Transcript
  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    1/30

    aPENGERTIAN LIMBAH DAN MACAMNYALimbah adalah bahan sisa atau sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia

    dan mahluk lainnya. Sedangkan menurut keputusan Menperindag RI No.

    231/MPP/Kep/7/1997 Pasal 1tentang Prosedur Impor Limbah bahwa limbah adalah

    bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah

    berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan.Macam-macam limbah :1. Berdasarkan sifatnya :

    a. Limbah PadatLimbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur, bubur yang

    berasal dari sisa kegiatan dan atau proses pengolahan. Contohnya : limbah dari pabrik tapioka

    yang berupa onggok, limbah dari pabrik gula berupa bagase, limbah dari pabrik pengalengan

    jamur, limbah dari industri pengolahan unggas, dan lain-lain. Limbah padat dibagi menjadi 2,

    yaitu:

    Dapat didegradasi, contohnya sampah bahan organik, onggok,

    Tidak dapat didegradasi contoh plastik, kaca, tekstil, potongan logam.

    b. Limbah CairLimbah Cair adalah sisa dari proses usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair.

    Contohnya antara lain : Limbah dari pabrik tahu dan tempe yang banyak mengandung protein,

    limbah dari industri pengolahan susu.

    c. Limbah GasLimbah gas/asap adalah sisa dari proses usaha dan/atau kegiatan yang berwujud

    gas/asap. Limbah gas diantaranya adalah berupa karbon monokida (CO), karbon dioksida (CO2)

    berupa gas yang tidak berwarna dan berbau, sulfur monoksida (SO) berupa gas tidak berwarnadan berbau tajam, asam sulfat, ammoniak gas tidak berwarna tapi berbau, dan nitrogen oksida

    (NO) berupa gas berwarna dan berbau. Contohnya : limbah dari pabrik semen

    2. Berdasarkan bahan penyusunnya :

    a. Limbah OrganikLimbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah

    tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses

    yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan,misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah

    ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah,

    dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup

    didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik danlain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah

    tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air

    aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air

    cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologisseperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

    b. Limbah Anorganik

    Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganikberasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air

    limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :

    Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatanpertambangan dan industri.

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    2/30

    Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan

    bakar fosil.

    3. Berdasarkan sumbernya:a. Limbah Rumah Tangga

    Limbah rumah tanggaadalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga.

    Limbah rumah tangga biasanya berupa sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik,detergen, dan kotoran manusia. Sampah organik contohnya adalah sisa sayuran dan buah-buahan. Sedangkan sampah anorganik contohnya dalah kaleng dan plastik bekas.

    b. Limbah Industri

    Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan

    tertentu. Limbah industri yang dihasilkan pun sebagian besar adalah limbah yang tergolongberbahaya dan beracun (B3), diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik. Limbah industri

    ini perlu mendapatkan pengolahan terlebih dulu sebelum dibuang ke dalam lingkungan. Hal ini

    dimaksudkan agar zat berbahaya yang terkadung di dalamnya tidak ikut terbuang ke lingkungan.

    Pembungan limbah ke lingkungan tanpa pengolahan dapat menyebabkan pencemaran danmembunuh organisme yang ada di dalamnya.

    c. Limbah PertanianLimbah pertanian dapat berasal dari sisa penggunaaan pupuk (baik pupuk organikmaupun pupuk kimia) maupun sisa-sisa pestisida. Sisa penggunaan pupuk dapat larut dalam air,

    kemudian terbawa menuju sungai dan mengendap pada beberapa tempat di sungai. Adanya

    endapan pupuk ini menyebabkan menumpuknya unsur-unsur hara di perairan tersebut.Akibatnya tanaman air seperti ganggang akan subur dan mendominasi pada perairan tersebut.

    Populasi ganggang yang banyak ini akan mengurangi kandungan oksigen dan menghalangi sinar

    matahari yang diperlukan oleh tumbuhan air lainnya. Tidak adanya oksigen dan sinar matahariyang masuk ini akan menyebabkan kematian bagi organisme lain yang hidup di perairan

    tersebut. Peristiwa ini disebut dengan eutrofikasi.

    4. Berdasarkan Tingkat Toksisitasnya

    a.

    Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)Limbah B3 merupakan limbah yang mengandung zat berbahaya dan bercun. Pada jumlah

    konsentrasi tertentu limbah B3 dapat menyebabkan kerusakan lingkungan serta bahaya pada

    manusia. Limbah B3 yang tidak ditangani dengan baik dan pembuangannya secara sembarangan

    dapat menyebabkan gangguan pada mahluk hidup berupa kerusakan kulit, kesulitan bernapas,dan juga dapat menimbulkan kematian dan kepunahan pada beberapa jenis organisme.

    Bahan yang termasuk ke dalam limbah B3 diantaranya adalah benzena, asam sulfat,

    sulfur dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen monoksida. Limbah B3 diantaranyamempunyai sifat eksplosif (mudah meledak), beracun, berbahaya, mutagenik (menyebabkan

    perubahan pada gen), dan teratogenik (menyebabkan gangguan pada gen).

    b. Limbah Non-B3

    Limbah non-B3 merupakan limbah yang tidak mengandung bahan berbahaya danberacun. Contoh dari limbah non-B3 adalah sisa-sisa sayuran dan daun yang gugur.

    B. AIR LIMBAH DAN KARAKTERISTIKNYAAir limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman, rumah tangga, dan juga berasal dari

    industry, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya yang telah dipergunakan untuk berbagai

    keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat dan

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    3/30

    baik. Air limbah memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan sifatnya. Karakter air limbah

    meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi.

    1. Karakteristik Berdasarkan Sifat FisikaKaraketer fisika air limbah meliputi suhu, bau, warna, dan padatan. Suhu menunjukkan

    derajat atau tingkat panas air limbah yang diterakan ke dalam skala-skala. Suhu air limbah

    biasanya lebih tinggi dari pada air bersih karena adanya tambahan air hangat dari pemakaianperkotaan. Suhu air limbah biasanya bervariasi dari musim ke musim, dan juga tergantung padaletak geografisnya.

    Bau merupakan parameter yang subjektif. Pengukuran bau tergantung pada sensivitas

    indra penciuman seseorang. Kehadiran bau menunjukkan adanya komponenkomponen laindalam air. Misalnya, bau seperti telur busuk menunjukkan adanya hydrogen sulfide yang

    dihasilkan oleh permukaan zat-zat organic dalam kondisi anaerobik.

    Pada air limbah, warna biasanya disebabkan oleh kehadiran materi-materi dissolved,

    suspended, dan senyawa-senyawa koloidal yang dapat dilihat dari pectrum warna yang terjadi.Padatan yang terdapat dalam air limbah dapat diklasifikasikan menjadifloating, settleable,

    suspended, atau dissolved.Bahan padat total terdiri dari bahan padat tak terlarut atau bahan

    padat yang terapung serta senyawasenyawa yang larut dalam air. Kandungan bahan padatterlarut ditentukan dengan mengeringkan serta menimbang residu yang didapat dari pengeringan.

    2. Karakteristik Berdasarkan Sifat KimiaKarakter kimia air limbah senyawa organik dan senyawa anorganik Senyawa organik

    adalah karbon yang dikombinasi dengan satu atau lebih elemen-elemen lain (O, N, P, H).

    Senyawa anorganik terdiri dari kombinasi elemen yang bukan tersusun dari karbon organic.

    Pengujian kimia dari air limbah yaitu meliputi pengukuranBiological Oxygen Demand (BOD),Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO),Derajat keasaman (pH), logam

    berat, ammonia, sulfide, fenol. Nitrogen organik, Nitrit, Nitrat, Fosfor organik dan Fosfor

    anorganik. Nitrogen dan fosfor sangat penting karena kedua nutrien ini telah sangat umum

    diidentifikasikan sebagai bahan untuk pertumbuhan gulma air. Pengujianpengujian lain sepertiKlorida, Sulfat, pH serta alkalinitas diperlukan untuk mengkaji dapat tidaknya air limbah yang

    sudah diolah dipakai kembali serta untuk mengendalikan berbagai proses pengolahan.

    3. Karakteristik Berdasarkan Sifat BiologiMerupakan banyaknya mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah tersebut.

    Mikroorgaisme ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi hampir dlam semua bentuk airlimbah, bisanya dengan konsentrasi 105-108 organisme/l. Kebanyakan merupakan sel tunggal

    yang bebas ataupun berkelompok dan mampu melakukan proses-proses kehidupan (tumbuh,

    metabolism, dan reproduksi).

    Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yangdikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang biasa digunakan adalah

    banyaknya mikroorganisme yang terkandung dalam air limbah. Keberadaan bakteri dalam unit

    pengolahan air limbah merupakan kunci sukses efisiensi proses biologi. Bakteri juga berperan

    penting untuk evaluasi kualitas air.

