Transcript
Page 1: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN

SOSIAL EKONOMI NELAYAN

(Studi Kasus di Desa Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)

Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah

Oleh:

SIPAH HOERIL MALA

NIM : 14123541356

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM (PMI)

FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAKWAH (UAD)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

2016/1437H

Page 2: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

i

PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN

SOSIAL EKONOMI NELAYAN

(Studi Kasus di Desa Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)

Fakultas Ushuludin Adab Dakwah

SIPAH HOERIL MALA

NIM : 14123541356

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM (PMI)

FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAKWAH (UAD)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

2016/1437H

Page 3: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

ii

Page 4: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

iii

Page 5: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

iv

Page 6: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

v

Page 7: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Aku persembahkan karya sederhana ini untuk orang yang sangat ku

sayangi dan cintai seluruh jiwa ragaku. Orang yang selalu menyayangiku

seumur hidupku. Orang yang selalu sabar menghadapi segala tingkahku.

Orang yang selalu mendoakan untuk kebaikanku dalam setiap sujudnya,

tanpa harus aku pinta sekalipun. Orang yang selalu melindungiku,

membimbingku, mengajariku, dan selalu mengerti keadaan dan

perasaanku tanpa perlu aku beri tahu.

Untuk orang tuaku, ibuku tersayang Ibu Fathanah dan ayahku terhebat

Bapak Sadili yang selalu mendukungku dalam setiap langkahku.

Ibuku, wanita yang sangat tegar, kuat, dan sabar dalam menghadapi

kesulitan apapun. Bahkan, pantang menyerah menghadapi badai apapun

yang menimpa anak-anaknya dan suaminya. Engkaulah pelindungku dan

kekuatanku di dunia ini. Skripsi ini salah satu bukti kekuatan dan

kesabarannya menuruti keinginan dan kehendakku.

Ayahku, sosok lelaki yang kuat dan pantang menyerah menghadapi

segala kesulitan apapun jenis masalahnya. Keberaniannya mengahadapi

segala tantangan apapun patut untuk dihargai setinggi-tingginya.

Engkaulah penopang hidupku. Tanpamu, aku tak mungkin bisa

menyelesaikan pendidikanku hingga perguruan tinggi.

Terima kasih pula kepada kakakku tersayang yang selalu bersamaku dan

menjagaku sejak kecil hingga saat ini. Ahmad Hayat Fathuroji yang

sudah menyelesaikan studinya di Universitas Paramadina dengan gelar

sajana ushuludin.

Terima kasih pula untuk semua adik-adiku yang ku sayangi, Mahmud,

Supiyati, dan Zaenal Umri.

Ya Allah, Terima kasih Engkau telah memberiku kemampuan dan

kekuatan, sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik dan tepat

waktu. Alhamdulillah wa laa ilaha illallah waallahu akbar.

Page 8: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

vii

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Sipah Hoeril Mala, lahir di Kuningan

tanggal 23 Maret 1994. Penulis anak kedua dari lima bersaudara, putri

dari Bapak Sadili dan Ibu Fathanah. Beralamat di Desa Sampora, RT

12/RW 04 Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Adapun riwayat pendidikan yang pernah penulis tempuh adalah :

1. Sekolah Dasar Negeri 1 Sampora di Desa Sampora pada tahun 2000-2006.

2. Madrasah Tsanawiyah di Boarding School Al-Mutawally MA pada tahun 2006-

2009.

3. Madrasah Aliyah di Boarding School Al-Mutawally MA pada tahun 2009-2012.

4. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon Fakultas Ushuluddin

Adab Dakwah Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, tahun 2012-2016.

Selain itu, selama menjadi mahasiswa penulis juga aktif di berbagai organisasi kampus,

diantaranya:

1. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)

sebagai sekertaris umum pada periode 2013-2014.

2. Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuludin Adab Dakwah pada periode 2013-

2014.

3. Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuludin Adab Dakwah pada

periode 2014-2015.

Selain aktif dalam organisasi kampus, selama menjadi mahasiswa, penulis juga aktif dalam

kegiatan sosial diantaranya menjadi duta sosial anak jalanan yang bina oleh dinas sosial

kota Cirebon, menjadi relawan di sekolah alternatif yang ada di Desa Citemu Kecamatan

Mundu Kabupaten Cirebon yang bernama Sekolah Bahari Citemu (SBC), dan terlibat

dalam kegiatan rumah zakat kota Cirebon.

