Transcript
  • KONSEP SKRIPSI ARSITEKTUR

    PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANGBANDAR UDARA ABDUL RACHMAN SALEHMALANG

    ACHMAD JUNAL FAJRI / NIM : 10.22.062Pembimbing :Pembimbing I : Ir. Breeze Maringka, MSAPembimbing II : Ir. Suryo Tri Harjanto, MTOleh :

  • PENDAHULUANBAB ILatar BelakangKEBUTUHAN TRANSPORTASIBERKECEPATAN TINGGITRANSPORTASI UDARAKecepatan TinggiJarak MenengahJarak JauhMeningkatkan Ekonomi RegionalPertukaran Social Memenuhi Kebutuhan Yang Meningkat Terhadap Jasa Kargo ABAD 21

  • Bandar udaraBandar udara berperan sebagai urat nadi yang menunjang menggerakkan, dan mendorong pertumbuhan kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik, dan hankam daerah, karena fungsinya sebagai pintu gerbang daerah.Sektor transportasi udara juga ikut berperan dalam promosi :PariwisataPerkembangan perdagangan Menggerakkan laju perkembangan Mengantisipasi arus globalisasi.Selain berperan sebagai sarana transportasi, bandara diharapkan mampu untuk menjadi sebuah simbol atau gerbang selamat datang bagi para pengguna jasa dalam aspek transportasi udara, sehingga mampu menimbulkan kesan ikonik yang mencirikan tempat dimana bandara itu berdiri.DEKONSTRUKSI

  • KAJIAN PUSTAKABAB IIDEFINISI JUDULPengertian Terminal Penumpang Bandar UdaraTerminalTempat pengurusan naik turunnya penumpang dan bongkar muatan bagasi dan kargo dari kendaraan transportasi (Poerwardaminta, 1991:24).Terminal atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Didalamnya terdapat counter check-in, (CIQ, Canrantine Inmigration Custom) untuk bandara internasional, dan ruang tunggu serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui belalai atau selasar. Di bandara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga yang bisa dipindah-pindah (Horonjeff, 1993:2).Bandarudara

  • KESIMPULANTerminal penumpang bandar udara adalah prasarana transportasi di kawasan lapangan terbang di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang dan/atau pos, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

  • Klasifikasi Bandar Udara

    Di dalam UU no.1 tahun 2009 tentang penerbangan, menyebutkan 6 jenis bandar udara, yaitu: Bandar Udara Umum adalah bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan umum.Bandar Udara Khusus adalah bandar udara yang hanya digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha pokoknya. Bandar Udara Domestik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri. Bandar Udara Internasional adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri. Bandar Udara Pengumpul (hub) adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi.Bandar Udara Pengumpan (spoke) adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas.

  • Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 44/2002 pasal 1, bentuk layanan yang disediakan bandar udara dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : Bandar udara umum yang didefinisikan sebagai bandar udara yang melayani segala bentuk kepentingan umum atau lebih dikenal dengan bandar udara komersial. Bandar udara khusus yang didefinisikan sebagai bandar udara yang melayani segala sesuatu yang tidak dilayani pada bandar udara komersial, misal bandar udara khusus militer yang tentunya hanya akan dipakai oleh kalangan tertentu saja.

    Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 44/2002 pasal 7, penggunaan bandar udara dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : Bandar udara domestik yang definisikan sebagai bandar udara yang melayani penerbangan komersial di dalam negeri. Bandar udara internasional yang didefinisikan sebagai bandar udara yang melayani penerbangan komersial ke luar negeri

  • Robert Horonjeff, Perencanaan dan Perancangan Bandar UdaraKomponen Terminal Penumpang Bandar UdaraAkses masuk (Access Interface)Pemrosesan (Processing)Pertemuan dengan pesawat (flight interface)SirkulasiParkirAktifitas bongkar muatTiket & Check-in bagasiPengambilan bagasiPenyerahan nomor kursiLayanan inspeksi (CIQ)KeamananPengumpulan penumpangPengangkutan dari dan menuju pesawatBongkar muat bagasi (outbound baggage)

