................................................................................................. 49

4.3 Pembahasan................................................................................................................. 54

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 56

5.2 Saran ........................................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Modul Ekg Ad8232 ............................................................................. 7

Gambar 2.2 Skema Ad8232 ................................................................................................ 8

Gambar 2.3 Skema Rangkaian Driven Right Leg ............................................................... 9

Gambar 2.4 Skema Rangkaian Filter, (A) Skema High Pass Filter, (B) Skema Low Pass

Filter ................................................................................................................................. 10

Gambar 2.5 Sensor Suhu Ds18b20 ................................................................................... 11

Gambar 2.6 Arduino Uno R3 ............................................................................................ 14

Gambar 2.7 Anatomi Jantung Manusia ............................................................................. 15

Gambar 2.8 Denyutan Jantung Menghasilkan Grafik Ekg ............................................... 18

Gambar 2.9 Bentuk Gelombang P, Kompleks Qrs, Gelombang T ................................... 20

Gambar 2.10 Sadapan Bipolar .......................................................................................... 23

Gambar 2.11 Sadapan Unipolar Ekstremitas .................................................................... 24

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ................................................................................ 29

Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem .................................................................................... 30

Gambar 4.1 Diagram Skematik Sensor Ds18b20 ............................................................. 34

Gambar 4.2 Perancangan Sistem Instrumentasi Pengukuran Suhu Tubuh Dan Ekg ........ 36

Gambar 4.3Rangkaian Sensor Ds18b20 ........................................................................... 37

Gambar 4.4Rangkaian Ekg Ad8232 ................................................................................. 43

Gambar 4.5 Hasil Pengukuran Ekg Pada Sampel 1 .......................................................... 43

Gambar 4.6 Hasil Pengukuran Ekg Pada Sampel 2 .......................................................... 44

Gambar 4.7Tampilan Awal Perangkat Lunak Arduino Ide 1.8.2 ..................................... 46

Gambar 4.8 Menu Board Untuk Memilih Mikrokontroller Yang Digunakan .................. 47

Gambar 4.9 Menu Serial Port ........................................................................................... 47

Page 19: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

xviii

Gambar 4.10 Tampilan Jendela Editor Arduino Ide ......................................................... 48

Gambar 4.11 Front Panel Labview Sistem Pemantauan Suhu Dan Elektrokardiogram .. 49

Gambar 4.12 Diagram Block Pada Labview Sistem Pemantauan Suhu Dan

Elektrokardiogram ............................................................................................................ 49

Gambar 4.13 Penempatan Sensor Pada Tubuh ................................................................. 51

Gambar 4.14 Pemasangan Sistem ..................................................................................... 51

Gambar 4.15 Tampilan Hasil Pengukuran Suhu Tubuh Pada Labview ............................ 53

Gambar 4.16 Tampilan Grafik Pengukuran Ekg............................................................... 54

Page 20: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Proses Terjadinya Sinyal Rekaman Ekg Pada Subyek Sehat............................ 21

Tabel 2.2 Sadapan Unipolar Prekordial ............................................................................ 25

Tabel 3.1 Alat Dan Bahan ................................................................................................. 27

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Suhu Tubuh Pada Sampel 1 ................................................. 38

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Suhu Tubuh pada Sampel 2 ................................................. 39

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Suhu Tubuh Pada Sampel 3 ................................................. 40

Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Suhu Tubuh Pada Sampel 4 ................................................. 41

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Catu Daya ............................................................................... 45

Tabel 4.6 Data Hasil Pengujian Sistem ............................................................................. 52

Page 21: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elektrokardiografi (EKG) merupakan uji medis untuk melihat aktivitas

listrik pada otot jantung dengan karakteristik berupa gelombang dengan

segmen PQRST dan dapat dibaca pada kertas grafik maupun layar

monitor. Pada dasarnya pengukuran EKG adalah mengukur sinyal listrik

pada aliran darah jantung. Elektrokardiografi sendiri memiliki fungsi

untuk melihat kesehatan seseorang terhadap aktivitas elektrik (listrik)

jantung, dimana hasil rekaman tersebut berupa sinyal PQRST dengan

makna tertentu. Gelombang P mengindikasikan proses depolarisasi atrium,

kompleks QRS mengindikasikan proses depolarisasi pada ventrikel, dan

gelombang T mengindikasikan proses repolarisasi ventrikel [1].

Selain itu, beberapa kondisi kesehatan seseorang yang harus diwaspadai

adalah suhu tubuh, dimana faktor yang dapat mempengaruhi adanya

kenaikan suhu tubuh ialah diakibatkan karena produksi panas yang

berlebihan[2].

Penelitian sebelumnya tentang elektrokardiogram sudah banyak dilakukan

salah satunya dengan judul “Rancang Bangun Alat Ukur Detak Jantung

dan Suhu Tubuh Manusia Berbasis Mikrokontroller ATmega16” [3].

Penelitian tentang “Desain dan Implementasi Perancangan

Elektrokardiogram (EKG) Berbasis Bluetooth” [4]. Dan penelitian yang

Page 22: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

2

dilakukan oleh [5] dengan judul “Desain dan Implementasi

Elektrokardiogram (EKG) Portable Menggunakan Arduino”.

Perbedaan dalam tugas akhir ini yaitu mengaplikasikan sebuah alat rekam

jantung dan suhu tubuh dengan modul EKG ad8232 dan sensor ds18b20

yang dapat dibaca pada sebuah perangkat lunak LabVIEW, dimana

perangkat lunak tersebut mampu menampilkan data hasil berupa kurva

grafik. Dari data tersebut dilakukan analisa terhadap kondisi kesehatan dan

melakukan tindakan pencegahan pertama.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan dan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk :

1. Membuat sebuah sistem pemantauan suhu tubuh dan detak jantung

menggunakan sensor ds18220 dan EKG ad8232

2. Memanfaatkan perangkat lunak LabVIEW dalam monitoring kondisi

kesehatan.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui karakteristik sinyal listrik yang dihasilkan jantung dengan

keluaran berupa grafik yang ditampilkan pada PC maupun laptop.