Motto:

Page 9: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

viii

Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

ABSTRAK

Sipah Hoeril Mala. NIM: 14123541356, “Peran Dan Dinamika Kelompok Dalam

Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan (Studi Kasus di Desa Citemu Kecamatan Mundu

Kabupaten Cirebon)”.

Masyarakat pesisir terbentuk oleh kelompok-kelompok sosial yang beragam, salah

satunya adalah kelompok nelayan. Kelompok nelayan merupakan kumpulan nelayan yang

didasarkan atas kesamaan, keserasian satu lingkungan sosial budaya untuk mencapai

tujuan yang sama. Keberadaan kelompok sosial nelayan di tengah-tengah masyarakat

memiliki peranan dan dinamika kelompok. Penelitian ini mengambil setting studi di Desa

Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini adalah bagaimana peran dan dinamika kelompok sosial nelayan dalam

kehidupan sosial-ekonomi masyarakat nelayan?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan peran dan dinamika

kelompok sosial nelayan dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat nelayan. Untuk

mengidentifikasi masalah tersebut, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode obervasi atau pengamatan langsung ke lapangan, wawancara

mendalam, dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data model Miles

dan Huberman yang terdiri atas data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification. Validasi data menggunakan triangulasi dan member checking.

Triangulasi adalah proses penguatan bukti dari individu-individu yang berbeda, jenis data,

dalam deskripsi dan tema-tema dalam penelitian kualitatif. Member checking adalah suatu

proses dimana peneliti menanyakan pada seorang atau lebih partisipan dalam studi untuk

mengecek keakuratan dari keterangan tersebut.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kelompok sosial nelayan di Desa Citemu

terdiri atas kelompok laut, kelompok darat, dan kelompok budaya nadran. Kelompok sosial

nelayan Desa Citemu memiliki peran diantaranya pertama, kelompok sosial nelayan

sebagai wadah untuk mendapatkan akses daya dukung alat bagi masyarakat untuk

mendukung segala aktivitas nelayan seperti alat tangkap melaut, pengadaan alat bengkel

perahu, alat pemecah ombak, pembuatan alat penarik perahu, pengerasan jalan menuju

laut, dan sebagainya. Kedua, kelompok nelayan sebagai media untuk beraktualisasi diri

seperti pada acara nadran yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi

dalam acara tersebut. Ketiga, peran kelompok sosial nelayan sebagai wadah untuk

mencapai tujuan yang diharapkan oleh warga masyarakat. Keempat, peran kelompok sosial

nelayan sebagai media untuk memperoleh akses kekuasaan terhadap pemerintah ataupun

perusahaan. Dinamika kelompok sosial nelayan terjadi pada upaya mereka dalam

mendapatkan akses ekonomi, akses kekuasaan terhadap program PDPT dan PLTU,

kontestasi kelompok dalam arena budaya dan agama.

Kata kunci: Dinamika, Kelompok, Nelayan, Peran, Sosial

Page 10: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun melalui beberapa

perbaikan dan proses yang panjang. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan orang-orang yang

mengikuti ajarannya.

Keberhasilan dan selesainya skripsi ini tidak terlepas dari segala hambatan dan

kesulitan yang penulis hadapi. Penulis juga berterima kasih kepada mereka yang

memberikan dukungan, bantuan, dan bimbingannya. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sumanta, M.Ag. selaku Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

2. Dr. Hazam, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ushuludin Adab Dakwah IAIN Syekh

Nurjati Cirebon,

3. Fuad Faizi, MA. Selaku Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

4. Bapak A. Syatori, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam (PMI) IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

5. Bapak A. Syatori, M.Si. selaku dosen pembimbing I.

6. Rosita Tandos, M.Com.Dev. selaku dosen pembimbing II.

7. Kepada Kedua Orang Tuaku yang telah memberikan bantuan segalanya untukku.

8. Seluruh Dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah banyak berperan dalam memberikan pembelajaran kepada

penulis.

9. Segenap Staf Akademik Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Syekh

Nurjati Cirebon.

10. Sahabat-sahabatku di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam yang tak akan

terlupakan.

