Transcript
Page 1: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

PRESENTASI KASUSKEPANITERAAN KLINIK

JIWA

Bi Polar Disorder

Pembimbing : dr. Agnes, SpKJ

Penyusun:Andrew Lukman / 07120110067

SANATORIUM DHARMAWANGSAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

1

Page 2: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

I. Identitas Pasien :

Nama : Tn. M

Usia : 51 tahun.

Agama : Islam.

Tempat/tanggal lahir : Bogor, Oktober 1964.

Anak ke dari : 5 dari 9 bersaudara.

Pendidikan terakhir : SMA.

Status : Udah menikah.

Alamat : Bogor.

Dokter yang merawat : dr. R.B, SpKJ.

No. rekam medis : 112. 14. xx.

Tanggal masuk rumah sakit : 1 Augustus 2015.

Riwayat perawatan : Perawatan ke tiga.

II. Riwayat Psiakiatrik

Anamnesis diperoleh dari :

Anamnesis secara autoanamnesis pada tanggal 12 dan 16 November 2015.

A. Keluhan Utama

Pasien emosi sering berubah-ubah, dan kadang pasien terlihat lemas.

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien datang ke Sanatorium Dharmawangsa pada tanggal 1 Augustus 2015 atas

permintaan keluarga untuk dirawat dengan alasan pasien suka marah-marah ke orang di

sekitarnya. Pada catatan medis pasien juga dikatakan selama di rumah pasien sering

marah-marah, emosi sering berubah-ubah, dan kadang pasien terlihat lemas. Selain itu,

keluarga mengeluhkan kualitas tidur pasien yang kurang.

2

Page 3: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

Pasien mengaku pasien dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa dalam keadaan

sadar bersama keluarganya dan mengaku ia dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa

karena sering marah-marah. Pasien mengaku sebelumnya pernah ada fase dimana ia

senang berlebihan, self-esteem yang tinggi, ngobrol lebih banyak dan kebutuhan tidur

berkurang. Fase senang berlibihan tersebut di ngalami pasien dalam jangka waktu 2

minggu sebelumnya.

Pasien menyangkal adanya keinginan untuk bunuh diri. Pasien sering kali

mengurung diri, dan nafsu makan menurun. Pasien menyangkal pernah melihat sesuatu

yang tidak bisa dilihat oleh orang lain dan mendengar suara-suara aneh. Pasien juga

menyangkal adanya rasa cemas atau rasa takut pada suatu hal atau tempat-tempat yang

ramai.

Pasien jarang berkomunikasi dengan pasien-pasien lain di Sanatorium

Dharmawangsa. Dalam kesehariannya, pasien hanya keluar kamar pada jam makan

(dimana pasien sering kali makan sendiri), pergi ke kamar mandi dan merokok selain

hal tersebut pasien hanya di dalam kamar untuk tidur karena mengantuk. Pasien

merupakan orang yang tertutup sehingga pasien jarang berkomunikasi dengan orang

lain.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat Gangguan psikiatri

Pasien sebelumnya pernah dirawat dua kali dengan di Sanitorium Darmawangsa

pada tahun 2012 dan 2013. Pasien meminum obat dengan pengawasan dan hasilnya

adanya perubahan dari sakit pasien. Tetapi karena pasien tidak ingin kontrol maka

pasien kembali.

2. Riwayat Gangguan Medis

Pasien sebelumnya ada riwayat cholesterol tetapi tidak di kontrol.

3. Riwayat Penggunaan zat psikoaktif (NAPZA)

Pasien tidak mengkonsumsi NAPZA atau minuman beralkohol.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal dan perinatal

3

Page 4: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

Pasien lahir atermn, dalam keadaan normal, selama kehamilan ibu pasien dalam

keadaan sehat. Pasien lahir melalui persalinan normal dengan bantuan bidan. Berat

badan saat lahir ±3.5 kg.

2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)

Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya.

3. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)

Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya. Pasien bergaul

dengan teman-teman sebayanya dengan baik.

