Transcript
Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP

HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA

(Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

FITRI NUR FAOZAH

NIM 108016200007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point
Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

i

ABSTRAK

Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point Terhadap Hasil

Belajar Kimia Pada Konsep Ikatan Kimia” (Di SMA Dharma Karya UT

Tangerang Selatan. Skripsi, Program Studi Kimia, Jurusan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe STAD menggunakan media power point terhadap hasil belajar

kimia siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Dharma Karya UT Tangerang

Selatan pada bulan September sampai bulan Oktober 2013. Metode penelitian

yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian

nonequivalent control group design. Adapun sampel penelitian adalah siswa kelas

X yang terdiri dari kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dan X-1 sebagai kelas

kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar berupa tes

pilihan ganda (objektif). Analisis data postes kedua kelompok menggunakan uji-t,

diperoleh hasil thitung sebesar 8,165 dan ttabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar

2,021, maka thitung>ttabel. Maka dapat disimpulkan menolak Ho dan Ha diterima,

yang menyatakan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD

menggunakan media power point terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep

ikatan kimia.

Kata Kunci : Model Kooperatif Tipe STAD, Media Power Point, Hasil Belajar

Siswa, Ikatan Kimia

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

ii

ABSTRACT

Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Effect of Cooperative Learning Model

STAD Using Media Power Point Against Chemical Learning Outcomes In

Concepts of Chemical Bonding (In SMA Dharma Karya UT South Tangerang

Chemical Study Programe, Natural Science Concentration, Education and

Teaching Science, Islamic State University.

The research is purposed to understand the effect of cooperative learning

model STAD Type. Using Media Power Point Against Chemical Student Learning

Outcomes. The research is held in SMA Dharma Karya UT South Tangerang on

September to October 2013. The research methode uses Experiment Quacy with

design of research is nonequivalent control group design. And research sample is

X class Student which is consist of X-2 as experiment class and X-1 as control

class. The used instrument to measure learning result is multiple choice

(objective). Postest analysis data of two groups use t-test, the result of tcount in the

amount of 8,165 and ttable in significant degree 0,05 in the amount of 2,021, then

tcount>ttable. Then it can be concluded refusing H0 and Ha accepting, that explain is

found of the effect cooperative learning model STAD type using media Power

Point against chemical student learning outcomes in concepts of chemical

bonding

Keyword : Cooperative model of STAD type, Power Point Media, Student

Learning Outcome, Chemical bounded

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb

Alhamdulillah syukurillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT. Karena atas segala karunia dan rahmat-Nya, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan. Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda

Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang

setia pada ajarannya.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar S1 pada

Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Ibu Nurlena Rifa’I, MA. Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan

Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sekaligus dosen

Pembimbing I, yang telah memberikan arahannya dan selalu ada ketika

peneliti kesulitan dalam penelitian ini.

4. Ibu Nanda Saridewi, M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

arahannya dan selalu ada ketika peneliti kesulitan dalam penelitian ini.

5. Bapak Drs. Moh. Wahid Hasyim., Kepala SMA Dharma Karya UT yang telah

memberikan izin penelitian dan Bapak Arif Soleh, S.Pd., guru mata pelajaran

kimia, yang telah membantu dan memberikan saran selama penelitian.

6. Orang tua tercinta, yang telah mendukung penulis dalam penelitian ini

maupun dalam penyusunan skripsi ini dari segi moril maupun materil.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

iv

7. Kawan-kawan kelas Program Studi Kimia Angkatan 2008 Jurusan Pendidikan

IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendukung penyusun

dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat: Rian, Gofar, Samroh, Eka, Lena, Okta, Vivi, Irma dan Rizal

Guntara. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca baik

sebagai referensi maupun untuk menambah wawasan mengenai pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media power point terhadap

hasil belajar kimia siswa pada konsep ikatan kimia.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Jakarta, 16 Desember 2013

Penulis

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 5

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS ................................................................. 6

A. Deskripsi Teoretis .............................................................................. 6

1. Belajar .......................................................................................... 6

a. Pengertian Belajar .................................................................. 6

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................ 7

2. Hasil Belajar ................................................................................. 8

a. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 8

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil

Belajar .................................................................................... 9

3. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................. 14

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative

Learning) ................................................................................ 14

b. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif ................... 15

c. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif ....................... 16

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ............... 16

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

vi

e. Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif .................. 18

f. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran

Kooperatif .............................................................................. 19

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams

Achievement Division) ................................................................. 20

a. Pengertian Model Pembelajaran Koorperatif Tipe STAD ..... 20

b. Tahapan-tahapan Proses Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD ..................................................................................... 21

c. Keunggulan dan Kelemahan Model Kooperatif Tipe

STAD ..................................................................................... 24

5. Media Pembelajaran dan Media Power Point .............................. 24

a. Pengertian Media ................................................................... 24

b. Macam-macam Media ............................................................ 25

c. Media Power Point ................................................................ 26

6. Ikatan Kimia ................................................................................. 28

a. Ikatan Ion ............................................................................... 29

b. Ikatan Kovalen ....................................................................... 30

c. Ikatan Kovalen Koordinasi .................................................... 31

d. Ikatan Logam ......................................................................... 31

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 32

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 36

D. Perumusan Hipotesis .......................................................................... 36

BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................................... 37

A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 37

B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................ 37

1. Metode Penelitian ........................................................................ 37

2. Desain Penelitian .......................................................................... 38

C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 38

1. Populasi ........................................................................................ 38

2. Sampel .......................................................................................... 39

D. Prosedur Penelitian ............................................................................ 39

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

vii

E. Teknik Pengunpulan Data .................................................................. 40

F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 41

G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 49

1. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................... 49

a. Uji Normalitas ........................................................................ 49

b. Uji Homogenitas .................................................................... 50

2. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 51

3. Analisis Data ................................................................................ 52

H. Hipotesis Statistik .............................................................................. 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 53

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 53

1. Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar Siswa Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................. 53

2. Deskripsi Data Postes Hasil Belajar Siswa Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................. 54

3. Deskripsi Data Nilai N-Gain Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ....................................................................... 55

4. Analisis Hasil Lembar Observasi ................................................. 55

a. Lembar Observasi Guru ......................................................... 55

b. Lembar Observasi Siswa ........................................................ 57

B. Analisis Data Tes Hasil Belajar ......................................................... 58

1. Uji Prasyarat Sempel .................................................................... 58

a. Uji Normalitas ........................................................................ 58

b. Uji Homogrnitas ..................................................................... 59

2. Uji Prasyarat Analisis ................................................................... 59

a. Uji Normalitas ........................................................................ 60

b. Uji Homogenitas .................................................................... 60

3. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 61

C. Pembahasan ........................................................................................ 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 68

A. Kesimpulan ........................................................................................ 68

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

viii

B. Saran ................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70

LAMPIRAN ....................................................................................................... 72

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................................... 12

Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ............................. 17

Tabel 2.3 Skor Kemajuan Individu ...................................................................... 23

Tabel 2.4 Skor Penghargaan Kelompok ............................................................... 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Grup Design ...................... 38

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 41

Tabel 3.3 Instrumen Tes Pilihan Ganda Materi Ikatan Kimia ............................. 42

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal ...................................................................... 45

Tabel 3.5 Kriteria Taraf Kesukaran ..................................................................... 46

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................... 47

Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Skor ..................................................................... 52

Tabel 4.1 Hasil Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .............. 53

Tabel 4.2 Hasil Postes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............... 54

Tabel 4.3 Rekap Nilai N-Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol .................................................................................................. 55

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Guru .................................................................. 56

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Siswa ................................................................. 57

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ................................................................................ 58

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ................................................................................ 59

Tabel 4.8 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Pretes Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ................................................................................. 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ................................................................................ 61

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol .............................................................................. 62

Tabel 4.11 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Postes Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol ....................................................................... 63

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................. 36

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian ............................................................... 37

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen ..................................................................... 72

Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol ............................................................................ 91

Lampiran 3 Lembar soal ....................................................................................... 107

Lampiran 4 Soal Kuis ........................................................................................... 112

Lampiran 5 Bentuk Media Power Point .............................................................. 114

Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen ........................................................................... 129

Lampiran 7 Soal Instrumen yang Dipakai Penelitian .......................................... 142

Lampiran 8 Data Hasil Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ............................................................................................. 145

Lampiran 9 Data Hasil Postes Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ............................................................................................ 159

Lampiran 10 Daftar Nilai N-Gain ........................................................................ 174

Lampiran 11 Hasil Lembar Observasi .................................................................. 176

Lampiran 12 Data Nilai Kelompok Eksperimen ................................................... 178

Lampiran 13 Hasil Anates .................................................................................... 179

Lampiran 14 Uji Referensi .................................................................................... 188

Lampiran 15 Surat-surat ....................................................................................... 196

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar mengajar adalah salah satu kegiatan yang bernilai eduktif.

Nilai eduktif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik.

Interaksi yang bernilai eduktif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan

sebelum pengajaran dilakukan.1 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan Negara.2

Pengembangan variasi mengajar yang dilakukan oleh guru salah

satunya adalah dengan memanfaatkan variasi alat bantu, baik dalam hal ini

variasi media pandang, variasi media dengar, maupun variasi media taktik.

Tujuan dari pengembangan wariasi mengajar untuk meningkatkan dan

memelihara perhatian anak didik terhadap relevansi proses belajar mengajar,

memberikan kesempatan memungkinkan berfungsinya motivasi, membentuk

sikap positif terhadap guru dan sekolah, member kemungkinan fasilitas

belajar individual, dan mendorong anak didik untuk belajar.3

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu

pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah,

dengan ciri: obyektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. Ilmu

1Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2006), h. 1 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Predana Media Grup,2006), h. 2 3 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 3

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

2

Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan

seisinya.4

Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang sering

dikatan sebagai mata pelajaran yang sukar untuk dimengerti dan dipelajari,

sehingga untuk memberikan pemahan konsep maka harus diberikan suatu

cara atau metode yang tepat yang diberikan terhadap peserta didik bisa

berupa metode, praktikum atau eksperimen. Dengan sebuah metode siswa

akan mampu untuk lebuh memahami lagi konsep-konsep yang diberikan di

dalam sebuah proses belajar mengajar. Pelajaran kimia di sekolah dirasa

kurang menarik siswa untuk mempelajarinya, karena dalam mempelajarinya

lebih menekankan konsep-konsep kimia dari pada fakta-fakta kimia, sehingga

materi yang harus dipelajari sangat banyak. Maka tidaklah heran jika

pembelajaran kimia banyak diberiakan dalam bentuk hafalan.

Cara pengajaran yang monoton akan membuat siswa pasif dalam

belajar, siswa akan menganggap bahwa belajar hanya rutinitas sehari-hari.

Media atau alat yang tepat untuk diterapkan dalam pada proses pembelajaran

akan memberikan motivasi bagi siswa untuk lebih aktif dalam belajar.

Perbaikan hasil belajar dapat dicapai melalui peningkatan

pemahaman siswa terhadap konsep materi ajar yang diberikan dan juga

disertai dengan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran dikelas

berlangsung. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah

satunya adalah model pembelajaran. Model pembelajaran diperlukan untuk

mendukung terjadinya proses pembelajaran yang aktif dan interaktif antara

siswa dan guru. Salah satu diantara model pembelajaran adalah model

pembelajaran kooperatif.5

Sejauh ini masih banyak guru yang memakai media papan tulis

dalam pembelajaran yang biasanya akan membuat siswa merasa bosan dan

jenuh, padahal ada beberapa media yang lebih menarik dan mudah untuk

4Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), h. 46 5Monlila Beni Rian T, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa”, Jurnal Pendidikan Matematika,Vol 2, No 1, Tahun 2011, h. 234

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

3

diterapkan yaitu salah satu nya dengan media power point. Power point salah

satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program

multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam

penggunaan dan relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain

alat untuk penyimpanan data (data storage). power point dapat digunakan

sebagai media pembelajaran.6

Penggunaan media pembelajaran power point dapat

dikombinasikan dengan model pembelajaran yang sesuai dan tepat, salah

satunya yaitu model pembelajaran tipe STAD. Media power point dapat

digunakan pada tahap guru menyajikan materi pelajaran, sehingga waktu

yang digunakan untuk menyajikan materi juga dapat dipersingkat karena guru

tidak perlu mencatat materi yang disajikan pada papan tulis. Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran.7

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilihat dari segi

kognitif mengenai salah satu konsep kimia yang mengambil judul “Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power

Point Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Ikatan Kimia”.

6Tejo Nurseto, ”Membuat Media Pembelajaran yang Menarik”, Jurnal Ekonomi &

Pendidikan, Vol 8, No 1, April 2011, h. 31 7Indriyani NST, “Penggunaan Media Microsoft Office Power Point Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok

Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik di Kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci”,

Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 1, No 1, Tahun 2011, h. 2

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti

mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang sering

dikatan sebagai mata pelajaran yang sukar untuk dimengerti dan

dipelajari.

2. Pembelajaran di sekolah masih bertumpu pada hapalan terhadap suatu

konsep sehingga pelajaran tidak memiliki makna bagi siswa.

3. Kurangnya minat siswa untuk belajar kimia.

4. Guru biasanya menggunakan metode ceramah di dalam mengajar, kurang

variasi dalam pembelajaran.

C. Pembatasan masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari judul penelitian, maka

masalah yang akan diteliti hanya dibatasi pada:

1. Subjek yang diteliti adalah siswa dan siswi kelas X di SMA Dharma

Karya UT Tangerang Selatan.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan menggunakan media power point.

3. Konsep yang digunakan dalam penelitian yaitu Ikatan Kimia.

4. Hasil belajar yang dimaksud adalah domain kognitif jenjang C1 sampai

C4.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan latar belakang masalah yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan akan dicari jawabannya dalam

penelitian ini: “Apakah Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD Menggunakan Media Power Point terhadap Hasil Belajar Kimia

pada Konsep Ikatan Kimia?”

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajara kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada

konsep ikatan kimia kelas X di SMA Dharma Karya UT Tangerang

Selatan.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, bagi:

a. Siswa, dapat meningkatkan aktivitas selama proses pembelajaran

dan mendorong siswa untuk aktif, terampil dan kreatif selama

pembelajaran.

b. Sekolah, dapat dijadikan salah satu model pembelajaran yang baik

sehingga dapat dikembangkan dengan materi-materi yang beragam.

c. Peneliti, dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam

penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, yang kaitannya dengan hasil

belajar siswa.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

6

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada

semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga

ke liang lahat nanti.1 Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar

adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan

tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat

pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang

menyangkut nilai dan sikap (afektif).2

Bambang Warsita menulis dalam bukunya yang berjudul

Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, “Belajar adalah

perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman

(bukan hasil perkembangan, pengaruh obat atau kecelakaan) dan bisa

melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu

mengkomunikasikannya kepada orang lain”.3

Menurut Gagne yang dikutip oleh Dimyati dalam buku Belajar

dan Pembelajaran, “Belajar merupakan kegiatan yang kompleks”. Hasil

belajar berupa kapabilias. Setelah belajar orang memiliki keterampilan,

pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah

dari (1) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (2) proses kognitif

yang dilakukan pebelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat

1Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2008), h. 62 2Arief S. Sadiman. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 2 3Bambang Warsita, loc. cit.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

7

proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati

pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.4

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang semenjak lahir untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman

dari interaksinya dengan lingkungan. Belajar dapat terjadi dimanapun

dan dengan cara apapun. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar

akan memperoleh perubahan dalam dirinya dan akan memperoleh

pengalaman baru dalam hidupnya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara global, faktor-faktor yang yang mempengaruhi belajar

siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni:5

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau

kondisi jasmani dan rohani siswa

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

di sekitar siswa

3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Faktor-faktor diatas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain. Misal: seorang siswa yang berinteligensi

tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tua

(faktor eksternal), kemungkinan akan memilih pendekatan belajar yang

lebih mementingkan kualitas hasil belajar. Dari pengaruh faktor-faktor

tersebut dapat timbul siswa-siswa yang berprestasi tinggi dan

berprestasi rendah. Sebagai seorang guru, diharapkan mampu

mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa

yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan

mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.

4Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rieka Cipta, 2006), h.10 5Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 129

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

8

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dibagi menjadi

tiga macam, yaitu: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan atau

pengertian, sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis belajar dapat diisi

dengan bahan yang telah diterapkan dalam kurikulum.6

Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi

secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ada tiga

aspek kompetensi yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar

capaian kompetensi tersebut, yakni penilaian terhadap:

1) Hasil Belajar Penguasaan Materi (kognitif)

Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi bertujuan

untuk mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan

(content objectives) berupa materi-materi esensial sebagai konsep

kunci dan prinsip utama. Ranah kognitif ini merupakan ranah yang

lebih banyak melibatkan kegiatan mental/otak.

Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh

bloom dkk. dikategorikan lebih terinci secara hierarkis kedalam enam

jenjang kemampuan, yakni hafalan (ingatan) (C1), pemahaman (C2),

penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Jejang

kemampuan yang lebih tinggi sifatya lebih kompleks, dan merupakan

peningkatan dari jenjang kemampuan yang lebih rendah.7

2) Hasil Belajar Proses (Normatif/Afektif)

Hasil belajar proses berkaitan dengan sikap dan nilai,

berorientasi pada penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau

metode. Ciri-ciri belajar ini akan tampak pada peserta didik dalam

6Luqman Hakim, “Pengaruh Pembelajaran Promblem Based Instruction Disertai Media

Audio Visual terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri Ngemplak Tahun

Pelajaran 2011/2012”, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 3, No 2, Tahun 2012, h. 5 7Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h. 15

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

9

berbagai tingkah laku, seperti perhatian terhadap pejalaran,

kedisiplinan, motifasi belajar, rasa hormat kepada guru, dan

sebagainya. Ranah afektif ini dirinci oleh Krathwohl dkk., menjadi

lima jenjag, yakni: (1) perhatian/penerimaan (receiving), (2) tanggapan

(responding), (3) penilaian/penghargaan (valuing), (4)

pengorganisasian (organization), (5) karakterisasi terhadap suatu atau

beberapa nilai (characterization by a value or value complex).8

3) Hasil Belajar Aplikatif (Psikomotorik)

Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampua bertindak setelah seseorang

menerima pengalaman belajar tertentu. Simpson (1950) menyatakan

bahwa hasil belajar psikomotorik ini tampak dalam bentuk

keterampilan dan kemapuan bertindak individu. Hasil belajar

psikomotorik merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan

afektif, akan tanpak setelah siswa menunjukan prilaku atau perbuatan

tertentu sesuai dengan makna yang tergantung pada kedua ranah

tersebut dalam kehidupan siswa sehari-hari.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah keseluruhan efek dari proses belajar berupa perkembangan

tingkah laku yang terjadi pada ranah kognitif, afektif, dan ranah

psikomotorik.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi

dua golongan yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah

faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor

ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar.

Faktor-faktor intern meliputi sebagai berikut:

1. Faktor jasmani

Meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Hasil belajar siswa

dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kesehatan

8 Ibid., h. 19-20

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

10

adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh

terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika

kesehatan seseorang terganggu. Agar seseorang dapat belajar dengan

baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin

dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja,

belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah.

Cacat tubuh adalah sesuatu yang nenyebabkan kurang baik atau

kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Cacat tubuh dapat

berupa buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, dan patah tangan, lumpuh

dan lain-lain. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa

yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal itu terjadi, hendaknya ia

belajar pada lembaga pendidikan yang khusus mengenai cacat tubuh.9

2. Faktor psikologis

Sekurang-kurangnya ada lima faktor yang tergolong kedalam

faktor psikologis yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan

belajar siswa, yaitu: tingkat kecerdasan/intelegensi siswa, sikap siswa,

bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.10

a) Intelegensi siswa

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai

kemampuan psikomotor untuk mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan degan cara yag tepat. Jadi,

intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja,

melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.

b) Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif yang

berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara

yang relatif tetap terhadap ibjel orang, barang, dan sebagainya,

baik secara positif maupun negatif.

9Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2010), h. 54-55 10Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010), Cetakan ke-15, h. 131-134

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

11

c) Bakat siswa

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan akan

terealisasikan sesudah belajar atau berlatih. Bakat pun merupakan

salah satu unsur yang berpengaruh terhadap belajar siswa.

d) Minat siswa

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar

pengaruhnya terhadap belajar. Semakin besar minat seseorang

dalam belajar maka semakin besar kemungkinan hasil belajar

kimia meningkat dan sebagainya.

e) Motivasi siswa

Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia

atau hewan yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Motivasi

dapat berasal dari dalam diri siswa (motivasi intristik) dan dapat

pula berasal dari prngaruh luar (motivasi ekstriksik).

Selain faktor intern, hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor

ekstern. Adapun faktor-faktor ekstern dikelompokkan menjadi 3

faktor, yaitu:11

1. Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,

suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

2. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, penjara dan waktu sekolah,

standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas

rumah.

3. Faktor masyarakat

11Slameto, op. cit., h. 60-70

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

12

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena

keadaan siswa dalam masyarakat. Pengaruh tersebut dapat berasal

dari kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul

untuk bentuk kehidupan masyarakat.

Untuk memperjelas uraian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar, berikut ini penyusun sajikan sebuah tabel.

Tabel 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar12

Ragam Faktor dan Elemennya

Internal Siswa Eksternal Siswa Pendekatan belajar

1. Aspek Fisiologis

- Tonus Jasmani

- Mata dan Telinga

2. Aspek Psikologis

- ntelegensi

- Sikap

- Minat

- Bakat

- Motivasi

1. Lingkungan Sosial

- Keluarga

- Guru dan Staf

- Masyarakat

- Teman

2. Lingkungan

ninsosial

- Rumah

- Sekolah

Peralatan

- Alam

1. Pendekatan

Tinggi

- Speculative

- Achieving

2. Pendekatan

Sedang

- Analytical

- Deep

3. Pendekatan

Rendah

- Reproductive

- Surface

Faktor-faktor intern dan ekstern yang telah dijelaskan diatas

tidak dapat diabaikan satu dengan lainnya. Faktor-faktor tersebut

dengan lannya saling mempengaruhi. maka dari itu seorang guru dapat

memperhatikan siswa dengan pertimbangan faktor-faktor belajar diatas

ketika menganalisis kesuliatn belajar siswa. Guru pun dapat

memahami dan memaklumi siswa ketika mereka mengalami kesulitan

belajar.

12 Muhibbin Syah, op. cit., h. 137

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

13

Hasil belajar di sekolah perlu dinilai oleh seorang guru.

Penilaian hasil belajar siswa merupakan indikator keberhasilan

kegiatan belajar mengajar. Secara garis besar tujuan penilaian hasil

belajar belajar adalah:13

a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa

dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu

b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam

kelompok kelasnya.

c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam

belajar.

d. Untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan

kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya)

untuk keperluan belajar.

e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode

mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar

(PMB).

Penilaian juga bertujuan untuk menilai apakah metode yang

digunakan oleh guru telah sesuai atau belum. Jika tingkat keberhasilan

dalam belajar rendah, maka guru dapat mengevaluasi metode mengajar

dengan yang mereka gunakan selama ini dan memperbaikinya jika

terdapat kekurangan.

Selain memiliki tujuan penilaian terhadap hasil belajar juga

memiliki fungsi sebagai berikut:14

a. Fungsi administratif berfungsi untuk penyusunan daftar nilai dan

pengisian rapor.

b. Fungsi promosi untuk menetapkan apakah siswa tersebut naik

kelas atau tidak, lulus atau tidak.

13 Ibid., h. 140 14 Ibid., h. 141

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

14

c. Fungsi diagnosik untuk mendiagosis atau mengidentifikasi

kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial

teaching (pengajaran perbaikan).

d. Sebagai sumber data BK untuk memasok data siswa tertetu yang

memerlukan bimbingan dan konseling (BK).

e. Sebagai bahan pertimbangan pada masa yang akan datang yang

meliputi pengembangan kurikulum, metode, dan alat-alat proses

belajar mengajar (PBM).

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu

sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.15

Pembelajaran

kooperatif (cooperative learning) merupakan strategi belajar dimana siswa

belajar dalam kelompok kecil dengan keahlian berbeda, dan di dalam

kelompok kecil tersebut siswa saling belajar dan bekerja sama untuk

sampai pada pengalaman belajar yang optimal baik pengalaman individu

maupun pengalaman kelompok.16

Slavin mengemukakan, “In cooperative learning methods, students

work together in four member teams to master material initially presented

by the teacher”. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa

cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana sistem

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah dari

4 sampai 6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa

lebih bergairah belajar.17

Jhonson & Jhonson menyebutkan bahwa, “Pembelajaran

kooperatif adalah cara yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa

15Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung:

Alfabeta, 2012), h. 15 16Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), h. 130 17Isjoni. loc. cit.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

15

bekerja dan belajar satu sama lain. Untuk mencapai tujuan kelompok di

dalam belajar kooperatif siswa berdiskusi dan saling membantu serta

mengajak satu sama lain untuk memahami isi materi pelajaran”.18

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran kooperatif adalah sebuah cara dalam pembelajaran

yang menempatkan siswa sebagai pusat dari pembelajaran sehingga siswa

dibebaskan untuk mengeksplorasi ilmunya dan pembelajaran ini lebih

menekankan sebuah kerja sama antar siswa.

b. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif

Roger dan David Johnson mengemukakan, “Ada lima unsur dasar

dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning), yaitu sebagai

berikut:”19

1) Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)

Yaitu dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam

penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh

kelompok tersebut. Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh

kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua

anggota dalam kelompok akan merasakan saling ketergantungan.

2) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)

Yaitu keberhasilan kelompok sangat bergantung dari masing-

masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu setiap anggota

kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut.

3) Interaksi tatap muka (face of promotion interaction)

Yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap

anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan

diskusi untuk saling member dan menerima informasi dari anggota

kelompok lain.

18 Zulfiani, loc. cit. 19Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Edisi ke-2, h. 212

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

16

4) Partisipasi dan komunikasi (participation communication), yaitu

melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi

dalam kegiatan pembelajaran.

5) Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi

kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja

sama mereka, agar selajutnya bias bekerja sama dengan lebih efektif.

c. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif

Unsur-unsur dasar dalam cooperative learning menurut Lungdren

sebagai berikut:20

1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau

berenang bersama”

2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau

peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab

terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

3) Para siswa harus berpadangan bahwa mereka semua memiliki

tujuan yang sama.

4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara

para anggota kelompok.

5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan

ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

keterampilan kerja sama selama belajar.

7) Setiap siswa akan diminta pertanggungjawaban secara individual

materi yang ditagani dalam kelompok kooperatif.

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang

menggunkan pembelajaran kooperatif, pelajaran dimulai dengan guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.

20Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung:

Alfabeta, 2012), h. 13-14

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

17

Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, sering kali dengan bahan bacaan

daripada secara verbal.

Selanjutnya, siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar, tahap

ini dikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk

menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran

kooperatif meliputi presentasi akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang

apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-

usaha kelompok maupun individu.21

Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif22

Tahap Tingkah Laku Guru

Tahap 1 :

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang

akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan

menekankan pentingnya topik yang akan

dipelajari dan memotivasi siswa belajar.

Tahap 2 :

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi atau materi

kepada siswa dengan jalan demonstrasi

atau melalui bahan bacaan.

Tahap 3 :

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membimbing setiap kelompok agar

melakukan transisi secara efektif dan

efisien.

Tahap 4 :

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan

tugas mereka.

Tahap 5 :

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah di pelajari atau masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

Tahap 6 :

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar individu

dan kelompok.

21Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Jakarta: Rajawali Pres, 2012), Edisi ke-2, h. 211 22 Ibid.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

18

e. Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat lima macam metode belajar kooperatif yang berhasil

dikembangkan para peneliti pendidikan di John Hopkins University yaitu:

STAD (Student Teams Achievement Division). TGT (TeamcGames

Taurnament), TAI (Team Accelerated Instruction), CIRC (Cooperative

Integrated Reading & Composition) dan jigsaw. Tiga diantaranya yaitu

STAD, TGT, dan Jigsaw dapat diterapkan pada hampir seluruh subjek

mata pelajaran, sedangkan TAI dan CIRC digunakan pada subjek mata

pelajaran dan jenjang tertentu.23

1) STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan

pendekatan kooperatif yang paling sederhana. Dalam metode ini, siswa

dibagi dalam bentuk kelompok beranggotakan 4-5 orang yang berbeda

jenis kelamin, etnis dan kemampuan. Guru menyampaikan informasi

akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi

verbal atau teks. Secara individu setiap 2 minggu siswa diberi kuis.

Kuis itu di skor pengembangan.