    C. PENGOLAHAN AIR LIMBAH

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    4/30

    Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan

    terapung, menguraikan bahan organic biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta

    memerhatikan estetika dan lingkungan.

    1. Cara Pengolahan Air LimbahPengolahan air limbah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dan secara

    buatan.a. Secara AlamiPengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan dengan pembuatan kolam

    stabilisasi. Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat

    pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakanadalah kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik

    pekat), dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme patogen). Karena biaya yang

    dibutuhkan murah, cara ini direkomendasikan untuk daerah tropis dan sedang berkembang.

    b. Secara BuatanPengolahan air limbah dengan bantuan alat dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air

    Limbah (IPAL). Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu primary treatment

    (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment(pengolahan lanjutan).

    2. Tahapan Pengolahan Air LimbahTujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di

    dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik

    yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah

    secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:1) Pengolahan Awal (Pretreatment)

    Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan

    tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung

    pada tahap ini ialahscreen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.2) Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

    Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan

    pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadipada pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and

    coagulation,flotation,sedimentation, danfiltration.

    3) Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang

    tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan

    pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated

    lagoon,stabilization basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.4) Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

    Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and

    sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation,

    serta thickening gravity or flotation.5) Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

    Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah

    kembali melalui proses digestion or wet combustion,pressure filtration, vacuum filtration,centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    5/30

    Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik

    kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator parameter yang sudah ditampilkan

    di tabel di atas. Setelah kontaminan dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan secara detailmengenai aspek ekonomi, aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan peoperasian.

    Pada akhirnya, teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang tepat guna sesuai dengan

    karakteristik limbah yang akan diolah. Setelah pertimbangan-pertimbangan detail, perlu jugadilakukan studi kelayakan atau bahkan percobaan skala laboratorium yang bertujuan untuk:a. Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang sesuai dengan

    karakteristik limbah yang akan diolah.

    b. Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menentukan efisiensipengolahan yang diharapkan.

    c. Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk penerapan skala sebenarnya.

    3. Parameter Pengolahan Air LimbahDalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang

    digunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter

    organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik. Parameter organik merupakan ukuranjumlah zat organik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini terdiri dari total organic carbon

    (TOC), chemical oxygen demand(COD), biochemical oxygen demand(BOD), minyak dan

    lemak (O&G), dan total petrolum hydrocarbons(TPH). Karakteristik fisik dalam air limbah

    dapat dilihat dari parameter total suspended solids(TSS), pH, temperatur, warna, bau, danpotensial reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa senyawa

    organik atau anorganik.

    Apabila BOD tinggi dibuang ke badan air penerima akan mengambil oksigen daribadan air penerima, pengendapan dari bahan tersuspensi dan terendap mengakibatkan keadaan

    tanpa oksigen. Alkalinitas yang tinggi dan adanya bahan-bahan beracun sperti sulfide dan

    chromium akan mempengaruhi kehidupan di badan air penerima, beberapa bahan pewarna juga

    beracun. Warna pada badan air penerima akan sangat mengganggu apabila air akan digunakanuntuk air industri. Adanya sulfida menyebabkan air limbah bersifat korosif, khususnya untuk

    bangunan beton. Ammonia yang tinggi dapat mengganggu kehidupan di air selain itu apabila

    digunakan untuk air irigasi menyebabkan padi bertambah subur tetapi tidak berbuah (gabuk).Kandungan Na yang tinggi pada air limbah dapat merusak struktur tanah, apabila digunakan

    untuk irigasi (tanaman akan mati). Parameter yang menjadi dasar untuk air limbah dapat dilepas

    ke lingkungan yaitu apabila air sudah benar-benar steril barulah air dapat dilepas ke lingkungan.

    Parameter Konsentrasi (mg/L)

    COD 100300

    BOD 50150

    Minyak nabati 5 10

    Minyak mineral 10 50Zat padat tersuspensi (TSS) 200400

    pH 6.09.0

    Temperatur 3840 [oC]

    Ammonia bebas (NH3) 1.05.0

    Nitrat (NO3-N) 2030

    Senyawa aktif biru metilen 5.010

    Sulfida (H2S) 0.050.1

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    6/30

    Fenol 0.51.0

    Sianida (CN) 0.050.5

    D. IPAL DAN UNIT PENGOLAHANNYA

    IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) adalah salah satu teknologi pengolahan limbah

    cair industri yang bertujuan untuk menghilangkan/memisahkan cemaran dalam air limbahsebelum dibuang ke lingkungan sampai memenuhi baku mutu lingkungan. IPAL yang baik

    adalah IPAL yang memiliki kriteria :

    Sedikit memerlukan perawatan

    Aman dalam pengoperasiannya

    Less biaya energy

    Less product excess (produk sampingan) seperti lumpur atau sludge IPALIPAL merupakan kombinasi dari pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi

    1) Proses FisikaProses fisika merupakan pengolahan untuk memisahkan bahan pencemar dalam air

    limbah secara fisika. Proses pengolahan secara fisika meliputi:a. Screening (Penyaringan)

    Fungsinya adalah untuk menahan benda- benda kasar seperti sampah dan benda- benda terapung

    lainnya.

    b. Grit Chamberc. Sieves

    d. Equalisasi

    e. Flotasif. Filter (pemisahan dengan memanfaatkan gaya gravitasi (sedimentasi atau oil/water separator)

    g. Adsorbsi

    h. Stripping

    Pemisahan padatan dalam air limbah merupakan tahapan penting untuk mengurangibeban, mengembalikan bahan-bahan yang bermanfaat dan mengurangi resiko rusaknya peralatan

    akibat kebuntuan (clogging) pada pipa, valve dan pompa.

    Dua prinsip dalam pengolahan secara fisika:i. Screening, sieving, dan filtrasi

    ii. Penggunaan gaya gravitasi (sedimentasi, flotasi dansentrifugasi)

    2) Proses KimiaProses ini menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan bahan pencemar. Pengolahan

    air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikelpartikel yang tidak

    mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun;

    dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebutpada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat

    diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi

    oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.

    3) Proses BiologiSemua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    7/30

    pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang

    paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode

    pengolahan biologi dengan segala modifikasinya. Pada dasarnya, reaktor pengolahan secarabiologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:

    a. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);

    b. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secarabiologi,proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:

    a. Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;

    b. Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.

    Proses pengolahan limbah cair di IPAL berdasarkan tingkatan perlakuannya dapat

    digolongkan menjadi 5 tahap yang sudah dijelaskan di atas yaitu pretreatment, primary

    treatment, secondary treatment, tertiary treatment, dan sludge treatment. Akan tetapi dalam suatuinstalasi pengolahan limbah, tidak harus ke lima tingkatan ini ada atau dipergunakan.

    Unit IPAL dirancang sedemikan rupa agar cara operasinya mudah dan biaya

    operasionalnya murah. Unit ini terdiri dari perangkat utama dan perangkat penunjang. Perangkatutama dalam system pengolahan terdiri dari unit pencampur statis (static mixer), bak antara, bak

    koagulasi-flokulasi, saringan multimedia/ kerikil, pasir, karbon, mangan zeolit (multimedia

    filter), saringan karbon aktif (activated carbon filter), dan saringan penukar ion (ion

    exchangefilter). Perangkat penunjang dalam sistem pengolahan ini dipasang untuk mendukungoperasitreatment yang terdiri dari pompa air baku untuk intake (raw water pump), pompa dosing

    (dosingpump), tangki bahan kimia (chemical tank), pompa filter untuk mempompa air dari bak

    koagulasi-flokulasi ke saringan/filter, dan perpipaan serta kelengkapan lainnya.a. Pompa Air Baku (Raw water pump)

    Pompa air baku yang digunakan jenis setrifugal dengan kapasitas maksimum yang

    dibutuhkan untuk unit pengolahan (daya tarik minimal 9 meter dan daya dorong 40 meter). Air

    baku yang dipompa berasal dari bak akhir dari proses pengendapan pada hasil buangan limbahindustri pelapisan logam.

    b. Pompa Dosing

    Merupakan peralatan untuk mengijeksi bahan kimia (ferrosulfat dan PAC) denganpengaturan laju alir dan konsentrasi tertentu untuk mengatur dosis bahan kimia tersebut. Tujuan

    dari pemberian bahan kimia ini adalah sebagai oksidator.

    c. Pencampur StatikDalam peralatan ini bahan-bahan kimia dicampur sampai homogen dengan kecepatan

    pengadukan tertentu untuk menghindari pecah flok.