4. Riwayat masa akhir (pubertas) dan remaja

Pasien dapat bersosialiasi dan berinteraksi dengan baik.

5. Riwayat masa dewasa

Pasien merupakan lulusan SMA di dan tidak masuk kuliah.

E.Riwayat pekerjaan

Pasien berkerja sebagai kariyawan.

F.Riwayat Kehidupan Beragama

Sebelum sakit, pasien merupakan orang yang rajin sholat tetapi semenjak sakit pasien

tidak sholat.

G. Riwayat Kehidupan sosial/aktivitas

Sebelum dirawat di Sanatorim Dharmawangsa, pasien merupakan orang yang dapat

berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik. Sekarang ini, pasien tampak menjadi

pendiam dan tidak mau bergaul dengan pasien lain dan perawat. Pasien sehari-hari

hanya tidur di dalam kamar dan sesekali keluar kamar untuk makan, ke kamar mandi

dan merokok.

H. Riwayat Pelanggaran Hukum

Pasien mengaku tidak pernah terlibat dalam proses pengadilan yang berkaitan dengan

hukum.

4

Page 5: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

J. Riwayat Keluarga

Pasien merupakan anak ke lima dari sembilan bersaudara dengan keadaan ekonomi

yang cukup. Ayah pasien adalah wiraswasta dan ibu pasien merupakan ibu rumah

tangga. Di keluarga pasien hanya pasien yang menderita penyakit seperti ini. Ayah dan

ibu pasien sudah tidak ada. Ayah pasien meninggal pada tahun 1990 karena stroke, dan

ibu pasien meninggal pada tahun 2010 karena “sakit perut.”

Silsilah keluarga

: Laki-Laki

: Perempuan

: Tn. M

Ayah :

Nama : Bpk. MA

Pekerjaan : wiraswasta

Agama : islam

5

Page 6: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

Hubungan dengan pasien : ayah kandung

Ibu :

Nama : Ny. K

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : islam

Hubungan dengan pasien : ibu kandung

K. Situasi Kehidupan Ekonomi Sekarang

Pasien tinggal bersama keluarganya di rumah. Untuk keperluan sehari-hari dan obat-

obatan ditanggung oleh keluarga pasien. Hubungan pasien dengan keluarganya cukup

baik dan koorperatif.

L.Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupannya

Pasien merasa dirinya sering marah-marah dan dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa

agar cepat sembuh dan selama di Sanatorium Dharmawangsa pasien merasa membaik.

III. Status Mental

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan

Pasien tampak rapi, rambut agak sedikit berantakan, pasien menggunakan baju kaos

putih dan celana pendek hitam. Pasien termasuk pasien yang menjaga kebersihan

diri. Pasien memiliki tubuh yang agak gemuk dan wajah pasien sesuai dengan

usianya. Pasien bersikap ramah dan kooperatif terhadap pemeriksa. Sebelum

dianamnesa, pasien sedang duduk di depan kamarnya.

2. Perilaku dan aktivitas psikomotor

Sebelum, saat, dan sesudah wawancara pasien tenang.

3. Sikap terhadap pemeriksa

Pasien kooperatif, terapi pasif terhadap pemeriksa.

B. Pembicaraan

6

Page 7: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

Pasien berbicara spontan, lancar, jelas, dan menjawab sesuai pertanyaan pemeriksa.

Pasien tidak banyak bercerita tentang dirinya.

C. Mood dan Afek

1. Mood : Hipothym

2. Afek : datar

3. Gangguan Persepsi (Persepsi Panca Indra)

1. Ilusi : Tidak ditemukan

2. Halusinasi : Tidak ditemukan

3. Depersonalisasi : Tidak ditemukan

4. Derealisasi : Tidak ditemukan

5. Proses Pikir

1. Arus pikir :

a. Produktivitas : Pasien hanya menjawab apa yang ditanyakan.

b. Kontinuitas : tidak terganggu

c. Hendaya berbahasa : tidak terganggu

2. Isi Pikir :

a. Preokupasi : tidak ditemukan

b. Waham :tidak di temukan

c. Fobia : tidak ditemukan

d. Ideas of Influence : tidak ditemukan

e. Ideas of reference : tidak ditemukan

f. Ideas of Broadcasting : tidak ditemukan

g. Thought Insertion : tidak ditemukan

h. Thought withdrawal : tidak ditemukan.