2) Jigsaw

Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks.

Setiap anggota bertanggungjawab untuk mempelajari bagian tertentu

yang diberikan. Jigsaw terdiri dari lima langkah, yaitu mahasiswa

membaca dan mengkaji bahan ajar, diskusi kelompok ahli, diskusi

kelompok mahasiswa (homogen), tes/kuis, dan penguatan dari guru.

3) TGT (Team Games Taurnament)

TGT hampir sama dengan STAD, namun dalam TGT tidak

menggunakan kuis atau silang Tanya melainkan menggunakan

turnamen dan lomba mingguan. Dalam lomba itu siswa berkompetisi

dengan anggota tim lain agar dapat menyumbangkan poin pada skor

mereka. TGT terdiri dari empat langkah, yaitu identifikasi masalah,

23Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), h. 137-138

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

19

pembahasan masalah dalam kelompok, presentasi hasil bahasan

kelompok (turnamen), dan penguatan dari guru.

4) TAI (Team Accelerated Instruction)

Teknik ini menggabungkan metode belajar kelompok dengan

belajar secara individu. Tiap anggota kelompok akan diberi soal-soal

bertahap yang harus mereka kerjakan sendiri-sendiri dalam

kelompoknya. Setelah itu, hasil pekerjaan mereka diperiksa oleh

anggota tim yang lain. Jika seorang siswa telah mampu menjawab suatu

soal, maka ia harus mengerjakan kembali soal yang tingkat kesulitannya

sama sebelum ia melanjutkan ke soal yang yang lebih sulit.

5) CIRC (Cooperative Integrated Reading & Composition)

Teknik ini sejenis dengan TAI, namun hanya ditekankan pada

pengajaran membaca, menulis dan tata bahasa. Aktivitas CIRC terdiri

dari siswa mengikuti urutan instruksi guru, latihan tim, asesmen awal

tim dan kuis.

Selain lima macam bentuk pembelajaran kooperatif di atas,

terdapat beberapa pembelajaran kooperatif lain yakni Group

Investigation, Learning Together dan lain sebagainya.

f. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Jarolimek & Parker mengatakan keunggulan yang diperoleh dalam

pembelajaran ini adalah:24

1) Saling ketergantungan yang positif.

2) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu

3) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan oengelolaan kelas.

4) Suasana kelas ysng rileks dan menyenangkan.

5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat atara siswa dengan

guru, dan

6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman

emosi yang menyenangkan.

24Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung:

Alfabeta, 2012), h. 24-25

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

20

Selain memiliki keunggulan, pembelajaran kooperatif juga

memiliki kelemahan, yaitu:

1) Guru yang harus mempersiapkan pembelajaran secara matang,

disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu.

2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan

dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan

topik permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang

tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan

4) Saat diskusi kelas, terkadang didomisili seseorang, hal ini

mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement

Divisions)

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

STAD kepanjangan dari Student Teams Achievement Division

(pembagian tim-tim pencapaian siswa). STAD adalah suatu tim pembantu

pelaksanaan pelajaran bagi guru untuk belajar bekerjasama. STAD ini

terdiri dari 4 atau 5 orang siswa yang berkemampuan heterogen sehingga

dalam satu kelompok terdapat satu siswa berkemampuan tinggi, dua siswa

berkemampuan sedang dan dua siswa berkemampuan rendah. Di

dalamnya siswa diberi kesempatan untuk kolaborasi dan elaborasi dengan

teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok.25

Tipe ini dikembangkan Slavin, dan merupakan salah satu tipe

kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara

siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai

materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.26

STAD telah digunakan dalam berbagai mata pelajaran yang ada,

mulai dari matematika, bahasa, seni, sampai dengan ilmu sosial dan ilmu

pengetahuan ilmiah lain, dan telah digunakan mulai dari siswa kelas dua

25Zulfiani, op. cit., h. 138 26Isjoni, op. cit., h. 51

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

21

sampai perguruan tinggi. Metode ini paling sesuai untuk mengajarkan

bidang studi yang sudah terdefinisikan dengan jelas, seperti matematika,

berhitung dan studi terapan, pengggunaan dan mekanika bahasa, geografi

dan kemampuan peta, dan konsep-konsep ilmu pengetahuan ilmiah.27

Ide dasar STAD adalah bagaimana memotivasi siswa dalam

kelompok agar mereka dapat saling mendorong dan membantu satu sama

lain menguasai materi yang disajikan, serta menumbuhkan suatu

kesadaran bahwa belajar itu penting, bermakna, dan menyenangkan28

Slavin memaparkan bahwa : ”Gagasan utama di belakang STAD

adalah memicu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain

untuk menguasai keterampilan yang di ajarkan guru”.29

b. Tahapan-tahapan Proses Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

(Student Teams Achievement Divisions)

Pada proses pembelajarannya, belajar koperatif tipe STAD melalui

lima tahapan yang meliputi: 1) tahap penyajian materi, 2) tahap kegiatan

kelompok, 3) tahap tes individual, 4) tahap perhitungan skor

perkembangan individu, dan 5) tahap pemberian penghargaan kelompok.30

1) Tahap Penyajian Materi

Guru memulai dengan menyampaikan indikator yang harus

dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi

yang akan dipelajari, dalam penelitian ini adalah materi tentang ikatan

kimia. Dilanjutkan dengan memberikan persepsi dengan tujuan

mengingatkan siswa terhadap materi prasarat yang telah dipelajari,

agar siswa dapat menghubungkan materi yang akan disajikan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki. .

27Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, (Bandung: Nusa

Media, 2009), h. 12 28Zulfiani. loc. cit. 29Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cetakan ke-3, h. 214 30Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung:

Alfabeta, 2012), h. 51-53

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

22

Dalam pengembangan materi pelajaran perlu ditekankan hal-

hal sebagai berikut: a. mengembangkan materi pembelajaran sesuai

degan apa yang akan dipelajari siswa dan kelompok, b. menekankan

bahwa belajar adalah memahami makna, dan bukan hapalan, c.

memberikan umpan balik sesering mungkin untuk mengontrol

pemahaman siswa, d. memberikan penjelasan mengenai jawaban

pertanyaan itu benar atau salah, dan e. beralih kepada materi

selanjutnya apabila siswa telah memahami permasalahan yang ada.

2) Tahap Kerja Kelompok

Pada tahap ini setiap siswa diberi lembar tugas sebagai bahan

yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi

tugas, saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota

kelompok dapat memahami materi yang telah dijelaskan, dan satu

lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru

berperan sebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap kelompok.

3) Tahap Tes Individu

Tes individu ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasian belajar telah dicapai, diadakan tes secara individual,

mengenai materi yang telah dibahas. Pada penelitian ini tes individual

diadakan pada akhir pertemuan kedua dan ketiga, msing-masing

selama 10 menit agar siswa dapat menunjukkan apa yang telah

dipelajari secara individual selama bekerja dalam kelompok. Skor

perolehan individu ini didata dan diarsipkan, yang akan digunakan

pada perhitungan perolehan skor kelompok.

4) Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu

Berdasarkan skor awal setiap siswa memiliki kesempatan yang

sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya

berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Perhitungan perkembangan

skor individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh

prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya. Adapun perhitungan

skor perkembangan individu pada penelitian ini diambil dari penskoran

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

23

perkembangan individu yang dikemukakan Slavin seperti terlihat pada

tabel berikut:

Tabel 2.3 Skor Kemajuan Individu 31

Skor Kuis Poin Kemajuan

Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5

10-1 poin di bawah skor awal 10

Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20

Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30

Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal) 30

Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara

menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan

hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok.

5) Tahap Pemberian Penghargaan Kelompok

Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor

rata-rata yang dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat

dan kelompok super. Adapun kriteria yang digunakan untuk

menentukan pemberian penghargaan terhadap kelompok sebagai

berikut:

Tabel 2.4 Skor Penghargaan Kelompok

Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan

15 Kelompok Baik

20 Kelompok Hebat

25 Kelompok Super

c. Keunggulan dan Kelemahan Model Kooperatif Tipe STAD

Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

sebagai berikut:

Dalam pembelajaran kooperatif, siswa membangun sendiri

pengetahuannya melalui interaksi dengan orang lain. Melalui interaksi

31Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, (Bandung: Nusa

Media, 2009), h. 159

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

24

dengan anggota kelompoknya siswa memiliki kesempatan untuk

mengemukakan pendapat/pengetahuannya dari hasil diskusi dengan angota

kelompoknya. Dengan belajar keolmpok diharapkan dapat menyelesaikan

persoalan-persoalan materi pelajaran dengan bantuan temannya.

Pengelompokan siswa secara heterogen dalam hal tingkat

kepandaian, jenis kelamin, tingkat ekonomi diharapkan dapat membentuk

rasa saling menghargai sesama siswa. Hal ini dapat meminimalkan

kesenjangan sosial yang terjadi sebelumnya diantara mereka. Dengan

diadakannya tugas individu maupun kelompok diharapkan dapat

memberikan motivasi kepada siswa untuk berusaha lebih baik, baik untuk

dirinya sendiri ataupun untuk kelompoknya.

Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

memerlukan waktu yang lama. Apabila kemampuan guru kurang

memadai, sarana dan prasarana tidak cukup tersedia maka pembelajaran

kooperatif tipe STAD sangat sulit untuk dilaksanakan. Sedangkan dari

pihak siswa, apabila tidak ada kesadaran akan akan tanggung jawab dan

kerja sama pada setiap anggota, maka hasil yang diperoleh setiap siswa

tersebut tidak akan maksimal yang pada akhirnya akan mempengaruhi

nilai kelompok

5. Media pembelajaran dan media power point

a. Pengertian media

Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau

pengantar”. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur

informasi belajar atau penyalur pesan.32

b. Macam-macam Media

Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua

jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasi ini dapat dilihat dari jenisnya,

daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya.

32Syaiful Bahri Djaramah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2006), h. 120

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

25

1) Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:

a) Media auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan

kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan

hitam. Media ini cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan

dalam pendengaran.

b) Media visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra

penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam

seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar

atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang

menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film

kartun.

c) Media audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur

suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan

yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media, diantaranya:

1. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan

gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film

rangkai suara, dan cetak suara.

2. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur

suara dan gambar yang bergerak seperti film suara atau video

cassette.

2) Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:

a) Media dengan daya liput luas dan serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang

serta dapat menjangkau jumlah anak didik dan banyak dalam

waktu yang sama.

Contoh : radio dan televisi

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

26

b) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat

Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan

tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai yang

harus mengguanakan tempat yang tertutup dan gelap.

c) Media untuk pengajaran individual

Media ini penggunaannya hanya seorang diri. Yang

termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran

melalui komputer.

3) Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:

a) Media sederhana

Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah,

cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.

b) Media kompleks

Media ini bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta

harganya yang mahal, sulit membuatnya, dan penggunaannya

memerlukan keterampilan yang memadai.33

c. Media Power Point

Power point salah satu software yang dirancang khusus untuk

mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam

pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena tidak

membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data (data

storage).34

Keuntungan terbesar dari program ini adalah tidak perlunya

pembelian piranti lunak karena sudah berada di dalam microsoft office.

Jadi pada waktu penginstalan program microsoft office dengan sendirinya

program ini akan terinstal. Hal ini akan mengurangi beban hambatan

pengembangan pembelajaran dengan komputer.35

33Ibid., h. 124-126 34Tejo Nurseto, “Membuat Media Pembelajaran yang Menarik”, Jurnal Ekonomi &

Pendidikan, Vol 8, No 1, April 2011, h. 31 35Ouda Teda Ena, “Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak

Presentasi”,http://www.google.co.id/search?hl=id&q=media+pembelajaran&btnG=telusuri+denga

n+google&meta=, Artikel, Tahun 2008, h.3 Diakses: 2 mei 2013

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

27

Kelebihan Power point antara lain: dapat menyajikan teks,

gambar, film, sound efek, lagu, grafik, dan animasi sehingga menimbulkan

pengertian dan ingatan yang kuat, mudah direvisi, mudah disimpan dan

efisien, dapat dipakai berulang-ulang, dapat diperbanyak dalam waktu

singkat dan tanpa biaya, dapat dikoneksikan dengan internet.

Adapun Prosedur pembuatan media power point adalah:

a. Identifikasi program, hal ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian

antara program yang dibuat dengan materi, sasaran (siswa) terutama

latar belakang kemampuan, usia juga jenjang pendidikan. Perlu juga

mengidentifikasi ketersediaan sumber pendukung seperti gambar,

animasi, video, dll.

b. Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi

dan sasaran seperti video, gambar, animasi, suara. Pengumpulan bahan

tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari melalui internet

(browsing), menggunakan yang sudah ada di direktori anda, jika

diperlukan memproduksi sendiri bahan-bahan yang diperlukan

misalnya untuk kebutuhan video dengan shooting, rekaman audio. dan

untuk kebutuhan gambar melalui scanning image. Bersamaan dengan

itu dilakukan juga penyusunan materi yang diambil dari bahan utama

misalnya buku, modul, makalah lengkap. Materi untuk power point

sebaiknya dikemas menjadi uraian pendek, pokok-pokok bahasan atau

poin-poin.

c. Setelah bahan terkumpul dan materi sudah dirangkum, selanjutnya

proses pengerjaan di power point hingga selesai. Selanjutnya

mengubah hasil akhir presentasi apakah dalam bentuk slide show, web

pages.

d. Setelah program selesai dibuat, tidak langsung digunakan sebaiknya

dilakukan review program dari sisi bahasa, teks, tata letak, dan

kebenaran konsep, selanjutnya di revisi dan siap digunakan.36

36Tejo Nurseto, loc. cit.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

28

6. Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom yang

membentuk suatu molekuk. Atom-atom yang berikatan bias berasal dari unsur

yang sejenis ataupun berlainan jenis. Di alam, umumnya unsur-unsur

cenderung saling berikatan membentuk senyawa, kecuali unsur-unsur gas

mulia. Hal ini dilakukan untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil,

seperti konfigurasi elektron gas mulia.37

Berdasarkan konfigurasi elektron, dirumuskan aturan sebagai berikut:

a. Unsur-unsur gas mulia sangat stabil, kecuali He, memiliki 8 elektron

valensi. Dengan demikian unsur-unsur lain berusaha memperoleh

konfigurasi elektron seperti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Hal ini

dirumuskan menjadi aturan oktet.

b. Unsur gas mulia He memiliki 2 elektron valensi. Unsur-unsur dengan

nomor atom kecil, yakni H dan Li berusaha memiliki konfigurasi elektron

gas mulia terdekat, yaitu memiliki 2 elektron valensi seperti He untuk

mencapai kestabilan. Hal ini di rumuskan menjadi aturan duplet.

Untuk memenuhi aturan oktet atau duplet, atom-atom dapat

meminta/melepas elektron atau menggunakan elektron bersama. Peristiwa ini

akan menyebabkan terbentuknya ikatan kima.

a. Atom-atom yang menerima atau melepaskan elektron akan membentuk

ikatan ion.

b. Atom-atom yang menggunakan elektron bersama akan membentuk

ikatan kovalen.

c. Di dalam ikatan kovalen, elektron-elektron yang digunakan bersama

dapat berasal dari satu atom saja. Ikatan kovalen demikian disebut

ikatan kovalen koordinasi.

d. Atom-atom suatu unsur juga menggunakan elektron bersama

membentuk ikatan logam.

37Sandri Justiana, Kimia 1, (Jakarta : Yudistira, 2009), h. 41

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

29

a. Ikatan Ion

Ikatan ion umumnya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan

atom unsur non logam. Dalam pembentukan ikatan ion, jumlah elektron

yang dilepas harus sama dengan jumlah elektron yang diterima.

Contohnya ikatan ion yang terbentuk antara atom logam Na dan atom

non logam Cl pada senyawa NaCl. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai

akibat serah terima elektron antar atom disebut ikatan ion.

Serah terima elektron dalam ikatan ion dapat digambarkan dengan

menggunakan lambang Lewis. Lambang Lewis dari suatu unsur

dinyatakan oleh lambang unsur dikelilingi oleh sejumlah tanda titik ( )

atau tanda lainnya seperti tanda silang (×). Tanda tersebut menyatakan

jumlah elektron valensi dari unsur tersebut. Contoh penggunaan lambang

Lewis untuk menggambarkan ikatan ion.

Penggunaan tanda yang berbeda untuk elektron ( dan ×) untuk

membedakan asal elektron valensi. Namun, pada dasarnya, kita tidak dapat

membedakan asal suatu elektron dalam ikatan kimia.

Sifat Fisis Senyawa Ion

Beberapa sifat fisis dari senyawa ion:

a) Berupa padatan pada suhu ruang

b) Bersifat keras tapi rapuh

c) Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

d) Larut dalam pelarut air, tetapi umumnya tidak larut dalam pelarut

e) Tidak menghantar listrik dalam fase padat, tetapi menghantar listrik

dalam fase cair atau jika larut dalam air.

b. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk

menggunakan elektron bersama agar memiliki konfigurasi elektron

seperti gas mulia terdekat. Atom-atom yang berikatan secara kovalen

+ ClNa x

x x

x

xx x

Na Cl -+

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

30

umumnya adalah atom-atom non logam. Contoh ikatan kovalen yang

terbentuk antara dua atom non logam Cl pada gas klorin Cl2.

Atom Cl (Z = 17) memiliki konfigurasi elektron (2.8.7). Gas mulia

yang memiliki konfigurasi elektron terdekat adalah Ar (2.8.8). Sewaktu

atom Cl bergabung dengan atom Cl lainnya, transfer elektron tidak

mungkin terjadi. Hal ini dikarenakan kemampuan kedua atom Cl untuk

menarik elektron adalah sama. Meski demikian, masing-masing atom Cl

dapat menggunakan 1 elektron valensinya membentuk sepasang elektron

yang dapat digunakan bersama. Dengan demikian, kedua atom Cl dapat

memenuhi aturan oktet. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai akibat

penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom disebut ikatan

kovalen.

Jenis Ikatan Kovalen

Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama

(pasangan elektron ikatan), ikatan kovalen yang terbentuk antara 2 atom

unsur dapat berupa:

1) Ikatan kovalen tunggal (─)

Ikatan kovalen tunggal melibatkan penggunaan bersama 1 pasangan

elektron oleh dua atom yang berikatan. Dengan kata lain, hanya

terdapat 1 pasangan elektron ikatan.

2) Ikatan kovalen rangkap

Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan

penggunaan bersama dua atau lebih pasangan elektron ikatan oleh

dua atom yang berikatan.

Cl + Cl xx

x x

x

x xCl

x x

x

x x

xxCl

Lambang Lewis

pasangan

elektron ikatan

(PEI) pasangan elektronbebas (PEB)

masing-masingatom Cl memiliki 8 elektron

Cl Clx x

x x

xx

garis tunggal ( ) menunjukkan adalanya 1 pasangan elektronyang digunakanbersama

Cl Cl

penyederhanaan penulisanstruktur Lew is

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

31

Sifat Fisis Senyawa Kovalen

Beberapa sifat fisis senyawa kovalen yang penting adalah sebagai

berikut:

a. Berupa gas, cairan, atau padatan lunak pada suhu ruang

b. Bersifat lunak dan tidak rapuh

c. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi

d. Umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic

e. Umumnya tidak dapat menghantar listrik

c. Ikatan Kovelen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang mana

elektron-elektron dalam pasangan elektron yang digunakan bersama

berasal dari salah satu atom yang berikatan.

Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah pada molekul CO.

d. Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat

penggunaan bersama elaktron-elektron valensi antar atom-atom logam.

Sifat Fisis Ikatan Logam

Sifat fisis logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang kuat,

strukturnya yang rapat, dan keberadaan elektron-elektron bebas.

Beberapa sifat fisis logam yang penting adalah sebagai berikut:

1) Berupa padatan pada suhu ruang

2) Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika di tempa

3) Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

4) Menghatar listrik dengan baik

5) Menghantar panas dengan baik

6) Mempunyai permukaan yang mengkilap

C + O X X

XX X

X C OX X X X

XX C O

Molekul CO memiliki ikatan rangkap tiga yang terdiri dari 2 ikatan kovalen biasa dan 1 ikatan kovalen koordinasi. Dengan adanya ikatan kovalen koordinasi, konfigurasi elekrton C dan O pada molekul CO sesuai dengan aturan oktet.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

32

B. Hasil Penelitian yang relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Indriyani NST, Erviyenni, Lenny

Anwar. Yang berjudul “Penggunaan Media Microsoft Office Power Point

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem

Periodik di Kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci”. Berdasarkan analisis

statistik uji-t dapat disimpulkan bahwa penggunaan media melalui microsoft

office powerpoint jenis model pembelajaran kooperatif STAD pada kelas

eksperimen untuk meningkatkan siswa hasil belajar dengan 14,54%. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan microsoft office powerpoint

melalui media pembelajaran STAD tipe model memberikan positif pengaruh

terhadap tingkat pemahaman siswa tentang masalah struktur atom dan sistem

periodik.38

Penelitian yang dilakukan oleh Imtihani Nur Arum Hidayati, Tri

Redjeki dan Budi Hastuti yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Kimia pada Materi Pokok

Kesetimbangan Kimia Siswa Kelas XI MAN Klaten Tahun Pelajaran

2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Metode pembelajaran

STAD (Student Team Achievement Division) dapat meningkatkan kualitas

proses belajar kimia materi pokok kesetimbangan kimia. Hal ini dapat dilihat

dari aspek aktivitas siswa dalam belajar kimia pada kondisi awal, siklus 1 dan

siklus 2. Pada kondisi awal, siswa memiliki aktivitas belajar kimia sebesar 45

% yang tergolong cukup aktif, kemudian meningkat menjadi 69,17 % pada

siklus 1 dan pada siklus 2 sebesar 71,67 %. (2) Metode pembelajaran STAD

(Student Team Achievement Division) dapat meningkatkan kualitas hasil

belajar kimia materi pokok kesetimbangan kimia. Hal ini dapat dilihat dari

38Indriyani NST, Erviyenni, Lenny Anwar, “Penggunaan Media Microsoft Office

Powerpoint Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik di Kelas X SMA Negeri 1

Pangkalan Kerinci”, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 5, No 2, Tahun 2011, h. 10

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

33

hasil tes kognitif siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 1 ketuntasan belajar siswa

sebesar 40 % yang kemudian meningkat menjadi 70 % pada siklus 2. Dilihat

dari aspek afektif siswa, pada siklus 1 afektif siswa sebesar 15 %, kemudian

meningkat pada siklus 2 sebesar 25 %.39

Penelitian yang dilakukan oleh Verawati Turanda, Rosmaini S dan

Darmadi dengan judul “Penggunaan Media Microsoft Office Powerpoint

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII2 SMPN 32 Pekanbaru” Hasil

penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa rata-rata daya serap siswa adalah

74,85% (Cukup) mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 82,08%

(Baik), ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 91,66% (Amat Baik) pada

siklus II menjadi 100% (Amat Baik). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media powerpoint melalui model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas

VII2 SMPN 32 Pekanbaru.40

Penelitian yang dilakukan oleh Dedy Hamdani dengan judul

penelitian “Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD Dengan Microsoft

Powerpoint pada Konsep Getaran dan Gelombang untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 5 Kota Bengkulu”. Hasil penelitian

(a) hasil belajar siswa terdiri dari aspek pemahaman konsep dan aspek kinerja

ilmiah. Untuk aspek pemahaman konsep pada siklus I dengan nilai rata-rata

70,09 dan ketuntasan belajar 87,80% (tuntas), pada siklus II dengan nilai rata-

rata 73,85 dan ketuntasan belajar 97,56% (tuntas). Sedangkan pada aspek

kinerja ilmiah pada siklus I dengan skor rata-rata 12,50 dalam kategori cukup

dan pada siklus II dengan skor rata-rata 13,37 dalam kategori baik. (b)

aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa pada siklus I dengan skor rata-

39Imtihani, Tri Redjeki, Budi Hastuti, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar

Kimia pada Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Siswa Kelas XI MAN Klaten Tahun Pelajaran

2011/2012”, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK),Vol 2, No 2, Tahun 2013, h. 92 40Verawati Turada, Rosmaini S, Darmadi, “Penggunaan Media Microsoft Office

Powerpoint Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas

dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII2 SMPN 32 Pekanbaru”, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 3,

No 1, November 2012, h. 2

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

34

rata sebesar 33 dalam kategori baik, pada siklus II sebesar 37,5 dalam

kategori baik.41

Penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Gede Merta, Asneli Lubis

dengan judul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Disiplin

Belajar dan Prestasi Belajar Matematika Siswa” menunjukan bahwa adanya

pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika siswa, dan

prsetasi belajar matematika siswa yang mengikuti model pembelajaran

kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada yang mengikuti model

pembelajaran konvensional dengan nilai F = 4,235 pada angka signifikan

0,043.42

Penelitian yang dilakukan oleh I Ketut Madra dengan judul “Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) Berbantuan Asesmen Proses terhadap Prestasi Belajar Kimia Ditinjau

dari Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gianyar”. Dari

hasil temuan penelitian, disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif

tipe STAD berpengaruh terhadap prestasi belajar kimia pada siswa kelas X

SMA Negeri 1 Gianyar dengan memperhitungkan motivasi.43

Penelitian yang dilakukan oleh R. Ahmad Zaky El Islami dengan

judul “Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap

Hasil Belajar Kimia Siswa pada Konsep Sistem Koloid”. Dari hasil penelitian,

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model cooperative

learning tipe STAD berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa pada

konsep sistem koloid, hal ini berdasarkan perhitungan statistik, nilai thitung

41Dedy Hamdani, “Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD Dengan Microsoft Power

Point pada Konsep Getaran dan Gelombang untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIIIB SMP Negeri 5 Kota Bengkulu”, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol 1, No 2, Maret 2009, h. 1 42I Dewa Gede Merta, Asneli Lubis, ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

terhadap Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar Matematika Siswa”, Jurnal Pendidikan Matematika,

Vol 2, No 3, Desember 2008, h. 1043 43I Ketut Madra, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) Berbantuan Asesmen Proses terhadap Prestasi Belajar Kimia

Ditinjau dari Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gianyar”, Jurnal

Pendidikan Kimia, Vol 5, No 8, Tahun 2011, h. 1

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

35

sebesar 10,22 dan ttabel sebesar 1,99 dengan taraf signifikansi 0,05, karena

thitung > ttabel maka Ha diterima.44

C. Kerangka Berfikir

Penguasaan kimia sangat diperlukan, terlebih banyak hal yang

bermanfaat bagi kemajuan manusia di bidang sains dan sosial. Kimia adalah

ilmu sains yang tentunya bersifat konseptual dan aplikatif. Bersifat konseptual

artinya kimia merupakan sebuah disiplin ilmu yang memiliki teori-teori yang

akan menunjang kebermanfaatan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan bersifat aplikatif artinya kimia adalah sebuah ilmu yang bisa

langsung dirasakan manfaatnya di lingkungan sekitar kita, contoh kecilnya

adalah udara yang kita hirup untuk bernapas.

Siswa akan menemukan gagasan-gagasan yang saling berkaitan antara

teori dengan aplikasinya. Oleh karena itu, kimia sudah sangat perlu

dikembangkan dalam pembelajaran. Dengan menggunakan model cooperative

learning Tipe STAD ini akan ditemukan sebuah kolaborasi antara teori

dengan hal nyata yang bisa divisualkan.

Pada model cooperative learning Tipe STAD siswa akan diajak untuk

berperan aktif dalam mengembangkan pemahaman mengenai kimia melalui

diskusi, siswa pun akan diajak untuk melihat langsung bagaimana gambaran

nyata pada bahasan kimia itu, baik melalui demonstrasi maupun media

pembelajaran lain yang berbentuk presentasi. Dalam model cooperative

learning Tipe STAD ini, peran guru akan lebih banyak sebagai fasilitator,

moderator dan sedikit presentator diawal pembelajaran.

Singkatnya, dengan menggunakan model cooperative learning tipe

STAD, siswa akan lebih baik dalam memahami konsep kimia yang diberikan

terutama materi sistem koloid, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

44R. Ahmad Zaky El Islami, ”Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe

STAD terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Konsep Sistem Koloid”, Skripsi, pada FITK UIN

Jakarta, 2010, tidak dipublikasikan.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

36

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

D. Perumusan Hipotesis

Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

menggunakan media power point terhadap hasil belajar kimia siswa.

