Transcript
Page 1: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN PENERAPAN PILAR DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada BUMN di Kota Padang)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

Oleh

SIGIT SANJAYA2007/84398

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2013

Page 2: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

ABSTRAK

Sigit Sanjaya. (84398). Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Manajerial dan Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Universitas Negeri Padang. 2013

Pembimbing I : Fefri Indra Arza, SE, M.Sc, AkPembimbing II : Erly Mulyani, SE, M.Si, Ak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) Pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM (Total Quality Management) terhadap kinerja manajerial. (2) Pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM.

Jenis penelitian ini digolongkan sebagai penelitian yang bersifat kausatif. Populasi penelitian ini adalah Badan Usaha Milik Negara di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan total sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan langsung kuisioner kepada responden yang bersangkutan. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis jalur dengan uji t.

Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial (2) Komitmen manajer divisi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar Total Quality Management.

Dalam penelitian ini disarankan: (1) Bagi BUMN, untuk lebih memperhatikan penerapan pilar dasar TQM, sehingga dapat meningkatkan kinerja manajerial. Peningkatan pilar dasar TQM yang semakin baik secara langsung akan mendorong kinerja manajerial semakin baik. (2) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menemukan variabel-variabel lain yang dapat memperluas sampel penelitian dan variabel-variabel penelitian untuk menemukan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial.

i

Page 3: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, atas

rahmat, ridho dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Manajerial dengan

Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management sebagai Variabel Intervening”.

Penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Padang.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan dan

rintangan. Namun Demikian, atas bimbingan, bantuan, arahan serta dukungan dari

berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis secara

khusus mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fefri Indra Arza, SE, M.Sc, Ak

dan Ibu Erly Mulyani, SE, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak

menyediakan waktu dan pemikirannya dalam penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

2. Ketua dan Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Padang

ii

Page 4: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

3. Bapak dan Ibu Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang,

khususnya Program Studi Akuntansi serta karyawan yang telah membantu

penulis selama menuntut ilmu di kampus ini.

4. Kepala Cabang Badan Usaha Milik Negara di Kota Padang yang telah

memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian ini.

5. Kedua orang tua (Farizal dan Marnis) yang selalu memberikan dukungan dan

mendoakan agar penulis dapat mencapai apa yang dicita-citakan.

6. Kakak dan adik (Elok, Uni, Abang, Epi, Imam) serta ponakan ku yang imut-

imut (Qayla, Radit dan Qory) yang selalu memberikan dukungan dan

semangat selama kuliah dalam penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman Akuntansi Fakultas Ekonomi khususnya angkatan 2007 terima

kasih atas dukungan moril dan materil kepada penulis dalam penulisan skripsi

ini.

Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis tetap berusaha untuk

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 21 Juni 2013

Penulis

iii

Page 5: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL

ABSTRAK.............................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................... iv

DAFTAR TABEL.................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………. xi

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………. xii

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………….. 1

A. Latar Belakang………………………………………………. 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………. 6

C. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 6

D. Manfaat Penelitian…………………………………………… 7

BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS……………………………………………………. 8

A. Kajian Teori………………………………………………….. 8

1. Kinerja Manajerial……………………………………. 8

a. Pengertian Kinerja Manajerial…………………… 8

b. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja………….. 9

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja…….. 11

2. Komitmen Manajer Divisi…………………………… 13

a. Pengertian Komitmen penerapan TQM…………. 13

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen…. 16

iv

Page 6: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

3. Total Quality Management…………………………………. 18

a. Pengertian Total Quality Management ……………. 18

b. Pilar Dasar Total Quality Management…………… 24

B. Penelitian Terdahulu……………………………………………. 25

C. Pengembangan Hipotesis……………………………………….. 26

1. Pengaruh Komitmen Manajer Mengenai Penerapan TQM terhadap Kinerja Manajerial……………………………….. 26

2. Pengaruh Komitmen Manajer terhadap Kinerja Manajerial dan Penerapan Pilar Dasar TQM sebagai Variabel Intervening.. 27

D. Kerangka Konseptual……………………………………………30

E. Hipotesis…………………………………………………………31

BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………32

A. Jenis Penelitian…………………………………………………. 32

B. Populasi, Sampel dan Responden………………………………. 32

C. Jenis dan Sumber Data………………………………………….. 34

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………34

E. Variabel dan Pengukuran Variabel……………………………….35

F. Instrumen Penelitian…………………………………………….. 36

G. Uji Instrumen…………………………………………………… 36

1. Uji Validitas………………………………………………36

2. Uji Reliabilitas…………………………………………... 37

H. Uji Asumsi Klasik……………………………………………….38

1. Uji Normalitas Residual………………………………… 38

2. Uji Heterokedastisitas…………………………………… 39

I. Teknik Analisis Data…………………………………………….. 39

1. Uji Koefisien Determinasi……..………………………... 39

v

Page 7: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

2. Analisis Jalur……………………………………………. 40

3. Uji Hipotesis……………………………………………. 43

a. Uji F………………………………………………. 43

b. Uji t……………………………………………….. 43

J. Definisi Operasional…………………………………………… 44

BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN………………………….. 45

A. Gambaran Umum Objek Penelitian…………………………… 45

B. Demografi Responden………………………………………… 47

C. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………….. 50

1. Kinerja Manajerial…………………………………….. 51

2. Komitmen terhadap penerapan TQM…………………… 52

3. Penerapan Pilar Dasar TQM…………………………… 53

D. Uji Instrumen…………………………………………………. 55

1. Uji Validitas…………………………………………… 55

2. Uji Reliabilitas………………………………………… 55

E. Uji Asumsi Klasik…………………………………………….. 56

1. Uji Normalitas Residual………………………………. 56

2. Uji Multikolinearitas…………………………………… 57

3. Uji Heterokedastisitas…………………………………. 57

F. Model dan Teknik Analisis Data……………………………… 58

1. Uji F……………………………………………………. 58

2. Koefisien Determinasi………………………………… 59

H. Uji Hipotesis...………………………………………………….. 60

1. Pengujian Hipotesis 1..…………………………………. 65

2. Pengujian Hipotesis 2….………………………………. 65

vi

Page 8: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

I. Pembahasan……………………………………………… 68

1. Pengaruh Komitmen Mengenai Penerapan TQM terhadap Kinerja Manajerial……………………………………….. 68

2. Pengaruh Komitmen Manajer Mengenai TQM terhadap Kinerja Manajerial Melalui Pilar Dasar TQM…………. 69

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 70

A. Kesimpulan…………………………………………………… 70

B. Keterbatasan dan Saran……………………………………….. 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

Page 9: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Kantor Cabang BUMN di Kota Padang……………………… 33

2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian………………………………………. 36

3. Uji Validitas pilot test……………………………………………….. 37

4. Uji Reliabilitas pilot test…………………………………………………… 38

5. Daftar BUMN yang Mengembalikan Kuesioner……………………. 45

6. Daftar BUMN yang Menolak Kuesioner……………………………. 46

7. Jumlah Responden Berdasarkan Fakta………………………………. 47

8. Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan……………….. 48

9. Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja………………………… 48

10. Jumlah Responden Berdasarkan Usia………………………………. 49

11. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……………………. 50

12. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Manajerial…………………... 51

13. Distribusi Frekuensi Komitmen Manajer Divisi……………………… 52

14. Distribusi Frekuensi Penerapan Pilar Dasar TQM…………………. 53

15. Uji Validitas Data…………………………………………………… 55

16. Uji Reliabilitas Data………………………………………………… 56

17. Uji Normalitas……………………………………………………….. 56

18. Uji Multikolinearitas………………………………………………… 57

19. Uji Heterokedastisitas………………………………………………. 58

20. Uji F……………..………………………………………………….. 58

viii

Page 10: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

21. Adjusted R Square……………………………………………………. 59

22. Koefisien Determinasi substruktur 1…………………………………… 60

23. Koefisien Regresi substruktur 1…………………………………………. 61

24. Koefisien Determinasi substruktur 2……………………………………. 62

25. Koefisien Regresi Substruktur 2………………………………………….62

26. Rekapitulasi Pengaruh Variabel Penyebab……………………………… 63

ix

Page 11: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Konseptual Penelitian……………………………………… 31

2. Substruktur 1…………………………………………………………. 60

3. Substruktur 2…………………………………………………………. 61

x

Page 12: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian……….………………………………………… 77

2. Surat Permohonan Mengisi Kuesioner……………………………… 78

3. Kuesioner Penelitian………………………………………………… 79

4. Data Pilot Test………………………………………………………. 83

5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pilot Test……………………… 86

6. Data Penelitian………………………………………………………. 89

7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian……………………… 95

8. Uji Asumsi Klasik……………………………………………………. 98

9. Uji Regresi Berganda dan Uji t………………………………….. 100

xi

Page 13: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau secara

keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama

sebelumnya. Kinerja manajerial merupakan hasil dari proses aktivitas manajerial

yang efektif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, laporan

pertanggungjawaban, pembinaan, dan pengawasan (Basri & Rivai, 2005).

Menurut Donnelly, Gibson, dan Ivancevich dalam Basri & Rivai (2005) “kinerja

merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kinerja menurut Gibson (2000) adalah seberapa efektif dan efisien

manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi diartikan

sebagai suatu bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama-sama secara

efisien dan efektif melalui kegiatan yang telah ditentukan secara sistematis dan di

dalamnya terdapat pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab yang jelas dalam

mencapai tujuan organisasi tersebut (Tangkilisan, 2007). Tanggung jawab

manajer terbagi atas tiga kelompok, yaitu tanggung jawab manajer dalam

melaksanakan tugas, tanggungjawab manajer dalam mengelola team dan tanggung

jawab manajer dalam mengelola individu.

1

Page 14: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

2

Dalam dunia bisnis, kinerja menjadi menjadi salah satu pusat perhatian.

Oleh karenanya dalam berbagai penelitian banyak sekali ditemukan penelitian

yang terkait dengan kinerja. Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan

diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat capaian

hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta

mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional yang

diambil.

Dipetakan secara sederhana, BUMN memiliki kendala terhadap

kinerjanya. Terbukti, dari 160 BUMN, hanya sepertiganya yang kinerjanya baik.

Permasalahan BUMN mendasar diantaranya pengelolaan manajemen yang

berantakan dan kualitas sumber daya manusia yang rendah, sedangkan Total

Quality Management sendiri belum menjadi agenda penting dalam RUPS padahal

rata-rata BUMN sudah menerapkan TQM. Hal ini disampaikan oleh para

pemerhati BUMN di situsnya (www.bumnwatch.com). Menteri BUMN sendiri

juga mengungkapkan buruknya kinerja BUMN dapat dilihat dari waktu

penyelesaian suatu proyek yang memakan waktu cukup lama, Dahlan Iskan

mencontohkan pembangunan jalan tol di Surabaya yang dikelola oleh salah satu

BUMN manufakur memakan waktu hingga 12 tahun. Selain itu, pembangunan

listrik Jawa-Bali yang dilakukan sejak tahun lalu dan diprediksikan baru akan

selesai pada akhir 2013 mendatang. (www.voaindonesia.com).

Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tetapi

berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi oleh

keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Oleh karena itu menurut

Page 15: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

3

Donelly, Gibson dan Ivancevich dalam Basri & Rivai (2005) kinerja individu

pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor: (a) harapan mengenai imbalan; (b)

dorongan; (c) kemampuan; kebutuhan dan sifat; (d) persepsi terhadap tugas; (e)

imbalan internal dan eksternal; (f) persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan

kerja. Dengan demikian, kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu: (1)

kemampuan, (2) keinginan dan (3) lingkungan. Oleh karena itu, agar mempunyai

kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk

mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya.

Manajer yang berkualitas adalah manajer yang mempunyai

kepemimpinan diri dan mampu membangun kepemimpinan tim. Kepemimpinan

(Leadership) adalah proses dimana seseorang atau sekelompok (tim) memainkan

pengaruh atas orang (tim) lain, menginspirasikan, memotivasi dan mengarahkan

aktivitas bersama untuk mencapai sasaran dan tujuan bersama. Dalam manajemen

kualitas total (TQM) sasaran utama adalah Corporate Master Improvement Story

(Gasperz, 2002). Komitmen manajer terhadap penerapan TQM menurut Ferris

(1998) ditunjukkan dengan melaksanakan tugas pokok dan mempengaruhi,

mengarahkan serta mendorong bawahannya menuju program pengendalian

kualitas terpadu. Gasperz (2002) mengemukakan bahwa orang yang berkomitmen

terhadap penerapan TQM akan mengadopsi prinsip-prinsip TQM dalam

kehidupan sehari-hari dan senantiasa bertanggung jawab atas keberhasilan kinerja

yang tercantum dalam Master Improvement story. Ferris (1998) juga

mengemukakan bahwa komitmen manajer terhadap penerapan TQM akan

berdampak terhadap keberhasilan TQM. Karena manajer mempunyai peran vital

Page 16: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

4

dalam upaya pencapaian tujuan dan manajemen mutu terpadu. Para manajer

berperan dalam menerapkan manajemen mutu sebagai suatu program. Selain itu

manajer lah yang mengarahkan bawahan, memberikan orientasi kepada karyawan

baru dan lama, menegakkan disiplin dan menjadi konselor untuk bawahan.

Manajemen mutu atau Total Quality Management (TQM) menurut

Gaspersz (2002) adalah meningkatkan perbaikan secara terus-menerus pada setiap

level operasi atau proses untuk memuaskan konsumen dengan menggunakan

sumber daya yang tersedia. Penerapan pilar dasar TQM mencakup kepuasan

pelanggan, pemberdayaan karyawan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan

(Blocher, 2000).

Total Quality Management (TQM) merupakan suatu proses yang panjang

dan berlangsung terus menerus, karena budaya organisasi merupakan salah satu

faktor yang cukup sulit untuk dirubah. Keberhasilan penerapan TQM akan

berdampak pada penurunan biaya akibat turunnya kerusakan atau kegagalan

produk dan kemampuan menghindari pemborosan biaya yang tidak bernilai bagi

pelanggan. Penurunan biaya tidak semata-mata hanya pengurangan biaya

produksi, namun juga aktivitas berlebih, tanpa mengorbankan mutu produk yang

dihasilkan. Peningkatan mutu diyakini sebagai cara yang sangat efektif dilakukan

seorang manajer untuk meningkatkan pangsa pasar, dan perusahaan yang

memiliki keunggulan biaya serta pangsa pasar yang luas, maka manajer akan

menuai prestasi yang tinggi.

Adapun penelitian terdahulu yang melihat pengaruh komitmen dan

penerapan Total Quality Management telah dilakukan oleh Pasaribu (2009) dan

Page 17: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

5

menyatakan bahwa komitmen berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja

manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM.

Penelitian mengenai pengaruh komitmen terhadap kinerja juga dilakukan

oleh Abdullah tahun (2010) dan menyatakan bahwa komitmen berpengaruh

terhadap kinerja. Penelitian Tistinangtias (2007) mengenai pengaruh komitmen

terhadap kinerja menyatakan bahwa komitmen mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja. Namun penelitian Sabrina (2011) mengenai pengaruh

komitmen terhadap kinerja menyatakan bahwa komitmen tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja.

Penelitian mengenai penerapan Total Quality Management (TQM)

terhadap kinerja dilakukan oleh Finasari (2006) menyatakan bahwa penerapan

TQM mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial.

Penelitian mengenai penerapan Total Quality Management (TQM) juga dilakukan

oleh Nurul (2011) dan menyatakan bahwa penerapan TQM berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja. Namun penelitian Sari (2009) menyatakan bahwa

penerapan TQM tidak berpengaruh terhadap kinerja.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian Pasaribu (2009), perbedaan

dengan penelitian Pasaribu terletak pada tempat penelitian. Penelitian Pasaribu

(2009) menjadikan BUMN manufaktur sebagai tempat penelitian, namun peneliti

mencoba meneliti pada BUMN yang berlokasi di kota Padang baik yang bergerak

di bidang manufaktur ataupun jasa. Perbedaan dengan penelitian Abdullah pada

tahun 2010, penelitian Tistiningtias pada tahun 2007, penelitian Finasari pada

Page 18: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

6

tahun 2006 dan Nurul pada tahun 2011 terletak pada variabel bebas dan tempat

penelitian.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Manajerial

dan Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management sebagai Variabel

Intervening ”. (Studi empiris pada BUMN Kota Padang)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui tentang:

1. Sejauhmana pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan

TQM terhadap kinerja manajerial?

