Transcript
Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

i

TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK

KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN,

MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Katharina Citra Arum

081324056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iv

PERSEMBAHAN

Aku persembahkan karya ini kepada:

ALLAH SWT

KEDUA ORANGTUA

Drs. Edy Susilo Purnomo dan Dra. Widianantari

MY HUSBAND

Ali Nugroho

Terimakasih atas kebersamaan yang terindah dalam cinta dan kasih sayang

ADIKKU TERSAYANG

Laksmi Novita Cahyanti

ALMAMATERKU

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

v

MOTTO

Sungguh..bersama kesukaran itu pasti ada kemudahan, oleh karena

itu jika kamu telah selesai dari suatu tugas, kerjakanlah tugas lain

dengan sungguh-sungguh

Gunakanlah waktumu semaksimal mungkin, maka di hari tua kamu

tidak akan mengatakan “Seandainya saya masih muda”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 06 Desember 2013

Penulis,

Katharina Citra Arum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Katharina Citra Arum

Nomor Mahasiswa : 08 1324 056

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : TREND

PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT

SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN,

MAGELANG. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk

media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan memublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 06 Desember 2013

Yang menyatakan

Katharina Citra Arum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ABSTRAK

TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, MERTOYUDAN, MAGELANG

Katharina Citra Arum

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi penentuan harga, teknologi,

promosi, jumlah penjualan dan trend penjualan kerupuk rambak di Desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung dengan pemilik usaha kerupuk rambak kulit sapi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha kerupuk rambak dengan jumlah sampling 3 responden. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Penelitian ini menggunakan trend linear dengan metode kuadrat terkecil, persamaan yang digunakan adalah Y’= a + bx.

Hasil penelitian ini antara lain : perkembangan usaha kerupuk rambak di Desa Brontokan ini mampu menyerap tenaga kerja berpendidikan rendah yang merupakan penduduk setempat dan membantu perekonomian masyarakat kecil. Dengan hasil trend penjualan yang diperoleh (1) Trend hasil penjualan pabrik Yoga di Desa Brontokan setiap bulannya mengalami peningkatan sebesar Rp.28.728.570. (2) Trend hasil penjualan pabrik Aneka di Desa Brontokan mengalami peningkatan tiap bulannya sebesar Rp 24.068.570. (3) Trend hasil penjualan pabrik Renyah di Desa Brontokan setiap bulannya mengalami peningkatan sebesar Rp 18.130.000. Peningkatan hasil analisis trend disebabkan meningkatnya hasil penjualan kerupuk rambak per bulan sehingga permintaan dari toko warung makan dan konsumen tunggal yang setiap bulannya menginginkan pasokan kerupuk rambak kulit sapi meningkat. Dengan jumlah penjualan yang makin meningkat maka produksi kerupuk rambak kulit sapi memproduksi jumlah kerupuk yang bertambah. Kenaikan yang signifikan ini dapat disimpulkan bahwa produksi kerupuk rambak kulit sapi telah diminati masyarakat karena rasa dan kualitasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ABSTRACT

MAKING BUSINESS DEVELOPMENT TREND OF COWHIDE RINS BRONTOKAN VILLAGE , MERTOYUDAN, MAGELANG

Katharina Citra Arum Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

This study aims to determine the description of pricing, technology, promotion, sales amount, and sales trends rins the Brontokan Village, Mertoyudan subdistrict, Magelang . This research is a qualitative descriptive study. The primary data was obtained through interviews and direct observation with the business owners of cowhide rinds. The total population in this study were the business owners of cowhide rinds with 3 sampling number of respondents . Sampling of this study using saturation sampling technique. This study uses a linear trend with the least squares method, while the equation used is Y ' = a + bx. The results of this study include: the business development of cowhide rinds in Brontokan Village is able to absorb the local low-educated workers and help their economy community. With the results obtained by the sales trend ( 1 ) Trend of Yoga factory sales results an increase of Rp 28.728.570,- each month ( 2 ) Trend in the sale of various plant Brontokan village has increased Rp 24.068.570,- each mont. ( 3 ) Trend of Crisp factory sales results increased by Rp 18.130.000,- each month. The increasing trend analysis results due to the increasing of cowhide rinds sales revenue per month so that the market demand increases. With the increasing number of sales, the production of cowhide rinds increases. From this significant increase it can be concluded that the production of cowhide rinds has made the community interested because of its taste and quality.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

kasih dan janji-Nya begitu nyata, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Skripsi ini berjudul “TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN

KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN,

MERTOYUDAN, MAGELANG”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Ekonomi.

Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai

pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.

Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Sumber kekuatan hidupku Allah SWT atas semua berkat tak Nampak namun

Nyata dalam hidupku.

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd.,M.Sc. selaku dosen pembimbing satu yang

dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik,

saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku dosen pembimbing dua yang

dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik,

saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

7. Bapak Joko Wicoyo atas bantuan penyempurnaan penulisan abstrak.

8. Bapak dan Ibu dosen serta staf sekretariat Pendidikan Ekonomi: Mbak Titin

atas bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xi

9. Usaha kerupuk rambak desa brontokan yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

10. Kedua orang tuaku, Bapak Edi Susilo Purnomo dan Ibu Widianantari tercinta

atas segala doa, kasih sayang, perhatian, kesempatan, dan semangat yang

diberikan dengan tulus selama ini.

11. Suamiku tercinta Ali Nugroho terima kasih buat doa, semangat dan

dukungannya selama ini.

12. Adikku tersayang Laksmi Novita terima kasih buat doa, semangat dan

dukungannya selama ini.

13. Sahabatku Anita Triastika, Asiska ayu, Ledy Santyastri, Maria Yesuita, Maria

Rosari yang telah memberikan semangat selama proses pembuatan skripsi.

14. Sahabat dan Teman kosku Evalina Windia Samder, Elisabeth Vita, Mayumie

Mila, Alia Pompom yang telah setia menemaniku baik suka dan duka selama

proses pembuatan skripsi.

15. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2008 Program Studi Pendidikan Ekonomi

terima kasih untuk semua kenangan canda dan tawa selama kuliah di kampus

tercinta.

16. Semua pihak yang tidak bisa sebutkan satu persatu atas dukungan yang telah

diberikan untuk penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dan kesalahan

dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga sekripsi

ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 06 Desember 2013

Penulis,

Katharina Citra Arum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN BIMBINGAN ................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKSAI KARYA ILMIAH vii

ABSTRAK ....................................................................................... viii

ABSTRACK ...................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Batasan Masalah .................................................................. 7

C. Rumusan Masalah ................................................................ 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiii

D. Tujuan Penelitian .................................................................. 8

E. Manfaat Penelitian ................................................................ 9

F. Batasan Pengertian .............................................................. 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penjualan .............................................................................. 11

1. Pengertian Penjualan ....................................................... 11

2. Jenis-jenis Penjualan ....................................................... 12

3. Tahapan Penjualan ........................................................... 13

4. Tujuan Penjualan ............................................................. 15

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penjualan ................ 16

6. Tingkat Penjualan ................................................................. 18

B. Penentuan Harga ................................................................. 19

C. Teknologi ............................................................................ 23

D. Promosi ................................................................................ 25

1. Pengertian Promosi .......................................................... 25

2. Strategi Bauran Promosi ................................................... 28

E. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 29

F. Kerangka Penelitian ........................................................... 30

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiv

C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... 34

1. Subjek Penelitian ............................................................ 34

2. Objek Penelitian ............................................................. 34

D. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 34

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ................... 35

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 36

1. Wawancara ...................................................................... 36

2. Observasi ............................................................................... 36

G. Teknik Analisis Data ............................................................ 37

1. Deskriptif Kualitatif ......................................................... 37

2. Analisis Trend ....................................................................... 38

BAB IV. GAMBARAN UMUM

A. Profil Usaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi ........................... 40

1. Karakteristik Pengusaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi I . 40

2. Karakteristik Pengusaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi II 43

3. Karakteristik Pengusaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi III 45

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................ 47

1. Harga Kerupuk Rambak Per Kilogram ............................ 47

2. Teknologi ......................................................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xv

3. Strategi Promosi ............................................................... 53

4. Hasil Penjualan kerupuk .................................................. 53

B. Analisis Trend ...................................................................... 55

1.Analisis Trend Penjualan ( Juni-Desember) Pabrik I ....... 55

2.Analisis Trend Penjualan ( Juni-Desember) Pabrik II ...... 60

3.Analisis Trend Penjualan ( Juni-Desember) Pabrik III ..... 66

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 72

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan ........................................................................ 87

B. Saran................................................................................... 89

C. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 91

LAMPIRAN ..................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel.III.1. Kisi – Kisi wawancara .................................................... 35

Tabel.V.1. Diagram Alir Rantai Pemasaran Kerupuk Rambak........... 54

Tabel.V.2 Perkembangan usaha kerupuk Pabrik Yoga.............. ........ 56

Tabel.V.3. Tabel trend penjualan Pabrik Yoga ……………………… 59

Tabel.V.4. Perkembangan usaha Pabrik Aneka........…………………. 62

Tabel.V.5. Tabel trend penjualan Pabrik Aneka………………………. 65

Tabel.V.6. Perkembangan usaha Pabrik Renyah ……………………. 67

Tabel.V.7. Tabel trend penjualan Pabrik Renyah …………………… 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan pada hakikatnya merupakan proses perubahan yang

terus menerus yang menuju ke arah perbaikan cita-cita yang ingin dicapai

oleh suatu bangsa, atau pembangunan ekonomi suatu bangsa ditujukan

untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat.

Banyak pengusaha yang mempertimbangkan program penjualan

sebagai alat kompetitif yang paling potensial. Tingkat penjualan yang

tinggi merupakan hal yang diinginkan bagi setiap perusahaan, bagi sebuah

perusahaan dengan tingginya tingkat penjualan yang dihasilkan

diharapkan laba yang diperoleh juga meningkat. Philip Kotler dan Kevin

Lane (2009) mengemukakan dalam penjualan terdapat konsep yang

menyatakan bahwa konsumen, jangan dibiarkan begitu saja, organisasi

harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. Konsep

ini beranggapan bahwa konsumen biasanya menampakkan keengganan

membeli dan harus dipikat agar membeli lebih banyak dan bahwa

perusahaan harus menggunakan serangkaian alat penjualan dan promosi

yang efektif guna merangsang pembelian dalam jumlah yang lebih banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

2  

Penjualan dalam kegiatan usaha menjadi pengukur tingkat hasil

yang diharapkan oleh produsen melalui keterimaan nilai produk yang

dihasilkan, melalui produk atau jasa yang diterima baik oleh masyarakat

maka tingkat penjualan akan meningkat seiring dengan bertambahnya

jumlah permintaan. Kotler (2006) penjualan merupakan sebuah proses

dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi melalui antar

pertukaran informasi dan kepentingan. Pertukaran kepentingan ini menjadi

dasar adanya saling membutuhkan dan saling melengkapi, seorang

penjual/produsen akan menjadi tidak berguna apabila tidak ada konsumen

yang membeli produk yang telah dihasilkannya, begitu juga sebaliknya

seorang konsumen tidak akan berdaya dengan segala potensi yang

dimilikinya apabila tidak ada barang yang dapat dimanfaatkan nilainya.

Dalam kehidupan ekonomi modern harga-harga memainkan

peranan yang sangat penting, justru karena produsen dan konsumen

bertindak atas dasar pertimbangan dan perbandingan tingkat harga.

Produksi yang dihasilkan akan ditawarkan kepada konsumen dengan

berbagai tingkat harga, semakin banyak produksi yang dihasilkan maka

akan mendapat konsumen yang banyak.

Kemudian faktor lain adalah teknologi. Perkembangan ekonomi

yang sangat pesat ini juga didorong oleh perkembangan teknologi yang

sudah mengarah pada koordinasi pengoperasian usaha yang lebih efektif

dan efisien dengan biaya yang semakin murah. Hal ini telah membuat

ketergantungan yang sangat tinggi di berbagai kalangan negara, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

3  

perdagangan dunia mengarah ke bentuk global yang tidak lagi mengenal

batas-batas wilayah suatu negara. Fokus pembangunan perekonomian

negara Indonesia adalah usaha besar dan modern. Pada masa itu, Indonesia

mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat pengembangan

industri nasional lebih diarahkan pada pengembangan usaha industri kecil

melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif.

Di samping itu, industri lebih diarahkan pada usaha kecil karena

dengan modal yang tidak terlalu besar, usaha ini masih bisa berproduksi.

Masalah yang dihadapi Indonesia adalah dualisme teknologi. Maksudnya,

terdapat kepincangan antara penyebaran penduduk dan prasarana serta

penyebaran sumber daya alam. Sebagian sumber daya alam Indonesia

tidak terdapat di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Maka

teknologi padat modal lebih banyak dibutuhkan di Indonesia. Usaha kecil

juga dinilai memiliki kinerja yang cenderung lebih baik dalam

menghasilkan tenaga kerja produktif. Usaha kecil mampu meningkatkan

produktivitas melalui investasi dan perubahan teknologi serta memiliki

fleksibilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan usaha berskala

besar. Fakta tersebut tidak mengherankan karena usaha kecil dan

menengah dengan jiwa wirausaha mampu bertahan, berkembang, dan

tumbuh di masa sulit dengan mengandalkan sumber daya yang terbatas.

Perubahan ini mendorong berkembangnya kegiatan-kegiatan baru

yang produktif dan sekaligus juga merupakan tantangan yang harus

diantisipasi untuk meningkatkan kemampuannya bersaing dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

4  

perekonomian global. Dengan adanya teknologi yang semakin maju

membuat berbagai kegiatan perekonomian menjadi lebih terarah dan tidak

kurang mengenal teknologi.

Faktor yang terakhir ialah promosi merupakan salah satu aspek

yang penting dalam manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa

membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa

berubah pikiran dan menjadi tertarik pada produk tersebut.

Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya

disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu

maka produk dapat bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen

memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan

untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Hal inilah yang menjadikan

peran promosi penting untuk perusahaan. Dengan promosi perusahaan

dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan-

keunggulan dari produk dapat diketahui oleh produsen dan bisa membuat

konsumen tertarik untuk mencoba untuk membeli suatu produk tersebut.

Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi,

sehingga konsumen mau membeli suatu merek tertentu serta mendorong

tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi

mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi

tersebu diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan

mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

5  

lagi sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk

suatu perusahaan akan meningkat.

Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan

penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan,

mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang

yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan

melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Kita perlu

mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan

pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan.

Dalam memasarkan produk contohnya home industry yang ada di

desa Brontokan yang memproduksi makanan ringan berupa snack

kerupuk rambak. Di desa ini ada tiga pengusaha yang bergerak dalam

bidang yang sama dan sudah punya daftar merek. Dalam memasarkan

produk, produsen kerupuk rambak di desa brontokan dilakukan dengan

menyebarkan selebaran produk rambak dan juga dari mulut ke mulut

sehingga lama kelamaan membuat produksi kerupuk rambak dikenal

masyarakat luas.