Hasil Belajar Kimia Rendah

- Kimia pelajaran yang sulit karena bersifat abstrak

- Peguasaan guru (teacher center) sehingga siswa menjadi

pasif

- Metode pembelajaran yang digunakan konvensional,

sehingga .siswa hanya mendengarkan dan mencatat

materi yang disampaikan guru

-

Pembelajaran kooperatif yang menarik dengan

pemberian penghargaan kelompok

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

(Student Teams Achievement Divisions)

Tes Hasil Belajar Kognitif (C1, C2, C3, C4)

Hasil Belajar Kimia yang Maksimal

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan

pada tanggal 16 September sampai dengan 16 Oktober 2013 di kelas X-1 dan

X-2 pada tahun ajaran 2013/2014.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode

kuasi eksperimen (eksperimen semu). Metode kuasi eksperimen memiliki

perbedaan dengan metode penelitian murni. Pada metode quasi

eksperimen, populasi tidak dapat dipastikan homogen, dengan kata lain

populasinya heterogen.

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas dari penelitian ini dalah penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media power

point, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar kimia siswa.

Penelitian ini mengambil sampel yang terdiri dari dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan

media power point, sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan

media power point.

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian

Sampel

A

B

Model Kooperatif

tipe STAD +

media power point

Media power

point

HBS

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

38

Keterangan :

A = Kelompok Eksperimen

B = Kelompok Kontrol

HBS = Hasil Belajar Siswa

2. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control

Grup Design desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control

group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol tidak dipilih secara random.1 Dimana dalam desain ini

dilakukan tes sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen/tes awal (O1),

disebut pretes, dan sesudah eksperimen/tes akhir (O2), disebut postes.

Perbedaan antara O1 dan O2 diasumsika merupakan dari eksperimen.

desainnya sebagai berikut:

Tabel 3.1. Desain Penelitian Nonequivalent Control Grup Design

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

Keterangan:

O1 : kelas ekperimen dan kelas kontrol sebelum perlakuan (pretes)

O2 : kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan (Postes)

X : pemberian perlakuan

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.2 Jadi, populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian. Mengingat luasnya populasi, maka

populasi dalam penelitian ini dibatasi untuk membantu mempermudah

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2012), Cetakan ke-15, h. 116 2 Ibid., h.117

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

39

penarikan sampel. Dalam hal ini populasi targetnya kelas X SMA Dharma

Karya UT Tangerang Selatan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk

sumber data tersebut.3 Sampel yang dipilih dalam penelitian ini yaitu dua

kelas, kelas eksperimen dan kelas kontrol di kelas X. Teknik

pengambilan sampelnya menggunakan Purposive Sampling, yaitu

peneliti bias menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu.4

Pertimbangan yang dilakukan dalam pengambilan sampel ini berdasarkan

nilai akademik. Sedangkan sampelnya dua kelas dari kelas X SMA

Dharma Karya UT Tangerang Selatan yaitu kelas X-1 dan X-2.

D. Prosedur penelitian

Secara garis besar, prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Adapun langkah-langkah dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada

standar isi mata pelajaran kimia SMA kelas X sesuai dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), serta menganalisis

materi pada buku ajar untuk menentukan konsep pembelajaran yang

akan digunakan. Pada penelitian ini konsep yang digunakan adalah

ikatan kimia.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) , membuat LKS

pembelajaran dan membuat power point.

c. Menyusun instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data berupa

tes hasil belajar siswa dan lembar observasi. Peyusunan instrumen

dibuat oleh peneliti dengan bimbingan dosen.

d. Pengujian instrumen penelitian dilakukan dengan memvalidasinya

oleh dosen ahli, kemudian diperbaiki sesuai dengan saran yang

3 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2003), h.54 4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010), Cet. XIV, h. 183

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

40

diberikan. Selanjutnya instrumen diuji cobakan pada siswa kelas XI

SMA untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan

daya pembeda.

e. Mempersiapkan penelitian serta mengurus surat permohonan izin

penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan awal pada tahap ini adalah melakukan pengukuran

dengan memberikan pretes kepada kedua kelas yang menjadi sampel

penelitian. Pretes dilakukan untuk mengetahui keampuan awal siswa

sebelum diberikan treatment (perlakuan). Setelah diberikan treatment

yang berbeda kepada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen

diberikan treatment menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD menggunakan media power point dan kelompok kontrol

menggunakan media power point, kemudian dilakukan pengukuran

kembali dengan memberikan postes kepada kedua kelompok tersebut.

3. Tahap Penyelesaian

Kegiatan dalam tahapan penyelesaian sebagai berikut:

a. Mengolah data hasil tes belajar siswa dari hasil pretes dan postes

b. Menganalisis data kemudian membahasnya

c. Menarik kesimpulan

E. Teknik Pengumpulan Data

Di dalam melakukan penelitian, teknik pengumpulan data dibutuhkan

untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan

data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes berupa tes

hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 25 butir serta teknik

nontes berupa observasi. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

41

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data

Sumber

Data Hasil Belajar

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen Pengamatan

Proses

Siswa

Sebelum diterapkan

model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

menggunkan media

power point

Melaksanakan

tes awal

(pretes)

Butir

pertanyaan

Siswa mengisi

butir

pertanyaan

dengan diawasi

oleh observer

Siswa

Sesudah diterapkan

model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

menggunakan media

power point

Melaksanakan

tes akhir

(postes)

Butir

pertanyaan

Siswa mengisi

butir

pertanyaan

dengan diawasi

oleh observer

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk

memperoleh, mengelola, dan menginterprasikan informasi dari para

responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yag sama. Intrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dan observasi. Tes objektif

berupa pilihan ganda digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa.

Observasi digunakan untuk mengetahui psikomotor siswa dan tercapainya

model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1. Tes Hasil Belajar Siswa

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang

sudah ditentukan.5 Bentuk tes dalam penelitian ini adalah tes pilihan

ganda. Tes pilihan ganda ini memuat aspek kognitif yang didasarkan pada

aspek hasil belajar kimia siswa. Tes ini terdiri dari 25 butir soal pilihan

ganda. Jawaban benar diberikan skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor

0. Materi tes yang diberikan kepada siswa mecakup konsep ikatan kimia.

5Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2006), Edisi 2, h.67

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

42

a. Kisi-kisi Instrumen

Sebelum instrumen tes digunakan, instrumen tersebut harus

diuji coba terlebih dahulu. Adapun instrumen tes piliha ganda

berjumlah 45 butir soal dan setelah dilakukan uji coba, diperoleh 25

butir soal pilihan ganda yang memenuhi kriteria untuk digunakan

sebagai instrumen dalam penelitian dapat dilihat pada lampiran 6.

Berikut kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini:

Tabel 3.3 Instrumen Tes Pilihan Ganda Materi Ikatan Kimia

No Indikator C1 C2 C3 C4 Jumlah

1. Menentukan

kecenderungan suatu unsur

untuk mencapai kestabilan

dan menghitung suatu

unsur untuk mencapai

kestabilan

2, 3 4

3

2. Mengidentifikasi ikatan ion

dan menyebutkan sifat

fisik ikatan ion

6, 8

2

3. menghubungkan dan

menganalisis unsur yang

membentuk ikatan ion

10, 11

2

4. Mendefinisikan ikatan

kovalen, dan sifat fisiknya,

menghubungkan pasangan

unsur yang membentuk

ikatan kovalen

14,

15,17

3

5. Menganalisis unsur yang

dapat membentuk ikatan

kovalen

20

1

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

43

No Indikator C1 C2 C3 C4 Jumlah

6. Menentukan ikatan

kovalen tunggal, rangkap

dua, dan rangkap tiga

22, 23,

25, 26,

4

7. Menjelaskan, menentukan

ikatan kovalen polar dan

nonpolar serta

menghubungkan pasangan

yang memiliki elektron

bebas

29, 30 32, 33,

34

35

6

8. Menjelaskan,

menghubungkan

pembentukan ikatan

kovalen koordinasi dan

menganalisis unsur yang

dapat membentuk ikatan

kovalen koordinasi

39, 40

2

9. Menjelaskan pengertian

dan sifat fisik ikatan logam

43 45 2

Jumlah 8 10 4 3 25

b. Kalibrasi Instrumen

Untuk menghitung kalibrasi instrumen dalam penelitian ini

penulis menggunakan program Anates yang dikembangkan oleh Karno

TO dan Wibisono.

Untuk mengetahui apakah soal-soal tersebut memenuhi syarat

soal yang baik, maka dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, taraf

kesukaran dan daya pembeda. Berikut penjelasan kalibrasi instrumen:

1) Pengukuran Validitas

Menurut arikunto validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

44

instrumen.6 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan. Validitas soal di uji dengan rumus

korelasi product moment.7

rxy = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ } ∑ }

Keterangan:

rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Banyaknya peserta tes

∑ XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dengan skor Y

∑ X : Jumlah seluruh skor X

∑ Y : Jumlah seluruh skor Y

Untuk mengetahui validitas dari butir soal peneliti

menggunakan program Anates. Dari hasil perhitungan dengan

menggunakan program Anates terdapat 25 soal yang valid dari 45

butir soal yaitu butir soal nomor 2, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 14, 15, 17, 20,

22, 23, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 39, 40, 42, 43, dan 45.

Perhitungan lengkap dapat dilihat lampiran 11 halaman 177.

2) Pengukuran Reliabilitas

Reabilitas adalah karakter lain dari hasil evaluasi.

Reabilitas juga dapat diartikan sama dengan konsistensi atau

keajegan.8 Uji reliabilitas untuk butir soal objektif dilakukan

dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau yang dikenal

dengan K-R 20, yaitu:9

r11 =

t

t

V

pqV

k

k

1

Keterangan:

6Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 211 7 Ibid., h. 213 8Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara,

2011), Cet ke-5, h. 43 9Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 231

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

45

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

k = banyaknya butir pertanyaan

Vt = varians total

P = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir

(proporsi subjek yang mendapat skor 1)

p =

q =

Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal

Nilai Kategori

Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat baik

Antara 0,60 sampai dengan 0,80 Tinggi

Antara 0,40 sampai dengan 0,60 Cukup

Antara 0,20 sampai dengan 0,40 Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,20 Sangat rendah

Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal peneliti

menggunakan program Anates. Dari hasil perhitungan dengan

menggunakan program anates tersebut diperoleh nilai reliabilitas

tes sebesar 0,84. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran

11 halaman 177.

3) Taraf Kesukaran

Indeks kesukaran soal merupakan merupakan bilangan

yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Soal yang baik

adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal

yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi

usaha memecahkanya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

46

semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.10

Butir-

butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir

item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar

dan tidak terlalu mudah dengan kata lain taraf kesukaran item itu

adalah sedang. Taraf kesukaran (difficulty index) dinyatakan

dengan P dan dicari dengan rumus:11

P = JS

B

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Menurut ketentuan yang sering diikuti, taraf kesukara di

klasifikasikan dalam tabel sebagai berikut:12

Tabel 3.5 Kriteria Taraf Kesukaran

Nilai (P) Kategori

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 − 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari butir soal, peneliti

menggunakan program Anates. Dengan pengujian menggunakan

program anates ini maka diperoleh hasil 5 soal kategori mudah, 15

soal kategori sedang, dan 5 soal kategori sukar.

4) Daya Pembeda

Daya pembeda tes adalah kemampuan suatu tes untuk

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)

dengan siswa yang kurang pandai (berkemampua rendah).13

Rumus

10Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2006),

Edisi revisi, h. 222 11 Ibid., h. 223 12 Ibid., h. 225 13 Ibid., h. 226

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

47

yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes

adalah:14

Keterengan:

D : Daya pembeda butir

BA : Banyaknya subjek kelas atas yang menjawab benar

JA : Banyaknya subjek kelompok atas

BB : Banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab benar

JB : Banyaknya subjek kelompok bawah

Adapun klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda

Nilai (D) Kategori

0,00 0,20 Jelek (poor)

0,21 0,40 Cukup (satisfactory)

0,41 0,70 Baik (good)

0,70 1,00 Baik sekali (excellent)

Negatif Semuanya tidak baik (Sebaiknya dibuang

saja)

5) N-gain

Setelah diperoleh data nilai pretes dan postes masing-

masing siswa kemudian dilakukan perhitungan normal gain (N-

gain). Gain adalah selisih nilai pretes dan postes, gain menunjukan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah

pembelajaran dilakukan. Dengan rumus:

pretestskorideal

pretestposttestgainn

14 Ibid., h.228

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

48

Dengan kategorisasi sebagai berikut15

:

g-tinggi : nilai (<g>) 0,70

g-sedang : nilai 0.70 e” (<g>) e” 0.30

g-rendah : nilai (<g>) < 0,30

2. Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara

sistematis, logis, objektif, dan rasional megenai berbagai fenomena, baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk

mencapai tujuan tertemtu.16

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa,

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.17

Melalui

pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan

yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses

kegiatan yang dilakukannya, kemampuan, bahkan hasil yang diperoleh

dari kegiatannya.18

G. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-

t, terlebih dahulu diadakan pengujian persyaratan analisis, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data keadaan

awal populasi terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang

akan digunakan adalah Uji Liliefors, dengan rumus:19

15 Hake, “Relationship of Individual Student Normalized Learnig Gates in Mechanics

with Gender, High School P hysics, and Pretest Scores on Mathematic And Spatial Visualization.”

Indiana University (Emetirus), 2425 Hatteras Street, Woodland Hills, dari

http://www.physic.indiana.edu/~hake/perc2002h-hake.pdf , diakses: 3 Desember 2013 16Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009) , h. 153 17Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif dan

R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet ke-15, h. 203 18Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), Cet.14, h. 84 19 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

49

Lo = │F (Zi) – S (Zi) │

Keterangan :

Lo = Harga mutlak terbesar

F (Zi) = Peluang angka baku

S (Zi) = Proporsi angka baku

Adapun langkah-lagkah pengujiannya sebagai berikut:

1) Kolom X

Data diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar

2) Kolom Zi

Zi =

Ketetangan:

Zi = Skor baku

X = Nilai rata-rata

X = Skor ke i

SD = Standar Deviasi

3) Kolom F(Zi)

Nilai Zi dikonsultasikan pada daftar tabel (tabel Z)

4) Kolom S(Zi)

Kolom ini dicantumkan nilai yang diperoleh dari perhitungan

sebagai berikut:

S (Zi) =

5) Kolom │F (Zi) – S (Zi) │

Merupakan harga mutlak dari selisih F (Zi) dan S (Zi)

6) Tentukan nilai L0 dengan harga terbesar dari harga mutlak selisih

dan dibandingkan dengan Ltabel dari tabel Liliefors. Dengan kriteria:

Lhitung < Ltabel : Data berdistribusi normal

Lhitung > Ltabel : Data berdistribusi tidak normal

Ltabel atau nilai kritis untuk uji liliefors dengan n > 30 dan taraf nyata

(α) 0,05 adalah Ltabel =

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

50

7) Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, maka nilai L0 dikonsultasikan kendalam tabel

nilai kritis L dengan taraf signifikan α = 0,05. Kriteria pengujian

populasi ini dianggap berdistribusi normal jika L0 lebih kecil dari

Ltabel (angka kritis).

b. Uji Homogenitas

Uji ini untuk mengetahui seragam atau tidaknya varians

sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji

homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan ke homogenan

populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher, dengan

langkah-langkah sebagai berikut:20

1) Hipotesis

Ha :

H0 :

2) Tentukan Fhitung dengan rumus

Fhitung =

=

dengan S

2 =

∑ ∑

3) Tetepkan taraf signifikan (α)

4) Hitung Ftabel dengan rumus:

Ftabel = F

(dk varian terbesar – 1, dk varian terkecil – 1)

Dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel

5) Tentukan kriteria pengujian H0, yaitu:

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima, yang berarti populasi kedua

homogen.

Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua

populasi tidak homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Jika sampel berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji

parametik dengan menguji statistik menggunakan uji-t dengan taraf

20Husaini Usman, Pengantar Statistika, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2009), Cet.IV, h.

133-134

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

51

signifikan α = 0,05. Rumus yang digunakan adalah Uji t Fisher’s sebagai

berikut:21

21

21

11

nn

XXt

Sg

hitung

Dengan :

Sgab = 2

)1()1(

1

2

22

2

1

nn

SnSn

Keterangan:

1X : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

2X : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

S12 :

Variansi kelompok eksperimen

S22 :

Variansi kelompok kontrol

n1 : Jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 : Jumlah siswa kelompok kontrol

dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Terima Ho jika harga –ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel

Tolak Ha jika harga –ttabel ≥ thitung ≥ +ttabel

3. Analisis Data

Untuk mempermudah dalam menganalisis dan menafsirkan data,

data yang sudah dihitung kemudian diberikan interval skor sebagai

berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Skor

No Interval Angka Kriteria

1 0% − 20% Sangat Buruk

2 21% − 40% Buruk

3 41% − 60% Cukup

4 61% − 80% Baik

5 81% −100% Sangat Baik

21Ibid., h. 141

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

52

H. Hipotesis Statistik

Berdasarkan kerangka konseptual yang didukung oleh landasan

teoritis, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik penelitian ini sebagai

berikut:

H0 :

Ha :

Keterangan:

Ha : Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor yang sigifikan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

H0 : Terdapat perbedaan rata-rata skor yang signifikan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini untuk menjawab

permasalahan dalam penelitian, hasil belajar berupa aspek kognitif diketahui

berdasarkan hasil tes pilhan ganda sebanyak 25 soal yang dilakukan sebelum

dan sesudah pembelajaran. Data hasil tes hasil belajar baik pretes maupun

postes diperoleh dari hasil evaluasi dengan menggunakan tes pilihan ganda

yang diberikan kepada 48 siswa, yang terdiri dari 24 siswa kelompok

eksperimen yang diberi perlakuan, yaitu menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD menggunakan media power point dan 24 siswa

kelompok kontrol menggunakan media power point.

1. Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Untuk mengetahui hasil belajar siswa, penulis memberikan tes pilihan

ganda kepada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol sebanyak 25 butir soal pilihan ganda yang dilakukan sebelum dan

sesudah perlakuan. Berdasarkan hasil pretes kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol pada konsep ikatan kimia yang telah diberikan kepada

siswa. Hasil pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol peneliti

sajikan pada lampiran 8 dan Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Pretes Hasil Kelompok Eksperimen Dan Kontrol

Data Eksperimen Kontrol

Mean 43,17 45,17

Median 41,50 48,92

Modus 35,4 44,6

SD 6,77 7,22

Berdasarkan Tabel 4.1 data hasil pretes kelompok eksperimen

setelah dilakukan perhitungan dan dianalisis lebih lanjut, maka didapat

nilai rata-rata/mean kelas eksperimen sebesar 43,17 dengan median/nilai

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

54

tengah 41,50, sedangkan nilai yang sering muncul/modus pada kelas

eksperimen sebesar 35,4 dengan standar deviasi 6,77.

Adapun hasil data pretes kelas kontrol didapatkan nilai rata-

rata/mean kelas eksperimen sebesar 45,17 dengan median/nilai tengah

48,92, sedangkan nilai yang sering muncul/modus pada kelas eksperimen

sebesar 44,6 dengan standar deviasi 7,22. Dengan demikian dapat

disimpulkan nilai rata-rata pretes kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak terdapat perbedaan.

2. Deskripsi Data Postes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Setelah dilakukan uji prasyarat sampel pada pretes kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan

awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama.

Dengan demikian, peneliti dapat melanjutkan penelitiannya melalui proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD menggunakan media power point pada kelompok eksperimen dan

menggunakan media power point pada kelompok kontrol. Adapun data

yang diperoleh dari hasil postes kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol disajikan pada lampiran 9 dan Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Postes Kelompok Eksperimen Dan Kontrol

Data Eksperimen Kontrol

Mean 75,83 63,17

Median 76,50 63,52

Modus 80,5 62,5

SD 8,04 8,83

Berdasarkan Tabel 4.2 data hasil postes kelompok eksperimen

setelah dilakukan perhitungan dan dianalisis lebih lanjut, maka didapat

nilai rata-rata/mean kelas eksperimen sebesar 75,83 dengan median/nilai

tengah 76,50, sedangkan nilai yang sering muncul/modus pada kelas

eksperimen sebesar 80,5 dengan standar deviasi 8,04.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

55

Adapun hasil data pretes kelas kontrol didapatkan nilai rata-

rata/mean kelas eksperimen sebesar 63,17 dengan median/nilai tengah

63,52, sedangkan nilai yang sering muncul/modus pada kelas eksperimen

sebesar 44,6 dengan standar deviasi 8,83. Sehingga terdapat perbedaan

yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3. Deskripsi Data Nilai N-Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata hasil belajar siswa konsep

ikatan kimia pada skor pretes adalah sebesar 43,17, rata-rata pada postes

75,83 dan nilai N-gain sebesar 0,58. Hal tersebut menunjukkan bahwa

peningkatan hasil belajar siswa secara langsung terlihat dari kenaikan nilai

rata-rata pretes ke nilai rata-rata postes tersebut, sedangkan nilai rata-rata

N-gain sebesar 0,58 termasuk kategori sedang.

Sedangkan pada kelompok kontrol, nilai rata-rata pretes adalah

45,17, rata-rata postes 63,17 dan nilai N-gain sebesar 0,35. Hal tesebut

menunjukkan bahwa peningkatan belajar siswa secara langsung dapat

dilihat dari kenaikan nilai pretes ke rata-rata nilai postes. Nilai rata-rata N-

gain 0,35 termasuk kategori sedang. Nilai N-gain kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen dapat dilihat pada lampiran 10 dan Tabel 4.3

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rekap Nilai N-Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Data Pretes Postes N-gain

N 24 24 −

Eksperimen 43,17 75,83 0,58

Kontrol 54,17 63,17 0,35

4. Analisis Hasil Lembar Observasi

a. Lembar Observasi Guru

Pengamatan atas keterlaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

menggunakan media power point pada konsep ikatan kimia diperoleh

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

56

melalui observasi yang dilakukan. Aspek yang dilihat terdiri dari tiga

tahap yang disesuaikan dengan tahapan STAD yaitu tahap penyajian

materi, kerja kelompok, dan evaluasi. Aspek yang dilihat pada tahapan

pertama adalah penyampaian tujuan pembelajaran, membangktkan

rasa ingin tahu siswa, dan menyajikan materi. Pada tahap kedua, aspek

yang dilihat adalah membimbing, mengawasi dan memonitor, serta

memotivasi siswa pada saat berlangsungnya kerja kelompok. Pada

tahapan ketiga, aspek yang dilihat adalah pemberian tes individu,

perhitungan poin individu dan kelompok, serta pemberian apresiasi

kelompok. Hasil observasi pada saat pembelajaran dapat dilihat pada

lampiran 11 dan Tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Guru

No Tahapan Presentase

(%) Kategori

1. Penyajian Materi:

83,33 Sangat Baik

a. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

b. Membangkitkan rasa ingin tahu

siswa (memotivasi)

c. Menyampaikan materi

pembelajaran menggunakan

power point

2. Kerja Kelompok:

100 Sangat baik

a. Membimbing siswa dalam kerja

kelompok

b. Mengawasi dan memonitor

siswa dalam bekerja kelompok

c. Memotivasi siswa dalam proses

belajar kelompok

3. Evaluasi:

50 Kurang

a. Memberikan tes individu

b. Menghitung poin individu dan

kelompok

c. Memberikan apresiasi kepada

prestasi kelompok

Rata-rata 77,78 Baik

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

57

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pencapaian penyajian

materi menunjukkan kategori baik, tahap kerja kelompok berkategori

sangat baik, dan tahap evaluasi berkategori kurang. Secara

keseluruhan, rata-rata keterlaksanaan tahapan pembelajaran kooperatif

tipe STAD menggunakan media power point yang dilakukan oleh

guru berkategori baik.

b. Lembar Observasi Siswa

Observasi terhadap aktivitas belajar siswa juga dilakukan oleh

dua orang observer selama tiga kali pertemuan. Lembar observasi

siswa juga berdasarkan tahapan STAD yang ada, yaitu penyajian

materi, kerja kelompok, dan evaluasi.

Pada tahap penyajian materi, aspek yang dilihat dari siswa

adalah apakah siswa mendengarkan penjelasan guru atau tidak, pada

tahap kerja kelompok, aspek yang dinilai adalah bergabungnya siswa

dengan anggota kelompoknya, berdiskusi dan bekerja sama dalam

mengerjakan LKS. Sedangkan tahap evaluasi aspek yang dinilai adalah

mengerjakan kuis secara individu dan mendengarkan perolehan skor

individu dan kelompok. Hasil observasi aktivitas siswa dalam

pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 11 dan Tabel 4.5 sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Siswa

No Tahapan Presentase

(%) Kategori

1. Penyajian Materi:

100 Sangat baik a. Siswa memperhatikan guru

pada saat menyampaikan

materi pembelajaran

2. Kerja Kelompok:

100 Sangat baik

a. Bergabung dengan anggota

kelompoknya

b. Berdiskusi dalam mengerjakan

LKS

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

58

P

a

d

a Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pencapaian tahap penyajian materi,

tahap kerja kelompok, berkategori sangat baik dan tahap evaluasi

berkategori baik. Secara keseluruhan, rata-rata keterlaksanaan tahapan

pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan media

power point yang dilakukan pada siswa berkategori sangat baik.

B. Analisis Data Tes Hasil Belajar

1. Uji Prasyarat Sampel

Setelah diperoleh data dari masing-masing kelompok, maka dapat

dilanjutkan pengujian hipotesisnya, akan tetapi sebelum dilakukan

pengujian hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu

terhadap data hasil penelitian seperti uji normalitas dan uji homogenitas.

Beberapa prasyarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Pretes

Hasil uji normalitas dilakukan uji Liliefors, hasil uji normalitas

pada pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan

pada lampiran 8 dan Tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen dan

Kontrol

Data Pretes

Kesimpulan Eksperimen Kontrol

N 24 24 Data

Berdistribusi

Normal

Lhitung 0,1672 0,1469

Ltabel 0,173 0,173

No Tahapan Presentase

(%) Kategori

c. Memotivasi siswa dalam proses

belajar kelompok

3. Evaluasi

75 Baik

a. Mengerjakan kuis secara

individu

b. Mendengarkan hasil perolehan

skor individu

Rata-rata 91,67 Sangat baik

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

59

Berdasarkan Tabel 4.6 Dapat diketahui hasil pegujian untuk

pretes kelompok eksperimen diperoleh Lhitung= 0,1672. dari tabel harga

kritis uji Liliefors taraf signifikan (α) = 0,05 untuk n = 24, maka

didapatkan Ltabel = 0,173. karena Lhitung (0,1672) < Ltabel (0,173) maka

dapat disimpulkan bahwa data populasi hasil pretes kelompok

eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk pretes kelompok

kontrol diperoleh harga Lhitung= 0,1469 dengan Ltabel = 0,173. dengan

demikian Lhitung (0,1469) < Ltabel (0,173) maka dapat disimpulkan

bahwa data hasil pretes kelompok kontrol berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Pretes

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara

dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji

Fischer. Syarat uji homogenitas ini yaitu:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel, dan

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel

Hasil uji homogenitas pada pretes disajikan pada lampiran 8 dan

Tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen

Dan Kelompok Kontrol

Statistik

S2Eksperimen 45,884

S2Kontrol 52,145

Fhitung 1,136

Ftabel 2,00

Kesimpulan Homogen

Berdasarkan Tabel 4.7 Dari hasil uji homogenitas untuk data

pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh Fhitung =

1,136 dari tabel harga distribusi F dengan taraf signifikan (α) = 0,05

dengan jumlah siswa 48 (n1 = 24, n2 = 24), maka didapat harga Ftabel =

2,00. berdasarkan hasil diatas, maka Fhitung < Ftabel. Dengan demikian

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

60

maka data pretes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diatas

adalah homogen.

c. Pengujian Hipotesis Pretes

Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretes yang dilakukan adalah

untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara

skor pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil uji

kesamaan rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

disajikan pada lampiran 8 dan Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Pretes Kelompok

Eksperimen dan Kontrol

Keterangan Eksperimen Kontrol

Jumlah sampel 24 24

X 43,17 45,17

S2

45,884 52,145

thitung −0,4896

ttabel 2,021

Kesimpulan Tidak Berbeda

Berdasarkan hasil analisa pada Tabel 4.8 dengan uji-t pretes

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf

signifikan 95% (0,05) dengan derajat kebebasan df = (n1 + n2) – 2 =

(24 + 24) – 2 = 46 maka diperoleh ttabel = 2,021 dan thitung = −0,4896.

Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut:

Ha = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor

pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Ho = Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Dimana, kriteria penerimaan dan penolakan H0 adalah:

Jika harga –ttabel thitung +ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika harga –ttabel thitung +ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan kriteria diatas dari data hasil penelitian, maka kriteria

hasil penelitian ini yaitu –ttabel thitung +ttabel (–2.021 −0,4896

+2.021). Maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

61

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari

hasil diatas menunjukkan bahwa sampel layak untuk diberi perlakuan

agar dapat mengetahui pengaruh perlakuan tersebut pada kelompok

yang berbeda yaitu antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas Postes

Hasil uji normalitas postes kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dapat dilihat pada lampiran 9 dan Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen

Dan Kelompok Kontrol

Data Postes

Kesimpulan Eksperimen Kontrol

N 24 24 Data

Berdistribusi

Normal

Lhitung 0,1170 0,1668

Ltabel 0,173 0,173

Berdasarkan tabel 4.9 Diketahui bahwa pada postes kelompok

eksperimen memiliki Lhitung = 0,1170 dengan harga Ltabel = 0,173.

dengan demikian maka Lhitung (0,1170) < Ltabel (0,173). Maka dapat

disimpulkan bahwa data hasil postes kelompok eksperimen

berdistribusi normal. Adapun postes kelompok kontrol dengan Lhitung =

0,1668 dan Ltabel = 0,173, dengan demikian Lhitung (0,1668) < Ltabel

(0,173). Maka dapat disimpulkan bahwa data postes kelompok kontrol

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Postes

Hasil uji homogenitas postes pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 9 dan Tabel 4.10 sebagai

berikut:

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

62

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen

Dan Kelompok Kontrol

Statistik

S2Eksperimen 79,905

S2Kontrol 77,884

Fhitung 1,025

Ftabel 2,00

Kesimpulan Homogen

Data hasil uji homogenitas untuk postes kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol pada Tabel 4.10 diperoleh Fhitung = 1,025 dari

tabel harga distribusi F dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dengan

jumlah siswa 48 (n1 = 24, n2 = 24), maka didapat harga Ftabel = 2,00.

syarat uji homogenitas ini yaitu: H0 diterima jika Fhitung < Ftabel, dan H0

ditolak jika Fhitung > Ftabel. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa data postes kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tersebut adalah homogen.

3. Pengujian Hipotesis Postes

Hasil uji kesamaan rata-rata postes antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 9 dan Tabel 4.11

sebagai berikut:

Tabel 4.11 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Postes Kelompok

Eksperimen dan Kontrol

Keterangan Eksperimen Kontrol

Jumlah sampel 24 24

X 75,83 63,17

S2

79,905 77,884

thitung 8,165

ttabel 2,021

Kesimpulan Berbeda

Hasil analisa pada tabel 4.11 Dengan uji-t postes antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikan 0,05 dengan df =

(n1 + n2) – 2 = 46 maka diperoleh ttabel = 2,021 dan thitung = 8,165.

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

63

berdasarkan hasil diatas maka kriteria hasil penelitian ini yaitu –ttabel

thitung +ttabel (–2,021 8,165 +2,021) maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Dengan demikian maka terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil

belajar kimia siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD menggunakan media power point pada konsep ikatan kimia

dibandingkan dengan menggunakan media power point saja.

C. Pembahasan

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media power point,

sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada materi ikatan

kimia. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dengan menggunakan media power point ini berpengaruh terhadap hasil

belajar kimia siswa pada konsep ikatan kimia digunakan uji hipotesis statistik.

Sebelum melakukan uji hipotesis, data pretes dianalisis dengan menggunakan

uji-t untuk melihat perbedaan kemampuan awal sampel yang diteliti.

Berdasarkan hasil uji prasyarat penelitian diketahui bahwa data pretes dari

kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat

menunjukkan bahwa sampel yang diambil memiliki kondisi awal yang relatif

sama atau tidak berbeda nyata.

Berdasarkan hasil perhitungan pretes dan postes pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh nilai postes rata-rata kelompok

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kelompok kontrol. Hal ini

menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan nilai hasil rata-rata postes yang

dipengaruhi oleh adanya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD menggunakan media power point pada materi ikatan kimia. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai N-gain kelompok

eksperimen 0,58 dan kelompok kontrol 0,35 dengan rata-rata postes 75,83

sedangkan nilai rata-rata postes kelompok kontrol 63,17.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

64

Hasil dari perhitungan dengan menggunakan uji-t sebelum diberikan

perlakuan diperoleh niulai ttabel = 2,021 dan thitung −0,4896. Dari data tersebut

menunjukkan bahwa thitung < ttabel atau −0,4896 < 2,021, maka Ho diterima

dan Ha ditolak sehingga nilai awal kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak terdapat perbedaan. Sedangkan uji-t setelah diberikan perlakuan

menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, hal ini dapat dilihat dari perhitungan setelah diberikan

perlakuan, maka diperoleh nilai ttabel = 2,021 dan thitung = 8,165. Dari data

tersebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel atau 8,165 > 2,021, maka H0 ditolak

dan Ha diterima. Berdasarkan hasil ini thitung > ttabel, maka H0 ditolak, dan dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa pada konsep ikatan kimia kelas

eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelas

kontrol. Oleh karena itu, maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan

media power point terhadap hasil belajar kimia pada konsep ikatan kimia

diterima.

Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa tahapan pembelajaran

kooperatif tipe STAD yang dilakukan oleh guru terlaksana dengan presentasi

sebesar 77,78% yang berarti termasuk ke dalam kategori baik. Sedangkan

hasil observasi yang dilakukan pada siswa mendapatkan presentasi sebesar

91,67% yang berarti termasuk ke dalam kategori sangat baik.

Adanya pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa

membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran koopertatif tipe STAD

menggunakan media power point kelas eksperimen dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan media

power point saja.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Divisions) adalah model pembelajaran kooperatif yang paling

sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

65

guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.1 STAD terdiri dari lima

komponen utama, yaitu: penyajian kelas, kegiatan kelompok, tes, peningkatan

individu, dan pegakuan kelompok.2Lima komponen utama dalam

pembelajaran kooperatif akan disajikan sebagai berikut:

Presentasi kelas, pada awal tahapan STAD dalam penyampaian materi

ini guru tidak menggunakan metode ceramah seperti yang biasa digunakan di

sekolah, dengan hanya menggunakan metode ceramah selama pembelajaran

siswa akan merasa jenuh dengan pelajaran tersebut yang akibatnya banyak

siswa yang kurang fokus memperhatikan penjelasan guru. oleh karena itu

peneliti menggunakan media power point pada materi ikatan kimia di awal

tahapan STAD. Selama presentasi kelas siswa terpusat perhatiannya kepada

slide power point dan memperhatikan penjelasan guru, karena power point

yang guru buat ditampilkan juga animasi huruf sehingga perhatian siswa dapat

terfokus ke papan tulis dan pembelajaran pun berjalan dengan tertib. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Indriyani NST,

Erviyenni dan Lenny Anwar bahwa penggunaan media microsoft office power

point sangat cocok diterapkan pada pembelajaran tipa STAD, karena pada

proses pembelajaran tipe STAD lebih banyak melibatkan siswa sedangkan

guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam aktivasi belajar

yang dilakukan siswa.3 Dengan penggunaan power point maka materi

pelajaran yang disampaikan menjadi lebih menarik dengan adanya variasi-

variasi gerakan objek dan adanya video yang ditampilkan sehingga siswa lebih

tertarik dalam menerima informasi pelajaran.4

1Robert E. Slavin, Cooprative Learning, Teori, Riset dan Praktik, (Bandung: Nusa

Media, 2008), h.143 2Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), h. 140 3Indriyani NST, dkk, “Penggunaan Media Microsoft Office Power Point Melalui Model

Pembalajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok

Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik di Kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Krinci”, Jurnal

Pendidikan Kimia, Vol 5, No 2, Tahun 2011, h. 7 4Dedi Hamdani, “Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD dengan Microsoft Power

Point pada Konsep Getaran dan Gelombang untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIB

SMP Negeri 5 Kota Bengkulu”, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol 1, No 1, Tahun 2009, h. 8

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

66

Tim, dalam tahapan ini siswa dibagi ke dalam 6 kelompok. Masing-

masing kelompok terdiri dari empat sampai lima orang dan setiap kelompok

diberikan satu lembar LKS sebagai bahan diskusi. Selama diskusi berlangsung

guru mengontrol situasi setiap kelompok, apabila dalam 1 kelompok ada siswa

yang belum mengerti maka anggota kelompok tersebut yang akan membantu

menjelaskan dan jika kelompok tersebut tidak bisa menjawab maka boleh

berdiskusi dengan kelompok lain. Menurut Verawati Turada dalam

penelitiannya menjelaskan bahwa keberhasilan kelompok dapat tercapai

dengan baik apabila setiap anggota kelompok aktif serta benar-benar

berinteraksi dengan baik dan saling membantu diantara siswa yang pintar,

dengan siswa yang lemah dalam kelompoknya, sehingga dapat

menyumbangkan nilai yang maksimal dalam kelompoknya. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Imtihani Nurarum Hidayati

bahwa siswa pun terlihat tambah aktif terhadap pembelajaran karena mereka

dapat berdiskusi dalam satu kelompok mengenai materi kesetimbangan

kimia.5

Tes individual, dalam tahapan ini, siswa diberikan tes individu untuk

megetahui sejauh mana pemahaman yang telah dicapai setelah diskusi

kelompok. Selama tes berlangsung siswa dilarang untuk bekerja sama dengan

siswa lain sehingga setiap siswa bertanggung jawab secara individu untuk

memahami materi. Nilai dari tes individu akan diakumulasi dengan nilai

diskusi kelompok. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Monlila Beni Rian P, bahwa siswa ingin menjadi yang terbaik untuk

kepentingan pribadi maupun kelompok dalam meningkatkan poin individu

maupun kelompok untuk memperoleh penghargaan.6

Skor kemajuan individual, dalam hal ini skor kemajuan individu dilihat

berdasarkan kenaikan skor kuis siswa dibandingkan dengan skor awal siswa.

5Imtihani Nur Arum H, “Penerpan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team

Achievement Division (STAD) untuk Menigkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Kimia pada

Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Siswa Kelas XI MAN Klaten Tahun Pelajaran 2011-2012”,

Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol 2, No 2, Tahun 2013, h. 94 6 Monlila Beni Rian P, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa”, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 2, No 1, Tahun 2011, h. 236

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

67

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Imtihani Nur Arum

Hidayati, bahwa dari kondisi awal yang ketuntasan belajarnya 40% bisa

meningkat 30% menjadi 70% setelah diterapkan metode STAD ini.7

Pengakuan kelompok, dalam tahapan ini kelompok yang mempunyai

nilai tertinggi guru berikan penghargaan kelompok berupa hadiah sebagai

apresiasi selama pembelajaran berlangsung, sehingga pada pertemuan

selanjutnya kelompok yang lainnya bisa termotivasi untuk mendapatkan nilai

yang bagus. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Verawati

Turanda bahwa setiap kelompok berusaha mencapai nilai terbaik pada

evaluasi sehingga nilai perkembangan siswa akan lebih baik dan penghargaan

kelompok akan lebih baik pula.8

Dalam pembelajaran ini, dapat dilihat bahwa siswa terlibat secara aktif

dan antusias dalam setiap tahapan. Siswa akan belajar untuk bekerja sama

dengan siswa yang lain, sehingga materi yang belum difahami dapat

didiskusikan dengan siswa yang lain. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh Imtihani Nur Arum Hidayati, bahwa metode

pembelajaran kooperatif STAD ini berbentuk kelompok kerja sehingga

menuntut siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran secara berkelompok di

kelas, sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar jika

dibandingkan dengan belajar secara individual.9

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan

siswa dapat mengembangkan kreativitas malalui interaksi antar siswa yang

berlangsung selama proses belajar mengajar. Selain itu, rasa ingin tahu siswa

pun meningkat sejalan dengan meningkatnya motivasi belajar mereka.

7Imtihani Nur Arum H, loc. cit. 8Verawati Turanda, “Penggunaan Media Microsoft Power Point Melalui Model

Pembelajaran Tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII

SMPN 32 Pekanbaru”, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 3, No 1, Tahun 2012, h. 8 9Imtihani Nur Arum H, “Penerpan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team

Achievement Division (STAD) untuk Menigkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Kimia pada

Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Siswa Kelas XI MAN Klaten Tahun Pelajaran 2011-2012”,

Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol 2, No 2, Tahun 2013, h. 98

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa, rata-rata hasil

belajar postes kelas eksperimen (75,83) lebih besar dari hasil belajar postes

kelas kontrol (63,17), sehingga terdapat pengaruh yang signifikan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media power point

terhadap hasil belajar kimia siswa. Hal ini berdasarkan perhitungan statistik

menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung > ttabel atau 8, 165 > 2,201, maka Ha

diterima dan Ho ditolak.

B. Saran

Adapun saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi guru, dapat menjadikan pembelajaran kooperatif tipe STAD

(Student Teams Achievement Divisions) sebagai salah satu alternatif

penggunaan metode dalam proses pembelajaran dikelas, sebaiknya model

pembelajaran koopeatif tipe STAD tidak hanya diterapkan dalam konsep

ikatan kimia saja, tetapi bisa digunakan untuk konsep lain, misalnya

struktur atom, hidrokarbon ataupun materi yang lainnya.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan inovasi-inovasi yang

baru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

ini, karena dalam penerapannya model pembelajaran ini sangat fleksibel

untuk digunakan berbagai media pembelajaran pada tahap penyajian

materi.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD perlu mendapat perhatian dan

tanggapan dari guru, karena melalui pembelajaran kooperatif siswa dapat

bekerja sama, dan saling membantu satu sam lain. Sehingga sifat egois,

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

69

individual dan sifat ingin menang sendiri, merasa dirinya sendiri lebih

dari yang lainnyaperlahan dapat diubah atau mungkin dapat dihilangkan.

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

70

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2006

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006

Dimyati. Belajar dan pembelajaran, Jakarta: PT Rieka Cipta, 2006

Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,

2006

Hamdani, Dedy. “Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD Dengan Microsoft

Powerpoint pada Konsep Getaran dan Gelombang untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 5 Kota Bengkulu”. Jurnal

Pendidikan Fisika, Vol 1, No 2, Maret 2009

I Ketut Madra. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) Berbantuan Asesmen Proses terhadap

Prestasi Belajar Kimia Ditinjau dari Motivasi Berprestasi pada Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Gianyar”. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 5, No 8,

Tahun 2011

Irma Pujianti. “Peningkatan Motivasi dan Ketuntasan Belajar Matematika Melalui

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”. Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol

1, No 1, September 2008

Isjoni. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:

Alfabeta, 2012

Justiana, Sandri. Muchtaridi, Kimia 1, Jakarta: Yudistira, 2009

Luqman Hakim. “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Instruction

Disertai Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

X SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2011/2012”. Jurnal

Pendidikan Biologi, Vol 3, No 2, Tahun 2012

Nur Arum Imtihani Hidayati, Tri Redjeki, Budi Hastuti. “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division

(STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Kimia pada

Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Siswa Kelas XI MAN Klaten Tahun

Pelajaran 2011/2012”. Jurnal Pendidikan Kimia (PJK), Vol 1, No 2,

Tahun 2013

NST Indriyani, Erviyenni, Lenny Anwar. “Penggunaan Media Microsoft Office

Powerpoint Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

71

Atom dan Sistem Periodik Di Kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan

Kerinci”. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 5, No 2, Tahun 2011

Rusman. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011

-----. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: Rajawali Pers, 2012

Sadiman, Arief S. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran, Jakarta: Predana Media Grup, 2006

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2010

Slavin, E. Robert. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa

Media, 2009

Sofyan, Ahmad dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2006

Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, 2005

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009

Teda Ena, Auda. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak

Presentasi, Artikel, 2008

Tejo Nurseto. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi &

Pendidikan, Volume 8 Nomor 1, April 2011

Turanda Verawati, Rosmaini S, Darmadi. “Penggunaan Media Microsoft Office

Powerpoint Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII2 SMPN 32

Pekanbaru”. Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 3, No 1, November 2012

Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya, Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2008

Zulfiani. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

72

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMA Dharma Karya UT

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : X/1

Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45menit

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodic unsur, dan ikatan kimia.

B. Kompetensi Dasar :1.2.Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam

serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

C. Indikator :

1. Menjelaskan hubungan electron valensi dan kestabilan suatu unsur

2. Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan ion

3. Menggambarkan lambang Lewis dari senyawa ion

4. Menjelaskan hubungan antara sruktur senyawa ion dengan sifat fisikanya

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan hubungan elektron valensi dan kestabilan suatu unsur

2. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan ion

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

73

3. Siswa dapat menggambarkan lambang Lewis dari senyawa ion

4. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara sruktur senyawa ion dengan sifat fisikanya

E. Metode Pembelajaran :

1. Model : Pembelajaran kooperatif tipe STAD

2. Metode : Diskusi dan Tanya jawab

F. Materi Ajar : Kestabilan atom unsur, ikatan ion, sifat fisika senyawa ion

Fakta menunjukkan di alam, gas mulia (golongan VIIIA) berada sebagai atom tunggal. Hal ini berarti gas mulia sulit bereaksi

dengan atom gas mulia atau unsure lainnya. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa gas mulia bersifat stabil.

Berdasarkan konfigurasi elektron, dapatdirumuskan aturan sebagai berikut:

a. Unsur-unsur gas mulia sangat stabil, kecuali He, memiliki 8 elektron valensi. Dengan demikian unsur-unsur lain berusaha

memperoleh konfigurasi electron seperti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Hal ini dirumuskan menjadi Aturan Oktet.

b. Unsur gas mulia He memiliki 2 elektron valensi. Unsur-unsur dengan nomor atom kecil, yakni H dan Li berusaha memiliki

konfigurasi elektron gas mulia terdekat, yaitu memiliki 2 elektron valensi seperti He untuk mencapai kestabilan. Hal ini di

rumuskan menjadi Aturan Duplet.

Untuk memenuhi aturan oktet atau duplet, atom-atom dapat meminta/melepas electron atau menggunakan electron bersama.

Peristiwa ini akan menyebabkan terbentuknya ikatan kima.

a. Atom-atom yang menerima atau melepaskan electron akan membentuk ikatan ion.

b. Atom-atom yang menggunakan electron bersama akan membentuk ikatan kovalen.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

74

c. Di dalam ikatan kovalen, elektron-elektron yang digunakan bersama dapat berasal dari satu atom saja. Ikatan kovalen demikian

disebut ikatan kovalen koordinasi.

d. Atom-atom suatu unsure juga menggunakan electron bersama membentuk ikatan logam.

1) Ikatan Ion

Ikatan ion terbentuk akibat kecenderungan atom-atom menerima atau melepas elektron agar memiliki konfigurasi electron

seperti gas mulia terdekat. Ikatan ion umumnya terbentuk antara atom-atom unsure logam dan atom unsur non logam. Hal ini terkait

dengan kecenderungan atom unsure logam untuk melepas electron untuk membentuk ion positif.

Dalam pembentukan ikatan ion, jumlah elektron yang dilepas harus sama dengan jumlah elektron yang diterima. Contohnya

ikatan ion yang terbentuk antara atom logam Na dan atom non logam Cl pada senyawa NaCl. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai

akibat serah terima electron antar atom disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen), dan senyawa yang memiliki ikatan ion disebut

senyawa ion.

Serah terima electron dalam ikatan ion dapat digambarkan dengan menggunakan lambang Lewis. Lambang Lewis dari suatu

unsure dinyatakan oleh lambing unsure dikelilingi oleh sejumlah tanda titik ( ) atau tanda lainnya seperti tanda silang (×). Tanda

tersebut menyatakan jumlah electron valensi dari unsure tersebut. Contoh penggunaan lambang Lewis untuk menggambarkan ikatan

ion.

+ ClNa x

x x

x

xx x

Na Cl -+

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

75

Sifat Fisis Senyawa Ion

Sifat fisis senyawa ion ditentukan oleh gaya elektrostatis yang kuat dan sama kesegala arah. Dalam senyawa ion, suatu ion

positif akan dikelilingi oleh sejumlah ion negatif, demikian pula sebaliknya. Beberapa sifat fisis dari senyawa ion:

a) Berupa padatan pada suhu ruang

b) Bersifat keras tapi rapuh

c) Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

d) Larut dalam pelarut air, tetapi umumnya tidak larut dalam pelarut organik.

e) Tidakmenghantarlistrikdalamfasepadat, tetapimenghantarlistrikdalamfasecairataujikalarutdalam air.

G. Kegiatan Pembelajaran :

Waktu Kegiatan guru Kegiatan siswa

Karakter

yang

diharapkan

Awal

(15 menit)

Guru mengucapkan salam

Guru mengkondisikan kelas

Guru mengabsen siswa

Guru memberikan pretes

Guru membag isiswa ke dalam kelompok yang terdiridari 4-

5 siswa yang heterogen

Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menerangkan

Siswa menjawab salam

Siswa mengkondisikan diri

Siswa menyebutkan temannya yang tidak

hadir

Siswa mengerjakan pretes

Siswa mendengarkan pembagian kelompok

oleh guru

Religius

Disiplin

Jujur

Sikap

menghorma

ti

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

76

setting pembelajaran kooperatif tipeSTAD Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang setting pembelajaran kooperatif tipe

STAD

Inti

(55 menit)

Guru menyajikan materi baru dalam kelas STAD yang

dilakukan yaitu dengan menggunakan Power Point

Guru memberikan tugas berupa lembar kerja siswa kepada

kelompok STAD

Guru memberikan instruksi kepada setiap anggota kelompok

untuk bekerjasama, berdiskusi ketika mengerjakan lembar

kerja. Anggota yang lebih mengerti menjelaskan pada

anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok

mengerti

Guru memperhatikan dan membimbing aktivitas kerja setiap

kelompok STAD

Guru meminta siswa mengumpulkan LKS

Siswa memperhatikan dan mencatat materi

yang disampaikan oleh guru

Jika ada siswa yang tidak faham maka

bertanya pada guru

Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dalam

kelompoknnya

Siswa bekerjasama dengan kelompoknya

untuk mengerjakan LKS yang telah

disediakan

Siswa mengumpulkan LKS

Sikap

menghorma

ti

Kerjasama

Jujur

Akhir

(20 menit) Guru dan siswa memberikan kesimpulan dari materi

pembelajaran

Guru mengadakan tesi ndividu/ kuis

Siswa memberikan kesimpulan tentang materi

yang telah diajarkan

Mengharga

i

Jujur

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

77

Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes/kuis dengan

tenang dan bertanggung jawab atas perolehan nilai

kelompok

Guru mengamati aktivitas tes/kuis yang dilakukan siswa dan

menegur siswa jika terjadi kekeliruan dan kecurangan dalam

penyelesaian tes/kuis

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan jawaban tes/kuis

Guru mengumumkan perolehan nilai individu dan kelompok

Guru mengumumkan prestasi kelompok

Siswa mengerjakan tes/kuis secara individu

tanpa bantuan teman kelompoknya. Untuk

mengukur seberapa jauh pengetahuan yang

telah didapatkan hari ini

Siswa mengumpulkan jawaban tes/kuis

Siswa mendengarkan perolehan nilai individu

dan kelompok

Siswa mendengarkan perolehan prestasi

kelompok

H. Penilaian

1. Jenis tagihan:

Pretes dan kuis

2. Bentuk instrument:

Testertulis berbentuk pilihan ganda, isian, dan uraian

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

78

I. Alat dan Sumber

1. Lembar pretes

2. Lembar LKS

3. Lembar kuis

4. Laptop dan proyektor

5. Buku Kimia 1, Yudhistira.

Ciputat, 16 September 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Arif Soleh, S.Pd Fitri Nur Faozah

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

79

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMA Dharma Karya UT

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : X/1

Pertemuan ke : 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, danikatan kimia

B. Kompetensi Dasar : 1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan

logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

C. Indikator :

1. Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan kovalen dengan menggambarkan lambang Lewisnya

2. Membedakan ikatan kovalen tunggal,rangkap dua, dan rangkap tiga

3. Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi dengan menggambarkan lambang Lewisnya

4. Menjelaskan sifat-sifat ikatan kovalen

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

80

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan kovalen dengan menggambarkan lambang Lewisnya

2. Siswa dapat membedakan ikatan kovalen tunggal,rangkap dua, dan rangkap tiga

3. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi dengan menggambarkan lambang

Lewisnya

4. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat ikatan kovalen

E. Metode Pembelajaran :

1. Model : Pembelajaran kooperatif tipe STAD

2. Metode : Ceramah, diskusi dan Tanya jawab

F. Materi Ajar : ikatan kovalen ( tunggal, rangkap dua, rangkap tiga), ikatan kovalen koordinasi, dan sifat ikatan kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian bersama pasangan elektron. Ikatan yang terbentuk distabilkan

oleh gaya tarik menarik antara elektron dan inti atom serta gaya tolak menolak antar inti atom. Ikatan kovalen umumnya dibentuk oleh

atom-atom nonlogam. Ikatan kovalen terdiri dari 3 jenis, yaitu:

1. Ikatan kovalen tunggal : Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan kovalen yang Melibatkan pemakaian bersama satu pasang

elektron oleh 2 atom yang berikatan

Contoh: ikatan yang terjadi antara 2 atom H

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

81

2. Ikatan kovalen rangkap dua : Ikatan kovalen rangkap dua melibatkan pemakaian bersama 2 pasang elektron oleh 2 atom yang

berikatan.

Contoh: ikatan yang terjadi antara 2 atom O membentuk molekul O2

3.Ikatan kovalen rangkap tiga : Ikatan kovalen rangkap tiga melibatkan pemakaian bersama 3 pasang elektron oleh 2 atom yang

berikatan

Contoh: pada 2 atom C dan 2 atom H yang membentuk molekul C2H2

4. Ikatan kovalen koordinasi : Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang dipakai bersama

berasal dari salah satu atom yang berikatan.

Contoh: Terbentuknya senyawa BF3-NH3

HCCH

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

82

Sifat Fisis Senyawa Kovalen

Beberapa sifat fisis senyawa kovalen yang penting adalah sebagai berikut:

1) Berupa gas, cairan, atau padatan lunak pada suhu ruang

2) Bersifat lunak dan tidak rapuh

3) Kristal mudah bergeser sehingga bersifat lunak dan tidak rapuh.

4) Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi

5) Umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik

6) Umumnya tidak dapat menghantar listrik.

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

83

G. Kegiatan Pembelajaran :

Waktu Kegiatan guru Kegiatan siswa Karakter yang

diharapkan

Awal

(15 menit)

Guru memberikan salam

Guru mengkondisikan kelas

Guru mengabsen siswa

Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang

terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen

Menyampaikan tujuan pembelajaran dan

menerangkan setting pembelajaran kooperatif tipe

STAD

Siswa menjawab salam

Siswa mengkondisikan diri

Siswa memberitahukan temannya yang tidak

hadir

Siswa mendengarkan pembagian kelompok oleh

guru

Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

setting pembelajaran kooperatif tipe STAD

Religius

Disiplin

Jujur

Sikap

menghormati

Inti

(55 menit)

Guru menyajikan materi baru dalam kelas STAD

yang dilakukan yaitu dengan menggunakan Power

Point

Guru memberikan tugas berupa lembar kerja siswa

kepada kelompok STAD

Guru memberikan instruksi kepada setiap anggota

Siswa memperhatikan dan mencatat materi yang

disampaikan oleh guru

Jika ada siswa yang tidak faham maka bertanya

pada guru

Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dalam

kelompoknnya

Siswa bekerja sama dengan kelompoknya

Sikap

menghormati

Kerja sama

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

84

kelompok untuk bekerja sama, berdiskusi ketika

mengerjakan lembar kerja. Anggota yang lebih

mengerti menjelaskan pada anggota lainnya

sampai semua anggota dalam kelompok mengerti

Guru memperhatikan dan membimbing aktivitas

kerja setiap kelompok STAD

Guru meminta siswa mengumpulkan LKS

untuk mengerjakan LKS yang telah disediakan

Siswa mengumpulkan LKS

Jujur

Akhir

(20 menit)

Guru dan siswa memberikan kesimpulan dari

materi pembelajaran

Guru mengadakan tes individu/ kuis

Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes/kuis

dengan tenang dan bertanggung jawab atas

perolehan nilai kelompok

Guru mengamati aktivitas tes/kuis yang dilakukan

siswa dan menegur siswa jika terjadi kekeliruan

dan kecurangan dalam penyelesaian tes/kuis

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan

Siswa memberikan kesimpulan tentang materi

yang telah diajarkan

Siswa mengerjakan tes/kuis secara individu

tanpa bantuan teman kelompoknya. Untuk

mengukur seberapa jauh pengetahuan yang

telah didapatkan hari ini

Siswa mengumpulkan jawaban tes/kuis

Menghargai

Jujur

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

85

jawaban tes/kuis

Guru mengumumkan perolehan nilai individu dan

kelompok

Guru mengumumkan prestasi kelompok

Siswa mendengarkan perolehan nilai individu

dan kelompok

Siswa mendengarkan perolehan prestasi

kelompok

H. Penilaian

1. Jenis tagihan:Pretes dan kuis

2. Bentuk instrumen:Tes tertulis berbentuk pilihan ganda, isian, dan uraian.

I. Alat dan Sumber

1. Lembar LKS 4. Buku Kimia 1, Yudhistira

2. Lembar kuis

3. Laptop dan proyektor

Ciputat, 23 September 2013

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Arif Soleh, S.Pd Fitri Nur Faozah

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

86

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMA Dharma Karya UT

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : X/1

Pertemuan ke : 3

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar : 1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan

logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

C. Indikator :

1. Membedakan antara ikatan kovalen polar dan non polar

2. Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan logam

3. Menjelaskan sifat-sifat ikatan logam

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat membedakan antara ikatan kovalen polar dan non polar

2. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan logam

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

87

3. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat ikatan logam

E. Metode Pembelajaran :

1. Model : Pembelajaran kooperatif tipe STAD

2. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

F. Materi Ajar : Ikatan kovalen polar dan non polar, ikatan logam, sifat ikatan logam

Ikatan kovalen polar: Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1

atom. kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan (bentuk

molekul tidak simetris)

Contoh: Molekul HCl

Ikatan kovalen nonpolar : Suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.

Karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara

merata sehingga tidak terbentuk kutub.

Contoh: molekul H2.

Ikatan Logam

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

88

Ikatan yang mungkin terbentuk antaratom logam dinamakan ikatan logam. Ikatan logam mempunyai ciri khas tersendiri yang

berbeda dengan ikatan ion dan ikatan kovalen Anatar atom logam dapat saling berikatan akibat gaya tarik-menarik antara ion logam

bermuatan positif dengan elektron valensi yang bermuatan negatif.

• Unsur-unsur logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.

• Unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.

Beberapa logam juga mempunyai sifat dapat ditempa dan diulur tanpa harus menghancurkannya terlebih dahulu.

Contoh logam yang dapat ditempa: alumunium, tembaga, timbal, emas, dan perak

Contoh logam yang dapat diulur: nikel, krom, da besi

Sifat Fisis Ikatan Logam

Sifat fisis logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang kuat, strukturnya yang rapat, dan keberadaan elektron-elektron

bebas. Beberapa sifat fisis logam yang penting adalah sebagai berikut:

1) Berupa padatan pada suhu ruang

2) Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika di tempa

3) Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

4) Menghatar listrik dengan baik

5) Menghantar panas dengan baik

6) Mempunyai permukaan yang mengkilap

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

89

G. Kegiatan Pembelajaran :

Waktu Kegiatan guru Kegiatan siswa Karakter yang

diharapkan

Awal

(15 menit)

Guru mengucapkan salam

Guru mengkondisikan kelas

Guru mengabsen siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa menjawab salam

Siswa mengkondisikan diri

Siswa menyebutkan murid yang tidak hadir

Siswa memperhatikan penjelasan guru

Religius

Disiplin

Sikap

menghormati

Inti

(60 menit)

Guru menyajikan materi baru dalam kelas kontrol

menggunakan Power Point

Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang

belum difahami

Guru memberikan tes tentang materi hari ini dan

meminta siswa mengumpulkan tes

Siswa memperhatikan dan mencatat materi yang

disampaikan oleh guru

Jika ada siswa yang tidak faham maka bertanya

pada guru

Siswa mengerjakan tes dan mengumpulkan tes

Sikap

menghormati

Jujur

Akhir

(15 menit)

Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi

hari ini

Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi

hari ini

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

90

H. Penilaian

1. Jenis tagihan: Pretes dan kuis

2. Bentuk instrument: Tes tertulis berbentuk pilihan ganda, isian, dan uraian.

I. Alat dan Sumber

1. Lembar pretes

2. Lembar LKS

3. Lembar kuis

4. Laptop dan proyektor

5. Buku Kimia 1, Yudhistira.

Ciputat, 30 September 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Arif Soleh, S.Pd Fitri Nur Faozah

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

91

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SMA Dharma Karya UT

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : X/1

Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur,

dan ikatan kimia.

B. Kompetensi Dasar : 1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam

serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

C. Indikator :

1. Menjelaskan hubungan elektron valensi dan kestabilan suatu unsur

2. Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan ion

3. Menggambarkan lambang Lewis dari senyawa ion

4. Menjelaskan hubungan antara sruktur senyawa ion dengan sifat fisikanya

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

92

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan hubungan elektron valensi dan kestabilan suatu unsur

2. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan ion

3. Siswa dapat menggambarkan lambang Lewis dari senyawa ion

4. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara sruktur senyawa ion dengan sifat fisikanya

E. Metode Pembelajaran :

1. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

F. Materi Ajar : Kestabilan atom unsur, ikatan ion, sifat fisika senyawa ion

Fakta menunjukkan di alam, gas mulia (golongan VIIIA) berada sebagai atom tunggal. Hal ini berarti gas mulia sulit bereaksi

dengan atom gas mulia atau unsur lainnya. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa gas mulia bersifat stabil.

Berdasarkan konfigurasi elektron, dapat dirumuskan aturan sebagai berikut:

a. Unsur-unsur gas mulia sangat stabil, kecuali He, memiliki 8 elektron valensi. Dengan demikian unsur-unsur lain berusaha

memperoleh konfigurasi elektron seperti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Hal ini dirumuskan menjadi Aturan Oktet.

b. Unsur gas mulia He memiliki 2 elektron valensi. Unsur-unsur dengan nomor atom kecil, yakni H dan Li berusaha memiliki

konfigurasi elektron gas mulia terdekat, yaitu memiliki 2 elektron valensi seperti He untuk mencapai kestabilan. Hal ini di

rumuskan menjadi Aturan Duplet.

Untuk memenuhi aturan oktet atau duplet, atom-atom dapat meminta/melepas elektron atau menggunakan elektron bersama.

Peristiwa ini akan menyebabkan terbentuknya ikatan kima.

a. Atom-atom yang menerima atau melepaskan elektron akan membentuk ikatan ion.

b. Atom-atom yang menggunakan elektron bersama akan membentuk ikatan kovalen.

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

93

c. Di dalam ikatan kovalen, elektron-elektron yang digunakan bersama dapat berasal dari satu atom saja. Ikatan kovalen demikian

disebut ikatan kovalen koordinasi.

d. Atom-atom suatu unsur juga menggunakan elektron bersama membentuk ikatan logam.

1) Ikatan Ion

Ikatan ion terbentuk akibat kecenderungan atom-atom menerima atau melepas elektron agar memiliki konfigurasi elektron

seperti gas mulia terdekat. Ikatan ion umumnya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan atom unsur non logam. Hal ini terkait

dengan kecenderungan atom unsur logam untuk melepas elektron untuk membentuk ion positif.

Dalam pembentukan ikatan ion, jumlah elektron yang dilepas harus sama dengan jumlah elektron yang diterima. Contohnya

ikatan ion yang terbentuk antara atom logam Na dan atom non logam Cl pada senyawa NaCl. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai

akibat serah terima elektron antar atom disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen), dan senyawa yang memiliki ikatan ion disebut

senyawa ion.

Serah terima elektron dalam ikatan ion dapat digambarkan dengan menggunakan lambang Lewis. Lambang Lewis dari suatu

unsur dinyatakan oleh lambang unsur dikelilingi oleh sejumlah tanda titik ( ) atau tanda lainnya seperti tanda silang (×). Tanda

tersebut menyatakan jumlah elektron valensi dari unsur tersebut. Contoh penggunaan lambang Lewis untuk menggambarkan ikatan

ion.

+ ClNa x

x x

x

xx x

Na Cl -+

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

94

Sifat Fisis Senyawa Ion

Sifat fisis senyawa ion ditentukan oleh gaya elektrostatis yang kuat dan sama kesegala arah. Dalam senyawa ion, suatu ion

positif akan dikelilingi oleh sejumlah ion negatif, demikian pula sebaliknya. Beberapa sifat fisis dari senyawa ion:

a) Berupa padatan pada suhu ruang

b) Bersifat keras tapi rapuh

c) Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

d) Larut dalam pelarut air, tetapi umumnya tidak larut dalam pelarut organik.

e) Tidak menghantar listrik dalam fase padat, tetapi menghantar listrik dalam fase cair atau jika larut dalam air.

G. Kegiatan Pembelajaran :

Waktu Kegiatan guru Kegiatan siswa Karakter yang

diharapkan

Awal

(15 menit)

Guru mengucapkan salam

Guru mengkondisikan kelas

Guru mengabsen siswa

Guru memberikan pretes

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa menjawab salam

Siswa mengkondisikan diri

Siswa menyebutkan murid yang tidak hadir

Siswa mengerjakan pretes

Siswa memperhatikan penjelasan guru

Religius

Disiplin

Jujur

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

95

Inti

(60 menit)

Guru menyajikan materi baru dalam kelas kontrol

menggunakan Power Point

Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang

belum difahami

Guru memberikan tes tentang materi hari ini dan

meminta siswa mengumpulkan tes

Siswa memperhatikan dan mencatat materi yang

disampaikan oleh guru

Jika ada siswa yang tidak faham maka bertanya

pada guru

Siswa mengerjakan tes dan mengumpulkan tes

Sikap

menghormati

Jujur

Akhir

(15 menit)

Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi

hari ini

Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi

hari ini

H. Penilaian

1. Bentuk instrumen:

Tes tertulis berbentuk pilihan ganda, isian, dan uraian.

I. Alat dan Sumber

1. Laptop dan proyektor

2. Buku Kimia 1, Yudhistira.

Ciputat, 17 September 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Arif Soleh, S.Pd Fitri Nur Faozah

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

96

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

Kelas kontrol

Nama Sekolah : SMA Dharma Karya UT

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : X/1

Pertemuan ke : 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar : 1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan

logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

C. Indikator :

1. Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan kovalen dengan menggambarkan lambang Lewisnya

2. Membedakan ikatan kovalen tunggal,rangkap dua, dan rangkap tiga

3. Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi dengan menggambarkan lambang Lewisnya

4. Menjelaskan sifat-sifat ikatan kovalen

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

97

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan kovalen dengan menggambarkan lambang Lewisnya

2. Siswa dapat membedakan ikatan kovalen tunggal,rangkap dua, dan rangkap tiga

3. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi dengan menggambarkan lambang

Lewisnya

4. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat ikatan kovalen

E. Metode Pembelajaran :

1. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

F. Materi Ajar : ikatan kovalen ( tunggal, rangkap dua, rangkap tiga), ikatan kovalen koordinasi, dan sifat ikatan kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian bersama pasangan elektron. Ikatan yang terbentuk distabilkan

oleh gaya tarik menarik antara elektron dan inti atom serta gaya tolak menolak antar inti atom. Ikatan kovalen umumnya dibentuk oleh

atom-atom nonlogam. Ikatan kovalen terdiri dari 3 jenis, yaitu:

1. Ikatan kovalen tunggal : Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan kovalen yang Melibatkan pemakaian bersama satu pasang

elektron oleh 2 atom yang berikatan

Contoh: ikatan yang terjadi antara 2 atom H

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

98

2. Ikatan kovalen rangkap dua : Ikatan kovalen rangkap dua melibatkan pemakaian bersama 2 pasang elektron oleh 2 atom yang

berikatan.

Contoh: ikatan yang terjadi antara 2 atom O membentuk molekul O2

3.Ikatan kovalen rangkap tiga : Ikatan kovalen rangkap tiga melibatkan pemakaian bersama 3 pasang elektron oleh 2 atom yang

berikatan

Contoh: pada 2 atom C dan 2 atom H yang membentuk molekul C2H2

4. Ikatan kovalen koordinasi : Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang dipakai bersama

berasal dari salah satu atom yang berikatan.

Contoh: Terbentuknya senyawa BF3-NH3

HCCH

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

99

Sifat Fisis Senyawa Kovalen

Beberapa sifat fisis senyawa kovalen yang penting adalah sebagai berikut:

1) Berupa gas, cairan, atau padatan lunak pada suhu ruang

2) Bersifat lunak dan tidak rapuh

3) Kristal mudah bergeser sehingga bersifat lunak dan tidak rapuh.

4) Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi

5) Umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik

6) Umumnya tidak dapat menghantar listrik.

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

100

G. Kegiatan Pembelajaran

Waktu Kegiatan guru Kegiatan siswa Karakter yang

diharapkan

Awal

(15 menit)

Guru mengucapkan salam

Guru mengkondisikan kelas

Guru mengabsen siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa menjawab salam

Siswa mengkondisikan diri

Siswa menyebutkan murid yang tidak hadir

Siswa memperhatikan penjelasan guru

Religius

Disiplin

Sikap

menghormati

Inti

(60 menit)

Guru menyajikan materi baru dalam kelas kontrol

menggunakan Power Point

Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang

belum difahami

Guru memberikan tes tentang materi hari ini dan

meminta siswa mengumpulkan tes

Siswa memperhatikan dan mencatat materi yang

disampaikan oleh guru

Jika ada siswa yang tidak faham maka bertanya

pada guru

Siswa mengerjakan tes dan mengumpulkan tes

Sikap

menghormati

Jujur

Akhir

(15 menit)

Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi

hari ini

Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi

hari ini

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

101

H. Penilaian

1. Bentuk instrumen:

Tes tertulis berbentuk pilihan ganda, isian, dan uraian.

I. Alat dan Sumber

1. Laptop dan proyektor

2. Buku Kimia 1, Yudhistira.

Ciputat, 24 September 2013

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Arif Soleh, S. Pd Fitri Nur Faozah

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

102

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

Kelas kontrol

Nama Sekolah : SMA Dharma Karya UT

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : X/1

Pertemuan ke : 3

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar : 1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan

logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

C. Indikator :

1. Membedakan antara ikatan kovalen dengan kovalen polar dan non polar

2. Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan logam

3. Menjelaskan sifat-sifat ikatan logam

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat membedakan antara ikatan kovalen polar dan non polar

2. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan logam

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

103

3. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat ikatan logam

E. Metode Pembelajaran :

1. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

F. Materi Ajar : Ikatan kovalen polar dan non polar, ikatan logam, sifat ikatan logam

Ikatan kovalen polar: Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1

atom. kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan (bentuk

molekul tidak simetris)

Contoh: Molekul HCl

Ikatan kovalen nonpolar : Suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.

Karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara

merata sehingga tidak terbentuk kutub.

Contoh: molekul H2.

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

104

Ikatan Logam

Ikatan yang mungkin terbentuk antaratom logam dinamakan ikatan logam. Ikatan logam mempunyai ciri khas tersendiri yang

berbeda dengan ikatan ion dan ikatan kovalen Anatar atom logam dapat saling berikatan akibat gaya tarik-menarik antara ion logam

bermuatan positif dengan elektron valensi yang bermuatan negatif.

• Unsur-unsur logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.

• Unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.

Beberapa logam juga mempunyai sifat dapat ditempa dan diulur tanpa harus menghancurkannya terlebih dahulu.

Contoh logam yang dapat ditempa: alumunium, tembaga, timbal, emas, dan perak

Contoh logam yang dapat diulur: nikel, krom, da besi

Sifat Fisis Ikatan Logam

Sifat fisis logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang kuat, strukturnya yang rapat, dan keberadaan elektron-elektron

bebas. Beberapa sifat fisis logam yang penting adalah sebagai berikut:

1) Berupa padatan pada suhu ruang

2) Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika di tempa

3) Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

4) Menghatar listrik dengan baik

5) Menghantar panas dengan baik

6) Mempunyai permukaan yang mengkilap

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

105

G. Kegiatan Pembelajaran :

Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa Karakter yang

diharapkan

Awal

(15 menit)

Guru mengucapkan salam

Guru mengkondisikan kelas

Guru mengabsen siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa menjawab salam

Siswa mengkondisikan diri

Siswa menyebutkan murid yang tidak hadir

Siswa memperhatikan penjelasan guru

Religius

Disiplin

Sikap

menghormati

Inti

(60 menit)

Guru menyajikan materi baru dalam kelas kontrol

menggunakan Power Point

Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang

belum difahami

Guru memberikan tes tentang materi hari ini dan

meminta siswa mengumpulkan tes

Siswa memperhatikan dan mencatat materi yang

disampaikan oleh guru

Jika ada siswa yang tidak faham maka bertanya

pada guru

Siswa mengerjakan tes dan mengumpulkan tes

Sikap

menghormati

Jujur

Akhir

(15 menit)

Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi

hari ini

Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi

hari ini

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

106

H. Penilaian

1. Bentuk instrument: Tes tertulis berbentuk pilihan ganda, isian, dan uraian.

I. Alat dan Sumber

1. Laptop dan proyektor

2. Buku Kimia 1, Yudhistira.

Ciputat, 16 Oktober 2013

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Arif Soleh, S.Pd Fitri Nur Faozah

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

107

Lampiran 3

Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1

Kelompok :

Anggota kelompok :1………………………………………….

2………………………………………….

3………………………………………….

4………………………………………….

5………………………………………….

Materi : Kestabilan unsur, menjelaskan proses terjadinya

ikatan ion, sifat fisiknya, dan ikatan kovalen

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami kestabilan unsur,

menjelaskan proses terjadinya ikatan ion beserta sifat

fisiknya, serta siswa dapat menentukan ikatan

kovalen

Landasan Teori :

Kestabilan unsur: Atom-atom gas mulia bersifat stabil, sedangkan atom-atom

lainnya bersifat tidak stabil. Atom-atom gas mulia bersifat stabil karena kulit

terluarnta terisi penuh oleh elektron. Atom-atom gas mulia yang terisi penuh

oleh 2 elektron (untuk He) disebut susunan duplet, dan atom yang terisi penuh

oleh 8 elektron (untuk gas mulia selain He) disebut susunan oktet.

Ikatan Ion: ikatan ion terjadi antara atom logam yang cenderung melepaskan

elektron dengan atom nologam yang cenderung menerima elektron. Contohnya,

ikatan yang terjadi antara atom Na dengan atom Cl

Sifat-sifat Ikatan Ion:

Berwujud padat pada suhu kamar

Mempuyai titik didih dan titik leleh yang tinggi

Dapat menghantarkan listrik dalam bentuk cairan atau lelehan, dan

Mempunyai sifat keras, namun mudah rapuh

Ikatan Kovalen: Merupakan ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian

bersama pasangan elektron. Contohnya, ikatan yang terjadi antara 2 atom H

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

108

Latihan Soal…

1. Tentukan konfigurasi elektron dan lambang struktur lewis dari unsur-unsur di

bawah ini:

Unsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi Lambang Lewis

a. Li 3Li = 2 1 1 Li

b. Na

c. O

d. C

e. Al

f. Mg

g. F

h. S

i. Br

j. I

2. Tentukan senyawa ion yang terbentuk dari reaksi antara atom-atom berikut:

Unsur Konfigurasi Elektron Elektron

Valensi

Lambang

Lewis Ikatan yang Terbentuk

11Na

17Cl

11Na = 2 8 1

17Cl = 2 8 7

1

7

Na

Cl Na + Cl Na

+ Cl

-

Na+

+ Cl –

NaCl

19K

16S

11Na

16S

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

109

3. Gambarkan struktur lewis pembentukan senyawa ion berikut:

Unsur Konfigurasi Elektron Lambang

Lewis Ikatan yang Terbentuk

BeF2 4Be = 2 2

9F = 2 7

Be

F

F + Be F -

Be 2+

F F -

Be2+

+ 2F-

BeF2

Li2O

BaCl2

4. Sebutkan sifat-sifat dari ikatan ion?

5. Apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen? Berikan 1 contoh ikatan kovalen

tunggal (lengkap dengan konfigurasi elektron dan lambang lewisnya).

Selamat Mengerjakan……!!

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

110

Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2

Kelompok :

Anggota kelompok :1………………………………………….

2………………………………………….

3………………………………………….

4………………………………………….

5………………………………………….

Materi : Proses pembentukkan ikatan kovalen dan kovalen

koordinasi serta sifat fisikanya

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan ikatan

kovalen, menjelaskan proses terjadinya ikatan ion

beserta sifat fisiknya, serta siswa dapat menentukan

ikatan kovalen

Landasan Teori :

Ikatan Kovalen: ikatan yang terbentuk akibat pemakaian elektron bersama

pasangan elektron. Berdasarkan ikatannya, ikatan kovalen terbagi 3:

1. Ikatan kovalen tunggal: yaitu ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian

bersama satu pasang elektron. Contohnya, ikatan yang terjadi antara 2 atom Cl.

2. Ikatan kovalen rangkap 2: yaitu ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian

bersama 2 pasang elektron. Contohnya, ikatan yang terjadi antara 2 atom O.

3. Ikatan kovalen rangkap 3: yaitu ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian

bersama 3 pasang elektron. Contohnya, ikatan yang terjadi antara 2 atom N

Sifat-sifat ikatan kovalen:

Berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar;

mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah;

kebanyakan tidak dapat menghantarkan listrik, dan

umumnya bersifat lunak.

Ikatan Kovalen Koordinasi: Ikatan kovalen pasangan elektron yang digunakan

untuk berikatan hanya berasal dari salah satu atom. Sementara itu, atom yang lain

tidak memberikan elektron. Contohnya, SO3, H2SO4.

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

111

Latihan Soal…

1. Gambarkan dengan struktur Lewis dan konfigurasi elektron pada ikatan kovalen

berikut: sebutkan macam ikatan kovalen tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga!

Unsur Konfigurasi Elektron Lambang

Lewis Ikatan yang Terbentuk Jenis Ikatan

F2 9F = 2 7 F F + F F F Ikatan

Kovalen

Tunggal

H2S

C2H2

C2H6

CS2

2. Jelaskan pengertian ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi?

3. Tentukan ikatan kovalen koordinasi pada molekul HNO2!

4. Manakah diantara molekul berikut yang berikatan kovalen rangkap dua, C2H4

atau C2H2? Gambarkan dengan struktur Lewis!

5. Sebutkan sifat-sifat ikatan kovalen?

Good Luck…….

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

112 Lampiran 4

Tes Individu 1

1. 1. Diantara unsur-unsur di bawah ini yang paling stabil adalah…

a. 13Al d. 20Ca

b. 16S e. 35Br

c. 18Ar

2. Suatu unsur mempuyai atom 7. Unsur tersebut mencapai kesetabilanya

dengan cara…

a. Melepaskan 1 elektron

b. Menangkap 1 elektron

c. Melepaskan 2 elektron

d. Melepaskan 3 elektron

e. Menangkap 3 elektron

3. Elektron valensi gas mulia dibawah ini adalah oktet. Kecuali…

a. Xe d. He

b. Rn e. Ne

c. Kr

4. Unsur X mempunyai konfigurasi elektron 2 8 6. Unsur tersebut akan

membentuk ion....

a. X3-

d. X+

b. X2-

e. X2+

c. X-

5. Senyawa ion dapat menghantarkan listrik dalam bentuk….

a. Padatan

b. Cairan atau lelehan

c. Gas

d. Padatan dan cairan

e. Padatan dan gas

Essay….

1. Apa yang dimaksud ikatan ion? berikan 1 contoh (lengkap dengan lonfigurasi

elektron dan lambing lewisnya)

2. Apa yang dimaksud ikatan kovalen? berikan 1 contoh ikatan kovalen tunggal

(lengkap dengan lonfigurasi elektron dan lambing lewisnya)

Nama :

Kelompok :

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

113

Tes Individu 2

1. Tentukan senyawa kovalen dan jenis ikatan yang terbentuk dari reaksi antara

atom H dan Br, serta gambarkan struktur Lewisnya!

2. Ikatan kovalen koordinasi pada nitrometana CH3NO2 ditunjukkan dengan

nomor

3. Tentukan jenis ikatan kovalen pada molekul H2O dan CO2! Lengkap dengan

lambang lewisnya!

4. Senyawa kovalen mempunyai titik didih dan titik leleh yang….

Selamat Bekerja…….!!

Nama :

Kelas/Kelompok:

O N C HXX

X X

X

O

X

X

X

H

H1

2

5

3

4

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

L/O/G/O

Ikatan Kimia: Kestabilan atom unsur,

ikatan ion, ikatan kovalen tunggal

Oleh: Fitri Nur Faozah

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan Kimia

Ikatan kovalen

polar

NaCl, FeCl, Rangkap tiga

Ikatan kovalen

nonpolar

Tunggal

Ikatan Ion Ikatan Kovalen

Rangkap dua

Logam +

nonlogam

Nonlogam +

nonlgam

Logam+logam Ikatan Logam

N2, C2H2 O2, CO2 HNO3, H2SO4

Koordinasi

terjadi

pada atom

berdasarkan kestabilan

berdasarkan

kepolarannya

terjadi pada atom terjadi pada atom

contoh ikatan yang terbentuk

contoh contoh contoh contoh

H2, F2

Tunggal

Nonlogam+

nonlogam

Ikatan Kovalen

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Sk : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.

KD : 1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk

Tujuan Pembelajaran :

– Siswa dapat menjelaskan hubungan elektron valensi dan kestabilan suatu unsur

– Siswa dapat menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan ion

– Siswa dapat menggambarkan lambang Lewis dari senyawa ion

– Siswa dapat menjelaskan hubungan antara senyawa ion dengan sifat fisikanya

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan kimia: ikatan yang terjadi antara atom-atom yang membentuk suatu molekul, atom-atom yang berikatan bisa berasal dari unsur yang sejenis ataupun berlaian jenis

Contoh yang sejenis: atom O + atom O O2

Contoh yang berlainan jenis: atom Na+atom Cl NaCl

??..... Go….!!!!!!

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Kestabilan unsur

Di alam, umumnya unsur-insur cenderung saling

berikatan membentuk senyawa, kecuali unsur-unsur

gas mulia. Hal ini dilakukan untuk mencapai

konfigurasi elektron yang stabil, seperti konfigurasi

elektron gas mulia. Bagaimana konfigurasi elektron

gas mulia??

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

IKATAN KIMIA

Bandingkan Mana Yang Lebih Stabil ?

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Kestabilan unsur gas mulia

Unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi

atom logam, nonlogam, metaliod, dan gas mulia.

Unsur-unsur gas mulia bersifat stabil,

sedangkan unsur yang lainnya tidak stabil. unsur

gas mulia brsifat stabil karena kulit terluarnya

terisi penuh oleh elektron.

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Perhatikan gambar berikut:

Dari gambar tersebut, kulit terluar atom-atom gas mulia

terisis penuh oleh 2 elektron yang disebut susunan duplet

(untuk He) dan 8 elektron yang disebut susunan oktet

(untuk gas mulia selain He).

2

2He

2 8

10Ne

2 8 8

18Ar

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Elektron valensi atom-atom gas mulia

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Untuk mencapai kestabilannya, unsur-unsur

kimia lain (selain unsur-unsur gas mulia) akan

berusaha mencapai konfigurasi elektron gas

mulia. Hal itu dilakukan melalui serah terima

elektron maupun penggunaan bersama

elektron.

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Kecenderungan unsur-unsur untuk mencapai kestabilan unsur gas mulia

Golongan Elektron Valensi

Contoh Konfigurasi elektron

Kecendrungan untuk Mencapai Kesetabilan

I A 1 3Li: 2 1 Melepaskan 1 elektron

II A 2 4Be: 2 2 Melepaskan 2 elektron

III A 3 5B: 2 3 Melepaskan 3 elektron

IV A 4 6C: 2 4 Menerima 4 elektron

V A 5 7N: 2 5 Menerima 3 elektron

VI A 6 8O: 2 6 Menerima 2 elektron

VII A 7 9F: 2 7 Menerima 1 elektron

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Simbol Lewis Simbol Lewis dapat menggambarkan elektron valensi suatu

atom. Cara penulisan simbol Lewis adalah sebagai berikut:

1. Tulis simbol atomnya

2. Tempatkan titik mengelilingi simbol atomya, maksimum

sampai dengan empat titik. Titik selanjutnya ditempatkan

berpasangan dengan titik sebelumnya sampai mencapai

konfigurasi oktet (8 elektron)

3. Setiap titik mewakili satu elektron yang ada pada titik

terluar atom tersebut. Tanda titik (.) bisa diganti oleh

tanda silang (x), lingkaran (o), dan sebagainya.

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Simbol Lewis unsur golongan A

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Contoh Soal :

Gambarkan simbol lewis dan konfigurasi elektron untuk atom 7N dan 19K?

