Download pptx - Pp kejang demam

Transcript
Page 1: Pp kejang demam

ASUHAN KEP. GADARKEJANG DEMAM PADA ANAK

Lilik NursantiArif Paskal Pokonda

Page 2: Pp kejang demam

Pengertian Istilah kejang demam digunakan untuk bangkitan kejang

yg timbul akibat kenaikan suhu tubuh. “Kejang demam ialah bangkitan kejang yg terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal 38C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (Hasan, 1995)

Kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi pada umur 3 bulan sampai 5 tahun, berhubungan dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam dan bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk. Kejang demam harus dapat dibedakan dengan epilepsi, yaitu ditandai dengan kejang berulang tanpa demam (Mansjoer, 2000)

KONSEP DASAR

Page 3: Pp kejang demam

ETIOLOGI

Penyebab Febrile Convulsion hingga kini belum diketahui dengan Pasti, demam sering disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas, otitis media, pneumonia, gastroenteritis dan infeksi saluran kemih. Kejang tidak selalu tinbul pada suhu yang tinggi. Kadang-kadang demam yang tidak begitu tinggi dapat menyebabkan kejang (Mansjoer, 2000).

Kejang dapat terjadi pada setiap orang yang mengalami hipoksemia (penurunan oksigen dalam darah) berat, hipoglikemia, asodemia, alkalemia, dehidrasi, intoksikasi air, atau demam tinggi. Kejang yang disebabkan oleh gangguan metabolik bersifat reversibel apabila stimulus pencetusnya dihilangkan (Corwin, 2001).

Page 4: Pp kejang demam

KLASIFIKASI KEJANG

a. Kejang Tonik Kejang ini biasanya terdapat pada bayi baru lahir dengan berat badan rendah

dengan masa kehamilan kurang dari 34 minggu dan bayi dengan komplikasi prenatal berat.Bentuk klinis kejang ini yaitu berupa pergerakan tonik satu ekstrimitas atau pergerakan tonik umum dengan ekstensi lengan dan tungkai yang menyerupai ekstensi tungkai dan fleksi lengan bawah.

b. Kejang Klonik Kejang Klonik dapat berbentuk fokal, unilateral, bilateral dengan permulaan fokal

dan multifokal yang berpindah-pindah. Bentuk klinis kejang klonik fokal berlangsung 1 – 3detik, terlokalisasi dengan baik, tidak disertai gangguan kesadaran dan biasanya tidakdiikuti oleh fase tonik. Bentuk kejang ini dapat disebabkan oleh kontusio cerebri akibat trauma fokal pada bayi besar dan cukup bulan atau oleh ensepalopati metabolik.

c. Kejang Mioklonik Gambaran klinis yang terlihat adalah gerakan ekstensi dan fleksi lengan atau

keempat anggota gerak yang berulang dan terjadinya cepat. Gerakan tersebut menyerupai reflekmoro. Kejang ini merupakan pertanda kerusakan susunan saraf pusat yang luas dan hebat.Gambaran EEG pada kejang mioklonik pada bayi tidak spesifik.

Page 5: Pp kejang demam

PATOFISIOLOGI

Sel neuron dikelilingi oleh suatu membran. Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dapat dilalui dengan mudah oleh ion kalium dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium dan ion lain, kecuali ion clorida. Akibatnya konsentrasi natrium menurun sedangkan di luar sel neuron terjadi keadaan sebaliknya.Dengan adanya perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel maka terdapat perbedaan potensial yang disebut potensial membran dan ini dapat dirubah dengan adanya : Perubahan konsentrasi ion di ruang ekstraseluler Rangsangan yang datangnya mendadak, misalnya

mekanis, kimiawi atau aliran listrik dari sekitarnya Perubahan patofisiologi dari membran sendiri karena

penyakit atau keturunan.

Page 6: Pp kejang demam

Infeksi

Demam

Kenaikan Metabolisme Kebutuhan O2 Meingkat

Keseimbangan Membran Sel Terganggu

Pompa Na dan K terganggu

Gangguan Mekanisme Listrik di Otak

KEJANGNs. Paula

Krisanty,S.Kep, MA

Page 7: Pp kejang demam

Secara teoritis pada klien dengan Kejang Demam didapatkan data-data antara lain klien kurang selera makan (anoreksia), klien tampak gelisah, badan klien panas dan berkeringat, mukosa bibir kering (Ngastiyah, 1997).

TANDA DAN GEJALA

Page 8: Pp kejang demam

2. Asfiksia

Komplikasi

Page 9: Pp kejang demam

PENATALAKSANAAN KEDARURATAN

1. Segera diberikan diezepam intravena atau diazepam rektal   

dapat diulangi dengan dosis/cara yang sama  

berikan dosis awal fenobaritolneonatus =30 mg IM1 bln-1 thn=50 mg IM>1 thn=75 mg IM

4 jam kemudian

dosis rata-rata 0,3mg/kgBB

dosis ≤ 10 kg = 5mg/kgBB

≥ 10 kg = 10 mg

Bila kejang tidak berhenti tunggu 15 menit

Kejang berhenti

Pengobatan rumat

Page 10: Pp kejang demam

Lanjutan..............................