2. Sejauhmana pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan

TQM terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap

kinerja manajerial.

2. Pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap

kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM

Page 19: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

7

D. Manfaat Penelitian

Selain tujuan yang hendak dicapai tersebut, penulis juga berharap hasil

penelitian ini dapat memberikan manfaat:

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Manajerial dan Penerapan Pilar

Dasar Total Quality Management sebagai variabel intervening

2. Bagi akademis, penelitian ini bisa memberikan kontribusi bagi dunia

pendidikan yang berkaitan dengan kinerja manajerial dan sebagai referensi

untuk diteliti lebih lanjut di lingkungan akademika.

3. Bagi tempat penelitian, dapat dijadikan pedoman untuk kebijakan

kedepan.

4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi yang akan mengadakan

kajian lebih luas dalam bahasan ini.

Page 20: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Kinerja Manajerial

a. Pengertian Kinerja Manajerial

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan atau kelompok selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target

atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah

disepakati bersama sebelumnya (Basri & Rivai, 2005).

Menurut Stolovich dan Keeps dalam (Basri & Rivai, 2005) kinerja

merupakan hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta

pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta.

Menurut Robbins (2008) pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

merupakan salah satu tolok ukur kinerja individu. Ada 3 kriteria dalam melakukan

penilaian kinerja individu, yakni tugas individu, perilaku individu dan ciri

individu.

Menurut Rai (2008) kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan

yang telah dilakukan dan dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan bersama.

Sedangkan menurut Sedarmayanti (2004, dalam Syaiin 2008) mengemukakan

kinerja (performance) merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau

kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan

secara legal dan tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral

ataupun etika.

8

Page 21: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Manajemen menurut (Daft: 2010) adalah pencapaian tujuan-tujuan

organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaa, pengelolaan,

kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya sumber daya organisasional.

Individu yang menjalankan fungsi manajemen dinamakan manajer.

Berdasarkan definisi manajemen, tanggung jawab manajer adalah

mengoordinasikan sumber daya yang ada secara efisien guna mencapai tujuan

organisasi. Efektivitas (effectiveness) organisasi berarti sejauhmana organisasi

dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba

dikerjakan. Efisiensi (efficiency) organisasi adalah jumlah sumber daya yang

digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan

oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk

menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah

sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.

Jadi kinerja manajerial dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan para

manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang dibandingkan dengan sasaran

yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

Tujuan penilaian kinerja menurut Henri (2004) terbagi atas 2, yang

pertama adalah tujuan evaluasi, dan yang kedua adalah tujuan pengembangan.

Tujuan evaluasi dimana seorang manajer menilai kinerja masa lalu seorang

karyawan dengan menggunakan rating deskriptif untuk menilai kinerja dan

dengan data tersebut berguna untuk keputusan promosi maupun kompensasi.

8

Page 22: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

10

Tujuan pengembangan adalah dimana seorang manajer mencoba

meningkatkan kinerja seorang karyawan dimasa mendatang. Tujuan pokok dari

pengembangan ini sendiri menghasilkan suatu informasi yang akurat dan valid

berkenaan dengan perilaku dan kinerja anggota organisasi maupun karyawan.

Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar bagi mereka

mengetahui manfaat yang dapat mereka harapkan (Basri & Rivai, 2005). Adapaun

orang-orang yang berkepentingan dalam penilaian tersebut adalah:

1. Individu yang dinilai.

2. Penilai (atasan, supervisor, pimpinan, manajer, konsultan).

3. Perusahaan.

Manfaat bagi karyawan yang dinilai dalam penilain kinerja:

1. Meningkatkan motivasi.

2. Meningkatkan kepuasan hidup.

3. Adanya kejelasan standar dari hasil yang ditetapkan.

4. Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang atraktif dan konstruktif.

5. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar,

membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan seminimal mungkin.

6. Adanya pandangan yang jelas tentang konteks pekerjaan

7. Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi

8. Kesempatan untuk mendiskusikan masalah pekerjaan dan solusinya.

Manfaat penilaian kinerja penilai dalam (Rivai &Basri, 2005) adalah:

1. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan

kinerja karyawan untuk perbaikan manajemen selanjutnya.

Page 23: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

11

2. Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang

pekerjaan individu dan departemen yang lengkap.

3. Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik

untuk pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahan.

Manfaat penilaian kinerja menurut Werther dan Davis (1996) mempunyai

beberapa tujuan manfaat bagi organisasi:

1. Training and development needs. Mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan

pengembangan bagi pegawai agar kinerja mereka lebih optimal.

2. Staffing process defiencies. Mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai.

3. Informational inaccuracies and job-design errors. Membantu menjelaskan

apa saja kesalahan yang telah terjadi dalam manajemen sumber daya

manusia terutama di bidang informasi job analysis, job design, dan sistem

informasi manajemen sumber daya manusia.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tetapi

berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi oleh

keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Oleh karena itu menurut

Donelly, Gibson dan Ivanevich dalam Basri & Rivai (2005), kinerja individu pada

dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor: (a) harapan mengenai imbalan; (b)

dorongan; (c) kemampuan; (d) dorongan; (e) imbalan internal dan eksternal; (f)

persepsi terhadap imbalan dan kepuasan kerja. Dengan demikian, kinerja pada

dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu: (1) kemampuan (2) keinginan (3)

lingkungan.

Page 24: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

12

Kinerja individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu

sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu

hasil penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu

memuaskan kebutuhannya. Kepuasan tersebut berhubungan dengan faktor-faktor

individu, yakni: (a) kepribadian seperti aktualisasi diri, kemampuan menghadapi

tantangan, kemampuan menghadapi tekanan, (b) status dan senioritas, makin

tinggi hierarkis di dalam perusahaan lebih mudah individu tersebut untuk puas; (c)

kecocokan dengan minat, semakin cocok individu semakin tinggi kepuasannya;

(d) kepuasan individu dalam hidupnya, yaitu individu yang mempunyai kepuasan

yang tinggi terhadap elemen-elemen kehidupannya yang tidak berhubungan

dengan kerja, biasanya akan mempunyai kepuasan kerja yang tinggi.

Menurut Mahoney (1963, dalam Sumarno, 2005) ada 9 hal yang dapat

dijadikan indikator dalam penilaian kinerja.

1. Perencanaan, mencakup penentuan segala sesuatu sebelum dilakukannya

kegiatan.

2. Investigasi, mencakup pengumpulan dan penyampaian informasi untuk

catatan, laporan dan rekening, menyusun hasildan menganalisis pekerjaan

3. Pengkoordinasian, mencakup tukar menukar informasi, dengan individu

dibagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan

program, memberitahu bagian lain dan berhubungan komunikasi dengan

baik dengan manajer lain.

Page 25: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

13

4. Evaluasi, mencakup menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati

atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian

laporan keuangan, pemeriksaaan produk

5. Pengawasan, mencakup penyerahan, memimpin dan mengarahkan

bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada

bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani keluhan.

6. Pemilihan staff, mencakup mempertahankan angkatan kerja, merekrut,

mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan,

mempromosikan dan memutasi pegawai.

7. Negosiasi, mencakup pembelian, penjualan, atau melakukan kontrak untuk

barang dan jasa

8. Perwakilan, menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan

perkumpulan bisnis, pidato untuk acara kemasyarakatan, pendekatan

masyarakat, mempromosikan tujuan umum perusahaan.

9. Kinerja rata-rata keseluruhan, mencakup kinerja aktivitas manajerial

secara keseluruhan.

2. Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM

a. Pengertian Komitmen mengenai Penerapan TQM

Komitmen adalah kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan

perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi. Hal ini

mencakup cara-cara mengembangkan tujuan atau memenuhi kebutuhan organisasi

yang intinya mendahulukan misi organisasi pada kepentingan probadi (Soegiarto,

2009). Menurut Mayer dan Allen (1991, dalam Soegiarto, 2009), komitmen dapat

Page 26: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

14

juga berarti penerimaan yang kuat individu terhadap tujuan dan nilai-nilai

organisasi, dan individu berupaya serta berkarya dan memiliki hasrat yang kuat

untuk tetap bertahan di organisasi tersebut.

Komitmen manajer terhadap penerapan TQM yaitu kemampuan serta

kemauan manajer untuk melaksanakan tugas pokok dan mengarahkan,

mempengaruhi serta mendorong bawahan menuju program pengendalian kualitas

terpadu (Ferris, 1998).

Menurut Cherirington (1995) komitmen merupakan nilai personal, yang

terkadang mengacu kepada sikap loyal terhadap perusahaan. Mayer dan Allen

(1991, dalam Cahyasumirat 2009) mengemukakan 3 komponen tentang komitmen

organisasi: 1). Affective commitment, apabila anggota ingin menjadi bagian dari

organisasi karena adanya ikatan emosional (emotional attachment) atau merasa

mempunyai nilai yang sama dengan organisasi. 2). Continuance Commitment,

yaitu kemauan individu untuk tetap bertahan karena tidak menemukan pekerjaan

lain atau karena reward tertentu. 3). Normative Commitment, merupakan kemauan

yang timbul dari nilai-nilai organisasi, anggota organisasi ini bertahan karena

adanya kesadaran bahwa berkomitmen terhadap organisasi memang seharusnya

dilakukan.

Menurut Wibowo (2006) manajer dapat memilih 4 tipe komitmen yang

berbeda:

1. Commitment to a course of action (komitmen pada jalannya tindakan),

yaitu suatu komitmen pada sesuatu yang menjadi penyebab suatu tindakan.

Apabila manajer mempunyai komitmen untuk menjadi unggul dalam

Page 27: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

15

produk tertentu, sebagai konsekuensinya mereka melakukan daya upaya

untuk merealisasikannya. Investasi untuk memperluas produk tersebut

dilakukan dan menentukan langkah-langkah pemasaran yang tepat untuk

menguasai pasar.

2. Commitment to an ambitious goal (komitmen pada tujuan ambisius), yaitu

suatu komitmen untuk menetapkan tujuan yang ambisius. Komitmen

untuk mencapai tujuan yang ambisius sering dinyatakan dalam bentuk

market share (misalnya menentukan menjadi market leader dalam industri

minuman ringan).

3. Commitment to stretch relationship (komitmen untuk membentangkan

hubungan), yaitu suatu komitmen untuk mengembangkan hubungan dalam

organisasi. Kebanyakan manajer memahami bahwa memperluas tujuan

sebagai alat manajemen, tetapi sedikit yang mengenal hubungan yang

lebih luas dalam membatasi kelembaman. Manajer memberikan komitmen

untuk mengembangkan hubungan dengan menghubungkan keberuntungan

perusahaan pada pelanggan utama, mitra yang terpuaskan, investor

canggih, atau permintaan pekerja.

4. Commitment to an operating philosophy (komitmen pada filosofi operasi).

Manajer yang berusaha mengatasi kelambatan dapat membuat komitmen

pada filosofi operasi yang berbeda dengan cara tradisional organisasi.

Filosofi operasi bukanlah merupakan daftar rinci aturan maupun kompilasi

nilai-nilai yang tidak berarti, tetapi merupakan pernyataan singkat tentang

bagaimana operasi akan bergerak ke depan.

Page 28: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

16

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen

Menurut Dyne dan Graham (2005, dalam Soegiarto 2009), faktor-faktor

yang mempengaruhi komitmen adalah : personal, situasional dan posisi.

Faktor karakteristik personal seperti:

1. Ciri-ciri kepribadian tertentu yaitu, teliti, ektrovert, berpandangan positif,

cenderung lebih komitmen. Demikian juga individu yang lebih

berorientasi kepada tim dan menempatkan tujuan kelompok diatas tujuan

sendiri serta individu yang alturuistik (sering membantu) akan cenderung

lebih komit.

2. Usia dan masa kerja berhubungan positif dengan komitmen organisasi.

3. Tingkat pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan semakin banyak

harapan yang tidak terakomodir, sehingga komitmennya semakin rendah.

4. Jenis kelamin, wanita pada umumnya menghadapi tantangan lebih besar

dalam mencapai karirnya, sehingga komitmennya lebih tinggi.

5. Status perkawinan, individu yang telah menikah lebih terikat dengan

organisasinya.

6. Keterlibatan kerja (job involvement), tingkat keterlibatan kerja individu

berhubungan positif dengan komitmen organisasi.

Faktor Situasional Seperti:

1. Nilai (Value) tempat kerja. Nilai-nilai yang dapat dibagikan adalah suatu

komponen kritis dari hubungan saling keterikatan. Nilai-nilai kualitas,

inovasi, koopersi, partisipasi dan trust akan mempermudah setiap anggota

organisasi untuk saling berbagi dan membangun hubungan erat. Jika para

Page 29: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

17

anggota organisasi percaya bahwa nilai organisasinya adalah kualitas

produk dan jasa, para anggota organisasi akan terlibat dalam perilaku yang

memberikan kontribusi untuk mewujudkan hal tersebut.

2. Keadilan organisasi. Keadilan organisasi meliputi: keadilan yang berkaitan

dengan kewajaran alokasi sumber daya, keadilan dalam proses

pengambilan keputusan, serta keadilan dalam persepsi kewajaran atas

pemeliharaan hubungan antar pribadi.

3. Karakteristik pekerjaan. Meliputi pekerjaan yang penuh makna, otonomi

dan umpan balik dapat merupakan motivasi kerja yang internal. Kepuasan

atas otonomi, status dan kebijakan merupakan predikat penting dari

komitmen. Karakteristik spesifik dari pekerjaan dapat meningkatkan rasa

tanggung jawab, serta rasa ketrikatan terhadap organisasi.

4. Dukungan organisasi. Dukungan organisasi mempunyai hubungan positif

dengan komitmen organisasi. Hubungan ini didefinisikan sebagai

sejauhmana anggota organisasi mempersepsikan bahwa organisasi

(lembaga, atasan, rekan) memberi dorongan respek, menghargai

kontribusi, dan memberi apresiasi bagi individu dalam pekerjaannya. Hal

ini berarti jika organisasi peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan

personal anggota organisasi dan juga menghargai kontribusinya, maka

anggota organisasi akan lebih komit.

Faktor posisi seperti:

1. Masa kerja. Masa kerja yang lama akan semakin membuat anggota

organisasi komit, hal ini disebabkan oleh karena semakin memberi

Page 30: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

18

peluang pada anggota organisasi untuk menerima tugas menantang,

otonomi semakin besar, serta peluang promosi yang lebih tinggi. Juga

peluang investasi pribadi berupa pikiran, tenaga dan waktu yang semakin

besar, hubungan sosial lebih bermakna, serta akses untuk mendapat

informasi pekerjaan baru makin berkurang.

2. Tingkat pekerjaan. Berbagai penelitian menyebutkan status sosioekonomi

sebagai prediktor komitmen yang paling kuat. Status yang tinggi

cenderung meningkatkan motivasi maupun kemampuan aktif terlibat.

4. Pilar Dasar Total Quality Management (TQM)

a. Pengertian Total Quality Management (TQM)

TQM merupakan suatu pendekatan yang muncul pertama kali di Amerika

Serikat, tetapi kemudian diorganisasikan dan dilaksanakan di beberapa perusahaan

di Jepang. TQM dipelopori oleh dua orang pakar yang terkenal di Jepang dan

maupun di Amerika Serikat yaitu Edward W Deming dan Joseph M. Juran.

TQM merupakan perluasan dan pengembangan dari jaminan mutu.

