Transcript
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP

    HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA KETERAMPILAN

    MENULIS CERITA MURID KELAS III SDI TARANTANG

    KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Muhammadiyah Makassar

    Oleh

    ST. HERAWATI K

    10540 9063 14

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2018

  • MOTO DAN PERSEMBAHAN

    Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram

    (Q.S. ar-Ra’ad 13: 28)

    Dimana ada kemauan, disitu ada jalan

    Dimana ada jalan, disitu ada rintangan

    Dimana ada rintangan, disitu ada usaha

    Dan dimana ada usaha, Insya Allah disitu ada hasil

    Lakukanlah sesuatu dengan niat yang tulus dan berikhtiar

    Niscaya Allah swt yang Maha menentukan

    Satu hati dan kata dalam langkah perjuangan

    Hasil yang indah bukanlah tujuan utama

    Melainkan sebuah perjuangan yang bermakna

    Berusaha dan doa merupakan kunci kesuksesan

    Kupersembahkan karya sederhana ini untuk ayahandakudanibundaku

    tercinta serta sahabat-sahabatku tersayang yang selalu membuatku

    tersenyum sebagai perwujudan cinta dan baktiku........

  • ABSTRAK

    St. Herawati. K, 2018. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Seri terhadap

    Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Keterampilan Menulis Cerita Murid Kelas

    III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Muhammadiyah Makassar, dibimbing oleh Sulfasyah dan Tasfif Akib.

    Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan media

    gambar seri dapat mempengaruhi hasil belajar bahasa indonesia pada

    keterampilan menulis cerita murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan

    Bajeng Kabupaten Gowa, dan apakah penggunaan media gambar seri dapat

    mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita

    untuk murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

    Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan media gambar seri agar kualitas

    pembelajaran Bahasa Indonesia lebih efektif di kelas III SD Inpres Tarantang

    Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, dan dapat memberikan pengaruh terhadap

    hasil belajar murid dengan melalui penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia

    secara tuntas oleh murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng

    Kabupaten Gowa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Pre Experimental

    Design) dengan menggunakan analisis deskriptif dan Analisis statistic inferensial

    yang dilaksanakan sebanyak 8x kali pertemuan. Populasi dalam penelitian ini

    adalah murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa,

    sampel diambil dengan semua murid kelas III yang berjumalah 16 orang. Setelah

    menganalisis data, penulis menemukan bahwa pengaruh hasil belajar murid yang

    dilaksanakan sebelum menggunakan media gambar seri tergolong rendah yaitu

    nilai rata-rata hasil pretest adalah 61, 87. Selanjutnya nilai rata-rata hasil posttest

    adalah 83,75. Jadi hasil belajar setelah menggunakan perlakuan lebih baik

    daripada sebelum menggunakan perlakuan. Selain itu presentase kategori hasil

    belajar murid juga meningkat yang mana murid yang tergolong sangat rendah 0%,

    rendah 0%, sedang 18,75%, tinggi 75%, sangat tinggi 6,25%.

    Kata kunci: hasil belajar, media gambar seri.

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Rabbil Alamiin segala puji milik Allah SWT Tuhan

    semesta alam, atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dicurahkan kepada

    penulis dalam menyusun skripsi ini hingga selesai. Serta salam dan shalawat

    senantiasa kita kirimkan kepada Nabiullah Muhammad SAW, keluarganya dan

    sahabat-sahabatnya.

    Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi

    terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan

    bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,

    bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.

    Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi

    kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya pun telah penulis

    kerahkan untuk membuat tulisan ini.

    Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai

    pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh

    karena itu, penulis patut menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada yang terhormat Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE. MM., Rektor

    Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

    Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  • Universitas Muhammadiyah Makassar. Sulfasyah, S.Pd., M.A., Ph.D., dan Tasrif

    Akib, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu

    memberikan arahan dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini dan memberikan

    bimbingan kepada penulis sampai pada tahap penyelesaian. Ibu Hj. Sasmiati,

    S.Pd., selaku kepala sekolah SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten

    Gowa yang telah membantu selama penelitian dan memberikan motivasi kepada

    penyusun, guru-guru dan staf serta murid-murid khususnya kelas III SD Inpres

    Tarantang terima kasih atas segala pengertian dan kerjasamanya selama penyusun

    melaksanakan penelitian.Teman-teman seperjuangan kelas B Angkatan 2014

    PGSD S1 (terkhusus sahabatku: Irmayani Rahman, Mirnawati, dan Nur

    Patmawati), yang selalu memberikan bantuan serta dukungannya selama ini.

    Semoga persahabatan kita tidak selesai sampai disini.

    Melalui tulisan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

    tak terhingga, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta ayahanda Abdul Kadir

    dan Ibunda Hamsinah atas pengorbanan, kasih sayang yang diberikan sejak lahir,

    dorongan dan semangat yang tiada henti-hentinya serta do‟a yang selalu

    dipanjatkan dengan penuh rasa kasih sayang, serta seluruh keluargaku yang telah

    memberikan do‟a dan dukungannya, kepada mereka penulis senantiasa

    memanjatkan do‟a semoga Allah SWT mengasihi dan mengampuni dosa-dosanya.

    Amiin yaa Rabbal Alamiin.

    Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

    untuk itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan, Semoga segala bantuan,

  • motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak senantiasa mendapat pahala dan

    rahmat dari Allah SWT. Amin

    Makassar, Juli 2018

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL. ............................................................................................. i

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iii

    SURAT PERJANJIAN ........................................................................................ iv

    SURAT PERNYATAAN...................................................................................... v

    MOTO .................................................................................................................. vi

    ABSTRAK .......................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6

    C. Tujuan Penelitian................................................................................... 7

    D. Manfaat Penelitian................................................................................. 7

    BAB II KAJIAN PUSTAKA, HIPOTESIS DAN KERANGKA PIKIR

    A. Kajian Pustaka ....................................................................................... 9

    B. KerangkaPikir...................................................................................... 31

    C. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 33

  • BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian .................................................................................... 34

    B. Design Penelitian................................................................................. 34

    C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 35

    D. Variable Penelitian ............................................................................. 36

    E. Defenisi Operasional Variabel ............................................................ 37

    F. Instrument Penelitian .......................................................................... 37

    G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 38

    H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 38

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian .................................................................................. 43

    B. Pembahasan ...................................................................................... 51

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan ........................................................................................... 55

    B. Saran ................................................................................................. 55

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 57

    LAMPIRAN

    RIWAYAT HIDUP

  • DAFTAR TABEL

    Halaman

    3.1 Desain Penelitian .............................................................................................. 34

    3.2.Keadaan siswa SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa...35

    3.3. Sampel siswa kelas III………………………………………………………36

    3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia………………………..40

    4.1 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest…………………...44

    4.2 Tingkat Keterampilan Menulis Pretest…………………………………..…...45

    4.3Deskripsi Ketuntasan hasil belajar pada Keterampilan Menulis………...……46

    4.4 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest………………...47

    4.5 Tingkat keterampilan Menulis posttest…………………………………...…48

    4.6 Deksripsi ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia………………………48

    4.7 Analisis Skor Pretest dan Posttest………………………..…………………..49

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    2.1 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................... 31

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran

    A. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    B. Lampiran 2 Soal Pretes- Postest

    C. Lampiran 3 Daftar nilai Pretes- Postest

    D. Lampiran 4 Data hasil belajar Pretes- Postest

    E. Lampiran 5 Daftar Hadir Murid

    F. Lampiran 6 Tabel Uji - t

    G. Lampiran 7 Dokumentasi

    H. Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang wajib di

    kuasai oleh seluruh murid pada semua jenjang pendidikan. Mata pelajaran Bahasa

    Indonesia di arahkan untuk penguasaan bahasa atau kemampuan berkomunikasi

    murid. Oleh karena itu, Pembelajaran Bahasa Indonesia di arahkan untuk

    meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan

    benar, baik secara lisan maupun tulisan.

    Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) menitik beratkan

    pada penggunaan bahasa untuk berkomunikasi secara efektif, meliputi empat

    keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan berbicara, Keterampilan

    mendengarkan, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.

    Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung

    sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan, berlangsung di dalam

    segala jenis, bentuk dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong

    pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu Suparlan, (2009: 49).

    Pendidikan merupakan sarana yang menumbuh-kembangkan potensi- potensi

    kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi menusia yang sempurna. Berbagai

    upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan

    di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah didalam meningkatkan

    pendidikan yang berkualitas yaitu melalui perbaikan di berbagai sektor pendidikan

    terutama di bidang wawasan kependidikan dan pemahaman konsep pembelajaran

  • yang mengarah pada proses pembelajaran yang aktif dan kreatif. Oleh karena itu,

    pemerintah mempunyai tanggung jawab besar didalam meningkatkan kualitas

    pendidikan di Indonesia sebagai mana telah diamanatkan dalam UUD 1945,

    khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas pendidikan.

    Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 BAB I Ketentuan

    Umum Pasal 1 (2006: 2) menyebutkan bahwa :

    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

    suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

    aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan

    spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

    akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya,

    masyarakat, bangsa dan Negara.

    Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh

    peserta didik setelah diselenggarakan kegitan pendidikan.Seluruh kegiatan

    pendidikan, yakni bimbingan pengajaran atau latihan, diarahkan untuk mencapai

    tujuan pendidikan itu.Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan

    ini adalah dengan melalui Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.tujuan

    pengajaran bahasa Indonesia menitik beratkan pada cara menggunakan bahasa

    untuk berkomunikasi. Dengan demikian pengembangan pengajaran bahasa

    Indonesia tentunya harus dapat mengembangkan keterampilan berbahasa siswa,

    yang meliputi keterampilan menggunakan bahasa lisan, yaitu mendengarkan, dan

    keterampilan menggunkan bahasa tulis, yaitu untuk membaca dan menulis

    (mengarang).

    Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam proses

    pembelajaran agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran bahasa

  • Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis cerita di kelas III yaitu dengan

    menggunakan Media Gambar Seri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

    Sebagaimana diketahui Peranan Media Gambar Seri dalam menulis dapat

    membantu siswa untuk melihat hubungan antara konsep, peristiwa dan tokoh yang

    ada dalam pelajaran, dengan Media Gambar Seri pula siswa lebih mudah melihat

    hubungan antara berbagai komponen suatu teori atau isi pelajaran. Dengan

    bantuan Media Gambar Seri guru lebih mudah mengatasi hambatan-hambatan

    yang mengganggu perhatian siswa di kelas.

    Media adalah salah satu media yang dapat diindera, yang berfungsi sebagai

    perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar yang mencakup media

    grafis, media yang menggunakan alat penampil, peta, model, globe dan

    sebagainya. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang

    mampu merubah sikap dan tingkah laku siswa kearah perubahan yang kreatif dan

    dinamis. Peran media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu, tetapi merupakan

    bagian yang integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran. Tujuan

    pemanfaaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan

    mengefesienkan proses pembelajaran itu sendiri.

    Penggunaan Media Gambar Seri pada pembelajaran dapat mempermudah

    siswa menerima pelajaran karena siswa dapat memahami lewat apa yang

    dilihatnya dalam media gambar itu. Gambar merupakan media visual dua dimensi

    di atas bidang yang tidak transparan. Guru dapat menggunakan gambar seri untuk

    memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret bila

    diuraikan melalui kata-kata. Melalui media gambar ini, guru dapat

  • menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistik dengan

    menggunakan keterampilan menulis.

    Menurut Djamarah (2006: 124) mengemukakan bahwa Media Gambar Seri

    (media visual) adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan . media

    visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai),

    slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual

    yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film

    kartun. Jadi Media Gambar Seri merupakan salah satu jenis media pembelajaran

    yang dapat di gunakan oleh guru. Menurut Soekartawi (Arsyad, 2014: 18) manfaat

    media pembelajaran adalah :

    (1) Memperjelas informasi atau pesan pengajaran, (2) Memberi

    tekanan pada bagian-bagian yang penting, (3) Memperjelas struktur

    pengajaran, (4). Memberi variasi pengajaran, (5). Memotifasi proses

    belajar siswa.

    Sejalan dengan pendapat diatas maka, gambar seri adalah media

    pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan sehingga tidak

    menimbulkan verbalisme, salah tafsir serta dapat meningkatkan keaktifan dari

    proses pembelajaran.

    Melalui penggunaan Media Gambar Seri dalam proses belajar mengajar

    khususnya dalam pembelajaran menulis di sekolah dasar, dapat meningkatkan

    keterampilan menulis cerita, sebagaimana karakteristik siswa sekolah dasar sangat

    tertarik terhadap sesuatu hal yang diamati, didengar dan dialaminya secara

    langsung, karena dapat menimbulkan kesan bermakna dalam diri individu siswa.

    Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua

    orang dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan

  • saja dan dimana saja.Jadi, manusia belajar terus menerus untuk mampu mencapai

    kemandirian dan sekaligus mampu beradaptasi terhadap berbagai perubahan

    lingkungan.Didalam proses belajar mengajar, semua komponen pengajaran

    diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah

    ditetapkan, salah satu caranya adalah dengan menggunakan media pembelajaran.

    Tugas guru disini tetu saja berusaha menciptakan suasana belajar yang

    menggairahkan dan menyenangkan.

    Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 1 Januari 2018

    kelas III sangat kurang memahami langkah-langkah menulis dengan baik.salah

    satu bidang studi yang sulit di pahami oleh siswa adalah Bahasa Indonesia. Hal ini

    terjadi karena pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar tidak menggunakan

    media dalam pembelajaran . Hal ini disebabkan pada umumnya guru hanya

    menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran tanpa menggunakan

    media untuk memperjelas materi yang diajarkan.

    Perlu diketahui bahwa seorang guru dalam mengajar harus memberikan

    metode atau jenis media yang menyenangkan yang dapat membangkitkan minat

    serta motivasi seorang peserta didik agar peserta didik mampu menjadi seorang

    anak yang akan menjadi murid yang mempunyai pengetahuan yang baik. Melihat

    metode yang diterapkan disekolah, dimana yang ketika guru mengajar mereka

    hanya menggunakan metode ceramah saja dan sudah jarang guru di SD tersebut

    menggunakan alat peraga atau media yang dapat menumbuhkan keaktifan seorang

    murid ini, apabila dibiarkan berlarut-larut seperti ini maka proses pembelajaran

    dikelas tidak akan berjalan dengan baik karena dengan memberikan metode

  • ceramah maka anak akan menoton. Pandangannya hanya berpusat kepada guru

    karena tertekan, dan juga murid akan merasa bosan mendengarkan penjelasan-

    penjelasan dari gurunya karena setiap hari metode yang diterapkan itu- itu saja

    yaitu menggunakan metode ceramah.

    Melihat kondisi anak yang mulai merasa bosan dan jenuh dalam menerima

    pelajaran dari gurunya maka peneliti akan memberikan sesuatu yang baru kepada

    murid yang akan membuat proses pembelajaran menjadi suatu pembelajaran yang

    menarik dan menyenangkan. Karena jika murid dibiarkan terus-menerus untuk

    mengikuti metode ceramah dari gurunya maka akan berdampak tidak baik karena

    anak tidak merasa diberikan kesempatan untuk tampil didepan kelas dan

    dihadapan teman- temannya karena murid merasa tidak ada lagi masalah yang

    perlu dipertanyakan karena apa yang disampaikan oleh gurunya itulah yang

    sebenarnya. Dan jika ini dibiarkan berlarut-larut maka akan berdampak buruk bagi

    perkembangan belajar dan hasil belajar khususnya kelas III. Oleh karena itu,

    peneliti bersama guru bermaksud untuk mengatasi permasalahan diatas dengan

    melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh penggunaan media gambar

    seri terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita

    murid Kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

    B. Rumusan masalah

    Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

    penelitin ini adalah : “Apakah ada pengaruh penggunaan media gambar seri

    terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita murid

    Kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa ?”

  • C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini

    adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media gambar seri

    terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita murid

    kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

    Adapun tujuan penelitian ini antara lain untuk:

    1. Memperoleh gambaran hasil prestasi belajar dalam keterampilan menulis

    cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

    sebelum diberikan penggunaan media gambar seri.

    2. Memperoleh gambaran hasil prestasi belajar dalam keterampilan menulis

    cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

    sesudah diberikan penggunaan media gambar seri.

    3. Mengetahui apakah penggunaan media gambar seri dapat mempengaruhi

    prestasi belajar menulis cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng

    Kabupaten Gowa.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar dan peneliti

    memiliki pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan Media Gambar Seri

    dalam keterampilan menulis cerita sebagai salah satu bentuk inovasi

    pembelajaran di Sekolah Dasar. Selain itu, diharapkan guru Sekolah Dasar dan

  • peneliti memiliki inovasi pembelajaran yang baru sehingga dapat dijadikan

    sebagai sarana didalam meningkatkan kualitas pendidikan

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Siswa

    Sebagai metode pembelajaran yang mengembangkan minat dan

    motivasi belajar siswa serta meningkatkan pemahaman dalam menyerap

    materi sehingga proses dan hasil belajar akan lebih meningkat.

    b. Bagi Guru

    Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif guru sekolah

    dasar mendapat pengalaman secara langsung menggunakan Media

    Gambar Seri dalam meningkatkan keterampilan menulis

    c. Bagi Sekolah

    Dapat menjadi acuan untuk menetapkan kebijakan dalam pembelajaran

    dengan memperhatikan bagaimana kinerja guru harus lebih kreatif

    dalam mengajar.

    d. Bagi Mahasiswa

    Aktualisasi tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan

    pengabdian kepada masyarakat.

