Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�PETA PANDUAN (Road Map)

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

PETA PANDUAN (Road Map)

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR

Tahun 2010 - 2014

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN2009

Buku I

Page 2: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 3: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2010-2014 di bidang perekonomian menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 %, tingkat pengangguran menjadi berkisar 5 - 6%, tingkat kemiskinan diharapkan menjadi 8 -10%, dan diperlukan investasi sekitar Rp. 2.000 triliun tiap tahun. Untuk itu, sektor industri diharapkan menjadi penggerak utama (prime mover) mampu berkontribusi lebih dari 26% terhadap PDB pada tahun 2014, dan mampu tumbuh minimal 1,5% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi.

Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai negara industri yang tangguh pada tahun 2025, menghadapi tantangan dan kendala yang ada, serta merevitalisasi industri nasional, maka telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 28 tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional.

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT telah tersusun 35 Road Map (peta panduan) pengembangan klaster industri prioritas untuk periode 5 (lima) tahun ke depan (2010-2014) sebagai penjabaran Perpres 28/2008, yang disajikan dalam 6 (enam) buku, yaitu:

1. Buku I, Kelompok Klaster Industri Basis Industri Manufaktur (8 Klaster indutri), yaitu: 1) Klaster Industri Baja, 2) Klaster Industri Semen, 3) Klaster Industri Petrokimia, 4) Klaster Industri Keramik, 5) Klaster Industri Mesin Listrik & Peralatan Listrik, 6) Klaster Industri Mesin Peralatan Umum, 7) Klaster Industri Tekstil dan Produk Tekstil, 8) Klaster Industri Alas Kaki.

Page 4: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�vPETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

2. Buku II, Kelompok Klaster Industri Berbasis Agro (12 Klaster Industri), yaitu: 1) Klaster Industri Pengolahan Kelapa Sawit, 2) Klaster Industri Karet dan Barang Karet, 3) Klaster Industri Kakao, 4) Klaster Industri Pengolahan Kelapa, 5) Klaster Industri Pengolahan Kopi, 6) Klaster Industri Gula, 7) Klaster Industri Hasil Tembakau, 8) Klaster Industri Pengolahan Buah, 9) Klaster Industri Furniture, 10) Klaster Industri Pengolahan Ikan, 11) Klaster Industri Kertas, 12) Klaster Industri Pengolahan Susu.

3. Buku III, Kelompok Klaster Industri Alat Angkut (4 Klaster Industri), yaitu: 1) Klaster Industri Kendaraan Bermotor, 2) Klaster Industri Perkapalan, 3) Klaster Industri Kedirgantaraan, 4) Klaster Industri Perkeretaapian.

4. Buku IV, Kelompok Klaster Industri Elektronika dan Telematika (3 Klaster Industri), yaitu: 1) Klaster Industri Elektronika, 2) Klaster Industri Telekomunikasi, 3) Klaster Industri Komputer dan Peralatannya.

5. Buku V, Kelompok Klaster Industri Penunjang Industri Kreatif dan Industri Kreatif Tertentu (3 Klaster Industri), yaitu: 1) Klaster Industri Perangkat Lunak dan Konten Multimedia, 2) Klaster Industri Fashion, 3) Klaster Industri Kerajinan dan Barang seni.

6. Buku VI, Kelompok Klaster Industri Kecil dan Menengah Tertentu (5 Klaster Industri), yaitu: 1) Klaster Industri Batu Mulia dan Perhiasan, 2) Klaster Industri Garam, 3) Klaster Industri Gerabah dan Keramik Hias, 4) Klaster Industri Minyak Atsiri, 5) Klaster Industri Makanan Ringan.

Diharapkan dengan telah terbitnya 35 Road Map tersebut pengembangan industri ke depan dapat dilaksanakan secara lebih fokus dan dapat menjadi:

Page 5: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

vKATA PENGANTAR

1. Pedoman operasional Pelaku klaster industri, dan aparatur Pemerintah dalam rangka menunjang secara komplementer dan sinergik untuk suksesnya pelaksanaan program pengembangan industri sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Pedoman koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota).

3. Informasi dalam menggalang partisipasi dari masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung dalam kegiatan pembangunan industri.

Kepada semua pihak yang berkepentingan dan ikut bertanggung-jawab terhadap kemajuan industri diharapkan dapat mendukung pelaksanaan peta panduan (Road Map) ini secara konsekuen dan konsisten, sesuai dengan peran dan tugasnya masing-masing.

Semoga Allah SWT meridhoi dan mengabulkan cita-cita luhur kita bersama menuju Indonesia yang lebih baik.

Jakarta, November 2009

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

MOHAMAD S. HIDAYAT

Page 6: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

v�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 7: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

v��DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................ vii

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL .................................................................... xi

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIKINDONESIA NOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI BAJA ...................................... 1

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009 PETA PANDUAN PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI BAJA ...................................... 9

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI SEMEN ................................... 29

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RINOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009 PETA PANDUAN PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI SEMEN ................................... 37

Page 8: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

v���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PETROKIMIA ............................ 49

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RINOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009 PETA PANDUAN PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI PETROKIMIA ............................ 57

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI KERAMIK ................................ 77

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RINOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009 PETA PANDUAN PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI KERAMIK ................................ 85

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MESIN LISTRIK DAN PERALATAN LISTRIK ................................................................... 101

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RINOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009 PETA PANDUAN PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI MESIN LISTRIK DAN PERALATAN LISTRIK ................................................................... 109

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MESIN PERALATAN UMUM ......... 131

Page 9: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�xDAFTAR ISI

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RINOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009 PETA PANDUAN PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI MESIN PERALATAN UMUM ......... 139

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL ...... 159

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RINOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009 PETA PANDUAN PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL ...... 167

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI ALAS KAKI .............................. 189

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RINOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009 PETA PANDUAN PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI ALAS KAKI .............................. 197

Page 10: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

xPETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 11: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

x�PERATURAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 28 TAHUN 2008

TENTANG

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa pengembangan industri nasional yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri, dan yang memiliki struktur yang sehat dan berkeadilan, berkelanjutan, serta mampu memper-kokoh ketahanan nasional memerlukan sebuah kebijakan industri nasional yang jelas;

b. Bahwa Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal mengamanatkan pemberian fasilitas bagi penanaman modal yang sesuai dengan kebijakan industri nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah;

c. Bahwa ...

Page 12: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

x��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

c. Bahwa sehubungan dengan hal-hal se-bagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan kebijakan industri nasional sebagai pedoman dalam pengembangan industri nasional dan sebagai dasar pemberian fasilitas pe-merintah, dengan Peraturan Presiden;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem-bangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

5. Undang-Undang ...

Page 13: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

x���PERATURAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 - 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);

8. Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2008;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL.

Pasal 1

(1) Pemerintah menetapkan kebijakan industri nasional.

(2) Kebijakan ...

Page 14: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

x�vPETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

(2) Kebijakan industri nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi Bangun Industri Nasional, Strategi Pembangunan Industri Nasional dan Fasilitas Pemerintah.

(3) Kebijakan industri nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termuat dalam Lampiran Peraturan Presiden ini.

Pasal 2

Menteri yang bertugas dan bertanggung-jawab di bidang perindustrian menyusun dan menetapkan peta panduan (Road Map) pengembangan klaster industri prioritas yang mencakup basis industri manufaktur, industri berbasis agro, industri alat angkut, industri elektronika dan telematika, industri penunjang industri kreatif dan industri kreatif tertentu serta industri kecil dan menengah tertentu.

Pasal 3

(1) Dalam rangka pengembangan kompe-tensi inti industri daerah yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3):

a. Pemerintah Provinsi menyusun peta panduan pengembangan industri unggulan provinsi; dan

b. Pemerintah ...

Page 15: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

xvPERATURAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL

b. Pemerintah Kabupaten/Kota me-nyusun peta panduan pengem-bangan kompetensi inti industri Kabupaten/Kota.

(2) Menteri yang bertugas dan bertang-gungjawab di bidang perindustrian me-netapkan peta panduan pengembangan industri unggulan Provinsi dan peta panduan pe ngembangan kompetensi inti industri Kabupaten/Kota.

Pasal 4

(1) Pemerintah dapat memberikan fasilitas kepada:

a. Industri prioritas tinggi, baik industri prioritas nasional maupun industri prioritas berdasarkan kompetensi inti industri daerah;

b. Industri pionir;

c. Industri yang dibangun di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan atau daerah lain yang dianggap perlu;

d. Industri yang melakukan penelitian, pengembangan dan inovasi;

e. Industri yang menunjang pem-bangunan infrastruktur;

f. Industri yang melakukan alih teknologi;

g. Industri yang menjaga kelestarian lingkungan hidup;

h. Industri ...

Page 16: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

xv�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

h. Industri yang melakukan kemitraan dengan usaha mikro, kecil, menengah, atau koperasi;

i. Industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang diproduksi di dalam negeri; atau

j. Industri yang menyerap banyak tenaga kerja.

(2) Fasilitas yang dimaksud pada ayat (1) berupa insentif fiskal, insentif non-fiskal, dan kemudahan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Pemberian fasilitas sebagaimana di-maksud pada ayat (1) ditinjau kembali setiap 2 (dua) tahun, atau setiap waktu apabila dipandang perlu, untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan keadaan.

Pasal 5

(1) Permohonan pemberian fasilitas sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) diajukan kepada Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi.

(2) Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi:

a. Mengkaji permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1);

b. mengevaluasi ...

Page 17: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

xv��PERATURAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL

b. mengevaluasi pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3); serta

c. merekomendasikan pemberian atau pencabutan fasilitas pemerintah kepada Menteri atau pejabat terkait yang berwenang, guna diproses lebih lanjut penetapannya.

(3) Prosedur, mekanisme permohonan dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur lebih lanjut oleh Ketua Harian Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi.

Pasal 6

(1) Menteri yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang perindustrian mem-bentuk Tim Teknis yang bertugas meng-kaji, merumuskan dan mengevaluasi:

a. Peta Panduan Pengembangan Klaster Industri Prioritas;

b. Peta Panduan Pengembangan Industri Unggulan Provinsi; dan

c. Peta Panduan Pengembangan Kompe-tensi Inti Industri Kabupaten/Kota.

(2) Keanggotaan Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur instansi pemerintah dan unsur lainnya yang dipandang perlu.

(3) Dalam ...

Page 18: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

xv���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

(3) Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Teknis berkonsultasi dengan semua pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha.

(4) Tim Teknis mengusulkan hasil kajian, perumusan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri yang bertugas dan bertanggungjawab di bidang perindustrian, untuk mendapat penetapan.

Pasal 7

Kebijakan industri nasional ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun, atau setiap waktu apabila dipandang perlu.

Pasal 8

(1) Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Presiden ini diatur oleh Menteri yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang perindustrian.

(2) Para Menteri lain/pimpinan instansi terkait melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden ini dan peraturan pelaksanaannya, sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.

Pasal ...

Page 19: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

x�xPERATURAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL

Pasal 9

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 7 Mei 2008

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya

Deputi Sekretaris Kabinet

Bidang Hukum,

Dr. M. Iman Santoso

Page 20: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

xxPETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 21: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

TENTANG

PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI BAJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pengembangan industri nasional sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan peta panduan (Road Map) pengembangan klaster industri prioritas yang mencakup basis industri manufaktur, industri berbasis agro, industri alat angkut, industri elektronika dan telematika, industri penunjang industri kreatif dan industri kreatif tertentu serta industri kecil dan menengah tertentu;

Page 22: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

b. Bahwa industri baja merupakan salah satu basis industri manufaktur sebagaimana dimaksud pada huruf a maka perlu ditetap-kan peta panduan pengembangan klaster industri baja;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan se-bagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Baja;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem-bangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indo-nesia Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

Page 23: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);

Page 24: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Ber-satu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2007;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Orga-nisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007;

12. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional;

13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/ 2005 tentang Organi-sasi dan Tata Kerja Departemen Per-industrian;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI BAJA.

Page 25: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Baja Tahun 2010-2014 selanjutnya disebut Peta Panduan adalah dokumen perencanaan nasional yang memuat sasaran, strategi dan kebijakan, serta program/rencana aksi pengembangan klaster industri baja untuk periode 5 (lima) tahun.

2. Industri Baja adalah industri yang terdiri dari:

a. Industri Besi dan Baja Dasar (KBLI-27101);

b. Industri Penggilingan Baja (KBLI-27102);

c. Industri Pipa dan Sambungan Pipa dari Besi dan Baja (KBLI-27103).

3. Pemangku Kepentingan adalah Peme-rintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

4. Menteri adalah Menteri yang melaksana-kan sebagian tugas urusan pemerintahan di bidang perindustrian.

Page 26: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Pasal 2

(1) Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

(2) Peta Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan:

a. Pedoman operasional Aparatur Peme-rintah dalam rangka menunjang secara komplementer dan sinergik untuk suksesnya pelaksanaan prog-ram pengembangan industri sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Pedoman bagi Pelaku klaster industri Baja, baik pengusaha maupun institusi lainnya, khususnya yang memiliki kegiatan usaha di sektor Industri Baja ataupun sektor lain yang terkait;

c. Pedoman koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota); dan

d. Informasi untuk menggalang dukungan sosial-politis maupun kontrol sosial terhadap pelaksanaan kebijakan klaster industri ini, yang pada akhirnya diharapkan untuk mendorong partisipasi dari masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung dalam kegiatan pembangunan industri.

Page 27: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

Pasal 3

(1) Program/rencana aksi pengembangan klaster Industri Baja dilaksanakan sesuai dengan Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

(2) Pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemangku Kepentingan sebagaimana tercantum dalam Peta Panduan.

Pasal 4

(1) Kementerian Negara/Lembaga membuat laporan kinerja tahunan kepada Menteri atas pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).

(2) Menteri melaporkan hasil pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana di-maksud pada ayat (1) kepada Presiden setiap 1 (satu) tahun selambat-lambatnya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Page 28: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 Oktober 2009

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Presiden RI;

2. Wakil Presiden RI;

3. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;

4. Gubernur seluruh Indonesia;

5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;

6. Eselon I di lingkungan Departemen Perindustrian.

Page 29: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009

PETA PANDUANPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI BAJA

BAB I PENDAHULUAN

BAB II SASARAN

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV PROGRAM / RENCANA AKSI

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

Page 30: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 31: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

BAB IPENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup Industri BajaBerdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Industri Logam Dasar Besi dan Baja termasuk dalam kode 2710 yang terdiri dari:

• 27101 : Industri besi dan baja dasar (iron and steel making)

• 27102 : Industri penggilingan baja (steel rolling)

• 27103 : Industri pipa dan sambungan pipa dari baja dan besi

B. Pengelompokan Industri BajaBerdasarkan aliran proses dan hubungan antara bahan baku dan produk, maka struktur industri baja dapat ditunjukkan sebagai pohon industri baja seperti pada Gambar I.1 berikut:

IndustriBaja

Bloom Profil Berat

Slab Stainless Steel

Pig Iron

Scrap

Besi Spon

Steel/Iron cast

Billet

Ingot

Slab

Iron Ore

Pellet Besi

Pipa Tanpa Kampuh

PC Wire

Mur & Baut

Pipa Las Spiral

Paku

Wire & Rod

Kawat Las

Besi Beton/Profil

Shaft Bar

Profil Las

GI Sheet

Tin Plate

Coasted Steel, dll

Pipa Las Lurus

Buluh

Green Pipe

ROD

Kawat

Bar

HRC

Plate

CRC

HRC Stainless Steel

CRC Stainless Steel

Gambar I.1. Pohon Industri Baja

Page 32: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Selanjutnya, struktur industri baja nasional tersebut dapat pula dibagi dalam pengelompokan sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 1 berikut:

Tabel I.1. Pengelompokan Industri Baja Nasional

Industri H ilir

B jLS Tin P la te

Ga lvanizing

P ro fi l Las

P ipa B a ja

S hearing /S litting

B a ja B a tangan

B esi K ana l P ro fi l P aku W ire

M eshB esi

B e tonK awat B e ton

K awat B a ja

K awat Las

M ur & B aut

P C W ire

Pembuatan Finished Long ProductPembuatan Finished Flat Product

B ijih B esi

F e rro N icke l

B esi S pons

P ig Iron S crap Ingo t S lab B ille t B loom HRC /

P /SC RC /P /S

P e la t B a ja

W ire Rod

Industri Hulu Industri A nta ra 1 Industri A nta ra 2

Pertambangan Peyediaan Bahan Baku Pembuatan Baja Kasar Pembuatan Semi Finished

Product

Pengelompokan tersebut diusulkan sebagai bentuk penyederhanaan dalam identifikasi kondisi masing-masing tahapan proses.

1. Kelompok Industri Hulu

a. Pertambangan

Meskipun secara proses bukan dianggap sebagai bagian dari industri besi baja dan merupakan industri pemasok dalam supply chain industri baja, namun keberadaannya sangat strategis dalam menentukan daya saing industri baja suatu negara. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah pertambangan bijih besi, pasir besi, ferro nikel, batu bara baik untuk bahan energi maupun bahan baku kokas, gas alam, mineral penunjang seperti batu kapur dan dolomit.

b. Penyedia Bahan Baku.

Kelompok ini juga sangat strategis dalam menentukan daya saing industri baja suatu

Page 33: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

negara. Kelompok ini terdiri dua jalur proses pembuatan besi (iron making) serta satu industri penyediaan scrap yang merupakan material besi bekas. Sebagaimana dipahami secara umum dalam dunia perbajaan, bahwa terdapat dua jalur utama dalam industri pembuatan besi.

Jalur pertama yang mendominasi sebesar 70% dari produksi besi dunia adalah melalui teknologi blast furnace. Melalui proses ini bijih besi direduksi dengan kokas batu bara dalam sebuah tanur tiup yang tinggi. Produk dari proses ini adalah besi cair yang kemudian dapat diproses lebih lanjut dalam tahap steel making atau dapat langsung dicetak sebagaimana dikenal sebagai pig iron.

Jalur lain yang merupakan alternatif industri pembuatan besi adalah jalur pembuatan besi spons. Melalui jalur ini bijih besi dalam bentuk bulk atau pellet direduksi dengan gas pereduksi (yang berasal dari gas alam atau batu bara). Produk dari proses ini dapat berupa besi spons atau hot briquette iron (HBI), sebagai bahan baku proses steel making selanjutnya. Jalur ini menguasai sekitar 25 dari produksi besi dunia.

Di samping dua jalur utama diatas terdapat pula beberapa teknologi penyedia bahan baku industri baja yang jumlahnya relatif kecil seperti teknologi direct smelting, rotary kiln, dan open heart.

2. Kelompok Industri Antara 1: Pembuatan Baja Kasar (Crude Steel)

Kelompok ini sering dijadikan ukuran produksi industri baja suatu negara. Melalui proses yang

Page 34: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

tahap akhirnya mengubah baja cair menjadi baja padat ini dihasilkan bloom dan billet sebagai bahan baku industri baja pengolahan long product, slab sebagai bahan baku industri pengolahan flat product dan ingot sebagai bahan baku industri pembentukan baja lainnya.

Konsumsi per kapita industri baja suatu negara di-hitung dari jumlah produksi baja kasar ini dibagi dengan jumlah penduduk negara tersebut pada saat itu.

3. Kelompok Industri Antara 2: Pembuatan Baja Semi Finished Product

Kelompok ketiga ini adalah tahap yang memproses baja kasar menjadi produk semi finished.

Billet dan bloom merupakan bahan baku untuk pem-buatan produk semi finished wire rod dan green pipe. Selanjutnya wire rod akan menjadi bahan baku berbagai industri pengolahan long finished product seperti paku, baut, mur, kawat las, PC wire. Sedangkan green pipe akan menjadi bahan baku industri seamless pipe (OCTG dan Line Pipe) bagi industri migas.

Sementara semi finished product di jalur flat product adalah hot rolled coil (HRC), hot rolled plate (HRP) dan cold rolled coil (CRC). HRC selain merupakan bahan baku terbesar dari industri pengolahan flat product seperti untuk konstruksi, pipa las spiral dan otomotif. Sementara CRC digunakan sebagai bahan baku industri peralatan rumah tangga, otomotif, pelapisan seng. Pelat baja merupakan semi finished product yang digunakan sebagai bahan baku industri pipa las longitudinal, profil dan perkapalan.

Page 35: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

4. Kelompok Industri Hilir

a. Pembuatan baja finished flat product

Kelompok ini merupakan konsumen terbesar industri baja dunia. Berbagai industri pemakai diantaranya industri konstruksi, otomotif, pipa, profil dan pelapisan. Sebagai media antara bahan baku HRC dan CRC dengan kebutuhan industri pembuatan finished product, maka di-masukkan pula dalam kelompok ini industri jasa pemotongan dan pembentukan baja lembaran (shearing/slitting lines).

b. Pembuatan baja finished long product

Kelompok ini merupakan konsumen paling bervariasi dari industri baja. Berbagai industri pemakai diantaranya industri pembuatan baja batangan, profil, baja konstruksi, kawat, paku, mur/baut.

Page 36: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 37: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

BAB IISASARAN

Sasaran pengembangan jangka menengah antara lain mengembangkan industri pengolahan bahan baku besi baja berbasis sumber daya lokal, mengoptimalkan kapasitas terpasang industri baja kasar (7.4 juta ton) dan berkembangnya produk baja lembaran dan baja batangan untuk kebutuhan industri perkapalan, pipa migas, konstruksi, otomotif, kemasan dan peralatan rumah tangga. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam jangka panjang adalah tumbuhnya industri peleburan baja terintegrasi yang menghasilkan baja khusus berbasis sumber daya lokal.

Page 38: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 39: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Arah Pengembangan Industri Baja Nasional

1. Visi Industri Baja Nasional

Memiliki industri baja modern dan efisien yang berstandar dunia yang memenuhi kebutuhan seluruh produk baja domestik dengan pencapaian konsumsi per kapita dunia.

2. Arah Pengembangan

Memiliki industri baja yang mencapai daya saing global dalam aspek biaya, mutu, dan kemampuan sumber daya manusia dan level teknologi.

Setelah merumuskan gambaran masa depan dan arah pengembangan industri baja nasional, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan peta arsitektur strategis sebagai cetak biru rumusan strategi berikut skenarionya untuk mendukung tercapainya visi industri dalam waktu yang telah ditentukan, yaitu 15 tahun.

Gambar III.1 menunjukkan hasil penyusunan peta arsitektur strategik yang dibuat secara skematik sederhana. Simplifikasi peta arsitektur strategik dipilih dan ditetapkan untuk memberi kemudahan dalam mendapatkan pengertian dan ide-ide skenario yang diusulkan.

Peta arsitektur tersebut disusun sebagai berikut:

Page 40: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

a. Bahwa sebagai hasil gambaran masa depan, dicita-citakan terciptanya industri baja nasional pada tahun 2020 yang memiliki daya saing tinggi.

b. Indikasi daya saing tersebut dijabarkan dalam empat indikator pencapaian yaitu:

• Kapasitas produksi

• Teknologi, research & development, dan sumber daya manusia

• Supporting

• Pendanaan

c. Untuk mengusahakan jalur pencapaian dilakukan dengan 3 tahap implementasi yang berjangka masing-masing lima tahun.

d. Dalam setiap tahap implementasi kemudian diusulkan berbagai action plan yang menunjang dan mensukseskan setiap jalur pencapaian.

Page 41: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

2006

-20

1020

11 -

2015

2016

-20

20

Indu

stri

Baj

a N

asio

nal

Saa

t Ini

Indu

stri

Baj

a N

asio

nal

Ber

daya

S

aing

Ti

nggi

Pen

ingk

atan

ut

ilisi

sasi

ka

pasi

tas

Inve

stas

i S

ekto

r Yan

g B

elum

Ada

Pem

bang

unan

Fa

silit

as

Pro

duks

i Bar

u

Per

baik

an T

ekno

logi

P

rodu

ksi

& P

embi

naan

M

anaj

eria

l

Inte

gras

i Ind

ustri

Hul

u da

n Pe

ning

kata

n Ki

nerja

Pro

duks

iPe

ning

kata

n Ka

pasit

as &

Pen

gem

bang

an

Prod

uk B

aru

Peni

ngka

tan

Daya

Sai

ng P

rodu

ksi &

Pe

rtum

buha

n Be

rkel

anju

tan

Pem

enuh

an

Kap

asita

s U

ntuk

m

emen

uhi

Kon

sum

si p

er

kapi

ta

Pen

erap

an

Tekn

olog

i &

Man

ajem

en

Mod

ern

dan

R &

D

Pen

erap

an

Man

ajem

en d

an

Tekn

olog

i Ram

ah

Ling

kung

an

Per

baik

an D

atab

ase

&M

endo

rong

M

ekan

ism

e P

asar

Keb

ijaka

n P

asar

da

n H

arga

Inte

gras

i ke

Indu

stri

Hili

r

Inse

ntif

Inve

stas

i

Pen

gusa

haan

D

ana

Inve

stas

i &

Sw

asta

nisa

si

Kon

solid

asi &

R

estru

ktur

isas

i

Fund

ing

Sup

porti

ng

Tek

nolo

gi,R

&D

dan

SD

M

Pro

duct

ion

Cap

acity

Pen

gem

bang

an

Indu

stri

Bah

an

Bak

u

Kons

umsi

per k

apita

: 43

kg

Pena

wara

n : 1

0 ju

ta to

n pe

r tah

unKo

nsum

si pe

r kap

ita :

56 k

gPe

nawa

ran

: 15

juta

ton

per t

ahun

Kons

umsi

per k

apita

: 70

kg

Pena

wara

n : 2

0 ju

ta to

n pe

r tah

unKonsumsi per kapita : 29 kg

Penawaran : 6.5 juta ton per tahun

2006

-20

1020

11 -

2015

2016

-20

20

Indu

stri

Baj

a N

asio

nal

Saa

t Ini

Indu

stri

Baj

a N

asio

nal

Ber

daya

S

aing

Ti

nggi

Pen

ingk

atan

ut

ilisi

sasi

ka

pasi

tas

Inve

stas

i S

ekto

r Yan

g B

elum

Ada

Pem

bang

unan

Fa

silit

as

Pro

duks

i Bar

u

Per

baik

an T

ekno

logi

P

rodu

ksi

& P

embi

naan

M

anaj

eria

l

Inte

gras

i Ind

ustri

Hul

u da

n Pe

ning

kata

n Ki

nerja

Pro

duks

iPe

ning

kata

n Ka

pasit

as &

Pen

gem

bang

an

Prod

uk B

aru

Peni

ngka

tan

Daya

Sai

ng P

rodu

ksi &

Pe

rtum

buha

n Be

rkel

anju

tan

Pem

enuh

an

Kap

asita

s U

ntuk

m

emen

uhi

Kon

sum

si p

er

kapi

ta

Pen

erap

an

Tekn

olog

i &

Man

ajem

en

Mod

ern

dan

R &

D

Pen

erap

an

Man

ajem

en d

an

Tekn

olog

i Ram

ah

Ling

kung

an

Per

baik

an D

atab

ase

&M

endo

rong

M

ekan

ism

e P

asar

Keb

ijaka

n P

asar

da

n H

arga

Inte

gras

i ke

Indu

stri

Hili

r

Inse

ntif

Inve

stas

i

Pen

gusa

haan

D

ana

Inve

stas

i &

Sw

asta

nisa

si

Kon

solid

asi &

R

estru

ktur

isas

i

Fund

ing

Sup

porti

ng

Tek

nolo

gi,R

&D

dan

SD

M

Pro

duct

ion

Cap

acity

Pen

gem

bang

an

Indu

stri

Bah

an

Bak

u

Kons

umsi

per k

apita

: 43

kg

Pena

wara

n : 1

0 ju

ta to

n pe

r tah

unKo

nsum

si pe

r kap

ita :

56 k

gPe

nawa

ran

: 15

juta

ton

per t

ahun

Kons

umsi

per k

apita

: 70

kg

Pena

wara

n : 2

0 ju

ta to

n pe

r tah

unKonsumsi per kapita : 29 kg

Penawaran : 6.5 juta ton per tahun

Gam

bar

III.

1.

Peta

Ars

itektu

r S

trate

gik

In

du

stri

Baja

Nasi

on

al

Page 42: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

B. Indikator Pencapaian1. Kapasitas Produksi

Memperhatikan bahwa konsumsi per kapita baja nasional pada tahun 2005 adalah 29 kg yang didapat dari kebutuhan baja sebanyak 6.5 juta ton per tahun yang dikonsumsi oleh 238 juta penduduk Indonesia.

Apabila laju pertumbuhan penduduk saat ini pada level 1.5% dijadikan acuan untuk proyeksi 15 tahun mendatang, jumlah penduduk Indonesia pada pada tahu 2020 akan mencapai 300 juta orang.

Apabila konsumsi rata-rata dunia diproyeksi seperti pada level saat ini yaitu 70 kg per kapita, maka kapasitas produksi industri baja nasional harus bisa mencapai 20 juta ton per tahun pada tahun 2020.

Sebagai benchmark, dapat dibandingkan dengan gambaran masa depan yang diantisipasi oleh India dalam pengembangan industri baja nasionalnya. India memproyeksikan pengembangan industri bajanya dari konsumsi per kapita pada saaat ini sebanyak 30 kg /tahun mencapai level rata-rata dunia pada 170 kg/tahun dalam 15 tahun mendatang. Total konsumsi nasioal pada saat ini sejumlah 36 juta ton per tahun ditingkatkan menjadi 90 juta ton per tahun terutama dengan pertumbuhan kapasitas produksi sebesar 7.3% per tahun menjadi 110 juta ton per tahun dengan memperhatikan pertumbuhan PDB sebesar 7-8% /tahun hingga tahun 2020.

2. Teknologi, R&D dan Sumber Daya Manusia

Teknologi menjadi indikator daya saing dari industri baja. Level teknologi sangat menentukan konsumsi energi dan produktifitas dari sebuah pabrik baja.

Page 43: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

Biaya Research & Development juga merupakan salah satu indikasi dari kemajuan industri baja suatu negara. Hal ini dihubungkan dengan pengembangan jenis produk yang dihasilkan baik untuk memproduksi kebutuhan akan produk baru maupun meningkatkan nilai tambah dari produk-produk yang rutin diproduksi.

Akhirnya kemampuan sumber daya manusia me-rupakan indikator bagi produktifitas dan kemampuan manajemen suatu industri baja baik dalam aspek operasional, perawatan maupun pemasaran.

3. Supporting

Kondisi yang kondusif untuk meningkatkan produksi dan konsumsi baja juga merupakan indikator pencapaian daya saing industri baja nasional. Kondisi tersebut dinataranya kebijakan pemerintah di bidang perdagangan, promosi pemakaian baja, serta kebijakan pasar dan harga. Kebijakan lain yang juga strategis adalah hubungan industri baja dengan sektor industri lain terutama industri hilir yang merupakan konsumen industri baja.

4. Pendanaan

Penyediaan dana investasi merupakan indikator lain dalam pencapaian daya saing industri. Ketersediaan dana investasi menjadi prasyarat yang mendorong inisiatif pembangunan industri yang harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Kecenderungan industri baja global juga me-mungkinkan terjadinya proses restrukturisasi dan konsolidasi antar produsen baja baik secara domestik maupun lintas negara. Kondisi yang kondusif harus diusahakan untuk mendukung proses global ini

Page 44: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

mengingat kecenderungan ini sangat potensial dalam menentukan daya saing industri baja di level internasional.

C. Tahapan ImplementasiSecara lengkap, tahapan implementasi yang diusulkan untuk pencapaian industri baja nasional berdaya saing global dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tahap 1 : Integrasi Industri Hulu dan Peningkatan Kinerja Industri

Tahap pertama dari implementasi (tahun 2006 – 2010) dilakukan untuk dapat mulai menyeimbangkan struktur industri dan perbaikan kinerja industri baja nasional.

Pada tahap ini diharapkan tingkat per kapita baja nasional mencapai 43 kg per tahun dengan tingkat penawaran sebesar 10 juta ton per tahun pada akhir tahun 2010.

Hal ini dilakukan dengan tahap awal pengembangan industri penyedia bahan baku berbasis sumber daya lokal dan melengkapi fasilitas produksi dari sektor-sektor yang belum ada. Secara bersamaan perlu di lakukan peningkatan utilisasi kapasitas dan perbaikan teknologi fasilitas industri yang ada.

Pada saat yang sama, perlu dilakukan peningkatan ke-mampuan sumber daya manusia untuk mengimbangi pengembangan industri tersebut. Dalam hal ini, dengan memperhatikan perkembangan industri baja global dan tahap implementasi selanjutnya, perlu dilakukan pembinaan manajemen untuk pengelolaan bisnis berstandar dunia (world class skilled management) khususnya khususnya untuk industri BUMN.

Page 45: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

Di sisi lain, sebagai prasyarat penyuksesan pe-ningkatan konsumsi yang cukup signifikan, maka harus dilakukan dengan memperjelas mekanisme pasar baik pasar domestik maupun pasar impor /ekspor. Ini dilakukan dengan menghilangkan bentuk-bentuk penyimpangan dalam bentuk pajak maupun subsidi. Hal ini sangat kritis dilakukan mengingat mulai tahun 2010 telah diberlakukan pula konsensus pasar bebas (APEC dan persiapan WTO).

Untuk menunjang pembangunan, kebijakan dalam penyediaan dana investasi dan kebijakan perdagangan serta promosi juga menjadi faktor kunci keberhasilan usaha implementasi ini.

2. Tahap 2: Peningkatan Kapasitas dan Pengem-bangan Produk Baru

Tahap kedua dari implementasi (tahun 2011–2015) dilakukan dengan pening-katan kapasitas produksi yang baru secara agresif melalui penerapan teknologi yang terkini, yang diimbangi dengan manajemen modern, yang didukung dengan ketersediaan tenaga ahli yang terlatih dan ketersediaan dana investasi yang kompetitif.

Pada tahap ini diharapkan tingkat per kapita baja nasional mencapai 57 kg per tahun dengan tingkat penawaran sebesar 15 juta ton per tahun pada akhir tahun 2015.

Di sisi lain peningkatan kapasitas produksi dan pe-ngembangan produk-produk baru, harus diimbangi pula dengan penciptaan pasar konsumsi yang kondusif dan realisasi pembangunan yang mengkonsumsi baja secara intensif.

Page 46: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Sebagai alternatif pendanaan investasi, perlu didukung negosiasi dengan sumber-sumber foreign direct investment (FDI) atau swastanisasi industri BUMN untuk mendatangkan modal investasi dari pasar domestik.