Menurut Hadis (2010) pengertian mutu menurut lima pakar utama dalam

manjemen mutu terpadu adalah sebagai berikut:

1. Joseph M. Juran

Mutu adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use), untuk

memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

2. Philip B. Crosby

Page 31: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

19

Mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang

diisyaratkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar

atau kriteria yang telah ditentukan, standar mutu meliputu bahan baku,

proses produksi dan produk jadi.

3. Edward Deming

Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen.

Perusahaan yang bermutu adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar

karena hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga

menimbulkan kepuasan konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka

mereka akan setia dalam membeli produk perusahaan tersebut baik berupa

barang maupun jasa.

4. Fergenbaum

Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya. Suatu produk dianggap

bermutu apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada

konsumen, yaitu sesuai dengan harapan konsumen atas produk yang

dihasilkan perusahaan.

5. Garvi dan Davis

Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan pelanggan. Perubahan mutu produk tersebut memerlukan

peningkatan atau perubahan keterampilan tenaga kerja, proses produksi,

dan tugas serta perubahan lingkungan perusahaan agar produk dapat

memenuhi dan melebihi harapan konsumen.

Page 32: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

20

Secara umum, TQM dapat diartikan sebagai aplikasi dari berbagai metode

kuantitatif dan kualitatif dan kegiatan sumber daya manusia untuk memperbaiki

proses (kegiatan) di dalam organisasi, dengan tujuan memenuhi dan memuaskan

kebutuhan konsumen (Singgih, 2007). Diawali dengan kesadaran berkompetisi

dengan tujuan memenangkan konsumen, perusahaan melakukan perbaikan-

perbaikan secara total dan berkelanjutan terhadap semua kegiatan yang ada,

sehingga produk atau jasa yang diberikan dapat memuaskan konsumen dengan

biaya seminimal mungkin.

Benner dan Kerr (1996, dalam Purwanto 2008) menjelaskan manajemen

kualitas total adalah konsep dan metoda yang memerlukan komitmen dan

keterlibatan pihak manajemen dan seluruh organisasi dalam pengolahan

perusahaan untuk memenuhi keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten.

Dalam TQM tidak hanya manajemen yang bertanggung jawab dalam memenuhi

keinginan pelanggan, tetapi juga peran aktif seluruh anggota organisasi untuk

memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.

TQM mencakup semua aktivitas-aktivitas keseluruhan fungsi manajemen

yang menentukan kebijakan kualitas, sasaran dan tanggung jawabnya dan

mengimplementasikannya dengan menggunakan perangkat seperti perencanaan

kualitas, kontrol kualitas pemastian kualitas dan perbaikan kualitas dan sistem

kualitas (Wheaton, 1999).

Pengakuan bahwa kegagalan menghasilkan produk berkualitas tinggi

menimbulkan biaya tinggi mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas

untuk untuk produk dan jasa mereka.

Page 33: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

21

Biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan,

pengidentifikasian, perbaikan dan pembetulan produk yang berkualitas rendah,

dan dengan opportunity cost dari hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai

akibat rendahnya kualitas (Blocher: 2000). Secara tradisional, biaya kualitas

dibatasi untuk biaya inspeksi dan pengujian produk selesai. Biaya lain yang

berkaitan dengan rendahnya kualitas selain kedua biaya tersebut dimasukkan ke

dalam biaya overhead dan tidak dimasukkan sebagai biaya kualitas.

Perusahaan menemukan bahwa biaya kualitas yang berhubungan dengan

fungsi-fungsi pendukung seperti desain produk, pembelian, hubungan masyarakat

dan pelayanan kepada pelanggan harus ditambahkan dalam biaya produksi/ biaya

pengolahan/ biaya operasional. Joseph Juran dalam Blocher (2000)

mengklasifikasikan biaya kualitas dalam empat kategori:

1. Biaya pencegahan, merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan

untuk mencegah terjadinya cacat kualitas. Biaya pencegahan meliputi: (a)

biaya pelatihan kualitas, biaya pelatihan kualitas meliputi program

pelatihan internal dan eksternal, gaji instruktur dan peralatan pelatihan. (b)

biaya perencanaan kualitas, biaya perencanaan kualitas meliputi upah dan

overhead untuk perencanaan kualitas, lingkaran kualitas, desain prosedur

baru, desain peralatan baru untuk meningkatkan kualitas, kehandalan, dan

evaluasi supplier (c) biaya pemeliharaan peralatan, meliputi biaya yang

dikeluarkan untuk memasang, menyesuaikan, mempertahankan,

memperbaiki dan menginspeksi peralatan produksi, proses dan sistem (d)

biaya penjamin supplier, meliputi biaya yang dikeluarkan untuk

Page 34: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

22

mengembangkan kebutuhan dan pengukuran data, auditing, dan pelaporan

kualitas.

2. Biaya penilaian, merupakan pengeluaran yang dikeluarkan dalam rangka

pengukuran dan analisis data untuk menentukan apakah produk atau jasa

sesuai dengan spesifikasinya. Biaya penilaian meliputi: (a) Biaya

pengujian dan inspeksi, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menguji

dan menginspeksi bahan yang datang, produk dalam proses dan produk

yang selesai atau jasa. (b) Peralatan pengujian, merupakan pengeluaran

yang terjadi untuk memperoleh, mengoperasikan atau mempertahankan

fasilitas, software, mesin dan peralatan pengujian atau penilaian kualitas

produk, jasa atau proses. (c) Audit kualitas, yaitu upah dan gaji semua

orang yang terlibat dalam penilaian kualitas produk dan jasa dan

peneluaran lain yang dikeluarkan selama penilaian kualitas. (d) pengujian

secara laborat (d) pengujian dan evaluasi lapangan (e) biaya informasi,

yaitu biaya untuk menyiapkan dan membuktikan laporan kualitas.

3. Biaya kegagalan internal. Merupakan biaya yang dikeluarkan karena

rendahnya kualitas yang ditemukan sejak penilaian awal sampai dengan

pengiriman kepada pelanggan. Biaya-biaya ini tidak bernilai tambah dan

tidak pernah diperlukan. Biaya kegagalan internal meliputi: (a) biaya

tindakan koreksi, yaitu biaya untuk waktu yang dihabiskan untuk

menemukan penyebab kegagalan dan untuk mengoreksi masalah. (b) biaya

pengerjaan kembali (rework) dan biaya sisa produksi (scrap) yaitu bahan,

tenaga kerja langsung, dan overhead untuk sisa produksi, pengerjaan

Page 35: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

23

kembali dan inspeksi ulang. (c) Biaya ekspedisi, yaitu biaya yang

dikeluarkan untuk mempercepat operasi pengolahan karena adanya waktu

yang dihabiskan untuk perbaikan atau pengerjaan kembali. (d) Biaya

inspeksi dan pengujian ulang, meliputi gaji, upah dan biaya yang

dikeluarkan selama inspeksi ulang atau pengujian ulang produk-produk

yang telah diperbaiki.

4. Biaya kegagalan eksternal. Merupakan biaya yang terjadi dalm rangka

meralat cacat kualitas setelah produk sampai pada pelanggan, dan laba

yang gagal diperoleh karena hilangnya peluang sebagai akibat adanya

produk atau jasa yang tidak dapat diterima oleh pelanggan. Biaya tersebut

meliputi: (a) biaya untuk menangani keluhan dan pengembalian dari

pelanggan, dimana terdiri dari gaji dan overhead administrasi untuk

departemen pelayanan kepada pelanggan (departemen costumer service’)

memperbaiki produk yang dikembalikan, cadangan atau potongan untuk

kualitas rendah, dan biaya angkut. (b) Biaya penarikan kembali dan

pertanggungjawaban produk, yaitu biaya administrasi untuk menangani

pengembalian produk, perbaikan atau penggantian; biaya hukum; biaya

penyelesian hukum. (c) penjualan yang hilang karena produk yang tidak

memuaskan, merupakan margin kontribusi yang hlang karena pesanan

yang tertunda, penjualan yang hilang dan menurunnya pangsa pasar.

b. Pilar Dasar Total Quality Management (TQM)

Menurut Blocher (2000), terdapat 3 pilar dasar TQM.

Page 36: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

24

1. Fokus pada pelanggan .TQM dimulai dengan mengidentifikasi pelanggan

perusahaan dan kebutuhan mereka. Pada beberapa tahap, setiap orang

dalam dalam suatu proses atau organisasi merupakan pelanggan atau

supplier bagi orang lain, baik di dalam maupun di luar organisasi. Proses

TQM dimulai dengan mengidentifikasi persyaratan dan harapan pelanggan

eksternal. Persyaratan dan harapan ini merupakan dasar untuk membuat

spesifikasi yang dibutuhkan untuk setiap keberhasilan pelanggan/ supplier

internal, yang meliputi permintaan akan desain tertentu

2. Continous Improvement (Kaizen). Perbaikan kualitas secara terus-menerus

dan penurunan biaya (Kaizen) diperlukan untuk tetap dapat bersaing pada

pasar global saat ini. Dengan pesaing yang selalu mencoba mengalahkan

dan harapan pelanggan yang selalu berubah, perusahaan tidak akan pernah

mencapai kualitas yang ideal. Perusahaan perlu untuk selalu

memperbaharui spesifikasi baik untuk pelanggan/ supplier internal dan

supplier untuk melayani pelanggan eksternal.

3. Pemberdayaan Karyawan. Perusahaan dapat memenuhi permintaan dari

pelanggan eksternalnya hanya jika setiap pelanggan/ supplier internal

dalam proses dapat memuaskan pelanggan. Kegagalan dalam proses, tidak

peduli betapapun kecilnya, mengarahkan pada produk atau jasa cacat dan

menyebabkan ketidakpuasan pelanggan. Pemberdayaan karyawan

diperlukan untuk mencapai kualitas total.

B. Penelitian Terdahulu

Page 37: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

25

Adapun penelitian terdahulu yang melihat pengaruh komitmen dan

penerapan Total Quality Management (TQM) telah dilakukan oleh Pasaribu

(2009) dan menyatakan bahwa secara simultan dan parsial komitmen dan

penerapan TQM berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial baik

secara langsung ataupun secara tidak langsung.

Penelitian mengenai pengaruh komitmen terhadap kinerja juga dilakukan

oleh Cahyasumirat (2009) menyatakan bahwa komitmen tidak berpengaruh

terhadap kinerja. Penelitian Tistinangtias (2007) mengenai pengaruh komitmen

terhadap kinerja menyatakan bahwa komitmen mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja.

Penelitian mengenai penerapan Total Quality Management (TQM)

terhadap kinerja dilakukan oleh Finasari (2006) menyatakan bahwa penerapan

TQM mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial.

Penelitian mengenai penerapan Total Quality Management (TQM) juga dilakukan

oleh Nurul (2011) dan menyatakan bahwa penerapan TQM berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja. Namun penelitian Sari (2009) menyatakan bahwa

TQM tidak mempengaruhi kinerja manajerial.

C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Komitmen Manajer mengenai TQM Terhadap Kinerja

Manajerial.

Page 38: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

26

Manajer yang berkomitmen terhadap penerapan TQM, akan mengadopsi

nilai-nilai Total Quality Management dalam kehidupan sehari-hari dengan sasaran

untuk meningkatkan kualitas dirinya terus-menerus. TQM berkaitan dengan upaya

membangun kepemimpinan diri (self leadership) agar mampu membangun

kepemimpinan tim (team leadership). Komitmen manajer mengenai TQM akan

terlihat dari upaya individu dalam melaksanakan tugas pokoknya dan

mengarahkan bawahan ke dalam program manajemen kualitas terpadu (Ferris,

1998).

Dalam melaksanakan tugas pokok, manajer akan bertanggung jawab dan

tidak mengandalkan orang lain terhadap pekerjaannya. Ketika manajer

mempunyai masalah manajer akan berkonsultasi kepada atasannya ataupun

konsultan dari luar perusahaan. Ketika manajer mengarahkan bawahannya ke

dalam program mutu terpadu, manajer akan menegakkan disiplin, memeriksa

kemajuan pekerjaan dan menjadi konselor untuk bawahaannya. Manajer akan

berusaha mencari informasi siapa yang berhasil menerapkan Total Quality

Management untuk diterapkan di dalam perusahaan. Jika hal-hal tersebut

dilakukan oleh manajer, maka kinerja akan akan meningkat.

Wroom (1964, dalam Cahyasumirat, 2009) mengemukakan bahwa kinerja

dipengaruhi oleh profesionalisme, motivasi dan komitmen individu untuk

menggunakan usaha yang tinggi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Jika dikaitkan dengan TQM yang

merupakan jaminan atas pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng, maka

kinerja individu dipengaruhi oleh komitmen individu mengenai penerapan TQM.

Page 39: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

27

2. Pengaruh Komitmen Manajer terhadap Kinerja Manajerial dan

Penerapan Pilar Dasar TQM sebagai Variabel Intervening

TQM dapat memperbaiki kinerja manajerial dalam perusahaan untuk

mewujudkan tujuan perusahaan. Fokus pada pelanggan berarti setiap produk yang

dihasilkan perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Orientasi

pada pelanggan tersebut akan merangsang manajer untuk meningkatkan kinerjanya

agar menghasilkan produk yang bermutu untuk memuaskan pelanggan.

Perbaikan sistem secara terus menerus harus dilakukan perusahaan seiring

dengan perkembangan informasi dan kebutuhan pelanggan. Perbaikan secara

berkala disegala bidang yang rutin dilakukan perusahaan dapat meningkatkan

kinerja manajerial karena perbaikan yang dilakukan dapat mempermudah kerja

manajer. Peningkatan kinerja manajerial pada akhirnya dapat meningkatkan

kualitas produk yang dihasilkan.

Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan membuat karyawan memiliki

andil dalam setiap keputusan dan aktivitas yang dilakukan perusahaan. Hal ini

membuat karyawan merasa memiliki perusahaan. Perasaan yang dirasakan

karyawan, dalam hal ini manajer, akan meningkatkan kinerja mereka karena

mereka pasti akan melakukan yang terbaik bagi perusahaan yang mereka anggap

seperti milik mereka sendiri.

Ferris (1998) mengemukakan bahwa komitmen manajer terhadap

penerapan TQM akan berdampak terhadap keberhasilan TQM. Karena manajer

mempunyai peran vital dalam upaya pencapaian manajemen mutu terpadu, para

manajer menerapkan manajemen mutu sebagai suatu program, selain itu manajer

Page 40: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

28

yang mengarahkan bawahan, memberikan orientasi kepada karyawan baru,

menegakkan disiplin dan menjadi konselor untuk bawahan. Manajer juga

mempunyai peran dalam mengarahkan perhatian pada bidang-bidang pengawasan

paling kritis dan bidang-bidang yang memerlukan perbaikan. Manajer yang

mealakukan eksplorasi masalah, mempertimbangkan dan memecahkan masalah

tersebut hingga ke akar-akarnya. Dengan masalah yang sudah terpecahkan,

organisasi akan menstandarkan ide-ide dari pemecahan masalah.

Hasil penelitian Pasaribu (2009) juga menunjukkan bahwa TQM yang

didukung oleh komitmen dapat menciptakan kondisi dan infrastruktur,

berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap peningkatan kinerja mutu serta

berhubungan erat dengan keunggulan bersaing, keungulan daya saing semakin

baik, akan mendorong kinerja semakin baik.

D. Kerangka Konseptual

Dari uraian diatas, maka kerangka konseptual dari penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 41: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

29

Gambar 1Kerangka Konseptual

E. Hipotesis

Berdasarkan teori dan latar belakang permasalahan yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka dapat dibuat beberapa hipotesis terhadap

permasalahan sebagai berikut:

Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM

Penerapan Pilar DasarTQM

Kinerja Manajerial

Page 42: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

30

H1 : Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh

signifikan positif terhadap kinerja manajerial

H2 : Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh

signifikan positif terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar

TQM.