  • BAB II

    KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESISIS

    PENELITIAN

    A. Kajian Pustaka

    Kajian pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasarnya dijadikan

    acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini. Sehubungan dengan

    masalah yang akan diteliti, kerangka teori yang dianggap relevan dengan

    penelitian ini di uraikan sebagai berikut

    1. Penelitian yang Relevan

    Media gambar seri ini telah mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam

    menulis cerita (narasi), hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh

    beberapa peneliti terdahulu diantaranya:

    a. Penelitian yang dilakukan oleh Warsito dalam skripsinya yang berjudul

    “Penggunaan Media Gambar Seri dalam Membantu Meningkatkan

    Kemampuan Menulis Cerita Narasi Fiksi Murid Kelas V SD Tarakanita IV

    Jakarta”.

    Penggunaan media gambar seri dalam penelitian tindakan kelas ini menitik

    beratkan pada peningkatan kemampuan menulis cerita narasi fiksi yaitu

    dengan cara mengurutkan gambar seri, kemudian menentukan pikiran pokok

    dan selanjutnya mengembangkan pikiran pokok pada setiap gambar seri.

    Hasil penelitian setelah tiga kali putaran diadakan kegiatan belajar mengajar

    dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah berupa peningkatan kemampuan

    menulis cerita narasi fiksi bagi siswa.

  • Berdasarkan prosentase rata-rata hasil pelaksanaan tindakan dapat diketahui

    hasilnya pada pretest adalah 74%, dan pada Postest 82%. Berdasarkan hasil

    penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan media gambar seri

    sangat membantu siswa dalam menumbuhkan gagasan apabila siswa

    menemui kebuntuan.

    b. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Mu‟alim Fatah Zein dalam

    skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

    dengan Menggunakan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas III SDN 03

    Klareyan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran

    2008/2009”.

    Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media gambar seri terbukti

    dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas III SDN 03

    Klareyan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes pretest yang

    memperoleh nilai 52,4 serta skor rata-rata siklus 68,5 dan skor rata-rata

    Postest 83,4. Berdasarkan analisis data kualitatif dapat diketahui bahwa

    siswa merasa senang menulis karangan dengan menggunakan media gambar

    seri.

    Berdasarkan hal tersebut di atas, jelaslah bahwa media gambar seri, sangat

    membantu dalam upaya keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di

    sekolah, terutama mampu meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa

    di kelas III MI Bendiljati Wetan Sumbergempol Tulungagung.

  • 2. Media Gambar Seri dalam Menulis Cerita

    a. Pengertian Media

    Guna menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran dibutuhkan alat yang

    dapat membantu mempermudah penyampaian pesan serta ransangan belajar

    dari pembawa pesan kepada penerima pesan untuk belajar. Alat yang

    digunakan biasa disebut dengan media. Menurut Arief S. Sadiman (2009: 6)

    menyatakan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

    jamak dari kata medium dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

    Sedangkan Gearlach dan Ely seperti yang dikutif Azhar Arsyad (2005: 3)

    berpendapat bahwa media apabila dipaham secara garis besar adalah manusia,

    materi, atau kejadian yang membangun kindisi yang membuat siswa

    memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru,

    buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara khusus

    pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai

    alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan

    menyusun kembali informasi visual atau verbal.

    Dengan banyaknya pendapat para ahli Arief S. Sadiman (2003: 7) turut

    mengurai pendapat bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

    untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima pesan. Dalam proses

    belajar mengajar, penerima pesan adalah siswa. Media interaksi dengan siswa

    melalui udara mereka.Siswa dirangsang untuk menerima pesan

    tersebut.Bahkan adakalanya digunakan kombinasi beberapa indera untuk

  • menerima pesan yang lebih lengkap. Pesan yang ingin disampaikan adalah ini

    pelajaran yang berasal dari penjabaran kurikulum.

    Dari beberapa pendapat yang telah ditemukan oleh para ahli maka dapat

    ditarik kesimpulan bahwa media dalah segala bentuk perantara atau penyalur

    yang terdiri dari berbagai jenis alat fisik dalam lingkungan siswa yang dapat

    digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.

    b. Pengertian Media Pembelajaran

    Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

    menyalurkan bahan pengajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat,

    pikiran, dan perasaan pembelajar (siswa) dalam kegiatan belajar untuk

    mencapai tujuan pembelajaran tertentu Jauhar (2011: 95). Kata media berasal

    dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,perantara atau

    pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan

    dari pengirim kepada penerima pesan. Tetapi secara lebih khusus, pengertian

    media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

    fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun

    kembali informasi visual atau verbalArsyad, (2014: 3). Gerlach dan Ely

    (Arsyad 2014: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar

    adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

    siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. dalam

    pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

    Kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu

    instruction yang diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan siswa yang

  • berlangsung secara dinamis. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

    dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut

    Muliati (2010: 3) bahwa Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

    pendidik agar dapat tetjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

    penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan ssikap dan kepercaayaan

    pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk

    membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

    Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

    menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga

    tercipta lingkungan belajar yang kondusif, dimana penerima pesan (siswa)

    dapat melakukan proses belajar yang efektif dan efisien.

    c. Ciri- ciri Media Pembelajaran

    Ciri-ciri media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (Azhar Aryad,

    2009: 12) ada 3 yaitu :

    1). Ciri Fiksatif (Fixative Property)

    Ciri ini menggambarkan keterampilan media merkam, menyimpan,

    melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.

    2). Ciri Manipulatif (Manipulatif Property)

    Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media

    memiliki cirri manipulative.Kejadian yang memakan waktu berhari-

    hari dapat disajikan dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik

    pengambilan gambar time- lapse recording.

  • 3). Ciri Distributif (Distributive Property)

    Ciri distributive dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian

    transportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

    disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman

    yang relative sama terhadap kejadian tersebut.

    d. Manfaat media pembelajaran

    Menurut Azhar Arsyad (2009: 26) beberapa manfaat praktis

    penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar sebagai

    berikut ;

    1) Media Pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

    sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

    2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

    anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

    langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk

    belajar sendiri-sendiri sesuai dengan keterampilan siswa dan minatnya.

    3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

    waktu.

    4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

    siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta

    memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,

    dan lingkungannya.

  • e. Fungsi dan tujuan media pembelajaran

    Secara umum, penggunaan media pembelajaran bertujuan agar peserta

    didik yang terlihat didalam kegiatan belajar terhindar dari segala verbalisme,

    yaitu mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti

    atau maknanya.

    Secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan sebagai berikut :

    1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami

    konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu.

    2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan berrvariasi sehingga

    lebih merangsang minat peserta didik unruk belajar.

    3) Memudahkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi karena

    peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media

    tertentu.

    4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.

    Adapun fungsi media pembelajaran menurut Sumantri(2001) adalah sebagai

    berikut :

    1) Membangkitkan motivasi belajar (Engage the student’s motivation)

    2) Mengulang apa yang telah dipelajari(Recall earlier learning)

    3) Menyediakan stimulus belajar (Provide new learning stimuli)

    4) Mengaktifkan respon peserta didik(Active the student’s response)

    5) Memberikan balikan dengan cepat /segera(Give speedy feed back)

  • f. Jenis dan Prinsip Pemilihan Media Pengajaran

    Berbagai bentuk media pengajaran dapat digunakan untuk meningkatkan

    pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret.Pengajaran dengan menggunakan

    media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal).Dengan

    demikian, dapat diharapkan hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi

    murid.

    Penggunaan media dalam mengkomunikasikan pesan kepada murid

    mengalami perkembangan yang lebih lanjut dari fungsi komunikasi bergeser

    kepada fungsi keterlibatan langsung dan interaksi antara murid dengan media

    pengajaran yang sering disebut sumber belajar.Walaupun tanpa didampingi guru

    murid dapat melibatkan diri secara langsung (berinteraksi) dengan media sebagai

    sumber belajar untuk mengkaji pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

    Di samping itu dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran

    sebaiknya guru mengetahui prinsip pemilihan media yang berkaitan dengan bahan

    pengajaran yakni sebagai berikut : (1). Berorientasi kepada tujuan;

    (2). Objektivitas pemilihan media; (3). Fleksibilitas pemilihan media; (4).Sesuai

    dengan metode dan meteri pengajaran; (5).Berorientasi kepada kemauan dan

    kerakteristik murid.

    Dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru menggunakan media

    pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.

    Adapun prinsip-prinsip pemilihan media meliputi :

    1) Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan

    ajar yang akan disampaikan.

  • 2) Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta

    dididk.

    3) Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik dalam

    pengadaan, dan penggunaannya.

    4) Memilih media harus, disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada

    waktu, tempat dan situasi yang tepat.

    5) Memilih media harus memahamo karakteristik dari media itu sendiri.

    Berdasarkan jenis dan prinsip-prinsip pemilihan media tersebut, guru dapat

    memilih media mana yang akan membantu atau mempermudah tugasnya sebagai

    pengajar dan yang paling efektif untuk digunakan. Dengan demikian, pemilihan

    media gambar (dalam hal ini sebagai objek penelitian penulis) untuk tingkat kelas

    rendah Sekolah Dasar dalam proses belajar mengajar dirasa sangat tepat. Gambar-

    gambar yang dipilih dan diadaptasi secara tepat membantu murid memahami dan

    mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya karena

    penggunaan media gambar dapat merangsang minat atau perhatian murid.

    g. Pengertian Gambar Seri

    Kunaefi (2001: 13) menjelaskanbahwa gambar seri merupakan salah satu

    bentuk media gambar yang memiliki suatu urutan waktu tertentu yang

    menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian dan dapat pula berbentuk suatu

    cerita tersusun .media gambar ini sangat cocok digunakan untuk membentuk

    pikiran yang teratur.

    Media ini juga disebut dengan flow chart atau gambar susun.Media gambar seri

    dapat dibuat dari kertas manila lebar yang berisi beberapa buah gambar atau

  • dibuat dari kertas biasa yang berisi beberapa buah gambar kemudian dibagikan

    kepada siswa. Gambar tersebut berhubungan dengan satu sama lain sehingga

    merupakan rangkaian cerita.Setiap gambar diberi nomor urut sesuai dengan jalan

    cerita.Media ini sangat sesuai untuk melatih keterampilan menulis terutama dalam

    menulis suatu cerita.

    Azhar Arsyad (2009: 119) mengungkapkan gambar seri adalah gambar yang

    merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Siswa

    berlatih menceritakan setiap gambar, yang nantinya hasil cerita setiap gambar

    yang lain saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Artinya ketika

    menceritakan kejadian dalam gambar seri seseorang harus memperhatikan urutan

    kejadian dalam gambar tersebut, dan cara menceritakannya harus runtut sesuai

    dengan gambar.

    Jadi yang dimaksud dengan gambar seri adalah kumpulan gambar yang

    berbeda antara yang satu dengan yang lain tetapi saling berurutan dan berkaitan

    satu sama lain.

    Gambar seri yang baik digunakan untuk sumber belajar yaitu memiliki ciri-

    ciri sebagai berikut :

    1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu

    2. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian

    3. Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkapkan tentang

    objek-objek dalam gambar

    4. Berani dan dinamis

    5. Ilustrasi tidak banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.

  • h. Pengertian Media Gambar Seri (Media Visual)

    Gambar merupakan media grafis yang merupakan hasil lukisan yang

    menggambarkan orang, tempat dan benda dalam berbagai variasi. Media gambar

    (visual) adalah sarana atau media yang berbentuk poster, lukisan, foto, karikatur

    dan sebagainya yang fungsinya untuk mendukung pembelajran secara visual.

    Menurut Arsyad (2014: 89) Bentuk visual biasanya berupa: (1) gambar

    representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana

    tampaknya suatu benda;(2) diagram yang melukiskan hubungan -hubungan

    konsep, organisasi, dan struktur isi material;(3) peta yang menunjukkan

    hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi;(4) grafik seprti isi

    table, grafik,dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data

    atau hubungan antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.

    Media gambar adalah media yang paling umun digunakan, karena mudah

    dimengerti serta dinikmati oleh semua orang dimana-mana.Pesan yang

    disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Gambar

    berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menangkut indera

    penglihatan.

    i. Kelemahan dan kelebihan gambar seri

    Adam (2010:18) mengemukakan kelebihan dan kekurangan Gambar seri

    memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

    (a)Sifatnya konkret,gambar lebih realities menunjukkan pokok

    masalah dibandingkan dengan media verbal semata, (b) gambarnya

    dapat membatasi batas ruang waktu, (c) mudah digunakannya,

    (d) lebih realitis,(e)umumnya murah harganya ,(f) mudah didapat.

    Namun demikian Media Gambar Seri juga memiliki keterbatasan, antara lain :

  • (a)semata-mata hanya medium visual, (b) ukuran gambar sering kali

    tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar, (c) memerlukan

    ketersediaan sumber, keterampilan dan kejelianguru untuk dapat

    memanfaatkannya.

    j. Manfaat Media Gambar Seri

    Sudjana dan Rivai Arsyad (2014: 28) mengemukakan manfaat media

    pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah :

    (1)Pembelajaran akan lebih menarik pelatihan siswa sehingga dapat

    menumbuhkan motivasi belajar, (2) Bahan pembelajaran akan lebih

    jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan

    memungkingkan siswa dan mencapai tujuan pembelajaran, (3) Metode

    mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

    melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan

    guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap

    jam pelajaran,(4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan

    belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga

    aktivitas lain, seperti mengamati melakukan, mendemonstrasikan, dan

    memerankan.

    k. Penggunaan Media Gambar Seri dalam Menulis Cerita

    Supriyadi (1994:270) bahwa tujuan yang harus dicapai melalui pengajaran

    menulis di SD ialah agar siswa memahami cara menulis berbagai hal yang telah

    dikemukakan serta mampu mengkomunikasikan ide atau pesan melalui tulisan.

    Untuk mencapai tujuan tersebut guru dituntut mengupayakan strategi dan model

    pembelajaran yang baik serta ketepatan dalam menggunakan media dalam proses

    pembelajaran. Untuk itu pembelajaran hendaknya dikemas dalam aktivitas yang

    menarik, bermakna, bervariasi, menantang, dan sesuai dengan dunia anak. Untuk

    itu pembelajaran harus di bentuk sedemikian rupa sehingga tampak

    menyenangkan anak, misalnya dengan permainan, pengalaman praktis ataupun

    penggunaan media yang bisa menarik perhatian siswa yang sesuai dengan minat

    dan kebutuhan siswa. Dewasa ini keterampilan menulis siswa dikelas awal belum

  • begitu menggembirakan. Kendala yang sering dihadapi dalam pembelajaran

    menulis salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang

    menarik perhatian siswa.

    Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu

    alternatif yang tepat didalam proses pembelajaran khususnya penggunaan Media

    Gambar Seri didalam keterampilan menulis cerita siswa kelas III.

    Adam Bahruddin (2011:21) untuk lebih jelasnya dari penggunaan Media Gambar

    Seri dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita maka, dapat dilakukan

    dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut:

    (1) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, (2) Menyajikan meteri sebagai pengantar, (3) Memperlihatkan gambar-gambar

    kegiatan berkaitan dengan materi, (4) Memanggil siswa secara

    bergantian mengurutkan menjadi urutan yang logis,

    (5) Menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut, (6) Dari

    alasan tersebut guru menanamkan konsep sesuai kompetensi yang

    akan dicapai, (7) Menulis karangan berdasarkan gambar tersebut,

    (8) Kesimpulan, (9) Evaluasi, (10) Penutup.

    3. Hakikat Menulis Cerita

    a. Pengertian Menulis

    Menulis adalah sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)

    dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.Menurut

    Suparno dan Yunus (2007: 3) Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa

    penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis

    melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan,

    saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.

  • Memiliki kemampuan menulis tentu saja memungkinkan manusia

    mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalaman kepada orang lain.

    Kemampuan menulis ini dimiliki melalui latihan dan bimbingan yang intensif

    yang sudah mesti dilatihkan di sekolah dasar.

    Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang

    kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan

    mengorganisasikan isi tulisannya serta menunagkannya dalam formulasi ragam

    bahasa tulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental,

    intelektual, dan social seseorang.Menulis dapat meningkatakan kecerdasan,

    mengembangkan daya insiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta

    merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

    Menulis sebagai aktivitas berbahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan

    berbahasa lainnya.Apa yang diperoleh melalui menyimak, membaca, dan

    berbicara, akan memberinya masukan berharga untuk kegiatan menulis.

    b. Proses Menulis

    Henry Guntur Tarigan (2006: 23) menyatakan bahwa sebagai proses

    menulis melibatkan serangkaian kegiatan yang terdiri atas tahap prapenulisan,

    penulisan, dan pascapenulisan.

    1) Prapenulisan

    Fase prapenulisan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

    mempersiapkan sebuah tulisan.Didalamnya terdiri dari kegiatan memilih

  • topic, tujuan dan sasaran karangan, mengumpulkan bahan, serta

    menyusun kerangka karangan.

    2) Penulisan

    Fase penulisan dimulai dengan pengembangan butir demi butir atau

    menjabarkan ide-ide kedalam bentuk tulisan yang runtut, logis, dan enak

    dibaca kemudian dituangkan dalam bentuk paragraph.Selanjutnya

    paragraph-paragraf itu dirangkai secara utuh menjadi satu cerita.

    3) Pascapenulisan

    Fase pascapenulisan dimulai dengan penyuntingan dan perbaikan ketika

    buram (draft) cerita selesai. Pada fase ini koreksi penyuntingan dan

    perbaikan dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur suatu

    cerita dan kebahasaan dan ddilkukan berkali-kali untuk memperoleh

    sebuah cerita yang sesuai dengan harapan penulisnya.

    c. Jenis-Jenis Menulis

    Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

    pandang yang berbeda.Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau

    aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari

    produk menulis itu.Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut

    pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat

    kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Di

    berikut ini akan dijelaskan satu persatu.

  • 1) Eksposisi

    Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk

    karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis

    suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan

    seseorang.Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah secara

    analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang

    dikemukakan.Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi

    yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang sering

    digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi,

    tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah.

    2) Deskripsi

    Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu

    benda, tempat, suasana atau keadaan. Seorang penulis deskripsi

    mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, dapat „ melihat‟ apa

    yang dilihatnya, dapat „mendengar‟ apa yang didengarnya, „merasakan‟

    apa yang dirasakanya, serta sampai kepada „kesimpulan‟ yang sama

    dengannnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan

    hasil dari obesrvasi melalui panca indera, yang disampaikan dengan kata-

    kata

    3) Narasi

    Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan

    menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan

    perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi itu dimaksudkan

  • untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah

    diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih

    menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik

    4) Argumentasi

    Argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan

    pendapat penulis meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar

    amenerima pendapanya.Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca.

    Cara menyakinkan pembaca itu dapat dilakukan dengan jalan menyajikan

    data, bukti, atau hasil-hasil penalaran .

    5) Persuasi

    Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-ajuk, ataupun

    berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk

    meyakini dan menuruti himbauan implisit maupun eksplisit yang

    dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan

    masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.

    d. Tujuan Menulis

    Menurut Junus dan Fatimah (2011: 104) menyatakan bahwa, pada

    prinsipnya, setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan, yaitu

    1) memberitahukan atau mengajar, 2) meyakinkan atau mendesak,

    3) menghibur atau menyenangkan, 4) mengutarakan perasaan dan emosi yang

    berapi-api.

    Menurut Supriyadi (200:223) menyatakan bahwa, tujuan menulis siswa

    di sekolah dasar untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan sebagian besar

  • tugas-tugas yang diberikan di sekolah dengan harapan melatih keterampilan

    berbahasa dengan baik.

    Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang

    fleksibel.Rangkaian aktivitas yang fleksibel maksudnya meliputi pra menulis,

    menulis draf, revisi penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan.

    Perkembangan anak dalam menulis permulaan juga terjadi secara perlahan-

    lahan, dalam tahap ini anak perlu mendapat bimbingan dalam memahami dan

    menguasai cara mentransfer pikiran kedalam tulisan.

    e. Manfaat dan Peranan Menulis

    Kemampuan menulis permulaan memiliki manfaat terutama pada

    kemampuan menulis lanjutan yang berhubungan dengan proses belajar

    mengajar, manfaat tersebut antara lain:

    a) Memperluas dan meningkatkan pertumbuhan kosa kata.

    b) Meningkatakan kelancaran tulis menulis dan menyusun kalimat

    c) Sebuah karangan pada hakikatnya berhubungan bahasa dan kehidupan

    d) Mendorong calon penulis terbiasa mengembangkan suatu gaya

    penulisan pribadi dan terbiasa mencari pengorganisasian yang sesuai

    dengan gagasannya sendiri.

    Jadi menulis memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting

    dalam pengajaran berbahasa di sekolah dasar karena hanya dengan

    keterampilan menulislah para siswa akan mampu berbahasa Indonesia yang

    baik dan benar, hal ini disebabkan karena keempat keterampilan berbahasa

    yaitu : menyimak, berbicara, membaca dan menulis merupakan satu kesatuan

  • yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya dapat dibedakan.

    Keterampilan yang satu, bergabung kepada keterampilan yang lainnya,

    misalnya seseorang dapat berbicara karena ia mampu menyimak atau terampil

    membaca dan menulis demikian pula seseorang terampil menulis kalau

    terampil menyimak, berbicara dan membaca.

    Apabila kita kaitkan keempat komponen keterampilan berbahasa dan

    tujuan kurikulum pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar ternyata

    memiliki kaitan yang sangat erat, oleh karena itu siswa sekolah dasar

    diharapkan menguasai keterampilan berbahasa secara lengkap. Tidak dikatakan

    siswa mampu berbahasa yang baik dan benar bila mereka hanya terampil

    menyimak, berbicara dan membaca, tetapi tidak terampil menulis. Jelaslah

    keterampilan menulis harus benar-benar diperhatikan di sekolah dasar karena

    hanya dengan cara itu kita dapat mencetak para siswa sekolah dasar agar

    memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

    f. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menulis

    Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasilnya.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil/ prestasi siswa adalah :

    1) Faktor dalam atau internal

    a. Kondisi fisik

    Kondisi fisik siswa baik itu kesehatannya maupun kesempatan

    anggota tubuh sangat mempengaruhi prestasi belajar/hasil belajar.

    Dengan demikian proses belajar siswa akan terganggu jika keadaan

    fisiknya terganggu atau dalam keadaan tidak sehat.

  • b. Kondisi Psikologis

    Kondisi psikologis siswa dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar

    siswa adalah bakat, kecerdasan, minat dan motivasi.

    2) Faktor eksternal/ luar

    Faktor eksternal yang berengaruh terhadap belajar, dapat

    dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu : faktor keluarga, faktor sekolah, dan

    faktor masyarakat.

    g. Penilaian Keterampilan Menulis.

    Penilaian keterampilan menulis dalam upaya keterampilan menulis

    cerita khususnya di kelas III maka perlu adanya rambu - rambu di dalam

    menilai sejauh mana tingkat keberhasilan yang dilakukan oleh seorang guru

    didalam mengajarkan penggunaan Media Gambar Seri dalam keterampilan

    menulis cerita siswa. MenurutAdam (2010: 18) bahwa untuk melihat tingkat

    keterampilan menulis cerita berdasarkan gambar seri dari siswa maka hal-hal

    yang dinilai sebagai berikut:

    1)Pengembangan topik (Logis, relevan dan jelas), 2)

    Pengorganisasian isi (runtut, utuh dan koheren), 3) Struktur

    (Morfologi, sintaksis), 4) Pilihan kata(diksi), 5) Penerapan ejaan

    dan kerapian.

    4. Pembelajaran Bahasa Indonesia

    Pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan salah satu pelajaran

    yang diajarkan dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa murid.

    Pembelajaran bahasa indonesia menyangkut aspek kemampuan membaca,

    menulis, mendengar dan berbicara.

  • Pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting diberikan kepada murid,

    karena bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang

    memungkinkan ia unggul atas mahkluk-makhluk lain ciptaan Tuhan dimuka

    bumi. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting sebagai alat komunikasi yang

    digunakan seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain,

    baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat maupun lingkungan

    sekolah. Kemampuan berbahasa sangat menentukan perkembangan anak pada

    aspek-aspek lainnya, seperti perkembangan emosi, tingkah laku dan sosial.

    a. Prinsip dalam Pembelajaran Bahasa

    Hambali (2002: 3) Ada beberapa prinsip dasar yang perlu dipahami

    dalam pembelajran bahasa diantaranya:

    1)Secara alami anak memiliki kemudahan untuk belajar bahasa,

    (2) Membaca dan menulis merupakan perluasan pengembangan

    bahasa yang alami, (3)Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis

    merupakan proses bahasa yang akan dikuasai dengan baik apabila

    aktivitas belajar berbahasa menekankan keterkaitan, (4) Anak belajar

    membaca secara alami dalam praktek pengajaran yang dapat

    memenuhi kebutuhan bahasa anak, (5) Lingkungan belajar hendaknya

    memberi kesempatan untuk menggunakan bahasa lisan dan bahasa

    tulisan baik secara individu, social, maupun akademik, (6) Belajar

    bahasa terjadi dalam situasi yang mendorong munculnya diskusi dan

    berbagai pendapat, (7) Anak-anak dibertujuan pilihan dalam

    menyeleksi materi dan aktivitas, (8) Lingkungan belajar dapat

    memotivasi dan mengarahkan anak untuk belajar sendiri, (9) Bagian

    terpenting dari pengarah bahasa adalah aktivitas konteks.

    b. Tujuan Pengajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar

    Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar menurut kurikulum

    Sekolah Dasar Tahun 1994, dapat dibedakan atas tujuan umum, tujuan khusus,

    an tujuan kelas. Tujuan umum untuk pembelajaran bahasa Indonesia di semua

    jenjang dan jenis sekolah. Tujuan khusus adalah tujuan yang ingin dicapai

  • dalam jenjang dan jenis sekolah tertentu.Tujuan pembelajaran khusus ini terdiri

    tiga aspek kebahasaan, aspek pemahaman, dan aspek penggunaan.

    1) Pengertian Belajar

    Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar

    akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau

    persoalan, menyimak dan latihan. itu sebabnya dalam proses belajar, guru

    harus dapat membimbing dan memfasilitasi siswa supaya siswa dapat

    melakukan proses-proses tersebut. Proses belajar harus diupayakan secara

    efektif agar tejadi adanya perubahan tingkah laku siswa yang disebabkan oleh

    proses-proses tersebut samad (2011: 10).

    Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku dalam

    bentuk peniruan pada diri individu untuk mendapatkan pengalaman,

    pengetahuan dan keterampilan dalam upaya meningkatkan taraf hidupnya.

    Belajar akan terjadi apabila proses interaksi dengan lingkungan.

    Lingkungan yang dimaksud adalah narasumber, teman, guru,situasi, dan

    kondisi nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan dan lain-lain yang dapat

    dijadikan sumber belajar. Dalam hal inilah peranan guru sebagai fasilisator dan

    pembimbing harus dapat berfungsi secara optimal.

    Menurut Emet Muliati (2011: 11) mengemukakan bahwa belajar

    merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan.

    perubahan itu disebabkan karena adanya dukungan dari lingkungan yang

    positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.

  • B. Kerangka Pikir

    Proses belajar merupakan suatu proses yang mengandungserangkai

    perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung

    dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan

    timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi

    berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi peristiwa belajar mengajar

    mempunyai arti luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa

    interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi

    pembelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang

    belajar.

    Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru di SD Inpres

    Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa pada mata pelajaran Bahasa

    Indonesiamengenai penggunaan media gambar seri dalam menulis cerita terhadap

    hasil belajar siswa adalah metode Eksperimen . Melalui penggunaan media

    gambar ini siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga

    dapat lebih memahami materi pembelajaran.

    Media gambar adalah salah satu teknik untuk mengembangkan motivasi dan

    perhatian siswa didalam diskusi kelompok kecil atau besar.

    Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan mengajar dikelas pada kegiatan belajar

    mengajar yang diterapkan media gambar yaitu kelas eksperimen yaitu kelas III

    dengan menggunakan media gambar seri dalam menulis cerita.

    Setelah diadakan pretest dan posttest maka terlihat hasil belajar yang dicapai

    siswa setelah menggunakan metode eksperimen. Apakah ada pengaruh hasil

  • belajar siswa setelah menggunakan media gambar atau sebaliknya. Untuk lebih

    jelas, dapat dilihat pada bagan kerangka fikir dibawah ini :

    Adapun gambaran penelitian yang mendasari kerangka pikir dapat

    digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini :

    Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir

    Berpengaruh Tidak Berpengaruh

    BE

    BBBBBBBerpengar

    uh

    Temuan

    Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III

    SD Inpres Tarantang

    Menyimak

    Penggunaan Media Gambar Seri dalam

    Keterampilan Menulis Cerita

    Pre-test (Tes Awal)

    Sebelum Perlakuan

    Post-test (Test Akhir)

    Setelah Perlakuan

    Analisis

    Berbicara Menulis Membaca

  • C. Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir maka dapat diambil hipotesis

    penelitian ini adalah:

    H1: Ada pengaruh penggunaan media gambar seri dalam menulis cerita

    terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas III SD Inpres

    Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

    H0: Tidak ada pengaruh penggunaan media gambar seri dalam menulis

    cerita terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas III SD Inpres

    Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu metode

    penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

    yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Adapun jenis penelitian eksperimen

    yang digunakan yaitu Penelitian Pra-Eksperimental (Pre ExperimentalDesign).

    Dalam penelitian ini digunakan desain One Group pretest-posttest Design (Satu

    Kelompok Pretes-Postest) karena hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas

    eksperimen yaitu kelas III SD yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok.

    Pre-Test digunakan untuk mengetahui hasil belajar Bahasa Indonesia

    dalamketerampilanmenulis cerita murid sebelum diberi perlakuan. Dengan

    demikian hasil pengetahuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat

    membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.Sedangkan Post-Test

    digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.

    B. Design Penelitian

    Pada penelitian ini hasil perlakuan (treatment) akan dibandingkan dengan

    keadaan sebelum diberi perlakuan(pre test). Adapun desain penelitian ini dapat

    dilihat pada tabel sebagai berikut.

    Tabel.3.1. DesainPenelitian

    Sebelum Perlakuan Sesudah

    O1 X O2

    (Sumber: Sugiyono, 2017)

  • Keterangan gambar:

    O1= Tes sebelum penggunaan MediaGambar Seri Dalam Keterampilan Menulis

    Cerita

    O2= Tes akhir sesudah penggunaan Media Gambar Seri Dalam Keterampilan

    Menulis Cerita

    X = Perlakuan (Penerapan Media Gambar Seri Dalam Keterampilan Menulis

    Cerita)

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IIISD Inpres

    Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa sebanyak 16 orang. Lebih

    jelasnya mengenai keadaan siswa SD Inpres TarantangKecamatan Bajeng

    Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 3.2.Keadaan siswa SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng

    Kabupaten Gowa

    No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

    1. III

    Perempuan Laki-Laki

    16

    9 7

    Sumber: KTU SD Inpres Tarantang

    2. Sampel

    Sampel merupakan bagian populasi yang ingin diteliti, sampel dianggap

    sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala

    yang diamati.

  • Melalaui penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah total

    sampling populasi yaitu seluruh siswa kelas III SD Inpres Tarantang

    Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dengan jumlah siswa 16 orang yaitu 9

    orang perempuan dan 7 orang laki-laki.

    Tabel 3.3. Sampel siswa kelas III

    No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

    1. III

    Perempuan Laki-Laki

    16

    9 7

    Sumber: KTU SD Inpres Tarantang

    D. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

    saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

    tentang hal tersebut kemudian ditarik simpulannya (Sugiyono, 2015:17).

    1. Variabel Bebas (Independen)

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

    sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Dalam penelitian ini yang

    menjadi variabel bebas adalah media gambar seri dalam menulis cerita.

    2. Variabel Terikat (Dependen)

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

    akibat adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

    terikatnya adalah hasil belajar siswa.

  • E. Defenisi Operasional Variabel

    Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional

    didefenisikan sebagai berikut :

    1. Media Gambar Seri

    Media gambar seri adalah gambar yang disajikan secara beruntun

    merupakan rangkaian yang sambung menyambung terdiri dari dua potongan

    gambar atau lebih yang apabila dirangkaikan merupakan suatu cerita yang

    mengandung pesan tertentu.

    2. Hasil Belajar

    Hasil belajar merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti

    proses belajar mengajar yang berkenaan dengan materi suatu mata pelajaran.

    Hasil belajar ini dapat diukur dengan menggunakan tes hasil belajar.

    F. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting

    dalam penelitian. Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat bantu yang dipilih

    dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan

    pengumpulan menjadi sistematis dan dipermudah. Dengan demikian, instrumen

    harus relevan dengan masalah dan aspek yang akan diteliti agar memperoleh data

    yang akurat.

    Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes hasil

    belajar yaitu untuk memperoleh informasi mengenai skor rata-rata kelas dan

    ketuntasan belajar sebelum diberi perlakuan (pretest) dan setelah diberi perlakuan

  • (posttest) yaitu setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media

    gambar seri dalam keterampilan menulis cerita

    G. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

    awal (pretest) dan tes akhir (posttest).Adapun langkah-langkah (prosedur)

    pengumpulan data yang akan dilakukan

    Tes keterampilan menulis

    Tes dilakukan sebelum treatment.Pretest dilakukan untuk mengetahui

    kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum diterapkannya penggunaan media

    gambar seri dalam menulis cerita pada pembelajaran bahasa Indonesia.Langkah

    selanjutnya yaitu pemberian perlakuan dalam hal ini peneliti menerapkan

    penggunaan media gambar seri dalam menulis cerita pada pembelajaran bahasa

    Indonesia. Setelah pemberian perlakuan, tindakan selanjutnya adalah posttest

    untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.Atau setelah

    melakukan media gambar seri dalam menulis cerita.

    Tes bertujuan untuk menguji hasil belajar siswa dalam mata pelajaran. Tes

    berisi pertanyaan-pertanyaan bidang studi Bahasa Indonesia berkaitan dengan

    materi yang akan dan telah dipelajari saat proses belajar mengajar (perlakuan),

    dalam bentuk tes.

    H. Teknik Analisis Data

    Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

    digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa

    nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan . membandingkan kedua

  • nilai tersebut dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai

    yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai post test. Pengajuan perbedaan

    ini nilai hanya dilakukan terhadap rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu

    digunakan teknik yang disebut dengan uji – t (t-test). Dengan demikian langkah-

    langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest

    Posttest Design adalah sebagai berikut:

    1. Analisis Data Statistik Deskriptif

    Menurut Sugiyono (2017:207) Statistik Deskriptif merupakan statistik yang

    digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

    menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

    membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Adapun

    langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut :

    a) Rata-rata (Mean)

    ̅

    b) Persentase (%) nilai rata-rata

    Dimana :

    P = Angka persentase

    f = Frekuensi yang dicari persentasenya

    N = Banyaknya sampel responden.

  • Dalam analisis ini penelitian menetapkan tingkat kemampuan siswa dalam

    penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh

    Dekdikbud (2003) yaitu :

    Tabel 3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

    Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar

    0 – 54

    55 – 64

    65 – 79

    80 – 89

    90– 100

    Sangat Rendah

    Rendah

    Sedang

    Tinggi

    Sangat Tinggi

    Sumber : Dekdikbud (2003)

    2. Analisis data Statistik Inferensial

    Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik

    t (uji – t) . Dengan Tahap sebagai berikut :

    t =

    √∑

    (Arikunto, 2011:275)

    Keterangan :

    Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

    X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

    X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)

    d = Deviasi masing-masing subjek

    ∑ = Jumlah kuadrat deviasi

    = Subjek pada sampel

  • Langkah-langkah dalam pengajuan hipotesis adalah sebagai berikut :

    a) Mencari Harga “Md” dengan menggunakan rumus :

    Md = ∑

    Keterangan :

    Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

    ∑ = Jumlah dari gain (Posttest – pretest)

    N = Subjek pada sampel.

    b) Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus :

    ∑ = ∑ – ∑

    Keterangan :

    ∑ = Jumlah kuadrat deviasi

    ∑ = Jumlah dari gain (posttest – pretest)

    N = Subjek pada sampel

    c) Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus :

    t =

    √∑

    Keterangan :

    Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

    X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

    X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)

    d = Deviasi masing-masing subjek

    ∑ = Jumlah kuadrat deviasi

    = Subjek pada sampel

  • d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan.

    Kaidah pengujian signifikan :

    Jika t hitung> t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, berarti penggunaan

    Media Gambar Seri berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa

    Indonesia pada keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang

    Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

    Jika t hitung> t tabel maka H 0 diterima berarti penggunaan Media Gambar Seri tidak

    berpengaruh terhadaphasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia pada

    keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng

    Kabupaten Gowa.

    Menentukan harga t tabel dengan mencari t tabel menggunakan tabel distribusi t

    dengan taraf signifikan = 0,05 dan di = N – 2

    Membuat kesimpulan apakah penggunaan Media Gambar Seri

    berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia pada

    keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng

    Kabupaten Gowa.

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Sebelum melaksanakan penelitian, pada tanggal 7 juli 2018, peneliti

    melakukan silaturahmi ke SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten

    Gowa, untuk membicarakan rencana penelitian bersama kepala sekolah dan wali

    kelas III. Dari hasil diskusi menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan penelitian

    mengikuti jadwal mata pelajaran yang dilaksanakan dua kali seminggu yaitu

    setiap hari senin dan jumat dimana murid masuk jam 7.15 pagi dan dengan

    alokasi waktu 2 x 35 menit.

    Awal pelaksanaan penelitian yaitu pada hari senin tanggal 9 Juli 2018 pada

    murid kelas III di SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

    Adapun mata pelajarannya yaitu Bahasa Indonesia mengenai membuat cerita

    berdasarkan bahan yang telah disediakan, dengan menggunakan media gambar

    seri kelas III.

    Hasil penelitian ini adalah jawaban dari rumusan masalah yang telah

    ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan terhadap 16 siswa. Yaitu 9 orang

    perempuan dan 7 orang laki-laki mengenai penggunaan media gambar seri

    terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita di SD

    Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.Penelitian ini merupakan

    penelitian pra eksperimen dengan analisis data penelitian menggunkan teknik

  • statistik deskriptif dan statistik infrensial. Hasil analisis tersebut akan diuraikan

    sebagai berikut.

    a. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

    Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran

    mengenai karakteristik subyek penelitian sebelum dan sesudah pembelajaran

    keterampilan menulis dengan menggunakan media gambar seri.

    1. Deskripsi HasilPretestBahasa Indonesia pada Keterampilan Menulis

    Cerita Murid Kelas III SD Inpres Tarantang sebelum diterapkan Media

    Gambar Seri.

    Berdasarkan hasil belajar keterampilan Menulis murid sebelum diberikan

    perlakuan atau sebelum diterapkan penggunaan media gambar seri terhadap hasil

    belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita Murid Kelas III di SD

    Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, maka diperoleh data-data

    yang dikumpulkan melalui instrumen tes. Data hasil belajar kelas III SD Inpres

    Tarantang dapat dilihat pada lampiran.

    Berdasarkan data pada lampiran untuk mencari mean (rata-rata) nilai

    pretest dari Murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten

    Gowa dapat dilihat melalui tabel dibawah ini

    Tabel 4.1 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest

    X F F.X

    50 3 150

    55 1 55

    60 5 300

    65 2 130

    70 4 280

  • 75 1 75

    Jumlah 16 990

    Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ 990 , sedangkan

    nilai dari N sendiri adalah 16. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata

    (mean) sebagai berikut :

    ̅ = ∑

    =

    = 61,875

    Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar

    murid kelas III SD Inpres Tarantang sebelum penerapan media gambar seri yaitu

    61,87. Adapun dikategorikan pada pedoman Departemen Pendidikan dan

    Kebudayaan (Depdikbud) , maka keterangan murid dapat dilihat pada tabel

    berikut:

    Tabel 4.2 Tingkat Keterampilan Menulis Pretest

    Interval Kategori Hasil

    Belajar

    Frekuensi Persentase (%)

    0-54 Sangat Rendah 3 18,75

    55-64 Rendah 6 37,5

    65-79 Sedang 7 43,75

    80-89 Tinggi 0 0

    90-100 Sangat Tinggi 0 0

    Jumlah 16 100

    Sumber : Dekdikbud (2003)

    Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel diatas maka dapat

    disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan

  • instrumen tes dikategorikan sangat rendah yaitu 18,75 %, rendah 37,5 %, dan

    sedang 43,75 %. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa

    tingkat kemampuan keterampilan Menulis murid sebelum diterapkan media

    gambar seri tergolong rendah.

    Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan hasil belajar pada Keterampilan Menulis

    Skor Kategorisasi Frekuensi %

    0 x < 65 Tidak Tuntas 9 56, 25%

    6 65 x 100 Tuntas 7 43, 75%

    Jumlah 16 100%

    Apabila tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

    belajar murid yang ditentukan oleh penelitian yaitu jumlah murid yang mencapai

    atau melebihi nilai KKM (65) 75 % , sehingga dapat disimpulkan bahwa

    keterampilan Mnulismurid kelas III SD Inpres Tarantang belum memenuhi

    kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid yang tuntas hanya

    43,75% 75 %.