Dengan promosi yang baik diharapkan akan terjadi komunikasi

antara produsen dengan konsumen. Kemudian dengan adanya

komunikasi tersebut diharapkan dapat memperoleh konsumen baru dan

mempertahankan konsumen lama, selain itu produsen juga harus dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

6  

memberikan kepuasan, pelayanan yang memikat dan memahami

kebutuhan konsumen.

Peran penting industri kerupuk rambak kulit sapi bagi lingkungan

sekitar ialah dapat mengurangi pengangguran yang ada di desa

Brontokan karena sebelum di bangunnya industri kecil kerupuk, masih

banyak penduduk yang tidak bekerja. Namun setelah adanya pabrik

rambak maka penduduk sekitar sudah mendapatkan pekerjaan sebab

pemilik usaha membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan usahannya

dan pemilik usaha rambak membuka lapangan kerja untuk para penduduk

tersebut. Dengan adanya hal demikian maka penduduk telah dapat

penghasilan setiap bulannya dan masalah pengangguran sudah teratasi.

Selain itu di desa Brontokan juga menjadi lebih dikenal masyarakat

dengan adanya industri kerupuk rambak yang telah ada.

Kecamatan Mertoyudan merupakan daerah pengembangan produk

kerupuk rambak kulit sapi. Pengusahaan kerupuk rambak di Mertoyudan

ini sudah dilakukan cukup lama yaitu kira- kira sudah hampir 10 tahun

berlangsung. Pada umumnya, industri yang ada di Mertoyudan

menggunakan bahan baku kulit sapi untuk proses produksi kerupuk

rambak. Pemikiran penggunaan bahan baku kulit sapi oleh pemilik usaha

adalah bahan baku kulit sapi memiliki daya mengembang yang lebih baik

ketika digoreng. Para produsen yang telah lama mengusahakan kerupuk

rambak memilih bahan baku kulit sapi karena harga bahan baku kulit sapi

yang relatif lebih efisien. Berdasarkan uraian tersebut makan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

7  

ini berjudul “Trend Perkembangan Usaha Pembuatan Kerupuk

Rambak Kulit Sapi di Desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan,

Magelang”

B. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis

mendeskripsikan penentuan harga kerupuk rambak, teknologi yang

digunakan dalam pembuatan kerupuk rambak, strategi promosi yang

diterapkan untk pembuatan kerupuk rambak serta hasil penjualan kerupuk

rambak.

1. Lokasi penelitian di desa Brontokan, Mertoyudan Kabupaten

Magelang.

2. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah pemilik Usaha

Kerupuk rambak kulit sapi.

3. Tingkat harga, teknologi dan promosi merupakan dependen sedangkan

hasil penjualan merupakan independent.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penentuan harga kerupuk rambak kulit sapi di Desa

Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang?

2. Bagaimana teknologi yang digunakan untuk pembuatan kerupuk

rambak kulit sapi di Desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan,

Kabupaten Magelang?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

8  

3. Bagaimana promosi yang diterapkan untuk pembuatan Kerupuk

rambak kulit sapi di Desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan,

Kabupaten Magelang?

4. Bagaimana jumlah penjualan kerupuk rambak kulit sapi di Desa

Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang?

5. Bagaimana trend penjualan kerupuk rambak kulit sapi di Desa

Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui deskripsi penentuan harga kerupuk rambak kulit sapi

di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

2. Untuk mengetahui deskripsi teknologi yang digunakan untuk

pembuatan kerupuk rambak kulit sapi di desa Brontokan, Kecamatan

Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

3. Untuk mengetahui deskripsi promosi yang diterapkan untuk pemasaran

kerupuk rambak kulit sapi di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan,

Kabupaten Magelang.

4. Untuk mengetahui deskripsi jumlah penjualan kerupuk rambak kulit

sapi di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

5. Untuk mengetahui deskripsi trend penjualan kerupuk rambak kulit sapi

di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

9  

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan akan menambah informasi yang

bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan dalam mengembangkan

pola strategi pemasaran utuk meningkatkan hasil penjualan kerupuk

rambak kulit sapi ke arah yang semakin berkembang.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh selama di bangku kuliah bagi penulis sekaligus dapat

membandingkan teori dan praktek terutama dibidang penawaran

tentang tingkat harga dan teknologi serta manajemen pemasaran

tentang promosi terhadap hasil penjualan.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan yang

bermanfaat bagi peneliti-peneliti lain di bidang yang sama.

F. Batasan Pengertian

1. Tingkat harga yaitu harga per kilogram produksi kerupuk rambak kulit

sapi per bulan.

2. Teknologi yaitu alat yang digunakan dalam memproduksi kerupuk

rambak kulit sapi masih bersifat tradisional dengan memotong kulit

sapi yang dilakukan oleh para pekerja dan belum memakai peralatan

modern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

10  

3. Promosi yaitu usaha yang dilakukan oleh pemilik kerupuk rambak

kulit sapi dalam mempengaruhi konsumen ialah melalui komunikasi

dari mulut ke mulut kemudian lama kelamaan produksi kerupuk

rambak mulai dikenal masyarakat.

4. Jumlah Penjualan yaitu jumlah penjualan dari kerupuk rambak kulit

sapi per kilogram pada jangka waktu sebulan sehingga memicu

pemilik usaha untuk meningkatkan hasil penjualannya per bulan.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

11  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penjualan

1. Pengertian Penjualan

Aktivitas utama dari sebuah perusahaan dagang ataupun

manufaktur adalah penjualan. Penjualan memegang peranan penting

bagi perusahaan. Berikut ini beberapa pengertian penjualan yang

dikemukakan oleh para ahli.

Pengertian penjualan yang dikemukakan oleh Simamora

(2000) bahwa : “ Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan

dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas

barang dan jasa”. Penjualan merupakan penjualan barang dagangan

sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara

teratur”. Sedangkan pengertian penjualan dalam Kamus Besar Ekonomi

adalah sebagai berikut: ”Penjualan adalah suatu transaksi yang

melibatkan pengiriman atau penyerahan produk, hak, atau jasa dalam

pertukaran kas, janji pembayaran atau yang dapat disamakan dengan

uang, atau kombinasinya”.

Pengertian penjualan adalah suatu persetujuan yang

menetapkan bahwa penjualan memindahkan hak miliknya kepada

pembeli untuk sejumlah uang yang disebut harga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

12  

Berdasarkan pengertian yang telah diungkapkan di atas, dapat

diambil kesimpulan bahwa penjualan merupakan pendapatan yang

berasal dari aktivitas utama perusahaan yang ditandai dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang menjadi hak pembeli setelah

terjadinya kesepakatan sejumlah uang yang disebut harga.

2. Jenis-jenis Penjualan

Swastha ( 1998) terdapat beberapa jenis penjualan, yaitu :

a. Trade Selling

Kondisi yang terjadi apabila produsen dan dan pedagang

besar memberi keleluasaan kepada pengecer untuk berusaha

memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini

melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan,

persediaan dan pengadaan produk baru sehingga terjadi

pemusatan penjualan melalui penyalur dari ada penjualan ke

pembeli akhir.

b. Missionary Selling

Dalam missionary selling peningkatan penjualan dilakukan

dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari

penyalur perusahaan.

c. Technical Selling

Peningkatan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat

pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

13  

menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan

dapat mengatasi masalah tersebut.

d. New Business Selling

Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon

pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan asuransi biasanya

menggunakan penjualan ini.

e. Responsive Selling

Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan

retailing. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan

penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan

hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada

pembelian ulang.

3. Tahapan dalam Penjualan

Nurbiyati dan Machfoedz (2005) terdapat tahapan-tahapan

dalam penjualan meliputi :

a. Prospekting

Prospek merupakan orang mempunyai kemampuan untuk

membeli yang telah menunjukkan rasa tertarik pada produk

atau jasa yang ditawarkan.Terdapat dua alasan pokok yang

menyebabkan perusahaan harus secara konstan mencari

prospek baru : (1) untuk meningkatkan penjualan, dan (2)

penggantian konsumen yang tidak lagi membeli produk atau

jasa perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

14  

b. Perencanaan Pra-Penjualan

Penjualan yang dilakukan dengan melakukan kunjungan

masih dipandang sebagai dasar penjualan pada umumnya dan

perencanaan kunjungan penjualan merupakan dasar

keberhasilan. Mengetahui konsumen sebelum melakukan

kunjungan penjualan akan lebih memungkinkan keberhasilan

penjualan. Elemen perencanaan pra-penjualan meliputi faktor-

faktor objek penjualan, profil konsumen dan manfaat bagi

konsumen.

c. Presentasi Penjualan

Setiap kunjungan penjualan merupakan presentasi. Penjual

menguraikan penjelasan tentang fungsi dan manfaat produk.

Prospek memandang presentasi ini sebagai informasi tentang

solusi atas problem yang mereka hadapi. Oleh karena itu, setiap

kunjungan penjualan harus direncanakan dengan baik dan

mempunyai tujuan jelas.

d. Mengatasi Keberatan Prospek

Keberatan yang dimaksudkan oleh prospek merupakan

pernyataan tidak bersedianya untuk membeli produk yang

ditawarkan oleh penjual. Keberatan dapat diungkapkan dengan

pernyataan, pertanyaan atau bahkan dengan diam. Keberatan

konsumen untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh

penjuala dapat diklasifikasikan kedalam empat kategori, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

15  

keberatan terselubung, tidak memberi jawaban yang jelas, tidak

memerlukan produk yang ditawarkan dan keberatan dengan

alasan keuangan/harga.

Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi

keberatan yang dimaksud oleh prospek yaitu memandang

keberatan sebagai suatu kesempatan, bersikap positif,

memahami keberatan dan meminta informasi serta persyaratan.

e. Menutup Penjualan

Penutupan penjualan merupakan prospek untuk membantu

prospek dalam mengambil keputusan yang mendatangkan

manfaat untuk mereka. Penjual membantu prospek untuk

mengambil keputusan dengan menawarkan suatu produk untuk

mereka beli. Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan

penjual menutup penjualan merupakan hasil presentasi yang

dilakukannya.

4. Tujuan Penjualan

Dalam merintis suatu usaha, manajemen perusahaan

tentunya harus memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai. Begitu

juga dalam hal aktivitas penjualan, perusahaan harus memiliki

tujuan yang terukur baik untuk jangka pendek ataupun jangka

panjang sehingga kinerja manajemen khususnya bagian penjualan

dapat terlihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

16  

Tujuan umum penjualan dalam suatu perusahaan menurut

Swastha dan Irawan (2005) yaitu :

a. Mencapai volume penjualan tertentu.

b. Mendapat laba tertentu.

c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penjualan

Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu

yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu

manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

penjualan antara lain sebagai berikut :

a. Kondisi dan kemampuan penjual

Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas

beberapa maslah penting yang berkaitan dengan produk yang

dijual, jumlah dan sifat dari tenaga penjual diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Jenis dan karasteristik barang atau jasa yang ditawarkan.

2. Harga produk atau jasa

3. Syarat penjualan. Seperti : pembayaran dan pengiriman.

b. Kondisi pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi

sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

17  

penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu

diperhatikan adalah :

1. Jenis pasar

2. Kelompok pembeli atau segmen pasar

3. Daya pembeli

4. Frekwensi pembelian

5. Keinginan dan kebutuhan modal

c. Modal

Untuk dapat menjalankan setiap aktivitas dalam

perusahaan, tentunya diperlukan dana yang tidak sedikit.

Termasuk untuk penjualan pasti akan banyak biaya yang harus

perusahaan keluarkan, seperti biaya promosi, biaya angkut.

Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki modal yang cukup

agar setiap aktivitas dapat berjalan dengan lancar. Jika modal

yang dimilki tidak memadai, maka akan berpengaruh terhadap

segala aktivitas perusahaan termasuk penjualan.

d. Kondisi organisasi perusahaan

Pada perusahaan yang besar, biasanya masalah penjual ini

ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang

dipegang oleh orang-orang yang ahli di bidang penjualan.

e. Faktor-faktor lain

Faktor-faktor lain seperti iklan, pesaing, kemasan, merk, dan

pemberian hadiah dapat mempengaruhi penjualan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

18  

6. Tingkat Penjualan

Tingkat pencapaian penjualan perusahaan setiap waktunya

tentu tidak selalu sama, ada kalanya penjualan yang dicapai

mengalami peningkatan namun adapula yang konstan bahkan ada

juga yang cenderung menurun. Untuk dapat mengukur penjualan

yang diperoleh perusahaan setiap waktu apakah mencapai target

yang ditentukan atau tidak, maka ada dua dimensi yang dipakai

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Diukur berdasarkan unit produk terjual, yaitu jumlah unit

penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu.

b. Diukur berdasarkan nilai produk yang terjual (omzet penjualan),

yaitu jumlah nilai penjualan nyata perusahaan dalam suatu

periode tertentu

Dalam hal ini dimensi yang digunakan untuk mengukur

tingkat penjualan yaitu diukur berdasarkan nilai produk yang

terjual dalam suatu periode tertentu. Sebagaimana yang disebutkan

sebelumnya bahwa tingkat penjualan yang diapai perusahaan

biasanya berfluktuasi, maka faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan adalah sebagai

berikut:

a. Kualitas barang

Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi tingkat

penjualan, jika barang yang diperdagangkan mutunya menurun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

19  

dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi pelanggan

dapat merasa kecewa sehingga mereka bisa berpaling kepada

barang lain yang mutunya lebih baik.

b. Selera konsumen

Selera konsumen tidak bersifat tetap dan dapat berubah

setiap saat. Apabila selera konsumen terhadap barang-barang

yang dijual berubah maka tingkat penjualan akan menurun.

c. Servis konsumen

Servis terhadap pelanggan merupakan faktor penting dalam

usaha memperlancar penjualan, dimana tingkat persaingan

semakin pesat. Dengan adanya servis yang baik terhadap para

pelanggan maka dapat meningkatkan tingkat penjualan.

d. Persaingan menurunkan harga jual

Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar

penjualan dan keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan dari

sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada

pihak tertentu dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.

B. Penentuan Harga

Strategi untuk menetapkan harga produk sering berubah ketika

produk itu menjadi bagian dari bauran produk. Dalam kasus ini,

perusahaan mencari sekumpulan harga yang memaksimalkan laba dari

total bauran produk. Penetapan harga sulit dilakukan karena berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

20  

produk mempunyai permintaan dan biaya yang berhubungan dan

menghadapi derajat kompetisi yang berbeda. Dalam pengertian sempit

harga merupakan jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk barang

atau jasa. Sedangkan pengertian harga yang lebih mendetail “Harga adalah

jumlah uang dan kemungkinan ditambah beberapa produk yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk

pelayanannya” (Swastha dan Irawan, 2001). Berdaarkan pernyataan

tersebut dapat dijelaskan bahwa harga yang telah dibayar oleh pembeli

telah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual. Bahkan penjual

juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut.