Page 43: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang ditetapkan pada bab

terdahulu maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif (causative). Menurut

Sugiyono (2004) penelitian kausatif merupakan tipe penelitian untuk menganalisis

pengaruh beberapa variabel terhadap variabel lainnya. Sesuai dengan hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini akan digunakan telaah statistika yang tepat

untuk tujuan hubungan sebab akibat dengan menggunakan model struktural, yaitu

dengan teknik statistik analisa jalur (path analysis), untuk menganalisis dan

mengungkapkan besarnya pengaruh variabel-variabel penyebab terhadap variabel

akibat berdasarkan pengaruh langsung dan tidak langsung, baik secara sendiri

maupun secara bersamaan.

B. Populasi, Sampel dan Responden

Populasi adalah keseluruhan elemen yang dijadikan objek dalam

penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi

secara keseliruhan. Dalam penelitian ini penulis memilih populasi pada Kantor

Cabang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kota Padang. Setelah melalui

identifikasi dan observasi, BUMN yang berada di kota Padang sudah

mendapatkan sertifikasi ISO (International Organization for Standardization) yang

artinya perusahaan sudah menerapkan TQM dan diakui secara internasional.

31

Page 44: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

32

Peneliti menjadikan seluruh anggota populasi sebagai sampel (total sampling)

karena jumlahnya yang kurang dari 100 subjek. Total sampel yang akan diteliti

sebanyak 30 BUMN, sedangkan unit analisis dalam penelitian ini adalah manajer-

manajer pada pusat pertanggungjawaban yang terdiri dari Manajer Keuangan,

Manajer SDM, Manajer Pemasaran, Manajer Operasional sehingga jumlah

responden penelitian adalah 120 responden. Daftar nama Kantor Cabang BUMN

di Kota Padang yang menjadi objek penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1Daftar Kantor Cabang BUMN di Kota Padang

No Nama BUMN Alamat1 PT. Garuda Indonesia Jl. Sudirman No. 2 Pdg2 PT. Semen Padang Indarung Padang3 PT. PLN (Persero) Cabang Padang Jl. Wahidin 8 Padang4 PT. Telkom Jl. Ahmad Dahlan No. 17 Padang5 PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

TbkJl. H. Rasuna Said No. 3 Padang

6 PT. Sucofindo Jl. Veteran No. 43 Padang7 PT. Pusri Jl. H. Agus Salim No.4 Padang8 Perum Pegadaian Jl. Proklamasi No. 22 Padang9 PT. Pertamina Jl. Veteran No. 60 Padang10 PT. Askes Jl. Khatib Sulaiman No. 52 Padang11 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Jl. Bagindo Azis Chan No. 712 PT. Perkebunan Nusantara VI Jl. Khatib Sulaiman No. 54 Padang13 PT. Pos Indonesia (Persero) Jl. Bagindo Azis Chan No. 7 Pdg14 PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

TbkJl. Proklamasi Padang No. 45

15 PT. Angkasa Pura II Jl. DR Hamka Padang16 PT. Waskita Karya Jl. Achmad Yani No. 19 Padang17 PT. Wijaya Karya Jl. Raden Shaleh No. 43 Padang18 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jl. Bagindo Azis Chan No. 12

Padang19 PT. Adhi Karya (Persero) Jl. Khatib Sulaiman No. 68 Padang20 PT. Nindya Karya Jl. Batang Anai No. 2 Padang21 PT. Taspen (Persero) Jl. Sudirman No. 63 Padang22 PT. Jasindo Jl. H. Rasuna Said No. 89 Padang23 PT. Jasa Raharja (Persero) Jl. H. Rasuna Said No. 1 Padang24 PT. Jamsostek Jl. Veteran No. 47 Padang

Page 45: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

33

25 Asuransi Jiwasraya Jl. Pemuda No. 41 Padang26 PT. Askrindo Jl. Veteran No. 3227 PT. Bukit Asam Jl. H. Cokrominoto No. 35 Padang28 PT. Kimia Farma Jl. Proklamasi No. 24 Padang29 PT. Garam (Persero) Jl. Sudirman No. 6530 PT Permodalan Nasional Madani Jl. Ahmad Yani No. 39 A

Sumber: Biro Perekonomian Sumbar Tahun 2012

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data subyek (self-

report data). Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap,

pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau kelompok orang yang menjadi

subjek penelitian (responden).

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

merupakan data peneltian yang diperoleh secara langsung dari sumber yang asli.

Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah

terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari para responden.

Sumber data dari penelitian ini adalah score total yang diperoleh dari pengisian

kuisioner yang telah disebarkan pada para responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan

kuisioner atau daftar pertanyaan terstruktur yang diajukan pada responden.

Kuisioner diberikan ke alamat responden, kemudian seluruh kuesioner yang

Page 46: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

34

diantar tersebut dijemput kembali oleh peneliti sesuai dengan kesepakatan

pengembalian.

E. Variabel dan Pengukuran Variabel

Variabel dalam pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Variabel dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial. Kinerja

manajerial diukur dari fungsi manajer dalam perencanaan, investigasi,

pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi perwakilan dan

kinerja secara keseluruhan.

2. Variabel independen(X1)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah komitmen manajer divisi

mengenai penerapan TQM. diukur dari upaya manajer perusahaan dalam

melaksanakan tugas pokoknya dan mempengaruhi bawahannya kearah ke dalam

program kualitas terpadu.

3. Variabel intervening (X2)

Variabel intervening merupakan variabel yang secara teoritis

mempengaruhi hubungan antar variabel independen dengan dependen menjadi

hubungan yang tidak langsung. Dalam hal ini adalah penerapan pilar dasar Total

Quality Management. Penerapan pilar dasar TQM diukur dari perbaikan secara

berkelanjutan, fokus kepada pelanggan dan pemberdayaan karyawan.

Page 47: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

35

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner. Variabel-variabel yang diukur dalam kuisioner mencakup: 1) Kinerja

manajerial, 2) Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM 3) Penerapan

pilar dasar TQM

Tabel 2Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Acuan

1 Kinerja Manajerial

1. Perencanaan2. Investigasi3. Pengkoordinasian4. Evaluasi5. Pengawasan6. Pemilihan staff7. Negosiasi8. Perwakilan9. Kinerja secara keseluruhan

Mahoney (1963, dalam Sumarno, 2005)

2 Komitmen Manajer

Mengenai Penerapan

TQM

1. Melaksanakan tugas pokok2. Mengarahkan, mempengaruhi dan

mendorong bawahan ke dalam program pengendalian kualitas

Ferris (1998) dalam Sari (2009)

4 Penerapan Pilar Dasar

TQM

1. Continous improvement2. Fokus pada pelanggan3. Keterlibatan semua pekerja

Blocher (2000), Gasperz (2002) dalam Pasaribu (2009)

G. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak validnya suatu

kuisioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pernyaataaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,

Page 48: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

36

2006). Sebelum dibagikan kuesioner kepada responden, peneliti terlebih dahulu

melakukan uji pendahuluan (pilot test), yang dilakukan pada 30 orang mahasiswa

akuntansi yang telah lulus mata kuliah akuntansi manajemen. Untuk validitas

pengukuran pada penelitian ini dapat dilihat pada Corrected Item Total

Correlation (CITC) dari tampilan SPSS.

Jika nilai r hitung kecil dari r tabel, maka nomor item tersebut tidak valid,

sebaliknya jika nilai r hitung besar dari r tabel maka item tersebut dinyatakan

valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Pada uji validitas dalam

penelitian ini rtabel dari N=30 adalah 0, 3061. Semua variabel menunjukkan bahwa

kuesioner yang digunakan sudah valid

Tabel 3Uji Validitas pilot test

Variabel Nilai r hitung (corrected) Min

Kinerja manajerialKomitmen Manajer Divisi Terhadap Penerapan TQMPenerapan pilar dasar TQM

0,4100,3410,391

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya dilakukan uji

keandalan instrumen (reliabilitas). Reliabilitas menunjukkan pada suatu

pengertian bahwa suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya dapat digunakan

sebagai alat dalam pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Page 49: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

37

Untuk mengukur reliabilitas dari suatu instrument digunakan rumus

Croanbach’s Alpha yang didasarkan pada rerata korelasi butir data pengukuran

instrument dengan bantuan program SPSS .

Sekaran (2006) menyatakan cara mengukur reliabilitas dengan

Croanbach’s Alpha dengan kriteria sebagai berikut:

a. Kurang dari 0, 6 tidak reliabel

b. 0, 6-0, 7 akseptabel

c. 0, 7-0, 8 baik

d. Lebih dari 0, 8 reliabel.

Pada uji reliabilitas ini variabel dapat dikatakan reliabel karena nilai semua

variabel menunjukkan Cronboach Alpha > 0,6.

Tabel 4Uji Reliabilitas Data pilot test

Variabel Cronbach’s alphaKinerja manajerialKomitmen Manajer Divisi Terhadap Penerapan TQMPenerapan pilar dasar TQM

0,8510,7060,890

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

H. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui apakah data yang

digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi. Pengujian ini meliputi:

1. Uji Normalitas Residual

Menurut Imam (2006), uji normalitas residual dalam penelitian ini

bertujuan untuk menguji apakah dalam dalam model regresi variabel pengganggu

Page 50: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

38

atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas residual dilakukan dengan

menggunakan Kolmogoraf-Smirnov test dengan pedoman pengambilan keputusan

sebagai berikut:

a. Jika nilai Sig atau probabilitas < dari α = 0,05 maka residual tidak

berdistribusi normal.

b. Jika nilai Sig atau probabilitas ≥ dari α = 0,05 maka residual

berdistribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Menurut Imam (2006), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam persamaan dalam regresi terjadi ketidak-samaan varian dari residual

satu pengamatan yang lain (nilai errorya). Jika residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan yang yang lain tetap maka disebut heterokedastisitas. Untuk menguji

ada tidaknya heteroskedastisitas, penelitian ini menggunakan uji

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya

Heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel

independen. Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam

suatu model. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Pengujian mutikolinearitas dalm penelitian ini menggunakan

Variance Inflation Factor (VIF). Adapun kriteria yang digunakan untuk pengujian

Page 51: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

39

ini sebagai berikut: jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10, maka

terdapat multokolinearitas antara variabel independen.

I. Teknik analisis data

1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R square)

Uji ini digunakan untuk mengkaji goodness-fit dari model regresi.

Menurut Imam (2006), koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

2. Analisis Jalur

Metode analisis jalur adalah suatu metode dengan serangkaian tindakan

dan pemikiran yang disengaja untuk menelaah suatu hal yang secara mendalam

ataupun terinci terutama dalam mengkaji bagian-bagian dari suatu totalitas.

Maksudnya untuk mengetahui ciri masing-masing bagian, hubungan satu sama

lain, serta peranannya dalam totalitas yang dimaksud.

Dalam penelitian ini, analisis jalur (path analysis) digunakan untuk

mengetahui hubungan sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung

dan akibat tidak langsung seperangkat variabel. Sebagai variabel penyebab

terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.

Analisi jalur (path analysis) menurut Ating Somantri dan Sambas Ali

Muhidin (2006) mengemukakan bahwa “Analisis jalur (path analysis) digunakan

Page 52: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

40

apabila secara teori kita berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab

akibat. Tujuannya adalah menerangkan akibat langsung dan akibat tidak langsung

seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang

merupakan variabel akibat.”

Persamaan diatas menyatakan hubungan kausal dari X1, X2 serta ε terhadap

Y.

Langkah-langkah dalam menggunakan analisis jalur adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan koefisien jalur, yaitu besarnya pengaruh dan suatu variabel

eksogen ke variabel endogen (Ating & Ali :2006) dengan menghitung:

1. Koefisien jalur dengan rumus:

Y= Pyx1X1 + Pyx2X2 + ε

Dimana:

Y = Variabel akibat

X1-X3 = Variabel penyebab

Pyx1- Pyx2 = Koefisien jalur

ε = Variabel pengganggu

2. Koefisien jalur dengan rumus:

Pyx1 = byx1 √∑h=1

n

x2 ih

∑h=1

n

y2 h , r = 1,2,3,…k

Keterangan:

Page 53: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

41

Pyxi = merupakan koefisien jalur X1 terhadap Y

byxi = merupakan variabel regresi dari variabel X1 terhadap Y

b. Menentukan pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam

model, digunakan rumus:

PY∑ = √1−R2 y x1 x2 x3

c. Pengujian koefisien jalur, untuk mengetahui keberhasilan koefisien jalur

dilakukan pengujian hipotesis dengan uji f (pengujian secara keseluruhan)

dan uji t (pengujian secara individual).

Untuk mengetahui keberhasilan koefisien jalur dilakukan pengujian

hipotesis secara keseluruhan dengan perumusan:

Ho : PyX1 = PyX2=……….= PyXk = 0 (tidak ada hubungan linear antara

variabel eksogen terhadap endogen).

H1 : Sekurang-kurangnya ada sebuah PyXi ≠ 0 (ada hubungan

linearantara variabel eksogen terhadap variabel endogen).

Statistik uji yang digunakan:

Apabila f hitung > f tabel, maka Ho ditolak, maka pengujian dapat

dilakukan dengan pengujian secara individual dengan memakai statistik uji

t. Apabila t hitung > t table, maka koefisien jalurnya signifikan.

d. Menentukan besarnya variabel dari suatu variabel ke variabel lain baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk variabel X1

1. Pengaruh langsung

Y X1 PYX1 PYX1

Page 54: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

42

1. Pengaruh tidak langsung

X2 X1 PX2X1PX2X1

Y X2 PX2YPX2Y

Y X1X2 PYX1PYX2

e. Melakukan interpretasi tentang kontribusi pengaruh setiap variabel

terhadap variabel endogen baik secara langsung, tidak langsung, serta

pengaruh dari variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model

terhadap variabel endogen. Untuk pengolahan dan analisis dilakukan

melalui program computer SPSS (Statistical Product and Service

Solution).

3. Uji Hipotesis

a. Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji apakah secara serentak variabel independen

mampu menjelaskan variabel dependen secara baik atau untuk menguji apakah

model yang digunakan telah fix atau tidak, nilai sig, 0,000a < 0,05 menunjukkan

bahwa variabel independen secara bersama-sama memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen. Ini berarti model fix digunakan untuk uji t

statistik yang menguji variabel independen secara parsial terhadap variabel

dependen.

b. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji apakah secara terpisah variabel independen

mampu menjelaskan variabel dependen secara baik, dengan rumus:

T= βn

Sβn (Imam, 2006: 56)

Page 55: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

43

Keterangan:

T = Nilai mutlak Pengujian

βn = Koefisien Regresi masing-masing variabel

Sβn = Standar error masing-masing variabel

Dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika thitung > ttabel, maka hipotesis diterima

b. Jika thitung < ttabel, maka hipotesis ditolak

c. Jika α < 0,05, maka hipotesis diterima

d. Jika α > 0,05, maka hipotesis ditolak

J. Definisi Operasional

Untuk lebih memudahkan dalam penulisan dan untuk menghindari

penafsiran yang berbeda pada penelitian ini, maka perlu menjelaskan definisi

operasional sebagai berikut:

1. Kinerja Manajerial

Kinerja Manajerial adalah hasil dari proses aktivitas manajerial dalam

melaksanakan kegiatan manajerial mulai dari proses perencanaan, investigasi,

pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan dan pengaturan staf, negosiasi,

perwakilan dan kinerja secara keseluruhan.

2. Komitmen Manajer Divisi terhadap Penerapan TQM

Komitmen manajer divisi terhadap penerapan TQM adalah kemauan dan

keinginan manajer untuk menerapkan Total Quality Management yang

Page 56: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

44

diupayakan dalam melaksanakan tugas pokok dan mengarahkan, mempengaruhi

serta mendorong bawahan ke dalam program manajemen mutu terpadu.

3. Pilar Dasar Total Quality Management

Pilar Dasar TQM merupakan suatu aplikasi dari berbagai metode

kuantitatif dan kualitatif dan kegiatan sumber daya manusia untuk memperbaiki

proses atau kegiatan di dalam organisasi, dengan tujuan memenuhi dan

memuaskan kebutuhan konsumen yang terdiri dari perbaikan terus-menerus,

fokus kepada pelanggan dan pemberdayaan karyawan.