3. Tahap 3: Peningkatan Daya Saing Produksi dan Pertumbuhan Berkelanjutan

Tahap akhir dari implementasi pencapaian industri baja nasional berdaya saing global selama 15 tahun mendatang (tahun 2016 – 2020), adalah untuk pencapaian daya saing produksi dan penciptaan kondisi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pada tahap akhir 15 tahun ke depan ini, diharapkan tingkat per kapita baja nasional mencapai 70 kg per tahun dengan tingkat penawaran sebesar 20 juta ton per tahun pada akhir tahun 2020.

Usaha implementasi utamanya adalah dengan me-neruskan program-program pada tahap kedua dengan memperhatikan kecenderungan industri baja global seperti perkembangan teknologi, kecenderungan konsolidasi dan ketatnya proteksi lingkungan.

Implementasinya dilakukan dengan pemenuhan kapa-sitas dan mutu produksi pada level global, penerapan manajemen dan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan. Di sisi lain, penciptaan kondisi yang kondusif untuk mengakomodasi kecenderungan global juga perlu diusahakan, diantaranya kecenderungan integrasi dengan industri-industri konsumen di hilir dan kecenderungan konsolidasi dan restrukturisasi yang bersifat domestik maupun lintas negara.

Page 47: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 103/M-IND/PER/10/2009

BAB IVPROGRAM / RENCANA AKSI

Tabel IV.1. Rencana Aksi Pengembangan Industri Baja Nasional

Lamp�ran Peraturan Menter� Per�ndustr�an RI Nomor : �0�/M-IND/PER/�0/�00�

13

BAB IV

PROGRAM / RENCANA AKSI

Tabel IV.1. Rencana Aksi Pengembangan Industri Baja Nasional

Indikator Pencapaian

Peningkatan Daya Saing Produksi dan Pertumbuhan Berkelanjutan

Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Produk Baru

Integrasi Industri Hulu dan Peningkatan Kinerja Industri

Tahap Implementasi

Menerapkan manajemen modern yang didukung dengan ketersediaan tenaga ahli yang terlatih

Mengembangkan kapasitas produksi yang baru secara agresif melalui penerapan teknologi yang terkini

Mengembangkan produk-produk baru

10 juta ton / tahun

56 kg / kapita / tahun

Tahap 2 (2011 – 2015)

penerapan manajemen dan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan

Memperbaiki teknologi fasilitas yang ada.

Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia untuk mengimbangi pengembangan industri

Melakukan pembinaan manajemen untuk pengelolaan bisnis berstandar dunia khususnya untuk industri BUMN.

Teknologi, R&D dan SDM

Implementasinya dilakukan dengan pemenuhan kapasitas dan mutu produksi pada level global,. Di sisi lain,

Menyeimbangkan struktur industri

Memperbaiki kinerja industri

Mengembangkan industri penyedia bahan baku berbasis sumber daya lokal

Investasi fasilitas produksi sektor-sektor yang belum ada.

Meningkatkan utilisasi kapasitas

Kapasitas Produksi

10 juta ton / tahun 10 juta ton / tahun Penawaran

70 kg / kapita / tahun 43 kg / kapita / tahun Indeks Konsumsi

Tahap 3 (2016 – 2020) Tahap 1 (2006-2010)

Page 48: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lamp�ran Peraturan Menter� Per�ndustr�an RI Nomor : �0�/M-IND/PER/�0/�00�

14

Gambar IV.1. Peran Pemangku Kepentingan Pengembangan Industri Baja Nasional

Mengusahakan ketersediaan dana investasi yang kompetitif

Mendukung negosiasi dengan sumber-sumber foreign direct investment (FDI) sebagai alternatif

Swastanisasi industri BUMN untuk mendatangkan modal investasi dari pasar domestik.

Menciptakan pasar konsumsi yang kondusif dan realisasi pembangunan yang mengkonsumsi baja secara intensif

Tahap 2 (2011 – 2015)

Action Plan

kecenderungan konsolidasi dan restrukturisasi yang bersifat domestik maupun lintas negara.

Membuat kebijakan dalam penyediaan dana investasi

Pendanaan

penciptaan kondisi yang kondusif untuk mengakomodasi kecenderungan global juga perlu diusahakan, diantaranya kecenderungan integrasi dengan industri-industri konsumen di hilir dan

Memperjelas mekanisme pasar baik pasar domestik maupun pasar impor / ekspor

Menghilangkan bentuk-bentuk penyimpangan dalam bentuk pajak maupun subsidi (2010 telah diberlakukan pula konsensus pasar bebas APEC dan persiapan WTO).

Meningkatkan kebijakan perdagangan serta promosi

Suporting

Tahap 3 (2016 – 2020) Tahap 1 (2006-2010)

Peningkatan Daya Saing

Eksportir Perusahaan Jasa Distribusi

Perusahaan Industri Baja

Perusahaan Penghasil Bahan Baku & Energi

Perusahaan Penyedia Industri Penunjang, Perusahaan Penyedia Mesin Peralatan, Jasa Transportasi, Jasa Keuangan, Jasa Konsultasi

Produsen Lembaga Litbang APBEBSI, GABBESI, GAPIPA, GABSI Perguruan Tinggi Asosiasi &

Lembaga Litbang

Pemerintah Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal Kement. Lingkungan Hidup Kement. Ristek Dept. Tenaga Kerja danTransmigrasi Dept. Keuangan Dept. Energi dan Sumber Daya Mineral Dept. Perdagangan Dept. Perindustrian Pemerintah

Gambar IV.1. Peran Pemangku Kepentingan Pengembangan Industri Baja Nasional

Page 49: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

TENTANG

PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI SEMEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pengembangan industri nasional sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan peta panduan (Road Map) pengembangan klaster industri prioritas yang mencakup basis industri manufaktur, industri berbasis agro, industri alat angkut, industri elektronika dan telematika, industri penunjang industri kreatif dan industri kreatif tertentu serta industri kecil dan menengah tertentu;

Page 50: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

b. Bahwa industri semen merupakan salah satu basis industri manufaktur sebagaimana dimaksud pada huruf a maka perlu ditetapkan peta panduan pengembangan klaster industri semen;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan se-bagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Semen;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984

tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem-bangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

Page 51: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Peme-rintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Re-publik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lem-baran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);

Page 52: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Ber-satu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2007;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007;

12. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional;

13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI SEMEN.

Page 53: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Semen Tahun 2010-2014 selanjutnya disebut Peta Panduan adalah dokumen perencanaan nasional yang memuat sasaran, strategi dan kebijakan, serta program/rencana aksi pengembangan klaster industri semen untuk periode 5 (lima) tahun.

2. Industri Semen adalah industri yang terdiri dari:

a. Industri Semen (KBLI 26411);

b. Industri Kapur (KBLI 26412);

c. Industri Gips (KBLI 26413).

3. Pemangku Kepentingan adalah Pe-merintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

4. Menteri adalah Menteri yang melaksanakan sebagian tugas urusan pemerintahan di bidang perindustrian.

Pasal 2

(1) Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Page 54: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

(2) Peta Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan:

a. Pedoman operasional Aparatur Pe-merintah dalam rangka menunjang secara komplementer dan sinergik untuk suksesnya pelaksanaan program pengembangan industri sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Pedoman bagi Pelaku klaster Industri Semen, baik pengusaha maupun institusi lainnya, khususnya yang memiliki kegiatan usaha di sektor Industri Semen ataupun sektor lain yang terkait;

c. Pedoman koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota); dan

d. Informasi untuk menggalang dukungan sosial-politis maupun kontrol sosial terhadap pelaksanaan kebijakan klaster industri ini, yang pada akhirnya diharapkan untuk mendorong partisipasi dari masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung dalam kegiatan pembangunan industri.

Pasal 3

(1) Program/rencana aksi pengembangan klaster Industri Semen dilaksanakan sesuai dengan Peta Panduan sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

Page 55: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

(2) Pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemangku Kepentingan sebagaimana tercantum dalam Peta Panduan.

Pasal 4

(1) Kementerian Negara/Lembaga membuat laporan kinerja tahunan kepada Menteri atas pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).

(2) Menteri melaporkan hasil pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Presiden setiap 1 (satu) tahun selambat-lambatnya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Page 56: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 Oktober 2009

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Presiden RI;

2. Wakil Presiden RI;

3. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;

4. Gubernur seluruh Indonesia;

5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;

6. Eselon I di lingkungan Departemen Perindustrian.

Page 57: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009

PETA PANDUANPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI SEMEN

BAB I PENDAHULUAN

BAB II SASARAN

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV PROGRAM / RENCANA AKSI

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

Page 58: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 59: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

BAB IPENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup Industri Semen1. Semen merupakan komoditi strategis yang me-

manfaatkan potensi sumber daya alam bahan galian non logam berupa batu kapur, tanah liat, pasir besi dan gipsum (diimpor) melalui proses pembakaran temperatur tinggi (di atas 1.000 0C).

2. Industri semen mempunyai karakteristik :

a. Padat modal (capital intensive);

b. Padat energi berupa batubara dalam proses pembakaran dan energi listrik;

c. Bersifat padat (bulky) dalam volume besar sehingga biaya transportasi tinggi.

3. Produsen semen nasional telah mampu memproduksi 11 jenis semen menurut kegunaannya, namun yang paling banyak digunakan adalah semen Portland (tipe I – V), semen komposit/campur dan semen putih.

4. Hasil produksi diutamakan untuk memenuhi ke-butuhan nasional untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan perumahan, sedangkan ke-lebihan produksi diekspor agar proses produksi berkesinambungan dan silo-silo tidak penuh.

5. Industri semen nasional mempunyai daya saing yang tinggi dan termasuk kelompok komoditi yang diperdagangkan tanpa hambatan tarif (BM = 0%) sesuai dengan kesepakatan perdagangan bebas hambatan (FTA).

Page 60: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

B. Pengelompokan Industri Semen1. Produsen semen mampu memproduksi berbagai jenis

(saat ini ada 11) semen menurut kegunaannya;

2. Tarif Bea Masuk semen sejak tahun 1995 adalah 0% dan mulai tahun 2010 akan menjadi 5%;

3. Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk semen telah direvisi dan akan dinotifikasikan ke Sekretariat WTO bidang standardisasi untuk diberlakukan secara wajib.

Tabel 1. Tarif Bea Masuk Produk Semen Berdasarkan HS Tahun 2008

HS DESKRIPSI BM PPN (%) SNI

2523.21.00.00 Portlan Putih 0 10 15-0129-2004

2523.29.90.00 Portland Pozoland 0 10 15-0302-2004

2523.29.10.00 Portland Type I – V 0 10 15-2049-2004

2523.29.29.00 Portland Campur 0 10 15-3500-2004

2523.90.00.00 Masonry 0 10 15-3758-2004

2523.29.29.00 Semen Portland Komposit 0 10 15-7064-2004

2523.90.00.00 Oil Well Cement (OWC) 0 10 15.3044-1992

Sumber: Buku Tarif Bea Masuk Indonesia Tahun 2008

Page 61: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

BAB IISASARAN

A. Sasaran Jangka Menengah (2010 -2014)1. Meningkatnya utilitas produksi dari 70% menjadi

80% yang didukung kemampuan produksi berbagai jenis semen dengan spesifikasi khusus;

2. Terpenuhinya kebutuhan semen nasional;

3. Diterapkannya secara wajib SNI No. 35/M-IND/PER/4/2007 tanggal 31 Agustus 2007 terhadap produk semen.

B. Sasaran Jangka Panjang (2010-2025)1. Terpenuhinya kebutuhan semen nasional di seluruh

pelosok tanah air dengan harga jual yang tidak jauh berbeda di masing-masing daerah;

2. Terjaminnya pasokan energi khususnya batubara untuk periode jangka panjang;

3. Tersedianya tenaga kerja operator pabrik yang kompeten;

4. Makin menguatnya daya saing industri semen;

5. Terwujudnya kemampuan rekayasa dan fabrikasi pembangunan pabrik semen.

Page 62: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 63: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Arah Pengembangan Industri Semen

1. Visi Industri Semen

Menjadikan industri semen nasional berdaya saing tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

2. Arah Pengembangan

Arah pengembangan industri semen adalah me-ningkatkan daya saing melalui efisiensi penggunaan energi dan diversifikasi produk semen.

B. Strategi Kebijakan1. Memenuhi kebutuhan nasional;

2. Melakukan persebaran pembangunan pabrik semen ke arah luar Pulau Jawa;

3. Meningkatkan daya saing industri semen melalui efisiensi penggunaan energi;

4. Meningkatkan kemampuan kompetensi sumber daya manusia dalam desain dan perekayasaan pengembangan industri semen.

C. Indikator Pencapaian1. Terpenuhinya kebutuhan nasional pada tingkat

harga yang kompetitif;

2. Makin efisiennya penggunaan batubara, listrik dan energi lainnya;

3. Makin mandirinya dalam pembangunan pabrik baru.

Page 64: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

D. Tahapan Implementasi

1. Langkah-langkah yang telah dilakukan

a. Membuat estimasi kebutuhan semen dalam jangka pendek (2010 – 2014) maupun jangka panjang (2010 – 2025);

b. Meningkatkan daya saing industri semen melalui upaya efisiensi penggunaan energi;

c. Melakukan program Diklat Standar Kompetensi SDM yang dikoordinir oleh ISBI;

d. Menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35/M-IND/PER/4/ 2007 tentang Penerapan SNI Semen secara Wajib.

2. Langkah-langkah yang sedang dan akan dilakukan

a. Membuat estimasi pemenuhan kebutuhan semen dalam jangka pendek (2010–2014) maupun jangka panjang (2010–2025), melalui pembangunan pabrik baru;

b. Terus melakukan upaya peningkatan daya saing terutama pada penggunaan energi dan diversifikasi produk semen;

c. Terus melakukan program Diklat Standar Kompetensi SDM bekerjasama dengan ISBI dan instansi terkait;

d. Menerapkan dan melakukan pengawasan serta pembinaan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Perindustrian Nomo 35/M-IND/PER/4/2007 tentang Penerapan SNI Semen secara Wajib.

Page 65: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

BAB IVPROGRAM / RENCANA AKSI

A. Program Jangka Menengah (2010 -2014)1. Meningkatkan kemampuan SDM persemenan melalui

program pendidikan dan pelatihan kompetensi SDM;

2. Meningkatkan penggunaan semen non Portland tipe I melalui kegiatan sosialisasi dan kerjasama dengan pihak REI;

3. Meningkatkan penghematan dalam penggunaan energi melalui:

Kajian audit energi;

Peningkatan efisiensi energi panas dari 800 kkal per kg klinker menjadi 760 kkal per kg klinker;

Penggunaan sumber energi alternatif;

Penggunaan peralatan tambahan seperti Waste Heat Recovery Boiler.

B. Program Jangka Panjang (2010-2025)1. Mengembangkan industri semen di luar Pulau

Jawa khususnya Kawasan Timur Indonesia melalui pembangunan unit pengepakan, cement mill sampai pabrik semen secara utuh;

2. Meningkatkan kemampuan SDM dalam rekayasa dan pabrikasi melalui kerjasama dengan Institut Semen Beton Indonesia (ISBI) dalam program diklat dari tingkat operator hingga D3;

3. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dalam penggunaan bahan baku, emisi debu dan

Page 66: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

efisiensi energi, melalui program CDM secara ber-kesinambungan;

4. Meningkatkan kerjasama kemitraan antara produsen batubara dan semen;

5. Mendorong pengembangan teknologi yang lebih efisien melalui peningkatan kerjasama dengan NEDO maupun perusahaan permesinan dunia.

Page 67: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 104/M-IND/PER/10/2009

Gam

bar

1.

Kera

ng

ka P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

Sem

en

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

7

Indu

stri

Inti

Indu

str�

Sem

en

Indu

stri

Pend

ukun

g

Mes

�n

dan

Pera

lata

n;

Batu

bara

, Ke

rtas

Kraf

t, G

ypsu

m,

Tran

spor

tas�

Indu

stri

Terk

ait

Baha

n Ba

ngun

an

Sasa

ran

Jang

ka M

enen

gah

(201

0 –

2015

)

�.

Terp

enuh

�nya

keb

utuh

an s

emen

nas

�ona

l; �.

Te

rcap

a�ny

a t�n

gkat

ut�l�

sas�

rata

-rata

d�a

tas

�0 p

erse

n;

�.

D�te

rapk

anny

a Pe

rmen

per�n

��/

�00�

tent

ang

SNI s

ecar

a wa

j�b s

emen

; �.

Pe

n�ng

kata

n ef

�s�e

ns� p

engg

unaa

n en

erg�

.

Sasa

ran

Jang

ka P

anja

ng (2

015 –

2025

) �.

Men

guat

nya

stru

ktur

�ndu

str�

sem

en;

�. T

�ngg

�nya

day

a sa

�ng

�ndu

str�

sem

en n

as�o

nal d

� pas

ar d

omes

t�k d

an e

kspo

r; �.

Mak

�n e

f�s�e

nnya

pen

ggun

aan

ener

g�.

Stra

tegi

Sekt

or

: M

endu

kung

upa

ya p

emen

uhan

pas

okan

sem

en d

� sel

uruh

tana

h a�

r pad

a t�n

gkat

har

ga y

ang

waja

r dan

terja

ngka

u.

Tekn

olog

i : P

enge

mba

ngan

tekn

olog

� pro

ses

prod

uks�

yang

ef�s

�en.

Poko

k-Po

kok

Renc

ana

Aksi

Jan

gka

Men

enga

h (2

010 –

2015

)

1. M

enja

m�n

pem

enuh

an k

ebut

uhan

nas

�ona

l; 2.

Men

erap

kan

seca

ra k

ons�s

ten

Perm

enpe

r�n n

o. �

�/�0

0� t

enta

ng S

NI W

aj�b

Se

men

; 3.

Mel

akuk

an k

erja

sam

a de

ngan

NED

O d

alam

pem

bang

uan

Was

te H

eat R

ecov

ery

Powe

r Gen

erat

�on

d� P

T. S

emen

Pad

ang;

4.

Mel

akuk

an k

oord

�nas

� den

gan

Pem

er�n

tah

Daer

ah d

an p

rodu

sen

sem

en d

alam

ra

ngka

pen

gem

bang

an �n

dust

r� �n

t� d�

dae

rah;

5.

Mem

prom

os�ka

n �n

vest

as� �

ndus

tr� s

emen

d� l

uar J

awa

khus

usny

a Pa

pua

Bara

t.

Poko

k-po

kok

Renc

ana

Aksi

Jan

gka

Panj

ang

(201

5 –

2025

) 1.

Mel

anju

tkan

pro

gram

ef�s

�ens

� dan

d�ve

rs�f�k

as� e

nerg

�; 2.

Men

erap

kan

dan

peng

awas

an

SNI

sesu

a�

deng

an

Perm

enpe

r�n

no.

��/�

00�;

3.

Men

gem

bang

kan

kom

pete

ns� s

umbe

r day

a m

anus

�a b

ag� �

ndus

tr� s

emen

; 4.

Men

gem

bang

kan

�ndu

str�

sem

en y

ang

berd

aya

sa�n

g t�n

gg�;

5. M

enge

mba

ngka

n b�

dang

des

a�n,

rek

ayas

a da

n fa

br�k

as�

pabr

�k s

emen

ya

ng h

emat

ene

rg�.

Unsu

r Pen

unja

ng

Perio

desa

si P

embi

naan

:

a.

Per�o

de �

00� –

�00�

: Pe

ngam

anan

keb

utuh

an s

emen

nas

�ona

l; b.

Pe

r�ode

�0�

0 –

�0��

: Pe

ngem

bang

an te

knol

og� y

ang

mak

�n m

oder

n da

n ef

�s�en

; c.

Pe

r�ode

�0�

� –

�0��

: Pe

ngem

bang

an k

emam

puan

reka

yasa

dan

per

mes

�nan

. Pa

sar :

a.

M

emba

ngun

day

a sa

�ng

guna

men

ghad

ap� p

rodu

k �m

por

teru

tam

a se

men

dar

� C�

na;

b.

Men

�ngk

atka

n ak

ses

& pe

netra

s� d�

pas

ar te

ruta

ma

d� K

awas

an T

�mur

Indo

nes�

a;

SDM

: a.

M

en�n

gkat

kan

kem

ampu

an k

ompe

tens

� SD

M d

� b�

dang

rek

ayas

a da

n pa

br�k

as� m

elal

u� p

end�

d�ka

n da

n pe

lat�h

an s

�ngk

at h

�ngg

a D�

; b.

M

elak

sana

kan

pela

t�han

s�st

em m

anaj

emen

mut

u pa

da �n

dust

r� se

men

. In

frast

rukt

ur :

a.

Pen�

ngka

tan

pera

n l�tb

ang

dan

perg

urua

n t�n

gg�;

b.

Peng

emba

ngan

kem

ampu

an B

ala�

Bes

ar S

emen

yan

g m

ampu

mel

akuk

an

desa

�n d

an re

kaya

sa p

eral

atan

sem

en.

Gam

bar 1

. Ker

angk

a Pe

ngem

bang

an In

dust

ri Se

men

Page 68: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

8

Gam

bar 2

. Ker

angk

a Ke

terk

aita

n In

dust

ri Se

men

Gam

bar

2.

Kera

ng

ka K

ete

rkait

an

In

du

stri

Sem

en

Page 69: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

TENTANG

PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PETROKIMIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pengembangan industri nasional sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan peta panduan (Road Map) pengembangan klaster industri prioritas yang mencakup basis industri manufaktur, industri berbasis agro, industri alat angkut, industri elektronika dan telematika, industri penunjang industri kreatif dan industri kreatif tertentu serta industri kecil dan menengah tertentu;

Page 70: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

b. Bahwa industri petrokimia merupakan salah satu basis industri manufaktur sebagaimana dimaksud pada huruf a maka perlu ditetapkan peta panduan pengembangan klaster industri petro-kimia;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan se-bagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Petrokimia;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984

tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem-bangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

Page 71: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 72: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2007;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007;

12. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional;

13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian;

Page 73: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PETROKIMIA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Petrokimia Tahun 2010-2014 selanjutnya disebut Peta Panduan adalah dokumen perencanaan nasional yang memuat sasaran, strategi dan kebijakan, serta program/rencana aksi pengembangan klaster industri petrokimia untuk periode 5 (lima) tahun.

2. Industri Petrokimia adalah industri yang terdiri dari:

a. Industri Kimia Dasar Organik yang Bersumber dari Minyak Bumi, Gas Bumi dan Batu Bara (KBLI 24117);

b. Industri Kimia Dasar Organik lainnya (KBLI 24119);

c. Industri Pupuk Buatan Tunggal Hara Makro Primer (KBLI 24122);

d. Industri Pupuk Buatan Majemuk Hara Makro Primer (KBLI 24123);

e. Industri Pupuk Buatan Campuran Hara Makro Primer (KBLI 24124).

Page 74: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

3. Pemangku Kepentingan adalah Pe-merintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

4. Menteri adalah Menteri yang me-laksanakan sebagian tugas urusan pemerintahan di bidang perindustrian

Pasal 2

(1) Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

(2) Peta Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan:

a. Pedoman operasional Aparatur Pe-merintah dalam rangka menunjang secara komplementer dan sinergik untuk suksesnya pelaksanaan prog-ram pengembangan industri sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Pedoman bagi Pelaku klaster Industri Petrokimia, baik pengusaha maupun institusi lainnya, khususnya yang memiliki kegiatan usaha di sektor Industri Petrokimia ataupun sektor lain yang terkait;

c. Pedoman koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota); dan

Page 75: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

d. Informasi untuk menggalang dukungan sosial-politis maupun kontrol sosial terhadap pelaksanaan kebijakan klaster industri ini, yang pada akhirnya diharapkan untuk mendorong partisipasi dari masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung dalam kegiatan pembangunan industri.

Pasal 3

(1) Program/rencana aksi pengembangan klaster Industri Petrokimia dilaksanakan sesuai dengan Peta Panduan sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

(2) Pelaksanaan program/rencana aksi se-bagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemangku Kepentingan sebagaimana tercantum dalam Peta Panduan.

Pasal 4

(1) Kementerian Negara/Lembaga membuat laporan kinerja tahunan kepada Menteri atas pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).

(2) Menteri melaporkan hasil pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana di-maksud pada ayat (1) kepada Presiden setiap 1 (satu) tahun selambat-lambat-nya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.

Page 76: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 Oktober 2009

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Presiden RI;

2. Wakil Presiden RI;

3. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;

4. Gubernur seluruh Indonesia;

5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;

6. Eselon I di lingkungan Departemen Perindustrian.

Page 77: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009

PETA PANDUANPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI

PETROKIMIA

BAB I PENDAHULUAN

BAB II SASARAN

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV PROGRAM / RENCANA AKSI

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

Page 78: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 79: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

BAB IPENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup Industri PetrokimiaIndustri petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai ”industri yang berbahan baku utama produk migas (naphta, kondensat yang merupakan produk samping eksploitasi gas bumi, gas alam), batubara, gas metana batubara, serta biomassa yang mengandung senyawa-senyawa olefin, aromatik, n-parrafin, gas sintesa, asetilena dan menghasilkan beragam senyawa organik yang dapat diturunkan dari bahan-bahan baku utama tersebut, untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi daripada bahan bakunya.”

Kondisi ketersediaan bahan baku dari produk migas yang makin terbatas dan mahal mengakibatkan mulai munculnya pencarian-pencarian bahan baku pengganti, diantaranya gas etana, batubara, gas dari coal bed methane, dan limbah refinery (coke).

Indonesia mempunyai sumber yang potensial untuk pengembangan klaster industri petrokimia yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, papan dan pangan. Produk-produk petrokimia merupakan produk strategis karena merupakan bahan baku bagi industri hilirnya (industri tekstil, plastik, karet sintetik, kosmetik, pestisida, bahan pembersih, bahan farmasi, bahan peledak, bahan bakar, kulit imitasi, dll).

Page 80: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

B. Pengelompokan Industri Petrokimia

Industri petrokimia dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:

1. Industri petrokimia hulu

Industri petrokimia hulu merupakan industri paling hulu dalam rangkaian industri petrokimia, memproses bahan baku berupa naphta dan/atau kondensat menjadi hidrokarbon olefin, aromatik, dan parafin.

Contoh : industri olefin (ethylene, polyethylene, dll), industri aromatik (benzene, paraxylene, dll), industri berbasis C-1 (ammonia, methanol).

2. Industri petrokimia antara

Industri petrokimia antara adalah industri yang memproses bahan baku olefin, aromatik (produk industri petrokimia hulu) menjadi produk-produk turunannya seperti vinyl chloride, styrene, ethylene glycol, dll.

3. Industri petrokimia hilir

Industri petrokimia hilir adalah industri yang mengolah bahan yang dihasilkan oleh industri petrokimia antara menjadi berbagai produk akhir yang digunakan oleh industri atau konsumen akhir (industrial dan consumer goods).

Contoh: industri PET, PP, HDPE, PVC, EDC, PTA, dll.

Page 81: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

BAB IISASARAN

A. Sasaran Jangka Menengah (2010-2014)1. Optimalisasi pemanfaatan kapasitas terpasang industri

petrokimia dari 81% (2009) menjadi lebih dari 85% (2014).

2. Meningkatnya pemanfaatan bahan baku lokal menjadi lebih dari 20% (2014).

3. Meningkatnya kapasitas produksi industri petrokimia hulu:

a. Olefin: ethylene dari 600.000 Ton/Tahun menjadi 900.000 Ton/Tahun,

b. Aromatik: toluene 100.000 Ton/Tahun, dan orthoxylene 120.000 Ton/Tahun.

c. Berbasis C1: amoniak 6,1 Juta Ton/Tahun menjadi 6,8 Juta Ton/Tahun, methanol 990.000 Ton/Tahun.

4. Terintegrasinya pengembangan industri petrokimia dengan pendekatan klaster, berlokasi di Banten (Anyer, Merak, Cilegon) untuk yang berbasis olefin, di Jawa Timur (Tuban, Gresik, Lamongan) untuk yang berbasis aromatik dan di Kalimantan Timur (Bontang) untuk yang berbasis C1.

B. Sasaran Jangka Panjang (2015-2025)1. Meningkatnya kapasitas produksi industri petrokimia

hulu:

a. Olefin: ethylene dari 900.000 Ton/Tahun menjadi 1,25 Juta Ton/Tahun,

Page 82: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

b. Berbasis C1: amoniak 6,8 Juta Ton/Tahun menjadi 7,5 Juta Ton/Tahun, methanol 990.000 Ton/Tahun menjadi 1,5 Juta Ton/Tahun, pupuk NPK dari 700.000 Ton/Tahun menjadi 1,9 Juta Ton/Tahun.

2. Terintegrasinya industri migas dengan industri petrokimia hulu, industri petrokimia antara dan industri petrokimia hilir melalui jaringan distribusi dan infrastruktur yang efektif dan efisien.

Page 83: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Arah Pengembangan Industri Petro-kimia

1. Visi Industri petrokimia

Mewujudkan industri petrokimia yang berdaya saing dan mandiri.

2. Misi

• Pemantapan struktur industri petrokimia

• Peningkatan efisiensi.

• Perluasan lapangan kerja.

• Percepatan alih teknologi

3. Arah Pengembangan Industri Petrokimia :

Pengembangan industri berskala besar

4. Strategi

a. Peningkatan utilisasi:

• Penguasaan pasar DN dan pasar ekspor, serta peningkatan informasi pasar.

• Peningkatan efisiensi bahan baku dan energi.

• Optimalisasi pemanfaatan bahan baku dalam negeri.

• Penciptaan iklim usaha kondusif terhadap industri daur ulang petrokimia.

• Integrasi industri petrokimia hulu dengan industri migas.

Page 84: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

b. Penguatan struktur industri petrokimia yang terkait pada semua tingkat dalam rantai nilai (value chain):

• Peningkatan nilai tambah dengan pe-ningkatan kandungan lokal (bahan baku, barang modal/ peralatan pabrik, SDM, teknologi, jasa konstruksi, jasa pemeliharaan dan modal DN).

• Penciptaan Iklim investasi dan usaha yang kondusif melalui pemberian insentif dibidang fiskal, moneter dan administrasi termasuk jaminan hukum dan kestabilan keamanan.

• Pengembangan industri yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

• Pengembangan kemampuan SDM.

c. Pengembangan teknologi kedepan:

• Meningkatkan kemampuan alih teknologi dengan memanfaatkan lisensi teknologi proses petrokimia C-1, Olefin dan Aromatik yang habis masa lisensinya berdasarkan inovasi teknologi dalam negeri.

• Mengaplikasikan lisensi teknologi proses Industri Urea yang dikembangkan bersama pemilik lisensor.

• Sinergi dalam penelitian teknologi proses industri polimer seperti alkyd resin, unsaturated polyester resin, polyurethane resin.

d. Pengembangan lokasi klaster:

• Bontang, Kaltim

• Tuban - Gresik, Jawa Timur

• Anyer – Merak – Cilegon – Serang, Banten

Page 85: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

5. Kebijakan

a. Pengaturan alokasi SDA lokal sebagai bahan baku industri petrokimia.

b. Pengaturan efisiensi bahan baku/energi melalui penghematan maupun diversifikasi bahan baku/energi.

c. Pengaturan limbah/scrap/used-product petrokimia sebagai bahan baku.

d. Pengaturan insentif pajak untuk mendorong peningkatan investasi industri petrokimia.

e. Pengaturan peningkatan SDM melalui peningkatan standar kompetensi kerja nasional industri petro-kimia.

f. Pengaturan mengenai pembangunan infra-struktur industri antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan swasta.

g. Pengaturan yang mengutamakan penggunaan produksi DN.

h. Pengaturan pengembangan litbang teknologi DN yang terintegrasi dan berkualitas melalui pemberian insentif.

B. Indikator Pencapaian • Meningkatnya pemanfaatan kapasitas terpasang

industri petrokimia.

• Meningkatnya pemanfaatan bahan baku lokal.

• Meningkatnya kapasitas produksi industri petrokimia hulu: Olefin, Aromatik, Berbasis C1.

Page 86: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

C. Tahapan Implementasi • Mengalokasikan secara khusus pemanfaatan

komponen-komponen gas bumi, kondensat, naphta dan senyawa-senyawa alkana, yang di satu sisi mendukung perkembangan kebutuhan untuk industri petrokimia dan di sisi lain tidak mengganggu upaya penggalangan cadangan devisa nasional;

• Membuka peluang pemanfaatan bahan baku alternatif dari dalam negeri, seperti batubara dan biomassa yang saat ini belum digunakan di industri petrokimia.

• Memacu pengembangan industri petrokimia yang menggunakan kandungan teknologi yang di-kembangkan di dalam negeri yang makin meningkat;

• Mendorong pengembangan industri petrokimia yang memiliki keterkaitan kuat dengan sektor ekonomi lainnya.

• Menciptakan iklim investasi yang menarik bagi pengembangan industri petrokimia berskala menengah, terutama pada tingkat daerah, bagi pengembangan industri petrokimia antara dan hilir dan yang berpotensi memanfaatkan sumber daya alam lain selain minyak dan gas bumi, yaitu batubara dan biomassa.

• Menstimulasi dan memobilisasi kemampuan nasional untuk membangun dan menegakkan ber-fungsinya teknologi yang berhubungan dengan industri petrokimia.

Page 87: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

BAB IVPROGRAM / RENCANA AKSI

A. Rencana Aksi Jangka Menengah (2010-2014):1. Revisi UU No. 22 / 2001 tentang Migas, Peraturan

Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas, sebagai upaya pengamanan pasok migas nasional untuk bahan baku industri (sebagai tindak lanjut amandemen UU No. 22 / 2001 tentang Migas).

2. Mengupayakan insentif berupa split yang lebih besar bagi KPS yang memasok industri dalam negeri.

3. Proses Debottlenecking Unit Ethylene meningkatkan kapasitas produksi ethylene 30.000 Ton/Tahun.

4. Fasilitasi penerapan AICO (ASEAN Industrial Co-operation) scheme dan pengembangan Ethylene Cracker Unit PT. Titan Indonesia di Merak untuk mendukung industri polietilen pada tahun 2009.

5. Usulan kebijakan mengenai alokasi bahan baku dengan harga khusus yang diprioritaskan untuk industri petrokimia hulu;

6. Studi untuk mengkaji fasilitasi proses integrasi antara industri primer, petrokimia hulu, antara, dan hilir;

7. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur pen-dukung industri petrokimia antara lain pelabuhan, kereta api & aero-train, jalan akses, serta utilitas.

8. Revitalisasi 5 pabrik urea yang sudah tua, pem-bangunan 1 pabrik urea, pembangunan 5 pabrik compound, 6 pabrik amonia (terintegrasi dengan pabrik pupuk).

Page 88: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

9. Peningkatan kegiatan riset teknologi industri dan rekayasa produk petrokimia yang terintegrasi.

10. Peningkatan kualitas SDM melalui training dan kerjasama pihak industri dengan lembaga pen-didikan/Perguruan Tinggi.

11. Promosi investasi industri petrokimia (pengem-bangan bahan baku industri plastik teknik) seperti polycarbonate, polyacetal, polyamide, ke negara a.l. Jepang, Korea dan China.