Jawaban:

a. 7N

Konfigurasi elektron : 2 5

Elektron valensi : 5

Simbol lewisnya N

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Contoh lain :

b. 19K

Konfigurasi elektron : 2 8 8 1

Elektron valensinya : 1

Simbol lewisnya : K

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron

yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka

ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu :

ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinat / koordinasi dan ikatan logam

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan Ion

Pembentukan ikatan ion

Sifat-sifat senyawa ion

NaCl, MgCl2

Contoh

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan ion adalah ikatan yang

terjadi akibat adanya serah terima

elektron sehingga membentuk ion

positif dan ion negatif dan konfigurasi

elektronnya sama dengan gas mulia

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Pembentukan ikatan ion • Ikatan ion umumnya terjadi antara atom logam yang

cenderung melepaskan elektron dengan atom nonlogam yang cenderung menerima elektron.

• Contohnya ikatan yang terjadi antara atom Na dengan atom Cl

Konfigurasi elektronnya :

11Na = 2, 8, 1

17Cl = 2, 8, 7

Dalam mencapai kestabilan, atom Na akan melepaskan 1 elektron dan atom Cl akan menerima 1 elektron.

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Na + Cl Na + Cl NaCl

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Contoh lain:

Ikatan yang terjadi antara atom Mg dengan 2 atom Cl

12Mg : 2 8 2

17Cl : 2 8 7

Lambang lewisnya :

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Sifat-sifat senyawa ion

Senyawa ion mempunyai beberapa sifat, diantaranya:

1. Berwujud padat pada suhu kamar

2. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi

3. Dapa mengahntarkan listrik dalam bentuk cairan atau lelehan, dan

4. Mempunyai sifat keras, namun mudah rapuh.

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

IKATAN KOVALEN DAN SIFAT FISIKNYA

Oleh: Fitri Nur Faozah

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Sk : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.

KD : 1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk

Tujuan Pembelajaran :

– Siswa dapat menjelaskan pengertian ikatan kovalen

– Siswa dapat membedakan antara ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, dan ikatan kovalen koordinasi

– Siswa dapat menggambarkan lambang Lewis dari ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi

– Siswa dapat menjelaskan sifat fisik ikatan kovalen

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan Kovalen

Rangkap tiga Koordinasi

O2, CO2

Tunggal

H2O, NH3

Rangkap dua

H2SO4, BF3-NH3 N2, C2H2

Nonlogam+

Nonlogam

Nonpolar

Polar berdasarkan kepolar terjadi pada unsur ikatan yang terbentuk contoh contoh contoh contoh

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian bersama pasangan elektron.

Ikatan yang terbentuk distabilkan oleh gaya tarik menarik antara elektron dan inti atom serta gaya tolak menolak antar inti atom.

Ikatan kovalen umumnya dibentuk oleh atom-atom nonlogam.

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Pembagian Ikatan Kovalen Berdasarkan Ikatan yang terbentuk

Ikatan kovalen terdiri dari 3 jenis, yaitu:

1. Ikatan kovalen tunggal

2. Ikatan kovalen rangkap (rangkap 2 dan rangkap 3)

3. Ikatan kovalen koordinasi

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Pembentukan ikatan kovalen tunggal

Contoh: ikatan yang terjadi antara 2 atom H

Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan kovalen yang Melibatkan pemakaian bersama satu pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Penjelasan :

• Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).

• Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Contoh lain : • Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F

membentuk molekul HF

• Konfigurasi elektronnya :

1H = 1

9F= 2, 7

• Rumus struktur = H - F

• Rumus kimia = HF

FHFH

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Contoh: ikatan yang terjadi antara 2 atom O membentuk molekul O2

Ikatan kovalen rangkap dua melibatkan pemakaian Bersama 2 pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan.

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Penjelasan: • Konfigurasi elektronnya :

• 8O = 2, 6

• Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.

• Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

• Pada pembentukan 02 pasangan elektron ikatananya berjumlah 2 sehingga ikatan kovalen dilambangka dengan garis rangkap 2 (=)

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Contoh lain :

Pada 2 atom O dan 1 atom C membentuk molekul CO2

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

Contoh: pada 2 atom N yang membentuk molekul N2

Ikatan kovalen rangkap tiga melibatkan pemakaian Bersama 3 pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan

N N** oo*

**

ooo+ N

oo

ooo

N****

*

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Penjelasan : • Konfigurasi elektronnya :

• 7N = 2, 5

• Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.

• Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.

• Pada pembentukan N2, pasangan elektron ikatannya berjumlah 3 sehingga ikatan kovalen yang terbentuk dilambangkan dengan garis rangkap 3 ( )

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Contoh lain :

• Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).

• Konfigurasi elektronnya :

6C = 2, 4

1 H = 1

• Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1 elektron.

• Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom H dan 3 pada atom C lainnya.

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

(Rumus lewis)

(Rumus bangun/struktur)

HCCH

HCCH

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan Kovalen

Rangkap tiga Koordinasi

O2, CO2

Tunggal

H2O, NH3

Rangkap dua

H2SO4, BF3-NH3 N2, C2H2

Nonlogam+

Nonlogam

Nonpolar

Polar berdasarkan

kepolaran

terjadi pada unsur

ikatan yang terbentuk

contoh contoh contoh contoh

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan kovalen koordinasi

Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan

kovalen dimana pasangan elektron yang dipakai

bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan.

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Contoh: Terbentuknya senyawa BF3-NH3

Terbentuknya senyawa BF3-NH3

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Sifat-sifat ikatan kovalen

Berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar

Mempuyai titik didih dan titik leleh yang rendah

Kebanyakantidak dapat menghantarkan listrik

Umumnya bersifat lunak

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

berdasarkan

kepolaran

terjadi pada unsur

ikatan yang terbentuk

contoh contoh contoh contoh

Ikatan Kovalen

Rangkap tiga Koordinasi

O2, CO2

Tunggal

H2O, NH3

Rangkap dua

H2SO4, BF3-NH3 N2, C2H2

Nonlogam+

Nonlogam

Nonpolar

Polar

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

IKATAN KOVALEN POLAR DAN NON POLAR, IKATAN LOGAM

Oleh : Fitri Nur Faozah

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Sk : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.

KD : 1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk

Tujuan Pembelajaran :

– Siswa dapat membedakan antara ikatan kovalen polar dengan non polar

– Siswa dapat menjelaskan pengertian dan proses pembentukan ikatan kovalen logam

– Siswa dapat menjelaskan hubungan antara struktur senyawa logam dengan sifat fisikanya

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan Kovalen

Berdasarkan Kepolaran

Ikatan kovalen polar Ikatan kovalen nonpolar

Contoh : HCl HF, HCl, H2O , NH3, dll

(letak atom tidak simetris)

Contoh : H2, O2, Cl2, Br2, CH4, CCl4,

C6H6, CO2 ( letak atom simetris)

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan Kovalen Polar Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.

kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan (bentuk molekul tidak simetris)

Contoh: Molekul HCl

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

konfigurasi elektron 1H = 1, dan 17Cl = 2 8 7.

Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.

Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Contoh lain :

Molekul HF

FHFH

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan Kovalen Nonpolar

Suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.

Karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.

Contoh: molekul H2,

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Elektron tersebar merata ke setiap atom yang berikatan/ atau daya tarik atom untuk menarik elektron sama kuat, maka tidak akan terjadi polarisasi

Biasanya, ikatan antara atom-atom yang sejenis membentuk ikatan kovalen nonpolar

Ciri-ciri bentuk molekul simetris.

Contoh:

Molekul sejenis: H2, N2, Cl2, O2 dll

Molekul tak sejenis dengan bentuk simetris:

BeCl2, BeF2, BH3, BCl3, CH4, CCl4, PCl5, SF6

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Contoh lain :

Molekul N2

N N** oo*

**

ooo+ N

oo

ooo

N****

*

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Sifat-sifat ikatan kovalen

Berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar

Mempuyai titik didih dan titik leleh yang rendah

Kebanyakantidak dapat menghantarkan listrik

Umumnya bersifat lunak

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Perbedaan antara ikatan ion dengan ikatan kovalen

No Sifat Ikatan Ion Ikatan Kovalen

1 Titik didih Tinggi Rendah

2 Titik leleh Tinggi Rendah

3 Wujud Padat pada suhu kamar

Padat, cair, gas pada suhu kamar

4 Daya hantar listrik

Padat = isolator Lelehan = konduktor Larutan = konduktor

Padat = isolator Lelhan = isolator Larutan = ada yang konduktor

5 Kelarutan dalam air

Umumnya larut Umumnya tidak larut

6 Kelarutan dalam trikloroetana (CHCl3)

Tidak larut Larut

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan Kimia

berdasarkan kestabilan

Ikatan Ion

Ikatan Kovalen

Ikatan Logam

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Ikatan Logam

Ikatan yang mungkin terbentuk antaratom logam dinamakan ikatan logam.

Ikatan logam mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda dengan ikatan ion dan ikatan kovalen

Anataratom logam dapat saling berikatan akibat gaya tarik-menarik antara ion logam bermuatan positif dengan elektron valensi yang bermuatan negatif.

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

• Unsur-unsur logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.

• Unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.

Beberapa logam juga mempunyai sifat dapat ditempa dan diulur tanpa harus menghancurkannya terlebih

dahulu.

Contoh logam yang dapat ditempa: alumunium, tembaga, timbal, emas, dan perak

Contoh logam yang dapat diulur: nikel, krom, da besi

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.

ion positifawan elektron

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

Sifat-sifat Logam

Umumnya bersifat keras

Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi

Merupakan penghantar panas dan listrik yang

baik

Mempunyai permukaan yang mengkilap

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

129

KISI-KISI INSTRUMEN

Mata Pelajaran : Kimia Alokasi Waktu : 40 Menit

Kelas/Semester : X/1 Jumlah Soal : 45

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Standar Kompetensi : 1. memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

Kompetensi Dasar : 1.2. membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya

dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

No.

soal Soal Jawaban Jenjang

1. Menentukan

kecenderungan

suatu unsur

untuk mencapai

kestabilan dan

menghitung

suatu unsur

untuk mencapai

kestabilan

Menentukan

kestabilan

unsur

1 Diantara unsur-unsur berikut yang bersifat stabil adalah….

a. 13AL d. 18Ar

b. 16S e. 35Br

c. 18Ar

C C2

2 Konfigurasi elektron yang susunan elektron paling stabil adalah….

a. 2 8 5 d. 2 8 8

b. 2 8 6 e. 2 8 8 1

c. 2 8 7

D C2

3 Atom berikut yang mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah duplet

adalah….

C C2

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

130

a. litium

b. natrium

c. magnesium

d. alumunium

e. klor

Menghitung

kestabilan

suatu unsur

4 At Atom 15P akan mencapai kestabilan dengan cara….

a. menangkap 1 elektron

b. melepas 2 elektron

c. menangkap 2 elektron

d. melepas 3 elektron

e. menangkap 3 elektron

E C3

5 Diantara unsur-unsur berikut ini yang cenderung melepaskan 2 elektron

adalah….

a. 9f d. 17Cl

b. 12Mg e. 18Ar

c. 15P

B C3

2. Mengidentifikas

i ikatan ion dan

menyebutkan

sifat fisik ikatan

ion

Mengidentifika

si ikatan ion

6 Ikatan yang terjadi antara atom yang sangat elektropositif dengan atom yang

sangat elektronegatif disebut….

a. ikatan kovalen tunggal

b. ikatan ion

c. ikatan kovalen rangkap dua

d. ikatan kovalen rangkap tiga

e. ikatan kovalen koordinasi

B C1

7 Unsur X memiliki elektron valensi satu dan unsur Y memiliki

keelektronegatifan tinggi. Ikatan yang terbentuk antara X dan Y adalah….

C C1

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

131

a. ikatan kovalen

b. ikatan kovalen koordinasi

c. ikatan ion

d. ikatan logam

e. ikatan hidrogen

Menyebutkan

sifat fisik

ikatan ion

8 Diantara sifat berikut ini yang bukan merupaka sifat senyawa ion adalah….

a. titik leleh tinggi

b. larutannya dapat menghantarkan listrik

c. padatannya dapat menghantarkan listrik

d. mempunyai sifat rapuh

e. berwujud padat pada suhu kamar

C C1

9 Sifat-sifat ikatan kimia:

I. Berwujud padat pada suhu kamar

II. Mempunyai titik leleh yang tinggi

III. Tidak dapat menghantarkan listrik

IV. Titik leleh rendah

V. Bersifat lunak

Yang termasuk sifat-sifat senyawa ion adalah….

a. I dan II d. II dan IV

b. I dan III e. IV dan V

c. II dan III

A C1

3. menghubungkan

dan

menganalisis

unsur yang

Menghubungk

an suatu unsur

untuk

membentuk

10 Bila unsur bernomor atom 11 berikatan dengan unsur bernomor atom 17, maka

ikatan yang terjadi adalah….

a. ikatan ion

b. ikatan kovalen

A C3

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

132

membentuk

ikatan ion

ikatan ion c. ikatan kovalen koordinasi

d. ikatan hidrogen

e. ikatan logam

11 Atom 19A dan atom 35B akan membentuk senyawa yang….

a. berikatan ion dengan rumus kimia A2B

b. berikatan ion dengan rumus kimia AB2

c. berikatan ion dengan rumus kimia AB

d. berikatan kovalen dengan rumus kimia AB

e. berikatan kovalen dengan rumus kimia A2B

C C3

Menganalisis

unsur yang

dapat

membentuk

ikatan ion

12 Nomor atom P, Q, R, dan S adalah 6, 9, 11, dan 18. Pasangan unsur-unsur yang

diharapken dapat membentuk ikatan ion adalah….

a. P dan Q

b. R dan Q

c. Q dan S

d. S dan R

e. P dan S

B C4

13 Unsur X dengan konfigurasi elektron 2,8,7 dapat membentuk ikatan ion dengan

atom Y yang memiliki nomor atom….

a. 10 d. 19

b. 13 e. 18

c. 15

D C4

4. Mendefinisikan

ikatan kovalen,

dan sifat

fisiknya,

menghubungkan

Medefinisikan

ikatan kovalen

14 Ikatan kovalen adalah ikatan antara atom dengan atom berdasarkan ….

a. pemakaian elektron bebas

b. serah terima elektron

c. pemakaian elektron bersama

d. serah terima ion positif dengan negatif

C C1

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

133

pasangan unsur

yang

membentuk

ikatan kovalen

e. pemakaian elektron bersama yang hanya berasal dari salah satu atom

15 Suatu senyawa yang terbentuk dengan cara menggunakan pasangan elektron

bersama termasuk ikatan….

a. logam

b. van der waals

c. ion

d. kovalen

e. hidrogen

D C1

Menyebutkan

sifat fisik

senyawa

kovalen

16 Diantara sifat berikut ini yang bukan merupakan sifat senyawa kovalen

adalah….

a. bersifat lunak dan tidak rapuh

b. mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

c. larut dalam pelarut organik

d. tidak dapat menghantarkan listrik

e. berupa gas, cairan, atau padatan lunak pada suhu ruang

B C1

17 Sifat –sifat ikatan kovalen berikut yang benar adalah….

a. mempunyai sifat yang keras, namun mudah rapuh

b. dapat menghantarkan listrik

c. mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi

d. berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar

e. tidak larut dalam pelarut organik

D C1

Menghubungk

an pasangan

unsur yang

membentuk

ikatan kovalen

18 Pasangan unsur yang membentuk ikatan kovalen adalah.…

a. 17X dan 11Y

b. 12P dan 17Q

c. 6R dan 17Q

d. 20M dan 16T

B C3

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

134

e. 19A dan 35B

19 Pasangan senyawa-senyawa berikut yang berikatan kovalen adalah ….

a. Na2O dan MgCl2

b. NaCl dan H2O

c. H2O dan MgCl2

d. NH3 dan MgCl2

e. NH3 dan H2O

E C3

5. Menganalisis

unsur yang

dapat

membentuk

ikatan kovalen

Menganalisis

unsur pada

ikatan kovalen

20 Diketahui unsur 6A, 8B, 11C, 18D, dan 20E. ikatan kovalen yang dapat dibentuk

adalah….

a. A dan B d. D dan E

b. B dan C e. A dan E

c. C dan D

A C4

21 Diketahui konfigurasi beberapa unsur sebagai berikut:

P : 2

Q : 2, 4

R : 2, 8, 2

S : 2, 8, 7

T : 2, 8, 8, 1

Ikatan kovalen dapat terbentuk antara ….

a. P dan Q d. Q dan S

b. P dan R e. S dan T

c. Q dan R

E C4

6. Menentukan

ikatan kovalen

tunggal,

rangkap dua,

Menentukan

ikatan kovalen

tunggal dari

suatu senyawa

22 Senyawa yang mempunyai ikatan kovalen tunggal adalah….

a. H2

b. N2

c. O2

A C2

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

135

dan rangkap tiga d. CO

e. SO

23

Senyawa A2B masing-masing mempunyai konfigurasi elektron A=1 dan B= 2

6. Maka jenis ikatan yang terbentuk dari senyawa A2B adalah….

a. ikatan kovalen koordinasi

b. ikatan kovalen tunggal

c. ikatan kovalen rangkap dua

d. ikatan kovalen rangkap tiga

e. ikatan ion

B C2

Menentukan

senyawa yang

termasuk

ikatan kovalen

rangkap dua

24 Senyawa di bawah ini yang ikatan antar atomnya terdiri dari dua buah ikatan

kovalen rangkap dua yaitu . . . .

a. SO d. Al2O3

b. NO2 e. CO2

c. SO3

E C2

25 Senyawa C2H4 termasuk ke dalam ikatan….

a. ikatan ion

b. ikatan kovalen koordinasi

c. ikatan kovalen tunggal

d. ikatan kovalen rangkap dua

e. ikatan logam

D C2

26 Diantara senyawa berikut, senyawa manakah yang mempunyai ikatan rangkap

dua….

D C2

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

136

a. N2 d. O2

b. HCl e. NH3

c. CH4

Menentukan

senyawa yang

termasuk

ikatan kovalen

rangkap tiga

27 Molekul unsur di bawah ini yang memiliki ikatan kovalen rangkap tiga

adalah….

a. H2 d. Cl2

b. N2 e. I2

c. O2

B C2

28 Pada molekul N2 jumlah PEI (pasangan elektron ikatan ) sebanyak….

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

C C2

7. Menjelaskan,

menentukan

ikatan kovalen

polar dan

nonpolar serta

menghubungkan

pasangan yang

memiliki

elektron bebas

Menjelaskan

kepolaran

senyawa

kovalen

29 Kepolaran suatu senyawa kovalen tergantung dari ....

a. jumlah elektron pada atom pusat

b. selisih momen dipol di antara atom penyusun senyawa

c. gaya tarik antara atomnya

d. potensial antara dua atom

e. potensial ionisasi di antara dua atom penyusun senyawa

B C1

30 Suatu molekul XY3 adalah polar dan mengikuti aturan oktet, pernyataan

berikut yang benar adalah….

a. X tidak mempunyai pasangan elektron

b. X mempunyai sepasang elektron bebas

c. X mempunyai 2 pasang elektron bebas

d. X mempunyai 3 pasang elektron bebas

e. X mempunyai 4 pasang elektron bebas

B C1

Menentukan 31 Ikatan yang terdapat pada CCl4 adalah ikatan …. E C2

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

137

ikatan yang

termasuk

ikatan

nonpolar

a. kovalen

b. ion

c. hidrogen

d. kovalen polar

e. kovalen nonpolar

32 Diantara berikut yang bukan molekul kovalen polar adalah….

a. HCl

b. NaCl

c. NH3

d. H2O

e. PCl3

B C2

Menentukan

ikatan yang

termasuk

ikatan polar

33 Senyawa berikut yang mempunyai ikatan kovalen polar adalah….

a. CCl4

b. CO2

c. BeCl2

d. BF3

e. H2O

E C2

34 Diantara senyawa berikut yang paling polar adalah….

a. HF

b. HCl

c. F2

d. KBr

e. HI

A C2

Menghubungk

an pasangan

35 Unsur P (nomor atom 15) bersenyawa dengan unsur Cl (nomor atom 17)

membentuk PCl3. Banyaknya pasangan elektron bebas pada atom pusat dalam

B C3

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

138

elektron bebas

suatu senyawa

senyawa PCl3 adalah….

a. 0 d. 3

b. 1 e. 4

c. 2

36 Senyawa yang hanya mempunyai satu pasang elektron bebas adalah….

a. H2O

b. CH4

c. NH3

d. NaCl

e. HCl

C C3

8. Menjelaskan,

menghubungkan

pembentukan

ikatan kovalen

koordinasi dan

menganalisis

unsur yang

dapat

membentuk

ikatan kovalen

koordinasi

Menjelaskan

proses

terjadinya

ikatan kovalen

koordinasi

37 Ikatan kovalen koordinasi dapat terjadi bila….

a. atom-atom yang berikatan terletak dalam satu golongan

b. atom-atom yang berikatan terletak dalam satu periode

c. atom-atom yang berikatan adalah atom logam dan non-logam

d. bila salah satu atom memiliki sepasang elektron sunyi satu atau lebih

e. pasangan elektron dipakai bersama atom-atom tidak berikatan dalam satu

golongan

C C1

38 Pernyataan yang tepat mengenai ikatan kovalen koordinasi adalah….

a. ikatan yang terjadi pada penggunaaan satu pasang elektron

b. ikatan yang terjadi karena serah terima elektron sehingga membentuk ion

positif dan ion negatif

c. ikatan yang terbentuk melalui pemakaian bersama 2 pasang elektron pasang

elektron

d. ikatan yang terbentuk melalui pemakaian bersama 3 pasang elektron pasang

elektron

e. ikatan dimana pasangan elektron dipakai bersama hanya disumbangkan oleh

E C1

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

139

satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron

Menghubungk

an

pembentukan

ikatan kovalen

koordinasi

berdasarkan

gambar dan

data

39 Struktur Lewis nitrometana CH3NO2 adalah sebagai berikut:

Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan dengan nomor….

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

C C4

40 Struktur lewis HNO2 adalah sebagai berikut:

Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan dengan nomor….

a. 1 dan 2 d. 2

b. 2 dan 3 e. 3

c. 1 dan 3

E C4

41 Diketahui senyawa :

1) CCl4 3) BF3-NH3

2) SO3 4) MgCl2

Pasangan yang mempunyai ikatan kovalen koordinasi adalah….

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 2, dan 4

c. 2 dan 3

d. 3 dan 4

e. 2, 3, dan 4

C C4

O N C HXX

X X

X

O

X

X

X

H

H1

2

5

3

4

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

140

9. Menjelaskan

pengertian dan

sifat fisik ikatan

logam

Menjelaskan

pengertian

ikatan logam

42 Ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron oleh

atom logam disebut….

a. ikatan kovalen biasa

b. ikatan logam

c. ikatan kovalen koordinasi

d. ikatan ion

e. ikatan hidrogen

B C1

43 Ikatan logam adalah……

a. ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga

membentuk ion positif dan ion negatif

b. ikatan yang terjadi akibat penggunaan bersama pasangan elektron oleh

atom nonlogam

c. ikatan yang terjadi akibat penggunaan bersama elektron-elektron oleh atom

logam

d. ikatan yang terjadi akibat penggunaan persama 2 pasang elektron

e. ikatan yang terjadi akibat penggunaan bersama pasangan elektron yang

berasal dari salah satu atom yang berikatan

C C1

Menentukan

sifat fisik

ikatan logam

44 Ikatan logam sangat berhubungan dengan salah satu sifat logam, kecuali….

a. titik didih tinggi

b. titik didih rendah

c. penghantar listrik yang baik

d. semikonduktor

e. permukan mengkilap

B C2

45 Sifat-sifat logam berikut yang benar adalah….

a. semua logam keras

C C2

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

141

b. pada wujud kamar berwujud cair

c. mempunyai titik leleh yang tinggi

d. semua dapat ditarik oleh medan magnet

e. semua logam pada suhu kamar berwujud padat

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

142

1. Konfigurasi elektron yang susunan

elektron dari paling stabil adalah….

a. 2 8 5 d. 2 8 8

b. 2 8 6 e. 2 8 8 1

c. 2 8 7

2. Atom berikut yang mencapai kestabilan

dengan mengikuti kaidah duplet

adalah….

a. litium

b. natrium

c. magnesium

d. alumunium

e. klor

3. Atom 15P akan mencapai kestabilan

dengan cara….

a. menangkap 1 elektron

b. melepas 2 elektron

c. menangkap 2 elektron

d. melepas 3 elektron

e. menangkap 3 elektron

4. Ikatan yang terjadi antara atom yang

sangat elektropositif dengan atom yang

sangat elektronegatif disebut….

a. ikatan kovalen tunggal

b. ikatan ion

c. ikatan kovalen rangkap dua

d. ikatan kovalen rangkap tiga

e. ikatan kovalen koordinasi

5. Diantara sifat berikut ini yang bukan

merupakan sifat senyawa ion adalah….

a. titik leleh tinggi

b. larutannya dapat menghantarkan

listrik

c. padatannya dapat menghantarkan

listrik

d. mempunyai sifat rapuh

e. berwujud padat pada suhu kamar

6. Bila unsur bernomor atom 11 berikatan

dengan unsur bernomor atom 17, maka

ikatan yang terjadi adalah….

a. ikatan ion

b. ikatan kovalen

c. ikatan kovalen koordinasi

d. ikatan hidrogen

e. ikatan logam

7. Atom 19A dan atom 35B akan membentuk

senyawa yang….

a. berikatan ion dengan rumus kimia

A2B

b. berikatan ion dengan rumus kimia

AB2

c. berikatan ion dengan rumus kimia AB

d. berikatan kovalen dengan rumus

kimia AB

e. berikatan kovalen dengan rumus

kimia A2B

8. Ikatan kovalen adalah ikatan antara atom

dengan atom berdasarkan …

a. pemakaian elektron bebas

b. serah terima elektron

c. pemakaian elektron bersama

d. serah terima ion positif dengan

negatif

e. pemakaian elektron bersama yang

hanya berasal dari salah satu atom

9. Suatu senyawa yang terbentuk dengan

cara menggunakan pasangan elektron

bersama termasuk ikatan….

a. logam

b. van der waals

c. ion

d. kovalen

e. hidrogen

10. Sifat –sifat ikatan kovalen berikut yang

benar adalah….

a. mempunyai sifat yang keras, namun

mudah rapuh

b. dapat menghantarkan listrik

c. mempunyai titik didih dan titik leleh

yang tinggi

d. berwujud gas, cair, dan padat pada

suhu kamar

e. tidak larut dalam pelarut organic

Nama :

Kelas :

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

143

11. Diketahui unsur 6A, 8B, 11C, 18D, dan 20E.

ikatan kovalen yang dapat dibentuk

adalah….

a. A dan B d. D dan E

b. B dan C e. A dan E

c. C dan D

12. Senyawa yang mempunyai ikatan

kovalen tunggal adalah….

a. H2 d. CO

b. N2 e. SO

c. O2

13. Senyawa A2B yang masing-masing

mempunyai konfigurasi elektron A=1

dan B=2 6. Maka jenis ikatan yang

terbentuk dari senyawa A2B adalah….

a. ikatan kovalen koordinasi

b. ikatan kovalen tunggal

c. ikatan kovalen rangkap dua

d. ikatan kovalen rangkap tiga

e. ikatan ion

14. Senyawa C2H4 termasuk ke dalam

ikatan….

a. ikatan ion

b. ikatan kovalen koordinasi

c. ikatan kovalen tunggal

d. ikatan kovalen rangkap dua

e. ikatan logam

15. Diantara senyawa berikut, senyawa

manakah yang mempunyai ikatan

rangkap dua….

a. N2 d. O2

b. HCl e. NH3

c. CH4

16. Kepolaran suatu senyawa kovalen

tergantung dari ....

a. jumlah elektron pada atom pusat

b. selisih momen dipol di antara atom

penyusun senyawa

c. gaya tarik antara atomnya

d. potensial antara dua atom

e. potensial ionisasi di antara dua atom

penyusun senyawa

17. Suatu molekul XY3 adalah polar dan

mengikuti aturan oktet, pernyataan

berikut yang benar adalah….

a. X tidak mempunyai pasangan elektron

b. X mempunyai sepasang elektron

bebas

c. X mempunyai 2 pasang elektron bebas

d. X mempunyai 3 pasang elektron bebas

e. X mempunyai 4 pasang elektron bebas

18. Molekul unsur di bawah ini yang

memiliki ikatan kovalen rangkap tiga

adalah….

a. H2 d. Cl2

b.N2 e. I2

c. O2

19. Diantara berikut yang bukan molekul

kovalen polar adalah….

a. HCl

b. NaCl

c. NH3

d. H2O

e. PCl3

20. Senyawa berikut yang mempunyai ikatan

kovalen polar adalah….

a. CCl4 d. BF3

b. CO2 e. H2O

c. BeCl2

21. Unsur P (nomor atom 15) bersenyawa

dengan unsur Cl (nomor atom 17)

membentuk PCl3. Banyaknya pasangan

elektron bebas pada atom pusat dalam

senyawa PCl3 adalah….

a. 0 d. 3

b. 1 e. 4

c. 2

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

144

22. Struktur Lewis nitrometana CH3NO2

adalah sebagai berikut:

Ikatan kovalen

koordinasi

ditunjukkan dengan

nomor….