7

Page 8: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

6. Sensorium dan Kognisi

1. Kesadaran :

Kesadaran Neurologis : Compos Mentis

Kesadaran psikiatrik : tidak terganggu

2. Intelegensia : rata-rata

3. Orientasi :

Waktu : tidak terganggu, pasien mengetahui hari serta tanggal saat

wawancara dan mengetahui tanggal ia masuk ke Sanatorium Dharmawangsa.

Tempat : tidak terganggu, pasien mengetahui bahwa ia sedang dirawat di

Sanatorium Dharmawangsa.

Orang : Tidak terganggu, pasien mengingat nama dokter yang

merawatnya, para perawat, pasien lain, dan pemeriksa.

Situasi : tidak terganggu, pasien dapat mengetahui situasi yang sedang

terjadi di lingkungannya.

4. Memori :

Segera : tidak terganggu, pasien dapat mengulang nama pemeriksa.

Jangka pendek : tidak terganggu, pasien dapat menceritakan kegiatan yang

ia lakukan kemarin beserta tempatnya, dan menu makanan kemarin

Jangka menegah : tidak terganggu, pasien dapat menceritakan kegiatan yang

ia lakukan beberapa bulan sebelum ia dirawat di rumah sakit.

Jangka panjang : tidak terganggu, pasien dapat mengingat nama-nama dan

hubungan keluarganya dengan baik.

5. Konsentrasi dan perhatian : terganggu, pasien bingung ketika hitung mundur dari

100 di kurangi 7 (100-7=95, 95-7= 89, 89-7=81).

8

Page 9: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

6. Kemampuan membaca dan menulis: tidak terganggu, pasien dapat membaca dan

menulis dengan baik.

7. Kemampuan visuospasial: terganggu

o Pikiran abstrak : tidak terganggu, pasien dapat mengerti pribahasa dan ungkapan

yang diajukan oleh pemeriksa.

o Kemampuan menolong diri sendiri :

o Tidak terganggu, dalam kesehariannya pasien dapat melakukan kegiatan

sehari-sehari seperti mandi, makan, dan mengganti pakaian sendiri tanpa

bantuan orang lain.

7. Pengendalian Impuls

Tidak terganggu

8. Judgment dan Tilikan

Derajat 5 Pasien sadar bahwa dirinya sakit tetapi tidak bisa menerapkan dalam

mengatasinya

9. Taraf Dapat Dipercaya :

9

Page 10: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

Secara keseluruhan keterangan pasien dapat dipercaya.

IV. Pemeriksaan Fisik

A. Status Internus

Keadaan umum : baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan darah : 150/80

Nadi : 82x/menit

Suhu badan : tidak diperiksa

Frekuensi pernapasan: 17x/menit

Tinggi badan : 175cm

Berat Badan : 84 kg

BMI : 27.4 (overweight)

Kepala : Bentuk normal, rambut pendek hitam ada uban.

Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemisalnya (-/-)

Hidung : bentuk normal, tidak ada secret.

Telinga : Bentuk normal, fungsi pendengaran baik.

Mulut : Kebersihan rongga mulut baik.

Jantung : tidak dilakukan.

Paru-Paru : tidak dilakukan.

Abdomen : tidak dilakukan.

Ekstremitas atas : tidak ada kelainan.

Ekstremitas bawah : tidak ada kelainan.

B. Status Neurologik

Saraf kranialis (I-XII) : Tidak dilakukan.

Rangsang meningeal : Tidak dilakukan.

Peningkatan TIK : Tidak dilakukan.