12. Pembentukan Working Group Klaster Industri Petro-kimia, melalui kegiatan-kegiatan pembahasan/evaluasi pengembangan industri petrokimia di wilayah klaster industri meliputi aspek bahan baku, teknologi, pemasaran, infrastruktur, sumber daya manusia, Corporate Social Responsibility (CSR), pengelolaan lingkungan, manajemen tanggap darurat (emergency response), sinkronisasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah.

13. Pengembangan sistem informasi industri petrokimia.

14. Pembangunan centre of excellence industri petro-kimia, yang mencakup aspek penyediaan, konservasi dan efisiensi bahan baku & energi, teknologi, pe-masaran, infrastruktur, sumber daya manusia, Corporate Social Responsibility (CSR), kerjasama luar negeri, serta penerapan manajemen penanganan dampak Keselamatan, Keamanan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup (K3L) di lingkungan industri petrokimia.

15. Harmonisasi tarif bea masuk industri petrokimia dalam rangka AFTA maupun FTA.

16. New PP Plant (kapasitas 250.000 ton/tahun) yang terintegrasi dengan RCC Offgas to Propylene Project/Methatesis pada awal 2011 oleh Pertamina.

Page 89: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

17. Kajian/bantuan teknik “Gas bumi melalui proses splitting untuk industri olefin dan aromatik”.

18. Belum ada studi Prakelayakan Industri Unggulan ”Batubara melalui proses gasifikasi untuk industri ammonia & methanol”.

19. Dukungan berupa kajian/bantuan teknik untuk mengembangkan pusat Olefin berbasis pati khusus-nya sagu di wilayah Riau yang akan dikembangkan oleh Mitsubishi Group.

20. Dukungan berupa kajian/bantuan teknik untuk mengembangkan pusat Olefin yang bahan bakunya berasal dari pati atau biomassa di wil.Banten yang akan dikembangkan oleh PT. Titan.

21. Mempercepat realisasi MOU antara PT. Pertamina /PT. Medco Energy dg PT. Pusri (holding) mengenai rencana pembangunan industri ammonia/urea dengan kapasitas global terintegrasi berbasis gas bumi, berlokasi di Sonoro (Sulawesi Tengah).

22. Mendorong perencanaan pembangunan infrastruktur industri petrokimia di Sonoro dan Papua Barat.

23. Pertemuan dengan instansi terkait untuk pengem-bangan, perawatan dan perawatan infrastruktur.

B. Rencana Aksi Jangka Panjang (2015-2025):1. Meneruskan & meningkatkan diversifikasi sumber

bahan baku dan sumber energi industri petro-kimia.

2. Peningkatan kegiatan riset teknologi industri dan rekayasa produk petrokimia yang terintegrasi.

3. Peningkatan kualitas SDM melalui trainning & standar kompetensi kerja nasional industri petrokimia.

Page 90: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

4. Pemeliharaan kualitas dan kuantitas infrastruktur pendukung industri petrokimia antara lain pelabuhan, jalan akses, dan utilitas.

5. Pengembangan centre of excellence industri petro-kimia.

Page 91: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

10

Indu

stri In

ti Pr

oduk

Poli

mer

Indu

stri P

endu

kung

Ko

ndes

at; N

aphta

; Gas

Alam

; Res

idu;

Arom

atic C

entre

; Olef

in Ce

ntre

Indu

stri T

erka

it Pr

oduk

Plas

tik; T

eksti

l; Coa

ting/P

aintin

g Pro

duct;

Spe

ciality

Ch

emica

l; Pha

rmac

y ; P

erlen

gkap

an O

tomoti

f ; Pe

ralat

an Li

strik

; Ka

ret S

inteti

s ; S

erat

Sinte

tis

Sasa

ran

Jang

ka M

enen

gah

2010

– 20

14

1. Te

rpen

uhiny

a pe

rtumb

uhan

kebu

tuhan

dala

m ne

geri

prod

uk o

lefin

sebe

sar 1

0-12

% p

er ta

hun;

prod

uk a

roma

tik

sebe

sar 8

-10 %

per t

ahun

dan p

rodu

k petr

okim

ia C-

1 seb

esar

4-6 %

per t

ahun

. 2.

Menin

gkatn

ya ka

pasit

as in

dustr

i olef

in, ya

itu e

thylen

e men

jadi 1

,5 jut

a ton

/tahu

n da

n pr

opyle

ne m

enjad

i 1,2

juta

ton/ta

hun.

3. Me

ningk

atnya

kap

asita

s ind

ustri

arom

atik,

yaitu

ben

zene

men

jadi 9

00 ri

bu to

n/tah

un; p

arax

ylene

men

jadi 1

,6 jut

a ton

/tahu

n; or

tho-xy

lene m

enjad

i 240

ribu t

on/ta

hun d

an to

luene

men

jadi 2

00 rib

u ton

/tahu

n; 4.

Menin

gkatn

ya k

apas

itas

indus

tri pe

trokim

ia C-

1, ya

itu a

mmon

ia me

njadi

8,1 ju

ta ton

/tahu

n da

n me

thano

l me

njadi

2,3 ju

ta ton

/tahu

n.

Sasa

ran

Jang

ka P

anjan

g 20

15 –

2025

1.

Menin

gkatn

ya ka

pasit

as pr

oduk

si ind

ustri

petro

kimia

hulu:

-

Berb

asis

C1: p

upuk

NPK

dar

i 700

.000

ton/ta

hun

menja

di 1,

9 jut

a

ton/t

ahun

. 2.

Terin

tegra

sinya

indu

stri m

igas

deng

an in

dustr

i petr

okim

ia hu

lu, in

dustr

i pe

trokim

ia an

tara

dan

indus

tri pe

trokim

ia hil

ir me

lalui

jaring

an d

istrib

usi d

an

infra

struk

tur ya

ng ef

ektif

dan e

fisien

.

Stra

tegi

Sekt

or

:

Penin

gkata

n pro

duks

i gun

a mem

enuh

i keb

utuha

n pas

ar da

lam ne

geri m

elalui

dive

rsifik

asi p

rodu

k, pe

ningk

atan n

ilai ta

mbah

, pen

ingka

tan ka

ndun

gan l

okal

(bah

an ba

ku/pe

nolon

g, pe

ralat

an

pabr

ik, ja

sa te

knik

dan k

onstr

uksi,

jasa

pend

ukun

g pro

duks

i), int

egra

si ind

ustri

miga

s den

gan i

ndus

tri pe

trokim

ia, re

struk

turisa

si us

aha (

merje

r dan

akuis

isi),

dan p

romo

si inv

estas

i indu

stri

petro

kimia

ungg

ulan.

Tekn

olog

i : M

ening

katka

n litb

ang t

ekno

logi in

dustr

i den

gan m

eman

faatka

n lise

nsi te

knolo

gi ya

ng su

dah h

abis

masa

berla

kuny

a den

gan i

nova

si da

lam ne

geri s

erta

peng

emba

ngan

indu

stri p

erala

tan

pabr

ik.

Poko

k-po

kok

Renc

ana A

ksi J

angk

a Men

enga

h ( 2

010 –

2014

) �.

R

ev�s

� U

U N

o. �

� /

�00�

ten

tang

M�g

as,

Pera

tura

n Pe

mer

�nta

h N

omor

��

Tahu

n �0

0�

tent

ang

Keg�

atan

Usa

ha H

ulu

M�g

as d

an P

erat

uran

Pem

er�n

tah

Nom

or �

� Ta

hun

�00�

te

ntan

g Ke

g�at

an U

saha

H�l�

r M

�gas

, se

baga

� up

aya

peng

aman

an p

asok

m�g

as n

as�o

nal

untu

k ba

han

baku

�nd

ustr�

(se

baga

� t�n

dak

lanj

ut a

man

dem

en U

U N

o. �

� /

�00�

ten

tang

M

�gas

). �.

M

engu

paya

kan

�nse

nt�f

beru

pa s

pl�t

yang

leb

�h b

esar

bag

� KP

S ya

ng m

emas

ok �

ndus

tr�

dala

m n

eger

�. �.

Pr

oses

Deb

ottle

neck

�ng

Un�

t Et

hyle

ne m

en�n

gkat

kan

kapa

s�ta

s pr

oduk

s� e

thyl

ene

�0.0

00

Ton/

Tahu

n.

�.

Fas�

l�tas

� pe

nera

pan

AIC

O (

ASEA

N I

ndus

trial

Co-

oper

atio

n) s

chem

e da

n pe

ngem

bang

an

Ethy

lene

Cra

cker

Un�

t PT

. T�

tan

Indo

nes�

a d�

Mer

ak

untu

k m

endu

kung

�nd

ustr�

pol

�et�l

en

pada

tahu

n �0

0�.

�.

Usu

lan

keb�

jaka

n m

enge

na� a

loka

s� b

ahan

bak

u de

ngan

har

ga k

husu

s ya

ng d

�pr�o

r�tas

kan

untu

k �n

dust

r� pe

trok�

m�a

hul

u;

�.

Stud

� un

tuk

men

gkaj

� fa

s�l�t

as�

pros

es �

nteg

ras�

ant

ara

�ndu

str�

pr�m

er,

petro

k�m

�a h

ulu,

an

tara

, dan

h�l�r

;

Poko

k-po

kok

Renc

ana A

ksi J

angk

a Pan

jang

( 201

5 – 20

25)

1. M

ener

uska

n &

men

�ngk

atka

n d�

vers

�f�ka

s� s

umbe

r ba

han

baku

dan

sum

ber e

nerg

� �nd

ustr�

pet

rok�

m�a

. 2.

Pen�

ngka

tan

keg�

atan

r�s

et t

ekno

log�

�ndu

str�

dan

reka

yasa

pr

oduk

pet

rok�

m�a

yan

g te

r�nte

gras

�.

3. Pe

n�ng

kata

n ku

al�ta

s SD

M

mel

alu�

tra

�nn�

ng

& st

anda

r ko

mpe

tens

� ker

ja n

as�o

nal �

ndus

tr� p

etro

k�m

�a.

4. Pe

mel

�har

aan

kual

�tas

dan

kuan

t�tas

�nfra

stru

ktur

pen

duku

ng

�ndu

str�

petro

k�m

�a a

ntar

a la

�n p

elab

uhan

, ja

lan

akse

s, d

an

ut�l�t

as.

5. Pe

ngem

bang

an c

entre

of e

xcel

lenc

e �n

dust

r� pe

trok�

m�a

.

Page 92: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

11

�.

Pen�

ngka

tan

kual

�tas

dan

kuan

t�tas

�nfra

stru

ktur

pen

duku

ng �

ndus

tr� p

etro

k�m

�a a

ntar

a la

�n

pela

buha

n, k

eret

a ap

� & a

ero-

tra�n

, jal

an a

kses

, ser

ta u

t�l�ta

s.

�.

Rev

�tal�s

as� �

pab

r�k u

rea

yang

sud

ah t

ua,

pem

bang

unan

� p

abr�k

ure

a, p

emba

ngun

an �

pa

br�k

com

poun

d, �

pab

r�k a

mon

�a (t

er�n

tegr

as� d

enga

n pa

br�k

pup

uk).

�.

Pe

n�ng

kata

n ke

g�at

an

r�set

te

knol

og�

�ndu

str�

dan

reka

yasa

pr

oduk

pe

trok�

m�a

ya

ng

ter�n

tegr

as�.

�0

. Pe

n�ng

kata

n ku

al�ta

s SD

M m

elal

u� t

ra�n

�ng

dan

kerja

sam

a p�

hak

�ndu

str�

deng

an le

mba

ga

pend

�d�k

an/P

ergu

ruan

T�n

gg�.

��

. Pr

omos

� �nv

esta

s� �n

dust

r� pe

trok�

m�a

(pe

ngem

bang

an b

ahan

bak

u �n

dust

r� p

last

�k t

ekn�

k)

sepe

rt� p

olyc

arbo

nate

, pol

yace

tal,

poly

am�d

e, k

e ne

gara

a.l.

Jep

ang,

Kor

ea d

an C

h�na

. ��

. Pe

mbe

ntuk

an

Wor

k�ng

G

roup

Kl

aste

r In

dust

r� Pe

trok�

m�a

, m

elal

u�

keg�

atan

-keg

�ata

n pe

mba

hasa

n/ev

alua

s� p

enge

mba

ngan

�ndu

str�

petro

k�m

�a d

� w�la

yah

klas

ter

�ndu

str�

mel

�put

� as

pek

baha

n ba

ku,

tekn

olog

�, pe

mas

aran

, �n

frast

rukt

ur,

sum

ber

daya

man

us�a

, C

orpo

rate

So

cial

R

espo

nsib

ility

(CSR

), pe

ngel

olaa

n l�n

gkun

gan,

m

anaj

emen

ta

ngga

p da

rura

t (e

mer

genc

y re

spon

se),

s�nk

ron�

sas�

keb

�jaka

n pe

mer

�nta

h pu

sat d

an d

aera

h.

��.

Peng

emba

ngan

s�s

tem

�nfo

rmas

� �nd

ustr�

pet

rok�

m�a

. ��

. Pe

mba

ngun

an c

entre

of e

xcel

lenc

e �n

dust

r� pe

trok�

m�a

, yan

g m

enca

kup

aspe

k pe

nyed

�aan

, ko

nser

vas�

dan

ef�s

�ens

� bah

an b

aku

& en

erg�

, tek

nolo

g�,

pem

asar

an, �

nfra

stru

ktur

, su

mbe

r da

ya

man

us�a

, C

orpo

rate

So

cial

R

espo

nsib

ility

(CSR

), ke

rjasa

ma

luar

ne

ger�,

se

rta

pene

rapa

n m

anaj

emen

pen

anga

nan

dam

pak

Kese

lam

atan

, Ke

aman

an,

Kese

hata

n da

n L�

ngku

ngan

H�d

up (K

�L) d

� l�n

gkun

gan

�ndu

str�

petro

k�m

�a.

��.

Har

mon

�sas

� tar

�f be

a m

asuk

�ndu

str�

petro

k�m

�a d

alam

rang

ka A

FTA

mau

pun

FTA.

��

. N

ew P

P Pl

ant

(kap

as�ta

s ��

0.00

0 to

n/ta

hun)

yan

g te

r�nte

gras

� de

ngan

RC

C O

ffgas

to

Prop

ylen

e Pr

ojec

t/Met

hate

s�s

pada

aw

al �

0��

oleh

Per

tam

�na.

��

. Ka

jian/

bant

uan

tekn

ik “G

as b

umi m

elal

ui p

rose

s sp

littin

g un

tuk

�ndu

str�

olef

�n d

an a

rom

at�k”.

��

. D

ukun

gan

beru

pa k

aj�a

n/ba

ntua

n te

kn�k

unt

uk m

enge

mba

ngka

n pu

sat

Ole

f�n b

erba

s�s

pat�

khus

usny

a sa

gu d

� w�la

yah

R�a

u ya

ng a

kan

d�ke

mba

ngka

n ol

eh M

�tsub

�sh�

Gro

up.

��.

Duk

unga

n be

rupa

kaj

�an/

bant

uan

tekn

�k u

ntuk

men

gem

bang

kan

pusa

t O

lef�n

yan

g ba

han

baku

nya

bera

sal d

ar� p

at� a

tau

b�om

assa

d� w

�l.Ba

nten

yan

g ak

an d

�kem

bang

kan

oleh

PT.

T�

tan.

�0.

Mem

perc

epat

rea

l�sas

� M

OU

ant

ara

PT.

Perta

m�n

a /P

T. M

edco

Ene

rgy

dg P

T. P

usr�

(hol

d�ng

) m

enge

na� r

enca

na p

emba

ngun

an �n

dust

r� am

mon

�a/u

rea

deng

an k

apas

�tas

glob

al

ter�n

tegr

as� b

erba

s�s

gas

bum

�, be

rloka

s� d

� Son

oro

(Sul

awes

� Ten

gah)

.

��.

Men

doro

ng p

eren

cana

an p

emba

ngun

an �

nfra

stru

ktur

�nd

ustr�

pet

rok�

m�a

d�

Sono

ro d

an

Papu

a Ba

rat.

��.

Perte

mua

n de

ngan

�n

stan

s�

terk

a�t

untu

k pe

ngem

bang

an,

pera

wat

an

dan

pera

wat

an

�nfra

stru

ktur

.

Page 93: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

12

Unsu

r Pen

unjan

g

Perio

desa

si Pe

ning

kata

n Te

knol

ogi

a. Ini

siasi

2004

– 20

09 : P

engu

asaa

n lise

nsi te

knolo

gi (b

asic

desa

in &

detai

l des

ain);

b. Pe

ngem

bang

an C

epat

2010

– 20

15 : P

engu

asaa

n pem

buata

n per

alatan

pabr

ik (in

dustr

i man

ufaktu

r);

c. Ma

tang 2

016 –

2025

: Apli

kasi

Peng

uasa

an T

ekno

logi p

rose

s mela

lui re

trofitt

ing

Pasa

r a.

Memb

angu

n jar

ingan

pasa

r inter

nasio

nal.

b. Me

ningk

atkan

efisi

ensi

distrib

usi p

rodu

k petr

okim

ia c.

Meng

aman

kan p

asar

dalam

nege

ri

SDM

a. Pe

ningk

atan k

emam

puan

SDM

di bi

dang

petro

kimia;

b.

Penin

gkata

n pe

ran

perg

urua

n tin

ggi

dan

lemba

ga

Litba

ng

bidan

g pe

trokim

ia.

Infra

struk

tur

a. Me

ndor

ong i

nves

tasi b

aru u

ntuk k

awas

an in

dustr

i yan

g kom

petiti

f; b.

Memb

erika

n ker

ingan

an pa

jak un

tuk in

vesta

si ba

ru

c. Ha

rmon

isasi

tarif p

rodu

k petr

okim

ia hu

lu, an

tara &

hilir.

G

am

ba

r 1

. K

era

ng

ka P

en

gem

ban

gan

In

du

str

i P

etr

okim

ia

Gam

bar

1.

Kera

ng

ka P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

Petr

okim

ia

Page 94: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Gam

bar

2.

Lo

kasi

Pen

gem

ban

gan

In

du

stri

Petr

okim

ia

Lam

p�ra

n P

erat

uran

Men

ter�

Per

�ndu

str�a

n R

I N

omor

: �0

�/M

-IND

/PE

R/�

0/�0

0�

13

NNAA

DD

SSuu mm

uu tt

RRii aa

uu

BBaa nn

tt eenn SSuu mm

ss eell

JJ aabb aa

rr

DDKK

II JJaa kk

aa rrtt aa

JJ aatt ii mm

KKaa ll

bb aarr

KKaa ll

tt eenn gg

KKaa ll

ss eell

KKaa ll

tt ii mm

PPaa pp

uu aa

JJ aatt ee

nn gg

Indi

kasi

Lok

asi:

Ban

ten,

Jaw

a T�

mur

, Kal

�man

tan

T�m

ur,

Peru

saha

an

: P

T. C

hand

ra A

sr� (

Ban

ten)

, PT.

Tr�

Pol

yta

Indo

nes�

a (B

ante

n), P

T. T

ITA

N (B

ante

n), P

T. S

tyr�n

do M

ono

Indo

nes�

a (B

ante

n), P

T.A

sah�

mas

Che

m�c

al (B

ante

n), P

T. D

ow C

hem

�cal

Indo

nes�

a (B

ante

n), P

T. A

moc

o M

�tsu�

PTA

In

done

s�a

(Ban

ten)

, PT.

GT

Pet

roch

em In

dust

r�es

(Ban

ten)

, PT.

Sat

omo

Indo

vyl M

onom

er (B

ante

n), P

T. T

rans

P

as�f�

c P

etro

chem

�cal

Indo

tam

a (J

at�m

), P

T. P

etro

k�m

�a G

res�

k (J

at�m

), P

T. P

etro

W�d

ada

(Jat

�m),

PT. A

kt�f

Indo

nes�

a In

dah

(Jat

�m) ,

PT.

Pup

uk S

r�w�ja

ya (S

umse

l) , P

T. P

upuk

Iska

ndar

Mud

a (N

AD

), P

T. P

etro

Oxo

N

usan

tara

(Jat

�m),

PT.

Pup

uk K

al�m

anta

n T�

mur

(Kal

t�m) P

T. K

alt�m

Met

hano

l Ind

ustry

(Kal

t�m),

PT.

Kal

t�m P

as�f�

c A

mon

�ak

(Kal

t�m) P

T.K

alt�m

Par

na In

dust

r� (K

alt�m

), P

T. In

do B

hara

t Ray

on (J

abar

), P

T. P

upuk

Kuj

ang

(Jab

ar),

Per

tam

�na

UP

I (S

umut

), P

erta

m�n

a U

P II

(R�a

u), P

erta

m�n

a U

P II

I Pla

ju (S

umse

l), P

erta

m�n

a U

P IV

(Jat

eng)

, P

erta

m�n

a U

P V

(Bal

�kpa

pan)

, Per

tam

�na

UP

VI (

Jaba

r), B

eber

apa

Pab

r�k A

dhes

�ve

Res

�n d

� Kal

�man

tan

Bar

at,

Teng

ah, S

elat

an, d

an d

� Pro

p�ns

� Pap

ua

Gam

ba

r 2

. Lo

kasi

Pen

ge

mb

an

gan

In

du

str

i P

etr

ok

imia

Page 95: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 105/M-IND/PER/10/2009

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

14

•Wor

king

Gro

up

•For

um D

aya

Sain

g •F

asili

tato

r Kla

ster

Pem

da,

D�n

as

Per

�nda

g D

�nas

Tam

ben

Ass

osia

si

INAP

LAS

AP

PI

JASA

Tr

ansp

orta

s�

Dar

at-L

aut

Lem

baga

Li

tban

g/PT

BB

KK, B

PPT,

LIP

I, LE

MIG

AS,

ITB/

UG

M/U

I

Gas

Ala

m,

Kon

dens

at,

Nap

hta,

Res

idu

Aro

mat

ic

cent

re

PO

LYM

ER

Ole

fin c

entr

e

Mes

�n

Pera

lata

n da

n Te

knol

og�

Pup

uk

Met

hano

l B

ahan

bak

u P

last

�k,

Teks

t�l,

Coa

t�ng

/ P

a�nt

�ng,

S

pec�

al�ty

C

hem

�cal

, Fa

rmas

�, K

ompo

nen

Oto

mot

�f,

Per

alat

an

L�st

r�k,

Kar

et S

�nte

s�s,

S

erat

S�n

tes�

s

PASA

R

DAL

AM

NEG

ERI

PASA

R

LUAR

N

EGER

I Ek

spor

t�r

D�s

tr�bu

tor

Met

hane

Bas

ed

Pem

er�n

tah

Pus

at

Dep

per�n

, D

ep.E

SD

M,

Dep

dag

Gam

bar

3.

Kera

ng

ka K

ete

rkait

an

In

du

stri

Petr

okim

ia

Page 96: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 97: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009

TENTANG

PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI KERAMIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pengembangan industri nasional sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan peta panduan (Road Map) pengembangan klaster industri prioritas yang mencakup basis industri manufaktur, industri berbasis agro, industri alat angkut, industri elektronika dan telematika, industri penunjang industri kreatif dan industri kreatif tertentu serta industri kecil dan menengah tertentu;

Page 98: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

b. bahwa industri keramik merupakan salah satu basis industri manufaktur sebagaimana dimaksud pada huruf a maka perlu ditetapkan peta panduan pengembangan klaster industri keramik;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan se-bagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Keramik;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984

tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem-bangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

Page 99: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Peme-rintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);

Page 100: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pem-bentukan Kabinet Indonesia Bersatu se-bagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2007;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007;

12. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional;

13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/ 2005 tentang Organi-sasi dan Tata Kerja Departemen Per-industrian;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI KERAMIK.

Page 101: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Keramik Tahun 2010-2014 selanjutnya disebut Peta Panduan adalah dokumen perencanaan nasional yang memuat sasaran, strategi dan kebijakan serta program/rencana aksi pengembangan klaster industri keramik untuk periode 5 (lima) tahun.

2. Industri Keramik adalah industri yang terdiri dari:

a. Industri Bata Tahan Api dan Sejenisnya (KBLI 26311);

b. Industri Barang-barang Tahan Api dari Tanah Liat/Keramik Lainnya (KBLI 26319);

c. Industri Barang-barang dari Tanah Liat/Keramik untuk Keperluan Rumah Tangga (KBLI 26321);

d. Industri Batu Bata dari Tanah Liat/Keramik (KBLI 26322);

e. Industri Genteng dari Tanah Liat/Keramik (KBLI 26323);

f. Industri Bahan Bangunan dari Tanah Liat/Keramik selain Batu Bata dan Genteng (KBLI 26324).

3. Pemangku Kepentingan adalah Pe-merintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, Perguruan Tinggi dan Lembaga

Page 102: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Penelitian dan Pengembangan serta Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

4. Menteri adalah Menteri yang melaksana-kan sebagian tugas urusan pemerintahan di bidang perindustrian.

Pasal 2

(1) Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

(2) Peta Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan:

a. Pedoman operasional Aparatur Pe-merintah dalam rangka menunjang secara komplementer dan sinergik untuk suksesnya pelaksanaan prog-ram pengembangan industri sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Pedoman bagi Pelaku klaster Industri Keramik, baik pengusaha maupun institusi lainnya, khususnya yang memiliki kegiatan usaha di sektor Industri Keramik ataupun sektor lain yang terkait;

c. Pedoman koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota); dan

d. Informasi untuk menggalang dukungan sosial-politis maupun kontrol sosial terhadap pelaksanaan

Page 103: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

kebijakan klaster industri ini, yang pada akhirnya diharapkan untuk mendorong partisipasi dari masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung dalam kegiatan pembangunan industri.

Pasal 3

(1) Program/rencana aksi pengembangan klaster Industri Keramik dilaksanakan sesuai dengan Peta Panduan sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

(2) Pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemangku Kepentingan sebagaimana tercantum dalam Peta Panduan.

Pasal 4

(1) Kementerian Negara/Lembaga membuat laporan kinerja tahunan kepada Menteri atas pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).

(2) Menteri melaporkan hasil pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana di-maksud pada ayat (1) kepada Presiden setiap 1 (satu) tahun selambat-lambatnya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.

Page 104: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 Oktober 2009

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Presiden RI;

2. Wakil Presiden RI;

3. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;

4. Gubernur seluruh Indonesia;

5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;

6. Eselon I di lingkungan Departemen Perindustrian.

Page 105: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009

PETA PANDUANPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI

KERAMIK

BAB I PENDAHULUAN

BAB II SASARAN

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV PROGRAM / RENCANA AKSI

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

Page 106: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 107: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009

BAB IPENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup Industri KeramikKeramik adalah berbagai produk industri kimia yang dihasilkan dari pengolahan tambang seperti clay, feldspar, pasir silika dan kaolin melalui tahapan pembakaran dengan suhu tinggi.

Industri keramik yaang terdiri dari ubin (tile), saniter, perangkat rumah tangga (tableware), genteng telah memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pembangunan nasional melalui penyediaan kebutuhan domestik, perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam seperti lembpung, feldspar dan pasir silika yang tersebar di berbagai daerah, industri keramik terus tumbuh baik dalam kapasitas maupun tipe dan desain produk yang semakin berdaya saing tinggi. Kondisi ini dapat terlihat pertumbuhan rata – rata sekitar 6% dan perolehan devisa yang mencapai US$ 220 juta pada tahun 2008 ataau meningkat dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar US$ 212 juta serta penyerapan tenaga kerja lebih dari 200.000 orang.

Saat ini kapasitas kapasitas industri keramik tile mencapai 327 juta m2, keramik saniter 4,6 juta pcs dan keramik tableware 268 juta pcs, sehingga untuk keramik telah menempatkan Indonesia sebagai produsen keramik terbesar dunia setelah China, Italy, Spanyol, Turki dan Brazil.

Industri keramik meliputi industri bahan baku, industri bahan penolong dan industri bahan setengah jadi serta

Page 108: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

produk keramik seperti tile, saniter dan tableware dan alat laboratorium meliputi KBLI 26201 s/d 26209 atau HS 6901 s/d 6914.

Keramik adalah berbagai produk industri kimia yang dihasilkan dari pengolahan bahan tambang seperti kaolin, feldspar, pasir silika dan tanah liat (clay) melalui tahapan pembakaran dengan suhu tinggi (sekitar 1.300 oC). Adapun karakteristik industri keramik meliputi:

• Padat energi

• Padat karya

• Penggunaan bahan baku tambang yang tidak dapat diperbaharui.

B. Pengelompokan Industri Keramik

1. Kelompok Industri Hulu

Meliputi Industri bahan baku keramik seperti tanah liat, kaolin, feldspar, pasir kuarsa, zircon.

Bahan baku dan penolong yang masih di impor sebagian besar dari China seperti feldspar, glazur / fritz, China Stone dan zat pewarna (pigmen).

Sedangkan sumber deposit bahan baku tersebut banyak terdapat di Indonesia tetapi belum diolah seperti tabel berikut:

Page 109: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009

Tabel I.1. Sumber Deposit Bahan Baku

Jenis Bahan Lokasi Cadangan

Feldspar

Pengaribuan, Sumut 400 ribu tonLampung 12,5 juta m3Banjar Negara, Jabar 642 ribu tonTulung Agung 40 ribu ton

Clay Lampung 10 juta tonMonterado, Kalbar 250 ribu ton

Kaolin Bangka 7 juta tonBelitung 6 juta ton

Toseki Pacitan, Jatim 5 juta m3

2. Kelompok Industri Antara

Meliputi bahan baku body keramik, bahan pewarna, frits dan glasir.

3. Kelompok Industri Hilir

Meliputi industri barang jadi keramik seperti perlengkapan rumah tangga dari porselin, bahan bangunan dari porselin, alat laboratorium dan alat listrik/teknik dari porselin, barang untuk keperluan laboratorium kimia dan kesehatan dari porselin serta barang-barang lainnya dari porselin.

Tabel I.2. Pengelompokan Produk Keramik

No Uraian

1. Keramik ubin/ tile :Ubin lantai, ubin perapian atau ubin dinding

2.

Keramik Saniter :Bak cuci, wastafel, alas baskom cuci, bak mandi, bidet, bejana kloset, tangki air pembilasan, tempat kencing dan perlengkapan saniter semacam itu dari keramik, dari porselen atau tanah lempung China

3. Keramik table ware :Perangkat makan, perangkat dapur, perlengkapan rumah tangga lainnya.

Page 110: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Keramik termasuk dalam katagori thermoset yaitu suatu benda yang setelah mengalami pemanasan dan pendinginan kembali tidak dapat berubah lagi kebentuk asalnya. Berdasarkan fungsi dan strukturnya produk keramik dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis yaitu keramik konvensional dan keramik maju.

Keramik konvensional menggunakan bahan–bahan alam fas amorf (dengan atau tanpa diolah).

Keramik konvensional dapat dibagi dalam 2 (dua) golongan masing–masing:

• Industri keramik berat terdiri dari refraktori, mortar, abrasive dan industri semen

• Industri keramik halus yang terdiri dari industri gerabah/keramik hias, porselen lantai dan dinding (ltile), saniter, tableware dan isolator listrik.

Keramik maju dikenal juga advanced ceramics menggunakan bahan baku artifikal murni yang mempunyai fasa kristalin. Beberapa jenis industri keramik maju antara lain:

• Zirkonia dan silikon, seperti untuk kebutuhan otomotif (blok mesin, gear, mata pisau dan gunting

• Barium titanat untuk industri elektronika (kapasitor dan gunting)

• Keramik nitrid oksida (zirkon nitride, magnesium nitride, cilikon karbida) digunakan untuk high technologi, cutting tools, komponen mesin, alat ekstraksi dan pengolahan logam

• Fiber optic di industri telekomunikasi, penerangan, gedung pencakar langit dan tenaga surya

Page 111: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009

BAB IISASARAN

A. Jangka Menengah (2010 -2014)

1. Terpenuhinya kebutuhan bahan bakar gas sebanyak 130 mmscfd (2010);

2. Tercapainya tingkat utilisasi rata-rata diatas 90 persen;

3. Meningkatnya nilai ekspor dari USD 222 juta (2006) menjadi USD. 250 juta (2010);

4. Tersusun dan diterapkannya Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib untuk keramik ubin dan saniter;

5. Pengembangan pemanfaatan bahan baku keramik di Kalimantan Barat.

B. Jangka Panjang (2010-2025)

1. Menguatnya struktur industri keramik mulai dari penyediaan bahan baku hingga produk jadi;

2. Tingginya daya saing industri keramik nasional di pasar domestik dan ekspor;

3. Tersedianya industri bahan baku keramik yang sesuai dengan kebutuhan.

Page 112: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 113: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Arah Pengembangan Industri Keramik

1. Visi Industri Keramik

Membangun industri keramik nasional yang mempunyai daya saing internasional dan mempunyai nilai tambah yang tinggi pada tahun 2025.

2. Arah Pengembangan

Pengembangan industri Keramik untuk peningkatan nilai tambah.

Adanya klaster industri Keramik diharapkan mem-perkuat keterkaitan pada semua tingkatan rantai nilai (value chain) dari industri hulunya, mampu meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai nilai dengan membangun visi dan misi yang selaras, sehingga mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi dan jenis sumber daya yang digunakan dalam industri, dan memfokuskan keterkaitan yang kuat antara sektor hulu sampai dengan hilir.

B. Indikator Pencapaian

Terintegrasinya industri pengolahan Keramik.

Peningkatan Utilisasi dan kapasitas industri Keramik, yang ditandai dengan:

• Kebutuhan bahan baku Keramik dapat dipenuhi dari dalam negeri

Page 114: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

• Meningkatnya investasi baru dan perluasan usaha industri Keramik.

• Terpenuhinya kebutuhan dalam negeri akan produk-produk keramik.

• Meningkatnya kapasitas industri Keramik.

C. Tahapan Implementasi

Beberapa langkah yang telah dilakukan berkaitan dengan pengembangan klaster industri Keramik :

• Tahap diagnostik yaitu mengidentifikasikan ke-kuatan dan kelemahan klaster serta menyusun strategi pengembangan industri keramik.

• Sosialisasi dan mobilisasi pembentukan klaster keramik kepada pemerintah dan pelaku usaha di daerah yang telah ditetapkan untuk dikembangkan menjadi lokasi pengembangan klaster industri keramik khususnya untuk daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya alam.

• Kerjasama penelitian dan pengembangan antara dunia usaha dengan lembaga penelitian /perguruan tinggi.

• Pembuatan Pilot Plant pengembangan pengolahan bahan baku keramik.

