Transcript
Page 1: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013
Page 2: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Peraturan Pemerintah RI No.32 thn. 1996Tentang Tenaga Kesehatan

Psl 2 :1. Tenaga kesehatan terdiri dari : a. Tenaga medis. b. Tenaga keperawatan. c. Tenaga kefarmasian. d. Tenaga kes masyarakat. e. Tenaga gizi. f. Tenaga keterapian fisik. g. Tenaga keteknisan medik.

Page 3: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

2. Tenaga medis meliputi dokter & dokter gigi.3. Tenaga keperawatan meliputi perawat

dan bidan.4. Tenaga kefarmasian meliputi : apoteker,

analis farmasi dan asisten apoteker.5. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi :

epidemiolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian.

(cont)

Page 4: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

(cont)

6. Tenaga gizi meliputi : nutrisionis dan dietisien.

7. Tenaga ketrampilan fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis, & terapi wicara.

8. Tenaga keteknisan medis meliputi : radiografer, radioterapis, teknisi gigi dll.

Page 5: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 5(1)Setiap orang mempunyai hak yang sama

dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.

(2)Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.

(3)Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.

Page 6: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 8Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.

Page 7: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 23(1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan layanan kesehatan(2) Kewenangan untuk menyelenggarakan layanan kesehatan dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki ijin dari pemerintah(4) Selama memberikan pelayanan kesehatan, dilarang mengutamakan kepentingan yang bernilai materi

Page 8: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 27(1) Tenaga kesehatan berhak mendapat imbalan

dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

(2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki.

Pasal 29Dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian dalam menjalankan profesinya, kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui mediasi.

Page 9: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 32(1) Dalam keadaan darurat, fasilitas

pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu.

(2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien dan / atau meminta uang muka

Page 10: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 56(1) Setiap orang berhak menerima atau

menolak sebagian atau seluruhnya tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap.

(2) Hak menerima atau menolak tidak berlaku pada:

a. Penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke masyarakat yang lebih luas.

b. Seseorang yang tidak sadarkan diric. Gangguan mental berat

Page 11: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 57(1) Setiap orang berhak atas rahasia kondisi

kesehatan pribadinya yang telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan.

(2) Ketentuan ini tidak berlaku dalam hal:a. Perintah undang-undangb. Perintah pengadilanc. Ijin yang bersangkutand. Kepentingan masyarakate. Kepentingan orang tersebut

Page 12: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 58(1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi

terhadap tenaga kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.

(2) Tuntutan ganti rugi tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tenaga penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan dalam keadaan darurat.

Page 13: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 71(1)Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat

secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan.

(2)Kesehatan reproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. saat sebelum hamil, hamil, melahirkan, dan sesudah melahirkan;

b. Pengaturan kehamilan, alat kontrasepsi, dan kesehatan seksual; dan

c. Kesehatan sistem reproduksi

Page 14: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 74(1)Setiap pelayanan kesehatan reproduksi yang

bersifat promotif, preventif, kuratif, dan/atau rehabilitatif, termasuk reproduksi dengan bantuan dilakukan secara aman dan sehat dengan memperhatikan aspek-aspek yang khas, khususnya reproduksi perempuan.

(2)Pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tidak bertentangan dengan nilai agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 15: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 126

(1)Upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu.

(2)Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

(3)Pemerintah menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas, alat dan obat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu secara aman, bermutu, dan terjangkau.

(4)Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan ibu diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Page 16: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 127

(1)Upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan ketentuan:

a. hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal;

b. dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu; dan

c. pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.

(2) Ketentuan mengenai persyaratan kehamilan di luar cara ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

Page 17: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 128(1)Setiap bayi berhak mendapatkan air susu

ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.

(2)Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.

(3)Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.

