Transcript
  • Tutorial KasusPenggantungan Pembimbing : dr Ratna Relawati Sp.F, Msi Med

  • KasusSeorang dokter di pedalaman, diminta datang ke TKP karena ditemukan jenazah seorang laki laki umur 25 tahun dalam keadaan tergantung di pohon dikebun belakang rumah tersebut. Dari pemeriksaan kaki korban dalam posisi tertekuk menyentuh tanah, lidah terjulur. Celana basah, lebam mayat belum ada, muka sembab kebiruan, bibir kebiruan.

  • Pertanyaan tutorial klinik

  • DefinisiPeristiwa gantung (hanging) adalah peristiwa dimana seluruh atau sebagian dari berat tubuh seseorang ditahan dibagian leher oleh suatu benda dengan permukaan relatif sempit dan panjang (biasanya tali) sehingga daerah tersebut mengalami tekanan

  • Posisi korban pada kasus gantung

  • Jenis gantung diri

  • Perbedaan Penggantungan

    PEMBEDABUNUH DIRI BUNUH DIRI Alat jerat : Simpul

    Jumlah lilitan Arah Jarak titik tumpu simpul Simpul hidup, biasanya hanya satu simpul yang terletak dibagian samping leher .Satu atau lebih Serong keatas Jauh Biasanya simpul mati, lebih dari satu pada bagian depan leher. .

    Hanya satu Mendatar Dekat

    Korban : Jejas jerat

    Luka perlawananLuka luka lain

    Jarak dari lantai Meninggi kearah simpul,terletak pada bagian atas leher

    Biasanya tidak ada, mungkin Terdapat luka percobaan lain Dekat, dapat tidak tergantung Berjalan mendatar, terletak dibagian tengah leher .

    + Ada, sering didaerah leher

    Jauh

  • PEMBEDABUNUH DIRI PEMBUNUHAN TKP : Lokasi Kondisi Pakaian Tersembunyi Teratur Rapi dan baik Bervariasi Tidak teratur Tak teratur, robek Alat Berasal dari yang ada di TKP Dari si pembunuh

  • Cara kematian

  • Cara kematian

  • Cara Kematian Tidak Wajar Bunuh diri (Penggantungan Antemortem) Pembunuhan (Penggantungan Postmoterm) Kecelakaan (Penggantungan Postmortem) Ex : bermain dengan tali lasso, tali parasut pada terjun payung

  • Sebab kematian

  • Mekanisme Kematian Kasus Gantung AsfiksiaIskemia otakRefleks vagalKerusakan batang otak

  • AsfiksiaSuatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan peningkatan karbon dioksida (hiperkapnia).

  • AsfiksiaEtiologi : Penyebab alamiahTrauma mekanikKeracunan

  • Asfiksia MekanikPenutupan lubang saluran pernapasan bagian atas :Pembekapan (smothering)Penyumbatan (gagging dan choking)

    Penekanan dinding saluran pernapasan :Penjeratan (strangulation)Pencekikan (manual strangulation, throttling)Gantung (hanging)

    Penekanan dinding dada dari luar (asfiksia traumatik)

    Saluran pernapasan terisi air (tenggelam, drowning)

  • Asfiksia MekanikFase dispneaFase konvulsiFase apneaFase akhir

  • Asfiksia MekanikFase dispneaPenurunan kadar oksigen sel darah merah dan penimbunan CO2 dalam plasma akan merangsang pusat pernapasan di medulla oblongata, sehingga amplitudo dan frekuensi pernapasan akan meningkat, nadi cepat, tekanan darah meninggi dan mulai tampak tanda sianosis terutama pada muka dan tangan.

  • Asfiksia MekanikFase konvulsiAkibat kadar CO2 yang naik maka akan timbul rangsangan terhadap SSP, sehingga terjadi kejang, yang mula-mula kejang klonik , lalu kejang tonik dan akhirnya timbul spasme opistotonik.

  • Asfiksia MekanikFase apneaDepresi pusat pernapasan menjadi lebih hebat, pernapasan melemah dan dapat berhenti. Kesadaran menurun dan akibat relaksasi sfingter dapat terjadi pengeluaran cairan sperma, urin dan tinja.