Page 115: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009

BAB IVPROGRAM / RENCANA AKSI

A. Rencana Aksi Jangka Pendek (2010 – 2015)• Koordinasi pengamanan pasokan gas untuk industri

keramik;

• Promosi investasi bahan baku keramik;

• Peningkatan produksi bahan baku keramik untuk substitusi impor;

• Peningkatan efisiensi energi melalui penerapan konservasi energi;

• Pengembangan desain produk industri keramik;

• Meningkatkan kualitas produk keramik melalui SNI;

B. Rencana Aksi Jangka Menengah ke-1 (2014 – 2019)

• Memenuhi pasokan gas sesuai kebutuhan industri keramik nasional.

• Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan produsen keramik dalam rangka pengembangan industri inti di daerah, khususnya penggunaan bahan baku yang tersedia di dalam negeri.

• Mempromosikan investasi industri bahan baku keramik.

• Melakukan revitalisasi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Industri Kecil dan Menengah Keramik.

Page 116: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

C. Rencana Aksi Jangka Menengah ke-2 (2020 – 2025)• Meningkatkan efisiensi dan konservasi energi;

• Menerapkan dan pengawasan SNI;

• Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia bagi industri keramik;

• Mengembangkan industri pemurnian dan penyiapan bahan baku;

• Mengembangkan industri keramik bernilai tambah tinggi (advanced ceramic);

• Mengembangkan bidang desain, rekayasa dan fabrikasi pabrik keramik yang hemat energi.

D. Rencana Aksi Jangka Panjang (2010-2025)• Memenuhi pasokan gas sesuai kebutuhan industri

keramik nasional;

• Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan produsen keramik dalam rangka pengembangan industri inti di daerah, khususnya penggunaan bahan-bahan baku yang tersedia di dalam negeri;

• Mempromosikan investasi industri bahan baku keramik;

• Melakukan Revitalisasi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Industri Kecil dan Menengah Keramik.

Kerangka pengembangan industri keramik perlu ditunjang oleh infrastruktur ekonomi yang memadai seperti teknologi, SDM, infrastruktur dan pasar. Pada Gambar 1. disampaikan Kerangka Pengembangan Industri Keramik, Gambar 2. tentang Kerangka Keterkaitan Industri Keramik dan Gambar 3. tentang Lokasi Pengembangan Klaster Keramik, sedangkan pada Tabel 1. disampaikan Peran Pemangku Kepentingan Dalam Pengembangan Industri Keramik.

Page 117: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009

Gam

bar

1.

Kera

ng

ka P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

Kera

mik

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

10

Indu

stri

Int

i

Indu

stri K

eram

ik

Indu

stri

Pen

duku

ng

Mes

in d

an P

eral

atan

; Bah

an K

imia

(gl

azur

dan

Pig

men

); G

as B

umi;

Pem

urni

an

Bah

an B

aku

(Tan

ah L

iat,

Kao

lin, P

asir

Silik

a, F

elds

par,

Bat

u K

apur

)

Indu

stri

Ter

kait

Bah

an B

angu

nan;

Eng

inee

ring

Cer

amic

; Kom

pone

n K

elis

trika

n

Sasa

ran

Jang

ka M

enen

gah

(201

0 –

2015

)

1.

Terp

enuh

inya

keb

utuh

an b

ahan

bak

ar g

as se

bany

ak 1

30 m

msc

fd (2

009)

; 2.

Te

rcap

ainy

a tin

gkat

util

isas

i rat

a-ra

ta d

iata

s 90

pers

en;

3.

Men

ingk

atny

a ni

lai e

kspo

r dar

u U

SD. 2

22 ju

ta (2

006)

men

jadi

USD

. 250

juta

(200

9);

4.

Ters

usun

dan

dite

rapk

anny

a St

anda

r Nas

iona

l (SN

I) s

ecar

a w

ajib

unt

uk k

eram

ik u

bin

dan

sani

ter.

5.

Peng

emba

ngan

pem

anfa

atan

bah

an b

aku

kera

mik

di K

alim

anta

n B

arat

.

Sasa

ran

Jang

ka M

enen

gah

(201

5-20

20)

1.

Terp

enuh

inya

keb

utuh

an b

ahan

bak

ar g

as se

bany

ak 1

30 m

msc

fd

2.

Terc

apai

nya

tingk

at u

tilita

s rat

a-ra

ta d

iata

s 90%

3.

M

enin

gkat

nya

nila

i eks

por d

ari U

S.$.

222

juta

men

jadi

US.

$.25

0 ju

ta

4.

Ters

usun

dan

dite

rapk

anny

a SN

I sec

ara

waj

ib u

ntuk

ker

amik

ubi

n da

n sa

nite

r 5.

Pe

ngem

bang

an p

eman

faat

an b

ahan

bak

u ke

ram

ik d

i Kal

iman

tan

Bar

at

Sasa

ran

Jang

ka P

anja

ng (2

020 –

2025

) 1.

Men

guat

nya

stru

ktur

ind

ustri

ker

amik

mul

ai d

ari

peny

edia

an b

ahan

bak

u hi

ngga

pr

oduk

jadi

; 2.

Tin

ggin

ya d

aya

sain

g in

dust

ri ke

ram

ik n

asio

nal d

i pas

ar d

omes

tik d

an e

kspo

r. 3.

Ter

sedi

anya

indu

stri

baha

n ba

ku k

eram

ik y

ang

sesu

ai d

enga

n ke

butu

han.

St

rate

gi

Sekt

or :

Men

duku

ng p

asok

an p

enga

daan

bah

an b

aku

dan

ener

gi, p

enge

mba

ngan

indu

stri

baha

n pe

nolo

ng, m

engo

ptim

alka

n pe

ngua

saan

pas

ar d

alam

neg

eri,

perli

ndun

gan

yang

waj

ar d

ari i

mpo

r ker

amik

. T

ekno

logi

: Pe

ngem

bang

an d

an d

iver

sifik

asi t

ekno

logi

trad

isio

nal k

e pe

nggu

naan

oto

mat

isas

i.

Poko

k-Po

kok

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Men

enga

h (2

010 –

2015

)

1. M

emen

uhi p

asok

an g

as s

esua

i keb

utuh

an in

dust

ri ke

ram

ik n

asio

nal;

2. M

enin

gkat

kan

kual

itas p

rodu

k ke

ram

ik m

elal

ui S

NI;

3. M

elak

ukan

koo

rdin

asi d

enga

n Pe

mer

inta

h D

aera

h da

n pr

odus

en k

eram

ik d

alam

rang

ka p

enge

mba

ngan

indu

stri i

nti

di d

aera

h, k

husu

snya

pen

ggun

aan

baha

n-ba

han

baku

yan

g te

rsed

ia d

i dal

am n

eger

i; 4.

Mem

prom

osik

an in

vest

asi i

ndus

tri b

ahan

bak

u ke

ram

ik;

5. M

elak

ukan

Rev

italis

asi U

nit P

elay

anan

Tek

nis (

UPT

) Ind

ustri

Kec

il da

n M

enen

gah

Ker

amik

.

Poko

k-po

kok

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Men

enga

h (2

015-

2020

) 1.

M

emen

uhi p

asok

an g

as s

esua

i den

gan

kebu

tuha

n in

dustr

i ker

amik

nas

iona

l 2.

M

elak

ukan

koo

rdin

asi

deng

an p

emer

inta

h da

erah

dan

pro

duse

n ke

ram

ik d

alam

ra

ngka

pen

gem

bang

an i

ndus

tri i

nti

dida

erah

, khu

suny

a pe

nggu

naan

bah

an-b

ahan

ba

ku y

ang

ters

edia

di d

alam

neg

eri.

3.

Mem

prom

osik

an in

vest

asi i

ndus

tri b

ahan

bak

u ke

ram

ik

4.

Mel

akuk

an re

vita

lisas

i uni

t pel

ayan

an te

rpad

u (U

PT) i

ndus

tri k

ecil

dan

men

enga

h ke

ram

ik.

Poko

k-po

kok

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Panj

ang

(202

0 –

2025

) 1.

Men

ingk

atka

n ef

isie

nsi d

an k

onse

rvas

i ene

rgi;

2. M

ener

apka

n da

n pe

ngaw

asan

SN

I;

3. M

enge

mba

ngka

n ko

mpe

tens

i sum

ber d

aya

man

usia

bag

i ind

ustri

ker

amik

; 4.

Men

gem

bang

kan

indu

stri p

emur

nian

dan

pen

yiap

an b

ahan

bak

u;

5. M

enge

mba

ngka

n in

dustr

i ker

amik

ber

nila

i tam

bah

tingg

i (ad

vanc

edce

ram

ic);

6. M

enge

mba

ngka

n bi

dang

des

ain,

reka

yasa

dan

fabr

ikas

i pab

rik k

eram

ikya

ng h

emat

en

ergi

. U

nsur

Pen

unja

ng

Peri

odes

asi P

enin

gkat

an T

ekno

logi

:

a.

Inis

iasi

(200

4 –

2009

) : M

endo

rong

pen

ggan

tian

tekn

olog

i tra

disi

onal

ke

tekn

olog

i m

oder

n;

b.

Peng

emba

ngan

cep

at (2

010 –

2015

) : P

enge

mba

ngan

tekn

olog

i pem

baka

ran

yang

efis

ien

dan

otom

atis

asi t

ungk

u;

c.

Mat

ang

(201

6 –

2025

) : p

enge

mba

ngan

kem

ampu

an re

kaya

sa d

an p

erm

esin

an.

Pasa

r :

a.

Mem

bang

un d

aya

sain

g te

rhad

ap k

eram

ik C

hina

; b.

M

enin

gkat

kan

akse

s & p

enet

rasi

di p

asar

inte

rnas

iona

l; c.

M

emba

ngun

dan

mem

prom

osik

an m

erk

loka

l di p

asar

inte

rnas

iona

l; d.

M

enin

gkat

kan

kons

umsi

pro

duk

kera

mik

dal

am n

eger

i.

SDM

: a.

M

enin

gkat

kan

kem

ampu

an k

ompe

tens

i SD

M d

i bi

dang

en

gine

erin

g ce

ram

ic

mel

alui

pen

didi

kan

dan

pela

tihan

sing

kat h

ingg

a D

3;

b.

Pela

tihan

sis

tem

man

ajem

en m

utu

pada

indu

stri d

an b

ahan

bak

u ke

ram

ik.

Infr

astr

kutu

r :

a.

Peni

ngka

tan

pera

n lit

bang

dan

per

guru

an ti

nggi

; b.

Pe

ngem

bang

an k

emam

puan

Bal

ai B

esar

Ker

amik

yan

g m

ampu

men

ghas

ilkan

re

kaya

sa d

an p

erm

esin

an y

ang

mod

ern.

G

amba

r 1. K

eran

gka

Peng

emba

ngan

Indu

stri

Ker

amik

Page 118: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Gam

bar 2

. Ker

angk

a K

eter

kaita

n Pe

ngem

bang

an In

dust

ri K

eram

ik

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

11

G

amba

r 2. K

eran

gka

Ket

erka

itan

Peng

emba

ngan

Indu

stri

Ker

amik

Page 119: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 106/M-IND/PER/10/2009

Tab

el 3

. P

era

n P

em

an

gku

Kep

en

tin

gan

dala

m P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

Kera

mik

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

12

Tabe

l 3. P

eran

Pem

angk

u K

epen

tinga

n da

lam

Pen

gem

bang

an In

dust

ri K

eram

ik

Re

ncan

a Aks

i 200

4 – 20

09

Pem

erin

tah

Pusa

t Pe

mda

Sw

asta

Pe

rgur

uan

Ting

gi d

an L

itban

g Fo

rum

Dep.Perin

De. Dag

ESDM

BSN

BKPM

Pertamina

Prop

Kab

Asosiasi

Perusahaan Industri

PGN

PT

Balai Besar

Keramik

B4T Bandung

Working Group

Fasilitas Klaster

1. Pe

ngam

anan

/peme

nuha

n

paso

kan g

as;

0

0

0

0 0

0

0

2.Pem

etaan

baha

n bak

u ke

rami

k; 0

0

0

0

0 0

0

0

0

3.Mela

kuka

n pem

etaan

ke

terse

diaan

paso

kan

dan

kebu

tuhan

gas;

0

0

0

0 0

0 0

0

0

0 0

4.Pem

enuh

an da

n Pen

guas

aan

Pasa

r Dom

estik

; 0

0

0

0

5.Pen

gemb

anga

n kem

ampu

an

tekno

logi in

dustr

i ker

amik;

0

0

0

0

0 0

0

6.Pen

yusu

nan d

an pe

nera

pan

SNI w

ajib u

ntuk k

eram

ik ub

in da

n SNI

untuk

San

iter;

0

0

0 0

0

7.Pro

mosi

Inves

tasi u

ntuk

pemu

rnian

baha

n bak

u clay

, fel

dspa

r den

gan

mens

osial

isasik

an pa

ket

kebij

akan

inve

stasi;

0

0

0 0

0

0

8.Pen

ingka

tan ko

mpete

nsi

SDM.

0

0

0

0 0

Page 120: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�00PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Gam

bar

3.

Lo

kasi

Pen

gem

ban

gan

In

du

stri

Kera

mik

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

13

G

amba

r 3. L

okas

i Pen

gem

bang

an In

dust

ri Ke

ram

ik

Indi

kasi

Loka

si: J

awa,

Lua

rJaw

a(N

TB, K

alba

r, B

abel

, NTT

, Bal

�)S

entr

a: S

umut

,DK

I Jak

arta

( �),

Bab

el (�

),K

alba

r(�)

, NTB

, Ban

ten

(��)

Ju

mla

hSe

ntra

: ��

Per

usah

aan

:PT.

Sat

yara

yaK

eram

�ndo

Inda

h(T

ange

rang

), P

T. S

urya

Toto

(Ban

ten)

, PT.

Mul

�aC

eram

�c

(Jab

ar/C

�kar

ang,

Bek

as�),

PT.

Int�

Ker

am�k

Ala

mA

sr�(

Teng

eran

g), P

T. A

s�a

V�c

tory

Indu

str�

(Sur

abay

a)

NA

DN

AD

Sum

utS

umut

Kep

Kep

. . Ria

uR

iau

Ria

uR

iau

Sum

bar

Sum

bar

Ben

gkul

uB

engk

ulu La

mpu

ngLa

mpu

ng Ban

ten

Ban

ten

Jam

biJa

mbi

Bab

elB

abel

Sum

sel

Sum

sel

Jaba

rJa

bar

DK

I Jak

arta

DK

I Jak

arta

Jate

ngJa

teng

Jatim

Jatim

Bal

iB

ali

NTB

NTB

NTT

NTT

DI

DI Y

ogya

Yog

ya

Kal

bar

Kal

bar

Kal

sel

Kal

sel

Indi

kasi

Loka

si: J

awa,

Lua

rJaw

a(N

TB, K

alba

r, B

abel

, NTT

, Bal

�)S

entr

a: S

umut

,DK

I Jak

arta

( �),

Bab

el (�

),K

alba

r(�)

, NTB

, Ban

ten

(��)

Ju

mla

hSe

ntra

: ��

Per

usah

aan

:PT.

Sat

yara

yaK

eram

�ndo

Inda

h(T

ange

rang

), P

T. S

urya

Toto

(Ban

ten)

, PT.

Mul

�aC

eram

�c

(Jab

ar/C

�kar

ang,

Bek

as�),

PT.

Int�

Ker

am�k

Ala

mA

sr�(

Teng

eran

g), P

T. A

s�a

V�c

tory

Indu

str�

(Sur

abay

a)

NA

DN

AD

NA

DN

AD

Sum

utS

umut

Sum

utS

umut

Kep

Kep

. . Ria

uR

iau

Ria

uR

iau

Ria

uR

iau

Sum

bar

Sum

bar

Ben

gkul

uB

engk

ulu La

mpu

ngLa

mpu

ngLa

mpu

ngLa

mpu

ng Ban

ten

Ban

ten

Jam

biJa

mbi

Bab

elB

abel

Sum

sel

Sum

sel

Jaba

rJa

bar

DK

I Jak

arta

DK

I Jak

arta

Jate

ngJa

teng

Jatim

Jatim

Jatim

Jatim

Bal

iB

ali

NTB

NTB

NTT

NTT

DI

DI Y

ogya

Yog

ya

Kal

bar

Kal

bar

Kal

sel

Kal

sel

Kal

sel

Kal

sel

Loka

si

: Ja

wa,

Lua

r Jaw

a (J

awa

bag�

an B

arat

, Kal

�man

tan

Bara

t, Su

mat

era

Uta

ra).

Sent

ra

: Su

mat

era

Uta

ra (�

), Ja

wa

Bag�

an B

arat

(�0)

, Kal

�man

tan

Bara

t (�)

. Ju

mla

h se

ntra

: �

�.

Peru

saha

an

: PT.

Mar

k D

ynam

�c (S

umut

), PT

. S�b

elco

Lau

tan

M�n

eral

(Kal

bar),

PT.

Arw

ana

C�tr

a M

ul�a

Tbk

. (Ja

wa

Bag�

an B

arat

),

PT. T

r� M

arga

Jay

a (J

awa

Bag�

an B

arat

).

Page 121: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

TENTANG

PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MESIN LISTRIK DAN

PERALATAN LISTRIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pengembangan industri nasional sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan peta panduan (Road Map) pengembangan klaster industri prioritas yang mencakup basis industri manufaktur, industri berbasis agro, industri alat angkut, industri elektronika dan telematika, industri penunjang industri kreatif dan industri kreatif tertentu serta industri kecil dan menengah tertentu;

Page 122: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

b. Bahwa industri mesin listrik dan peralatan listrik merupakan salah satu basis industri manufaktur sebagaimana dimaksud pada huruf a maka perlu ditetapkan peta panduan pengembangan klaster industri mesin listrik dan peralatan listrik;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan se-bagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri mesin listrik dan peralatan listrik;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984

tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem-bangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

Page 123: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 124: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2007;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007;

12. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional;

13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/ 2005 tentang Organi-sasi dan Tata Kerja Departemen Per-industrian;

Page 125: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI Mesin Listrik Dan Peralatan Listrik.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Peta Panduan (Road Map) Pengem-bangan Klaster Industri mesin listrik dan peralatan listrik Tahun 2010-2014 selanjutnya disebut Peta Panduan adalah dokumen perencanaan nasional yang memuat sasaran, strategi dan kebijakan, serta program/rencana aksi pengembangan klaster industri mesin listrik dan peralatan listrik untuk periode 5 (lima) tahun.

2. Industri mesin listrik dan peralatan listrik adalah industri yang terdiri dari:

a. Industri Motor Listrik (KBLI 31101);

b. Industri Mesin Pembangkit Listrik (KBLI 31102);

c. Industri Pengubah Tegangan (Trans-formater), Pengubah Arus (Rectifier) dan Pengontrol Tegangan (Voltage Stabilizer) (KBLI 31103);

d. Industri Panel Listrik dan Switch Gear (KBLI 31201);

Page 126: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

e. Industri Peralatan Pengontrol Arus Listrik (KBLI 31202).

3. Pemangku Kepentingan adalah Pe-merintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

4. Menteri adalah Menteri yang me-laksanakan sebagian tugas urusan pemerintahan di bidang perindustrian.

Pasal 2

(1) Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

(2) Peta Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan:

a. Pedoman operasional Aparatur Pe-merintah dalam rangka menunjang secara komplementer dan sinergik untuk suksesnya pelaksanaan prog-ram pengembangan industri sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Pedoman bagi Pelaku klaster Industri mesin listrik dan peralatan listrik, baik pengusaha maupun institusi lainnya, khususnya yang memiliki kegiatan usaha di sektor Industri mesin listrik dan peralatan listrik ataupun sektor lain yang terkait;

Page 127: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

c. Pedoman koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota); dan

d. Informasi untuk menggalang dukungan sosial-politis maupun kontrol sosial terhadap pelaksanaan kebijakan klaster industri ini, yang pada akhirnya diharapkan untuk mendorong partisipasi dari masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung dalam kegiatan pembangunan industri.

Pasal 3

(1) Program/rencana aksi pengembangan klaster Industri mesin listrik dan peralatan listrik dilaksanakan sesuai dengan Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

(2) Pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemangku Kepentingan sebagaimana tercantum dalam Peta Panduan.

Pasal 4

(1) Kementerian Negara/Lembaga membuat laporan kinerja tahunan kepada Menteri atas pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).

Page 128: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

(2) Menteri melaporkan hasil pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Presiden setiap 1 (satu) tahun selambat-lambatnya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 Oktober 2009

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Presiden RI;2. Wakil Presiden RI;3. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;4. Gubernur seluruh Indonesia;5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;6. Eselon I di lingkungan Departemen Perindustrian.

Page 129: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009

PETA PANDUANPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI

MESIN LISTRIK DAN PERALATAN LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN

BAB II SASARAN

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV PROGRAM / RENCANA AKSI

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

Page 130: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 131: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

BAB IPENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup Industri Mesin Listrik dan Peralatan ListrikRuang lingkup industri Mesin Listrik dan Peralatan listrik mencakup:

• 84.02 : ketel uap

• 84.06 : turbin uap air dan uap

• 85.02 : perangkat pembangkit listrik

• 85.04 : transformator elektris, konverter statis dan induktor

• 85.37 : papan panel listrik

• 85.38 : Komponen papan, panel listrik

• 85,46 : isolator listrik dari berbagai bahan

• 90.28.30 : pengukur listrik

B. Pengelompokan Industri Mesin Listrik dan Peralatan ListrikBerdasarkan pada penggunaan dan fungsinya dalam suatu rangkaian pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan maka mesin listrik dan peralatan listrik dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Kelompok Pembangkit Listrik

1) Turbin

2) Generator

3) Boiler

4) Solar Cell

Page 132: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

5) Balance of Plant

6) Instrumen and Control

7) Electrical

2. Kelompok Primary Substantion

1) Power Trafo

2) MV Switchgear

3) Circuit Breaker

4) Switches

5) Relay

6) Arrester

7) Busbar

8) Meter Listrik

9) HV Insulator

3. Kelompok Switching Substation

1) Power Trafo

2) MV Switchgear

3) Circuit Breaker

4) Switches

5) Relay

6) Arrester

7) Busbar

8) Meter Listrik

9) HV Insulator

Page 133: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

4. Kelompok Distribution Substantion

1) Power Trafo

2) MV Switchgear

3) Circuit Breaker

4) Switches

5) Relay

6) Arrester

7) Busbar

8) Meter Listrik

9) HV Insulator

Page 134: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 135: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

BAB IIS A S A R A N

Dalam rangka program pembangunan ketenagalistrikan nasional sudah saatnya mulai dikembangkan konsep ke-mandirian dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan jaringan transmisi – distribusi. Sehingga diharapkan akan diperoleh pembangunan ketenagalistrikan yang tidak tergantung pada impor mesin peralatan, yang berdampak pada biaya pembangunan dan pemeliharaannya. Dalam rangka meningkatkan kemampuan industri mesin listrik dan peralatan listrik, untuk mendukung kemandirian pembangunan ketenagalistrikan nasional perlu adanya arah pembangunan industri mesin peralatan listrik yang mempunyai tujuan yang jelas dan sasaran yang ingin dicapai.

Tujuan pembangunan industri mesin listrik dan peralatan listrik adalah meningkatkan kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung kemandirian pembangunan ke-tenagalistrikan nasional dengan sumber daya lokal.

Sasaran pembangunan industri mesin listrik dan peralatan listrik adalah meningkatnya daya saing produk industri mesin listrik dan peralatan listrik dalam negeri yang digunakan dalam pembangunan ketenagalistrikan baik di dalam negeri maupun untuk pasar luar negeri.

A. Jangka Menengah (2010 -2014)

1. Meningkatnya peran industri mesin listrik dan per-alatan listrik dalam pembangunan ketenagalistrikan program 10.000 MW tahap II.

Page 136: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

2. Meningkatnya kemampuan SDM industri untuk mendukung pengembangan industri mesin listrik dan peralatan listrik.

3. Meningkatnya sinergi antara lembaga litbang dengan industri mesin listrik dan peralatan listrik untuk mendukung penguasaan teknologi, khususnya untuk produk seperti turbin, generator, dsb.

4. Meningkatnya investasi baru dan perluasan usaha industri mesin listrik dan peralatan listrik.

5. Industri mesin listrik dan peralatan listrik bersama EPC nasional menjadi pelaku utama dalam pem-bangunan ketenagalistrikan.

6. Meningkatnya tingkat komponen lokal dalam pembangunan ketenagalistrikan nasional.

B. Jangka Panjang (2010 – 2025) 1. Meningkatnya kemampuan industri mesin listrik

dan peralatan listrik bersama EPC nasional dalam membangun semua pembangkit tenaga listrik dan transmisi-distribusi berdasarkan rancang bangun dan rekayasa dalam negeri.

2. Meningkatnya kemampuan industri mesin listrik dan peralatan listrik dalam negeri untuk memproduksi mesin peralatan utama pembangkit tenaga listrik.

3. Meningkatnya pangsa pasar luar negeri.

Page 137: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

BAB IIISTRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Arah Pengembangan Industri Mesin Listrik dan Peralatan Listrik

1. Visi Industri Mesin Listrik dan Peralatan Listrik

Menjadikan industri mesin listrik dan peralatan listrik berdaya saing tinggi untuk mendukung kemandirian pembangunan ketenagalistrikan nasional.

2. Arah Pengembangan• Menyediakan mesin peralatan listrik untuk men-

dukung kemandirian pembangunan ketenaga-listrikan nasional.

• Menjadi basis pengembangan teknologi pem-bangunan ketenagalistrikan.

• Meningkatkan pangsa pasar ekspor.

B. Indikator Pencapaian1. Meningkatnya Tingkat Komponen Dalam Negeri

(TKDN) pada pembangunan ketenagalistrikan melalui pemanfaatan potensi pasar dalam negeri secara maksimal sebagai basis pengembangan industri mesin listrik dan peralatan listrik nasional.

2. Mesin peralatan utama dapat dibuat di dalam negeri melalui peningkatan kamampuan teknologi baik lisensi maupun pengembangan melalui penguasaan rancang bangun dan rekayasaan sendiri.

3. Meningkatnya kolaborasi antara EPC nasional dengan industri mesin listrik dan peralatan listrik dalam negeri.

Page 138: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

4. Peningkatan kemampuan SdM dan standar kompetensi tenaga kerja industri mesin listrik dan peralatan lsitrik.

C. Tahapan Implementasi

1. Sisi Suplai (Supply Side)

a. Meningkatkan Utilisasi Kapasitas Produksi

Sejak krisis ekonomi dan terhentinya pem-bangunan kelistrikan nasional, secara umum daya serap atas mesin peralatan listrik hanya berkisar 60% dari kapasitas produksi dan yang diserap oleh PLN sebesar 80%, selebihnya non PLN. Hal ini juga menggambarkan bahwa pembangunan industri mesin peralatan listrik masih bergantung pada daya serap PLN. Sejalan dengan rencana umum pembangunan tenaga listrik, maka perlu dipersiapkan kemampuan industri mesin peralatan listrik untuk dapat berperan dalam pembangunan ketenagalistrikan, sehingga utilisasi kapasitas produksi mendatang dapat mencapai rata-rata 80%. Untuk keperluan tersebut, perlu upaya untuk membangun keberpihakan terhadap produksi dalam negeri dan menembus pasar ekspor secara terkoordinasi dengan baik dan efektif.

b. Pengembangan Produk

Pada saat ini kemampuan industri mesin peralatan listrik nasional berdasarkan fasilitas yang dimiliki dan kemampuan teknologi sudah mampu untuk memproduksi sesuai dengan kebutuhan pasar dalam negeri dan

Page 139: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

perkembangan pasar global termasuk produk yang bersifat static equipment. Sementara itu produk yang bersifat rotary equipment seperti turbin perlu sangat mempengaruhi kemandirian pembangunan ketenagalistrikan.

Turbin merupakan mesin paralatan yang perlu segera dikembangkan di dalam negeri secara bertahap melalui reverse engineering atau lisensi maupun kemitraan. Tahapan yang dilakukan dapat dilaksanakan mulai dari kapasitas turbin kecil, karena turbin kapasitas kecil juga dibutuhkan oleh industri CPO, industri gula tebu, dan sebagainya. Pengembangan turbin dilakukan dengan memanfaatkan momentum percepatan pembangunan PLTU Batubara 10.000 MW dan pembangunan 10.000 MW tahap II serta pembangunan ketenagalistrikan dengan dimulai dari proses reverse engineering turbin kapasitas kecil. Selanjutnya diikuti dengan Progressive Manufacturing Program yang mencakup desain, manufacturing, fabri-kasi, assembling dan integrasi melalui pencarian partner investasi.

Selain turbin juga perlu dikembangkan gene-rator kapasitas besar, demikian pula boiler yang berbasis pada teknologi energi murah/alternative dan ramah lingkungan.

Namun demikian, terdapat indikasi adanya upaya-upaya untuk memaksakan penggunaan produk yang berbasis impor dengan teknologi baru, meskipun sebenarnya masih diperlukan waktu untuk diterapkan di Indonesia secara bertahap. Sehingga diperlukan upaya untuk

Page 140: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

menyelaraskan antara program pengembangan produk yang dilakukan oleh industri dalam negeri yang didukung oleh lembaga litbang dengan spesifikasi/teknologi produk yang dikembangkan dan digunakan oleh konsumen/ pasar domestik. Hal ini akan memberikan dampak terhadap kejelasan arah pengembangan produk dan efisiensi di kedua sisi, baik sisi pasar maupun sisi suplai.

Selanjutnya perlu juga dirintis kerjasama teknologi dengan sumber-sumber teknologi di luar negeri dengan tujuan semakin meningkat bahan baku/komponen yang mampu dibuat di dalam negeri, yang pada akhirnya akan menghilangkan ketergantungan terhadap impor bahan baku/komponen yang dapat mempengaruhi daya saing.

c. Meningkatkan Kemampuan Industri Pen-dukung

Didalam era global saat ini, pendekatan yang banyak dilakukan oleh industri multinasional dan industri besar lainnya adalah dengan melakukan pengembangan dan penguatan industri pendukungnya. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, sehingga konsep aglomerasi dapat diterapkan agar tercapai efisiensi yang optimum untuk meningkatkan daya saing dan semua pihak mempunyai peran dan kontribusi sesuai dengan kompetensi masing-masing. Dalam kaitan pengembangan produk yang memerlukan investasi besar seperti turbin, maka kemampuan industri pendukung menjadi suatu modal utama melalui suatu

Page 141: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

kolaborasi yang efektif dengan industri intinya, sehingga akan dibutuhkan investasi yang minimal namun kualitas tetap terjaga. Untuk itu perlu upaya yang terus menerus meningkatkan kemampuan industri pendukung.

d. Meningkatkan Kemampuan dan Kompetensi SDM industri

Peran dan kontribusi SdM dalam industri merupakan faktor utama keberhasilan, karena itu segala upaya yang dilakukan pada dasarnya sangat tergantung kepada kemajuan dan kompetensi SdM. Sehingga perlu dilakukan terus-menerus pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan ketrampilan dan penguasaan teknologi produk maupun proses. Untuk itu perlu juga dikembangkan dan disusun standar kompetensi kerja sebagai acuan dasar dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja nasional. Selanjutnya perlu diikuti ketersediaan infrastruktur dasar lainnya seperti lembaga sertifikasi profesi dan sistem sertifikasi serta tempat uji ketrampilan baik skala nasional maupun internasional.

2. Sisi Pasar (Demand Side)

a. Meningkatkan Penggunaan Produksi Dalam Negeri

Mutu dan harga produk mesin peralatan listrik sudah mampu bersaing dengan produk negara lain, terbukti dengan realisasi ekspor yang terus membaik. Sementara itu, produk tersebut belum optimal dimanfaatkan oleh pasar domestik. Oleh karena itu perlu dibangun

Page 142: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

kepercayaan konsumen dalam negeri terhadap mutu dan harga yang ditawarkan oleh produsen lokal. Membangun keberpihakan terhadap produk dalam negeri, memerlukan dukungan dan komitmen dari semua pihak, khususnya kepada instansi pemerintah pusat dan daerah serta BUMN/BUMD agar menjadi contoh bahwa produksi nasional mampu memenuhi mutu dan harga yang disyaratkan. Sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain melihat potensi industri dalam negeri secara utuh, malalui penetapan tingkat komponen dalam negeri, yang selanjutnya diterapkan secara konsisten dikalangan peme-rintah termasuk penerapannya oleh kalangan swasta.

b. Meningkatkan Efektivitas Penerapan Standar Produk

Standar produk mesin peralatan listrik yang digunakan dapat berupa standar nasional maupun standar internasional. Agar standar tersebut dapat diterapkan secara efektif di dalam negeri, maka diperlukan penyiapan infrastruktur dasar yang diperlukan sebelum standar tersebut dapat diterapkan.

Lembaga uji produk dan lembaga sertifikasi produk perlu ditingkatkan kemampuannya, disamping kesiapan industrinya. Sementara itu efektivitas penerapan standar juga perlu diikuti dengan peningkatan pengawasan di pasar baik oleh konsumen maupun instansi terkait.

Page 143: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

c. Diseminasi Kemampuan Industri Dalam Negeri

Banyak produk mesin peralatan listrik yang belum dikenal baik oleh konsumen dalam negeri maupun luar negeri, sehingga perlu dilakukan program pengenalan produk baik secara langsung maupun melalui media cetak lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pengembangan program sinergi bersama-sama antara instansi pemerintah dengan asosiasi/ industri termasuk kerjasama dengan pihak penyelenggara pameran permesinan di dalam negeri maupun luar negeri.

d. Meningkatkan Akses Pasar Ekspor

Untuk pasar ekspor perlu ditingkatkan ke-giatan promosi di negara tujuan ekspor dengan mengoptimalkan fungsi dan peran dari perwakilan dagang dan industri setempat. Disamping itu, juga didorong agar industri mesin peralatan listrik nasional mempunyai fokus produk unggulan dalam negeri maupun ekspor yang terus dikembangkan sebagai kebanggaan nasional, sehingga mampu berdaya saing di pasar global. Selanjutnya perlu juga dikembangkan negara tujuan ekspor baru yang potensial dengan melakukan aliansi strategis dengan perusahaan-perusahaan global atau yang telah memiliki jaringan global.

Kemampuan untuk menembus pasar global saat ini perlu dilakukan dengan strategi yang tepat, karena masing-masing negara saat ini berusaha agar produk nasionalnya dapat berperan dominan di pasar domestik dan mampu

Page 144: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

menembus pasar ekspor yang sudah semakin terbuka. Semakin ketatnya persaingan dalam pasar ekspor, maka diperlukan upaya untuk membangun aliansi strategis sebagai mitra dagang di negara tujuan ekspor agar produk nasional dikenal dan digunakan. Optimalisasi perwakilan dagang maupun industri di negara tujuan ekspor menjadi salah satu alternatif melalui kegiatan rutin mengirimkan brosur untuk menggalang kerjasama internasional.