  • Akses Masuk (Access Interface)

    Akses masuk (Access Interface): Dimana perpindahan mode penumpang dari akses perjalanan ke komponen pemerosesan penumpang. Kegiatan dalam komponen ini:Akses masuk (Access Interface)SirkulasiAkses Jalan Utama Bandar Udara (Primary Airport Access Road)Akses Jalan Area Terminal (Terminal Area Access Road)Jalan Bagian Depan Terminal (Terminal Frontage Road)Jalan Memutar (Recirculation Road)Akses Pelayanan (Service Road)

    ParkirPenumpang pesawat Pengantar penumpangPengunjung lainOrang yang bekerja di bandar udaraMobil rental dan limosin (taxi)Orang yang memiliki urusan dengan penghuni bandar udara

    Aktifitas Bongkar MuatJalur lalu lintas kendaraan, jalur manuverPelataran depan terminal (Curb)RambuTitik check-in bagasi yang berada di sisi jalanBangunan terbuka, pintu masuk, dan keluarPenyebrangan untuk pejalan kaki

  • PEMROSESAN (PROCESSING)Dalam buku The Ralph M Parsons Company - The Apron & Terminal Building, gerai tiket penerbangan (Airline Ticket Counter/Office (ATO)) adalah lokasi utama bagi penumpang untuk menyelesaikan transaksi tiket (penyerahan nomor kursi) dan untuk check-in bagasi untuk keberangkatan. ATO terdiri atas gerai maskapai, sistem bagasi, area agen pelayanan, dan administrasi/ kantor.

    Pemrosesan (Processing)Tiket & Check-In Bagasi :LinearFlow-Through Counters

    Pengambilan Bagasi :Publik : untuk penumpang

    Non-publik : Personel maskapai untuk menurunkan bagasi dari kereta dan kontainer untuk mengambil peralatan atau sistem yang dapat digunakan di area publikKeamanan :Metode ManualMetode Peralatan (X-Ray)

    Layanan inspeksi (CIQ) :Bea CukaiImigrasiKarantina

  • PERTEMUAN DENGAN PESAWAT (FLIGHT INTERFACE)

    Pertemuan Dengan Pesawat (Flight Interface)Pengumpulan PenumpangRuang untuk satu atau lebih untuk pegawai maskapai untuk pengecekan tiketCheck-in bagasiRuang dudukRuang mengantri untuk boarding (3m didepan posisi pegawai maskapai) Area untuk menurunkan penumpang dari pesawatPengangkutan dari dan menuju pesawat Penggunaan Tangga: Tangga PesawatTangga Portabel: manual dan truk tanggaSuspended :Pengangkutan dengan Menggunakan GarbarataTransporterTipe BisTipe BandaraBongkar Muat BagasiManual (dapat menangani hingga 200 bagasi saat jam sibuk)Recirculation devices, accumulators, dan indexing belts (dapat menangani 150-1500 bagasi saat jam sibuk)Semi-automated sorting :Linear belt sorter (dapat menangani 300-800 bagasi saat jam sibuk)Tilt tray sorter (dapat menangani 800-5000 bagasi saat jam sibuk)Destination-coded vehicles (dapat menangani 1500-5000 bagasi saat jam sibuk.

  • Konsep Distribusi TerminalMenurut Robert Horonjeff dalam bukunya Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, dalam merencanakan bentuk sebuah bandar udara terdapat 2 konsep yaitu konsep distribusi secara horisontal dan vertikal.Konsep Distribusi Horisontal, Dalam buku Ernst dan Peter Neufert, Architects' Data, konsep distribusi horisontal dibagi menjadi 5 konsep, yaitu:Konsep Dermaga atau Jari (Pier)Konsep Satelit Konsep LinearKonsep TransporterKonsep Hybrid

  • Konsep Dermaga atau Jari (Pier)Konsep dermaga mempunyai pertemuan dengan pesawat di sepanjang dermaga yang menjulur dari daerah terminal utama. Letak pesawat biasanya diatur mengelilingi sumbu dermaga dalam suatu pengaturan sejajar atau hidung pesawat mengarah ke terminal (nose in). Konsep Distribusi Dermaga / JariSumber : Ernst Neufert, Data Arsitek jilid 2