Page 57: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

45

Page 58: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 30 kantor Cabang Badan Usaha

Milik Negara di Kota Padang. Peneliti menjadikan seluruh populasi sebagai

sampel (total sampling) karena jumlahnya tidak melebihi dari 100 subjek. Setiap

sampel masing-masing terdiri dari empat responden yaitu Manajer Keuangan,

Manajer Pemasaran, Manajer Operasional, dan Manajer Sumber Daya Manusia.

Sebelumnya, direncanakan pada setiap BUMN diberikan empat kuesioner pada

masing-masing manajer, sehingga jumlah kuesioner yang rencana akan disebar

120 kuesioner. Namun, pada kenyataannya, ada BUMN yang hanya mengisi 2

kuesioner, terdapat juga BUMN yang menolak untuk mengisi kuesioner karena

alasan kebijakan perusahaan dan prosedur yang berbelit-belit sehingga tidak

memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian. Akhirnya kuesioner yang

disebar berjumlah 72 kuesioner.

Berikut daftar BUMN yang mengembalikan kuesioner penelitian:

Tabel 5Daftar BUMN yang Mengembalikan Kuesioner

No Nama BUMN Alamat1 PT. Telkom Jl. Ahmad Dahlan No.17 2 PT. Jasindo Jl. H. Rasuna Said No.893 PT. Asuransi Jiwasraya Jl. Pemuda No. 41 4 PT. Askrindo Jl. Veteran No.325 PT. Garam Jl. Sudirman No. 656 PT. Jasa Raharja Jl. Batang Lembang No. 97 PT. Jamsostek Jl. Veteran No. 478 PT. Permodalan Nasional Madani Jl. Ahmad Yani No. 49 A

45

Page 59: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

46

9 PT. Pegadaian Jl. Proklamasi No. 22 10 PT. Nindya Karya Jl. Batang Anai No. 211 PT. Askes Jl. Khatib Sulaiman No. 5212 PT. Pertamina Jl. Veteran No. 6013 PT. Adhi Karya Komplek Filano Permai14 PT. Bukit Asam Pelabuhan Teluk Bayur15 PT. Pos Indonesia Jl. Bagindo Aziz Chan No.716 PT. Taspen Jl. Sudirman No. 6317 PT. Garuda Indonesia Jl. Sudirman No. 218 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Bagindo Azis Chan No. 719 PT. Bank Mandiri Jl. Bagindo Azis Chan No. 1220 PT. Bank Negara Indonesia Jl. Proklamasi No. 45

Berikut daftar BUMN yang menolak kuesioner penelitian dan BUMN

yang tidak memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian karena prosedur

yang berbelit-belit.

Tabel 6Daftar BUMN yang Menolak Kuesioner dan yang Tidak Menindaklanjuti

Surat Penelitian

No Nama BUMN Alamat1 PT. Semen Padang Indarung Padang2 PT. PLN Jl. Wahidin 8 Padang3 PT. Pusri Jl. H. Agus Salim No.44 PT. Perkebunan Nusantara VI Jl. Khatib Sulaiman No. 545 PT. Wijaya Karya Jl. Raden Saleh6 PT. Waskita Karya Jl. A Yani No. 197 PT. Sucofindo Jl. Raden Saleh8 PT. Bank Tabungan Negara Jl. Rasuna Said No. 39 PT. Angkasa Pura II Bandara BIM10 PT. Kimia Farma Jl. Proklamasi

Berdasarkan jumlah kuesioner yang berhasil disebar dibandingkan dengan

total keseluruhan kuesioner yang berjumlah 120, maka tingkat respon sebesar

72/120 x 100% = 60%. Dalam penelitian ini kuesioner diantarkan langsung

kepada masing-masing responden dan dijemput langsung dalam rentang waktu 12

Juli sampai 20 Juli 2013.

Page 60: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

47

B. Demografi Responden

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui karakteristik responden pada

BUMN di Kota Padang yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Berdasarkan

data yang diisi oleh responden pada kuesioner penelitian, diketahui karakteristik

responden yang disajikan secara umum menurut jabatan, pendidikan terakhir,

lamanya menduduki jabatan, usia dan jenis kelamin dalam Tabel 7 sampai Tabel

11.

1. Berdasarkan Jabatan

Berdasarkan data yang diisi oleh responden yang terdapat pada kuesioner

penelitian, proporssi jabatan dari keseluruhan responden adalah sebagai berikut:

Tabel 7Jumlah Responden Berdasarkan Fakta

Jabatan Jumlah PersentaseManajer Keuangan 20 27,78%Manajer Pemasaran 16 22,22%Manajer Operasional 16 22,22%Manajer SDM 20 27,78%Jumlah 72 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah Manajer

Keuangan yang yang mengisi kuesioner sebanyak 20 orang, jumlah Manajer

Pemasaran yang mengisi kuesioner sebanyak 16 orang, jumlah Manajer

Operasional yang mengisi kuesioner sebanyak 16 orang dan jumlah Manajer

Sumber Daya Manusia yang mengisi kuesioner sebanyak 20 orang.

Page 61: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

48

2. Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Untuk proporsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat

dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase1 SMA - -2 Diploma 3 8 11,2%3 Strata 1 58 80,5%4 Strata 2 6 8,3%5 Srata 3 - -Jumlah 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan pada tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa kebanyakan

responden telah menempuh jenjang pendidikan Diploma 3 dengan persentase

11,2% atau sebanyak 8 orang, Strata 1 sebanyak 80,5% atau sebanyak 80,5%,

Strata 2 dengan presentase 8,3% atau sebanyak 8,3% dan tidak satupun responden

berlatar belakang pendidikan SMA dan D3.

3. Berdasarkan Masa Kerja

Untuk proporsi responden berdasarkan lamanya bekerja adalah sebagai

berikut:

Tabel 9Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja

No Lamanya Jabatan Jumlah Persentase1 1- 5 tahun 15 20,83%2 5- 10 tahun 29 40,27%3 > 10 tahun 28 38,9%Jumlah 72 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Page 62: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

49

Berdasarkan tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa masa kerja responden

dengan presentase terbesar adalah dalam rentang 5-10 tahun yaitu 40,27% atau

sebanyak 29 orang. Selanjutnya diikuti masa kerja rentang > 10 tahun sebesar

38,9% atau sebanyak 28 orang, sedangkan rentang 1-5 tahun sebesar 20,83% atau

sebayak 15 orang.

4. Berdasarkan Usia

Untuk proporsi responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:

Tabel 10Jumlah Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase1 25-35 tahun 11 15,28%2 36-45 tahun 36 50,00%3 > 46 tahun 25 34,72%Jumlah 72 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa usia responden dengan

persentase terbesar yaitu berkisar 36-45 tahun sebesar 50% atau sebanyak 36

orang, diikuti dengan usia >46 tahun sebesar 34,72% atau sebanyak 25 orang.

Sedangkan responden dengan presentase terkecil adalah usia 25-35 tahun sebesar

15,28% atau sebanyak 11 orang.

5. Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk proporsi responden berdasarkan jenis kelamin, masing-masingnya

adalah sebagai berikut:

Page 63: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

50

Tabel 11Jumlah Responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase1 Pria 60 83,33%2 Wanita 12 16,67%Jumlah 72 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden

berjenis kelamin laki-laki sebesar 83,33% atau sebanyak 60 orang, sedangkan

responden berjenis kelamin perempuan sebesar 16,67% atau sebanyak 12 orang.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, responden dalam

penelitian ini yaitu manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer SDM dan

manajer operasional telah menempuh pendidikan yang tinggi, yaitu strata 2, strata

1. Sedangkan lamanya menduduki jabatan umumnya berkisar 5-10 tahun. Hal ini

mengindikasikan bahwa pendidikan yang tinggi dan lamanya bekerja adalah dasar

yang baik bagi responden untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai

cara pandangnya terhadap organisasi.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Berikut ini merupakan deskripsi dari hasil penelitian tentang pengaruh

komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial

dan penerapan pilar dasar Total Quality Management sebagai variabel intervening

pada BUMN di Kota Padang. Untuk mendeskripsikan variabel-variabel tersebut,

dapat dikategorikan dalam:

Page 64: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

51

1. Kinerja Manajerial

Variabel kinerja manajerial terdiri dari 9 item pernyataan. Tabel distribusi

kinerja manajerial dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 12Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Manajerial

No Pernyataan Skor Rerata(Mean)

TCR Kategori

1 PerencanaanSaya berperan dalam penentuan tujuan, kebijakan rencana kegiatan seperti penjadwalan kerja, penyusunan anggaran dan penyusunan program

519 7,21 80,09% Baik

2 InvestigasiSaya berperan dalam pengumpulan dan penyiapan informasi yang biasanya berbentuk catatan dan laporan

523 7,26 80,71% Baik

3 PengkoordinasianSaya ikut berperan dalam tukar-menukar informasi dalam organisasi untuk mengkoordinasikan ndan menyesuaikan laporan

522 7,25 80,56% Baik

4 EvaluasiSaya berperan dalam dalam mengevaluasi dan menilai rencana kerja, laporan kinerja yang diamati pada unit/sub unit saya

519 7,21 80,09% Baik

5 PengawasanSaya berperan dalam mengarahkan, memimpin dan mengembangkan para bawahan yang ada pada unit/ sub unit saya

517 7,18 79,78% Baik

6 Pemilihan staf Saya berperan dalam mengelola, mengatur dan memilih pegawai pada unit/sub unit saya.

529 7,35 81,64% Baik

7 NegosiasiSaya berperan dalam melakukan kontrak untuk barang/jasa yang dibutuhkan pada unit/sub saya dengan pihak luar

526 7,31 81,17% Baik

8 PerwakilanSaya berperan dalam mewakilkan

7,32 81,33% Baik

Page 65: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

52

organisasi saya untuk berhubungan dengan pihak lain di luar organisasi

527

9 Kinerja secara menyeluruhSaya mengevaluasi kinerja, dan sasaran kinerja secara menyeluruh

522 7,25 80,56% Baik

Rerata Variabel 522,67 7,25 80,67% Baik

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kinerja manajerial, dapat dilihat

bahwa kinerja manajerial memiliki tingkat capaian tertinggi pada indikator

manajer melakukan pemilihan staf dalam mengelola mengatur dan memilih

pegawai pada sub unitnya yaitu sebesar 81,64%. Ini berarti bahwa manajer

berperan aktif dalam merekrut tim kerjanya . Sedangkan tingkat capaian terendah

pada indikator manajer berperan dalam mengarahkan memimpin dan

mengembangkan bawahan yaitu sebesar 79,78%. Dari tingkat TCR di atas, secara

keseluruhan menunjukkan bahwa kinerja manajerial dapat dikategorikan baik.

2. Komitmen Manajer Divisi Terhadap Penerapan TQM

Variabel komitmen pimpinan puncak terdiri dari 8 item pernyataan. Tabel

distribusi frekuensi komitmen pimpinan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13Tabel Distribusi Frekuensi Komitmen Manajer Divisi

No Pernyataan Skor Rerata(Mean)

TCR Kategori

1 Saya melaksanakan tugas pokok dan tidak mengandalkan orang lain 311 4,32 86,39% Baik

2 Saya memprioritaskan aktivitas rutin yang perlu diselesaikan 302 4,19 83,89% Baik

3 Saya menyebarluaskan visi dan kebijakan mutu perusahaan ke seluruh karyawan

292 4,06 81,11% Baik

4 Saya menyebarluaskan upaya-upaya meningkatkan semua aspek kualitas 307 4,26 85,27% Baik

5 Saya mendorong keterlibatan karyawan 314 4,36 87,22% Baik

Page 66: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

53

dalam proses peningkatan semua aspek kualitas

6 Saya berperan serta dalam proses peningkatan semua aspek kualitas 306 4,25 85% Baik

7 Saya memberikan dukungan fasilitas untuk program peningkatan semua aspek kualitas

319 4,43 88,61% Baik

8 Saya mengakui dan menghargai prestasi atas peningkatan semua aspek kualitas

320 4,44 88,89% Baik

Rerata Variabel 308,87

4,29 85,80% Baik

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi komitmen manajer divisi terhadap

penerapan TQM, dapat dilihat bahwa capaian tertinggi terletak pada indikator

manajer mengakui dan menghargai prestasi atas peningkatan semua aspek kualitas

sebesar 88.89% dan capaian terendah terletak pada indikator manajer

menyebarluaskan visi dan kebijakan mutu perusahaan ke seluruh karyawan

sebesar 81,11%. Berdasarkan pada rerata variabel, komitmen manajer divisi

terhadap penerapan TQM dapat dikategorikan baik.

3. Penerapan pilar Dasar TQM

Variabel penerapan pilar dasar Total Quality Management terdiri dari 18

item pernyataan. Tabel distribusi frekuensi penerapan pilar dasar TQM dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 14Tabel Distribusi Frekuensi Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management

No Pernyataan Skor Rerata TCR Kategori

1 Perusahaan selalu menetapkan target perbaikan berkelanjutan pada standar tertentu

307 4,26 85,28% Baik

2 Perusahaan selalu mempertimbangkan masukan dari konsumen untuk meningkatkan semua aspek kualitas

303 4,21 84,17% Baik

Page 67: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

54

3 Perusahaan selalu berkomunikasi dengan pemasok untuk meningkatkan semua aspek kualitas

311 4,32 86,39% Baik

4 Perusahaan selalu melakukan perbaikan terus menerus pada semua bagian tanpa menunggu permasalahan muncul

308 4,28 85,55% Baik

5 Perusahaan selalu menyelidiki peluang perbaikan berkelanjutan atas peralatan dan metode baru

306 4,25 85% Baik

6 Perusahaan selalu mengidentifikasi kebutuhan konsumen 306 4,25 85% Baik

7 Perusahaan selalu menyebarluaskan kebutuhan konsumen kepada seluruh karyawan

301 4,18 83,61% Baik

8 Perusahaan selalu berusaha memenuhi kepuasan konsumen 311 4,32 86,39% Baik

9 Perusahaan selalu merencanakan kebutuhan maupun harapan konsumen yang akan datang

298 4,14 82,78% Baik

10 Perusahaan selalu mengukur kepuasan konsumen 301 4,18 83,61% Baik

11 Perusahaan membina langsung hubungan dengan konsumen 295 4,10 81,94% Baik

12 Perusahaan selalu menyelesaikan permasalahan konsumen segera dengan tepat

303 4,21 84,17% Baik

13 Perusahaan membentuk sekelompok kerja lintas fungsional untuk mengelola semua aspek kualitas

297 4,12 82,5% Baik

14 Perusahaan selalu mengembangkan keterlibatan karyawan pada semua bagian untuk mengelola semua aspek kualitas

302 4,19 83,89% Baik

15 Semua karyawan mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan secara proporsional

311 4,32 86,39% Baik

16 Semua karyawan banyak melakukan aktivitas sumbang saran 312 4,33 86,67% Baik

17 Banyak masalah telah diselesaikan oleh kegiatan kelompok kerja 301 4,18 83,61% Baik

18 Perusahaan menerapkan gagasan karyawan pada proses kerja 314 4,36 87,22% Baik

Rerata Variabel 305,67

2,24 84,90% Baik

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi penerapan pilar dasar TQM, dapat

dilihat bahwa penerapan pilar dasar TQM memiliki tingkat capaian tertinggi pada

indikator perusahaan menerapkan gagasan karyawan pada proses kerja dengan

Page 68: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

55

tingkat capaian 87,22. Sedangkan tingkat capaian terendah pada indikator

perusahaan membina langsung hubungan dengan konsumen dengan tingkat

capaian 81,94%. Berdasarkan rerata variabel, penerapan pilar dasar TQM dapat

dikategorikan baik.

D. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan instrumen dalam

mengukur apa yang hendak diukur. Untuk melihat validitas dari masing-masing

item kuesioner, digunakan uji korelasi product moment yang melihat Corrected

item-Correlation. Jika r-hitung > r-tabel, maka data dikatakan valid, r-tabel untuk

N=72 adalah 0,1954

Tabel 15Uji Validitas Data

VariabelNilai r hitung

(corrected) min

Keputusan

Kinerja ManajerialKomitmen Manajer Divisi terhadap Penerapan TQMPenerapan Pilar Dasar TQM

0,4160,3020,296

ValidValidValid

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur bahwa instrument yang

digunakan benar-benar bebas dari kesalahan, sehingga diharapkan dapat

menghasilkan hasil yang konstan. Nilai reliabilitas dinyatakan reliabel jika

mempunyai cronbach’s alpha dari masing-masing instrumen pernyataan lebih

besar dari 0,6 (Sekaran). Dari nilai cronbach’s alpha dapat disimpulkan bahwa

Page 69: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

56

instrument pernyataan adalah reliabel karena memiliki nilai cronbach’s alpha

lebih dari 0,6

Tabel 16Uji Reliabilitas Data

Variabel Cronbach’s alpha

Keputusan

Kinerja ManajerialKomitmen Manajer Divisi Terhadap Penerapan TQMPilar Dasar TQM

0,8510,7480,873

ReliabelBaikReliabel

E. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan apabila penelitian menggunakan metode

regresi berganda. Asumsi tersebut adalah normalitas dan tidak terjadi

multikolinearitas, heterokedastisitas.

1. Uji Normalitas residual

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi sebuah residual

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk melihat normalitas residual

dapat dilakukan dengan metode kolmogrov smirnov pada α = 0,05. Hasil uji

normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 17Uji Normalitas

Page 70: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

57

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

72

,0000000

4,70897804

,075

,075

-,062

,633

,817

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Dari tabel diatas, terlihat bahwa nilai asymp.sig (2-tailed) dari 3 variabel

menunjukkan nilai > 0,05, yaitu 0,817, dengan demikian data dapat dikatakan

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah kejadian yang mengidentifikasikan terjadinya

huibungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar.

Model regresi yang dinyatakan bebas dari multikolinearitas apabila VIF < 10 dan

tolerance > 0,1. Hasil pengujian asumsi multikolinearitas untuk variabel bebas

dapat dilihat berdasarkan nilai VIF dan tolerance pada tabel dibawah ini.

Tabel 18Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

,263 3,795

,263 3,795

Komitmen

TQM

Model1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Kinerjaa.

Sumber hasil olahan SPSS 2013

Page 71: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

58

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perhitungan nilai VIF dan tolerance.

Nilai VIF untuk komitmen manajer divisi terhadap sebesar 3,795, dengan nilai

tolerance 0,263, sedangkan untuk nilai penerapan pilar dasar TQM dengan nilai

VIF 3,795 dan nilai tolerance 0,263. Masing-masing variabel bebas tersebut

memiliki nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antara variabel bebas.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas pengamatan ke

pengamatan lain. Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat

menggunakan uji Gletser. Dalam uji ini, didapat nilai signifikan sebesar 0,063

untuk variabel komitmen manajer divisi terhadap penerapan TQM dan untuk

penerapan pilar dasar TQM sebesar 0,612. Apabila hasil sig > 0,05, maka tidak

terdapat gejala heterokedastisitas, model yang baik adalah tidak terjadinya

heterokedastisitas. Ini dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 19Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

-4,124 3,321 -1,242 ,219

,328 ,174 ,419 1,893 ,063

-,043 ,084 -,113 -,510 ,612

(Constant)

Komitmen

TQM

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: ABS_RESa.

Sumber hasil olahan SPSS 2013

F. Model dan Teknik Analisis Data

Page 72: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

59

1. Uji F

Tabel 20Uji F

ANOVAb

2246.057 2 1123.028 49.218 .000a

1574.388 69 22.817

3820.444 71

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), TQM, Komitmena.

Dependent Variable: Kinerjab.

Hasil pengolahan data SPSS pada uji F untuk melihat ada atau tidaknya

pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat serta untuk

menguji apakah model yang digunakan sudah fix atau tidak. Patokan yang

digunakan adalah membandingkan nilai signifikansi yang didapat dengan derajat

signifikansi (α= 0,05). Apabila signifikansi F lebih kecil dari derajat signifikansi,

maka persamaan regresi yang diperoleh dapat dihandalkan. Berdasarkan tabel

diatas, dapat dilihat bahwa signifikan adalah 0,000 atau kecil dari 0,005. Maka

dapat dikatakan bahwa persamaan regresi yang digunakan sudah fix.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Besarnya angka R Square (r2) adalah 0,576. Angka tersebut dapat

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh keterlibatan variabel bebas terhadap

variabel terikat adalah sebesar 0,576. Hal ini mengindikasikan bahwa keterlibatan

variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 57,6% sedangkan sisanya sebesar

42,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Ini

dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 21

Page 73: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

60

Adjusted R Square

Model Summary

.767a .588 .576 4.777Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), TQM, Komitmena.

Sumber hasil olahan SPSS 2013

G. Analisis Jalur

1. Substruktur 1: Pengaruh Langsung Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM terhadap Penerapan Pilar dasar TQM

Substruktur 1 menggambarkan pengaruh komiten manajer divisi mengenai

penerapan TQM terhadap kinerja manajerial.

Gambar 2. Substruktur 1

Adapun hasil pengujian pengaruh langsung komitmen manajer mengenai

penerapan TQM terhadap penerapan pilar dasar TQM dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 22Koefisien Determinasi Substruktur 1

Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM Penerapan Pilar Dasar TQM

Page 74: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

61

Model Summary

.858a .737 .733 3.557Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Komitmena.

Tabel 23Kofisien Regresi Substruktur 1

Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM terhadap Penerapan Pilar Dasar TQM

Coefficientsa

15.126 4.387 3.448 .001

1.780 .127 .858 13.989 .000

(Constant)

Komitmen

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: TQMa.

Dari pengolahan data maka diperolah koefisien jalur pengaruh komitmen

manajer divisi mengenai TQM terhadap penerapan pilar dasar TQM sebesar 0,858

sedangkan pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini

sebagai berikut.

PY∑ = √1−R2 y x1 x2 x3= √1−0,858= 0,3768

Koefisien tersebut memberikan makna bahwa pengaruh variabel lain

terhadap penerapan pilar dasar TQM sebesar 37,68%

X2= 0,858X1 + 0,3768

2. Substruktur 2: pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM dan Penerapan pilar Dasar TQM terhadap kinerja manajerial

Page 75: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

62

Substruktur 2 menggambarkan pengaruh komitmen manajer divisi

mengenai penerapan TQM dan penerapan pilar dasar TQM terhadap kinerja

manajerial.

Gambar 3. Substruktur 2

Adapun hasil pengujian pengaruh komitmen manajer divisi mengenai

penerapan pilar dasar TQM dan penerapan pilar dasar TQM terhadap kinerja

dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 24Koefisien Determinasi Substruktur 2

Model Summary

.767a .588 .576 4.777Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), TQM, Komitmena.

Tabel 25Pengaruh Komitmen Manajer Divisi terhadap Penerapan TQM

Coefficientsa

2.715 6.371 .426 .671

.848 .333 .383 2.547 .013

.439 .160 .412 2.736 .008

(Constant)

Komitmen

TQM

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Kinerjaa.

Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM

Penerapan Pilar DasarTQM

Kinerja Manajerial

Page 76: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

63

Berdasarkan pengolahan data diatas, maka dapat diketahui koefisien jalur

dari komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja

manajerial sebesar 0,383 sedangkan koefisien jalur pengaruh penerapan pilar

dasar TQM terhadap kinerja manajerial sebesar 0,412. Adapun pengaruh variabel

lain terhadap kinerja manajerial yang tidak diteliti sebagai berikut.

PY∑ = √1−R2 y x1 x2 x3= √1−0,588= 0,6418

Koefisien tersebut memberikan makna bahwa pengaruh variabel lain

terhadap kinerja manajerial sebesar 64,18%.

Adapun persamaan jalur untuk substruktur 2

Y= 0,383X1+ 0,412X2+ 0,6418

Dari kedua substruktur diatas maka dapat diketahui besar pengaruh

langsung dan tidak langsung dari masing-masing variabel penyebab terhadap

variabel akibat yaitu sebagai berikut.

1. Pengaruh langsung komitmen manajer divisi mengenai penerapan

TQM.

X1 terhadap Y = PYX1.PYX1

= 0,383 x 0,383

= 0,1467

2. Pengaruh tidak langsung komitmen manajer divisi mengenai

penerapan tqm terhadap kinerja manajerial melalui pilar dasar TQM

X1 terhadap X2 = PX2X1.PX2X1

= 0,858 x 0,858

= 0,7361

Page 77: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

64

X2 terhadap Y = PYX2. PYX2

= 0,412 x 0,412

= 0,1697

X1 terhadap Y melalui X2 = PX2X1.PYX2

= 0,858x0,412

= 0,3535

Indikator hasil pengolahan pengaruh langsung dan tidak langsung diatas

dapat diringkas seperti terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 26Rekapitulasi Pengaruh Variabel Penyebab terhadap Variabel Akibat

No Keterangan %

1Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM terhadap penerapan pilar dasar TQM 73,61%

2Pengaruh Penerapan Pilar Dasar TQM terhadap Kinerja Manajerial

16,97%

3Pengaruh Komitmen Manajer Divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM

35,35%

4Pengaruh Komitmen Manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial

14,67%

Dari tabel 25 diatas dapat dilihat bahwa pengaruh komitmen manajer

divisi mengenai penerapan TQM melalui penerapan pilar dasar TQM terhadap

kinerja manajerial sebesar 35,35% lebih besar jika dibandingkan dengan pengaruh

langsung komiten manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja

Page 78: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

65

manajerial yang hanya sebesar 14,67%. Dapat disimpulkan bahwa variabel

penerapan pilar dasar TQM dapat bertindak sebagai variabel intervening dalam

penelitian ini.

H. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan (a) thitung dengan

ttabel (b) nilai sig dengan α yang diajukan yaitu 95% atau α= 0,05. Hipotesis

diterima jika thitung > ttabel dan nilai sig < α 0,05. Berdasarkan nilai thitung dan

signifikansi yang diperoleh, yang dapat dilihat pada tabel, maka uji hipotesis

dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis 1

Hasil analisis dari tabel 22, pengujian hipotesis 1 dilakukan dengan

membandingkan nilai thitung dan ttabel pada α= 0,05. Nilai t tabel adalah 1,994.

Untuk variabel komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM (X1) nilai

thitung adalah 2,547 dan nilai signifikansi 0,013 dan koefisiennya positif sebesar

0,848. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai thitung > ttabel, yaitu 2,547 >

1,994 dan nilai signifikansi 0,013 < α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

komitmen manajer divisi terhadap penerapan TQM berpengaruh signifikan positif

terhadap kinerja manajerial. Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini

diterima.

2. Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis 2 menguji pengaruh komitmen manajer divisi mengenai

penerapan TQM terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM.

Page 79: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

66

Untuk melakukan pengujian hipotesis ini, maka diperlukan data koefisien jalur

(pengaruh langsung) komitmen manajer divisi terhadap penerapan pilar dasar

TQM dan pengaruh penerapan pilar dasar TQM terhadap kinerja manajerial.

Untuk hasil pengujian mengenai pengaruh komitmen manajer divisi mengenai

penerapan TQM terhadap penerapan pilar dasar TQM dapat dilihat pada tabel 23

sedangkan pengaruh penerapan pilar dasar TQM terhadap kinerja manajerial dapat

dilihat pada tabel 25.

a. Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM terhadap

Kinerja Manajerial.

Dari hasil pengolahan data pada tabel 23 dapat diketahui bahwa koefisien

jalur pengaruh komitmen manajer divisi terhadap penerapan TQM adalah sebesar

0,858. Dari hasil tersebut juga terlihat bahwa nilai sig 0,000 < 0,05. Berdasarkan

hasil pengujian juga diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 13,989 > 1,994. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa komitmen manajer divisi mengenai

penerapan TQM berpengaruh signifikan positif terhadap penerapan pilar dasar

TQM.

b. Pengaruh Penerapan Pilar Dasar TQM terhadap Kinerja Manajerial

Dari hasil pengolahan data pada tabel 25 dapat diketahui bahwa koefisien

jalur pengaruh penerapan pilar dasar Total Quality Management terhadap kinerja

manajerial sebesar 0,412. Dari hasil tersebut juga terlihat bahwa nilai sig 0,008 <

0,05. Berdasarkan pengujian juga diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,736 >

1,994. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penerapan pilar dasar TQM

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial.

Page 80: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

67

c. Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM terhadap

Kinerja Manajerial Melalui Penerapan Pilar Dasar TQM.

Dari hasil pengujian pengaruh komitmen manajer divisi mengenai

penerapan TQM terhadap penerapan pilar dasar TQM dan pengaruh penerapan

pilar dasar TQM terhadap kinerja manajerial dapat diketahui pengaruh tidak

langsung dari komitmen manajer divisi terhadap penerapan TQM terhadap kinerja

manajerial melalui penerapan pilar dasar Total Quality Management.

Dari gambar diatas maka pengaruh tidak langsung Komitmen Manajer

Divisi terhadap penerapan TQM terhadap kinerja manajerial melalui penerapan

pilar dasar TQM.

Pengaruh Tidak Langsung= PX2X1 * PYX2= 0,858 * 0,412= 0,3535

Dengan demikian besarnya pengaruh tidak langsung dari komitmen

manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial melalui

penerapan pilar dasar TQM adalah 0,3535. Atau 35,35% dan hasil penelitian ini

menunjukkan komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh

signifikan positif terhadap penerapan pilar dasar TQM dan penerapan pilar dasar

TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Selain itu pengaruh

tidak langsung dari komitmen manajer divisi terhadap kinerja manajerial melalui

penerapan pilar dasar TQM lebih besar dari pengaruh langsungnya 35,35% >

14,67%. Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pilar dasar

Penerapan Pilar DasarTQM

Kinerja ManajerialKomitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM

Page 81: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

68

TQM bisa menjadi variabel intervening pada pengaruh antara komitmen manajer

divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial sehingga hipotesis 2

diterima.

I. Pembahasan

1. Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM

terhadap Kinerja Manajerial

Berdasarkan analisis statistik ditemukan bahwa hipotesis pertama (H1)

diterima dan disimpulkan bahwa komitmen manajer divisi mengenai penerapan

TQM mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja

manajerial. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi yaitu 0,003 (kecil dari α= 0,05).

Nilai thitung > ttabel yaitu 2,547 > 1,994. Artinya, terdapat pengaruh komitmen

pimpinan secara parsial terhadap kinerja manajerial sebesar 0,383. Ini berarti

bahwa penelitian ini menemukan bukti komitmen manajer divisi mengenai

penerapan TQM dapat meningkatkan kinerja manajerial.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Gasperrz (2002). Menurut teori

Gasperrz (2002) bahwa individu yang berkomitmen terhadap penerapan TQM

akan mengadopsi prinsip-prinsip TQM dalam kehidupan sehari hari dan

senantiasa bertanggungjawab atas keberhasilan kinerja yang tercantum dalam

Management Improvement Story. Temuan ini juga sejalan dengan Pasaribu (2009)

Page 82: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

69

yang juga menguji pengaruh komitmen mengenai penerapan TQM terhadap

kinerja manajerial. Hasil temuan ini menyimpulkan komitmen dalam menerapkan

TQM berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial.

2. Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Terhadap Kinerja Manajeral

Melalui Penerapan Pilar Dasar TQM.

Berdasarkan analisis statistik ditemukan bahwa hipotesis kedua (H2)

diterima dan disimpulkan bahwa komitmen manajer divisi mengenai penerapan

TQM berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar Total

Quality Management. Pengaruh tidak langsung dari komitmen manajer divisi

terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM lebih besar dari

pengaruh langsungnya 35,35% > 14,67%. Oleh karena itu, maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan pilar dasar TQM bisa menjadi variabel intervening

pada pengaruh antara komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM

terhadap kinerja manajerial.

