Transcript
Page 1: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

Proses dan Perbedaan antara Pembelahan Sel Mitosis dan Miosis*

Yehiel Flavius Kabanga**

102011063

E2

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

[email protected]

Pendahuluan

Jumlah sel dalam tubuh manusia diatur oleh pembelahan sel dan kematian sel. Semua

sel manusia, kecuali sel testis dan ovarium, membelah untuk memperbanyak jumlahnya

melalui proses mitosis, misalnya pada masa pertumbuhan, untuk memperbaiki kerusakan

jaringan kulit, untuk menggantikan sel-sel tua atau mati. Kematian sel menurunkan jumlah

sel. Sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup mengalami pembelahan sehingga bertambah

banyak. Pertambahan  jumlah sel inilah yang menyebabkan tubuh bertambah besar dan

tinggi. Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam

jaringan tubuh kita rusak, misalnya ketika kulit kita terluka, sel-sel pada jaringan tersebut

juga akan melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Sel merupakan

unit dasar semua makhluk hidup. Berbagai jenis aktivitas hidup yang berlangsung di dalam

tubuh organisme pada dasarnya berlangsung di dalam sel dengan mekanisme sistem yang

sangat harmonis. Aktivitas satu sel menunjang aktivitas sel yang lain membentuk suatu

sistem yang sangat harmonis untuk menunjang sebuah kehidupan yang fungsional.1 Makalah

ini di buat untuk mempelajari proses dan perbedaan pembelahan sel mitosis dan miosis yang

terjadi.

* Studi Literatur

* Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Page 2: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

Skenario

Amir kelas 1 SMP mempunyai kakak yang sedang kuliah di Fakultas Kedokteran. Amir

minta tolong kakaknya untuk membantu tugas sekolah tentang pembelahan sel yang terjadi

dalam tubuh. Amir tidak mengerti dengan jelas apa perbedaan mitosis dan meiosis.

Istilah-istilah yang tidak diketahui

Mitosis: Pembelahan sel yang terjadi pada sel somatik

Miosis: Pembelahan sel yang terjadi pada sel gonad

Rumusan masalah

Amir tidak mengerti dengan jelas perbedaan antara mitosi dan miosis

Hipotesis

Dengan mempelajari tentang pembelahan sel Amir menjadi lebih mengerti tentang perbedaan

mitosis dan miosis.

Sel

Sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Sebagian besar reaksi

kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel. Sel dan zat intraseluler

membentuk keseluruhan jaringan tubuh.2

Jumlah sel ada triliunan jumlah sel dalam tubuh manusia sebagai contoh jumlah total sel

darah merah dalam tubuh manusia dengan ukuran tubuh rata-rata adalah 25 triliun.

Bentuk sel :

1. Bentuk dasar dari sel yang diisolasikan adalah bulat seperti sel darah, sel lemak, dan

sel telur.

2. Bentuk sferikal dasar biasanya berubah karena spesialisasi sel berdasarkan fungsinya.

Contoh, sebuah sel saraf berbentuk seperti bintang dengan prosesus yang panjang

dengan sel otot polos berbentuk seperti spindel.

3. Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan permukaan.2

Page 3: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

Ukuran sel Sel tubuh manusia adalah sel mikroskopik yang berdiameter sekitar 10 mikron

dan 30 mikron.3

Fungsi sel dalam semua sel adalah sama yaitu :

1. Sel mempertahankan suatu barler yang  selektif  (membran plasma) diantara

sitoplasma dan lingkungan ekstraseluler. Semua zat yang masuk atau keluar harus

melalui barrier. Derivatif membran plasma yang melalui serangkaian pembungkus

kompleks. Membagi interior sel dan membentuknya menjadi banyak kompartemen

untuk aktivitas spesifik.

2. Sel yang berisi materi heredritas membawa instruksi dalam bentuk kode untuk proses

sintesis sebagian besar komponen selular. Materi heredritas ini sebelumnya di

gandakan melalui reproduksi sel, sehingga  setiap sel baru membawa satu set penuh

instruksi.