  • Konsep Dermaga SatelitKonsep satelit terdiri dari sebuah gedung yang dikelilingi oleh pesawat yang terpisah dari terminal utama dan biasanya dicapai melalui penghubung (connector) yang terletak pada permukaan tanah, di bawah tanah, atau di atas tanah yang terpisah dari terminal dan biasanya diparkir dalam posisi melingkar atau sejajar mengelilingi satelitKonsep Distribusi SatelitSumber : Ernst Neufert, Data Arsitek jilid 2

  • Terminal linear sederhana terdiri dari sebuah ruangan tunggu bersama dan daerah pelayanan tiket dengan pintu ke luar menuju apron pesawat. Konsep ini cocok untuk bandar udara dengan tingkat kepadatan yang rendah.Konsep Dermaga LinearKonsep Distribusi LinearSumber : Ernst Neufert, Data Arsitek jilid 2

  • Pesawat dan fungsi-fungsi pelayanan pesawat dalam konsep transporter, letaknya terpisah dari terminal. Untuk mengangkut penumpang yang akan naik ke pesawat atau yang baru turun dari pesawat dari dan ke terminal, disediakan kendaraan khusus.

    Konsep Dermaga TransporterKonsep Distribusi TransporterSumber : Ernst Neufert, Data Arsitek jilid 2

  • Konsep ini adalah kombinasi dua atau lebih dari konsep-konsep yang telah disebutkan diatas. Contoh variasinya adalah hybrid angled pier, hybrid linear terminal, dan hybrid round pier terminal.

    Konsep Dermaga HybridKonsep Distribusi HybridSumber : Designing Airport Passenger Building for the 21st century: Matching Configuration and Internal Transport System

  • Konsep Distribusi TerminalKonsep distribusi vertikal adalah pemisahan tempat kegiatan pemrosesan utama dalam sebuah gedung terminal penumpang ke dalam beberapa tingkat bangunan, pada umumnya untuk memisahkan area kedatangan dengan area keberangkatan. Area kedatangan biasanya pada tingkat bawah (ground level) dan area keberangkatan pada tingkat atas (upper ground).Konsep Distribusi VertikalSumber : Robert Horonjeff, Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara jilid 2

  • Dalam buku The Airport Passenger Terminal karya Walter Hart terdapat tabel konsep yang menjelaskan jumlah penumpang pertahun mempengaruhi jumlah lantai bandar udara.

    Tabel Konsep Hubungan Jumlah Lantai Dengan Jumlah Penumpang PertahunSumber : The Airport Passenger Terminal

  • TemaDeconstructivism, atau deconstructivist architecture atau yang lazim disebut dekonstruksi hadir pada tahun 1970an melengkapi berbagai langgam arsitektur yang masuk dalam postmodernism atau langgam post-modern.Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan yang merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat arsitektur dari sisi yang lain. Secara substantif, metaphora dekonstruktif yang dilandasi oleh konsep filosofi-anti ini mempunyai ekspresi-ekspresi yang berada diantara pemahaman rasional dan irasional. Oleh karena itu pemahaman secara ilmiah saja tidaklah cukup, dituntut suatu kemampuan imajinasi. Kemampuan imajinasi memiliki kelemahan karena ketidak terbatasannya dan akan menjadi sesuatu yang esensial hanya apabila hasilnya bisa dikontrol dengan pemahaman. Tanpa terjadinya pemahaman, dekonstruksi dalam arsitektur adalah tidak mungkin ditelusuri. Berdasarkan empiris, dekonstruksi membawa bentuk-bentuk geometri yang cenderung berbentuk aneh. Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan penerimaan keabsolutan terhadap keaslian bentuk-bentuk geometri yang selama ini dikenal.

  • Esensi DekonstruksiBentukMakna dan SimbolKonsepKonsepBentuk

  • Ciri ciri Dekonstruksi :Bangunan yang tidak memiliki unsur logisbentuknya tidak berhubungan satu sama lainAbstrak jika dilihat dari segi visio sentries (pengutamaan indera penglihatan), karena dalam arsitektur, dekonstruksi mencoba mengangkat atau mengembangkan potensi indra yang lain.

  • Teori Dekonstruksi Peter EisenmanCiri-ciri Dekonstruksi Peter Eisenman :Bentuk dasar segi empatProsessDisplacement (Pergeseran/Pemindahan)Intersection (Potongan)Solids with voided intersection (Penuh dengan Potongan-potongan)Rotation (Perputaran)Displacement between solid and void (Pergeseran antara bidang padat dan Bukaan)Trace and frame definition (Memiliki Arti pada setiap bagian)Imprinting solids (Disajikan dalam berntuk yang kuat dan padat)Imprinting through surface (Disajikan melalui tampilan)MaknaArtiSimbol

  • RUMUSAN MASALAHBAB IIILatar Belakang PermasalahanTerminal Penumpang Bandara Abdul Rahman Saleh MalangLapangan Terbang Angkatan Udara TNI AU MalangJudulFungsiFasilitasPENGEMBANGANTema BentukIkon baru

  • Rumusan MasalahBagaimana mewujudkan desain Terminal Penumpang yang sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan tema dekonstruksi?Bagaimana menggabungkan antara Prinsip-prinsip Arsitektur Dekonstruksi yang digunakan dengan prinsip-prinsip bangunan yang bersifat fasilitas umum yang notabenya banyak bertentangan untuk merancang sebuah Terminal Penumpang bandara?Bagaimana Merancang Terminal Penumpang yang bisa menjadi Simbolisasi dari Kabupaten dan Kota Malang dengan menggunakan tema dekonstruksi?

  • Tujuan RancanganMenjadikan Terminal Penumpang Abdul Rahman Saleh ini sebagai Terminal Penumpang yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna.Menjadikan Terminal Penumpang Abdul Rahman Saleh ini sebagai salah satu bangunan pelayanan masyarakat yang selain berfungsi sebagai sarana tempat transportasi namun juga bisa menjadi landmark baru yang mewakili Kabupaten dan Kota Malang.Terminal Penumpang Bandara Abdul Rahman saleh diharapkan bisa mewakili masyarakat Kabupaten dan Kota Malang sendiri sebagai gerbang atau pintu masuk transportasi udara bagi Turis lokal maupun internasional yang berkunjung ke Kota/Kabupaten Malang.

  • SasaranMelakukan studi tentang Merancang Ulang Terminal Penumpang Bandara.Pemahaman tentang definisi Arsitektur Dekonstruksi beserta Prinsip-prinsipnya.Mengidentifikasi dan menganalisa simbol Kota/Kabupaten Malang dari sejarah dan julukan-julukannya supaya mampu menciptakan sebuah ikon baru yang bisa mewakili masyarakat Malang raya.

  • BatasanBatasan Objek :Penulis tidak merancang sebuah Bandara.Penulis hanya mengembangkan atau merancang ulang Terminal penumpang dari Bandara serta membuat ikon baru untuk menyambut kedatangan passenger lokal dan internasional dalam ruang lingkup Terminal Penumpang Bandara Abdul Rahman Saleh.Cakupan fungsi kegiatan dan aktifitas yang diwadahi dalam Pengembangan Terminal Penumpang Bandara Abdul Rahman saleh, adapun rincian kegiatan yang diwadahi secara umum yaitu :Tempat Penumpang membeli tiket pesawat.Tempat Penumpang menitipkan bagasinya untuk diperiksa oleh pihak keamanan.Terminal penumpang harus mampu menampung kegiatan operasional, administrasi dan komersial.Dan tempat parkir kendaraan PassengerLetak site berada di di Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, atau 17 km arah timur dari pusat Kota Malang.Penerapan tema Arsitektur Dekonstruksi pada bangunan bertipe fasilitas umum dengan menggabungkan prinsip-prinsip Arsitektur Dekonstruksi dengan prinsip-prinsip bangunan bertipe fasilitas umum.Fokus konsep desain adalah dengan menciptakan ikon baru yang mewakili Masyarakat Malang Raya.

