PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN PENERAPAN PILAR DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada BUMN di Kota Padang)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Oleh
SIGIT SANJAYA2007/84398
PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2013
ABSTRAK
Sigit Sanjaya. (84398). Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Manajerial dan Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Universitas Negeri Padang. 2013
Pembimbing I : Fefri Indra Arza, SE, M.Sc, AkPembimbing II : Erly Mulyani, SE, M.Si, Ak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) Pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM (Total Quality Management) terhadap kinerja manajerial. (2) Pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM.
Jenis penelitian ini digolongkan sebagai penelitian yang bersifat kausatif. Populasi penelitian ini adalah Badan Usaha Milik Negara di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan total sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan langsung kuisioner kepada responden yang bersangkutan. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis jalur dengan uji t.
Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial (2) Komitmen manajer divisi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar Total Quality Management.
Dalam penelitian ini disarankan: (1) Bagi BUMN, untuk lebih memperhatikan penerapan pilar dasar TQM, sehingga dapat meningkatkan kinerja manajerial. Peningkatan pilar dasar TQM yang semakin baik secara langsung akan mendorong kinerja manajerial semakin baik. (2) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menemukan variabel-variabel lain yang dapat memperluas sampel penelitian dan variabel-variabel penelitian untuk menemukan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat, ridho dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Manajerial dengan
Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management sebagai Variabel Intervening”.
Penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Padang.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan dan
rintangan. Namun Demikian, atas bimbingan, bantuan, arahan serta dukungan dari
berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis secara
khusus mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fefri Indra Arza, SE, M.Sc, Ak
dan Ibu Erly Mulyani, SE, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak
menyediakan waktu dan pemikirannya dalam penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
2. Ketua dan Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Padang
ii
3. Bapak dan Ibu Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang,
khususnya Program Studi Akuntansi serta karyawan yang telah membantu
penulis selama menuntut ilmu di kampus ini.
4. Kepala Cabang Badan Usaha Milik Negara di Kota Padang yang telah
memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian ini.
5. Kedua orang tua (Farizal dan Marnis) yang selalu memberikan dukungan dan
mendoakan agar penulis dapat mencapai apa yang dicita-citakan.
6. Kakak dan adik (Elok, Uni, Abang, Epi, Imam) serta ponakan ku yang imut-
imut (Qayla, Radit dan Qory) yang selalu memberikan dukungan dan
semangat selama kuliah dalam penyusunan skripsi ini.
7. Teman-teman Akuntansi Fakultas Ekonomi khususnya angkatan 2007 terima
kasih atas dukungan moril dan materil kepada penulis dalam penulisan skripsi
ini.
Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis tetap berusaha untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Padang, 21 Juni 2013
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
ABSTRAK.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………. xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………. xii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………….. 1
A. Latar Belakang………………………………………………. 1
B. Perumusan Masalah…………………………………………. 6
C. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 6
D. Manfaat Penelitian…………………………………………… 7
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS……………………………………………………. 8
A. Kajian Teori………………………………………………….. 8
1. Kinerja Manajerial……………………………………. 8
a. Pengertian Kinerja Manajerial…………………… 8
b. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja………….. 9
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja…….. 11
2. Komitmen Manajer Divisi…………………………… 13
a. Pengertian Komitmen penerapan TQM…………. 13
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen…. 16
iv
3. Total Quality Management…………………………………. 18
a. Pengertian Total Quality Management ……………. 18
b. Pilar Dasar Total Quality Management…………… 24
B. Penelitian Terdahulu……………………………………………. 25
C. Pengembangan Hipotesis……………………………………….. 26
1. Pengaruh Komitmen Manajer Mengenai Penerapan TQM terhadap Kinerja Manajerial……………………………….. 26
2. Pengaruh Komitmen Manajer terhadap Kinerja Manajerial dan Penerapan Pilar Dasar TQM sebagai Variabel Intervening.. 27
D. Kerangka Konseptual……………………………………………30
E. Hipotesis…………………………………………………………31
BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………32
A. Jenis Penelitian…………………………………………………. 32
B. Populasi, Sampel dan Responden………………………………. 32
C. Jenis dan Sumber Data………………………………………….. 34
D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………34
E. Variabel dan Pengukuran Variabel……………………………….35
F. Instrumen Penelitian…………………………………………….. 36
G. Uji Instrumen…………………………………………………… 36
1. Uji Validitas………………………………………………36
2. Uji Reliabilitas…………………………………………... 37
H. Uji Asumsi Klasik……………………………………………….38
1. Uji Normalitas Residual………………………………… 38
2. Uji Heterokedastisitas…………………………………… 39
I. Teknik Analisis Data…………………………………………….. 39
1. Uji Koefisien Determinasi……..………………………... 39
v
2. Analisis Jalur……………………………………………. 40
3. Uji Hipotesis……………………………………………. 43
a. Uji F………………………………………………. 43
b. Uji t……………………………………………….. 43
J. Definisi Operasional…………………………………………… 44
BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN………………………….. 45
A. Gambaran Umum Objek Penelitian…………………………… 45
B. Demografi Responden………………………………………… 47
C. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………….. 50
1. Kinerja Manajerial…………………………………….. 51
2. Komitmen terhadap penerapan TQM…………………… 52
3. Penerapan Pilar Dasar TQM…………………………… 53
D. Uji Instrumen…………………………………………………. 55
1. Uji Validitas…………………………………………… 55
2. Uji Reliabilitas………………………………………… 55
E. Uji Asumsi Klasik…………………………………………….. 56
1. Uji Normalitas Residual………………………………. 56
2. Uji Multikolinearitas…………………………………… 57
3. Uji Heterokedastisitas…………………………………. 57
F. Model dan Teknik Analisis Data……………………………… 58
1. Uji F……………………………………………………. 58
2. Koefisien Determinasi………………………………… 59
H. Uji Hipotesis...………………………………………………….. 60
1. Pengujian Hipotesis 1..…………………………………. 65
2. Pengujian Hipotesis 2….………………………………. 65
vi
I. Pembahasan……………………………………………… 68
1. Pengaruh Komitmen Mengenai Penerapan TQM terhadap Kinerja Manajerial……………………………………….. 68
2. Pengaruh Komitmen Manajer Mengenai TQM terhadap Kinerja Manajerial Melalui Pilar Dasar TQM…………. 69
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 70
A. Kesimpulan…………………………………………………… 70
B. Keterbatasan dan Saran……………………………………….. 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Daftar Kantor Cabang BUMN di Kota Padang……………………… 33
2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian………………………………………. 36
3. Uji Validitas pilot test……………………………………………….. 37
4. Uji Reliabilitas pilot test…………………………………………………… 38
5. Daftar BUMN yang Mengembalikan Kuesioner……………………. 45
6. Daftar BUMN yang Menolak Kuesioner……………………………. 46
7. Jumlah Responden Berdasarkan Fakta………………………………. 47
8. Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan……………….. 48
9. Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja………………………… 48
10. Jumlah Responden Berdasarkan Usia………………………………. 49
11. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……………………. 50
12. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Manajerial…………………... 51
13. Distribusi Frekuensi Komitmen Manajer Divisi……………………… 52
14. Distribusi Frekuensi Penerapan Pilar Dasar TQM…………………. 53
15. Uji Validitas Data…………………………………………………… 55
16. Uji Reliabilitas Data………………………………………………… 56
17. Uji Normalitas……………………………………………………….. 56
18. Uji Multikolinearitas………………………………………………… 57
19. Uji Heterokedastisitas………………………………………………. 58
20. Uji F……………..………………………………………………….. 58
viii
21. Adjusted R Square……………………………………………………. 59
22. Koefisien Determinasi substruktur 1…………………………………… 60
23. Koefisien Regresi substruktur 1…………………………………………. 61
24. Koefisien Determinasi substruktur 2……………………………………. 62
25. Koefisien Regresi Substruktur 2………………………………………….62
26. Rekapitulasi Pengaruh Variabel Penyebab……………………………… 63
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Konseptual Penelitian……………………………………… 31
2. Substruktur 1…………………………………………………………. 60
3. Substruktur 2…………………………………………………………. 61
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Izin Penelitian……….………………………………………… 77
2. Surat Permohonan Mengisi Kuesioner……………………………… 78
3. Kuesioner Penelitian………………………………………………… 79
4. Data Pilot Test………………………………………………………. 83
5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pilot Test……………………… 86
6. Data Penelitian………………………………………………………. 89
7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian……………………… 95
8. Uji Asumsi Klasik……………………………………………………. 98
9. Uji Regresi Berganda dan Uji t………………………………….. 100
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau secara
keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama
sebelumnya. Kinerja manajerial merupakan hasil dari proses aktivitas manajerial
yang efektif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, laporan
pertanggungjawaban, pembinaan, dan pengawasan (Basri & Rivai, 2005).
Menurut Donnelly, Gibson, dan Ivancevich dalam Basri & Rivai (2005) “kinerja
merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kinerja menurut Gibson (2000) adalah seberapa efektif dan efisien
manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi diartikan
sebagai suatu bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama-sama secara
efisien dan efektif melalui kegiatan yang telah ditentukan secara sistematis dan di
dalamnya terdapat pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab yang jelas dalam
mencapai tujuan organisasi tersebut (Tangkilisan, 2007). Tanggung jawab
manajer terbagi atas tiga kelompok, yaitu tanggung jawab manajer dalam
melaksanakan tugas, tanggungjawab manajer dalam mengelola team dan tanggung
jawab manajer dalam mengelola individu.
1
2
Dalam dunia bisnis, kinerja menjadi menjadi salah satu pusat perhatian.
Oleh karenanya dalam berbagai penelitian banyak sekali ditemukan penelitian
yang terkait dengan kinerja. Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan
diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat capaian
hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta
mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional yang
diambil.
Dipetakan secara sederhana, BUMN memiliki kendala terhadap
kinerjanya. Terbukti, dari 160 BUMN, hanya sepertiganya yang kinerjanya baik.
Permasalahan BUMN mendasar diantaranya pengelolaan manajemen yang
berantakan dan kualitas sumber daya manusia yang rendah, sedangkan Total
Quality Management sendiri belum menjadi agenda penting dalam RUPS padahal
rata-rata BUMN sudah menerapkan TQM. Hal ini disampaikan oleh para
pemerhati BUMN di situsnya (www.bumnwatch.com). Menteri BUMN sendiri
juga mengungkapkan buruknya kinerja BUMN dapat dilihat dari waktu
penyelesaian suatu proyek yang memakan waktu cukup lama, Dahlan Iskan
mencontohkan pembangunan jalan tol di Surabaya yang dikelola oleh salah satu
BUMN manufakur memakan waktu hingga 12 tahun. Selain itu, pembangunan
listrik Jawa-Bali yang dilakukan sejak tahun lalu dan diprediksikan baru akan
selesai pada akhir 2013 mendatang. (www.voaindonesia.com).
Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tetapi
berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Oleh karena itu menurut
3
Donelly, Gibson dan Ivancevich dalam Basri & Rivai (2005) kinerja individu
pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor: (a) harapan mengenai imbalan; (b)
dorongan; (c) kemampuan; kebutuhan dan sifat; (d) persepsi terhadap tugas; (e)
imbalan internal dan eksternal; (f) persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan
kerja. Dengan demikian, kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu: (1)
kemampuan, (2) keinginan dan (3) lingkungan. Oleh karena itu, agar mempunyai
kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk
mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya.
Manajer yang berkualitas adalah manajer yang mempunyai
kepemimpinan diri dan mampu membangun kepemimpinan tim. Kepemimpinan
(Leadership) adalah proses dimana seseorang atau sekelompok (tim) memainkan
pengaruh atas orang (tim) lain, menginspirasikan, memotivasi dan mengarahkan
aktivitas bersama untuk mencapai sasaran dan tujuan bersama. Dalam manajemen
kualitas total (TQM) sasaran utama adalah Corporate Master Improvement Story
(Gasperz, 2002). Komitmen manajer terhadap penerapan TQM menurut Ferris
(1998) ditunjukkan dengan melaksanakan tugas pokok dan mempengaruhi,
mengarahkan serta mendorong bawahannya menuju program pengendalian
kualitas terpadu. Gasperz (2002) mengemukakan bahwa orang yang berkomitmen
terhadap penerapan TQM akan mengadopsi prinsip-prinsip TQM dalam
kehidupan sehari-hari dan senantiasa bertanggung jawab atas keberhasilan kinerja
yang tercantum dalam Master Improvement story. Ferris (1998) juga
mengemukakan bahwa komitmen manajer terhadap penerapan TQM akan
berdampak terhadap keberhasilan TQM. Karena manajer mempunyai peran vital
4
dalam upaya pencapaian tujuan dan manajemen mutu terpadu. Para manajer
berperan dalam menerapkan manajemen mutu sebagai suatu program. Selain itu
manajer lah yang mengarahkan bawahan, memberikan orientasi kepada karyawan
baru dan lama, menegakkan disiplin dan menjadi konselor untuk bawahan.
Manajemen mutu atau Total Quality Management (TQM) menurut
Gaspersz (2002) adalah meningkatkan perbaikan secara terus-menerus pada setiap
level operasi atau proses untuk memuaskan konsumen dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia. Penerapan pilar dasar TQM mencakup kepuasan
pelanggan, pemberdayaan karyawan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan
(Blocher, 2000).
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu proses yang panjang
dan berlangsung terus menerus, karena budaya organisasi merupakan salah satu
faktor yang cukup sulit untuk dirubah. Keberhasilan penerapan TQM akan
berdampak pada penurunan biaya akibat turunnya kerusakan atau kegagalan
produk dan kemampuan menghindari pemborosan biaya yang tidak bernilai bagi
pelanggan. Penurunan biaya tidak semata-mata hanya pengurangan biaya
produksi, namun juga aktivitas berlebih, tanpa mengorbankan mutu produk yang
dihasilkan. Peningkatan mutu diyakini sebagai cara yang sangat efektif dilakukan
seorang manajer untuk meningkatkan pangsa pasar, dan perusahaan yang
memiliki keunggulan biaya serta pangsa pasar yang luas, maka manajer akan
menuai prestasi yang tinggi.
Adapun penelitian terdahulu yang melihat pengaruh komitmen dan
penerapan Total Quality Management telah dilakukan oleh Pasaribu (2009) dan
5
menyatakan bahwa komitmen berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM.
Penelitian mengenai pengaruh komitmen terhadap kinerja juga dilakukan
oleh Abdullah tahun (2010) dan menyatakan bahwa komitmen berpengaruh
terhadap kinerja. Penelitian Tistinangtias (2007) mengenai pengaruh komitmen
terhadap kinerja menyatakan bahwa komitmen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja. Namun penelitian Sabrina (2011) mengenai pengaruh
komitmen terhadap kinerja menyatakan bahwa komitmen tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja.
Penelitian mengenai penerapan Total Quality Management (TQM)
terhadap kinerja dilakukan oleh Finasari (2006) menyatakan bahwa penerapan
TQM mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial.
Penelitian mengenai penerapan Total Quality Management (TQM) juga dilakukan
oleh Nurul (2011) dan menyatakan bahwa penerapan TQM berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja. Namun penelitian Sari (2009) menyatakan bahwa
penerapan TQM tidak berpengaruh terhadap kinerja.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian Pasaribu (2009), perbedaan
dengan penelitian Pasaribu terletak pada tempat penelitian. Penelitian Pasaribu
(2009) menjadikan BUMN manufaktur sebagai tempat penelitian, namun peneliti
mencoba meneliti pada BUMN yang berlokasi di kota Padang baik yang bergerak
di bidang manufaktur ataupun jasa. Perbedaan dengan penelitian Abdullah pada
tahun 2010, penelitian Tistiningtias pada tahun 2007, penelitian Finasari pada
6
tahun 2006 dan Nurul pada tahun 2011 terletak pada variabel bebas dan tempat
penelitian.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Manajerial
dan Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management sebagai Variabel
Intervening ”. (Studi empiris pada BUMN Kota Padang)
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tentang:
1. Sejauhmana pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan
TQM terhadap kinerja manajerial?