3. Sel melakukan aktivitas metabolik, yang dikatalis reaksi kimia sehingga terjadi proses

sintesis dan penguraian molekul organik.2,3

Jenis Sel

Manusia memiliki dua jenis sel yaitu yaitu sel somatik yang menyusun hampir seluruh tubuh

manusia, dan sel gamet atau sel gonad yang berfungsi untuk menjaga kelangsungan

keturunan.3

Sel gonad

sel-sel germinal/ sel gonad adalah sel-sel yang menimbulkan dalam gamet dari organisme

yang bereproduksi secara seksual. Pada banyak binatang, sel-sel germinal berasal dekat usus

dan bermigrasi dengan peningkatan gonad . Di sana, mereka mengalami pembelahan sel dari

dua jenis, mitosis dan meiosis,diikuti oleh diferensiasi selular ke dalam gamet dewasa,

baik telur atau sperma . Tidak seperti hewan, tumbuhan tidak memiliki garis kuman

disisihkan dalam pembangunan awal.3

Sel gamet terdiri atas sel sperma dan sel telur. Seperti juga sel somatik,  sel sperma dan sel

telur juga memiliki autosom atau kromosom seks. Hanya saja jumlahnya hanya setengah.

Pada sel sperma yang masak (spermatozoa) jumlah kromosomnya adalah haploid, maksudnya

tunggal tidak berpasangan. Jumlah keseluruhan kromosom sperma masak adalah 23 buah

Page 4: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

yang terdiri atas 22 buah autosom dan 1 buah seks kromosom. Seks kromosom pada sperma

bisa X bisa Y

Sementara itu jumlah keseluruhan kromosom sel telur masak (oosit) juga 23 buah yang terdiri

22 buah autosom dan 1 buah seks kromosom. Hanya saja seks kromosom yang dibawa oleh

sel telur hanyalah kromosom X saja.4

Sel somatis

Sel somatik adalah semua jenis sel yang membentuk suatu organisme, kecuali sel gamet

organisme tersebut. Kata somatik berasal dari bahasa Yunani sōma yang berarti tubuh.4Sel

somatik manusia mengandung 46 kromosom (23 pasang) yang terdiri dari 44 (22 pasang)

autosom, dan 2 (1 pasang) kromosom seks. Autosom yang berjumlah 22 pasang itu semuanya

tepat sama, dan diberi nama dengan urutan 1 hingga 22, sedangkan pasangan kromosom seks,

bisa sama bisa tidak. Kromosom seks dinamai X atau Y. Bila pasangan kromosom seks

seorang individu tersusun atas XX, secara genetik dia adalah wanita. Demikian bila pasangan

kromosom seks seorang individu terssebut adalah XY, secara genetik dia adalah pria.4

Pembelahan Sel

Pertumbuhan, pemulihan, pembaharuan, dalam semua organisme multisel tergantung pada

pembentukan sel baru oleh pembelahan sel yang ada. Ada dua jenis pembelahan sel yaitu

mitosis yang terjadi dalam sel somatik, dan meiosis yang hanya terdapat pada sel benih yang

berkembang dalam ovarium dan testis. Keduanya memiliki banyak kesamaan, tetapi berbeda

dalam perlakuan terhadap kromosom selama tahap awal pembelahan.5 Pembelahan sel terjadi

melalui tahap-tahap tertentu. Tujuan adanya tahap-tahap pembelahan sel adalah untuk

mengatur dan menjamin bahwa sel anakan menerima informasi genetic yang sama persis

dengan sel induknya. Jika tidak demikian, akan terjadi kelainan pada sel-sel anakan yang

dihasilkan. Terdapat 2 jenis pembelahan sel berdasarkan tempat pembelahan dan fasenya.5,6

Mitosis

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik

yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi

sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang

Page 5: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis

merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel.6

Siklus Sel

Kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel ke pembelahan berikutnya disebut siklus sel

atau daur sel. Siklus sel mencakup dua fase yaitu interfase dan fase mitosis atau fase

pembelahan.7

Tahap Interfase

Interfase dibagi menjadi 3 tahap :

1. Fase G1 : ketika sintesis makromolekul penting untuk duplikasi DNA dimulai.

2. Fase S : bila DNA diduplikasi.

3. Fase G2 : ketika sel mengalami persiapan untuk mitosis.6

Gap 1

Sel anak terbentuk selama mitosis memasuki fase G1. Selama tahap ini, sel-sel mensintesis

