i
TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK
KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN,
MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Katharina Citra Arum
081324056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Aku persembahkan karya ini kepada:
ALLAH SWT
KEDUA ORANGTUA
Drs. Edy Susilo Purnomo dan Dra. Widianantari
MY HUSBAND
Ali Nugroho
Terimakasih atas kebersamaan yang terindah dalam cinta dan kasih sayang
ADIKKU TERSAYANG
Laksmi Novita Cahyanti
ALMAMATERKU
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Sungguh..bersama kesukaran itu pasti ada kemudahan, oleh karena
itu jika kamu telah selesai dari suatu tugas, kerjakanlah tugas lain
dengan sungguh-sungguh
Gunakanlah waktumu semaksimal mungkin, maka di hari tua kamu
tidak akan mengatakan “Seandainya saya masih muda”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 06 Desember 2013
Penulis,
Katharina Citra Arum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Katharina Citra Arum
Nomor Mahasiswa : 08 1324 056
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : TREND
PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT
SAPI DI DESA BRONTOKAN, KECAMATAN MERTOYUDAN,
MAGELANG. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk
media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan memublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 06 Desember 2013
Yang menyatakan
Katharina Citra Arum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN, MERTOYUDAN, MAGELANG
Katharina Citra Arum
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi penentuan harga, teknologi,
promosi, jumlah penjualan dan trend penjualan kerupuk rambak di Desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung dengan pemilik usaha kerupuk rambak kulit sapi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha kerupuk rambak dengan jumlah sampling 3 responden. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Penelitian ini menggunakan trend linear dengan metode kuadrat terkecil, persamaan yang digunakan adalah Y’= a + bx.
Hasil penelitian ini antara lain : perkembangan usaha kerupuk rambak di Desa Brontokan ini mampu menyerap tenaga kerja berpendidikan rendah yang merupakan penduduk setempat dan membantu perekonomian masyarakat kecil. Dengan hasil trend penjualan yang diperoleh (1) Trend hasil penjualan pabrik Yoga di Desa Brontokan setiap bulannya mengalami peningkatan sebesar Rp.28.728.570. (2) Trend hasil penjualan pabrik Aneka di Desa Brontokan mengalami peningkatan tiap bulannya sebesar Rp 24.068.570. (3) Trend hasil penjualan pabrik Renyah di Desa Brontokan setiap bulannya mengalami peningkatan sebesar Rp 18.130.000. Peningkatan hasil analisis trend disebabkan meningkatnya hasil penjualan kerupuk rambak per bulan sehingga permintaan dari toko warung makan dan konsumen tunggal yang setiap bulannya menginginkan pasokan kerupuk rambak kulit sapi meningkat. Dengan jumlah penjualan yang makin meningkat maka produksi kerupuk rambak kulit sapi memproduksi jumlah kerupuk yang bertambah. Kenaikan yang signifikan ini dapat disimpulkan bahwa produksi kerupuk rambak kulit sapi telah diminati masyarakat karena rasa dan kualitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
MAKING BUSINESS DEVELOPMENT TREND OF COWHIDE RINS BRONTOKAN VILLAGE , MERTOYUDAN, MAGELANG
Katharina Citra Arum Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
This study aims to determine the description of pricing, technology, promotion, sales amount, and sales trends rins the Brontokan Village, Mertoyudan subdistrict, Magelang . This research is a qualitative descriptive study. The primary data was obtained through interviews and direct observation with the business owners of cowhide rinds. The total population in this study were the business owners of cowhide rinds with 3 sampling number of respondents . Sampling of this study using saturation sampling technique. This study uses a linear trend with the least squares method, while the equation used is Y ' = a + bx. The results of this study include: the business development of cowhide rinds in Brontokan Village is able to absorb the local low-educated workers and help their economy community. With the results obtained by the sales trend ( 1 ) Trend of Yoga factory sales results an increase of Rp 28.728.570,- each month ( 2 ) Trend in the sale of various plant Brontokan village has increased Rp 24.068.570,- each mont. ( 3 ) Trend of Crisp factory sales results increased by Rp 18.130.000,- each month. The increasing trend analysis results due to the increasing of cowhide rinds sales revenue per month so that the market demand increases. With the increasing number of sales, the production of cowhide rinds increases. From this significant increase it can be concluded that the production of cowhide rinds has made the community interested because of its taste and quality.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
kasih dan janji-Nya begitu nyata, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini berjudul “TREND PERKEMBANGAN USAHA PEMBUATAN
KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DI DESA BRONTOKAN,
MERTOYUDAN, MAGELANG”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Ekonomi.
Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Sumber kekuatan hidupku Allah SWT atas semua berkat tak Nampak namun
Nyata dalam hidupku.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd.,M.Sc. selaku dosen pembimbing satu yang
dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik,
saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku dosen pembimbing dua yang
dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik,
saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
7. Bapak Joko Wicoyo atas bantuan penyempurnaan penulisan abstrak.
8. Bapak dan Ibu dosen serta staf sekretariat Pendidikan Ekonomi: Mbak Titin
atas bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Usaha kerupuk rambak desa brontokan yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
10. Kedua orang tuaku, Bapak Edi Susilo Purnomo dan Ibu Widianantari tercinta
atas segala doa, kasih sayang, perhatian, kesempatan, dan semangat yang
diberikan dengan tulus selama ini.
11. Suamiku tercinta Ali Nugroho terima kasih buat doa, semangat dan
dukungannya selama ini.
12. Adikku tersayang Laksmi Novita terima kasih buat doa, semangat dan
dukungannya selama ini.
13. Sahabatku Anita Triastika, Asiska ayu, Ledy Santyastri, Maria Yesuita, Maria
Rosari yang telah memberikan semangat selama proses pembuatan skripsi.
14. Sahabat dan Teman kosku Evalina Windia Samder, Elisabeth Vita, Mayumie
Mila, Alia Pompom yang telah setia menemaniku baik suka dan duka selama
proses pembuatan skripsi.
15. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2008 Program Studi Pendidikan Ekonomi
terima kasih untuk semua kenangan canda dan tawa selama kuliah di kampus
tercinta.
16. Semua pihak yang tidak bisa sebutkan satu persatu atas dukungan yang telah
diberikan untuk penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga sekripsi
ini bermanfaat sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 06 Desember 2013
Penulis,
Katharina Citra Arum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN BIMBINGAN ................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKSAI KARYA ILMIAH vii
ABSTRAK ....................................................................................... viii
ABSTRACK ...................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................. 7
C. Rumusan Masalah ................................................................ 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 9
F. Batasan Pengertian .............................................................. 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penjualan .............................................................................. 11
1. Pengertian Penjualan ....................................................... 11
2. Jenis-jenis Penjualan ....................................................... 12
3. Tahapan Penjualan ........................................................... 13
4. Tujuan Penjualan ............................................................. 15
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penjualan ................ 16
6. Tingkat Penjualan ................................................................. 18
B. Penentuan Harga ................................................................. 19
C. Teknologi ............................................................................ 23
D. Promosi ................................................................................ 25
1. Pengertian Promosi .......................................................... 25
2. Strategi Bauran Promosi ................................................... 28
E. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 29
F. Kerangka Penelitian ........................................................... 30
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................... 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... 34
1. Subjek Penelitian ............................................................ 34
2. Objek Penelitian ............................................................. 34
D. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 34
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ................... 35
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 36
1. Wawancara ...................................................................... 36
2. Observasi ............................................................................... 36
G. Teknik Analisis Data ............................................................ 37
1. Deskriptif Kualitatif ......................................................... 37
2. Analisis Trend ....................................................................... 38
BAB IV. GAMBARAN UMUM
A. Profil Usaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi ........................... 40
1. Karakteristik Pengusaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi I . 40
2. Karakteristik Pengusaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi II 43
3. Karakteristik Pengusaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi III 45
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................ 47
1. Harga Kerupuk Rambak Per Kilogram ............................ 47
2. Teknologi ......................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Strategi Promosi ............................................................... 53
4. Hasil Penjualan kerupuk .................................................. 53
B. Analisis Trend ...................................................................... 55
1.Analisis Trend Penjualan ( Juni-Desember) Pabrik I ....... 55
2.Analisis Trend Penjualan ( Juni-Desember) Pabrik II ...... 60
3.Analisis Trend Penjualan ( Juni-Desember) Pabrik III ..... 66
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 72
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan ........................................................................ 87
B. Saran................................................................................... 89
C. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 91
LAMPIRAN ..................................................................................... 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel.III.1. Kisi – Kisi wawancara .................................................... 35
Tabel.V.1. Diagram Alir Rantai Pemasaran Kerupuk Rambak........... 54
Tabel.V.2 Perkembangan usaha kerupuk Pabrik Yoga.............. ........ 56
Tabel.V.3. Tabel trend penjualan Pabrik Yoga ……………………… 59
Tabel.V.4. Perkembangan usaha Pabrik Aneka........…………………. 62
Tabel.V.5. Tabel trend penjualan Pabrik Aneka………………………. 65
Tabel.V.6. Perkembangan usaha Pabrik Renyah ……………………. 67
Tabel.V.7. Tabel trend penjualan Pabrik Renyah …………………… 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan pada hakikatnya merupakan proses perubahan yang
terus menerus yang menuju ke arah perbaikan cita-cita yang ingin dicapai
oleh suatu bangsa, atau pembangunan ekonomi suatu bangsa ditujukan
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat.
Banyak pengusaha yang mempertimbangkan program penjualan
sebagai alat kompetitif yang paling potensial. Tingkat penjualan yang
tinggi merupakan hal yang diinginkan bagi setiap perusahaan, bagi sebuah
perusahaan dengan tingginya tingkat penjualan yang dihasilkan
diharapkan laba yang diperoleh juga meningkat. Philip Kotler dan Kevin
Lane (2009) mengemukakan dalam penjualan terdapat konsep yang
menyatakan bahwa konsumen, jangan dibiarkan begitu saja, organisasi
harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. Konsep
ini beranggapan bahwa konsumen biasanya menampakkan keengganan
membeli dan harus dipikat agar membeli lebih banyak dan bahwa
perusahaan harus menggunakan serangkaian alat penjualan dan promosi
yang efektif guna merangsang pembelian dalam jumlah yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Penjualan dalam kegiatan usaha menjadi pengukur tingkat hasil
yang diharapkan oleh produsen melalui keterimaan nilai produk yang
dihasilkan, melalui produk atau jasa yang diterima baik oleh masyarakat
maka tingkat penjualan akan meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah permintaan. Kotler (2006) penjualan merupakan sebuah proses
dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi melalui antar
pertukaran informasi dan kepentingan. Pertukaran kepentingan ini menjadi
dasar adanya saling membutuhkan dan saling melengkapi, seorang
penjual/produsen akan menjadi tidak berguna apabila tidak ada konsumen
yang membeli produk yang telah dihasilkannya, begitu juga sebaliknya
seorang konsumen tidak akan berdaya dengan segala potensi yang
dimilikinya apabila tidak ada barang yang dapat dimanfaatkan nilainya.
Dalam kehidupan ekonomi modern harga-harga memainkan
peranan yang sangat penting, justru karena produsen dan konsumen
bertindak atas dasar pertimbangan dan perbandingan tingkat harga.
Produksi yang dihasilkan akan ditawarkan kepada konsumen dengan
berbagai tingkat harga, semakin banyak produksi yang dihasilkan maka
akan mendapat konsumen yang banyak.
Kemudian faktor lain adalah teknologi. Perkembangan ekonomi
yang sangat pesat ini juga didorong oleh perkembangan teknologi yang
sudah mengarah pada koordinasi pengoperasian usaha yang lebih efektif
dan efisien dengan biaya yang semakin murah. Hal ini telah membuat
ketergantungan yang sangat tinggi di berbagai kalangan negara, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
perdagangan dunia mengarah ke bentuk global yang tidak lagi mengenal
batas-batas wilayah suatu negara. Fokus pembangunan perekonomian
negara Indonesia adalah usaha besar dan modern. Pada masa itu, Indonesia
mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat pengembangan
industri nasional lebih diarahkan pada pengembangan usaha industri kecil
melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif.
Di samping itu, industri lebih diarahkan pada usaha kecil karena
dengan modal yang tidak terlalu besar, usaha ini masih bisa berproduksi.
Masalah yang dihadapi Indonesia adalah dualisme teknologi. Maksudnya,
terdapat kepincangan antara penyebaran penduduk dan prasarana serta
penyebaran sumber daya alam. Sebagian sumber daya alam Indonesia
tidak terdapat di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Maka
teknologi padat modal lebih banyak dibutuhkan di Indonesia. Usaha kecil
juga dinilai memiliki kinerja yang cenderung lebih baik dalam
menghasilkan tenaga kerja produktif. Usaha kecil mampu meningkatkan
produktivitas melalui investasi dan perubahan teknologi serta memiliki
fleksibilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan usaha berskala
besar. Fakta tersebut tidak mengherankan karena usaha kecil dan
menengah dengan jiwa wirausaha mampu bertahan, berkembang, dan
tumbuh di masa sulit dengan mengandalkan sumber daya yang terbatas.
Perubahan ini mendorong berkembangnya kegiatan-kegiatan baru
yang produktif dan sekaligus juga merupakan tantangan yang harus
diantisipasi untuk meningkatkan kemampuannya bersaing dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
perekonomian global. Dengan adanya teknologi yang semakin maju
membuat berbagai kegiatan perekonomian menjadi lebih terarah dan tidak
kurang mengenal teknologi.
Faktor yang terakhir ialah promosi merupakan salah satu aspek
yang penting dalam manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa
membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa
berubah pikiran dan menjadi tertarik pada produk tersebut.
Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu
maka produk dapat bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen
memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan
untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Hal inilah yang menjadikan
peran promosi penting untuk perusahaan. Dengan promosi perusahaan
dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan-
keunggulan dari produk dapat diketahui oleh produsen dan bisa membuat
konsumen tertarik untuk mencoba untuk membeli suatu produk tersebut.
Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi,
sehingga konsumen mau membeli suatu merek tertentu serta mendorong
tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi
mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi
tersebu diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan
mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
lagi sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk
suatu perusahaan akan meningkat.
Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan
penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan,
mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang
yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan
melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Kita perlu
mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan
pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan.
Dalam memasarkan produk contohnya home industry yang ada di
desa Brontokan yang memproduksi makanan ringan berupa snack
kerupuk rambak. Di desa ini ada tiga pengusaha yang bergerak dalam
bidang yang sama dan sudah punya daftar merek. Dalam memasarkan
produk, produsen kerupuk rambak di desa brontokan dilakukan dengan
menyebarkan selebaran produk rambak dan juga dari mulut ke mulut
sehingga lama kelamaan membuat produksi kerupuk rambak dikenal
masyarakat luas.
Dengan promosi yang baik diharapkan akan terjadi komunikasi
antara produsen dengan konsumen. Kemudian dengan adanya
komunikasi tersebut diharapkan dapat memperoleh konsumen baru dan
mempertahankan konsumen lama, selain itu produsen juga harus dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
memberikan kepuasan, pelayanan yang memikat dan memahami
kebutuhan konsumen.