11. Seluruh mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Semoga hasil skripsi ini menjadi bermanfaat untuk semua pihak khususnya jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam. Dan jika ditemukan kesalahan dan kekurangan

diharapkan sekali saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis

juga memohon maaf apabila terdapat banyak hal yang kurang berkenan di hati.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Cirebon, 13 Juni 2016

Page 11: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

x

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN ...................................................................................................... ii

NOTA DINAS .......................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. iv

PENGESAHAN ...................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP.................................................................................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

E. Signifikansi Penelitian ............................................................................ 6

BAB II KAJIAN LITERATUR DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kajian Literatur ....................................................................................... 8

B. Kerangka Konseptual .............................................................................. 11

1. Konsep Peran Kelompok Sosial ......................................................... 11

2. Konsep Kelompok Nelayan ............................................................... 15

3. Konsep Masyarakat Nelayan ............................................................. 20

4. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat ........................................... 24

5. Paradigma Teori Kelompok Kecil .................................................... 27

6. Skema Kerangka Konseptual ............................................................ 28

BAB III METODOLOGI PENELITAN

Page 12: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

xi

A. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 30

B. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 31

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 33

D. Informan Penelitian ............................................................................... 33

E. Metode Analisis ...................................................................................... 36

F. Validasi Data ......................................................................................... 38

G. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................. 38

BAB IV Potret Kehidupan Masyarakat Nelayan Citemu

A. Ruang Sosial Nelayan .............................................................................. 40

B. Kehidupan Masyarakat nelayan............................................................... 42

C. Ekonomi Lokal Nelayan Citemu ............................................................. 48

D. Proses Produksi dan Distribusi Nelayan .................................................. 49

E. Peranan Istri dan Anak Nelayan ............................................................. 53

F. Kondisi Kemiskinan Nelayan Citemu .................................................... 58

BAB V Keberagaman Kelompok Sosial Nelayan Citemu

A. Kategorisasi Kelompok Sosial Nelayan .................................................. 64

1. Kelompok Laut ................................................................................. 66

2. Kelompok Darat ............................................................................... 70

3. Kelompok Laut dan darat ................................................................. 73

B. Latar Belakang Pembentukan Kelompok Nelayan .................................. 75

C. Latar Belakang Sosial Ekonomi Kelompok Nelayan .............................. 81

BAB VI Pergulatan Kelompok Sosial Nelayan dalam Medan Persaingan

A. Optimalisasi Kelompok Nelayan dalam Akses Ekonomi ........................ 88

B. Akses Kekuasaan Kelompok Nelayan ..................................................... 91

1. Kekuasaan Kelompok Nelayan dalam Program PDPT ..................... 92

2. Kekuasaan Kelompok Nelayan terhadap PLTU ................................ 95

C. Kontestasi Kelompok Nelayan dalam Arena Nadran .............................. 97

D. Kiprah Kelompok Nelayan Kehidupan Bermasyarakat .......................... 101

E. Analisis Peran dan Dinamika Kelompok Sosial Nelayan ....................... 106

F. Kelompok Nelayan Alami ....................................................................... 113

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 117

B. Rekomendasi .......................................................................................... 119

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 121

Page 13: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 01: Daftar Informan Penelitian ........................................................................ 35

Tabel 02: Daftar Harga Beli Perahu ......................................................................... 51

Tabel 03: Daftar Harga Alat Tangkap. ...................................................................... 51

Tabel 04: Alur Disrtibusi Hasil Tangkapan Nelayan ............................................... 52

Tabel 05 Stuktur Kelompok Kerupuk Rajungan ...................................................... 55

Tabel 06: Kategorisasi Kelompok Sosial Nelayan ................................................... 65

Tabel 07: Kelompok Nelayan di Desa Citemu ......................................................... 68

Tabel 08: Kelompok Masyarakat Pesisir .................................................................. 69

Tabel 09: Struktur Kepanitiaan Nadran 2014-2015 .................................................. 75

Tabel 10: Dinamika Kelompok Sosial Nelayan ........................................................ 112

Page 14: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 01: Skema Kerangka Konseptual ........................................................... 29

Gambar 02: Wadong/Bubu ................................................................................... 44

Gambar 03: Garok ................................................................................................ 44

Gambar 04: Jaring ................................................................................................ 44