Pupil : bulat, isokor, diameter kurang lebih 3 mm, reflex cahaya

+/+

10

Page 11: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

Pemeriksaan oftalmoskopik : tidak dilakukan

Motorik : Tidak dilakukan

Sensibilitas : baik

Fungsi luhur : bahasa dan kognitif tidak terganggu

Gangguan khusus lainnya : tidak ditemukan

Kesan : kondisi medis secara umum dalam batas normal.

V. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium tanggal 1 Augustus 2015

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

Hemoglobin 11.7 (L) g/dl 13 – 16

Jumlah leukosit 6.2 Ribu/μl 5 – 10

Hitung Jenis

Basofil 0 % <1

Eosinofil 1 % 1 – 3

Batang 1 % 2 – 6

Segment 60 % 50 - 70

Limfosit 33 % 20 – 40

Monosit 5 % 2 – 8

Laju Endap Darah 20 mm/jam <15

Jumlah trombosit 190 Ribu/μl 150 – 400

Fungsi Hati

Protein total 6.8 g/dl 6 – 8

Albumin 4.1 g/dl 3.5 – 5.0

Globulin 2.7 g/dl 2.3 – 3.5

SGOT – SGPT

SGOT 28 U/l <31

SGPT 24 U/l <31

Karbohidrat

Glukosa sewaktu 127 mg/dl <180

Fungsi Ginjal

11

Page 12: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

Ureum 21 Mg/dl 10 – 50

BUN 10 Mg/dl 7 – 22

Creatinine 0.6 Mg/dl 0.5 – 1.4

Lain-lain

Asam urat 4.1 Mg/dl 3.4 – 7

VI. Ikhtisar Penemuan Bermakna

Bpk. M datang atas permintaan keluarga untuk dirawat dengan alasan pasien

sering marah-marah, emosi sering berubah-ubah, kadang pasien terlihat pasif, dan

kualitas tidur kurang. Pasien mengaku ia sakit sering marah-marah dan pernah di rawat

dua kali sebelumnya dengan alasan yang sama. Pasien mengaku sebelumnya pernah ada

fase dimana ia senang berlebihan, self-esteem yang tinggi, ngobrol lebih banyak dan

kebutuhan tidur berkurang. Pasien jarang terlihat berkomunikasi dengan pasien-pasien

lain. Pada status mental kemampuan visuospasial terganggu. Judgment dan Tilikan

pasien derajat 5.

VII. Formulasi Diagnostik

Aksis I : Berdasarkan Ikhtisar Penemuan Bermakna, kasus ini menurut PPDGJ-III

digolongkan ke dalam Gangguan Jiwa F31.4 Bipolar afektif, dengan episode depresi

tanpa gejala psikotik karena adanya gejala gangguan konsentrasi, pasien pasif, social

withdrawal, tidur berlebihan dan kelihatan lemas. Tetapi pasien sebelumnya ada gejala

senang berlebihan, self-esteem yang tinggi, ngobrol lebih banyak dan kebutuhan tidur

berkurang.

Aksis II : Tidak ada diagnosis

Aksis III : Pasien ada riwayat 272.0 kolesterol

Aksis IV : kehilangan kedua orangtuanya.

Aksis V :

Berdasarkan skala Global Assessment of Functioning (GAF), kasus ini pada saat

dievaluasi mempunyai skala GAF current 61-70 (beberapa gejala ringan dan menetap,

disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik). . GAF Highest Level Past

Year (HLPY) 71 (gejala sementara dan dapat diatasi).

12

Page 13: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

VIII. Evaluasi Multiaksial

Aksis I : F31.4 Bipolar afektif, dengan episode depresi tanpa gejala psikotik

Aksis II : tidak ada diagnosis

Aksis III : 272.0 Penyakit kolesterol tinggi

Aksis IV : kehilangan kedua orangtuanya

Aksis V : GAF current : 61-70

IX. Daftar Problem

1. Organobiologik

Pasien menderita penyakit kolesterol.

2. Psikologik

Pasien memiliki gangguan konsentrasi, pasien pasif, social withdrawal, tidur berlebihan

dan kelihatan lemas.