2. Mengetahui parameter normal kondisi suhu tubuh manusia

menggunakan sensor suhu ds18b20

3. Menjadikan inspirasi dalam pembuatan alat monitoring kesehatan

yang lebih baik dan akurat

Page 23: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

3

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada latar belakang, maka dapat

dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sebuah sistem yang mampu memantau kondisi

kesehatan seseorang melalui sensor suhu dan sensor EKG untuk

mengukur detak jantung dan suhu tubuh.

2. Bagaimana merancang sistem mekanik untuk mengukur detak jantung

dan suhu tubuh.

3. Bagaimana proses sinkronisasi sensor pada saat pengukuran detak

jantung dan suhu tubuh.

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membahas tentang kinerja sensor suhu dan sensor EKG yang

dikendalikan oleh arduino.

2. Sistem hanya memantau kondisi pasien melalui sensor EKG dan

sensor suhu

1.6 Hipotesis

Sistem mampu melakukan monitoring terhadap kondisi pasien

menggunakan sensor EKG dan sensor suhu, kemudian menampilkan data

pengukuran dalam sebuah bentuk grafik yang ditampilkan pada (personal

computer) PC

Page 24: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

4

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan dan pemahaman mengenai materi tugas

akhir ini, maka tulisan ini dibagi menjadi lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, tujuan, manfaat penelitian, rumusan masalah,

batasan masalah, hipotesis, dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori-teori yang menunjang pada proses penelitian

perancangan sistem pemantauan Elektrokardiogram dan suhu tubuh.

BAB III METODE PENELITIAN

Menjelaskan rancangan sistem, alat dan bahan yang digunakan, waktu dan

tempat penelitian, serta prosedur penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan hasil dari proses pengujian dan pengambilan data, serta

analisa hasil dari pengujian tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Memuat simpulan yang diperoleh dari pembuatan dan pengujian alat, dan

saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 25: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian

tentang cara membaca detak jantung dan suhu tubuh menggunakan sensor

Elektrokardiogram (EKG), diantaranya yaitu :

“Rancang Bangun Alat Ukur Detak Jantung dan Suhu Tubuh Manusia

Berbasis Mikrokontroller ATmega16” pernah dibuat oleh penulis [3].

Dalam penelitian ini stetoskop digunakan untuk mengetahui detak jantung

yang ditempelkan di dada, selanjutnya menggunakan penguat LM311 yang

dapat mengubah detak jantung menjadi getaran. Getaran tersebut ditangkap

menggunakan microphone yang kemudian hasil keluaran tersebut dikuatkan

menggunakan IC LM324 lalu dikirimkan ke mikrikontroller ATmega16

untuk diolah dan ditampilkan hasilnya dalam LCD.

Selanjutnya sebuah alat Elektrokardiogram (EKG) portable yang dirancang

kompatibel menggunakan Mikrokontroller Arduino dan memanfaatkan fitur

Bluetooth V3 dengan antar muka yang mampu menunjukkan hasil pada

komputer secara real time pernah dibuat oleh penulis [4] dalam skripsi yang

berjudul “ Desain dan Implementasi Perancangan Elektrokardiograf (EKG)

berbasis Bluetooth”.

Selanjutnya penelitian dengan judul “Desain dan Implementasi

Elektrokardiogram (EKG) Portable menggunakan Arduino” pernah dibuat

oleh penulis [5] dalam skripsinya yang memaparkan bahwa alat EKG

Page 26: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

6

(elektrokardiogram) dapat dirancang secara portable menggunakan Arduino

dan 3 buah elektroda yang ditempatkan berdasarkan aturan segitiga

Einthoven pada sadapan bipolar lead 2 dan menampilkan data secara real-

time menggunakan perangkat lunak LabVIEW.

Selanjutnya penelitian dengan judul “Patient Monitoring Sistem Using

LabVIEW” pernah dilakukan oleh [6]. Dalam penelitian itu dibuat sebuah

sistem pemantauan dimana dokter mampu memantau pasien tanpa perlu

hadir di dekat pasien tersebut. Berbagai macam sensor digunakan dalam

penelitian ini sebagai parameter tubuh manusia diantaranya adalah suhu,

detak jantung, EKG dan GSR. Sensor tersebut terintegrasi ke LabVIEW

melalui arduino berbasis GUI.

2.2 Modul EKG AD8232

Agar mampu mendeteksi detak jantung pasien secara elektronik, maka

dibutuhkan sebuah sensor yang mampu menangkap sinyal listrik yang

dihasilkan jantung. Pada penelitian ini menggunakan sebuah elektroda yang

terhubung pada modul EKG ad8232 dimana modul ini merupakan modul

yang kompatibel dengan arduino dimana berfungsi sebagai alat ukur bio-

elektrik pada tubuh manusia. Selain itu juga mampu mendeteksi aktifitas

listrik pada otot jantung dan hasil pengukuran tersebut merupakan sinyal

analog [7].

Modul EKG ad8232 ini memiliki sembilan pin seperti terlihat pada Gambar

2.1 dimana masing-masing pin memiliki fungsi tersendiri. SDN, LO+, LO-,

OUTPUT, 3.3V, dan GND merupakan pin penting untuk mengoperasikan

modul ini dengan arduino atau mikrokontroler lainnya. Selain itu, terdapat

Page 27: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

7

juga pin lain seperti pin RA (Right Arm), LA (Left Arm), dan RL (Right

Leg) dimana pin tersebut disambungkan dengan elektroda menggunakan

kabel penghubung. Modul ini juga dipasangkan sebuah LED sebagai lampu

indikator yang akan berdenyut sesuai dengan irama jantung berdetak.