Peran penting industri kerupuk rambak kulit sapi bagi lingkungan
sekitar ialah dapat mengurangi pengangguran yang ada di desa
Brontokan karena sebelum di bangunnya industri kecil kerupuk, masih
banyak penduduk yang tidak bekerja. Namun setelah adanya pabrik
rambak maka penduduk sekitar sudah mendapatkan pekerjaan sebab
pemilik usaha membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan usahannya
dan pemilik usaha rambak membuka lapangan kerja untuk para penduduk
tersebut. Dengan adanya hal demikian maka penduduk telah dapat
penghasilan setiap bulannya dan masalah pengangguran sudah teratasi.
Selain itu di desa Brontokan juga menjadi lebih dikenal masyarakat
dengan adanya industri kerupuk rambak yang telah ada.
Kecamatan Mertoyudan merupakan daerah pengembangan produk
kerupuk rambak kulit sapi. Pengusahaan kerupuk rambak di Mertoyudan
ini sudah dilakukan cukup lama yaitu kira- kira sudah hampir 10 tahun
berlangsung. Pada umumnya, industri yang ada di Mertoyudan
menggunakan bahan baku kulit sapi untuk proses produksi kerupuk
rambak. Pemikiran penggunaan bahan baku kulit sapi oleh pemilik usaha
adalah bahan baku kulit sapi memiliki daya mengembang yang lebih baik
ketika digoreng. Para produsen yang telah lama mengusahakan kerupuk
rambak memilih bahan baku kulit sapi karena harga bahan baku kulit sapi
yang relatif lebih efisien. Berdasarkan uraian tersebut makan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
ini berjudul “Trend Perkembangan Usaha Pembuatan Kerupuk
Rambak Kulit Sapi di Desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan,
Magelang”
B. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis
mendeskripsikan penentuan harga kerupuk rambak, teknologi yang
digunakan dalam pembuatan kerupuk rambak, strategi promosi yang
diterapkan untk pembuatan kerupuk rambak serta hasil penjualan kerupuk
rambak.
1. Lokasi penelitian di desa Brontokan, Mertoyudan Kabupaten
Magelang.
2. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah pemilik Usaha
Kerupuk rambak kulit sapi.
3. Tingkat harga, teknologi dan promosi merupakan dependen sedangkan
hasil penjualan merupakan independent.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penentuan harga kerupuk rambak kulit sapi di Desa
Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang?
2. Bagaimana teknologi yang digunakan untuk pembuatan kerupuk
rambak kulit sapi di Desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan,
Kabupaten Magelang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagaimana promosi yang diterapkan untuk pembuatan Kerupuk
rambak kulit sapi di Desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan,
Kabupaten Magelang?
4. Bagaimana jumlah penjualan kerupuk rambak kulit sapi di Desa
Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang?
5. Bagaimana trend penjualan kerupuk rambak kulit sapi di Desa
Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui deskripsi penentuan harga kerupuk rambak kulit sapi
di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
2. Untuk mengetahui deskripsi teknologi yang digunakan untuk
pembuatan kerupuk rambak kulit sapi di desa Brontokan, Kecamatan
Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
3. Untuk mengetahui deskripsi promosi yang diterapkan untuk pemasaran
kerupuk rambak kulit sapi di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan,
Kabupaten Magelang.
4. Untuk mengetahui deskripsi jumlah penjualan kerupuk rambak kulit
sapi di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
5. Untuk mengetahui deskripsi trend penjualan kerupuk rambak kulit sapi
di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan akan menambah informasi yang
bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan dalam mengembangkan
pola strategi pemasaran utuk meningkatkan hasil penjualan kerupuk
rambak kulit sapi ke arah yang semakin berkembang.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama di bangku kuliah bagi penulis sekaligus dapat
membandingkan teori dan praktek terutama dibidang penawaran
tentang tingkat harga dan teknologi serta manajemen pemasaran
tentang promosi terhadap hasil penjualan.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan yang
bermanfaat bagi peneliti-peneliti lain di bidang yang sama.
F. Batasan Pengertian
1. Tingkat harga yaitu harga per kilogram produksi kerupuk rambak kulit
sapi per bulan.
2. Teknologi yaitu alat yang digunakan dalam memproduksi kerupuk
rambak kulit sapi masih bersifat tradisional dengan memotong kulit
sapi yang dilakukan oleh para pekerja dan belum memakai peralatan
modern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Promosi yaitu usaha yang dilakukan oleh pemilik kerupuk rambak
kulit sapi dalam mempengaruhi konsumen ialah melalui komunikasi
dari mulut ke mulut kemudian lama kelamaan produksi kerupuk
rambak mulai dikenal masyarakat.
4. Jumlah Penjualan yaitu jumlah penjualan dari kerupuk rambak kulit
sapi per kilogram pada jangka waktu sebulan sehingga memicu
pemilik usaha untuk meningkatkan hasil penjualannya per bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penjualan
1. Pengertian Penjualan
Aktivitas utama dari sebuah perusahaan dagang ataupun
manufaktur adalah penjualan. Penjualan memegang peranan penting
bagi perusahaan. Berikut ini beberapa pengertian penjualan yang
dikemukakan oleh para ahli.
Pengertian penjualan yang dikemukakan oleh Simamora
(2000) bahwa : “ Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan
dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas
barang dan jasa”. Penjualan merupakan penjualan barang dagangan
sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara
teratur”. Sedangkan pengertian penjualan dalam Kamus Besar Ekonomi
adalah sebagai berikut: ”Penjualan adalah suatu transaksi yang
melibatkan pengiriman atau penyerahan produk, hak, atau jasa dalam
pertukaran kas, janji pembayaran atau yang dapat disamakan dengan
uang, atau kombinasinya”.
Pengertian penjualan adalah suatu persetujuan yang
menetapkan bahwa penjualan memindahkan hak miliknya kepada
pembeli untuk sejumlah uang yang disebut harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan pengertian yang telah diungkapkan di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa penjualan merupakan pendapatan yang
berasal dari aktivitas utama perusahaan yang ditandai dengan adanya
perpindahan kepemilikan barang menjadi hak pembeli setelah
terjadinya kesepakatan sejumlah uang yang disebut harga.
2. Jenis-jenis Penjualan
Swastha ( 1998) terdapat beberapa jenis penjualan, yaitu :
a. Trade Selling
Kondisi yang terjadi apabila produsen dan dan pedagang
besar memberi keleluasaan kepada pengecer untuk berusaha
memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini
melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan,
persediaan dan pengadaan produk baru sehingga terjadi
pemusatan penjualan melalui penyalur dari ada penjualan ke
pembeli akhir.
b. Missionary Selling
Dalam missionary selling peningkatan penjualan dilakukan
dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari
penyalur perusahaan.
c. Technical Selling
Peningkatan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat
pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan
dapat mengatasi masalah tersebut.
d. New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon
pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan asuransi biasanya
menggunakan penjualan ini.
e. Responsive Selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan
retailing. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan
penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan
hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada
pembelian ulang.
3. Tahapan dalam Penjualan
Nurbiyati dan Machfoedz (2005) terdapat tahapan-tahapan
dalam penjualan meliputi :
a. Prospekting
Prospek merupakan orang mempunyai kemampuan untuk
membeli yang telah menunjukkan rasa tertarik pada produk
atau jasa yang ditawarkan.Terdapat dua alasan pokok yang
menyebabkan perusahaan harus secara konstan mencari
prospek baru : (1) untuk meningkatkan penjualan, dan (2)
penggantian konsumen yang tidak lagi membeli produk atau
jasa perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Perencanaan Pra-Penjualan
Penjualan yang dilakukan dengan melakukan kunjungan
masih dipandang sebagai dasar penjualan pada umumnya dan
perencanaan kunjungan penjualan merupakan dasar
keberhasilan. Mengetahui konsumen sebelum melakukan
kunjungan penjualan akan lebih memungkinkan keberhasilan
penjualan. Elemen perencanaan pra-penjualan meliputi faktor-
faktor objek penjualan, profil konsumen dan manfaat bagi
konsumen.
c. Presentasi Penjualan
Setiap kunjungan penjualan merupakan presentasi. Penjual
menguraikan penjelasan tentang fungsi dan manfaat produk.
Prospek memandang presentasi ini sebagai informasi tentang
solusi atas problem yang mereka hadapi. Oleh karena itu, setiap
kunjungan penjualan harus direncanakan dengan baik dan
mempunyai tujuan jelas.
d. Mengatasi Keberatan Prospek
Keberatan yang dimaksudkan oleh prospek merupakan
pernyataan tidak bersedianya untuk membeli produk yang
ditawarkan oleh penjual. Keberatan dapat diungkapkan dengan
pernyataan, pertanyaan atau bahkan dengan diam. Keberatan
konsumen untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh
penjuala dapat diklasifikasikan kedalam empat kategori, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
keberatan terselubung, tidak memberi jawaban yang jelas, tidak
memerlukan produk yang ditawarkan dan keberatan dengan
alasan keuangan/harga.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi
keberatan yang dimaksud oleh prospek yaitu memandang
keberatan sebagai suatu kesempatan, bersikap positif,
memahami keberatan dan meminta informasi serta persyaratan.
e. Menutup Penjualan
Penutupan penjualan merupakan prospek untuk membantu
prospek dalam mengambil keputusan yang mendatangkan
manfaat untuk mereka. Penjual membantu prospek untuk
mengambil keputusan dengan menawarkan suatu produk untuk
mereka beli. Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan
penjual menutup penjualan merupakan hasil presentasi yang
dilakukannya.
4. Tujuan Penjualan
Dalam merintis suatu usaha, manajemen perusahaan
tentunya harus memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai. Begitu
juga dalam hal aktivitas penjualan, perusahaan harus memiliki
tujuan yang terukur baik untuk jangka pendek ataupun jangka
panjang sehingga kinerja manajemen khususnya bagian penjualan
dapat terlihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tujuan umum penjualan dalam suatu perusahaan menurut
Swastha dan Irawan (2005) yaitu :
a. Mencapai volume penjualan tertentu.
b. Mendapat laba tertentu.
c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penjualan
Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu
yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu
manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penjualan antara lain sebagai berikut :
a. Kondisi dan kemampuan penjual
Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas
beberapa maslah penting yang berkaitan dengan produk yang
dijual, jumlah dan sifat dari tenaga penjual diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Jenis dan karasteristik barang atau jasa yang ditawarkan.
2. Harga produk atau jasa
3. Syarat penjualan. Seperti : pembayaran dan pengiriman.
b. Kondisi pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi
sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Jenis pasar
2. Kelompok pembeli atau segmen pasar
3. Daya pembeli
4. Frekwensi pembelian
5. Keinginan dan kebutuhan modal
c. Modal
Untuk dapat menjalankan setiap aktivitas dalam
perusahaan, tentunya diperlukan dana yang tidak sedikit.
Termasuk untuk penjualan pasti akan banyak biaya yang harus
perusahaan keluarkan, seperti biaya promosi, biaya angkut.
Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki modal yang cukup
agar setiap aktivitas dapat berjalan dengan lancar. Jika modal
yang dimilki tidak memadai, maka akan berpengaruh terhadap
segala aktivitas perusahaan termasuk penjualan.
d. Kondisi organisasi perusahaan
Pada perusahaan yang besar, biasanya masalah penjual ini
ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang
dipegang oleh orang-orang yang ahli di bidang penjualan.
e. Faktor-faktor lain
Faktor-faktor lain seperti iklan, pesaing, kemasan, merk, dan
pemberian hadiah dapat mempengaruhi penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
6. Tingkat Penjualan
Tingkat pencapaian penjualan perusahaan setiap waktunya
tentu tidak selalu sama, ada kalanya penjualan yang dicapai
mengalami peningkatan namun adapula yang konstan bahkan ada
juga yang cenderung menurun. Untuk dapat mengukur penjualan
yang diperoleh perusahaan setiap waktu apakah mencapai target
yang ditentukan atau tidak, maka ada dua dimensi yang dipakai
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Diukur berdasarkan unit produk terjual, yaitu jumlah unit
penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu.
b. Diukur berdasarkan nilai produk yang terjual (omzet penjualan),
yaitu jumlah nilai penjualan nyata perusahaan dalam suatu
periode tertentu
Dalam hal ini dimensi yang digunakan untuk mengukur
tingkat penjualan yaitu diukur berdasarkan nilai produk yang
terjual dalam suatu periode tertentu. Sebagaimana yang disebutkan
sebelumnya bahwa tingkat penjualan yang diapai perusahaan
biasanya berfluktuasi, maka faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan adalah sebagai
berikut:
a. Kualitas barang
Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi tingkat
penjualan, jika barang yang diperdagangkan mutunya menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi pelanggan
dapat merasa kecewa sehingga mereka bisa berpaling kepada
barang lain yang mutunya lebih baik.
b. Selera konsumen
Selera konsumen tidak bersifat tetap dan dapat berubah
setiap saat. Apabila selera konsumen terhadap barang-barang
yang dijual berubah maka tingkat penjualan akan menurun.
c. Servis konsumen
Servis terhadap pelanggan merupakan faktor penting dalam
usaha memperlancar penjualan, dimana tingkat persaingan
semakin pesat. Dengan adanya servis yang baik terhadap para
pelanggan maka dapat meningkatkan tingkat penjualan.
d. Persaingan menurunkan harga jual
Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar
penjualan dan keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan dari
sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada
pihak tertentu dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.
B. Penentuan Harga
Strategi untuk menetapkan harga produk sering berubah ketika
produk itu menjadi bagian dari bauran produk. Dalam kasus ini,
perusahaan mencari sekumpulan harga yang memaksimalkan laba dari
total bauran produk. Penetapan harga sulit dilakukan karena berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
produk mempunyai permintaan dan biaya yang berhubungan dan
menghadapi derajat kompetisi yang berbeda. Dalam pengertian sempit
harga merupakan jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk barang
atau jasa. Sedangkan pengertian harga yang lebih mendetail “Harga adalah
jumlah uang dan kemungkinan ditambah beberapa produk yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk
pelayanannya” (Swastha dan Irawan, 2001). Berdaarkan pernyataan
tersebut dapat dijelaskan bahwa harga yang telah dibayar oleh pembeli
telah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual. Bahkan penjual
juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut.
