Presentasi Kelompok 14
Anggota :
Peter Firstian (0606076684)
Ponco W. (0606076702)
Continuous Stirred-Tank Reactor
CSTR adalah reaktor model berupa tangki
berpengaduk dan diasumsikan pengaduk
yang bekerja dalam tanki sangat sempurna
sehingga konsentrasi tiap komponen dalam reaktor
seragam sebesar konsentrasi aliran yang
keluar dari reaktor
Prinsip Kerja satu atau lebih reagen
fluida dimasukkan pada tangki sebuah reaktor yang dilengkapi dengan kipas atau impeller
impeller mengaduk cairan untuk memastikan cairan tersebut tercampur rata
ada waktu suatu cairan berada di dalam tabung tersebut sebelum keluar
Reactor CSTR. Check of a condition of the case.
Beberapa aspek penting dalam CSTR
Dalam keadaan tetap, fluida yang masuk harus sama dengan fluida yang keluar
Semua kalkulasi yang dilakukan CSTR diasumsikan sebagai pencampuran sempurna
Untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak dalam waktu yang sama, dapat dilakukan dengan memparalelkan CSTR ini
PRINSIP KERJA
SPM-2100 CSTR
SPM-2100 Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) dapat
digunakan untuk mereaksikan 2 macam gas. Reaksinya
dapat terjadi dalam keadaan endoterm maupun eksoterm.
Contohnya : reaksi antara etilen (reaktan A) dengan
benzena (reaktan B) yang terjadi dalam keadaan
eksoterm, untuk memproduksi etilbenzena (produk C),
bahan kimia yang digunakana dalam pembuatan
monomer stirena.
Reaktan A dan B dimasukkan ke dalam CSTR agar kedua
reaktan tersebut tercampur dengan sempurna
menggunakan pemutar bermotor (motorized agitator).
Pada CSTR di samping yang terjadi adalah reaksi tunggal dalam keadaan eksoterm yang tidak dapat balik (irreversible). dapat dilihat bahwa aliran fluida dimasukkan secara terus-menerus ke dalam reactor dan aliran fluida lainnya dikeluarkan terus-menerus dari reactor. Sejak reactor tersebut menggabungkan dengan sempurna, aliran keluar memiliki konsentrasi dan temperatur yang sama dengan fluida dalam reaktor. Menyadari bahwa lapisan disekitar reaktor juga masuk dan keluar aliran-aliran, pelapis diasumsikan bergabung dengan sempurna dan pada temperatur yang lebih rendah dari reaktor. Energi lalu melewati dinding reaktor menuju pelapis, memindahkan panas yang dihasilkan oleh reaksi.
CSTR dengan cooling jacket
Banyak contoh reaktor yang digunakan dalam industri yang serupa dengan reaktor di atas. Contohnya adalah tipe-tipe dari reaktor polmerisasi yang memproduksi polimer yang digunakan dalam produk plastik seperti pendingin polistirena atau botol plastic.
Kerugian CSTR Rata-rata reaksi volumetrik yang lebih
rendah akan menghasilkan produktivitas rendah.
Tidak sesuai untuk keseluruhan emulsi proses polimerisasi pada tahap pertama penggunaan CSTR
Timbul endapan di dasar akibat gaya sentrifugal CSTR
Tidak dapat merubah grade dari RTD profile sesering mungkin karena dapat mengurangi fleksibilitas reaktor
Biaya tinggi, semakin besar CSTR yang digunakan atau semakin banyak CSTR kecil yang digunakan semakin besar biaya yang dikeluarkan
Waktu menunggu (proses) yang lebih lama
Keuntungan CSTR Operasi dalam keadaan tetap menyebabkan
peralatan produk lebih stabil Penggunaan energi yang kualitasnya meningkat Produktivitas yang lebih tinggi dalam reduksi
pada periode tidak aktif(pengisian, pemanasan, pendinginan, dan pengosongan).
Campuran lebih rata karena penggunaan teknik pengadukan (stiring)
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Recommended