Page 145: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

BA

B I

VP

RO

GR

AM

/ R

EN

CA

NA

AK

SI

A.

Renca

na A

ksi

Jangka M

enengah (

2010 –

2014)

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

11

BA

B IV

PR

OG

RA

M /

REN

CA

NA

AK

SI

A.

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Men

enga

h (2

010 –

2014

)

Ren

cana

Aks

i 201

0-20

14

Pem

erin

tah

Pusa

t In

stan

si

Lain

Pe

mda

Swas

ta

Perg

urua

n Ti

nggi

dan

Li

tban

g Fo

rum

T

ahun

Dep

Perin

De

p Ke

u De

p ES

DM

PLN

Asos

iasi

Indu

stri

PT

Litb

ang

Wor

king

Grou

p

2010

2011

2012

2013

2014

1. Me

netap

kan b

esar

nya T

KDN

berb

agai

kelas

pemb

angk

it lis

trik da

n sist

em tr

ansm

isi-

distrib

usi.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

2. Me

ngem

bang

kan p

engu

asaa

n tek

nolog

i pem

buata

n tur

bin.

O

O

O

O

O

O

O

3. Me

mfas

ilitas

i usu

lan in

senti

f inv

estas

i dan

pemb

ebas

an ta

rif be

a mas

uk ba

han b

aku d

an

komp

onen

yang

belum

dibu

at di

dalam

nege

ri.

O

O

O

O

O

O

4. Me

mfas

ilitas

i pen

gemb

anga

n sta

ndar

mes

in lis

trik da

n pe

ralat

an lis

trik.

O

O

O

O

O

O

O

O

5. Me

mfas

ilitas

i ker

jasam

a den

gan

luar n

eger

i dala

m ra

ngka

pe

ngem

bang

an pr

oduk

si da

lam

nege

ri.

O

O

O

O

O

O

Page 146: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

12

Ren

cana

Aks

i 201

0-20

14

Pem

erin

tah

Pusa

t In

stan

si

Lain

Pe

mda

Swas

ta

Perg

urua

n Ti

nggi

dan

Li

tban

g Fo

rum

T

ahun

Dep

Perin

De

p Ke

u De

p ES

DM

PLN

Asos

iasi

Indu

stri

PT

Litb

ang

Wor

king

Grou

p

2010

2011

2012

2013

2014

6. Me

ningk

atkan

pang

sa pa

sar

eksp

or.

O

O

O

O

O

O

O

7.

Menin

gkatk

an ke

mamp

uan

SdM

dibida

ng te

knolo

gi pr

oduk

da

n man

ufaktu

r O

O

O

O

O

O

O

8. Pe

ngem

bang

an m

utu ba

han

baku

, kom

pone

n dan

prod

uk

jadi.

O

O

O

O

O

O

9. Me

mfas

ilitas

i kola

bora

si EP

C na

siona

l dan

indu

stri m

esin

listrik

dan p

erala

tan lis

trik un

tuk

pemb

angu

nan p

emba

ngkit

ten

aga l

istrik

dan s

istem

tra

nsmi

si-dis

tribus

i.

O

O

O

O

O

O

10. M

onito

ring d

an ev

aluas

i pe

nggu

naan

prod

uksi

dalam

ne

geri

O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

Page 147: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

B.

Ren

can

a A

ksi

Jan

gka P

an

jan

g (

20

10

– 2

02

5)

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

13

B.

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Panj

ang

(201

0 –

2025

)

Ren

cana

Aks

i 201

0-20

25

Pem

erin

tah

Pusa

t

Inst

ansi

La

in

Pem

da

Swas

ta

Perg

urua

n Ti

nggi

dan

Li

tban

g Fo

rum

T

ahun

Dep

Perin

De

p Ke

u De

p ES

DM

PLN

Asos

iasi

Indu

stri

Wor

king

Grou

p

2010

2025

1. Me

ningk

atkan

TKD

N di

berb

agai

kelas

pe

mban

gkit t

enag

a list

rik da

n sist

em tr

ansm

isi-

distrib

usi.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

2. Me

ningk

atkan

pera

n EPC

nasio

nal b

erko

labor

asi

deng

an in

dustr

i mes

in lis

trik da

n per

alatan

listrik

se

baga

i main

contr

actor

pada

pemb

angu

nan

pemb

angk

it ten

aga l

istrik

dan s

istem

tran

smisi

-dis

tribus

i.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

3. Me

ningk

atkan

peng

uasa

an te

knolo

gi me

sin

listrik

dan p

erala

tan lis

trik be

rbas

is su

mber

daya

lok

al.

O

O

O

O

O

O

O

O

4. Me

ningk

atkan

pang

sa pa

sar e

kspo

r. O

O

O

O

O

O

O

O

O

Page 148: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

14

Indu

stri

Inti

M

esin

List

rik

dan

Pera

lata

n Li

strik

Indu

stri

Pend

ukun

g - I

ndus

tri tu

rbin

- I

ndus

tri b

oile

r - I

ndus

tri g

ener

ator

- I

ndus

tri p

eral

atan

tran

smisi

dan

dist

ribus

i

Indu

stri

Terk

ait

- Ind

ustri

bal

ance

of p

lant

- I

ndus

tri in

stru

men

t and

con

trol

- Ind

ustri

ele

ctric

al

- Ind

ustri

kon

stru

ksi

Sasa

ran

Jang

ka M

enen

gah

2010

-201

4

Men

ingk

atny

a pe

ran

indu

stri

mes

in l

istrik

dan

per

alat

an l

istrik

dal

am

pem

bang

unan

ket

enag

alist

rikan

pro

gram

10.

000

MW

taha

p II.

Men

ingk

atny

a ke

mam

puan

SD

M

indu

stri

untu

k m

endu

kung

pe

ngem

bang

an in

dust

ri m

esin

list

rik d

an p

eral

atan

list

rik.

M

enin

gkat

nya

sine

rgi

anta

ra l

emba

ga l

itban

g de

ngan

ind

ustri

mes

in

listri

k da

n pe

rala

tan

listri

k un

tuk

men

duku

ng p

engu

asaa

n te

knol

ogi.

M

enin

gkat

nya

inve

stas

i ba

ru d

an p

erlu

asan

usa

ha i

ndus

tri m

esin

dan

pe

rala

tan

listri

k.

In

dust

ri m

esin

list

rik d

an p

eral

atan

list

rik b

ersa

ma

EPC

nas

iona

l men

jadi

pe

laku

uta

ma

dala

m p

emba

ngun

an k

eten

agal

istrik

an.

M

enin

gkat

nya

tingk

at

kom

pone

n lo

kal

dala

m

pem

bang

unan

ke

tena

galis

trika

n na

sion

al.

Sasa

ran

Jang

ka P

anja

ng 2

010-

2025

Men

ingk

atny

a ke

mam

puan

indu

stri

mes

in li

strik

dan

per

alat

an li

strik

be

rsam

a EP

C n

asio

nal d

alam

mem

bang

un s

emua

pem

bang

kit t

enag

a lis

trik

dan

trans

misi

-dist

ribus

i be

rdas

arka

n ra

ncan

g ba

ngun

da

n re

kaya

sa d

alam

neg

eri.

M

enin

gkat

nya

kem

ampu

an in

dust

ri m

esin

list

rik d

an p

eral

atan

list

rik

dala

m n

eger

i unt

uk m

empr

oduk

si m

esin

per

alat

an u

tam

a pe

mba

ngki

t te

naga

list

rik.

M

enin

gkat

nya

pang

sa p

asar

luar

neg

eri.

St

rate

gi

Sekt

or

:

Kol

abor

asi a

ntar

a EP

C na

siona

l den

gan

indu

stri

mes

in li

strik

dan

per

alat

an li

strik

dal

am n

eger

i.

Pem

anfa

atan

pot

ensi

pasa

r dal

am n

eger

i sec

ara

mak

sim

al u

ntuk

men

jadi

bas

e lo

ad p

enge

mba

ngan

indu

stri

mes

in li

strik

dan

per

alat

an li

strik

,

Peni

ngka

tan

kem

ampu

an S

dM d

an st

anda

r kom

pete

nsi t

enag

a ke

rja in

dust

ri m

esin

list

rik d

an p

eral

atan

list

rik.

Tek

nolo

gi :

Peni

ngka

tan

kam

ampu

an d

an p

engu

asaa

n te

knol

ogi m

elal

ui p

engu

asaa

n ra

ncan

g ba

ngun

dan

reka

yasa

an b

erba

sis su

mbe

r day

a lo

kal.

Page 149: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 107/M-IND/PER/10/2009

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

15

Poko

k-Po

kok

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Men

enga

h (2

010-

2014

) 1.

Mene

tapka

n bes

arny

a TKD

N be

rbag

ai ke

las pe

mban

gkit l

istrik

dan s

istem

tran

smisi

-dis

tribus

i. 2.

Meng

emba

ngka

n kem

ampu

an te

knolo

gi pe

mbua

tan tu

rbin.

3.

Memf

asilit

asi u

sulan

pem

beba

san

tarif b

ea m

asuk

bah

an b

aku

dan

komp

onen

yang

be

lum di

buat

di da

lam ne

geri.

4.

Memf

asilit

asi p

enge

mban

gan s

tanda

r mes

in lis

trik da

n per

alatan

listrik

. 5.

Menin

gkatk

an ke

mamp

uan S

dM di

bidan

g tek

nolog

i pro

duk d

an m

anufa

ktur

6. Me

mfas

ilitas

i kola

bora

si EP

C na

siona

l dan

indu

stri m

esin

listrik

dan

per

alatan

listrik

un

tuk pe

mban

guna

n pem

bang

kit te

naga

listrik

dan s

istem

tran

smisi

-dist

ribus

i.

Poko

k-Po

kok

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Panj

ang

(201

0-20

25)

1. Me

ningk

atkan

TKD

N di

berb

agai

kelas

pem

bang

kit te

naga

listr

ik da

n sis

tem

trans

misi-

distrib

usi.

2. Me

ningk

atkan

per

an E

PC n

asion

al be

rkolab

oras

i den

gan

indus

tri me

sin li

strik

dan

pera

latan

listr

ik se

baga

i main

con

tracto

r pad

a pe

mban

guna

n pe

mban

gkit

tenag

a list

rik da

n sist

em tr

ansm

isi-d

istrib

usi.

3. Me

ningk

atkan

pen

guas

aan

tekno

logi m

esin

listrik

dan

per

alatan

listrik

ber

basis

su

mber

daya

loka

l. 4.

Men

ingka

tkan p

angs

a pas

ar ek

spor

.

Unsu

r Pen

unjan

g Pe

riode

sasi

Penin

gkata

n Tek

nolog

i a.

Inisia

si : R

ever

se E

ngine

ering

b.

Peng

emba

ngan

Cep

at : L

isens

i c.

Matan

g : P

engu

asaa

n Tek

nolog

i Pa

sar

a. Da

lam N

eger

i b.

Luar

Neg

eri

SDM

a. Me

ningk

atkan

komp

etens

i SDM

b.

Meng

emba

ngka

n lem

baga

uji k

ompe

tensi

c. Me

ngem

bang

kan s

tanda

r kom

peten

si ke

rja

Infra

struk

tur

a. Me

ngem

bang

kan l

emba

ga se

rtifika

si pr

ofesi

b. Me

ngem

bang

kan t

empa

t uji k

ompe

tensi

G

amba

r 1. K

eran

gka

Peng

emba

ngan

Indu

stri

Mes

in L

istri

k da

n Pe

rala

tan

List

rik

Gam

bar

1.

Kera

ng

ka P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

Mesi

n L

istr

ik d

an

Pera

lata

n L

istr

ik

Page 150: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

16

Gam

bar 2

. Ker

angk

a K

eter

kaita

n In

dust

ri M

esin

Lis

trik

dan

Pera

lata

n Li

strik

Pem

er�n

tah

Pusa

t :

Dep

perin

, D

ep.E

SDM

, D

epke

u, D

epda

g

Wor

king

Gro

up

Pem

erin

tah

Dae

rah:

D

�nas

Pe

r�ndu

str�a

n

Lem

baga

L�tb

ang,

Pe

rgur

uan

T�ng

g�,

Sert�

f�kas

As

os�a

s�

Loga

m,

Mes

�n,

Ker

am�k

, P

ol�m

er

Mes

�n

l�str�

k da

n P

eral

atan

L�

str�k

PEM

BA

NG

KIT

LI

STR

IK

DA

N

SIST

EM

TRA

NS

MIS

I- D

ITR

IBU

SI

LIST

RIK

EPC

Pa

sar

Luar

Neg

eri

Pa

sar D

alam

N

eger

i

Wor

king

Gro

up

Indu

stri

penu

njan

g,

Bar

ang

mod

al

Jasa

Indu

str�:

Ba

nk,A

sura

ns�,K

onsu

ltan

Gam

bar

2.

Kera

ng

ka K

ete

rkait

an

In

du

stri

Mesi

n L

istr

ik d

an

Pera

lata

n L

istr

ik

Page 151: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

TENTANG

PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MESIN PERALATAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pengembangan industri nasional sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan peta panduan (Road Map) pengembangan klaster industri prioritas yang mencakup basis industri manufaktur, industri berbasis agro, industri alat angkut, industri elektronika dan telematika, industri penunjang industri kreatif dan industri kreatif tertentu serta industri kecil dan menengah tertentu;

Page 152: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

b. Bahwa industri mesin peralatan umum merupakan salah satu basis industri manufaktur sebagaimana dimaksud pada huruf a maka perlu ditetapkan peta panduan pengembangan klaster industri mesin peralatan umum;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan se-bagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Mesin Peralatan Umum;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984

tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem-bangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan

Page 153: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 154: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2007;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007;

12. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional;

13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/ 2005 tentang Orga-nisasi dan Tata Kerja Departemen Per-industrian;

Page 155: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MESIN PERALATAN UMUM.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Mesin Peralatan Umum Tahun 2010-2014 selanjutnya disebut Peta Panduan adalah dokumen perencanaan nasional yang memuat sasaran, strategi dan kebijakan serta program/rencana aksi pengembangan klaster industri mesin peralatan umum untuk periode 5 (lima) tahun.

2. Industri Mesin Peralatan Umum adalah industri yang terdiri dari:

a. Industri Konstruksi Baja (KBLI 28113, 28119, 28120);

b. Industri Alat Konstruksi (KBLI 29240); c. Industri Mesin Pertanian (KBLI

28931, 29212, 29211); d. Industri Mesin Proses (KBLI 25206,

29191, 23133, 29221, 29222, 29223, 29224, 29230, 29250, 29261, 29262, 29263, 29264, 29291, 29292, 29299, 29270);

e. Industri Alat Energi (KBLI 29111, 29112, 29113, 29114);

Page 156: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

f. Industri Alat Penunjang (KBLI 29120, 29130, 29141, 29142, 33111, 33113, 33119, 33121, 33130, 29150, 29192, 29193).

3. Pemangku Kepentingan adalah Peme-rintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta Lembaga Ke-masyarakatan lainnya.

4. Menteri adalah Menteri yang melaksana-kan sebagian tugas urusan pemerintahan di bidang perindustrian.

Pasal 2

(1) Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

(2) Peta Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan:

a. Pedoman operasional Aparatur Peme-rintah dalam rangka menunjang secara komplementer dan sinergik untuk suksesnya pelaksanaan prog-ram pengembangan industri sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Pedoman bagi Pelaku klaster Industri Mesin Peralatan Umum, baik pengusaha maupun institusi lainnya, khususnya yang memiliki kegiatan usaha di sektor Industri Mesin Peralatan Umum ataupun sektor lain yang terkait;

Page 157: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

c. Pedoman koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota); dan

d. Informasi untuk menggalang dukungan sosial-politis maupun kontrol sosial terhadap pelaksanaan kebijakan klaster industri ini, yang pada akhirnya diharapkan untuk mendorong partisipasi dari masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung dalam kegiatan pembangunan industri.

Pasal 3

(1) Program/rencana aksi pengembangan klaster Industri Mesin Peralatan Umum dilaksanakan sesuai dengan Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

(2) Pelaksanaan program/rencana aksi se-bagaimana dimaksud pada ayat (1) di-lakukan oleh Pemangku Kepentingan sebagaimana tercantum dalam Peta Panduan.

Pasal 4

(1) Kementerian Negara/Lembaga membuat laporan kinerja tahunan kepada Menteri atas pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).

Page 158: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

(2) Menteri melaporkan hasil pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana di-maksud pada ayat (1) kepada Presiden setiap 1 (satu) tahun selambat-lambatnya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 Oktober 2009

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada:1. Presiden RI;2. Wakil Presiden RI;3. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;4. Gubernur seluruh Indonesia;5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia; 6. Eselon I di lingkungan Departemen Perindustrian.

Page 159: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009

PETA PANDUANPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI

MESIN PERALATAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN

BAB II SASARAN

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV PROGRAM / RENCANA AKSI

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

Page 160: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 161: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

BAB IPENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup Industri Mesin Peralatan UmumRuang lingkup industri mesin peralatan umum mencakup mesin peralatan yang digunakan untuk berbagai industri dan sektor seperti konstruksi baja, alat berat, alsintan, mesin peralatan pabrik, mesin perkakas, mesin pengukur, engine, boiler industri, dan sebagainya. Cakupan HS meliputi HS 84.

B. Pengelompokan Industri Mesin Peralatan UmumBerdasarkan karakteristik dari masing-masing produk mesin peralatan umum dapat dikelompokkan menjadi:

1. Konstruksi baja

Konstruksi baja struktur, konstruksi baja bangunan, konstruksi baja pelat, dan sejenisnya (HS 7308, 7309, 7310, dan 7311).

2. Alat konstruksi

Alat berat, alat handling mekanik, dan sejenisnya (HS 8428, 8429, 8430).

3. Mesin pertanian

Traktor, thresher, reaper, RMU, huller, dan sejenisnya (HS 8424, 8432, 8433, 8435, 8436, 8437).

4. Mesin proses

Mesin peralatan pabrik untuk pabrik tekstil, pabrik kulit, pabrik kertas, pabrik percetakan, pabrik pengolahan makanan dan minuman, pabrik kimia

Page 162: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

dan sebagainya (HS 8422, 8438, 8439, 8440, 8441, 8443, 8444, 8446, 8447, 8448, 8449, 8456, 8457, 8458, 8459, 8460, 8461, 8462, 8463, 8464, 8465, 8474, 8479).

5. Alat energi

Boiler industri, heat exchanger, engine, dan sebagainya (HS 8406, 8407, 8408, 8410, 8411).

6. Mesin penunjang

Mesin perkakas, pompa, peralatan pemanas dan pendingin, alat ukur, dan sejenisnya (HS 8413, 8414, 8417, 8418, 8419, 8423, 8425, 8426, 8427, 8483, 9024, 9026, 9427, 9428, 9429, 9430).

Page 163: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

BAB IIS A S A R A N

Dalam rangka program pembangunan industri nasional sudah saatnya mulai dikembangkan konsep kemandirian dalam setiap pembangunan pabrik-pabrik pengolahan dan pembangunan infrastruktur dimana peranan EPC nasional dapat lebih diutamakan agar mampu menarik industri mesin peralatan umum sebagai industri pendukungnya. Sehingga diharapkan pembangunan industri mesin peralatan umum menjadi tulang punggung daripada pembangunan industri unggulan yang akan datang, dengan mengurangi ketergantungan pada impor mesin peralatan.

Tujuan pembangunan industri mesin peralatan umum adalah meningkatkan kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung pembangunan industri manufaktur dan sektor ekonomi lainnya.

Sasaran pembangunan industri mesin peralatan umum adalah meningkatnya daya saing produk industri mesin peralatan umum dalam negeri untuk mendukung pem-bangunan industri manufaktur dan sektor ekonomi lainnya.

A. Jangka Menengah (2010 -2014)1. Meningkatnya kemampuan industri mesin peralatan

umum untuk memenuhi kebutuhan mesin peralatan pembangunan industri manufaktur dan sektor ekonomi lainnya.

2. Meningkatnya kemampuan SDM industri untuk mendukung pengembangan industri mesin peralatan umum.

Page 164: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

3. Meningkatnya sinergi antara lembaga litbang dengan industri mesin peralatan umum dalam rangka penguasaan teknologi.

4. Meningkatnya investasi baru/perluasan usaha dan penyebaran industri mesin peralatan umum di Jawa maupun di luar Jawa.

5. Meningkatnya peran EPC nasional dalam setiap pembangunan di dalam negeri yang didukung oleh Industri mesin peralatan umum.

B. Jangka Panjang (2010 – 2025) 1. Meningkatnya kemampuan industri mesin peralatan

umum bersama EPC nasional dalam setiap pem-bangunan industri manufaktur dan sektor ekonomi lainnya.

2. Meningkatnya kemampuan industri mesin peralatan umum dalam negeri untuk memproduksi barang modal.

3. Meningkatnya pangsa pasar luar negeri.

Page 165: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

BAB IIISTRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Arah Pengembangan Industri Mesin Peralatan Umum

A. Visi Industri Mesin Peralatan Umum

Menjadikan industri mesin peralatan umum berdaya saing tinggi untuk mendukung pembangunan industri unggulan masa depan.

B. Arah Pengembangan• Menyediakan mesin peralatan umum sebagai

barang modal untuk mendukung pembangunan industri manufaktur dan sektor ekonomi lainnya.

• Memperkuat kemampuan dan pengembangan teknologi produk berbasis static equipment/plate working dan meningkatkan penguasaan teknologi produk berbasis rotating equipment.

B. Indikator Pencapaian

1. Meningkatnya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada pembangunan industri manufaktur dan sektor ekonomi lainnya.

2. Meningkatnya pangsa pasar dalam negeri untuk menjadi basis pengembangan industri mesin peralatan umum.

3. Meningkatnya sinergi/kolaborasi antara industri dalam negeri dan lembaga litbang/perguruan tinggi dalam rangka penguasaan rancang bangun dan perekayasaan.

Page 166: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

4. Meningkatnya kolaborasi antara EPC nasional dengan industri mesin peralatan umum dalam negeri

5. Meningkatnya kemampuan/kompetensi SDM industri.

C. Tahapan Implementasi

1. Sisi Suplai (Supply Side)

a. Meningkatkan Utilisasi Kapasitas Produksi

Dalam rangka meningkatkan utilisasi kapasitas produksi industri mesin peralatan umum, maka penguasaan atau peningkatan pangsa pasar domestik menjadi target utama. Untuk itu perlu dibangun adanya keberpihakan terhadap produk industri dalam negeri. Pembukaan akses pasar melalui kegiatan promosi dan pengenalan lebih jauh tentang potensi industri dalam negeri perlu dilakukan secara lebih intensif agar dapat dibangun kepercayaan terhadap produk yang telah dihasilkan.

b. Pengembangan Produk

Pada saat ini kemampuan industri mesin peralatan umum nasional berdasarkan fasilitas yang dimiliki dan kemampuan teknologi sudah mampu untuk memproduksi produk yang merupakan kelompok static equipment sebagai produk unggulan industri mesin peralatan umum. Sementara itu untuk produk yang merupakan rotating equipment perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor. Potensi produk tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar dalam negeri dan mengikuti perkembangan standar yang diminta

Page 167: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

oleh pasar global. Program kerjasama antara industri dengan lembaga litbang / perguruan tinggi perlu lebih diintensifkan agar dapat terus dikembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dalam negeri. Khususnya untuk produk dalam kelompok rotating equipment perlu dilakukan kerjasama yang lebih intensif dengan target-target yang lebih terukur.

Sehingga diperlukan upaya untuk menyelaras-kan antara program pengembangan produk yang dilakukan oleh industri dalam negeri yang didukung oleh lembaga litbang dengan spesifikasi/teknologi produk yang dikembangkan dan digunakan oleh konsumen/pasar domestik.

Selanjutnya perlu juga dirintis kerjasama teknologi dengan sumber-sumber teknologi di luar negeri dengan tujuan meningkatkan pengembangan produk.

c. Meningkatkan Kemampuan Industri Pen-dukung

Didalam era global saat ini, pendekatan yang banyak dilakukan oleh industri multinasional dan industri besar lainnya adalah dengan melakukan pengembangan dan penguatan industri pendukungnya. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, sehingga konsep aglomerasi dapat diterapkan agar tercapai efisiensi yang optimum untuk meningkatkan daya saing sesuai dengan kompetensi masing-masing. Dalam kaitan pengembangan produk yang memerlukan investasi besar seperti alat berat, maka kemampuan industri pendukung

Page 168: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

menjadi suatu modal utama melalui suatu kolaborasi yang efektif dengan industri intinya, sehingga akan dibutuhkan investasi yang minimal namun kualitas tetap terjaga. Untuk itu perlu upaya yang terus menerus meningkatkan kemampuan industri pendukung.

d. Meningkatkan Kemampuan dan Kompetensi SDM industri

Peran dan kontribusi SDM dalam industri merupakan faktor utama keberhasilan, karena itu segala upaya yang dilakukan pada dasarnya sangat tergantung kepada kompetensi SDM. Sehingga perlu dilakukan terus-menerus pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan ketrampilan dan penguasaan teknologi produk maupun proses. Untuk itu perlu juga di-kembangkan dan disusun standar kompetensi kerja sebagai acuan dasar dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja nasional. Selanjutnya perlu diikuti ketersediaan infrastruktur dasar lainnya seperti lembaga sertifikasi profesi dan sistem sertifikasi serta tempat uji ketrampilan baik skala nasional maupun internasional.

2. Sisi Pasar (Demand Side)

a. Meningkatkan Penggunaan Produksi Dalam Negeri

Mutu dan harga produk mesin peralatan umum sudah mampu bersaing dengan produk negara lain, khususnya untuk kelompok static equipment terbukti dengan realisasi ekspor yang terus membaik. Sementara itu, produk tersebut belum optimal dimanfaatkan

Page 169: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

oleh pasar domestik. Oleh karena itu perlu dibangun kepercayaan konsumen dalam negeri terhadap mutu dan harga yang ditawarkan oleh produsen lokal. Membangun keberpihakan terhadap produk dalam negeri, memerlukan dukungan dan komitmen dari semua pihak, khususnya kepada instansi pemerintah pusat dan daerah serta BUMN/BUMD agar menjadi contoh bahwa produksi nasional mampu memenuhi mutu dan harga yang disyaratkan. Sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain melihat potensi industri dalam negeri secara utuh, malalui penetapan tingkat komponen dalam negeri, yang selanjutnya diterapkan secara konsisten dikalangan pemerintah termasuk penerapannya oleh kalangan swasta.

b. Meningkatkan Efektivitas Penerapan Standar Produk

Standar produk mesin peralatan umum yang digunakan dapat berupa standar nasional maupun standar internasional. Agar standar tersebut dapat diterapkan secara efektif di dalam negeri, maka diperlukan penyiapan infrastruktur dasar yang diperlukan sebelum standar tersebut dapat diterapkan.

Lembaga uji produk dan lembaga sertifikasi produk perlu ditingkatkan kemampuannya, disamping kesiapan industrinya. Sementara itu efektivitas penerapan standar juga perlu diikuti dengan peningkatan pengawasan di pasar baik oleh konsumen maupun instansi terkait. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perumusan dan

Page 170: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

atau revisi standar sesuai dengan perkembangan teknologi.

c. Diseminasi Kemampuan Industri Dalam Negeri

Pada saat ini masih banyak produk mesin peralatan umum yang belum dikenal baik oleh konsumen dalam negeri, sehingga perlu dilakukan program pengenalan produk baik secara langsung maupun melalui media cetak lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui program identifikasi mesin peralatan yang dibutuhkan untuk setiap pembangunan yang kemudian diselaraskan dengan kemampuan industri dalam negeri. Keterbatasan yang dimiliki oleh industri dalam negeri menjadi program bersama untuk dikembangkan.

d. Meningkatkan Akses Pasar Ekspor

Untuk itu perlu ditingkatkan kegiatan promosi di negara tujuan ekspor dengan mengoptimalkan fungsi dan peran dari perwakilan dagang dan industri setempat. Disamping itu, juga didorong agar industri mesin peralatan umum nasional mempunyai fokus produk unggulan dalam negeri maupun ekspor yang terus dikembangkan sebagai kebanggaan nasional, sehingga mampu berdaya saing di pasar global. Selanjutnya perlu juga dikembangkan negara tujuan ekspor baru yang potensial dengan melakukan aliansi strategis dengan perusahaan-perusahaan global atau yang telah memiliki jaringan global.

Kemampuan untuk menembus pasar global saat ini perlu dilakukan dengan strategi yang

Page 171: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

tepat, karena masing-masing negara saat ini berusaha agar produk nasionalnya dapat berperan dominan di pasar domestik dan mampu menembus pasar ekspor yang sudah semakin terbuka. Semakin ketatnya persaingan dalam pasar ekspor, maka diperlukan upaya untuk membangun aliansi strategis sebagai mitra dagang di negara tujuan ekspor agar produk nasional dikenal dan digunakan. Optimalisasi perwakilan dagang maupun industri di negara tujuan ekspor menjadi salah satu alternatif melalui kegiatan rutin mengirimkan brosur untuk menggalang kerjasama internasional.

Page 172: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 173: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

BA

B IV

PR

OG

RA

M /

REN

CA

NA

AK

SI

A.

Renca

na A

ksi

Jangka M

enengah (

2010 –

2014)

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

10

BA

B IV

PRO

GR

AM

/ R

ENC

AN

A A

KSI

A.

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Men

enga

h (2

010 –

2014

)

Ren

cana

Aks

i 201

0-20

14

Pem

erin

tah

Pusa

t

Pem

da

Swas

ta

Perg

urua

n Ti

nggi

dan

Li

tban

g Fo

rum

T

ahun

Dep

Perin

De

p Ke

u

Dep

Lain

nya

Bap pen

as

Asos

iasi

Indu

stri

PT

Litb an

g W

orkin

g Gr

oup

2010

2011

2012

2013

2014

1. Me

ngide

ntifik

asika

n pro

gram

pe

mban

guna

n nas

ional

poten

sial

seba

gai p

asar

prod

uk da

lam ne

geri.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

2. Me

netap

kan b

esar

nya T

KDN

berb

agai

prod

uk in

dustr

i pote

nsial

. O

O

O

O

O

O

3.

Meng

emba

ngka

n pen

guas

aan t

ekno

logi

prod

uk po

tensia

l. O

O

O

O

O

O

O

O

O

4. Me

ngem

bang

kan p

rotot

ipe pr

oduk

po

tensia

l. O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

5.

Memf

asilit

asi u

sulan

inse

ntif in

vesta

si da

n bea

mas

uk.

O

O

O

O

O

O

O

6. Me

mfas

ilitas

i pen

gemb

anga

n stan

dar

prod

uk.

O

O

O

O

O

O

O

7.

Memf

asilit

asi p

enye

bara

n ind

ustri

di lua

r P. J

awa.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

8.

Memf

asilit

asi k

erjas

ama

inves

tasi/te

knolo

gi/pe

ngem

bang

an

prod

uk de

ngan

luar

nege

ri.

O

O

O

O

O

O

O

O

Page 174: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

11

9. Me

ningk

atkan

kema

mpua

n tek

nis S

dM

indus

tri.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

10.

Menin

gkatk

an pe

ran l

emba

ga se

rtifika

si pr

ofesi

dalam

komp

etens

i SdM

indu

stri.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

11

. Me

ngem

bang

kan s

tanda

r kom

peten

si ke

rja (S

KKNI

). O

O

O

O

O

O

O

O

O

12.

Memf

asilit

asi k

olabo

rasi

EPC

nasio

nal

dan i

ndus

tri me

sin pe

ralat

an um

um.

O

O

O

O

O

O

O

O

13.

Monit

oring

dan e

valua

si pe

nggu

naan

pr

oduk

si da

lam ne

geri

O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

14.

Memf

asilit

asi p

romo

si pr

oduk

buata

n da

lam ne

geri.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

10

BA

B IV

PRO

GR

AM

/ R

ENC

AN

A A

KSI

A.

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Men

enga

h (2

010 –

2014

)

Ren

cana

Aks

i 201

0-20

14

Pem

erin

tah

Pusa

t

Pem

da

Swas

ta

Perg

urua

n Ti

nggi

dan

Li

tban

g Fo

rum

T

ahun

Dep

Perin

De

p Ke

u

Dep

Lain

nya

Bap pen

as

Asos

iasi

Indu

stri

PT

Litb an

g W

orkin

g Gr

oup

2010

2011

2012

2013

2014

1. Me

ngide

ntifik

asika

n pro

gram

pe

mban

guna

n nas

ional

poten

sial

seba

gai p

asar

prod

uk da

lam ne

geri.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

2. Me

netap

kan b

esar

nya T

KDN

berb

agai

prod

uk in

dustr

i pote

nsial

. O

O

O

O

O

O

3.

Meng

emba

ngka

n pen

guas

aan t

ekno

logi

prod

uk po

tensia

l. O

O

O

O

O

O

O

O

O

4. Me

ngem

bang

kan p

rotot

ipe pr

oduk

po

tensia

l. O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

5.

Memf

asilit

asi u

sulan

inse

ntif in

vesta

si da

n bea

mas

uk.

O

O

O

O

O

O

O

6. Me

mfas

ilitas

i pen

gemb

anga

n stan

dar

prod

uk.

O

O

O

O

O

O

O

7.

Memf

asilit

asi p

enye

bara

n ind

ustri

di lua

r P. J

awa.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

8.

Memf

asilit

asi k

erjas

ama

inves

tasi/te

knolo

gi/pe

ngem

bang

an

prod

uk de

ngan

luar

nege

ri.

O

O

O

O

O

O

O

O

Page 175: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

B.

Ren

can

a A

ksi

Jan

gka P

an

jan

g (

20

10

– 2

02

5)

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

12

B.

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Panj

ang

(201

0 –

2025

)

Ren

cana

Aks

i 201

0-20

25

Pem

erin

tah

Pusa

t

Pem

da

Swas

ta

Perg

urua

n Ti

nggi

dan

Li

tban

g

Foru

m

Tahu

n

Dep

Perin

De

p Ke

u

Dep

Lain

nya

Bapp

enas

As

osias

i In

dust

ri PT

L

itb ang

Wor

king

Gro

up

2010

2025

1. Me

ngide

ntifik

asika

n pro

gram

pe

mban

guna

n nas

ional

poten

sial

seba

gai p

asar

prod

uk da

lam ne

geri.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

O

2. Me

ningk

atkan

kema

mpua

n pen

guas

aan

tekno

logi ro

tating

equip

ment

indu

stri

dalam

nege

ri.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

3. Me

ningk

atkan

pera

n EPC

nasio

nal d

an

indus

tri me

sin pe

ralat

an um

um.