Page 18: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Rahasia Kedokteran : Segala sesuatu yang oleh pasien secara

sadar atau tidak disadari disampaikan kepada dokter dan segala sesuatu yang oleh dokter diketahui sewaktu merawat pasien

Rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang kesehatan seseorang yang diperoleh tenaga kesehatan pada waktu menjalankan pekerjaan atau profesinya

Page 19: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Dasar Timbulnya Hak Atas Rahasia Kedokteran

Hubungan dokter-pasien dalam transaksi terapeutik dalam suasana konfidential

Penyakit dianggap aib bagi penderita sehingga tidak perlu dipublikasikan kecuali dalam hal-hal tertentu

Menumbuhkan hak pasien tentang hak atas rahasia kedokteran

Page 20: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

RUANG LINGKUP RAHASIA KEDOKTERAN1.Rahasia kedokteran mencakup data dan

informasi mengenai :a. Identitas pasien.b. Kesehatan pasien : Hasil

anamnesis,pemeriksaan fisik,pemeriksaan penunjang,penegakan diagnosis, pengobatan dan/atau tindakan kedokteran

c. Hal lain yang berkenaan dengan pasien.

Page 21: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

2. Data dan informasi yang dimaksud dapat

bersumber dari pasien,keluarga pasien,pengantar pasien,surat keterangan konsultasi

atau rujukan.

Page 22: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Sampai Kapan Rahasia Kedokteran Bisa Dibuka

Sampai dokter tersebut meninggal dunia Sampai pasien menghendaki

untuk kepentingan pasien untuk kepentingan hukumuntuk kepentingan pribadi

Sampai keadaan-keadaan tertentudaya paksa ( KUHP ps. 48)Kepentingan hukumKepentingan per-UU-an (KUHP ps. 50)Perintah atasan ( KUHP ps. 51)

Page 23: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Dasar Hukum dan Etik Simpan Rahasia Kedokteran

Ps. 48 dan Ps 79 UU PK no. 29 tahun 2004 KUHP ps. 112, 322 KUH Perdata ps. 1365 – 1367 PerMenKes no.36 thn 2012 Tentang rahasia

kedokteran Sumpah Dokter Kode Etik Kedokteran Indonesia

Page 24: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Sanksi Terhadap Pembukaan Rahasia Kedokteran Sanksi hukum

Pidana : KUHP ps. 112, 322 Ps 79 UU PK

Perdata : KUH Perdata 1365 – 1367

Sanksi Moral : “Guilty Feeling” Sanksi Sosial : dijauhi oleh masyarakat Sanksi Administratif : Teguran lisan,teguran

tertulis, pencabutan

STR,pencabutan ijin praktek.

Page 25: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Yang Wajib Menyimpan Rahasia Kedokteran

Tenaga Kesehatan sesuai PP 32 / 1996 Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan Tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan

pelayanan kesehatan. Tenaga lain yang memiliki akses terhadap

data dan informasi kesehatan pasien. Badan hukum/korporasi dan/atau fasilitas

pelayanan kesehatan. Mahasiswa Kedokteran,Keperawatan,

Kebidanan, Kedokteran Gigi,Farmasi,Gizi. Pelajar perawat.

Page 26: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

KEWAJIBAN MENYIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN BERLAKU SELAMANYA WALAUPUN PASIEN TELAH MENINGGAL DUNIA

Page 27: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

PEMBUKAAN RAHASIA KEDOKTERAN DASAR HUKUM :1. Pasal 48 UU PK no. 29 tahun 20042. Pasal 5 PerMenKes no.36 thn 2012

Kepentingan kesehatan pasien Permintaan aparat penegak hukum Permintaan pasien sendiri Menjalankan Undang-undang

Page 28: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Permohonan untuk pembukaan rahasia kedokteran untuk memenuhi permintaan aparatur penegak hukum harus dilakukan secara tertulis.

Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran dilakukan atas dasar perintah pengadilan maka rekam medis seluruhnya dapat diberikan.

Page 29: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan umum dilakukan tanpa membuka identitas pasien.

Kepentingan umum yg dimaksud :a. Audit medis.b. Ancaman KLB /Wabah penyakit

menular.c. Penelitian kesehatan untuk

kepentingan negara.d. Pendidikan.e. Ancaman keselamatan orang lain

secara individu/masyarakat.