1. Tujuan Penetapan Harga

Harga ditetapkan oleh perusahaan pada dasarnya ditujukan

untuk memberi nilai atas produk yang telah diciptakan. Harga

ditentukan oleh perusahaan melalui berbagai pertimbagan yang matang

atas dasar besarnya biaya produksi dan berbagai faktor dengan tujuan

agar perusahaan memperoleh laba. Ada empat tujuan penetapan harga

menurut Swastha (2001) yaitu:

a. Mencegah atau mengurangi persaingan seiring dengan semakin

ketatnya persaingan dunia bisnis, maka diperlukan aturan dan

batasan-batasan dalam bersaing, salah satunya adalah dengan

penetapan harga. Melalui kebijakan harga para pelaku usaha tidak

akan menetapkan harga dengan seenaknya. Dengan demikian harga

atas produk barang atau jasa yang memiliki kesamaan akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

21  

mempunyai harga yang sama ataupun jika berbeda hanyalah

memiliki perbedaan yang sedikit.

b. Mempertahankan atau memperbaiki market share dengan adanya

penetapan harga, maka market share dapat terjaga. Mempertahankan

market share dapat dilakukan apabila kemampuan dan kapasitas

produksi masih cukup longgar, selain itu kondisi keuangan harus

benar-benar baik dan juga adanya kemampuan yang tinggi dalam

bidang pemasaran.

c. Mencapai target pengembalian investasi pada dasarnya penetapan

harga yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk memperoleh

laba dan sekaligus untuk menutup biaya operasional. Harga yang

telah ditentukan dimaksudkan untuk menutup investasi secara

berangsur-angsur, di mana dana yang digunakan untuk

mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba

perusahaan. Dengan adanya investasi tersebut diharapkan

perusahaan dapat bertahan dan usaha akan bertambah besar.

d. Mencapai laba maksimal. Harga ditetapkan atas dasar pertimbangan

untung/rugi yang akan diderita oleh perusahaan. Dalam penetepan

harga, perusahaan tentunya akan mengutamakan laba dan

kemampuan atau daya beli konsumennya. Penetapan harga dengan

pertimbangan laba yang bagus disertai daya beli masyarakat yang

besar, maka akan mudahlah bagi pengusaha dalam memperoleh

keuntungan yang maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

22  

e. Aspek- aspek dalam mengukur harga dalam penentuan harga

haruslah melalui berbagai tahap pertimbangan. Hal ini dikarenakan

agar harga harus sesuai dengan kondisi atau keadaan atas produk

yang ingin diberi harga. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan

dalam mengukur harga yaitu:

1) Nilai nominal produk yaitu suatu nilai produk yang didasarkan

atas besarnya biaya produksi atau kualitas produk tersebut.

2) Nilai jual produk yaitu jual atas suatu produk yang disebutkan

dalam suatu ukuran nilai mata uang.

3) Jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen yaitu sejumlah

uang yang harus dibayarkan oleh pembeli kepada penjual atas

suatu produk yang dibelinya.

Harga merupakan satu-satunya unsure dalam pemasaran yang

dapat menghasilkan pendapatan, untuk itu sangat diperlukan

keseriusan dalam penanganannya. Harga atas suatu produk

merupakan sebagai faktor penentu yang utama atas suatu

permintaan, selain itu harga juga bisa mempengaruhi terhadap

adanya persaingan dalam suatu bisnis. Dengan penetapan harga yang

kompetitif dan sesuai dengan keinginan atau kehendak kensumen

maka perilaku konsumen akan berubah (terpengaruh untuk

melakukan pembelian). Sehingga berdasar pengertian diatas maka

dapat disimpulkan bahwa harga sangat berpengaruh atas perilaku

konsumen dalam melakukan pembelian pada suatu produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

23  

C. Teknologi

Menurut Miarso (2007) teknologi adalah proses yang

meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau

menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari

produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari

suatu sistem.

Menurut Ellul (1986) Manusia suatu refleksi serius tenteng tujuan

dan nilai kita sebelum mau mengembangkan teknologi baru atau

mempertahankan teknologi lama. Dalam bidang penelitian misalnya

manusia sadara bahwa tekanan dalam appropriate technology adalah

keserasian antara teknologi dengan kepentingan manusia dan integritas

ekosistem. Juga digaris bawahi bahwa semua teknologi harus dirancang

sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi tuntutan-tuntutan berikut ini :

1. Teknologi harus beraneka ragam supaya bisa memungkinkan banyak

alternatif atau pilihan untuk individu maupun untuk perkembangan

sosial.

2. Harus ada interaksi yang serasi antara manusia, mesin-mesin dan

biosfer. Ini syarat mutlak untuk mempertahankan sistem ekonomi yang

stabil di masa mendatang.

3. Teknologi harus baik secara termodinamis untuk menghasilkan dan

menggunakan energi serta untuk mengimbangi semua kerugian baik

ekonomis maupun ekologis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

24  

4. Teknologi harus bersifat promotor perkembangan manusia yang

mengembangkannya, berarti proses teknologi harus lebih menopang

hidup daripada mengancamnya.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari

dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai

dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk

memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia dalam melakukan

produksi. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam

melakukan aktifitas proses produksi.

Teknologi merupakan ilmu yang menggali berbagai ilmu terapan.

Teknologi juga sering dipakai untuk menyebut berbagai jenis peralatan

yang mempermudah hidup kita. Jadi teknologi dapat beruwujud ilmu dapat

pula berupa peralatan. Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia

melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan teknologi pekerjaan

yang dulunya membutuhkan tenaga yang besar, sekarang bisa dilakukan

dengan tenaga kecil. Dengan teknologi pula pekerjaan yang dulunya

membutuhkan waktu lama, sekarang hanya butuh waktu yang sangat

singkat.

Perkembangan teknologi yang semakin berkembang membuat

semua proses produksi menjadi lebih mudah dan berkualitas nanun dalam

hal ini masih juga ada yang menggunakan teknologi tradisional untuk

mempertahankan hasil produksi suatu barang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

25  

Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan

manusia untuk menghasilkan barang atau jasa. Masyarakat pada masa lalu

sudah dapat memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan

mereka. Namun, teknologi yang digunakannya masih sangat sederhana.

Dengan menggunakan alat sederhana, memerlukan tenaga besar dan

hasilnya pun terbatas. Ketika ilmu pengetahuan berkembang maka

berkembang pula teknologi. Alat-alat yang memudahkan pekerjaan

manusia banyak ditemukan. Alat-alat tersebut sangat membantu dalam

menyelesaikan pekerjaan manusia. Dengan alat yang lebih modern

pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat, ringan, dan hasilnya pun lebih

banyak.

D. Promosi

1. Pengertian Promosi

promosi juga disebut bauran komunikasi pemasaran

perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan,

hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran

langsung yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai

pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.

Definisi lima sarana promosi utama adalah sebagai berikut (Kotler,

2008):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

26  

a. Periklanan (advertising)

Iklan bisa menjangkau massa pembelli yang tersebar secara

geografis pada biaya rendah per paparan, dan iklan memungkinkan

penjual mengulangi pesan berkali-kali. Selain jangkauannya, iklan

berskala besar memaparkan sesuatu yang positif tentang ukuan,

popularitas, dan keberhasilan penjual. Karena sifat umum iklan,

konsumen cenderung memandang produk yang diiklankan lebih

terjamin. Iklan memungkinkan perusahaan mendramatisasi

produknya melalui penggunaan fungsi visual, cetakan, suara, dan

warna. Iklan mempunyai beberapa kekurangan, meskipun iklan

dapat menjangkau banyak orang dengan cepat, iklan tidak bersifat

personal dan tidak membujuk orang secara langsung seperti

wiraniaga perusahaan. Kebanyakan, iklan hanya dapat melakukan

komunikasi satu arah dengan pemirsa dan pemirsa tidak merasa

bahwa ia harus memperhatikan atau merespon iklan tersebut.

Selain itu, iklan bisa sangat mahal. Meskipun beberapa bentuk

iklan, seperti iklan koran dan radio, dapat dijalankan dengan

anggaran yang lebih kecil, bentuk iklan lain, seperti iklan TV

jaringan, memerlukan anggaran yang sangat besar.

b. Promosi penjualan perhatian

Promosi penjualan meliputi pilihan sarana yang luas

(kupon, kontes, potongan harga, premi dan lainnya) semuannya

mempunyai banyak kualitas unik. Semua sarana ini menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

27  

perhatian konsumen, menawarkan insentif kuat untuk membeli dan

bisa digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk serta

meningkatkan penjualan yang lesu. Pengaruh promosi penjualan

biasanya berumur pendek, dan sering tidak seefektif iklan atau

penjualan personal dalam membangun preferensi merek jangka

panjang dan hubungan pelanggan.

c. Hubungan masyarakat

Hubungan masyarakat sangat terpercaya (berita, fitur,

program sponsor dan acara tampak lebih nyata dan terpercaya bagi

pemirsa daripada iklan). Hubungan masyarakat dapat

mendramatisasikan perusahaan atau produk. Pemasar cenderung

jarang menggunakan hubungan masyarakat atau menggunakannya

sebagai pemikir selanjutnya. Membangun hubungan baik dengan

berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan,

membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau

menghadapi rumor, berita dan kejadian tidak menyenangkan.

d. Penjualan personal

Penjualan personal adalah saran paling efektif pada tahap

tertentu dari proses pembelian, terutama dalam membangun

preferensi pembeli, keyakinan, dan tindakan. Penjualan personal

melibatkan interaksi pribadi antara dua orang atau lebih, sehingga

masing-masing orang dapat mengetahui kebutuhan dan

karakteristik orang lain serta membuat penilaian yang cepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

28  

Penjualan personal juga memungkinkan berbagai jenis hubungan

dengan pelanggan, mulai dari masalah hubungan penjualan sampai

pertemanan pribadi.

e. Pemasaran langsung

Hubungan langsung dengan konsumen individual yang

ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segera dan

membangun hubungan pelanggan yang langgeng penggunaan surat

langsung, telepon, televisi respons langsung, internet dan sarana

lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen

tertentu. Pemasaran langsung bersifat interaktif yaitu pemasaran

langsung memungkinkan dialog antara tim pemasaran dan

konsumen, dan pesan dapat diubah bergantung pada respons

konsumen. Oleh karena itu, pemasaran langsung paling cocok

dengan usaha pemasaran dengan sasaran yang sangat jelas dan

membangun hubungan pelanggan yang lebih personal.

2. Strategi bauran promosi

Pemasar dapat memilih dari dua strategi bauran promosi

dasar promosi dorong atau promosi tarik. Penekanan relatif pada

sarana promosi berbeda untuk strategi dorong dan tarik. Strategi

dorong melibatkan mendorong produk melalui saluran pemasaran

kepada konsumen akhir. Produsen mengarahkan kegiatan

pemasarannya (terutama penjualan personal dan promosi dagang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

29  

kepada anggota saluran untuk membujuk mereka agar membawa

produk dan mempromosikannya kepada konsumen akhir.

Dengan menggunakan strategi tarik, produsen mengarahkan

kegiatan pemasarannya (terutama iklan dan promosi konsumen)

kepada konsumen akhir untuk membujuk mereka agar membeli

produk. Jika strategi tarik ini efektif, konsumen akan meminta produk

dari anggota saluran, yang kemudian meminta produk dari produsen.

Oleh karena itu, melalui strategi tarik maka konsumen dapat menarik

produk melalui saluran.

H. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini berjudul Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian Kerupuk Rambak “DWIJOYO” di desa

penanggulan, Kecamatan Pedanggon, Kabupaten Kendal. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple

Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara acak sederhana

melalui daftar bilangan random. Metode yang digunakan dalam

pengumpulan data yaitu metode kuesioner (angket) dan metode

dokumentasi. Kesimpulan hasil penelitian adalah ada pengaruh positif

antara kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk

rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.

Besarnya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian dapat

dilihat dari koefisien determinasinya yaitu sebesar 0.316. Hal ini berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

30  

bahwa secara parsial faktor kualitas produk berpengaruh terhadap

keputusan pembelian sebesar 31.6%. Sedangkan koefisien determinasi

untuk variabel promosi sebesar 0.128. Hal ini berarti bahwa secara parsial

faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 12.8%.

Berdasarkan hasil tersebut peneliti memberikan saran yaitu produsen harus

dapat mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan tetap

menjadi pilihan bagi konsumen. Selain itu perusahaan harus lebih

meningkatkan program promosi agar kegiatan promosi yang dilakukan

lebih efektif, karena promosi berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan

kesukaan konsumen dalam memilih produk, serta untuk memotivasi

konsumen dalam mengambil tindakan positif yaitu melakukan keputusan

pembelian terhadap produk yang ditawarkan.

I. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian adalah suatu model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasikan sebagai masalah riset (Sugiyono, 1999).

Penentuan harga diperoleh dari pemilik usaha menetapkan harga

kerupuk rambak kulit sapi karena dengan adanya penentuan harga maka di

pasaran nantinya dapat bersaing dengan produk kerupuk rambak yang

lainnya. Tingkat harga suatu produk dapat menjadi tolak ukur dalam

mengembangkan usaha kecil menengah yag mengarah ke segi positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

31  

Teknologi yang digunakan dalam mengolah bahan mentah kulit

rambak menjadi bahan jadi ialah dengan teknologi yang masih sederhana

dan belum mengunakan alat/mesin dalam pengolahannya. Teknologi ini

dilakukan oleh para karyawan dengan pemotongan kulit sapi menjadi

bagian yang kecil persegi menggunakan pemotong yang masih dengan

tenaga manusia.Dengan adanya teknologi yang masih sederhana maka

hasil yang dihasilkan tetap lebih baik dan berkualitas.

Promosi dalam memasarkan hasil penjualan kulit rambak kulit sapi

masih melalui perantara antara orang satu ke orang lainnya atau sering

disebut dari mulut ke mulut, namun dengan hal tersebut menjadikan

banyak orang tahu dan tersebar luas hingga di luar kota magelang.

Penentuan harga, teknologi dan promosi merupakan variabel yang

dapat mempengaruhi hasil penjualan kerupuk rambak kulit sapi.

Penentuan harga dalam produk kerupuk rambak dilakukan untuk bersaing

di pasar yang pesat yang awalnya pengolahannya masih menggunakan

teknologi tradisional mulai dari bahan kulit mentah menjadi bahan siap

jual dengan kualitas yang baik dengan mempromosikan ke penduduk dari

mulut ke mulut sehingga lambat laun menjadi mengenal produksi kulit

rambak kulit sapi yang berkualitas baik dari rasa maupun bahan yang

digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi

penentuan harga kerupuk rambak, teknologi yang digunakan dalam

pembuatan kerupuk rambak, promosi kerupuk rambak dan hasil penjualan

kerupuk rambak. Penentuan harga dalam produk kerupuk dilakukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

32  

persaingan pasar yang pesat yang awalnya pengolahannya masih

menggunakan teknologi tradisional dari bahan kulit mentah menjadi bahan

siap jual dengan kualitas yang baik.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang

dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu

gejala atau fenomena dengan studi kasus, yang melakukan penelitian

terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas sehingga hasil

kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang

diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data dan

deskriptif berupa kata-kata lisan dari orang-orang dan perilaku dapat

diamati. Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi

atau daerah tertentu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Desa Brontokan Kecamatan

Mertoyudan sebagai objek penelitian dikarenakan sebagian masyarakat

di desa itu membuka usaha kecil menengah kerupuk rambak kulit sapi.