Gambar 2.1 Modul EKG ad8232

ad8232 ini juga merupakan sebuah blok pengkondisian sinyal terintergrasi

untuk EKG dan aplikasi pengukuran biopotensial lainnya. Biasanya sinyal

EKG yang diperoleh elektroda merupakan sinyal yang lemah dengan

kisaran sekitar 0-5 mV sehingga diperlukan sebuah penguat [8]. Sehingga

hal ini perlu dirancang untuk memperkuat dan menyaring sinyal

biopotensial kecil terhadap sinyal noise. Skema AD8232 dapat dilihat pada

Gambar 2.2 berikut:

Page 28: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

8

Gambar 2.2 Skema ad8232

Biopotensial pada tubuh tidak hanya berasal dari jantung melainkan juga

berasal dari otot dan emosi seseorang, sehingga sinyal yang tidak berasal

dari jantung akan dinilai sebagai noise. Untuk menghilangkan sinyal noise

tersebut dapat digunakan rangkaian filter berupa high pass filter (HPF) dan

low pass filter (LPF).

Pada skema tersebut terdapat bagian driven right leg dimana rangkaian ini

berfungsi sebagai titik refrensi pada seseorang yang dipasangkan dengan

elektroda pada kaki kanan orang tersebut. Berikut skema rangkaian driven

right leg bisa dilihat pada Gambar 2.3.

Page 29: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

9

Gambar 2.3 Skema rangkaian driven right leg

Pada skema rangkaian ini dipasangkan sebuah resistor (R’) yang berfungsi

sebagai menahan arus agar arus yang masuk tidak melebihi 10µA, maka

untuk menghitung nilai R’ dapat dilihat pada persamaan (2.1) berikut :

(2.1)

Rangkaian high pass fitter pada skema ad8232 tersusun beberapa resistor

dan kapasitor seperti terlihat pada Gambar 2.4(a). HPF ini dibuat dengan

frekuensi cut-off sebesar 7 Hz. Untuk mengetahui nilai frekuensi cut-off

digunakan persamaan (2.2) berikut :

(2.2)

Low pass filler (LPF) merupakan filter yang mampu meloloskan frekuensi

sinyal yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan melemahkan

frekuensi sinyal yang lebih tinggi dari fc. Rangkaian LPF dapat dilihat pada

Gambar 2.4(b). Nilai frekuensi cut-off dapat ditentukan menggunakan

persamaan (2.3) berikut :

Page 30: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

10

√ (2.3)

Gambar 2.4 skema rangkaian filter (a) skema high pass filter (b) skema low

pass filter

2.3 Sensor Suhu ds18b20

Untuk bisa mengukur suhu tubuh digunakan sebuah sensor yang memiliki

fungsi merubah suhu panas menjadi besaran fisis. Pada penelitian ini

digunakan sensor ds18b20, sensor ini tahan terhadap air dengan tingkat

akurasi yang tinggi. Sensor ini memiliki 3 buah kaki dengan fungsi berbeda-

beda. Kaki pertama berfungsi sebagai sumber daya, kaki kedua berfungsi

sebagai jalur data, sedangkan kaki ketiga berfungsi sebagai ground seperti

pada Gambar 2.5 kaki sensor tersebut dibedakan menggunakan kabel warna

merah, kuning, dan hijau.

Page 31: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

11

Gambar 2.5 Sensor Suhu ds18b20

2.3.1 Karakteristik Sensor Suhu ds18b20

Sensor ini memiliki beberapa karakteristik, salah satunya adalah sebagai

berikut :

1. Pembacaan data dapat langsung dibaca ke dalam celcius

2. Faktor linier + 10mV/°C. dengan artian bahwa setiap perubahan suhu

1°C maka terjadi perubahan tegangan sebesar 10mV dan seterusnya

3. Tingkat akurasi 0,5°C saat suhu kamar (25°C)

4. Rentang suhu antara -55°C sampai 150°C

5. Tegangan kerja sebesar 3 volt hingga 5,5 volt.

Tegangan ideal pada sensor memiliki perbandingan 100°C sama dengan 1

volt. Sensor ini dapat beroperasi menggunakan power supply tunggal dan

bisa dihubungkan dengan arduino sebagai antar muka (interface) rangkaian

kontrol [9].

Sensor suhu ds18b20 juga merupakan jenis sensor digital sehingga untuk

dapat menggunakannya diperlukan proses perubahan Analog-to-digital

Page 32: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

12

converter (ADC). Untuk melakukan perubahan nilai kedalam ADC dapat

menggunakan persamaan (2.4) berikut :

Data_ADC = (Vin/Vref) x maksimal_data (2.4)

Dimana :

Vin = tegangan input analog

Vref = tegangan refrensi

Data_ADC = data yang terbaca pada pin IC

Maksimal_data = nilai bit pada IC

Untuk mengkonversi nilai tegangan menjadi nilai suhu bisa menggunakan

persamaan (2.5) berikut :

T= (Vin x Sensitivitas) (2.5)