1. Tujuan Penetapan Harga
Harga ditetapkan oleh perusahaan pada dasarnya ditujukan
untuk memberi nilai atas produk yang telah diciptakan. Harga
ditentukan oleh perusahaan melalui berbagai pertimbagan yang matang
atas dasar besarnya biaya produksi dan berbagai faktor dengan tujuan
agar perusahaan memperoleh laba. Ada empat tujuan penetapan harga
menurut Swastha (2001) yaitu:
a. Mencegah atau mengurangi persaingan seiring dengan semakin
ketatnya persaingan dunia bisnis, maka diperlukan aturan dan
batasan-batasan dalam bersaing, salah satunya adalah dengan
penetapan harga. Melalui kebijakan harga para pelaku usaha tidak
akan menetapkan harga dengan seenaknya. Dengan demikian harga
atas produk barang atau jasa yang memiliki kesamaan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mempunyai harga yang sama ataupun jika berbeda hanyalah
memiliki perbedaan yang sedikit.
b. Mempertahankan atau memperbaiki market share dengan adanya
penetapan harga, maka market share dapat terjaga. Mempertahankan
market share dapat dilakukan apabila kemampuan dan kapasitas
produksi masih cukup longgar, selain itu kondisi keuangan harus
benar-benar baik dan juga adanya kemampuan yang tinggi dalam
bidang pemasaran.
c. Mencapai target pengembalian investasi pada dasarnya penetapan
harga yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk memperoleh
laba dan sekaligus untuk menutup biaya operasional. Harga yang
telah ditentukan dimaksudkan untuk menutup investasi secara
berangsur-angsur, di mana dana yang digunakan untuk
mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba
perusahaan. Dengan adanya investasi tersebut diharapkan
perusahaan dapat bertahan dan usaha akan bertambah besar.
d. Mencapai laba maksimal. Harga ditetapkan atas dasar pertimbangan
untung/rugi yang akan diderita oleh perusahaan. Dalam penetepan
harga, perusahaan tentunya akan mengutamakan laba dan
kemampuan atau daya beli konsumennya. Penetapan harga dengan
pertimbangan laba yang bagus disertai daya beli masyarakat yang
besar, maka akan mudahlah bagi pengusaha dalam memperoleh
keuntungan yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
e. Aspek- aspek dalam mengukur harga dalam penentuan harga
haruslah melalui berbagai tahap pertimbangan. Hal ini dikarenakan
agar harga harus sesuai dengan kondisi atau keadaan atas produk
yang ingin diberi harga. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan
dalam mengukur harga yaitu:
1) Nilai nominal produk yaitu suatu nilai produk yang didasarkan
atas besarnya biaya produksi atau kualitas produk tersebut.
2) Nilai jual produk yaitu jual atas suatu produk yang disebutkan
dalam suatu ukuran nilai mata uang.
3) Jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen yaitu sejumlah
uang yang harus dibayarkan oleh pembeli kepada penjual atas
suatu produk yang dibelinya.
Harga merupakan satu-satunya unsure dalam pemasaran yang
dapat menghasilkan pendapatan, untuk itu sangat diperlukan
keseriusan dalam penanganannya. Harga atas suatu produk
merupakan sebagai faktor penentu yang utama atas suatu
permintaan, selain itu harga juga bisa mempengaruhi terhadap
adanya persaingan dalam suatu bisnis. Dengan penetapan harga yang
kompetitif dan sesuai dengan keinginan atau kehendak kensumen
maka perilaku konsumen akan berubah (terpengaruh untuk
melakukan pembelian). Sehingga berdasar pengertian diatas maka
dapat disimpulkan bahwa harga sangat berpengaruh atas perilaku
konsumen dalam melakukan pembelian pada suatu produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Teknologi
Menurut Miarso (2007) teknologi adalah proses yang
meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau
menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari
produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari
suatu sistem.
Menurut Ellul (1986) Manusia suatu refleksi serius tenteng tujuan
dan nilai kita sebelum mau mengembangkan teknologi baru atau
mempertahankan teknologi lama. Dalam bidang penelitian misalnya
manusia sadara bahwa tekanan dalam appropriate technology adalah
keserasian antara teknologi dengan kepentingan manusia dan integritas
ekosistem. Juga digaris bawahi bahwa semua teknologi harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi tuntutan-tuntutan berikut ini :
1. Teknologi harus beraneka ragam supaya bisa memungkinkan banyak
alternatif atau pilihan untuk individu maupun untuk perkembangan
sosial.
2. Harus ada interaksi yang serasi antara manusia, mesin-mesin dan
biosfer. Ini syarat mutlak untuk mempertahankan sistem ekonomi yang
stabil di masa mendatang.
3. Teknologi harus baik secara termodinamis untuk menghasilkan dan
menggunakan energi serta untuk mengimbangi semua kerugian baik
ekonomis maupun ekologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4. Teknologi harus bersifat promotor perkembangan manusia yang
mengembangkannya, berarti proses teknologi harus lebih menopang
hidup daripada mengancamnya.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari
dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia dalam melakukan
produksi. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas proses produksi.
Teknologi merupakan ilmu yang menggali berbagai ilmu terapan.
Teknologi juga sering dipakai untuk menyebut berbagai jenis peralatan
yang mempermudah hidup kita. Jadi teknologi dapat beruwujud ilmu dapat
pula berupa peralatan. Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan teknologi pekerjaan
yang dulunya membutuhkan tenaga yang besar, sekarang bisa dilakukan
dengan tenaga kecil. Dengan teknologi pula pekerjaan yang dulunya
membutuhkan waktu lama, sekarang hanya butuh waktu yang sangat
singkat.
Perkembangan teknologi yang semakin berkembang membuat
semua proses produksi menjadi lebih mudah dan berkualitas nanun dalam
hal ini masih juga ada yang menggunakan teknologi tradisional untuk
mempertahankan hasil produksi suatu barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan
manusia untuk menghasilkan barang atau jasa. Masyarakat pada masa lalu
sudah dapat memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Namun, teknologi yang digunakannya masih sangat sederhana.
Dengan menggunakan alat sederhana, memerlukan tenaga besar dan
hasilnya pun terbatas. Ketika ilmu pengetahuan berkembang maka
berkembang pula teknologi. Alat-alat yang memudahkan pekerjaan
manusia banyak ditemukan. Alat-alat tersebut sangat membantu dalam
menyelesaikan pekerjaan manusia. Dengan alat yang lebih modern
pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat, ringan, dan hasilnya pun lebih
banyak.
D. Promosi
1. Pengertian Promosi
promosi juga disebut bauran komunikasi pemasaran
perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran
langsung yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai
pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.
Definisi lima sarana promosi utama adalah sebagai berikut (Kotler,
2008):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Periklanan (advertising)
Iklan bisa menjangkau massa pembelli yang tersebar secara
geografis pada biaya rendah per paparan, dan iklan memungkinkan
penjual mengulangi pesan berkali-kali. Selain jangkauannya, iklan
berskala besar memaparkan sesuatu yang positif tentang ukuan,
popularitas, dan keberhasilan penjual. Karena sifat umum iklan,
konsumen cenderung memandang produk yang diiklankan lebih
terjamin. Iklan memungkinkan perusahaan mendramatisasi
produknya melalui penggunaan fungsi visual, cetakan, suara, dan
warna. Iklan mempunyai beberapa kekurangan, meskipun iklan
dapat menjangkau banyak orang dengan cepat, iklan tidak bersifat
personal dan tidak membujuk orang secara langsung seperti
wiraniaga perusahaan. Kebanyakan, iklan hanya dapat melakukan
komunikasi satu arah dengan pemirsa dan pemirsa tidak merasa
bahwa ia harus memperhatikan atau merespon iklan tersebut.
Selain itu, iklan bisa sangat mahal. Meskipun beberapa bentuk
iklan, seperti iklan koran dan radio, dapat dijalankan dengan
anggaran yang lebih kecil, bentuk iklan lain, seperti iklan TV
jaringan, memerlukan anggaran yang sangat besar.
b. Promosi penjualan perhatian
Promosi penjualan meliputi pilihan sarana yang luas
(kupon, kontes, potongan harga, premi dan lainnya) semuannya
mempunyai banyak kualitas unik. Semua sarana ini menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
perhatian konsumen, menawarkan insentif kuat untuk membeli dan
bisa digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk serta
meningkatkan penjualan yang lesu. Pengaruh promosi penjualan
biasanya berumur pendek, dan sering tidak seefektif iklan atau
penjualan personal dalam membangun preferensi merek jangka
panjang dan hubungan pelanggan.
c. Hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat sangat terpercaya (berita, fitur,
program sponsor dan acara tampak lebih nyata dan terpercaya bagi
pemirsa daripada iklan). Hubungan masyarakat dapat
mendramatisasikan perusahaan atau produk. Pemasar cenderung
jarang menggunakan hubungan masyarakat atau menggunakannya
sebagai pemikir selanjutnya. Membangun hubungan baik dengan
berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan,
membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau
menghadapi rumor, berita dan kejadian tidak menyenangkan.
d. Penjualan personal
Penjualan personal adalah saran paling efektif pada tahap
tertentu dari proses pembelian, terutama dalam membangun
preferensi pembeli, keyakinan, dan tindakan. Penjualan personal
melibatkan interaksi pribadi antara dua orang atau lebih, sehingga
masing-masing orang dapat mengetahui kebutuhan dan
karakteristik orang lain serta membuat penilaian yang cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Penjualan personal juga memungkinkan berbagai jenis hubungan
dengan pelanggan, mulai dari masalah hubungan penjualan sampai
pertemanan pribadi.
e. Pemasaran langsung
Hubungan langsung dengan konsumen individual yang
ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segera dan
membangun hubungan pelanggan yang langgeng penggunaan surat
langsung, telepon, televisi respons langsung, internet dan sarana
lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen
tertentu. Pemasaran langsung bersifat interaktif yaitu pemasaran
langsung memungkinkan dialog antara tim pemasaran dan
konsumen, dan pesan dapat diubah bergantung pada respons
konsumen. Oleh karena itu, pemasaran langsung paling cocok
dengan usaha pemasaran dengan sasaran yang sangat jelas dan
membangun hubungan pelanggan yang lebih personal.
2. Strategi bauran promosi
Pemasar dapat memilih dari dua strategi bauran promosi
dasar promosi dorong atau promosi tarik. Penekanan relatif pada
sarana promosi berbeda untuk strategi dorong dan tarik. Strategi
dorong melibatkan mendorong produk melalui saluran pemasaran
kepada konsumen akhir. Produsen mengarahkan kegiatan
pemasarannya (terutama penjualan personal dan promosi dagang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kepada anggota saluran untuk membujuk mereka agar membawa
produk dan mempromosikannya kepada konsumen akhir.
Dengan menggunakan strategi tarik, produsen mengarahkan
kegiatan pemasarannya (terutama iklan dan promosi konsumen)
kepada konsumen akhir untuk membujuk mereka agar membeli
produk. Jika strategi tarik ini efektif, konsumen akan meminta produk
dari anggota saluran, yang kemudian meminta produk dari produsen.
Oleh karena itu, melalui strategi tarik maka konsumen dapat menarik
produk melalui saluran.
H. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian ini berjudul Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Kerupuk Rambak “DWIJOYO” di desa
penanggulan, Kecamatan Pedanggon, Kabupaten Kendal. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple
Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara acak sederhana
melalui daftar bilangan random. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data yaitu metode kuesioner (angket) dan metode
dokumentasi. Kesimpulan hasil penelitian adalah ada pengaruh positif
antara kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk
rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.
Besarnya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian dapat
dilihat dari koefisien determinasinya yaitu sebesar 0.316. Hal ini berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bahwa secara parsial faktor kualitas produk berpengaruh terhadap
keputusan pembelian sebesar 31.6%. Sedangkan koefisien determinasi
untuk variabel promosi sebesar 0.128. Hal ini berarti bahwa secara parsial
faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 12.8%.
Berdasarkan hasil tersebut peneliti memberikan saran yaitu produsen harus
dapat mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan tetap
menjadi pilihan bagi konsumen. Selain itu perusahaan harus lebih
meningkatkan program promosi agar kegiatan promosi yang dilakukan
lebih efektif, karena promosi berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan
kesukaan konsumen dalam memilih produk, serta untuk memotivasi
konsumen dalam mengambil tindakan positif yaitu melakukan keputusan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
I. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian adalah suatu model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai masalah riset (Sugiyono, 1999).
Penentuan harga diperoleh dari pemilik usaha menetapkan harga
kerupuk rambak kulit sapi karena dengan adanya penentuan harga maka di
pasaran nantinya dapat bersaing dengan produk kerupuk rambak yang
lainnya. Tingkat harga suatu produk dapat menjadi tolak ukur dalam
mengembangkan usaha kecil menengah yag mengarah ke segi positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Teknologi yang digunakan dalam mengolah bahan mentah kulit
rambak menjadi bahan jadi ialah dengan teknologi yang masih sederhana
dan belum mengunakan alat/mesin dalam pengolahannya. Teknologi ini
dilakukan oleh para karyawan dengan pemotongan kulit sapi menjadi
bagian yang kecil persegi menggunakan pemotong yang masih dengan
tenaga manusia.Dengan adanya teknologi yang masih sederhana maka
hasil yang dihasilkan tetap lebih baik dan berkualitas.
Promosi dalam memasarkan hasil penjualan kulit rambak kulit sapi
masih melalui perantara antara orang satu ke orang lainnya atau sering
disebut dari mulut ke mulut, namun dengan hal tersebut menjadikan
banyak orang tahu dan tersebar luas hingga di luar kota magelang.
Penentuan harga, teknologi dan promosi merupakan variabel yang
dapat mempengaruhi hasil penjualan kerupuk rambak kulit sapi.
Penentuan harga dalam produk kerupuk rambak dilakukan untuk bersaing
di pasar yang pesat yang awalnya pengolahannya masih menggunakan
teknologi tradisional mulai dari bahan kulit mentah menjadi bahan siap
jual dengan kualitas yang baik dengan mempromosikan ke penduduk dari
mulut ke mulut sehingga lambat laun menjadi mengenal produksi kulit
rambak kulit sapi yang berkualitas baik dari rasa maupun bahan yang
digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi
penentuan harga kerupuk rambak, teknologi yang digunakan dalam
pembuatan kerupuk rambak, promosi kerupuk rambak dan hasil penjualan
kerupuk rambak. Penentuan harga dalam produk kerupuk dilakukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
persaingan pasar yang pesat yang awalnya pengolahannya masih
menggunakan teknologi tradisional dari bahan kulit mentah menjadi bahan
siap jual dengan kualitas yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang
dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu
gejala atau fenomena dengan studi kasus, yang melakukan penelitian
terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas sehingga hasil
kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang
diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data dan
deskriptif berupa kata-kata lisan dari orang-orang dan perilaku dapat
diamati. Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Desa Brontokan Kecamatan
Mertoyudan sebagai objek penelitian dikarenakan sebagian masyarakat
di desa itu membuka usaha kecil menengah kerupuk rambak kulit sapi.
Sebagian besar penduduk di Desa Brontokan bekerja di sektor industri
kecil, hal lain yaitu desa ini merupakan tempat yang strategis untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mengembangkan usaha kecil dengan keadaan tempat yang luas
sehingga memudahkan dalam menjalankan usaha kecil menengah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober – November 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek
Subjek dalam penelitian ini mengarah pada tiga pemilik usaha kerupuk
rambak kulit sapi di Desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan,
Magelang yaitu Yoga, Aneka dan Renyah.