Gambar 05: Rajungan Brangkas ........................................................................... 49

Gambar 06: Rajungan Daging ............................................................................. 49

Page 15: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum, kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan atau masyarakat

pesisir di berbagai kawasan ditandai oleh beberapa ciri, seperti kemiskinan,

keterbelakangan sosial-budaya, dan lemahnya fungsi kelembagaan sosial seperti

Kelompok Usaha Bersama (KUB), Lembaga Keuangan Mikro (LKM), atau kapasitas

berorganisasi masyarakat (Kusnadi, 2006). Beberapa hasil studi tentang masyarakat

nelayan memberikan gambaran bahwa masyarakat nelayan identik dengan kemiskinan

dan keterbelakangan, di tengah besarnya potensi perikanan yang dimiliki wilayah

pesisir, yang seharusnya dapat dikelola untuk mensejahterakan masyarakat pesisir.

Permasalahan kemiskinan yang terjadi di wilayah pesisir disebabkan oleh faktor-faktor

kompleks yang saling terkait, di antaranya para nelayan bukan saja harus berhadapan

dengan ketidakpastian pendapatan dan tekanan musim paceklik ikan, tetapi mereka

juga dihadapkan pada permasalahan sistem dan struktur ekonomi mengikat yang

membuat mereka terbelenggu dalam kemiskinan.

Masyarakat nelayan di Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon

menghadapi permasalahan kemiskinan serupa di atas. Masalah kemiskinan yang

terjadi pada masyarakat nelayan Citemu selain disebabkan oleh faktor alam dan cuaca,

mereka pun dihadapkan pada permasalahan sistem dan struktur ekonomi yang

menindas karena para pemilik modal atau tengkulak mengeksploitasi1 hasil tangkapan

para nelayan. Tengkulak mengklaim punya hak sebagai penjual ikan dari nelayan

yang meminjam uang kepadanya. Harga penjualan ikan pun ditentukan oleh tengkulak

dengan harga yang lebih rendah daripada harga pasar.

Berdasarkan penelitian dan pengamatan di lapangan, kesulitan-kesulitan yang

dihadapi oleh nelayan Desa Citemu adalah kekurangan modal untuk melaut maupun

untuk kebutuhan sehari-hari. Akibatnya para nelayan meminjam modal kepada para

pemilik modal yang kemudian menjadi tengkulak sang nelayan tersebut. Permasalahan

kekurangan modal inilah yang menjadi awal terbentuknya suatu sistem monopoli2

tengkulak kepada nelayan. Selain itu, nelayan Desa Citemu pun kurang mendapatkan

1 Eksploitasi (dalam KBBI) adalah pemanfaatan untuk keuntungan sendiri; pemerasan (tenaga orang)

2 Monopoli (dalam KBBI) adalah situasi yg pengadaan barang dagangannya tertentu (di pasar lokal atau

nasional) sekurang-kurangnya sepertiganya dikuasai oleh satu orang atau satu kelompok, sehingga harganya

dapat dikendalikan

Page 16: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

2

akses pendistribusian hasil tangkapan. Hal ini pun menjadi kendala para nelayan untuk

meningkatkan perekonomian mereka. Mereka hanya mengetahui bahwa penjualan

hasil tangkapan disetorkan kepada tangkulak dan bos besar atau yang disebut dengan

suplayer. Ketiadaan akses pasar yang mereka dapatkan membuat mereka pun menjadi

tergantung kepada tengkulak yakni dengan hanya menjual hasil tangkapannya kepada

tengkulak.

Kemiskinan dan kesulitan-kesulitan hidup lainnya yang dihadapi oleh nelayan

merupakan peristiwa sosial ekonomi yang selalu berulang setiap tahun atau bahkan

sepanjang tahun menimpa rumah tangga nelayan. Di samping persoalan lingkungan

pesisir dan laut, kemiskinan nelayan merupakan isu besar yang terjadi karena faktor-

faktor yang kompleks (Kusnadi, 2002: 4-12). Melihat kemiskinan di wilayah pesisir,

pemerintah pun melakukan berbagai program pemberdayaan untuk masyarakat pesisir

agar masyarakat pesisir bisa lebih sejahtera dan terbebas dari kemiskinan, baik

melalui pemberian bantuan peralatan tangkap, kemudahan akses permodalan, maupun

melalui program pemberdayaan lainnya. Beberapa program yang telah dilakukan

pemerintah di antaranya Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

(PEMP), Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT), Program

Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP) dan lain sebagainya.