2.3.2 Prinsip Kerja Sensor Suhu ds18b20

Pada dasarnya sensor ini bekerja dengan tegangan antara 3-5.5V yang

dipasangkan pada kaki 1 atau kabel merah, untuk ground dipasangkan pada

kaki 2 atau kabel hitam, dan untuk kaki nomer 3 atau kabel warna biru dapat

dipasangkan pada pin arduino. Sensor akan membaca suhu apabila

mendapatkan tegangan pada kaki 1 dan selanjutnya mengirimkan data single

bus dari kaki nomer 3 dikirimkan menuju arduino. Pada sensor ini

dipasangkan sebuah resistor pull-up sebagai pengaman data yang

dihubungkan antara kaki 1 dan kaki 3 sensor. Untuk menentukan nilai

resistor digunakan persamaan hukum ohm sebagai berikut:

Page 33: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

13

V= I x R (2.6)

Dari persamaan (2.6) dapat dicari nilai resistor sebagai berikut:

(2.7)

Dimana:

V = tegangan refrensi sensor dengan satuan Volt (V)

I = Arus kerja sensor dengan satuan Ampere (A)

R = nilai hambatan sensor dengan satuan Ohm (Ω)

2.4 Arduino

Arduino dapat dikatakan sebagai sebuah platform elektronik yang open

source, berbasis pada perangkat lunak dan perangkat keras yang fleksibel

dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk seniman, desainer, penggemar

dan semua orang yang tertarik dalam membuat sebuah objek atau lingkaran

yang interaktif [10].

Arduino tersusun dari 14 pin digital input/output dimana 6 buah pin

memiliki fungsi sebagai output PWM, dan 6 buah pin input analog. Bahasa

yang dipakai dalam pemrograman ini hampir sama dengan bahasa

pemrograman C.

Page 34: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

14

Gambar 2.6 Arduino Uno R3

2.5 Jantung

Jantung merupakan organ vital yang berada didalam tubuh manusia dengan

fungsi sebagai pompa darah keseluruh tubuh melewati sistem peredaran

darah. Jantung manusia memiliki ukuran sebesar kepala tangan yang besar

dan berat antara 9-12 ons (250 dan 350 gram). Jantung tersusun dari empat

ruang yaitu dua ruangan atas (atrium) dan dua dibawah (ventrikel). Atrium

kanan dan ventrikel kanan membentuk jantung kiri yang dibatasi oleh otot

dinding yang disebut septum. Anatomi jantung manusia dapat dilihat pada

Gambar 2.7.

Denyut jantung pada manusia normal berada diantara 60-100 denyut per

menit. Cara untuk melihat kondisii jantung pada keadaan normal adalah

dengan menentukan frekuensi detak jantung dalam satuan beat per minute (bpm).

Page 35: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

15

Gambar 2.7 Anatomi Jantung Manusia [11]

2.5.1 Cara Kerja Jantung

Dalam memompa dan memasok darah dari jantung menuju keseluruh

tubuh tidaklah sederhana. Di awali dengan darah yang mengaliir dari

pembulu darah menuju atrium kanan, kemudian aliran darah tersebut

dialirkan kembali menuju ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan darah

diteruskan menuju paru-paru untuk proses pertukaran karbon dioksida

menjadi oksigen. Kemudian darah yang telah dipenuhi oksigen akan

mengalir kembali menuju atrium dan ventrikel kiri yang selanjutnya proses

terakhir adalah mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Katup pada Jantung

memiliki fungsi sebagai pengatur aliran darah dengan tepat. Katup yang

mampu membantu darah mengalir dari atrium menuju ventrikel adalah

katup mitral dan tricuspid. Sedangkan katup yang memiliki fungsi sebagai

pengendali darah yang keluar dari jantung disebut katup aorta dan katup

pulmonari. Keempat katup tersebut mampu menjaga darah terus bergerak

maju satu arah [12].

Page 36: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

16

2.5.2 Sistem Konduksi Jantung

Jantung akan berdenyut ketika listrik/impuls mengalir sejauh jalur

konduksi jantung. Hal ini berakibat otot pada jantung berkontraksi

sehingga menyebabkan terjadinya pemompaan darah pada jantung.

Jantung memiliki sifat-sifat khusus yang berfungsi sebagai penghantar

daya listrik, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Automatisasi, merupakan kemampuan dalam membuat suatu impuls

secara spontan,

2. Irama, merupakan proses membuat impuls yang teratur,

3. Daya konduksi, merupakan sebuah proses menyalurkan impuls,

4. Dan daya rangsang, yaitu kemampuan bereaksi terhadap rangsangan.

Sistem penghantar impuls tersebut akibat sifat-sifat khusus pada jantung

yang disebut dengan sistem konduksi jantung [13].

2.6 Suhu Tubuh

Suhu merupakan kondisi dimana kulit menyatakan keseimbangan antara

panas yang diciptakan oleh tubuh dengan panas yang dikeluarkan tubuh.

Suhu tubuh terendah terjadi pada waktu pagi hari dan meningkat seiring

waktu. Suhu tubuh seseorang mempunyai perbedaan jika diukur pada area

yang berbeda. Suhu tubuh yang berlebih dapat menimbulkan stress pada

organ-organ yang penting [14].

Nilai suhu tubuh didefinisikan oleh dua skala, yaitu ; skala Fahrenheit, yang

digambarkan dengan °F (derajat Fahrenheit) dan skala Celcius ditunjukan

dengan °C (derajat Celcius). Rentang suhu normal rata-rata adalah 36 °C –

38 °C. Pada usia remaja suhu tubuh cenderung lebih tinggi dari pada usia

Page 37: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

17

dewasa, sehingga potensi terjadinya kejang-kejang sangat besar. Hal ini

karena tingkat kematangan pada mekanisme pengaturan suhu tubuh belum

sempurna [14].

Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya perubahan suhu tubuh adalah

sebagai berikut :

a. Usia, faktor usia berpengaruh dalam perubahan suhu ini contohnya

terjadi pada bayi dan balita. Hal ini disebabkan karena belum terjadinya

sistem pengaturan suhu pada bayi dan balita.

b. Olahraga, merupakan aktivitas otot yang membutuhkan darah sangat

banyak untuk meningkatkan pemisahan lemak dan karbohidrat, sehingga

hal ini menimbulkan perubahan suhu tubuh. Berjalan kaki merupakan

salah satu olahraga berat yang dapat meningkatkan suhu tubuh hingga

41°C

c. Kadar hormon, biasanya terjadi pada wanita yang mengalami fluktuasi.

Hal ini diakibatkan karena perbedaan hormonal saat masa menstruasi

dimana kadar progesteron turun dan naik sesuai siklus menstruasi.

Perubahan suhu ini juga dapat melihat masa subur seorang wanita.

d. Stres, merupakan salah satu faktor yang bisa membuat suhu tubuh

meningkat akibat stimulasi hormonal dan syaraf. Metabolisme tubuh

dipengaruhi oleh perubahan fisiologi [15].

Page 38: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

18

2.7 EKG

EKG merupakan singkatan dari elektrokardiograf, elektrokardiografi, dan

elektrokardiogram, tergantung penggunaan kata dan fungsinya [16]. Cara

untuk mengetahui kinerja otot jantung yang diakibatkan oleh sebuah

aktvitas listrik otot jantung dan dirasakan pada permukaan kulit tubuh

disebut Elektrokardiografi. Hal itu memudahkan seseorang dalam

mendiagnosis abnormalitas jantung dan perubahan fungsi jantung tersebut.

Otot jantung tersusun dari serabut-serabut otot yang memiliki muatan listrik,

hal ini karena otot jantung mengalirkan ion Natrium ke dalam sel tubuh

yang mengakibatkan ion Natrium ini mengalami siklus.

Sinoatrial node (SA node) dan atrioventicular node (AV node)

menghasilkan sebuah bioelektris jantung yang kemudian berjalan melalui

sel-sel konduksi yang disebut berkas HIS atau serat purkinje, kemudian

bioelektris kembali berjalan ke seluruh bagian jantung sehingga terbentuk

sinyal kompleks EKG pada permukaan tubuh. Gambar 2.8 menunjukan

proses terjadinya aliran darah yang mengakibatkan jantung berdenyut.

Gambar 2.8 Denyutan jantung menghasilkan grafik EKG [17].

Page 39: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

19

2.7.1 Elektrokardiograf

Elektrokardiograf merupakan sebuah sinyal yang disebabkan adanya

aktivitas listrik pada otot jantung, dimana hasilnya berupa grafik yang

tersusun dari beberapa segmen[17]. Elektrokardiograf terbagi dalam

beberapa cara tergantung dari banyaknya saluran (channel) pencatat seperti

single, triple maupun multiple channel. Elektrokardiograf juga dilengkapi

dengan beberapa tombol seperti automatic P wave, standardization control

device, baseline stabilizer, centering device yang masing-masing berfungsi

sebagai pengatur kecepatan rekaman, voltase, dan waktu pencatatan

2.7.2 Elektrokardiogram

Merupakan alat medis yang dipakai untuk mencatat beda potensial

bioelektris pada tubuh akibat proses depolarisasi-repolarisasi secara

kontinyu sehingga terbentuk pola denyut jantung. Elektrokardiogram dicatat

menggunakan sebuah kertas grafik dengan garis kecil berukuran 1x1 mm

dan garis besar 5x5 mm yang berjalan secara vertikal dan horizontal. Grafik

tersebut menyatakan tegangan listrik terhadap waktu, dimana kecepatan

pengukuran mesin mulai dari 25 mm/detik hingga 50 mm/detik, dengan

penggunaannya disesuaikan kebutuhan. Untuk kecepatan 25 mm/detik,

frekuensi jantung dapat diperkirakan agar menghasilkan gelombang P, Q, R,

S, dan T, dimana pada kertas grafik setiap 1 mm mewakili tegangan 0,1 mV

(pada sumbu vertikal) dengan waktu 0,04 detik (pada sumbu horizontal).

Agar memudahkan pengukuran gelombang P, kompleks QRS, dan

gelombang T dibutuhkan kecepatan 50mm/detik dan pada kertas grafik

Page 40: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

20

EKG, setiap 1 mm mewakili tegangan sebesar 0,5 mV (pada sumbu

vertikal) dengan waktu 0,02 detik agar menghasilkan gelombang P, Q, R, S,

dan T [18]. Untuk menghitung nilai frekuensi detak jantung (heart rate)

digunakan persamaan berikut :

HR = jumlah QRS x 10 (2.8)

2.7.3 Karakteristik dan Parameter Pada Elektrokardiogram

Sinyal EKG terdiri dari beberapa gelombang salah satunya adalah gelombag

P, gelombang QRS, dan gelombang T. Dimana gelombang P terjadi akibat

fase depolarisasi dari atria miokardium. Gelombang QRS terjadi akibat fase

depolarisasi dari ventrikel sedangkan gelombang T terjadi pada fase

repolarisasi dari ventrikel. Bentuk gelombang normal EKG dapat dilihat

pada Gambar 2.9 dimana gelombang ini dapat digunakan sebagai

mendeteksi kelainan jantung atau aritmia (arrhythmia) [19].

Gambar 2.9 Bentuk gelombang P, kompleks QRS, gelombang T

Page 41: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

21

Untuk pembacaan parameter EKG bisa dilakukan dalam semua sadapan.

Namun sandapan yang biasa dipakai adalah sadapan Lead II hal ini karena

sadapan Lead II ini searah dengan jantung, sehingga pembacaan EKG dapat

mudah dibaca[14]. Arah grafik gelombang P, Q, R, S, dan T ditentukan

pada proses depolarasasi dan repolarisasi impuls listrik pada jantung.

