Download ppt - PRESENTASI INFERTILITAS

Transcript
Page 1: PRESENTASI INFERTILITAS

INFERTILITASINFERTILITAS

PENGERTIAN:PENGERTIAN:World Health Organization World Health Organization (WHO) tahun 2009 (WHO) tahun 2009 menyebutkan definisi infertilitas secara klinis bahwa menyebutkan definisi infertilitas secara klinis bahwa infertilitas merupakan suatu penyakit sistem reproduksi infertilitas merupakan suatu penyakit sistem reproduksi yang ditetapkan dengan adanya kegagalan mencapai yang ditetapkan dengan adanya kegagalan mencapai kehamilan klinis setelah 12 bulan atau lebih melakukan kehamilan klinis setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual secara regular tanpa menggunakan hubungan seksual secara regular tanpa menggunakan alat kontrasepsi alat kontrasepsi

Page 2: PRESENTASI INFERTILITAS

Infertilitas primerInfertilitas primer

Kalau Kalau suamisuami blm pernah blm pernah mengmenghamilhamili i walaupun bersenggama dan walaupun bersenggama dan dihadapkan kpd kemungkinan khmln dihadapkan kpd kemungkinan khmln selama 12 bln.selama 12 bln.

INFERTILITAS SEKUNDERINFERTILITAS SEKUNDER Kalau Kalau suamisuami pernah hamil,akan pernah hamil,akan

tetapi kemudian tdk tetapi kemudian tdk mampumampu mengmenghamihami lagi walaupun lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehmln kepada kemungkinan kehmln selama 12 bln.selama 12 bln.

Page 3: PRESENTASI INFERTILITAS

ETIOLOGI INFERTILITAS PADA PRIAETIOLOGI INFERTILITAS PADA PRIA

Kelainan hipotalamus : defisiensi Kelainan hipotalamus : defisiensi gonadotropin (Sindrom Kallmann), gonadotropin (Sindrom Kallmann), defisiensi LH, defisiensi FSH, sindrom defisiensi LH, defisiensi FSH, sindrom hipogonadotropik kongenital.hipogonadotropik kongenital.

Kelainan hipofisis : insufisiensi hipofisis Kelainan hipofisis : insufisiensi hipofisis (tumor, proses infiltrat, operasi, (tumor, proses infiltrat, operasi, radiasi),dan defisiensi hormon radiasi),dan defisiensi hormon pertumbuhan (pertumbuhan (growth hormone) growth hormone) menyebabkan gangguan menyebabkan gangguan spermatogenesisspermatogenesis. .

Faktor pre testikular

Page 4: PRESENTASI INFERTILITAS

Kelainan kromosom. Sebagai contoh Kelainan kromosom. Sebagai contoh pada penderita sindroma Klinefelter, pada penderita sindroma Klinefelter, terjadi penambahan kromosom X, terjadi penambahan kromosom X, testis tidak berfungsi dengan baik, testis tidak berfungsi dengan baik, sehingga spermatogenesis tidak sehingga spermatogenesis tidak terjadi. terjadi.

Varikokel, yaitu terjadinya dilatasi dari Varikokel, yaitu terjadinya dilatasi dari pleksus pampiriformis vena skrotum pleksus pampiriformis vena skrotum yang mengakibatkan terjadinya yang mengakibatkan terjadinya gangguan vaskularisasi testis yang gangguan vaskularisasi testis yang akan mengganggu proses akan mengganggu proses spermatogenesis. spermatogenesis.

Faktor testikuler

Page 5: PRESENTASI INFERTILITAS

Merupakan kelainan pada jalur reproduksi Merupakan kelainan pada jalur reproduksi termasuk epididimis, vas deferens, dan termasuk epididimis, vas deferens, dan duktus ejakulatorius.duktus ejakulatorius.