Temuan ini juga sejalan dengan Pasaribu (2009) yang juga menguji

pengaruh komitmen melalui penerapan pilar dasar TQM. Hasil penemuan tersebut

menggambarkan bahwa komitmen berpengaruh terhadap kinerja manajerial

melalui penerapan pilar dasar TQM sebesar 20,43% yang lebih besar dari

pengaruh langsungnya yaitu 17,07%.

Page 83: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

70

Page 84: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pengaruh komitmen pimpinan,

persepsi manajer mengenai dan penerapan pilar dasar TQM terhadap kinerja

manajerial adalah:

1. Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh

signifikan positif terhadap kinerja manajerial.

2. Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh

signifikan positif terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar

Total Quality Management.

B. Keterbatasan dan Saran

Seperti kebanyakan penelitian lainnya, peneliti ini memiliki keterbatasan

dimana data penelitian berasal dari responden yang disampaikan secara tertulis

dengan bentuk kuesioner mungkin akan mempengaruhi hasil penelitian. Karena

persepsi responden yang disampaikan belum tentu mencerminkan keadaan yang

sebenarnya (subjektif) dan akan berbeda apabila data diperoleh melalui

wawancara.

Berdasarkan keterbatasan yang telah diuraikan di atas, maka penulis

mencoba untuk memberikan saran-saran sebagai berikut:

70

Page 85: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

71

1. Bagi BUMN, khususnya bagi manajer-manajer disarankan untuk dapat

memperhatikan penerapan TQM sehingga dapat meningkatkan kinerja

manajerial. Penerapan pilar dasar TQM yang semakin baik secara

langsung dan tidak langsung akan mendorong kinerja manajerial semakin

baik. Oleh karena itu semakin baik komitmen manajer mengenai

penerapan TQM, maka penerapan pilar dasar TQM (praktik kebijakan

kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, pemberdayaan dan

pelibatan karyawan, dan perbaikan mutu secara berkelanjutan) secara

langsung akan mendorong kinerja manajerial semakin baik.

2. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat memperluas daerah

penelitian, atau dengan melakukan perubahan sampel penelitian sehingga

hasil penelitian lebih memungkinkan untuk disimpulkan secara umum

serta dilakukan perubahan dalam alternatif jawaban.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat mempertimbangkan faktot

kondisional yang lain selain komitmen manajer divisi dan pilar dasar TQM

terhadap kinerja manajerial. Faktor kondisional tersebut seperti

ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian strategi, ketidakpastian

ekonomi, politik dll.

Page 86: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2005). Manajemen Perbankan (Teknis Analisis Kinerja Keuangan Bank). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

Abdullah. (2010). ”Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Organisasi.” Jurnal Ekonomi & Bisnis. Vol 9. No 2 Agustus 2012

Anwar, Prabu Mangkunegara. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

Ating Somantri & Sambas Ali Muhidin (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Basri, A.F.M. & Rivai, V. (2005). Performance appraisal. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Blanchard, K. & Hersey, P. (1995). Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga

Blocher, J. Edward. (2000). Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat

Cahyasumirat, Gunawan. (2009).”Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Internal Auditor”. Tesis USU

Cherrington, David J. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Keempat. New Hersey: Prentice Hall Inc.

Choi, T.Y & Behling. (1997). To managers and TQM Succes: One More Look After All These Year. Academy of Management Executive

Daft, Richard L. (2010). Era baru Manajemen. Jakarta: Salemba Empar

Darlis, Edfan (2003)”Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran”. Universitas Riau Pekanbaru.

Ferris, Arranya. (1998). Commitment to Professionalism. Yogjakarta: Pustaka Belajar

Finasari, Dian Maya. (2006). Pengaruh Penerapan Konsep Total Quality Management terhadap kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja. Skripsi FE UNM.

Page 87: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Gasperz, Vincent (2002). Manajemen Bisnis Total, Jakarta: Gramedia PustakaUtama

Gibson, J (1995). Organization. Kentucky: Richard D. Irwin, Inc

Gibson, J (2000). Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Edisi Kelima. Cetakan Ketiga. Jakarta: Erlangga

Goetsch, David L, dan Davis, Stanley B. (2000). Quality Management, Introduction to Total Quality Management for Production, and Services. Third Edition. New Jersey: Pretince Hall

Hadis, Abdul. (2010). Manajemen Mutu Jakarta: Alfabeta

Hasibuan. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Henri, Simamora. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: STIE YKPN Edisi ke-1

Imam, Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro: Semarang

Jogiyanto. (2008). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogjakarta: Andi

Joko, Wahyono. (2004). 9 Kekuatan Komiten. Jakarta: Elex Media Komputindo

John, M. Ivanchevic. (2005).Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga

Kenangsari, Ani. (2002). “Dimensi Biaya Kualitas Sebagai Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Produktivitas”. Jurnal Akuntansi & Manajemen 1, page 12-28

Kotler, Philip. (2004). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Jakarta: Prenhalinda

Lubis, Akhir Khairul. (2008). “Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja. Tesis USU

Nurul, Chairany. (2011). “Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Kepemimpinan dan Perlaku Produktif Karyawan.” Skripsi Universitas Hasanudin Makasar.

Page 88: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Mulyadi. (2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Pasaribu, Hiras (2009)”Pengaruh Komitmen, Persepsi dan Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 11 Nomor 2. Pasaribu 2009

Patria, Belarius (2005)”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai variabel moderating”.Universitas Kristen Indonesia Maluku.

Purwanto. (2008). TQM dan TQEM. Jurnal Akuntansi. Hal 1. www.andietri.tripod.com/jurnal/ TQEM_T.pdf

Rai, Gusti Agung. (2008). Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat

Ramandei, Pilipus (2009)”Pengaruh Karakteristik Sasaran Anggaran dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Manajerial aparat Pemerintah Daerah”. Universitas Diponegoro Semarang.

Rakhmat, Jalaludin. (1998) Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Riduwan & Engkos Achmad Kuncoro. (2007). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur. Bandung: Alfabeta

Riky, Achmad (2006). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Robbins. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Sabrina, Herdiani. (2011). “Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Budaya dengan Kinerja Organisasi”. Skripsi. UNP

Sari, D. M. (2009). “Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial”. Skripsi. USU

Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Yogjakarta: Salemba Empat

Soegiarto, Soekidjan. (2009). Komitmen Organisasi Apakah Sudah Dalam Diri Anda? Jakarta: Rineka Cipta

Page 89: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Solihin, Muhammad (2006) ”Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dengan Instansi Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Sebagai Pemoderasi”. Universitas Teknologi Yogjakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX

Singgih, Santoso (2007). Solusi Berbisnis TI: TQM dan Six Sigma. Jakarta: Elex Media Komputindo

Suardi, Rudi (2001), Sistem Manajemen Mutu: ISO 9000:2000, Penerapannya Untuk Mencapai TQM, Seri Manajemen Operasi No. 10. Jakarta: Penerbit PPM

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: PT. Alfabeta

Sumarno. (2005). “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Kantor Cabang Perbankan di Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Skripsi. Magister Akuntansi. STIE. Y.A.I

Suparman. (2007). Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan, Motivasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dalam meningkatkan Kinerja Pegawai. Tesis. Universitas Diponegoro

Syahputra. (2005). “Pengaruh Gaji, Kemampuan Individu, dan Persepsi Peranan Terhadap Kinerja Pegawai. Tesis. STIE Bisnis Indonesia

Syaiin, Subakti. (2008). “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja”. Skripsi USU

Syamsul, Maarif (2003). Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo

Tan & Hunter (2002). A method for Study of Cognition in Information System. MIS Quarterly

Tangkilisan, Hesel. (2007). Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo

Tistiningtias.(2007). “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja”. Skripsi FE UNM.

Werther, William B. dan Keith Davis. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-5. New York: Mc Graw-Hill

Wheaton, Schroot. (1999). Total Quality Management. Bogor : Tri Al Bros Publishing

Wibowo. (2006). Manajemen Perubahan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Page 90: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Yenti, Riza (2002)”Pengaruh Keadilan Distributif, Keadilan Prosedur, Komitmen Terhadap Tujuan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial Dalam Penyusunan Anggaran”. Universitas Andalas Padang. Simposium Nasional Akuntansi VI.

Yukl, Gary. (2007). Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Indeks

Page 91: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

LAMPIRAN II

Padang, 16 Juli 2013

Kepada Yth,

Bapak/ Ibu Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Sebelumnya saya mendoakan semoga Bapak/ Ibu dalam keadaan sehat dan sukses selalu, amin. Saya adalah mahasiswa program studi akuntansi pada Universitas Negeri Padang, adapun identitas saya adalah sebagai berikut:

Nama : Sigit Sanjaya

NIM : 84398

BP : 2007

Saat ini saya sedang melakukan penelitian guna menyelesaikan tugas akhir skripsi. Namun, kelancaran penelitian ini sangat tergantung dari kesediaan Bapak/ Ibu memberikan informasi yang saya kumpulkan melalui kuesioner (terlampir), untuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Manajerial dengan Penerapan Pilar Dasar TQM sebagai Variabel Intervening”.

Informasi yang diperoleh dari Bapak/ Ibu akan saya jaga kerahasiaannya, dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian semata. Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk dapat kiranya membantu dalam memberikan jawaban pada kuesioner terlampir.

Demikian surat ini saya sampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak/ Ibu saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Sigit Sanjaya

Page 92: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

KUESIONER

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN PENERAPAN PILAR DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAGIAN PENDAHULUAN

Identitas Responden

1. Nomor Responden :………………………...(diisi oleh peneliti)

2. Nama : ……………………………………………

3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Umur : …………………

5. Tingkat pendidikan : SMA D3 S1

S2 S3

6. Jabatan Manajer Keuangan

Manajer Operasional

Manajer Pemasaran

Manajer SDM

7. Masa Kerja : <5 th 5-10 th > 10 th

Page 93: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

DAFTAR PERTANYAAN

1. KINERJA MANAJERIAL

Mohon Bapak/ ibu mengukur kinerja Bapak/ Ibu untuk setiap bidang berikut

ini dengan member centang pada nomor 1 sampai 9 sesuai dengan skala yang

menurut Bapak/ Ibu paling tepat dengan ketentuan sebagai berikut:

Skala 1 sampai 9 tersebut dibagi dalam tiga kategori sebagai berikut:

Kinerja dibawah Rata-rata Kinerja Rata-rata Kinerja di atas Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8 9

No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 PerencanaanSaya berperan dalam penentuan tujuan, kebijakan rencana kegiatan seperti penjadwalan kerja, penyusunan anggaran dan penyusunan program

2 InvestigasiSaya berperan dalam pengumpulan dan penyiapan informasi yang biasanya berbentuk catatan dan laporan

3 PengkoordinasianSaya ikut berperan dalam tukar-menukar informasi dalam organisasi untuk mengkoordinasikan ndan menyesuaikan laporan

4 EvaluasiSaya berperan dalam dalam mengevaluasi dan menilai rencana kerja, laporan kinerja yang diamati pada unit/sub unit saya

5 PengawasanSaya berperan dalam mengarahkan, memimpin dan mengembangkan para bawahan yang ada pada unit/ sub unit saya

6 Pemilihan staf Saya berperan dalam mengelola, mengatur dan memilih pegawai pada unit/sub unit saya.

7 NegosiasiSaya berperan dalam melakukan kontrak untuk barang/jasa yang dibutuhkan pada unit/sub saya dengan pihak luar

8 PerwakilanSaya berperan dalam mewakilkan organisasi saya untuk berhubungan dengan pihak lain di luar organisasi

9 Kinerja secara menyeluruhSaya mengevaluasi kinerja, dan sasaran kinerja secara

Page 94: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

menyeluruh

2. KOMITMEN MANAJER TERHADAP PENERAPAN TQM

Bapak / Ibu dimohon untuk menjawab pertanyaandibawah ini sesuai dengan

keadaan sebenarnya, dengan cara memberikan tanda (√) pada salah satu

ketentuan dibawah ini untuk menyatakan persepsinya.

SS : Sangat Setuju S : Setuju

N : Netral KS : Kurang Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S N KS STS

1 Saya melaksanakan tugas pokok dan tidak mengandalkan orang lain

2 Saya memprioritaskan aktivitas rutin yang perlu diselesaikan

3 Saya menyebarluaskan visi dan kebijakan mutu perusahaan ke seluruh karyawan

4 Saya menyebarluaskan upaya-upaya meningkatkan semua aspek kualitas

5 Saya mendorong keterlibatan karyawan dalam proses peningkatan semua aspek kualitas

6 Saya berperan serta dalam proses peningkatan semua aspek kualitas

7 Saya memberikan dukungan fasilitas untuk program peningkatan semua aspek kualitas

8 Saya mengakui dan menghargai prestasi atas peningkatan semua aspek kualitas

3. PILAR DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT

No Pernyataan SS S N KS STS

1 Perusahaan selalu menetapkan target perbaikan berkelanjutan pada standar tertentu

2 Perusahaan selalu mempertimbangkan masukan dari konsumen untuk meningkatkan semua aspek kualitas

3 Perusahaan selalu berkomunikasi dengan pemasok untuk meningkatkan semua aspek kualitas

Page 95: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

4 Perusahaan selalu melakukan perbaikan terus menerus pada semua bagian tanpa menunggu permasalahan muncul

5 Perusahaan selalu menyelidiki peluang perbaikan berkelanjutan atas peralatan dan metode baru

6 Perusahaan selalu mengidentifikasi kebutuhan konsumen

7 Perusahaan selalu menyebarluaskan kebutuhan konsumen kepada seluruh karyawan

8 Perusahaan selalu berusaha memenuhi kepuasan konsumen

9 Perusahaan selalu merencanakan kebutuhan maupun harapan konsumen yang akan datang

10 Perusahaan selalu mengukur kepuasan konsumen

11 Perusahaan membina langsung hubungan dengan konsumen

12 Perusahaan selalu menyelesaikan permasalahan konsumen segera dengan tepat

13 Perusahaan membentuk sekelompok kerja lintas fungsional untuk mengelola semua aspek kualitas

14 Perusahaan selalu mengembangkan keterlibatan karyawan pada semua bagian untuk mengelola semua aspek kualitas

15 Semua karyawan mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan secara proporsional

16 Semua karyawan banyak melakukan aktivitas sumbang saran

17 Banyak masalah telah diselesaikan oleh kegiatan kelompok kerja

18 Perusahaan menerapkan gagasan karyawan pada proses kerja

Page 96: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

LAMPIRAN IV

DATA PILOT TEST

KINERJA MANAJERIAL

R/Q 1 2 3 4 5 6 7 8 91 8 7 8 8 8 6 7 7 82 5 6 5 7 6 8 9 7 43 9 8 9 8 8 9 9 9 94 7 8 6 8 9 7 6 8 55 8 7 9 8 9 9 8 7 96 9 9 8 9 9 9 8 9 97 9 9 9 9 9 9 9 8 88 5 8 8 7 8 7 8 8 89 4 7 7 8 8 8 6 6 7

10 6 7 6 8 7 6 8 5 811 7 6 7 7 8 7 8 9 812 8 5 8 8 8 5 5 5 713 5 5 8 4 5 5 5 4 514 6 5 7 5 6 7 8 8 715 8 7 8 7 7 8 8 7 816 7 6 6 7 8 8 5 8 817 8 8 5 5 5 7 6 7 818 7 7 5 6 7 8 8 6 719 7 7 5 6 7 7 8 6 720 6 6 7 7 8 5 6 6 721 8 7 6 7 7 7 8 7 722 7 7 5 6 7 7 8 6 723 7 7 6 5 5 6 7 7 724 7 7 6 6 5 7 8 8 825 3 4 5 5 6 7 4 7 526 5 5 5 4 5 6 8 6 627 6 6 7 7 8 5 5 7 728 5 7 8 7 8 6 6 7 829 4 7 7 8 8 8 6 6 7

Page 97: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

30 6 7 6 8 7 6 8 5 8

KOMITMEN MANAJER DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM

R/Q 1 2 3 4 5 6 7 81 4 4 4 5 4 4 4 42 5 5 4 4 4 5 4 43 4 4 4 4 4 4 4 54 5 4 4 4 5 4 4 35 4 4 4 4 4 4 5 46 4 4 4 4 4 4 4 37 4 5 4 4 4 3 4 48 4 4 4 3 4 3 4 39 5 4 4 4 4 4 4 4

10 4 3 4 4 4 5 4 211 4 4 4 4 3 4 2 412 4 4 4 4 4 4 4 413 3 3 4 3 4 4 4 314 4 4 4 4 3 3 2 415 5 4 4 4 4 4 4 416 4 3 4 4 3 3 4 317 5 4 4 4 4 4 4 418 4 4 4 4 4 4 4 419 4 3 3 4 4 3 2 220 4 4 4 5 5 4 4 421 4 4 4 4 4 4 4 522 4 3 3 4 4 3 4 423 5 4 4 5 5 4 4 524 4 4 4 4 4 4 4 425 4 4 4 3 3 4 4 426 4 4 4 5 5 5 4 527 5 3 4 4 4 4 5 428 4 4 4 5 3 4 4 329 4 4 4 4 4 4 4 430 4 4 4 5 4 4 4 4

Page 98: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

PENERAPAN PILAR DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT

R/Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4

2 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5

3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5

4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

6 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5

7 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

8 4 5 5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4

9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 5 4

10 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

11 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

12 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5

13 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4

14 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 5

15 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

16 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

17 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4

18 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5

19 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5

20 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5

21 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4

22 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4

23 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5

24 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3

25 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4

26 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5

27 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4

28 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5

29 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 3 5

30 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4

Page 99: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

PILOT TEST

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KINERJA MANAJERIAL

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,851 9

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

55,70 49,045 ,597 ,834

55,53 51,292 ,712 ,823

55,53 53,292 ,488 ,844

55,43 49,909 ,665 ,826

55,07 51,857 ,593 ,834

55,27 52,961 ,565 ,837

55,17 54,213 ,410 ,853

55,40 53,766 ,506 ,842

55,03 51,689 ,650 ,829

Q1

Q2

Q3

Q4

Q5

Q6

Q7

Q8

Q9

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 100: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KOMITMEN MANAJER DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM

Case Processing Summary

30 100.0

0 .0

30 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.706 8

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

27.33 5.264 .341 .688

27.67 4.989 .446 .667

27.60 5.628 .470 .684

27.47 5.085 .384 .680

27.57 5.013 .458 .666

27.67 4.920 .399 .677

27.70 4.838 .351 .691

27.73 4.202 .473 .663

Q1

Q2

Q3

Q4

Q5

Q6

Q7

Q8

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 101: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PENERAPAN PILAR DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Case Processing Summary

30 96,8

1 3,2

31 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,890 18

Cronbach'sAlpha N of Items

Page 102: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Item-Total Statistics

74,10 42,714 ,444 ,887

74,03 41,137 ,529 ,884

73,97 43,275 ,391 ,888

74,10 40,645 ,727 ,878

74,00 42,552 ,442 ,887

74,17 40,557 ,545 ,884

73,97 41,482 ,645 ,881

73,90 42,507 ,441 ,887

74,10 41,541 ,543 ,883

74,17 41,730 ,494 ,885

74,20 41,407 ,547 ,883

74,03 42,930 ,399 ,888

74,07 39,030 ,786 ,874

74,07 42,616 ,447 ,887

73,93 41,306 ,597 ,882

74,10 40,645 ,657 ,879

74,03 42,654 ,392 ,889

73,87 43,085 ,415 ,887

Q1

Q2

Q3

Q4

Q5

Q6

Q7

Q8

Q9

Q10

Q11

Q12

Q13

Q14

Q15

Q16

Q17

Q18

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 103: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

LAMPIRAN VI

DATA PENELITIAN

KINERJA MANAJERIALR/Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TOTAL

1 9 9 9 9 8 9 8 8 8 772 6 6 6 6 6 6 7 6 7 563 6 6 6 7 6 7 6 6 6 564 8 9 9 9 9 9 9 9 9 805 6 6 8 6 6 8 8 8 8 646 6 7 6 6 6 7 6 6 6 567 9 9 9 9 8 9 9 9 8 798 7 7 7 7 7 8 7 7 7 649 9 9 8 9 9 9 9 8 9 79

10 8 8 8 8 8 9 8 8 8 7311 8 8 8 6 6 8 6 8 6 6412 8 6 6 6 6 8 8 8 8 6413 9 9 9 9 8 9 9 9 9 8014 8 8 9 9 8 9 9 9 9 7815 8 8 8 9 9 8 9 9 9 7716 9 9 8 9 8 9 9 9 9 7917 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6318 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6319 8 8 9 9 9 9 9 9 9 7920 9 9 9 9 9 9 9 8 8 7921 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8022 6 6 6 6 7 6 6 6 7 5623 8 7 7 7 7 7 7 7 7 6424 6 6 7 6 6 6 6 6 7 5625 8 8 8 8 8 6 6 6 6 6426 7 7 7 7 7 7 7 8 7 6427 8 7 7 7 7 7 7 7 7 6428 7 7 7 7 7 7 7 7 8 6429 9 8 9 9 9 9 9 9 8 7930 7 7 7 8 7 7 7 7 7 6431 7 7 8 7 7 7 6 7 7 6332 7 7 7 7 7 7 8 7 7 6433 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6334 7 8 6 7 7 6 6 6 7 60

Page 104: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

35 7 7 7 7 7 7 8 7 7 6436 6 6 7 6 7 7 7 7 7 6037 6 7 6 7 7 7 7 7 7 6138 6 7 6 7 6 7 7 7 7 6039 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6340 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6241 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6242 8 7 6 7 7 7 6 7 6 6143 9 9 8 8 9 9 9 9 9 7944 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6345 8 9 9 9 9 9 9 9 9 8046 6 7 6 7 6 7 8 8 8 6347 8 8 8 6 7 7 7 7 7 6548 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6349 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6350 6 7 6 6 6 7 7 7 7 5951 7 7 7 7 7 7 7 8 7 6452 6 7 6 6 7 6 8 7 6 5953 7 6 7 6 7 7 7 8 7 6254 6 6 7 6 7 7 6 7 7 5955 7 6 6 7 6 7 6 7 6 5856 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6257 7 6 7 6 6 6 7 7 7 5958 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6259 7 8 8 7 8 7 8 6 8 6760 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6261 7 7 6 7 7 6 7 7 7 6162 7 6 7 7 7 7 6 7 7 6163 7 7 7 7 7 7 7 6 7 6264 7 7 7 7 8 7 7 8 7 6565 7 7 7 8 7 8 8 8 7 6766 7 8 7 7 7 8 8 8 7 6767 7 8 7 7 7 7 7 7 8 6568 7 7 7 7 7 7 7 6 7 6269 6 6 8 7 7 7 7 6 6 6070 8 8 7 6 6 5 6 6 5 5771 6 7 7 7 7 7 7 6 6 6072 6 6 7 6 7 7 7 7 7 60

KOMITMEN MANAJER DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM

R/Q 1 2 3 4 5 6 7 8 TOTAL

Page 105: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

1 5 5 5 5 5 5 5 5 40

2 4 5 4 4 4 4 5 5 35

3 4 5 3 4 3 4 5 4 32

4 5 5 5 5 5 5 5 5 40

5 5 4 2 5 4 4 4 5 33

6 4 4 3 5 4 4 5 5 34

7 5 5 5 5 5 5 5 5 40

8 5 4 4 4 5 4 4 3 33

9 5 5 5 4 5 5 5 5 39

10 5 5 5 5 5 3 5 5 38

11 5 5 3 4 4 5 5 5 36

12 4 4 4 5 5 5 5 5 37

13 5 5 5 5 5 5 5 4 39

14 5 5 5 5 5 5 5 5 40

15 5 5 5 5 4 5 5 5 39

16 5 4 5 5 4 5 5 5 38

17 4 4 3 4 3 4 4 5 31

18 4 4 4 4 4 4 4 4 32

19 4 5 5 5 5 4 5 5 38

20 5 5 5 5 5 5 5 4 39

21 5 5 5 5 5 5 5 5 40

22 3 2 3 3 5 4 5 4 29

23 4 3 5 2 4 5 5 5 33

24 4 4 5 4 4 5 4 4 34

25 4 4 5 3 3 4 5 5 33

26 4 4 4 4 4 4 4 3 31

27 5 5 3 5 5 4 4 5 36

28 5 5 4 4 4 4 4 5 35

29 4 4 5 4 5 5 5 5 37

30 5 5 4 4 5 4 5 4 36

31 5 4 3 4 5 5 5 4 35

32 4 4 4 4 4 4 4 4 32

33 5 4 3 3 2 4 5 5 31

34 5 4 3 4 4 4 4 4 32

35 4 4 4 5 4 4 4 4 33

36 4 5 5 4 4 4 4 5 35

37 4 4 4 5 4 4 5 4 34

38 4 4 4 4 5 4 5 5 35

39 4 4 4 5 5 4 4 4 34

40 4 4 4 4 4 3 4 3 30

Page 106: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

41 3 5 3 5 5 3 5 3 32

42 4 4 4 4 4 4 4 4 32

43 5 5 5 5 5 5 4 5 39

44 5 4 4 4 5 4 5 5 36

45 5 5 5 5 5 5 5 5 40

46 5 5 5 4 4 5 5 5 38

47 4 2 3 4 4 4 4 4 29

48 5 5 4 4 4 5 4 4 35

49 5 5 5 4 5 4 4 5 37

50 4 4 4 4 4 4 4 3 31

51 3 3 4 4 4 5 4 5 32

52 4 5 4 4 5 4 5 3 34

53 4 4 4 5 4 4 4 5 34

54 5 4 3 3 4 4 4 5 32

55 3 4 4 4 4 5 5 5 34

56 4 3 3 4 3 4 3 4 28

57 3 4 4 4 4 5 4 3 31

58 4 4 4 4 4 4 4 4 32

59 5 5 5 5 5 4 5 4 38

60 5 4 5 5 5 4 5 5 38

61 4 4 4 4 4 4 4 5 33

62 3 3 4 4 4 4 5 4 31

63 4 3 3 3 4 3 4 4 28

64 5 5 5 5 4 4 4 5 37

65 4 3 4 4 5 4 4 5 33

66 4 4 3 3 5 4 3 5 31

67 4 4 4 4 4 4 5 4 33

68 3 3 3 5 3 5 3 5 30

69 4 4 4 4 5 3 4 4 32

70 4 3 3 5 5 4 3 3 30

71 4 3 3 5 5 3 4 4 31

72 4 4 4 3 5 4 3 5 32

PENERAPAN PILAR DASAR TQM

R/Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 TOTAL

1 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85

2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 78

Page 107: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 72

4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88

5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 70

6 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 5 5 4 5 5 3 5 75

7 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 86

8 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 74

9 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88

10 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 85

11 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 80

12 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 84

13 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 83

14 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 88

15 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5 81

16 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 88

17 4 5 5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 69

18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 5 4 70

19 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88

20 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 87

21 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 86

22 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 65

23 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 5 78

24 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 71

25 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 75

26 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 76

27 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 78

28 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 85

29 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 87

30 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 83

31 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 77

32 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 68

33 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 68

34 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 75

35 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 75

36 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 74

37 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 78

38 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 3 5 75

39 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 75

40 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 70

41 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 70

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 74

Page 108: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

43 5 3 3 5 3 5 3 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 77

44 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 79

45 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88

46 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 84

47 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 70

48 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 82

49 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 75

50 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 68

51 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 74

52 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 78

53 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 73

54 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 73

55 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 72

56 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 5 62

57 3 4 4 3 3 5 3 4 3 3 2 3 4 4 4 5 5 4 66

58 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 5 3 4 4 4 76

59 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 77

60 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 3 70

61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 71

62 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 76

63 5 3 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

64 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 81

65 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 74

66 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 75

67 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 5 74

68 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 3 5 4 4 3 71

69 3 4 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 72

70 3 5 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 67

71 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 70

72 5 4 5 5 5 4 4 4 2 5 3 3 3 3 3 5 4 3 70

DATA PENELITIAN

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KINERJA MANAJERIAL

Page 109: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Case Processing Summary

72 93,5

5 6,5

77 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,851 9

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

62,00 9,268 ,482 ,845

62,01 9,901 ,500 ,843

62,15 9,765 ,416 ,850

61,96 9,111 ,530 ,840

62,10 8,427 ,783 ,812

62,07 8,854 ,659 ,826

62,08 9,852 ,420 ,849

62,19 9,032 ,574 ,835

62,10 8,427 ,783 ,812

Q1

Q2

Q3

Q4

Q5

Q6

Q7

Q8

Q9

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS KOMITMEN MANAJER

DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM

Page 110: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Case Processing Summary

72 33,3

144 66,7

216 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,748 8

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

30,00 8,592 ,528 ,707

30,13 7,801 ,617 ,684

30,26 7,746 ,586 ,691

30,06 9,039 ,358 ,737

29,96 9,224 ,322 ,743

30,07 9,220 ,393 ,731

29,89 8,973 ,440 ,722

29,88 9,266 ,302 ,747

Q1

Q2

Q3

Q4

Q5

Q6

Q7

Q8

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENERAPAN PILAR DASAR TQM

Page 111: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Case Processing Summary

72 100,0

0 ,0

72 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,873 18

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

71,94 44,363 ,296 ,873

72,00 43,549 ,365 ,871

71,89 44,635 ,309 ,872

71,93 42,235 ,573 ,863

71,96 43,364 ,404 ,869

71,96 42,210 ,523 ,865

72,03 42,365 ,513 ,865

71,89 43,593 ,428 ,868

72,07 41,784 ,544 ,864

72,03 42,253 ,526 ,865

72,11 41,199 ,614 ,861

72,00 41,662 ,584 ,862

72,08 39,852 ,755 ,855

72,01 41,929 ,559 ,864

71,89 42,551 ,500 ,866

71,88 42,731 ,515 ,865

72,03 42,450 ,402 ,871

71,85 43,202 ,399 ,870

Q1

Q2

Q3

Q4

Q5

Q6

Q7

Q8

Q9

Q10

Q11

Q12

Q13

Q14

Q15

Q16

Q17

Q18

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

LAMPIRAN VIII

UJI ASUMSI KLASIK

Page 112: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

UJI NORMALITAS RESIDUAL

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

72

,0000000

4,70897804

,075

,075

-,062

,633

,817

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa

,263 3,795

,263 3,795

Komitmen

TQM

Model1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Kinerjaa.

UJI HETEROKEDASTISITAS

Coefficientsa

-4,124 3,321 -1,242 ,219

,328 ,174 ,419 1,893 ,063

-,043 ,084 -,113 -,510 ,612

(Constant)

Komitmen

TQM

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: ABS_RESa.

LAMPIRAN IX

Page 113: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

UJI REGRESI DAN UJI t

UJI REGRESI PENGARUH KOMITEMEN MANAJER DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM TERHADAP PENERAPAN PILAR DASAR TQM

Model Summary

.858a .737 .733 3.557Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Komitmena.

Coefficientsa

15.126 4.387 3.448 .001

1.780 .127 .858 13.989 .000

(Constant)

Komitmen

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: TQMa.

UJI REGRESI BERGANDA PENGARUH KOMITMEN MANAJER DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM DAN PENERAPAN PILAR DASAR TQM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Page 114: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Model Summary

.767a .588 .576 4.777Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), TQM, Komitmena.

ANOVAb

2246.057 2 1123.028 49.218 .000a

1574.388 69 22.817

3820.444 71

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), TQM, Komitmena.

Dependent Variable: Kinerjab.

Coefficientsa

2.715 6.371 .426 .671

.848 .333 .383 2.547 .013

.439 .160 .412 2.736 .008

(Constant)

Komitmen

TQM

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Kinerjaa.

Page 115: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening
Page 116: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening
Page 117: Pengaruh komitmen terhadap kinerja manajerial dan penerapan pilar dasar total quality management sebagai variabel intervening

Recommended