O

O

O

O

O

O

O

O

O

4. Me

ningk

atkan

peng

uasa

an te

knolo

gi Sd

M ind

ustri.

O

O

O

O

O

O

O

O

5.

Menin

gkatk

an pa

ngsa

pasa

r eks

por.

O

O

O

O

O

O

O

O

Page 176: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

13

In

dust

ri In

ti

mes

in

pera

lata

n um

um

Indu

stri

Pend

ukun

g - I

ndus

tri K

ompo

nen

- Ind

ustri

Log

am

- Ind

ustri

Kar

et

- Ind

ustri

Pla

stik

Indu

stri

Terk

ait

- Ind

ustri

Ban

- I

ndus

tri m

ur d

an b

aut

- Ind

ustri

Pel

apisa

n Lo

gam

- I

ndus

tri K

aca

- Ind

ustri

Cat

Sa

sara

n Ja

ngka

Men

enga

h 20

10-2

014

M

enin

gkat

nya

kem

ampu

an in

dust

ri m

esin

per

alat

an u

mum

un

tuk

mem

enuh

i keb

utuh

an m

esin

per

alat

an p

emba

ngun

an

indu

stri

man

ufak

tur d

an se

ktor

eko

nom

i lai

nnya

.

Men

ingk

atny

a ke

mam

puan

SD

M in

dust

ri un

tuk

men

duku

ng

peng

emba

ngan

indu

stri

mes

in p

eral

atan

um

um.

M

enin

gkat

nya

sine

rgi a

ntar

a le

mba

ga li

tban

g de

ngan

indu

stri

mes

in p

eral

atan

um

um d

alam

rang

ka p

engu

asaa

n te

knol

ogi.

M

enin

gkat

nya

inve

stas

i bar

u/pe

rluas

an u

saha

dan

pen

yeba

ran

indu

stri

mes

in p

eral

atan

um

um d

i Jaw

a m

aupu

n di

luar

Jaw

a.

M

enin

gkat

nya

pera

n EP

C

nasio

nal

dala

m

setia

p pe

mba

ngun

an d

i da

lam

neg

eri

yang

did

ukun

g ol

eh I

ndus

tri

mes

in p

eral

atan

um

um.

Sasa

ran

Jang

ka P

anja

ng 2

010-

2025

Men

ingk

atny

a ke

mam

puan

in

dust

ri m

esin

pe

rala

tan

umum

be

rsam

a EP

C

nasi

onal

da

lam

se

tiap

pem

bang

unan

in

dust

ri m

anuf

aktu

r dan

sekt

or e

kono

mi l

ainn

ya.

M

enin

gkat

nya

kem

ampu

an i

ndus

tri m

esin

per

alat

an u

mum

dal

am

nege

ri un

tuk

mem

prod

uksi

bar

ang

mod

al.

M

enin

gkat

nya

pang

sa p

asar

luar

neg

eri.

St

rate

gi

Sekt

or :

Kol

abor

asi a

ntar

a EP

C na

siona

l den

gan

indu

stri

mes

in p

eral

atan

um

um d

alam

neg

eri.

Pe

man

faat

an p

oten

si pa

sar d

alam

neg

eri s

ecar

a m

aksi

mal

unt

uk m

enja

di b

ase

load

pen

gem

bang

an in

dust

ri m

esin

per

alat

an u

mum

,

Peni

ngka

tan

kem

ampu

an S

dM d

an st

anda

r kom

pete

nsi t

enag

a ke

rja in

dust

ri m

esin

per

alat

an u

mum

. T

ekno

logi

:

Pe

ning

kata

n ka

mam

puan

dan

pen

guas

aan

tekn

olog

i mel

alui

pen

guas

aan

ranc

ang

bang

un d

an re

kaya

saan

ber

basis

sum

ber d

aya

loka

l.

Page 177: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 108/M-IND/PER/10/2009

Lam

p�ra

n P

erat

uran

Men

ter�

Per

�ndu

str�a

n R

I N

omor

: �0

�/M

-IND

/PE

R/�

0/�0

0�

14

Gam

bar

1. K

eran

gka

Pen

gem

bang

an In

dust

ri M

esin

Per

alat

an U

mum

Poko

k-Po

kok

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Men

enga

h (2

010-

2014

)

Men

gide

ntifi

kasi

kan

prog

ram

pe

mba

ngun

an

nasi

onal

po

tens

ial

seba

gai p

asar

pro

duk

dala

m n

eger

i.

Men

etap

kan

besa

rnya

T

KD

N

berb

agai

pr

oduk

in

dust

ri po

tens

ial.

M

enge

mba

ngka

n pe

ngua

saan

tekn

olog

i pro

duk

pote

nsia

l.

Men

gem

bang

kan

prot

otip

e pr

oduk

pot

ensi

al.

M

emfa

silit

asi u

sula

n in

sent

if in

vest

asi d

an b

ea m

asuk

.

Mem

fasi

litas

i pen

gem

bang

an s

tand

ar p

rodu

k.

M

emfa

silit

asi p

enye

bara

n in

dust

ri di

luar

P. J

awa.

Mem

fasi

litas

i ke

rjasa

ma

inve

stas

i/tek

nolo

gi/p

enge

mba

ngan

pr

oduk

den

gan

luar

neg

eri.

M

enin

gkat

kan

kem

ampu

an te

knis

SdM

indu

stri.

Men

ingk

atka

n pe

ran

lem

baga

se

rtifi

kasi

pr

ofes

i da

lam

ko

mpe

tens

i SdM

indu

stri.

Men

gem

bang

kan

stan

dar k

ompe

tens

i ker

ja (S

KK

NI)

.

Mem

fasi

litas

i ko

labo

rasi

EPC

nas

iona

l da

n in

dust

ri m

esin

pe

rala

tan

umum

.

Mon

itori

ng d

an e

valu

asi p

engg

unaa

n pr

oduk

si d

alam

neg

eri.

M

emfa

silit

asi p

rom

osi p

rodu

k bu

atan

dal

am n

eger

i.

Poko

k-Po

kok

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Panj

ang

(201

0-20

25)

M

engi

dent

ifika

sika

n pr

ogra

m

pem

bang

unan

na

sion

al

pote

nsia

l se

baga

i pas

ar p

rodu

k da

lam

neg

eri.

M

enin

gkat

kan

kem

ampu

an

peng

uasa

an

tekn

olog

i ro

tatin

g eq

uipm

ent i

ndus

tri d

alam

neg

eri.

M

enin

gkat

kan

pera

n EP

C n

asio

nal

dan

indu

stri

mes

in p

eral

atan

um

um.

M

enin

gkat

kan

peng

uasa

an te

knol

ogi S

dM in

dust

ri.

M

enin

gkat

kan

pang

sa p

asar

eks

por.

Uns

ur P

enun

jang

Pe

riod

esas

i Pen

ingk

atan

Tek

nolo

gi

a. In

isia

si :

Rev

erse

Eng

inee

ring

b.

Pen

gem

bang

an C

epat

: Li

sens

i c.

Mat

ang

: Pen

guas

aan

Tek

nolo

gi

Pasa

r a.

Dal

am N

eger

i b.

Lua

r Neg

eri

SDM

a.

Men

ingk

atka

n ko

mpe

tens

i SD

M

b. M

enge

mba

ngka

n le

mba

ga u

ji ko

mpe

tens

i c.

Men

gem

bang

kan

stan

dar k

ompe

tens

i ker

ja

Infr

astr

uktu

r a.

Men

gem

bang

kan

lem

baga

ser

tifik

asi p

rofe

si

b. M

enge

mba

ngka

n te

mpa

t uji

kom

pete

nsi

Gam

bar

1.

Kera

ng

ka P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

Mesi

n P

era

lata

n U

mu

m

Page 178: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

15

Gam

bar 2

. Ker

angk

a K

eter

kaita

n In

dust

ri M

esin

Per

alat

an U

mum

Pem

er�n

tah

Pusa

t :

Dep

perin

, D

epke

u,

Dep

.Lai

nnya

, B

appe

nas

Wor

king

Gro

up

Pem

erin

tah

Dae

rah:

D

�nas

Pe

r�ndu

str�a

n

Lem

baga

Li

tban

g,

Perg

urua

n Ti

nggi

, Ser

tifik

asi

As

os�a

s�

Loga

m,

Kom

pone

n,

Kar

et,

Pla

st�k

Mes

�n

Per

alat

an

Um

um

PEM

BA

NG

UN

AN

IN

DU

STR

I M

AN

UFA

KTU

R

DA

N

PEM

BA

NG

UN

AN

IN

FRA

STR

UK

TUR

EPC

Pa

sar

Luar

Neg

eri

Pa

sar D

alam

N

eger

i

Wor

king

Gro

up

Indu

stri

Ban

, mur

ba

ut, c

at,

pela

pisa

n lo

gam

Jasa

Indu

stri

: B

ank,

Asu

rans

i, K

onsu

ltan

Gam

bar

2.

Kera

ng

ka K

ete

rkait

an

In

du

stri

Mesi

n P

era

lata

n U

mu

m

Page 179: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

TENTANG

PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pengembangan industri nasional sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan Peta Panduan (Road Map) Pengembangan klaster industri prioritas yang mencakup basis industri manufaktur, industri berbasis agro, industri alat angkut, industri elektronika dan telematika, industri penunjang industri kreatif dan industri kreatif tertentu serta industri kecil dan menengah tertentu;

Page 180: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

b. Bahwa industri tekstil dan produk tekstil merupakan salah satu basis industri manufaktur sebagaimana dimaksud pada huruf a maka perlu ditetapkan peta panduan pengembangan klaster industri tekstil dan produk tekstil;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan se-bagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Tekstil dan Produk Tekstil;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984

tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem-bangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan

Page 181: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Peme-rintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);

Page 182: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pem-bentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2007;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Orga-nisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007;

12. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional;

13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/ 2005 tentang Orga-nisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL.

Page 183: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Tekstil dan Produk Tekstil Tahun 2010-2014 selanjutnya disebut Peta Panduan adalah dokumen perencanaan nasional yang memuat sasaran, strategi dan kebijakan, serta program/rencana aksi pengembangan klaster industri tekstil dan produk tekstil untuk periode 5 (lima) tahun.

2. Industri Tekstil dan Produk Tekstil adalah industri yang terdiri dari:

a. Industri Industri Serat (Fiber) (KBLI 17111 dan 24302);

b. Industri Benang (Pemintalan/Spinning) (KBLI 17112, 17113, 17121, dan 24301);

c. Industri Kain (Pertenunan/Weaving, Perajutan/ Knitting, Pencelupan/Dyeing, Pencapan/Printing, Penyem-purnaan/Finishing dan Non-Woven) (KBLI 17123, 17292, 17294 dan 17301);

d. Industri Pakaian Jadi (Garment) (KBLI 17302, 18101 dan 18102);

e. Industri Tekstil dan Produk Tekstil Lainnya (KBLI 17211, 17213, 17220, 17292, 17293 dan 17303).

Page 184: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

3. Pemangku Kepentingan adalah Peme-rintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

4. Menteri adalah Menteri yang melaksana-kan sebagian tugas urusan pemerintahan di bidang perindustrian.

Pasal 2

(1) Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

(2) Peta Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan:

a. Pedoman operasional Aparatur Pemerintah dalam rangka menunjang secara komplementer dan sinergik untuk suksesnya pelaksanaan program pengembangan industri sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Pedoman bagi Pelaku klaster Industri Tekstil dan Produk Tekstil, baik pengusaha maupun institusi lainnya, khususnya yang memiliki kegiatan usaha di sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil ataupun sektor lain yang terkait;

c. Pedoman koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota); dan

Page 185: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

d. Informasi untuk menggalang duku-ngan sosial-politis maupun kontrol sosial terhadap pelaksanaan ke-bijakan klaster industri ini, yang pada akhirnya diharapkan untuk mendorong partisipasi dari masya-rakat luas untuk berkontribusi secara langsung dalam kegiatan pembangunan industri.

Pasal 3

(1) Program/rencana aksi pengembangan klaster Industri Tekstil dan Produk Tekstil dilaksanakan sesuai dengan Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

(2) Pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemangku Kepentingan sebagaimana tercantum dalam Peta Panduan.

Pasal 4

(1) Kementerian Negara/Lembaga membuat laporan kinerja tahunan kepada Menteri atas pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).

(2) Menteri melaporkan hasil pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Presiden setiap 1 (satu) tahun selambat-

Page 186: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

lambatnya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 Oktober 2009

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada:1. Presiden RI;

2. Wakil Presiden RI;

3. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;

4. Gubernur seluruh Indonesia;

5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;

6. Eselon I di lingkungan Departemen Perindustrian.

Page 187: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009

PETA PANDUANPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI

TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN

BAB II SASARAN

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV PROGRAM / RENCANA AKSI

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

Page 188: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 189: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

BAB IPENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup Industri Tekstil dan Produk TekstilBerdasarkan No. HS, ruang lingkup klaster Industri Tekstil dan Produk Tekstil (ITPT) mencakup No. HS 50 hingga 63. Berdasarkan rantai nilainya, industri ini dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu:

1. Industri Serat (Fiber)

Adalah industri yang memproduksi serat-serat baik serat alam maupun serat buatan. Berdasarkan KBLI tahun 2007, yang termasuk dalam kelompok industri serat adalah:

• KBLI No 17111 Industri persiapan serat tekstil, yang terdiri dari HS No 5001, 5003, 5101, 5102, 5103, 5104, 5105, 5201, 5202, 5301, 5302, 5303, 5304 dan 5305.

• KBLI No 24302 Industri serat stapel buatan, yang terdiri dari HS No. 5502, 5503, 5504, 5506 dan 5507

2. lndustri Benang (Pemintalan/Spinning)

Adalah industri yang mengolah serat menjadi benang. Berdasarkan KBLI tahun 2007, yang termasuk dalam kelompok industri benang adalah:

• KBLI No 17112 Industri Pemintalan Benang yang terdiri dari HS No 5002, 5003, 5004, 5005, 5006, 5103, , 5105, 5106, 5107, 5108, 5109, 5110, 5202, 5203, 5204, 5205, 5207, 5301,

Page 190: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

5302, 5303, 5304, 5305, 5306, 5307, 5308, 5402, 5403, 5406, 5505, 5509, 5510, 5511, 5604,

• KBLI No 17113 Industri Pemintalan Benang Jahit yang terdiri dari HS No. 5401 dan 5508

• KBLI No 17121 Industri Penyempurnaan Benang yang terdiri dari HS No 5205 dan 5206.

• KBLI No 24301 Industri serat/benang filamen buatan yang terdiri dari HS No 5401, 5402, 5403, 5404 dan 5405

3. Industri Kain (Pertenunan/Weaving, Perajutan/Knitting, Pencelupan/ Dyeing, Pencapan/Printing, Penyempurnaan/Finishing dan Non-Woven)

Adalah industri yang mengolah benang menjadi kain. Berdasarkan KBLI tahun 2007, yang termasuk dalam Kelompok Industri Kain adalah:

• KBLI No 17123 Industri Pencetakan Kain yang terdiri dari HS No. 5208, 5209, 5211, 5212, 5407, 5408, 5513, 5514 dan 5516.

• KBLI No 17292 Industri yang menghasilkan kain keperluan industri yang terdiri dari HS No. 5811, 5901, 5906, 5907, 5908, 5910 dan 5911

• KBLI No 17294 Industri Non Woven (bukan tenunan) yang terdiri dari HS No. 5603 dan 6002.

• KBLI No 17301 Industri Kain Rajut yang terdiri dari HS No 6001 dan 6002.

4. Industri Pakaian Jadi (Garment)

Adalah industri yang mengolah kain menjadi pakaian jadi. Berdasarkan KBLI tahun 2007, yang termasuk dalam Kelompok Industri Pakaian Jadi adalah:

Page 191: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

• KBLI No 17302 Industri Pakaian Jadi Rajutan yang terdiri dari HS No. 6101, 6102, 6103, 6104, 6109, 6110, 6111, 6112, 6113, 6114, 6115, 6116 dan 6117.

• KBLI No 18101 Industri Pakaian Jadi dari Tekstil dan Perlengkapannya yang terdiri dari HS No. 6201, 6202, 6203, 6204, 6205, 6206, 6207, 6208, 6209, 6210, 6211 dan 6212

• KBLI No 18102 Industri Pakaian Jadi (konveksi) dan perlengkapanya yang terdiri dari HS No 6212, 6213, 6214, 6215, 6216 dan 6217.

5. Industri Tekstil dan Produk Tekstil Lainnya

Adalah industri yang mengolah serat atau benang atau kain menjadi produk jadi lainnya selain pakaian jadi. Berdasarkan KBLI tahun 2007, yang termasuk dalam Kelompok Industri Tekstil dan Produk Tekstil Lainnya adalah:

• KBLI No 17211 Industri Barang Jadi Tekstil, untuk keperluan rumah tangga yang terdiri dari HS No. 6301, 6302, 6303, 6304, 6306, 6307 dan 6308.

• KBLI No 17213 Industri Barang Jadi Tekstil Lainnya yang terdiri dari HS No. 5601.

• KBLI No 17220 Industri Permadani (ambal) yang terdiri dari HS No. 5701, 5702, 5703, 5704 dan 5705.

• KBLI No 17292 Industri yang menghasilkan kain keperluan industri yang terdiri dari HS No. 5811, 5901, 5906, 5907, 5908, 5910 dan 5911.

• KBLI No 17293 Industri bordir/sulaman yang terdiri dari HS No. 5810.

Page 192: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

• KBLI No 17303Industri Rajutan Kaos Kaki yang terdiri dari HS No. 6115 dan 6217.

B. Pengelompokan Industri TPT

1. Kelompok Industri Hulu

Termasuk dalam Industri Hulu adalah industri serat dan benang didalamnya adalah:

• Industri Serat Alam yang memproduksi serat alam seperti kapas, sutera, rami, wol dan lain sebagainya.

• Industri Serat Buatan Staple yang mengolah PX, PTA, MEG dan pulp kayu menjadi serat pendek seperti polyester, nylon, rayon dan lain sebagainya.

• Industri Benang filamen yang mengolah PX, PTA, MEG dan pulp kayu menjadi benang filament seperti polyester, nylon, rayon dan lain sebagainya.

• Industri Pemintalan yang memproduksi benang dari bahan baku berupa serat buatan maupun serat alam atau campuran keduanya.

• Industri Pencelupan Benang untuk memberikan efek warna pada benang.

2. Kelompok Industri Antara

Termasuk dalam Industri Antara adalah industri yang memproduksi kain, diantaranya adalah:

• Industri Pertenunan (Weaving) yang mengolah benang menjadi kain tenun mentah (grey fabric).

• Industri Perajutan (Knitting) yang mengolah benang menjadi kain rajut mentah (grey fabric).

Page 193: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

• Industri Pencelupan (Dyeing) yang mengolah kain mentah menjadi kain setengah jadi dengan memberikan efek warna pada kain.

• Industri Pencapan (Printing) yang mengolah kain mentah menjadi kain setengah jadi dengan memberikan efek motif warna pada kain.

• Industri Penyempurnaan (Finishing) yang mengolah kain setengah jadi menjadi kain jadi (finish fabric).

• Industri Non Woven yang mengolah serat atau benang menjadi kain selain melalui proses tenun atau rajut.

3. Kelompok Industri Hilir

Termasuk dalam Industri Hilir adalah industri yang memproduksi barang-barang jadi tekstil konsumsi masyarakat, diantaranya adalah:

• Industri Pakaian Jadi (Garmen) yang mengolah kain jadi menjadi pakaian jadi baik kain rajut maupun kain tenun.

• Industri Embroideri yang memberikan efek motif atau corak pada kain jadi ataupun barang jadi tekstil.

• Industri Produk Tekstil lainnya yang mengolah kain jadi menjadi produk tekstil lainnya selain pakaian jadi.

Page 194: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Diagram Alir Ruang Lingkup dan Pengelompokan Klaster Industri TPT dapat digambarkan sebagai berikut:

Lamp�ran Peraturan Menter� Per�ndustr�an RI Nomor : �0�/M-IND/PER/�0/�00�

5

D�agram Al�r Ruang L�ngkup dan Pengelompokan Klaster Industr� TPT

dapat d�gambarkan sebaga� ber�kut:

Gambar I.1. Diagram Alir Ruang Lingkup dan Pengelompokan Klaster Industri TPT

Secara f�s�k kelompok-kelompok �ndustr� TPT d� atas pada dasarnya sudah

membentuk klaster-klaster �ndustr� dar� mula� �ndustr� hulu, antara dan

�ndustr� h�l�r yang beraglomeras� d� suatu daerah tertentu sepert� yang

terl�hat d� w�layah Bandung Selatan, C�mah�, Pekalongan, Purwakarta,

Semarang Selatan, Solo Raya dan Tanggerang.

Ind. Garment

Paka�an Jad�

(Garmen) KBL I ���0� KBL I ���0�

Ind. Kain Ind Serat

Serat alam (kapas, sutera, ram�, wol, dll) KBL I : �����

Pertenunan (ka�n grey)

KBL I : ����� KBL I : ���0�

Perajutan (ka�n grey) KBLI �����

���0�

Pencelupan Benang

Serat buatan Staple (polyester,

nylon, rayon, dll) KBL I ���0�

Pem�ntalan (Benang)

KBL I �����

Pencelupan/ Pr�nt�ng

F�n�sh�ng (Ka�n jad�)

Produk Tekst�l

La�nnya KBL I ���0�,

���0� & ���0�

Benang F�lamen (polyester, nylon,

rayon, dll) KBL I ���0�

Embro�dery

Ind.Benang

Garmen Rajut KBL I ���0�

Ind. Prod. Lainnya Non-Woven

KBLI ����� ���0�

Hilir Antara Hulu

Gambar I.1. Diagram Alir Ruang Lingkup dan Pengelompokan Klaster Industri TPT

Secara fisik kelompok-kelompok industri TPT di atas pada dasarnya sudah membentuk klaster-klaster industri dari mulai industri hulu, antara dan industri hilir yang beraglomerasi di suatu daerah tertentu seperti yang terlihat di wilayah Bandung Selatan, Cimahi, Pekalongan, Purwakarta, Semarang Selatan, Solo Raya dan Tanggerang.

Page 195: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

BAB IISASARAN

A. Jangka Menengah (2010 -2014)

1. Mantapnya struktur ITPT melalui peningkatan investasi (proyeksi total 2014 = Rp. 172 trilyun);

2. Meningkatnya ekspor dengan proyeksi 2014 = US$ 16,7 Milyar;

3. Teramankannya pasar dalam negeri (proyeksi nilai produksi = Rp. 144,8 trilyun dan konsumsi perkapita = 6 kg);

4. Penyerapan tenaga kerja (proyeksi 2014 = 1,47 juta orang) dan meningkatkan kemampuan;

5. Meningkatnya ekspor ke pasar non tradisional.

B. Jangka Panjang (2010-2025)

1. Meningkatnya produktifitas, kualitas dan effisiensi yang berdaya saing ke arah competitive advantage;

2. Meningkatnya daya saing melalui spesialisasi pada produk TPT bernilai tambah tinggi dan high fashion yang berbahan baku lokal;

3. Berkembangnya merek – merek Indonesia untuk tujuan ekspor;

4. Meningkatnya penggunaan produk TPT lokal di dalam negeri.

Page 196: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 197: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Arah Pengembangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil

1. Visi Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Visi:

Terwujudnya industri Tekstil dan Produk Tekstil Nasional sebagai produsen TPT kelas dunia.

Misi:

• Meningkatkan produktifitas, kualitas dan efisiensi yang berdayasaing kearah “competitive advantage”.

• Meningkatkan dayasaing melalui spesialisasi pada produk TPT bernilai tambah tinggi dan high fashion yang berbahan baku lokal.

B. Indikator PencapaianIndikator pencapaian untuk jangka menengah:

1. Pertumbuhan ekspor pertahun 8%

2. Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja 3%

3. Penguasaan pangsa pasar domestik 80%

4. Penguasaan pangsa pasar dunia 2%

Page 198: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Tabel III.1. Indikator pencapaian

2008Indikator

2014 2025N�la� Ekspor (US$ M�lyar) �0,�� ��,�0 ��,��Tenaga Kerja (Juta Orang) �,�� �,�� �,��Pangsa Pasar Garment Domest�k (%) ��% �0% �0%Pangsa Pasar Dun�a (%) �,��% �% �,�%

C. Tahapan ImplementasiUntuk mengembangkan industri TPT nasional diperlukan pembenahan dan perbaikan baik di internal perusahaan maupun di lingkungan/ iklim usahanya didalam negeri yang meliputi bidang pendanaan, energi, tenaga kerja, pemasaran, teknologi dan infrastruktur.

Strategi

1. Perbaikan iklim investasi dengan meninjau kebijakan yang kontra produktif dan memperlancar akses ke sumber-sumber pendanaan.

2. Meningkatkan kerjasama antara industri hulu, industri antara dan industri hilir untuk memperpanjang rantai nilai dalam rangka meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

3. Bidang Energi:

• Menghemat biaya listrik dan BBM melalui konservasi energi.

• Diversifikasi sumber energi dengan menggunakan Batubara dan Gas.

4. Bidang Tenaga kerja:

• Peningkatan skill sumberdaya manusia: Bidang desain, Merchandizing, Marketing, teknologi prosesing dan bidang manajemen

Page 199: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

• Pemberdayaan Lembaga Sertifikasi Profesi dan Balai Latihan Kerja

5. Bidang Pemasaran:

• Pengembangan wilayah pemasaran ke pasar non tradisional.

• Peningkatan penetrasi pasar melalui kerjasama perdagangan.

• Penanggulangan dan pencegahan praktik pe-nyelundupan di pasar domestik.

6. Bidang Teknologi & Pengembangan Produk

• Melakukan restrukturisasi dan modernisasi permesinan TPT dalam rangka peningkatan efisiensi dan manufakturing industri yang ramah lingkungan.

• Penguatan institusi penelitian dan pengembangan produk

• Mengembangkan merek-merek dalam negeri untuk dapat bersaing di pasar dunia.

• Mempererat linkage supporting industri serta kerjasama dengan supporting sektor.

• Mendorong pengembangan industri permesinan tekstil, zat kimia (dyestuff & auxiliary) dan aksesoris di dalam negeri.

• Mendorong pengembangan bahan baku serat dalam negeri (PTA, MEG, Dissolving Pulp, kapas, rami, sutera dll).

7. Bidang Infrastruktur:

• Mendorong tumbuhnya Kawasan Industri Tekstil Terpadu dalam rangka effisiensi (kontrol terhadap fixed cost) dan ramah lingkungan.

• Pengembangan fasilitas pelabuhan untuk mem-perlancar arus barang (delivery time)

Page 200: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Kebijakan

Kebijakan yang diperlukan sektor TPT untuk memperbaiki iklim usahanya adalah untuk merestrukturisasi per-mesinannya, ketersediaan bahan baku, ketersediaan energi listrik dan ketenagakerjaan.

• Melanjutkan program peningkatan teknologi (restrukturisasi permesinan) di industri TPT.

• Peninjauan ulang kebijakan ekspor MIGAS agar dapat lebih memenuhi kebutuhan PTA dan MEG didalam negeri dan memberikan kontinyuitas suplai energi dengan harga dibawah 6 cent/ kwh.

• Kebijakan kemudahan/insentif bagi industri yang melakukan diversifikasi sumber energi dan industri yang memproduksi disolving pulp.

• Pengaturan peningkatan kemampuan SDM melalui peningkatan standar kompetensi kerja nasional dan penyiapan Lembaga Sertifikasi Profesi industri TPT.

• Pengaturan pengembangan litbang teknologi DN yang terintegrasi dan berkualitas melalui pemberian insentif.

Page 201: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

BA

B I

VP

RO

GR

AM

/ R

EN

CA

NA

AK

SI

Tab

el IV

.1.

Pro

gra

m d

an

Ren

can

a A

ksi

Pen

gem

ban

gan

In

du

stri

Tekst

il d

an

P

rod

uk T

ekst

il

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

10

BA

B IV

PRO

GR

AM

/ R

ENC

AN

A A

KSI

Tabe

l IV.

1. P

rogr

am d

an R

enca

na A

ksi P

enge

mba

ngan

Indu

stri

Teks

til d

an P

rodu

k Te

kstil

No.

Pr

ogra

m

Ren

cana

Aks

i W

aktu

Pe

nyel

esai

an

Inst

ansi

� Pe

man

tapa

n kl

aste

r �nd

ustr�

TPT

Men

�ngk

atka

n ke

rjasa

ma

anta

ra �n

dust

r� hu

lu, �

ndus

tr� a

ntar

a da

n �n

dust

r� h�

l�r u

ntuk

mem

perp

anja

ng r

anta

� n�

la�

dala

m r

angk

a m

en�n

gkat

kan

n�la

� ta

mba

h d�

dal

am n

eger

�.

Mem

bent

uk fo

rum

-foru

m p

erte

mua

n an

tar a

nggo

ta k

last

er.

�0�0

-�0�

� Pe

mda

, Aso

s�as

�, In

dust

r�,

Perg

urua

n T�

ngg�

, dan

BB

T

� Pe

n�ng

kata

n te

knol

og�

(res

trukt

ur�s

as�,

mod

ern�

sas�

dan

pe

n�ng

kata

n ka

pas�

tas

prod

uks�

).

M

elan

jutk

an �m

plem

enta

s�ka

n pr

ogra

m p

en�n

gkat

an te

knol

og� �

ndus

tr�.

Ko

ord�

nas�

de

ngan

p�

hak

perb

anka

n da

n su

mbe

r pe

ndan

aan

la�n

nya

d�da

lam

dan

d�lu

ar n

eger

� da

lam

ran

gka

mem

ber�k

an k

emud

ahan

bag

� pe

rusa

haan

unt

uk m

erem

ajak

an m

es�n

nya

pasc

a �0

��.

�0�0

-�0�

�0��

-�0�

Dep

t. Ke

uang

an

Asos

�as�

, Ind

ustr�

&P

erba

nkan

� Pe

n�nj

auan

keb

�jaka

n Ek

spor

M

IGAS

. Be

rkoo

rd�n

as� d

enga

n D

ept.

Sum

ber

Day

a En

erg�

dan

lem

baga

leg�

slat

�f un

tuk

mem

pr�o

r�tas

kan

kebu

tuka

n M

IGAS

d�d

alam

neg

er�.

�0�0

-�0�

Dep

t. ES

DM

, Aso

s�as

� &

DPR

D�v

ers�

f�kas

� ene

rg� (

harg

a d�

baw

ah

� ce

nt/k

wh)

.

Berk

oord

�nas

� de

ngan

PT.

PG

N a

gar

dapa

t m

embe

r�kan

sup

la�

gas

bag�

�n

dust

r� TP

T.

M

emba

ntu

peny

eles

a�an

per

mas

alah

an l�

mba

h ha

s�l p

engo

laha

n ba

tu b

ara.

�0�0

-�0�

�0�0

-�0�

Dep

t.ESD

M, K

LH, P

emda

, As

os�a

s�, I

ndus

tr� &

PT

.PG

N

� M

ence

gah

dan

men

angg

ulan

g�

prak

t�k-p

rakt

�k p

erda

gang

an �l

egal

Berk

oord

�nas

� de

ngan

Be

a da

n C

uka�

un

tuk

men

angg

ulan

g�

prak

t�k

peny

elun

dupa

n ya

ng m

asuk

mel

alu�

pel

abuh

an.

Be

rkoo

rd�n

as� d

enga

n D

ept.

Perd

agan

gan,

Dep

t. Ke

uang

an (P

ajak

), PE

MD

A da

n PO

LRI

untu

k m

enag

gula

ng�

pere

dara

n ba

rang

sel

undu

pan

d� p

asar

do

mes

t�k.

M

embe

r�kan

usu

lan

stan

dar

labe

l�sas

� pr

oduk

kep

ada

Dep

t. Pe

rdag

anga

n se

baga

� sya

rat b

aran

g be

reda

r d� p

asar

dom

est�k

.

�0�0

-�0�

�0�0

-�0�

�0�0

-�0�

Dep

t. Pe

rdag

anga

n, D

ept.

Keua

ngan

, PEM

DA,

As

os�a

s�, I

ndus

tr�, B

BT

dan

POLR

I

� Pe

rluas

an w

�laya

h pa

sar k

e pa

sar

non

trad�

s�on

al.

Be

rkoo

rd�n

as�

deng

an

BPEN

un

tuk

mem

fas�

l�tas

� pe

rusa

haan

TP

T m

elak

ukan

keg

�ata

n pr

omos

� d�p

asar

non

trad

�s�o

nal.

Be

rkoo

rd�n

as�

deng

an

ITPC

d�

pa

sar

non

trad�

s�on

al

untu

k m

emba

ntu

�ndu

str�

TPT

mem

asar

kan

prod

uk-n

ya.

M

alak

ukan

ker

jasa

ma

�ndu

str�

dan

perd

agan

gan

deng

an p

�hak

ter

ka�t

d�

pasa

r non

trad

�s�o

nal.

�0�0

-�0�

�0�0

-�0�

�0�0

-�0�

Dep

t. Pe

rdag

anga

n (,

BPEN

& IT

PC),

BKPM

, As

os�a

s� &

KAD

IN

Page 202: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

11

No.

Pr

ogra

m

Ren

cana

Aks

i W

aktu

Pe

nyel

esai

an

Inst

ansi

� Pe

n�ng

kata

n pr

oduk

t�f�ta

s da

n ke

mam

puan

tena

ga.

Be

rkoo

rd�n

as� d

enga

n D

eptn

aker

trans

unt

uk m

enga

kt�fk

an k

emba

l� BL

K da

n m

elak

ukan

pel

at�h

an b

ag� t

enag

a op

erat

or d

� �nd

ustr�

TPT

.

Beke

rjasa

ma

deng

an a

sos�

as�

terk

a�t

untu

k m

elak

ukan

keg

�ata

n pe

lat�h

an

guna

men

�ngk

atka

n pr

oduk

t�f�ta

s �n

dust

r� TP

T.

�0�0

-�0�

�0�0

-�0�

Dep

nake

rtran

s, P

EMD

A,

Asos

�as�

, Ind

ustr�

& B

BT

� M

enga

man

kan

HaK

I Be

rsam

a-sa

ma

D�t.

Jend

HAK

I mel

akuk

an s

os�a

l�sas

� HAK

I d� d

un�a

usa

ha

�0�0

-�0�

� D

ept.

Huk

.HAM

, Aso

s�as

� &

Indu

str�

� M

empe

rs�a

pkan

sek

tor �

ndus

tr� p

ulp

kayu

yan

g m

empr

oduk

s� d

�sso

lv�n

g pu

lp.