Obstruksi traktus ejakulatorius: disebabkan Obstruksi traktus ejakulatorius: disebabkan karena adanya blokade kongenital, karena adanya blokade kongenital, ketiadaan vas deferens kongenital (CAVD), ketiadaan vas deferens kongenital (CAVD), obstruksi epididimis idiopatik, penyakit obstruksi epididimis idiopatik, penyakit ginjal polikistik, blokade didapat ginjal polikistik, blokade didapat (vasektomi, infeksi), blokade fungsional (vasektomi, infeksi), blokade fungsional (perlukaan saraf simpatis, farmakologi).(perlukaan saraf simpatis, farmakologi).

Gangguan fungsi sperma atau motilitas : Gangguan fungsi sperma atau motilitas : sindrom immotil silia, defek maturasi, sindrom immotil silia, defek maturasi, infertilitas imunologik, infeksi. infertilitas imunologik, infeksi.

Gangguan koitus: impotensi, hipospadia, Gangguan koitus: impotensi, hipospadia, waktu dan frekuensi koitus.waktu dan frekuensi koitus.

Faktor post testikular

Page 6: PRESENTASI INFERTILITAS

Faktor Resiko Infertilitas Pria Faktor Resiko Infertilitas Pria

Usia Usia Obesitas Obesitas Alkohol Alkohol Paparan dalam pekerjaanPaparan dalam pekerjaan Olahraga Olahraga MerokokMerokok Laptop dan telepon seluler Laptop dan telepon seluler StresStres

Page 7: PRESENTASI INFERTILITAS

Manifestasi klinik Manifestasi klinik Riwayat terpajan benda – Riwayat terpajan benda –

benda mutan yang benda mutan yang membahayakan membahayakan reproduksi (panas, reproduksi (panas, radiasi, rokok, narkotik, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, dan infeksi)alkohol, dan infeksi)

Status gizi dan nutrisi Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan terutama kekurangan protein dan vitamin protein dan vitamin tertentutertentu

Riwayat infeksi Riwayat infeksi genitorurinariagenitorurinaria

Hipertiroidisme dan Hipertiroidisme dan hipotiroidhipotiroid..

Tumor hipofisis atau Tumor hipofisis atau prolactinomaprolactinoma

Disfungsi ereksi beratDisfungsi ereksi berat Ejakulasi retrogratEjakulasi retrograt Hypo/epispadiaHypo/epispadia MikropenisMikropenis Andesensus testis (testis Andesensus testis (testis

masih dalam perut/dalam masih dalam perut/dalam liat paha)liat paha)

Gangguan spermatogenesis Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan (kelainan jumla, bentuk dan motilitas sperma)motilitas sperma)

Hernia scrotalis (hernia Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong berat sampai ke kantong testis)testis)

Varikhokel (varises Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)pembuluh balik darah testis)

Abnormalitas cairan semenAbnormalitas cairan semen

Page 8: PRESENTASI INFERTILITAS
Page 9: PRESENTASI INFERTILITAS

Pemeriksaan diagnotik Pemeriksaan diagnotik

Analisis semen merupakan Analisis semen merupakan prediktor yang sangat penting prediktor yang sangat penting dalam menentukan fertilitas pria.dalam menentukan fertilitas pria.

Analisis semen berguna untuk Analisis semen berguna untuk mengevaluasi variasi dari mengevaluasi variasi dari parameter termasuk parameter termasuk karakteristik spermatozoa, karakteristik spermatozoa, plasma semen dan sel non-plasma semen dan sel non-sperma sperma

Page 10: PRESENTASI INFERTILITAS

KARAKTERISTIK AIR MANIKARAKTERISTIK AIR MANI1.1. KOAGULASI DAN LIKUEFAKSIKOAGULASI DAN LIKUEFAKSI

2.2. VISKOSITASVISKOSITAS

3.3. RUPA DAN BAU(SPT BUNGA AKASIA)RUPA DAN BAU(SPT BUNGA AKASIA)

4.4. VOLUMVOLUME E (SETELAH ABSTINENSI (SETELAH ABSTINENSI SELAMA 3 HARI,VOLUM AIR MANI SELAMA 3 HARI,VOLUM AIR MANI BERKI9SAR ANTARA 2- 5 ML)BERKI9SAR ANTARA 2- 5 ML)

5.5. Ph (7.3-7.7)Ph (7.3-7.7)

6.6. FRUKTOSA AIR MANI ADALAH HSL FRUKTOSA AIR MANI ADALAH HSL VESIKULA SEMINALIS YG VESIKULA SEMINALIS YG MENUNJUKKAN ADANYA MENUNJUKKAN ADANYA RANGSANGAN ANDROGEN.RANGSANGAN ANDROGEN.

PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK

Page 11: PRESENTASI INFERTILITAS

Parameter Nilai Normal Abnormalitas Signifikansi Klinik

pH ≥ 7,2 Asam, <7,2 hipoplasia vesika seminalis yang biasa ditemui pada pasien azoospermia.

Koagulasi/ pengenceran

Koagulasi dan pengenceran dalam 15-60 menit.

Tidak ada koagulasi dan pemanjangan pengenceran >60 menit.

Ketiadaan vesika seminalis kongenital.

Warna Putih keabu-abuan. Kekuning-kuningan, merah kecoklatan.

Jaundice, karotenemia, obat, inflamasi vesika urinaria.

Viskositas ≤2cm >2cm Berhubungan dengan motilitas yang rendah.

Volume ≥1,5 mL 0 (azoospermia) <1,5mL (hypospermia)

Ejakulasi retrograde pengumpulan yang tidak lengkap, ejakulasi retrograde parsial, abstinensi seksual.

Page 12: PRESENTASI INFERTILITAS

PEMX SPERMA---->ANALISA PEMX SPERMA---->ANALISA SPERMA:SPERMA:

KONSENTRASI SPERMATOZOAKONSENTRASI SPERMATOZOA MOTILITAS SPERMATOZOAMOTILITAS SPERMATOZOA MORFOLOGI SPERMATOZOAMORFOLOGI SPERMATOZOA VIABILITASVIABILITAS ALGUTINASI SPERMAALGUTINASI SPERMA SEL NON SPERMASEL NON SPERMA

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK

Page 13: PRESENTASI INFERTILITAS

ANAMNESISANAMNESIS riwayat infertilitas (durasi, riwayat infertilitas (durasi,

kehamilan sebelumnya, evaluasi kehamilan sebelumnya, evaluasi dan pengobatan fertilitas dan pengobatan fertilitas sebelumnya). sebelumnya).

Riwayat seksual juga sangat Riwayat seksual juga sangat penting ditanyakan seperti fungsi penting ditanyakan seperti fungsi ereksi, frekuensi dan waktu ereksi, frekuensi dan waktu melakukan hubungan seksual melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. dengan pasangannya.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PENGAKAJIAN

Page 14: PRESENTASI INFERTILITAS

Cont...Cont...

Riwayat intervensi medis sebelumnya juga Riwayat intervensi medis sebelumnya juga tak kalah penting ditanyakan karena hal tak kalah penting ditanyakan karena hal tersebut berkontribusi dalam penegakan tersebut berkontribusi dalam penegakan diagnosis dari seperempat kasus infertilitas diagnosis dari seperempat kasus infertilitas (Al-Haija, 2011). (Al-Haija, 2011).

Anamnesis juga mengenai riwayat Anamnesis juga mengenai riwayat peradangan seperti orchitis, waktu peradangan seperti orchitis, waktu pubertas, riwayat keluarga yang pubertas, riwayat keluarga yang mengalami infertilitas dan penyakit sistemik mengalami infertilitas dan penyakit sistemik lainnya (Al-Haija, 2011). lainnya (Al-Haija, 2011).

Page 15: PRESENTASI INFERTILITAS

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik

Page 16: PRESENTASI INFERTILITAS

Ansietas berhubungan dengan Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang akhir proses ketidaktahuan tentang akhir proses diagnostik diagnostik ..

Gangguan konsep diri ; harga diri rendah Gangguan konsep diri ; harga diri rendah berhubungan dengan gangguan fertilitasberhubungan dengan gangguan fertilitas..

Berduka dan antisipasi berhubungan Berduka dan antisipasi berhubungan dengan prognosis yang buruk dengan prognosis yang buruk ..

Ketidakberdayaan berhubungan dengan Ketidakberdayaan berhubungan dengan kurang kontrol terhadap prognosiskurang kontrol terhadap prognosis..