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

23. Struktur lewis HNO2 adalah sebagai

berikut:

Ikatan kovalen

koordinasi

ditunjukkan

dengan nomor….

a. 1 dan 2 d. 2

b. 2 dan 3 e. 3

c. 1 dan 3

24. Ikatan logam adalah……

a. ikatan yang terjadi akibat adanya

serah terima elektron sehingga

membentuk ion positif dan ion

negatif.

b. ikatan yang terjadi akibat

penggunaan bersama pasangan

elektron oleh atom nonlogam.

c. ikatan yang terjadi akibat

penggunaan bersama elektron-

elektron oleh atom logam.

d. ikatan yang terjadi akibat

penggunaan persama 2 pasang

elektron.

e. ikatan yang terjadi akibat

penggunaan bersama pasangan

elektron yang berasal dari salah satu

atom yang berikatan.

25. Sifat-sifat logam berikut yang benar

adalah….

a. semua logam keras

b. pada wujud kamar berwujud cair

c. mempunyai titik leleh yang tinggi

d. semua dapat ditarik oleh medan

magnet

e. semua logam pada suhu kamar

berwujud padat

Selamat

Mengerjakan…..!!

O N C HXX

X X

X

O

X

X

X

H

H1

2

5

3

4

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

145

Lampiran 8

Data Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen

Resp Xi Zi F(Zi) S(Zi)

│F(Zi) - S(Zi)│

1 32 -1,6499 0,0505 0,0417 0,0088

2 36 -1,0591 0,1469 0,2917 0,1448

3 36 -1,0591 0,1469 0,2917 0,1448

4 36 -1,0591 0,1469 0,2917 0,1448

5 36 -1,0591 0,1469 0,2917 0,1448

6 36 -1,0591 0,1469 0,2917 0,1448

7 36 -1,0591 0,1469 0,2917 0,1448

8 40 -0,4682 0,3228 0,5000 0,1672

9 40 -0,4682 0,3228 0,5000 0,1672

10 40 -0,4682 0,3228 0,5000 0,1672

11 40 -0,4682 0,3228 0,5000 0,1672

12 40 -0,4682 0,3228 0,5000 0,1672

13 44 0,1226 0,5478 0,6250 0,0772

14 44 0,1226 0,5478 0,6250 0,0772

15 44 0,1226 0,5478 0,6250 0,0772

16 48 0,7134 0,7611 0,7917 0,0306

17 48 0,7134 0,7611 0,7917 0,0306

18 48 0,7134 0,7611 0,7917 0,0306

19 48 0,7134 0,7611 0,7917 0,0306

20 52 1,3043 0,9032 0,9583 0,0551

21 52 1,3043 0,9032 0,9583 0,0551

22 52 1,3043 0,9032 0,9583 0,0551

23 52 1,3043 0,9032 0,9583 0,0551

24 56 1,8951 0,9706 1 0,0294

Lo Hitung 0.1672

Lo Tabel 0,173

Jadi Lo Hitung < Lo Tabel, sehingga sampel Berdistribusi Normal

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

146

Data Hasil Penelitian

a. Daftar Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen

Urutan nilai dari yang terkecil hingga terbesar

32 36 36 36 36 36 36 40 40 40 40 40

44 44 44 48 48 48 48 52 52 52 52 56

Banyak data = 24

Nilai tertinggi = 56

Nilai terendah = 32

Rentang kelas( R ) = nilai tertinggi – nilai terendah

= 56 – 32 = 24

Banyak interval kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas

N = Jumlah siswa kelas eksperimen

Maka banyaknya kelas pada kelas eksperimen

K = 1 + 3.3 log n

K = 1 + 3.3 log 22

K = 1 + 3.3 x 1.380

K = 5,55 = 6 (pembulatan)

Panjang kelas Interval (P) =

=

= 4.8 = 5 (pembulatan)

Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Eksperimen

Nilai Batas

Bawah

Batas

Atas Fi Xi Xi2 Fi.Xi fka Fkb

Frek

Absolut

Frek

Relatif

32 – 36 31.5 36.5 7 34 1156 238 7 24 7 29.2

37 – 41 36.5 41.5 5 39 1521 234 12 17 5 20.8

42 – 46 41.5 46.5 3 44 1936 88 15 12 3 12.5

46 – 50 45.5 50.5 4 48 2304 192 19 9 4 16.7

51 – 55 50.5 55.5 4 53 2809 212 23 5 4 16.7

56 – 60 55.5 60.5 1 58 3364 58 24 1 1 4.2

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

147

1. Median

Menggunakanrumus :Me = Tb + p │

Keterangan :

Me = median

Tb = tepi bawah

P = panjang kelas

n = jumlah siswa

f = frekuensi kelas median

F = jumlah semua frekuensi di atas kelas median

letak Me =

= 12

Kelas median = 37 – 41

Tb = 36.5

f = 5

F = 7

Me = Tb + p │

= 36.5 + 5│

= 41.5

2. Modus

Menggunakanrumus :Mo = Tb + p │

Mo = nilai yang sering muncul

Tb = tepi bawah

P = panjang kelas

b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat diatasnya

b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat dibawahnya

kelas modus = 32 – 36

Tb = 31.5

P = 5

b1 = 7 – 0 = 7

b2 = 7 – 5 = 2

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

148

Mo = Tb + p │

= 31.5 + 5 │

= 31.5 + 3.9

= 35.4

Persiapan Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen

Tabel Persiapan Uji Normalitas, Uji homogenitas Pretes kelas Eksperimen

Xi Fi Xi2 Fi.Xi Fi.Xi

2

32 1 1024 32 1024

36 6 1296 216 7776

40 5 1600 200 8000

44 3 1936 132 5808

48 4 2304 192 9216

52 4 2704 208 10816

56 1 3136 56 3136

Total 24 1036 45776

a. Menentukan Rata-rata (Mean)

Menggunakan rumus : X =∑

=

= 43.17

Keterangan :

X = Mean

Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = Menyatakan nilai ujian

b. MenentukanVarians

Menggunakan rumus : Si2 =

∑ ∑

Keterangan :

Si2 = Varians

Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = Menyatakan nilai ujian

n = Banyak Siswa

Si2 =

∑ ∑

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

149

= ∑

=

= 45.884

c. Menentukan Standar Deviasi

SD = √ ∑

= √

= 6.773

Uji Normalitas

Perhitungan Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen

1. Diketahui:

- Rata-rata X = 43.17

- Simpangan Baku (SD) = 6.773

Maka contoh perhitungan ̅

=

= - 1.649

2. Berdasarkan tabel uji normalitas di dapat harga Lo = 0.1672

3. Menentukan Ltabel

Dari harga kritis untuk Uji Liliefors untuk N=26 dan = 0.05, di dapat harga

Ltabel = 0.173

Kriteria pengujian

Diterima Ho jika Lohitung< Lotabel( 0.1672 < 0.173 ) maka dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima. Dengan demikian data pretes kelas eksperimen

berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Langkah–langkah pengujian :

1. H0= sampel homogen

Ha= sampel tidak homogen

2. Mencari varian masing-masing

a. Kelas eksperimen diperoleh varian S2= 45.884

b. Kelas kontrol diperoleh varian S2= 52.145

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

150

3. Tentukan F hitung dengan rumus

=

=

1.136

4. Tentukan criteria pengujian yaitu :

H0 ditolak jika Fhitung>Ftabel

H0 diterima jika Fhitung<Ftabel

5. Harga F tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan db pembilang

n – 1 (db1=n1 – 1) dan db penyebut n – 1 (db2 = n2 – 1) pada = 0.05

Berdasarkan nilai untuk distribusi F dengan dk pembilang 23 dan dk penyebut

23 = 2.00. Ternyata harga Fhitung (1.136) <Ftabel (2.00), maka Ho diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian kedua populasi homogen.

Analisis Hipotesis

- Hipotesis terdapat perbedaan hasil pretes antara siswa kelas eksperimen

dengan siswa kelas kontrol

- Untuk dk= (n1 + n2) – 2= (24+24) – 2 = 46 pada taraf kepercayaan 0.05

diperoleh ttabel = 2.021

- Kriteria

Terima H0 jika harga –ttabel thitung +ttabel

Tolak Hα jika harga –ttabel thitung +ttabel

Dari perhitungan diperoleh nilai hitung pretes siswa kelas eksperimen dengan

siswa kelas control ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:

Nilai Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Rata – rata ( X ) 45.17 43.17

Varians (S2) 52.145 45.884

Jumlah Sampel 24 24

t =

KE

KE

nnSgab

XX

11

Dimana:

Sgab =

2

1122

KE

KKEE

nn

SnSn

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

151

Keterangan :

XE :Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

XK :Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

nE: Jumlah sampel kelompok eksperimen

nK: Jumlah sampel kelompok kontrol

SE2 :Varians kelompok eksperimen

SK2 :Varian skelompok kontrol

t =

|11

|KE

KE

nnSgab

XX

Dimana:

Sgab =

2

1122

KE

KKEE

nn

SnSn

=

22424

145.52124884.45124

= 46

335.1199332.1055

= 49.0145

t =

|11

|KE

KE

nnSgab

XX

=

|24

1

24

1|0145.49

17.4517.43

=

|24

2|0145.49

2

= −0.4896

Kesimpulan : –ttabel thitung +ttabel ( -2.021 −0.489 +2.021 ) maka H0 diterima

dengan kata lain tidak terdapat perbedaan terhadap hasil pretes antara siswa kelas

eksperimen dengan siswa kelas kontrol.

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

152

Data Uji Normalitas Pertes Kelompok Kontrol

Resp X Zi F(Zi) S(Zi)

│F(Zi) - S(Zi)│

1 32 -1,824 0,0344 0,0417 0,0073

2 36 -1,270 0,102 0,2083 0,1063

3 36 -1,270 0,102 0,2083 0,1063

4 36 -1,270 0,102 0,2083 0,1063

5 36 -1,270 0,102 0,2083 0,1063

6 40 -0,716 0,2389 0,2917 0,0528

7 40 -0,716 0,2389 0,2917 0,0528

8 44 -0,162 0,4364 0,5833 0,1469

9 44 -0,162 0,4364 0,5833 0,1469

10 44 -0,162 0,4364 0,5833 0,1469

11 44 -0,162 0,4364 0,5833 0,1469

12 44 -0,162 0,4364 0,5833 0,1469

13 44 -0,162 0,4364 0,5833 0,1469

14 44 -0,162 0,4364 0,5833 0,1469

15 48 0,392 0,7486 0,7917 0,0431

16 48 0,392 0,7486 0,7917 0,0431

17 48 0,392 0,7486 0,7917 0,0431

18 48 0,392 0,7486 0,7917 0,0431

19 52 0,946 0,8264 0,9167 0,0903

20 52 0,946 0,8264 0,9167 0,0903

21 52 0,946 0,8264 0,9167 0,0903

22 56 1,500 0,9332 0,9583 0,0251

23 56 1,500 0,9332 0,9583 0,0251

24 60 2,054 0,9798 1,00 0,0202

Lo Hitung 0,1469

Lo Tabel 0,173

Jadi Lo Hitung < Lo Tabel, sehingga sampel Berdistribusi Normal

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

153

Data Hasil Penelitian

a. Daftar Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Kontrol

Urutan nilai dari yang terkecil hingga terbesar

32 36 36 36 36 44 40 44 44 44 44 44

44 44 48 48 48 48 52 52 52 56 56 60

Banyak data = 24

Nilai tertinggi = 60

Nilai terendah = 32

Rentang kelas( R ) = nilai tertinggi – nilai terendah

= 60– 32 = 28

Banyak interval kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas

N = Jumlah siswa kelas kontrol

Maka banyaknya kelas pada kelas kontrol

K = 1 + 3.3 log n

K = 1 + 3.3 log 24

K = 1 + 3.3 x 1.380

K = 5.55 = 6 (pembulatan)

Panjang kelas Interval (P) =

=

= 4.6 = 5 (pembulatan)

Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Kontrol

Nilai Batas

Bawah

Batas

Atas Fi Xi Xi2 Fi.Xi fka fkb

Frek

Absolut

Frek

Relatif

32 – 36 31.5 36.5 5 34 1156 140 5 24 5 20.8

37 – 41 36.5 41.5 2 39 1521 78 7 19 2 8.3

42 – 46 41.5 46.5 7 44 1936 308 14 17 7 29.2

47 – 51 46.5 51.5 4 49 2401 196 18 10 4 16.7

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

154

52 – 56 51.5 56.5 5 54 2916 270 23 6 5 20.8

57 – 61 56.5 61.5 1 59 3481 59 24 1 1 4.2

1. Median

Menggunakan rumus : Me = Tb + p │

Keterangan :

Me = median

Tb = tepi bawah

P = panjang kelas

n = jumlah siswa

f = frekuensi kelas median

F = jumlah semua frekuensi diatas kelas median

letak Me =

= 12

Kelas median = 42 – 46

Tb = 41.5

f = 7

F = 7

Me = Tb + p │

= 41.5 + 5 │

= 48.92

2. Modus

Menggunakan rumus : Mo = Tb + p │

Mo = nilai yang sering muncul

Tb = tepi bawah

P = panjang kelas

b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat diatasnya

b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat dibawahnya

kelas modus = 42 – 46

Tb = 41.5

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

155

P = 5

b1 = 7 – 2 = 5

b2 = 7 – 4 = 3

Mo = Tb + p │

= 41.5 + 5 │

= 44.6

Persiapan Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol

Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Pretes kelas Kontrol

Xi Fi Xi2 Fi.Xi Fi.Xi

2

32 1 1024 32 1024

36 4 1296 144 5184

40 2 1600 80 3200

44 7 1936 308 13552

48 4 2304 192 9216

52 3 2704 156 8112

56 2 3136 112 6272

60 1 3600 60 3600

Total 24 1084 50160

a. Menentukan Rata-rata (Mean)

Menggunakan rumus : X = ∑

=

= 45.17

Keterangan :

X = Mean

Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = Menyatakan nilai ujian

b. Menentukan Varians

Menggunakan rumus : Si2 = ∑

Keterangan :

Si2 = Varians

Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = Menyatakan nilai ujian

Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

156

n = Banyak Siswa

Si2 = ∑

= ∑

= 52.145

c. Menentukan Standar Deviasi

SD = √ ∑

= √

= 7.221

Uji Normalitas

Perhitungan Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol

1. Diketahui :

- Rata-rata X = 45.17

- Simpangan Baku (SD) = 7.221

Maka contoh perhitungan ̅

=

= -1.82

2. Berdasarkan tabel uji normalitas di dapat harga Lo hitung = 0.1469

3. Menentukan Ltabel

Dari harga kritis untuk Uji Liliefors untuk N=24 dan = 0.05, di dapat harga

Lo tabel = 0.173

Kriteria pengujian

Diterima Ho jika Lo hitung < Lo tabel ( 0.1469 < 0.173) maka dapat disimpulkan bahwa

Ho diterima. Dengan demikian data pretest kelas kontrol berdistribusi normal

Uji Homogenitas

Langkah–langkah pengujian :

1. H0 = sampel homogen Ha = sampel tidak homogen

2. Mencari varian masing-masing

a. Kelas eksperimen diperoleh varian S2 = 45.884

b. Kelas kontrol diperoleh varian S2 = 52.145

3. Tentukan F hitung dengan rumus

=

= 1.136

4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :

Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

157

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel

5. Harga F tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan db pembilang n – 1 ( db1

= n1 – 1) dan db penyebut n – 1 ( db2 = n2 – 1) pada = 0.05

Berdasarkan nilai untuk distribusi F dengan dk pembilang 23 dan dk penyebut 23 = 2.00.

Ternyata harga Fhitung (1.136) < Ftabel (2.00), maka Ho diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa varian kedua populasi homogen.

Analisis Hipotesis

- Hipotesis terdapat perbedaan hasil pretes antara siswa kelas eksperimen dengan siswa

kelas kontrol

- Untuk dk = (n1 + n2) – 2= (24+24) – 2 = 46 pada taraf kepercayaan 0.05 diperoleh ttabel =

2.021

- Kriteria

Terima H0 jika harga –ttabel thitung +ttabel

Tolak Hα jika harga –ttabel thitung +ttabel

Dari perhitungan diperoleh nilai hitung pretes siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas

kontrol ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:

Nilai Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Rata – rata ( X ) 45.17 43.17

Varians (S2) 52.145 45.884

Jumlah Sampel 24 24

t =

|11

|KE

KE

nnSgab

XX

Dimana:

Sgab =

2

1122

KE

KKEE

nn

SnSn

Keterangan :

XE : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

XK : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

158

nE : Jumlah sampel kelompok eksperimen

nK : Jumlah sampel kelompok kontrol

SE2 : Varians kelompok eksperimen

SK2 : Varians kelompok kontrol

t =

KE

KE

nnSgab

XX

11

Dimana:

Sgab =

2

1122

KE

KKEE

nn

SnSn

=

22424

145.52124884.45124

= 46

335.1199332.1055

= 49.0145

t =

|11

|KE

KE

nnSgab

XX

=

|24

1

24

1|0145.49

17.4517.43

=

|24

2|0145.49

2

= −0.4896

Kesimpulan :

–ttabel thitung +ttabel (-2.021 ≥ −0.4896 +2.021) maka H0 diterima dengan

kata lain tidak terdapat perbedaan terhadap hasil postest antara siswa kelas

eksperimen dengan siswa kelas kontrol.

Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

159 Lampiran 9

Data Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen

Resp X Zi F(Zi) S(Zi)

│F(Zi) - S(Zi)│

1 60 -1,9689 0,0281 0,0833 0,0552

2 64 -1,4714 0,0708 0,1250 0,0542

3 64 -1,4714 0,0708 0,1250 0,0542

4 68 -0,9739 0,1660 0,2500 0,0840

5 68 -0,9739 0,1660 0,2500 0,0840

6 72 -0,4764 0,3192 0,4167 0,0975

7 72 -0,4764 0,3192 0,4167 0,0975

8 72 -0,4764 0,3192 0,4167 0,0975

9 72 -0,4764 0,3192 0,4167 0,0975

10 72 -0,4764 0,3192 0,4167 0,0975

11 76 0,0211 0,5080 0,6250 0,1170

12 76 0,0211 0,5080 0,6250 0,1170

13 76 0,0211 0,5080 0,6250 0,1170

14 76 0,0211 0,5080 0,6250 0,1170

15 76 0,0211 0,5080 0,6250 0,1170

16 80 0,5187 0,6950 0,7917 0,0967

17 80 0,5187 0,6950 0,7917 0,0967

18 80 0,5187 0,6950 0,7917 0,0967

19 80 0,5187 0,6950 0,7917 0,0967

20 84 1,0162 0,8438 0,8750 0,0312

21 84 1,0162 0,8438 0,8750 0,0312

22 88 1,5137 0,9345 0,9583 0,0238

23 88 1,5137 0,9345 0,9583 0,0238

24 92 2,0112 0,9778 1 0,0222

Lo Hitung 0,1170

Lo Tabel 0,173

Jadi Lo Hitung < Lo Tabel, sehingga sampel Berdistribusi Normal

Page 219: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

160

Data Hasil Penelitian

a. Daftar Distribusi Frekuensi Postes Kelas Eksperimen

Urutan nilai dari yang terkecil hingga terbesar

60 64 64 68 68 72 72 72 72 72 76 76

76 76 76 80 80 80 80 84 84 88 88 92

Banyak data = 24

Nilai tertinggi = 92

Nilai terendah = 60

Rentang kelas ( R ) = nilai tertinggi – nilai terendah

= 92 - 60 = 32

Banyak interval kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas

N = Jumlah siswa kelas eksperimen

Maka banyaknya kelas pada kelas eksperimen

K = 1 + 3.3 log n

K = 1 + 3.3 log 24

K = 1 + 3.3 x 1.380

K = 5,55= 6 (pembulatan)

Panjang kelas Interval (P) =

=

= 5.3 = 5 (pembulatan)

Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen

Nilai Batas

Bawah

Batas

Atas Fi Xi Xi2 Fi.Xi fka Fkb

Frek

Absolut

Frek

Relatif

60 – 64 59.5 64.5 3 62 3844 186 3 24 3 12.5

65 – 69 64.5 69.5 2 67 4489 134 5 21 2 8.3

70 – 74 69.5 74.5 5 72 5184 360 10 19 5 20.83

75 – 79 74.5 79.5 5 77 5929 385 15 14 5 20.83

80 – 84 79.5 84.5 6 82 6724 492 21 9 6 25

85 – 89 84.5 89.5 2 87 7569 174 23 3 2 8.3

90 – 94 89.5 94.5 1 92 8464 92 24 1 1 4.17

Page 220: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

161

1. Median

Menggunakan rumus : Me = Tb + p │

Keterangan :

Me = median

Tb = tepi bawah

P = panjang kelas

n = jumlah siswa

f = frekuensi kelas median

F = jumlah semua frekuensi diatas kelas median

letak Me =

= 12

Kelas median = 75 - 79

Tb = 74.5

f = 5

F = 15

Me = Tb + p │

= 74.5 + 5 │

= 76.5

2. Modus

Menggunakan rumus : Mo = Tb + p │

Mo = nilai yang sering muncul

Tb = tepi bawah

P = panjang kelas

b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat diatasnya

b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat dibawahnya

kelas modus = 80 – 84

Tb = 79.5

P = 5

b1 = 6 – 5 = 1

b2 = 6 – 2 = 4

Page 221: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

162

Mo = Tb + p │

=79.5 + 5 │

= 74.5 +1

= 80.5

Persiapan Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen

Tabel Persiapan Uji Normalitas, Uji homogenitas Postes kelas Eksperimen

Xi Fi Xi2 Fi.Xi Fi.Xi

2

60 1 3600 60 3600

64 2 4096 128 8192

68 2 4624 136 9248

72 5 5184 360 25920

76 5 5776 380 28880

80 4 6400 320 25600

88 2 7744 176 15488

89 2 7921 178 15842

96 1 9216 96 9216

Jumlah 24 1834 141986

a. Menentukan Rata-rata (Mean)

Menggunakan rumus : X = ∑

=

= 75.83

Keterangan :

X = Mean

Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = Menyatakan nilai ujian

b. Menentukan Varians

Menggunakan rumus : Si2 =

∑ ∑

Keterangan :

Si2 = Varians

Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = Menyatakan nilai ujian

n = Banyak Siswa

Page 222: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

163

Si2 =

∑ ∑

= ∑

= 79.905

c. Menentukan Standar Deviasi

SD = √ ∑

= √

= 8.04

Uji Normalitas

Perhitungan Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen

1. Diketahui :

- Rata-rata X = 75.83

- Simpangan Baku (SD) = 8.04

Maka contoh perhitungan ̅

=

= - 1.96

2. Berdasarkan tabel uji normalitas di dapat harga Lo = 0.1170

3. Menentukan Ltabel

Dari harga kritis untuk Uji Liliefors untuk N=24 dan = 0.05, di dapat harga

Ltabel = 0.173

Kriteria pengujian

Diterima Ho jika Lo hitung< Lo tabel (0.1170 < 0.173) maka dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima. Dengan demikian data postes kelas

eksperimen berdistribusi normal

Uji Homogenitas

Langkah–langkah pengujian :

1. H0 = sampel homogen

Ha = sampel tidak homogen

2. Mencari varian masing-masing

a. Kelas eksperimen diperoleh varian S2 = 79.905

b. Kelas kontrol diperoleh varian S2 = 77.884

Page 223: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

164

3. Tentukan F hitung dengan rumus

=

=

1.025

4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel

5. Harga F tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan db pembilang

n – 1 (db1=n1 – 1) dan db penyebut n – 1 (db2 = n2 – 1) pada = 0.05

Berdasarkan nilai untuk distribusi F dengan dk pembilang 23 dan dk penyebut

23 = 2.00. Ternyata harga Fhitung (1.025) < Ftabel (2.00), maka Ho diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian kedua populasi homogen.

Analisis Hipotesis

- Hipotesis terdapat perbedaan hasil pretes antara siswa kelas eksperimen

dengan siswa kelas kontrol

- Untuk dk = (n1 + n2) – 2= (24+24) – 2 = 46 pada taraf kepercayaan 0.05

diperoleh ttabel = 2.021

- Kriteria

Terima Hα jika harga –ttabel thitung +ttabel

Tolak Hα jika harga –ttabel thitung +ttabel

Dari perhitungan diperoleh nilai hitung pretes siswa kelas eksperimen dengan

siswa kelas kontrol ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:

Nilai Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Rata – rata ( X ) 63.17 75.83

Varians (S2) 77.884 79.905

Jumlah Sampel 24 24

t =

|11

|KE

KE

nnSgab

XX

Dimana:

Sgab =

2

1122

KE

KKEE

nn

SnSn

Page 224: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

165

Keterangan :

XE : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

XK : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

nE : Jumlah sampel kelompok eksperimen

nK : Jumlah sampel kelompok kontrol

SE2 : Varians kelompok eksperimen

SK2 : Varians kelompok kontrol

t =

KE

KE

nnSgab

XX

11

Dimana:

Sgab =

2

1122

KE

KKEE

nn

SnSn

=

22424

884.77124905.79124

= 46

332.1791815.1837

= 128.8945

t =

|11

|KE

KE

nnSgab

XX

=

|24

1

24

1|8945.128

17.6383.75

=

|24

2|8495.128

66.12

= 8.165

Kesimpulan :

–ttabel thitung +ttabel ( -2.021 ≥ 8.165 +2.021 ) maka H0 diterima dengan

kata lain terdapat perbedaan terhadap hasil postes antara siswa kelas

eksperimen dengan siswa kelas kontrol.