Sebagian besar penduduk di Desa Brontokan bekerja di sektor industri

kecil, hal lain yaitu desa ini merupakan tempat yang strategis untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

34

mengembangkan usaha kecil dengan keadaan tempat yang luas

sehingga memudahkan dalam menjalankan usaha kecil menengah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober – November 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek

Subjek dalam penelitian ini mengarah pada tiga pemilik usaha kerupuk

rambak kulit sapi di Desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan,

Magelang yaitu Yoga, Aneka dan Renyah.

2. Objek

Objek dalam penelitian ini adalah penentuan harga kerupuk rambak

kulit sapi, teknologi yang digunakan dalam pembuatan kerupuk

rambak kulit sapi, strategi promosi yang diterapkan untuk pemasaran

dan hasil penjualan kerupuk rambak kulit sapi di Desa Brontokan,

Kecamatan Mertoyudan, Magelang.

D. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer. “Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) berupa opini

subjek (individu/orang) secara individual atau kelompok, dikumpulkan

untuk menjawab pertanyaan peneliti” (Indrianto dan Supomo, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

35

Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari wawancara yang

di jawab langsung oleh responden yang merupakan pemilik usaha kerupuk

rambak kulit sapi.

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara

(Indriantoro, 1999). Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini

adalah:

a. Penentuan harga

b. Teknologi

c. Promosi

d. Hasil penjualan

Tabel III.1 Kisi-kisi wawancara yang diperlukan

No Variabel Indikator

A Identitas responden Berisi nama perusahaan, nama

pemilik perusahaan, alamat

perusahaan ,lama berusaha, usaha

yang dijalankan sebagai pekerjaan

pokok atau sampingan, asal mula

usaha, modal usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

36

B Penentuan harga Harga yang ditentukan oleh ketiga

pabrik

C Teknologi Peralatan yang digunakan masih

tradisional atau modern, cara memilih

alat produksi.

D Promosi Cara pabrik melakukan promosi.

E Hasil Penjualan Jumlah produksi kerupuk rambak per

bulan, laba yang diperoleh per bulan.

F Pertanyaan tambahan Hambatan yang dihadapi, alat

transportasi yang digunakan dalam

pemasaran, asal produksi, jangkauan

daerah pemasaran daerah pemasaran.

2. Observasi

Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan secara

langsung pada karyawan dan pemilik usaha kerupuk rambak kulit

sapi, untuk memperoleh data mengenai keadaan fisik yang

sesungguhnya. Observasi ini disertai juga dokumentasi terhadap

data-data yang dianggap penting.

F. Teknik Pengumpulan Data

Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan

oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct sehingga

memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

37

pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran construct yang lebih baik, pelaksanaan bagaimana cara

mengukur suatu variabel (Indriantoro dan Supomo 1999). Definisi

operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Penentuan harga yaitu harga per kilogram produksi kerupuk rambak

kulit sapi per bulan.

2. Teknologi yaitu alat yang digunakan dalam memproduksi kerupuk

rambak kulit sapi masih bersifat tradisional dengan memotong kulit

sapi yang dilakukan oleh para para pekerja dan belum memakai

peralatan modern.

3. Promosi yaitu usaha yang dilakukan oleh pemilik kerupuk rambak

kulit sapi dalam mempengaruhi konsumen ialah melalui komunikasi

dari mulut ke mulut kemudian lama kelamaan produksi kerupuk

rambak mulai dikenal masyarakat per bulan.

4. Hasil Penjualan yaitu hasil penjualan kerupuk rambak kulit sapi per

kilogram pada jangka waktu sebulan sehingga memicu pemilik usaha

untuk meningkatkan hasil penjualannya per bulan.

G. Teknik Analisis Data

1.Teknik Analisis Data Deskriptif Kualitatif

Untuk medeskripsikan bagaimana usaha pembuatan kerupuk

rambak kulit sapi di desa brontokan, magelang , menggunakan analisis

data deskriptif kualitatif. Dengan melakukan deskripsi data dekriptif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

38

kualitatif ini, apakah nantinya pembuatan kerupuk rambak dapat lebih

berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya.

Semua teknik analisis data kualitatif berkaitan erat dengan metode

pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Bahkan terkadang

suatu teori yang dipilih berkaitan erat secara teknis dengan metode

pengumpulan data dan metode analisis data. Karena suatu teori biasanya

pula menyediakan prosedur metodis dan prosedur analisis data. Dengan

demikian, pengumpulan data dilakukan (wawancara dan observasi)

melalui tradisi analisis data tersebut. Peneliti seharusnya memlilih teknik

analisis data apa yang digunakan sesuai dengan kecocokannya dengan

objek penelitian.

2. Analisis Trend

Metode yang digunakan dalam perhitungan trend adalah trend

sekuler linear dengan metode kuadrat terkecil. Alasan menggunakan

metode kuadrat terkecil karena hasil peramalan lebih sesuai dan dapat

memberikan hasil yang hampir mendekati dengan kenyataan (Sahibul,

2007) :

∑Yi = n a + ui

∑Yi ui = n ∑ ui + b ∑ ui2

Nilai konstanta a dan b,

Yi

a = ∑ , karena ∑ ui = 0,

n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

39

∑Yi ui

b = ∑ ,

∑ ui2

Unit u = Tengah tahun

Y = Harga produksi kerupuk rambak

Y’ = Nilai trend yang ditaksir

a = Nilai trend periode dasar

b = Pertambahan setengah tahun secara linear

u = Unit tahun yang dihitung dari u = 0

Persamaan garis trend = Y’ = a + bx

Keterangan :

Y’ = Omset penjualan periode tertentu

a = Nilai konstanta yaitu pada saat % sama dengan nol (0)

b = Nilai kemiringan yaitu nilai Y’ apabila % bertambah satu

x = Nilai periode tahun

nilai a dan b diperoleh dari :

a= b=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Profil Usaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi

Usaha kerupuk rambak kulit sapi dapat dilakukan oleh industri

besar-menengah bahkan industri kecil rumah tangga karena proses

pembuatannya yang dibilang mudah. Di wilayah Desa Brontokan,

Danurejo, Mertoyudan, Magelang, usaha pembuatan kerupuk rambak kulit

sapi terdiri atas usaha perorangan dan usaha kelompok. Usaha perorangan

banyak tersebar di seluruh wilayah kecamatan Mertoyudan sebagai sentra

industri, sedangkan usaha kelompok banyak terdapat di wilayah-wilayah

sentra industri kerupuk rambak kulit sapi. Jumlah produksi usaha

perorangan relatif lebih rendah dengan wilayah pemasarannya, sementara

usaha kelompok mempunyai skala usaha yang lebih besar karena

merupakan gabungan dari beberapa usaha individu dengan jumlah

produksi lebih banyak dan wilayah pemasaran lebih luas. Berikut

karakteristik dari beberapa usaha kerupuk rambak kulit sapi yang dimiliki

oleh perorangan sebagai responden dalam penelitian.

1. Karakteristik pengusaha kerupuk rambak kulit sapi I

Sebelum diketahui lebih jauh keadaan usaha kerupuk rambak

kulit sapi, perlu mengetahui keadaan responden (pengusaha kerupuk

rambak kulit sapi). Adapun nama usaha kerupuk rambak kulit sapi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

41

Pabrik I ini adalah Yoga, sebagai pemilik dari tempat usaha ini adalah

Bapak Suprayitno yang beralamatkan di Desa Brontokan, Danurejo,

Mertoyudan, Magelang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan diperoleh umur usaha dari kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”

adalah 16 tahun atau berdiri sejak tahun 1997. Dengan usia ini

menunjukkan bahwa pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”

sudah berdiri lumayan cukup lama, yang bisa menggambarkan masih

eksisnya pemasaran atau penjualan dari pengusaha kerupuk rambak

kulit sapi “Yoga”. Hal tersebut juga menunjukkan pengalaman usaha

bagi pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Yoga” termasuk cukup

tinggi yang kemungkinan besar dapat mempengaruhi pengusaha

kerupuk rambak kulit sapi dalam mengusahakan kerupuk rambak kulit

sapi.

Usaha ini merupakan pekerjaan pokok dari Bapak Suprayitno

atau sebagai sumber penghasilan utama, hal ini menuntut kegigihan

tersendiri agar produksinya tetap berjalan terus dan penjualan produksi

kerupuk rambak kulit sapi berjalan lancar. Sedangkan jika dilihat dari

asal muasal usaha ini, kerupuk rambak kulit sapi “Yoga” merupakan

usaha sendiri dan bukan sebagai usaha warisan ataupun perkongsian

dari beberapa orang. Hal ini pun dipastkulit sapi juga berdampak pada

sedikitnya modal awal yang mereka perlukan di saat pendirian usaha

pertama kalinya. Apabila kita tengok ke belakang, usaha ini

merupakan usaha yang memerlukan modal awal yang cukup lumayan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

42

besar yaitu dengan besaran modal pertama kalinya adalah sebesar 30 kg

bahan baku atau dalam setiap kg bahan baku nya adalah sebesar

250.000 rupiah atau kurang lebih sebesar Rp. 7,5 juta rupiah.

Usaha kerupuk rambak kulit sapi “Yoga” menggunakan struktur

organisasi berbentuk garis dan cukup sederhana. Bapak Suprayitno

sebagai pemilik dan juga sebagai pimpinan serta manajer perusahaan

yang membawahi bagian produksi dan pemasaran. Keuangan dan

pemasaran dipegang langsung oleh pemimpin perusahaan. Selain itu,

sebagai pemilik juga memiliki kewajiban untuk merencanakan,

menjalankan, mengawasi produksi kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”.

Dalam melakukan tugasnya, Bapak Suprayitno dibantu oleh beberapa

karyawan. Jumlah karyawan yang bekerja di pabrik “Yoga” berjumlah

8 orang.

Usaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Yoga” dalam kegiatan

pengeluaran dan penerimaan sudah melakukan pencatatan dengan baik

terhadap penerimaan maupun pengeluaran, sehingga diketahui secara

pasti penurunan atau peningkatan produksi, biaya yang dikeluarkan,

jumlah produksi dan penjualan kerupuk rambak kulit sapi, serta

keuntungan yang diperoleh dari proses produksi, sehingga pengusaha

kerupuk rambak kulit sapi mudah untuk melakukan analisis keuangan

dari hasil yang diproduksi oleh pengusaha kerupuk rambak kulit sapi.

Dan jam kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja Usaha Kerupuk Rambak

Kulit Sapi “Yoga” adalah dari pukul 08.00-16.00 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

43

2. Karakteristik pengusaha kerupuk rambak kulit sapi II

Adapun nama usaha kerupuk rambak kulit sapi di Pabrik II ini

adalah Aneka, sebagai pemilik dari tempat usaha ini adalah Bapak

Hartanto yang beralamatkan di Desa Brontokan, Danurejo,

Mertoyudan, Magelang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan diperoleh umur usaha dari kerupuk rambak kulit sapi

“Aneka” adalah 3 tahun atau berdiri sejak tahun 2009. Dengan usia ini

menunjukkan bahwa pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Aneka”

belum berdiri lama atau masih baru, yang belum dapat dikatakan

eksisnya pemasaran atau penjualan dari pengusaha kerupuk rambak

kulit sapi “Aneka”. Hal tersebut juga menunjukkan pengalaman usaha

bagi pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Aneka” termasuk masih

cukup atau belum lama dalam mengusahakan kerupuk rambak kulit

sapi.

Usaha ini merupakan pekerjaan pokok dari Bapak Hartanto

atau sebagai sumber penghasilan utama dalam kehidupan sehari-

harinya. Sedangkan jika dilihat dari asal muasal usaha ini, kerupuk

rambak kulit sapi “Aneka” merupakan usaha sendiri dan bukan sebagai

usaha warisan ataupun perkongsian dari beberapa orang. Hal ini pun

dipastkulit sapi juga berdampak pada sedikitnya modal awal yang

mereka perlukan di saat pendirian usaha pertama kalinya. Apabila kita

tengok ke belakang, usaha ini hanya menggunakan modal sebesar 5,4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

44

juta rupiah dan ini masih lebih rendah dari modal awal yang

dikeluarkan oleh kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”.

Sama halnya dengan usaha kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”,

usaha ini juga menggunakan struktur organisasi berbentuk garis dan

cukup sederhana. Bapak Hartanto sebagai pemilik dan juga sebagai

pimpinan serta manajer perusahaan yang membawahi bagian produksi

dan pemasaran. Keuangan dan pemasaran dipegang langsung oleh

pemimpin perusahaan. Selain itu, sebagai pemilik juga memiliki

kewajiban untuk merencanakan, menjalankan, mengawasi produksi

kerupuk rambak kulit sapi “Aneka”. Dalam melakukan tugasnya,

Bapak Hartanto dibantu oleh 6 karyawan..

Usaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Aneka” dalam kegiatan

pengeluaran dan penerimaan sudah melakukan pencatatan dengan baik

terhadap penerimaan maupun pengeluaran, sehingga diketahui secara

pasti penurunan atau peningkatan produksi, biaya yang dikeluarkan,

jumlah produksi dan penjualan kerupuk rambak kulit sapi, serta

keuntungan yang diperoleh dari proses produksi, sehingga pengusaha

kerupuk rambak kulit sapi mudah untuk melakukan analisis keuangan

dari hasil yang diproduksi oleh pengusaha kerupuk rambak kulit sapi

tersebut. Dan jam kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja Usaha Kerupuk

Rambak Kulit Sapi “Aneka” adalah dari pukul 08.30-16.30 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

45

3. Karakteristik pengusaha kerupuk rambak kulit sapi III

Pada usaha Pabrik III ini, tidak jauh berbeda dengan usaha dari

Pabrik I dan Pabrik II yaitu sebagai usaha sendiri yang dimiliki oleh Ibu

Susiawati yang beralamatkan di Desa Brontokan, Danurejo,

Mertoyudan, Magelang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan diperoleh umur usaha dari kerupuk rambak kulit sapi

“Renyah” adalah 7 tahun atau berdiri sejak tahun 2005. Dengan usia ini

menunjukkan bahwa pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Renyah”

belum berdiri lama atau masih baru, yang belum dapat dikatakan

eksisnya pemasaran atau penjualan dari pengusaha kerupuk rambak

kulit sapi “Renyah”. Hal tersebut juga menunjukkan pengalaman usaha

bagi pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Renyah” termasuk masih

cukup atau belum lama dalam mengusahakan kerupuk rambak kulit

sapi.

Usaha ini merupakan pekerjaan pokok dari Ibu Susiawati atau

sebagai sumber penghasilan utama dalam kehidupan sehari-harinya.

Sedangkan jika dilihat dari asal muasal usaha ini, kerupuk rambak kulit

sapi “Renyah” merupakan usaha sendiri dan bukan sebagai usaha warisan

ataupun perkongsian dari beberapa orang. Hal ini pun dipastkulit sapi juga

berdampak pada sedikitnya modal awal yang mereka perlukan di saat

pendirian usaha pertama kalinya. Apabila kita tengok ke belakang, usaha

ini hanya menggunakan modal sebesar 1,3 juta rupiah dan ini masih lebih

rendah dari modal awal yang dikeluarkan oleh kerupuk rambak kulit sapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

46

“Yoga”.