2. Objek
Objek dalam penelitian ini adalah penentuan harga kerupuk rambak
kulit sapi, teknologi yang digunakan dalam pembuatan kerupuk
rambak kulit sapi, strategi promosi yang diterapkan untuk pemasaran
dan hasil penjualan kerupuk rambak kulit sapi di Desa Brontokan,
Kecamatan Mertoyudan, Magelang.
D. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. “Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) berupa opini
subjek (individu/orang) secara individual atau kelompok, dikumpulkan
untuk menjawab pertanyaan peneliti” (Indrianto dan Supomo, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari wawancara yang
di jawab langsung oleh responden yang merupakan pemilik usaha kerupuk
rambak kulit sapi.
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara
(Indriantoro, 1999). Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah:
a. Penentuan harga
b. Teknologi
c. Promosi
d. Hasil penjualan
Tabel III.1 Kisi-kisi wawancara yang diperlukan
No Variabel Indikator
A Identitas responden Berisi nama perusahaan, nama
pemilik perusahaan, alamat
perusahaan ,lama berusaha, usaha
yang dijalankan sebagai pekerjaan
pokok atau sampingan, asal mula
usaha, modal usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
B Penentuan harga Harga yang ditentukan oleh ketiga
pabrik
C Teknologi Peralatan yang digunakan masih
tradisional atau modern, cara memilih
alat produksi.
D Promosi Cara pabrik melakukan promosi.
E Hasil Penjualan Jumlah produksi kerupuk rambak per
bulan, laba yang diperoleh per bulan.
F Pertanyaan tambahan Hambatan yang dihadapi, alat
transportasi yang digunakan dalam
pemasaran, asal produksi, jangkauan
daerah pemasaran daerah pemasaran.
2. Observasi
Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan secara
langsung pada karyawan dan pemilik usaha kerupuk rambak kulit
sapi, untuk memperoleh data mengenai keadaan fisik yang
sesungguhnya. Observasi ini disertai juga dokumentasi terhadap
data-data yang dianggap penting.
F. Teknik Pengumpulan Data
Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan
oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct sehingga
memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran construct yang lebih baik, pelaksanaan bagaimana cara
mengukur suatu variabel (Indriantoro dan Supomo 1999). Definisi
operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Penentuan harga yaitu harga per kilogram produksi kerupuk rambak
kulit sapi per bulan.
2. Teknologi yaitu alat yang digunakan dalam memproduksi kerupuk
rambak kulit sapi masih bersifat tradisional dengan memotong kulit
sapi yang dilakukan oleh para para pekerja dan belum memakai
peralatan modern.
3. Promosi yaitu usaha yang dilakukan oleh pemilik kerupuk rambak
kulit sapi dalam mempengaruhi konsumen ialah melalui komunikasi
dari mulut ke mulut kemudian lama kelamaan produksi kerupuk
rambak mulai dikenal masyarakat per bulan.
4. Hasil Penjualan yaitu hasil penjualan kerupuk rambak kulit sapi per
kilogram pada jangka waktu sebulan sehingga memicu pemilik usaha
untuk meningkatkan hasil penjualannya per bulan.
G. Teknik Analisis Data
1.Teknik Analisis Data Deskriptif Kualitatif
Untuk medeskripsikan bagaimana usaha pembuatan kerupuk
rambak kulit sapi di desa brontokan, magelang , menggunakan analisis
data deskriptif kualitatif. Dengan melakukan deskripsi data dekriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kualitatif ini, apakah nantinya pembuatan kerupuk rambak dapat lebih
berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya.
Semua teknik analisis data kualitatif berkaitan erat dengan metode
pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Bahkan terkadang
suatu teori yang dipilih berkaitan erat secara teknis dengan metode
pengumpulan data dan metode analisis data. Karena suatu teori biasanya
pula menyediakan prosedur metodis dan prosedur analisis data. Dengan
demikian, pengumpulan data dilakukan (wawancara dan observasi)
melalui tradisi analisis data tersebut. Peneliti seharusnya memlilih teknik
analisis data apa yang digunakan sesuai dengan kecocokannya dengan
objek penelitian.
2. Analisis Trend
Metode yang digunakan dalam perhitungan trend adalah trend
sekuler linear dengan metode kuadrat terkecil. Alasan menggunakan
metode kuadrat terkecil karena hasil peramalan lebih sesuai dan dapat
memberikan hasil yang hampir mendekati dengan kenyataan (Sahibul,
2007) :
∑Yi = n a + ui
∑Yi ui = n ∑ ui + b ∑ ui2
Nilai konstanta a dan b,
Yi
a = ∑ , karena ∑ ui = 0,
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
∑Yi ui
b = ∑ ,
∑ ui2
Unit u = Tengah tahun
Y = Harga produksi kerupuk rambak
Y’ = Nilai trend yang ditaksir
a = Nilai trend periode dasar
b = Pertambahan setengah tahun secara linear
u = Unit tahun yang dihitung dari u = 0
Persamaan garis trend = Y’ = a + bx
Keterangan :
Y’ = Omset penjualan periode tertentu
a = Nilai konstanta yaitu pada saat % sama dengan nol (0)
b = Nilai kemiringan yaitu nilai Y’ apabila % bertambah satu
x = Nilai periode tahun
nilai a dan b diperoleh dari :
a= b=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Profil Usaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi
Usaha kerupuk rambak kulit sapi dapat dilakukan oleh industri
besar-menengah bahkan industri kecil rumah tangga karena proses
pembuatannya yang dibilang mudah. Di wilayah Desa Brontokan,
Danurejo, Mertoyudan, Magelang, usaha pembuatan kerupuk rambak kulit
sapi terdiri atas usaha perorangan dan usaha kelompok. Usaha perorangan
banyak tersebar di seluruh wilayah kecamatan Mertoyudan sebagai sentra
industri, sedangkan usaha kelompok banyak terdapat di wilayah-wilayah
sentra industri kerupuk rambak kulit sapi. Jumlah produksi usaha
perorangan relatif lebih rendah dengan wilayah pemasarannya, sementara
usaha kelompok mempunyai skala usaha yang lebih besar karena
merupakan gabungan dari beberapa usaha individu dengan jumlah
produksi lebih banyak dan wilayah pemasaran lebih luas. Berikut
karakteristik dari beberapa usaha kerupuk rambak kulit sapi yang dimiliki
oleh perorangan sebagai responden dalam penelitian.
1. Karakteristik pengusaha kerupuk rambak kulit sapi I
Sebelum diketahui lebih jauh keadaan usaha kerupuk rambak
kulit sapi, perlu mengetahui keadaan responden (pengusaha kerupuk
rambak kulit sapi). Adapun nama usaha kerupuk rambak kulit sapi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pabrik I ini adalah Yoga, sebagai pemilik dari tempat usaha ini adalah
Bapak Suprayitno yang beralamatkan di Desa Brontokan, Danurejo,
Mertoyudan, Magelang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan diperoleh umur usaha dari kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”
adalah 16 tahun atau berdiri sejak tahun 1997. Dengan usia ini
menunjukkan bahwa pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”
sudah berdiri lumayan cukup lama, yang bisa menggambarkan masih
eksisnya pemasaran atau penjualan dari pengusaha kerupuk rambak
kulit sapi “Yoga”. Hal tersebut juga menunjukkan pengalaman usaha
bagi pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Yoga” termasuk cukup
tinggi yang kemungkinan besar dapat mempengaruhi pengusaha
kerupuk rambak kulit sapi dalam mengusahakan kerupuk rambak kulit
sapi.
Usaha ini merupakan pekerjaan pokok dari Bapak Suprayitno
atau sebagai sumber penghasilan utama, hal ini menuntut kegigihan
tersendiri agar produksinya tetap berjalan terus dan penjualan produksi
kerupuk rambak kulit sapi berjalan lancar. Sedangkan jika dilihat dari
asal muasal usaha ini, kerupuk rambak kulit sapi “Yoga” merupakan
usaha sendiri dan bukan sebagai usaha warisan ataupun perkongsian
dari beberapa orang. Hal ini pun dipastkulit sapi juga berdampak pada
sedikitnya modal awal yang mereka perlukan di saat pendirian usaha
pertama kalinya. Apabila kita tengok ke belakang, usaha ini
merupakan usaha yang memerlukan modal awal yang cukup lumayan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
besar yaitu dengan besaran modal pertama kalinya adalah sebesar 30 kg
bahan baku atau dalam setiap kg bahan baku nya adalah sebesar
250.000 rupiah atau kurang lebih sebesar Rp. 7,5 juta rupiah.
Usaha kerupuk rambak kulit sapi “Yoga” menggunakan struktur
organisasi berbentuk garis dan cukup sederhana. Bapak Suprayitno
sebagai pemilik dan juga sebagai pimpinan serta manajer perusahaan
yang membawahi bagian produksi dan pemasaran. Keuangan dan
pemasaran dipegang langsung oleh pemimpin perusahaan. Selain itu,
sebagai pemilik juga memiliki kewajiban untuk merencanakan,
menjalankan, mengawasi produksi kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”.
Dalam melakukan tugasnya, Bapak Suprayitno dibantu oleh beberapa
karyawan. Jumlah karyawan yang bekerja di pabrik “Yoga” berjumlah
8 orang.
Usaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Yoga” dalam kegiatan
pengeluaran dan penerimaan sudah melakukan pencatatan dengan baik
terhadap penerimaan maupun pengeluaran, sehingga diketahui secara
pasti penurunan atau peningkatan produksi, biaya yang dikeluarkan,
jumlah produksi dan penjualan kerupuk rambak kulit sapi, serta
keuntungan yang diperoleh dari proses produksi, sehingga pengusaha
kerupuk rambak kulit sapi mudah untuk melakukan analisis keuangan
dari hasil yang diproduksi oleh pengusaha kerupuk rambak kulit sapi.
Dan jam kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja Usaha Kerupuk Rambak
Kulit Sapi “Yoga” adalah dari pukul 08.00-16.00 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Karakteristik pengusaha kerupuk rambak kulit sapi II
Adapun nama usaha kerupuk rambak kulit sapi di Pabrik II ini
adalah Aneka, sebagai pemilik dari tempat usaha ini adalah Bapak
Hartanto yang beralamatkan di Desa Brontokan, Danurejo,
Mertoyudan, Magelang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan diperoleh umur usaha dari kerupuk rambak kulit sapi
“Aneka” adalah 3 tahun atau berdiri sejak tahun 2009. Dengan usia ini
menunjukkan bahwa pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Aneka”
belum berdiri lama atau masih baru, yang belum dapat dikatakan
eksisnya pemasaran atau penjualan dari pengusaha kerupuk rambak
kulit sapi “Aneka”. Hal tersebut juga menunjukkan pengalaman usaha
bagi pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Aneka” termasuk masih
cukup atau belum lama dalam mengusahakan kerupuk rambak kulit
sapi.
Usaha ini merupakan pekerjaan pokok dari Bapak Hartanto
atau sebagai sumber penghasilan utama dalam kehidupan sehari-
harinya. Sedangkan jika dilihat dari asal muasal usaha ini, kerupuk
rambak kulit sapi “Aneka” merupakan usaha sendiri dan bukan sebagai
usaha warisan ataupun perkongsian dari beberapa orang. Hal ini pun
dipastkulit sapi juga berdampak pada sedikitnya modal awal yang
mereka perlukan di saat pendirian usaha pertama kalinya. Apabila kita
tengok ke belakang, usaha ini hanya menggunakan modal sebesar 5,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
juta rupiah dan ini masih lebih rendah dari modal awal yang
dikeluarkan oleh kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”.
Sama halnya dengan usaha kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”,
usaha ini juga menggunakan struktur organisasi berbentuk garis dan
cukup sederhana. Bapak Hartanto sebagai pemilik dan juga sebagai
pimpinan serta manajer perusahaan yang membawahi bagian produksi
dan pemasaran. Keuangan dan pemasaran dipegang langsung oleh
pemimpin perusahaan. Selain itu, sebagai pemilik juga memiliki
kewajiban untuk merencanakan, menjalankan, mengawasi produksi
kerupuk rambak kulit sapi “Aneka”. Dalam melakukan tugasnya,
Bapak Hartanto dibantu oleh 6 karyawan..
Usaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Aneka” dalam kegiatan
pengeluaran dan penerimaan sudah melakukan pencatatan dengan baik
terhadap penerimaan maupun pengeluaran, sehingga diketahui secara
pasti penurunan atau peningkatan produksi, biaya yang dikeluarkan,
jumlah produksi dan penjualan kerupuk rambak kulit sapi, serta
keuntungan yang diperoleh dari proses produksi, sehingga pengusaha
kerupuk rambak kulit sapi mudah untuk melakukan analisis keuangan
dari hasil yang diproduksi oleh pengusaha kerupuk rambak kulit sapi
tersebut. Dan jam kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja Usaha Kerupuk
Rambak Kulit Sapi “Aneka” adalah dari pukul 08.30-16.30 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Karakteristik pengusaha kerupuk rambak kulit sapi III
Pada usaha Pabrik III ini, tidak jauh berbeda dengan usaha dari
Pabrik I dan Pabrik II yaitu sebagai usaha sendiri yang dimiliki oleh Ibu
Susiawati yang beralamatkan di Desa Brontokan, Danurejo,
Mertoyudan, Magelang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan diperoleh umur usaha dari kerupuk rambak kulit sapi
“Renyah” adalah 7 tahun atau berdiri sejak tahun 2005. Dengan usia ini
menunjukkan bahwa pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Renyah”
belum berdiri lama atau masih baru, yang belum dapat dikatakan
eksisnya pemasaran atau penjualan dari pengusaha kerupuk rambak
kulit sapi “Renyah”. Hal tersebut juga menunjukkan pengalaman usaha
bagi pengusaha kerupuk rambak kulit sapi “Renyah” termasuk masih
cukup atau belum lama dalam mengusahakan kerupuk rambak kulit
sapi.
Usaha ini merupakan pekerjaan pokok dari Ibu Susiawati atau
sebagai sumber penghasilan utama dalam kehidupan sehari-harinya.
Sedangkan jika dilihat dari asal muasal usaha ini, kerupuk rambak kulit
sapi “Renyah” merupakan usaha sendiri dan bukan sebagai usaha warisan
ataupun perkongsian dari beberapa orang. Hal ini pun dipastkulit sapi juga
berdampak pada sedikitnya modal awal yang mereka perlukan di saat
pendirian usaha pertama kalinya. Apabila kita tengok ke belakang, usaha
ini hanya menggunakan modal sebesar 1,3 juta rupiah dan ini masih lebih
rendah dari modal awal yang dikeluarkan oleh kerupuk rambak kulit sapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
“Yoga”.