    d. Bak Koagulasi-Flokulasi

    Dalam unit ini terjadi pemisahan padatan tersuspensi yang terkumpul dalam bentuk-bentuk flok dan mengendap, sedangkan air mengalir overflow menuju proses berikutnya.

    e. Pompa Filter

    Pompa yang digunakan mirip dengan pompa air baku. Pompa ini harus dapat melalui

    saringan multimedia, saringan karbon aktif, dan saringan penukar ion.f. Saringan Multimedia

    Air dari bak koagulasi-flokulasi dipompa masuk ke unit penyaringan multimedia dengan

    tekanan maksimum sekitar 4 Bar. Unit ini berfungsi menyaring partikel kasar yang berasal dariair olahan. Unit filter berbentuk silinder dan terbuat dari bahan fiberglas. Unit ini dilengkapi

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    8/30

    dengan keran multi purpose (multiport), sehingga untuk proses pencucian balik dapat dilakukan

    dengan sangat sederhana, yaitu dengan hanya memutar keran tersebut sesuai dengan

    petunjuknya. Tinggi filter ini mencapai 120 cm dan berdiameter 30 cm. Media penyaring yangdigunakan berupa pasir silika dan mangan zeolit. Unit filter ini juga didisain secara khusus,

    sehingga memudahkan dalam hal pengoperasiannya dan pemeliharaannya. Dengan

    menggunakan unit ini, maka kadar besi dan mangan, serta beberapa logam-logam lain yangmasih terlarut dalam air dapat dikurangi sampai sesuai dengan kandungan yang diperbolehkanuntuk air minum.

    g. Saringan Karbon Aktif

    Unit ini khusus digunakan untuk penghilang bau, warna, logam berat dan pengotor-pengotor organik lainnya. Ukuran dan bentuk unit ini sama dengan unit penyaring lainnya.

    Media penyaring yang digunakan adalah karbon aktif granular atau butiran dengan ukuran 1

    2,5 mm atau resin sintetis, serta menggunakan juga media pendukung berupa pasir silika pada

    bagian dasar.h. Saringan Penukar Ion

    Pada proses pertukaran ion, kalsium dan magnesium ditukardengan sodium. Pertukaran ini

    berlangsung dengan cara melewatkan air sadah ke dalam unggun butiran yang terbuat dari bahanyang mempunyai kemampuan menukarkan ion. Bahan penukar ion pada awalnya menggunakan

    bahan yang berasal dari alam yaitu greensand yang biasa disebut zeolit, Agar lebih efektif Bahan

    greensand diproses terlebih dahulu. Disamping itu digunakan zeolit sintetis yang terbuat dari

    sulphonated coals dan condentation polymer. Pada saat ini bahan-bahan tersebut sudah digantidengan bahan yang lebih efektif yang disebut resin penukar ion. Resin penukar ion umumnya

    terbuat dari partikel cross-linked polystyrene. Apabila resin telah jenuh maka resin tersebut perlu

    diregenerasi. Proses regenerasi dilakukan dengan cara melewatkan larutan garam dapur pekat kedalam unggun resin yang telah jenuh. Pada proses regenerasi terjadi reaksi sebaliknya yaitu

    kalsium dan magnesium dilepaskan dari resin, digantikan dengan sodium dari larutan garam.

    i. Sistem Jaringan Perpipaan

    Sistem jaringan perpipaan terdiri dari empat bagian, yaitu jaringan inlet (air masuk),jaringan outlet (air hasil olahan), jaringan bahan kimia dari pompa dosing dan jaringan pipa

    pembuangan air pencucian. Sistem jaringan ini dilengkapi dengan keran-keran sesuai dengan

    ukuran perpipaan. Diameter yang dipakai sebagian besar adalah 1 dan pembuangan dari bakkoagulasi-flokulasi sebesar 2. Bahan pipa PVC tahan tekan, seperti rucika. Sedangkan keran

    (ballvalve) yang dipakai adalah keran tahan karat terbuat dari plastik.

    j. Tangki Bahan-Bahan KimiaTangki bahan kimia terdiri dari 2 buah tangki fiberglas dengan volume masing-masing 30

    liter. Bahan-bahan kimia adalah ferrosulfat dan PAC. Bahan kimia berfungsi sebagai oksidator.

    Proses pengolahan diawali dengan memompa air baku dari bak penampungan kemudian

    diinjeksi dengan bahan kimia ferrosulfat dan PAC (Poly Allumunium Chloride), kemudiandicampur melaluistatic mixer supaya bercampur dengan baik. Kemudian air baku yang

    teroksidasi dialirkan ke bak koagulasi flokulasi dengan waktu tinggal sekitar 2 jam. Setelah itu

    air dari bak dipompa ke saringan multimedia, saringan karbon aktif dan saringan penukar ion.

    Hasil air olahan di masukkan ke bak penampungan untuk digunakan kembali sebagai airpencucian. Selanjutnya diendapkan dalam bak pengendap, sebagian lumpur disirkulasi dan

    sebagian lagi dikeringkan dalam drying bed.

    Dengan demikian hasil akhir dari pengolahan air limbah di IPAL yaitu berupa air danlumpur. Air hasil proses pengolahan dapat langsung di buang ke sungai atau saluran umum.

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    9/30

    Sedangkan untuk lumpur biologi setelah dikeringkan dapat dibakar atau dimanfaatkan untuk

    pupuk.

    http://lamaizon.blog.uns.ac.id/2010/05/10/pengolahan-limbah-cair/

    http://digilib-ampl.net/detail/detail.php?row=11&tp=kliping&ktg=airminum&kode=6597

    http://id.shvoong.com/tags/pengolahan-air-limbah/

    Lumpur aktif yang dikenal sebagai MLSS (mixed liquor suspended solid) yang digunakan

    pada proses biologi ini berasal dari lumpur bak pengendap yang dimasukkan ke dalam tangki

    aerasi bersama-sama dengan penambahan oksigen. Sisa lumpur yang mengendap dalam bak

    pengendap selanjutnya dipompakan ke bak pengering lumpur (sludge drying bed). ( Christiani,

    2002 ).

    Produksi limbah cair yang dihasilkan pada IPAL RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sebesar

    828.057 m3 perhari. Dari produksi limbah cair tersebut yang diolah dengan metode lumpur aktif

    menghasilkan lumpur sebanyak 0.31466 m/hari. Dari produksi lumpur perhari yang begitu besar

    apabila tidak dimanfaatkan hanya akan tertumpuk pada bak penegering lumpur.

    B. HASIL PENGAMATAN LAPANGAN

    Pengolahan air limbah dengan menggunakan Lumpur aktif, agar dapat memperoleh hasil

    dibawah ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan, maka pengolahan air limbah dariawal

    (inlet) sampai akhir (outlet) harus melalui unit-unit proses sebagai berikut :

    1. Bak Penyaring (Barscreen)

    Merupakan unit pengolahan yang pertama dijumpai dalam bangunan pengolahan air

    limbah. Air limbah yang dihasilkan oleh unit-unit penghasil limbah di tamping di bak

    penampung sementara lalu dialirkan ke pipa pemasukan dengan debit rata-rata 8 liter/detik. Dari

    inlet ini bak penyaring mulai berfungsi menyaring bahan-bahan kasar seperti plastik, kertas, kayu

    untuk tidak masuk ke unit pengolahan selanjutnya. Bak penyaring juga berfungsi untuk

    melindungi pompa, valve dn peralatan instalasi lainnya dari gangguan yang disebabkan oleh

    kehadiran benda-benda kasar yang terbawa aliran. Bak penyaring ada pada instalasi Pengolahan

    air limbah RSUP Dr. Sardjito terbuat dari anyaman besi stainlees steel sebanyak dua buah yang

    dipasang secara vertical dan sejajar. Bahan-bahan kasar yang tersangkut/tersaring diangkut

    secara manual dan dibuang sebagai sampah.

    http://lamaizon.blog.uns.ac.id/2010/05/10/pengolahan-limbah-cair/http://lamaizon.blog.uns.ac.id/2010/05/10/pengolahan-limbah-cair/http://digilib-ampl.net/detail/detail.php?row=11&tp=kliping&ktg=airminum&kode=6597http://digilib-ampl.net/detail/detail.php?row=11&tp=kliping&ktg=airminum&kode=6597http://id.shvoong.com/tags/pengolahan-air-limbah/http://id.shvoong.com/tags/pengolahan-air-limbah/http://id.shvoong.com/tags/pengolahan-air-limbah/http://digilib-ampl.net/detail/detail.php?row=11&tp=kliping&ktg=airminum&kode=6597http://lamaizon.blog.uns.ac.id/2010/05/10/pengolahan-limbah-cair/
  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    10/30

    2. Bak penangkap pasir

    Bak penangkap pasir berfungsi untuk menghilangkan kerikil halus yang berupa pasir, koral

    atau zat padat berat lainnya yang mengalami penurunan kecepatan atau mempunyai gaya berat

    lebih besar dari zat organik yang dapat membusuk dalam air limbah. Dua bagian digunakan

    secara rutin dan satu lagi digunakan sebagai cadangan bila ada yang dikuras atau dibersihkan.

    Volume Bak= P L T = 7m 1,9 m 0,8 m =10,64 m

    3. Bak Equalisasi

    Setelah melewati bak penagkap pasir, air limbah dengan debit antara 5-30 liter/detik

    dialirkan masuk ke bak equalisasi. Letak bak equalisai berada lebih rendah dari bak penangkap

    pasir. Fungsi utama dari bak equalisasi adalah untuk perataan debit air limbah yang masuk ke

    unit pengolahan selanjutnya. Selain dari pada itu bak equalisasi ini juga berfungsi sebagai

    sebagai kolam pencampuran air limbah itu sendiri. Pencampuran ini dimaksudkan untuk

    menciptakan keadaan yang homogen dari air limbah tersebut untuk selanjutnya dipompa ke bak

    aerasi. Pencampuran juga di lakukan oleh pompa pengangkut air limbah dari bak equalisasi ke

    bak aerasi dengan cara mengembalikan sebagian dari debit yang diangkut ke bak aerasi. Hal ini

    dilakukan karena bak aerasi mempunyai kapasitas pengolahan antara 10-12 liter/detik,

    sedangkan tenaga pompa pengangkut adalah 20 liter/detik, sisanya 10liter/detik dikembalikan ke

    bak equalisasi.

    Volume Bak Equalisasi = 200 m, dengan dimensi = P L T = 5,5m 5,5m 7m

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    11/30

    4. Bak Aerasi

    Bak aerasi pada instalasi pengolahan air limbah RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

    memasukkan udara ke dalam air limbah melalui benda porous atau nozel. Nozel diletakkan di

    bagian dasar bak sebanyak 15 buah yang disusun seri dalam tiga baris sehingga ada lima nozel

    dalam satu barisnya. Pada proses aerasi harus tersedia oksigen minimum 1-2mg/liter air limbah

    atau secara teoritis banyaknya oksigen yang harus disediakan disbanding dengan derajat

    kekotoran air limbah yang ada adalah sebesar 40-80m3 udara untuk setiap 1kg BOD. Dengan

    adanya penambahan oksigen dan lumpur kedalam bak aerasi dapat meningkatkan penambahan

    mikroorganisme seiring pembentukan sel baru. Jumlah sel baru lebih banyak dari sel yang mati

    sehingga terjadi pertumbuhan mokroorganisme positif.

    Hasil dari penguraian zat organik yang terdapat dalam air limbah pada bak aerasi ini akan

    membentuk flok (biosolid) yang kemudian dialirkan kedalam bak pengendapan (sedimentsi). Zat

    organic yang diuraikan oleh mikroorganisme dalam air limbah berupa gas, ion, cairan kolid atau

    bahan terlarut.

    5. Bak Pengendapan (Sedimentasi)

    Bak pengendapan berfungsi untuk mengendapkan semua lumpur maupun partikel yang

    sudah melalui proses sebelumnya. Biosolid atau flok-flok yang terbentuk dari proses

    perombakan zat organic dan mengendap pada bak pengendap. Waktu pengendapan pada bak

    sedimentasi berlangsung selama 6jam. Flok-flok yang mengapung dipermukaan dapat

    dihilangkan dengan pengadukan secara mekanis dan juga mengeluarkan melalui over flow

    masuk kesumur penampungan flok untuk selanjutnya dipompa kembali ke bak aerasi.

    6. Bak Penampung Lumpur

    Bak penampung lumpur ini berfungsi untuk menampung lumpur dari bak sedimentasi

    untuk selanjutnya dipompakan ke bak aerasi sebagai recycle. Bak ini juga berfungsi untuk

    menampung lumpur sisa recycle untuk selanjutnya lima hari sekali dipompakan ke bak

    pengering lumpur.

    Volume Bak Penampung Lumpuradalah 40m dengan dimensi = 4m 2m 5m

    7. Bak Biologis

    Bak uji biologis ini berfungsi apakah air limbah hasil pengolahan sudah layak dibuang ke

    badan air atau belum. Dalam bak uji biologis ini dipelihara ikan dan tumbuhan azola sebagai

    indicator, hal ini menunjukkan bahwa air limbah tersebut sudah layak dibuang ke badan air.

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    12/30

    8. Bak Desinfeksi dan Bak Kontak Chlor

    Merupakan unit pengolahan yang terakhir dalam setiap instalasi pengolahan air hasil

    pengolahan dialirkan ke badan air. Pembunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau

    membunuh mikroorganisme pathogen yang ada dalam air limbah. Bahan desinfeksi yang sering

    digunakan adalah chlorine yang berbentuk garam atau dikenal dengan nama kaporit (Ca(Ocl)).

    Untuk dapat menghasilkan sisa chlor sesuai batas yang telah ditetapkan, diperlukan waktu

    kontak antara titik pembubuhan sampai effluent selama 30-60 menit, setelah itu effluent baru

    dialirkan ke badan air penerima. Kebutuhan kaporit untuk membunuh mikroorganisme pada

    instalasi pengolahan air limbah RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta adalah 1kg/hari.

    9. Bak Desinfeksi dan Bak Kontak Chlor Darurat

    Fungsinya sama dengan bak desinfeksi dan bak kontak chlor utama. Bak desinfeksi dan

    kontak chlor darurat ini dipergunakan apabila bak desinfeksi dan kontak chlor utama dalam

    perbaikan atau pemeliharaan

    10. Bak Pengering Lumpur

    Lumpur merupakan hasil akhir dari setiap instalasi pengolahan air limbah. Pada Instalasi

    pengolahan air limbah yang menggunakan sistem lumpur aktif yang dihasilkan dalam bak

    sedimentasi sebagai recycle dan sebagian lagi dipompakan ke bak pengering lumpur. Lumpur

    yang ditumpahkan ke bak pengering lumpur biasanya mengandung kadar solid 10 % dan air 90

    %.

    Air yang meresap melewati lapisan penyaring, masuk ke pipa Unser Drain dan sebagian

    lagi menguap ke udara. Waktu pengeringan lumpur biasanya 3 sampai 4 minggu dengan

    ketebalan lapisan lumpur dalam bak pengering antara 15 cm sampai 25 cm. semakin tebal

    lapisan lumpur, waktu pengeringan semakin lama apalagi ke dalam bak pengering lumpur yang

    sudah berisi lumpur masih dimasukkan lagi lumpur yang baru. Keadaan cuaca juga

    mempengaruhi lamanya waktu pengeringan lumpur.

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    13/30

    C. KESIMPULAN

    1. Sistem pengolahan limbah baik limbah cair maupun limbah B3 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

    bisa dikatakan sudah sangat baik, ini dikarenakan lengkapnya alat alat pengolahan limbah

    2. Kualitas air limbah RSUP Dr. Sardjito yang dibuang ke Badan air sungai Code setelah melalui

    proses pengolahan dengan metode lumpur aktif sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan

    pemerintah.

    3. Pemanfaatan lumpur hasil pengolahan masih kurang optimal.

    D. REKOMENDASI

    1. Lebih baik jika dilakukan pemilahan limbah dari sumbernya dan sesuai dengan kategori karena

    pembuangan limbah cukup besar

    2. Sebaiknya para petugas pengolah limbah menggunakan APD untuk kegiatan yang mengandung

    resiko bahaya, karena dalam prakteknya masih terdapat petugas yang tidak menggunakan APD

    3. Karena produk lumpur kering hasil pengolahan masih banyak yang belum bias dimanfaatkan

    semaksimal mungkin maka, disarankan untuk bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman

    hias/taman-taman yang ada disekitar RSUP Dr.Sardjito atau pihak-pihak lain yang membutuhkan

    (apabila lumpur tersebut tidak mengandung Bahan B3)

    http://setonc.blogspot.com/2013/07/makalah-pengolahan-air-limbah-ipal-rsup.html

    http://setonc.blogspot.com/2013/07/makalah-pengolahan-air-limbah-ipal-rsup.htmlhttp://setonc.blogspot.com/2013/07/makalah-pengolahan-air-limbah-ipal-rsup.htmlhttp://setonc.blogspot.com/2013/07/makalah-pengolahan-air-limbah-ipal-rsup.html
  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    14/30

    DAFTAR PUSTAKA

    Agustiani, Elly; Slamet, Agus; Winarni, Dyah. 1998. Penambahan PAC Pada Proses Lumpur

    Air limbah terdiri dari satu atau lebih parameter pencemar yang melampaui ambang batas yang telah ditetapkan.

    Kemungkinan di dalamnya terdapat minyak, lemak, bahan anorganik seperti besi, alumunium, nikel, plumbum,barium, fenol, dan lain-lain, sehingga dalampengolahannya dibutuhkan kombinasi daribeberapa metode dan

    peralatan [1]. Limbah diolah dengan tujuan untuk mengambil bahan-bahan berbahaya di dalamnya dan atau

    mengurangi/menghilangkan senyawasenyawa kimia maupun non-kimia yang berbahaya dan beracun [2]. Beberapa

    cara pengolahan limbah antara lain dengan memberikan bahan kimia yang dapat menentralkan air, menghancurkan

    senyawa yang berbahaya, menggumpalkan kotorankotoran [3]. Untuk pengolahan limbah cair perlu dibangun IPAL

    (Instalasi Pengolah Air Limbah). Pembangunan IPAL membutuhkan biaya yang tidak murah, begitu pula dengan

    biaya operasional dan perawatannya. Saat ini kecenderungan yang terjadi adalah pihak industri memiliki IPAL

    hanya sebatas untuk memenuhi persyaratan pendirian pabrik (industri) atau untuk mematuhi peraturan pemerintah.

    Hanya sedikit industri yang menjalankan IPAL-nya dengan benar. Batasan masalah adalah pada monitoring proses

    pengolahan limbah cair, bukan pada bagaimana pengendalian proses pengolahan limbah cair. Pengendalian proses

    masih memerlukan operator. Hal ini dipertimbangkan karena untuk monitoring sekaligus pengendalian proses

    memerlukan biaya yang sangat besar.

    INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

    (IPAL)

    1. A. Latar Belakang

    1. 1. Air Limbah

    Limbah merupakan bahan buangan yang berbentuk cair, gas dan padat yang mengandung bahan

    kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya sehingga air limbah tersebut harus diolah

    agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan.

    Air limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman yang telah dipergunakan untuk berbagaikeperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat dan

    baik.

    Unsurunsur dari suatu sistem pengolahan air limbah yang modern terdiri dari :

    1. Masingmasing sumber air limbah

    2. Sarana pemrosesan setempat

    3. Sarana pengumpul

    4. Sarana penyaluran

    5. Sarana pengolahan, dan

    6. Sarana pembuangan.

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    15/30

    Dan dua faktor yang penting yang harus diperhatikan dalam sistem pengolahan air limbah yaitujumlah dan mutu.

    1.

    2. Ciri- Ciri Air Limbah

    Disamping kotoran yang biasanya terkandung dalam persediaan air bersih air limbah

    mengandung tambahan kotoran akibat pemakaian untuk keperluan rumah tangga, komersial danindustri. Beberapa analisis yang dipakai untuk penentuan ciriciri fisik, kimiawi, dan biologis

    dari kotoran yang terdapat dari air limbah.

    Ciri-ciri fisik

    Ciriciri fisik utama air limbah adalah kandungan padat, warna, bau, dan suhunya.

    Bahan padat total terdiri dari bahan padat tak terlarut atau bahan padat yang terapung sertasenyawasenyawa yang larut dalam air. Kandungan bahan padat terlarut ditentukan dengan

    mengeringkan serta menimbang residu yang didapat dari pengeringan.

    Warna adalah ciri kualitatif yang dapat dipakai untuk mengkaji kondisi umum air limbah. Jika

    warnanya coklat muda, maka umur air kurang dari 6 jam. Warna abuabu muda sampaisetengah tua merupakan tanda bahwa air limbah sedang mengalami pembusukanatau telah ada

    dalam sistem pengumpul untuk beberapa lama. Bila warnanya abuabu tua atau hitam, air

    limbah sudah membusuk setelah mengalami pembusukan oleh bakteri dengan kondisi anaerobik.

    Penentuan bau menjadi semakin penting bila masyarakat sangat mempunyai kepentingan

    langsung atas terjadinya operasi yang baik pada sarana pengolahan air limbah. Senyawa utamayang berbau adalah hidrogen sulfida, senyawasenyawa lain seperti indol skatol, cadaverin dan

    mercaptan yang terbentuk pada kondisi anaerobik dan menyebabkan bau yang sangat

    merangsang dari pada bau hidrogen sulfida.

    Suhu air limbah biasanya lebih tinggi dari pada air bersih karena adanya tambahan air hangat

    dari pemakaian perkotaan. Suhu air limbah biasanya bervariasi dari musim ke musim, dan jugatergantung pada letak geografisnya.

    Ciri-ciri kimia

    Selain pengukuran BOD, COD dan TOC pengujian kimia yang utama adalah yang bersangkutan

    dengan Amonia bebas, Nitrogen organik, Nitrit, Nitrat, Fosfor organik dan Fosfor anorganik.

    Nitrogen dan fosfor sangat penting karena kedua nutrien ini telah sangat umum diidentifikasikansebagai bahan untuk pertumbuhan gulma air. Pengujianpengujian lain seperti Klorida, Sulfat,

    pH serta alkalinitas diperlukan untuk mengkaji dapat tidaknya air limbah yang sudah diolah

    dipakai kembali serta untuk mengendalikan berbagai proses pengolahan. (Linsley.K.R. 1995).

    1. 3. Jenis Limbah

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    16/30

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    17/30

    Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan lumpur aktif

    sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut.

    Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic

    maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak

    mengandung padatan organik.

    Macam Limbah Beracun

    Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas

    dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.

    Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan

    atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus

    terbakar hebat dalam waktu lama.

    Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima

    oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

    Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan

    lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh

    melalui pernapasan, kulit atau mulut. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau

    limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan

    cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.

    Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau

    mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat

    asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

    (http://educorolla8.blogspot.com)

    1. 4. Volume Limbah

    Semakin besar volume limbah, pada umumnya, bahan pencemarnya semakin banyak. Hubungan

    ini biasanya terjadi secara linier. Oleh sebab itu dalam pengendalian limbah sering jugadiupayakan pengurangan volume limbah. Kaitan antara volume limbah dengan volume badan

    penerima juga sering digunakan sebagai indikasi pencemaran. Perbandingan yang mencolok

    jumlahnya antara volume limbah dan volume penerima limbah juga menjadi ukuran tingkatpencemaran yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Misalnya limbah sebanyak 100 m3 air per 8

    jam mempunyai konsentrasi plumbum 4 mg/hari dialirkan ke suatu sungai. Yang mempunyai

    debit 8.000 m3 perjam. (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/).

    1. 5. Pengolahan Limbah Cair

    Secara umum penanganan air limbah dapat dikelompokkan menjadi

    Pengolahan Awal/Pendahuluan (Preliminary Treatment)

    Tujuan utama dari tahap ini adalah usaha untuk melindungi alat-alat yang ada pada instalasipengolahan air limbah. Pada tahap ini dilakukan penyaringan, penghancuran atau pemisahan air

    http://educorolla8.blogspot.com/http://educorolla8.blogspot.com/http://educorolla8.blogspot.com/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/http://educorolla8.blogspot.com/
  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    18/30

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    19/30

    Industri dan kegiatan lainnya yang mempunyai air buangan yang membentuk limbah cair dalam

    skala besar harus melakukan penanganan agar tidak berdampak pada lingkungan disekitarnya.

    Apabila limbah cair tersebut tidak dilakukan pengolahan dan dibuang langsung ke lingkunganumum, sungai, danau, laut akan berdampak pada lingkungan karena jumlah polutan di dalam air

    menjadi semakin tinggi. Pada dasarnya ada dua alternative penanganan yaitu membawa limbah

    cair ke pusat pengolahan limbah atau memiliki sendiri instalasi pengolahan air limbah (IPAL)proses pengolahan limbah cair pada dasarnya dikelompokkan menjadi tiga tahap yaitu prosespengolahan primer, sekunder, dan tersier. ( Sunu.P., 2001)

    Air limbah sebelum dilepas kepembuangan akhir harus menjalani pengolahan terlebih dahulu.

    Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan

    yang baik. Adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, antara lain:

    1. Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga.

    2. Melindungi hewan dan tanaman yang hidup dalam air.

    3. Menghindari pencemaran tanah permukaan.

    4. Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vector penyakit.

    Sementara itu, sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan

    berikut.

    1. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum.

    2. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.

    3. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air didalampenggunaannya sehari-hari.

    4. Tidak dihinggapi oleh vector atau serangga yang menyebabkan penyakit.

    5. Tidak terbuka dan harus tertutup.

    6. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap. (Chandra.B.2007).

    Pabrik yang secara kontiniu membuang limbah berbeda dengan pabrik yang membuang limbah

    secara periodik walau konsentrasi pencemar sama, dan jumlah buangan nya pun sama. Pengaruhterhadap lingkungan mengalami perbedaan.

    Dalam hal sering tidaknya suatu pabrik membuang limbah tergantung terhadap proses

    pengolahan dalam pabrik. Artinya volume air buangannya tergantung dari volume produksinya.Semakin tinggi produksi semakin tinggi volume limbahnya. Ada pabrik yang dalam periode

    tertentu jumlah airnya melebihi dari pada kondisi sehari-hari. Setiap lima hari dalam sebulan

    volume limbahnya sangat berlebih, kecuali bila pabrik blow down. Atau ada pabrik yang hanya

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    20/30

    membuang limbah sekali dalam seminggu sedangkan pada hari-hari lainnya tidak. Semakin

    banyak frekuensi pembuangan limbah, semakin tinggi tingkat pencemaran yang ditimbulkan.

    Dampak pencemaran limbah terhadap lingkungan harus dilihat dari jenis parameter pencemar

    dan konsentrasinya dalam air limbah. Dari satu sisi suatu limbah mempunyai parameter tunggal

    dengan konsentrasi yang relatif tinggi. Disisi lain ada limbah dengan 10 parameter tapi dengankonsentrasi yang juga melewati ambang batas. Persoalannya bukan yang mana lebih baik dari

    pada yang terburuk, melainkan seharusnya lebih mendapat prioritas. ( Ginting.P.1992).

    1. Karakter Limbah

    Domestik

    Limbah domestic adalah semua buangan yang berasal dari kamar mandi, kakus, dapur, tempatcuci pakaian, cuci peralatan rumah tangga, apotek, rumah sakit, rumah makan dan sebagainya

    yang secara kuantitatif limbah tadi terdiri dari zat organic baik berupa zat padat ataupun cair,

    bahan berbahaya, dan beracun, garam terlarut, lemah dan bakteri terutama golongan fekal coli,jasad pathogen, dan parasit.

    Non domestik

    Limbah domestic sangat bervariasi, terlebih lebih untuk limbah industri. Limbah pertanian

    biasanya terdiri atas bahan padat bekas tanaman yang besifat organis, bahan pemberantas hamadan penyakit ( peptisida bahan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, sulfur, mineral, dan

    sebagainya. (Sastrawijaya.T.A. 2001).

    Dalam air buangan terdapat zat organic yang terdiri dari unsure karbon, hydrogen, dan oksigendengan unsure tambahan yang lain seperti nitrogen, belerang dan lain-lain yang cenderung

    menyerap oksigen.

    Bentuk lain untuk mengukur oksigen ini adalah COD. Pengukuran ini diperlukan untuk

    mengukur kebutuhan oksigen terhadap zat organic yang sukar dihancurkan secara oksidasi. Oleh

    karena itu dibutuhkan bantuan pereaksi oksidator yang kuat dalam suasana asam. Nilai BODselalu lebih kecil dari pada nilai COD diukur pada senyawa organic yang dapat diuraikan

    maupun senyawa organic yang tidak dapat berurai. ( Agusnar.H.2008 )

    Laju aliran dan keragaman laju aliran merupakan factor penting dalam rancangan proses.

    Sejumlah unit dalam kebanyakan system penanganan harus dirancang berdasarkan puncak laju

    aliran dan memberikan pertimbangan untuk meminimumkan keragaman laju aliran bila mana

    mungkin. ( Jenie.L.S.1993 ).

    1. 7. Logam Berat

    Air sering tercemar oleh berbagai komponen anorganik, diantaranya berbagai jenis logam berat

    yang berbahaya, yang beberapa diantaranya banyak digunakan dalam skala industri. Industri

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    21/30

    industri logam berat tersebut harus mendapatkan pengawasan yang ketat sehingga tidak

    membahayakan bagi para pekerja maupun lingkungan sekitarnya.

    Logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan, yang terutama adalah Merkuri

    (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Nikel (Ni), dan Zink (Zn).

    Logam-logam berat tersebut diketahui dapat mengumpul dalam tubuh suatu organisme dan tetaptinggal dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi. (

    Kristanto.P. 2002 ).

    1. Chemical Demand Oxygen (COD)

    Chemical Oxygen Demand (COD) adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk

    mengoksidasi zat-zat organis yang terdapat dalam 1 ml sampel air, di mana pengoksidasiK2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen terlarut.

    Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran oleh zat-zat organis yang secara alamiah dapat

    dioksidasi melalui proses mukrobiologi dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut didalam air. (Alaerts.1984)

    Uji COD adalah suatu pembakaran kimia secara basah dari bahan organik dalam sampel. Larutan

    asam dikromat digunakan untuk mengoksidasi bahan organik pada suhu tinggi. Berbagai

    prosedur COD yang menggunakan waktu reaksi dari menit sampai 2 jam dapat digunakan.

    Penggunaan dua katalis perak sulfat dan merkuri sulfat diperlukan masing-masing untukmengatasi gangguan klorida dan untuk menjamin oksidasi senyawa-senyawa organik kuat

    menjadi teroksidasi.

    Analisis BOD dan COD dari suatu limbah akan menghasilkan nilai-nilai yang berbeda karenakedua uji mengukur bahan yang berbeda. Nilai-nilai COD selalu lebih tinggi dari nilai BOD.

    Perbedaan di antara kedua nilai disebabkan oleh banyak faktor seperti bahan kimia yang tahan

    terhadap oksidasi kimia, seperti lignin ; bahan kimia yang dapat dioksidasi secara kimia dan pekaterhadap oksidasi biokimia tetapi tidak dalam uji BOD 5 hari seperti selulosa, lemak berantai

    panjang atau sel-sel mikroba dan adanya bahan toksik dalam limbah yang akan menggangu uji

    BOD tetapi tidak uj COD.

    Walaupun metode COD tidak mampu mengukur limbah yang dioksidasi secara biologik, metode

    COD mempunyai nilai praktis. Untuk limbah spesifik dan pada fasilitas penanganan limbah

    spesifik, adalah mungkin untuk memperoleh korelasi yang baik antara nilai COD dan BOD.

    Perubahan nilai-nilai BOD dan COD suatu limbah akan terjadi selama penanganan. Bahan yangteroksidasi secara biologik akan turun selam penanganan, sedangkan bahan yang tidak

    teroksidasi secara biologik tetapi teroksidasi secara kimia tidak turun. Bahan yang tidak

    teroksidasi secara biologik akan terdapat dalam limbah yang belum diberi penanganan dan akan

    meningkat karena residu massa sel dari respirasi endogenes. Nisbah COD dan BOD akanmeningkat dengan stabilnya bahan yang teroksidasi secara biologik.(Jenie.L.S.1993.).

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    22/30

    Terdapat 2 macam limbah yaitu :

    Limbah rumah tangga yaitu limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekasindustri rumah tangga dan kotoran manusia.

    Limbah industri yaitu limbah yang berasal dari industri berupa bahan-bahan kimia berbahaya.

    Berdasarkan bentuknya, limbah dibagi menjadi 2 macam yaitu :

    Limbah Padat

    Limbah Cair (terdiri atas limbah organik dan anorganik)

    Sesuai dengan sumber asalnya, air limbah mempunyai komposisi yang sangat bervariasi dari

    setiap tempat dan setiap saat. Akan tetapi, secara garis besar zat yang terdapat di dalam air

    limbah dikelompokkan seperti skema berikut :

    Pengetahuan mengenai karakteristik air buangan baik kuantitas maupun kualitasnya adalah suatu

    hal yang perlu dipahami dalam merencanakan suatu unit pengolahan limbah air buangan.Kualitas air buangan dibedakan atas tiga karakteristik, yaitu :

    1. 1. Karakteristik fisik.

    Parameter yang termasuk dalam kategori ini adalah solid ( zat padat ), temperatur, warna, bau.

    1. 2. Karakteristik kimia

    terbagi dalam tiga kategori : zat organik, zat anorganik dan gasgas. Polusi zat organik biasanyadinyatakan dalam BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand ).

    1. 3. Karakteristik Biologi

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    23/30

    Merupakan banyaknya mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah tersebut, seperti :

    bakteri, algae, virus, fungi. Sifat biologis ini perlu diketahui dalam kaitannya untuk mengetahui

    tingkat pencemar air limbah sebelum dibuang ke badan air penerima.

    Bahan polutan yang terkandung di dalam air buangan secara umum dapat diklasifikasikan dalam

    tiga kategori, yaitu bahan terapung, bahan tersuspensi dan bahan terlarut. Selain dari tigakategori tersebut, masih ada lainnya yaitu panas, warna, rasa, bau dan radioaktif. Menurut

    sifatnya tiga kategori bahan polutan tersebut dapat dibedakan sebagai yang mudah terurai secara

    biologi (biodegradable) dan tidak mudah terurai secara biologi (non biodegradable).

    Dampak terhadap badan air, limbah industri dapat diklasifikasikan

    sebagai berikut :

    Suhu

    Setiap organisme mempunyai suhu minimum, optimum dan maksimum untuk hidupnya danmempunyai kemempuan menyesuaikan diri sampai batas tertentu. Suhu air mempunyai

    pengaruh yang besar dalam proses pertukaran zat atau metabolisme dari makhluk hidup. Selainitu suhu juga berpengaruh terhadap kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin tinggi temperatur

    suatu perairan, semakin cepat pula perairan tersebut mengalami kejenuhan. Suhu air untuk

    budidaya ikan berkisar antara 25300C.

    pH

    Efek polutan bersifat asam terhadap kehidupan ikan dapat mempengaruhi pertumbuhan danperkembangbiakan. Batas minimum air tawar pada umumnya adalah pada pH 4 dan batas

    maksimum pada pH11.

    Oksigen terlarut (DO)

    Kadar DO merupakan salah satu parameter kualitas air yang penting bagi kelangsungan hidupdan pertumbuhan ikan. Ikan memerlukan oksigen dalam bentuk oksigen terlarut. Oksigen terlarut

    dipengaruhi oleh suhu, pH dan karbondioksida. Air kolam yang mengandung konsentrasi

    oksigen terlaut yang rendah akan mempengaruhi kesehatan ikan, karena ikan lebih mudah

    terserang penyakit atau parasit. Bila konsentrasi oksigen terlarut dibawah 45 mg/l maka ikantidak mau makan dan tidak berkembang dengan baik. Bila konsentrasi oksigen terlarut tetap

    sebesar 3 atau 4 mg/l untuk jangka waktu yang lama maka ikan akan menghentikan makan dan

    pertumbuhannya terhenti. Kadar oksigen 0,20,8 mg/l merupakan konsentrasi yang dapat

    mematikan ikan gurameh.

    Zat organik terlarut (BOD)

    Zat organik terlarut menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut di badan air, sehingga

    badan air tersebut mengalami kekurangan oksigen yang sangat diperlukan oleh kehidupan air dan

    menyebabkan menurunnya kualitas badan air tersebut.

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    24/30

    COD (Chemical Oxygen Demand)

    COD diperlukan untuk menentukan kekuatan pencemaran suatu limbah dengan mengukur

    jumlah oksigen untuk mengoksidasi zatzat organik yang terdapat pada air limbah tersebut.COD adalah ukuran dari jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi kimia bahan

    bahan organik perairan. COD juga dikatakan sebagai jumlah oksigen yang dikonsumsi.

    Mengingat sifatsifat limbah sedemikian kompleksnya maka cara pengolahannya harus

    disesuaikan dengan sifatsifat limbah yang bersangkutan, harus dilakukan survei, analisis

    contoh limbah dan yang paling penting adalah dilakukan percobaan dalam skala laboratoriumuntuk menentukan parameter yang akan digunakan sebagai kriteria perencanaan. Proses

    pengolahan air limbah merupakan proses tiruan dari prosesself purification, yaitu proses

    pemurnian kembali pada badan air yang terkena buangan limbah tanpa pengolahan/bantuan

    manusia, dimana selama prosesnya meliputi tahapantahapan perbaikan kualitas air yang terdiridari empat zone, yaitu dimulai dari zone degradasi, zone pengurai aktif, zone perbaikan dan zone

    normal yang waktunya dipersingkat.

    Penyingkatan waktu tersebut dapat dilakukan dengan cara melalui pengolahan limbah. Unsur

    unsur yang tidak dikehendaki kehadirannya dalam air limbah dapat dihilangkan dengan cara

    fisik, kimia, dan biologi. Cara pengolahan secara fisik disebut unit operasi. Sedangkanpengolahan dengan mempergunakan zatzat kimia atau aktivitas biologi disebut unit proses.

    Pengolahan fisik sering disebut pengolahan primer dengan maksud untuk mereduksi zat padat

    tersusupensi dan tergantung dari waktu tinggal dalam bak pengendapan. Pengolahan kimia seringdisebut pengolahan sekunder yang bertujuan untuk mengendapkan partikel yang mudah

    mengendap. Pengolahan biologi sering pula disebut pengolahan sekunder dengan tujuan untuk

    mengurangi kandungan bahan organik dalam limbah cair (BOD).

    B . Pengolahan air limbah

    Pengolahan Fisik

    Pada umumnya sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap airbuangan diinginkan agar

    bahanbahan tersusupensi berukuran besar danang mudah mengendap atau bahanbahan yangterapung disisihkanterlebih dahulu. Metodemetode pengolahan secara fisik meliputipenyaringan, pengendapan, pengapungan, pengadukan dan pengeringanlumpur.

    1. Screen (Penyaringan)

    Fungsinya adalah untuk menahan benda- benda kasar seperti sampah dan benda- benda terapunglainnya.

    2. Equalisasi

    Karakteristik air buangan dari industri seringkali tidak konstan, misalnya unsurunsur pH,warna, BOD dan sebagainya. Hal ini akan menyulitkan dalam pengoperasian suatu instalasi

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    25/30

    pengolahan air limbah, sehingga dibuat suatu sistem equalisasi sebelum air limbah tersebut

    diolah.

    3. Sedimentasi (Pengendapan)

    Proses Pengendapan adalah pengambilan partikelpartikel tersuspensi yang terjadi bila air diamatau mengalir secara lambat melalui bak. Partikelpartikel ini akan terkumpul pada dasar

    kolam, membentuk suatu lapisan lumpur. Air yang mencapai outlet tangki akan berada dalam

    kondisi yang jernih. Proses pengendapan yang terjadi dalam suatu bak pengendapan merupakanunit utama pada pengolahan fisik. Ada dua macam bak pengendapan yaitu bak pengendapan

    dengan arah aliran horizontal dan aliran vertikal.

    4. Mixing dan Stiring (Pencampuran dan pengadukan)

    Mixing adalah pencampuran dua zat atau lebih membentuk campuran yang homogen. Stiringadalah pengadukan campuran homogen hasil mixing sehingga terjadi proses penggumpalan dari

    zatzat yang ingin dipisahkan dari air.

    5. Pengeringan lumpur

    Penurunan kadar lumpur yang dilakukan dengan pengolahan fisik yang terdiri dari salah satu

    atau kombinasi unitunit berikut :

    1. Pengentalan lumpur (Sludge Thickener)

    2. Pengeringan lumpur (Sludge Drying Bed)

    Pengolahan Kimia

    Pengolahan kimia untuk air yang dapat dilakukan pada pengolahan air buangan industri adalah

    koagulasiflokulasi, netralisasi, adsorbsi, dan desinfeksi. Pengolahan ini menggunakan zatzat

    kimia sebagai pembantu yang bertujuan untuk menghilangkan partikelpartikel yang tidah

    mudah mengendap (koloid), logam berat dan zat organik beracun.

    Pengolahan Biologi

    Pengolahan biologi adalah pengolahan air limbah dengan memanfaatkan aktivitas biologi

    (aktivitas mikroorganisme) dengan tujuan menyisihkan bahan pencemar dalam air limbah.

    Proses pengolahan biologi adalah penurunan bahan organik terlarut dan koloid dalam air limbahmenjadi seratserat sel biologi (berupa endapan lumpur), kemudian diendapkan pada bak

    sedimentasi. Proses ini dapat berlangsung secara aerob (dengan bantuan oksigen) maupun

    anaerob (tidak dengan bantuan oksigen).

    Ada 3 macam pengolahan biologi yang banyak diterapkan saat ini, yaitu:

    1. Lumpur aktif.

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    26/30

    2. Trickling filter.

    3. Kolam oksidasi.

    Diantara sistem pengolahan limbah secara biologi tesebut tricling filter dapat menurunkan nilai

    BOD 8090 %. Pada proses pengolahan biologi dengan menggunakan jenis trickling filterdengan cara melewatkan air limbah ke dalam media filter yang terdiri dari materi yang kasar dan

    keras. Zat organik yang terdapat di dalam air limbah diuraikan oleh bakteri dari mikroorganisme

    baru, sehingga populasi mikroorganisme pada permukaan media filter semakin banyak danmembentuk lapisan seperti lendir (slyme).

    1. C. Unit IPAL

    Unit IPAL dirancang sedemikan rupa agar cara operasinya mudah dan biaya operasionalnya

    murah. Unit ini terdiri dari perangkat utama dan perangkat penunjang. Perangkat utama dalam

    system pengolahan terdiri dari unit pencampur statis (static mixer), bak antara, bak koagulasi-

    flokulasi, saringan multimedia/ kerikil, pasir, karbon, mangan zeolit (multimedia filter), saringankarbon aktif (activated carbon filter), dan saringan penukar ion (ion exchangefilter). Perangkat

    penunjang dalam sistem pengolahan ini dipasang untuk mendukung operasi treatment yangterdiri dari pompa air baku untuk intake (raw water pump), pompa dosing (dosingpump), tangki

    bahan kimia (chemical tank), pompa filter untuk mempompa air dari bak koagulasi-flokulasi ke

    saringan/filter, dan perpipaan serta kelengkapan lainnya.

    Proses pengolahan diawali dengan memompa air baku dari bak penampungan kemudian

    diinjeksi dengan bahan kimia ferrosulfat dan PAC (Poly Allumunium Chloride), kemudian

    dicampur melaluistatic mixer supaya bercampur dengan baik. Kemudian air baku yangteroksidasi dialirkan ke bak koagulasiflokulasi dengan waktu tinggal sekitar 2 jam. Setelah itu air

    dari bak dipompa ke saringan multimedia, saringan karbon aktif dan saringan penukar ion. Hasilair olahan di masukkan ke bak penampungan untuk digunakan kembali sebagai air pencucian.Diagram proses IPAL industri pelapisan logam dapat dilihat

    Gambar 3.6. Proses Pengolahan Limbah Industri Kecil

    D. Cara Kerja IPAL

    a. Pompa Air Baku (Raw water pump)

    Pompa air baku yang digunakan jenis setrifugal dengan kapasitas maksimum yang dibutuhkan

    untuk unit pengolahan (daya tarik minimal 9 meter dan daya dorong 40 meter). Air baku yangdipompa berasal dari bak akhir dari proses pengendapan pada hasil buangan limbah industripelapisan logam.

    b. Pompa Dosing (Dosing pump)

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    27/30

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    28/30

    Pada proses pertukaran ion, kalsium dan magnesium ditukardengan sodium. Pertukaran ini

    berlangsung dengan cara melewatkan air sadah ke dalam unggun butiran yang terbuat dari bahan

    yang mempunyai kemampuan menukarkan ion. Bahan penukar ion pada awalnya menggunakanbahan yang berasal dari alam yaitu greensand yang biasa disebut zeolit, Agar lebih efektif Bahan

    greensand diproses terlebih dahulu. Disamping itu digunakan zeolit sintetis yang terbuat dari

    sulphonated coals dan condentation polymer. Pada saat ini bahan-bahan tersebut sudah digantidengan bahan yang lebih efektif yang disebut resin penukar ion. Resin penukar ion umumnyaterbuat dari partikel cross-linked polystyrene. Apabila resin telah jenuh maka resin tersebut perlu

    diregenerasi. Proses regenerasi dilakukan dengan cara melewatkan larutan garam dapur pekat ke

    dalam unggun resin yang telah jenuh. Pada proses regenerasi terjadi reaksi sebaliknya yaitukalsium dan magnesium dilepaskan dari resin, digantikan dengan sodium dari larutan garam.

    i. Sistem Jaringan Perpipaan

    Sistem jaringan perpipaan terdiri dari empat bagian, yaitu jaringan inlet (air masuk), jaringan

    outlet (air hasil olahan), jaringan bahan kimia dari pompa dosing dan jaringan pipa pembuangan

    air pencucian. Sistem jaringan ini dilengkapi dengan keran-keran sesuai dengan ukuranperpipaan. Diameter yang dipakai sebagian besar adalah 1 dan pembuangan dari bak koagulasi-

    flokulasi sebesar 2. Bahan pipa PVC tahan tekan, seperti rucika. Sedangkan keran (ballvalve)yang dipakai adalah keran tahan karat terbuat dari plastik.

    j. Tangki Bahan-Bahan Kimia

    Tangki bahan kimia terdiri dari 2 buah tangki fiberglas dengan volume masing-masing 30 liter.

    Bahan-bahan kimia adalah ferrosulfat dan PAC. Bahan kimia berfungsi sebagai oksidator.

    1. E. IPAL Skala Rumah Tangga

    Cara yang lebih efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang sering disebut dengan sistem

    pengolahan air limbah (SPAL). Caranya gampang; bahan yang dibutuhkan adalah bahan yang

    murah meriah sehingga rasanya tak sulit diterapkan di rumah Anda. Instalasi SPAL terdiri dari

    dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruanguntuk menangkap sampah yang dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untuk penangkap

    lemak, dan ruang untuk menangkap pasir.Tangki resapan dibuat lebih rendah dari bak

    pengumpul agar air dapat mengalir lancar. Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan batukoral yang berfungsi untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada dalamgreywater.

    Cara kerja ipal skala rumah tangga, air bekas cucian atau bekas mandi dialirkan ke ruangpenangkap sampah yang telah dilengkapi dengan saringan di bagian dasarnya. Sampah akan

    tersaring dan air akan mengalir masuk ke ruang di bawahnya. Jika air mengandung pasir, pasir

    akan mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak karena berat jenisnya lebih ringan

    akan mengambang di ruang penangkap lemak.

    Air yang telah bebas dari pasir, sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa yang berada di tengah-tengah tangki resapan. Bagian bawah pipa tersebut diberi lubang sehingga air akan keluar dari

  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    29/30

    bagian bawah. Sebelum air menuju ke saluran pembuangan, air akan melewati penyaring berupa

    batu koral dan batok kelapa.

    Beberapa kompleks perumahan seperti Lippo Karawaci dan hampir semua apartemen telah

    memiliki instalasi pengolah limbahgreywater yang canggih dan modern. Greywater yang telah

    diolah akan digunakan lagi untuk menyiram tanaman, mengguyur kloset, dan untuk mencucimobil. Di Singapura dan negara-negara maju,greywaterbahkan diolah lagi menjadi air minum.

    Berdasarkan pemaparan tersebut maka sistem pengolahan limbah (SPAL) yang menghasilkangreywater seperti ini akan sangat bagus ubtuk diterapkan di lingkungan perumahan dosen

    Universitas Haluoleo karena selain biayanya yang murah dan bahan yang digunakan mudah

    didapatkan, juga air hasil olahannya ramah lingkungan bahkan dapat digunakan kembali ataudiolah lebih lanjut menjadi air minum.

    Dampak dari IPAL Rumah Tangga yaitu terjadi pencemaran air

    Cara Mengatasi Pencemaran IPAL Rumah Tangga

    Salah satu alternative untuk mengatasi masalah pencemaran oleh air limbah rumah tangga adalah

    dengan cara mengolah air limbah rumah tangga tersebut secara individual (on site treatment)

    sebelum di buang ke saluran umum.

    Prses Pengolahan Air Limbah dengan system Kombinasi Biofilter Anaerob Aerob

    Air limbah rumah tangga di alirkan melalui saringan kasar (bar screen) untuk menyaring sampah

    berukuran besar seperti daun, kertas, plastic dan lain-lain. Stelah melaui screen air limbah di

    alirkan ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya.

    Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungsi sebagai bak pengontrol aliran, bak penguraisenyawa organic yang berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung

    lumpur.

    Air limpasan dari bak pengendap awal dialirkan ke bak kontaktor bak anaerob (dapat dipasang

    lebih dari satu sesuai dengan kualitas dari jumlah air baku yang akan di olah) yang diisi dengan

    media dari bahan plastik atau kerikil/batu split dengan arah aliran dari atas ke bawah dan bawahke atas.

    Efesiensi penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up flow yaknipenyaringan dengan sistem aliran dari bawah keatas akan mengurangi kecepatan partikel yang

    terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di

    dasar bak filter. Sistem biofilter anaerb-aerob ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa

    memakai bahan kimia serta sedikit membutuhkan energi. Proses ini cocok digunakan untukmengolah air limbah rumah tangga dengan kapasitas yang tidak terlalu besar.

    http://dwioktavia.wordpress.com/2011/04/14/%E2%80%9Cinstalasi-pengolahan-air-limbah-ipal%E2%80%9D/

    http://dwioktavia.wordpress.com/2011/04/14/%E2%80%9Cinstalasi-pengolahan-air-limbah-ipal%E2%80%9D/http://dwioktavia.wordpress.com/2011/04/14/%E2%80%9Cinstalasi-pengolahan-air-limbah-ipal%E2%80%9D/http://dwioktavia.wordpress.com/2011/04/14/%E2%80%9Cinstalasi-pengolahan-air-limbah-ipal%E2%80%9D/http://dwioktavia.wordpress.com/2011/04/14/%E2%80%9Cinstalasi-pengolahan-air-limbah-ipal%E2%80%9D/http://dwioktavia.wordpress.com/2011/04/14/%E2%80%9Cinstalasi-pengolahan-air-limbah-ipal%E2%80%9D/
  • 8/11/2019 pengambilan sampel air limbah.docx

    30/30