Hari I+II = fenobaritol 8-10 mg/kg dibagi dlm 2 dosis

Hari berikutnya = fenobaritol 4-5 mg/kg dibagi dlm 2 dosis

Bila diazepam tidak tersedia langsung memakai fenobarbital dengan dosis

awal selanjutnya diteruskan dengan dosis rumat.

2. Membebaskan jalan nafas dan oksigenasi secukupnya & TTV d observasi

ketat

3. Menurunkan panas bila demam atau hiperpireksia, dengan kompres seluruh

tubuh & bila tlh memungkinkan dapat diberikan parasetamol 10

mg/kgBB/kali kombinasi diazepam oral 0,3 mg/kgBB

4. Memberikan cairan yang cukup bila kejang berlangsung cukup lama (> 10

menit) dengan IV : D5 1/4, D5 1/5, RL.

Page 11: Pp kejang demam

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian observasi kejang dan gambarkan kejadiannya.2. Riwayat penyakit

Aktivitas / istirahat : keletihan, kelemahan umum, perubahan tonus / kekuatan otot. Gerakan involunter

Sirkulasi : peningkatan nadi, sianosis, tanda vital tidak normal atau depresi dengan penurunan nadi dan pernafasan

Eliminasi : inkontinensia episodik, peningkatan tekanan kandung kemih dan tonus spinkter

Makanan / cairan : sensitivitas terhadap makanan, mual dan muntah yang berhubungan dengan aktivitas kejang, kerusakan jaringan lunak / gigi

Neurosensor : aktivitas kejang berulang, riwayat truma kepala dan infeksi serebra

Riwayat jatuh / trauma

Page 12: Pp kejang demam

Diagnosa keperawatan

1. Resiko tinggi trauma / cidera b/d kelemahan, perubahan kesadaran, kehilangan koordinasi otot.2. Resiko tinggi terhadap inefektifnya bersihan jalan nafas b/d kerusakan neoromuskular3. Resiko kejang berulang b/d peningkatan suhu tubuh4. Kerusakan mobilitas fisik b/d kerusakan persepsi, penurunan kekuatan5. Kurang pengetahuan keluarga b/d kurangnya informasi

Page 13: Pp kejang demam

Intervensi

Diagnosa 1TujuanCidera / trauma tidak terjadi

Kriteria hasilFaktor penyebab diketahui, mempertahankan aturan pengobatan, meningkatkan keamanan lingkungan

IntervensiKaji dengan keluarga berbagai stimulus pencetus kejang. Observasi keadaan umum, sebelum, selama, dan sesudah kejang. Catat tipe dari aktivitas kejang dan beberapa kali terjadi. Lakukan penilaian neurology, tanda-tanda vital setelah kejang. Lindungi klien dari trauma atau kejang.Berikan kenyamanan bagi klien. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi anti compulsan

Page 14: Pp kejang demam

Diagnosa 2

TujuanInefektifnya bersihan jalan napas tidak terjadi

Kriteria hasilJalan napas bersih dari sumbatan, suara napas vesikuler, sekresi mukosa tidak ada, RR dalam batas normal

Intervensi

Observasi tanda-tanda vital, atur posisi tidur klien fowler atau semi fowler. Lakukan penghisapan lendir, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi

Page 15: Pp kejang demam

Diagnosa 3

Aktivitas kejang tidak berulang

Kriteria hasilKejang dapat dikontrol, suhu tubuh kembali normal

IntervensiKaji factor pencetus kejang. Libatkan keluarga dalam pemberian tindakan pada klien. Observasi tanda-tanda vital. Lindungi anak dari trauma. Berikan kompres dingin pda daerah dahi dan ketiak.

Page 16: Pp kejang demam

Diagnosa 4

TujuanKerusakan mobilisasi fisik teratasi

Kriteria hasilMobilisasi fisik klien aktif , kejang tidak ada, kebutuhan klien teratasi

Intervensi

Kaji tingkat mobilisasi klien. Kaji tingkat kerusakan mobilsasi klien. Bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan. Latih klien dalam mobilisasi sesuai kemampuan klien. Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan klien.

Page 17: Pp kejang demam

Diagnosa 5

TujuanPengetahuan keluarga meningkat

Kriteria hasilKeluarga mengerti dengan proses penyakit kejang demam, keluarga klien tidak bertanya lagi tentang penyakit, perawatan dan kondisi klien.

IntervensiKaji tingkat pendidikan keluarga klien. Kaji tingkat pengetahuan keluarga klien. Jelaskan pada keluarga klien tentang penyakit kejang demam melalui penkes. Beri kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang belum dimengerti. Libatkan keluarga dalam setiap tindakan pada klien.

Page 18: Pp kejang demam

Evaluasi

1. Cidera / trauma tidak terjadi

2. Inefektifnya bersihan jalan napas tidak terjadi

3. Aktivitas kejang tidak berulang

4. Kerusakan mobilisasi fisik teratasi

5. Pengetahuan keluarga meningkat

Page 19: Pp kejang demam

BAYI SEHAT,,TIDUR PUN NYENYAK

Terima Kasih........