Pada dasarnya, pemberdayaan masyarakat nelayan bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan sosial budaya dan ekonomi masyarakat pesisir. Untuk

mencapai tujuan ini diperlukan dukungan kualitas sumber daya manusia (SDM),

kapasitas, dan fungsi kelembagaan sosial ekonomi yang optimal dalam kehidupan

warga serta tingkat partisipasi politik warga yang tinggi (Kusnadi, 2007: 21). Kegiatan

pemberdayaan berbasis kelembagaan sosial ekonomi dan kerakyatan memiliki tujuan

untuk memperkuat eksistensi kelembagaan atau organisasi sosial-ekonomi. Organisasi

sosial ini akan mampu memainkan peranan strategis untuk menampung aspirasi

pembangunan dari masyarakat, mengelola aspirasi tersebut, serta merumuskan dan

memutuskan program-program pembangunan wilayah ke depan. Dengan adanya

organisasi sosial, seluruh potensi sumber daya sosial budaya dan ekonomi masyarakat

dapat dihimpun, dikelola, dan diberdayagunakan secara efektif untuk mendukung

pemberdayaan masyarakat (Kusnadi, 2007: 26).

Masyarakat Desa Citemu memiliki kelembagaan sosial berupa kelompok

nelayan, kelompok masyarakat pesisir (KMP), dan kelompok nadran. Kelompok

Page 17: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

3

nelayan adalah kumpulan nelayan yang didasarkan atas kesamaan, keserasian satu

lingkungan sosial budaya untuk mencapai tujuan yang sama. Kelompok masyarakat

pesisir (KMP) adalah kelompok masyarakat terpilih, baik laki-laki maupun perempuan yang

memperoleh dana ekonomi produktif masyarakat untuk melaksanakan dan mengembangkan

usaha. KMP tersebut dibentuk atas dasar program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh

(PDPT). Kelompok nadran adalah sebuah kelompok budaya yang mengatur acara

nadran. Kelompok nadran memiliki peran sentral dalam ritual adat istiadat masyarakat

nelayan.

Keberadaan kelompok-kelompok tersebut dapat dimaksimalkan peranannya

untuk melakukan pemberdayaan serta dapat menanggulangi dan mengurangi

kesulitan-kesulitan yang dihadapi nelayan. Terbentuknya kelompok nelayan dapat

memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian masyarakat nelayan, dengan

mengembangkan usaha kelembagaan sosial yang ada, sehingga masyarakat memiliki

kemampuan mengelola potensi sumber daya ekonomi pesisir secara optimal dan

berkelanjutan.

Melihat studi penelitian yang dilakukan oleh Dikrurahman3 dan Tubagus Furqon

Sofhani4 mengenai kondisi kelompok nelayan di Pulau Temoyong, Kecamatan

Bulang, Kota Batam menunjukan bahwa kondisi kelompok nelayan di Pulau

Temoyong mengalami perkembangan yang baik akibat dari pemberdayaan kelompok-

kelompok nelayan. Semua kelompok nelayan telah memiliki peralatan tangkap sendiri,

seperti perahu, jaring, dan jenis alat tangkap lainnya. Serta semua kelompok nelayan

telah memiliki tabungan kelompok yang cenderung semakin meningkat. Selain itu,

kegiatan lain pun sudah mulai dilakukan, seperti membuat, menyediakan, dan menjual

sarana peralatan tangkap. Kelompok nelayan di Pulau Temoyong pun sudah

melakukan kemitraan dengan pihak lain di luar kelompok, seperti dengan pemerintah

dan kelompok lainnya. Secara umum, keadaan kelompok nelayan Pulau Temoyong

saat ini lebih baik dibandingkan sebelum berkelompok atau pada saat awal bergabung

dengan kelompok. Kondisi yang menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan

masyarakat nelayan melalui pengembangan kelompok nelayan di Pulau Temoyong

telah mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan.