Page 30: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

HAK WAIVER

Hak dari pasien untuk tidak diberikan informasi berkaitan dengan keadaan penyakitnya

Page 31: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Macam-macam Rahasia :

1. Rahasia profesi / Pekerjaan2. Rahasia jabatan3. Rahasia Keilmuan

Page 32: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Hak Tolak Membuka Rahasia Kedokteran (Ver schoningsrecht) (KUHAP ps. 170)

Mereka yang diwajibkan menyimpan rahasia pekerjaan / jabatan dapat minta dibebaskan dari kewajiban memberikan keterangan sebagai saksi

Hak tolak tergantung pertimbangan hakim

Page 33: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Informed Consent / Persetujuan Tindakan Kedokteran Permenkes 290/Menkes/Per/III/2008 Pasal 45 UU No.29 Th. 2004 tentang

praktek kedokteran Pasal 56 UU 36/2009 tentang kesehatan Pasal 32 UU RS No. 44 Th. 2009 Pemberian ijin/persetujuan dari pasien

yang diberikan secara bebas, sadar, rasional setelah pasien menerima informasi yang lengkap dan dimengerti dari tenaga kesehatan yang bersangkutan.

Page 34: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Macam-macam Informed Consent Expressed Consent :

- lisan - tertulis

Implied Consent : - dalam keadaan normal - dalam keadaan emergency (presumed consent)

Page 35: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

REKAM MEDISDasar Hukum:• Permenkes 269/Menkes/Per/III/2008• Pasal 46 UUPK 29/2004• Pasal 53 UU RS No. 44 Th. 2009

Macam-macam Rekam Medis :• Rawat Jalan• Rawat Inap

RM Rawat Jalan :• Ax pasien• Pemeriksaan fisik• Pemeriksaan penunjang• Dx/Dx banding• Terapi• Tanda tangan dokter

Page 36: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

RM Rawat Inap :• Sama dengan RM Rawat Jalan• Informed consent• Lembar konsultasi• Lembar paramedis• Lembar pemeriksaan penunjang• Dx/dx banding• Terapi• Evaluasi• Resume• Tanda tangan dokter yang merawat

Page 37: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

KUH Perdata Pasal 1365

Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain mewajibkan orang yang bersalah tersebut mengganti kerugiannya.

Pasal 1366Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya tapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hatinya

Pasal 1367 Seorang tidak saja bertanggung jawab terhadap kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri, tapi juga untuk kerugian yang disebabkan perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya

Page 38: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 112 KUHP

Barangsiapa dengan sengaja mengumumkan, atau mengabarkan atau menyampaikan surat, kabar dan keterangan tentang sesuatu hal kepada negara asing, sedang diketahuinya, bahwa surat, kabar atau keterangan itu harus dirahasiakan karena kepentingan negara, maka ia dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun.

Page 39: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 322 KUHP

(1)Barangsiapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia, yang menurut jabatannya atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, ia diwajibkan menyimpannya, dihukum penjara lamanya sembilan bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 9000,-

(2)Perbuatan itu hanya dituntut atas pengaduan orang tersebut

Page 40: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

PERMENKES NO. HK.02.02/MENKES/149/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN Pasal 21. Bidan dapat menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan2. Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi fasilitas pelayanan kesehatan di luar praktek mandiri dan/atau praktik mandiri.3. Bidan yang menjalankan praktik mandiri berpendidikan minimal Diploma III (D III) kebidanan.

Page 41: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 31. Setiap bidan yang menjalankan praktek wajib memiliki SIPB2. Kewajiban memiliki SIPB dikecualikan bagi bidan yang menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan di luar praktik mandiri atau Bidan yang menjalankan tugas pemerintah sebagai Bidan Desa.

Page 42: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 41. SIPB sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.2. SIPB berlaku selama STR masih berlaku.

Page 43: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 51. Untuk memperoleh SIPB, bidan harus mengajukan permohonan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan melampirkan:a. Fotocopi STR yang masih berlaku dan dilegalisirb. Surat keterangan sehat fisik dari Dokter yang memiliki Surat Izin Praktik;c. Surat pernyataan memiliki tempat praktikd. Pasfoto berwarna terbaru ukuran 4x6 sebanyak 3 (tiga ) lembar; dane. Rekomendasi dari Organisasi Profesi2. Surat permohonan memperoleh SIPB 3. SIPB hanya diberikan untuk 1 (satu) tempat praktik.