  • Metode perancanganPerumusan MasalahBAB IVPengumpulan DataData Primer :Data ukuran dan lokasi TapakData Konsisi Tapak ; Drainase, Vegetasi, dan Hal-hal lain yang perlu dianalisaData dokumentasi dari hasil survey pada tapakData Sekunder :Data Tata cara Perancangan Terminal PenumpangTeori Tema DekonstruksiData Objek KajianData Kebutuhan Ruang Terminal PenumpangPemilahan, Kompilasi dan Analisa Data yang didapatkanAnalisa Kondisi Eksisting TapakPerhitungan kebutuhan RuangStudi PustakaTidakYa

  • ANALISA PERANCANGANBAB VAnalisa TapakBatas-batas tapak :Sebelah Utara : Lahan Terbuka HijauSebelah Selatan: Lahan Terbuka HijauSebelah Timur: Lap. Terbang BandaraSebelah Barat : Lahan Terbuka Hijau

  • Pencapaian ke TapakUntuk saat ini akses utama dari Kota Malang atau kota-kota yang lain ke tapak adalah dari Jl. Laksamana Adi Sucipto dan mengambil arah ke tumpang maka akan menemukan gerbang masuk menuju kearah Bandara Abdul Rahman Saleh seperti gambar dibawah ini :Jl. Laksamana Adi Sucipto

  • Kondisi SiteKondisi Site berada area yang dikelilingi oleh Lahan terbuka hijau (area persawaahan), karena meskipun tidak terdapat standar umum yang ditetapkan secara luas, namun dalam menentukan lokasi suatu bandar udara, yang harus dipertimbangkan dan diperhitungkan utamanya adalah :Potensi dan kecepatan perkembangan pembangunan daera perkotaan.Ketersediaannya lahan yang luas untuk pembangunan suatu bandar udara dan pengembangannyapada masa depan.Kondisi topografi lahan yang tersedia (datar dan bukan perbukitan).Faktor-faktor lainya yang terkait, seperti Rencana Umum Tata Ruang(RUTR) kabupaten/kota yang bersangkutan, peraturan undang-undang yang berlaku, aspirasi masyarakat lokal, dan lainya. (Sakti Adji Adisasmita, 2012:117).

  • View dan OrientasiView to SiteView dari luar site hanya dari entrance karena Site hanya bisa diakses oleh Umum dari entrance saja, selain itu site hanya dikelilingi oleh area persawahan, sedangkan belakang site adalah lapangan terbang itu sendiri sehingga hanya para penumpang pesawat saja yang bisa melihat site dari belakang.

  • View from SiteView dari Site hanya ada 2 view, yaitu area Persawahan (RTH) dan Lapangan terbang yang berada dibelakang site dari Terminal Penumpang itu sendiri.

  • Analisa Ruang

    Analisa Funsional

    Alur kegiatan KeberangkatanAlur Kegiatan Kedatangan

  • Alur Kegiatan Karyawan

  • Alur Kegiatan Pengantar dan penjemput

  • Skema Keberangakatn

  • Skema Kedatangan

  • Pengelompokan RuangRuangan UmumRuangan Semi SterilRuangan Steril Berdasarkan SNI-7046-2004, dalam menerapkan persyaratan keselamatan operasi penerbangan, bangunan terminal dibagi dalam tiga kelompok ruangan, yaitu:

  • Total analisa Kebutuhan ruang Berdasarkan Fungsi :

    PROGRAM RUANG BERDASARKAN FUNGSILUAS TOTAL/ MUntuk Keberangkatan2769 mUntuk kedatangan1130 mUntuk Karyawan dan Pekerja2482 mLUAS KESELURUHAN6381 mDIBULATKAN6400 m

  • Analisa BentukMenentukan Ikon yang akan diolahMenentukan Bentuk Dasar dari IkonMengolah bentuk dasar berdasarkan prinsip-prinsip dekonstruksi dari Peter EisenmanKonsep bentuk dari Candi Kerajaan singosariBentuk dasar dari CandiHasil pengolahan Bentuk

  • Analisa StrukturSub StrukturDengan ketinggian bangunan yang direcanakan yaitu 3 lantai dengan kedalaman tanah keras yang relatif dalam yaitu 5 m, maka alternatif pondasi yang digunakan yaitu : Footplate Tiang Pancang StrousKedua alternatif pondasi tersebut mendukung bangunan berlantai banyak, cocok untuk tanah yang mempunyai kedalaman cukup tinggi.