    2. Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) Bahasa Indonesia Murid Kelas III SD

    Inpres Tarantang setelah diterapkan media gambar seri pada

    keterampilan menulis cerita.

    Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap murid setelah

    diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya

    diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data

    berikut ini :

    Data Perolehan skor tes hasil keterampilan Menulis murid kelas III SD Inpres

    Tarantang setelah penerapan Media Gambar Seri dapat dilihat pada lampiran 3.

  • Berdasarkan data pada lampiran 3, untuk mencari mean (rata-rata) nilai

    pretest dari murid kelas III SD Inpres Tarantang dapat dilihat melalui tabel

    dibawah ini:

    Tabel 4.4 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest

    X F F.X

    70 1 70

    75 2 150

    80 3 240

    85 5 425

    90 4 360

    95 1 95

    Jumlah 16 1340

    Dari data hasil posttest di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ =

    1340. Dan nilai dari N sendiri adalah 16. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata

    (mean) sebagai berikut :

    ̅ = ∑

    =

    = 83,75

    Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

    belajar murid kelas III SD Inpres Tarantang setelah penerapan Media Gambar Seri

    yaitu 83,75 dari skor ideal 100. Adapun di kategorikan pada pedoman

    Departemen pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud) , maka keterangan murid

    dapat dilihat pada tabel berikut :

  • Tabel 4.5 Tingkat keterampilan Menulis posttest

    Interval Kategori Hasil

    Belajar

    Frekuensi Persentase (%)

    0-54 Sangat Rendah 0 0

    55-64 Rendah 0 0

    65-79 Sedang 3 18,75

    80-89 Tinggi 12 75

    90-100 Sangat Tinggi 1 6,25

    Jumlah 16 100

    Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat

    disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap posttest dengan menggunakan

    instrumen tes dikategorikan sangat tinggi yaitu 6,25 %, tinggi 75%, Sedang 18,75

    dan sangat rendah berada pada persentase 0,00 %. Melihat dari hasil persentase

    yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat keterampilan murid dalam menulis

    setelah diterapkan media gambar seri tergolong tinggi.

    Tabel 4.6 Deksripsi ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

    Skor Kategorisasi Frekuensi %

    0 x < 65 Tidak tuntas 0 0

    65 x 100 Tuntas 16 100

    Apabila tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator. Kriteria ketuntasan hasil

    belajar murid yang ditentukan oleh peneliti Yaitu jika jumlah murid yang

    mencapai atau melebihi nilai KKM (65) 75 % , sehingga dapat disimpulkan

    bahwa keterampilan Menulis pada murid kelas III SD Inpres Tarantang telah

    memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid yang

    tuntas adalah 100 % 75 %.

  • 3. Pengaruh Penerapan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan

    Keterampilan Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas III

    SD Inpres Tarantang.

    Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “Terdapat pengaruh Penggunaan

    Media Gambar Seri terhadap hasil pelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan

    menuliscerita murid kelasIII SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten

    Gowa”. Maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah

    teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.

    Tabel 4.7 Analisis Skor Pretest dan Posttest

    No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d= X2 - X1 d2

    1 70 80 10 100

    2 75 95 20 400

    3 65 90 25 625

    4 70 90 20 400

    5 50 85 35 1225

    6 70 90 20 400

    7 65 85 30 900

    8 60 80 20 400

    9 60 85 25 625

    10 50 80 30 900

    11 55 75 20 400

    12 60 85 25 625

    13 60 75 15 225

    14 70 85 15 225

    15 60 90 30 900

    16 50 70 20 400

    JML 990 1340 350 8250

  • Langkah – langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

    1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

    Md = ∑

    =

    = 21,875

    2. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus :

    ∑ = ∑ – ∑

    = 8.250 -

    = 8.250 –

    = 8.250 – 7.656,25

    = 593,75

    3. Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus :

    t =

    √∑

    t =

    t =

    t =

    t =

    t =

  • 4. Menentukan harga t tabel

    Untuk Menentukan harga t tabel dengan mencari t tabel menggunakan tabel

    distribusi t dengan taraf signifikan = 0,05 dan d.b = N-2= 16-2 = 14 maka

    diperoleh t 0,05 = 2,145

    Setelah diperoleh t hitung 13,42, t tabel = 2,145 maka diperoleh t hitung .> t tabel

    atau 13,42> 2,145 sehingga dapat di simpulkan bahwa H 0 ditolak dan H 1

    diterima . ini berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan media gambar seri

    terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita murid

    kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

    B. Pembahasan

    Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian. Hasil

    yang dimaksudkan yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang telah

    dilakukan.

    1. Deskripsi Hasil Pretest Bahasa Indonesia pada Keterampilan Menulis

    Cerita Murid Kelas III SD Inpres Tarantang sebelum diterapkan Media

    Gambar Seri.

    Berdasarkan hasil pretest, nilai rata-rata hasil belajar murid

    61,875%dengan kategori yaitu sangat rendah yaitu 18,75 %, rendah 37,5 %, dan

    sedang 43,75 %. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa

    tingkat kemampuan keterampilan menulis murid sebelum diterapkan

    penggunaan media gambar seri tergolong rendah.

    Dimana ada 3 orang murid yang mendapatkan nilai 50, 1 orang yang

    mendapat nilai 55, 5 orang yang mendapat nilai 60, 2 orang yang mendapat nilai

  • 65, 4 orang yang mendapat nilai 70 dan 1 orang yang mendapatkan nilai 75. Ini

    disebabkan karena murid di SD Inpres Tarantang pada saat pelaksanaan pretes

    tidak terlalu memperhatikan penjelasan gurunya. Ada yang selalu mondar- mandir

    dibelakang, dan ada juga anak yang bahkan tidak pernah ketempat rekreasi

    sehingga kketika murid diarahkan untuk menceritakan pengalamannya mereka

    acuh karena mereka tidak memiliki pengalaman yang hendak ia ceritakan

    sehingga 3 orang murid ini mendapatkan nilai yang sangat rendah.

    Selanjutnya, nilai pretes yang hasilnya rendah sebanyak 6 murid

    penyebabnya karena guru jarang menyuruh murid untuk menulis cerita dimana

    guru hanya menulis dipapan tulis yang ada dibuku paket saja, murid tidak pernah

    mendapat kesempatan untuk berfikir menghayalkan sesuatu yang kreatif. 7 orang

    yang mendapatkan nilai sedang disebabkan karena murid ini sering bertamasya

    dan sudah memiliki pengalaman berlibur, sehingga ketika diberikan pretes dengan

    tema liburan mereka cepat mengerjakannya.

    2. Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) Bahasa Indonesia Murid Kelas III SD

    Inpres Tarantang setelah diterapkan media gambar seri pada

    keterampilan menulis cerita.

    Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap murid setelah

    diberi perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya diperoleh

    setelah diberi posttest hasil belajar murid mengalami peningkatan dari 7 orang

    pada pretes mendapat nilai sedang ketika diberikan posttest meningkat menjadi 16

    orang murid tuntas dalam mengerjakan posttest. Dimana ada 3 orang yang hasil

    belajarnya sedang, 12 orang mendapat nilai tinggi, dan 1 orang mendapat nilai

    sangat tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa semua murid kelas III tuntas

  • dalam menulis cerita dengan menggunakan media gambar seri, ini disebabkan

    karena mereka mudah dalam menulis cerita karena melihat gamabar yang

    berwarna serta semangat ingin menyusun gambar tersebut disamping mereka

    mengurutkan gambar mereka juga mengerjakan lembar postes dengan

    memperhatikan gambar dan menceritakan tentang isi gambar yang diurutkan

    dipapan tulis kemudian mereka mengerjakan di tes postes.

    Nilai rata-rata hasil posttest adalah 83,75 % jadi keterampilan menulis

    cerita murid setelah diterapkan penggunaan media gambar seri mempunyai hasil

    belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum penerapan penggunaan media

    gambar seri. Selain itu, persentase kategori hasil belajar Bahasa Indonesia murid

    juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu 6,25 %, tinggi 75%, Sedang 18,75%

    dan sangat rendah berada pada persentase 0,00 %. Melihat dari hasil persentase

    yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat keterampilan murid dalam menulis cerita

    setelah diterapkan penggunaan media gambar seri tergolong tinggi.

    Dimana 1 orang mendapatkan nilai 70, 2 orang yang mendapatkan nilai 75, 3

    orang yang mendapatkan nilai 80, 5 orang yyang mendapatkan nilai 85, 4 orang

    yang mendapatkan nilai 90 dan 1 orang yang m


Recommended