Be

rkoo

rd�n

as�

deng

an

dun�

a us

aha

untu

k m

enca

r� so

lus�

m

enge

na�

keku

rang

an s

upla

� ser

at ra

yon.

Mel

akuk

an k

aj�a

n un

tuk

men

doro

ng �n

vest

as� d

� �nd

ustr�

pro

duse

n d�

solv

�ng

pulp

.

Berk

oord

�nas

� de

ngan

p�h

ak-p

�hak

ter

ka�t

untu

k m

endo

rong

�nv

esta

s� d

� �n

dust

r� d�

solv

�ng

pulp

.

�0�0

-�0�

�0�0

-�0�

�0�0

-�0�

Dep

t. Ke

huta

nan,

BPP

T,

BBT,

BKP

M, A

sos�

as�,

Indu

str�

& Pe

rban

kan

�0

Peng

emba

ngan

�ndu

str�

sera

t ala

m

dan

sera

t bua

tan

yang

ber

kual

�tas

t�ngg

� (h�

gh te

nac�

ty, m

�cro

f�be

r dll)

.

Mem

fas�

l�tas

� du

n�a

usah

a de

ngan

le

mba

ga

pene

l�t�a

n un

tuk

beke

rjasa

ma

dala

m m

enge

mba

ngka

n je

n�s-

jen�

s se

rat y

ang

berk

ual�t

as t�

ngg�

�0

��- �

0��

BPPT

, Dep

t.Per

tan�

an,

Dep

t.Keh

utan

an, B

BT,

Perg

urua

n T�

ngg�

&

Peru

saha

an

��

Peng

emba

ngan

d�s

a�n,

tekn

olog

� da

n d�

vers

�f�ka

s� p

rodu

k un

tuk

men

capa

� n�la

� tam

bah

dan

high

fa

shio

n

M

emfa

s�l�t

as�

dun�

a us

aha

untu

k da

pat

berk

olab

oras

� de

ngan

fa

sh�o

n de

sa�n

er m

elal

u� b

erba

ga� m

acam

keg

�ata

n.

M

emfa

s�l�t

as�

dun�

a us

aha

deng

an

lem

baga

pe

nel�t

�an

untu

k da

pat

men

gem

bang

kan

prod

uk-p

rodu

k ba

ruda

n m

endu

kung

usa

ha d

un�a

usa

ha

untu

k m

eng�

kut�

trend

des

a�n

pasa

r.

�0�0

-�0�

�0�0

-�0�

Dep

. Per

daga

ngan

, BBT

, D

esa�

ner,

Perg

urua

n T�

ngg�

& In

dust

r�

��

Men

doro

ng tu

mbu

hnya

�ndu

str�

perm

es�n

an, z

at k

�m�a

dan

ak

seso

r�s d

�dal

am n

eger

�.

M

elak

ukan

kaj

�an

untu

k m

enge

tahu

� pel

uang

�nve

stas

� d� �

ndus

tr� p

endu

kung

TP

T.

Be

rkoo

rd�n

as�

deng

an p

�hak

ter

ka�t

untu

k m

endo

rong

�nv

esta

s� d

� �n

dust

r� pe

nduk

ung

TPT.

�0�0

-�0�

�0�0

-�0�

BPPT

, BKP

M, A

sos�

as�

dan

Perb

anka

n

��

Men

doro

ng �n

dust

r� un

tuk

men

ggun

akan

bah

an p

ewar

na

akra

b l�n

gkun

gan.

So

s�al

�sas

� pen

ggun

aan

zat k

�m�a

org

an�k

dan

Men

doro

ng �n

dust

r� TP

T un

tuk

men

ggun

akan

zat

k�m

�a o

rgan

�k

�0�0

-�0�

� KL

H, B

PPT,

BBT

, As

os�a

s� &

Indu

str�

��

Pen�

ngka

tan

kem

ampu

an �n

dust

r� un

tuk

dapa

t mem

enuh

� sta

ndar

te

kn�s

dan

soc

�al c

ompl

�anc

e.

So

s�al

�sas

� st

anda

r te

kn�s

dan

soc

�al

com

pl�a

nce

dan

men

doro

ng �

ndus

tr�

TPT

untu

k m

emen

uh� s

tand

ar te

kn�s

dan

soc

�al c

ompl

�anc

e �0

�0-�

0��

�0�0

-�0�

Dep

nake

rtran

s, D

ep.

Perd

agan

gan,

BBT

, As

os�a

s� &

Indu

str�

��

Men

d�r�k

an p

usat

des

a�n

dan

pusa

t fa

sh�o

n.

M

endo

rong

dun

�a u

saha

unt

uk m

end�

r�kan

pus

at d

esa�

n da

n pu

sat f

ash�

on

�0��

-�0�

� As

os�a

s�, D

esa�

ner,

Perg

urua

n T�

ngg�

&

Peru

saha

an

��

Rev

�tal�s

as� I

KM T

PT

M

en�n

gkat

kan

kem

ampu

an I

KM u

ntuk

dap

at m

en�n

gkat

kan

daya

sa�

ng d

an

mem

asuk

� pas

ar e

kspo

r.

�0�0

-�0�

� Pe

mda

, Aso

s�as

�, M

eneg

Kop

& Pe

rusa

haan

.

Page 203: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

Tab

el 1

. K

era

ng

ka P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

Tekst

il d

an

Pro

du

k T

ekst

il

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

12

Tabe

l 1. K

eran

gka

Peng

emba

ngan

Indu

stri

Teks

til d

an P

rodu

k Te

kstil

In

dust

ri In

ti In

dust

ri Pe

nduk

ung

Indu

stri

Terk

ait

Teks

til d

an P

rodu

k Te

kstil

In

dust

ri K

imia

; Mes

in d

an P

eral

atan

; Ser

at B

uata

n; S

erat

A

lam

; Ind

ustr

i Kim

ia; A

kses

oris

; Sup

plie

r; K

anci

ng

Bar

ang

Kar

et, P

erab

otan

; Mai

nan;

Ala

s ka

ki; G

eote

xtile

Sasa

ran

Jang

ka M

enen

gah

(201

0-20

14)

Sasa

ran

Jang

ka P

anja

ng (2

015-

2025

) �.

M

anta

pnya

stru

ktur

ITP

T m

elal

u� p

en�n

gkat

an �n

vest

as� (

proy

eks�

tota

l �nv

esta

s� 2

014

= R

p. 1

72 tr

iliun

);

�.

Men

�ngk

atny

a ek

spor

den

gan

proy

eks�

201

4 =

US

D 1

6,7

Mili

ar;

�.

Tera

man

kann

ya p

asar

dal

am n

eger

�. (p

roye

ks� n

�la� p

rodu

ks� �

0��

= R

p. 1

44,8

trill

iun

dan

kons

ums�

per

ka

p�ta

= �

kg)

; �.

Te

rcap

a�ny

a pe

nyer

apan

tena

ga k

erja

dan

men

�ngk

atny

a ke

mam

puan

(pro

yels

� 201

4=1,

47 ju

ta o

rang

); �.

M

en�n

gkat

nya

eksp

or k

e pa

sar n

on-tr

ad�s

�ona

l;

�.

Men

�ngk

atny

a pr

oduk

t�f�ta

s, k

ual�t

as d

an e

f�s�e

ns� y

ang

berd

ayas

a�ng

ke

arah

“com

petit

ive

adva

ntag

e”.

�.

Men

�ngk

atny

a da

ya s

a�ng

mel

alu�

spe

s�al

�sas

� pad

a pr

oduk

TP

T be

rn�la

� ta

mba

h t�n

gg� d

an h

igh

fash

ion

yang

ber

baha

n ba

ku lo

kal.

�.

Ber

kem

bang

nya

mer

ek-m

erek

Indo

nes�

a un

tuk

tuju

an e

kspo

r. �.

M

en�n

gkat

nya

peng

guna

an p

rodu

k TP

T lo

kal d

�dal

am n

eger

�. St

rate

gi

�.

Per

ba�k

an �k

l�m u

saha

d�b

�dan

g f�s

kal &

mon

eter

, ene

rg�,

kete

naga

kerja

an, t

ekno

log�

& p

enge

mba

ngan

pro

duk,

pem

asar

an, d

an �n

fras

trukt

ur.

�.

Men

�ngk

atka

n ke

mam

puan

per

usah

aan

dala

m h

al p

engg

unaa

n te

knol

og�,

kem

ampu

an S

DM

, Man

ajem

en, a

kses

pas

ar, p

rodu

ct d

evel

opm

ent,

dan

kem

ampu

an la

�nny

a.

Poko

k-po

kok

Ren

cana

Aks

i Jan

gka

Men

enga

h (2

010-

2014

) Po

kok-

poko

k R

enca

na A

ksi J

angk

a Pa

njan

g (2

015-

2025

) �.

M

embe

ntuk

foru

m-fo

rum

per

tem

uan

anta

r ang

gota

kla

ster

. �.

M

elan

jutk

an �m

plem

enta

s�ka

n pr

ogra

m p

en�n

gkat

an te

knol

og� �

ndus

tr�.

�.

Men

etap

kan

keb�

jaka

n pe

ngam

anan

sup

la� d

an d

�ver

s�f�k

as� e

nerg

� �.

M

en�n

gkat

kan

kete

rsed

�aan

bah

an b

aku

sera

t ala

m.

�.

Men

cega

h da

n m

enan

ggul

ang�

pra

kt�k

-pra

kt�k

per

daga

ngan

�leg

al.

�.

Per

luas

an w

�laya

h pa

sar k

e pa

sar n

on tr

ad�s

�ona

l mel

alu�

m�s

� dag

ang.

�.

M

enga

man

kan

HaK

I. �.

M

eny�

apka

n pe

nera

pan

SN

I �.

M

elak

ukan

rev�

tal�s

as� U

PT

Indu

str�

Kec

�l da

n M

enen

gah

Tek

st�l

dan

Pro

duk

Tek

st�l

�.

Men

gem

bang

kan

kete

rsed

�aan

bah

an b

aku

sera

t ala

m d

an s

erat

bua

tan

yang

ber

kual

�tas

t�ngg

� �.

M

enge

mba

ngka

n da

n m

en�n

gkat

kan

kem

ampu

an S

DM

�ndu

str�a

l (de

sa�n

, kua

l�tas

dan

pro

ses

prod

uks�

) �.

M

en�n

gkat

kan

peng

uasa

an te

knol

og� d

an p

enge

mba

ngan

pro

duk

�.

Men

�ngk

atka

n ke

mam

puan

pen

guas

aan

dan

pene

tras�

pas

ar.

�.

Men

doro

ng �n

dust

r� un

tuk

men

ggun

akan

bah

an p

ewar

na o

rgan

�k a

gar t

erh�

ndar

dar

� ham

bata

n no

n ta

r�f d

� ne

gara

�mpo

rt�r

�.

Pen

�ngk

atan

kem

ampu

an �n

dust

r� un

tuk

dapa

t mem

enuh

� sta

ndar

tekn

�s d

an s

oc�a

l com

pl�a

nce.

�.

M

endo

rong

tum

buhn

ya �n

dust

r� pe

rmes

�nan

, zat

k�m

�a d

an a

kses

or�s

d� d

alam

neg

er�

�.

Kol

abor

as� d

enga

n de

s�gn

er u

ntuk

dap

at m

asuk

pad

a ke

las

garm

ent f

ash�

on d

es�g

n se

h�ng

ga d

apat

m

emun

culk

an m

erek

nas

�ona

l yan

g be

rsa�

ng d

�pas

aran

. U

nsur

Pen

unja

ng

Perio

disa

si P

enin

gkat

an T

ekno

logi

: (s

ecar

a rin

ci, L

ampi

ran

2)

a.

Pen

gem

bang

an

Cep

at

(�0�

0-�0

��)

: P

enge

mba

ngan

d�

sa�n

; un

tuk

H�g

h Fa

sh�o

n;

peng

emba

ngan

tekn

olog

� ser

at a

lam

; Pen

guas

aan

man

ufak

tur d

an d

�sa�

n sm

art t

ext�l

e b.

M

atan

g (�

0��-

�0��

); In

dust

ry &

Tec

hnol

ogy

Upg

radi

ng.

SDM

: a.

M

enge

mba

ngka

n ke

mam

puan

SD

M d

�b�d

ang

d�sa

�n/fa

shio

n b.

M

end�

r�kan

sek

olah

-sek

olah

d�s

a�n

dan

Fash

ion

Inst

itute

Pasa

r:

a.

Men

�ngk

atka

n ke

mam

puan

jar�n

gan

�nte

rnas

�ona

l dan

pen

gem

bang

an m

erek

; b.

M

eman

faat

kan

dan

men

gam

anka

n pa

sar d

alam

neg

er�;

c.

Men

�ngk

atka

n ak

ses

pasa

r non

-trad

�s�o

nal m

elal

u� m

�s� d

agan

g da

n ke

g�at

an p

rom

os�.

Infr

astr

uktu

r:

a.

Men

gem

bang

kan

kaw

asan

�ndu

str�.

b.

P

erba

�kan

s�s

tem

tata

kel

ola

dan

s�st

em tr

ansp

orta

s� p

elab

uhan

.

Page 204: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Tab

el 2

. P

era

n P

em

an

gku

Keb

ijakan

dala

m P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

Tekst

il d

an

P

rod

uk T

ekst

il

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

13

Tabe

l 2. P

eran

Pem

angk

u K

ebija

kan

dala

m P

enge

mba

ngan

Indu

stri

Teks

til d

an P

rodu

k Te

kstil

Ren

cana

aks

� �0�

0-�0

��

Pem

er�n

tah

Pus

at

Pem

e-r�n

tah

Dae

rah

Sw

asta

Pe

rgur

uan

Ting

gi &

Li

tban

g Fo

rum

Ta

hun

Depper�n

Dep. ESDM

Koperas� & UKM

DepHut

DepDag

DepKeu

KLH

DepHukHam

Depnakertrans

BKPM

Prov�ns�

Kabupaten / Kota

Asos�as�

Industr�

Bank

PT

BBT

LIPI

Daya sa�ng

Work�ng Grup

Fas�l�tator Klastaer

�0�0

�0��

�0��

�0��

�0��

Men

�ngk

atka

n ke

rjasa

ma

anta

ra �n

dust

r� hu

lu,

�ndu

str�

anta

ra d

an

�ndu

str�

h�l�r

un

tuk

mem

perp

anja

ng

rant

a�

n�la

� da

lam

ra

ngka

m

en�n

gkat

kan

n�la

� tam

bah

d� d

alam

neg

er�.

O

O

O

O

O

O

O

O

Mem

bent

uk fo

rum

-foru

m p

erte

mua

n an

tar a

nggo

ta k

last

er.

O

O

O

O

O

M

elan

jutk

an

�mpl

emen

tas�

kan

prog

ram

pe

n�ng

kata

n te

knol

og�

�ndu

str�.

O

O

O

O

O

O

Koor

d�na

s� d

enga

n p�

hak

perb

anka

n da

n su

mbe

r pen

dana

an la

�nny

a d�

dala

m d

an d

�luar

neg

er�

dala

m r

angk

a m

embe

r�kan

kem

udah

an

bag�

per

usah

aan

untu

k m

erem

ajak

an m

es�n

nya

pasc

a �0

��.

O

O

O

O

O

Berk

oord

�nas

� de

ngan

Dep

t. Su

mbe

r D

aya

Ener

g� d

an l

emba

ga

leg�

slat

�f un

tuk

mem

pr�o

r�tas

kan

peng

olah

an M

IGAS

d�d

alam

neg

er�.

O

O

O

O

Be

rkoo

rd�n

as� d

enga

n PT

. PG

N a

gar

dapa

t mem

ber�k

an s

upla

� gas

ba

g� �n

dust

r� TP

T.

O

O

O

O

O

M

emba

ntu

peny

eles

a�an

per

mas

alah

an l

�mba

h ha

s�l

peng

olah

an

batu

bar

a.

O

O

O

O

O

O

Be

rkoo

rd�n

as� d

enga

n Be

a da

n C

uka�

unt

uk m

enan

ggul

ang�

pra

kt�k

pe

nyel

undu

pan

yang

mas

uk m

elal

u� p

elab

uhan

. O

O

O

O

O

Be

rkoo

rd�n

as� d

enga

n D

ept.

Perd

agan

gan,

Dep

t. Ke

uang

an (P

ajak

), PE

MD

A da

n PO

LRI

untu

k m

enag

gula

ng�

pere

dara

n ba

rang

se

lund

upan

d� p

asar

dom

est�k

. O

O

O

O

O

O

O

Mem

ber�k

an

usul

an

stan

dar

labe

l�sas

� pr

oduk

ke

pada

D

ept.

Perd

agan

gan

seba

ga� s

yara

t bar

ang

bere

dar d

� pas

ar d

omes

t�k.

O

O

O

O

Be

rkoo

rd�n

as�

deng

an B

PEN

unt

uk m

emfa

s�l�t

as�

peru

saha

an T

PT

mel

akuk

an k

eg�a

tan

prom

os� d

�pas

ar n

on tr

ad�s

�ona

l. O

O

O

O

O

Be

rkoo

rd�n

as�

deng

an

ITPC

d�

pa

sar

non

trad�

s�on

al

untu

k m

emba

ntu

�ndu

str�

TPT

mem

asar

kan

prod

uk-n

ya.

O

O

O

O

M

elak

ukan

ker

jasa

ma

�ndu

str�

dan

perd

agan

gan

deng

an p

�hak

te

rka�

t d� p

asar

non

trad

�s�o

nal.

O

O

O

O

Page 205: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

Lam

p�ra

n Pe

ratu

ran

Men

ter�

Per�n

dust

r�an

RI

Nom

or :

�0�/

M-IN

D/P

ER/�

0/�0

0�

14

Ren

cana

aks

� �0�

0-�0

��

Pem

er�n

tah

Pus

at

Pem

e-r�n

tah

Dae

rah

Sw

asta

Pe

rgur

uan

Ting

gi &

Li

tban

g Fo

rum

Ta

hun

Depper�n

Dep. ESDM

Koperas� & UKM

DepHut

DepDag

DepKeu

KLH

DepHukHam

Depnakertrans

BKPM

Prov�ns�

Kabupaten / Kota

Asos�as�

Industr�

Bank

PT

BBT

LIPI

Daya sa�ng

Work�ng Grup

Fas�l�tator Klastaer

�0�0

�0��

�0��

�0��

�0��

Berk

oord

�nas

� de

ngan

Dep

tnak

ertra

ns u

ntuk

men

gakt

�fkan

kem

bal�

BLK

dan

mel

akuk

an p

elat

�han

bag

� ten

aga

oper

ator

d� �

ndus

tr� T

PT.

O

O

O

O

O

O

Be

kerja

sam

a de

ngan

aso

s�as

� te

rka�

t un

tuk

mel

akuk

an k

eg�a

tan

pela

t�han

gun

a m

en�n

gkat

kan

prod

ukt�f

�tas

�ndu

str�

TPT.

O

O

O

O

O

Be

rsam

a-sa

ma

D�t.

Jend

HAK

I mel

akuk

an s

os�a

l�sas

� HAK

I d� d

un�a

us

aha

O

O

O

O

O

Be

rkoo

rd�n

as� d

enga

n du

n�a

usah

a un

tuk

men

car�

solu

s� m

enge

na�

keku

rang

an s

upla

� ser

at ra

yon.

O

O

O

O

M

elak

ukan

kaj

�an

untu

k m

endo

rong

�nv

esta

s� d

� �n

dust

r� pr

odus

en

d�so

lv�n

g pu

lp.

O

O

O

O

O

O

Be

rkoo

rd�n

as� d

enga

n p�

hak-

p�ha

k te

rka�

t unt

uk m

endo

rong

�nve

stas

� d�

�ndu

str�

d�so

lv�n

g pu

lp.

O

O

O

O

O

O

M

emfa

s�l�t

as�

dun�

a us

aha

untu

k da

pat

berk

olab

oras

� de

ngan

fa

sh�o

n de

sa�n

er m

elal

u� b

erba

ga� m

acam

keg

�ata

n.

O

O

O

O

M

emfa

s�l�t

as� d

un�a

usa

ha d

enga

n le

mba

ga p

enel

�t�an

unt

uk d

apat

m

enge

mba

ngka

n pr

oduk

-pro

duk

baru

dan

men

gkut

� tre

nd p

asar

O

O

O

M

elak

ukan

kaj

�an

untu

k m

enge

tahu

� pe

luan

g �n

vest

as�

d� �

ndus

tr�

pend

ukun

g TP

T.

O

O

O

O

Be

rkoo

rd�n

as�

deng

an p

�hak

ter

ka�t

untu

k m

endo

rong

�nv

esta

s� d

� �n

dust

r� pe

nduk

ung

TPT.

O

O

O

O

O

So

s�al

�sas

� pe

nggu

naan

zat

k�m

�a o

rgan

�k d

an M

endo

rong

�nd

ustr�

TP

T un

tuk

men

ggun

akan

zat

k�m

�a o

rgan

�k

O

O

O

O

O

O

O

So

s�al

�sas

� st

anda

r te

kn�s

dan

soc

�al

com

pl�a

nce

dan

men

doro

ng

�ndu

str�

TPT

untu

k m

emen

uh� s

tand

ar te

kn�s

dan

soc

�al c

ompl

�anc

e O

O

O

O

O

O

O

M

en�n

gkat

kan

kem

ampu

an I

KM u

ntuk

dap

at m

en�n

gkat

kan

daya

sa

�ng

dan

mem

asuk

� pas

ar e

kspo

r.

O

O

O

O

O

O

O

O

Page 206: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Gam

bar

1:

Lo

kasi

Pen

gem

ban

gan

In

du

stri

TP

T

Lam

p�ra

n P

erat

uran

Men

ter�

Per

�ndu

str�a

n R

I N

omor

: �0

�/M

-IND

/PE

R/�

0/�0

0�

15

Page 207: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 109/M-IND/PER/10/2009

Gam

bar

2: K

eran

gka

Peng

emba

ngan

Indu

stri

TPT

Kebi

jaka

n Pe

mer

inta

hM

onet

er, F

iska

l, En

ergi

, Ket

enag

aker

jaan

, Ind

ustr

i, Pe

rdag

anga

n &

Infr

astr

uktu

r

Indu

stri

Mes

in

dan

Spar

e Pa

rtIn

dust

ri Z

at W

arna

/ Ki

mia

Pem

bant

uIn

dust

ri A

kses

oris

Zip

per,

ka

ncin

g, E

last

ic B

and

Indu

stri

Pen

duku

ng

Pert

ania

nK

apas

/Ra

mi/S

uter

a&

Wol

Indu

stri

A

las

Kaki

Indu

stri

M

aina

nIn

dust

ri

Oto

mot

ifIn

dust

ri

Kons

truk

siIn

dust

ri

Furn

itur

ei

Indu

stri

Ter

kait

Sekt

or P

erba

nkan

/ Ja

sa K

euan

gan

Sekt

or Ja

sa T

rans

port

asi,

Pela

buha

n da

n in

fras

truk

tur

Sekt

or K

eten

agak

erja

an In

stit

usi

Pend

idik

an, p

elat

ihan

& P

enel

itia

n TP

TSe

ktor

Jasa

Pe

nyed

ia E

nerg

iSe

ktor

Jasa

Pe

rdag

anga

n

Iklim

Usa

haIk

lim U

saha

Iklim

Usa

haIk

lim U

saha

Indu

stri

Kim

ia H

ilir

(PTA

&

MEG

) dan

Indu

stri

Pulp

Kay

u(D

isso

lvin

g Pu

lp)

PASA

REK

SPO

R

PASA

RD

OM

ESTI

K

Sera

t Ala

m

(Kap

as, S

uter

a, R

ami,

Wol

, dll)

KBLI

: 17

111

Sera

t bua

tan,

Sta

ple,

(P

olye

ster

, Ra

yon,

Nyl

on, d

ll)KB

LI: 2

4302

Ben

ang

Fila

men

(Pol

yest

er, N

ylon

, ra

yon,

dll)

KB

LI :

2430

1

Pem

inta

lan

(Ben

ang)

KB

LI :

1711

2

Penc

elup

anB

enan

g

Non

Wov

enK

BLI

: 17

301

Pert

enun

an(K

ain

Gre

y)K

BLI

: 17

112

KB

LI:

1730

1

Pera

juta

n(K

ain

Gre

y)K

BLI

: 171

1217

301

Penc

elup

an/

Prin

ting

Fini

shin

g(k

ain

Jadi

)

Paka

ian

jadi

(Gar

men

)K

BLI

: 18

101

KB

LI:

1810

2

Gar

men

Raj

ut(K

BLI

: 17

302

Prod

ukTe

kstil

Lain

nya

KB

LI 1

8101

, 18

102

& 1

7302

Embr

oide

ry

Ind.

Ben

ang

Ind.

Pro

d La

inny

a

Gam

bar

2:

Kera

ng

ka P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

TP

T

Page 208: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 209: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

TENTANG

PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI ALAS KAKI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pengembangan industri nasional sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan peta panduan (Road Map) pengembangan klaster industri prioritas yang mencakup basis industri manufaktur, industri berbasis agro, industri alat angkut, industri elektronika dan telematika, industri penunjang industri kreatif dan industri kreatif tertentu serta industri kecil dan menengah tertentu;

Page 210: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

b. Bahwa industri alas kaki merupakan salah satu basis industri manufaktur sebagaimana dimaksud pada huruf a maka perlu ditetapkan peta panduan pengembangan klaster industri alas kaki;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Alas Kaki;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984

tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 211: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri

Page 212: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2007;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007;

12. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional;

13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/ 2005 tentang Orga-nisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian;

Page 213: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI ALAS KAKI.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Alas Kaki Tahun 2010-2014 selanjutnya disebut Peta Panduan adalah dokumen perencanaan nasional yang memuat sasaran, strategi dan kebijakan, serta program/rencana aksi pengembangan klaster industri alas kaki untuk periode 5 (lima) tahun.

2. Industri Alas Kaki adalah industri yang terdiri dari:

a. Industri Alas Kaki untuk keperluan sehari-hari (KBLI 19201);

b. Industri Sepatu Olah Raga (KBLI 19202);

c. Industri Sepatu Teknik Lapangan/Keperluan Industri (KBLI 19203) ;

d. Industri Alas Kaki Lainnya (KBLI 19204).

3. Pemangku Kepentingan adalah Peme-rintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian

Page 214: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

dan Pengembangan serta Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

4. Menteri adalah Menteri yang melaksana-kan sebagian tugas urusan pemerintahan di bidang perindustrian.

Pasal 2

(1) Peta Panduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

(2) Peta Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan:

a. Pedoman operasional Aparatur Pemerintah dalam rangka menunjang secara komplementer dan sinergik untuk suksesnya pelaksanaan program pengembangan industri sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Pedoman bagi Pelaku klaster industri alas kaki, baik pengusaha maupun institusi lainnya, khususnya yang memiliki kegiatan usaha di sektor Industri Alas Kaki ataupun sektor lain yang terkait;

c. Pedoman koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota); dan

d. Informasi untuk menggalang dukungan sosial-politis maupun kontrol sosial terhadap pelaksanaan

Page 215: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PERATURAN

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

kebijakan klaster industri ini, yang pada akhirnya diharapkan untuk mendorong partisipasi dari masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung dalam kegiatan pembangunan industri.

Pasal 3

(1) Program/rencana aksi pengembangan klaster Industri Alas Kaki dilaksanakan sesuai dengan Peta Panduan sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

(2) Pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemangku Kepentingan sebagaimana tercantum dalam Peta Panduan.

Pasal 4

(1) Kementerian Negara/Lembaga membuat laporan kinerja tahunan kepada Menteri atas pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).

(2) Menteri melaporkan hasil pelaksanaan program/rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Presiden setiap 1 (satu) tahun selambat-lambatnya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.

Page 216: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 14 Oktober 2009

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Presiden RI;

2. Wakil Presiden RI;

3. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;

4. Gubernur seluruh Indonesia;

5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;

6. Eselon I di lingkungan Departemen Perindustrian.

Page 217: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009 TANGGAL : 14 OKTOBER 2009

PETA PANDUANPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI

ALAS KAKI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II SASARAN

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV PROGRAM / RENCANA AKSI

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

ttd

FAHMI IDRIS

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

PRAYONO

Page 218: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Page 219: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

BAB IPENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup Industri Alas KakiBerdasarkan KBLI Industri Alas Kaki termasuk dalam kode 1920 yang terdiri dari :

• 19201 : Industri Alas Kaki untuk keperluan sehari-hari

• 19202 : Industri Sepatu Olah Raga

• 19203 : Industri Sepatu Teknik Lapangan/Keperluan Industri

• 19204 : Industri Alas Kaki Lainnya.

B. Pengelompokan Industri Alas Kaki1. Industri Hulu

a. Industri Penyamakan Kulit

b. Industri Kulit Buatan/Imitasi

c. Industri Karet Remah (SIR, Crepe)

d. Industri Pemintalan Benang

e. Industri Bahan Kimia dari Aromatic

2. Industri Antara

a. Industri Sol dari Karet/Plastik

b. Industri Assesories dari Logam

c. Industri Pertenunan Kain (Kain Kanvas, Kain Lapis, Kain Pita)

d. Industri Embroydery (Label)

e. Industri Perekat/Lem

f. Industri Rajut (Tali Sepatu)

Page 220: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�00PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

3. Industri Hilir

a. Industri Alas kaki untuk keperluan sehari-hari

b. Industri Sepatu Olahraga

c. Industri sepatu teknik lapangan/keperluan industri

d. Industri Alas Kaki lainnya

Page 221: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

BAB IISASARAN

A. Jangka Menengah (2010 -2014)

1. Sasaran Kualitatif

• Berkembangnya Merk Nasional, terutama untuk kebutuhan pasar dalam negeri dan secara bertahap mampu bersaing di pasar regional.

• Meningkat dan bertambahnya negara tujuan ekspor, terutama untuk produk dengan nilai tambah tinggi dan memiliki keunggulan/ diferensiasi, seperti sepatu kulit formal/pesta.

• Meningkatnya penggunaan produksi dalam negeri dan meningkatnya pangsa pasar dalam negeri.

• Berkurangnya impor terutama pemasukan dengan cara tidak wajar/illegal impor.

• Terciptanya iklim usaha yang kondusif.

• Berkembangnya industri supporting dan ber-kurangnya ketergantungan terhadap impor bahan baku.

• Meningkatnya daya saing produk alas kaki di pasar dunia.

2. Sasaran Kuantitatif.

• Peningkatan ekspor rata-rata 10% per tahun sehingga tahun 2014 ekspor mencapai USD 3,2 Milyar.

• Penambahan tenaga kerja baru rata-rata 4 % pertahun

• Tambahan investasi baru maupun perluasan sekitar USD. 500 juta pertahun.

Page 222: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

B. Jangka Panjang (2010 – 2025)

1. Sasaran Kuanlitatif

• Merek Nasional telah mendominasi pasar domestik dan regional.

• Meningkatnya penyerapan tenaga kerja

• Meningkatnya share dan peran yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

• Klaster telah kuat dan berkembang dan industri besar sebagai mitra pendorong pertumbuhan UKM dalam rangka menciptakan peningkatan peran UKM serta peluang berusaha dan kesempatan kerja.

• Struktur industri telah kuat dengan tumbuhnya industri pemdukung

• Lembaga R&D telah berperan yang berarti sebagai fasilitator pelaku usaha dalam pengembangan teknologi, desain dan kemampuan SDM

• Meningkatnya peran dalam pengembangan wilayah melalui penyebaran industri alas kaki keluar Jawa.

2. Sasaran Kuantitatif.

• Indonesia menjadi produsen eksportir alas kaki kelas dunia dengan pangsa pasar sekitar ... %

• Penambahan tenaga kerja baru sebanyak 10.000 orang pertahun

• Tambahan investasi baru maupun perluasan sekitar USD. 500 juta pertahun

Page 223: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

BAB III STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Arah Pengembangan Industri Alas Kaki

1. Visi Industri Alas kaki

Indonesia menjadi produsen eksportir alas kaki kelas dunia.

2. Arah Pengembangan

Pengembangan industri alas kaki diarahkan kepada penguatan dan pengembangan klaster industri alas kaki guna meningkatkan daya saing dipasar global dengan memperkuat sisi supplay/produksi dan mengembangkan pemasaran/permintaan. Untuk itu upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai kedua hal tersebut adalah dengan (1) meningkatkan pasokan bahan baku, teknologi, SDM dan (2) meningkatkan pasar ekspor dan dalam negeri.

Untuk mencapai terlaksananya arah pengembangan tersebut, maka strategi pengembangan dilakukan dengan penguatan pada level sektor dan perusahaan (mikro) dan penciptaan iklim usaha dan kebijakan yang lebih kondusif (makro).

Page 224: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Tabel III.1. Strategi Umum Pengembangan Industri Alas Kaki

Level Sektor/Perusahaan Industri Level Iklim Usaha dan Kebijakan

Supply Push

1. Pengembangan kemampuan Industri pengolahan bahan baku (penyamakan kulit, kulit sintetis, karet dan acsesoris)

2. Peningkatan kemampuan dan produktifitas SDM

3. Peningkatan Mutu Produk

4. Peningkatan kemampuan R&D

5. Peningkatan teknologi

1. Menciptakan insentif investasi khususnya supporting industri alas kaki.

2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif

( Ketenagakerjaan, Karantina Kulit, PE kulit, Impor Ilegal, Perda-Perda)

3. Perkuatan struktur indsutri alas kaki dan membangun keterkaitan dengan IKM

4. Memperkuat infrastruktur 5. Kemudahan permodalan

dengan bunga bersaing

Level Sektor/Perusahaan Industri Level Iklim Usaha dan Kebijakan

Demand Pull

1. Pengembangan Merek Nasional

2. Pengembangan Desain dan Mutu Produk

3. Diversifikasi produk

4. Peningkatan promosi (DN/LN)

5. Meningkatkan ekspor dengan peningkatan kemampuan dalam penguasaan jaringan pasar ekspor

6. Peningkatan penggunaan produksi DN

1. Pengembangan pasar dalam negeri dengan peningkatan pemakaian produksi nasional.

2. Peningkatan pengawasan ter-hadap illegal impor

3. Menfasilitasi dalam FTA (bilateral, multilateral dan internasional) guna penegmbangan pasar ekspor.

4. Memfasilitasi kepesertaan dalam pameran internasional (DN/LN).

Page 225: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

Pengembangan Supply/Produksi

Untuk mengembangkan sisi suplay/produksi, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

Keterkaitan Industri

Dalam pengembangan industri alaskaki tidak dapat berdiri sendiri, dan oleh karena itu harus dilakukan secara simultan dengan industri pendukung dan terkait, sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel III.2. Sektor-Sektor Industri yang Dikembangkan

Industri Inti/Prioritas Industri Pendukung Industri Terkait

1. Sepatu Cashual dari Kulit.

1. Penyamakan Kulit. 1. Industri Kemasan

2. Sepatu Formal dari Kulit.

2. Industri Pengolahan Karet ( Sol).

2. Industri Permesi-nan, Lasting dan Moulding

3. Sandal Kulit. 3. Industri Kulit Sintetis. 3. Industri Label

4. Sepatu Sport dari Kulit Sintetis.

4. Industri Komponen

5. Industri TPT (benang, kain lapis, dll)

4. Industri tali sepatu, elastick band, dsbnya

Pengembangan Teknologi

Dari sisi teknologi strategi pengembangan diarahkan kepada restrukturisasi mesin/peralatan termasuk industri pendukungnya, penguatan desain dan penguatan R&D serta perkuatan struktur industri alaskaki sesuai mata rantai nilai industrinya.