RNA , protein regulasi penting untuk replikasi DNA, dan enzim yang diperlukan untuk

melaksanakan kegiatan tersebut sintetis. Demikian, volume sel, dikurangi dengan membagi

sel dalam setengah sema mitosis, yang dikembalikan ke normal. Tambahan, yang nukleolus

adalah membangun kembali selama fase G1. Itu adalah selama ini bahwa mulai sentriol

menduplikasi diri, sebuah proses yang selesai dengan fase G2.8

Pemicu menginduksi sel untuk masuk ke siklus sel dapat :

1. Kekuatan mekanik (peregangan otot halus)

2. Cedera pada jaringan (iskemia)

3. Kematian sel

Semua insiden ini menyebabkan pelepasan ligan oleh sinyal sel-sel dalam jaringan yang

terlibat. Sering ligan ini adalah faktor pertumbuhan yang secara  tidak langsung menginduksi

eksprese proto-onkogen, gen yang bertanggung jawab untuk mengendalikan jalur proliferasi

sel.8

Page 6: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

Jelas ekspresi proto-onkogen harus sangat ketat diatur untuk mencegah proliferasi sel yang

tidak dinginkan dan tidak terkendali. Mutasi pada proto-onkogen yang memungkinkan sel

untuk melarikan diri kontrol dan membagi dalam mode bebas bertanggung jawab untuk

kanker banyak. Bermutasi seperti proto-onkogen dolkenal sebagai onkogen.8

Ligan dirancang untuk mendorong proliferasi mengikat protein reseptor sel permukaan sel

sasaran, maka sinyal ekstraseluler yang dirasakan pada permukaan sel ditransmutasikan

peristiwa intraseluler, sebagian besar yang melibatkan aktivasi berurutan dari riam

proteinkinases sitoplasma. Kinase ini mengaktifkan serangkaian faktor transkripsi

intranuklear yang mengatur ekspresi proto-onkogen, sehingga membelah sel. 8

Kemampuan sel untuk memulai dan mejukan melalui siklus sel diatur oleh kehadiran dan

interaksi dari sekelompok protein yang dikenal sebagai siklin terkait, dengan siklin kinase

bergantung spesifik (CDKs). Jadi :

Cyclin D, disintesis selama tahap G1 awal, mengikat CDK 4 serta CDK 6. Tambahan,

dalam fase E cyclin terlambat G1 disintesis dan mengikat CDK2. 3 kompleks, melalui

perantara lain, izin sel untuk masik dan kemajuan melalui fase S.

Cyclin mengikat CDK2 dan CDK1 dan kompleks ini memungkinkan sel untuk

meninggalkan fase S dan memasuki fase G2 dan merangsang pembentukan cyclin B.

Cyclin B mengikat CDK1 dan kompleks ini memungkinkan sel untuk meninggalkan

tahap G2 dan memasuki fase M. 8

Setelah siklin sudah menjalankan fungsi spesifik mereka, mereka memasuki jalur ubiquitin,

proteasome, dimana mereka terdegradasi kemolekul komponen mereka. Sel juga

menggunakan mekanisme kontrol kualitas, yang dikenal sebagai pos pemeriksaan, untuk

menjaga terhadap transisi awal antara fase. Pos pemeriksaan ini memastikan penyelesaian

teliti peristiwa penting, seperti pertumbuhan sel yang memadai, sintesis DNA yang benar,

dan segregasi kromosom yang tepat, sebelum memungkinkan sel untuk meninggalkan tahap

ini dari siklus sel. Sel menyelesaikan penundaan tersebut dalam perkembangan melalui sel

dengan mengaktifkan jalur lambat dan / atau dengan jalur mengaktifkan menekan.9

Mekanisme kontrol sebenarnya adalah jauh lebih terlibat dan rumit daripada nucleolus

memainkan peranan regulasi dalam siklus sel dengan protein eksekusi tertentu, fungsi mereka

sehingga menghambat.9

Page 7: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

Fase S

Selama fase S, fase sintetis dari siklus sel, genom diduplikasi, semua protein-nukleosida yang

diperlukan, termasuk histon, diimpor dan dimasukkan ke dalam molekul DNA, membentuk

materi kromatin. Sel sekarang berisi dua kali normal komplemen dari DNA-nya. Jumlah