2. Sejauhmana pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan
TQM terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap
kinerja manajerial.
2. Pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap
kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM
7
D. Manfaat Penelitian
Selain tujuan yang hendak dicapai tersebut, penulis juga berharap hasil
penelitian ini dapat memberikan manfaat:
1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Manajerial dan Penerapan Pilar
Dasar Total Quality Management sebagai variabel intervening
2. Bagi akademis, penelitian ini bisa memberikan kontribusi bagi dunia
pendidikan yang berkaitan dengan kinerja manajerial dan sebagai referensi
untuk diteliti lebih lanjut di lingkungan akademika.
3. Bagi tempat penelitian, dapat dijadikan pedoman untuk kebijakan
kedepan.
4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi yang akan mengadakan
kajian lebih luas dalam bahasan ini.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Kinerja Manajerial
a. Pengertian Kinerja Manajerial
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan atau kelompok selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target
atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama sebelumnya (Basri & Rivai, 2005).
Menurut Stolovich dan Keeps dalam (Basri & Rivai, 2005) kinerja
merupakan hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta
pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta.
Menurut Robbins (2008) pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
merupakan salah satu tolok ukur kinerja individu. Ada 3 kriteria dalam melakukan
penilaian kinerja individu, yakni tugas individu, perilaku individu dan ciri
individu.
Menurut Rai (2008) kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan
yang telah dilakukan dan dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan bersama.
Sedangkan menurut Sedarmayanti (2004, dalam Syaiin 2008) mengemukakan
kinerja (performance) merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan
secara legal dan tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral
ataupun etika.
8
Manajemen menurut (Daft: 2010) adalah pencapaian tujuan-tujuan
organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaa, pengelolaan,
kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya sumber daya organisasional.
Individu yang menjalankan fungsi manajemen dinamakan manajer.
Berdasarkan definisi manajemen, tanggung jawab manajer adalah
mengoordinasikan sumber daya yang ada secara efisien guna mencapai tujuan
organisasi. Efektivitas (effectiveness) organisasi berarti sejauhmana organisasi
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba
dikerjakan. Efisiensi (efficiency) organisasi adalah jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan
oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah
sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Jadi kinerja manajerial dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan para
manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang dibandingkan dengan sasaran
yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja menurut Henri (2004) terbagi atas 2, yang
pertama adalah tujuan evaluasi, dan yang kedua adalah tujuan pengembangan.
Tujuan evaluasi dimana seorang manajer menilai kinerja masa lalu seorang
karyawan dengan menggunakan rating deskriptif untuk menilai kinerja dan
dengan data tersebut berguna untuk keputusan promosi maupun kompensasi.
8
10
Tujuan pengembangan adalah dimana seorang manajer mencoba
meningkatkan kinerja seorang karyawan dimasa mendatang. Tujuan pokok dari
pengembangan ini sendiri menghasilkan suatu informasi yang akurat dan valid
berkenaan dengan perilaku dan kinerja anggota organisasi maupun karyawan.
Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar bagi mereka
mengetahui manfaat yang dapat mereka harapkan (Basri & Rivai, 2005). Adapaun
orang-orang yang berkepentingan dalam penilaian tersebut adalah:
1. Individu yang dinilai.
2. Penilai (atasan, supervisor, pimpinan, manajer, konsultan).
3. Perusahaan.
Manfaat bagi karyawan yang dinilai dalam penilain kinerja:
1. Meningkatkan motivasi.
2. Meningkatkan kepuasan hidup.
3. Adanya kejelasan standar dari hasil yang ditetapkan.
4. Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang atraktif dan konstruktif.
5. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar,
membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan seminimal mungkin.
6. Adanya pandangan yang jelas tentang konteks pekerjaan
7. Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi
8. Kesempatan untuk mendiskusikan masalah pekerjaan dan solusinya.
Manfaat penilaian kinerja penilai dalam (Rivai &Basri, 2005) adalah:
1. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan
kinerja karyawan untuk perbaikan manajemen selanjutnya.
11
2. Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang
pekerjaan individu dan departemen yang lengkap.
3. Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik
untuk pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahan.
Manfaat penilaian kinerja menurut Werther dan Davis (1996) mempunyai
beberapa tujuan manfaat bagi organisasi:
1. Training and development needs. Mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan
pengembangan bagi pegawai agar kinerja mereka lebih optimal.
2. Staffing process defiencies. Mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai.
3. Informational inaccuracies and job-design errors. Membantu menjelaskan
apa saja kesalahan yang telah terjadi dalam manajemen sumber daya
manusia terutama di bidang informasi job analysis, job design, dan sistem
informasi manajemen sumber daya manusia.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tetapi
berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Oleh karena itu menurut
Donelly, Gibson dan Ivanevich dalam Basri & Rivai (2005), kinerja individu pada
dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor: (a) harapan mengenai imbalan; (b)
dorongan; (c) kemampuan; (d) dorongan; (e) imbalan internal dan eksternal; (f)
persepsi terhadap imbalan dan kepuasan kerja. Dengan demikian, kinerja pada
dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu: (1) kemampuan (2) keinginan (3)
lingkungan.
12
Kinerja individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu
sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu
hasil penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu
memuaskan kebutuhannya. Kepuasan tersebut berhubungan dengan faktor-faktor
individu, yakni: (a) kepribadian seperti aktualisasi diri, kemampuan menghadapi
tantangan, kemampuan menghadapi tekanan, (b) status dan senioritas, makin
tinggi hierarkis di dalam perusahaan lebih mudah individu tersebut untuk puas; (c)
kecocokan dengan minat, semakin cocok individu semakin tinggi kepuasannya;
(d) kepuasan individu dalam hidupnya, yaitu individu yang mempunyai kepuasan
yang tinggi terhadap elemen-elemen kehidupannya yang tidak berhubungan
dengan kerja, biasanya akan mempunyai kepuasan kerja yang tinggi.
Menurut Mahoney (1963, dalam Sumarno, 2005) ada 9 hal yang dapat
dijadikan indikator dalam penilaian kinerja.
1. Perencanaan, mencakup penentuan segala sesuatu sebelum dilakukannya
kegiatan.
2. Investigasi, mencakup pengumpulan dan penyampaian informasi untuk
catatan, laporan dan rekening, menyusun hasildan menganalisis pekerjaan
3. Pengkoordinasian, mencakup tukar menukar informasi, dengan individu
dibagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan
program, memberitahu bagian lain dan berhubungan komunikasi dengan
baik dengan manajer lain.
13
4. Evaluasi, mencakup menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati
atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian
laporan keuangan, pemeriksaaan produk
5. Pengawasan, mencakup penyerahan, memimpin dan mengarahkan
bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada
bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani keluhan.
6. Pemilihan staff, mencakup mempertahankan angkatan kerja, merekrut,
mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan,
mempromosikan dan memutasi pegawai.
7. Negosiasi, mencakup pembelian, penjualan, atau melakukan kontrak untuk
barang dan jasa
8. Perwakilan, menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan
perkumpulan bisnis, pidato untuk acara kemasyarakatan, pendekatan
masyarakat, mempromosikan tujuan umum perusahaan.
9. Kinerja rata-rata keseluruhan, mencakup kinerja aktivitas manajerial
secara keseluruhan.
2. Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM
a. Pengertian Komitmen mengenai Penerapan TQM
Komitmen adalah kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan
perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi. Hal ini
mencakup cara-cara mengembangkan tujuan atau memenuhi kebutuhan organisasi
yang intinya mendahulukan misi organisasi pada kepentingan probadi (Soegiarto,
2009). Menurut Mayer dan Allen (1991, dalam Soegiarto, 2009), komitmen dapat
14
juga berarti penerimaan yang kuat individu terhadap tujuan dan nilai-nilai
organisasi, dan individu berupaya serta berkarya dan memiliki hasrat yang kuat
untuk tetap bertahan di organisasi tersebut.
Komitmen manajer terhadap penerapan TQM yaitu kemampuan serta
kemauan manajer untuk melaksanakan tugas pokok dan mengarahkan,
mempengaruhi serta mendorong bawahan menuju program pengendalian kualitas
terpadu (Ferris, 1998).
Menurut Cherirington (1995) komitmen merupakan nilai personal, yang
terkadang mengacu kepada sikap loyal terhadap perusahaan. Mayer dan Allen
(1991, dalam Cahyasumirat 2009) mengemukakan 3 komponen tentang komitmen
organisasi: 1). Affective commitment, apabila anggota ingin menjadi bagian dari
organisasi karena adanya ikatan emosional (emotional attachment) atau merasa
mempunyai nilai yang sama dengan organisasi. 2). Continuance Commitment,
yaitu kemauan individu untuk tetap bertahan karena tidak menemukan pekerjaan
lain atau karena reward tertentu. 3). Normative Commitment, merupakan kemauan
yang timbul dari nilai-nilai organisasi, anggota organisasi ini bertahan karena
adanya kesadaran bahwa berkomitmen terhadap organisasi memang seharusnya
dilakukan.
Menurut Wibowo (2006) manajer dapat memilih 4 tipe komitmen yang
berbeda:
1. Commitment to a course of action (komitmen pada jalannya tindakan),
yaitu suatu komitmen pada sesuatu yang menjadi penyebab suatu tindakan.
Apabila manajer mempunyai komitmen untuk menjadi unggul dalam
15
produk tertentu, sebagai konsekuensinya mereka melakukan daya upaya
untuk merealisasikannya. Investasi untuk memperluas produk tersebut
dilakukan dan menentukan langkah-langkah pemasaran yang tepat untuk
menguasai pasar.
2. Commitment to an ambitious goal (komitmen pada tujuan ambisius), yaitu
suatu komitmen untuk menetapkan tujuan yang ambisius. Komitmen
untuk mencapai tujuan yang ambisius sering dinyatakan dalam bentuk
market share (misalnya menentukan menjadi market leader dalam industri
minuman ringan).
3. Commitment to stretch relationship (komitmen untuk membentangkan
hubungan), yaitu suatu komitmen untuk mengembangkan hubungan dalam
organisasi. Kebanyakan manajer memahami bahwa memperluas tujuan
sebagai alat manajemen, tetapi sedikit yang mengenal hubungan yang
lebih luas dalam membatasi kelembaman. Manajer memberikan komitmen
untuk mengembangkan hubungan dengan menghubungkan keberuntungan
perusahaan pada pelanggan utama, mitra yang terpuaskan, investor
canggih, atau permintaan pekerja.
4. Commitment to an operating philosophy (komitmen pada filosofi operasi).
Manajer yang berusaha mengatasi kelambatan dapat membuat komitmen
pada filosofi operasi yang berbeda dengan cara tradisional organisasi.
Filosofi operasi bukanlah merupakan daftar rinci aturan maupun kompilasi
nilai-nilai yang tidak berarti, tetapi merupakan pernyataan singkat tentang
bagaimana operasi akan bergerak ke depan.
16
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen
Menurut Dyne dan Graham (2005, dalam Soegiarto 2009), faktor-faktor
yang mempengaruhi komitmen adalah : personal, situasional dan posisi.
Faktor karakteristik personal seperti:
1. Ciri-ciri kepribadian tertentu yaitu, teliti, ektrovert, berpandangan positif,
cenderung lebih komitmen. Demikian juga individu yang lebih
berorientasi kepada tim dan menempatkan tujuan kelompok diatas tujuan
sendiri serta individu yang alturuistik (sering membantu) akan cenderung
lebih komit.
2. Usia dan masa kerja berhubungan positif dengan komitmen organisasi.
3. Tingkat pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan semakin banyak
harapan yang tidak terakomodir, sehingga komitmennya semakin rendah.
4. Jenis kelamin, wanita pada umumnya menghadapi tantangan lebih besar
dalam mencapai karirnya, sehingga komitmennya lebih tinggi.
5. Status perkawinan, individu yang telah menikah lebih terikat dengan
organisasinya.
6. Keterlibatan kerja (job involvement), tingkat keterlibatan kerja individu
berhubungan positif dengan komitmen organisasi.
Faktor Situasional Seperti:
1. Nilai (Value) tempat kerja. Nilai-nilai yang dapat dibagikan adalah suatu
komponen kritis dari hubungan saling keterikatan. Nilai-nilai kualitas,
inovasi, koopersi, partisipasi dan trust akan mempermudah setiap anggota
organisasi untuk saling berbagi dan membangun hubungan erat. Jika para
17
anggota organisasi percaya bahwa nilai organisasinya adalah kualitas
produk dan jasa, para anggota organisasi akan terlibat dalam perilaku yang
memberikan kontribusi untuk mewujudkan hal tersebut.
2. Keadilan organisasi. Keadilan organisasi meliputi: keadilan yang berkaitan
dengan kewajaran alokasi sumber daya, keadilan dalam proses
pengambilan keputusan, serta keadilan dalam persepsi kewajaran atas
pemeliharaan hubungan antar pribadi.
3. Karakteristik pekerjaan. Meliputi pekerjaan yang penuh makna, otonomi
dan umpan balik dapat merupakan motivasi kerja yang internal. Kepuasan
atas otonomi, status dan kebijakan merupakan predikat penting dari
komitmen. Karakteristik spesifik dari pekerjaan dapat meningkatkan rasa
tanggung jawab, serta rasa ketrikatan terhadap organisasi.
4. Dukungan organisasi. Dukungan organisasi mempunyai hubungan positif
dengan komitmen organisasi. Hubungan ini didefinisikan sebagai
sejauhmana anggota organisasi mempersepsikan bahwa organisasi
(lembaga, atasan, rekan) memberi dorongan respek, menghargai
kontribusi, dan memberi apresiasi bagi individu dalam pekerjaannya. Hal
ini berarti jika organisasi peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan
personal anggota organisasi dan juga menghargai kontribusinya, maka
anggota organisasi akan lebih komit.
Faktor posisi seperti:
1. Masa kerja. Masa kerja yang lama akan semakin membuat anggota
organisasi komit, hal ini disebabkan oleh karena semakin memberi
18
peluang pada anggota organisasi untuk menerima tugas menantang,
otonomi semakin besar, serta peluang promosi yang lebih tinggi. Juga
peluang investasi pribadi berupa pikiran, tenaga dan waktu yang semakin
besar, hubungan sosial lebih bermakna, serta akses untuk mendapat
informasi pekerjaan baru makin berkurang.
2. Tingkat pekerjaan. Berbagai penelitian menyebutkan status sosioekonomi
sebagai prediktor komitmen yang paling kuat. Status yang tinggi
cenderung meningkatkan motivasi maupun kemampuan aktif terlibat.
4. Pilar Dasar Total Quality Management (TQM)
a. Pengertian Total Quality Management (TQM)
TQM merupakan suatu pendekatan yang muncul pertama kali di Amerika
Serikat, tetapi kemudian diorganisasikan dan dilaksanakan di beberapa perusahaan
di Jepang. TQM dipelopori oleh dua orang pakar yang terkenal di Jepang dan
maupun di Amerika Serikat yaitu Edward W Deming dan Joseph M. Juran.
TQM merupakan perluasan dan pengembangan dari jaminan mutu.