  • Main StrukturSistem Struktur KantileverKantilever penyalur beban

    System struktur yang paling memungkinkan untuk menunjang berdirinya bangunan ini dengan hasil olahan bentuknya adalah system struktur kantilever. Mengingat bentukan bangunan ini ber tema arsitektur dekonstruksi yang dianut oleh Peter Eisenman, dimana dengan konsep dan tema seperti demikian selalu memberikan kesan mengambang di atas tanah atau dengan kata lain gravitasi sama dengan nol.

  • Upper StrukturUpper struktur menggunakan sistem struktur space frame, Space Frame System sendiri adalah suatu sistem konstruksi rangka ruang dengan suatu sistem sambungan antara batang / member satu sama lain yang menggunakan bola / balljoint sebagai sendi penyambungan dalam bentuk modul-modul segitiga .

  • Analisa UtilitasPlumbingGambar. Diagram plumbing air bersih kawasanSumber : hasil analisPada tapak tidak terdapat air permukaan seperti sungai, sehingga untuk air bersih didapatkan dari dua sumber, yaitu sumur/sumber dan PDAM. Untuk pertama, air ditampung dan diolah pada bangunan utilitas, baru kemudian air didistribusikan keseluruh kawasan site.

  • Sedangkan untuk pengolahan air kotor kawasan, dapat dibuat sistem recycle atau pengolahan kembali sehingga jika dibuang ke lingkungan tidak berbahaya.Diagram plumbing air Kotor kawasanSumber : hasil analis

  • ElektrikalGambar . Diagram Elektrikal kawasanSumber : hasil analisUntuk Elektrikal pada kawasan menggunakan daya dari dua sumber, yaitu PLN dan Genset, ke dua sumber tersebut ditampung dalam power house pada ruang utilitas kawasan dan disalurkan keseluruh area site.

  • KONSEP PERANCANGANBAB VIKonsep Perancangan tapakKonsep PencapaianKonsep Pencapaian(sumber : Analisa Pribadi)

    Untuk peletakan pintu masuk/keluar dari area site, serta pintu masuk ke layanan tidak dirubah karena apabila dirubah maka akan melanggar batasan masalah dari rancangan ini sendiri, karena pada hakekatnya ini adalah pengembangan dari bangunan yang sudah ada, jadi sebaiknya untuk tidak masuk ke area yang tidak perlu supaya tidak merubah desain yang malah sebaliknya bisa merusak tatanan yang sudah ada.

  • Konsep SirkulasiKonsep Sirkulasi Tapak(sumber : Analisa Pribadi)

    Pemisahan terjadi pada area parkir, yaitu antara parkir pengunjung dan pengelola, sehingga terkesan lebih tertata daripada sirkulasi yang sekarang, begitu pula dengan sirkulasi kendaraan yang akan masuk dan keluar dari site lebih terarah dan tapak bisa lebih difungsikan secara maksimal.

  • Konsep BentukBentuk yang mengadopsi dari bentuk candi seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya maka setelah diterapkan prinsip-prinsip dari Peter eisenman maka terbentuklah olahan bentuk dasar seperti dibawah ini :Keterangan :Lantai 1 digunakan bagi para passenger yang turun dari pesawat dan menuju parkiran atau area drop zoneLantai 2 difungsikan sebagai pintu masuk dan sekaligus drop zone utama bagi para passenger yang akan naik pesawat.Lantai 3 digunakan sebagai ruangan khusus dan untuk karyawan eksekutif seperti supervisor, tempat pertemuan dan lain-lain.

  • Deskripsi tentang Penggunaan Prinsip Olah Geometri Peter Eisenman