3. Sosial / Keluarga / Budaya

Pasien kehilangan kedua orangtuanya

X. Prognosis

A. faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis baik :

Pasien tidak mengalami gangguan mental organik.

Pasien tidak menggunakan obat-obatan terlarang.

Pasien kooperatif dengan dokter pemeriksa dan mau minum obat secara teratur saat

dirawat di Sanatorium Dharmawangsa.

B. Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis buruk :

Pasien tidak bersosialisasi

Kesimpulan prognosisnya adalah dubia ad malam.

XI. Terapi

A. Psikofarmaka

13

Page 14: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

o Persidal : 2mg 2x1 tab

Risperidone (antipsikotik atipikal)

o Lithium karbonat 200mg 2x1 tab

Frimania (Mersifarma) untuk gejala mania

o Agomelatine 25mg 1x1 tab

Valdoxon (antidepressant)

B. Psikoterapi

oEdukasi keluarga :

Keluarga pasien diberikan edukasi tentang pentingnya memberikan support kepada

pasien. Pemberitahuan tentang keadaan dan proses pemulihan yang memerlukan

waktu yang lama dan disiplin dari pasien harus diketahui oleh keluarga sehingga

keluarga bisa mengambil peran dalam proses penyembuhan pasien.

C. Sosioterapi

o Pasien diajak untuk bergaul dengan pasien lain lebih sering, sehingga ia tidak

menyendiri.

o Pasien diajak untuk ikut beraktivitas bersama dengan pasien lain (bermain,

menggambar, dan lain-lain)

D. Terapi Problem Organobiologik

o Rendapid 10mg 1x1 tab (Untuk kolesterol)

XII. Diskusi

Kriteria diagnosis Bipolar sesuai DSM IV-TR:

Bipolar:

14

Page 15: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

A.    Terpenuhinya kriteri Episode Mania dan Episode Depresif Mayor (kecuali durasinya) hampir setiap hari dalam periode sedikitnya 1 minggu.

B.    Kekacauan mood ini mampu merusak fungsi pekerjaan atau aktifitas sosial dengan sesama, atau dibutuhkan awat inap utk mencegah tindakan membahayakan diri sendir atau orang lain, atau adanya gambaran psikotik.

C.     Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat (medikasi,penyalahgunaan obat, atau terapi lainnya) atau kondisi medis umum (misalnya, hipertiroid).

Bipolar I: Fase manik yang lebih signifikan dari fase depresi

Bipolar II: Fase depresi berulang di sertai fase hipomanik

Major Depressive Disorder

A.    Adanya 5 atau lebih gejala-gejala berikut yang telah berlangsung dalam 2 minggu yang sama dan menunjukan perubahan dari fungsi sebelumnya dimana salah satunya adalah mood depresif atau kehilangan minat atau rasa senang.

1. Mood depresi berlangsung sepanjang hari pada hampir setiap hari sebagaimana dikeluhkan secara subjektif (merasa sedih atau hampa) atau diamati orang lain (terlihat berlinangan airmata).

2. Kehilangan minat atau kesenangan yang nyata pada semua atu hampir semua aktifitas sepanjang hari hampir setiap hari.

3. Penurunan berat badan yang bermakna tanpa diet atau peningkatannya (perubahan berat badan lebih dari 5% sebulannya) atau adnay peningkatan atau penurunan nafsu makan.

4. Insomnia atau hipersomnia pada hampir setiap harinya.5. Agitasi atau retardasi psikomotor pada hampir tiap hari (yang dapat diamati orang

lain bukan hanya perasaan subjektif restlessness atau lamban).6. Fatigue atau kehilangan tenaga pada hampir setiap harinya.7. perasaan tidak berharga atau rasa bersalah berlebihan atau inappropriate pada

hampir setiap harinya. (bukan hanya menyesali atau merasa berbeban degan keadaanya).

8. Kehilangan kemampuan berpikir atau berkonsentrasi atau membuat keputusan pada hampir setiap harinya (sebagaimana yang dirasakan atau diamati orang lain).