Proses terbentuknya sinyal EKG yang tersusun dari gelombang P, kompleks

QRS, dan gelombang T dapat dilihat pada Tabel 2.1 [20].

Tabel 2.1. Proses terjadinya sinyal rekama EKG pada subyek sehat

Defleksi

Deskripsi

Gelombang P

defleksi positif (dengan amplitude < 0,3mV)

Interval PR

Jarak antara gelombang P dengan awal kompleks QRS; pengukuran

waktu antara gelombang depolarisasi dari atrium ke vemtrikel yang

mempunyai durasi 0,12-0,2 detik.

Interval QRS

Gelombang Q; defleksi negative (amplitude 25% dari gelombang R);

Gelombang R; defleksi positif (amplitude 1,6-3mV); Gelombang S;

defleksi negative (amplitude 0,1-0,5mV) setelah gelombang R

Segmen ST

Jarak antara gelombang S dan gelombang T;

pengukuran waktu antara depolarisasi ventrikel dan awal

repolarisasi ventrikel dengan durasi 0,05-0,15 detik

Gelombang T

Lengkung positif setelah QRS yang menggambarkan repolarisasi

ventrikel dengan amplitude 0,1-0,5 mV)

Interval QT

Pengukuran waktu dari awal QRS sampai akhir gelombang T yang

merepresentasikan aktivitas ventrikel yang berdurasi 0,35-0,44 detik

Page 42: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

22

2.7.4 Sadapan Pada Elektrokardiogram (EKG)

Sadapan pada EKG memiliki 2 arti yaitu mengacu pada kabel yang

terhubung pada elektroda ke elektrokardiogram, atau gabungan elektroda

yang mengakibatkan garis khayal pada tubuh dimana sinyal listrik terukur.

Sadapan EKG berfungsi untuk melihat sudut pandang jantung agar terbaca

dengan jelas. Terdapat dua jenis sadapan pada EKG yaitu sadapan Bipolar

dan sadapan Unipolar [21].

1. Sadapan Bipolar (I,II,III)

Sadapan bipolar merupakan sadapan yang merekam beda potensial dari 2

elektroda. Posisi jantung terlihat searah vertcal dan horizontal (atas ke

bawah dan kesamping). Hal ini karena adanya gaya listrik dari jantung dan

melewati kabel-kabel elektroda yang dipasangkan pada tangan dan kaki.

Masing-masing RA (right arm), LA (left arm), RF (right foot, LF (left

foot)). Sadapan Bipolar ini menghasilkan tiga jenis lead yaitu lead I, II, dan

III. Ketiga sadapan ini dinamakan sebagai segitiga sama sisi yang biasa

disebut sebagai segitiga Einthoven [18].

Sadapan I muatan antara RA negative (-) dan LA positif (+)

mengakibatkan beda potensial, sehingga arah listrik jantung bergerak

menuju sudut 0°. Dengan begitu bagian literal jantung dapat

digambarkan oleh sadapan I.

Sadapan II muatan antara RA negative (-) dan LF positif (+)

mengakibatkan beda potensial, sehingga mengakibatkan arah listrik yang

Page 43: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

23

dihasilkan jantung bergerak sebesar +60° dengan begitu bagian inferor

jantung dapat digambarkan dari sadapan II.

Sadapan III muatan antara LA yang bermuatan negative (-) dan RF yang

bermuatan positif (-) mengakibatkan terjadinya beda potensial, sehingga

mengakibatkan arah listrik jantung bergerak sebesar sudut + 120°.

Dengan begitu bagian inferor jantung dapat digambarkanb oleh sadapan

III

Gambar 2.10 sadapan Bipolar

2. Sadapan Unipolar

Unipolar Ekstremitas

Merupakan sandapan yang merekam beda potensial pada satu titik. Sadapan

ini dipasangkan pada kedua kaki dan tangan yang disambungkan dengan

kabel seperti sadapan bipolar. Sudut pandang terhadap jantung disebebkan

oleh vektor dari sadapan unipolar.

Page 44: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

24

Sadapan aVL muatan pada LA positif (+) dengan RA dan LF yang dibuat

indiferent mengakibatkan beda potensial sehingga mengakibatkan listrik

bergerak ke arah -30o

(sudutnya ke arah literal kiri). Dengan begitu, bagian

literal jantung dapat digambarkan juga oleh sadapan aVL.

Sadapan aVF muatan pada LF positif (+) dengan RA dan LF dibuat

indiferent mengakibatkan beda potensial listrik sehingga mengakibatkan

listrik bergerak ke arah +90o

(inferor). Dengan begitu bagian inferor jantung

dapat digambarkan oleh sadapan aVF

Sadapan aVR muatan pada RA positif (+) dengan LA dan LF yang dibuat

indifferent mengakibatkan beda potensial, sehingga arah listrik bergerak ke

arah -150o (ekstrem) berlawanan dengan arah jantung.

Untuk melihat kelainan jantung dengan sempurna, maka diperlukan sadapan

tambahan berupa sadapan prekordial hal ini karena sadapan bipolar dan

unipolar ekstremitas tidak cukup sempurna untuk meihat adanya kelainan

di seluruh jantung[21].

Gambar 2.11 Sadapan Unipolar Ekstremitas

Page 45: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

25

Unipolar Prekordial

Sadapan unipolar precordial terjadi karena adanya beda potensial listrik

pada elektroda eksplorasi yang dipasangkan pada dada. Elektroda indiferent

(potensial 0) terjadi akibat pengabungan 3 elektroda ekstremitas. Sadapan

ini melihat jantung secara horizontal (jantung bagian posterior, anterior,

lateral, septal dan ventrikel kanan).