Page 226: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Tabel III.3. Teknologi strategis yang dikembangkan

Teknologi yang dikembangkan Keterlibatan stakeholder

1. Pengembangan teknologi proses penyamakan kulit ramah ling-kungan, restrukturisasi permesi-nan, pencegahan dan pemusna-han hama penyakit dan virus PMK

Lembaga Penelitian IPB, Akademi Teknologi Kulit (ATK) Jogyakarta, Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta, UGM

2. Pengembangan teknologi pengo-lahan karet alam menjadi bahan out sol sepatu sport dan sepatu formal.

Lembaga Penelitian Karet, Sumut, BBKKP, Balai Penelitian Perkebu-nan (BPP) Bogor, ATK

3. Pengembangan teknologi (re-strukturisasi permesinan) dan moulding untuk pembuatan shoe lasting.

LS Pro ITS –Surabaya, BBKKP

4. Pengembangan Teknologi Kulit Syntetis, serat alam untuk upper sepatu sport dan sepatu formal

Petro Kim1a – Gresik, BPPT, BBKKP

Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)

Industri Alaskaki merupakan industri padat karya, oleh kerena itu SDM yang kompeten dan terampil mempunyai peran sangat strategis dalam pengembangan industri alas kaki disamping didukung teknologi yang maju. Oleh karena itu upaya peningkatan kemampuan SDM yang ahli dan terampil perlu terus ditingkatkan terutama dalam bidang desain dan teknologi produksi, mechanical mesin jahit, pembuatan shoelast, jahit upper system Satra dan pola dan standar ukuran.

Page 227: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

Pengembangan Pasar

Untuk pengembangan pasar dalam negeri maupun ekspor, maka strategi yang dilakukan sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel III.4. Strategi Pengembangan Pasar

Pasar Dalam Negeri Pasar International1. Pengembangan Merek Nasional 1. Membangun komunikasi dengan

negara negara importir terutama pemegang merk internasional

2. Mendorong Pemakaian produksi dalam negeri melalui kerjasama dengan instansi pemerintah dan dunia usaha serta promosi

2. Meningkat mutu produk dan pene-rapan standar internasional (mutu, manajemen, dll)

3. Memberikan keringanan pajak penjualan, sehingga harga bisa berkompetisi dengan produk impor.

3. Membuka pasar non konvensional melalui promosi-promosi produk Indonesia

4. Memberikan perlindungan kepada produksi dalam negeri melalui non tarip

4. Meningkatkan komunikasi terha-dap negara tujuan ekspor utama

3. Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian adalah:

Jangka Menengah (2010 – 2014)

• Peningkatan ekspor rata-rata 10 % per tahun sehingga tahun 2014 ekspor mencapai USD 3,2 Milyar

• Penambahan tenaga kerja baru rata-rata 4 % pertahun

• Tambahan investasi baru maupun perluasan sekitar USD. 500 juta pertahun.

Page 228: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Jangka Panjang (2010 – 2025)

• Indonesia menjadi produsen eksportir alas kaki kelas dunia dengan pangsa pasar sekitar 7%

• Penambahan tenaga kerja baru sebanyak 10.000 orang pertahun

• Tambahan investasi baru maupun perluasan sekitar USD. 500 juta pertahun

4. Tahapan Implementasi

Tahapan implementasi pengembangan dan penguatan klaster Industri Alas kaki adalah sebagai berikut:

Diagnosis

Diagnosis potensi klaster industri alas kaki telah dilaksanakan pada tahun 2005 untuk wilayah Jawa Timur dan tahun 2006 untuk wilayah Jawa Barat. Berdasarkan hasil diagnosis tersebut telah teridentifikasi dan terpetakan potensi industri alas kaki/inti, industri pendukung dan industri terkait. Melihat kepada potensi kedua daerah tersebut, maka Jawa Timur dan Jawa Barat dipilih sebagai entry point pengembangan klaster industri alas kaki nasional.

Sosialisasi dan Mobilisasi

Setelah mengetahui potensi pengembangan klaster industri alas kaki di kedua daerah tersebut, maka dilakukan sosialisasi dalam rangka pemasyarakatan dan memobilisasi seluruh pemangku kepentingan terkait khususnya pelaku usaha (industri inti, pendukung dan terkait) tentang keunggulan program klaster dalam meningkatkan daya saing. Melalui sosialisasi telah adanya kesadaran sebagian

Page 229: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

�0�LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

para pelaku usaha tentang manfaat dan keunggulan program klaster yang kemudian ditindak lanjuti dengan membangun pertemuan-pertemuan secara berkala.

Kolaborasi

Setelah terciptanya kesadaran dari pelaku usaha (inti, pendukung dan terkait), maka dibangun kerjasama yang dituangkan dalam Memorandum of Understand (MOU) dari beberapa kelompok usaha di Jawa Timur dan Jawa Barat sesuai dengan kompetensinya.

Penguatan dan Pengembangan

Tahap ini merupakan upaya untuk membangun dan memperkuat klaster dengan jalan meningkatkan kerjasama sehingga terbentuk kolaborasi aliansi strategis. Dengan demikian akan terjadi kolaborasi seperti dalam pemanfaatan fasilitas secara bersama, spin off dan atau subcontracting serta terbentuknya spesialisasi sesuai kompetensi dalam rantai nilai bisnis.

Dalam pelaksanaannya industri besar mulai spin off dengan menciptakan Wira Usaha Baru dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki industri besar untuk menuju spesialisasi. Disamping itu telah tercipta kerjasama dalam pelatihan SDM, promosi/pameran dan Litbang sehingga lebih efisien yang akhirnya bermuara kepada peningkatan daya saing. Disamping itu dengan mulai adanya kesadaran tentang keunggulan program klaster, maka investasi pada industri alas kaki dalam tahun-tahun terakhir ini tumbuh dengan baik dan demikian juga dengan ekspor.

Page 230: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dilakukan untuk memperoleh data dan informasi dalam rangka evaluasi terhadap pelaksanaan klaster industri alas kaki. Hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai bahan masukan untuk mendorong pengembangan klaster industri alas kaki kedepan. Evaluasi klaster industri alas kaki dilaksanakan pada tahun 2009.

Strategi Implementasi

Strategi untuk implementasi klaster industri alas kaki adalah sebagai berikut:

Strategi Jangka Menengah (2010 – 2014)

Strategi Jangka Menegnah adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

Page 231: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

Tabel III.5. Strategi Jangka Menengah

STRATEGI TUJUAN1. Pengembangan Industri

Pengolahan Bahan Baku Kulit, Karet, Kulit Sintetis, Assesories.

• Mengurangi ketergantungan terhadap impor.

• Mengurangi biaya inventory dan resiko

2. Peningkatan kemampuan SDM

• Meningkatkan produktifitas• Meningkatkan mutu produk• Meningkatkan pendapatan

tenaga kerja3. Menumbuhkan iklim investasi • Pertumbuhan Industri

• Pertumbuhan investasi• Penyerapaman tenaga kerja

4. Perbaikan dalam Regeluasi Ketenagakerjaan

• Harmonisasi buruh dan pengusaha.

• Peningkatan Investasi• Penyerapan tenaga kerja

5. Perkuatan struktur industri dalam value chain dan keterkaitan dengan IKM

• Spin off dan agglomerasi• Difersifikasi dan Diferensiasi

produk, terutama sepatu kulit hand made.

• Pemerataan dan sebaran industri• Peningkatan pemasran dalam

negeri dalam skala ritel.6. Memperbaiki infrastruktur,

terutama Jalan Raya, Sarana Pelabuhan dan Energi.

• Mendorong minat Investasi• Pengurangan biaya• Mempercepat Delivery Time

7. Pengembangan Pasar Dalam negeri dengan peningkatan pemkaian produksi dalam negeri

• Menarik Investasi• Peningkatan PDRB• Meningkatkan utilisasi

8. Pengawasaan terhadap illegal import

• Perlindungan dan penegembangan pasar dalam negeri.

• Pengendalian harga produk9. Fasilitasi FTA dalam rangka

membangun kerjasama internasional baik bilateral maupun international.

• Peningkatan pangsa pasar ekspor.

• Meningkatkan utilisasi kapasitas.

Page 232: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Strategi Jangka Panjang (2014 - 2025)

Strategi Jangka Menegnah adalah sebagaimana tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel III.6. Strategi Jangka Panjang

STRATEGI TUJUAN

1. Perkuatan Industri Kulit, sol karet dan plastik, kulit sintetis dan acsesories alas kaki

• Mengurangi ketergantungan terhadap import bahan baku

• Penurunan biaya produksi• Penyerapan tenaga kerja.

2. Pengembangan jenis sepatu kulit (formal dan casual) serta sepatu khusus ( sepatu pengaman dan kesehatan)

• Diversifikasi dan diferensiasi• Peningkatan pemanfatkan

sumber daya alam dalam negeri

3. Menfasilitasi dukungan finansial untuk investasi terutama Modal Kerja

• Pertumbuhan Industri• Pertumbuhan IKM• Penyerapan tenaga kerja

4. Perbaikan dalam Regeluasi Perizinan baik tingkat pusat maupun daerah

• Peningkatan Investasi• Penyerapan tenaga kerja• Penurunan biaya produksi

5. Perkuatan struktur industri dalam value chain dan keterkaitan dengan IKM

• Spin off dan agglomerasi• Difersifikasi dan Diferensiasi

produk, terutama sepatu kulit hand made.

• Pemerataan dan sebaran industri

• Penyerapan investasi dalam negeri dalam skala ritel.

6. Memperbaiki infrastruktur, terutama Jalan Raya, Sarana Pelabuhan dan Energi.

• Minat Investasi• Cost Reduction• Delivery Time

7. Pengembangan Teknologi proses dan teknologi industri bekerjasama dengan Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, Lembaga Diklat, dsbnya.

• Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi

• Peningkatan kualitas dan di-versifikasi bahan serta produk

Page 233: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

BAB IVPROGRAM / RENCANA AKSI

A. Rencana Aksi Jangka Menengah (2010 – 2014)Rencana Aksi pengembangan dalam jangka menengah adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

Tabel IV.1. Rencana Aksi Jangka Menegah

Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 110/M-IND/PER/10/2009

12

BAB IV

PROGRAM / RENCANA AKSI

A. Rencana Aksi Jangka Menengah (2010 – 2014)

Rencana Aks� pengembangan dalam jangka menengah adalah sebaga�mana

tertera pada tabel ber�kut �n�. Tabel IV.1. Rencana Aksi Jangka Menegah

No Rencana Aksi 2010 2011 2012 2013 2014 Stakeholder yang terlibat

�.� Mengembangkan �nvestas� �ndustr� support�ng dgn pember�an fas�ltas dan kemudahan

�. Depkeu

�. Pemda

�. BKPM

�. Depper�n

�.� Mengembangkan peran lembaga R&D untuk bahan baku dan subs�tus�nya, bahan pembantu dan assesor�es.

�. Depper�n

�. Lembaga L�tbang

�. Pemda

�. Perguruan T�ngg�

�. LIPI

�.� Men�ngkatkan tar�p PE kul�t mentah dan wet blue dan d�kenakan ver�f�kas� tekn�s dan monev

�. Depdag

�. Depkeu

�. Depr�n

�.� Penyederhanaan prosedur �mpor terhadap bahan baku kul�t dan monev

�. Deptan

�. Depdag

�. Depper�n

�. Depkeu

�.� Men�ngkatkan mutu kul�t mentah d� rumah potong hewan

�. Deptan

�. Pemda

�. Depper�n

�.� Mengembangkan peternakan hewan dalam neger�

�. Deptan

�. Pemda

�.� Men�ngkatkan kemampuan �ndustr� kul�t �m�tas� terutama mutu serta d�vers�f�kas� produk.

�. Depper�n

�. Perguruan T�ngg�

�. Lembaga L�tbang

�.� Perkuatan UPT Industr� Penyamakan Kul�t untuk men�ngkatkan pelayanan kepada IKM guna mendukung ketersed�an bahan baku kul�t bag� �ndustr� alas kak�

�. Depper�n

�. Depkeu

�. Pemda

Page 234: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 110/M-IND/PER/10/2009

13

No Rencana Aksi 2010 2011 2012 2013 2014 Stakeholder yang terlibat

�.� Pen�ngkatan keteramp�lan SDM terutama dalam b�dang desa�n, teknolog� produks�, shoelast/mould�ng, mechan�cal mes�n jah�t, pola dan standar ukuran dan jah�t system Satra melalu� pelat�han dan magang

�. Depnakertrans

�. Depper�n

�. Depd�knas

�. Perguruan T�ngg�

�. Menegkop &UKM

�.� Pen�ngkatan mutu produk alas kak� melalu� penerapan standard produk maupun manajemen mutu

�. Depnakertrans

�. Depper�n

�. Perguruan T�ngg�

�. BSN

�.� Pen�ngkatan teknolog� melalu� rev�tal�sas�/restruktur�sas� mes�n/ peralatan �ndustr� alas kak� termasuk �ndustr� penyamakan kul�t

�. Menegkop & UKM

�. Perguruan T�ngg�

�. Depkeu

�. Depper�n

�.� Men�ngkatkan koord�nas� dengan stake holder terka�t untuk pen�njauan tentang keb�jakan Ketenaga Kerjaan, UMR dan Pemutusan Hubungan Kerja

�. Depnakertrans

�. Depr�n

�. Pemda

�.� Men�ngkatkan koord�nas� untuk perba�kan �nfrastruktur (sarana dan prasarana) �ndustr�

�. Pemda/D�nas

�. Depr�n

�.� Menfas�l�tas� keg�atan SC, WG, Fas�l�tator klaster untuk membangun al�ans� strateg�s.

�. Depkeu

�. Bank Indones�a

�.� Men�ngkatkan koord�nas� untuk pember�an �nsent�f f�skal, dan penghapusan PPN dalam pembel�an bahan baku tujuan ekspor.

�. Depkeu

�. Depper�n

�. Depdag

�. Bank Indones�a

�.� Deregulas� per�z�nan dan men�njau Perda-Perda yang t�dak pro �nvestas� untuk �nvestas� pabr�k baru/perluasan d�dalam neger�.

�. Pemda �. BKPM �. Depkeu �. Depper�n

�.� Mengembangkan dan mempromos� Merk Nas�onal ke pasar domest�k dan pasar global

�. Depdag

�. Deplu

�. Depper�n

�.� Koord�nas� untuk perba�kan akses transportas�/angkutan untuk memperlancar arus barang terutama dar� lokas�/ kawasan �ndustr� ke pusat-pusat perdagangan dan pelabuhan

�. Dep. PU

�. Pemda

�. Dephub.

Page 235: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 110/M-IND/PER/10/2009

14

�.� Pembangunan dan pengembangan pelabuhan khusus d� Kawasan Industr�

�. Dep. PU

�. Jasa Marga

�. PT.PELINDO

�.� Mengembangkan kerjasama dengan pusat-pusat perdagangan d�dalam neger� (Mall, Departmen Store) dan membangun pasar khusus/spes�f�k.

�. Depdag

�. Depper�n

�. Pemda

�.� Men�ngkatkan pasar ke negara-negara �mport�r potens�al melalu� perjanj�nan kerjasama �nternas�onal (b�lateral dan mult�lateral).

�. Deplu

�. Depdag

�. Depr�n

�.� Men�ngkatkan promos� d� DN dan LN melalu� kepesertaan dalam pameran �nternas�onal

�. Depdag

�. Deplu/Kedutaan

�. Depr�n

B. Rencana Aksi Jangka Panjang (2010 – 2025)

Rencana Aks� pengembangan Industr� Alas kak� jangka panjang pada

dasarnya adalah melanjutkan rencana aks� dar� has�l-has�l yang telah d�capa�

pada rencana aks� jangka menengah, dengan �ntg� rencana aks� terd�r� dar� :

�. Penguatan Struktur Industr� Alas kak� dengan mendorong leb�h tumbuhnya

�ndustr� support�ng.

�. Mendorong tumbuh dan berkembangnya bahan baku yang bersumber dar�

dalam neger�

�. Mendorong untuk menjad� �ndustr� alas kak� yang berkelas �nternas�onal

dengan :

Men�ngkatkan mutu produks� dan penerapan manajemen mutu

Men�ngkatkan kemampuan SDM �ndustr� alas kak� termasuk

penyamakan kul�t

Men�ngkatkan kerjasama kem�teraan antara �ndustr� besar dengan IKM

melalu� al�ans� strateg�s atau subcontract�ng dengan mutu pr�ma harga

bersa�ng

C. Lokasi Pengembangan

�. Industr� Int�

Sepatu Sport/Olahraga

Tanggerang, Serang (Banten)

B. Rencana Aksi Jangka Panjang (2010 – 2025) Rencana Aksi pengembangan Industri Alas kaki jangka panjang pada dasarnya adalah melanjutkan rencana aksi dari hasil-hasil yang telah dicapai pada rencana aksi jangka menengah, dengan intgi rencana aksi terdiri dari:

1. Penguatan Struktur Industri Alas kaki dengan mendorong lebih tumbuhnya industri supporting.

2. Mendorong tumbuh dan berkembangnya bahan baku yang bersumber dari dalam negeri

3. Mendorong untuk menjadi industri alas kaki yang berkelas internasional dengan:

Meningkatkan mutu produksi dan penerapan manajemen mutu

Meningkatkan kemampuan SDM industri alas kaki termasuk penyamakan kulit

Meningkatkan kerjasama kemiteraan antara industri besar dengan IKM melalui aliansi strategis atau subcontracting dengan mutu prima harga bersaing.

Page 236: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

C. Lokasi Pengembangan1. Industri Inti

Sepatu Sport/Olahraga

• Tanggerang, Serang (Banten)

• Bekasi, Bandung (Jawa Barat)

• Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan (Jawa Timur)

• Medan, Deli Serdang (Sumut)

Sepatu Kasual dan Formal

• Bandung, Bogor (Jawa Barat)

• Sidoarjo, Magetan, Mojokerto, (Jawa Timur)

• Medan (Sumut)

• Yogyakarta (DI. Yogyakarta)

Sandal

• Tanggerang (Banten)

• Bogor, Bandung, (Jawa Barat)

• Sidoarjo, Mojokerto (Jawa Timur)

2. Industri Penunjang dan Terkait:

Industri Penyamakan Kulit

• Surabaya, Malang, Pasuruan (Jawa Timur)

• Bogor, Bandung, Garut (Jawa Barat)

• Tangerang, Serang (Banten)

• Yogyakarta (DI. Yogyakarta)

• Magelang, Semarang (Jawa Tengah)

• DKI. Jakarta

• Padang Panjang (Sumbar)

• Medan, Deli Serdang (Sumut)

Page 237: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

Industri Sol Karet dan Assesories dari Karet

• Sumatera Utara

• Jawa Barat

Industri Kulit Sintetis

• Banten

• Jawa Tengah

Industri Assesories dari Tekstil dan Logam

• Banten

• Jawa Barat

• Jawa Timur

Page 238: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Gam

bar

1.

Kera

ng

ka K

ete

rkait

an

In

du

stri

Ala

s K

aki

La

mpi

ran

Pera

tura

n M

ente

ri P

erin

dust

rian

RI

Nom

or: 1

10/M

-IN

D/P

ER/1

0/20

09

17

Bar

ang

Loga

m

(Ase

sor�e

s)

PA

SA

R

LUA

R

NE

GE

RI

PA

SA

R

DA

LAM

N

EG

ER

I

Pem

da :

D�n

as P

er�n

dag,

D

�nas

Per

tan�

an

Lem

baga

Litb

ang/

P

endi

dika

n - B

BK

KP

, ATK

, BP

IPI

- Per

guru

an T

�ngg

Ass

osia

si

AP

RIS

IND

O

AP

KI

JAS

A

- Tra

nspo

rtas�

- K

euan

gan

Pem

erin

tah

Pus

at:

Dep

r�n, D

epta

n,

Dep

dag,

Dep

keu

Eks

port

�r

D�s

tr�bu

tor

SE

PA

TU/A

LAS

KA

KI

Kep

erlu

an S

ehar

�-ha

r� •

Sep

atu

Ola

h ra

ga

• La

�nny

a

Mes

�n d

an

Per

alat

an

Pol

ymer

Kul

�t M

enta

h da

n S

amak

Kul

�t S

�nte

s�s

Ka�

n K

anva

s,

Ben

ang,

Ka�

n La

p�s,

La

bel

Bah

an K

�m�a

Kul

�t

Pet

rok�

m�a

Teks

t�l

Aro

mat

�c

Loga

m

Sol

K

aret

Foru

m D

aya

Sa�

ng,

Wor

k�ng

Gro

up,

Fas�

l�tat

or K

last

er

Page 239: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

Gam

bar

2.

Kera

ng

ka P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

Ala

s K

aki

La

mpi

ran

Pera

tura

n M

ente

ri P

erin

dust

rian

RI

N

omor

: 110

/M-IN

D/P

ER/1

0/20

09

18

Poko

k-po

kok

Renc

ana

Aksi

Jang

ka P

anja

ng (

2010

– 2

025)

Mela

njutka

n pe

ngua

tan

struk

tur

indus

tri a

las k

aki d

enga

n m

enum

buhk

an in

dustr

i pe

nyed

ia ba

han

baku

dan

supp

ortin

g ind

ustri

(ase

sorie

s).

M

endo

rong

unt

uk m

enjad

i indu

stri s

epat

u ya

ng m

emilik

i kua

litas d

unia.

Poko

k-po

kok

Renc

ana A

ksi J

angk

a Men

enga

h (2

010 –

2014

)

Mem

fasil

itasi

ban

tuan

unt

uk p

erem

ajaan

per

mes

inan

dala

m ra

ngka

pen

ingka

tan

tekn

ologi

indus

tri a

las k

aki

M

endo

rong

tum

buh

dan

berk

emba

ngny

a a

las k

aki

mer

ek n

asion

al m

elalui

per

lindu

ngan

huk

um (H

AKI,

Pen

daftr

an m

erek

/pat

en)

dan

pro

mos

i mer

ek a

las k

aki n

asion

al.

M

ening

katka

n m

utu

prod

uk m

elalui

pen

erap

an s

tand

ar m

utu

prod

uk, m

anaje

men

mut

u, d

esain

pro

duk,

dan

tekn

ologi

prod

uksi.

Men

ingka

tkan

dan

men

gem

bang

kan

kem

ampu

an S

DM in

dustr

i alas

kak

i mela

lui p

elatih

an d

an m

agan

g

Men

gem

bang

kan

inve

stasi

supp

ortin

g in

dustr

i alas

kaki

deng

an p

embe

rian

fasil

itas f

iskal

M

ening

katka

n da

n m

enge

mba

ngka

n k

erjas

ama

dan

kolab

oras

i unt

uk m

emba

ngun

alia

nsi s

trate

gis a

ntar

indu

stri i

nti,

terk

ait d

an

pend

ukun

g da

lam

rang

ka m

ening

katka

n da

ya sa

ing in

dustr

i alas

kak

i nas

ional

M

ening

katka

n pe

ran

litban

g se

baga

i fas

ilitat

or p

elaku

usa

ha d

alam

pen

gem

bang

an b

ahan

bak

u ku

lit da

n su

bstit

usiny

a, b

ahan

-ba

han

pem

bant

u, te

knolo

gi/ p

rose

s man

ufak

tur,

dan

disain

.

Men

ingka

tkan

paso

kan

baha

n ba

ku k

ulit

deng

an m

enaik

kan

Pa

jak K

eluar

an s

erta

ver

ifikas

i tek

nis te

rhad

ap

eksp

or

kulit

m

enta

h, w

et b

lue, d

an m

enye

derh

anak

an p

rose

dure

impo

r kuli

t men

tah

dan

kulit

jadi.

M

ening

katk

an k

emam

puan

pro

ses p

enya

mak

an ku

lit m

elalui

per

emaja

an p

erm

esina

n un

tuk

mem

pero

leh h

asil

berk

ualita

s ting

gi

Men

ingka

tkan

dan

men

indak

lanju

ti ker

jasam

a int

erna

siona

l dala

m b

idang

inve

stasi,

pas

ar d

an c

apac

ity b

uildin

g

Men

ingka

tkan

pang

sa p

asar

Lua

r Neg

eri d

an D

alam

Neg

eri m

elalui

pro

mos

i pro

duk

Sasa

ran

Jang

ka P

anja

ng 2

010 –

2025

M

enjad

i pro

duse

n ek

spor

tir a

las ka

ki ke

las d

unia

SDM

Penin

gkat

an ke

mam

puan

SDM

dala

m b

idang

tekn

ologi

prod

uksi

dan

desa

in pr

oduk

. In

frast

rukt

ur

Fi

sik :

Mem

bang

un d

an m

enge

mba

ngka

n Pu

sat

Desa

in P

rodu

k dan

mem

perk

uat

sara

na d

an p

rasa

rana

lem

baga

litba

ng

M

ening

katka

n pe

ran

litban

g da

lam m

enge

mba

ngka

n div

ersif

ikasi/

subs

titusi

bah

an

baku

/pen

olong

Uns

ur P

enun

jang

Te

knol

ogi

• In

isias

i (20

09 -

2014

) : P

ening

kata

n ke

mam

puan

pro

duks

i dan

des

ain a

las ka

ki k

ualita

s int

erna

siona

l un

tuk e

kspo

r dan

pem

enuh

an ke

butu

han

dalam

neg

eri.

• Pe

ngem

bang

an C

epat

(200

9-20

14) :

Pen

gem

bang

an te

knolo

gi m

elalui

restr

uktu

risas

i per

mes

inan

untu

k m

ening

katka

n ke

mam

puan

pro

duks

i, des

ain g

una

mem

enuh

i keb

utuah

an e

kspo

r. Pa

sar

• M

ening

katka

n jar

ingan

pem

asar

an g

lobal

deng

an m

emba

ngun

kerja

sam

a int

erna

siona

l dan

pro

mos

i •

Men

ingka

tkan

dan

men

gem

bang

kan

alian

si de

ngan

prin

sipal

mer

k ter

kena

l du

nia

• M

ening

katka

n pe

nggu

naan

alas

kaki

prod

uksi

dalam

neg

eri.

Str

ateg

i S

ekto

r

: M

en�n

gkat

kan

peng

emba

ngan

�ndu

str�

sepa

tu m

erek

loka

l ber

bas�

s ba

han

baku

dal

am n

eger

� ; M

empe

rtaha

nkan

dan

men

�ngk

atka

n �n

vest

as� �

ndus

tr�

sepa

tu o

lah

raga

ber

mer

ek �n

tern

as�o

nal,

Men

�ngk

atka

n pe

nggu

naan

pro

duk

ala

s ka

k� n

as�o

nal d

�pas

ar d

alam

neg

er�,

Men

�ngk

atka

n ek

spor

pro

duk

alas

kak

� nas

�ona

l.

Tekn

olog

i : M

endo

rong

pen

�ngk

atan

tekn

olog

� /re

stru

ktur

�sas

�, M

endo

rong

pen

gem

bang

an t

ekno

log�

�nd

ustr�

mou

ld�n

g/la

st�n

g, M

endo

rong

kem

ampu

an d

�sa�

n

Sasa

ran

Jang

ka M

enen

gah

2010

–20

14

M

en�n

gkat

nya

eksp

or r

ata-

rata

�0

% p

erta

hun

(tah

un �

0��

:US

D.�

,��

m�ly

ar).

Men

�ngk

atny

a pe

ran

dan

pang

sa p

asar

dal

am n

eger

� ala

s ka

k� p

rodu

ks� d

alam

neg

er�

B

erke

mba

ngny

a m

erk

nas�

onal

ala

s ka

k�

M

en�n

gkat

nya

n�la

� pro

duks

� rat

a-ra

ta �

0% p

er-ta

hun

Men

�ngk

atny

a pe

rtam

baha

n te

naga

ker

ja

rata–r

ata

� %

per

tahu

n.

Indu

stri

Terk

ait

Indu

stri K

erta

s, K

emas

an,

Perc

etak

an, J

asa.

In

dust

ri P

endu

kung

In

d. P

eny.

Kul

�t, K

ul�t

S�n

tet�s

, Kar

et, B

ahan

K

�m�a

/Per

ekat

, Mes

�n/ P

eral

atan

Ala

s K

ak�,

Ase

sor�e

s da

n Te

kst�l

Indu

stri

Inti

Ala

s K

ak�

Page 240: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

��0PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014

Tab

el 1

. P

era

n P

em

an

gku

Kep

en

tin

gan

dala

m P

en

gem

ban

gan

In

du

stri

Ala

s K

aki

La

mpi

ran

Pera

tura

n M

ente

ri P

erin

dust

rian

RI

N

omor

: 110

/M-IN

D/P

ER/1

0/20

09

19

Tabe

l 1. P

eran

Pem

angk

u K

epen

tinga

n da

lam

Pen

gem

bang

an In

dust

ri A

las

Kak

i

ס ס

ס

ס ס

BP

IPI

ס ס

ס

ס ס

ס ס

ס ס

ס

��

. M

en�n

gkat

kan

pang

sa p

asar

D

N/L

N

ס

ס ס ס ס ס ס

Dep

. K

eu

ס

ס ס

ס

ס ס

ס ס

ס

ס�0

. M

en�n

gkat

kan

kerja

sam

a �n

tern

as�o

nal

ס

ס

ס ס

ס

ס

�.

R

estru

ktur

�sas

� per

mes

�nan

�n

dust

r� pe

nyam

akan

kul

�t

ס

ס ס

ס ס

ס

ס

ס�.

M

en�n

gkat

kan

�kl�m

usa

ha

teru

tam

a un

tuk

pas

okan

bah

an

baku

kul

�t.

ס

ס ס

ס

ס

ס

�. P

en�n

gkat

an k

emam

puan

SD

M

�ndu

str�

alas

kak

ס ס

ס

ס

ס

ס ס

ס�.

Pen

�ngk

atan

mut

u pr

oduk

mel

alu�

pe

nera

pan

stan

dard

�sas

ס ס

ס ס

ס ס

ס

ס ס

ס

ס ס

ס

�.

Men

gem

bang

kan

klas

ter �

ndus

tr�

alas

kak

ס ס

ס ס

ס

ס

ס

�. M

enge

mba

ngka

n su

ppor

t�ng

�ndu

str�

Ala

s ka

k�

ס

ס

BB

KK

P

ס

PT Pe

rgur

uan

Ting

gi

dan

Litb

ang

ס

ס

Wor

k�ng

Gro

up

ס

Day

a S

a�ng

Foru

m

ס ס

ס In

dust

r�

ס

ס

Aso

s�as

� Swas

ta

Kab

.

ס

Pro

p.

Pem

erin

tah

Dae

rah

Dep

. D

ag

ס

Pem

erin

tah

Pusa

t R

enca

na A

ksi (

2010

– 2

014)

Fas�

l�tat

or

Kla

ster

B

ank

Dep

. Ta

n D

ep.

Per

�n

ס

ס

ס�.

M

en�n

gkat

kan

pera

n l�t

bang

ס�.

Men

gem

bang

kan

mer

k na

s�on

al

ס

ס

�. F

as�l�

tas�

ban

tuan

unt

uk

rest

rukt

ur�s

as� p

erm

es�n

an

�ndu

str�

alas

kak

� dal

am ra

ngka

pe

n�ng

kata

n te

knol

og�

ס ס

ס

ס ס

Wor

k�ng

Gro

up :

- D

epta

n (B

adan

Kar

ant�n

a H

ewan

, D�tj

en K

esm

avet

) -

Lem

baga

Pen

d�d�

kan

(ATK

, BP

IPI/P

T) -

Lem

baga

L�tb

ang

(BB

KK

P) –

Aso

s�as

� (A

PR

ISIN

DO

, AP

KI) –

Lem

baga

P

emb�

ayaa

n (B

ank/

Non

Ban

k) –

Pem

prop

/Kab

/Kot

(D�s

per�n

dag,

Bap

peda

)

Page 241: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK IINDONESIANOMOR : 110/M-IND/PER/10/2009

Gam

bar

3.

Lo

kasi

Pen

gem

ban

gan

In

du

stri

Ala

s K

aki

La

mpi

ran

Pera

tura

n M

ente

ri P

erin

dust

rian

RI

N

omor

: 110

/M-IN

D/P

ER/1

0/20

09

20

Indi

kasi

Lok

asi

: Sum

ut, S

umba

r, B

ante

n, J

abar

, Jat

�m,S

ulse

l Se

ntra

: S

umut

(�0)

, Sum

bar(�

), R

�au(

�), S

umse

l(�),

Lam

pung

(�),

DK

I(�),

Jaba

r(��)

, Jat

eng(

��),

Jat

�m(�

�),

Kalt�

m(�

), Su

lsel

(�)

Jum

lah

Sent

ra

: ��

Peru

saha

an/P

elak

u U

tam

a

: PT.

Ad�

s D

�men

s�on

Foo

twea

r, P

T. A

rka

Foot

wea

r Ind

ones

�a, P

T. K

MK

Glo

bal S

ports

, PT.

Pana

rub

I

ndus

try.C

o , C

V. F

ortu

na S

hoes

, PT.

Pre

stas

� Ide

Jay

a, P

T. T

eguh

Mur

n� P

erda

na.

P

T. S

epat

u Ba

ta, P

T. S

epat

u M

as Id

aman

, PT.

Pr�m

ar�n

do A

s�a

Infra

stru

ktur

Tbk

, PT.

HA

SI,

PT.

N

ASA

, P

T. K

arya

m�tr

a Bu

d�se

ntos

a, P

T. F

eng

Tay

Indo

nes�

a In

terp

r�ses

, P

t. W

angt

a Ag

ung.

SSuu mm

uu tt

SSuu mm

bb aarr

BBaa nn

tt eenn JJ aa

bb aarr

JJ aatt ii mm

KKaa ll

ss eell

SSuu ll

ss eell

Page 242: PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI ...perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127829... · PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS ... (Road Map)

���PETA PANDUAN (Road Map) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tahun 2010 - 2014


Recommended