3 Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

(SAPPK), ITB 4 Kelompok Keahlian Perencanaan Wilayah dan Perdesaan, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan

Pengembangan Kebijakan, ITB

Page 18: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

4

Sementara itu, kelompok-kelompok nelayan yang ada di Desa Citemu tidak

semua kelompok nelayan mampu mengembangkan usaha dan kegiatannya, bahkan ada

beberapa yang tidak mampu mempertahankan keberadaan kelompoknya itu.

Munculnya kelompok-kelompok sosial nelayan di Desa Citemu untuk menopang

kehidupan sosial-ekonomi nelayan. Terdapat satu kelompok nelayan di Desa Citemu

yang terbentuk untuk kepentingan lingkungan mangrove yakni kelompok nelayan

Segara Biru.

Kelompok nelayan Segara Biru merupakan sebuah kelompok yang terbentuk

atas inisiatif lima tokoh nelayan yang berharap nelayan yang ada di Desa Citemu bisa

bersatu dan tergabung dalam sebuah kelompok.5 Pada awal terbentuknya kelompok

nelayan ini, tujuan, peran dan kegiatannya masih serabutan, tidak terfokus pada satu

tujuan melainkan semua sektor yang ketika ada pekerjaan maka dikerjakan bersama.

Namun, lambat laun tujuan kelompok nelayan saat ini adalah untuk kepentingan

lingkungan yakni untuk menjadikan Desa Citemu ini bisa memiliki hutan mangrove

agar bisa menyeimbangkan kondisi alam. Oleh karena itu, kelompok nelayan Segara

Biru ini merupakan kelompok nelayan berbasis kepentingan pelestarian lingkungan.

Pada awalnya nelayan yang tergabung dalam kelompok ini berjumlah 127

nelayan. Namun, seiring berjalannya waktu anggota kelompok nelayan ini berkurang

hanya 15 orang saja.6 Setelah itu, mulailah muncul kelompok-kelompok nelayan

lainnya seperti kelompok Makmur Jaya, Laut Jaya, dan Putra Bahari. Sebagian besar

kelompok-kelompok bentukan pemerintah tersebut dibentuk hanya untuk program,

sehingga kegiatan kelompok pun tidak ada selain kegiatan program-program dari

pemerintah atau instansi lain.7

Dalam perspektif antropologis yang didasarkan pada realitas sosial bahwa

masyarakat nelayan memiliki pola kebudayaan yang berbeda dari masyarakat lain

sebagai hasil dari interaksi mereka dengan lingkungan serta sumber daya yang ada di

dalamnya. Pola kebudayaan itu menjadi kerangka berfikir atau referensi perilaku

masyarakat nelayan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Modal budaya yang

dimiliki oleh masyarakat nelayan pun cukup besar, seperti etos kerja yang tinggi,

5 Lima orang tersebut yakni Pak Angga, Pak Carwita, Pak Dara, Pak Warna, dan Pak Ronda.

6 Wawancara dengan Pak Dara tanggal 16 Februari 2016, Pak Dulhanda dan Pak Wastara tanggal 10 Februari

2016. 7 Wawancara dengan Pak Wanda pada tanggal 20 Mei 2015, dan Pak Angga tanggal 6 Mei 2015.

Page 19: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

5

kemandirian, dan kemampuan beradaptasi untuk menyikapi kesulitan ekonomi.

Masyarakat nelayan Citemu pun selalu bekerja keras, termasuk beralih profesi pada

musim paceklik, demi untuk menghidupi keluarganya. Etos kerja dan kemampuan

mereka dalam menyikapi kesulitan-kesulitan ekonomi, merupakan strategi bertahan

nelayan Citemu yang menjadi penunjang untuk mempertahankan kehidupan mereka.

Selain itu, faktor budaya yang menjadi penghambatnya adalah kurangnya jiwa gotong

royong mereka terhadap lingkungan sekitar yang menjadikan mereka bersikap

individualis, hanya memfokuskan diri untuk berkerja menafkahi keluarga.

Keberadaan kelompok-kelompok nelayan di Desa Citemu ini membuat peneliti

tertarik untuk mengetahui bagaimana peran kelompok-kelompok nelayan tersebut

dalam menghadapi permasalahan kehidupan nelayan serta bagaimana dinamika

kelompok sosial nelayan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan.