Sadapan unipolar prekordial dapat diperlebar hingga ke posterior dan

ventrikel kanan guna melihat sudut jantung. Pada posterior ditambahkan

V7, V8, dan V9, sedangkan pada ventrikel kanan dapat ditambahkan dengan

V1, V2, V3, V4, V5, V6, V7, V8, V9.

Tabel 2.2 Sadapan Unipolar Prekordial

Penempatan elektroda

Daerah kiri

V1: Ruang interkiostal IV garis

ekternal kanan

V2: Ruang interkiostal IV garis

ekstemal kiri

V3: antara V2 dan V3

V4: Ruang interkiostal V

midcavikula kiri

V5: lurus denganV4 garis

aksilia depan

V6: lurus dengan V4 garis mid

aksilia kiri

Bagian posteror

V7: Ruang interkiostal V garis

aksilia posteror kiri

V8: Ruang interkiostal V garis

Page 46: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

26

kapula posterior kiri

V9: Ruang interkostal V

samping kiri tulangg belakang

Daerah kanan

V1R diletakkan seperti V1

V2R diletakkan seperti V2.

V3R: Antar V1-V4R

V4R:Ruang interkiostal ke-5

garis midkavikula kanan

V5R:Ruang interkiostal ke-5

antara V4R-V5R

V6R: ke-5 garis mid aksila

kanan

Sebelum bagian posterior (V7-V9) dipasang, semua sadapan prekordial dari

V1-V6 terlebih dulu dilepas dari dinding dada. Selanjutnya, untuk sadapan

V7-V9 dapat digunakan sadapan prekordial mana pun (elektroda prekordial

V1-V3 atau V3-V6 sesuai keinginan) [22].

Page 47: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

III. METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Pada penelitian ini digunakan beberapa komponen agar menjadi sebuah

sistem, salah satunya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah Kegunaan

1. Arduino ATmega 2560 1 buah Sebagai pusat pengendali

sistem

2. EKG AD8232 1 set Sebagai pemantau detak

jantung

3. Sensor DS18B20 1 buah Sebagai pemantau kondisi

suhu tubuh

4. Baterai 9V 1 buah Sebagai catu daya

5. Kabel jumper 2 set Sebagai penghubung

rangkaian

6. Laptop HP-14 core i3 1 buah Sebagai media untuk

melakukan pemrograman

terhadap arduino

7. Perangkat lunak Arduino

IDE

Sebagai perangkat lunak

pemrograman arduino

8. Perangkat lunak Labview Sebagai perangkat lunak

untuk menampilkan grafik

sensor

Page 48: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

28

3.2 Spesifikasi Sistem

Spesifikasi dari sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

1. Sistem mampu melakukan pemantauan kondisi suhu tubuh dan detak

jantung manusia, dimana untuk pengukuran suhu digunakan sensor

ds18b20 dan untuk mengukur detak jantung digunakan sensor elektroda

EKG ad8232, dan kemudian Arduino UNO R3 berfungsi untuk

mengolah data yang didapat dari sensor.

2. Data yang sudah di dapatkan pada arduino selanjutnya akan ditransfer

menuju laptop/PC dengan serial USB umtuk ditampilkan pada

perangkat lunak LabVIEW.

3. Di dalam perangkat lunak LabVIEW, data tersebut diolah kembali agar

dapat ditampilkan dalam bentuk grafik secara realtime supaya mudah

dipahami.

3.3 Metode Penelitian

Sistem pemantauan kondisi kesehatan ini akan memiliki beberapa tahapan

dalam pelaksanaannya, dimana akan dijelaskan pada diagram alir

penelitian pada Gambar 3.1 berikut :

Page 49: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

29

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

3.4 Studi Literatur

Pada tahap studi literatur ini penulis melakukan kajian mengenai rancang

bangun sistem instrumentasi pemantauan suhu tubuh dan detak jantung

yang dimana penelitian ini difokuskan pada rancang bangun sistem

instrumentasi detak jantung menggunakan sensor EKG ad8232 yang

dihubungkan dengan kabel serial sebagai komunikasi antara

mikrokontroller dengan LabVIEW sebagai penampil data.

Page 50: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

30

3.5 Perancangan Kerja Sistem

Gambar 3.2. Diagram Blok sistem

Perancangan kerja sistem instrumentasi Elektrokardiogram secara umum

yaitu sensor elektroda melakukan pembacaan terhadap detak jantung dan

mengirimkan data ke arduino yang kemudian akan diolah, kemudian

arduino mengirimkan data ke Laptop melalui USB serial.

Tahapan perancangan kerja sistem adalah sebagai berikut:

1. Sensor dapat melakukan pembacaan terhadap detak jantung pada tubuh

menggunakan sensor elektroda kemudian sinyal yang ditangkap diolah

menggunakan modul EKG ad8232 untuk dilakukan proses penguatan

sinyal agar dapat dibaca. Untuk menangkap sinyal yang dikeluarkan

jantung diperlukan teknik sadapan dalam hal ini teknik sadapan yang

digunakan adalah sadapan bipolar atau lebih dikenal dengan aturan

segitiga einthoven dan sensor suhu ds18b20 untuk membaca nilai suhu

Mikrokontroller

Arduino UNO R3

Catu Daya

Sensor Elektroda (Modul EKG

ad8232)

Sensor Suhu

(ds18b20)

Personal

Computer

Page 51: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

31

tubuh. Kemudian data tersebut dikirimkan menuju mikrokontroler

arduino Uno R3 untuk diolah.