9. pikiran berulang tentang kematian ( bukan hanya perasaan takut mati), bunuh diri tanpa perencanaan atau usaha bunuh diri atau adanya rencana spesifik mengakhiri hidup.

B.     Gejala tidak memenuhi kriteri episode campuran.

C.     Gejala menyebabkab penderitaaan yang bermakna klinis atau hambatan sosial, pekerjaan atau area penting kehidupan lainnya.

15

Page 16: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

E.Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat (medikasi,penyalahgunaan obat) atau kondisi medis umum (misalnyaalnya hipotiroid)

F.  Gejala-gejala tidak termasuk: keadaan dukacita (misalnyaalnya. kematian seseorang yang dicintai), atau menetap lebih dari 2 bulan, atau dikarakterisir oleh gangguan fungsional yan nyata, preokupasi ttg pikiran tdk berharga,ide bunuh diri, gejala-gejala psikotik atau retardasi psikomotor.  

Episode Manic

A. Adanya periode nyata dari mood elevasi,expansif atau irritable yang abnormal dan menetap sedikitnya 1 minggu ( atau lebih singkat dimana harus rawat inap).

B.     Selama periode kekacauan mood diatas terdapat 3 gejala menetap (atau lebih atau 4 jika moodnya hanya irritable) dan pada derajat yang bermakna dari:

a)      rasa harga diri meningkat atau kebesaran.b)      kebutuhan tidur berkurang (misalnya. merasa telah berisitirahat walaupun hanya

tidur 3 jam).c)      lebih aktif bicara dari biasanya atau dorongan kuat bicara terus-menerus.d)     lompat gagasan atau pikiran dirasakan seperti berpacu.e)      disatraktibilitas ( perhatian terlalu mudah berpindah ke stimuli external yang

tidak penting atau berkaitan).f)       peningkatan intensitas aktifitas yang bertujuan (apakah disekolah, tempat kerja,

lingkungan sosial, atau aktifitas sexual) atau agitasi psikomotor.g)      keterlibatan berlebihab dlm aktifitas yang menyenangkan dimana berpotensi

menimbulkan konsekuensi yang menyakitkan (misalnya. kesenangan tak tertahankan utk berbelanja, perilaku sexual yang takabur, atau penanaman modal tanpa perhitungan)

C.      Gejala-gejala diatas tidak memenuhi kriteri episode campuran.

D.    Kekacauan mood ini mampu merusak fungsi pekerjaan atau aktifitas sosial dengan sesama, atau dibutuhkan awat inap utk mencegah tindakan membahayakan diri sendir atau orang lain, atau adanya gambaran psikotik.

E.      Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat (medikasi,penyalahgunaan obat, atau terapi lainnya) atau kondisi medis umum (misalnya, hipertiroid).

Episode Hipomanik

16

Page 17: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

A.    Adanya periode nyata dari mood elevasi, expansif atau irritable yang abnormal dan menetap sedikitnya 4 hari yang mana jelas berbeda dengan mood non-depresi lazimnya.

B.     Selama periode kekacauan mood diatas terdapat 3 gejala memnetap (atau lebih atau 4 jika moodnya hanya irritable) dan pada derajat yang bermakna dari:

1.       rasa harga diri meningkat atau kebesaran.2.      kebutuhan tidur berkurang (misalnya. merasa telah berisitirahat walaupun hanya tidur 3 jam).3.      lebih aktif bicara dari biasanya atau dorongan kuat bicara terus-menerus.4.      lompat gagasan atau pikiran dirasakan seperti berpacu.5.      disatraktibilitas (perhatian terlalu mudah berpindah ke stimuli external yang tidak penting atau berkaitan).6.      peningkatan intensitas aktifitas yang bertujuan (apakah disekolah, tempat kerja, lingkungan sosial, atau aktifitas sexual) atau agitasi psikomotor.7.      keterlibatan berlebihab dlm aktifitas yang menyenangkan dimana berpotensi menimbulkan konsekuensi yang menyakitkan (misalnya. kesenangan tak tertahankan utk berbelanja, perilaku sexual yang takabur, atau penanaman modal bisnis tanpa perhitungan)

C.     Episode dimaksud berhubungan dengan nyatanya perubahan fungsi yang tidak sesuai dengan ketika tidak adanya gejala. 

