Transcript
Page 1: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

 

PENINGKATAN APRESIASI SENI TARI NUSANTARA (TARI DAMBUS ) MELALUI  PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL  BERBANTUAN MEDIA   REKAMAN VIDEO

PADA SISWA KELAS VIII C SEMESTER 2  SMP NEGERI 8 PANGKALPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

 

MGMP GURU SENI BUDAYA KOTA PANGKALPINANG

OLEH

ASMAWATI S.Sos

NIP 1966091119892005

 

 

0

Page 2: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.  Latar Belakang Masalah

Seni tari merupakan salah satu unsur kebudayaan bangsa Indonesia yang

sangat diperhatikan oleh seluruh bangsa kita. Hal ini telah ditegaskan dalam UUD

1945 pasal 32, yang rumusannya sebagai berikut : (1) kebudayaan bangsa ialah

kebudayaan yang timbul sebagai sebuah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya.

(2) kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di

daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. (3)

Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adab, budaya dan persatuan,

dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat

memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta

mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu

sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya,

aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni.

Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni

yang berbasis budaya.

Pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena keunikan,

kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta

1

Page 3: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan

berekspresi/ berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,

“belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan

oleh mata pelajaran lain.

Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan

multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan

mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti

bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional

bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan,

pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan

secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural

mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan

kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan mancanegara. Hal

ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan

seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang

majemuk.

Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi

peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan

anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,

interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta

kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan

kecerdasan emosional.

2

Page 4: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

Bidang seni rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai

dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni budaya, aktivitas

berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian

pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh

melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam

konteks budaya masyarakat yang beragam. (BSNP /Permendiknas 22/ 2006).

Pendidikan seni tari tidak dipelajari secara sungguh-sungguh oleh sebagian

besar siswa, dengan berbagai alasan, seperti materi ujian nasional hanya beberapa

mata pelajaran saja, dan tidak termasuk pendidikan seni. Pembelajaran seni tari di

SMP cenderung menggunakan model konvensional yaitu guru memberikan

contoh ragam tari dengan demonstrasi, kemudian siswa diminta untuk menirukan,

sehingga harapan menjadikan siswa yang memiliki kompetensi untuk menuju

pengembangan yang kreatif belum tampak. Langkah-Iangkah tersebut kiranya

masih perlu diperkuat dengan strategi pembelajaran yang lebih tepat dan efektif,

inovatif, agar siswa dapat memahami konsep dan pentingnya seni budaya, dapat

menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya,  berkreativitas melalui seni

budaya serta mampu menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat

lokal, regional, maupun global. Dengan demikian akan lebih baik apabila lebih

banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman

berapresiasi seni melalui rekaman video, sehingga pembelajaran seni tari yang

diisyaratkan dalam kurikulum dapat tercapai.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengangkat permasalahan

dengan judul “Peningkatan Apresiasi Seni Tari Nusantara (Tari Dambus) Melalui 

3

Page 5: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual  Berbantuan Media   Rekaman Video Pada

Siswa Kelas VIII C Semester 2  SMP Negeri 8 Pangkalpinang  Tahun Pelajaran

2013/2014”

Dari latar bel.akang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.

Strategi pembelajaran seni tari cenderung bersifat tradisional dan berpusat pada

guru, kurang mengembangkan atau memberdayakan kreativitas siswa.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran penerapan model Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual  Berbantuan Media   Rekaman Video

2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran penerapan model Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual  Berbantuan Media   Rekaman Video

3. Bagaimana sistem evaluasi pembelajaran penerapan model Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual  Berbantuan Media   Rekaman Video

4. Bagaimana peningkatan apresiasi seni penerapan model Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual  Berbantuan Media   Rekaman Video

3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan:

4

Page 6: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

1. perencanaan pembelajaran penerapan model Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual  Berbantuan Media   Rekaman Video

2. proses pelaksanaan pembelajaran penerapan model Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual  Berbantuan Media   Rekaman Video

3. sistem evaluasi pembelajaran penerapan model Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual  Berbantuan Media   Rekaman Video

4. peningkatan apresiasi seni penerapan model Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual  Berbantuan Media   Rekaman Video

4. Manfaat Penelitian

Bagi guru :

1. Dapat meningkatkan pengembangan model pembelajaran dikelas

terutama pendekatakan pembelajaran kontekstual berbantuan

media rekaman video.

2. Dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat dikelas,

mengingat karakteristik siswa yang bermacam-macam.

Bagi Siswa :

1. Dapat meningkatkan apresiasi seni yang optimal pada mata pelajaran seni

tari.

2. Dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar seni tari Nusantara

Bagi Sekolah :

5

Page 7: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

1. Dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pengembangan program

sekolah.

2. dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian dalam menambah

ilmu pengetahuan dibidang pendidikan.

6

Page 8: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

1. Landasan Teori

a. Apresiasi

Pengertian apresiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penilaian

baik; penghargaan; misalnya terhadap karya-karya sastra ataupun karya seni.

Apresiasi berasal dari bahasa Inggris, appreciation yang berarti penghargaan yang

positif. Sedangkan pengertian apresiasi adalah kegiatan mengenali, menilai, dan

menghargai bobot seni atau nilai seni, biasanya apresiasi berupa hal yang positif

tetapi juga bisa yang negatif. Sasaran utama dalam kegiatan apresiasi adalah nilai

suatu karya seni. Secara umum kritik berarti mengamati, membandingkan, dan

mempertimbangkan. Tetapi dalam memberikan apresiasi, tidak boleh

mendasarkan pada suatu ikatan teman atau pemaksaan. Pemberian apresiasi harus

dengan setulus hati dan menurut penilaian aspek

(http://hilman2008.wordpress.com)

Pengertian apresiasi secara umum adalah suatu penghargaan atau penilaian

terhadap suatu karya tertentu, biasanya apresiasi berupa hal yang positif tetapi

juga bisa yang negatif. Apresiasi dibagi menjadi tiga, yakni kritik, pujian, dan

saran. Sementara itu, orang yang ahli dalam bidang apresiasi secara umum adalah

seorang kolektor atau pencinta suatu seni pada umumnya. Dari pengertian di atas

dapat di simpulkan bahwa apresiasi positif dapat diberikan kepada seseorang, atau

beberapa individu atau sebuah kelompok yang melakukan karya positif dengan

7

Page 9: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

suatu hal yang positif juga, atau sebaliknya. Apresiasi dapat dimaknai secara aktif

dan pasif. Apresiasi aktif yakni kegiatan apresiasi dengan melibatkan peserta

dalam kegiatan tertentu. Misalnya, seorang ikut menari, atau juga dapat ditempuh

dengan memberi tanggapan atau kritikan terhadap karya yang diamati. Apresiasi

pasif dapat dilakukan ketika seseorang menyaksikan pertunjukan tanpa ada

tindakan untuk mengkritik atau menilai pertunjukan tersebut.

Dalam penelitian ini yang akan dicoba untuk diterapkan adalah apresiasi seni

secara aktif. Adapun caranya adalah dalam pembelajaran Seni Tari, selain

pembelajaran secara demonstrasi juga akan disajikan rekaman video tentang tari-

tarian Nusantara.

Langkah- langkah dalam apresiasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. peserta didik mengamati tarian melalui rekaman vidio.

2. peserta didik berdiskusi tentang tarian yang di amati

3. peserta didik melakukan gerakan tari sesuai dengan tayangan video

Ketika pengalaman seperti ini dilakukan berulang-ulang maka diharapkan daya

apresiasi siswa terhadap seni tari semakin meningkat. Dengan meningkatnya daya

apresiasi siswa terhadap seni tari diharapkan dapat meningkatkan  pembelajaran

seni tari dikelas.

b. Apresiasi Seni

8

Page 10: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

Pengertian apresiasi Seni adalah menikmati, menghayati dan merasakan suatu

objek atau karya seni, lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan

mengerti dan peka terhadap segi-segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan

memaknai karya-karya tersebut. (http://fathiiyahzulfahnea.blogspot.co m )

Apresiai seni berarti kegiatan mengartikan dan menyadari sepenuhnya seluk beluk

karya seni serta menjadi sensitif terhadap gejala estetis dan artistik sehingga

mampu menikmati dan menilai karya tersebut secara semestinya. Dalam

mengapresiai, seorang penghayat sedang mencari pengalam estetis sehingga

motivasi yang muncul adalah motivasi pengalaman estetis.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa apresiasi seni adalah

menikmati, menghayati, merasakan dan mencermati karya seni sehingga

menyadari sepenuhnyaseluk beluk karya seni serta  menjadi sensitif terhadap

gejala estetis dan artistik.

c. Pengertian Seni

Menurut Ki Hajar Dewantara seni adalah segala perbuatan manusia yang

timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan

manusia. Menurut Bastomi seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika

yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan

rasa takjub dan haru. Menurut Enslikopedia Indonesia seni adalah penciptaan

segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau

mendengarnya.