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 17: PRESENTASI INFERTILITAS

Dx 1 : Dx 1 : Ansietas Ansietas berhubungan berhubungan dengan dengan ketidaktahuan ketidaktahuan tentang akhir tentang akhir proses proses diagnostikdiagnostik  

Jelaskan tujuan test dan Jelaskan tujuan test dan prosedurprosedur..  

Tingkatkan ekspresi Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut, perasaan dan takut, contoh : menolak, contoh : menolak, depresi, dan marah.depresi, dan marah.

Dorong keluarga untuk Dorong keluarga untuk menganggap pasien menganggap pasien seperti sebelumnyaseperti sebelumnya

Kolaborasi : berikan Kolaborasi : berikan sedative, tranquilizer sedative, tranquilizer sesuai indikasisesuai indikasi

Intervensi

Page 18: PRESENTASI INFERTILITAS

Dx 2 : Dx 2 : Gangguan konsep diri ; harga diri Gangguan konsep diri ; harga diri rendah berhubungan dengan gangguan rendah berhubungan dengan gangguan fertilitasfertilitas..

Tanyakan dengan nama Tanyakan dengan nama apa pasien ingin apa pasien ingin dipanggildipanggil

Identifikasi orang Identifikasi orang terdekat dari siapa terdekat dari siapa pasien memperoleh pasien memperoleh kenyaman dan siapa kenyaman dan siapa yang harus yang harus memberitahuakan jika memberitahuakan jika terjadi keadaan bahayaterjadi keadaan bahaya

Dengarkan dengan aktif Dengarkan dengan aktif masalah dan ketakutan masalah dan ketakutan pasienpasien

Dorong Dorong mengungkapkan mengungkapkan perasaan,menerima perasaan,menerima apa yang apa yang dikatakannyadikatakannya

Diskusikan Diskusikan pandangan pasien pandangan pasien terhadap citra diri terhadap citra diri dan efek yang dan efek yang ditimbulkan dari ditimbulkan dari penyakit / kondisipenyakit / kondisi

Page 19: PRESENTASI INFERTILITAS

Dx 3 : Dx 3 : Berduka dan antisipasi Berduka dan antisipasi berhubungan dengan prognosis yang berhubungan dengan prognosis yang burukburuk..

Berikan lingkungan yang Berikan lingkungan yang terbuka. pasien merasa terbuka. pasien merasa bebas untuk dapat bebas untuk dapat mendiskusikan perasaan mendiskusikan perasaan dan masalah secara dan masalah secara realitasrealitas..

Identifikasi tingkat rasa Identifikasi tingkat rasa duka /disfungsi : duka /disfungsi : penyangkalan, marah, penyangkalan, marah, tawar - menawar, depresi, tawar - menawar, depresi, penerimaanpenerimaan

Dengarkan dengan aktif Dengarkan dengan aktif pandangan pasien dan pandangan pasien dan selalu sedia selalu sedia untuk membantu jika untuk membantu jika diperlukandiperlukan

Kaji kebutuhan orang Kaji kebutuhan orang terdekat dan bantu terdekat dan bantu sesuai petunjuk sesuai petunjuk 

Kolaborasi : rujuk Kolaborasi : rujuk sumber ± sumber ± sumber lainnya misalnya sumber lainnya misalnya konseling, psikoterapi konseling, psikoterapi

sesuai petunjuksesuai petunjuk  

Page 20: PRESENTASI INFERTILITAS

Dx 4 : Ketidakberdayaan berhubungan Dx 4 : Ketidakberdayaan berhubungan dengan kurang kontrol terhadap dengan kurang kontrol terhadap prognosisprognosis..

Kaji kemampuan dan Kaji kemampuan dan tingkat kekurangan tingkat kekurangan untuk melaukan untuk melaukan kebutuhan sehari - kebutuhan sehari - harihari

Hindari melaukan Hindari melaukan sesuatu untuk pasien sesuatu untuk pasien yang dapat dilakukan yang dapat dilakukan pasien sendiri, tetapi pasien sendiri, tetapi berikan bantuan berikan bantuan sesuai kebutuhansesuai kebutuhan

Sadari perilaku / Sadari perilaku / aktivitas aktivitas impulsif karena impulsif karena gangguan dalam gangguan dalam mengambil keputusanmengambil keputusan

Pertahankan Pertahankan dukungan, sikap yang dukungan, sikap yang tegas, beri pasien tegas, beri pasien waktu yang cukup waktu yang cukup untuk mengerjakan untuk mengerjakan tugasnyatugasnya

Page 21: PRESENTASI INFERTILITAS

Dx 1 : Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan Dx 1 : Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang akhir proses tentang akhir proses diagnostik diagnostik 

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO

Implementasi Evaluasi

1

2

3

4

Menjelaskan tujuan test dan prosedurMeningkatkan ekspresi perasaan dan takut, contoh : menolak, depresi, dan marah.Mendorong keluarga untuk menganggap pasien seperti sebelumnya Kolaborasi : berikan sedative, tranquilizer sesuai indikasi

S : klien mengatakan siap melakukan proses diagnostikO : klien terlihat tenangA : masalah teratasi P : hentikan intervensi

Page 22: PRESENTASI INFERTILITAS

Dx 2 : Gangguan konsep diri ; harga diri rendah Dx 2 : Gangguan konsep diri ; harga diri rendah berhubungan dengan gangguan fertilitasberhubungan dengan gangguan fertilitas..

NO

Implementasi Evaluasi

1

2

3

4

5

Membina hubungan saling percaya dengan klienBHSP dengan orang terdekat dari siapa pasien memperoleh kenyaman dan siapa yang harus memberitahuakan jika terjadi keadaan bahayaMendengarkan dengan aktif masalah dan ketakutan pasienMembantu klien Mengungkapkanperasaan,menerima apa yang dikatakannyaMendiskusikan pandangan pasien terhadap citra diri dan efek yang ditimbulkan dari penyakit / kondisi

S :klien mengatakan sudah bisa menerima kondisinyaO :klien sudah mulai bisa terbuka dengan keluarga dan perawatA :masalah teratasiP :hentikan intervensi

Page 23: PRESENTASI INFERTILITAS

Dx 3 : Berduka dan antisipasi berhubungan Dx 3 : Berduka dan antisipasi berhubungan dengan prognosis yang burukdengan prognosis yang buruk..

NO Implementasi Evaluasi

1

2

3

4

5

Memberikan lingkungan yang terbuka. pasien merasa bebas untuk dapat mendiskusikan perasaan dan masalah secara realitasMengkaji tingkat rasa duka /disfungsi : penyangkalan, marah, tawar - menawar, depresi, penerimaanMendengarkan dengan aktif pandangan pasien dan selalu sedia untuk membantu jika diperlukanMengidentifikasi solusi pemecahan masalah untuk keberadaan respon ± respon fisik, misalnya makan, tidur,tingkat aktivitas dan hasrat seksualMengkaji kebutuhan orang terdekat dan bantu sesuai petunjuk 

S :klien mengatakan sudah bisa menerima kondisinya saat iniO :klien mulai bersosialisasi dengan kerabatnyaA :masalah teratasiP :hentikan intervensi

Page 24: PRESENTASI INFERTILITAS

Dx 4 : Ketidakberdayaan berhubungan dengan Dx 4 : Ketidakberdayaan berhubungan dengan kurang kontrol terhadap prognosiskurang kontrol terhadap prognosis

NO

Implementasi Evaluasi

1

2

3

4

Mengkaji kemampuan dan tingkat kekurangan untuk melaukan kebutuhan sehari - hari Menghindari melaukan sesuatu untuk pasien yang dapat dilakukan pasien sendiri, tetapi berikan bantuan sesuai kebutuhanMengobservasi perilaku / aktivitas impulsif karena gangguan dalam mengambil keputusanMemberi dukungan, sikap yang tegas, beri pasien waktu yang cukup untuk mengerjakan tugasnya

S :klien mengatakan sudah bisa menerima kondisinyaO :klien melakukan aktivitasnya sendiriA :masalah teratasiP :hentikan intervensi

Page 25: PRESENTASI INFERTILITAS