Page 225: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

166

Data Uji Normalitas Postes Kelompok Kontrol

Resp X Zi F(Zi) S(Zi)

│F(Zi) - S(Zi)│

1 48 -1,7180 0,0436 0,0417 0,0019

2 52 -1,2650 0,1038 0,1667 0,0629

3 52 -1,2650 0,1038 0,1667 0,0629

4 52 -1,2650 0,1038 0,1667 0,0629

5 56 -0,8120 0,2090 0,2917 0,0827

6 56 -0,8120 0,2090 0,2917 0,0827

7 56 -0,8120 0,2090 0,2917 0,0827

8 60 -0,3590 0,3632 0,5417 0,1668

9 60 -0,3590 0,3632 0,5417 0,1668

10 60 -0,3590 0,3632 0,5417 0,1668

11 60 -0,3590 0,3632 0,5417 0,1668

12 60 -0,3590 0,3632 0,5417 0,1668

13 64 0,0940 0,5359 0,5417 0,0058

14 64 0,0940 0,5359 0,6250 0,0891

15 64 0,0940 0,5359 0,6250 0,0891

16 68 0,5470 0,7054 0,7917 0,0863

17 68 0,5470 0,7054 0,7917 0,0863

18 68 0,5470 0,7054 0,7917 0,0863

19 72 1,0000 0,8413 0,7917 0,0754

20 72 1,0000 0,8413 0,9167 0,0754

21 72 1,0000 0,8413 0,9167 0,0754

22 72 1,0000 0,8413 0,9167 0,0754

23 76 1,4530 0,9256 0,9583 0,0327

24 84 2,3590 0,9909 1 0,0091

Lo Hitung 0,1668

Lo Tabel 0,173

Jadi Lo Hitung < Lo Tabel, sehingga sampel Berdistribusi Normal

Page 226: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

167

Data Hasil Penelitian

a. Daftar Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol

Urutan nilai dari yang terkecil hingga terbesar

48 52 52 52 56 56 56 60 60 60 60 60

64 64 64 68 68 68 72 72 72 72 76 84

Banyak data = 24

Nilai tertinggi = 84

Nilai terendah = 50

Rentang kelas ( R ) = nilai tertinggi – nilai terendah

= 84 – 48 = 36

Banyak interval kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas

N = Jumlah siswa kelas eksperimen

Maka banyaknya kelas pada kelas eksperimen

K = 1 + 3.3 log n

K = 1 + 3.3 log 24

K = 1 + 3.3 x 1.380

K = 5,55 = 6 (pembulatan)

Panjang kelas Interval (P) =

=

= 6

Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Kontrol

Nilai

Batas

Bawa

h

Batas

Atas Fi Xi Xi

2 Fi.Xi fka fkb

Frek

Absolut

Frek

Relatif

48 – 53 47.5 53.5 4 51 2601 159 4 24 4 16.7

54 – 59 53.5 59.5 3 57 3249 590 7 20 3 12.5

60 – 65 59.5 65.5 8 63 3969 130 15 17 8 33.3

66 – 71 65.5 71.5 3 69 4761 497 18 9 3 12.5

72 – 77 71.5 77.5 5 75 5625 77 23 6 5 20.8

78 – 84 77.5 84.5 1 81 6561 83 24 1 1 4.2

Page 227: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

168

1. Median

Menggunakan rumus : Me = Tb + p │

Keterangan :

Me = median

Tb = tepi bawah

P = panjang kelas

n = jumlah siswa

f = frekuensi kelas median

F = jumlah semua frekuensi diatas kelas median

letak Me =

= 12

Kelas median = 60 – 65

Tb = 59.5

f = 8

F = 7

Me = Tb + p │

= 59.5 + 6 │

= 63.25

2. Modus

Menggunakan rumus : Mo = Tb + p │

Mo = nilai yang sering muncul

Tb = tepi bawah

P = panjang kelas

b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat diatasnya

b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat dibawahnya

kelas modus = 60 – 65

Tb = 59.5

P = 6

b1 = 8 – 3 = 5

Page 228: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

169

b2 = 8 – 3 = 5

Mo = Tb + p │

= 59.5 + 6 │

= 62.5

Persiapan Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol

Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Postes kelas Kontrol

Xi Fi Xi2 Fi.Xi Fi.Xi

2

48 1 2304 48 2304

52 3 2704 156 8112

56 3 3136 168 9408

60 5 3600 300 18000

64 3 4096 192 12288

68 3 4624 204 13872

72 4 5184 288 20736

76 1 5776 76 5776

84 1 7056 84 7056

Jumlah 24

1516 97552

a. Menentukan Rata-rata (Mean)

Menggunakan rumus : X = ∑

=

= 63.17

Keterangan :

X = Mean

Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = Menyatakan nilai ujian

b. Menentukan Varians

Menggunakan rumus : Si2 =

∑ ∑

Keterangan :

Si2 = Varians

Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = Menyatakan nilai ujian

n = Banyak Siswa

Page 229: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

170

Si2 =

∑ ∑

= ∑

= 77.884

c. Menentukan Standar Deviasi

SD = √ ∑

= √

= 8.8251

Uji Normalitas

Perhitungan Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol

1. Diketahui :

- Rata-rata X = 63.17

- Simpangan Baku (SD) = 8.8251

Maka contoh perhitungan ̅

=

= -1.72

2. Berdasarkan tabel uji normalitas di dapat harga Lo hitung = 0.1668

3. Menentukan Ltabel

Dari harga kritis untuk Uji Liliefors untuk N=24 dan = 0.05, di dapat harga

Lo tabel = 0.173

Kriteria pengujian

Diterima Ho jika Lo hitung < Lo tabel (0.1668 < 0.173) maka dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima. Dengan demikian data pretes kelas kontrol

berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Langkah–langkah pengujian :

1. H0 = sampel homogen

Ha = sampel tidak homogen

2. Mencari varian masing-masing

a. Kelas eksperimen diperoleh varian S2 = 79.905

b. Kelas kontrol diperoleh varian S2 = 77.884

Page 230: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

171

3. Tentukan F hitung dengan rumus

=

=

1.025

4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel

5. Harga F tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan db pembilang

n – 1 ( db1 = n1 – 1) dan db penyebut n – 1 ( db2 = n2 – 1) pada = 0.05

Berdasarkan nilai untuk distribusi F dengan dk pembilang 23 dan dk penyebut

23 = 2.00

Ternyata harga Fhitung (1.025) < Ftabel (2.00), maka Ho diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa varian kedua populasi homogen.

Analisis Hipotesis

- Hipotesis terdapat perbedaan hasil postes antara siswa kelas eksperimen

dengan siswa kelas kontrol

- Untuk dk = (n1 + n2) – 2= (24+24) – 2 = 46 pada taraf kepercayaan 0.05

diperoleh ttabel = 2.01

- Kriteria

Terima H0 jika harga –ttabel thitung +ttabel

Tolak Hα jika harga –ttabel thitung +ttabel

Dari perhitungan diperoleh nilai hitung postes siswa kelas eksperimen dengan

siswa kelas kontrol ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:

Nilai Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Rata – rata ( X ) 63.17 75.83

Varians (S2) 77.884 79.905

Jumlah Sampel 24 24

t =

|11

|KE

KE

nnSgab

XX

Dimana:

Page 231: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

172

Sgab =

2

1122

KE

KKEE

nn

SnSn

Keterangan :

XE : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

XK : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

nE : Jumlah sampel kelompok eksperimen

nK : Jumlah sampel kelompok kontrol

SE2 : Varians kelompok eksperimen

SK2 : Varians kelompok kontrol

t =

KE

KE

nnSgab

XX

11

Dimana:

Sgab =

2

1122

KE

KKEE

nn

SnSn

=

22424

884.77124905.79124

= 46

332.1791815.1837

= 128.8945

t =

|11

|KE

KE

nnSgab

XX

=

|24

1

24

1|8945.128

17.6383.75

=

|24

2|8945.128

66.12

= 8.165

Page 232: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

173

Kesimpulan :

–ttabel thitung +ttabel (-2.021 ≥ 8.165 +2.021) maka H0 diterima dengan

kata lain terdapat perbedaan terhadap hasil postes antara siswa kelas

eksperimen dengan siswa kelas kontrol.

Page 233: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

174 Lampiran 10

Nilai N-gain Kelompok Eksperimen

No.

responden

Kelompok Eksperimen Kategori

pretes postes N-Gain

1 32 68 0.53 Sedang

2 36 72 0.56 Sedang

3 40 60 0.33 Sedang

4 48 64 0.31 Sedang

5 52 84 0.67 Sedang

6 40 76 0.60 Sedang

7 44 80 0.64 Sedang

8 44 72 0.50 Sedang

9 52 88 0.75 Tinggi

10 48 72 0.46 Sedang

11 56 92 0.82 Tinggi

12 36 64 0.44 Sedang

13 48 76 0.54 Sedang

14 48 80 0.62 Sedang

15 40 72 0.53 Sedang

16 52 88 0.75 Tinggi

17 36 76 0.63 Sedang

18 44 84 0.71 Tinggi

19 36 76 0.63 Sedang

20 52 80 0.58 Sedang

21 40 80 0.67 Sedang

22 36 72 0.56 Sedang

23 36 68 0.50 Sedang

24 40 76 0.60 Sedang

Jumlah 1036 1820 13.92

Rata-rata 43.17 75.83 0.58 Sedang

SD 6.77 8.04 0.12

Page 234: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

175

Nilai N-Gain Kelompok Kontrol

No.

Responden

Kelompok Kontrol Kategori

pretes postes N-Gain

1 48 60 0,23 Rendah

2 32 48 0,24 Rendah

3 56 72 0,36 Sedang

4 52 76 0,50 Sedang

5 44 64 0,36 Sedang

6 44 56 0,21 Rendah

7 48 68 0,38 Sedang

8 56 64 0,18 Rendah

9 40 56 0,27 Rendah

10 48 72 0,46 Sedang

11 44 60 0,29 Rendah

12 36 84 0,75 Tinggi

13 36 52 0,25 Rendah

14 52 72 0,42 Sedang

15 48 68 0,38 Sedang

16 44 52 0,14 Rendah

17 44 72 0,50 Sedang

18 44 68 0,43 Sedang

19 40 60 0,33 Sedang

20 52 60 0,17 Rendah

21 36 56 0,31 Sedang

22 60 84 0,60 Sedang

23 36 64 0,44 Sedang

24 44 60 0,29 Rendah

Jumlah 1084 1548 8,49

Rata-rata 45,17 63,17 0,35 Sedang

SD 7,22 8,83 0,14

Page 235: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

176 Lampiran 11

Hasil Perhitungan Lembar Observasi Guru

No. Tahapan Aspek yang dinilai STAD 1 STAD 2

1 Penyajian

materi

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 2

b. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa

(memotivasi) 2 0

c. Menyajikan materi 2 2

jumlah 6 4

Presentase 100 66,67

Rata-rata 83,33

2 Kerja

kelompok

a. Membimbing siswa dalam belajar

kelompok 2 2

b. Mengawasi dan memonitor siswa dalam

belajar kelompok 2 2

c. Memotivasi siswa dalam proses belajar

kelompok 2 2

Jumlah 6 6

Presentase 100 100

Rata-rata 100

3 Evaluasi a. Memberikan tes individu 2 2

b. Menghitung poin individu dan

kelompok 0 0

c. Memberikan apresiasi kepada prestasi

kelompok 0 2

Jumlah 2 4

Presentase 33,33 66,67

Rata-rata 50

Rata-rata Total 77,78

Kategori Baik

Page 236: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

177

Hasil Perhitunga Lembar Observasi Siswa

No. Tahapan Aspek yang dinilai STAD 1 STAD 2

1 Penyajian

materi

a. Mendengarkan materi 2 2

jumlah 2 2

Presentase 100 100

Rata-rata 100

2 Kerja

kelompok

a. Bergabung dengan anggota

kelompoknya 2 2

b. Berdiskusi dalam mengerjakan lembar

LKS 2 2

c. Bekerjasama dengan anggota yang lain

dalam menyelesaikan soal LKS 2 2

Jumlah 6 6

Presentase 100 100

Rata-rata 100

3 Evaluasi a. Mengerjakan kuis secara individu 2 2

b. Mendengarkan hasil perolehan skor

individudan kelompok 0 2

Jumlah 2 4

Presentase 50 100

Rata-rata 75

Rata-rata Total 91,67

Kategori Sangat Baik

Page 237: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

178

Page 238: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

179

SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 26 Butir soal = 45 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: E:\HASILA~1\ANATES~1.ANA No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 1 R1 35 10 0 35 35 2 14 R14 29 16 0 29 29 3 5 R5 28 17 0 28 28 4 11 R11 27 18 0 27 27 5 6 R6 26 19 0 26 26 6 23 R23 24 21 0 24 24 7 24 R24 24 21 0 24 24 8 15 R15 23 22 0 23 23 9 26 R26 23 22 0 23 23 10 4 R4 22 23 0 22 22 11 25 R25 22 23 0 22 22 12 9 R9 21 24 0 21 21 13 10 R10 21 24 0 21 21 14 12 R12 21 24 0 21 21 15 16 R16 21 24 0 21 21 16 18 R18 21 24 0 21 21 17 20 R20 21 24 0 21 21 18 13 R13 20 25 0 20 20 19 8 R8 18 27 0 18 18 20 17 R17 18 27 0 18 18 21 19 R19 18 27 0 18 18 22 22 R22 18 27 0 18 18 23 21 R21 16 29 0 16 16 24 2 R2 15 30 0 15 15 25 7 R7 15 30 0 15 15 26 3 R3 13 32 0 13 13 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 21.54 Simpang Baku= 4.85 KorelasiXY= 0.73 Reliabilitas Tes= 0.84 Nama berkas: E:\HASILA~1\ANATES~1.ANA No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 R1 18 17 35 2 14 R14 15 14 29 3 5 R5 13 15 28 4 11 R11 14 13 27 5 6 R6 11 15 26 6 23 R23 12 12 24 7 24 R24 12 12 24 8 15 R15 10 13 23 9 26 R26 11 12 23 10 4 R4 11 11 22 11 25 R25 8 14 22 12 9 R9 9 12 21 13 10 R10 9 12 21 14 12 R12 9 12 21 15 16 R16 9 12 21 16 18 R18 9 12 21 17 20 R20 9 12 21 18 13 R13 10 10 20 19 8 R8 8 10 18

Page 239: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

180

20 17 R17 8 10 18 21 19 R19 9 9 18 22 22 R22 8 10 18 23 21 R21 9 7 16 24 2 R2 7 8 15 25 7 R7 6 9 15 26 3 R3 7 6 13 KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: E:\HASILA~1\ANATES~1.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 1 R1 35 1 1 1 1 1 1 - 2 14 R14 29 1 1 1 1 1 1 1 3 5 R5 28 1 1 1 1 1 1 1 4 11 R11 27 1 1 - 1 1 1 - 5 6 R6 26 1 1 - 1 1 1 1 6 23 R23 24 1 1 1 1 1 1 1 7 24 R24 24 1 1 - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 7 7 4 7 7 7 5 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 1 R1 35 - 1 1 1 1 1 1 2 14 R14 29 1 1 1 1 - 1 1 3 5 R5 28 1 1 1 1 1 - 1 4 11 R11 27 1 1 1 1 1 1 1 5 6 R6 26 - 1 1 1 1 - 1 6 23 R23 24 1 1 1 1 1 1 1 7 24 R24 24 - 1 1 1 1 - 1 Jml Jwb Benar 4 7 7 7 6 4 7 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 1 R1 35 1 1 1 - 1 1 - 2 14 R14 29 1 1 1 - - - - 3 5 R5 28 1 - 1 - - 1 - 4 11 R11 27 1 1 1 - 1 1 - 5 6 R6 26 1 1 1 - - 1 - 6 23 R23 24 1 1 - - - 1 - 7 24 R24 24 1 - - - - 1 1 Jml Jwb Benar 7 5 5 0 2 6 1 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 1 R1 35 1 1 - - 1 1 1 2 14 R14 29 1 - - - - - 1 3 5 R5 28 1 - 1 1 - 1 - 4 11 R11 27 - - - - - 1 - 5 6 R6 26 - - 1 - 1 - 1 6 23 R23 24 - - 1 - - - 1 7 24 R24 24 - - 1 1 1 1 - Jml Jwb Benar 3 1 4 2 3 4 4 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 1 R1 35 1 1 - 1 1 - 1 2 14 R14 29 1 1 - - 1 1 - 3 5 R5 28 - 1 - - 1 - 1

Page 240: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

181

4 11 R11 27 - - - - 1 - 1 5 6 R6 26 1 1 - - 1 - 1 6 23 R23 24 - - 1 - - - 1 7 24 R24 24 1 1 - - - - - Jml Jwb Benar 4 5 1 1 5 1 5 36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 1 R1 35 1 - 1 1 1 1 1 2 14 R14 29 1 1 - 1 - - 1 3 5 R5 28 1 - 1 1 1 - - 4 11 R11 27 1 - - 1 1 - 1 5 6 R6 26 - - 1 1 1 - - 6 23 R23 24 - 1 - 1 1 - - 7 24 R24 24 - - - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 4 2 3 7 6 2 4 43 44 45 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 1 1 R1 35 1 - 1 2 14 R14 29 1 1 1 3 5 R5 28 - 1 - 4 11 R11 27 1 1 1 5 6 R6 26 - 1 - 6 23 R23 24 - - - 7 24 R24 24 - - - Jml Jwb Benar 3 4 3 Kelompok Asor Nama berkas: E:\HASILA~1\ANATES~1.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 17 R17 18 1 - 1 1 1 - - 2 19 R19 18 1 1 - 1 1 1 - 3 22 R22 18 1 1 - 1 1 1 1 4 21 R21 16 1 - 1 1 1 - - 5 2 R2 15 1 1 - 1 1 - - 6 7 R7 15 - - - - 1 1 1 7 3 R3 13 1 - - - 1 1 1 Jml Jwb Benar 6 3 2 5 7 4 3 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 17 R17 18 - - 1 1 1 1 - 2 19 R19 18 - 1 1 - - 1 - 3 22 R22 18 - - 1 - 1 - 1 4 21 R21 16 - - 1 - - - 1 5 2 R2 15 - - 1 1 1 1 - 6 7 R7 15 - - 1 1 1 - - 7 3 R3 13 - 1 - - - - - Jml Jwb Benar 0 2 6 3 4 3 2 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 17 R17 18 1 1 - - - 1 - 2 19 R19 18 - 1 - - - 1 - 3 22 R22 18 1 - 1 - - 1 - 4 21 R21 16 1 1 - - 1 - 1 5 2 R2 15 - 1 - - - - - 6 7 R7 15 1 - - - - 1 - 7 3 R3 13 - 1 - - 1 - - Jml Jwb Benar 4 5 1 0 2 4 1

Page 241: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

182

22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 17 R17 18 - - - - 1 - 1 2 19 R19 18 1 - 1 1 - 1 - 3 22 R22 18 - - - - - - - 4 21 R21 16 - - - - - - 1 5 2 R2 15 - - - 1 1 - 1 6 7 R7 15 - - 1 1 - - - 7 3 R3 13 - - 1 - - - - Jml Jwb Benar 1 0 3 3 2 1 3 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 17 R17 18 - - - - 1 - 1 2 19 R19 18 1 1 - - - - - 3 22 R22 18 1 1 - - - - 1 4 21 R21 16 - - - - - - 1 5 2 R2 15 - - - - - - - 6 7 R7 15 - 1 - - - - 1 7 3 R3 13 - - - - 1 - 1 Jml Jwb Benar 2 3 0 0 2 0 5 36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 17 R17 18 - - 1 - 1 - - 2 19 R19 18 - - - 1 - 1 - 3 22 R22 18 - - - 1 1 - - 4 21 R21 16 - - - 1 1 - - 5 2 R2 15 - - 1 1 - - - 6 7 R7 15 1 - 1 - - - - 7 3 R3 13 1 - 1 - - - - Jml Jwb Benar 2 0 4 4 3 1 0 43 44 45 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 1 17 R17 18 - 1 - 2 19 R19 18 - - - 3 22 R22 18 - 1 - 4 21 R21 16 - 1 1 5 2 R2 15 1 - - 6 7 R7 15 - 1 - 7 3 R3 13 - 1 - Jml Jwb Benar 1 5 1 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 26 Klp atas/bawah(n)= 7 Butir Soal= 45 Nama berkas: E:\HASILA~1\ANATES~1.ANA No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 7 6 1 14.29 2 2 7 3 4 57.14 3 3 4 2 2 28.57 4 4 7 5 2 28.57 5 5 7 7 0 0.00 6 6 7 4 3 42.86 7 7 5 3 2 28.57 8 8 4 0 4 57.14 9 9 7 2 5 71.43

Page 242: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

183

10 10 7 6 1 14.29 11 11 7 3 4 57.14 12 12 6 4 2 28.57 13 13 4 3 1 14.29 14 14 7 2 5 71.43 15 15 7 4 3 42.86 16 16 5 5 0 0.00 17 17 5 1 4 57.14 18 18 0 0 0 0.00 19 19 2 2 0 0.00 20 20 6 4 2 28.57 21 21 1 1 0 0.00 22 22 3 1 2 28.57 23 23 1 0 1 14.29 24 24 4 3 1 14.29 25 25 2 3 -1 -14.29 26 26 3 2 1 14.29 27 27 4 1 3 42.86 28 28 4 3 1 14.29 29 29 4 2 2 28.57 30 30 5 3 2 28.57 31 31 1 0 1 14.29 32 32 1 0 1 14.29 33 33 5 2 3 42.86 34 34 1 0 1 14.29 35 35 5 5 0 0.00 36 36 4 2 2 28.57 37 37 2 0 2 28.57 38 38 3 4 -1 -14.29 39 39 7 4 3 42.86 40 40 6 3 3 42.86 41 41 2 1 1 14.29 42 42 4 0 4 57.14 43 43 3 1 2 28.57 44 44 4 5 -1 -14.29 45 45 3 1 2 28.57 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 26 Butir Soal= 45 Nama berkas: E:\HASILA~1\ANATES~1.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 19 73.08 Mudah 2 2 19 73.08 Mudah 3 3 9 34.62 Sedang 4 4 21 80.77 Mudah 5 5 24 92.31 Sangat Mudah 6 6 20 76.92 Mudah 7 7 19 73.08 Mudah 8 8 9 34.62 Sedang 9 9 17 65.38 Sedang 10 10 22 84.62 Mudah 11 11 17 65.38 Sedang 12 12 20 76.92 Mudah 13 13 13 50.00 Sedang 14 14 17 65.38 Sedang 15 15 21 80.77 Mudah 16 16 16 61.54 Sedang 17 17 9 34.62 Sedang 18 18 2 7.69 Sangat Sukar 19 19 7 26.92 Sukar 20 20 20 76.92 Mudah 21 21 2 7.69 Sangat Sukar 22 22 9 34.62 Sedang

Page 243: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

184

23 23 3 11.54 Sangat Sukar 24 24 14 53.85 Sedang 25 25 7 26.92 Sukar 26 26 10 38.46 Sedang 27 27 5 19.23 Sukar 28 28 13 50.00 Sedang 29 29 16 61.54 Sedang 30 30 15 57.69 Sedang 31 31 3 11.54 Sangat Sukar 32 32 3 11.54 Sangat Sukar 33 33 9 34.62 Sedang 34 34 1 3.85 Sangat Sukar 35 35 17 65.38 Sedang 36 36 11 42.31 Sedang 37 37 4 15.38 Sukar 38 38 12 46.15 Sedang 39 39 16 61.54 Sedang 40 40 18 69.23 Sedang 41 41 5 19.23 Sukar 42 42 7 26.92 Sukar 43 43 9 34.62 Sedang 44 44 20 76.92 Mudah 45 45 10 38.46 Sedang KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 26 Butir Soal= 45 Nama berkas: E:\HASILA~1\ANATES~1.ANA No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0.142 - 2 2 0.415 Sangat Signifikan 3 3 0.325 Signifikan 4 4 0.404 Sangat Signifikan 5 5 0.093 - 6 6 0.369 Sangat Signifikan 7 7 -0.022 - 8 8 0.359 Sangat Signifikan 9 9 0.524 Sangat Signifikan 10 10 0.228 - 11 11 0.371 Sangat Signifikan 12 12 0.215 - 13 13 0.210 - 14 14 0.524 Sangat Signifikan 15 15 0.465 Sangat Signifikan 16 16 0.056 - 17 17 0.597 Sangat Signifikan 18 18 -0.033 - 19 19 0.095 - 20 20 0.292 Signifikan 21 21 -0.093 - 22 22 0.376 Sangat Signifikan 23 23 0.364 Sangat Signifikan 24 24 -0.074 - 25 25 -0.196 - 26 26 0.176 - 27 27 0.499 Sangat Signifikan 28 28 0.178 - 29 29 0.289 Signifikan 30 30 0.326 Signifikan 31 31 0.060 - 32 32 0.313 Signifikan 33 33 0.359 Sangat Signifikan 34 34 0.314 Signifikan 35 35 -0.003 -

Page 244: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

185

36 36 0.279 Signifikan 37 37 0.221 - 38 38 -0.072 - 39 39 0.405 Sangat Signifikan 40 40 0.286 Signifikan 41 41 0.273 - 42 42 0.533 Sangat Signifikan 43 43 0.325 Signifikan 44 44 -0.149 - 45 45 0.276 Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 26 Butir Soal= 45 Nama berkas: E:\HASILA~1\ANATES~1.ANA No Butir Baru No Butir Asli a b c d e * 1 1 3- 2++ 19** 2++ 0-- 0 2 2 0-- 0-- 1+ 19** 6--- 0 3 3 9** 4++ 0-- 9--- 4++ 0 4 4 1++ 0-- 2- 2- 21** 0 5 5 0-- 24** 0-- 1-- 1-- 0 6 6 2+ 20** 3-- 0-- 1+ 0 7 7 5--- 1+ 19** 1+ 0-- 0 8 8 5++ 4++ 9** 8-- 0-- 0 9 9 17** 1- 7--- 0-- 1- 0 10 10 22** 1++ 1++ 1++ 1++ 0 11 11 3+ 5--- 17** 1- 0-- 0 12 12 3-- 20** 1+ 1+ 1+ 0 13 13 0-- 0-- 1- 13** 12--- 0 14 14 0-- 2++ 17** 2++ 5--- 0 15 15 0-- 0-- 5--- 21** 0-- 0 16 16 1- 16** 2++ 6--- 1- 0 17 17 2- 13--- 2- 9** 0-- 0 18 18 9+ 2** 12-- 1-- 2- 0 19 19 0-- 13--- 6+ 0-- 7** 0 20 20 20** 1+ 3-- 1+ 1+ 0 21 21 1-- 6++ 4+ 13--- 2** 0 22 22 9** 2- 9--- 2- 4++ 0 23 23 4+ 3** 15--- 0-- 4+ 0 24 24 1- 4+ 1- 6-- 14** 0 25 25 1-- 12--- 6+ 7** 0-- 0 26 26 0-- 4++ 12--- 10** 0-- 0 27 27 1-- 5** 4++ 9- 7+ 0 28 28 0-- 13--- 13** 0-- 0-- 0 29 29 8--- 16** 1- 1- 0-- 0 30 30 0-- 15** 0-- 11--- 0-- 0 31 31 5++ 5++ 0-- 13--- 3** 0 32 32 16--- 3** 1-- 3+ 3+ 0 33 33 14--- 1-- 1-- 1-- 9** 0 34 34 1** 7++ 15--- 3- 0-- 0

Page 245: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

186

35 35 2++ 17** 3+ 2++ 2++ 0 36 36 1- 8--- 11** 2+ 4++ 0 37 37 4+ 5++ 4** 2- 11-- 0 38 38 3++ 4++ 5+ 2+ 12** 0 39 39 1- 0-- 16** 5-- 4- 0 40 40 3+ 0-- 4-- 1- 18** 0 41 41 0-- 11--- 5** 9- 1-- 0 42 42 2- 7** 7+ 10--- 0-- 0 43 43 4++ 13--- 9** 0-- 0-- 0 44 44 0-- 20** 1+ 2+ 3-- 0 45 45 9--- 2- 10** 2- 3+ 0 Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 21.54 Simpang Baku= 4.85 KorelasiXY= 0.73 Reliabilitas Tes= 0.84 Butir Soal= 45 Jumlah Subyek= 26 Nama berkas: E:\HASILA~1\ANATES~1.ANA Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 14.29 Mudah 0.142 - 2 2 57.14 Mudah 0.415 Sangat Signifikan 3 3 28.57 Sedang 0.325 Signifikan 4 4 28.57 Mudah 0.404 Sangat Signifikan 5 5 0.00 Sangat Mudah 0.093 - 6 6 42.86 Mudah 0.369 Sangat Signifikan 7 7 28.57 Mudah -0.022 - 8 8 57.14 Sedang 0.359 Sangat Signifikan 9 9 71.43 Sedang 0.524 Sangat Signifikan 10 10 14.29 Mudah 0.228 - 11 11 57.14 Sedang 0.371 Sangat Signifikan 12 12 28.57 Mudah 0.215 - 13 13 14.29 Sedang 0.210 - 14 14 71.43 Sedang 0.524 Sangat Signifikan 15 15 42.86 Mudah 0.465 Sangat Signifikan 16 16 0.00 Sedang 0.056 - 17 17 57.14 Sedang 0.597 Sangat Signifikan 18 18 0.00 Sangat Sukar -0.033 - 19 19 0.00 Sukar 0.095 - 20 20 28.57 Mudah 0.292 Signifikan 21 21 0.00 Sangat Sukar -0.093 - 22 22 28.57 Sedang 0.376 Sangat Signifikan 23 23 14.29 Sangat Sukar 0.364 Sangat Signifikan 24 24 14.29 Sedang -0.074 - 25 25 -14.29 Sukar -0.196 - 26 26 14.29 Sedang 0.176 - 27 27 42.86 Sukar 0.499 Sangat Signifikan 28 28 14.29 Sedang 0.178 - 29 29 28.57 Sedang 0.289 Signifikan 30 30 28.57 Sedang 0.326 Signifikan 31 31 14.29 Sangat Sukar 0.060 - 32 32 14.29 Sangat Sukar 0.313 Signifikan 33 33 42.86 Sedang 0.359 Sangat Signifikan 34 34 14.29 Sangat Sukar 0.314 Signifikan 35 35 0.00 Sedang -0.003 -

Page 246: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

187

36 36 28.57 Sedang 0.279 Signifikan 37 37 28.57 Sukar 0.221 - 38 38 -14.29 Sedang -0.072 - 39 39 42.86 Sedang 0.405 Sangat Signifikan 40 40 42.86 Sedang 0.286 Signifikan 41 41 14.29 Sukar 0.273 - 42 42 57.14 Sukar 0.533 Sangat Signifikan 43 43 28.57 Sedang 0.325 Signifikan 44 44 -14.29 Mudah -0.149 - 45 45 28.57 Sedang 0.276 Signifikan

Page 247: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

188

Page 248: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

189

Page 249: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

190

Page 250: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

191

Page 251: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

192

Page 252: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

193

Page 253: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

194

Page 254: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

195

Page 255: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

196

Page 256: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

197

Page 257: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

198

Page 258: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

199

Page 259: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ... · i ABSTRAK Fitri Nur Faozah, NIM 108016200007, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point

200


Recommended