( http://ufikmuckraker.wordpress.com )

9

Page 11: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian seni adalah

aktivitas batin yang timbul dari perasaan yang indah sehingga menghasilkan

ciptaan yang indah dan orang senang melihat dan menikmatinya.

d. Seni Tari

Seni tari merupakan salah satu bidang seni yang secara langsung

menggunakan tubuh manusia sebagai media, yang merupakan ungkapan nilai

keindahan dan nilai keluhuran lewat gerak dan sikap tubuh dengan penghayatan

seni. Keberadaan seni tari nusantara yang diwariskan hingga sekarang secara

sederhana dapat dikatakan selalu seiring dengan perkembangan masyarakat

pendukungnya. Menyadari agar seni tari tetap eksis maka pemerintah dan praktisi

seni memasukkan ide-ide baru untuk tetap dapat melestarikan budaya bangsa.

Maka disusunlah kurikulum untuk SMP yang disebut dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di

bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan

pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa

sekarang dan dimasa yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan

lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat MBS (Manajemen Berbasis

sekolah). Pengembangan KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004

(KBK) yang merupakan kurikulum operasional, disusun dan dilaksanakan oleh

masing-masing sekolah. Untuk membatasi apa yang disebut dengan tari maka

lahirlah bermacam-macam definisi tari. Definisi tersebut disusun oleh beberapa

tokoh seni tari atau bidang seni lain yang dalam hidupnya banyak berkecimpung

10

Page 12: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

dalam bidang seni tari. Wisnoe Wardhana (1960:3) menyatakan bahwa tari

adalah ekspresi estetis dalam gerak dengan media tubuh manusia.  Soedarsono

(1990) menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan

melalui gerak ritmis yang indah. Seorang ahli jiwa, mengatakan bahwa tari adalah

pernyataan gaya instigtif otot tentang suatu perasaan atau dengan kata lain tari

adalah kerja rasa manusia yang penyalurannya melewati otot-otot ( Crawky dalam

Wardhana, 1990). Dixon mengatakan bahwa tari adalah dialek jiwa. Dengan kata

lain tari adalah nilai-nilai kejiwaan yang tampak dalam gaya gerak (Dixon dalam

Wardhana, 1990).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

tari secara konseptual adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui

gerak ritmis yang indah. Faktor-faktor yang esensial untuk dimiliki atau dikuasai

oleh seorang penari sebagai persyaratannya adalah: pertama, kemampuan

peragaan, dan kedua adalah tentang kemampuan atau penguasaan kejiwaan.

e. Pendekatan Kontekstual

Kontekstual  merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan

membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya

terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan

kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan

fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. Pendekatan

kontektual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara

materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

11

Page 13: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya

dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

Komponen pembelajaran Kontekstual meliputi:

Konstruktivisme, konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan

membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan

tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya

diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Strategi

pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa

banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat pengetahuan.

Tanya jawab, dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh

guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara

berpikir siswa, seangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan.

Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa,

siswa dengan guru, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas.

Inkuiri, merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan/ konsep yang

bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian

membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab,

hipoteis, pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan.

Komunitas belajar, adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi

sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya

dapat berwujud dalam; pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta

12

Page 14: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas

di atasnya, beekrja dengan masyarakat.

Pemodelan, dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar

siswa dapat mencontoh, belajr atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang

diberikan. Guru memberi model tentang how to learn (cara belajar) dan guru

bukan satu-satunya model dapat diambil dari siswa berprestasi atau melalui media

cetak dan elektronik.

Refleksi, yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan

pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal yang sudah diketahui, dan

hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan.

Adapun realisasinya adalah; pertanyaan langsung tentang apa-apa yang

diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa

mengenai pembelajaran pada hari itu, diskusi dan hasil karya.

Penilaian otentik, prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan

(pengetahuan, ketrampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik

adalah pada; pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari

sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi di akhr periode, kemajuan belajar

dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada prosesnya dengan berbagai cara, menilai

pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa. (http://bandono.web.id )

f. Media RekamanVidio

           Media video merupakan media yang akrab di sekitar siswa dan guru.

Media video biasa disebut audio visual, artinya media ini merupakan gabungan

13

Page 15: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

antara suara dan gambar. Sesuai dengan sifatnya, media audio visual memiliki

banyak keunggulan dibandingkan dengan media lainnya. Secara fisik Video/VCD

pembelajaran merupakan program pembelajaran yang dikemas dalam kaset video

atau VCD dan disajikan dengan menggunakan peralatan VCD player atau TV

monitor serta LCD proyektor. Media audio visual dapat membuat konsep yang

abstrak menjadi lebih kongkrit, dapat menampilkan gerak yang dipercepat atau

diperlambat sehingga lebih mudah diamati, dapat menampilkan detail suatu benda

atau proses, serta membuat penyajian pembelajaran lebih menarik, sehingga

proses pembelajaran menjadi menyenangkan dalam pengembangannya

mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga program tersebut

memungkinkan peserta didik mencerna materi pelajaran secara lebih mudah dan

menarik. . (http://blog.video-sebagai-media-pembelajaran/mrdetail/12052)

 

14

Page 16: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP N 8 Pangkalpinang. Penelitian dilakukan di

sekolah sendiri akan mendapat dua keuntungan yaitu tidak perlu meninggalkan

tugas mengajar selama mengadakan penelitian dan dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran sendiri sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh siswa

dan guru.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah semester 2 tahun pelajaran 2013/

2014 yang dimulai bulan Februari 2014. Subjek penelitian pada saat itu tidak

mengalami banyak hambatan dalam belajar serta materi pembelajaran apresiasi

terhadap seni tari memang muncul pada semester 2 di kelas VIII.

3. Subyek Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas yang menjadi subjek penelitian adalah

siswa  kelas VIII C yang terdiri dari 30 siswa dengan komposisi  perempuan 16

siswa dan laki-laki 14 siswa.

15

Page 17: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

4. Sumber Data

Untuk mendapatkan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh

siswa kelas VIII C, administrasi guru yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar seni tari

yang diperoleh dari tes hasil belajar dan pengamatan yang diperoleh pada akhir

tindakan.

b. Alat Pengumpulan data

Sebagai alat pengukur dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berupa tes unjuk

kerja yang merupakan hasil dari pengamatan rekaman vidio seni tari Nusantara.

6. Analisis data

Hasil yang diperoleh berdasarkan tes yang dilakukan pada siklus I di bandingkan

dengan hasil siklus II. Kalau siklus I hasilnya kurang memuaskan, maka akan

dilanjutkan dengan siklus II sampai ada perubahan.

7. Indikator Kinerja

Capaian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah  capaian target sesuai KKM

= 70.

8. Prosedur Penelitian

16

Page 18: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

a) Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode tindakan kelas yang

terdiri dari dua siklus.

b) Langkah-langkah dalam siklus terdiri dari:

1. Perencanaan (Planning):

Membuat perencanaan tentang pembelajaran apresiasi seni. Menyiapkan

perangkat Video, perangkat pembelajaran( Silabus, RPP sesuai dengan SK, KD

seni tari) , bahan ajar, menciptakan skenario pembelajaran ,meyiapkan tempat

belajaran (aula), Siswa membentuk kelompok yang dibagi menjadi beberapa

kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang. Kelima orang siswa mempunyai

tingkat kemampuan yang berbeda.

2. Pelaksanaan (acting):

Pada saat proses pembelajaran berlangsung (1) guru mendiskusikan hal-hal

yang berkaitan dengan tari saman; (2) masing-masing kelompok mengamati tarian

yang ditayangkan melalui Video; (3) kemudian siswa melakukan gerak tari

tersebut secara kelompok tahap demi tahap, (4) Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil pengamatannya berupa gerak tari

3. Observasi

Guru melakukan pengamatan kondisi kelompok, aktivitas kelompok, kreativitas,

inovasi, kerjasama.

4. Refleksi (reflecting)

17

Page 19: PROPOSAL PTK  SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP KOTA PANGKALPINANG.docx

Merefleksikan  tindakan yang  telah dilakukan, yang didasari atas

perencanaan, pengamatan, observasi, bila tidak sesuai dengan indikator

keberhasilan maka perlu dilakukan  siklus berikutnya.

9. Indikator Keberhasilan

a. Penyusunan perencanaan pembelajaran dianggap berhasil jika hasil

penilaian teman sejawat telah mencapai kriteria baik untuk siklus III.

b. Indikator keberhasilan pada penelitian tindakan ini bila aktivitas

peserta didik yang diamati sebagai data pada proses pembelajaran, data

proses tersebut diambil dengan menggunakan lembar pengamatan atau

observasi dan dinyatakan berhasil jika keterlibatan siswa aktif dalam

melakukan pembelajaran mencapai ≥ 70 %.

c. Evaluasi yang dilakukan dikatakan berhasil dengan melihat aktivitas

siswa tepat untuk menilai proses dan hasil akhir jika aktivitas siswa

mencapai 70 %.

d. Nilai peserta didik yang memperoleh nilai minimal (KKM) > 70

jumlahnya mencapai ≥ 70 %, maka proses apresiasi dianggap berhasil,

tetapi apabila jumlah peserta didik yang mendapat nilai minimal 70

jumlahnya< 70% maka proses pembelajaran seni tari dianggap gagal

dan harus dilakukan perbaikan untuk menuju siklus kedua dan

seterusnya.

 

18


Recommended