Page 44: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 61. Bidan dalam menjalankan praktik mandiri harus memenuhi persyaratan meliputi tempat praktik dan peralatan untuk tindakan asuhan kebidanan

Page 45: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 7SIPB dinyatakan tidak berlaku karena:1. Tempat praktik tidak sesuai lagi dengan SIPB2. Masa berlakunya habis dan tidak diperpanjang3. Dicabut atas perintanh pengadilan4. Dicabut atas rekomendasi Organisasi Profesi5. Yang bersangkutan meninggal dunia

Page 46: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 8Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan meliputi:a. Pelayanan kebidananb. Pelayanan reproduksi perempuan; danc. Pelayanan kesehatan masyarakat

Page 47: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 91. Pelayanan kebidanan ditujukan kepada ibu dan bayi2. Pelayanan kebidanan kepada ibu diberikan pada masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas dan masa menyusui.3. Pelayanan kebidanan pada bayi diberikan pada bayi baru lahir normal sampai usia 28 (dua puluh delapan) hari

Page 48: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 10 1. Pelayanan kebidanan kepada ibu meliputi:a. Penyuluhan dan konselingb. Pemeriksaan fisikc. Pelayanan antenatal pada kehamilan normald. Pertolongan persalinan normale. Pelayanan ibu nifas normal

2. Pelayanan kebidanan kepada bayi meliputi:a. Pemeriksaan bayi baru lahirb. Perawatan tali pusatc. Perawatan bayid. Resusitasi pada bayi baru lahire. Pemberian imunisasi bayi dalam rangka menjalankan tugas pemerintah; danf. Pemberian penyuluhan

Page 49: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 11Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan berwenang untuk:a. Memberikan imunisasi dalam rangka menjalankan tugas pemerintahb. Bimbingan senam hamilc. Episiotomid. Penjahitan luka episiotomie. Kompresi bimanual dalam rangka kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan;f. Pencegahan anemig. Inisiasi menyusui dini dan promosi air susu ibu eksklusifh. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksiai. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk;j. Pemberian minum dengan sonde/pipetk. Pemberian obat bebas, uterotonika untuk postpartum dan manajemen aktif kala III;l. Pemberian surat keterangan kelahiranm. Pemberian surat keterangan hamil untuk keperluan cuti melahirkan

Page 50: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 12Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan, berwenang untuk;a. Memberikan alat kontrasepsi oral, suntikan dan alat kontrasepsi dalam rahim dalam rangka menjalankan tugas pemerintah, dan kondom;b. Memasang alat kontrasepsi dalam rahim di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dengan supervisi dokter;c. Memberikan penyuluhan/konseling pemilihan kontrasepsid. Melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah; dane. Memberikan konseling dan tindakan pencegahan kepada perempuan pada masa pranikah dan prahamil.

Page 51: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 13Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan, berwenang untuk:a. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dibidang kesehatan ibu dan bayi;b. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas; danc. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan Infeksi Menular Seksual (IMS), penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) serta penyakit lainnya.

Page 52: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 141. Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa seseorang/pasien dan tidak ada dokter di tempat kejadian, bidan dapat melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan.2. Bagi bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter, dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah dapat melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan.3. Daerah yang tidak memiliki dokter adalah kecamatan atau kelurahan/desa yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.4. Dalam hal daerah telah terdapat dokter, kewenangan bidan tidak berlaku

Page 53: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 181. Dalam menjalankan praktik, bidan berkewajiban untuk:a. Menghormati hak pasienb. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dengan tepat waktu.c. Menyimpan rahasia kedokteran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;d. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan;e. Meminta persetujuan tindakan kebidanan yang akan dilakukan;f. Melakukan pencatatan asuhan kebidanan secara sistematis;g. Mematuhi standar; danh. Melakukan pelaporan penyelenggaraan praktik kebidanan termasuk pelaporan kelahiran dan kematian.

2. Bidan dalam menjalankan praktik senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya.

Page 54: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 19Dalam melaksanakan praktik, bidan mempunyai hak:a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan praktik sepanjang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan;b. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari pasien dan/ atau keluarganya;c. Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan, standar profesi dan standar pelayanan; dand. Menerima imbalan jasa profesi.

Page 55: Peraturan Perundang-Undangan Tugas Fungsi Bidan 2013

Pasal 211. Dalam rangka melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan tindakan administratif kepada bidan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penyelenggaraan praktik dalam peraturan ini.2. Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:a. Teguran lisanb. Teguran tertulisc. Pencabutan SIPB untuk sementara paling lama 1 (satu) tahun; ataud. Pencabutan SIPB selamanya.