Sama halnya dengan usaha kerupuk rambak kulit sapi “Yoga” dan
“Aneka”, usaha ini juga menggunakan struktur organisasi berbentuk garis
dan cukup sederhana. Ibu Susiawati sebagai pemilik dan juga sebagai
pimpinan serta manajer perusahaan yang membawahi bagian produksi dan
pemasaran. Keuangan dan pemasaran dipegang langsung oleh pemimpin
perusahaan. Selain itu, sebagai pemilik juga memiliki kewajiban untuk
merencanakan, menjalankan, mengawasi produksi kerupuk rambak kulit
sapi “Renyah”. Dalam melakukan tugasnya, Ibu Susiawati dibantu oleh 4
karyawan.
Usaha Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Renyah” dalam kegiatan
pengeluaran dan penerimaan sudah melakukan pencatatan dengan baik
terhadap penerimaan maupun pengeluaran, sehingga diketahui secara pasti
penurunan atau peningkatan produksi, biaya yang dikeluarkan, jumlah
produksi dan penjualan kerupuk rambak kulit sapi, serta keuntungan yang
diperoleh dari proses produksi, sehingga pengusaha kerupuk rambak kulit
sapi mudah untuk melakukan analisis keuangan dari hasil yang diproduksi
oleh pengusaha kerupuk rambak kulit sapi. Jam kerja tenaga kerja Usaha
Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Renyah” adalah dari pukul 08.00-16.00
WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi variabel penelitian merupakan penjabaran dari setiap
masing-masing variabel yang ditentukan, berikut variabel penelitian :
1. Harga kerupuk rambak per kilogram sebagai berikut :
Biaya produksi (production cost) adalah total biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan dalam jangka waktu satu bulan, meliputi : biaya bahan
baku, tenaga kerja, transportasi, listrik dan air. Dalam penelitian ini
berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut :
a. Pabrik Yoga
Rincian pengeluaran : dalam sebulan @ 250 kg kerupuk rambak
Pendapatan per bulan Bpk. Suprayitno 17.500.000
Biaya variable :
Biaya bahan baku 3.715.000
Bawang putih 500.000
Garam 16.500
Penyedap rasa 24.000
Minyak goreng 150.000
Kayu bakar 225.000
Plastik 66.000
Tenaga kerja langsung 6.500.000
Total biaya variabel 10.747.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Biaya tetap :
Listrik 725.000
Telpon 330.000
Transportasi 5.693.000
Total 6.748.000
Total biaya 17.495.000.-
Laba 5.000.000
Jadi harga per kilogram kerupuk = 17.500.000 : 250 kg = Rp
70.000
b. Pabrik Aneka
Rincian pengeluaran : dalam sebulan menghabiskan 225 kg
kerupuk rambak
Pendapatan per bulan Bpk. Haryanto 16.200.000
Biaya variable :
Biaya bahan baku 3.800.000
Bawang putih 50.000
Garam 18.000
Penyedap rasa 29.000
Minyak goreng 155.000
Kayu bakar 235.000
Plastik 66.000
Tenaga kerja langsung 4.522.000
Total biaya variabel 8.875.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Biaya tetap :
Listrik 340.000
Telpon 165.000
Transportasi 4.220.000
Total 4.725.000
Total biaya 13.600.000.-
Laba 2.600.000
Jadi harga per kilogram kerupuk = 16.200.000 : 225 kg = Rp
72.000
c. Pabrik Renyah
Rincian pengeluaran : dalam sebulan menghabiskan 175 kg
kerupuk rambak(awal usaha)
Pendapatan per bulan Ibu Susiawati 12.950.000
Biaya variable :
Biaya bahan baku 2.850.000
Bawang putih 48.000
Garam 15.000
Penyedap rasa 27.000
Minyak goreng 140.000
Kayu bakar 220.000
Plastik 57.000
Tenaga kerja langsung 3.000.000
Total biaya variabel 6.357.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Biaya tetap :
Listrik 346.500
Telpon 346.500
Transportasi 4.200.000
Total 4.893.000
Total biaya 11.250.000.-
Laba 1.700.000
Jadi harga per kilogram kerupuk = 12.950.000 : 175 kg = Rp
74.000
2. Teknologi
Berdasarkan hasil yang dilakukan penelitian, yaitu di Pabrik I,
Pabrik II, dan Pabrik III semuanya masih menggunakan peralatan
tradisional. Salah satu sebab yang menjadi kulit sapi mereka masih
menggunakan teknologi tradisional ini adalah belum adanya mesin atau
tenaga yang mengganti kulit sapi mereka dalam hal pemilihan kulit
rambak antara bagian yang tipis dengan bagian yang tebal, sehingga
sampai saat ini masih tetap menggunakan manual. Peralatan yang
digunakan pada teknologi ini mudah diperoleh sebab merupakan peralatan
yang sering dipakai dalam rumah tangga pada umumnya. Selain alat,
tenaga kerja merupakan faktor utama dalam hasil produksi kerupuk, sebab
beberapa proses dari produksi ini mengandalkan tenaga manusia. Namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
di lain pihak, dampak dari penggunaan peralatan sederhana ini sangat
mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan dan mutu. Dengan
hanya menggunakan teknologi tradisional ini kualitas kulit yang
terkandung tetap bagus. Kapasitas produksi dengan alat sederhana ini
sangat kecil dengan mutu yang kurang baik dan berdampak pada
banyaknya tenaga kerja yang harus mereka gunakan dalam memproduksi
kerupuk rambak kulit sapi.
Lay out pabrik diatur sesuai dengan urutan tahap-tahap
produksi. Hal ini memudahkan untuk proses pemindahan barang dari
masing-masing tahap. Ruangan untuk tempat pemotongan misalnya
merupakan ruangan yang langsung tembus ke lahan penjemuran untuk
memudahkan proses pengangkutan kerupuk setelah dipotong untuk
selanjutnya dijemur. Gudang penyimpanan output disesuaikan kulit sapi
dengan jumlah produksi.
a. Lahan penjemuran
Lahan penjemuran untuk pengeringan kerupuk ini relatif lebih
luas dibandingkan bangunan tempat produksi yang lain. Tanah yang
digunakan untuk penjemuran disemen agar kerupuk basah yang dijemur
tidak kotor oleh tanah. Di pinggir-pinggir lahan penjemuran diberi atap
untuk penyimpanan sementara kerupuk yang belum kering pada waktu
malam hari atau saat hujan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Peralatan
Kerupuk rambak kulit sapi dapat diproduksi dengan alat yang
sederhana atau dengan peralatan dengan teknologi modern. Untuk
industri rumah tangga yang memproduksi kerupuk rambak kulit sapi
baik untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual dengan skala yang masih
kecil dapat menggunakan alat-alat yang sederhana. Adapun alat-alat
sederhana yang digunakan untuk pembuatan kerupuk rambak kulit sapi
yaitu:
1. Baskom
2. Dandang
3. Alat penghancur bumbu (cobek)
4. Pisau
5. Tampah (Nyiru)
6. Kompor
7. Loyang
8. Sendok.
9. Dan sebagainya
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan kerupuk tidak
memerlukan keahlian khusus. Dalam hal ini tenaga kerja pria dan
wanita dapat dipekerjakan pada semua tahap pembuatan. Akan tetapi
tenaga kerja laki-laki sebagian besar ditempatkan pada proses
penyiapan bahan, pencetakan, pengukusan, dan pemotongan sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
tenaga kerja wanita banyak digunakan pada tahap pemotongan,
penjemuran dan pengepakan. Selain tenaga kerja tetap, terkadang
diperlukan tenaga kerja borongan jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan
pesanan atau pada musim kemarau dimana proses produksi meningkat.
3. Strategi promosi
Promosi sebagai bagian dari bauran komunikasi pemasaran
perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran langsung
yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan
secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa ketiga pemilik usaha
yaitu kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”, kerupuk rambak kulit sapi
“Aneka”, dan kerupuk rambak kulit sapi “Renyah” di wilayah Desa
Brontokan, Danurejo, Mertoyudan, Magelang dalam memasarkan
usahanya menggunakan gaya marketing dari mulut ke mulut atau dapat
dikatakan gaya marketing yang bergerilya dari satu jiwa ke jiwa yang lain,
yang terus ditularkan kepada jiwa-jiwa yang lain tentang kehebatan dan
keunggulan dari produk yang ditawarkan tersebut.
4. Hasil penjualan kerupuk
Pada sub ini akan dibahas aspek pasar dan pemasaran dari usaha
kerupuk rambak kulit sapi. Aspek pasar menyangkut hal penawaran dari
kerupuk rambak kulit sapi sedangkan aspek pemasaran meliputi masalah
harga, rantai pemasaran, dan peluang pasar pemasaran kerupuk rambak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kulit sapi. Jumlah penjualan kerupuk rambak ketiga pabrik sebagai
berikut :
Total Jumlah penjualan per bulan mulai Juni-Desember 2012
Bulan Pabrik 1 ”Yoga” Pabrik II “Aneka” Pabrik III “Renyah”
Juni 17.500.000 16.200.000 12.950.000
Juli 21.600.000 19.080.000 14.060.000
Agustus 25.200.000 21.600.000 15.540.000
September 28.800.000 24.120.000 17.390.000
Oktober 32.400.000 26.640.000 19.610.000
November 36.000.000 29.160.000 22.200.000
Desember 39.600.000 31.680.000 25.160.000
Sumber : Data primer, 2012
Gambar V.1. Diagram Alir Rantai Pemasaran Kerupuk Rambak Kulit Sapi
Produsen Kerupuk
Rambak Kulit Sapi
Usaha Penggorengan
Agen/toko
Pedagang
Konsumen Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Diagram diatas menggambarkan alir rantai pemasaran kerupuk rambak
kulit sapi yang yang dimulai dari diambil langsung dari produsen kemudian
dikirim ke toko warung makan, selain itu kemudian dikirim ke pedagang
kerupuk di pasaran selanjutnya paling akhir ialah konsumen tunggal.
5. Analisis trend
1. Analisis data hasil usaha kerupuk rambak kulit sapi ditinjau dari hasil
penjualan penjualan bulan (Juni-Desember) pada Pabrik I
Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai perkembangan jumlah
penjualan kerupuk rambak kulit sapi pada bulan Juni-Desember 2012.
Pencarian nilai perkembangan hasil penjualan menggunakan metode kuadrat
terkecil. Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data ganjil
sehingga penentuan rata-rata hitung lebih mudah yaitu dengan melakukan
observasi nilai tengah.
Dengan formula Y‟ = a + bx dengan :
Keterangan :
Y‟ = variabel jumlah penjualan kerupuk rambak
a = besarnya Y saat % = 0
b = besarnya perubahan Y jika mengalami perubahan 1 satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
x = Waktu
Tabel. V.2
Perkembangan usaha kerupuk rambak kulit sapi ”Pabrik Yoga”
ditinjau dari segi aspek penjualan bulan Juni-Desember 2012
dengan trend
Bulan Hasil
Penjualan
(Y)
Bulan
(X)
X.Y x2
Y‟
Juni 17500.000 -3 -52.500.000 9 17.767.857,2
Juli 21.600.000 -2 -43.200.000 4 21.421.428,6
Agustus 25.200.000 -1 -25.200.000 1 25.075.000
September 28.800.000 0 0 0 28.728,571,4
Oktober 32.400.000 1 32.400.000 1 32.382.142,8
November 36.000.000 2 72.000.000 4 36.035.714,2
Desember 39.600.000 3 118.800.000 9 39.689.285,6
Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya
konstanta a dan b. konstanta a dan b dapat di cari dengan rumus :
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
=
Bila konstanta a dan b didistribusikan ke dalam persamaan maka akan diperoleh
persamaan trend linear yang memenuhi persyaratan kuadrat terkecil sebagai
berikut :
Y’ = a + bx
Y’ = 28.728.571,4 + (3.653.671,4.x)
Keterangan :
Y‟ = nilai trend yang ditaksir
a = 28.728.571,4 nilai trend periode bulan Juni
b = 3.653.671,4 peningkatan per bulan secara linear
x = unit tahun yang dihitung dari x = 0
Dengan demikian cara menghitung jumlah penjualan usaha kerupuk rambak kulit
sapi periode bulan juni-desember 2012 adalah :
a. Juni
Y‟ = a + b (x)
= + ( ) (-3)
= 17.767.857,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Juli
Y‟ = a + b (x)
= + ( ) (-2)
= 21.421.428,6
c. Agustus
Y‟ = a + b (x)
= + ( ) (-1)
= 25.075.000
d. September
Y‟ = a + b (x)
= + ( ) (0)
= 28.728,571,4
e. Oktober
Y‟ = a + b (x)
= + ( ) (3)
= 32.382.142,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
f. November
Y‟ = a + b (x)
= + ( ) (2)
= 36.035.714,2
g. Desember
Y‟ = a + b (x)
= + ( ) (1)
= 39.689.285,6
Tabel V.3
Tabel trend penjualan
usaha kerupuk rambak kulit sapi”Pabrik Yoga” periode Juni-Desember 2012
Bulan
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Penjualan
17500000 21600000 25200000 28800000 32400000 36000000 39600000
Trend
17767857,2 21421428,6 25075000 28728571,5 32382142,8 36035714,2 39689285,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sumber : Data diolah, 2012
Grafik V.3
Trend penjualan
Usaha kerupuk rambak kulit sapi “pabrik Yoga” periode Juni-Desember 2012
Dilihat dari grafik trend bahwa trend penjualan kerupuk rambak
kulit sapi Pabrik Yoga mengalami peningkatan yaitu dari periode bulan Juni
hingga Desember. Bulan Juni sebesar 17.767.857 rupiah sampai dengan
peningkatan bulan Desember sebesar 39.689.285 rupiah. Jadi selama tujuh
bulan penjualan produksi kerupuk rambak Yoga meningkat.
2. Analisis data hasil usaha kerupuk rambak kulit sapi ditinjau dari hasil
penjualan penjualan bulan (Juni-Desember) pada pabrik II
Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai perkembangan jumlah
penjualan kerupuk rambak kulit sapi pada bulan Juni-Desember 2012.
0
5000000
10000000
15000000
20000000
25000000
30000000
35000000
40000000
45000000
Penjualan
Trend
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Pencarian nilai perkembangan hasil penjualan menggunakan metode kuadrat
terkecil. Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data ganjil
sehingga penentuan rata-rata hitung lebih mudah yaitu dengan melakukan
observasi nilai tengah.