Sama halnya dengan usaha kerupuk rambak kulit sapi “Yoga” dan

“Aneka”, usaha ini juga menggunakan struktur organisasi berbentuk garis

dan cukup sederhana. Ibu Susiawati sebagai pemilik dan juga sebagai

pimpinan serta manajer perusahaan yang membawahi bagian produksi dan

pemasaran. Keuangan dan pemasaran dipegang langsung oleh pemimpin

perusahaan. Selain itu, sebagai pemilik juga memiliki kewajiban untuk

merencanakan, menjalankan, mengawasi produksi kerupuk rambak kulit

sapi “Renyah”. Dalam melakukan tugasnya, Ibu Susiawati dibantu oleh 4

karyawan.

Usaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Renyah” dalam kegiatan

pengeluaran dan penerimaan sudah melakukan pencatatan dengan baik

terhadap penerimaan maupun pengeluaran, sehingga diketahui secara pasti

penurunan atau peningkatan produksi, biaya yang dikeluarkan, jumlah

produksi dan penjualan kerupuk rambak kulit sapi, serta keuntungan yang

diperoleh dari proses produksi, sehingga pengusaha kerupuk rambak kulit

sapi mudah untuk melakukan analisis keuangan dari hasil yang diproduksi

oleh pengusaha kerupuk rambak kulit sapi. Jam kerja tenaga kerja Usaha

Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Renyah” adalah dari pukul 08.00-16.00

WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

47

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variabel penelitian merupakan penjabaran dari setiap

masing-masing variabel yang ditentukan, berikut variabel penelitian :

1. Harga kerupuk rambak per kilogram sebagai berikut :

Biaya produksi (production cost) adalah total biaya yang dikeluarkan

oleh perusahaan dalam jangka waktu satu bulan, meliputi : biaya bahan

baku, tenaga kerja, transportasi, listrik dan air. Dalam penelitian ini

berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut :

a. Pabrik Yoga

Rincian pengeluaran : dalam sebulan @ 250 kg kerupuk rambak

Pendapatan per bulan Bpk. Suprayitno 17.500.000

Biaya variable :

Biaya bahan baku 3.715.000

Bawang putih 500.000

Garam 16.500

Penyedap rasa 24.000

Minyak goreng 150.000

Kayu bakar 225.000

Plastik 66.000

Tenaga kerja langsung 6.500.000

Total biaya variabel 10.747.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

48

Biaya tetap :

Listrik 725.000

Telpon 330.000

Transportasi 5.693.000

Total 6.748.000

Total biaya 17.495.000.-

Laba 5.000.000

Jadi harga per kilogram kerupuk = 17.500.000 : 250 kg = Rp

70.000

b. Pabrik Aneka

Rincian pengeluaran : dalam sebulan menghabiskan 225 kg

kerupuk rambak

Pendapatan per bulan Bpk. Haryanto 16.200.000

Biaya variable :

Biaya bahan baku 3.800.000

Bawang putih 50.000

Garam 18.000

Penyedap rasa 29.000

Minyak goreng 155.000

Kayu bakar 235.000

Plastik 66.000

Tenaga kerja langsung 4.522.000

Total biaya variabel 8.875.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

49

Biaya tetap :

Listrik 340.000

Telpon 165.000

Transportasi 4.220.000

Total 4.725.000

Total biaya 13.600.000.-

Laba 2.600.000

Jadi harga per kilogram kerupuk = 16.200.000 : 225 kg = Rp

72.000

c. Pabrik Renyah

Rincian pengeluaran : dalam sebulan menghabiskan 175 kg

kerupuk rambak(awal usaha)

Pendapatan per bulan Ibu Susiawati 12.950.000

Biaya variable :

Biaya bahan baku 2.850.000

Bawang putih 48.000

Garam 15.000

Penyedap rasa 27.000

Minyak goreng 140.000

Kayu bakar 220.000

Plastik 57.000

Tenaga kerja langsung 3.000.000

Total biaya variabel 6.357.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

50

Biaya tetap :

Listrik 346.500

Telpon 346.500

Transportasi 4.200.000

Total 4.893.000

Total biaya 11.250.000.-

Laba 1.700.000

Jadi harga per kilogram kerupuk = 12.950.000 : 175 kg = Rp

74.000

2. Teknologi

Berdasarkan hasil yang dilakukan penelitian, yaitu di Pabrik I,

Pabrik II, dan Pabrik III semuanya masih menggunakan peralatan

tradisional. Salah satu sebab yang menjadi kulit sapi mereka masih

menggunakan teknologi tradisional ini adalah belum adanya mesin atau

tenaga yang mengganti kulit sapi mereka dalam hal pemilihan kulit

rambak antara bagian yang tipis dengan bagian yang tebal, sehingga

sampai saat ini masih tetap menggunakan manual. Peralatan yang

digunakan pada teknologi ini mudah diperoleh sebab merupakan peralatan

yang sering dipakai dalam rumah tangga pada umumnya. Selain alat,

tenaga kerja merupakan faktor utama dalam hasil produksi kerupuk, sebab

beberapa proses dari produksi ini mengandalkan tenaga manusia. Namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

51

di lain pihak, dampak dari penggunaan peralatan sederhana ini sangat

mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan dan mutu. Dengan

hanya menggunakan teknologi tradisional ini kualitas kulit yang

terkandung tetap bagus. Kapasitas produksi dengan alat sederhana ini

sangat kecil dengan mutu yang kurang baik dan berdampak pada

banyaknya tenaga kerja yang harus mereka gunakan dalam memproduksi

kerupuk rambak kulit sapi.

Lay out pabrik diatur sesuai dengan urutan tahap-tahap

produksi. Hal ini memudahkan untuk proses pemindahan barang dari

masing-masing tahap. Ruangan untuk tempat pemotongan misalnya

merupakan ruangan yang langsung tembus ke lahan penjemuran untuk

memudahkan proses pengangkutan kerupuk setelah dipotong untuk

selanjutnya dijemur. Gudang penyimpanan output disesuaikan kulit sapi

dengan jumlah produksi.

a. Lahan penjemuran

Lahan penjemuran untuk pengeringan kerupuk ini relatif lebih

luas dibandingkan bangunan tempat produksi yang lain. Tanah yang

digunakan untuk penjemuran disemen agar kerupuk basah yang dijemur

tidak kotor oleh tanah. Di pinggir-pinggir lahan penjemuran diberi atap

untuk penyimpanan sementara kerupuk yang belum kering pada waktu

malam hari atau saat hujan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

52

b. Peralatan

Kerupuk rambak kulit sapi dapat diproduksi dengan alat yang

sederhana atau dengan peralatan dengan teknologi modern. Untuk

industri rumah tangga yang memproduksi kerupuk rambak kulit sapi

baik untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual dengan skala yang masih

kecil dapat menggunakan alat-alat yang sederhana. Adapun alat-alat

sederhana yang digunakan untuk pembuatan kerupuk rambak kulit sapi

yaitu:

1. Baskom

2. Dandang

3. Alat penghancur bumbu (cobek)

4. Pisau

5. Tampah (Nyiru)

6. Kompor

7. Loyang

8. Sendok.

9. Dan sebagainya

c. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan kerupuk tidak

memerlukan keahlian khusus. Dalam hal ini tenaga kerja pria dan

wanita dapat dipekerjakan pada semua tahap pembuatan. Akan tetapi

tenaga kerja laki-laki sebagian besar ditempatkan pada proses

penyiapan bahan, pencetakan, pengukusan, dan pemotongan sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

53

tenaga kerja wanita banyak digunakan pada tahap pemotongan,

penjemuran dan pengepakan. Selain tenaga kerja tetap, terkadang

diperlukan tenaga kerja borongan jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan

pesanan atau pada musim kemarau dimana proses produksi meningkat.

3. Strategi promosi

Promosi sebagai bagian dari bauran komunikasi pemasaran

perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan,

hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran langsung

yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan

secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa ketiga pemilik usaha

yaitu kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”, kerupuk rambak kulit sapi

“Aneka”, dan kerupuk rambak kulit sapi “Renyah” di wilayah Desa

Brontokan, Danurejo, Mertoyudan, Magelang dalam memasarkan

usahanya menggunakan gaya marketing dari mulut ke mulut atau dapat

dikatakan gaya marketing yang bergerilya dari satu jiwa ke jiwa yang lain,

yang terus ditularkan kepada jiwa-jiwa yang lain tentang kehebatan dan

keunggulan dari produk yang ditawarkan tersebut.

4. Hasil penjualan kerupuk

Pada sub ini akan dibahas aspek pasar dan pemasaran dari usaha

kerupuk rambak kulit sapi. Aspek pasar menyangkut hal penawaran dari

kerupuk rambak kulit sapi sedangkan aspek pemasaran meliputi masalah

harga, rantai pemasaran, dan peluang pasar pemasaran kerupuk rambak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

54

kulit sapi. Jumlah penjualan kerupuk rambak ketiga pabrik sebagai

berikut :

Total Jumlah penjualan per bulan mulai Juni-Desember 2012

Bulan Pabrik 1 ”Yoga” Pabrik II “Aneka” Pabrik III “Renyah”

Juni 17.500.000 16.200.000 12.950.000

Juli 21.600.000 19.080.000 14.060.000

Agustus 25.200.000 21.600.000 15.540.000

September 28.800.000 24.120.000 17.390.000

Oktober 32.400.000 26.640.000 19.610.000

November 36.000.000 29.160.000 22.200.000

Desember 39.600.000 31.680.000 25.160.000

Sumber : Data primer, 2012

Gambar V.1. Diagram Alir Rantai Pemasaran Kerupuk Rambak Kulit Sapi

Produsen Kerupuk

Rambak Kulit Sapi

Usaha Penggorengan

Agen/toko

Pedagang

Konsumen Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

55

Diagram diatas menggambarkan alir rantai pemasaran kerupuk rambak

kulit sapi yang yang dimulai dari diambil langsung dari produsen kemudian

dikirim ke toko warung makan, selain itu kemudian dikirim ke pedagang

kerupuk di pasaran selanjutnya paling akhir ialah konsumen tunggal.

5. Analisis trend

1. Analisis data hasil usaha kerupuk rambak kulit sapi ditinjau dari hasil

penjualan penjualan bulan (Juni-Desember) pada Pabrik I

Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai perkembangan jumlah

penjualan kerupuk rambak kulit sapi pada bulan Juni-Desember 2012.

Pencarian nilai perkembangan hasil penjualan menggunakan metode kuadrat

terkecil. Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data ganjil

sehingga penentuan rata-rata hitung lebih mudah yaitu dengan melakukan

observasi nilai tengah.

Dengan formula Y‟ = a + bx dengan :

Keterangan :

Y‟ = variabel jumlah penjualan kerupuk rambak

a = besarnya Y saat % = 0

b = besarnya perubahan Y jika mengalami perubahan 1 satuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

56

x = Waktu

Tabel. V.2

Perkembangan usaha kerupuk rambak kulit sapi ”Pabrik Yoga”

ditinjau dari segi aspek penjualan bulan Juni-Desember 2012

dengan trend

Bulan Hasil

Penjualan

(Y)

Bulan

(X)

X.Y x2

Y‟

Juni 17500.000 -3 -52.500.000 9 17.767.857,2

Juli 21.600.000 -2 -43.200.000 4 21.421.428,6

Agustus 25.200.000 -1 -25.200.000 1 25.075.000

September 28.800.000 0 0 0 28.728,571,4

Oktober 32.400.000 1 32.400.000 1 32.382.142,8

November 36.000.000 2 72.000.000 4 36.035.714,2

Desember 39.600.000 3 118.800.000 9 39.689.285,6

Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya

konstanta a dan b. konstanta a dan b dapat di cari dengan rumus :

=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

57

=

Bila konstanta a dan b didistribusikan ke dalam persamaan maka akan diperoleh

persamaan trend linear yang memenuhi persyaratan kuadrat terkecil sebagai

berikut :

Y’ = a + bx

Y’ = 28.728.571,4 + (3.653.671,4.x)

Keterangan :

Y‟ = nilai trend yang ditaksir

a = 28.728.571,4 nilai trend periode bulan Juni

b = 3.653.671,4 peningkatan per bulan secara linear

x = unit tahun yang dihitung dari x = 0

Dengan demikian cara menghitung jumlah penjualan usaha kerupuk rambak kulit

sapi periode bulan juni-desember 2012 adalah :

a. Juni

Y‟ = a + b (x)

= + ( ) (-3)

= 17.767.857,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

58

b. Juli

Y‟ = a + b (x)

= + ( ) (-2)

= 21.421.428,6

c. Agustus

Y‟ = a + b (x)

= + ( ) (-1)

= 25.075.000

d. September

Y‟ = a + b (x)

= + ( ) (0)

= 28.728,571,4

e. Oktober

Y‟ = a + b (x)

= + ( ) (3)

= 32.382.142,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

59

f. November

Y‟ = a + b (x)

= + ( ) (2)

= 36.035.714,2

g. Desember

Y‟ = a + b (x)

= + ( ) (1)

= 39.689.285,6

Tabel V.3

Tabel trend penjualan

usaha kerupuk rambak kulit sapi”Pabrik Yoga” periode Juni-Desember 2012

Bulan

Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Penjualan

17500000 21600000 25200000 28800000 32400000 36000000 39600000

Trend

17767857,2 21421428,6 25075000 28728571,5 32382142,8 36035714,2 39689285,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

60

Sumber : Data diolah, 2012

Grafik V.3

Trend penjualan

Usaha kerupuk rambak kulit sapi “pabrik Yoga” periode Juni-Desember 2012

Dilihat dari grafik trend bahwa trend penjualan kerupuk rambak

kulit sapi Pabrik Yoga mengalami peningkatan yaitu dari periode bulan Juni

hingga Desember. Bulan Juni sebesar 17.767.857 rupiah sampai dengan

peningkatan bulan Desember sebesar 39.689.285 rupiah. Jadi selama tujuh

bulan penjualan produksi kerupuk rambak Yoga meningkat.

2. Analisis data hasil usaha kerupuk rambak kulit sapi ditinjau dari hasil

penjualan penjualan bulan (Juni-Desember) pada pabrik II

Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai perkembangan jumlah

penjualan kerupuk rambak kulit sapi pada bulan Juni-Desember 2012.

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

35000000

40000000

45000000

Penjualan

Trend

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

61

Pencarian nilai perkembangan hasil penjualan menggunakan metode kuadrat

terkecil. Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data ganjil

sehingga penentuan rata-rata hitung lebih mudah yaitu dengan melakukan

observasi nilai tengah.