Menurut Hadis (2010) pengertian mutu menurut lima pakar utama dalam
manjemen mutu terpadu adalah sebagai berikut:
1. Joseph M. Juran
Mutu adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use), untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
2. Philip B. Crosby
19
Mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang
diisyaratkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar
atau kriteria yang telah ditentukan, standar mutu meliputu bahan baku,
proses produksi dan produk jadi.
3. Edward Deming
Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen.
Perusahaan yang bermutu adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar
karena hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga
menimbulkan kepuasan konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka
mereka akan setia dalam membeli produk perusahaan tersebut baik berupa
barang maupun jasa.
4. Fergenbaum
Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya. Suatu produk dianggap
bermutu apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada
konsumen, yaitu sesuai dengan harapan konsumen atas produk yang
dihasilkan perusahaan.
5. Garvi dan Davis
Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan. Perubahan mutu produk tersebut memerlukan
peningkatan atau perubahan keterampilan tenaga kerja, proses produksi,
dan tugas serta perubahan lingkungan perusahaan agar produk dapat
memenuhi dan melebihi harapan konsumen.
20
Secara umum, TQM dapat diartikan sebagai aplikasi dari berbagai metode
kuantitatif dan kualitatif dan kegiatan sumber daya manusia untuk memperbaiki
proses (kegiatan) di dalam organisasi, dengan tujuan memenuhi dan memuaskan
kebutuhan konsumen (Singgih, 2007). Diawali dengan kesadaran berkompetisi
dengan tujuan memenangkan konsumen, perusahaan melakukan perbaikan-
perbaikan secara total dan berkelanjutan terhadap semua kegiatan yang ada,
sehingga produk atau jasa yang diberikan dapat memuaskan konsumen dengan
biaya seminimal mungkin.
Benner dan Kerr (1996, dalam Purwanto 2008) menjelaskan manajemen
kualitas total adalah konsep dan metoda yang memerlukan komitmen dan
keterlibatan pihak manajemen dan seluruh organisasi dalam pengolahan
perusahaan untuk memenuhi keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten.
Dalam TQM tidak hanya manajemen yang bertanggung jawab dalam memenuhi
keinginan pelanggan, tetapi juga peran aktif seluruh anggota organisasi untuk
memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
TQM mencakup semua aktivitas-aktivitas keseluruhan fungsi manajemen
yang menentukan kebijakan kualitas, sasaran dan tanggung jawabnya dan
mengimplementasikannya dengan menggunakan perangkat seperti perencanaan
kualitas, kontrol kualitas pemastian kualitas dan perbaikan kualitas dan sistem
kualitas (Wheaton, 1999).
Pengakuan bahwa kegagalan menghasilkan produk berkualitas tinggi
menimbulkan biaya tinggi mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas
untuk untuk produk dan jasa mereka.
21
Biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan,
pengidentifikasian, perbaikan dan pembetulan produk yang berkualitas rendah,
dan dengan opportunity cost dari hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai
akibat rendahnya kualitas (Blocher: 2000). Secara tradisional, biaya kualitas
dibatasi untuk biaya inspeksi dan pengujian produk selesai. Biaya lain yang
berkaitan dengan rendahnya kualitas selain kedua biaya tersebut dimasukkan ke
dalam biaya overhead dan tidak dimasukkan sebagai biaya kualitas.
Perusahaan menemukan bahwa biaya kualitas yang berhubungan dengan
fungsi-fungsi pendukung seperti desain produk, pembelian, hubungan masyarakat
dan pelayanan kepada pelanggan harus ditambahkan dalam biaya produksi/ biaya
pengolahan/ biaya operasional. Joseph Juran dalam Blocher (2000)
mengklasifikasikan biaya kualitas dalam empat kategori:
1. Biaya pencegahan, merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan
untuk mencegah terjadinya cacat kualitas. Biaya pencegahan meliputi: (a)
biaya pelatihan kualitas, biaya pelatihan kualitas meliputi program
pelatihan internal dan eksternal, gaji instruktur dan peralatan pelatihan. (b)
biaya perencanaan kualitas, biaya perencanaan kualitas meliputi upah dan
overhead untuk perencanaan kualitas, lingkaran kualitas, desain prosedur
baru, desain peralatan baru untuk meningkatkan kualitas, kehandalan, dan
evaluasi supplier (c) biaya pemeliharaan peralatan, meliputi biaya yang
dikeluarkan untuk memasang, menyesuaikan, mempertahankan,
memperbaiki dan menginspeksi peralatan produksi, proses dan sistem (d)
biaya penjamin supplier, meliputi biaya yang dikeluarkan untuk
22
mengembangkan kebutuhan dan pengukuran data, auditing, dan pelaporan
kualitas.
2. Biaya penilaian, merupakan pengeluaran yang dikeluarkan dalam rangka
pengukuran dan analisis data untuk menentukan apakah produk atau jasa
sesuai dengan spesifikasinya. Biaya penilaian meliputi: (a) Biaya
pengujian dan inspeksi, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menguji
dan menginspeksi bahan yang datang, produk dalam proses dan produk
yang selesai atau jasa. (b) Peralatan pengujian, merupakan pengeluaran
yang terjadi untuk memperoleh, mengoperasikan atau mempertahankan
fasilitas, software, mesin dan peralatan pengujian atau penilaian kualitas
produk, jasa atau proses. (c) Audit kualitas, yaitu upah dan gaji semua
orang yang terlibat dalam penilaian kualitas produk dan jasa dan
peneluaran lain yang dikeluarkan selama penilaian kualitas. (d) pengujian
secara laborat (d) pengujian dan evaluasi lapangan (e) biaya informasi,
yaitu biaya untuk menyiapkan dan membuktikan laporan kualitas.
3. Biaya kegagalan internal. Merupakan biaya yang dikeluarkan karena
rendahnya kualitas yang ditemukan sejak penilaian awal sampai dengan
pengiriman kepada pelanggan. Biaya-biaya ini tidak bernilai tambah dan
tidak pernah diperlukan. Biaya kegagalan internal meliputi: (a) biaya
tindakan koreksi, yaitu biaya untuk waktu yang dihabiskan untuk
menemukan penyebab kegagalan dan untuk mengoreksi masalah. (b) biaya
pengerjaan kembali (rework) dan biaya sisa produksi (scrap) yaitu bahan,
tenaga kerja langsung, dan overhead untuk sisa produksi, pengerjaan
23
kembali dan inspeksi ulang. (c) Biaya ekspedisi, yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk mempercepat operasi pengolahan karena adanya waktu
yang dihabiskan untuk perbaikan atau pengerjaan kembali. (d) Biaya
inspeksi dan pengujian ulang, meliputi gaji, upah dan biaya yang
dikeluarkan selama inspeksi ulang atau pengujian ulang produk-produk
yang telah diperbaiki.
4. Biaya kegagalan eksternal. Merupakan biaya yang terjadi dalm rangka
meralat cacat kualitas setelah produk sampai pada pelanggan, dan laba
yang gagal diperoleh karena hilangnya peluang sebagai akibat adanya
produk atau jasa yang tidak dapat diterima oleh pelanggan. Biaya tersebut
meliputi: (a) biaya untuk menangani keluhan dan pengembalian dari
pelanggan, dimana terdiri dari gaji dan overhead administrasi untuk
departemen pelayanan kepada pelanggan (departemen costumer service’)
memperbaiki produk yang dikembalikan, cadangan atau potongan untuk
kualitas rendah, dan biaya angkut. (b) Biaya penarikan kembali dan
pertanggungjawaban produk, yaitu biaya administrasi untuk menangani
pengembalian produk, perbaikan atau penggantian; biaya hukum; biaya
penyelesian hukum. (c) penjualan yang hilang karena produk yang tidak
memuaskan, merupakan margin kontribusi yang hlang karena pesanan
yang tertunda, penjualan yang hilang dan menurunnya pangsa pasar.
b. Pilar Dasar Total Quality Management (TQM)
Menurut Blocher (2000), terdapat 3 pilar dasar TQM.
24
1. Fokus pada pelanggan .TQM dimulai dengan mengidentifikasi pelanggan
perusahaan dan kebutuhan mereka. Pada beberapa tahap, setiap orang
dalam dalam suatu proses atau organisasi merupakan pelanggan atau
supplier bagi orang lain, baik di dalam maupun di luar organisasi. Proses
TQM dimulai dengan mengidentifikasi persyaratan dan harapan pelanggan
eksternal. Persyaratan dan harapan ini merupakan dasar untuk membuat
spesifikasi yang dibutuhkan untuk setiap keberhasilan pelanggan/ supplier
internal, yang meliputi permintaan akan desain tertentu
2. Continous Improvement (Kaizen). Perbaikan kualitas secara terus-menerus
dan penurunan biaya (Kaizen) diperlukan untuk tetap dapat bersaing pada
pasar global saat ini. Dengan pesaing yang selalu mencoba mengalahkan
dan harapan pelanggan yang selalu berubah, perusahaan tidak akan pernah
mencapai kualitas yang ideal. Perusahaan perlu untuk selalu
memperbaharui spesifikasi baik untuk pelanggan/ supplier internal dan
supplier untuk melayani pelanggan eksternal.
3. Pemberdayaan Karyawan. Perusahaan dapat memenuhi permintaan dari
pelanggan eksternalnya hanya jika setiap pelanggan/ supplier internal
dalam proses dapat memuaskan pelanggan. Kegagalan dalam proses, tidak
peduli betapapun kecilnya, mengarahkan pada produk atau jasa cacat dan
menyebabkan ketidakpuasan pelanggan. Pemberdayaan karyawan
diperlukan untuk mencapai kualitas total.
B. Penelitian Terdahulu
25
Adapun penelitian terdahulu yang melihat pengaruh komitmen dan
penerapan Total Quality Management (TQM) telah dilakukan oleh Pasaribu
(2009) dan menyatakan bahwa secara simultan dan parsial komitmen dan
penerapan TQM berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial baik
secara langsung ataupun secara tidak langsung.
Penelitian mengenai pengaruh komitmen terhadap kinerja juga dilakukan
oleh Cahyasumirat (2009) menyatakan bahwa komitmen tidak berpengaruh
terhadap kinerja. Penelitian Tistinangtias (2007) mengenai pengaruh komitmen
terhadap kinerja menyatakan bahwa komitmen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja.
Penelitian mengenai penerapan Total Quality Management (TQM)
terhadap kinerja dilakukan oleh Finasari (2006) menyatakan bahwa penerapan
TQM mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial.
Penelitian mengenai penerapan Total Quality Management (TQM) juga dilakukan
oleh Nurul (2011) dan menyatakan bahwa penerapan TQM berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja. Namun penelitian Sari (2009) menyatakan bahwa
TQM tidak mempengaruhi kinerja manajerial.
C. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Komitmen Manajer mengenai TQM Terhadap Kinerja
Manajerial.
26
Manajer yang berkomitmen terhadap penerapan TQM, akan mengadopsi
nilai-nilai Total Quality Management dalam kehidupan sehari-hari dengan sasaran
untuk meningkatkan kualitas dirinya terus-menerus. TQM berkaitan dengan upaya
membangun kepemimpinan diri (self leadership) agar mampu membangun
kepemimpinan tim (team leadership). Komitmen manajer mengenai TQM akan
terlihat dari upaya individu dalam melaksanakan tugas pokoknya dan
mengarahkan bawahan ke dalam program manajemen kualitas terpadu (Ferris,
1998).
Dalam melaksanakan tugas pokok, manajer akan bertanggung jawab dan
tidak mengandalkan orang lain terhadap pekerjaannya. Ketika manajer
mempunyai masalah manajer akan berkonsultasi kepada atasannya ataupun
konsultan dari luar perusahaan. Ketika manajer mengarahkan bawahannya ke
dalam program mutu terpadu, manajer akan menegakkan disiplin, memeriksa
kemajuan pekerjaan dan menjadi konselor untuk bawahaannya. Manajer akan
berusaha mencari informasi siapa yang berhasil menerapkan Total Quality
Management untuk diterapkan di dalam perusahaan. Jika hal-hal tersebut
dilakukan oleh manajer, maka kinerja akan akan meningkat.
Wroom (1964, dalam Cahyasumirat, 2009) mengemukakan bahwa kinerja
dipengaruhi oleh profesionalisme, motivasi dan komitmen individu untuk
menggunakan usaha yang tinggi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Jika dikaitkan dengan TQM yang
merupakan jaminan atas pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng, maka
kinerja individu dipengaruhi oleh komitmen individu mengenai penerapan TQM.
27
2. Pengaruh Komitmen Manajer terhadap Kinerja Manajerial dan
Penerapan Pilar Dasar TQM sebagai Variabel Intervening
TQM dapat memperbaiki kinerja manajerial dalam perusahaan untuk
mewujudkan tujuan perusahaan. Fokus pada pelanggan berarti setiap produk yang
dihasilkan perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Orientasi
pada pelanggan tersebut akan merangsang manajer untuk meningkatkan kinerjanya
agar menghasilkan produk yang bermutu untuk memuaskan pelanggan.
Perbaikan sistem secara terus menerus harus dilakukan perusahaan seiring
dengan perkembangan informasi dan kebutuhan pelanggan. Perbaikan secara
berkala disegala bidang yang rutin dilakukan perusahaan dapat meningkatkan
kinerja manajerial karena perbaikan yang dilakukan dapat mempermudah kerja
manajer. Peningkatan kinerja manajerial pada akhirnya dapat meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan.
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan membuat karyawan memiliki
andil dalam setiap keputusan dan aktivitas yang dilakukan perusahaan. Hal ini
membuat karyawan merasa memiliki perusahaan. Perasaan yang dirasakan
karyawan, dalam hal ini manajer, akan meningkatkan kinerja mereka karena
mereka pasti akan melakukan yang terbaik bagi perusahaan yang mereka anggap
seperti milik mereka sendiri.
Ferris (1998) mengemukakan bahwa komitmen manajer terhadap
penerapan TQM akan berdampak terhadap keberhasilan TQM. Karena manajer
mempunyai peran vital dalam upaya pencapaian manajemen mutu terpadu, para
manajer menerapkan manajemen mutu sebagai suatu program, selain itu manajer
28
yang mengarahkan bawahan, memberikan orientasi kepada karyawan baru,
menegakkan disiplin dan menjadi konselor untuk bawahan. Manajer juga
mempunyai peran dalam mengarahkan perhatian pada bidang-bidang pengawasan
paling kritis dan bidang-bidang yang memerlukan perbaikan. Manajer yang
mealakukan eksplorasi masalah, mempertimbangkan dan memecahkan masalah
tersebut hingga ke akar-akarnya. Dengan masalah yang sudah terpecahkan,
organisasi akan menstandarkan ide-ide dari pemecahan masalah.
Hasil penelitian Pasaribu (2009) juga menunjukkan bahwa TQM yang
didukung oleh komitmen dapat menciptakan kondisi dan infrastruktur,
berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap peningkatan kinerja mutu serta
berhubungan erat dengan keunggulan bersaing, keungulan daya saing semakin
baik, akan mendorong kinerja semakin baik.
D. Kerangka Konseptual
Dari uraian diatas, maka kerangka konseptual dari penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
29
Gambar 1Kerangka Konseptual
E. Hipotesis
Berdasarkan teori dan latar belakang permasalahan yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka dapat dibuat beberapa hipotesis terhadap
permasalahan sebagai berikut:
Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM
Penerapan Pilar DasarTQM
Kinerja Manajerial
30
H1 : Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja manajerial
H2 : Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar
TQM.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang ditetapkan pada bab
terdahulu maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif (causative). Menurut
Sugiyono (2004) penelitian kausatif merupakan tipe penelitian untuk menganalisis
pengaruh beberapa variabel terhadap variabel lainnya. Sesuai dengan hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini akan digunakan telaah statistika yang tepat
untuk tujuan hubungan sebab akibat dengan menggunakan model struktural, yaitu
dengan teknik statistik analisa jalur (path analysis), untuk menganalisis dan
mengungkapkan besarnya pengaruh variabel-variabel penyebab terhadap variabel
akibat berdasarkan pengaruh langsung dan tidak langsung, baik secara sendiri
maupun secara bersamaan.
B. Populasi, Sampel dan Responden
Populasi adalah keseluruhan elemen yang dijadikan objek dalam
penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi
secara keseliruhan. Dalam penelitian ini penulis memilih populasi pada Kantor
Cabang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kota Padang. Setelah melalui
identifikasi dan observasi, BUMN yang berada di kota Padang sudah
mendapatkan sertifikasi ISO (International Organization for Standardization) yang
artinya perusahaan sudah menerapkan TQM dan diakui secara internasional.
31
32
Peneliti menjadikan seluruh anggota populasi sebagai sampel (total sampling)
karena jumlahnya yang kurang dari 100 subjek. Total sampel yang akan diteliti
sebanyak 30 BUMN, sedangkan unit analisis dalam penelitian ini adalah manajer-
manajer pada pusat pertanggungjawaban yang terdiri dari Manajer Keuangan,
Manajer SDM, Manajer Pemasaran, Manajer Operasional sehingga jumlah
responden penelitian adalah 120 responden. Daftar nama Kantor Cabang BUMN
di Kota Padang yang menjadi objek penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1Daftar Kantor Cabang BUMN di Kota Padang
No Nama BUMN Alamat1 PT. Garuda Indonesia Jl. Sudirman No. 2 Pdg2 PT. Semen Padang Indarung Padang3 PT. PLN (Persero) Cabang Padang Jl. Wahidin 8 Padang4 PT. Telkom Jl. Ahmad Dahlan No. 17 Padang5 PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
TbkJl. H. Rasuna Said No. 3 Padang
6 PT. Sucofindo Jl. Veteran No. 43 Padang7 PT. Pusri Jl. H. Agus Salim No.4 Padang8 Perum Pegadaian Jl. Proklamasi No. 22 Padang9 PT. Pertamina Jl. Veteran No. 60 Padang10 PT. Askes Jl. Khatib Sulaiman No. 52 Padang11 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Jl. Bagindo Azis Chan No. 712 PT. Perkebunan Nusantara VI Jl. Khatib Sulaiman No. 54 Padang13 PT. Pos Indonesia (Persero) Jl. Bagindo Azis Chan No. 7 Pdg14 PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
TbkJl. Proklamasi Padang No. 45
15 PT. Angkasa Pura II Jl. DR Hamka Padang16 PT. Waskita Karya Jl. Achmad Yani No. 19 Padang17 PT. Wijaya Karya Jl. Raden Shaleh No. 43 Padang18 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jl. Bagindo Azis Chan No. 12
Padang19 PT. Adhi Karya (Persero) Jl. Khatib Sulaiman No. 68 Padang20 PT. Nindya Karya Jl. Batang Anai No. 2 Padang21 PT. Taspen (Persero) Jl. Sudirman No. 63 Padang22 PT. Jasindo Jl. H. Rasuna Said No. 89 Padang23 PT. Jasa Raharja (Persero) Jl. H. Rasuna Said No. 1 Padang24 PT. Jamsostek Jl. Veteran No. 47 Padang
33
25 Asuransi Jiwasraya Jl. Pemuda No. 41 Padang26 PT. Askrindo Jl. Veteran No. 3227 PT. Bukit Asam Jl. H. Cokrominoto No. 35 Padang28 PT. Kimia Farma Jl. Proklamasi No. 24 Padang29 PT. Garam (Persero) Jl. Sudirman No. 6530 PT Permodalan Nasional Madani Jl. Ahmad Yani No. 39 A
Sumber: Biro Perekonomian Sumbar Tahun 2012
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data subyek (self-
report data). Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap,
pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau kelompok orang yang menjadi
subjek penelitian (responden).
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan data peneltian yang diperoleh secara langsung dari sumber yang asli.
Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari para responden.
Sumber data dari penelitian ini adalah score total yang diperoleh dari pengisian
kuisioner yang telah disebarkan pada para responden.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
kuisioner atau daftar pertanyaan terstruktur yang diajukan pada responden.
Kuisioner diberikan ke alamat responden, kemudian seluruh kuesioner yang
34
diantar tersebut dijemput kembali oleh peneliti sesuai dengan kesepakatan
pengembalian.
E. Variabel dan Pengukuran Variabel
Variabel dalam pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Variabel dependen (Y)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial. Kinerja
manajerial diukur dari fungsi manajer dalam perencanaan, investigasi,
pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi perwakilan dan
kinerja secara keseluruhan.
2. Variabel independen(X1)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah komitmen manajer divisi
mengenai penerapan TQM. diukur dari upaya manajer perusahaan dalam
melaksanakan tugas pokoknya dan mempengaruhi bawahannya kearah ke dalam
program kualitas terpadu.
3. Variabel intervening (X2)
Variabel intervening merupakan variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antar variabel independen dengan dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung. Dalam hal ini adalah penerapan pilar dasar Total
Quality Management. Penerapan pilar dasar TQM diukur dari perbaikan secara
berkelanjutan, fokus kepada pelanggan dan pemberdayaan karyawan.
35
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner. Variabel-variabel yang diukur dalam kuisioner mencakup: 1) Kinerja
manajerial, 2) Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM 3) Penerapan
pilar dasar TQM
Tabel 2Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Acuan
1 Kinerja Manajerial
1. Perencanaan2. Investigasi3. Pengkoordinasian4. Evaluasi5. Pengawasan6. Pemilihan staff7. Negosiasi8. Perwakilan9. Kinerja secara keseluruhan
Mahoney (1963, dalam Sumarno, 2005)
2 Komitmen Manajer
Mengenai Penerapan
TQM
1. Melaksanakan tugas pokok2. Mengarahkan, mempengaruhi dan
mendorong bawahan ke dalam program pengendalian kualitas
Ferris (1998) dalam Sari (2009)
4 Penerapan Pilar Dasar
TQM
1. Continous improvement2. Fokus pada pelanggan3. Keterlibatan semua pekerja
Blocher (2000), Gasperz (2002) dalam Pasaribu (2009)
G. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak validnya suatu
kuisioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pernyaataaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
36
2006). Sebelum dibagikan kuesioner kepada responden, peneliti terlebih dahulu
melakukan uji pendahuluan (pilot test), yang dilakukan pada 30 orang mahasiswa
akuntansi yang telah lulus mata kuliah akuntansi manajemen. Untuk validitas
pengukuran pada penelitian ini dapat dilihat pada Corrected Item Total
Correlation (CITC) dari tampilan SPSS.
Jika nilai r hitung kecil dari r tabel, maka nomor item tersebut tidak valid,
sebaliknya jika nilai r hitung besar dari r tabel maka item tersebut dinyatakan
valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Pada uji validitas dalam
penelitian ini rtabel dari N=30 adalah 0, 3061. Semua variabel menunjukkan bahwa
kuesioner yang digunakan sudah valid
Tabel 3Uji Validitas pilot test
Variabel Nilai r hitung (corrected) Min
Kinerja manajerialKomitmen Manajer Divisi Terhadap Penerapan TQMPenerapan pilar dasar TQM
0,4100,3410,391
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya dilakukan uji
keandalan instrumen (reliabilitas). Reliabilitas menunjukkan pada suatu
pengertian bahwa suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya dapat digunakan
sebagai alat dalam pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
37
Untuk mengukur reliabilitas dari suatu instrument digunakan rumus
Croanbach’s Alpha yang didasarkan pada rerata korelasi butir data pengukuran
instrument dengan bantuan program SPSS .
Sekaran (2006) menyatakan cara mengukur reliabilitas dengan
Croanbach’s Alpha dengan kriteria sebagai berikut:
a. Kurang dari 0, 6 tidak reliabel
b. 0, 6-0, 7 akseptabel
c. 0, 7-0, 8 baik
d. Lebih dari 0, 8 reliabel.
Pada uji reliabilitas ini variabel dapat dikatakan reliabel karena nilai semua
variabel menunjukkan Cronboach Alpha > 0,6.
Tabel 4Uji Reliabilitas Data pilot test
Variabel Cronbach’s alphaKinerja manajerialKomitmen Manajer Divisi Terhadap Penerapan TQMPenerapan pilar dasar TQM
0,8510,7060,890
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
H. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan
pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui apakah data yang
digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi. Pengujian ini meliputi:
1. Uji Normalitas Residual
Menurut Imam (2006), uji normalitas residual dalam penelitian ini
bertujuan untuk menguji apakah dalam dalam model regresi variabel pengganggu
38
atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas residual dilakukan dengan
menggunakan Kolmogoraf-Smirnov test dengan pedoman pengambilan keputusan
sebagai berikut:
a. Jika nilai Sig atau probabilitas < dari α = 0,05 maka residual tidak
berdistribusi normal.
b. Jika nilai Sig atau probabilitas ≥ dari α = 0,05 maka residual
berdistribusi normal.
2. Uji Heterokedastisitas
Menurut Imam (2006), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam persamaan dalam regresi terjadi ketidak-samaan varian dari residual
satu pengamatan yang lain (nilai errorya). Jika residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang yang lain tetap maka disebut heterokedastisitas. Untuk menguji
ada tidaknya heteroskedastisitas, penelitian ini menggunakan uji
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya
Heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel
independen. Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam
suatu model. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Pengujian mutikolinearitas dalm penelitian ini menggunakan
Variance Inflation Factor (VIF). Adapun kriteria yang digunakan untuk pengujian
39
ini sebagai berikut: jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10, maka
terdapat multokolinearitas antara variabel independen.
I. Teknik analisis data
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R square)
Uji ini digunakan untuk mengkaji goodness-fit dari model regresi.
Menurut Imam (2006), koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
2. Analisis Jalur
Metode analisis jalur adalah suatu metode dengan serangkaian tindakan
dan pemikiran yang disengaja untuk menelaah suatu hal yang secara mendalam
ataupun terinci terutama dalam mengkaji bagian-bagian dari suatu totalitas.
Maksudnya untuk mengetahui ciri masing-masing bagian, hubungan satu sama
lain, serta peranannya dalam totalitas yang dimaksud.
Dalam penelitian ini, analisis jalur (path analysis) digunakan untuk
mengetahui hubungan sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung
dan akibat tidak langsung seperangkat variabel. Sebagai variabel penyebab
terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.
Analisi jalur (path analysis) menurut Ating Somantri dan Sambas Ali
Muhidin (2006) mengemukakan bahwa “Analisis jalur (path analysis) digunakan
40
apabila secara teori kita berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab
akibat. Tujuannya adalah menerangkan akibat langsung dan akibat tidak langsung
seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang
merupakan variabel akibat.”
Persamaan diatas menyatakan hubungan kausal dari X1, X2 serta ε terhadap
Y.
Langkah-langkah dalam menggunakan analisis jalur adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan koefisien jalur, yaitu besarnya pengaruh dan suatu variabel
eksogen ke variabel endogen (Ating & Ali :2006) dengan menghitung:
1. Koefisien jalur dengan rumus:
Y= Pyx1X1 + Pyx2X2 + ε
Dimana:
Y = Variabel akibat
X1-X3 = Variabel penyebab
Pyx1- Pyx2 = Koefisien jalur
ε = Variabel pengganggu
2. Koefisien jalur dengan rumus:
Pyx1 = byx1 √∑h=1
n
x2 ih
∑h=1
n
y2 h , r = 1,2,3,…k
Keterangan:
41
Pyxi = merupakan koefisien jalur X1 terhadap Y
byxi = merupakan variabel regresi dari variabel X1 terhadap Y
b. Menentukan pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam
model, digunakan rumus:
PY∑ = √1−R2 y x1 x2 x3
c. Pengujian koefisien jalur, untuk mengetahui keberhasilan koefisien jalur
dilakukan pengujian hipotesis dengan uji f (pengujian secara keseluruhan)
dan uji t (pengujian secara individual).
Untuk mengetahui keberhasilan koefisien jalur dilakukan pengujian
hipotesis secara keseluruhan dengan perumusan:
Ho : PyX1 = PyX2=……….= PyXk = 0 (tidak ada hubungan linear antara
variabel eksogen terhadap endogen).
H1 : Sekurang-kurangnya ada sebuah PyXi ≠ 0 (ada hubungan
linearantara variabel eksogen terhadap variabel endogen).
Statistik uji yang digunakan:
Apabila f hitung > f tabel, maka Ho ditolak, maka pengujian dapat
dilakukan dengan pengujian secara individual dengan memakai statistik uji
t. Apabila t hitung > t table, maka koefisien jalurnya signifikan.
d. Menentukan besarnya variabel dari suatu variabel ke variabel lain baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk variabel X1
1. Pengaruh langsung
Y X1 PYX1 PYX1
42
1. Pengaruh tidak langsung
X2 X1 PX2X1PX2X1
Y X2 PX2YPX2Y
Y X1X2 PYX1PYX2
e. Melakukan interpretasi tentang kontribusi pengaruh setiap variabel
terhadap variabel endogen baik secara langsung, tidak langsung, serta
pengaruh dari variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model
terhadap variabel endogen. Untuk pengolahan dan analisis dilakukan
melalui program computer SPSS (Statistical Product and Service
Solution).
3. Uji Hipotesis
a. Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah secara serentak variabel independen
mampu menjelaskan variabel dependen secara baik atau untuk menguji apakah
model yang digunakan telah fix atau tidak, nilai sig, 0,000a < 0,05 menunjukkan
bahwa variabel independen secara bersama-sama memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Ini berarti model fix digunakan untuk uji t
statistik yang menguji variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen.
b. Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji apakah secara terpisah variabel independen
mampu menjelaskan variabel dependen secara baik, dengan rumus:
T= βn
Sβn (Imam, 2006: 56)
43
Keterangan:
T = Nilai mutlak Pengujian
βn = Koefisien Regresi masing-masing variabel
Sβn = Standar error masing-masing variabel
Dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika thitung > ttabel, maka hipotesis diterima
b. Jika thitung < ttabel, maka hipotesis ditolak
c. Jika α < 0,05, maka hipotesis diterima
d. Jika α > 0,05, maka hipotesis ditolak
J. Definisi Operasional
Untuk lebih memudahkan dalam penulisan dan untuk menghindari
penafsiran yang berbeda pada penelitian ini, maka perlu menjelaskan definisi
operasional sebagai berikut:
1. Kinerja Manajerial
Kinerja Manajerial adalah hasil dari proses aktivitas manajerial dalam
melaksanakan kegiatan manajerial mulai dari proses perencanaan, investigasi,
pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan dan pengaturan staf, negosiasi,
perwakilan dan kinerja secara keseluruhan.
2. Komitmen Manajer Divisi terhadap Penerapan TQM
Komitmen manajer divisi terhadap penerapan TQM adalah kemauan dan
keinginan manajer untuk menerapkan Total Quality Management yang
44
diupayakan dalam melaksanakan tugas pokok dan mengarahkan, mempengaruhi
serta mendorong bawahan ke dalam program manajemen mutu terpadu.
3. Pilar Dasar Total Quality Management
Pilar Dasar TQM merupakan suatu aplikasi dari berbagai metode
kuantitatif dan kualitatif dan kegiatan sumber daya manusia untuk memperbaiki
proses atau kegiatan di dalam organisasi, dengan tujuan memenuhi dan
memuaskan kebutuhan konsumen yang terdiri dari perbaikan terus-menerus,
fokus kepada pelanggan dan pemberdayaan karyawan.
45
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 30 kantor Cabang Badan Usaha
Milik Negara di Kota Padang. Peneliti menjadikan seluruh populasi sebagai
sampel (total sampling) karena jumlahnya tidak melebihi dari 100 subjek. Setiap
sampel masing-masing terdiri dari empat responden yaitu Manajer Keuangan,
Manajer Pemasaran, Manajer Operasional, dan Manajer Sumber Daya Manusia.
Sebelumnya, direncanakan pada setiap BUMN diberikan empat kuesioner pada
masing-masing manajer, sehingga jumlah kuesioner yang rencana akan disebar
120 kuesioner. Namun, pada kenyataannya, ada BUMN yang hanya mengisi 2
kuesioner, terdapat juga BUMN yang menolak untuk mengisi kuesioner karena
alasan kebijakan perusahaan dan prosedur yang berbelit-belit sehingga tidak
memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian. Akhirnya kuesioner yang
disebar berjumlah 72 kuesioner.
Berikut daftar BUMN yang mengembalikan kuesioner penelitian:
Tabel 5Daftar BUMN yang Mengembalikan Kuesioner
No Nama BUMN Alamat1 PT. Telkom Jl. Ahmad Dahlan No.17 2 PT. Jasindo Jl. H. Rasuna Said No.893 PT. Asuransi Jiwasraya Jl. Pemuda No. 41 4 PT. Askrindo Jl. Veteran No.325 PT. Garam Jl. Sudirman No. 656 PT. Jasa Raharja Jl. Batang Lembang No. 97 PT. Jamsostek Jl. Veteran No. 478 PT. Permodalan Nasional Madani Jl. Ahmad Yani No. 49 A
45
46
9 PT. Pegadaian Jl. Proklamasi No. 22 10 PT. Nindya Karya Jl. Batang Anai No. 211 PT. Askes Jl. Khatib Sulaiman No. 5212 PT. Pertamina Jl. Veteran No. 6013 PT. Adhi Karya Komplek Filano Permai14 PT. Bukit Asam Pelabuhan Teluk Bayur15 PT. Pos Indonesia Jl. Bagindo Aziz Chan No.716 PT. Taspen Jl. Sudirman No. 6317 PT. Garuda Indonesia Jl. Sudirman No. 218 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Bagindo Azis Chan No. 719 PT. Bank Mandiri Jl. Bagindo Azis Chan No. 1220 PT. Bank Negara Indonesia Jl. Proklamasi No. 45
Berikut daftar BUMN yang menolak kuesioner penelitian dan BUMN
yang tidak memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian karena prosedur
yang berbelit-belit.
Tabel 6Daftar BUMN yang Menolak Kuesioner dan yang Tidak Menindaklanjuti
Surat Penelitian
No Nama BUMN Alamat1 PT. Semen Padang Indarung Padang2 PT. PLN Jl. Wahidin 8 Padang3 PT. Pusri Jl. H. Agus Salim No.44 PT. Perkebunan Nusantara VI Jl. Khatib Sulaiman No. 545 PT. Wijaya Karya Jl. Raden Saleh6 PT. Waskita Karya Jl. A Yani No. 197 PT. Sucofindo Jl. Raden Saleh8 PT. Bank Tabungan Negara Jl. Rasuna Said No. 39 PT. Angkasa Pura II Bandara BIM10 PT. Kimia Farma Jl. Proklamasi
Berdasarkan jumlah kuesioner yang berhasil disebar dibandingkan dengan
total keseluruhan kuesioner yang berjumlah 120, maka tingkat respon sebesar
72/120 x 100% = 60%. Dalam penelitian ini kuesioner diantarkan langsung
kepada masing-masing responden dan dijemput langsung dalam rentang waktu 12
Juli sampai 20 Juli 2013.
47
B. Demografi Responden
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui karakteristik responden pada
BUMN di Kota Padang yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Berdasarkan
data yang diisi oleh responden pada kuesioner penelitian, diketahui karakteristik
responden yang disajikan secara umum menurut jabatan, pendidikan terakhir,
lamanya menduduki jabatan, usia dan jenis kelamin dalam Tabel 7 sampai Tabel
11.
1. Berdasarkan Jabatan
Berdasarkan data yang diisi oleh responden yang terdapat pada kuesioner
penelitian, proporssi jabatan dari keseluruhan responden adalah sebagai berikut:
Tabel 7Jumlah Responden Berdasarkan Fakta
Jabatan Jumlah PersentaseManajer Keuangan 20 27,78%Manajer Pemasaran 16 22,22%Manajer Operasional 16 22,22%Manajer SDM 20 27,78%Jumlah 72 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah Manajer
Keuangan yang yang mengisi kuesioner sebanyak 20 orang, jumlah Manajer
Pemasaran yang mengisi kuesioner sebanyak 16 orang, jumlah Manajer
Operasional yang mengisi kuesioner sebanyak 16 orang dan jumlah Manajer
Sumber Daya Manusia yang mengisi kuesioner sebanyak 20 orang.
48
2. Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Untuk proporsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat
dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase1 SMA - -2 Diploma 3 8 11,2%3 Strata 1 58 80,5%4 Strata 2 6 8,3%5 Srata 3 - -Jumlah 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan pada tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa kebanyakan
responden telah menempuh jenjang pendidikan Diploma 3 dengan persentase
11,2% atau sebanyak 8 orang, Strata 1 sebanyak 80,5% atau sebanyak 80,5%,
Strata 2 dengan presentase 8,3% atau sebanyak 8,3% dan tidak satupun responden
berlatar belakang pendidikan SMA dan D3.
3. Berdasarkan Masa Kerja
Untuk proporsi responden berdasarkan lamanya bekerja adalah sebagai
berikut:
Tabel 9Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Lamanya Jabatan Jumlah Persentase1 1- 5 tahun 15 20,83%2 5- 10 tahun 29 40,27%3 > 10 tahun 28 38,9%Jumlah 72 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
49
Berdasarkan tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa masa kerja responden
dengan presentase terbesar adalah dalam rentang 5-10 tahun yaitu 40,27% atau
sebanyak 29 orang. Selanjutnya diikuti masa kerja rentang > 10 tahun sebesar
38,9% atau sebanyak 28 orang, sedangkan rentang 1-5 tahun sebesar 20,83% atau
sebayak 15 orang.
4. Berdasarkan Usia
Untuk proporsi responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
Tabel 10Jumlah Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase1 25-35 tahun 11 15,28%2 36-45 tahun 36 50,00%3 > 46 tahun 25 34,72%Jumlah 72 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa usia responden dengan
persentase terbesar yaitu berkisar 36-45 tahun sebesar 50% atau sebanyak 36
orang, diikuti dengan usia >46 tahun sebesar 34,72% atau sebanyak 25 orang.
Sedangkan responden dengan presentase terkecil adalah usia 25-35 tahun sebesar
15,28% atau sebanyak 11 orang.
5. Berdasarkan Jenis Kelamin
Untuk proporsi responden berdasarkan jenis kelamin, masing-masingnya
adalah sebagai berikut:
50
Tabel 11Jumlah Responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase1 Pria 60 83,33%2 Wanita 12 16,67%Jumlah 72 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
berjenis kelamin laki-laki sebesar 83,33% atau sebanyak 60 orang, sedangkan
responden berjenis kelamin perempuan sebesar 16,67% atau sebanyak 12 orang.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, responden dalam
penelitian ini yaitu manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer SDM dan
manajer operasional telah menempuh pendidikan yang tinggi, yaitu strata 2, strata
1. Sedangkan lamanya menduduki jabatan umumnya berkisar 5-10 tahun. Hal ini
mengindikasikan bahwa pendidikan yang tinggi dan lamanya bekerja adalah dasar
yang baik bagi responden untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai
cara pandangnya terhadap organisasi.
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Berikut ini merupakan deskripsi dari hasil penelitian tentang pengaruh
komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial
dan penerapan pilar dasar Total Quality Management sebagai variabel intervening
pada BUMN di Kota Padang. Untuk mendeskripsikan variabel-variabel tersebut,
dapat dikategorikan dalam:
51
1. Kinerja Manajerial
Variabel kinerja manajerial terdiri dari 9 item pernyataan. Tabel distribusi
kinerja manajerial dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 12Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Manajerial
No Pernyataan Skor Rerata(Mean)
TCR Kategori
1 PerencanaanSaya berperan dalam penentuan tujuan, kebijakan rencana kegiatan seperti penjadwalan kerja, penyusunan anggaran dan penyusunan program
519 7,21 80,09% Baik
2 InvestigasiSaya berperan dalam pengumpulan dan penyiapan informasi yang biasanya berbentuk catatan dan laporan
523 7,26 80,71% Baik
3 PengkoordinasianSaya ikut berperan dalam tukar-menukar informasi dalam organisasi untuk mengkoordinasikan ndan menyesuaikan laporan
522 7,25 80,56% Baik
4 EvaluasiSaya berperan dalam dalam mengevaluasi dan menilai rencana kerja, laporan kinerja yang diamati pada unit/sub unit saya
519 7,21 80,09% Baik
5 PengawasanSaya berperan dalam mengarahkan, memimpin dan mengembangkan para bawahan yang ada pada unit/ sub unit saya
517 7,18 79,78% Baik
6 Pemilihan staf Saya berperan dalam mengelola, mengatur dan memilih pegawai pada unit/sub unit saya.
529 7,35 81,64% Baik
7 NegosiasiSaya berperan dalam melakukan kontrak untuk barang/jasa yang dibutuhkan pada unit/sub saya dengan pihak luar
526 7,31 81,17% Baik
8 PerwakilanSaya berperan dalam mewakilkan
7,32 81,33% Baik
52
organisasi saya untuk berhubungan dengan pihak lain di luar organisasi
527
9 Kinerja secara menyeluruhSaya mengevaluasi kinerja, dan sasaran kinerja secara menyeluruh
522 7,25 80,56% Baik
Rerata Variabel 522,67 7,25 80,67% Baik
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kinerja manajerial, dapat dilihat
bahwa kinerja manajerial memiliki tingkat capaian tertinggi pada indikator
manajer melakukan pemilihan staf dalam mengelola mengatur dan memilih
pegawai pada sub unitnya yaitu sebesar 81,64%. Ini berarti bahwa manajer
berperan aktif dalam merekrut tim kerjanya . Sedangkan tingkat capaian terendah
pada indikator manajer berperan dalam mengarahkan memimpin dan
mengembangkan bawahan yaitu sebesar 79,78%. Dari tingkat TCR di atas, secara
keseluruhan menunjukkan bahwa kinerja manajerial dapat dikategorikan baik.
2. Komitmen Manajer Divisi Terhadap Penerapan TQM
Variabel komitmen pimpinan puncak terdiri dari 8 item pernyataan. Tabel
distribusi frekuensi komitmen pimpinan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13Tabel Distribusi Frekuensi Komitmen Manajer Divisi
No Pernyataan Skor Rerata(Mean)
TCR Kategori
1 Saya melaksanakan tugas pokok dan tidak mengandalkan orang lain 311 4,32 86,39% Baik
2 Saya memprioritaskan aktivitas rutin yang perlu diselesaikan 302 4,19 83,89% Baik
3 Saya menyebarluaskan visi dan kebijakan mutu perusahaan ke seluruh karyawan
292 4,06 81,11% Baik
4 Saya menyebarluaskan upaya-upaya meningkatkan semua aspek kualitas 307 4,26 85,27% Baik
5 Saya mendorong keterlibatan karyawan 314 4,36 87,22% Baik
53
dalam proses peningkatan semua aspek kualitas
6 Saya berperan serta dalam proses peningkatan semua aspek kualitas 306 4,25 85% Baik
7 Saya memberikan dukungan fasilitas untuk program peningkatan semua aspek kualitas
319 4,43 88,61% Baik
8 Saya mengakui dan menghargai prestasi atas peningkatan semua aspek kualitas
320 4,44 88,89% Baik
Rerata Variabel 308,87
4,29 85,80% Baik
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi komitmen manajer divisi terhadap
penerapan TQM, dapat dilihat bahwa capaian tertinggi terletak pada indikator
manajer mengakui dan menghargai prestasi atas peningkatan semua aspek kualitas
sebesar 88.89% dan capaian terendah terletak pada indikator manajer
menyebarluaskan visi dan kebijakan mutu perusahaan ke seluruh karyawan
sebesar 81,11%. Berdasarkan pada rerata variabel, komitmen manajer divisi
terhadap penerapan TQM dapat dikategorikan baik.
3. Penerapan pilar Dasar TQM
Variabel penerapan pilar dasar Total Quality Management terdiri dari 18
item pernyataan. Tabel distribusi frekuensi penerapan pilar dasar TQM dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 14Tabel Distribusi Frekuensi Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management
No Pernyataan Skor Rerata TCR Kategori
1 Perusahaan selalu menetapkan target perbaikan berkelanjutan pada standar tertentu
307 4,26 85,28% Baik
2 Perusahaan selalu mempertimbangkan masukan dari konsumen untuk meningkatkan semua aspek kualitas
303 4,21 84,17% Baik
54
3 Perusahaan selalu berkomunikasi dengan pemasok untuk meningkatkan semua aspek kualitas
311 4,32 86,39% Baik
4 Perusahaan selalu melakukan perbaikan terus menerus pada semua bagian tanpa menunggu permasalahan muncul
308 4,28 85,55% Baik
5 Perusahaan selalu menyelidiki peluang perbaikan berkelanjutan atas peralatan dan metode baru
306 4,25 85% Baik
6 Perusahaan selalu mengidentifikasi kebutuhan konsumen 306 4,25 85% Baik
7 Perusahaan selalu menyebarluaskan kebutuhan konsumen kepada seluruh karyawan
301 4,18 83,61% Baik
8 Perusahaan selalu berusaha memenuhi kepuasan konsumen 311 4,32 86,39% Baik
9 Perusahaan selalu merencanakan kebutuhan maupun harapan konsumen yang akan datang
298 4,14 82,78% Baik
10 Perusahaan selalu mengukur kepuasan konsumen 301 4,18 83,61% Baik
11 Perusahaan membina langsung hubungan dengan konsumen 295 4,10 81,94% Baik
12 Perusahaan selalu menyelesaikan permasalahan konsumen segera dengan tepat
303 4,21 84,17% Baik
13 Perusahaan membentuk sekelompok kerja lintas fungsional untuk mengelola semua aspek kualitas
297 4,12 82,5% Baik
14 Perusahaan selalu mengembangkan keterlibatan karyawan pada semua bagian untuk mengelola semua aspek kualitas
302 4,19 83,89% Baik
15 Semua karyawan mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan secara proporsional
311 4,32 86,39% Baik
16 Semua karyawan banyak melakukan aktivitas sumbang saran 312 4,33 86,67% Baik
17 Banyak masalah telah diselesaikan oleh kegiatan kelompok kerja 301 4,18 83,61% Baik
18 Perusahaan menerapkan gagasan karyawan pada proses kerja 314 4,36 87,22% Baik
Rerata Variabel 305,67
2,24 84,90% Baik
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi penerapan pilar dasar TQM, dapat
dilihat bahwa penerapan pilar dasar TQM memiliki tingkat capaian tertinggi pada
indikator perusahaan menerapkan gagasan karyawan pada proses kerja dengan
55
tingkat capaian 87,22. Sedangkan tingkat capaian terendah pada indikator
perusahaan membina langsung hubungan dengan konsumen dengan tingkat
capaian 81,94%. Berdasarkan rerata variabel, penerapan pilar dasar TQM dapat
dikategorikan baik.
D. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan instrumen dalam
mengukur apa yang hendak diukur. Untuk melihat validitas dari masing-masing
item kuesioner, digunakan uji korelasi product moment yang melihat Corrected
item-Correlation. Jika r-hitung > r-tabel, maka data dikatakan valid, r-tabel untuk
N=72 adalah 0,1954
Tabel 15Uji Validitas Data
VariabelNilai r hitung
(corrected) min
Keputusan
Kinerja ManajerialKomitmen Manajer Divisi terhadap Penerapan TQMPenerapan Pilar Dasar TQM
0,4160,3020,296
ValidValidValid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur bahwa instrument yang
digunakan benar-benar bebas dari kesalahan, sehingga diharapkan dapat
menghasilkan hasil yang konstan. Nilai reliabilitas dinyatakan reliabel jika
mempunyai cronbach’s alpha dari masing-masing instrumen pernyataan lebih
besar dari 0,6 (Sekaran). Dari nilai cronbach’s alpha dapat disimpulkan bahwa
56
instrument pernyataan adalah reliabel karena memiliki nilai cronbach’s alpha
lebih dari 0,6
Tabel 16Uji Reliabilitas Data
Variabel Cronbach’s alpha
Keputusan
Kinerja ManajerialKomitmen Manajer Divisi Terhadap Penerapan TQMPilar Dasar TQM
0,8510,7480,873
ReliabelBaikReliabel
E. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan apabila penelitian menggunakan metode
regresi berganda. Asumsi tersebut adalah normalitas dan tidak terjadi
multikolinearitas, heterokedastisitas.
1. Uji Normalitas residual
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi sebuah residual
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk melihat normalitas residual
dapat dilakukan dengan metode kolmogrov smirnov pada α = 0,05. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 17Uji Normalitas
57
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
72
,0000000
4,70897804
,075
,075
-,062
,633
,817
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Dari tabel diatas, terlihat bahwa nilai asymp.sig (2-tailed) dari 3 variabel
menunjukkan nilai > 0,05, yaitu 0,817, dengan demikian data dapat dikatakan
berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kejadian yang mengidentifikasikan terjadinya
huibungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar.
Model regresi yang dinyatakan bebas dari multikolinearitas apabila VIF < 10 dan
tolerance > 0,1. Hasil pengujian asumsi multikolinearitas untuk variabel bebas
dapat dilihat berdasarkan nilai VIF dan tolerance pada tabel dibawah ini.
Tabel 18Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
,263 3,795
,263 3,795
Komitmen
TQM
Model1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerjaa.
Sumber hasil olahan SPSS 2013
58
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perhitungan nilai VIF dan tolerance.
Nilai VIF untuk komitmen manajer divisi terhadap sebesar 3,795, dengan nilai
tolerance 0,263, sedangkan untuk nilai penerapan pilar dasar TQM dengan nilai
VIF 3,795 dan nilai tolerance 0,263. Masing-masing variabel bebas tersebut
memiliki nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antara variabel bebas.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas pengamatan ke
pengamatan lain. Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat
menggunakan uji Gletser. Dalam uji ini, didapat nilai signifikan sebesar 0,063
untuk variabel komitmen manajer divisi terhadap penerapan TQM dan untuk
penerapan pilar dasar TQM sebesar 0,612. Apabila hasil sig > 0,05, maka tidak
terdapat gejala heterokedastisitas, model yang baik adalah tidak terjadinya
heterokedastisitas. Ini dapat dilihat pada tabel dibawah:
Tabel 19Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
-4,124 3,321 -1,242 ,219
,328 ,174 ,419 1,893 ,063
-,043 ,084 -,113 -,510 ,612
(Constant)
Komitmen
TQM
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: ABS_RESa.
Sumber hasil olahan SPSS 2013
F. Model dan Teknik Analisis Data
59
1. Uji F
Tabel 20Uji F
ANOVAb
2246.057 2 1123.028 49.218 .000a
1574.388 69 22.817
3820.444 71
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), TQM, Komitmena.
Dependent Variable: Kinerjab.
Hasil pengolahan data SPSS pada uji F untuk melihat ada atau tidaknya
pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat serta untuk
menguji apakah model yang digunakan sudah fix atau tidak. Patokan yang
digunakan adalah membandingkan nilai signifikansi yang didapat dengan derajat
signifikansi (α= 0,05). Apabila signifikansi F lebih kecil dari derajat signifikansi,
maka persamaan regresi yang diperoleh dapat dihandalkan. Berdasarkan tabel
diatas, dapat dilihat bahwa signifikan adalah 0,000 atau kecil dari 0,005. Maka
dapat dikatakan bahwa persamaan regresi yang digunakan sudah fix.
2. Koefisien Determinasi (R2)
Besarnya angka R Square (r2) adalah 0,576. Angka tersebut dapat
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh keterlibatan variabel bebas terhadap
variabel terikat adalah sebesar 0,576. Hal ini mengindikasikan bahwa keterlibatan
variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 57,6% sedangkan sisanya sebesar
42,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Ini
dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 21
60
Adjusted R Square
Model Summary
.767a .588 .576 4.777Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), TQM, Komitmena.
Sumber hasil olahan SPSS 2013
G. Analisis Jalur
1. Substruktur 1: Pengaruh Langsung Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM terhadap Penerapan Pilar dasar TQM
Substruktur 1 menggambarkan pengaruh komiten manajer divisi mengenai
penerapan TQM terhadap kinerja manajerial.
Gambar 2. Substruktur 1
Adapun hasil pengujian pengaruh langsung komitmen manajer mengenai
penerapan TQM terhadap penerapan pilar dasar TQM dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 22Koefisien Determinasi Substruktur 1
Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM Penerapan Pilar Dasar TQM
61
Model Summary
.858a .737 .733 3.557Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Komitmena.
Tabel 23Kofisien Regresi Substruktur 1
Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM terhadap Penerapan Pilar Dasar TQM
Coefficientsa
15.126 4.387 3.448 .001
1.780 .127 .858 13.989 .000
(Constant)
Komitmen
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: TQMa.
Dari pengolahan data maka diperolah koefisien jalur pengaruh komitmen
manajer divisi mengenai TQM terhadap penerapan pilar dasar TQM sebesar 0,858
sedangkan pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini
sebagai berikut.
PY∑ = √1−R2 y x1 x2 x3= √1−0,858= 0,3768
Koefisien tersebut memberikan makna bahwa pengaruh variabel lain
terhadap penerapan pilar dasar TQM sebesar 37,68%
X2= 0,858X1 + 0,3768
2. Substruktur 2: pengaruh komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM dan Penerapan pilar Dasar TQM terhadap kinerja manajerial
62
Substruktur 2 menggambarkan pengaruh komitmen manajer divisi
mengenai penerapan TQM dan penerapan pilar dasar TQM terhadap kinerja
manajerial.
Gambar 3. Substruktur 2
Adapun hasil pengujian pengaruh komitmen manajer divisi mengenai
penerapan pilar dasar TQM dan penerapan pilar dasar TQM terhadap kinerja
dapat dilihat pada tabel dibawah:
Tabel 24Koefisien Determinasi Substruktur 2
Model Summary
.767a .588 .576 4.777Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), TQM, Komitmena.
Tabel 25Pengaruh Komitmen Manajer Divisi terhadap Penerapan TQM
Coefficientsa
2.715 6.371 .426 .671
.848 .333 .383 2.547 .013
.439 .160 .412 2.736 .008
(Constant)
Komitmen
TQM
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerjaa.
Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM
Penerapan Pilar DasarTQM
Kinerja Manajerial
63
Berdasarkan pengolahan data diatas, maka dapat diketahui koefisien jalur
dari komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja
manajerial sebesar 0,383 sedangkan koefisien jalur pengaruh penerapan pilar
dasar TQM terhadap kinerja manajerial sebesar 0,412. Adapun pengaruh variabel
lain terhadap kinerja manajerial yang tidak diteliti sebagai berikut.
PY∑ = √1−R2 y x1 x2 x3= √1−0,588= 0,6418
Koefisien tersebut memberikan makna bahwa pengaruh variabel lain
terhadap kinerja manajerial sebesar 64,18%.
Adapun persamaan jalur untuk substruktur 2
Y= 0,383X1+ 0,412X2+ 0,6418
Dari kedua substruktur diatas maka dapat diketahui besar pengaruh
langsung dan tidak langsung dari masing-masing variabel penyebab terhadap
variabel akibat yaitu sebagai berikut.
1. Pengaruh langsung komitmen manajer divisi mengenai penerapan
TQM.
X1 terhadap Y = PYX1.PYX1
= 0,383 x 0,383
= 0,1467
2. Pengaruh tidak langsung komitmen manajer divisi mengenai
penerapan tqm terhadap kinerja manajerial melalui pilar dasar TQM
X1 terhadap X2 = PX2X1.PX2X1
= 0,858 x 0,858
= 0,7361
64
X2 terhadap Y = PYX2. PYX2
= 0,412 x 0,412
= 0,1697
X1 terhadap Y melalui X2 = PX2X1.PYX2
= 0,858x0,412
= 0,3535
Indikator hasil pengolahan pengaruh langsung dan tidak langsung diatas
dapat diringkas seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 26Rekapitulasi Pengaruh Variabel Penyebab terhadap Variabel Akibat
No Keterangan %
1Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM terhadap penerapan pilar dasar TQM 73,61%
2Pengaruh Penerapan Pilar Dasar TQM terhadap Kinerja Manajerial
16,97%
3Pengaruh Komitmen Manajer Divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM
35,35%
4Pengaruh Komitmen Manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial
14,67%
Dari tabel 25 diatas dapat dilihat bahwa pengaruh komitmen manajer
divisi mengenai penerapan TQM melalui penerapan pilar dasar TQM terhadap
kinerja manajerial sebesar 35,35% lebih besar jika dibandingkan dengan pengaruh
langsung komiten manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja
65
manajerial yang hanya sebesar 14,67%. Dapat disimpulkan bahwa variabel
penerapan pilar dasar TQM dapat bertindak sebagai variabel intervening dalam
penelitian ini.
H. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan (a) thitung dengan
ttabel (b) nilai sig dengan α yang diajukan yaitu 95% atau α= 0,05. Hipotesis
diterima jika thitung > ttabel dan nilai sig < α 0,05. Berdasarkan nilai thitung dan
signifikansi yang diperoleh, yang dapat dilihat pada tabel, maka uji hipotesis
dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis 1
Hasil analisis dari tabel 22, pengujian hipotesis 1 dilakukan dengan
membandingkan nilai thitung dan ttabel pada α= 0,05. Nilai t tabel adalah 1,994.
Untuk variabel komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM (X1) nilai
thitung adalah 2,547 dan nilai signifikansi 0,013 dan koefisiennya positif sebesar
0,848. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai thitung > ttabel, yaitu 2,547 >
1,994 dan nilai signifikansi 0,013 < α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
komitmen manajer divisi terhadap penerapan TQM berpengaruh signifikan positif
terhadap kinerja manajerial. Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini
diterima.
2. Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis 2 menguji pengaruh komitmen manajer divisi mengenai
penerapan TQM terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM.
66
Untuk melakukan pengujian hipotesis ini, maka diperlukan data koefisien jalur
(pengaruh langsung) komitmen manajer divisi terhadap penerapan pilar dasar
TQM dan pengaruh penerapan pilar dasar TQM terhadap kinerja manajerial.
Untuk hasil pengujian mengenai pengaruh komitmen manajer divisi mengenai
penerapan TQM terhadap penerapan pilar dasar TQM dapat dilihat pada tabel 23
sedangkan pengaruh penerapan pilar dasar TQM terhadap kinerja manajerial dapat
dilihat pada tabel 25.
a. Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM terhadap
Kinerja Manajerial.
Dari hasil pengolahan data pada tabel 23 dapat diketahui bahwa koefisien
jalur pengaruh komitmen manajer divisi terhadap penerapan TQM adalah sebesar
0,858. Dari hasil tersebut juga terlihat bahwa nilai sig 0,000 < 0,05. Berdasarkan
hasil pengujian juga diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 13,989 > 1,994. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa komitmen manajer divisi mengenai
penerapan TQM berpengaruh signifikan positif terhadap penerapan pilar dasar
TQM.
b. Pengaruh Penerapan Pilar Dasar TQM terhadap Kinerja Manajerial
Dari hasil pengolahan data pada tabel 25 dapat diketahui bahwa koefisien
jalur pengaruh penerapan pilar dasar Total Quality Management terhadap kinerja
manajerial sebesar 0,412. Dari hasil tersebut juga terlihat bahwa nilai sig 0,008 <
0,05. Berdasarkan pengujian juga diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,736 >
1,994. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penerapan pilar dasar TQM
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial.
67
c. Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM terhadap
Kinerja Manajerial Melalui Penerapan Pilar Dasar TQM.
Dari hasil pengujian pengaruh komitmen manajer divisi mengenai
penerapan TQM terhadap penerapan pilar dasar TQM dan pengaruh penerapan
pilar dasar TQM terhadap kinerja manajerial dapat diketahui pengaruh tidak
langsung dari komitmen manajer divisi terhadap penerapan TQM terhadap kinerja
manajerial melalui penerapan pilar dasar Total Quality Management.
Dari gambar diatas maka pengaruh tidak langsung Komitmen Manajer
Divisi terhadap penerapan TQM terhadap kinerja manajerial melalui penerapan
pilar dasar TQM.
Pengaruh Tidak Langsung= PX2X1 * PYX2= 0,858 * 0,412= 0,3535
Dengan demikian besarnya pengaruh tidak langsung dari komitmen
manajer divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial melalui
penerapan pilar dasar TQM adalah 0,3535. Atau 35,35% dan hasil penelitian ini
menunjukkan komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh
signifikan positif terhadap penerapan pilar dasar TQM dan penerapan pilar dasar
TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Selain itu pengaruh
tidak langsung dari komitmen manajer divisi terhadap kinerja manajerial melalui
penerapan pilar dasar TQM lebih besar dari pengaruh langsungnya 35,35% >
14,67%. Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pilar dasar
Penerapan Pilar DasarTQM
Kinerja ManajerialKomitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM
68
TQM bisa menjadi variabel intervening pada pengaruh antara komitmen manajer
divisi mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajerial sehingga hipotesis 2
diterima.
I. Pembahasan
1. Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Mengenai Penerapan TQM
terhadap Kinerja Manajerial
Berdasarkan analisis statistik ditemukan bahwa hipotesis pertama (H1)
diterima dan disimpulkan bahwa komitmen manajer divisi mengenai penerapan
TQM mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja
manajerial. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi yaitu 0,003 (kecil dari α= 0,05).
Nilai thitung > ttabel yaitu 2,547 > 1,994. Artinya, terdapat pengaruh komitmen
pimpinan secara parsial terhadap kinerja manajerial sebesar 0,383. Ini berarti
bahwa penelitian ini menemukan bukti komitmen manajer divisi mengenai
penerapan TQM dapat meningkatkan kinerja manajerial.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Gasperrz (2002). Menurut teori
Gasperrz (2002) bahwa individu yang berkomitmen terhadap penerapan TQM
akan mengadopsi prinsip-prinsip TQM dalam kehidupan sehari hari dan
senantiasa bertanggungjawab atas keberhasilan kinerja yang tercantum dalam
Management Improvement Story. Temuan ini juga sejalan dengan Pasaribu (2009)
69
yang juga menguji pengaruh komitmen mengenai penerapan TQM terhadap
kinerja manajerial. Hasil temuan ini menyimpulkan komitmen dalam menerapkan
TQM berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial.
2. Pengaruh Komitmen Manajer Divisi Terhadap Kinerja Manajeral
Melalui Penerapan Pilar Dasar TQM.
Berdasarkan analisis statistik ditemukan bahwa hipotesis kedua (H2)
diterima dan disimpulkan bahwa komitmen manajer divisi mengenai penerapan
TQM berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar Total
Quality Management. Pengaruh tidak langsung dari komitmen manajer divisi
terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar TQM lebih besar dari
pengaruh langsungnya 35,35% > 14,67%. Oleh karena itu, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan pilar dasar TQM bisa menjadi variabel intervening
pada pengaruh antara komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM
terhadap kinerja manajerial.
Temuan ini juga sejalan dengan Pasaribu (2009) yang juga menguji
pengaruh komitmen melalui penerapan pilar dasar TQM. Hasil penemuan tersebut
menggambarkan bahwa komitmen berpengaruh terhadap kinerja manajerial
melalui penerapan pilar dasar TQM sebesar 20,43% yang lebih besar dari
pengaruh langsungnya yaitu 17,07%.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengaruh komitmen pimpinan,
persepsi manajer mengenai dan penerapan pilar dasar TQM terhadap kinerja
manajerial adalah:
1. Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja manajerial.
2. Komitmen manajer divisi mengenai penerapan TQM berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja manajerial melalui penerapan pilar dasar
Total Quality Management.
B. Keterbatasan dan Saran
Seperti kebanyakan penelitian lainnya, peneliti ini memiliki keterbatasan
dimana data penelitian berasal dari responden yang disampaikan secara tertulis
dengan bentuk kuesioner mungkin akan mempengaruhi hasil penelitian. Karena
persepsi responden yang disampaikan belum tentu mencerminkan keadaan yang
sebenarnya (subjektif) dan akan berbeda apabila data diperoleh melalui
wawancara.
Berdasarkan keterbatasan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
mencoba untuk memberikan saran-saran sebagai berikut:
70
71
1. Bagi BUMN, khususnya bagi manajer-manajer disarankan untuk dapat
memperhatikan penerapan TQM sehingga dapat meningkatkan kinerja
manajerial. Penerapan pilar dasar TQM yang semakin baik secara
langsung dan tidak langsung akan mendorong kinerja manajerial semakin
baik. Oleh karena itu semakin baik komitmen manajer mengenai
penerapan TQM, maka penerapan pilar dasar TQM (praktik kebijakan
kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, pemberdayaan dan
pelibatan karyawan, dan perbaikan mutu secara berkelanjutan) secara
langsung akan mendorong kinerja manajerial semakin baik.
2. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat memperluas daerah
penelitian, atau dengan melakukan perubahan sampel penelitian sehingga
hasil penelitian lebih memungkinkan untuk disimpulkan secara umum
serta dilakukan perubahan dalam alternatif jawaban.
3. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat mempertimbangkan faktot
kondisional yang lain selain komitmen manajer divisi dan pilar dasar TQM
terhadap kinerja manajerial. Faktor kondisional tersebut seperti
ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian strategi, ketidakpastian
ekonomi, politik dll.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. (2005). Manajemen Perbankan (Teknis Analisis Kinerja Keuangan Bank). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Abdullah. (2010). ”Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Organisasi.” Jurnal Ekonomi & Bisnis. Vol 9. No 2 Agustus 2012
Anwar, Prabu Mangkunegara. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.
Ating Somantri & Sambas Ali Muhidin (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
Basri, A.F.M. & Rivai, V. (2005). Performance appraisal. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Blanchard, K. & Hersey, P. (1995). Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga
Blocher, J. Edward. (2000). Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat
Cahyasumirat, Gunawan. (2009).”Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Internal Auditor”. Tesis USU
Cherrington, David J. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Keempat. New Hersey: Prentice Hall Inc.
Choi, T.Y & Behling. (1997). To managers and TQM Succes: One More Look After All These Year. Academy of Management Executive
Daft, Richard L. (2010). Era baru Manajemen. Jakarta: Salemba Empar
Darlis, Edfan (2003)”Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran”. Universitas Riau Pekanbaru.
Ferris, Arranya. (1998). Commitment to Professionalism. Yogjakarta: Pustaka Belajar
Finasari, Dian Maya. (2006). Pengaruh Penerapan Konsep Total Quality Management terhadap kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja. Skripsi FE UNM.
Gasperz, Vincent (2002). Manajemen Bisnis Total, Jakarta: Gramedia PustakaUtama
Gibson, J (1995). Organization. Kentucky: Richard D. Irwin, Inc
Gibson, J (2000). Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Edisi Kelima. Cetakan Ketiga. Jakarta: Erlangga
Goetsch, David L, dan Davis, Stanley B. (2000). Quality Management, Introduction to Total Quality Management for Production, and Services. Third Edition. New Jersey: Pretince Hall
Hadis, Abdul. (2010). Manajemen Mutu Jakarta: Alfabeta
Hasibuan. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Henri, Simamora. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: STIE YKPN Edisi ke-1
Imam, Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro: Semarang
Jogiyanto. (2008). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogjakarta: Andi
Joko, Wahyono. (2004). 9 Kekuatan Komiten. Jakarta: Elex Media Komputindo
John, M. Ivanchevic. (2005).Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga
Kenangsari, Ani. (2002). “Dimensi Biaya Kualitas Sebagai Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Produktivitas”. Jurnal Akuntansi & Manajemen 1, page 12-28
Kotler, Philip. (2004). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Jakarta: Prenhalinda
Lubis, Akhir Khairul. (2008). “Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja. Tesis USU
Nurul, Chairany. (2011). “Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Kepemimpinan dan Perlaku Produktif Karyawan.” Skripsi Universitas Hasanudin Makasar.
Mulyadi. (2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
Pasaribu, Hiras (2009)”Pengaruh Komitmen, Persepsi dan Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 11 Nomor 2. Pasaribu 2009
Patria, Belarius (2005)”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai variabel moderating”.Universitas Kristen Indonesia Maluku.
Purwanto. (2008). TQM dan TQEM. Jurnal Akuntansi. Hal 1. www.andietri.tripod.com/jurnal/ TQEM_T.pdf
Rai, Gusti Agung. (2008). Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat
Ramandei, Pilipus (2009)”Pengaruh Karakteristik Sasaran Anggaran dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Manajerial aparat Pemerintah Daerah”. Universitas Diponegoro Semarang.
Rakhmat, Jalaludin. (1998) Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Riduwan & Engkos Achmad Kuncoro. (2007). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur. Bandung: Alfabeta
Riky, Achmad (2006). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Robbins. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat
Sabrina, Herdiani. (2011). “Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Budaya dengan Kinerja Organisasi”. Skripsi. UNP
Sari, D. M. (2009). “Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial”. Skripsi. USU
Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Yogjakarta: Salemba Empat
Soegiarto, Soekidjan. (2009). Komitmen Organisasi Apakah Sudah Dalam Diri Anda? Jakarta: Rineka Cipta
Solihin, Muhammad (2006) ”Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dengan Instansi Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Sebagai Pemoderasi”. Universitas Teknologi Yogjakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX
Singgih, Santoso (2007). Solusi Berbisnis TI: TQM dan Six Sigma. Jakarta: Elex Media Komputindo
Suardi, Rudi (2001), Sistem Manajemen Mutu: ISO 9000:2000, Penerapannya Untuk Mencapai TQM, Seri Manajemen Operasi No. 10. Jakarta: Penerbit PPM
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: PT. Alfabeta
Sumarno. (2005). “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Kantor Cabang Perbankan di Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Skripsi. Magister Akuntansi. STIE. Y.A.I
Suparman. (2007). Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan, Motivasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dalam meningkatkan Kinerja Pegawai. Tesis. Universitas Diponegoro
Syahputra. (2005). “Pengaruh Gaji, Kemampuan Individu, dan Persepsi Peranan Terhadap Kinerja Pegawai. Tesis. STIE Bisnis Indonesia
Syaiin, Subakti. (2008). “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja”. Skripsi USU
Syamsul, Maarif (2003). Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo
Tan & Hunter (2002). A method for Study of Cognition in Information System. MIS Quarterly
Tangkilisan, Hesel. (2007). Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo
Tistiningtias.(2007). “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja”. Skripsi FE UNM.
Werther, William B. dan Keith Davis. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-5. New York: Mc Graw-Hill
Wheaton, Schroot. (1999). Total Quality Management. Bogor : Tri Al Bros Publishing
Wibowo. (2006). Manajemen Perubahan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Yenti, Riza (2002)”Pengaruh Keadilan Distributif, Keadilan Prosedur, Komitmen Terhadap Tujuan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial Dalam Penyusunan Anggaran”. Universitas Andalas Padang. Simposium Nasional Akuntansi VI.
Yukl, Gary. (2007). Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Indeks
LAMPIRAN II
Padang, 16 Juli 2013
Kepada Yth,
Bapak/ Ibu Responden
Di Tempat
Dengan Hormat,
Sebelumnya saya mendoakan semoga Bapak/ Ibu dalam keadaan sehat dan sukses selalu, amin. Saya adalah mahasiswa program studi akuntansi pada Universitas Negeri Padang, adapun identitas saya adalah sebagai berikut:
Nama : Sigit Sanjaya
NIM : 84398
BP : 2007
Saat ini saya sedang melakukan penelitian guna menyelesaikan tugas akhir skripsi. Namun, kelancaran penelitian ini sangat tergantung dari kesediaan Bapak/ Ibu memberikan informasi yang saya kumpulkan melalui kuesioner (terlampir), untuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Manajerial dengan Penerapan Pilar Dasar TQM sebagai Variabel Intervening”.
Informasi yang diperoleh dari Bapak/ Ibu akan saya jaga kerahasiaannya, dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian semata. Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk dapat kiranya membantu dalam memberikan jawaban pada kuesioner terlampir.
Demikian surat ini saya sampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak/ Ibu saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Sigit Sanjaya
KUESIONER
PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN PENERAPAN PILAR DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
BAGIAN PENDAHULUAN
Identitas Responden
1. Nomor Responden :………………………...(diisi oleh peneliti)
2. Nama : ……………………………………………
3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Umur : …………………
5. Tingkat pendidikan : SMA D3 S1
S2 S3
6. Jabatan Manajer Keuangan
Manajer Operasional
Manajer Pemasaran
Manajer SDM
7. Masa Kerja : <5 th 5-10 th > 10 th
DAFTAR PERTANYAAN
1. KINERJA MANAJERIAL
Mohon Bapak/ ibu mengukur kinerja Bapak/ Ibu untuk setiap bidang berikut
ini dengan member centang pada nomor 1 sampai 9 sesuai dengan skala yang
menurut Bapak/ Ibu paling tepat dengan ketentuan sebagai berikut:
Skala 1 sampai 9 tersebut dibagi dalam tiga kategori sebagai berikut:
Kinerja dibawah Rata-rata Kinerja Rata-rata Kinerja di atas Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PerencanaanSaya berperan dalam penentuan tujuan, kebijakan rencana kegiatan seperti penjadwalan kerja, penyusunan anggaran dan penyusunan program
2 InvestigasiSaya berperan dalam pengumpulan dan penyiapan informasi yang biasanya berbentuk catatan dan laporan
3 PengkoordinasianSaya ikut berperan dalam tukar-menukar informasi dalam organisasi untuk mengkoordinasikan ndan menyesuaikan laporan
4 EvaluasiSaya berperan dalam dalam mengevaluasi dan menilai rencana kerja, laporan kinerja yang diamati pada unit/sub unit saya
5 PengawasanSaya berperan dalam mengarahkan, memimpin dan mengembangkan para bawahan yang ada pada unit/ sub unit saya
6 Pemilihan staf Saya berperan dalam mengelola, mengatur dan memilih pegawai pada unit/sub unit saya.
7 NegosiasiSaya berperan dalam melakukan kontrak untuk barang/jasa yang dibutuhkan pada unit/sub saya dengan pihak luar
8 PerwakilanSaya berperan dalam mewakilkan organisasi saya untuk berhubungan dengan pihak lain di luar organisasi
9 Kinerja secara menyeluruhSaya mengevaluasi kinerja, dan sasaran kinerja secara
menyeluruh
2. KOMITMEN MANAJER TERHADAP PENERAPAN TQM
Bapak / Ibu dimohon untuk menjawab pertanyaandibawah ini sesuai dengan
keadaan sebenarnya, dengan cara memberikan tanda (√) pada salah satu
ketentuan dibawah ini untuk menyatakan persepsinya.
SS : Sangat Setuju S : Setuju
N : Netral KS : Kurang Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S N KS STS
1 Saya melaksanakan tugas pokok dan tidak mengandalkan orang lain
2 Saya memprioritaskan aktivitas rutin yang perlu diselesaikan
3 Saya menyebarluaskan visi dan kebijakan mutu perusahaan ke seluruh karyawan
4 Saya menyebarluaskan upaya-upaya meningkatkan semua aspek kualitas
5 Saya mendorong keterlibatan karyawan dalam proses peningkatan semua aspek kualitas
6 Saya berperan serta dalam proses peningkatan semua aspek kualitas
7 Saya memberikan dukungan fasilitas untuk program peningkatan semua aspek kualitas
8 Saya mengakui dan menghargai prestasi atas peningkatan semua aspek kualitas
3. PILAR DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT
No Pernyataan SS S N KS STS
1 Perusahaan selalu menetapkan target perbaikan berkelanjutan pada standar tertentu
2 Perusahaan selalu mempertimbangkan masukan dari konsumen untuk meningkatkan semua aspek kualitas
3 Perusahaan selalu berkomunikasi dengan pemasok untuk meningkatkan semua aspek kualitas
4 Perusahaan selalu melakukan perbaikan terus menerus pada semua bagian tanpa menunggu permasalahan muncul
5 Perusahaan selalu menyelidiki peluang perbaikan berkelanjutan atas peralatan dan metode baru
6 Perusahaan selalu mengidentifikasi kebutuhan konsumen
7 Perusahaan selalu menyebarluaskan kebutuhan konsumen kepada seluruh karyawan
8 Perusahaan selalu berusaha memenuhi kepuasan konsumen
9 Perusahaan selalu merencanakan kebutuhan maupun harapan konsumen yang akan datang
10 Perusahaan selalu mengukur kepuasan konsumen
11 Perusahaan membina langsung hubungan dengan konsumen
12 Perusahaan selalu menyelesaikan permasalahan konsumen segera dengan tepat
13 Perusahaan membentuk sekelompok kerja lintas fungsional untuk mengelola semua aspek kualitas
14 Perusahaan selalu mengembangkan keterlibatan karyawan pada semua bagian untuk mengelola semua aspek kualitas
15 Semua karyawan mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan secara proporsional
16 Semua karyawan banyak melakukan aktivitas sumbang saran
17 Banyak masalah telah diselesaikan oleh kegiatan kelompok kerja
18 Perusahaan menerapkan gagasan karyawan pada proses kerja
LAMPIRAN IV
DATA PILOT TEST
KINERJA MANAJERIAL
R/Q 1 2 3 4 5 6 7 8 91 8 7 8 8 8 6 7 7 82 5 6 5 7 6 8 9 7 43 9 8 9 8 8 9 9 9 94 7 8 6 8 9 7 6 8 55 8 7 9 8 9 9 8 7 96 9 9 8 9 9 9 8 9 97 9 9 9 9 9 9 9 8 88 5 8 8 7 8 7 8 8 89 4 7 7 8 8 8 6 6 7
10 6 7 6 8 7 6 8 5 811 7 6 7 7 8 7 8 9 812 8 5 8 8 8 5 5 5 713 5 5 8 4 5 5 5 4 514 6 5 7 5 6 7 8 8 715 8 7 8 7 7 8 8 7 816 7 6 6 7 8 8 5 8 817 8 8 5 5 5 7 6 7 818 7 7 5 6 7 8 8 6 719 7 7 5 6 7 7 8 6 720 6 6 7 7 8 5 6 6 721 8 7 6 7 7 7 8 7 722 7 7 5 6 7 7 8 6 723 7 7 6 5 5 6 7 7 724 7 7 6 6 5 7 8 8 825 3 4 5 5 6 7 4 7 526 5 5 5 4 5 6 8 6 627 6 6 7 7 8 5 5 7 728 5 7 8 7 8 6 6 7 829 4 7 7 8 8 8 6 6 7
30 6 7 6 8 7 6 8 5 8
KOMITMEN MANAJER DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM
R/Q 1 2 3 4 5 6 7 81 4 4 4 5 4 4 4 42 5 5 4 4 4 5 4 43 4 4 4 4 4 4 4 54 5 4 4 4 5 4 4 35 4 4 4 4 4 4 5 46 4 4 4 4 4 4 4 37 4 5 4 4 4 3 4 48 4 4 4 3 4 3 4 39 5 4 4 4 4 4 4 4
10 4 3 4 4 4 5 4 211 4 4 4 4 3 4 2 412 4 4 4 4 4 4 4 413 3 3 4 3 4 4 4 314 4 4 4 4 3 3 2 415 5 4 4 4 4 4 4 416 4 3 4 4 3 3 4 317 5 4 4 4 4 4 4 418 4 4 4 4 4 4 4 419 4 3 3 4 4 3 2 220 4 4 4 5 5 4 4 421 4 4 4 4 4 4 4 522 4 3 3 4 4 3 4 423 5 4 4 5 5 4 4 524 4 4 4 4 4 4 4 425 4 4 4 3 3 4 4 426 4 4 4 5 5 5 4 527 5 3 4 4 4 4 5 428 4 4 4 5 3 4 4 329 4 4 4 4 4 4 4 430 4 4 4 5 4 4 4 4
PENERAPAN PILAR DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT
R/Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4
2 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5
3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5
4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
6 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5
7 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
8 4 5 5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 5 4
10 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
11 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
12 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
13 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
14 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 5
15 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
16 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
17 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4
18 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5
19 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5
20 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
21 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4
22 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4
23 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5
24 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3
25 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4
26 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
27 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4
28 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5
29 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 3 5
30 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4
PILOT TEST
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KINERJA MANAJERIAL
Case Processing Summary
30 100,0
0 ,0
30 100,0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,851 9
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
55,70 49,045 ,597 ,834
55,53 51,292 ,712 ,823
55,53 53,292 ,488 ,844
55,43 49,909 ,665 ,826
55,07 51,857 ,593 ,834
55,27 52,961 ,565 ,837
55,17 54,213 ,410 ,853
55,40 53,766 ,506 ,842
55,03 51,689 ,650 ,829
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KOMITMEN MANAJER DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.706 8
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
27.33 5.264 .341 .688
27.67 4.989 .446 .667
27.60 5.628 .470 .684
27.47 5.085 .384 .680
27.57 5.013 .458 .666
27.67 4.920 .399 .677
27.70 4.838 .351 .691
27.73 4.202 .473 .663
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PENERAPAN PILAR DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Case Processing Summary
30 96,8
1 3,2
31 100,0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,890 18
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
74,10 42,714 ,444 ,887
74,03 41,137 ,529 ,884
73,97 43,275 ,391 ,888
74,10 40,645 ,727 ,878
74,00 42,552 ,442 ,887
74,17 40,557 ,545 ,884
73,97 41,482 ,645 ,881
73,90 42,507 ,441 ,887
74,10 41,541 ,543 ,883
74,17 41,730 ,494 ,885
74,20 41,407 ,547 ,883
74,03 42,930 ,399 ,888
74,07 39,030 ,786 ,874
74,07 42,616 ,447 ,887
73,93 41,306 ,597 ,882
74,10 40,645 ,657 ,879
74,03 42,654 ,392 ,889
73,87 43,085 ,415 ,887
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
LAMPIRAN VI
DATA PENELITIAN
KINERJA MANAJERIALR/Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TOTAL
1 9 9 9 9 8 9 8 8 8 772 6 6 6 6 6 6 7 6 7 563 6 6 6 7 6 7 6 6 6 564 8 9 9 9 9 9 9 9 9 805 6 6 8 6 6 8 8 8 8 646 6 7 6 6 6 7 6 6 6 567 9 9 9 9 8 9 9 9 8 798 7 7 7 7 7 8 7 7 7 649 9 9 8 9 9 9 9 8 9 79
10 8 8 8 8 8 9 8 8 8 7311 8 8 8 6 6 8 6 8 6 6412 8 6 6 6 6 8 8 8 8 6413 9 9 9 9 8 9 9 9 9 8014 8 8 9 9 8 9 9 9 9 7815 8 8 8 9 9 8 9 9 9 7716 9 9 8 9 8 9 9 9 9 7917 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6318 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6319 8 8 9 9 9 9 9 9 9 7920 9 9 9 9 9 9 9 8 8 7921 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8022 6 6 6 6 7 6 6 6 7 5623 8 7 7 7 7 7 7 7 7 6424 6 6 7 6 6 6 6 6 7 5625 8 8 8 8 8 6 6 6 6 6426 7 7 7 7 7 7 7 8 7 6427 8 7 7 7 7 7 7 7 7 6428 7 7 7 7 7 7 7 7 8 6429 9 8 9 9 9 9 9 9 8 7930 7 7 7 8 7 7 7 7 7 6431 7 7 8 7 7 7 6 7 7 6332 7 7 7 7 7 7 8 7 7 6433 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6334 7 8 6 7 7 6 6 6 7 60
35 7 7 7 7 7 7 8 7 7 6436 6 6 7 6 7 7 7 7 7 6037 6 7 6 7 7 7 7 7 7 6138 6 7 6 7 6 7 7 7 7 6039 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6340 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6241 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6242 8 7 6 7 7 7 6 7 6 6143 9 9 8 8 9 9 9 9 9 7944 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6345 8 9 9 9 9 9 9 9 9 8046 6 7 6 7 6 7 8 8 8 6347 8 8 8 6 7 7 7 7 7 6548 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6349 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6350 6 7 6 6 6 7 7 7 7 5951 7 7 7 7 7 7 7 8 7 6452 6 7 6 6 7 6 8 7 6 5953 7 6 7 6 7 7 7 8 7 6254 6 6 7 6 7 7 6 7 7 5955 7 6 6 7 6 7 6 7 6 5856 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6257 7 6 7 6 6 6 7 7 7 5958 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6259 7 8 8 7 8 7 8 6 8 6760 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6261 7 7 6 7 7 6 7 7 7 6162 7 6 7 7 7 7 6 7 7 6163 7 7 7 7 7 7 7 6 7 6264 7 7 7 7 8 7 7 8 7 6565 7 7 7 8 7 8 8 8 7 6766 7 8 7 7 7 8 8 8 7 6767 7 8 7 7 7 7 7 7 8 6568 7 7 7 7 7 7 7 6 7 6269 6 6 8 7 7 7 7 6 6 6070 8 8 7 6 6 5 6 6 5 5771 6 7 7 7 7 7 7 6 6 6072 6 6 7 6 7 7 7 7 7 60
KOMITMEN MANAJER DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM
R/Q 1 2 3 4 5 6 7 8 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 5 5 40
2 4 5 4 4 4 4 5 5 35
3 4 5 3 4 3 4 5 4 32
4 5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 4 2 5 4 4 4 5 33
6 4 4 3 5 4 4 5 5 34
7 5 5 5 5 5 5 5 5 40
8 5 4 4 4 5 4 4 3 33
9 5 5 5 4 5 5 5 5 39
10 5 5 5 5 5 3 5 5 38
11 5 5 3 4 4 5 5 5 36
12 4 4 4 5 5 5 5 5 37
13 5 5 5 5 5 5 5 4 39
14 5 5 5 5 5 5 5 5 40
15 5 5 5 5 4 5 5 5 39
16 5 4 5 5 4 5 5 5 38
17 4 4 3 4 3 4 4 5 31
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32
19 4 5 5 5 5 4 5 5 38
20 5 5 5 5 5 5 5 4 39
21 5 5 5 5 5 5 5 5 40
22 3 2 3 3 5 4 5 4 29
23 4 3 5 2 4 5 5 5 33
24 4 4 5 4 4 5 4 4 34
25 4 4 5 3 3 4 5 5 33
26 4 4 4 4 4 4 4 3 31
27 5 5 3 5 5 4 4 5 36
28 5 5 4 4 4 4 4 5 35
29 4 4 5 4 5 5 5 5 37
30 5 5 4 4 5 4 5 4 36
31 5 4 3 4 5 5 5 4 35
32 4 4 4 4 4 4 4 4 32
33 5 4 3 3 2 4 5 5 31
34 5 4 3 4 4 4 4 4 32
35 4 4 4 5 4 4 4 4 33
36 4 5 5 4 4 4 4 5 35
37 4 4 4 5 4 4 5 4 34
38 4 4 4 4 5 4 5 5 35
39 4 4 4 5 5 4 4 4 34
40 4 4 4 4 4 3 4 3 30
41 3 5 3 5 5 3 5 3 32
42 4 4 4 4 4 4 4 4 32
43 5 5 5 5 5 5 4 5 39
44 5 4 4 4 5 4 5 5 36
45 5 5 5 5 5 5 5 5 40
46 5 5 5 4 4 5 5 5 38
47 4 2 3 4 4 4 4 4 29
48 5 5 4 4 4 5 4 4 35
49 5 5 5 4 5 4 4 5 37
50 4 4 4 4 4 4 4 3 31
51 3 3 4 4 4 5 4 5 32
52 4 5 4 4 5 4 5 3 34
53 4 4 4 5 4 4 4 5 34
54 5 4 3 3 4 4 4 5 32
55 3 4 4 4 4 5 5 5 34
56 4 3 3 4 3 4 3 4 28
57 3 4 4 4 4 5 4 3 31
58 4 4 4 4 4 4 4 4 32
59 5 5 5 5 5 4 5 4 38
60 5 4 5 5 5 4 5 5 38
61 4 4 4 4 4 4 4 5 33
62 3 3 4 4 4 4 5 4 31
63 4 3 3 3 4 3 4 4 28
64 5 5 5 5 4 4 4 5 37
65 4 3 4 4 5 4 4 5 33
66 4 4 3 3 5 4 3 5 31
67 4 4 4 4 4 4 5 4 33
68 3 3 3 5 3 5 3 5 30
69 4 4 4 4 5 3 4 4 32
70 4 3 3 5 5 4 3 3 30
71 4 3 3 5 5 3 4 4 31
72 4 4 4 3 5 4 3 5 32
PENERAPAN PILAR DASAR TQM
R/Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 TOTAL
1 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 78
3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 72
4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88
5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 70
6 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 5 5 4 5 5 3 5 75
7 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 86
8 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 74
9 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88
10 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 85
11 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 3 5 80
12 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 84
13 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 83
14 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 88
15 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5 81
16 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 88
17 4 5 5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 69
18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 5 4 70
19 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88
20 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 87
21 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 86
22 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 65
23 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 5 78
24 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 71
25 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 75
26 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 76
27 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 78
28 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 85
29 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 87
30 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 83
31 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 77
32 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 68
33 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 68
34 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 75
35 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 75
36 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 74
37 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 78
38 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 3 5 75
39 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 75
40 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 70
41 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 70
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 74
43 5 3 3 5 3 5 3 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 77
44 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 79
45 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88
46 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 84
47 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 70
48 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 82
49 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 75
50 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 68
51 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 74
52 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 78
53 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 73
54 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 73
55 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 72
56 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 5 62
57 3 4 4 3 3 5 3 4 3 3 2 3 4 4 4 5 5 4 66
58 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 5 3 4 4 4 76
59 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 77
60 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 3 70
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 71
62 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 76
63 5 3 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
64 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 81
65 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 74
66 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 75
67 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 5 74
68 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 3 5 4 4 3 71
69 3 4 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 72
70 3 5 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 67
71 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 70
72 5 4 5 5 5 4 4 4 2 5 3 3 3 3 3 5 4 3 70
DATA PENELITIAN
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KINERJA MANAJERIAL
Case Processing Summary
72 93,5
5 6,5
77 100,0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,851 9
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
62,00 9,268 ,482 ,845
62,01 9,901 ,500 ,843
62,15 9,765 ,416 ,850
61,96 9,111 ,530 ,840
62,10 8,427 ,783 ,812
62,07 8,854 ,659 ,826
62,08 9,852 ,420 ,849
62,19 9,032 ,574 ,835
62,10 8,427 ,783 ,812
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS KOMITMEN MANAJER
DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM
Case Processing Summary
72 33,3
144 66,7
216 100,0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,748 8
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
30,00 8,592 ,528 ,707
30,13 7,801 ,617 ,684
30,26 7,746 ,586 ,691
30,06 9,039 ,358 ,737
29,96 9,224 ,322 ,743
30,07 9,220 ,393 ,731
29,89 8,973 ,440 ,722
29,88 9,266 ,302 ,747
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENERAPAN PILAR DASAR TQM
Case Processing Summary
72 100,0
0 ,0
72 100,0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,873 18
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
71,94 44,363 ,296 ,873
72,00 43,549 ,365 ,871
71,89 44,635 ,309 ,872
71,93 42,235 ,573 ,863
71,96 43,364 ,404 ,869
71,96 42,210 ,523 ,865
72,03 42,365 ,513 ,865
71,89 43,593 ,428 ,868
72,07 41,784 ,544 ,864
72,03 42,253 ,526 ,865
72,11 41,199 ,614 ,861
72,00 41,662 ,584 ,862
72,08 39,852 ,755 ,855
72,01 41,929 ,559 ,864
71,89 42,551 ,500 ,866
71,88 42,731 ,515 ,865
72,03 42,450 ,402 ,871
71,85 43,202 ,399 ,870
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
LAMPIRAN VIII
UJI ASUMSI KLASIK
UJI NORMALITAS RESIDUAL
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
72
,0000000
4,70897804
,075
,075
-,062
,633
,817
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
,263 3,795
,263 3,795
Komitmen
TQM
Model1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerjaa.
UJI HETEROKEDASTISITAS
Coefficientsa
-4,124 3,321 -1,242 ,219
,328 ,174 ,419 1,893 ,063
-,043 ,084 -,113 -,510 ,612
(Constant)
Komitmen
TQM
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: ABS_RESa.
LAMPIRAN IX
UJI REGRESI DAN UJI t
UJI REGRESI PENGARUH KOMITEMEN MANAJER DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM TERHADAP PENERAPAN PILAR DASAR TQM
Model Summary
.858a .737 .733 3.557Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Komitmena.
Coefficientsa
15.126 4.387 3.448 .001
1.780 .127 .858 13.989 .000
(Constant)
Komitmen
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: TQMa.
UJI REGRESI BERGANDA PENGARUH KOMITMEN MANAJER DIVISI MENGENAI PENERAPAN TQM DAN PENERAPAN PILAR DASAR TQM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
Model Summary
.767a .588 .576 4.777Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), TQM, Komitmena.
ANOVAb
2246.057 2 1123.028 49.218 .000a
1574.388 69 22.817
3820.444 71
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), TQM, Komitmena.
Dependent Variable: Kinerjab.
Coefficientsa
2.715 6.371 .426 .671
.848 .333 .383 2.547 .013
.439 .160 .412 2.736 .008
(Constant)
Komitmen
TQM
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerjaa.