Transcript
Page 1: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

TERAPI

Page 2: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Indikasi Rawat Inap

Kebutuhan untuk prosedur diagnostik

Risiko untuk bunuh diri dan melakukan pembunuhan

Berkurangnya kemampuan pasien secara menyeluruh

untuk asupan makanan dan tempat perlindungan

Riwayat gejala berulang

Hilangnya sistem dukungan terhadap pasien

Page 3: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Terapi Psikososial

Terapi kognitif (Aaron Beck)

• Menghilangkan episode depresif dan mencegah rekurensinya

• Mengembangkan cara berfikir alternatif, fleksibel dan positif serta

melatih respon kognitif dan perilaku yang baru

Terapi interpersonal (Gerrad Kleman)

• Memusatkan pada masalah interpersonal yang sekarang dialami oleh

pasien dengan anggapan bahwa masalah interpersonal sekarang

mungkin terlibat dalam mencetuskan atau memperberat gejala depresi

sekarang

Page 4: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Terapi perilaku

• Berdasarkan pada hipotesa bahwa pola perilaku maladaptif

menghasilkan umpan-balik positif yang sedikit dari masyarakat dan

kemungkinan menerima penolakan.

Terapi berorientasi psikoanalitik

• Mencapai kepercayaan dalam hubungan interpersonal, keintiman,

mekanisme penyesuaian, kapasitas dalam merasakan kesedihan serta

kemampuan dalam merasakan perubahan emosional secara luas

Page 5: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Terapi keluarga

• Diindikasikan untuk gangguan yang membaha-yakan perkawinan pasien atau fungsi keluarga atau jika gangguan mood dapat ditangani oleh situasi keluarga

Page 6: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

FARMAKOTERAPI

Page 7: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Pilihan Obat

Episode mania atau hipomania1. Mood stabilizer2. Antipsikotik atipikal3. Mood stabilizer + antipsikotik atipikal

Episode depresiAntidepresan dapat menginduksi terjadinya hipomanik

/manik. Penggunaannya harus dalam jangka pendekmood stabilizerantipsikotik atipikalmood stabilizer+antidepresanantipsikotik atipikal+antidepresan

Page 8: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Penatalaksanaan Kedaruratan Agitasi Akut

Lini I • Injeksi IM Aripiprazol efektif untuk pengobatan agitasi pada pasien dengan episode mania atau campuran akut. Dosis adalah 9,75mg/injeksi. Dosis maksimum adalah 29,25mg/hari (tiga kali injeksi per hari dengan interval dua jam). Berespons dalam 45-60 menit.

• Injeksi IM Olanzapin efektif untuk agitasi pada pasien dengan episode mania atau campuran akut. Dosis 10mg/ injeksi. Dosis maksimum adalah 30mg/hari. Berespons dalam 15-30 menit. Interval pengulangan injeksi adalah dua jam

Lini II • Injeksi IM Haloperidol yaitu 5 mg/kali injeksi. Dapat diulang setelah 30 menit. Dosis maksimum adalah 15 mg/hari.• Injeksi IM Diazepam yaitu 10 mg/kali injeksi. Dapat diberikan bersamaan dengan injeksi haloperidol IM.

Page 9: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Rekomendasi Terapi Pada Mania Akut

Lini I Litium, divalproat, olanzapin, risperidon,quetiapin, quetiapin XR, aripiprazol, litium atau divalproat + risperidon, litium atau divalproat + quetiapin, litium atau divalproat + olanzapin, litium atau divalproat + aripiprazol

Lini II Karbamazepin, ECT, litium + divalproat, paliperidon

Lini III Haloperidol, klorpromazin, litium atau divalproat haloperidol, litium + karbamazepin, klozapin

Tidak direkomendasikan Gabapentin, topiramat, lamotrigin, risperidon+ karbamazepin, olanzapin + karbamazepin

Page 10: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Penatalaksanaan Pada Episode Depresi Akut, GB I

Lini I Litium, lamotrigin, quetiapin, quetiapin XR, litiumatau divalproat + SSRI, olanzapin + SSRI, litium +divalproat

Lini II Quetiapin + SSRI, divalproat, litium atau divalproat + lamotrigin

Lini III Karbamazepin, olanzapin, litium + karbamazepin,litium atau divalproat + venlafaksin, litium + MAOI, ECT, litium atau divalproat atau AA + TCA, litium atau divalproat atau karbamazepin + SSRI + lamotrigin, penambahan topiramat.

Tidak direkomendasikan Gabapentin monoterapi, aripiprazol monoterapi

Page 11: Presentasi Terapi Gangguan Afektif
Page 12: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Rekomendasi Terapi Rumatan Pada GB I

Lini I Litium, lamotrigin monoterapi, divalproat, olanzapin, quetiapin, litium atau divalproat + quetiapin, risperidon injeksi jangka panjang (RIJP), penambahan RIJP, aripirazol.

Lini II Karbamazepin, litium + divalproat, litium +karbamazepin, litium atau divalproat + olanzapin,litium + risperidon, litium + lamotrigin, olanzapin + fluoksetin

Lini III Penambahan fenitoin, penambahan olanzapin,penambahan ECT, penambahan topiramat,penambahan asam lemak omega-3, penambahanokskarbazepin

Tidak direkomendasikan Gabapentin, topiramat atau antidepresan monoterapi

Page 13: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Rekomendasi Terapi Akut Depresi GB II

Lini I Quetiapin

Lini II Litium, lamotrigin, divalproat, litium atau divalproat +

antidepresan, litium + divalproat, antipsikotika atipik +

antidepresan

Lini III Antidepresan monoterapi (terutama untuk pasien yang jarang

mengalami hipomania)

Page 14: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Rekomendasi Terapi Rumatan GB II

Lini I Litium, lamotrigin

Lini II Divalproat, litium atau divalproat atau antipsikotika

atipik + antidepresan, kombinasi dua dari: litium,

lamotrigin, divalproat, atau antipsikotika atipik

Lini III Karbamazepin, antipsikotika atipik, ECT

Tidak direkomendasikan Gabapentin

Page 15: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Mood Stabilizer Mempertahankan stabilitas suasana perasaan,

terutama mencegah munculnya kondisi manik pada

Gangguan Afektif Bipolar.

Klasifikasi :

1) Lithium Karbonat – priadel 400 mg, theralith 250 mg

2) Lain-lain

Natrium Divalproate - depakote

Carbamazepine - tegretol

Oxcarbazepin

Page 16: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Lithium Karbonat

Memiliki efek akut dan kronis dalam pelepasan serotonin dan norepineprin di neuron terminal sistem saraf pusat.

Indikasi utama pemakaian Lithium adalah untuk Gangguan Afektif Bipolar khususnya episode manik, dengan dosis efektif berkisar antara 1,0-1,4 mEq/l (biasanya dimulai dengan dosis 400 mg/hari p.o).

Dosis rumatan : 0,4-0,8 mEq/l.

Perbaikan klinis : 7-14 hari

Efek samping : mual, muntah, tremor, rasa lelah dan vertigo, ataksia dan tremor kasar, konvulsi, oliguria-anuria, edema.

Page 17: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Natrium Divalproate

• Merupakan obat antiepilepsi yang digunakan sebagai anti mania.

• Dosis terapeutik untuk mania dicapai bila konsentrasi valproat dalam serum berkisar antara 45 -125 mg/mL.

• Dosis awal untuk mania dimulai dengan 15-20 mg/kg/hari atau 250 – 500 mg/hari dan dinaikkan setiap 3 hari hingga mencapai konsentrasi serum 45- 125 mg/mL.

• Efek samping : anoreksia, mual, muntah, diare, dispepsia, peningkatan (derajat ringan) enzim transaminase, sedasi, dan tremor.

Page 18: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Lamotrigin

• Efektif untuk mengatasi episode bipolar depresi

• Menghambat kanal Na+ serta menghambat pelepasan glutamat.

• Efektif untuk mengobati episode depresi, GB I dan GB II, baik akut maupun rumatan. Lamotrigin juga efektif untuk GB, siklus cepat.

• Dosis : Berkisar antara 50-200 mg/hari.

• Efek Samping : Sakit kepala, mual, muntah, pusing, mengantuk, tremor, dan berbagai bentuk kemerahan di kulit.

Page 19: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Antipsikotik Atipikal

Risperidon• Derivat benzisoksazol. • Dosis : Untuk preparat oral, risperidon tersedia dalam dua

bentuk sediaan yaitu tablet dan cairan. Dosis awal yang dianjurkan adalah 2 mg/hari dan besoknya dapat dinaikkan hingga mencapai dosis 4 mg/hari.

• Efek Samping : Sedasi, fatigue, hipotensi ortostatik, palpitasi, peningkatan berat badan, berkurangnya gairah seksual, disfungsi ereksi

Page 20: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Olanzapin• Derivat tienobenzodiazepin• Memiliki afinitas terhadap dopamin (DA), D2, D3, D4,

dan D5, serotonin 2 (5-HT2); muskarinik, histamin 1(H1), dan a1- adrenergik.

• Dosis : Kisaran dosis olanzapin adalah antara 5-30 mg/hari.

• Efek Samping : Sedasi dapat terjadi pada awal pengobatan tetapi berkurang setelah beberapa lama. Efek antikolinergik dapat pula terjadi tetapi kejadiannya sangat rendah dan tidak menyebabkan penghentian pengobatan.

Page 21: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Quetiapin• Derivat dibenzotiazepin • Antagonis 5- HT1A dan 5-HT2A, dopamin D1, D2, histamin

H1 serta reseptor adrenergik a1 dan a2. A• Afinitasnya rendah terhadap reseptor D2 dan relatif lebih

tinggi terhadap serotonin 5-HT2A.• Dosis : Kisaran dosis pada gangguan bipolar dewasa yaitu

200-800 mg/hari.• Efek Samping : Quetiapin secara umum ditoleransi

dengan baik.

Page 22: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

Aripiprazol Stabilisator sistem dopamin-serotonin. Agonis parsial kuat pada D2, D3, dan 5-HT1A Antagonis 5-HT2A. Afinitas tinggi pada reseptor D3, Afinitas sedang pada D4, 5-HT2c,5-HT7, a1- adrenergik,

histaminergik (H1), dan serotonin reuptake site (SERT), Tidak terikat dengan reseptor muskarinik kolinergik. Dosis: tablet 5,10,15,20, dan 30 mg. Kisaran dosis efektifnya

per hari antara 10-30 mg. Dosis awal yang direkomendasikan10 - 15 mg dan diberikan sekali sehari.

Efek Samping: Sakit kepala, mengantuk, agitasi, dispepsia, anksietas, dan mual, akatisia

Page 23: Presentasi Terapi Gangguan Afektif

TERIMA KASIH