Dengan formula Y‟ = a + bx dengan :
Keterangan :
Y‟ = variabel jumlah penjualan kerupuk rambak
a = besarnya Y saat % = 0
b = besarnya perubahan Y jika mengalami perubahan 1 satuan
x = Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel. V.4
Perkembangan usaha kerupuk rambak kulit sapi”Pabrik Aneka”
ditinjau dari segi aspek penjualan bulan Juni-Desember 2012
dengan trend
Bulan Hasil
Penjualan
(Y)
Bulan
(X)
X.Y x2
Y‟
Juni 16.200.000 -3 -48.600.000 9 16.392.857,2
Juli 19.080.000 -2 -38.160.000 4 18.951.428,6
Agustus 21.600.000 -1 -21.600.000 1 21.510.000
September 24.120.000 0 0 0 24.068.571,4
Oktober 26.640.000 1 26.640.000 1 26.627.142,8
November 29.160.000 2 58..320.000 4 29.185.714,2
Desember 31.680.000 3 95.040.000 9 31.744.285,6
Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya
konstanta a dan b. konstanta a dan b dapat di cari dengan rumus :
=
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Bila konstanta a dan b didistribusikan ke dalam persamaan maka akan diperoleh
persamaan trend linear yang memenuhi persyaratan kuadrat terkecil sebagai
berikut :
Y’ = a + bx
Y’ = 24.068.571,4 + (2.558.571,4.x)
Keterangan :
Y‟ = nilai trend yang ditaksir
a = 24.068.571,4 nilai trend periode bulan Juni
b = 2.558.571,4 peningkatan per bulan secara linear
x = unit tahun yang dihitung dari x = 0
Dengan demikian cara menghitung jumlah penjualan usaha kerupuk rambak kulit
sapi periode bulan juni-desember 2012 adalah :
a. Juni
Y‟ = a + b (x)
= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (-3)
= 16.392.857,2
b. Juli
Y‟ = a + b (x)
= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (-2)
= 18.951.428,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
c. Agustus
Y‟ = a + b (x)
= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (-1)
=21.510.000
d. September
Y‟ = a + b (x)
= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (0)
= 24.068.571,4
e. Oktober
Y‟ = a + b (x)
= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (3)
= 31.744.285,6
f. November
Y‟ = a + b (x)
= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (2)
= 29.185.714,2
g. Desember
Y‟ = a + b (x)
= 24.068.571,4 + (2.558.571,4) (1)
= 26.627.142,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel V.5
Tabel trend penjualan
usaha kerupuk rambak kulit sapi”Pabrik Aneka” periode Juni-Desember 2012
Sumber : Data diolah, 2012
Grafik V.5
Trend penjualan
Usaha kerupuk rambak kulit sapi”Pabrik Aneka” periode Juni-Desember 2012
0
5000000
10000000
15000000
20000000
25000000
30000000
35000000
Penjualan
Trend
Bulan
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Penjualan
16.200.000 19.080.000 21.600.00
0
24.120.000 26.640.000 29.160.000 31.680.000
Trend
16.392.857,
2
18.951.428,
6
21.510.00
0
24.068.571,4 26.627.142,8 29.185.714,
2
31.744.285,
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dilihat dari grafik trend bahwa trend penjualan kerupuk rambak
kulit sapi Pabrik Aneka mengalami peningkatan yaitu dari periode bulan
Juni hingga Desember. Bulan Juni sebesar 16.392.857 rupiah sampai dengan
peningkatan bulan Desember sebesar 31.744.285 rupiah. Jadi selama tujuh
bulan penjualan produksi kerupuk rambak Aneka meningkat bertahap.
3. Analisis data hasil usaha kerupuk rambak kulit sapi ditinjau dari hasil
penjualan penjualan bulan (Juni-Desember) pabrik III.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai perkembangan jumlah
penjualan kerupuk rambak kulit sapi pada bulan Juni-Desember 2012.
Pencarian nilai perkembangan hasil penjualan menggunakan metode kuadrat
terkecil. Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data ganjil
sehingga penentuan rata-rata hitung lebih mudah yaitu dengan melakukan
observasi nilai tengah.
Dengan formula Y‟ = a + bx dengan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Keterangan :
Y‟ = variabel jumlah penjualan kerupuk rambak
a = besarnya Y saat % = 0
b = besarnya perubahan Y jika mengalami perubahan 1 satuan
x = Waktu
Tabel. V.6
Perkembangan usaha kerupuk rambak kulit sapi ”Renyah” ditinjau
dari segi aspek penjualan bulan Juni-Desember 2012 dengan trend
Bulan Hasil
Penjualan
(Y)
Bulan
(X)
X.Y x2
Y‟
Juni 12.950.000 -3 -38.850.000 9 12.025.000
Juli 14.060.000 -2 -28.120.000 4 14.060.000
Agustus 15.540.000 -1 -15.540.000 1 16.095.000
September 17.390.000 0 0 0 18.130.000
Oktober 19.610.000 1 19.610.000 1 20.165.000
November 22.200.000 2 44.400.000 4 22.200.000
Desember 25.160.000 3 75.480.000 9 24.235.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Untuk mengetahui besarnya Y‟ maka perlu mengetahui besarnya
konstanta a dan b. konstanta a dan b dapat di cari dengan rumus :
=
=
Bila konstanta a dan b didistribusikan ke dalam persamaan maka akan diperoleh
persamaan trend linear yang memenuhi persyaratan kuadrat terkecil sebagai
berikut :
Y’ = a + bx
Y’ = 18.130.000 + (2.035.000.x)
Keterangan :
Y‟ = nilai trend yang ditaksir
a = 18.130.000 nilai trend periode Juni-Desember 2012
b = 2.035.000 peningkatan per tahun secara linear
x = unit tahun yang dihitung dari x = 0
Dengan demikian cara menghitung jumlah omset penjualan usaha kerupuk
rambak periode bulan juni-desember 2012 adalah
a. Juni
Y‟ = a + b (x)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
= 18.130.000 + (2.035.000 )(.-3)
= 12.025.000
b. Juli
Y‟ = a + b (x)
= 18.130.000 + (2.035.000 )(-2)
= 14.060.000
c. Agustus
Y‟ = a + b (x)
= 18.130.000 + (2.035.000 ) (-1)
=16.095.000
d. September
Y‟ = a + b (x)
= 18.130.000 + (2.035.000 ) (0)
= 18.130.000
e. Oktober
Y‟ = a + b (x)
= 18.130.000 + (2.035.000 ) (3)
= 24.235.000
f. November
Y‟ = a + b (x)
= 18.130.000 + (2.035.000 ) (2)
= 22.200.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
g. Desember
Y‟ = a + b (x)
= 18.130.000 + (2.035.000 ) (1)
= 20.165.000
Tabel V.7
Tabel trend penjualan
usaha kerupuk rambak kulit sapi”Pabrik Renyah” periode Juni-Desember
2012
Bulan
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Penjualan
12.950.000 14.060.000 15.540.00
0
17.390.000 19.610.000 22.200.000 25.160.000
Trend
12.025.000 14.060.000 16.095.00
0
18.130.000 20.165.000 22.200.000 24.235.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel V.7.
Tabel trend penjualan
usaha kerupuk rambak kulit “Pabrik Renyah” sapi periode Juni-Desember
2012
Sumber : Data diolah, 2012
Grafik V.6
Trend penjualan
Usaha kerupuk rambak kulit sapi „Pabrik Renyah” periode Juni-Desember 2012
Dilihat dari grafik trend bahwa trend penjualan kerupuk rambak
kulit sapi Pabrik Renyah mengalami peningkatan yaitu dari periode bulan
Juni hingga Desember. Bulan Juni sebesar 12.025.000 rupiah sampai
dengan peningkatan bulan Desember sebesar 24.235.000 rupiah. Jadi selama
tujuh bulan penjualan produksi kerupuk rambak Renyah meningkat sedikit
demi sedikit.
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
1 2 3 4 5 6 7
Penjualan
Trend
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
B.Pembahasan
1. Penentuan harga kerupuk rambak kulit sapi
Banyaknya jenis kerupuk di pasar membuat konsumen bebas
memilih produk sesuai selera, sehingga produk yang laku tersebut akan
naik harganya dan dapat menurunkan harga kerupuk jenis lain.Harga rata-
rata kerupuk rambak kulit sapi kualitas medium di tingkat produsen pada
tahun 2012 di Desa Brontokan, Danurejo, Mertoyudan, Magelang ialah
pabrik Yoga Rp 70.000, pabrik Aneka Rp72.000 dan pabrik Renyah
Rp74.000 per kilogram . Penentuan harga ketiga pabrik ini berasal dari
besarnya biaya produksi yang dikeluarkan per bulan selama proses
produksi. Harga kerupuk rambak kulit sapi ini cukup fluktuatif. kerupuk
rambak kulit Perubahan harga tersebut bervariasi tetapi biasanya masih
berada pada kisaran 10 persen. Kenaikan harga terjadi pada saat jumlah
produksi menurun yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku dan
penurunan produksi terutama pada musim penghujan.
2. Teknologi yang digunakan untuk pembuatan kerupuk rambak kulit sapi
Teknologi disini merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam
memproduksi Kerupuk Rambak Kulit Sapi. Teknologi tidak dapat hanya
dipahami sebagai benda-benda konkret saja, seperti mesin, alat, perkakas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dan lain sebagainya. Seperti terlihat dari awal katanya, teknologi adalah
sebuah ilmu, yaitu ilmu untuk membuat suatu alat, perkakas, mesin atau
bentuk-bentuk konkret lainnya (sebagai penerapan kaidah dan prinsip-
prinsip ilmu pengetahuan) untuk memudahkan aktivitas atau pekerjaan
manusia.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ketiga
responden penelitian, yaitu di Pabrik I, Pabrik II, dan Pabrik III semuanya
masih menggunakan peralatan tradisional. Salah satu sebab yang menjadi
kulit sapi mereka masih menggunakan teknologi tradisional ini adalah
belum adanya mesin atau tenaga yang mengganti kulit sapi mereka dalam
hal pemilihan kulit rambak antara bagian yang tipis dengan bagian yang
tebal, sehingga sampai saat ini masih tetap menggunakan manual. Peralatan
yang digunakan pada teknologi ini mudah diperoleh sebab merupakan
peralatan yang sering dipakai dalam rumah tangga pada umumnya. Selain
alat, tenaga kerja merupakan faktor utama dalam hasil produksi kerupuk,
sebab beberapa proses dari produksi ini mengandalkan tenaga manusia.
Namun di lain pihak, dampak dari penggunaan peralatan sederhana ini
sangat mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan dan mutu. Dengan
hanya menggunakan teknologi tradisional ini terkadang hanya dapat
menghasilkan 1 (satu) kali produksi. Kapasitas produksi dengan alat
sederhana ini sangat kecil dengan mutu yang kurang baik dan berdampak
pada banyaknya tenaga kerja yang harus mereka gunakan dalam
memproduksi kerupuk rambak kulit sapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dampak lain dari tenaga manusia ini adalah tidak dapat tercapainya
target produksi atau permintaan yang besar dari para pelanggan. Berikut
fasilitas produksi dan peralatan dalam pembuatan kerupuk rambak kulit
sapi pada ketiga usaha yaitu di Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Yoga”,
Kerupuk Rambak Kulit Sapi “Aneka”, dan Kerupuk Rambak Kulit Sapi
“Renyah”, pada dasarnya sama peralatan produksi yang mereka gunakan.
d. Bangunan untuk proses produksi
Bangunan digunakan untuk aktivitas proses produksi yang
meliputi penyiapan bahan baku, pembuatan adonan, pencetakan,
pengukusan, pendinginan, pemotongan, pengeringan/ penjemuran dan
penyimpanan. Luas lahan yang digunakan tergantung pada jenis dan
banyaknya fasilitas yang dimiliki atau dengan kata lain skala usaha
yang dimiliki.
Lay out pabrik diatur sesuai dengan urutan tahap-tahap
produksi. Hal ini memudahkan untuk proses pemindahan barang dari
masing-masing tahap. Ruangan untuk tempat pemotongan misalnya
merupakan ruangan yang langsung tembus ke lahan penjemuran untuk
memudahkan proses pengangkutan kerupuk setelah dipotong untuk
selanjutnya dijemur. Gudang penyimpanan output disesuaikan kulit sapi
dengan jumlah produksi.
e. Lahan penjemuran
Lahan penjemuran untuk pengeringan kerupuk ini relatif lebih
luas dibandingkan bangunan tempat produksi yang lain. Tanah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
digunakan untuk penjemuran disemen agar kerupuk basah yang dijemur
tidak kotor oleh tanah. Di pinggir-pinggir lahan penjemuran diberi atap
untuk penyimpanan sementara kerupuk yang belum kering pada waktu
malam hari atau saat hujan.
f. Peralatan
Kerupuk rambak kulit sapi dapat diproduksi dengan alat yang
sederhana atau dengan peralatan dengan teknologi modern. Untuk
industri rumah tangga yang memproduksi kerupuk rambak kulit sapi
baik untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual dengan skala yang masih
kecil dapat menggunakan alat-alat yang sederhana. Adapun alat-alat
sederhana yang digunakan untuk pembuatan kerupuk rambak kulit sapi
yaitu:
1. Baskom
2. Dandang
3. Alat penghancur bumbu (cobek)
4. Pisau
5. Tampah (Nyiru)
6. Kompor
7. Loyang
8. Sendok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
f. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan kerupuk tidak
memerlukan keahlian khusus. Dalam hal ini tenaga kerja pria dan
wanita dapat dipekerjakan pada semua tahap pembuatan. Akan tetapi
tenaga kerja laki-laki sebagian besar ditempatkan pada proses
penyiapan bahan, pencetakan, pengukusan, dan pemotongan sedangkan
tenaga kerja wanita banyak digunakan pada tahap pemotongan,
penjemuran dan pengepakan. Selain tenaga kerja tetap, terkadang
diperlukan tenaga kerja borongan jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan
pesanan atau pada musim kemarau dimana proses produksi meningkat.
3. Strategi promosi yang diterapkan dalam pembuatan kerupuk rambak kulit
sapi
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa ketiga pemilik usaha
yaitu kerupuk rambak kulit sapi “Yoga”, kerupuk rambak kulit sapi
“Aneka”, dan kerupuk rambak kulit sapi “Renyah” di wilayah Desa
Brontokan, Danurejo, Mertoyudan, Magelang dalam memasarkan
usahanya menggunakan gaya marketing dari mulut ke mulut atau dapat
dikatakan gaya marketing yang bergerilya dari satu jiwa ke jiwa yang lain,
yang terus ditularkan kepada jiwa-jiwa yang lain tentang kehebatan dan
keunggulan dari produk yang ditawarkan tersebut.
Kekuatan gaya marketing dari mulut ke mulut ini terletak kepada
cara persuasif yang digunakan untuk meyakinkan pelanggan. Ketika
mampu memberikan yang terbaik kepada satu pelanggan, maka satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
pelanggan ini akan menjadi loyal dan menyebarkan berita bagus tentang
produknya kepada pelanggan-pelanggan lain disekitarnya.
Pemilihan ini, selain dilandasi oleh efektifnya penggunaan gaya
marketing lisan dari mulut ke mulut, juga didasari oleh budget biaya
marketingnya menjadi nol rupiah, juga gaya marketing ini akan menjadi
sangat efektif untuk membangun basis pelanggan setia.