2. Selanjutnya data tersebut dikirimkan menuju laptop/PC yang terhubung

dengan perangkat lunak LabVIEW melalui serial USB dan ditampilkan

secara realtime dalam bentuk grafik

Page 52: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

sss

Page 53: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarakan penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan beberapa

kesimpulan diantaranya sebagai berikut :

1. Telah terrealisasi sistem pemantauan suhu tubuh dengan rata-rata

kesalahan sebesar 0,16 ⁰ C dengan perbandingan menggunakan

termometer digital

2. Telah terealisasi sistem pemantauan elektrokardiogram menggunakan

modul EKG ad8232 dengan puncak gelombang tertinggi sebesar 5mV.

3. Telah terealisasi sistem pemantauan kondisi kesehatan secara real time

melalui media personal computer (PC) dengan menggunakan perangkat

lunak LabVIEW.

5.2 SARAN

Saran dari penelitian ini adalah :

Pada penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan elektrode dengan

model yang lain, agar saat pengambilan data posisi elektrode tidak

bergeser pada tempatnya, serta penelitian ini bisa ditambahkan modul Wi-

Fi agar data yang didapat bisa ditampilkan pada web maupun berbasis

android.

Page 54: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wiratama,A.R. Dkk. 2015 "Rancang Bangun Telemonitoring Oximetry,

ECG dan Temperature Nirkabel," Universitas Airlangga, surabaya.

[2] Haryadi,E. 2012 "beberapa penyakit yang berkaitan dengan perubahan

suhu tubuh,". [Online]. Available: http://www.deherba.com/beberapa-

penyakit-disebabkan-adanya-perubahan-suhu-tubuh.html. [Accessed 19 08

2017].

[3] Haryanto dan Murthi,W.A.B. 2014 "Rancang Bangun Alat Ukur Detak

Jantung dan Suhu Tubuh Manusia Berbasis Mikrokontroler ATmega16,"

Ilmiah Go Infotech, vol. 20 No.1, p. 7.

[4] Permana,D. Dkk. 2015 "Desain Dan Implementasi Perancangan

Elektrokardiograf (Ekg) Berbasis Bluetooth," ALHAZEN Journal of

Physics, Vols. 2, No 1, p. 9.

[5] R. Uswarman.2017, "Desain dan Implementasi Elektrokardiogram (EKG)

Portable menggunakan Arduino," Rekayasa dan teknologi Elektro, Vols. 11,

No.1, p. 8.

[6] Mohanraj.T dan Keshore.S.N, Maret.2017 "Patient Monitoring System

Using LabVIEW," International Journal of Emerging Technology in

Computer Science & Electronics (IJETCSE), vol. Vol 24, no. 4, p. 5,.

[7] [Online]. Available: sir.stikom.edu/1936/4/BAB_III.pdf. [Accessed 22 mei

2018].

[8] Rifai.A dan Sulsityowati.D,2016, “Peningkatan Kemampuan Interpretasi

Electrocardiogram (ECG) Perawat Dengan Pembelajaran Pelatihan dan

Multimedia di RSUD DR.Soeratno Sragen,” Jurnal Terpadu Ilmu

Kesehatan, Vol. 6, No 1

[9] I. Maxim Integrated Products, "Datasheet DS18b20," 2015.

[10] M. Santoso. 2018 "Rancang Bangun Sistem Deteksi Kejatuhan Untuk

Lansia Berbasis Sensor Gyroscope Mpu6050," JURUSAN TEKNIK

ELEKTRO UNIVERSITAS LAMPUNG, LAMPUNG,.

[11] Sari.J. S. Semarang, 2015/2016. "Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi

Jantung Manusia," Universitas Muhammadiyah.

[12] dorland, "kamus kedokteran," 2002.

Page 55: RANCANG BANGUN INSTRUMENTASI PENGUKURANdigilib.unila.ac.id/55024/3/Skripsi Tanpa Pembahasan.pdf · 2018. 12. 27. · rancang bangun instrumentasi pengukuran elektrokardiogram dan

57

[13] Yanti, "sridianti.com," 15 07 2016. [Online]. Available:

http://www.sridianti.com/struktur-jantung-manusia.html. [Accessed 20 08

2017].

[14] Wangean.L, Lintong.F, Rumampuk.J. 2016 “Pengaruh Lamanya Paparan

Energi Panas terhadap Suhu Tubuh Dengan Metode Mandi Uap Pada

Wanita Dewasa,” Jurnal E-Biomedik Vol 4 No 1.

[15] Kukus.Y,Supit.W,Lintong.F. 2009 “Suhu Tubuh: Homeostasis dan Efek

Terhadap Kinerja Tubuh Manusia,” Jurnal Biomedik Vol 1 No 2

[16] Hadiyoso.S, 2014. "Multipoint to Point EKG Monitoring Berbasis Zigbee,"

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), no. 1907-5022, p.

5,

[17] Battgalia-Mayer,A.dan Guyton AC.2010. “textbook of Medical

Physiology”.

[18] Krisna.S, "Pedoman Untuk Perawat," in Interpretasi EKG, Jakarta, 2008.

[19] Halomoan.J. "Analisa Sinyal EKG dengan Metoda HRV (Heart Rate

Variability) pada Domain Waktu Aktivitas Berdiri dan Terlentang,"

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), p. 7, 2013.

[20] Imamfahrurrozi, 8 may 2012. [Online]. Available: http://imamfahrurrozi--

fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-46122-medical%20caring-

prosedur%20pemasangan%20ECG/EKG.html. [Accessed 3 agustus 2017].

[21] [Online]. Available: http://digilib.unila.ac.id/11269/4/Bab%202.pdf.

[Accessed 3 april 2018].

[22] Salli. S, "Health Monitoring System Using Wireless Sensor Network"

Int.Journal of Engineering research and Application, vol. 8, no. 1, p. 9,

2018.


Recommended