  • Asfiksia MekanikFase akhirTerjadi paralisis pusat pernapasan yang lengkap. Pernapasan berhenti setelah kontraksi otomatis otot pernapasan kecil pada leher. Jantung masih berdenyut beberapa saat setelah pernapasan berhenti.

  • Pemeriksaan LuarBekas jeratan (ligature mark) Berbentuk oblik tidak bersambung Terletak dibagian atas leher Berwarna kecoklatanKering seperti kertas perkamen, disertai luka lecet dan vesikel kecilCyanosisLebam mayat

  • Pemeriksaan DalamJaringan otot dibawah jeratan di dapati hematomTardieu spotPatah tulang lidahRobekan tunica intima pada arteri carotis interna

  • Peran Dokter sebagai AhliTingkat penyelidikanTingkat penyidikanTingkat peradilan

  • Tingkat PenyelidikanPemeriksaan jenazah di TKP/RSmenemukan fakta medik untuk menentukan tindak pidana atau bukanPemeriksaan terbaik di TKP:Dapat memastikan korban sudah mati atau belumDapat menentukan cara kematianDapat membantu mencari,mengumpulkan,menyelamatkan barang bukti

  • Tingkat PenyidikanMemberi keterangan:Objek yang diajukan untuk diperiksaMasalah yang bersifat hipotetik

  • Objek TersangkaKelainan jiwa,umur,impotensi (kasus seksual),kehamilan (pembunuhan anak sendiri)KorbanMati: identitas,proses tindak pidanaHidup: luka,benda penyebab,cara,pengaruh lukaBayi: viabel/tidak,hidup/mati,sebab,umur diluar kandunganSeksual: tanda persetubuhan,kekerasan

  • Objek Lain-lainCairan tubuh (sperma,darah)Jaringan tubuhGigiBekas tumpahan

  • Tingkat PeradilanUntuk mendapatkan atau menguji alat bukti agar hakim memperoleh keyakinan sebagai persyaratan menentukan vonis

  • ASPEK MEDIKOLEGAL Prosedur mediko-legal dan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum

  • Ruang lingkup medikolegalPengadaan visum et repertum Tentang pemeriksaan kedokteran terhadap tersangka Pemberi keterangan ahli pada masa sebelum persidangan dan pemberian keterangan ahli di dalam persidangan, Kaitan visum et repertum dengan rahasia kedokteran Tentang penerbitan Surat Keterangan dan Surat Keterangan Medik Tentang kompetensi pasien untuk menghadapi pemeriksaan penyidik

  • Lanjutan Pemerintah Republik Indonesia menngeluarkan UU No.3 Tahun 1958berlaku UU No. 1 Tahun 1945 untuk seluruh Indonesiamaka suatu perbuatan yang tidak dapat di pidana, kecuali berdasarkan kekuatan ketentuan perundang-undangan pidana yang telah ada, sesuai ketentuan Pasal 1 KUHP

  • Pasal-Pasal yang terkandung dalam bab XIX KUHP.

  • Bab XIX Kejahatan Terhadap Nyawa Pasal 338, Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

  • Pasal 339Pembunuhan yang diikuti,disertai,atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.

  • Pasal 340Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.

  • Pasal 345Barang siapa sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadanya untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun kalau orang itu jadi bunuh diri.

  • Jawaban pertanyaan

    Pertanyaan jawaban Apa kasus ini termasuk kasus pembunuhan atau tidak ? Tidak dapat ditentukan, karena informasi yang ada tidak lengkap. Kapan waktu kematian pada kasus tersebut ? Pada kasus belum terdapat lebam mayat, perkiraan kematian kurang dari 20 menit. Mengapa celana korban basah ? Kemungkinan : cairan semen atau urin. pengeluaran cairan emen dan urin dikarenakan relaksasi otot sfingter postmortal Apa penyebab kematian pada kasus ? Pada kasus gantung diri = lilitan pada leher dengan menggunakan tali

  • Pertanyaan Jawaban Perbedaan bunuh diri dan pembunuhan pada kasus gantung ? Sudah dijelaskan pada slide Apa peran dokter dalam kasus tersebut? Sudah dijelaskan, ada pada slide peran dokter.

  • This world is cruelTerima kasih*

    uiuiuiuiuiuiui