Pada umumnya, strategi marketing dari mulut ke mulut ini terjadi
karena si pengusaha tidak memiliki budget atau modal untuk melakukan
promosi dalam bentuk iklan di media masa. Dan, terpaksa dia hanya
mampu melakukan pemasaran secara lisan sambil berharap banyak dari
kebaikan orang-orang yang pernah berbisnis dengan dirinya, untuk mau
secara sukarela mengabarkan berita bagus tentang bisnisnya kepada
sahabat-sahabat mereka. Sebenarnya, strategi marketing lisan ini lebih
mampu menyentuh hati pelanggan dibandingkan strategi pemasaran dalam
bentuk iklan dan promosi jenis lainnya.
Strategi marketing lisan dari mulut ke mulut ini membutuhkan
fondasi yang kuat dalam bentuk kredibilitas dan kejujuran dari produk
yang ditawarkan. Strategi pemasaran lisan ini merupakan strategi
pemasaran tertua yang paling ampuh untuk mempengaruhi dan membuat
pelanggan menjadi setia dengan produk yang dijual. Dalam ilmu
komunikasi marketing, pebisnis selalu disarankan untuk membayar sebuah
media untuk mengirimkan pesan tentang kehebatan produk, dalam bentuk
iklan yang menarik kepada pelanggan. Sedangkan dalam marketing lisan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kita hanya dituntut harus bekerja keras membangun kredibilitas dan
kejujuran yang tinggi untuk mempengaruhi pelanggan melalui cara-cara
persuasif.
Strategi marketing lisan harus didukung dengan kualitas pelayanan
yang hebat dalam bentuk kecepatan pelayanan dengan kualitas produk
yang unggul. Keputusan untuk memberikan semua nilai-nilai terbaik dari
setiap proses pemasaran akan menjadi senjata yang hebat untuk
mempertahankan loyalitas pelanggan kepada produk yang dijual.
Tepat adanya jika para pemilik kerupuk rambak kulit sapi di
wilayah Desa Brontokan, Danurejo, Mertoyudan, Magelang, dikarenakan
pemasaran dari mulut ke mulut atau word of mouth marketing, merupakan
cara pemasaran yang dinilai simpel dan murah, namun terbukti efektif.
Philip Kotler dan Kevin Lane ( 2009) mengemukakan dalam penjualan
terdapat konsep yang menyatakan bahwa konsumen, jangan dibiarkan
begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi
yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa konsumen biasanya
menampakkan keengganan membeli dan harus dipikat agar membeli lebih
banyak dan bahwa perusahaan harus menggunakan serangkaian alat
penjualan dan promosi yang efektif guna merangsang pembelian dalam
jumlah yang lebih banyak.
Setidaknya ada tiga alasan mengapa orang mau membicarakan
produk. Mereka menyukai produk Anda, mereka merasa senang dan
bangga dapat merekomendasikan produk Anda, dan setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
merekomendasikannya mereka merasa menjadi satu bagian dari sebuah
keluarga besar pemakai produk yang sama. Hasil dari riset ini tentu saja
bukan untuk mengabaikan peran iklan media, namun sebagai sarana
pengingat kepada para pemilik brand atau usaha agar memberi perhatian
lebih kepada penggunaan WOMM dalam membangun sebuah brand.
Sekaligus juga peluang bagi brand yang kurang mampu bertarung di
media karena keterbatasan budget komunikasi atau ingin mengefisienkan
budget yang dimiliki.
Promosi merupakan bersedia menjadi langganan, mereka terlebih
dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi
oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut
jika kurang yakin terhadap barang itu. Kita perlu mengadakan promosi
yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
terhadap meningkatnya penjualan.
Dengan promosi yang baik diharapkan akan terjadi komunikasi
antara produsen dengan konsumen. Kemudian dengan adanya komunikasi
tersebut diharapkan dapat memperoleh konsumen baru dan
mempertahankan konsumen lama, selain itu produsen juga harus dapat
memberikan kepuasan, pelayanan yang memikat dan memahami
kebutuhan konsumen.
Daerah pemasaran yang dijangkau oleh kerupuk rambak kulit sapi
yaitu : magelang, ambarawa, semarang, yogyakarta,kebumen, wonosobo,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
hingga sampai jawa timur.
4. Jumlah penjualan kerupuk rambak kulit sapi
Pada sub ini akan dibahas aspek pasar dan pemasaran dari usaha
kerupuk rambak kulit sapi. Aspek pasar menyangkut penawaran dari
kerupuk rambak kulit sapi sedangkan aspek pemasaran meliputi masalah
harga, rantai pemasaran, dan peluang pasar pemasaran kerupuk rambak kulit
sapi.
a. Analisis persaingan dan peluang pasar
Persaingan untuk usaha ini cukup tinggi karena jumlah usaha
pembuatan kerupuk relatif banyak dan jenis kerupuk yang sangat
bervariasi. Peluang pasar untuk produk kerupuk ini dapat diperoleh
dengan menghasilkan produk inovasi baru dengan kualitas rasa yang
lebih enak dan warna ataupun bentuk yang lebih menarik. Berbagai
jenis kerupuk yang ada di pasaran membuat konsumen semakin
mempunyai banyak pilihan. Selain produk inovasi baru peluang pasar
untuk kerupuk rambak kulit sapi adalah segmen pasar yang sangat
luas. Produk ini dikonsumsi secara luas dari masyarakat
berpenghasilan rendah sampai masyarakat penghasilan tinggi.
Kerupuk rambak kulit sapi harganya relatif murah sehingga bisa
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Diperkirakan jumlah
konsumsi kerupuk rambak kulit sapi akan meningkat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan gaya hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
masyarakat yang menjadikan kerupuk rambak kulit sapi sebagai
makanan pelengkap sehari-hari.
b. Rantai Pemasaran
Rantai pemasaran menggambarkan bagaimana kerupuk rambak
kulit sapi sampai kepada konsumen. Pengusaha kerupuk rambak kulit
sapi sebagian besar hanya menghasilkan produk sampai pada kerupuk
mentah siap goreng. Hasil produksi berupa kerupuk siap goreng
dipasarkan ke konsumen akhir melalui 3 cara yaitu:
1) Usaha penggorengan
Usaha penggorengan merupakan usaha yang timbul sebagai usaha
pengolahan lanjutan dari kerupuk rambak kulit sapi. Produk dari
usaha ini berupa kerupuk goreng siap konsumsi yang dikemas
kemudian dijual ke konsumen melalui toko, pedagang, pasar ataupun
langsung ke konsumen akhir.
2) Agen/toko
Agen/toko ini berfungsi sebagai pengepul yang akan menjual produk
kerupuk siap goreng pada penjual eceran atau langsung kepada
konsumen akhir. Toko warung yang biasanya menjadi langganan
produksi kerupuk rambak kulit sapi ialah bakso pak Kribo, Kupat
tahu Pojok, Ayam goreng bu Tatik, bakso “88”. Kemudian konsumen
akhir biasanya para pengecer yang membeli olahan kerupuk rambak
kulit sapi langsung dari toko yang menyediakan kerupuk rambak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
3) Pedagang
Pedagang merupakan penjual eceran. Dari pola pemasaran produk di
atas, dapat diketahui bahwa produk akan sampai pada konsumen akhir
yaitu kerupuk goreng siap konsumsi.
b. Kendala yang dihadapi
Dalam menjalankan usaha tidak semudah dalam
membalikkan tangan, banyak hambatan maupun kendala-kendala
yang harus mereka hadapi dalam menjalankan usahnya. Hasil
penelitian ini menunjukkan beberapa kendala yang dihadapi oleh
pemiliki usaha kerupuk rambak kulit sapi, kendala-kendala tersebut
adalah :
1. Kendala produksi
Dilihat dari sisi tenaga kerja, usaha kerupuk rambak kulit
sapi ini tidak menemui kesulitan. Setiap proses produksi dapat
dikerjakan oleh tenaga kerja tanpa memerlukan keahlian khusus.
Kesulitan yang sering dijumpai dalam usaha ini adalah ketika
terjadi kelangkaan bahan baku kulit sapi dan penurunan produksi
pada saat musim hujan. Kesulitan bahan baku terjadi ketika
pasokan kulit sapi menurun sehingga menyebabkan harga kulit
sapi naik. Pada kondisi ini pengusaha kerupuk mengalami
penurunan pasokan kulit sapi karena jumlah produksi kulit sapi
yang menurun tersebut lebih banyak dialihkan untuk konsumsi
sehari-hari secara langsung. Di pihak lain pengusaha tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
menaikkan harga sesuai dengan kenaikan harga bahan bakunya
karena tidak dapat mempengaruhi harga kerupuk rambak kulit
sapi di pasar. Hal inilah yang menyebabkan pengusaha
mengurangi jumlah produksinya.
Pada musim hujan terjadi penurunan jumlah produksi dan
penurunan mutu produk. Penurunan jumlah produksi
dikarenakan kurangnya sinar matahari yang menghambat proses
penjemuran. Meskipun pengeringan kerupuk dapat dilakukan
dengan oven (dryer), tetapi jumlah produk yang dihasilkan juga
sedikit sebab mutunya tidak sebagus dengan pengeringan dengan
sinar matahari. Sedikitnya sinar matahari pada musim hujan juga
menurunkan mutu kerupuk karena harus dijemur berhari-hari.
Kendala produksi di atas biasanya diantisipasi oleh
pengusaha dengan memproduksi dalam jumlah yang besar pada
musim kemarau untuk stok musim hujan, karena pada musim
hujan terjadi kenaikan harga kerupuk yang diakibatkan oleh
jumlah permintaan yang tidak bisa dipenuhi oleh produsen
seperti hari-hari biasanya.
2. Kendala dalam pemasaran
Kendala dalam pemasaran kerupuk rambak kulit sapi
adalah masalah harga. Harga kerupuk rambak kulit sapi per
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kilogramnya relatif lebih mahal dibandingkan jenis kerupuk lain
yang tidak memakai kulit sapi sebagai campuran.
3. Ketersedian Bahan Baku
Usaha kerupuk rambak kulit sapi didukung oleh
ketersedian bahan baku ikan. Sejauh ini, bahan baku terkadang
sulit untuk dipenuhi, dan kuantitasnya yang berfluktuasi. Dengan
demikian mengacu pada ketersedian bahan baku, keberlanjutan
usaha kerupuk rambak kulit sapi relatif dapat dijalankan. Selain
itu, usaha kerupuk rambak kulit sapi dapat dilakukan baik
dengan peralatan sederhana maupun dengan bantuan teknologi.
Oleh karena itu, usaha kerupuk rambak kulit sapi dapat
dilakukan dalam skala rumah tangga maupun industri.
Sedangkan untuk pasar kerupuk rambak kulit sapi masih terbuka
lebar, hal ini mengingat kerupuk merupakan makanan pelengkap
yang sangat digemari oleh masyarakat. Berdasarkan potensi
pasarnya, maka usaha pengolahan kerupuk rambak kulit sapi
memiliki prospek untuk dikembangkan.
Ditinjau dari aspek penentuan harga, teknologi, promosi ialah
dalam prospek perkembangan usaha kerupuk rambak kulit sapi
tergolong maju hal ini dibuktikan dengan hasil penjualan per bulan dari
mulai bulan Juni-Desember 2012 yang didapat tiap bulan mengalami
kenaikan, hal lain yang mendorong usaha ini adalah ketersediaan bahan
baku saat ini masih tergolong mudah didapat dan industri kecil ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku kulit sapi yang
berasal dari jawa timur..
5. Trend penjualan kerupuk rambak kulit sapi periode Juni-Desember
2012
Hasil penjualan kerupuk rambak kulit sapi selama sebulan di
desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dari
ketiga pabrik ialah sebagai berikut : Pabrik I dengan penjualan per
bulan dari bulan Juni hingga Desember yaitu 17.500.000 hingga
39.600.000 kerupuk rambak yang menghasilkan nilai trend menjadi -
52.500.000 hingga 118.800.000 dari hasil itu menunjukkan diagram
trend terjadi peningkatan secara berkala. Selanjutnya di Pabrik II
dengan penjualan per bulan selama periode bulan Juni hingga
Desember yaitu 16.200.000 hingga 31.680.000 rupiah yang
menghasilkan nilai trend menjadi 16.392.857,2 hingga 31.744.285,6
rupiah menghasilkan diagram trend terjadi peningkatan yang bertahap
setiap bulannya. Pada pabrik yang terakhir di Pabrik III menunjukkan
penjualan per bulan dari periode bulan Juni hingga Desember ialah
12.950.000 hingga 25.160.000 rupiah, setelah dilihat dengan hasil
trend menjadi 12.025.000 hingga 24.235.000 rupiah menunjukkan
bahwa terjadi kenaikan yang sedikit semi sedikit secara bertahap hasil
penjualan kerupuk rambak kulit sapi. Jadi secara keseluruhan ketiga
pabrik tersebut terjadi variasi peningkatan. Peningkatan hasil analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
trend disebabkan meningkatnya hasil penjualan kerupuk rambak per
bulan sehingga permintaan dari toko warung makan dan konsumen
tunggal yang setiap bulannya menginginkan pasokan kerupuk rambak
kulit sapi meningkat. Dengan jumlah penjualan yang makin
meningkat maka produksi kerupuk rambak kulit sapi memproduksi
jumlah kerupuk yang bertambah. Kenaikan yang signifikan ini dapat
disimpulkan bahwa produksi kerupuk rambak kulit sapi telah diminati
masyarakat karena rasa dan kualitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
1. Harga rata-rata kerupuk rambak kulit sapi kualitas medium di tingkat
produsen pada tahun 2012 di Desa Brontokan, Danurejo, Mertoyudan,
Magelang mencapai Rp70.000 sampai Rp74.000 per kilogram . Harga
kerupuk rambak kulit sapi ini cukup fluktuatif.
2. Teknologi yang digunakan untuk pembuatan kerupuk rambak kulit sapi
di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang
dilakukan menggunakan peralatan dengan teknologi tradisional.Ketiga
pabrik menggunakan teknologi yang sederhana yaitu dengan tungku
besar dan penggorengan yang masih dilakukan oleh karyawan produksi
kerupuk rambak dan belum menggunakan peralatan modern dengan
mesin.
3. Strategi promosi yang diterapkan untuk pembuatan Kerupuk rambak
kulit sapi di desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang menggunakan gaya marketing dari mulut ke mulut atau dapat
dikatakan gaya marketing yang bergerilya dari satu jiwa ke jiwa yang
lain, yang terus ditularkan kepada jiwa-jiwa yang lain tentang
kehebatan dan keunggulan dari produk yang ditawarkan. Pemasaran
dari mulut ke mulut atau word of mouth marketing, merupakan cara
pemasaran yang dinilai simpel dan murah, namun terbukti efektif. Gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
marketing ini sifatnya masih transparan dan tidak disertai dengan
penggunaan iklan ataupun pamflet dalam promosinya.