Dengan formula Y‟ = a + bx dengan :

Keterangan :

Y‟ = variabel jumlah penjualan kerupuk rambak

a = besarnya Y saat % = 0

b = besarnya perubahan Y jika mengalami perubahan 1 satuan

x = Waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

62

Tabel. V.4

Perkembangan usaha kerupuk rambak kulit sapi”Pabrik Aneka”

ditinjau dari segi aspek penjualan bulan Juni-Desember 2012

dengan trend

Bulan Hasil

Penjualan

(Y)

Bulan

(X)

X.Y x2

Y‟

Juni 16.200.000 -3 -48.600.000 9 16.392.857,2

Juli 19.080.000 -2 -38.160.000 4 18.951.428,6

Agustus 21.600.000 -1 -21.600.000 1 21.510.000

September 24.120.000 0 0 0 24.068.571,4

Oktober 26.640.000 1 26.640.000 1 26.627.142,8

November 29.160.000 2 58..320.000 4 29.185.714,2

Desember 31.680.000 3 95.040.000 9 31.744.285,6

Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya

konstanta a dan b. konstanta a dan b dapat di cari dengan rumus :

=

=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

63

Bila konstanta a dan b didistribusikan ke dalam persamaan maka akan diperoleh

persamaan trend linear yang memenuhi persyaratan kuadrat terkecil sebagai

berikut :

Y’ = a + bx

Y’ = 24.068.571,4 + (2.558.571,4.x)

Keterangan :

Y‟ = nilai trend yang ditaksir

a = 24.068.571,4 nilai trend periode bulan Juni

b = 2.558.571,4 peningkatan per bulan secara linear

x = unit tahun yang dihitung dari x = 0

Dengan demikian cara menghitung jumlah penjualan usaha kerupuk rambak kulit

sapi periode bulan juni-desember 2012 adalah :

a. Juni

Y‟ = a + b (x)

= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (-3)

= 16.392.857,2

b. Juli

Y‟ = a + b (x)

= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (-2)

= 18.951.428,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

64

c. Agustus

Y‟ = a + b (x)

= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (-1)

=21.510.000

d. September

Y‟ = a + b (x)

= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (0)

= 24.068.571,4

e. Oktober

Y‟ = a + b (x)

= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (3)

= 31.744.285,6

f. November

Y‟ = a + b (x)

= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (2)

= 29.185.714,2

g. Desember

Y‟ = a + b (x)

= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (1)

= 26.627.142,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

65

Tabel V.5

Tabel trend penjualan

usaha kerupuk rambak kulit sapi”Pabrik Aneka” periode Juni-Desember 2012

Sumber : Data diolah, 2012

Grafik V.5

Trend penjualan

Usaha kerupuk rambak kulit sapi”Pabrik Aneka” periode Juni-Desember 2012

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

35000000

Penjualan

Trend

Bulan

Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Penjualan

16.200.000 19.080.000 21.600.00

0

24.120.000 26.640.000 29.160.000 31.680.000

Trend

16.392.857,

2

18.951.428,

6

21.510.00

0

24.068.571,4 26.627.142,8 29.185.714,

2

31.744.285,

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

66

Dilihat dari grafik trend bahwa trend penjualan kerupuk rambak

kulit sapi Pabrik Aneka mengalami peningkatan yaitu dari periode bulan

Juni hingga Desember. Bulan Juni sebesar 16.392.857 rupiah sampai dengan

peningkatan bulan Desember sebesar 31.744.285 rupiah. Jadi selama tujuh

bulan penjualan produksi kerupuk rambak Aneka meningkat bertahap.

3. Analisis data hasil usaha kerupuk rambak kulit sapi ditinjau dari hasil

penjualan penjualan bulan (Juni-Desember) pabrik III.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai perkembangan jumlah

penjualan kerupuk rambak kulit sapi pada bulan Juni-Desember 2012.

Pencarian nilai perkembangan hasil penjualan menggunakan metode kuadrat

terkecil. Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data ganjil

sehingga penentuan rata-rata hitung lebih mudah yaitu dengan melakukan

observasi nilai tengah.

Dengan formula Y‟ = a + bx dengan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

67

Keterangan :

Y‟ = variabel jumlah penjualan kerupuk rambak

a = besarnya Y saat % = 0

b = besarnya perubahan Y jika mengalami perubahan 1 satuan

x = Waktu

Tabel. V.6

Perkembangan usaha kerupuk rambak kulit sapi ”Renyah” ditinjau

dari segi aspek penjualan bulan Juni-Desember 2012 dengan trend

Bulan Hasil

Penjualan

(Y)

Bulan

(X)

X.Y x2

Y‟

Juni 12.950.000 -3 -38.850.000 9 12.025.000

Juli 14.060.000 -2 -28.120.000 4 14.060.000

Agustus 15.540.000 -1 -15.540.000 1 16.095.000

September 17.390.000 0 0 0 18.130.000

Oktober 19.610.000 1 19.610.000 1 20.165.000

November 22.200.000 2 44.400.000 4 22.200.000

Desember 25.160.000 3 75.480.000 9 24.235.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

68

Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya

konstanta a dan b. konstanta a dan b dapat di cari dengan rumus :

=

=

Bila konstanta a dan b didistribusikan ke dalam persamaan maka akan diperoleh

persamaan trend linear yang memenuhi persyaratan kuadrat terkecil sebagai

berikut :

Y’ = a + bx

Y’ = 18.130.000 + (2.035.000.x)

Keterangan :

Y‟ = nilai trend yang ditaksir

a = 18.130.000 nilai trend periode Juni-Desember 2012

b = 2.035.000 peningkatan per tahun secara linear

x = unit tahun yang dihitung dari x = 0

Dengan demikian cara menghitung jumlah omset penjualan usaha kerupuk

rambak periode bulan juni-desember 2012 adalah

a. Juni

Y‟ = a + b (x)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

69

= 18.130.000 + (2.035.000 )(.-3)

= 12.025.000

b. Juli

Y‟ = a + b (x)

= 18.130.000 + (2.035.000 )(-2)

= 14.060.000

c. Agustus

Y‟ = a + b (x)

= 18.130.000 + (2.035.000 ) (-1)

=16.095.000

d. September

Y‟ = a + b (x)

= 18.130.000 + (2.035.000 ) (0)

= 18.130.000

e. Oktober

Y‟ = a + b (x)

= 18.130.000 + (2.035.000 ) (3)

= 24.235.000

f. November

Y‟ = a + b (x)

= 18.130.000 + (2.035.000 ) (2)

= 22.200.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

70

g. Desember

Y‟ = a + b (x)

= 18.130.000 + (2.035.000 ) (1)

= 20.165.000

Tabel V.7

Tabel trend penjualan

usaha kerupuk rambak kulit sapi”Pabrik Renyah” periode Juni-Desember

2012

Bulan

Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Penjualan

12.950.000 14.060.000 15.540.00

0

17.390.000 19.610.000 22.200.000 25.160.000

Trend

12.025.000 14.060.000 16.095.00

0

18.130.000 20.165.000 22.200.000 24.235.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

71

Tabel V.7.

Tabel trend penjualan

usaha kerupuk rambak kulit “Pabrik Renyah” sapi periode Juni-Desember

2012

Sumber : Data diolah, 2012

Grafik V.6

Trend penjualan

Usaha kerupuk rambak kulit sapi „Pabrik Renyah” periode Juni-Desember 2012

Dilihat dari grafik trend bahwa trend penjualan kerupuk rambak

kulit sapi Pabrik Renyah mengalami peningkatan yaitu dari periode bulan

Juni hingga Desember. Bulan Juni sebesar 12.025.000 rupiah sampai

dengan peningkatan bulan Desember sebesar 24.235.000 rupiah. Jadi selama

tujuh bulan penjualan produksi kerupuk rambak Renyah meningkat sedikit

demi sedikit.

0

5,000,000

10,000,000

15,000,000

20,000,000

25,000,000

30,000,000

1 2 3 4 5 6 7

Penjualan

Trend

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

72

B.Pembahasan

1. Penentuan harga kerupuk rambak kulit sapi

Banyaknya jenis kerupuk di pasar membuat konsumen bebas

memilih produk sesuai selera, sehingga produk yang laku tersebut akan

naik harganya dan dapat menurunkan harga kerupuk jenis lain.Harga rata-

rata kerupuk rambak kulit sapi kualitas medium di tingkat produsen pada

tahun 2012 di Desa Brontokan, Danurejo, Mertoyudan, Magelang ialah

pabrik Yoga Rp 70.000, pabrik Aneka Rp72.000 dan pabrik Renyah

Rp74.000 per kilogram . Penentuan harga ketiga pabrik ini berasal dari

besarnya biaya produksi yang dikeluarkan per bulan selama proses

produksi. Harga kerupuk rambak kulit sapi ini cukup fluktuatif. kerupuk

rambak kulit Perubahan harga tersebut bervariasi tetapi biasanya masih

berada pada kisaran 10 persen. Kenaikan harga terjadi pada saat jumlah

produksi menurun yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku dan

penurunan produksi terutama pada musim penghujan.

2. Teknologi yang digunakan untuk pembuatan kerupuk rambak kulit sapi

Teknologi disini merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan

barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam

memproduksi Kerupuk Rambak Kulit Sapi. Teknologi tidak dapat hanya

dipahami sebagai benda-benda konkret saja, seperti mesin, alat, perkakas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

73

dan lain sebagainya. Seperti terlihat dari awal katanya, teknologi adalah

sebuah ilmu, yaitu ilmu untuk membuat suatu alat, perkakas, mesin atau

bentuk-bentuk konkret lainnya (sebagai penerapan kaidah dan prinsip-

prinsip ilmu pengetahuan) untuk memudahkan aktivitas atau pekerjaan

manusia.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ketiga

responden penelitian, yaitu di Pabrik I, Pabrik II, dan Pabrik III semuanya

masih menggunakan peralatan tradisional. Salah satu sebab yang menjadi

kulit sapi mereka masih menggunakan teknologi tradisional ini adalah

belum adanya mesin atau tenaga yang mengganti kulit sapi mereka dalam

hal pemilihan kulit rambak antara bagian yang tipis dengan bagian yang

tebal, sehingga sampai saat ini masih tetap menggunakan manual. Peralatan

yang digunakan pada teknologi ini mudah diperoleh sebab merupakan

peralatan yang sering dipakai dalam rumah tangga pada umumnya. Selain

alat, tenaga kerja merupakan faktor utama dalam hasil produksi kerupuk,

sebab beberapa proses dari produksi ini mengandalkan tenaga manusia.

Namun di lain pihak, dampak dari penggunaan peralatan sederhana ini

sangat mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan dan mutu. Dengan

hanya menggunakan teknologi tradisional ini terkadang hanya dapat

menghasilkan 1 (satu) kali produksi. Kapasitas produksi dengan alat

sederhana ini sangat kecil dengan mutu yang kurang baik dan berdampak

pada banyaknya tenaga kerja yang harus mereka gunakan dalam

memproduksi kerupuk rambak kulit sapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

74

Dampak lain dari tenaga manusia ini adalah tidak dapat tercapainya

target produksi atau permintaan yang besar dari para pelanggan. Berikut

fasilitas produksi dan peralatan dalam pembuatan kerupuk rambak kulit

sapi pada ketiga usaha yaitu di Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Yoga”,

Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Aneka”, dan Kerupuk Rambak Kulit Sapi

“Renyah”, pada dasarnya sama peralatan produksi yang mereka gunakan.

d. Bangunan untuk proses produksi

Bangunan digunakan untuk aktivitas proses produksi yang

meliputi penyiapan bahan baku, pembuatan adonan, pencetakan,

pengukusan, pendinginan, pemotongan, pengeringan/ penjemuran dan

penyimpanan. Luas lahan yang digunakan tergantung pada jenis dan

banyaknya fasilitas yang dimiliki atau dengan kata lain skala usaha

yang dimiliki.

Lay out pabrik diatur sesuai dengan urutan tahap-tahap

produksi. Hal ini memudahkan untuk proses pemindahan barang dari

masing-masing tahap. Ruangan untuk tempat pemotongan misalnya

merupakan ruangan yang langsung tembus ke lahan penjemuran untuk

memudahkan proses pengangkutan kerupuk setelah dipotong untuk

selanjutnya dijemur. Gudang penyimpanan output disesuaikan kulit sapi

dengan jumlah produksi.

e. Lahan penjemuran

Lahan penjemuran untuk pengeringan kerupuk ini relatif lebih

luas dibandingkan bangunan tempat produksi yang lain. Tanah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

75

digunakan untuk penjemuran disemen agar kerupuk basah yang dijemur

tidak kotor oleh tanah. Di pinggir-pinggir lahan penjemuran diberi atap

untuk penyimpanan sementara kerupuk yang belum kering pada waktu

malam hari atau saat hujan.

f. Peralatan

Kerupuk rambak kulit sapi dapat diproduksi dengan alat yang

sederhana atau dengan peralatan dengan teknologi modern. Untuk

industri rumah tangga yang memproduksi kerupuk rambak kulit sapi

baik untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual dengan skala yang masih

kecil dapat menggunakan alat-alat yang sederhana. Adapun alat-alat

sederhana yang digunakan untuk pembuatan kerupuk rambak kulit sapi

yaitu:

1. Baskom

2. Dandang

3. Alat penghancur bumbu (cobek)

4. Pisau

5. Tampah (Nyiru)

6. Kompor

7. Loyang

8. Sendok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

76

f. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan kerupuk tidak

memerlukan keahlian khusus. Dalam hal ini tenaga kerja pria dan

wanita dapat dipekerjakan pada semua tahap pembuatan. Akan tetapi

tenaga kerja laki-laki sebagian besar ditempatkan pada proses

penyiapan bahan, pencetakan, pengukusan, dan pemotongan sedangkan

tenaga kerja wanita banyak digunakan pada tahap pemotongan,

penjemuran dan pengepakan. Selain tenaga kerja tetap, terkadang

diperlukan tenaga kerja borongan jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan

pesanan atau pada musim kemarau dimana proses produksi meningkat.

3. Strategi promosi yang diterapkan dalam pembuatan kerupuk rambak kulit

sapi

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa ketiga pemilik usaha

yaitu kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”, kerupuk rambak kulit sapi

“Aneka”, dan kerupuk rambak kulit sapi “Renyah” di wilayah Desa

Brontokan, Danurejo, Mertoyudan, Magelang dalam memasarkan

usahanya menggunakan gaya marketing dari mulut ke mulut atau dapat

dikatakan gaya marketing yang bergerilya dari satu jiwa ke jiwa yang lain,

yang terus ditularkan kepada jiwa-jiwa yang lain tentang kehebatan dan

keunggulan dari produk yang ditawarkan tersebut.

Kekuatan gaya marketing dari mulut ke mulut ini terletak kepada

cara persuasif yang digunakan untuk meyakinkan pelanggan. Ketika

mampu memberikan yang terbaik kepada satu pelanggan, maka satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

77

pelanggan ini akan menjadi loyal dan menyebarkan berita bagus tentang

produknya kepada pelanggan-pelanggan lain disekitarnya.

Pemilihan ini, selain dilandasi oleh efektifnya penggunaan gaya

marketing lisan dari mulut ke mulut, juga didasari oleh budget biaya

marketingnya menjadi nol rupiah, juga gaya marketing ini akan menjadi

sangat efektif untuk membangun basis pelanggan setia.

Pada umumnya, strategi marketing dari mulut ke mulut ini terjadi

karena si pengusaha tidak memiliki budget atau modal untuk melakukan

promosi dalam bentuk iklan di media masa. Dan, terpaksa dia hanya

mampu melakukan pemasaran secara lisan sambil berharap banyak dari

kebaikan orang-orang yang pernah berbisnis dengan dirinya, untuk mau

secara sukarela mengabarkan berita bagus tentang bisnisnya kepada

sahabat-sahabat mereka. Sebenarnya, strategi marketing lisan ini lebih

mampu menyentuh hati pelanggan dibandingkan strategi pemasaran dalam

bentuk iklan dan promosi jenis lainnya.