DNA pada sel autosom dan kuman juga bervariasi. Autosomal sel mengandung jumlah (2n)

diploid DNA sebelum fase (S) sintetis dari siklus sel ketika jumlah (2n) diploid DNA

digandakan (4n) dalam persiapan untuk pembelahan sel. Sebaliknya, sel benih yang

diproduksi oleh meiosis memiliki nomor (1n) haploid DNA.8,9

Gap 2

Selama fase G2 , RNA dan protein penting untuk pembelahan sel disintesis, energi untuk

mitosis disimpan, tubulin disintesis untuk dirakit menjadi mikrotubulus yang diperlukan

untuk mitosis, replikasi DNA dianalisis untuk kemungkinan kesalahan, dan setiap kesalahan

tersebut diperbaiki.8,9

Fase pembelahan sel mitosis

  Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis

adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase,

dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak

hasil pembelahan.9

Kariokinesis

          Kariokinesis selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda – beda pada tiap fasenya.

Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung

adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol.9

Ciri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:

Profase

Tahap pertama dari mitosis, disebut profase. Sewaktu kumparan sedang dibentuk, kromosom

dalam nukleus, yang dalam fase interfase terdiri atas rangkaian kumparan longgar,

dipadatkan menjadi bentuk kromosom yang lebih mantap.6

Page 8: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

Prometafase

Selama fase ini, duri-duri mikrotubulus yang sedang tumbuh dari aster menusuk dan

memecahkan pembungkus nukleus. Pada waktu yang sama, berbagai mikrotubulus dari aster

melekat pada kromatid di sentromer, dimana kromatid yang berpasangan masih berkaitan

satu sama lain; tubulus kemudian menarik satu kromatid dari setiap pasang menuju satu

kutub sel dan pasangannya menuju kutub yang berlawanan.6

Metafase

Selama metafase kedua aster dari aparatus mitosis akan didorong lebih jauh lagi. Keadaan ini

diyakini karena duri-duri mikrotubulus dari kedua aster, dimana duri-duri tersebut saling

berinterdigitase satu sama lain untuk membentuk gelendong mitosis, sesungguhnya didorong

menjauhi satu sama lain. Ada alasan untuk mempercayai bahwa sejumlah kecil mplekul

protein kontraktil yang disebut “molekul motor” yang mugkin terdiri atas protein otot aktin,

akan meluas di antara duri-duri yang berurutan dan, dengan menggunakan kerja bertahap

seperti dalam otot, secara aktif akan menggeser duri masing-masing dalam arah yang

berlawanan. Secara bersamaan, kromatid ditarik dengan ketat oleh mikrotubulus ke bagian

pusat sel, tersusun membentuk lempeng ekuatorial dari gelendong mitosis.6

Anafase

Selama fase ini, kedua kromatid dari setiap kromosom ditarik terpisah pada sentromer.

Semua pasang 46 kromatid dipisahkan, membentuk dua perangkat 46 kromosom anak yang

terpisah. Satu dari perangkat ini ditarik menuju satu aster mitotik dan yang lain menuju aster

yang lain sewaktu kedua kutub yang berurutan dari sel yang membelah didorong menjauh.6

Telofase

Dalam telofase , kedua perangkat kromosom anak sekarang secara menyeluruh ditarik

menjauh. Kemudian aparatus mitosis menghilang , dan terbentuk sebuah membran nukleus

yang baru terbentuk di sekitar setiap perangkar kromosom. Membran ini dibentuk dari bagian

retikulum endoplasmik yang sudah terdapat di dalam sitoplasma. Segera setelah itu, sel akan

terjepit pada bagian pertengahan antara kedua nukleus. Proses ini disebabkan oleh cincin

kontraktil mikrofilamen yang terdiri atas aktin dan mungkin miosin, dua protein kontraktil

Page 9: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

otot, yang terbentuk pada persambungan dari sel yang baru terbentuk dan menjepitnya satu

sama lain. Pada tahap telofase sitokinesis telah terjadi.6

Sitokinesis

          Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui

terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.

Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan

menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti

sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan

terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel.

Pada sel hewan, sitokinesis terjadi dengan proses yang dikenal sebagai pembelahan. Tanda

pertama pembelahan ialah penampakan alur pembelahan, yang berawal dari pelekukan pada

permukaan sel di dekat daerah bekas pelat metafase lama. Pada sisi sitoplasmik alur ini

terdapat cincin kontraktil yang terdiri dari mikrofilamen aktin  yang berkaitan dengan

molekul protein miosin. Aktin dan miosin merupakan protein yang bertanggung jawab pula

atas kontraksi otot dan banyak tipe pergerakan sel lainnya. Kontraksi cincin mikrofilamen

dari sel yang membelah sama seperti penarikan tali pundi. Alur pembelahan ini semakin

dalam hingga dua sel anak yang terpisah sama sekali.4

Sitokinesis pada sel tumbuhan yang berdinding, mempunyai gejala yang berbeda. Tidak ada

alur pembelahan. Sebagai gantinya, selama telofase, vesikula yang diturunkan dari aparatus

golgi berpindah di sepanjang mikrotubula ke tengah-tengah sel , di mana vesikula itu bersatu,

dan menghasilkan pelat sel. Materi dinding sel yang dibawa dalam vesikula berkumpul pada

pelat yang terbentuk. Pelat sel ini membesar hingga membran di sekelilingnya bergabung

dengan membran plasma di sekeliling sel. Dua sel anak terbentuk dengan membran

plasmanya masing-masing. Sementara itu dinding sel baru telah terbentuk di antaranya.6

Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.6

Meiosis

Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel germinativum untuk menghasilkan

gamet pria dan wanita, yaitu masing-masing sperma dan sel telur. Meiosis memerlukan dua

pembelahan sel, meiosis I dan meiosis II, untuk mengurangi jumlah kromosom menjadi

jumlah haploid 23.10 Seperti pada mitosis, sel germinativum pria dan wanita (spermatosit dan

Page 10: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

oosit primer) pada awal meiosis I mereplikasi DNA mereka sehingga setiap ke-46 kromosom

tersebut digandakan menjadi sister chromatid. Namun, berbeda dengan mitosis, kromosom-

kromosom homolog kemudian bergabung membentuk pasangan-pasangan, suatu proses yang

disebut sinapsis. Pembentukan pasangan bersifat eksak dan titik demi titik kecuali kombinasi

XY. Pasangan-pasangan homolog kemudian berpisah menjadi dua sel anak. Segera

sesudahnya, terjadi meiosis II yang memisahkan kromosom ganda (sister chromatid) tersebut.

Karena itu, setiap gamet mengandung 23 kromosom.10 Meiosis berlangsung dalam dua

tingkatan, yaitu meiosis I dan meiosis II.6

Miosis I

Meiosis I (divisi reductional) memisahkan homolog pasang kromosom, sehingga mengurangi

jumlah dari diploid (2n) untuk haploid(1n). Dalam gametogenesis, ketika sel-sel germinal

berada dalam fase S dari siklus sel meiosis sebelumnya, jumlah DNA dua kali lipat menjadi

4n tetapi jumlah kromosom tetap pada 2n (46 kromosom).10

Crossover (tukar silang), suatu proses yang sangat penting dalam meiosis I, adalah pertukaran

segmen-segmen dkromatid antara pasangan kromosom yang homolog. Segmen-segmen

kromatin putus dan dipertukarkan sewaktu kromosom homolog memisah. Sewaktu terjadi

pemisahan, titik-titik pertukaran menyatu untuk sementara dan membentuk struktur seperti

huruf X. Umumnya terjadi sekitar 30 sampai 40 crossover (satu atau dua per kromosom)

antara gen-gen yang terpisah jauh di satu kromosom pada setiap pembelahan meiosis I.10

Fase miosis I

Profase I, dimulainya meiosis, dimulai setelah DNA telah dua kali lipat menjadi 4n dalam fase S. 3

Profase dari meiosis I bertahan lama dan dibagi ke dalam lima tahapsebagaiberikut:

1. Leptotene

kromosom individu, terdiri dari dua kromatid bergabung di sentromer, mulai

berkondensasi, membentuk helai panjang dalam nukleus, dimana kromatin berpilin.6

2. Zygotene

Proses dimana kromosom homolog menggandeng yang homolog di sebelah induk

betina sedangkan yang sebelah lain dari induk jantan. Pada beberapa tempat terjadi

persilangan (tunggal chiasma, jamak chiasmata) diantara kromosom tersebut.6

Page 11: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

3. Pakiten

Proses dimana kromosom homolog mengandeng rapat sepanjang lengannya, dari

pangkal ke ujung kromosom homolog yang membentuk tetrad.6

4. Diploten

Proses dimana kromosom membelah longitudinal, sehingga menjadi 2 kromatid.

Sentromer masih satu. Terjadi pula chiasmata timbul pindah silang fragmen

kromosom homolog ( crossing over ).6

5. Diakinesis adalah proses dimana kromatid mencapai pilinan maksimal sehingga

menjadi besar maksimal.6

Metafase I

Metafase I ditandai dengan homolog pasang kromosom, masing-masing terdiri dari untuk

kromatid, berbaris pada pelat khatulistiwaporosmeiosis. 3

Selama metafase I, kromosom homolog sejajarkan sebagai pasangan pada pelat khatulistiwa

aparatus gelendong secara acak, memastikan reshuffle berikutnya kromosom ibu dan

ayah. serat spindle menjadi melekat pada kinetochores kromosom. 3

Anafase I

Anafase I terbukti ketika pasang kromosom homolog mulai menarik terpisah, mulai migrasi

mereka ke kutub yang berlawanan dari sel. 3

Dalam anafase I, kromosom homolog bermigrasi dari satu sama lain, pergi ke kutub yang

berlawanan. Setiap kromosom masih terdiri dari dua kromatid.

 

Telofase I

Selama telofase I, kromosom migrasi, masing-masing terdiri dari dua kromatid, mencapai

kutub yang berlawanan. 3

Telofase I mirip dengan telofase mitosis. Kromosom mencapai kutub berlawanan, inti yang

direformasi dan sitokinesis terjadi, sehingga menimbulkan dua sel anak.Setiap sel memiliki

23 kromosom, yang haploid (Dalam) nomor, tetapi karena masing-masing kromosom terdiri

Page 12: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

dari dua kromatid, kandungan DNA masih diploid. Setiap dua sel anak yang baru dibentuk

memasuki meiosis II. 3

Miosis II

Profase I

Selaput inti hilang, sentriol mengganda dan pergi ke kutub yang bersebrangan inti. Kromatid

tiap kromomosom belum berpisah, karena sentromer masih satu. Kromatid tidak lagi

mengganda untuk kedua kalinya.6

Metafase II

Dinding inti menghilang lagi dan di bagian kutub dari setiap sel anakan terbentuk benang gelendong inti lagi. Kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang ekuator dari sel. Sentromer membelah dan pasangan kromosom homolog (semula disebut kromatid) memisahkan diri.6

Anafase II

Kromosom-kromosom bergerak ke masing-masing kutub sel. Sentromer tiap kromatid memebelah sehingga kromatid kembarannya lepas.6

Telofase II

Ini merupakan fase terakhir dari meiosis II. Terbentuklah 4 inti anakan, masing-masing memiliki sebuah kromatid dari tiap tetrad, sehingga jumlah kromosomnya haploid. Jadi selama meiosis II tiada lagi pembelahan reduksi, melainkan berlangsung pembelahan biasa.6

Tahap pembentukan spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses gametogenesis pada pria dengan cara pembelahan meiosis

dan mitosis. Spermatogenesis pada sperma biasa terjadi di epididimis. Sedangkan tempat

menyimpan sperma sementara, terletak di vas deferens.

Spermatogonium

Spermatogonium merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testis.

Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.

Page 13: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

Spermatosit primer

Spermatosit primer merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak terjadi

pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N kromatid.

Spermatosit sekunder

Spermatosit sekunder merupakan meiosis I dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi

pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan 1N

kromatid.

Spermatid

Spermatid merupakan meiosis II dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan

secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid.

Sperma

Sperma merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini terjadi

diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan merupakan tahap

sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.7

Tahap pembentukan oogenesis

Sel-Sel Kelamin Primordial

Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus

vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6

kehidupan intrauteri (dalam kandungan). Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium)

dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan

secara bersama-sama membentuk folikel primordial.

Folikel Primordial

Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan

sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan

intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada

Page 14: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de

Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.

Oogonium

Menghasilkan 2 anak sel kemudian menjadi oosit primer

Oosit Primer

Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom

merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX.

Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin.

Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.

Pembelahan Meiosis Pertama

Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai

sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan

terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar

dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder.

Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini

dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.

Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit

sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.

Oosit Sekunder

Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus

zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang akan berdiferensiasi

menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga badan polar dan satu ovum

masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara

normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai

mengalami perkembangan embrional. Dari oosit sekunder jika ada dibuahi oleh sperma maka

akan menjadi ovum.10

Page 15: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

Perbedaan Mitosis dan miosis

Tabel 1. Perbedaan Mitosi dan Miosis

No Perbedaan Mitosis Miosis

1 Tempat terjadi Pada sel somatis Pada sel gonad

2 Banyaknya pembelahan Satu kali Dua kali

3 Fase pembelahan Profase, metafase,

anafse, dan telofase

Meiosis I (profase I,

metafase I, anafase I,

telofase I), meiosis II

(profase II, metafase II,

anafase II, telofase II)

4 Hasil 2 sel anak 4 sel anak

5 Jumlah kromosom sel anak Sama dengan sel

induk 2n

Setengah dari sel induk 2n

menjadi 1n

6 Sifat sel anak Sama dengan sel

induk

Tidak sama dengan sel

induk

7 Tujuan Mengganti sel yang

rusak

Agar keturunanya memiliki

jumlah kromosom yang

sama dengan sel induknya

Page 16: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

Kesimpulan

Pada organisme multiseluler, sel memperbanyak diri melalui pembelahan sel, ini dilakukan

melalui tahapan mitosis dan meiosis. Pembelahan sel ini dilakukan pada masa pertumbuhan,

untuk memperbaiki kerusakan jaringan kulit, untuk menggantikan sel-sel tua atau mati.

Terdapat perbedaan antara mitosis dan meiosis dari mulai tempat terjadinya, jumlah anakan,

maupun jumlah kromosom dari sel.

Page 17: Proses Dan Perbedaan Antara Pembelahan Sel Mitosis Dan Miosis

Daftar Pustaka

1. Adnan dan Kaseng ES. Biologi, untuk SMA kelas XI IPA. Jakarta: Widya Utama;

2008.h.1.

2. Sloane E. Anatomi dan fsiologis untuk pemula. Jakarta : EGC; 2003.h.34-47, 56-90

3. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Sel germinal. Halaman ini terakhir

diubah pada tanggal 29 November 2010 jam 16:20.  Diunduh dari:

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://

en.wikipedia.org/wiki/Germ_cell, 13 desember 2011, Jam 16.48.

4. Sucahyono A. Merencanakan jenis kelamin anak. Jakarta : Elex Media Komputindo;

2009.h.11-8, 78-90.

5. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Sel somatik. Halaman ini terakhir

diubah pada 23:59, 1 Desember 2010. Diunduh dari :

http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_somatik, 13 desember 2011, Jam 18.48.

6. Priastini Rina, Hartono Budiman. Dasar biologi sel. Jakarta : Fakultas Kedokteran

Ukrida; 2011.h.26-37.

7. Aryulina D, Muslim C, Manaf S, dan Minarnani EW. Biologi 3. Jakarta :

Erlangga.h.106-109.

8. Corwin EJ. Patofisiologis. Ed. 3.  Jakarta : EGC; 2009.h.26-37.

9. Suryo. Genetika manusia. Cet. 5. Yogyakarta: Gajah Mada UPniversity ress;

2003.h.89-111.

10. Sumardjo D. Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran dan

program starta 1 fakultas bioeksakta. Jakarta : EGC; 2008.h.326


Recommended