Melihat kelompok nelayan di Pulau Temoyong pun telah mampu memberdayakan

masyarakat nelayan melalui upaya pemberdayaan kelompok nelayan yang ada di

Temoyong. Lalu kelompok-kelompok sosial nelayan di Desa Citemu bagaimana peran

dan dinamikanya dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan Desa Citemu.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

memformulasikan permasalahan dalam sebuah judul “Peran dan Dinamika Kelompok

dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan” studi kasus di Desa Citemu Kecamatan

Mundu Kabupaten Cirebon.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran dan dinamika kelompok sosial

nelayan dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat nelayan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menggambarkan bagaimana peran dan dinamika kelompok sosial

nelayan dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat nelayan di Desa Citemu

Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.

Page 20: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan berdaya guna sebagai berikut.

1. Secara akademis, hasil penelitian ini berguna bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, terutama dalam studi pengembangan wilayah pesisir.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi

segenap penyelenggara (pemerintahan) terkait dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat pesisir.

3. Hasil penelitian ini juga berguna bagi para peneliti yang berminat pada kajian

sejenis.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman

peran dan pengaruh kelompok nelayan Desa Citemu, yang kemudian bisa

ditindaklanjuti dengan suatu proses pengembangan atau pemberdayaan

masyarakat.

E. Signifikansi Penelitian

Melihat kenyataan bahwa masyarakat nelayan hidup dalam kemiskinan dan

persoalan-persoalan hidup yang sangat kompleks maka selain melalui program-

program pemberdayaan masyarakat nelayan perlu adanya penguatan kelembagaan

sosial-ekonomi seperti kelompok nelayan, kelompok usaha bersama (KUB), atau

lembaga sosial-ekonomi lainnya. Keberadaan kelompok-kelompok tersebut

diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi nelayan selama

ini. Organisasi kelompok nelayan yang tangguh dapat menjadi kekuatan masyarakat

nelayan untuk mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan.

Selain itu, adanya kelompok nelayan juga dapat menanggulangi dan mengurangi

persoalan-persoalan yang dihadapi nelayan sehingga bisa terbebas dari kemiskinan

yang berkepanjangan.

Konsep kegiatan kolektif dalam komunitas nelayan lebih menarik dibandingkan

secara individu. Salah satu alasannya adalah adanya manfaat berupa terciptanya

infrastruktur sosial dan kesepakatan bersama yang lebih baik dalam mengatasi

benturan sosial ekonomi yang sering terjadi di wilayah pesisir. Mengingat pentingnya

peran kelompok nelayan dan semakin gencarnya strategi pembangunan wilayah pesisir

melalui program-program pemberdayaan masyarakat nelayan. Maka perlu adanya

Page 21: PERAN DAN DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

7

penelitian yang mengkaji peran kelompok nelayan terhadap kehidupan sosial ekonomi

masyarakat nelayan.

Studi kelompok nelayan yang telah dilakukan oleh kajian terdahulu, seperti

dalam skripsi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah IAIN

Sunan Ampel Surabaya yang telah dilakukan oleh Achmad Eko Wahyudi dengan

judul penelitiannya adalah “Pemberdayaan masyarakat nelayan oleh kelompok

nelayan di Desa Palang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban”. Hasil dari penelitian

tersebut hanya menjelaskan bahwa kelompok nelayan mampu mengembangkan

simpan pinjam GPS (Global Positioning System) dari bantuan pemerintah, yang

semula hanya berjumlah 5 GPS hingga semakin bertambah banyak dan dapat

digunakan oleh semua juragan. Penelitian tersebut tidak menjelaskan bagaimana

dinamika aspek-aspek penguatan kelompok nelayan sehingga bisa diberdayakan

dengan hanya melalui GPS.

Studi ini berusaha untuk mengkaji peran kelompok nelayan dengan aspek-aspek

pengembangan dan penguatan kelompok nelayan, dan dinamikanya dalam kehidupan

sosial ekonomi nelayan. Oleh karena itu, kajian mengenai kelompok nelayan,

khususnya nelayan di Desa Citemu menjadi sangat urgen dan signifikan untuk

dilakukan. Penelitian ini tidak hanya mengkaji peranan kelompok nelayan, tetapi lebih

penting lagi adalah menganalisis dinamika kelompok nelayan terhadap sosial ekonomi

masyarakat nelayan.


Recommended