Strategi marketing lisan dari mulut ke mulut ini membutuhkan

fondasi yang kuat dalam bentuk kredibilitas dan kejujuran dari produk

yang ditawarkan. Strategi pemasaran lisan ini merupakan strategi

pemasaran tertua yang paling ampuh untuk mempengaruhi dan membuat

pelanggan menjadi setia dengan produk yang dijual. Dalam ilmu

komunikasi marketing, pebisnis selalu disarankan untuk membayar sebuah

media untuk mengirimkan pesan tentang kehebatan produk, dalam bentuk

iklan yang menarik kepada pelanggan. Sedangkan dalam marketing lisan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

78

kita hanya dituntut harus bekerja keras membangun kredibilitas dan

kejujuran yang tinggi untuk mempengaruhi pelanggan melalui cara-cara

persuasif.

Strategi marketing lisan harus didukung dengan kualitas pelayanan

yang hebat dalam bentuk kecepatan pelayanan dengan kualitas produk

yang unggul. Keputusan untuk memberikan semua nilai-nilai terbaik dari

setiap proses pemasaran akan menjadi senjata yang hebat untuk

mempertahankan loyalitas pelanggan kepada produk yang dijual.

Tepat adanya jika para pemilik kerupuk rambak kulit sapi di

wilayah Desa Brontokan, Danurejo, Mertoyudan, Magelang, dikarenakan

pemasaran dari mulut ke mulut atau word of mouth marketing, merupakan

cara pemasaran yang dinilai simpel dan murah, namun terbukti efektif.

Philip Kotler dan Kevin Lane ( 2009) mengemukakan dalam penjualan

terdapat konsep yang menyatakan bahwa konsumen, jangan dibiarkan

begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi

yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa konsumen biasanya

menampakkan keengganan membeli dan harus dipikat agar membeli lebih

banyak dan bahwa perusahaan harus menggunakan serangkaian alat

penjualan dan promosi yang efektif guna merangsang pembelian dalam

jumlah yang lebih banyak.

Setidaknya ada tiga alasan mengapa orang mau membicarakan

produk. Mereka menyukai produk Anda, mereka merasa senang dan

bangga dapat merekomendasikan produk Anda, dan setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

79

merekomendasikannya mereka merasa menjadi satu bagian dari sebuah

keluarga besar pemakai produk yang sama. Hasil dari riset ini tentu saja

bukan untuk mengabaikan peran iklan media, namun sebagai sarana

pengingat kepada para pemilik brand atau usaha agar memberi perhatian

lebih kepada penggunaan WOMM dalam membangun sebuah brand.

Sekaligus juga peluang bagi brand yang kurang mampu bertarung di

media karena keterbatasan budget komunikasi atau ingin mengefisienkan

budget yang dimiliki.

Promosi merupakan bersedia menjadi langganan, mereka terlebih

dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi

oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut

jika kurang yakin terhadap barang itu. Kita perlu mengadakan promosi

yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif

terhadap meningkatnya penjualan.

Dengan promosi yang baik diharapkan akan terjadi komunikasi

antara produsen dengan konsumen. Kemudian dengan adanya komunikasi

tersebut diharapkan dapat memperoleh konsumen baru dan

mempertahankan konsumen lama, selain itu produsen juga harus dapat

memberikan kepuasan, pelayanan yang memikat dan memahami

kebutuhan konsumen.

Daerah pemasaran yang dijangkau oleh kerupuk rambak kulit sapi

yaitu : magelang, ambarawa, semarang, yogyakarta,kebumen, wonosobo,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

80

hingga sampai jawa timur.

4. Jumlah penjualan kerupuk rambak kulit sapi

Pada sub ini akan dibahas aspek pasar dan pemasaran dari usaha

kerupuk rambak kulit sapi. Aspek pasar menyangkut penawaran dari

kerupuk rambak kulit sapi sedangkan aspek pemasaran meliputi masalah

harga, rantai pemasaran, dan peluang pasar pemasaran kerupuk rambak kulit

sapi.

a. Analisis persaingan dan peluang pasar

Persaingan untuk usaha ini cukup tinggi karena jumlah usaha

pembuatan kerupuk relatif banyak dan jenis kerupuk yang sangat

bervariasi. Peluang pasar untuk produk kerupuk ini dapat diperoleh

dengan menghasilkan produk inovasi baru dengan kualitas rasa yang

lebih enak dan warna ataupun bentuk yang lebih menarik. Berbagai

jenis kerupuk yang ada di pasaran membuat konsumen semakin

mempunyai banyak pilihan. Selain produk inovasi baru peluang pasar

untuk kerupuk rambak kulit sapi adalah segmen pasar yang sangat

luas. Produk ini dikonsumsi secara luas dari masyarakat

berpenghasilan rendah sampai masyarakat penghasilan tinggi.

Kerupuk rambak kulit sapi harganya relatif murah sehingga bisa

dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Diperkirakan jumlah

konsumsi kerupuk rambak kulit sapi akan meningkat seiring dengan

pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan gaya hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

81

masyarakat yang menjadikan kerupuk rambak kulit sapi sebagai

makanan pelengkap sehari-hari.

b. Rantai Pemasaran

Rantai pemasaran menggambarkan bagaimana kerupuk rambak

kulit sapi sampai kepada konsumen. Pengusaha kerupuk rambak kulit

sapi sebagian besar hanya menghasilkan produk sampai pada kerupuk

mentah siap goreng. Hasil produksi berupa kerupuk siap goreng

dipasarkan ke konsumen akhir melalui 3 cara yaitu:

1) Usaha penggorengan

Usaha penggorengan merupakan usaha yang timbul sebagai usaha

pengolahan lanjutan dari kerupuk rambak kulit sapi. Produk dari

usaha ini berupa kerupuk goreng siap konsumsi yang dikemas

kemudian dijual ke konsumen melalui toko, pedagang, pasar ataupun

langsung ke konsumen akhir.

2) Agen/toko

Agen/toko ini berfungsi sebagai pengepul yang akan menjual produk

kerupuk siap goreng pada penjual eceran atau langsung kepada

konsumen akhir. Toko warung yang biasanya menjadi langganan

produksi kerupuk rambak kulit sapi ialah bakso pak Kribo, Kupat

tahu Pojok, Ayam goreng bu Tatik, bakso “88”. Kemudian konsumen

akhir biasanya para pengecer yang membeli olahan kerupuk rambak

kulit sapi langsung dari toko yang menyediakan kerupuk rambak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

82

3) Pedagang

Pedagang merupakan penjual eceran. Dari pola pemasaran produk di

atas, dapat diketahui bahwa produk akan sampai pada konsumen akhir

yaitu kerupuk goreng siap konsumsi.

b. Kendala yang dihadapi

Dalam menjalankan usaha tidak semudah dalam

membalikkan tangan, banyak hambatan maupun kendala-kendala

yang harus mereka hadapi dalam menjalankan usahnya. Hasil

penelitian ini menunjukkan beberapa kendala yang dihadapi oleh

pemiliki usaha kerupuk rambak kulit sapi, kendala-kendala tersebut

adalah :

1. Kendala produksi

Dilihat dari sisi tenaga kerja, usaha kerupuk rambak kulit

sapi ini tidak menemui kesulitan. Setiap proses produksi dapat

dikerjakan oleh tenaga kerja tanpa memerlukan keahlian khusus.

Kesulitan yang sering dijumpai dalam usaha ini adalah ketika

terjadi kelangkaan bahan baku kulit sapi dan penurunan produksi

pada saat musim hujan. Kesulitan bahan baku terjadi ketika

pasokan kulit sapi menurun sehingga menyebabkan harga kulit

sapi naik. Pada kondisi ini pengusaha kerupuk mengalami

penurunan pasokan kulit sapi karena jumlah produksi kulit sapi

yang menurun tersebut lebih banyak dialihkan untuk konsumsi

sehari-hari secara langsung. Di pihak lain pengusaha tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

83

menaikkan harga sesuai dengan kenaikan harga bahan bakunya

karena tidak dapat mempengaruhi harga kerupuk rambak kulit

sapi di pasar. Hal inilah yang menyebabkan pengusaha

mengurangi jumlah produksinya.

Pada musim hujan terjadi penurunan jumlah produksi dan

penurunan mutu produk. Penurunan jumlah produksi

dikarenakan kurangnya sinar matahari yang menghambat proses

penjemuran. Meskipun pengeringan kerupuk dapat dilakukan

dengan oven (dryer), tetapi jumlah produk yang dihasilkan juga

sedikit sebab mutunya tidak sebagus dengan pengeringan dengan

sinar matahari. Sedikitnya sinar matahari pada musim hujan juga

menurunkan mutu kerupuk karena harus dijemur berhari-hari.

Kendala produksi di atas biasanya diantisipasi oleh

pengusaha dengan memproduksi dalam jumlah yang besar pada

musim kemarau untuk stok musim hujan, karena pada musim

hujan terjadi kenaikan harga kerupuk yang diakibatkan oleh

jumlah permintaan yang tidak bisa dipenuhi oleh produsen

seperti hari-hari biasanya.

2. Kendala dalam pemasaran

Kendala dalam pemasaran kerupuk rambak kulit sapi

adalah masalah harga. Harga kerupuk rambak kulit sapi per

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

84

kilogramnya relatif lebih mahal dibandingkan jenis kerupuk lain

yang tidak memakai kulit sapi sebagai campuran.

3. Ketersedian Bahan Baku

Usaha kerupuk rambak kulit sapi didukung oleh

ketersedian bahan baku ikan. Sejauh ini, bahan baku terkadang

sulit untuk dipenuhi, dan kuantitasnya yang berfluktuasi. Dengan

demikian mengacu pada ketersedian bahan baku, keberlanjutan

usaha kerupuk rambak kulit sapi relatif dapat dijalankan. Selain

itu, usaha kerupuk rambak kulit sapi dapat dilakukan baik

dengan peralatan sederhana maupun dengan bantuan teknologi.

Oleh karena itu, usaha kerupuk rambak kulit sapi dapat

dilakukan dalam skala rumah tangga maupun industri.

Sedangkan untuk pasar kerupuk rambak kulit sapi masih terbuka

lebar, hal ini mengingat kerupuk merupakan makanan pelengkap

yang sangat digemari oleh masyarakat. Berdasarkan potensi

pasarnya, maka usaha pengolahan kerupuk rambak kulit sapi

memiliki prospek untuk dikembangkan.

Ditinjau dari aspek penentuan harga, teknologi, promosi ialah

dalam prospek perkembangan usaha kerupuk rambak kulit sapi

tergolong maju hal ini dibuktikan dengan hasil penjualan per bulan dari

mulai bulan Juni-Desember 2012 yang didapat tiap bulan mengalami

kenaikan, hal lain yang mendorong usaha ini adalah ketersediaan bahan

baku saat ini masih tergolong mudah didapat dan industri kecil ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

85

menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku kulit sapi yang

berasal dari jawa timur..

5. Trend penjualan kerupuk rambak kulit sapi periode Juni-Desember

2012

Hasil penjualan kerupuk rambak kulit sapi selama sebulan di

desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dari

ketiga pabrik ialah sebagai berikut : Pabrik I dengan penjualan per

bulan dari bulan Juni hingga Desember yaitu 17.500.000 hingga

39.600.000 kerupuk rambak yang menghasilkan nilai trend menjadi -

52.500.000 hingga 118.800.000 dari hasil itu menunjukkan diagram

trend terjadi peningkatan secara berkala. Selanjutnya di Pabrik II

dengan penjualan per bulan selama periode bulan Juni hingga

Desember yaitu 16.200.000 hingga 31.680.000 rupiah yang

menghasilkan nilai trend menjadi 16.392.857,2 hingga 31.744.285,6

rupiah menghasilkan diagram trend terjadi peningkatan yang bertahap

setiap bulannya. Pada pabrik yang terakhir di Pabrik III menunjukkan

penjualan per bulan dari periode bulan Juni hingga Desember ialah

12.950.000 hingga 25.160.000 rupiah, setelah dilihat dengan hasil

trend menjadi 12.025.000 hingga 24.235.000 rupiah menunjukkan

bahwa terjadi kenaikan yang sedikit semi sedikit secara bertahap hasil

penjualan kerupuk rambak kulit sapi. Jadi secara keseluruhan ketiga

pabrik tersebut terjadi variasi peningkatan. Peningkatan hasil analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

86

trend disebabkan meningkatnya hasil penjualan kerupuk rambak per

bulan sehingga permintaan dari toko warung makan dan konsumen

tunggal yang setiap bulannya menginginkan pasokan kerupuk rambak

kulit sapi meningkat. Dengan jumlah penjualan yang makin

meningkat maka produksi kerupuk rambak kulit sapi memproduksi

jumlah kerupuk yang bertambah. Kenaikan yang signifikan ini dapat

disimpulkan bahwa produksi kerupuk rambak kulit sapi telah diminati

masyarakat karena rasa dan kualitasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

87

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

1. Harga rata-rata kerupuk rambak kulit sapi kualitas medium di tingkat

produsen pada tahun 2012 di Desa Brontokan, Danurejo, Mertoyudan,

Magelang mencapai Rp70.000 sampai Rp74.000 per kilogram . Harga

kerupuk rambak kulit sapi ini cukup fluktuatif.

2. Teknologi yang digunakan untuk pembuatan kerupuk rambak kulit sapi

di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang

dilakukan menggunakan peralatan dengan teknologi tradisional.Ketiga

pabrik menggunakan teknologi yang sederhana yaitu dengan tungku

besar dan penggorengan yang masih dilakukan oleh karyawan produksi

kerupuk rambak dan belum menggunakan peralatan modern dengan

mesin.

3. Strategi promosi yang diterapkan untuk pembuatan Kerupuk rambak

kulit sapi di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

Magelang menggunakan gaya marketing dari mulut ke mulut atau dapat

dikatakan gaya marketing yang bergerilya dari satu jiwa ke jiwa yang

lain, yang terus ditularkan kepada jiwa-jiwa yang lain tentang

kehebatan dan keunggulan dari produk yang ditawarkan. Pemasaran

dari mulut ke mulut atau word of mouth marketing, merupakan cara

pemasaran yang dinilai simpel dan murah, namun terbukti efektif. Gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

88

marketing ini sifatnya masih transparan dan tidak disertai dengan

penggunaan iklan ataupun pamflet dalam promosinya.

4. Penawaran kerupuk rambak kulit sapi relatif tinggi dengan konsumen

dari berbagai lapisan masyarakat. Usaha kerupuk rambak kulit sapi

mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan baik untuk

konsumen dalam negeri. Biasanya penawaran kerupuk rambak ini

banyak diminati oleh toko warung makan ataupun para konsumen

tunggal. Dan dari segi teknis, usaha kerupuk rambak kulit sapi sangat

mudah dan cepat diadopsi oleh masyarakat karena prosesnya sangat

sederhana.

5. Hasil analisis trend kerupuk rambak kulit sapi darilihat dari ketiga

pabrik yaaitu Yoga, Aneka dan Renyah ialah menunjukkan peningkatan

tiap bulanya dari periode bulan Juni hingga bulan Desember.

Peningkatan ini didapat dari diagram trend. Pabrik Yoga kenaikan

penjualan bulan Juni hingga Desember sebesar 17.767.857 sampai

39.689.285 rupiah kemudian pabrik Aneka kenaikan penjualan bulan

Juni hingga Desember sebesar 16.392.857 sampai 31.744.285 rupiah,

selanjutnya pabrik Renyah kenaikan penjualan produksi kerupuk

rambak bulan Juni hingga Desember sebesar 12.025.000 sampai

24.235.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

89

B. Saran

1. Untuk menjaga kelangsungan produksi dengan biaya yang relatif

rendah pengusaha kerupuk rambak kulit sapi perlu menjalin kerjasama

dengan pemasok bahan baku, terutama untuk kulit sapi yang jumlah

produsennya terbatas dengan harga yang fluktuatif.

2. Untuk meningkatkan jumlah penjualan perlu pemasaran yang baik,

pada usaha kerupuk rambak kulit sapi ini hubungan personal antara

produsen dengan penjual merupakan kunci untuk melebarkan jaringan

pemasaran.

3. Walaupun pemasaran dengan strategi dari mulut ke mulut dinilai

simpel dan murah serta efektif, bukan berarti tidak memiliki

kelemahan. Karena jika promosi dari mulut ke mulut (WOMM) yang

tidak terkontrol, dikhawatikran akan menimbulkan distorsi informasi

atau isu-isu tertentu yang dibangun oleh kompetitor yang dapat

merusak citra. Dengan demikian, pemilik kerupuk rambak kulit sapi di

desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang harus

meminimalisir resiko-resiko itu, antara lain dengan tetap menjaga

kualitas produk dan layanan, serta pentingnya membangun sebuah

komunitas yang kuat untuk menebarkan promosi dari mulut ke mulut

(WOMM).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

90

4. Memasuki abad tekologi informasi dan komunikasi sekarang ini

sangat dirasakan kebutuhan akan pentingnya peningkatan kualitas

teknologi. Melalui pemanfaatan teknologi kita dapat meningkatkan

kualitas baik bahan baku, produksi dan penjualan yaitu dengan cara

membuka lebar-lebar terhadap akses penggunaan teknologi, seperti

penggunaan internet dalam promosi penjualan. Teknologi informasi

diyakini memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien

terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia.

Sehingga akses pemilik usaha dari mulai pengumpulan bahan baku

sampai penjualan produknya dapat berjalan lancar dan cepat.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam hal ini peneliti hanya mampu menyajikan mengenai analisis

trend industri kerupuk rambak kulit sapi di Desa Brontokan kecamatan

Mertoyudan, Kabupataen Magelang periode Juni- Desember 2012.Dalam

penelitian ini sampel yang digunakan ialah pemilik usaha kerupuk rambak

kulit sapi. Data yang didapat langsung dari tempat penelitian sehingga

tidak ada data tambahan dari berbagai sumber apapun.Dalam penelitian ini

hanya menggambarkan tentang trend jumlah penjualan kerupuk rambak

kulit sapi. Metode yang digunakan untuk mengukur batasan variabel hanya

satu jenis saja yaitu metode kuadrat terkecil. Berbagai hal tersebut

tentunya menjadi keterbatasan peneliti, yang dapat menjadi saran bagi

peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang hal yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Edisi Keenam. Jakarta : Bina Aksara.

Brata. 2008. Ekonomi Perkembangan. Edisi Ketiga. Jakarta: LP3ES. Bekti Setiawati. 2006. Skripsi ekonomi, Fakultas ilmu sosial, Universitas Negeri Semarang. Ellul, J. 1986. Manusia dan Teknologi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius

(anggota IKAPI) Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Edisi Revisi. Yogyakarta:

Kanisius. Ghozali, Imam dan Castellan, N, John. 2002. Statistik Non-Parametrik.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Idriantoro, Nur dan bambang Supomo, 1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Kotler, Philip. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi keduabelas. Jakarta:

Erlangga. Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT.

Macana Jaya Cemerlang. Kuncoro, Mudrajat. 2007. Metode Kuantitatif. Edisi Ketiga. Yogyakarta:

UPPSTIN YKPN Lestariadi. 2010. Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Penjualan terhadap Hasil

Penjualan. Semarang : Fakultas Ekonomi UNNES. Miarso. 2007. Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas. Nurbiyati, Titik dan Mahmud Machfoedz. 2005. Manajemen Pemasaran

Kontemporer. Yogyakarta : KAYON. Prasetyo, Bambang. 2008. Metode Kuantitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada. Simamora, Henry .2002. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salembah Empat. Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk penelitian : dilengkapi

perhitungan manual, Jakarta : Rajawali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

  

Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Suparmoko, M. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Sumarsono, Sonny. 2007. Ekonomi Mikro : Teori dan Soal Latihan. Edisi

Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Swastha, Basu dan Irawan. 2001. Azas-azas Harga. Edisi Ketiga. Yogyakarta:

Liberty. Tjiponi, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset. Umar, Husein, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta :

Gramedia Pustaka Walker, Boyd, Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan

Strategis dengan Menggunakan Orientasi Global. Edisi Kedua. Jilid Pertama. Jakarta : Erlangga.

Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta:

Ekonisia.      

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Pabrik Yoga

Bulan Hasil Penjualan

(Y)

Bulan (X)

X.Y x2 Y’

Juni 17500.000 -3 -52.500.000 9 17.767.857,2

Juli 21.600.000 -2 -43.200.000 4 21.421.428,6

Agustus 25.200.000 -1 -25.200.000 1 25.075.000

September 28.800.000 0 0 0 28.728,571,4

Oktober 32.400.000 1 32.400.000 1 32.382.142,8

November 36.000.000 2 72.000.000 4 36.035.714,2

Desember 39.600.000 3 118.800.000 9 39.689.285,6

Pabrik Aneka

Bulan Hasil Penjualan

(Y)

Bulan (X)

X.Y x2 Y’

Juni 16.200.000 -3 -48.600.000 9 16.392.857,2

Juli 19.080.000 -2 -38.160.000 4 18.951.428,6

Agustus 21.600.000 -1 -21.600.000 1 21.510.000

September 24.120.000 0 0 0 24.068.571,4

Oktober 26.640.000 1 26.640.000 1 26.627.142,8

November 29.160.000 2 58..320.000 4 29.185.714,2

Desember 31.680.000 3 95.040.000 9 31.744.285,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Pabrik Renyah

Bulan Hasil Penjualan

(Y)

Bulan (X)

X.Y x2 Y’

Juni 12.950.000 -3 -38.850.000 9 12.025.000

Juli 14.060.000 -2 -28.120.000 4 14.060.000

Agustus 15.540.000 -1 -15.540.000 1 16.095.000

September 17.390.000 0 0 0 18.130.000

Oktober 19.610.000 1 19.610.000 1 20.165.000

November 22.200.000 2 44.400.000 4 22.200.000

Desember 25.160.000 3 75.480.000 9 24.235.000

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

PEDOMAN WAWANCARA 

A. Identitas Responden 

1. Nama Perusahaan      : 

2. Nama Pemilik      : 

3. Alamat Perusahaan      : 

4. Lama Berusaha sudah berapa tahun  : 

5. Usaha yang sedang dilakukan sebagai pekerjaan : 

a. Pokok    : 

b. Sampingan  : 

6. Asal mula usaha : 

a. Warisan dari Orang Tua  : 

b. Usaha sendiri dari awal  :   

7. Modal awal        : 

B. Daftar Pertanyaan untuk penentuan harga kerupuk rambak 

No  Pertanyaan  Jumlah (dalam Rupiah) 

1  Harga yang ditentukan per 1 kilogram Rp

2  Harga yang ditentukan per  1 kilogram  Rp 

3  Harga yang ditentukan per 1 kilogram  Rp 

 

C. Daftar Pertanyaan untuk teknologi 

No  Pertanyaan Jawaban 

1  peralatan yang digunakan masih tradisional atau modern dalam memproduksi ? 

 

2  Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih alat produksi? 

 

 

D. Daftar Pertanyaan untuk promosi 

No  Pertanyaan  Jawaban 

1  Bagaimana  promosi yang digunakan?   

2  alasan memilih cara promosi tersebut?

3  Pada siapa promosi ditujukan?   

 

E. Daftar Pertanyaan untuk Jumlah  penjualan 

No  Pertanyaan  Jawaban 

1  Berapa jumlah produksi kerupuk per bulan dalam kwintal? 

2  Berapa laba yang diperoleh dalam sebulan?

 

F. Pertanyaan tambahan 

No  Pertanyaan  Jawaban 

1  Apa saja hambatan yang dihadapi?   

2  Alat transportasi yang digunakan untuk pemasaran?   

3  Darimana asal produksi?

4  Jangkaauan daerah pemasaran?   

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

HASIL WAWANCARA

1. Identitas Pabrik “YOGA”

a. Nama Perusahaan : Yoga

b. Nama Pemilik : Pak Suprayitno

c. Alamat Perusahaan : Desa Brontokan, Danurejo,

Mertoyudan, Magelang

d. Lama Berusaha sudah berapa tahun : 16 tahun sejak tahun 1997

e. Usaha yang sedang dilakukan sebagai pekerjaan : Pokok

f. Asal mula usaha : Usaha sendiri dari awal

g. Modal awal : [email protected]

A. Penentuan harga kerupuk rambak

Per kilogram Rp 71.000

B. Daftar Pertanyaan untuk teknologi

No Pertanyaan Jawaban 1 peralatan yang digunakan masih tradisional atau

modern dalam memproduksi ? Tradisional

2 Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih alat produksi?

Karena masih memilih-milih kulit rambak yang tipis dan yang tebal sehingga menggunakan peralatan yang belum modern.

C. Daftar Pertanyaan untuk promosi

No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana strategi promosi yang digunakan? Melalui mulut ke mulut 2 alasan memilih cara promosi tersebut? Karena dengan promosi

antar penduduk setempat mejadi meluas dan awalnya memang sudah memiliki pelanggan

3 Pada siapa promosi ditujukan? Promosi dituju di di pasar tradisional dan warung makan,oleh-oleh

D. Daftar Pertanyaan untuk hasil penjualan

No Pertanyaan Jawaban 1 Berapa jumlah produksi kerupuk per bulan dalam

kwintal? 2500 kwintal

2 Berapa laba yang diperoleh dalam sebulan? Rp 5.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

E. Pertanyaan tambahan

No Pertanyaan Jawaban 1 Apa saja hambatan yang dihadapi? Pada saat musim hujan

sebab kulit rambak yang dipotong-potong tidak bisa kering karena tidak ada panas jika menjemur

2 Alat transportasi yang digunakan untuk pemasaran?

Kendaraan pick-up

3 Darimana asal produksi? Jawa Timur 4 Jangkaauan daerah pemasaran? Kebumen,Salatiga,

Wonosobo

2. Identitas Pabrik”ANEKA”

a. Nama Perusahaan : Aneka

b. Nama Pemilik : Pak Hartanto

c. Alamat Perusahaan :Desa Brontkan, Danurejo,

Mertoyudan, Magelang

d. Lama Berusaha sudah berapa tahun : 3 tahun sejak tahun 2009

e. Usaha yang sedang dilakukan sebagai pekerjaan : Pokok

f. Asal mula usaha : Usaha sendiri dari awal

g. Modal awal : Rp 5.400.000

B. Penentuan harga kerupuk rambak

Harga per kilogram kerupuk rambak Rp 72.000

C. Daftar Pertanyaan untuk teknologi

No Pertanyaan Jawaban 1 peralatan yang digunakan masih tradisional atau

modern dalam memproduksi ? Tradisional

2 Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih alat produksi?

Karena masih memilih-milih kulit rambak yang tipis dan yang tebal sehingga menggunakan peralatan yang belum modern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

D. Daftar Pertanyaan untuk promosi

No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana strategi promosi yang digunakan? Mulut ke mulut 2 alasan memilih cara promosi tersebut? Mulut ke mulut dari

penduduk dibuktikan akan banyak dikenal oleh kalangan luas dengan hal itu bisa menambah jarngan konsumen

3 Pada siapa promosi ditujukan? Pedagang grosir, warung makan dan pasar

E. Daftar Pertanyaan untuk hasil penjualan

No Pertanyaan Jawaban 1 Berapa jumlah produksi kerupuk per bulan dalam

kwintal? 2.600 Kwintal

2 Berapa laba yang diperoleh dalam sebulan? Rp 2.250

F. Pertanyaan tambahan

No Pertanyaan Jawaban 1 Apa saja hambatan yang dihadapi? Musim Penghujan,Lahan

penjemuran yang tidak terlalu luas

2 Alat transportasi yang digunakan untuk pemasaran?

Mobil box dan pick-up

3 Darimana asal produksi? Jawa Timur 4 Jangkaauan daerah pemasaran? Magelang, solo, Purworejo

3. Identitas Pabrik”ANEKA”

a. Nama Perusahaan : Renyah

b. Nama Pemilik : Ibu Susiawati

c. Alamat Perusahaan : Desa Brontokan, Danurejo,

Mertoyudan, Magelang

d. Lama Berusaha sudah berapa tahun : 7 tahun sejak 2005

e. Usaha yang sedang dilakukan sebagai pekerjaan : Pokok

f. Asal mula usaha : Usaha sendiri dari awal

g. Modal awal : Rp 1.300.000

B. Penentuan harga kerupuk rambak

Harga per kilogram kerupuk rambak Rp 74.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

C. Daftar Pertanyaan untuk teknologi

No Pertanyaan Jawaban 1 peralatan yang digunakan masih tradisional atau

modern dalam memproduksi ? Tradisional

2 Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih alat produksi?

Karena masih memilih-milih kulit rambak yang tipis dan yang tebal sehingga menggunakan peralatan yang belum modern.

D. Daftar Pertanyaan untuk promosi

No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana strategi promosi yang digunakan? Mulut ke mulut 2 alasan memilih cara promosi tersebut? Mulut ke mulut dari

penduduk dibuktikan akan banyak dikenal oleh kalangan luas dengan hal itu bisa menambah jarngan konsumen

3 Pada siapa promosi ditujukan? warung makan dan pasar tradisional

E. Daftar Pertanyaan untuk hasil penjualan

No Pertanyaan Jawaban 1 Berapa jumlah produksi kerupuk per bulan dalam

kwintal? 1.700 Kwintal

2 Berapa laba yang diperoleh dalam sebulan? Rp 2.600.000

F. Pertanyaan tambahan

No Pertanyaan Jawaban 1 Apa saja hambatan yang dihadapi? Musim Penghujan,kadang

bahan baku kulit sapi telat datang

2 Alat transportasi yang digunakan untuk pemasaran?

Mobil Carry

3 Darimana asal produksi? Jawa Timur 4 Jangkaauan daerah pemasaran? Ambarawa, Kutoarjo,

Kebumen, Semarang, Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Recommended