D.    Gangguan mood dan perubahan fungsi diatas dapat diamati sesama.E.     Episodenya tidak cukup kuat merusak fungsi pekerjaan atau aktifitas sosial dengan

sesama, atau dibutuhkan awat inap, atau adanya gambaran psikotik.F.      Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat

(medikasi,penyalahgunaan obat, atau terapi lainnya) atau kondisi medis umum (mis, hipertiroid).

Cyclothymia

A.    Sering munculnya periode gejala hipomania dan depresi yang tidak memnuhi kriteria episode depresi mayor sedikitnya selama 2 tahun. 

B.     Selama periode 2 tahun diatas, dan tidak pernah bebas dari gejala kriteria A lebihdari 2 bulan.

C.     Tidak pernah ada episode depresi mayor, mania, atau campuran pada 2 tahun pertama gangguan.

D.    Gejala kriteria A tidak dapat digolongkan sebagai skizoafektif dan bertumpang tindih dgn ggn skizofrenia, skizofreniform, waham atau psikotik tak tertentukan.

E.     Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat (medikasi, penyalahgunaan obat) atau kondisi medis umum

F.      Gejala diatas menyebabkan penderitaan dan hambatan bermakna klinis dlm fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsional penting lainnya

Diagnosis penyakit pasien ini adalah Bipolar I. Hal-hal yang mendukung kearah

diagnosis pada pasien ini adalah gangguan konsentrasi, pasien pasif, social withdrawal,

17

Page 18: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

tidur berlebihan dan kelihatan lemas. Tetapi pasien sebelumnya ada gejala senang

berlebihan, self-esteem yang tinggi, ngobrol lebih banyak dan kebutuhan tidur berkurang

(dalam periode 2 minggu).

Pasien memenuhi kriteria Bipolar I karena ada gejala gangguan konsentrasi,

pasien pasif, social withdrawal, tidur berlebihan dan kelihatan lemas dalam jangka waktu

lebih dari 6 bulan (3 tahun). Tetapi pasien ada riwayat fase manik dimana ia ada gejala

senang berlebihan, self-esteem yang tinggi, ngobrol lebih banyak dan kebutuhan tidur

berkurang dalam jangka waktu 2 minggu.

Pada pasien ini dipilih diagnosis banding Bipolar II karena pada pasien ini

ditemukan adanya gangguan konsentrasi, pasien pasif, social withdrawal, tidur berlebihan

dan kelihatan lemas dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan (3 tahun). Dengan fase manik

dimana pasien senang berlebihan, self-esteem yang tinggi, ngobrol lebih banyak dan

kebutuhan tidur berkurang dalam jangka waktu 2 minggu. Karena jangka waktu 2

minggu Bipolar II bisa di singkirkan.

Pada pasien ini dipilih diagnosis banding Cyclothymia karena ditemukannya

gangguan konsentrasi, pasien pasif, social withdrawal, tidur berlebihan dan kelihatan

lemas dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan (3 tahun). Yaitu munculnya periode gejala

hipomania dan depresi yang tidak memnuhi kriteria episode depresi mayor sedikitnya

selama 2 tahun. Tetapi pasien sudah ngalami fase Major Depressive Disorder dan fase

manik dalam 2 tahun awal gejalanya, jadi diagnosis Cyclothymia bisa di singkirkan.

XIII. Tindak Lanjut (Follow Up)

Subjektif : pasien tidak memiliki keluhan

Objektif : social withdrawal, sering tidur, lemas

Assessmen : Fase depresi

18

Page 19: Presentasi Kasus Jiwa bipolar

Perencanaan : obat-obatan anidepresant, mood stabilizer

19