4. Penawaran kerupuk rambak kulit sapi relatif tinggi dengan konsumen
dari berbagai lapisan masyarakat. Usaha kerupuk rambak kulit sapi
mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan baik untuk
konsumen dalam negeri. Biasanya penawaran kerupuk rambak ini
banyak diminati oleh toko warung makan ataupun para konsumen
tunggal. Dan dari segi teknis, usaha kerupuk rambak kulit sapi sangat
mudah dan cepat diadopsi oleh masyarakat karena prosesnya sangat
sederhana.
5. Hasil analisis trend kerupuk rambak kulit sapi darilihat dari ketiga
pabrik yaaitu Yoga, Aneka dan Renyah ialah menunjukkan peningkatan
tiap bulanya dari periode bulan Juni hingga bulan Desember.
Peningkatan ini didapat dari diagram trend. Pabrik Yoga kenaikan
penjualan bulan Juni hingga Desember sebesar 17.767.857 sampai
39.689.285 rupiah kemudian pabrik Aneka kenaikan penjualan bulan
Juni hingga Desember sebesar 16.392.857 sampai 31.744.285 rupiah,
selanjutnya pabrik Renyah kenaikan penjualan produksi kerupuk
rambak bulan Juni hingga Desember sebesar 12.025.000 sampai
24.235.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
B. Saran
1. Untuk menjaga kelangsungan produksi dengan biaya yang relatif
rendah pengusaha kerupuk rambak kulit sapi perlu menjalin kerjasama
dengan pemasok bahan baku, terutama untuk kulit sapi yang jumlah
produsennya terbatas dengan harga yang fluktuatif.
2. Untuk meningkatkan jumlah penjualan perlu pemasaran yang baik,
pada usaha kerupuk rambak kulit sapi ini hubungan personal antara
produsen dengan penjual merupakan kunci untuk melebarkan jaringan
pemasaran.
3. Walaupun pemasaran dengan strategi dari mulut ke mulut dinilai
simpel dan murah serta efektif, bukan berarti tidak memiliki
kelemahan. Karena jika promosi dari mulut ke mulut (WOMM) yang
tidak terkontrol, dikhawatikran akan menimbulkan distorsi informasi
atau isu-isu tertentu yang dibangun oleh kompetitor yang dapat
merusak citra. Dengan demikian, pemilik kerupuk rambak kulit sapi di
desa Brontokan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang harus
meminimalisir resiko-resiko itu, antara lain dengan tetap menjaga
kualitas produk dan layanan, serta pentingnya membangun sebuah
komunitas yang kuat untuk menebarkan promosi dari mulut ke mulut
(WOMM).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
4. Memasuki abad tekologi informasi dan komunikasi sekarang ini
sangat dirasakan kebutuhan akan pentingnya peningkatan kualitas
teknologi. Melalui pemanfaatan teknologi kita dapat meningkatkan
kualitas baik bahan baku, produksi dan penjualan yaitu dengan cara
membuka lebar-lebar terhadap akses penggunaan teknologi, seperti
penggunaan internet dalam promosi penjualan. Teknologi informasi
diyakini memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien
terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia.
Sehingga akses pemilik usaha dari mulai pengumpulan bahan baku
sampai penjualan produknya dapat berjalan lancar dan cepat.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam hal ini peneliti hanya mampu menyajikan mengenai analisis
trend industri kerupuk rambak kulit sapi di Desa Brontokan kecamatan
Mertoyudan, Kabupataen Magelang periode Juni- Desember 2012.Dalam
penelitian ini sampel yang digunakan ialah pemilik usaha kerupuk rambak
kulit sapi. Data yang didapat langsung dari tempat penelitian sehingga
tidak ada data tambahan dari berbagai sumber apapun.Dalam penelitian ini
hanya menggambarkan tentang trend jumlah penjualan kerupuk rambak
kulit sapi. Metode yang digunakan untuk mengukur batasan variabel hanya
satu jenis saja yaitu metode kuadrat terkecil. Berbagai hal tersebut
tentunya menjadi keterbatasan peneliti, yang dapat menjadi saran bagi
peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang hal yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Edisi Keenam. Jakarta : Bina Aksara.
Brata. 2008. Ekonomi Perkembangan. Edisi Ketiga. Jakarta: LP3ES. Bekti Setiawati. 2006. Skripsi ekonomi, Fakultas ilmu sosial, Universitas Negeri Semarang. Ellul, J. 1986. Manusia dan Teknologi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius
(anggota IKAPI) Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Edisi Revisi. Yogyakarta:
Kanisius. Ghozali, Imam dan Castellan, N, John. 2002. Statistik Non-Parametrik.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Idriantoro, Nur dan bambang Supomo, 1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Kotler, Philip. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi keduabelas. Jakarta:
Erlangga. Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT.
Macana Jaya Cemerlang. Kuncoro, Mudrajat. 2007. Metode Kuantitatif. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
UPPSTIN YKPN Lestariadi. 2010. Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Penjualan terhadap Hasil
Penjualan. Semarang : Fakultas Ekonomi UNNES. Miarso. 2007. Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas. Nurbiyati, Titik dan Mahmud Machfoedz. 2005. Manajemen Pemasaran
Kontemporer. Yogyakarta : KAYON. Prasetyo, Bambang. 2008. Metode Kuantitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada. Simamora, Henry .2002. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salembah Empat. Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk penelitian : dilengkapi
perhitungan manual, Jakarta : Rajawali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Suparmoko, M. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Sumarsono, Sonny. 2007. Ekonomi Mikro : Teori dan Soal Latihan. Edisi
Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Swastha, Basu dan Irawan. 2001. Azas-azas Harga. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
Liberty. Tjiponi, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset. Umar, Husein, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta :
Gramedia Pustaka Walker, Boyd, Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan
Strategis dengan Menggunakan Orientasi Global. Edisi Kedua. Jilid Pertama. Jakarta : Erlangga.
Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Ekonisia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pabrik Yoga
Bulan Hasil Penjualan
(Y)
Bulan (X)
X.Y x2 Y’
Juni 17500.000 -3 -52.500.000 9 17.767.857,2
Juli 21.600.000 -2 -43.200.000 4 21.421.428,6
Agustus 25.200.000 -1 -25.200.000 1 25.075.000
September 28.800.000 0 0 0 28.728,571,4
Oktober 32.400.000 1 32.400.000 1 32.382.142,8
November 36.000.000 2 72.000.000 4 36.035.714,2
Desember 39.600.000 3 118.800.000 9 39.689.285,6
Pabrik Aneka
Bulan Hasil Penjualan
(Y)
Bulan (X)
X.Y x2 Y’
Juni 16.200.000 -3 -48.600.000 9 16.392.857,2
Juli 19.080.000 -2 -38.160.000 4 18.951.428,6
Agustus 21.600.000 -1 -21.600.000 1 21.510.000
September 24.120.000 0 0 0 24.068.571,4
Oktober 26.640.000 1 26.640.000 1 26.627.142,8
November 29.160.000 2 58..320.000 4 29.185.714,2
Desember 31.680.000 3 95.040.000 9 31.744.285,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pabrik Renyah
Bulan Hasil Penjualan
(Y)
Bulan (X)
X.Y x2 Y’
Juni 12.950.000 -3 -38.850.000 9 12.025.000
Juli 14.060.000 -2 -28.120.000 4 14.060.000
Agustus 15.540.000 -1 -15.540.000 1 16.095.000
September 17.390.000 0 0 0 18.130.000
Oktober 19.610.000 1 19.610.000 1 20.165.000
November 22.200.000 2 44.400.000 4 22.200.000
Desember 25.160.000 3 75.480.000 9 24.235.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas Responden
1. Nama Perusahaan :
2. Nama Pemilik :
3. Alamat Perusahaan :
4. Lama Berusaha sudah berapa tahun :
5. Usaha yang sedang dilakukan sebagai pekerjaan :
a. Pokok :
b. Sampingan :
6. Asal mula usaha :
a. Warisan dari Orang Tua :
b. Usaha sendiri dari awal :
7. Modal awal :
B. Daftar Pertanyaan untuk penentuan harga kerupuk rambak
No Pertanyaan Jumlah (dalam Rupiah)
1 Harga yang ditentukan per 1 kilogram Rp
2 Harga yang ditentukan per 1 kilogram Rp
3 Harga yang ditentukan per 1 kilogram Rp
C. Daftar Pertanyaan untuk teknologi
No Pertanyaan Jawaban
1 peralatan yang digunakan masih tradisional atau modern dalam memproduksi ?
2 Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih alat produksi?
D. Daftar Pertanyaan untuk promosi
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana promosi yang digunakan?
2 alasan memilih cara promosi tersebut?
3 Pada siapa promosi ditujukan?
E. Daftar Pertanyaan untuk Jumlah penjualan
No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa jumlah produksi kerupuk per bulan dalam kwintal?
2 Berapa laba yang diperoleh dalam sebulan?
F. Pertanyaan tambahan
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa saja hambatan yang dihadapi?
2 Alat transportasi yang digunakan untuk pemasaran?
3 Darimana asal produksi?
4 Jangkaauan daerah pemasaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL WAWANCARA
1. Identitas Pabrik “YOGA”
a. Nama Perusahaan : Yoga
b. Nama Pemilik : Pak Suprayitno
c. Alamat Perusahaan : Desa Brontokan, Danurejo,
Mertoyudan, Magelang
d. Lama Berusaha sudah berapa tahun : 16 tahun sejak tahun 1997
e. Usaha yang sedang dilakukan sebagai pekerjaan : Pokok
f. Asal mula usaha : Usaha sendiri dari awal
g. Modal awal : [email protected]
A. Penentuan harga kerupuk rambak
Per kilogram Rp 71.000
B. Daftar Pertanyaan untuk teknologi
No Pertanyaan Jawaban 1 peralatan yang digunakan masih tradisional atau
modern dalam memproduksi ? Tradisional
2 Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih alat produksi?
Karena masih memilih-milih kulit rambak yang tipis dan yang tebal sehingga menggunakan peralatan yang belum modern.
C. Daftar Pertanyaan untuk promosi
No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana strategi promosi yang digunakan? Melalui mulut ke mulut 2 alasan memilih cara promosi tersebut? Karena dengan promosi
antar penduduk setempat mejadi meluas dan awalnya memang sudah memiliki pelanggan
3 Pada siapa promosi ditujukan? Promosi dituju di di pasar tradisional dan warung makan,oleh-oleh
D. Daftar Pertanyaan untuk hasil penjualan
No Pertanyaan Jawaban 1 Berapa jumlah produksi kerupuk per bulan dalam
kwintal? 2500 kwintal
2 Berapa laba yang diperoleh dalam sebulan? Rp 5.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Pertanyaan tambahan
No Pertanyaan Jawaban 1 Apa saja hambatan yang dihadapi? Pada saat musim hujan
sebab kulit rambak yang dipotong-potong tidak bisa kering karena tidak ada panas jika menjemur
2 Alat transportasi yang digunakan untuk pemasaran?
Kendaraan pick-up
3 Darimana asal produksi? Jawa Timur 4 Jangkaauan daerah pemasaran? Kebumen,Salatiga,
Wonosobo
2. Identitas Pabrik”ANEKA”
a. Nama Perusahaan : Aneka
b. Nama Pemilik : Pak Hartanto
c. Alamat Perusahaan :Desa Brontkan, Danurejo,
Mertoyudan, Magelang
d. Lama Berusaha sudah berapa tahun : 3 tahun sejak tahun 2009
e. Usaha yang sedang dilakukan sebagai pekerjaan : Pokok
f. Asal mula usaha : Usaha sendiri dari awal
g. Modal awal : Rp 5.400.000
B. Penentuan harga kerupuk rambak
Harga per kilogram kerupuk rambak Rp 72.000
C. Daftar Pertanyaan untuk teknologi
No Pertanyaan Jawaban 1 peralatan yang digunakan masih tradisional atau
modern dalam memproduksi ? Tradisional
2 Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih alat produksi?
Karena masih memilih-milih kulit rambak yang tipis dan yang tebal sehingga menggunakan peralatan yang belum modern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Daftar Pertanyaan untuk promosi
No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana strategi promosi yang digunakan? Mulut ke mulut 2 alasan memilih cara promosi tersebut? Mulut ke mulut dari
penduduk dibuktikan akan banyak dikenal oleh kalangan luas dengan hal itu bisa menambah jarngan konsumen
3 Pada siapa promosi ditujukan? Pedagang grosir, warung makan dan pasar
E. Daftar Pertanyaan untuk hasil penjualan
No Pertanyaan Jawaban 1 Berapa jumlah produksi kerupuk per bulan dalam
kwintal? 2.600 Kwintal
2 Berapa laba yang diperoleh dalam sebulan? Rp 2.250
F. Pertanyaan tambahan
No Pertanyaan Jawaban 1 Apa saja hambatan yang dihadapi? Musim Penghujan,Lahan
penjemuran yang tidak terlalu luas
2 Alat transportasi yang digunakan untuk pemasaran?
Mobil box dan pick-up
3 Darimana asal produksi? Jawa Timur 4 Jangkaauan daerah pemasaran? Magelang, solo, Purworejo
3. Identitas Pabrik”ANEKA”
a. Nama Perusahaan : Renyah
b. Nama Pemilik : Ibu Susiawati
c. Alamat Perusahaan : Desa Brontokan, Danurejo,
Mertoyudan, Magelang
d. Lama Berusaha sudah berapa tahun : 7 tahun sejak 2005
e. Usaha yang sedang dilakukan sebagai pekerjaan : Pokok
f. Asal mula usaha : Usaha sendiri dari awal
g. Modal awal : Rp 1.300.000
B. Penentuan harga kerupuk rambak
Harga per kilogram kerupuk rambak Rp 74.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Daftar Pertanyaan untuk teknologi
No Pertanyaan Jawaban 1 peralatan yang digunakan masih tradisional atau
modern dalam memproduksi ? Tradisional
2 Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih alat produksi?
Karena masih memilih-milih kulit rambak yang tipis dan yang tebal sehingga menggunakan peralatan yang belum modern.
D. Daftar Pertanyaan untuk promosi
No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana strategi promosi yang digunakan? Mulut ke mulut 2 alasan memilih cara promosi tersebut? Mulut ke mulut dari
penduduk dibuktikan akan banyak dikenal oleh kalangan luas dengan hal itu bisa menambah jarngan konsumen
3 Pada siapa promosi ditujukan? warung makan dan pasar tradisional
E. Daftar Pertanyaan untuk hasil penjualan
No Pertanyaan Jawaban 1 Berapa jumlah produksi kerupuk per bulan dalam
kwintal? 1.700 Kwintal
2 Berapa laba yang diperoleh dalam sebulan? Rp 2.600.000
F. Pertanyaan tambahan
No Pertanyaan Jawaban 1 Apa saja hambatan yang dihadapi? Musim Penghujan,kadang
bahan baku kulit sapi telat datang
2 Alat transportasi yang digunakan untuk pemasaran?
Mobil Carry
3 Darimana asal produksi? Jawa Timur 4 Jangkaauan daerah pemasaran? Ambarawa, Kutoarjo,
Kebumen, Semarang, Magelang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI