Transcript

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI

Studi Kasus pada Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria, Yogyakarta

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyarat

MemperolehGelarSarjanaPendidikan

Program StudiPendidikanAkuntansi

DisusunOleh:

Agnes Amarielliana Satya Dharma

NIM : 051334023

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI

Studi Kasus pada Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria, Yogyakarta

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyarat

MemperolehGelarSarjanaPendidikan

Program StudiPendidikanAkuntansi

DisusunOleh:

Agnes Amarielliana Satya Dharma

NIM : 051334023

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini kepada

Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing, menerangi setiap langkahku, dan pegangan hidupku

Bunda Maria cahaya hidupku dan selalu melindungiku

My lovely parents n My lovely sister “mb.Lia” atas cinta dukungan dan doa yang dicurahkan untukku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

Pengalaman adalah guru yang tegas, karena ia menguji dahulu, baru mengajarkan.

-Aturan Vernon Saunders-

Orang yang mencoba melakukan sesuatu dan gagal jauh lebih baik ketimbang

mereka yang nggak berbuat apa-apa, tapi sukses.

-Ron Herron-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Mei 2011

Penulis

Agnes Amarilelliana Satya Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan

Maha Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Kooperatif

Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dalam Pembelajaran

Ekonomi”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai

pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.

Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan berkat-Nya sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan dengan lancar.

2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang

dengan penuh pengertian hati memberikan bimbingan, kritik, saran serta

motivasi dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

7. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Si. selakudosen penguji yang

telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi

ini.

8. Dosen-dosenku yang baik : ”Pak Wid, Pak Heri, Pak Ruby, Bu Cornel, Bu

Catur, Bu Prem, Bu Indah” terimakasih atas ilmu dan didikan yang telah

diberikan pada saya selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

9. Staff sekretariat Pendidikan Akuntansi : Mbak Aris dan Bapak Wawiek atas

bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.

10. Bapak YB. Subagyo S.Pd. selaku guru partner yang telah bersedia

bekerjasama dalam melakukan penelitian

11. Bapak dan ibuku yang telah berjuang selama ini sehingga penulis dapat

menyelesaikan kuliah, serta atas cinta, kasih sayang, semangat, doa dan

dukungan yang tiada henti. “Love You”

12. Mbakku satu-satunya “mb.amel”, walaupun sering berselisih paham tetapi

tetap baik hati membelikan laptop untuk memperlancar skripsi, selalu

memberikan dukungan, doa dan kasih sayang yang tiada henti. “Love you

Sist, you are the best in my life”

13. Buat semua saudara-saudaraku : mbak dewi, mbak maya, mbak ryan mbak

kiki, mbak bela buat doanya dan dukungannya.

14. Buat melon, tami, mbak angga yang selalu ngasih dukungan meski dah gag

ketemu.

15. Villa dan Arnon “pasangan aneh” yang sudah membantu banyak dalam

membuat video dan power point.

16. Tyas pranoto terima kasih buat semua bantuan yang sudah diberikan dari

awal penelitian hingga akhir “maaf dek dah membuat repot dirimu, thanks a

lot”

17. Copy piun yang membantu mengambil gambar saat penelitian, yansen yang

nemenin di kampus.

18. Tetangga baruku yang terima kasih untuk pinjaman motornya.

19. Sahabat-sahabatku: terima kasih atas dukungan, semangat, canda tawa yang

selalu menghiburku dikala mengalami kepenatan dalam menyusun skripsi

ini dan atas sumbang saran dan bantuannya sehingga aku dapat

menyelesaikan skirpsi ini.

20. Rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2005 Program Studi Pendidikan

Akuntansiatas bantuan, dukungan kerjasama serta semangat yang telah

diberikan dalam proses penyempurnaan skripsi ini dan atas semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

ABSTRAK

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN EKONOMI

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS I SMA Santa Maria Yogyakarta

Agnes Amarielliana Satya Dharma

Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

dalam pembelajaran ekonomi. Penerapan model pembelajaran ini dilakukan pada

pokok bahasan perdagangan internasional. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa

kelas XI di SMA Santa Maria Yogyakarta. Waktu penelitian tanggal 29 Januari

2011.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan penelitian

tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi,

dan refleksi. Adapun instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan

siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam

proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan

belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Analisis hasil penelitian

dilakukan dengan berdasarkan analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu meningkatkan motivasi belajar siswa

dalam pembelajaran ekonomi. Kondisi motivasi siswa setelah penelitian adalah

sebagai berikut: 4 siswa (19,05%) mempunyai motivasi yang sangat tinggi, 16

siswa (76,19%) mempunyai motivasi tinggi dan 1 siswa (4,76%) mempunyai

motivasi cukup. Sementara penelitian kondisi motivasi belajar siswa sebelum

penelitian ini adalah sebagai berikut: 11 siswa (52,38%) mempunyai motivasi

tinggi, 9 siswa (42,86) mempunyai motivasi cukup dan 1 siswa (4,76%)

mempunyai motivasi rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

ABSTRACT

THE APPLICATION OF COOPERATIVE METHODS TYPE JIGSAW

IN INCREASING THE STUDENTS MOTIVATION

IN LEARNING ECONOMICS

A Case Study on The Students of the 11th

Grade of 1st Social Class

at Santa Maria Senior High School Yogyakarta

Agnes Amarielliana Satya Dharma

Sanata Dharma University

2011

The objective of this research is to find out the application of cooperative

methods type jigsaw in increasing the students’ motivation in learning the

economics. The application of learning model was implemented on the students of

International Commerce Subjects and it was held on January 29th

, 2011 to the

students of the 11th Grade of 1st Social Class at Santa Maria Senior High School

Yogyakarta.

This research is a class action research. The implementation of research

consists of four stages, they are: planning, action, observation, and reflection. The

instruments of the study in this research are observation sheets, questionnaire, and

documentation. The data collected from the sheet of teacher’s activity

observation, the sheet of students’ activity observation, the class activity

observation, the sheet of teacher’s observation during the learning process, the

instruments of class observation, the sheet of students’ learning activity in group,

and reflection instrument. The result of research analysis is done through the

descriptive analysis.

The conclusion of the result is that the application of cooperative learning

model type JIGSAW is able to increase the students’ learning motivation in

economics. The condition of students’ motivation after research are: 4 students

(19,05%) have very high motivation, 16 students (76,19%) have high motivation

and 1 student (4,76%) has enough motivation. Meanwhile, the condition before

research is: 11 students (52,38%) have high motivation, 9 students (42,86%) have

enough motivation and 1 student (4,76) has low motivation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

MOTTO ......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

ABSTRAK ..................................................................................................... xi

ABSTRACT .................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. LatarBelakangMasalah ........................................................... 1

B. IdentifikasiMasalah ................................................................ 4

C. RumusanMasalah ................................................................... 4

D. TujuanPenelitian .................................................................... 4

E. ManfaatPenelitian .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6

A. PengertianPenelitianTindakanKelas (PTK) ........................... 6

B. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif .............................. 10

C. PembelajaranKooperatifTipeJigsaw ...................................... 19

D. Motivasi Belajar Siswa .......................................................... 25

E. Kerangka Berfikir................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 30

A. JenisPenelitian ........................................................................ 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

B. LokasidanWaktuPenelitian .................................................... 30

C. SubjekdanObjekPenelitian ..................................................... 31

D. ProsedurPenelitian.................................................................. 31

E. InstrumenPenelitian................................................................ 35

1. Perencanaan ...................................................................... 35

2. Tindakan ........................................................................... 36

3. Observasi .......................................................................... 37

F. PengumpulandanAnalisis Data ............................................... 38

1. Analisis deskriptif ............................................................. 38

2. Analisistingkatmotivasibelajarsiswa ................................. 39

BABIV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ............................................ 40

A. Sejarah Sekolah ...................................................................... 40

B. Tujuan, VisidanMisi SMA Santa Maria Yogyakarta .............. 41

1. Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta ............................. 41

2. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta .................................. 43

3. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta ................................. 44

C. SistemPendidikan di SMA Santa Maria Yogyakarta .............. 45

D. Kurikulum SMA Santa Maria Yogyakarta.............................. 46

E. Organisasi SMA Santa Maria Yogyakarta .............................. 47

F. SumberDayaManusia SMA Santa Maria Yogyakarta ............ 49

G. Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta...................................... 49

H. KondisiFisik, lingkunganSekolahdanFasilitas

SMA Santa Maria Yogyakarta ................................................ 50

I. Proses BelajarMengajar SMA Santa Maria Yogyakarta ......... 52

J. FasilitasPendidikandanLatihan

SMA Santa Maria Yogyakarta ................................................ 53

K. KomiteSekolah SMA Santa Maria .......................................... 55

L. HubunganAntara SMA Santa Maria Yogyakarta dengan

Instansi lain ............................................................................. 56

M. Usaha- Usaha PeningkatanKualitasKelulusan ........................ 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

1. Matrikulasi ........................................................................ 57

2. Conversation .................................................................... 57

3. Tourist Hunting ................................................................. 58

4. In Group ............................................................................ 58

5. Retret ................................................................................. 58

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ........................... 59

A. Deskripsi Penelitian................................................................. 59

1. Observasi Pra Penelitian .................................................... 59

2. Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 68

B. AnalisisMotivasiSiswaSebagaiDampakPenerapan

MetodeKoopertaifTipeJigsaw Pada

Mata PelajaranEkonomi .......................................................... 86

BAB VI KESIMPULAN. KETERBATASAN PENELITIAN,

DAN SARAN

A. Kesimpulan.............................................................................. 90

B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 90

C. Saran ........................................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92

LAMPIRAN ................................................................................................... 93

Lampiran 1. Lembar Observasi Kegiatan Guru ......................................... 94

Lampiran 1a. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru ............................ 98

Lampiran 1b. Lembar Observasi Kegiatan Guru ......................................... 101

Lampiran 2. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ....................................... 103

Lampiran 2a. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa ........................... 105

Lampiran 2b. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ....................................... 106

Lampiran 3. Lembar Observasi Kegiatan Kelas ......................................... 108

Lampiran 3a. Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran .......................... 110

Lampiran 3b. Lembar Observasi Kegiatan Kelas ........................................ 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

Lampiran 4. RencanaPelaksanaanPembelajaran ........................................ 115

Lampiran 5. Lembar Materi Bahan Ajar ................................................... 127

Lampiran 6. Lembar Soal Bahan Ajar ....................................................... 140

Lampiran 7. Aktivitas Guru Pada Siklus I .................................................. 145

Lampiran 7a. Aktivitas Guru Pada Siklus I .................................................. 146

Lampiran 8. Instrumen Pengamatan Kelas ................................................ 147

Lampiran 8a. Instrumen Pengamatan Kelas ................................................ 148

Lampiran 9. Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam

Proses Pembelajaran Siklus I ................................................. 149

Lampiran 9a. Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam

Proses Pembelajaran Siklus I ................................................. 150

Lampiran 10. InstrumenRefleksiKesan Guru Mitra Terhadap

Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw .......................................................... 152

Lampiran 11. Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................... 153

Lampiran 11a. Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawSiklus I ...................... 156

Lampiran 12. Kuesioner Motivasi Belajar ................................................... 157

Lampiran 12a. Motivasi Pra Penelitian ......................................................... 161

Lampiran 12b. Motivasi Pra Penelitian ......................................................... 162

Lampiran 13. Instrumen Tindakan Pengamatan Terhadap Siswa ............... 163

Lampiran 13a. Instrumen Pengamatan Siswa ............................................... 165

Lampiran 14. Daftar Nama kelompok ......................................................... 166

Lampiran 15. Daftar Nilai Kuis ................................................................... 167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan, pendidikan memang berperan penting karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan perkembangan dunia

pendidikan yang semakin pesat, lembaga pendidikan dituntut untuk lebih dapat

menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak perhatian

khusus diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem

pendidikan.

Menurut Nurhadi (2001:1), ada tiga komponen yang perlu disoroti dalam

pembaharuan pendidikan yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas

pembelajaran dan keefektifan metode pembelajaran. Kurikulum harus

komprehensif dan responsif terhadap dinamika sosial, relevan, tidak overload,

dan mampu mengakomodasi keberagaman keperluan dan kemajuan teknologi.

Kualitas pembelajaran juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas

hasil pendidikan.

Pada kenyataannya, meski kurikulum yang berlaku di Indonesia terus

mengalami perbaikan untuk mewujudkan pendidikan yang baik, metode yang

dipakai guru cenderung tetap yakni metode ceramah. Hal ini membuat siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 �

merasa bosan, dan kesulitan dalam proses belajar. Berdasarkan hasil

pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas XI SMA

Santa Maria, Yogyakarta menunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah

menyebabkan :

1. Siswa tidak terlibat secara aktif

Dari pengamatan peneliti, pada saat guru menjelaskan materi hanya

ada 2-3 siswa yang terlibat aktif dalam mengikuti pelajaran, bahkan ada

1 siswa yang asyik dengan handphone miliknya, 3-4 siswa bercerita dengan

teman sebangkunya dan beberapa siswa lainnya hanya terdiam ataupun

melamun.

2. Siswa kurang berani dalam mengajukan pendapat ataupun pertanyaan pada

saat pelajaran.

Dalam metode ini, guru menggunakan metode ceramah dan tanya

jawab. Sehingga pembelajaran yang berlangsung berpusat pada guru

(teacher center) sehingga siswa hanya dapat duduk mendengarkan dan

mencatat. Dan disini siswa menjadi kurang berani dalam mengajukan

pendapat atau bertanya.

3. Siswa kurang termotivasi dalam pelajaran ekonomi.

Sebagian besar siswa mengambil jurusan IPS bukan karena benar-

benar berminat dengan jurusan IPS, hal ini dikarenakan jurusan IPA dirasa

lebih sulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3 �

Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti berpendapat bahwa

keterlambatan siswa dalam mengikuti pelajaran Ekonomi sangatlah kurang.

Siswa juga merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton. Kondisi

demikian berdampak pada kualitas belajar yang meliputi kualitas proses dan

kualitas hasil belajar yang kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari nilai

rata-rata hasil ujian tengah semester kelas XI tahun ajaran 2009/ 2010:

Tabel 1.1

Nilai Rata-rata Ujian Tengah Semester TA 2009/ 2010

N0 Kelas Rata-rata Nilai Ekonomi Semester 1

1 XI IPS 1 19,39

2 XI IPS 2 20,34

3 XI IPS 3 19,30

Sumber: Data Sekunder Nilai Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif

khususnya tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi. Metode jigsaw

merupakan metode yang dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dan siswa

memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran.

Tujuan metode jigsaw ini mengembangkan kerja tim, keterampilan

belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak

mungkin diperoleh apabila siswa mempelajari materi itu sendiri, dan siswa

dituntut untuk mempertahankan tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi.

Sehingga gagasan penelitian tersebut selanjutnya dituangkan dalam judul yaitu:

“PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4 �

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

EKONOMI”. Penelitian ini merupakan studi kasus di SMA Santa Maria

Yogyakarta kelas XI IPS 1.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi penerapan

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dan melihat pengaruh metode ini pada motivasi siwa di dalam kelas

pada mata pelajaran ekonomi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan

masalah: Bagaimana penerapan metode kooperatif tipe jigsaw ini dapat

meningkatkan motivasi siswa di kelas khususnya dalam pelajaran ekonomi

pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Santa Maria Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui

penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan

motivasi siswa khususnya dalam pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IPS 1

SMA Santa Maria Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5 �

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi Guru dan peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan variasi bagi

guru dalam memilih metode pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran

dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

2. Bagi Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan

proses pembelajaran siswa di SMA Santa Maria Yogyakarta.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

tambahan pengetahuan ataupun sebagai tambahan referensi bagi pembaca

yang akan melakukan penelitian yang serupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Ada banyak persoalan yang dihadapi oleh guru pada waktu berdiri di

depan kelas. Untuk mengatasi permasalah yang dihadapi, guru dapat

menggunakan penelitian kelas. Pengertian penelitian tindakan kelas, untuk

mengidentifikasi penelitian kelas, adalah penelitian yang

mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, dalam

suatu tindakan yang dilakukan dengan disiplin inkuiri, atau suatu usaha

seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam

sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993:4 dalam

Wiriaatmadja, 2006:11). Pengertian penelitian tindakan kelas menurut

Arikunto, (2007:2-3) dan Aqib, (2006:12-13)adalah sebagai berikut:

a. Penelitian. Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan. Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan untuk siswa.

c. Kelas. Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal

dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan kelas

adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima

pelajaran yang sama dari guru yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7 �

Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu

penelitian, tindakan, dan kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersamaan (Arikunto, 2007:3).

2. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas.

Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan

Kelas kita perlu mengetahui ciri-ciri atau karakteristiknya. Adapun

karakteristik yang bersifat umum antara lain sebagai berikutEbbut, 1985

(Suyanto, K. E dkk, 2006:8):

a. Berangkat dari permasalahan faktual yang timbul dalam kegiatan

pembelajaran sehari-hari.

b. Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki

proses belajar mengajar di kelas tersebut.

c. Adanya proses pelaksanaan penelitian sebagai suatu rangkaian siklus

yang berkelanjutan. Di dalam dan diantara siklus-siklus itu ada informasi

yang merupakan balikan dari apa yang telah dilakukan oleh peneliti.

3. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses

yang dinamis dimana ada empat (Gambar 2.1)(Susilo, 2006:9-12)yaitu:

a. perencanaan tindakan

b. pelaksanaan atau implementasi tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8 �

c. observasi dan interpretasi, dilanjutkan dengan analisa dan evaluasi

d. refleksi

Gambar 2.1

Spiral Kemmis dan Taggart 1988

(Wiriaatmadja, 2006:66)

Keterangan Gambar 2.1 (Susilo, 2006:9-12):

1. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara optimal teori-

teori yang relevan dan pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh dari

masa lalu dalam kegiatan pembelajaran ataupenelitian yang sebidang.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas.

2. Pelaksanaan tindakan

Jika perencanaan telah selesai dilakukan, maka skenario tindakan

dapat dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang aktual menggunakan

metode Jigsaw sesuai dengan rencana yang telah disusun. Untuk menjamin

mutu kegiatan pembelajaran, guru atau tim peneliti dapat memodifikasi

��������

�����

ACT

OB

SE

RV

�����

ACT

OB

SE

RV

E

��������

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9 �

tindakan walaupun implementasi sedang dalam proses, tetapi jika tidak

terlalu mendesak perubahan dapat dilakukan setelah satu siklus selesai.

3. Observasi

Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dilakukan secara

bersamaan. Secara umum, kegiatan observasi dilakukan untuk merekam

proses yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Mengingat observasi

menyatu dalam pelaksanaan tindakan, maka perlu dikembangkan sistem dan

prosedur observasi yang mudah dilakukan.

4. Refleksi

Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis,

interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang

diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang amat

penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil

(perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang

dilakukan. Komponen-komponen refleksi dapat digambarkan pada Gambar

3.2.Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada Siklus 1,

maka tindakan perlu dilanjutkan pada siklus 2.Pada siklus kedua ini perlu

dilakukannya perencanaan kembali.Siklus ini merupakan kesatuan dari

kesatuan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

interpretasi, analisis dan evaluasi, serta refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10 �

B. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai sekumpulan strategi

mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam

mempelajari sesuatu.Oleh karena itu belajar kooperatif ini juga dinamakan

“belajar teman sebaya” (Eggen dan Kauchak, 1993:310).Slavin (1997)

menyatakan pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran

dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan

heterogen. Hal ini juga hampir sama dengan apa yang diungkap oleh Nur

dan Wikandari (2000:25) yang menyatakan bahwa model pembelajaran

kooperatif atau cooperative learning mengacu pada metode pengajaran

siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam

belajar. Pada model pembelajaran kooperatif ini setiap anggota kelompok

satu sama lain dituntut untuk saling tergantung yaitu setiap siswa

bergantung pada siswa lain dalam pencapaian tujuan pembelajaran,

sehingga semua siswa mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan

anggota dan dirinya sendiri. Seluruh siswa pada kegiatan belajar ini harus

berpartisipasi aktif, dan perbedaan individual yang ada diantara siswa dapat

diminimalkan pada saat mereka mempelajari materi.

Dengan adanya pembelajaran kooperatif ini siswa dapat bertanggung

jawab atas dirinya sendiri dan juga pada kelompoknya, sehingga dalam diri

siswa timbul sikap ketergantungan yang positif yang nantinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11 �

akanmenjadikan kerja kelompok yang optimal. Dan juga siswa saling

bekerjasama untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

2. Unsur- Unsur Pembelajaran Kooperatif

Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning”, bahwa

model pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan sekedar

belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya

dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David

Johnson (dalam Lie, 2002:30-34) mengatakan bahwa tidak semua kerja

kelompok bisa dianggap Cooperative Learning, untuk itu harus diterapkan

lima unsur model pembelajaran gotong royong yaitu:

a. Saling ketergantungan positif

Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap

anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar

perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota

kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat

mencapai tujuan mereka.

b. Tanggung jawab perseorangan

Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model

pembelajaran Cooperative Learning, setiap siswa akan merasa

bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Pengajar yang efektif

dalam model pembelajaran Cooperative Learning membuat persiapan

dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota

kelompok harus melaksanakan tanggungjawabnya sendiri agar tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12 �

selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.

c. Tatap muka

Dalam pembelajaran Cooperative Learning setiap kelompok harus

diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan

interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi

yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah

menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi

kekurangan.

d. Komunikasi antar anggota

Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan

berbagai keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu

kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling

mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat

mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan

proses panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat

bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar

dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.

e. Evaluasi proses kelompok

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar

selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

Dengan memperhatikan unsur-unsur pembelajaran kooperatif tersebut,

peneliti berpendapat bahwa dalam pembelajaran kooperatif setiap siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13 �

yang tergabung dalam kelompok harus betul-betul dapat menjalin

kekompakan.Selain itu, tanggung jawab bukan saja terdapat dalam

kelompok, tetapi juga dituntut tanggung jawab individu.

4. Ciri- Ciri Pembelajaran Kooperatif

Pendekatan pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri tertentu

diantaranya ialah (http://www.geocities.com/gardner02_8/ilmiah1.html):

a. Matlamat kumpulan

Matlamat kumpulan ialah kejayaan kumpulan dalam mencapai

kecemerlangan dalam menguasai sesuatu konsep yang diajar.Matlamat

ini dicapai melalui usaha bersama semua ahli didalam kumpulan.Dalam

kumpulan ini setiap ahli kumpulan mempunyai peran tertentu dan jelas

dalam usaha kumpulan mencapai matlamat yang ditetapkan.

b. Interaksi sosial ditekankan

Setiap ahli kumpulan akan berinteraksi secara bersemuka dalam

kumpulan. Interaksi yang serentak berlangsung pada masa yang sama

untuk setiap kumpulan melalui perbincangan yang akan menyebabkan

lebih ramai individu yang turut serta mengambil bagian. Setiap ahli

kumpulan perlu berhubungan rapat, saling memenuhi dan bantu

membantu.

c. Pelajar perlu saling bergantungan positif untuk mencapai objektif gerak

kerja

Kejayaan kumpulan bergantung kepada pembelajaran individu yang

ahli.Setiap ahli mempunyai tanggung jawab ke atas.Prinsip ini dikenali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14 �

sebagai saling bergantungan secara positif.Untuk mencapai kesuksesan

dalam prinsip ini tugas perlu diberikan kepada semua ahli kumpulan

untuk menyumbang jawaban atau pendapat. Tanggung jawab individu

disini sangatlah penting dalam pengerjaan tugas yang telah diberikan

yang nantinya akan disumbangkan kedalam kelompok. Disini semua

pelajar mempunyai peluang yang sama untuk ambil bagian dan

menyumbangkan ide secara bersama.

5. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa

dalam tugas-tugas akademik.Pembelajaran kooperatif dapat memberi

keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang

bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas

akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan

khusus dari teman sebaya, yang mempunyai orientasi dan bahasa yang

sama. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas meningkatkan

kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai tutor

membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang

terdapat di dalam materi tertentu

(http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/ pembelajaran-

kooperatif-tujuan.html).

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh

Ibrahim, et al. (2000), yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15 �

a. Hasil belajar akademik

Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial,

juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting

lainnya.Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam

membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang

model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan

kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik

dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Disamping

mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran

kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah

maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas

akademik.

b. Penerimaan terhadap perbedaan individu

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara

luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,

kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi

peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk

bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui

struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu

sama lain.

c. Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan

kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16 �

keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak

anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

6. Tipe Pembelajaran Kooperatif

Salvin (1995: 71-144) memperkenalkan empat tipe pembelajaran

kooperatif sebagai berikut:

a. Student Team Learning (STL)

Student Team Learning (STL) adalah metode yang dikembangkan dan

dipelajari di Universitas John Hopkins. Semua metode pembelajaran

kooperatif memberikan ide bahwa siswa belajar bekerja bersama dan

bertanggung jawab atas keberhasilan tim mereka. Tiga konsep inti dari

metode STL adalah “hadiah tim” (team reward), “akuntabilitas individu”

(indivudual accountability), dan “peluang bersama untuk berhasil (equal

opportunity for success). Pada prinsip ada empat metode STL yang

secara luas dikembangkan dan diteliti, yaitu:

1) STAD (Student Teams Achievement Division)

STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan

sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan

bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi

kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor

perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan

individual dan berikan reward.

2) TGT (Teams Games Tournament)

Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17 �

tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh

tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual

dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta

tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman dan

menyenangkan seperti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan

cara guru bersikap terbuka, ramah, lembut, santun, dan ada sajian

bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok

sehingga terjadi diskusi kelas.

3) TAI (Team Assisted Individualy)

Dalam TAI ada kombinasi antara pembelajaran kooperatif dengan

pembelajaran individual. Siswa bekerja dalam tim tetapi anggota tiap

tim bekerja pada unit yang berbeda. Anggota tim biasanya mengecek

pekerjaan teman membantu teman yang mengalami kesulitan atau

masalah. Saat ujian, masing-masing anggota timbekerja tanpa dibantu

oleh angota tim lainnya. Hasil kerja tim, hasil tes akhir, poin ekstra

dan tugas-tugas rumah kemudian dikumpulkan dan tim yang

memperoleh skor tertinggi diberikan hadiah. TAI didesain untuk

pengajaran matematika bagi siswa kelas tiga sampai kelas enam.

4) CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)

CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara

koperatif-kelompok. Sintaksnya adalah membentuk kelompok

heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan sesuai

dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca bergantian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18 �

menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana

kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil kelompok,

refleksi.

5) Tipe Jigsaw

Tipe Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana

pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja

sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran dan mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal,

baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok. Pada

pembelajaran tipe Jigsaw ini setiap siswa menjadi anggota dari 2

kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan anggota kelompok

ahli.Anggota kelompok asal terdiri dari 3-5 siswa yang setiap

anggotanya diberi nomor kepala 1-5. Nomor kepala yang sama pada

kelompok asal berkumpul pada suatu kelompok yang disebut

kelompok ahli.

6) Learning Together

Peserta didik melakukan presentasi materi pelajaran.Setelah itu

mereka dalam kelompok heterogen terdiri dari 4 sampai 5 orang

mengerjakan satu lembar kerja.Guru menilai hasil kerja

kelompok.Peserta didik kemudian secara individual mengerjakan kuis

yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.

7) Group Investigation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19 �

Group Investigation merupakan pembelajaran kooperatif yang paling

komplek dan paling sulit untuk diterapkan, dimana siswa terlibat

dalam perencanaan pemilihan topik yang dipelajari dan melakukan

penelitian tindakan kelas yang mendalam atas topik yang dipilihnya,

selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada

seluruh kelas.

C. Kooperatif Tipe Jigsaw

1. Pengertian Kooperatif Tipe Jigsaw

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot

Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi

oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends,

2001).Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et. al. sebagai

metode Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam

pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara.Dalam

teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman

siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran

menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama

siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan

untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran

kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20 �

mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya

(Arends, 1997). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan

model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil

yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling

ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut

kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997).

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa

terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa

tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus

siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota

kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu

dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk

mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie,1994).

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama

bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang

topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa

itu kembali pada tim atau kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota

kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya

pada pertemuan tim ahli. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.Kelompok asal yaitu kelompok

induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar

belakang keluarga yang beragam.Kelompok asal merupakan gabungan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21 �

beberapa ahli.Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota

kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan

mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan

dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

2. Kelebihan dan kekurangan Kooperatif jigsaw

Menurut Ibrahim (2000) menyatakan bahwa kelebihan belajar metode

kooperatif tipe jigsaw dapat meingkatkan tingkah laku kooperatif dan

hubungan yang baik antar siswa, dan dapat mengembangkan kemampuan

akademis siswa. Ratumanan (2000) menyatakan bahwa interaksi yang

terjadi dalam belajar kooperatif tipe jigsaw dapat memacu terbentuknya ide

baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa.

Sedangkan untuk kelemahan metode belajar kooperatif tipe jigsaw menurut

(roy killen,1996) yaitu :

a)Prinsip pola pembelajaran ini adalah “peer teaching”. Belajar untuk

teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi

dalam memahami konsep yang akan didiskusikan bersama siswa lain.

Dalam hal ini pengawasan guru menjadi hal mutlak diperlukan, agar

jangan sampai terjadi “missconception”

b)Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan

materi kepada teman, jika siswa tidak punya rasa percaya diri.

c)Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah

dimiliki oleh pendidik dan ini biasanya membutuhkan waktu yang

cukup lama mengenali tipe-tipe siswa dalam kelas tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22 �

d)Awal penggunaan metode ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya utuh

waktu yang cukup dan matang sebelum pembelajaran ini berjalan

dengan baik.

3. Persiapan Dalam Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

a. Pembentukan Kelompok Belajar

Pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa dibagi menjadi dua

anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli yang dapat

diuraikan sebagai berikut:

1) Kelompok kooperatif awal (kelompok asal).

Siswa dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5

anggota.Setiap anggota diberi nomor kepala, kelompok harus

heterogen terutama di kemampuan akademik.

2) Kelompok ahli

Kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada

kelompok asal.Disini guru menegaskan siswa belajar bersama untuk

menjadi ahli sesuai dengan materi yang telah menjadi tanggung jawab

siswa.

b. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatiftipe Jigsaw ini berbeda dengan kelompok

kooperatif lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua kelompok

secara bergantian, dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23 �

a) Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal,

berangotakan 3-5 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya

A,B,C,D.

b) Membagi wacana atau tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.

Masing-masing siswa mendapat wacana atau tugas yang berbeda,

nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama pada masing-

masing kelompok.

c) Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana atautugas

yang sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sama

dengan jumlah wacana atautugas yang telah dipersiapkan oleh guru.

d) Dalam kelompok ahli ini tugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi ahli sesuai dengan wacana atautugas yang menjadi tanggung

jawabnya.

e) Tugas bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat

menyampaikan informasi tentang hasil wacana atautugas yang telah

dipahami kepada kelompok kooperatif (kelompok asal). Poin c,d dan e

dilakukan dalam waktu 30 menit.

f) Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-

masing siswa kembali ke kelompok asal.

g) Beri kesempatan secara bergilir masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil dari tugas di kelompok ahli. Poin f dan g

dilakukan dalam waktu 20 menit.

h) Bila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24 �

masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya dan guru

memberikan klarifikasi 10 menit.

Langkah-langkah di atas sama seperti pendapat Stahl dan Aronson, Elliot

dalam (Wirta:2003) yang membagi menjadi 3 fase, yaitu:

Fase I. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai pada pembelajaran tersebut. Dan memotivasi siswa

untuk belajar.

Fase II. Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jelas

menyuguhkan berbagai fakta, pengalaman, fenomena fisis yang

berkaitan lagsung dengan materi.

Fase III. Kelompok Dasar (Asal) atau Base Group

Siswa dikelompokkan menjadi kelompok asal (dasar) dengan

anggotanya 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik

yang heterogen. Setiap anggota kelompok diberikan sub pokok

bahasan atautopik yang berbeda untuk mereka pelajari.

Fase IV. Kelompok Ahli atau Expert Group

Siswa yang mendapat topik yang sama berdiskusi dalam

kelompok ahli.

Fase V. Tim Ahli kembali kekelompok dasar

Siswa kembali kekelompok dasar (asal) untuk menjelaskan apa

yang mereka dapatkan dalam kelompok ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25 �

Fase VI. Evaluasi

Semua siswa diberikan tes meliputi semua topik.

Fase VII. Memberikan Penghargaan

Guru memberikan penghargaan baik secara individual maupun

kelompok.

D. Motivasi Belajar Siswa

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:80), motivasi adalah dorongan

terhadap kekuatan mental yang terjadi pada diri siswa.Sedangkan motivasi

belajar adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar.Dalam hal

ini motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar.Dalam motivasi

terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan

dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.

Guru mencoba memberikan dan mengembangkan berbagai upaya yang

perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.Maka dari itu

peran guru sangat membantu untuk meningkatkan belajar siswa. Menurut

Dimyati dan Mudjiono (1999:101) upaya-upaya tersebut antara lain: (1)

optimalisasi penerapan prinsip belajar; (2) optimalisasi unsur dinamis belajar

dan pembelajaran; dan (3) optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan

kemampuan siswa.

Upaya pengoptimalisasian yang terkait dalam penerapan prinsip belajar

antara lain (a) belajar menjadi bermakna, bila siswa memahami tujuan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26 �

maka dari guru itu perlu menjelaskan tujuan belajar secara hierarkis, (b) belajar

menjadi lebih bermakna, bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang

menentangnya, (c) belajar menjadi lebih bermakna, bila guru mampu

memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan

tertentu, dan (d) sesuai dengan perkembangan jiwa siswa maka kebutuhan

bahan-bahan belajar siswa semakin bertambah (Dimyati dan Mudjiono,

1999:102).

Upaya pengoptimalisasian yang terkait dalam unsur dinamis belajar dan

pembelajaran pada diri siswa dan lingkungannya antara lain (a) memberikan

kesempatan pada siswa, untuk mengungkap hambatan belajar yang di

alaminya, (b) memelihara minat, kemauan dan semangat belajar sehingga

terwujud tindakan belajar, (c) meminta kesempatan pada orang tua siswa

atauwali, agar memberi kesempatan pada siswa untuk beraktualisasi diri dalam

belajar, (d) memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar,

dan (f) guru merangsang siswa dengan penguatan, dan memberikan rasa

percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil

(Dimyati dan Mudjiono, 1999:103-104).

Upaya pengoptimalisasian pemanfaatan pengalaman dan kemampuan

siswa, antara lain: (a) siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya, (b)

guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa, (c) guru memecahkan hal-hal

yang sukar dengan mencari cara memecahkan masalah, (d) guru mengajarkan

cara mememcahkan masalah, mendidik keberanian mengatasi kesukaran

ataumasalah, (e) guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27 �

kesukaran, (g) guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi

kesukaran belajarnya sendiri, dan (h) guru menghargai pengalaman dan

kemampuan siswa agar belajar secara mandiri (Dimyati dan Mudjiono,

1999:105-106)

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:97-98), unsur-unsur yang

mempengaruhi motivasi belajar antara lain: (a) cita-cita atau aspirasi siswa

akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik, (b) kemampuan

siswa akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas

perkembangan, (c) kondisi siswa, meliputi kondisi jasmani dan kondisi rohani,

dan (d) kondisi lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan

tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan.

E. Kerangka Berpikir

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan sesuatu strategi atau

pola pendidikan yang tepat, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai.

Upaya dalam mengembangkan strategi yang tepat itu tercermin pada salah satu

indikatornya, yaitu bagaimana cara untuk meningkatkan motivasi belajar

peserta didik yang akhirnya menjadikan hasil belajar yang diperoleh peserta

didik dapat meningkat. Motivasi memegang peranan penting dalam proses

pembelajaran, karena pada hakekatnya proses pembelajaran adalah segala

upaya yang dilakukan untuk dapat membelajarkan peserta didik dan dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28 �

Dari hasil pengamatan pendahuluan di lapangan menunjukkan bahwa

motivasi belajar mata pelajaran ekonomi peserta didik masih rendah.Salah satu

penyebab rendahnya motivasi belajar pada mata pelajaran ekonomi adalah

kecendurangan menerapkan metode pembelajaran yang tidak variatif.Usaha

meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran ekonomi perlu melibatkan peran

aktif dari peserta didik.Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan

metode pembelajaran kooperatif model jigsaw yang melibatkan peserta didik

sehingga baik secara langsung maupun tidak langsung mengembangkan sikap

sosial.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh SMA Negeri 9 Malang,

dapat diketahui bahwa pengajaran oleh guru selalu dilakukan dengan cara

ceramah dan tanya jawab. Cara ini belum memberikan hasil belajar yang

memuaskan pada siswa.Oleh karena itu, peneliti melakukan metode

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil

belajar kelas 10-3 SMA Negeri 9 Malang (Suharno,Slamet.2009.Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw dalam meningkatkan motivasi dan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi siswa Kelas 10-3 SMA 9

Malang.Jurusan Ekonomi Pembangunan.Fakultas Ekonomi Negeri Malang-

http://karya -ilmiah.um.ac.id)

Hasil penelitian menunjukkan adanya prosentasi ketercapaian guru

dengan melaksanakan metode jigsaw.Dari siklus pertama ke siklus kedua

sebesar 7%.Sedangkan, dari observasi kegiatan siswa pada siklus pertama ke

siklus kedua tampak adanya peningkatan sebesar 12,50%.Motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29 �

pembelajaran peserta didik berdasarkan lembar penilaian motivasi siklus

pertama dan kedua mengalami peningkatan sebesar 5,2%.Sedangkan

berdasarkan angket motivasi belajar peserta didik, siklus pertama dan siklus

kedua mengalami peningkatan sebesar 0,17 %.

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, maka dapat dikatakan

bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif metode jigsaw dapat meningkatkan

motivasi pembelajaran siswa sebesar 5,2% berdasarkan lembar penilaian

motivasi, sedangkan pada angket motivasi belajar mengalami peningkatan skor

sebesar 0,17. Dalam proses belajar mengajar siswa menjadi lebih tertarik

karena adanya variasi tindakan pembelajaran oleh guru. Sehingga, siswa tidak

lagi merasa bosan.Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa lebih berperan

aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu

kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berupa penelitian yang

dilakukan di kelas dalam arti luas.Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi

masalah- masalah yang adadalam proses pembelajaran dan diterapkan untuk

memperbaiki proses pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang

memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan dalam mendeteksi

dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang telibat saling

mendukung, dilengkapi fakta-fakta, dan mengembangkan kemampuan analisis.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Dalam hal ini penulis memilih lokasi di SMA Santa Maria Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan bulan Januari sampai dengan bulan Februari

2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31 �

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS1 SMA Santa Maria

Yogyakarta.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah pemahaman belajar siswa melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi

adalah pelaksanaan pembelajaran ekonomi.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam satu siklus. Masing-

masing siklus terdiri dari empat langkah:

1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan dan metode

penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya meningkatkan

motivasi belajar siswa.

3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan

4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi

terhadap kegiatan belajar mengajar dalam upaya meningkatkan motivasi

belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32 �

Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam

penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus pertama

Kegiatan yang dilakukan dalam siklus pertama meliputi:

a. Perencanaan:

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa

penyiapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu:

1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk

memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi

siswa secara heterogen. Kelompok ini biasanya terdiri dari 4-5 siswa

yang heterogen dilihat dari prestasi akademik, ras, atau etnik.

Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah rencana

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

materi, lembar soal kuis, lembar jawab siswa, lembar observasi dan

instrumen refleksi.

2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:

a) kriteria keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw terhadap peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan

pelaksanaan tindakan. Apabila peningkatan yang diharapkan dalam

hal ini motivasi belajar siswa tercapai misalnya minimal 75%,

maka pencapaian itu dapat dikatakan memenuhi kriteria.

b) instrumen untuk mengobservasi kegiatan guru di kelas

c) instrumen untuk mengobservasi kegiatan siswa di kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33 �

d) Lembar untuk mengobservasi keterlibatan siswa dalam presentasi.

b. Tindakan

Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw sesuai dengan rencana tindakan, dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Membagi siswa dalam kelompok

Siswa dibagi dalam 5 kelompok.Masing-masing kelompok terdiri dari

4-5 orang yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik,

jenis kelamin, ras atau etnik. Dalam 1 kelompok, masing-masing

siswa diberi nama orang pertama, orang kedua sampai orang kelima.

Kemudian orang pertama dari masing-masing kelompok berkumpul

dan membentuk kelompok yang diberi nama “Kelompok para ahli I”.

Hal yang sama juga dilakukan oleh orang kedua sampai orang kelima.

Selanjutnya, guru membagikan materi kepada masing-masing

kelompok para ahli.Fungsi kelompok adalah untuk mendalami materi

bersama teman kelompoknya.

2) Pembahasan

Guru bersama siswa melakukan pembahasan materi dengan metode

tanya jawab.

3) Kuis

Guru memberi soal kuis (secara lisan atau tertulis) dan siswa

mengerjakannya secara individual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34 �

c. Observasi

Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap tindakan.

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak

pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: partisipasi serta interaksi siswa

dalam diskusi kelompok kooperatif. Partisipasi siswa dalam diskusi dapat

dilihat dari keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Motivasi siswa dapat dilihat dengan melihat kemauan siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran (kuesioner). Pengamatan juga dilakukan

menggunakan perekaman dengan video camcorder.

d. Refleksi

Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil

observasi terhadap motivasibelajar siswa. Ada dua macam refleksi yang

dilakukan, yaitu:

1) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk

mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan

pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya

(penyesuaian rencana pembelajaran atau instrumen yang perlu

disempurnakan).

2) Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui

apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan

telah tercapai. Secara teknis peneliti melakukan self-reflection dahulu

terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing-

masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35 �

2. Siklus kedua

Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya

sama dengan siklus pertama, hanya tindakannya yang berbeda. Tindakan

pada siklus kedua ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

E. Instrumen Penelitian

Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan dilakukan penyusunan rencana tindakan

berupa persiapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan menggunakan

instrumen:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam RPP ini guru menetapkan langkah-langkah apa saja yang akan

dilakukan guru dalam pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan apa saja

yang harus dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan

perbaikan yang direncanakan. Dan juga guru membagi siswa ke dalam

kelompok, dimana jumlah kelompok ditentukan berdasarkan materi.

Yang mana pada kelompok ahli tersebut masing-masing siswa akan

memperdalam materi yang didapat, sehingga setelah kembali pada

kelompok semula dapat menjelaskan pada teman sekelompoknya

b. Grouping

Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini, siswa

dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36 �

2. Tindakan

Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe

jigsawyang telah direncanakan. Instrumen yang diperlukan meliputi:

Motivasi Belajar

Pengukuran motivasi belajar siswa dilakukan dengan menggunakan

angket.Instrumen ini memuat tentang keinginan ataukemauan belajar, hasrat

berprestasi, hasrat mengerjakan tugas, ganjaran sebagai akibat akhir belajar,

hasrat mengikuti pelajaran, hasrat mendapat simpati dan hasrat untuk

menang. Angket diisi oleh siswa setelah keseluruhan proses pembelajaran

selesai yakni setelah kuis.

3. Observasi

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini mengacu pada

Bergerman, 1992 dalam Tantra (2006:15) yang mengacu pada 3 kelompok,

yaitu: instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen

untuk mengobservasi kelas (observing classroom), dan instrumen untuk

mengobservasi perilaku siswa (observing student).

a. Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher)

Observasi merupakan alat yang efektif untuk mempelajari tentang

metode dan strategi yang diimplementasikan di dalam kelas.Bentuk

observasi kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

anekdotal (anecdotal record) dalam bentuk naratif dan dalam bentuk

tabel.Observasi anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang

terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37 �

pembelajaran. Suatu observasi anekdotal yang baik mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut:

1) Pengamatan harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang

terjadi di dalam kelas.

2) Tujuan, batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas.

3) Hasil pengamatan dicatat dengan lengkap dan hati-hati.

4) Pengamatan harus dilakukan secara obyektif

b. Pengamatan terhadap kelas (observing classroom).

Pengamatananekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan

pengamatanterhadap segala kejadian yang terjadi di kelas.Observasi

kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas, tata letaknya dan

manajemen kelas.

c. Pengamatan perilaku siswa (observing student).

Observasi anekdotal terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan

berbagai hal menarik.Masing-masing individu siswa dapat diamati secara

individual atau berkelompok sebelum, saat berlangsung, dan sesuai

pembelajaran.Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati, dalam

kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum dilakukan tindakan, saat

diimplementasikan, dan sesuai tindakan.Pengamatan perilaku siswa juga

dilakukan dengan observasi dalam bentuk tabel.

d. Refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38 �

Dalam tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan pembuatan

kesimpulan hasil observasi.Instrumen yang digunakan adalah lembar

refleksi guru, lembar refleksi siswa.

F. Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data untuk penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan

berbagai cara dan terus berkembang. Menurut Creswell (1998:142), pada

dasarnya ada empat cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi, yaitu

observasi, wawancara, dokumen dan materi audio-visual. Teknik observasi

digunakan untuk merekam kualitas proses dan hasil belajar siswa berdasarkan

instrumen observasi dan penggunaan alat perekam video camorder. Teknik

wawancara digunakan untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas dilihat

dari sudut pandang yang lain (Hopkins, 1993:125).Teknik dokumentasi

digunakan untuk menilai kemampuan siswa merangkum dari hasil diskusi

kelompok.Sedangkan audio visual digunakan untuk mendukung tiga teknik

terdahulu dan penguat hasil penelitian.Selain itu, peneliti juga menggunakan

teknik tes untuk mengukur daya serap siswa, yaitu melalui kuis tertulis.

1. Analisis deskriptif

Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data atauinformasi tentang

suatu gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, dan tingkat

keberhasilan dari metode kooperatif tipe jigsaw sebagaimana adanya dalam

bentuk paparan naratif maupun tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39 �

2. Analisis tingkat motivasi belajar siswa

Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui motivasi

siswa, yang meliputi: a) keterlibatan siswa dalam diskusi kelas (sesi

pembahasan); b) motivasi siswa. Peningkatan motivasi dan hasil belajar

siswa dengan membandingkan tingkat motivasi siswa pada siklus pertama,

dan siklus kedua.

Proses pengumpulan data, analisis data dan pembagian tugas disajikan

dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Proses Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Pembagian Tugas

No Kegiatan Output Petugas

1 Penyusunan perangkat

pembelajaran

Rencana pembelajaran (RP)

dengan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw

Peneliti

& Guru

2 Pemetaan kemampuan

siswa

Kelompok-kelompok heterogen

beranggotakan 4-5 siswa

Guru

3 Penyusunan instrumen

pengumpulan data

Instrumen observasi Peneliti

4 Pelajaran ekonomi

dengan model

pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw

Kegiatan membaca, diskusi

kelompok, pembahasan dan kuis

Guru

5 Observasi kegiatan

belajar mengajar

Interaksi siswa dalam kelompok Peneliti

7 Analisis data Motivasi belajar Peneliti

8 Refleksi data Dampak tindakan pada motivasi

belajar siswa

Peneliti

9 Implementasi siklus

kedua

Tindakan perbaikan dan

dampaknya padamotivasi belajar

siswa

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Sekolah

Saat ini sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta terletak di Jalan Ireda No.

19A Kelurahan Prawiroderjan Kecamatan Gondomanan Yogyakarta. SMA

Santa Maria Yogyakarta berdiri sejak 44 tahun lamanya. Atas prakarsa Sr. M

Theresia bersama dengan Bapak Slamet, Bapak Netyardi dan Bapak Sunaryo

yang semuanya merupakan guru SMP Maria Immaculata Yogyakarta yang

menandatangani Surat Keputusan berdirinya SMA Santa Maria Yogyakarta.

Secara resmi SMA Santa Maria Yogyakarta didirikan atau dimulai pada

tahun 1967 yang berstatus swasta penuh, berlokasi di Jalan Brigjen Katamso.

Kegiatan Belajar Mengajar dilakukan siang hari di Gedung SMP Maria

Immaculata Yogyakarta dengan jumlah siswa 60 orang, dan sebagai kepala

sekolah adalah Bapak H. Y. Sunaryo. Pada tahun 1971 SMA Santa Maria

Yogyakarta menerima piagam pengakuan dari Dinas SMA dengan nomor

86/1011/1971. Dengan diterimanya piagam pengakuan tersebut maka SMA

Santa Maria Yogyakarta harus lebih meningkatkan kualitasnya.

Dari tahun 1971 sampai dengan tahun 1986, SMA Santa

MariaYogyakarta yang masih menempati gedung dikompleks Jalan Brigjen

Katamso No. 2 Yogyakarta, menunjukkan perbaikan di berbagai bidang

meskipun merayap tapi pasti. Berkat usaha peningkatan yang tekun dari pihak

yayasan dengan kerjasama yang baik antara guru dan karyawan, SMA Santa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41 �

Maria Yogyakarta mendapat piagam nomor data sekolah sebagai tanda tercatat

di Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal 23 Februari 1983

nomor 018/C/Kep/83 tentang sejarah dan tata cara pendirian sekolah swasta.

Sedangkan jenjang Akreditasi diakui pada tanggal 17 Januari 1985 dengan

nomor 007/C/Kep/I/85.

Sejak 5 januari 1987 SMA Santa Maria Yogyakarta berpindah lokasi dari

Jalan Brigjen Katamso ke Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta. Dimana gedung

SMA Santa Maria Yogyakarta terletak di Kampung Prawirodirjan dengan luas

bangunan kurang lebih 900 ��. SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki 3

lantai, mulai tanggal 16 Juli 2007 SMA Santa Maria Yogyakarta dipimpin oleh

Sr. M. Cornelia OSF, S.Ag. Di SMA Santa Maria untuk penjurusan kelas

dibagi menjadi tiga jurusan, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa.

B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Santa Maria Yogyakarta

1. Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta

Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta meliputi sebagai berikut:

a. Melaksanakan kurikulum nasional, lokal, dan pilihan (pendidikan

kemarsudirinian),

b. Memenuhi tuntutan pendidikan yang efektif, kreatif, bermutu, dan

menyenangkan sehingga dapat mengembangkan diri secara optimal,

c. Memenuhi tuntutan masyarakat (perguruan tinggi dan dunia kerja) untuk

menghasilkan lulusan yang kompetitif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42 �

d. Memiliki peserta didik yang berkualitas dalam prestasi di bidang

akademik dan non akademik,

e. Memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar nasional tenaga pendidik

dan tenaga kependidikan,

f. Memfasilitasi kegiatan akademik, karya ilmiah, seni dan olah raga

sehingga terampil dalam berbagai lomba,

g. Memenuhi sarana prasarana yang diperlukan bagi proses belajar

mengajar yang optimal,

h. Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan

berkualitas sehingga mampu memilih nilai-nilai hidup yang sesuai

dengan hati nurani,

i. Tercipta suatu lingkungan belajar yang harmonis dam kondusif,

j. Memfasilitasi kegiatan kerohanian dan pembinaan kepribadian sehingga

terbentuknya pribadi yang utuh,

k. Membekali peserta didik dengan ketrampilan-ketrampilan yang mampu

dikembangkan untuk masa depannya,

l. Menyediakan sarana prasarana yang mendukung kegiatan keterampilan,

m. Mendampingi peserta didik yang pada waktnya mampu menjadi wanita

mandiri, berkarier yang cakap, berdedikasi tinggi bagi kemajuan bangsa,

negara, gereja berdasarkan visi dan nilai-nilai Kristiani,

n. Memiliki sumber pendanaan yang mampu menjaga kelangsungan

pendidikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43 �

o. Melaksanakan managemen mutu dan sistem administrasi sesuai

standarnasional.

2. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta

SMA Santa Maria Yogyakarta sebagian dari Yayasan Marsudirini

mempunyai visi terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual,

humaniora dan keterampilan berdasarkan nilai-nilai Kristiani untuk siap

bersaing dalam era globalisasi.

Indikator:

a. Intelektual

Ditinjau dari segi intelektual, SMA Santa Maria Yogyakarta

mempunyai visi yaitu:

1) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

2) Mengembangkan sikap ilmiah (kritis, analitis, kreatif, dan inovatif).

3) Meningkatkan kecakapan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

b. Humaniora

Ditinjau dari segi humaniora, SMA Santa Maria Yogyakarta

mempunyai visi yaitu:

1) Menanamkan nilai- nilai kristianitas dan nilai- nilai kepribadian.

2) Mengembangkan sikap disiplin, bertanggung jawab, tangguh, tanggap,

dan tenggang rasa.

3) Membudayakan nilai- nilai kepribadian dalam hidup sehari- hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44 �

c. Keterampilan

Ditinjau dari segi keterampilan, SMA Santa Maria yogyakarta

mempunyai visi yaitu:

1) Menguasai dasar-dasar keterampilan (tata boga, komputer, bahasa

Inggris, tata rias).

2) Menerapkan keteramapilan yang dimiliki.

3) Mengembangkan keteramapilan yang dimiliki untuk bekal masa

depan.

3. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta

SMA Santa Maria Yogyakarta mempunyai misi-misi sebagai berikut:

a. Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai Kristiani.

b. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan yang efektif,

kreatif, bermutu, dan menyenangkan sehingga dapat berkembang secara

optimal.

c. Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

yang siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

d. Menumbuhkembangkan kepekaan sosial terhadap sesama dan

lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan persaudaraan.

e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di

bidang keterampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45 �

C. Sistem Pendidikan di SMA Santa Maria Yogyakarta

Layaknya SMA/SMK/MA lainnya, sistem pendidikan di SMA Santa

Maria Yogyakarta dirancang untuk diselesaikan dalam waktu tiga tahun, yaitu

kelas X, XI, dan XII. Saat menginjak kelas XI, para siswa diberikan

kesempatan untuk memilih penjurusan bidang studi yang sesuai dengan bakat

dan minat mereka. Penjurusan bidang studi yang ditawarkan di SMA Santa

Maria Yogyakarta adalah jurusan ilmu alam (IPA), ilmu sosial (IPS), dan

bahasa (BHS). Jurusan yang dipilih pada kelas XI ini kemudian dilanjutkan

saat siswa naik kelas XII.

D. Kurikulum SMA Santa Maria Yogyakarta

Kurikulum yang digiinakan oleh SMA Santa Maria Yogyakarta adalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak tahun

2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan

muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Penerapan KTSP dalam program reguler SMA Santa Maria Yogyakarta

dikembangkan berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan. KTSP

merupakan kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggungjawab penuh

pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan pembelajarannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46 �

sesuai misi, visi, dan potensinya masing- masing, dengan mengacu kepada

Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman

pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru, dan komite sekolah dapat terlibat

lansung dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi, serta hal-hal lainnya

yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.

E. Organisasi SMA Santa Maria Yogyakarta

SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki struktur organisasi yang meliputi

Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah Bagian Kurikulum, Kepala Tata Usaha, Sie.Kesiswaan, Sie.Litbang,

Sie.Sarana dan Prasarana, Sie.Humas, Pembinaan OSIS, Wali Kelas atau Guru,

Siswa.

Uraian organisasi sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta yaitu sebagai berikut:

1. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi sekolah bertujuan agar proses belajar mengajar

berjalan dengan baik, karena bagian ini mengatur seluruh tugas masing-

masing individu agar tidak terjadi kesalahpahaman pembagian tugas.

2. Personalia dan Pembagian Tugas

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi sebagai edukator, manajemen,

administrasi, dan supervisor. Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47 �

1) Kepala sekolah sebgai edukator bertugas melaksanakan proses

pembelajaran secara efektif dan efisien.

2) Kepala sekolah selaku manajemen mempunyai tugas antara lain

menyusun perencanaan, mengarahkan kegiatan-kegiatan,

melaksanakan pengawasan, mengadakan rapat, mengatur administrasi,

dan mengambil keputusan.

3) Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan

supervisi mengenai beberapa hal antara lain proses belajar mengajar,

kegiatan bimbingan konseling, dan kegiatan ekstrakurikuler.

b. Wakil Kepala Sekolah

Dalam melaksanakan tugas kedinasan, kepala sekolah tidak bekerja

sendiri melainkan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Di SMA Santa

Maria Yogyakarta memiliki empat wakil kepala sekolah, yaitu:

1) Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Wakil kepala sekolah urusan kurikulum bertugas menyelenggarakan

kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar agar

terlaksana dengan baik.

2) Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan

Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan berhubungan langsung

dengan siswa dan menjadi pembimbing siswa dalam kegiatan sekolah.

3) Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat

Wakil kepala sekolah urusan hubungan masyarakat bertugas

menyelenggarakan hubungan yang baik dengan pihak luar sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48 �

4) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana

Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana bertugas mengurusi

segala hal yang berhubungan dengan fasilitas sekolah yang menunjang

proses belajar mengajar.

c. Dewan Guru

Dewan guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga

merangkap sebagai wali kelas. SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki

31 pengajar.

1) Guru bidang studi memiliki tugas mengatur segala hal yang

berhubugan dengan proses belajar mengajar di dalam kelas.

2) Guru wali kelas bertugas mengatur administrasi kelas.

3) Guru piket bertugas mengisi daftar presensi guru dan mengisi jam

kosong.

4) Guru bimbingan konseling, bertugas memberikan bimbingan baik

bimbingan karir maupun bimbingan yang bersifat personal terhadap

siswa dan guru.

d. Tenaga Non Edukatif

Tenaga non edukatif merupakan tenaga yang sifatnya mendukung

bagi terlaksananya proses belajar mengajar. Tenaga non edukatif terdiri

dari:

1) Tenaga Tata Usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49 �

2) Tenaga Perpustakaan

3) Karyawan

4) Satpam

F. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria Yogyakarta

SMA Santa Maria Yogyakarta mempunyai 30 tenaga pengajar yang

berkompeten dan mempunyai 15 orang karyawan yang ditempatkan di

berbagai unit seperti tata usaha, perpustakaan dan keamanan serta pelaksanaan

harian.

G. Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta

Jumlah siswa dan jumlah kelas SMA Santa Maria Yogyakarta dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1

Jumlah Siswa dan Kelas SMA Santa Maria Yogyakarta

No Kelas / jurusan Banyak Kelas Jumlah Siswa

1 X A 1 26

2 X B 1 26

3 X C 1 25

4 X D 1 26

Jumlah 4 103

1 XI BAHASA 1 23

2 XI IPA 1 21

3 XI IPS 1 1 22

4 XI IPS 2 1 20

Jumlah 4 86

1 XII BAHASA 1 24

2 XII IPA 1 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50 �

3 XII IPS 1 1 36

4 XII IPS 2 1 25

jumlah 4 109

Total 16 298

H. Kondisi Fisik, lingkungan Sekolah dan Fasilitas SMA Santa Maria

Yogyakarta

Kondisi fisik, lingkungan fisik dan lingkungan sekolah SMA Santa Maria

Yogyakarta meliputi lingkungan sekolah dan keadaan sekolah yang diuraikan

sebagai berikut:

1. Lingkungan Sekolah

a. Kelebihan

Kelebihan lingkungan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah:

1) Gedung SMA Santa Maria Yogyakarta yang berlantai tiga berdiri di

tengah Kota Yogyakarta dan sangat kokoh. Gedung yang dibangun

menjorok masuk, jauh dari kebisingan jalan raya mendukung para

siswi SMA Santa Maria Yogyakarta untuk belajar dengan tenang.

2) Ruang kelas yang bersih dan nyaman. Setiap kelas dilengkapi dengan

ventilasi yang cukup dan dibersihkan oleh siswi dan tenaga kebersihan

yang ada.

3) Pagar sekolah yang aman. SMA Santa Maria Yogyakarta aman karena

berada di tengah perkampungan dengan masyarakat yang harmonis.

Selain itu pada pintu masuk dilengkapi dengan gapura berpintu dan

berkunci, sedangkan pada jalan masuk ke halaman sekolah dilengkapi

gapura kembali secara berlapis yang terbuat dari besi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51 �

4) Sarana prasarana yang memadai. Jumlah ruang kelas yang cukup dari

jumlah maupun ukuran sesuai dengan jumlah siswi. Setiap kelas

dilengkapi dengan whiteboard sehingga terasa nyaman untuk belajar.

Sarana olah raga dan kantin yang lengkap dan terawat.

b. Kekurangan

Disamping mempunyai kelebihan, SMA Santa Maria Yogyakarta

juga mempuyai kekurangan. Adapun kekurangan tersebut adalah:

1) Kurangnya kesadaran menjaga kebersihan oleh warga sekolah.

2) Daya tampung kantin yang kurang maksimal dalam melayani siswi.

3) Perpustakaankurang maksimal dalam pengadaan buku-buku yang

menunjang belajar siswa dan minat belajar siswa.

4) Toilet yang kurang terjaga kebersihannya.

2. Keadaan Sekolah

a. Kelebihan

Keadaan SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki kelebihan yaitu:

1) Letak atau lokasi sekolah yang strategis sehingga menunjang kegiatan

pembelajaran. SMA Santa Maria Yogyakarta yang letaknya kurang

lebih 1 km dari pusat kota, dan dekat dengan sarana

penunjangpendidikan.

2) Mudah terjangkau transportasi, angkutan banyak yang lewat,

demikian juga taksi, andong dan becak, serta dekat dengan halte Bus

TRANS JOGJA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52 �

3) Memiliki gedung sendiri dengan luas tanah kurang lebih 9000 m�

sehingga memungkinkan setiap kegiatan pembelajaran dan

ekstrakulikuler di lingkungan sekolah.

4) Disiplin tinggi yang selalu dilaksanakan oleh semua personil sekolah

baik guru, karyawan maupun siswi.

5) Sarana-prasarana KBM memadai dan lengkap yang berupa majalah,

koran, CD pembelajaran, internet dan alat- alat laboratorium.

6) Lab. Bahasa, Lab. Komputer, Lab. IPA, Ruang Musik, Ruang Tata

Boga dan Ruang Multimedia lengkap dengan peralatan pendukung.

b. Kekurangan

Di samping memiliki kelebihan, keadaan di sekitar SMA Santa Maria

Yogyakarta juga memiliki kekurangan yaitu polusi udara yang ditimbulkan

oleh bau menyengat limbah pabrik kulit yang letaknya tidak jauh dari

sekolah.

I. Proses Belajar Mengajar SMA Santa Maria Yogyakarta

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Santa Maria Yogyakarta

diadakan 6 hari dalam seminggu, dari hari Senin hingga hari Sabtu. Sebelum

proses KBM berlansung diawali dengan doa bersama dan renungan. KBM

umumnya dimulai pukul 07.00 WIB pada hari Senin-Jumat, KBM berakhir

pada pukul 13.30 WIB, dan pada hari Sabtu KBM berakhir pukul 11.45 WIB.

Pada hari Senin-Jumat terdapat dua kali waktu sitirahat, yaitu istirahat I (15

menit) di sela-sela jam ke 3 dan ke 4, dan istirahat ke II (15 menit) di sela-sela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53 �

jam ke 6 dan jam ke 7. Karena waktu KBM hari Sabtu lebih singkat dari hari

lainnya, pada hari tersebut hanya ada satu kali jam istirahat (15 menit). Dari

hari senin sampai hari jumat tepat pukul 12.00 WIB, kegiatan belajar mengajar

dihentikan sementara untuk melakukan doa bersama yaitu Doa Malaikat

Tuhan. Satu jam terdiri dari 45 menit, yang dimanfaatkan semaksimal mungkin

dengan asas ketercapaian tujuan.

Setiap hari senin pada jam pelajaran I diadakan kesiswaan yang meliputi

kegiatan upacara bendera, senam pagi bersama, doa rosario bersama dan

pertemuan siswi dengan wali kelas yang dilaksanakan bergantian pada setiap

minggunya.

J. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Santa Maria Yogyakarta

Fasilitas pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor yang sangat

mendukung keberhasilan di dalam proses belajar mengajar. Jika tidak ada

dukungan dari faktor ini, maka tujuan didalam proses belajar mengajar akan

kurang maksimal.

Fasilitas yang tersedia di SMA Santa Maria Yogyakparta terutama

disediakan untuk berbagai kegiatan siswa, baik untuk pembelajaran maupun

pengembangan kesiswaan, serta untuk pendukung penyelenggaraan

pendidikan. Adapun fasilitas tersebut adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54 �

Tabel 4.2

Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Santa Maria

No. Fasilitas Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

Ruang Kelas

Laboratorium Multimedia

Laboratorium Fisika

Laboratorium Kimia

Laboratarium Biologi

Laboratorium Bahasa

Laboratorium Komputer

Hot Spot Area

Perpustakaan

Ruang-ruang Kegiatan Kesiswaan

Ruang Pertemuan / Ruang Sidang

Ruang Musik

Aula

UKS

Ruang BP / BK

Ruang Kepsek

Ruang Guru

Ruang TU

Lapangan Olahraga

Kantin

Ruang Tamu

Tempat Jaga Satpam

Kamar Mandi dan Toilet tiap lantai (tiap unit terdiri

dari 7 ruang)

Gudang

Ruang Penyimpanan Soal

Ruang Penjaga Sekolah

Area Parkir

Ruang Tata Boga

Green House

Gua Maria

14 ruang

2 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

gedung sekolah

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

2 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 area

1 unit

1 ruang

1 ruang

3 unit

2 ruang

1 ruang

1 ruang

1 area

1 ruang

1 ruang

1 area

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55 �

K. Komite Sekolah SMA Santa Maria

Komite sekolah adalah lembaga independen yang berfungsi sebagai mitra

sekolah dan bertugas memberikan sumbangan pemikiran terhadap

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah adalah kumpulan para

orang tua atau wali murid, guru, tokoh sesepuh, dan perwakilan instansi-

instansi yang dinilai kompeten dalam menangani urusan-urusan intern atau pun

dengan pihak sekolah yang dipilih oleh musyawarah seluruh orang tua atau

wali siswa dan kemudian disahkan pihak sekolah.

Pertemuan komite sekolah dengan pihak sekolah biasanya membahas

hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sekolah. Karena SMA Santa

Maria Yogyakarta adalah sekolah yang berdiri dibawah suatu yayasan yaitu

Yayasan Marsudirini, maka sistem sekolah ini adalah sentralisasi dari yayasan.

Sehubungan dengan hal tersebut maka tugas komite sekolah memang agak

terbatas. Komite sekolah di SMA Santa Maria disini hanya sebatas mengetahui

mengenai apa yang terjadi dalam penyelenggaraan sekolah dan memberikan

masukan atau ide-ide akan situasi yang terjadi.

Seharusnya tugas komite sekolah juga bisa menjadi penyandang dana dan

membantu peningkatan kesejahteraan guru. Tetapi sekali lagi karena sistem

sentralisasi sekolah yang tidak memungkinkan adanya pengelolaan uang selain

dari yayasan, maka komite sekolah tidak berperan serta dalam penyandangan

dana dan peningkatan kualitas kesejahteraan guru dan karyawan, melainkan

hanyasebatas berperan serta sebagai panitia pencari dana dan merupakan badan

wajib mengetahui laporan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56 �

L. Hubungan Antara SMA Santa Maria Yogyakarta dengan Instansi lain

Sebagai suatu satuan pendidikan, SMA Santa Maria Yogyakarta tidak

dapat melaksanakan kegiatan kependidikannya sendiri tanpa bantuan dari

instansi lain.

Oleh sebab itu, kerja sama dengan instansi lain bersifat mutlak dilakukan

untuk memperlancar kegiatan kependidikan yang memang sudah menjadi

program sekolah.

Adapun instansi-instansi yang melakukan kerjasama dengan SMA Santa

Maria Yogyakarta secara rutin adalah sebagai berikut:

1. Kerja Sama dengan Komite Sekolah

SMA Santa Maria mengadakan kerja sama dengan pihak Komite Sekolah

dalam hal- hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan di

sekolah dan kepanitiaan pencarian dana, tetapi tidak sebagai penyandang

dana.

2. Kerja Sama dengan Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma menawarkan kerja sama dibidang akademik

dengan menawarkan penerimaan mahasiswa baru jalur prestasi dan kerja

sama. Selain itu, SMA Santa Maria juga menerima PPL Universitas Sanata

Dharma untuk berpraktek mengajar di sekolah.

3. Kerja Sama dengan Universitas Atmajaya

Universitas Atmajaya menawarkan dibidang akademik dengan menawarkan

penerimaan mahasiswa baru unggulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57 �

Adapun instansi-instansi yang melakukan kerja sama dengan SMA Santa

Maria Yogyakarta namun tidak secara rutin adalah sebagai berikut:

1. Kerja Sama dengan STIM YKPN

STIM YKPN mengadakan kerja sama untuk menyelenggarakan tes potensi

akademik.

2. Kerjasama dengan Kedokteran UGM

Kedokteran UGM mengadakan kerjasama untuk menyelenggarakan tes

kesehatan bagi siswi kelas X.

M.Usaha- Usaha Peningkatan Kualitas Kelulusan

1. Matrikulasi

Kegiatan ini bertujuan untuk menuntaskan nilai siswa yang belum

tuntas menurut standar sekolah terutama untuk kelas X dan XI. Untuk kelas

XII lebih difokuskan pada tambahan mata pelajaran untuk mempersiapkan

Ujian Akhir Nasional. Kegiatan ini dilaksanakan oleh siswa sepulang

sekolah dengan masing-masing guru bidang studi.

2. Conversation

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan aktif

berbahasa Inggris. Jadi siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga

mempraktekkan kemampuan mereka berbahasa Inggris. Kegiatan ini

dilaksanankan setiap hari Sabtu sepulang sekolah dengan pengajar yang

didatangkan dari luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58 �

3. Tourist Hunting

Kegiatan ini bertempat di Kraton Yogyakarta oleh siswa kelas X yang

didampingi oleh guru bidang studi Bahasa Inggris pada setiap Minggu.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan oral siswa dalam

berbahasa Inggris terutama dihadapan nativ speaker.

4. In Group

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswi baru kelas X untuk

semakin mengenal dirinya sendiri dan teman-temannya yang didampingi

oleh guru BK dan wali kelas masing-masing. Kegiatan ini dilakukan pada

awal tahun ajaran baru.

5. Retret

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa kelas XI dan XII untuk

semakin memiliki iman dan mental yang kuat serta mendekatkan diri

dengan Tuhan yang didampingi oleh guru BK. Acara retret tersebut

dipimpin oleh romo dan frater.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

BAB V

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw dalam pembelajaran ekonomi dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS

1, SMA Santa Maria Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali dengan observasi

terlebih dahulu pada tanggal 29 Januari 2011 pada jam ke-3. Adapun tujuan

dari observasi ini adalah untuk mengetahui kondisi awal kegiatan belajar

mengajar di kelas XI IPS 1, SMA Santa Maria Yogyakarta. Penerapan PTK

berdasarkan model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi Pra Penelitian

Observasi pendahuluan dilakukan pada tanggal 29 januari 2011 pada

jam pelajaran ke-3. Guru mitra dalam penelitian ini adalah YB. Subagyo,

S.Pd sebagai guru bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas XI IPS 1 pada

tahun ajaran 2010-2011 adalah 22 orang. Adapun materi yang diajarkan

oleh guru pada saat observasi yaitu pasar modal. Dalam observasi

pendahuluan ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu guru, siswa, dan kelas.

Berikut dapat diuraikan hasil observasi pendahuluan :

a. Observasi Guru

Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucapkan salam

pembuka kepada siswa. Setelahnya guru mengecek kehadiran siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60 �

(presensi) dan memeriksa kesiapan siswa dengan melihat hasil pekerjaan

sebelumnya yang telah dikerjakan secara kelompok. Guru melanjutkan

proses pembelajaran dengan melakukan apresiasi dan menjelaskan materi

yang akan dipelajari pada saat itu.

Dalam menjelaskan materi pembelajaran guru menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab. Media pembelajaran yang digunakan

oleh guru adalah papan tulis. Guru menjelaskan tentang pasar modal,

selama guru menjelaskan ada siswa yang benar-benar mendengarkan dan

ada pula siswa yang asik dengan diri sendiri atau ngobrol dengan teman

sebangkunya. Interaksi antara guru dengan siswa tampak akrab. Interaksi

guru dan siswa tidak hanya pada saat guru memberikan penjelasan dan

tanya jawab dengan siswa sehingga suasana kelas tampak hangat.

Namun, ketika siswa ada yang bertanya, guru berusaha menjawab

pertanyaan siswa dengan memberikan contoh konkret agar siswa lebih

mudah memahami. Tetapi pada saat guru menjawab pertanyaan siswa

beberapa murid lainnya tidak memperhatikan, mereka lebih asik ngobrol

dengan teman sebangkunya.

Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan soal latihan

sehingga guru tidak mengetahui seberapa besar daya serap siswa selama

pembelajaran. Guru hanya merangkum dan menanyakan secara lisan

apakah ada siswa yang masih belum paham. Kepada siswa, guru

mengharap siswa untuk membaca materi yang sama dan mempelajarinya

lagi secara sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61 �

Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap perilaku

atau aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung:

Tabel 5.1

Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru

No. Aspek Yang Diamati Ya Tidak

I

1.

2.

II

1.

2.

III

A.

1.

2.

3.

4.

B.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Pra Pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat

pembelajaran, dan media

Memeriksa kesiapan siswa

Membuka Pembelajaran

Melakukan kegiatan apersepsi

Menyampaikan kompetensi yang akan

dicapai dan rencana kegiatannya

Kegiatan Inti Pembelajaran

Penguasaan materi pelajaran

Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran

Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

Menyampaikan materi sesuai dengan

hierarki belajar

Mengaitkan materi dengan reaitas

kehidupan

Pendekatan/strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

tingkat perkembangan dan kebutuhan

siswa

Melaksanakan pembelajaran secara runtut

Melaksanakan pemelajaran yang

terkoordinasi

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

Mengakomodasi adanya keragaman

budaya nusantara

Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62 �

C.

1.

2.

3.

4.

D.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

E.

1.

2.

F.

1.

2.

3.

4.

G.

1.

2.

3.

waktu yang dialokasikan

Pemanfaatan media

pembelajaran/sumber belajar

Menunjukkan keterampilan dalam

menggunakan media

Menghasilkan pesan yang menarik

Menggunakan media secara efektif dan

efisien

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

media

Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

Merespons positif partisipasi siswa

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-

siswa dan siswa-siswa

Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respons siswa

Menunjukkan hubungan antar pribadi yang

kondusif

Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa dalam belajar

Kemampuan khusus dalam

pembelajaran bidang studi

Menumbuhkan sikap ekonomis

Menumbuhkan sikap produktif

Penilaian proses dan hasil belajar

Melakukan penilaian awal

Memantau kemajuan belajar

Memberikan tugas sesuai dengan

kompetensi

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi

Penggunaan bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

lancar

Menggunakan bahasa tulis yang baik dan

benar

Menyampaikan pesan dengan gaya yang

sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63 �

IV

A.

1.

2.

B.

1.

2.

PENUTUP

Refleksi dan rangkuman pembelajaran

Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Menyusun rangkuman dengan melibatkan

siswa

Pelaksanaan tindak lanjut

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas

sebagai bagian remidi

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas

sebagai pengayaan

(Sumber: Lampiran 1a, hal 97)

b. Observasi Siswa

Sebelum pelajaran berlangsung dan guru memasuki kelas, para

siswa menyiapkan diri dan menyiapkan buku yang akan digunakan

selama pembelajaran. Namun ada juga siswa yang tidak mempersiapkan

diri untuk mengikuti pelajaran. Setelah pembelajaran dibuka oleh guru

para siswa menyimak apa yang guru sampaikan di depan kelas. Selama

guru menjelaskan materi tentang pasar modal, ada beberapa siswa

bertanya mengenai materi yang mereka kurang dipahami dan guru

langsung menjawab pertanyaan dengan langsung memberikan contoh

nyata dalam sehari-hari sehingga para siswa lebih cepat memahami.

Namun tidak sedikit juga siswa yang tidak mendengarkan penjelasan

guru. Beberapa siswa tampak mengobrol dengan teman sebangku, asik

tidur-tiduran, bermain handphone, dan ada juga siswa yang berusaha

mencari perhatian dengan menanyakan hal-hal yang kurang penting

kepada guru, sehingga suasana di dalam kelas terkadang cukup ramai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64 �

dengan gurauan-gurauan siswa dan guru. Suasana ini dirasakan cukup

baik karena mengurangi ketegangan antara siswa dan guru.

Tabel 5.2

HasilObservasiterhadapAktivitasSiswa

N

o

Aspek yang diamati Y

a

Tida

k

Keterangan

1 Siswasiapmengikuti proses

pembelajaran

� Ada beberapa

siswa yang

tidak siap dan

santai saat

pelajaran

akan dimulai

2 Siswamemperhatikanpenjelasan

guru

� Siswa

memperhatik

an penjelasan

guru, namun

ada beberapa

siswa yang

tidak

memperhatik

an penjelasan

guru dan asik

dengan diri

sendiri serta

ada juga yang

ngobrol

dengan teman

sebangku

3 Siswamenanggapipembahasanpelaja

ran.

� Hanya ada

beberapa

siswa saja

yang

menanggapi

pembahasan

pelajaran.

4 Siswamencatathal-halpenting � Hanya

beberapa

siswa saja

yang

mencatat hal-

hal penting

karena siswa

merasa semua

sudah ada di

handout yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65 �

diberikan

oleh guru.

5 Siswamengerjakantugasdenganbaik � Siswa

mengerjakan

tugas dengan

melihat pada

handout yang

sudah ada.

Ketika para

siswa belom

jelas siswa

akan bertanya

kepada teman

sebangku

atau kepada

guru (Sumber: Lampiran 2a, hal 104)

c. Observasi Kelas

Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 cukup memadai dan nyaman

untuk digunakan proses belajar mengajar. Hal demikian disebabkan ada

banyak jendela pada setiap kelas sehingga pencahayaan kelas sangat

terang dan udara selalu berganti sehingga suasana kelas menjadi tidak

panas. Ruang kelas juga cukup luas. Dengan jumlah 22 siswa, ruang

gerak para siswa menjadi lebih leluasa. Jarak meja siswa yang satu

dengan yang lain memungkinkan untuk melakukan mobilisasi. Fasilitas

yang disediakan di kelas adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja

siswa, kursi siswa, papan pengumuman, sebuag sound, dua buah kipas

angin, ada beberapa hiasan dinding berupa poster presiden beserta poster

wakil presiden dan juga gambar lainnya. Lingkungan kelas sangat

kondusif untuk pembelajaran. Suara kendaraan yang lalu lalang di jalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66 �

tidak terdengar sama sekali dai sekolah. SMA Santa Maria Yogyakarta

berada di tengah kampung sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini

terlihat bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran.

Hanya saja setelah guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan, ada

beberapa siswa asyik berbicara dengan teman-temannya di luar materi

pembelajaran. Tidak adanya kegiatan yang menarik selama proses

pembelajaran dan kurangnya pengawasan oleh guru menjadikan beberapa

siswa tidur-tiduran di dalam kelas. Namun demikian, guru cukup

bijaksana dengan memberikan teguran apabila sikap siswa sudah

melampaui batas. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan tugas

dan kesimpulan, guru hanya mengucapkan salam. Dari rangkaian

keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.3

Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran

No Deskriptor Ya Tidak Catatan

1. Fasilitas di dalam kelas

mendukung proses

pembelajaran

Papan tulis, meja

kursi, kipas angin

2. Suasana kelas cukup

kondusif dalam proses

pembelajaran

Kelas cukup

kondusif dari

awal hingga akhir

pelajaran, meski

masih ada

beberapa siswa

yang mengobrol

sendiri

3. Siswa membuat

kegaduhan

Pada saat guru

berusaha

menjawab

pertanyaan siswa

ada beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67 �

siswa

menanggapinya

dengan gurauan

4. Siswa mengerjakan soal

latihan di depan kelas

Guru tidak

memberikan

latihan soal di

rumah ataupun di

sekolah

5. Guru memberikan

penghargaan �

Guru memberikan

poin kepada siswa

yang bertanya

6. Ada kegiatan menarik

dalam belajar

Guru hanya

menggunakan

metode ceramah,

sehingga siswa

hanya diam

mendengarkan

7 Siswa bertanya kepada

guru jika mengalami

kesulitan �

Ada beberapa

siswa yang

bertanya pada

saat siswa

tersebut belum

jelas

8. Guru membantu siswa

jika mengalami

kesulitan

Guru mencoba

menjelaskan

kembali dan

memberikan

pemahaman

hingga siswa itu

jelas (Sumber: Lampiran 3a, hal 109)

Berdasarkan hasil observasi pada guru dan perilaku siswa pada saat

proses pembelajaran berlangsung, berikut ini disajikan analisis situasi

pembelajaran hasil observasi pendahuluan. Selama pembelajaran

berlangsung, guru hanya menggunakan metode ceramah. Alasan guru

menggunakan metode ceramah karena dengan metode ini dirasa lebih

menghemat waktu dan dapat menyampaikan materi dengan mudah. Guru

menyatakan metode ceramah ini dirasa paling efektif karena tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68 �

membuang waktu dan siswa pun juga bisa menangkap pelajaran dengan

mudah. Peneliti melihat bahwa dengan metode ceramah guru terlihat

dominan sehingga siswa kurang dilibatkan pada saat proses pembelajaran,

sehingga siswa menjadi merasa bosan dan suasana kelas menjadi kurang

kondusif. Hal itu terlihat pada saat guru menerangkan masih ada beberapa

siswa yang tidak mendengarkan asik ngobrol dengan teman sebangku,

tiduran, dan sibuk dengan diri sendiri.Interaksi yang terjadi antara guru dan

siswa terjalin saat kondisi kelas mulai menurun guru mulai membangkitkan

dengan gurauan. Namun dengan gurauan tersebut kadang suasana kelas

menjadi gaduh karena gurauan itu keluar dari materi yang saat itu sedang

dibahas.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Februari 2011 pada pukul

08.30 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB atau pada jam ketiga sampai

dengan jam keempat. Materi yang dipelajari pada pelaksanaan penelitian ini

adalah pokok bahasan perdagangan internasional.Guru mitra yang mengajar

dalam penelitian ini adalah Bapak YB. Subagyo, S.Pd selaku guru bidang

studi ekonomi kelas XI IPS 1. Jumlah siswa kelas pada tahun ajaran 2010/

2011 adalah 22 siswa. Dari jumlah tersebut tidak semua siswa hadir pada

pelaksanaan penelitian. Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif

tipe Jigsaw pada pelaksanaan penelitian.

a. Perencanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69 �

Dalam tahap ini persiapan dan perencanaan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw. Berikut ini disajikan langkah-langkah

perencanaan yang diterapkan pada pelaksanaan penelitian yaitu:

1) Peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk membentuk kelompok

kooperatif. Kelompok kooperatif ini terdiri atas kelompok asal dan

kelompok ahli. Kelompok asal dibentuk dengan cara berhitung secara

beruntutan dari angka 1 sampai dengan 4 dimulai dari siswa yang

duduk pada kursi paling depan sampai dengan siswa yang duduk pada

kursi paling belakang. Setelah acara berhitung selesai, masing- masing

siswa berkumpul sesuai dengan angka yang sama dalam satu

kelompok. Siswa yang mendapat angka 1 berkumpul dengan siswa

lain yang mendapat angka 1. Demikian seterusnya sampai dengan

siswa yang mendapat angka 4. Kelompok ini selanjutnya disebut

dengan kelompok asal. Kemudian siswa yang mempunyai nomor

kepala yang sama dengan anggota kelompok asal lain, berkumpul dan

membentuk kelompok. Siswa yang mempunyai nomor kepala 1

berkumpul dengan siswa yang bernomor 1 dari anggota kelompok

lain, begitu seterusnya hingga 5. Kelompok ini selanjutnya diberi

nama kelompok ahli 1, kelompok ahli 2 sampai dengan kelompok ahli

5.

2) Peneliti bersama dengan guru mitra bersama-sama mempersiapkan

perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70 �

pembelajaran mencakup rencana pelaksanaan pengajaran (RPP),

materi, kuis, dan lembar jawab.

a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pemebalajar,

materi, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber dari

media pembelajaran, serta evaluasi. Semua dimuat secara rinci dan

sistematis (lampiran4, hal 114).

b) Materi

Materi ajar pada siklus pertama adalah perdagangan internasional.

Peneliti dan guru mitra membuat handout.Handout berisi tentang

materi perdagangan internasional, handout ini selanjutnya

diberikan kepada siswa setelah pembagian kelompok selesai.

(lampiran 5, hal 126).

c) Kuis dan Lembar jawab

Soal kuis pada siklus pertama terdiri dari 10 pertanyaan, 5 soal

pilihan ganda dan 5 soal essay. Soal-soal kuis disusun oleh peneliti

dengan persetujuan guru mitra. Dalam lembar kuis disediakan

kolom jawaban yang diharapkan memudahkan siswa menjawab

soal- soal kuis (lampiran 6, hal 139).

3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71 �

Instrumen pengumpulan data penelitian ini meliputi:

a) Lembar observasi kegiatan guru dikelas. Cakupan isi lembar

observasi kegiatan guru antara lain: penjelasan metode

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pengorganisasian sub pokok

bahasan dari yang bersifat umum ke khusus, interaksi guru dengan

siswa, keterlibatan dalam pembelajaran kelompok, dan pengelolaan

kelas (lampiran 1b, hal 100).

b) Lembar observasi pengamatan kelas. Cakupan isi lembar

pengamatan kelas antara lain : interaksi antar siswa, sumber

belajar, kelengkapan atribut kelas, dan kedisiplinan (lampiran 2b,

hal 105).

c) Lembar penilaian proses belajar (diskusi) kelompok. Cakupan isi

penilaian proses (diskusi) kelompok antara lain : konsentrasi,

keaktifan (mendengar orang lain, menyatakan pendapat),

pembagian tugas, menghargai saran dan pendapat teman (lampiran

hal 113).

d) Lembar observasi pengamatan terhadap siswa. Cakupan isi lembar

observasi keterlibatan siswa antara lain : bertanya, menyatakan

definisi, memberikan tanggapan jawaban, menarik kesimpulan dan

menemukan konsep (lampiran 3b, hal 110).

b. Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72 �

Pada tahap tindakan, peneliti mengimplementasikan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan. Adapun langkah-

langkah tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Pembuka

Guru memasuki ruang kelas dan menyapa siswa. Guru memeriksa

kesiapan kelas dan siswa. Sebelum materi pelajaran mengenai

perdagangan internasional diberikan, guru memberikan pengantar. Hal

tersebut dimaksudkan untuk mengantar siswa masuk ke dalam materi

yang akan dipelajari pada hari itu.

2) Kegiatan Inti

a) Pembagian Kelompok

Sebelum pembagian kelompok, guru menjelaskan secara teknis

mengenai metode pembalajaran tipe jigsaw yang akan dilakukan

selama jam pelajaran berlangsung. Situasi di kelas cukup kondusif,

siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama.

Selanjutnya guru membagi kelompok menjadi 4 kelompok besar

dari tempat duduk masing-masing. Masing-masing kelompok

beranggotakan 5-6 orang. Kemudian masing-masing orang dalam

kelompok menomori dirinya sendiri sebagai orang pertama, orang

kedua sampai dengan orang kelima. Kelompok yang terbentuk

heterogen, karena setiap minggu denah tempat duduk selalu

berganti agar antara siswa satu sama lain lebih saling mengenal.

Pada pertemuan ini terbentuk kelompok asal dan kelompok ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73 �

Hali ini tidak sejalan dengan apa yang direncanakan. Ada

perbedaan antara perencanaan dengan tindakan. Karena waktu

yang sangat singkat sehingga materi dilanjutkan pada pertemuan

selanjutnya.

b) Diskusi

Setelah pembagian kelompok ahli selesai, guru membagikan materi

yang sudah dipersiapkan. Masing-masing kelompok ahli

mendapatkan materi yang berbeda antara kelompok ahli yang satu

dengan kelompok ahli yang lain. Setelah guru memberikan materi

pada kelompok ahli, selanjutnya guru memberi kesempatan kepada

masing-masing kelompok untuk membaca materi dan buku paket.

Materi dibagi menjadi 5 bagian, bagian pertama berisi tentang

pengertian perdagangan internasional, bagian kedua berisi tentang

manfaat perdagangan internasional, bagian ketiga berisi tentang

faktor-faktor yang mendorong perdagangan internasional, bagian

keempat berisi tentang teori keunggulan absolut mutlak dan teori

keunggulan komparatif, dan bagian kelima atau terakhir berisi

tentang kebijakan perdagangan internasional. setelah siswa selesai

membaca, kemudian siswa diberi kesempatan untuk menulis hasil

dari diskusi dari handout dan buku sesuai dengan materi yang

mereka dapat pada selembar kertas yang nantinya akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74 �

dipresentasikan di depan kelas. Kelompok ahli dengan nomor

kepala 1 nantinya akan memberikan informasi kepada kelompok

asal dengan nomor 2, nomor 3, nomor 4, dan nomor 5, kolompok

ahli dengan nomor kepala 2 akan memberikan informasi mengenai

materi yang didapat di kelompok ahli pada kelompok asal begitu

seterusnya. Dengan demikian masing-masing siswa akan saling

memberi dan menerima informasi dari kelompok ahli ahli kepada

kelompok asal.

c) Pembahasan

Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru mempersilahkan

siswa kembali ke kelompok asal untuk saling memberi informasi.

Setelah masing siswa bertukar informasi pada kelompok asal, guru

mempersilahkan para siswa kelompok ahli mempresentasikan hasil

diskusinya. Untuk kelompok pertama yang presentasi adalah

kelompok ahli yang mempunyai materi bagian pertama yaitu

pengertian perdagangan internasional masing-masing kelompok

mendapat kesempatan untuk presentasi selama 5 menit setelah itu

guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya,

menanggapi jawaban temannya atau menyatakan pendapat.

3) Penutup

a) Kuis

Untuk mengukur sejauh mana siswa dapat mencerna pelajaran hari

itu, guru mengadakan kuis selama 20 menit setelah sesi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75 �

pembahasan berlangsung. Guru membagikan lembar soal yang

terdiri dari 10 soal yaitu 5 soal pilahn ganda dan 5 soal essay

beserta lembar jawaban. Kuis berlangsung tertib, siswa

mengerjakan soal sendiri-sendiri.

b) Refleksi

Guru membagikan lembar refleksi kepada siswa untuk mengetahui

apa yang dirasakan oleh setiap siswa selama pembelajaran

berlangsung menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw.

c. Observasi

Hasil pengamatan (observasi) pada siklus pertama diuraikan

sebagai berikut:

1) Pengamatan terhadap guru

Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak awal

guru membuka pelajaran sampai dengan guru menutup pelajaran.

Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar berlangsung dapat

dilihat pada tabeldi bawah ini:

Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak

1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw � 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat

umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit �

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76 �

3 Guru membantu siswa dalam pembentukan

kelompokjigsaw �4 Guru memotivasi siswa agar terlibat kegiatan

diskusi dalam kelompok �5 Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bekerja sama dalam kelompok �6 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama

dengan siswa lainnya dalam suasana

persahabatan, untuk meningkatkan hasil kerja

salah satu kelompok

7 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama

diantara mereka agar lebih baik dengan

kelompok lainnya�

8 Guru mengobservasi kegiatan kelompok,

memberi motivasi untuk merangsang pemikiran

kelompok dan mendorong semua kelompok

bekerja dengan baik

9 Guru berinteraksi dengan setiap siswa,

menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan

dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan

menjawab pertanyaan yang diajukan siswa

secara secara perorangan

10 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja

untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas

yang harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan

dari pembelajaran kelas yang sedang dilakukan.

11 Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun.

Guru hanya bekerja di belakang mejanya, keluar

dari ruangan kelas dan mengawasi siswa dari

luar kelas.

12 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara

berdiri di muka kelas untuk memberikan

penjelasan atau jawaban kepada siswa secara

perorangan

13 Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari

satu kelompok ke kelompok lainnya sehingga

kerja sama kelompok menjadi kacau �14 Guru dan siswa terlibat percakapan serius

sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu

siswa lain�

15 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan

pekerjaannya masing-masing sehingga suasana

menjadi kaku�

(Sumber: Lampiran 7a, hal 145)

Tabel 5.4 di atas menunjukkan aktivitas guru di kelas selama

proses pembelajaran berlangsung pada siklus I. Tampak pada tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77 �

bahwa guru sudah menjelaskan pembelajaran kooperatif secara teknis,

guru mengorganisasikan pokok bahasan perdagangan internasional

yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit

sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi. Guru

membantu siswa dalam pembentukan kelompok mulai dari

penghitungan nomor kepala sampai dengan terbentuk kelompok ahli,

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam

kelompok sehingga siswa dapat mengeksplorasi pemikiran dan

pendapat untuk diskusi dalam kelompok, dan guru berinteraksi dengan

sebagian siswa untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang

harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan dari pembelajaran sehingga

siswa mempunyai konsep yang jelas mengenai arah kegiatan

pembelajaran. Namun demikian, pada saat guru menjelaskan secara

teknis mengenai tahap-tahap pembelajaran koopertif tipe jigsaw, siswa

sedikit mengalami kebingungan dalam memahami penjelasan guru.

Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang tidak mengerti peran mereka

dalam kelompok. Setelah guru melakukan pendekatan secara personal

kepada masing-masing kelompok, akhirnya siswa dapat mengerti

peran mereka dalam kelompok. Selama diskusi berlansung guru

melihat pada masing-masing kelompok dan menjawab pertanyaan

ketika ada satu kelompok yang bertanya. Guru hanya memanfaatkan

sedikit waktu yang tersisa untuk mengobservasi kegiatan masing-

masing kelompok dan memberikan penjelasan kepada siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78 �

kesulitan dan memahami materi sehingga mengabaikan aspek yang

lain seperti memberi motivasi, menumbuhkan semangat kerja serta

merangsang pemikiran siswa untuk bekerja lebih baik. Secara umum

dikatakan bahwa pengelolaan kelas yang dilakukan guru belum baik.

2) Pengamatan terhadap kelas

Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada

pelaksanaan penelitian disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 5.5

Instrumen Pengamatan Kelas

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang

memiliki kemampuan belajar dan asal

usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati

oleh para siswa. �

3 Siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan. �

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran

mudah ditemukan siswa di kelas

(sekolah).

5 Kerja di dalam kelompok terhambat

dikarenakan beberapa siswa yang tidak

ikut terlibat (malas) serta membuat

kegaduhan di dalam kelas.

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan

siswa lain dalam kerja kelompok. �

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya. �

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas

pembelajaran tipe jigsaw.

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru

jika menghadapi kesulitan. �

10 Sebagian besar siswa telah memiliki

sumber referensi yang digunakan. �

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang

tinggi. �

12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas

tidak dapat dipahami dengan jelas. �

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79 �

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu

yang tidak mengenal satu sama lain

dengan baik.

14 Sebagian besar siswa menganggap

materi yang diberikan sulit. �

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. �16 Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung para siswa saling

memberikan pendapat atau masukan bagi

tercapainya tujuan yang diharapkan.

(Sumber: Lampiran 8a, hal 147)

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa di dalam kelas XI IPS 1 terdiri

atas siswi-siswi yang memiliki kemampuan dan asal-usul yang

berbeda-beda. Untuk mendukung suasana kelas yang kondusif

diperlukan beberapa peraturan yang harus ditaati oleh siswa tersebut.

Siswa dapat mengenal lebih dekat dengan semua siswa di kelas dan

hal ini berpengaruh positif terhadap hubungan antar siswa di kelas

sehingga menciptakan suasana kelas yang menyenangkan suasana

tersebut dapat terjadi dikarenakan pada setiap minggu denah tempat

duduk siswa selalu berganti, sehingga siswa tidak hanya duduk

dengan satu teman saja tetapi bergantian dengan teman yang lain.

Masing-masing siswa memberikan kontribusi dalam kegiatan diskusi

sehingga siswa merasa enjoy dengan tim mereka. Kepedulian siswa

dalam kelas ini cukup bagus terbukti dari para siswa yang saling

membantu temannya yang kesulitan dalam memahami materi.

Kekompakan antar siswa baik dan tidak terjadi ketegangan karena

hampir semua siswa bersaing secara sehat dalam hal prestasi belajar.

Siswa rata-rata memiliki motivasi yang cukup tinggi dalam mengikuti

proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kelas terorganisir dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80 �

baik dan lengkap dan suasana kelas cukup aktif dan produktif karena

semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan seksama.

3) Pengamatan terhadap siswa

Pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti mulai dari

awal sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa di kelas

selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.6

Aktivitas Siswa Siklus I

No Kode Bobot Jenis

Keterlibatan

Jumlah

Siswa yang

Terlibat

(frekuensi)

Total Skor

(frekuensi

x bobot)

1 A 1 Bertanya 8 8

2 B 2 Menyatakan

definisi - -

3 C 3

Memberikan

tanggapan

jawaban

8 24

4 D 4 Menarik

kesimpulan 3 12

5 E 5Menemukan

konsep1 5

Jumlah siswa yang terlibat 20 52 Jumlah siswa yang hadir 21

(Sumber: Lampiran 9a, hal 149)

Tabel 5.6.menunjukkan bahwa siswa yang terlibat sebanyak 20

orang. Dari jumlah tersebut ada 5 siswa yang keterlibatannya lebih

dari satu kali. Skor tertinggi terletak pada jenis keterlibatan

memberikan jawaban. Hal ini disebabkan karena materi perdagangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81 �

internasional adalah materi yang mudah dipahami dan itu terjadi di

negara mana saja dan masing-masing siswa sudah sering melihat

berita tentang perdagangan internasional sehingga masing-masing

siswa mempunyai pemikiran dan pendapat yang berbeda dengan yang

lain mengenai konsep perdagangan internasional. Pemikiran dan

pendapat siswi yang berbeda tersebut justru membantu siswi dalam

menemukan konsep. Jenis keterlibatan yang paling sedikit dilakukan

siswi dan memiliki skor terendah adalah menemukan konsep. Hal ini

disebabkan karena siswa masih malu dan merasa takut juga pada saat

memberikan konsep yang baru bukan mempermudah pemahaman

pada siswi lain tetapi membuat siswi lain menjadi bingung. Dengan

demikian tingkat keterlibatan siswi pada siklus I sebesar 95,24%

(diperoleh dari 20 : 21 x 100%) dan berada pada kualifikasi sangat

tinggi.

4) Refleksi

Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan

penyimpulan hasil observasi terhadap motivasi siswa. Refleksi

dilakukan di akhir kegiatan belajar mengajar dan juga sebagai refleksi

pada akhir siklus pertama. Hasil refleksi siklus pertama dapat dilihat

seperti berikut ini :

a) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82 �

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83 �

Tabel 5.7

Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I

Nama : YB. Subagyo, S.Pd

Hari Tanggal : Sabtu, 19 Februari 2011

Materi : Perdagangan Internasional

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru terhadap komponen

pembelajaran

a. Materi Ajar

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

c. Soal Kuis

d. Contoh RPP

e. Kunci Soal

f. Tes Hasil belajar

g. Suasana Kelas

h. Cara Kerja Siswa

i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan

a. Baik

b. Baik

c. Cukup

d. Cukup

e. Baik

f. Baik

g. Baik

h. Baik

i. Baik

2 Selama erja kelompok siswa

a. Mendengarkan orang lain

b. Mengajukan pertanyaan

c. Mengorganisasikan ide-idenya

d. Mengorganisasikan kelompok

e. Mengacaukan kegiatan

f. Melamun

a. Ya

b. Ya

c. Ya

d. Ya

e. Tidak

f. Tidak

3 Keuntungan yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan rencana

pembelajaran dengan menggunakan perangkat

pembelajaran yang berorientasi model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Siswa merasa

senang dan tidak

bosan, guru tidak

menggunakan

metode ceramah

dan merasa nyaman

4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika

nanti guru akan merencanakan kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti

yang telah dilakukan

Waktu Terbatas

5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti

KBM yang telah dilakukan dan KBM

berikutnya yang akan dilakukan

Ya

(Sumber: Lampiran 10, hal 151)

Tabel 5.7 menunjukkan guru mitra terhadap perangkat

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dapat dilihat bahwa dari 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84 �

komponen pembelajaran, sebabnya 77,78% (diperoleh dari 7:9

x100%) komponen terkategorikan baik dan 22,22% (diperoleh dari

2 : 9 x 100%) termasuk ke dalam kategori cukup baik. Siswa

mendukung positif kegiatan pembelajaran kooperatif jigsaw. Hal

ini terlihat dengan cara siswa turut aktif dalam kerja kelompok,

tidak mengacaukan kegiatan keuntungan yaitu siswa senang karena

tidak bosan mendengarkan ceramah guru dan berminat untuk

mengikuti kegiatan belajar mengajar selanjutnya seperti. Namun

demikian, waktu yang terbatas menjadi hambatan dalam

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw karena semua kegiatan

dilakukan dengan tergesa-gesa.

b) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85 �

.Tabel 5.8

Kesan Siswa Terhadap Perangkat dan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I

No Uraian %

SS S TS STS

1 Bagaimanakah mengenai komponen

kegiatan belajar mengajar ini :

a. Topik ekonomi yang dipelajari

b. Materi ajar

c. Lembar Kerja Siswa (LKS)

d. Suasana Kelas

e. Penampilan Guru

f. Ketrampilan kooperatif yang dilatihkan

4,76

4,76

4,76

19,05

-

4,76

90,48

90,48

90,48

76,19

90,48

90,48

4,76

4,76

4,76

4,76

9,52

4,76

-

-

-

-

-

-

Berminat Tidak

berminat

2 Apakah anda berminat untuk Kegiatan

Belajar mengajar (KBM) berikutnya seperti

yang telah Anda ikuti?

100 -

Ya Tidak

3 Selama kerja kelompok saya :

a. Mendengarkan orang lain

b.Mengajukan Pertanyaan

c. Mengorganisasikan ide- ide saya

d.Mengorganisasikan kelompok

e. Mengacaukan kegiatan

f. Melamun

95,24

76,19

76,19

80,95

4,76

80,95

4,76

23,81

23,81

19,05

95,24

19,05

Komentar

4 Keuntungan yang saya peroleh dalam

pembelajaran dengan menggunakan

perangkat model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw

Sebanyak 85,72% siswi

merasa lebih senang karena

denga berdiskusi didalam

kelompok siswi merasa lebih

mudah mengingat dan cepat

mengerti. Selebihnya siswa

belajar membangun kerja

sama, variasi belajar yang

menyenangkan dan

mengghargai orang lain.

Komentar

5 Hambatan yang saya temui, selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah

dilakukan

sebanyak 28,57% siswa

merasa kurang kosentrasi,

28,57% siswi merasa kurang

jelas dengan penjelasan dari

teman, 14,29% siswa

menyatakan waktu terbatas,

serta 28,57% siswi merasa

tidak ada hambatan (Sumber: Lampiran 11a, hal 155)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86 �

Tabel 5.8 menunjukkan kesan siswi terhadap perangkat dan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kesan siswi terhadap komponen

pembelajaran cukup positif. Tampak pada tabel bahwa sebesar 4,74%

siswi sangat senang dan 90,48% siswi senang dan 4,76% siswa tidak

senang terhadap topik ekonomi yang dipelajari. Selanjutnya sebesar

4,76% siswi sangat senang, 90,48% senang dan 4,76% siswa tidak

senang terhadap materi ajar. 4,76% siswi merasa sangat senang, 90,48%

siwi merasa senang, dan 4,76 merasa tidak senang terhadap Lembar

Kerja Siswa (LKS). 19,05% siswi merasa sangat senang, 76,19 siswi

merasa senang dan 4,76 siswi merasa tidak senang terhadap suasana

kelas. 90,48 siswi merasa senang sedangkan 9,52% siswi merasa tidak

senang terhadap penampilan guru. Sebesar 4,76% siswi sangat senang,

90,48% siswi merasa senang, sedangkan 4,76 siswi merasa tidak senang

terhadap keterampilan kooperatif yang dilatihkan. Ketidaksenangan siswi

merupakan salah satu hambatan yang ditemui siswi selama mengikuti

kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini terlihat dari 28,57

siswi kurang konsentrasi karena suasana kelas cukup ramai pada saat

diskusi. Hambatan lain yang dialami siswi berupa 28,57% siswi merasa

kurang paham dengan penjelasan teman dan 42,29 siswi menyatakan

waktu terbatas, serta 28,57% siswi menyatakan tidak adanya hambatan

pada saat pembelajaran berlangsung. Di samping itu siswi juga berperan

aktif dalam kerja kelompok, hal ini terlihat dari 95,24% siswi

mendengarkan orang lain, 76,19 siswi mengajukan pertanyaan, 76,19%

siswi mengorganisasikan ide-ide, 80,95% siswi mengorganisasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87 �

kelompok, 80,95% siswi tidak melamun serta 95,24 siswi tidak

mengacaukan kegiatan. Siswa juga memiliki minat yang sangat tinggi

(100%) untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar metode pengajaran

kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran berikutnya seperti yang telah

dilakukan pada siklus I.

B. AnalisisMotivasiSiswaSebagaiDampakPenerapanMetodeKoopertaifTipeJi

gsaw Pada Mata PelajaranEkonomi

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi

terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan

dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar yang terjadi pada diri

siswa. Berikut ini disajikan tentang hasil analisis angket motivasi siswa

terhadap model pembelajaran tipe jigsaw pada siklus I:

Tabel 5.9

Motivasi Siswa Sebelum Penerapan Jigsaw

Skala Motivasi f Frekuensi (%) Kategori

81-100 - - A

66-80 11 52,38% B

56-65 9 42,38% C

46-55 1 4,76% D

0-45 - - E

(Sumber: Lampiran 12a, hal 160)

Keterangan :

A = Motivasi Sangat Tinggi

B = Motivasi Tinggi

C = Motivasi Cukup

D = Motivasi Rendah

E = Motivasi Sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88 �

Tabel 5.10

Motivasi Siswa Setelah Penerapan Jigsaw

Skala Motivasi F Frekuensi (%) Kategori

81-100 4 19,05% A

66-80 16 76,19% B

56-65 1 4,76% C

46-55 - D

0-45 - - E

(Sumber: Lampiran 12b, hal 161)

Keterangan :

A = Motivasi Sangat Tinggi

B = Motivasi Tinggi

C = Motivasi Cukup

D = Motivasi Rendah

E = Motivasi Sangat rendah

Tabel 5.9 dan tabel 5.10menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tidak

mempunyai motivasi untuk belajar. Sebagian besar siswa (19,05%) mempunyai

motivasi yang sangat tinggi, 76,19% siswa mempunyai motivasi yang tinggi,

dan 4,76% siswa mempunyai motivasi yang cukup. Dibandingkan dengan

sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa lebih

antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini terbukti dari

kenaikan skor siswa yang mempunyai motivasi tinggi pada pra penelitian

sebesar 52,38% menjadi 19,05%, sedangkan siswa yang mempunyai motivasi

cukup mengalami penurunan dilihat dari skor pra penelitian sebesar 42,86%

menjadi 4,74%. Dan siswa yang mempunyai motivasi rendah pada saat pra

penelitian sebanyak 4,76% siswa menjadi tidak ada setelah menggunakan

metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan terdapat peningkatan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89 �

terdapat 76,19% siswa mempunyai motivasi sangat tinggi. Hal ini disebabkan

siswa menjadi antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, ini

menumbuhkan motivasi siswa pada siklus I masuk dalam kategori sangat

tinggi. Berdasarkan hasil angket, hampir semua siswa mempunyai kesadaran

dan ketertarikan untuk belajar, walaupun kesadaran itu berasal dari dalam

maupun luar diri siswa. Siswa malu jika mendapat nilai jelek. Sementara siswa

akan merasa aman jika mengikuti dan menguasai pelajaran. Siswa berusaha

bertanya dan meminta bantuan teman atau guru jika mendapat kesulitan dalam

pembelajaran. Sementara pada tabel berikut disajikan tentang hasil analisis

angket minat siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Tabel 5.11

Minat Siswa Dengan Pembelajaran Metode Tipe Jigsaw

Skala Motivasi f Frekuensi (%) Kategori

40,5-50 14 66,67% A

33-40,4 7 33,33% B

28-32 - - C

23-27 - - D

0-22 - - E

(Sumber: 13a, hal 164)

Keterangan :

A = Sangat Berminat

B = Berminat

C = Cukup Berminat

D = Kurang Berminat

E = Tidak Berminat

Motivasi belajar siswa secara umum dikategorikan sangat baik

sebagaimana tersaji pada tabel 5.9 dan 5.10, didukung oleh hasil analisis minat

siswa terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90 �

tersaji dalam tebel 5.11 menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tidak

berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini ditunjukkan

dengan presentase yaitu sebanyak 66,6% siswa sangat berminat dan 33,33%

siswa berminat dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Menurut

pendapat peneliti, siswa berminat dengan metode pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw karena metode ini baru diperkenalkan kepada siswa sehingga siswa

sangat antusias dan senang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan

hasil angket, metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membuat siswa

merasa tertantang untuk berfikir, berani dan bersaing secara sehat dalam

mengeluarkan pendapat sehingga menumbuhkan minat dalam diri siswa

mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, dapat diperoleh

kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

meningkatkan motivasi belajar ekonomi siswa. Tampak dari hasil instrumen

motivasi yang diberikan mengalami peningkatan dari pra penelitian dengan

setelah penelitian. Dari 21 siswa di kelas XI IPS I tingkat motivasi meningkat.

Setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw19,05% siswa

mempunyai tingkat motivasi yang sangat tinggi, 76,19% siswa mempunyai

motivasi tinggi dan 4,76% siswa mempunyai motivasi cukup. Yang sebelumya

52,38% siswa mempunyai motivasi tinggi, 42,86% mempunyai motivasi

cukup, dan 4,76% mempunyai motivasi rendah. Hal ini menunjukkan terjadi

peningkatan 19,05% pada motivasi sangat tinggi, 33,33% pada motivasi tinggi

dan 38,09% pada motivasi cukup setelah menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dapan meningkatkan motivasi belajar ekonomi siswa

kelas XI IPS 1 SMA Santa Maria Yogyakarta.

B. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

1. Peneliti kurang rinci menyampaikan prosedur pelaksanaan tindakan

penelitian yang telah tertulis dalam RPP. Dampaknya pada awal

pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas guru melakukan tindakan

yang kurang sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti.

2. Adanya ketidaksesuaian antara alokasi waktu yang sudah dibuat dalam

skenario pembelajaran dengan implementasi yang sebenarnya sehingga

penerapan model pembelajaran ini menjadi berkesan terburu-buru.

C. Saran

Adapun saran bagi SMA Santa Maria Yogyakarta khususnya dan bagi

peneliti yang akan melakukan penelitian berikutnya pada umumnya adalah

sebagai berikut:

1. Perlu persiapan yang lebih baik dalam hal perangkat pembelajaran yang

digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan. Hal ini untuk

menghindari missedunderstandingantara peneliti dengan guru mitra.

2. Materi yang disajikan sebaiknya tidak terlalu banyak. Hal ini dilakukan agar

siswa dapat memahami materi dengan baik.

3. Pentingnya menyusun alokasi waktu yang efektif dan efisien di setiap tahap

pembelajaran. Pengaturan waktu sebaiknya disesuaikan dengan perkiraan

waktu yang dibutuhkan di setiap tahap pembelajaran. Hal ini dilakukan agar

pembelajaran kooperatif dapat berjalan tertib dan lancar sesuai dengan

alokasi waktu yang telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

4. Pentingnya penjelasan yang sistematis dari guru kepada siswa di awal

perkenalan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang merupakan

metode baru bagi siswa. Guru menjelaskan tentang arti, maksud dan tujuan

metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, memaparkan prosedur mulai

dari pembentukkan kelompok asal dan kelompok ahli, pembagian materi,

pembahasan sampai dengan pelaksanaan kuis di akhir pembelajaran. Hal ini

dilakukan agar siswa tidak mengalami kebingungan pada saat metode

diterapkan.

5. Peneliti perlu melakukan observasi beberapa kali. Hal ini dilakukan agar

peneliti dapat menemukan permasalahan yang sesungguhnya terjadi di

dalam kelas.

6. Ketepatan dalam memilih metode pembelajaran kooperatif. Peneliti perlu

memilih metode pembelajaran yang tepat agar permasalahan yang ada di

kelas dapat teratasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

DAFTAR PUSTAKA

Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. BumiAksara

DimyatidanMudjiono. 1999. MetodologiPengajarandanPendidikanBandung:

Jemmas.

Dimyati, Mudjiono. 1999. BelajardanPembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research (2nd

ed.).

Buckingham: Open University Press.

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/ pembelajaran-kooperatif-

tujuan.html.2009.Pembelajarankooperatif dan tujuannya.

http://www.geocities.com/gardner02_8/ilmiah1.html.

Pendekatanpembelajarankooperatif.

http://www.docstoc.com/docs/16101609/Model-Pembelajaran-Kooperatif.

Pendekatan pembelajaran ekonomi.

Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: program pasca sarjana

Unesa.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di

ruang-ruangkelas. Jakarta: PT. Grasindo

Roy Kellin. 1998. Efective teaching strategies, lessons from research and

practice. Social science press.

Slavin, R. E. 1995.Cooperative Learning: Theory Research, and Practice (2nd

.

Ed. Boston: Allyn and Bacon.

Suharno,Slamet.2009.PenerapanPembelajaranKooperatifMetode Jigsaw

dalammeningkatkanmotivasidanHasilBelajarSiswaPada Mata

PelajaranEkonomisiswaKelas 10-3 SMA 9 Malang.JurusanEkonomi

Pembangunan.FakultasEkonomiNegeri Malang.http://karya -

ilmiah.um.ac.id

Wiriaatmaja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :

Guru

( ............................................ )

Yogyakarta, Februari 2011

Observer

( ............................................ )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru

NO. ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I

1.

2.

II

1.

2.

III

A.

1.

2.

3.

4.

B.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

C.

1.

PRA PEMBELAJARAN

Memeriksa kesiapan ruang, alat

pembelajaran, dan media

Memeriksa kesiapan siswa

MEMBUKA PEMBELAJARAN

Melakukan kegiatan apersepsi

Menyampaikan kompetensi yang akan

dicapai dan rencana kegiatannya

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

Penguasaan materi pelajaran

Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran

Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

Menyampaikan materi sesuai dengan

hierarki belajar

Mengaitkan materi dengan reaitas

kehidupan

Pendekatan/strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan tingkat perkembangan dan

kebutuhan siswa

Melaksanakan pembelajaran secara runtut

Melaksanakan pemelajaran yang

terkoordinasi

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

Mengakomodasi adanya keragaman

budaya Nusantara

Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tmbuhnya kebiasaan

positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan waktu yang dialokasikan

Pemanfaatan media

pembelajaran/sumber belajar

Menunjukkan keterampilan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

2.

3.

4.

D.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

E.

1.

2.

F.

1.

2.

3.

4.

G.

1.

2.

3.

IV

A.

1.

menggunakan media

Menghasilkan pesan yang menarik

Menggunakan media secara efektif dan

efisien

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

media

Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

Merespons positif partisipasi siswa

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-

siswa dan siswa-siswa

Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respons siswa

Menunjukkan hubungan antar pribadi

yang kondusif

Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa dalam belajar

Kemampuan khusus dalam

pembelajaran bidang studi

Menumbuhkan sikap ekonomis

Menumbuhkan sikap produktif

Penilaian proses dan hasil belajar

Melakukan penilaian awal

Memantau kemajuan belajar

Memberikan tugas sesuai dengan

kompetensi

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi

Penggunaan bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas

dan lancar

Menggunakan bahasa tulis yang baik dan

benar

Menyampaikan pesan dengan gaya yang

sesuai

PENUTUP

Refleksi dan rangkuman pembelajaran

Melakukan refleksi pembelajaran dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

2.

B.

1.

2.

melibatkan siswa

Menyusun rangkuman dengan melibatkan

siswa

Pelaksanaan tindak lanjut

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas

sebagai bagian remidi

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas

sebagai pengayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran 1a

Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru

NO. ASPEK YANG DIAMATI Ya Tidak

I

1.

2.

II

1.

2.

III

A.

1.

2.

3.

4.

B.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

PRA PEMBELAJARAN

Memeriksa kesiapan ruang, alat

pembelajaran, dan media

Memeriksa kesiapan siswa

MEMBUKA PEMBELAJARAN

Melakukan kegiatan apersepsi

Menyampaikan kompetensi yang akan

dicapai dan rencana kegiatannya

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

Penguasaan materi pelajaran

Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran

Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

Menyampaikan materi sesuai dengan

hierarki belajar

Mengaitkan materi dengan reaitas

kehidupan

Pendekatan/strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

tingkat perkembangan dan kebutuhan

siswa

Melaksanakan pembelajaran secara runtut

Melaksanakan pemelajaran yang

terkoordinasi

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

Mengakomodasi adanya keragaman

budaya Nusantara

Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tmbuhnya kebiasaan

positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

waktu yang dialokasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

C.

1.

2.

3.

4.

D.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

E.

1.

2.

F.

1.

2.

3.

4.

G.

1.

2.

3.

Pemanfaatan media

pembelajaran/sumber belajar

Menunjukkan keterampilan dalam

menggunakan media

Menghasilkan pesan yang menarik

Menggunakan media secara efektif dan

efisien

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

media

Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

Merespons positif partisipasi siswa

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-

siswa dan siswa-siswa

Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respons siswa

Menunjukkan hubungan antar pribadi yang

kondusif

Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa dalam belajar

Kemampuan khusus dalam

pembelajaran bidang studi

Menumbuhkan sikap ekonomis

Menumbuhkan sikap produktif

Penilaian proses dan hasil belajar

Melakukan penilaian awal

Memantau kemajuan belajar

Memberikan tugas sesuai dengan

kompetensi

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi

Penggunaan bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

lancar

Menggunakan bahasa tulis yang baik dan

benar

Menyampaikan pesan dengan gaya yang

sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

IV

A.

1.

2.

B.

1.

2.

PENUTUP

Refleksi dan rangkuman pembelajaran

Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Menyusun rangkuman dengan melibatkan

siswa

Pelaksanaan tindak lanjut

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas

sebagai bagian remidi

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas

sebagai pengayaan

Guru

(YB. Subagyo, S.Pd )

Yogyakarta, 19 Februari 2011

Observer

(Agnes Amarielliana SD )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Lampiran 1b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Agnes Amarielliana SD

Tanggal dan waktu observasi : Sabtu, 19 Februari 2011 jam 3-4

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)

Orang dan atau peristiwa yang diamati : YB. Subagyo, S. Pd

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap

Guru memasuki ruang kelas, sebelum memulai kegiatan belajar mengajar

guru menyapa siswa dan memeriksa kesiapan siswa. Guru menjelaskan prosedur

pembelajaran yang akan diterapkan pada proses pembelajaran pada hari itu. Guru

menyampaikan materi yang akan dibahas yaitu tentang perdagangan Internasional.

Setelah guru menjelaskan prosedur guru membagi siswa kedalam kelompok.

Setelah kelompok terbentuk guru meminta siswa untuk berkumpul pada masing-

masing kelompok sesuai dengan yang sudah ditetpkan. Guru kembali meminta

siswa untuk membuat kelompok ahli dan para siswa diminta untuk berkumpul

kepada kelompok ahli yang sudah dibentuk dengan cara berhitung. Setelah siswa

berada di masing-masing kelompok, guru membagikan materi yang sudah

disiapkan, dan siswa diminta untuk berdiskusi. Guru menanggapi siswa yang

menjakan pertanyan. Guru mengawasi masing- masing kelompok yang sedang

berdiskusi dengan berkeliling dan memantau hasil diskusi mereka. Setelah diskusi

selasai guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dalam

kelompok tim ahli, guru berusaha membantu siswa untuk menjawab pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

jika kelompok yang sedang presentasi tidak bisa memberikan jawaban.

Pembelajaran kemudian ditutup dengan diadakannya test oleh guru untuk melihat

pemahaman siswa. Sesudah itu guru membagikan lembar refleksi kepada siswa

untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran pada hari ini.

Guru

(YB. Subagyo, S.Pd )

Yogyakarta, 19 Februari 2011

Observer

(Agnes Amarielliana SD )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :

Guru

( ................................ )

Yogyakarta, Februari 2011

Observer

( ........................................ )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1 Siswa siap mengikuti

proses pembelajaran

2 Siswa memperhatikan

penjelasan guru

3 Siswa menanggapi

pembahasan pelajaran.

4 Siswa mencatat hal-hal

penting

5 Siswa mengerjakan tugas

dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Lampiran 2a

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1 Siswa siap mengikuti

proses pembelajaran

� Ada beberapa siswa yang

tidak siap dan santai saat

pelajaran akan dimulai

2 Siswa memperhatikan

penjelasan guru

� Siswa memperhatikan

penjelasan guru, namun ada

beberapa siswa yang tidak

memperhatikan penjelasan

guru dan asik dengan diri

senidri serta ada juga yang

ngobrol dengan teman

sebangku

3 Siswa menanggapi

pembahasan pelajaran.

� Hanya ada beberapa siswa

saja yang menanggapi

pembahasan pelajaran.

4 Siswa mencatat hal-hal

penting

� Hanya beberapa siswa saja

yang mencatat hal- hal

penting karena siswa

merasa semua sudah ada di

handout yang diberikan

oleh guru.

5 Siswa mengerjakan tugas

dengan baik

� Siswa mengerjakan tugas

dengan melihat pada

handout yang sudah ada.

Ketika para siswa belom

jelas siswa akan bertanya

kepada teman sebangku

atau kepada guru

Guru

( ...................................... )

Yogyakarta, Februari 2011

Observer

( ...................................... )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 2b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Agnes Amarielliana SD

Tanggal dan waktu observasi : Jumat,19 febuari jam ke 3-4

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)

Orang dan atau peristiwa yang diamati : YB. Subagyo, S. Pd

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap

Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Pada hari itu

tidak semua siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran, ada satu siswa yang tidak

berangkat dikarenakan mengalami kecelakaan. Siswa menanggapi sapaan guru

dan setelah guru mulai menjelaskan prosedur siswa diam dan mendengarkan apa

yang sedang guru katakn di depan kelas. Setelah siswa terlihat siap untuk

menerima pelajaran, guru kemudian memulai pembelajaran dengan membagi

kelompok. Siswa sedit ramai pada saat guru meminta mereka untuk berhitung,

sehingga guru sedikit marah dan meminta untuk diam. Suasana kelas kembali

tenang dan siswa mengikuti apa yang dikatak oleh guru. Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru menjelaskan tentang langkah- langkah yang harus diikuti

oleh masing- masing kelompok dan apa saja yang harus dilakukan di dalam

kelompok. Siswa sangat antusias dan bersemangat dalam diskusi kelompok ini.

Hal itu dikarenakan siswa merasa senang dengan metode yang digunakan

sehingga siswa tidak merasa bosan. Setelah selesai berdiskusi, masing- masing

kelompok maju ke depan kelas satu per satu secara bergantian untuk presentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Siswa yang sedang tidak mendapt giliran untuk presentasi mendengarkan

temannya yang sedang presentasi. Dan saat sesi pertanyaan dibuka ada beberapa

siswa kyang semangat untuk bertanya, dan pertanyaan itu dijawab oleh siswa

yang presentasi dengan semangat. Guru memberikan poin pada siswa yang

bertanya. Setelah semua kelompok mendapat gilran presentasi, kemudian guru

melaksanakan test dan seluruh siswa mengerjakan soal yang telah dibagikan oleh

guru dengan tenang.

Guru

( YB. Subagyo, S.Pd )

Yogyakarta, 19 Februari 2011

Observer

( Agnes Amarielliana SD )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :

Guru

( .................................... )

Yogyakarta, Februari 2011

Observer

( ............................................ )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran

No Deskriptor Ya Tidak Catatan

1. Fasilitas di dalam kelas

mendukung proses

pembelajaran

2. Suasana kelas cukup

kondusif dalam proses

pembelajaran

3. Siswa membuat

kegaduhan

4. Siswa mengerjakan soal

latihan di depan kelas

5. Guru memberikan

penghargaan

6. Ada kegiatan menarik

dalam belajar

7 Siswa bertanya kepada

guru jika mengalami

kesulitan

8. Guru membantu siswa

jika mengalami

kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Lampiran 3a

Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran

No Deskriptor Ya Tidak Catatan

1. Fasilitas di dalam kelas

mendukung proses

pembelajaran

Papan tulis, meja kursi, kipas

angin

2. Suasana kelas cukup

kondusif dalam proses

pembelajaran �

Kelas cukup kondusif dari awl

hingga akhir pelajaran, meski

masih ada beberapa siswa yang

mengobrol sendiri

3. Siswa membuat

kegaduhan �

Pada saat guru berusaha

menjawab pertanyaan siswa ada

bebera siswa menanggapinya

dengan gurauan

4. Siswa mengerjakan soal

latihan di depan kelas �

Guru tidak memberikan latihan

soal di rumah ataupun di sekolah

5. Guru memberikan

penghargaan �

Guru memberikan poin kepada

siswa yang bertanya

6. Ada kegiatan menarik

dalam belajar �Guru hanya menggunkan metode

ceramah, sehingga siswa hanya

diam mendengarkan

7 Siswa bertanya kepada

guru jika mengalami

kesulitan

Ada beberapa siswa yang

bertanya pada saat siswa tersebut

belum jelas

8. Guru membantu siswa

jika mengalami

kesulitan �

Guru mencoba menjelaskan

kembali dan memberikan

pemahamn hingga siswa itu jelas

Guru

( YB. Subagyo, S.Pd )

Yogyakarta, 19 Februari 2011

Observer

( Agnes Amarielliana SD )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Lampiran 3b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Agnes Amarielliana SD

Tanggal dan waktu observasi : Jumat,19 febuari jam ke 3-4

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)

Orang dan atau peristiwa yang diamati : YB. Subagyo, S. Pd

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap

Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 cukup memadai untuk proses belajar

mengajar. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, meja

guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman, sebuah

sound, kipas angin.Dalam ruang kelas dikelilingi oleh beberapa jendela yang

cukup besar sehingga ruang kelas menjadi tidak pengap karena sirkulasi udara

selalu berganti.Pencahayaan kelas juga sangat baik.

Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini terlihat

bahwa seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran dimana seluruh siswa

hadir pada pembelajaran hari ini. Pada saat diskusi dalam kelompom berlangsung

suasana kelas tidak terlalu ramai, siswa sangat antusisan pada saat mendengarkan

pendapat dari teman sekelompoknya. Suasana menjadi sedikt ramaik ketika siswa

saling bertukar pendapat.Siswa-siswa berperan secara aktif dalam pembelajaran

hari ini sehingga kegiatan pembelajaran menjadi semakin menarik, tidak

membosankan, dan suasana kelas menjadi lebih hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Guru

( YB. Subagyo, S.Pd )

Yogyakarta, 19 Februari 2011

Observer

( Agnes Amarielliana SD )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran :

Kelas :

Observer :

Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Pelaksanaan Penelitian

No Deskriptor Ya Tidak

1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

dalam kelompok.

2 Saling bertukar pikiran dan pendapat.

3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas.

4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan

pembelajaran.

5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan

tujuan pertanyaan.

6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.

Guru

( .....................................)

Yogyakarta, Februari 2011

Observer

( ............................................ )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran :

Kelas :

Observer :

Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Pelaksanaan Penelitian

No Deskriptor Ya Tidak

1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

dalam kelompok.

2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. �

3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. �

4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan

pembelajaran.

5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan

tujuan pertanyaan.

6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. �

Guru

( YB. Subagyo, S.Pd )

Yogyakarta, 19 Februari 2011

Observer

( Agnes Amarielliana SD )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Santa MariaYogyakarta

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : XI IPS 2/ 2

Tahun Pelajaran : 2010 / 2011

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : Memahami perekonomian terbuka

B.Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi manfaat, keuntungan dan

faktor-faktor pendorong terjadinya perdagangan

internasional

C.Indikator : 1. Mendeskripsikan pengertian

perdaganganinternasional

2. Mendeskripsikan manfaat perdagangan

internasioanal

3. Mendeskripsikan faktor-faktor yang

mendorong terjadinya perdagngan

internasional

4. Menguraikan konsep keunggulan absolut

mutlak, dan keunggulan komparatif

5. Mendeskripsikan kebijakan perdagangan

internasional

D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian

perdagangan internasioanl

2. Siswa dapat menyebutkan manfaat

perdagangan internasional

3. Siswa dapat menyebutkan faktor- faktor yang

mendorong terjadinya perdngan internasional

4. Siswa dapat menjelaskan pengertian konsep

keunggulan absolut mutlak,dan keunggulan

komperatif

5. Siswa dapat menjelaskan kebijakan

perdagangan internasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

E. Materi Ajar :

1. Pengertian perdagangan internasional

Perdagangan internasional adalah proses tukar- menukar yang terjadi antara

penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain yang didasarkan atas

kehendak sukarela dari masing- masing pihak

2. Manfaat perdagangan internasioanl

Perdagangan internasional memberikan manfaat pada kegiatan

perekonomian suatu negara, seperti berikut

a. Sumber pemasukan negara (devisa)

b. Menyerap tenaga kerja

c. Perbaikan mutu konsumsi

d. Perkembangan teknologi

e. Efisiensi

f. Ahli teknologi

3. Faktor- faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional

Ada beberapa faktor yang mendorong negara- negara di dunia, melakukan

perdagangan internasional

a. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki

b. Memperluas pasar

c. Kekurangan produk dalam negri

d. Barang diluar negri lebih murah

e. Memenuhi kebutuhan dunia

4. Keunggulan Mutlak

Teori keunggulan mutlak disampaikan oleh Adam Smith pada tahun 1776.

Teori itu menyatakan bahwa suatu negara mempunyai keunggulan mutlak

bila mampu memproduksi barang lebih banyak dari negara lain dengan

menggunakan sumber daya produksi yang sama.

5. Keunggulan Komperatif

Perdagangan internasional dapat mendatangkan keuntungan komparatif. Hal

ini dikemukakan oleh David Ricardo. Menurut teori ini, meskipun suatu

negara mempunyai semua keungguln dari negara lain, kedua negara ini tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

dapat melakukan perdagangan internasional karena perbedaan keunggulan

komparatif dapat juga memberikan keuntungan. David Ricaedo juga

menyatakan bahwa keuntungan perdagangan internasioanl sebenarnya

bukan pada keuntungan mutlak, melainkan dari keunggulan komperatif.

Meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan apa pun dalam produksi

dua komodita dibanding negara lain perdagangan yang saling

menguntungkan masih dapat berlangsnung jika negara tersebut berspesialis

pada produk yang memiliki biaya oportunitas paling rendah dibanding

produk lain.

6. Kebijakan perdagangan internasional

Pelaksanaan kebijakan dalam setiap negara belum tentu sama. Kebijakan ini

diberlakukan dalam bidang impor dan ekspor

a. Kebijakan di bidang impor

1) Tarif

2) Subsidi

3) Kuota

4) Larangan impor

5) Diskriminasi harga

b. Kebijakan di bidang ekspor

1) Subsidi

2) Dumping

3) Perdagangan bebas

4) Larangan ekspor

5) Premi

F. Metode Pembelajaran :

1. Pendekatan : Contextual Teaching Learning

2. Strategi : Cooperative Learning

3. Metode : Jigsaw

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

G. Strategi Pembelajaran :

Kegiatan Alokasi

Waktu

Metode Media

A. Pendahuluan

− Guru memeriksa kesiapan kelas

dan siswa

− Guru mengucapkan salam

pembuka

− Guru menyampaikan kompetensi

dan indikator yang akan dibahas.

− Guru bersama siswa melakukan

apersepsi

1’

1’

2’

5’

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Tanya jawab

B.Kegiatan Inti

1) Guru memepersilahkan siswa

untuk berkumpul pada kelompok

masing- masing sesui dengan

pembagian kelompok yang sudah

ditetapkan sebelumnya. Terdapat

4 kelompok dan setiap kelompok

beranggotakan 5-6 orang

(kelompok A,B,C,D atau

dinamakan kelompok asal)

2) Guru memepersilahkan siswa untuk

membagi dalam kelompok kecil

atau dinamakan kelompok ahli

(1,2,3,4,5)

3) Guru meminta siswa yang

mempunyai nomor sama untuk

berkumpul dengan kelompok lain

• A1,B1,C1,D1

(materi definisi dan manfaat

perdagangan internasional)

3’

3’

3’

Ceramah

Ceramah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

• A2,B2,C2,D2

(Faktor-faktor perdagangan

internasional)

• A3,B3,C3,D3

(materi keunggulan mutlak)

• A4,B4,C4,D4

(materi keunggulan

komparatif)

• A5.B5.C5.D5

(materi kebijakan perdagangan

internasional)

Kelompok ini disebut kelompok

ahli. Guru kemudian memeberikan

materi yang berbeda antara

kelompok ahli yang satu dengan

kelompok ahli yang lain

4) Guru memepersilahkan siswa

untuk berdiskusi sesuai dengan

materi yang mereka dapat dan

meminta mereka untuk menuliskan

hasil diskusi dalam kertas yang

sudah disediakan

5) Guru mempersilahkan siswa untuk

kembali dalam kelompok asal dan

meminta para siswa untuk saling

bertukar informasi

6) Guru membahas hasil diskusi

dengan cara mempersilahkan siswa

dari masing- masing tim ahli untuk

mempresentasikan dan siswa yang

lain diberi kesempatan untuk

menanggapinya (masing- masing

kelompok diberi waktu 5 menit

untuk mempresentasikan dan

15’

5’

20’

Diskusi

Diskusi

presentasi

Kertas manila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

menanggapi bila ada siswa lain

yang bertanya)

7) Guru memberikan kuis dan siswa

mengerjakan

C.Penutup

1) Guru bersama- sama siswa membuat

kesimpulan mengenai materi yang

dibahas

2) Guru bersama- sama dengan siswa

merefleksikan makna pembelajaran

hari ini

3) Guru memberikan arahan dan

motivasi kepada siswa

4) Guru mengucapkan salam penutup

dan berterima kasih kepada siswa

20’

5’

5’

3’

2’

Soal

H. Sumber Pembelajaran :

Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga

I. Evaluasi

Jenis tagihan : Latihan

Teknik : Tertulis

Soal

Bentuk Instrument : Uraian

Rambu-rambu penilaian

No Keterangan Skor Skor total

1

2

Soal pilihan ganda

Definisi perdagangan

internasional

Menjawab benar

mendapat nilai satu

Menjawab benar

mendapat nilai 20, jika

jawaban hampir benar

5

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

3

4

5

Faktor- faktor yang

memepengaruhi

perdagangan internasional

Perbedaan keunggulan

mutlak dan komparatif

Kebijakan perdagangan

internasional

mendapat nilai 10,

jawaban diluar topik

mendapat nilai 5

Menjawab benar (5)

faktor mendapat nilai

25.

Menjawab 4 : nilai 20

Menjawab 3 : nilai 15

Menjawab 2 : nilai 10

Menjawab 1 : nilai 5

Jika menjawab benar

mendapatkan nilai 20,

jika menjawab salah

satu keunggulan

mendapat nilai 10

Jika menjawab semua

benar mendapat nilai

30 jika menjawan tidak

menjelaskan mendapat

nilai 15

25

20

30

Total skor 100

Yogyakarta, 12 Februari 2011

Guru Mata Pelajaran

YB. Subagyo , S.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Nama : Nilai :

Kelas/ no absen :

Soal Latihan

1. Di bawah ini merupakan manfaat perdagangan internasional, kecuali ...

a. Negara dapat memenuhi kebutuhannya

b. Negara menerima pendapat bea masuk

c. Negara akan dapat memenuhi semua kebutuhannya

d. Mempercepat pertumbuhan ekonomi

e. Terjadinya pertukaran teknologi

2.Apabila suatu negara mengandalkan sebagian besar kebutuhyannya dari impor

akanmengakibatkan ....

a. lapangan pekerjaan meningkat

b. melindungi industri dalam negeri

c. sumber penerimaan negara

d. sumber pengeluaran negara

e. lapangan pekerjaan menurun

3. Teori keunggulan mutlak disampaikan oleh ...

a. Adam Smith

b. David Ricardo

c. John Stuar Mill

d. Michael Porter

e. Heckscher-Ohlin

4. Pertukaran masih mungkin terjadi walaupun satu negara mempunyai

keuntungan pada kedua jenis barang ini merupakan isi dari teori keunggulan ...

a. komparatif

b. permintaan

c. mutlak

d. penawaran

e. relatif

5. Pada tahun 1776 David Ricardo dalam bukunya The Wealth of Nation

menyampaikan teori ...

a. keunggulan mutlak

b. model Heckscher-Ohlin

c. keunggulan komparatif

d. neo-klasik

e. historis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Esay!

1. Apakah yang dimaksud dengan perdagangan internasional!(skor 20)

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

2. Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional! (skor 25)

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

3. Jelaskan perbedaan keunggulan mutlak dan keuntungan komparatif! (skor 20)

Keunggulan mutlak Keunggulan komparatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

4. Sebut dan jelaskan 3 kebijakan perdagangan internasional!(skor 30)

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Kunci Jawaban

1 A

2 E

3 A

4 A

5 C

Esay

1. Perdagangan internasional adalah proses tukar- menukar yang terjadi antara

penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain yang didasarkan atas

kehendak sukarela dari masing- masing pihak.

Perdagangan internasional merupakan pertukaran barang dan jasa antarnegara.

2. Ada beberapa faktor yang mendorong negara- negara di dunia, melakukan

perdagangan internasional

a. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki

b. Memperluas pasar

c. Kekurangan produk dalam negri

d. Barang diluar negri lebih murah

e. Memenuhi kebutuhan dunia

3. Perbedaan keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif

Keunggulan mutlak Keunggulan moderat

Suatu negara mempunyai keunggulan

mutlak bila mampu memproduksi

barang lebih banyak dari negara lain

dengan menggunakan sumber daya

produksi yang sama

Setiap negara mempunyai

keunggulan dari negara lain, kedua

negara tetap melakukan perdagangan

internasional karena perbedaan

keunggulan komparatif dapat

memberikan keuntungan

4. Kebijakan perdagangan internasional

a. Kebijakan di bidang impor

1) Tarif

Tarif yang dikenakan terhadap barang impor bisa menjadi sumber

pemasukan negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

2) Subsidi

Tujuan pemeerintah memberikn subsidi untuk melindungi para produsen

dalam negri agar harga- harga barang hasil produksinya dapat bersaing

3) Kuota

Kebijakan pemerintah dalam membatasi jumlah barang impor untuk

perioade tertentu

4) Larangan impor

Larangan impor dikenakan demi keamanan karena berbahaya bagi

masyarakat, alasan kesehatan, dan penghematan.

5) Diskriminasi harga : kebijakan pemerintah dalam menentukan harga

barang barang- barang impor

b. Kebijakan di bidang ekspor

1) Subsidi

Pemerintah memeberikan subsidi kepada para pengusaha yang

melakukan ekspor untuk barang produksi

2) Dumping

Menetapkan harga jual barang di dalam negri jauh lebih mahal daripada

harga jual luar negri dengan tujuan untuk memperluas pasar ekspor

3) Perdagangan bebas

Dapat merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dengan

menambah jumlah investasi

4) Larangan ekspor

Untuk melindungi pelestarian hutan, mencegah ilegal loging dan

melindungi produsen dalam negri

5) Premi

Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor barang- barang siap

pakai diberi prem karena usaha mereka meningkatkan devisa dan

mengurangi pengangguran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Lampiran 5

Lembar Materi Bahan Ajar

MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional?

Setiap negara di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang perlu

melakukan kerja sama. Tidak ada negara yang mampu memenuhi kebutuhannya

tanpa melakukan hubungan dengan negara lain. Negara maju sekalipun tetap

menjalin hubungan dagang yang saling menguntungkan dalam pertukaran barang

daan jasa dengan negara lain yang terjalin dalam perdagangan internasional.

Mengapa setiap negara melakukan perdagangan internasional? Karena dengan

melakukan perdagangan internasional banyak keuntungan yang diperoleh

meskipun ada juga kerugian yang akan didapat. Nah, untuk lebih memahami

mengenai semua hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional, kalian

dapat menyimak menyimak definisi dan manfaat dari perdagangan internasionla

di bawah ini.

1. Pengertian Perdagangan Internasional

Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya

negara. Setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan

rakyatnya agar dapat hidup makmur dan sejahtera. Kerja sama dalam bentuk

hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap negara. Hal ini

disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa

yang dibutuhkan oleh rakyatnya.Selain itu, juga disebabkan adanya perbedaan

sumber daya yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk,

pengetahuan, dan teknologi.Alasan-alasan inilah yang menyebabkan

munculnya perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah

perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling

percaya dan saling menguntungkan.

Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara maju saja,

namun juga negara berkembang.Perdagangan internasional ini dilakukan

melalui kegiatan ekspor impor.Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa

dari dalam negeri ke luar negeri.Adapun impor adalah kegiatan membeli

barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan

perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

akanmemperoleh bahan-bahan baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus

dapat menjual produknya ke negara-negara berkembang. Sementara itu, negara

berkembang dapat mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga

memperoleh devisa. Negara berkembang juga membutuhkan pinjaman dalam

bentuk investasi dan modal yang dapat diperoleh dari negara-negara maju.

Devisa dan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal ini dapat digunakan

negara berkembang untuk memajukan perekonomian dalam negerinya.

perdagangan internasional yaitu perdagangan antar negara yang meliputi

ekspor suatu negara ke luar negri dan impor dari luar negri untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Dengan demikian perdagangan internasional adalah

proses tukar- menukar yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan

negara lain yang didasarkan atas kehendak suka rela dari masing- masing

pihak.

Perdagangan internasional berbeda dengan perdagangan dalam

negri.Selain dari cakupan wilayahnya, kegiatan- kegiatan yang dilakukan pada

perdagangan internasioanl juga berbeda dengan perdagangan dalam

negri.Perbedaan-perbedaan antara kedua perdagangan tersebut dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

2. Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang cukup penting di

setiap negara.Tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan

perdagangan internasional.Mereka yang melakukan perdagangan internasional,

sudah tentu merasakan manfaatnya.Berikut ini beberapa manfaat dari

perdagangan internasional.

a. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara

Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di

antara negara-negara yang mengadakan perdagangan.Hubungan ini apabila

terjalin dengan baik dapat meningkatkan hubungan persahabatan di antara

negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling membantu

bila mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan

b. Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi

Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang masih

kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan

mengimpor barang dari negara yang mempunyai kelebihan hasil

produksi.Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi

dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan

demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi

c. Mendorong Kegiatan Produksi Barang Secara Maksimal

Salah satu tujuan negara melakukan perdagangan internasional yaitu

untuk memeperluas pasar di luar negri. Semakin luasnya pasar di luar

negeri dapat mendorong peningkatan produksi barang di dalam negeri.

Dengan demikian akan mendorong para pengusaha untuk menghasilkan

barang produksi secara besar- besaran.

d. Menyerap Tenaga Kerja

Barang-barang yang diproduksi untuk ekspor dalam jumlah besar akan

membutuhkan jumlah tenaga kerja yang banyak seperti pengolahan barang

tambang, pertanian, perkebunanan, dan lain- lain. Oleh karena itu

perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

masyarakat luas.Semakin luasnya kesempatan kerja maka pengangguran

dapat dikurangi.

e. Perbaikan Mutu Konsumsi

Dengan perdagangan internasional akan membantu konsumen untuk

memiliki barang- barang berkualitas baik karena banyak barang- barang

yang bermutu baik, belum bisa dihasilkan oleh Indonesia.

f. Perkembangan Teknologi

Dalam pengoprasiannya dan pemanfaatannya barang- barang impor

dari luar negri perlu diberikan petunjuk mengenai penggunaan alat tersebut.

Selain itu perlu adanya bimbingan pada konsumen cara penggunaannya.

Seperti membuka jaringan internet lewat komputer. Hal ini akan berdampak

pada peningkatan pengetahuan tentang teknologi dan perkembangannya.

g. Efisiensi

Setiap negara dapat mengefisiensikan sumber daya ekonomi yang

dimiliki dengan tidak harus memproduksi semua kebutuahannya, tetapi

hanya memproduksi apa yang bisa diproduksi secara efisien oleh negara

tersebut.

h. Ahli Teknologi

Tiap negara berusaha untuk meningkatkan kemajuan teknologi

produksinya, terutama untuk negara- negara yang mengkhususkan

menghasilkan barang tertentu. Negara tersebut akan terus berusaha

meningkatkan produktivitasnya agar tetap unggul dari negara lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Sebelum membaca materi yang tertera di bawah, silakan dijawab terlebih dahulu

pertanyaan berikut ini : (Diskusikan dalam kelompok!)

Sebutkan barang-barang di sekitarmu yang merupakan buatan luar negeri!

Mengapa kita mengimpor barang tersebut?

Mungkinkah kita membuat sendiri?

Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasioanal

Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan

perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal

berikut

a. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA) yang Dimiliki

Tidak semua negara memiliki SDA yang sama. Jarang sekali negara yang

mempunyai SDA yang lengkap atau serba ada. Kekurangannya memerlukan

kerja sama dengan negara lainnya. Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan

oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki.Perbedaan

sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut.

b. Memperluas Pasar

Suatu negara yang banyak menghasilkan produk tertentu, memerlukan pasar

yang lebih luas.Untuk dilakukan ekspor ke luar negeri.

c. Kekurangan Produk Dalam Negeri

Indonesia mengimpor alat transportasi darat, laut, dan udara.Demikian pula

komputer, printer, dan persenjataan modern, dibeli dari luar negeri. Melalui

kerja sama dengan luar negeri secara bertahap Indonesia akan mampu

memenuhi kebutuhan tersebut.

d. Barang Di Luar Negri Lebih Murah

Tidak selamanya suatu negara berdagang hanya karena mereka tidak mampu

memproduksi barang tersebut. Terkadang negara tersebut mampu

memproduksi suatu barang, tetapi mereka tetap mengimpor karena harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

barang itu menjadi lebih murah. Jika mereka harus memproduksi sendiri,

biayanyanya akan lebih besar daripada mengimpornya dari luar negeri.

e. Memenuhi Kebutuhan Dunia

Meskipun beberapa negara dapat memproduksi barang yang sama dengan

tingkat harga yang sama pula, perdagangan internasional tetap dibutuhkan.

Melalui perdgangan, negara- negara tersebut dapat menjualnya ke pasar dunia

dan memperoleh keuntungan besar karena adanya produksi secara massal.

f. Teknologi Eknologi

Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda sehingga barang yang

dihasilkan juga berbeda.Perbedaan- perbedaan inilah yang mendorong kegiatan

pertukarang barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan

suatu negara mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor

mesin- mesin atau alat- alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan

cara produksi yang lebih baik.

g. Perbedaan Selera

Setiap negara dalam memproduksi barang- barang, kemungkinan mempunyai

kesamaan.Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang

berbeda.Hal ini mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya

Jepang dan Korea Selatan sama sama menghasilkan barang- barang elektronik

dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang jepang lebih suka

ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi

tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang- barang elektronik,

sedangkan orang Korea Selatan lebih baik mengekspor ikan tuna. Dengan

demikian, kepuasan dari setiap negara akan terpenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)

Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith (1776) dalam

bukunya The Wealth of Nation.Adam Smith menganjurkan perdagangan bebas

sebagai kebijakan yang mampu mendorong kemakmuran suatu negara.Dalam

perdagangan bebas, setiap negara dapat menspesialisasikan diri dalam produksi

komoditas yang memiliki keunggulan mutlak/absolut dan mengimpor komoditi

yang memperoleh kerugian mutlak.Dengan spesialisasi, masing-masing negara

dapat meningkatkan pertambahan produksi dunia yang dapat dimanfaatkan secara

bersama-sama melalui perdagangan internasional. Jadi melalui perdagangan

internasional yang berdasarkan keunggulan mutlak, masing-masing negara yang

terlibat dalam perdagangan akan memperoleh keuntungan yang serentak melalui

spesialisasi, bukan dari pengorbanan negara lain. Contoh: Indonesia dan India

memproduksi dua jenis komoditi yaitu pakaian dan tas dengan asumsi (anggapan)

masing-masing negara menggunakan 100 tenaga kerja untuk memproduksi kedua

komoditi tersebut. 50 tenaga kerja untuk memproduksi pakaian dan 50 tenaga

kerja untuk memproduksi tas. Hasil total produksi kedua negara tersebut yaitu:

pakaian tas

Indonesia 40 20

India 20 30

Output 60 50

Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak

dalam produksi pakaian dibandingkan dengan India, karena 50 tenaga kerja di

Indonesia mampu memproduksi 40 tenaga kerja dan India hanya bisa

memproduksi 20 unit. Sedangkan India memiliki keunggulan mutlak dalam

memproduksi tas karena India bisa membuat 30 tas, Indonesia hanya 20 tas. Jadi

Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dan India

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

memiliki keunggulan mutlak dalam produksi tas. Apabila Indonesia dan India

melakukan spesialisasi produksi, hasilnya akan sebagai berikut.

pakaian tas

Indonesia 80 0

India 0 60

Output 80 60

Dengan melakukan spesialisasi hasil produksi semakin meningkat.Karena

Indonesia dan India memindahkan tenaga kerja dalam produksi komoditi yang

menjadi spesialisasi. Sebelum spesialisasi, jumlah produksi sebanyak 60 unit

pakain dan 40 unit tas. Tetapi setelah spesialisasi, jumlah produksi meningkat

menjadi 80 unit pakaian dan 60 unit tas. Jadi keunggulan mutlak terjadi apabila

suatu negara dapat menghasilkan komoditi-komoditi tertentu dengan lebih efisien,

dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)

David Ricardo memperkenalkan konsep comparative advantage

(keunggulan komparatif) dalam bukunya Principles of Economics and Taxation

(1817).Dalam buku itu Ricardo menyatakan bahwa keuntungan perdagangan

internasional sebenarnya bukan pada keunggulan mutlak, melainkan dari

keunggulan kompaeartif. Meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan apa

pun dalam produksiny dua komoditas dibanding negara lain, perdagangan yng

saling menguntungkan masih dapat berlangsung jika negara tersebut

berspesialisasi pada produk yang memiliki biaya oportunitas paling rendah

dibanding produk lain. Perhatikan contoh berikut ini.

Kita asumsikan Jepang dan Amerika Serikat memproduksi dua benda yang

sama, yaitu motor dan mobil. Setiap negara kita asumsikan hanya memiliki 100

pekerja.50 pekerja memproduksi motor dan 50 pekerja memproduksi mobil.

Negara Mobil Motor Rasio tukar dalam negeri

Jepang 100 400 1 : 4

Amerika Serikat 80 160 1 : 2

Total Output 180 560

Keterangan :

Biaya oportunitas membuat mobil di Jepang adalah 400/100 = 4 motor

Biaya oportunitas membuat motor di Jepang adalah 100/400 = 0.25 mobil

Biaya oportunitas membuat mobil di Amerika Serikat adalah 160/80 = 2 motor

Biaya oportunitas membuat motor di Amerika Serikat adalah 80/160 = 0,5 mobil

Dari tabel diatas Jepang memiliki keunggulan mutlak di kedua jenis

barang.Meskipun demikian, di Jepang, mereka harus melepaskan 4 buah motor

untuk membuat 1 buah mobil.Sebaliknya, Amerika Serikat harus melepaskan 2

motor untuk menciptakan 1 mobil. Jadi, meskipun Amerika Serikat kurang efisien

dibanding Jepang dalam membuat mobil, tetapi relatif lebih baik dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

memproduksi mobil dibanding dengan Jepang karena biaya yang dikeluarkan

Amerika Serikat lebih rendah dibanding dengan biaya yang harus dikeluarkan

Jepang.

Amerika Serikat akan berkosentrasi dalam pembuatan mobi; maka dapat

mengekspor mobil dan mengimpor motor. Sebaliknya, Jepang lebih baik

berkosentrasi pada pembuatan motor.Kedua negara demikian dapat memperoleh

keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan.

Dari contoh diatas meskipun suatu negara mempunyai semua keunggulan

dari negara lain, kedua negara ini tetap dapat melakukan perdagangan

internasional karena perbedaan keunggulan komparatif dapat juga memberikan

keuntungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasioanl merupakan suatu tidakan yang diambil

untuk mengantisipasi permasalahan- permasalahan yang mungkin timbul dalam

perdgangan internasional. Tujuannya antara lain untuk melindungi kepentingan

ekonomi nasional, meningkatkan ekspor dan pembangunan ekonomi. Disamping

itu kebijakan perdagangan internasional juga bertujuan untuk melindungi produksi

dalam negeri, menjaga keseimbangan neraca pembayaran, dan meningkatkan

lapangan pekerjaan.Kebijakan ini dapat dilakukan dalam bidang impor atau

ekspor.

a. Kebijakan di bidang impor

1) Tarif

Tarif yang dikenakan terhadap barang impor bisa menjadi sumber

pemasukan negara. Tarif atau bea masuk dikenakan pada barang-barang

impor. Apabila bea masuk tinggi maka harga barang dipasaran juga akan

naik, begitujuga sebaliknya. Bea masuk ini merupakan sarana yang

dibutuhkan oleh pemerintah, dengan tujuan bukan hanya untuk

mendapatkan devisa atau pembatasan barang impor saja, melainkan untuk

melindungi peroduk dalam negeri dari sainganya peroduk luar negeri.

Tindakan pemerintah ini disebut proteksiPengenaan biaya masuk terhadap

barang impor memang sangat selektif yang dijalankan oleh pemerintah.

Untuk barang jadi pengenaan pajak lebih tinggi daripada bahan baku.

Akibat daripada pemugutan bea masuk adalah:

- Harga barang impor naik

- Barang buatan dalam negeri mampu bersaing dengan barang buatan luar.

Jenis-jenis tarif:

a. Tarif tunggal (Singel Colum Tarif)

Tarif yang berlaku bagi impor komuditi dari negara apapun tanpa

terkecuali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

b. Tarif Umum/Konversional

Merupakan tarif yang besaranya ditentukan antara negara yang satu

dengan negara yang lain.

c. Tarif Freferensi

Merupakan tarif GATT ( General Agerement on Tariff and Trade ) yang

persentasinya diturunkan, bahkan untu beberapa komuditi sampai bisa

menjadi 0% dikarenakan adanya hubungan kusus diantara yang saling

mengimport.

2) Subsidi

Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan cara memberikan

bantuan sejumlah uang untuk tiap unit barang yang dihasilkan produsen

dalam negeri. Tujuanya agar produsen dalam negeri dapat menjual

barangnya dengan harga yang lebih murah dengan mutu yang sama dengan

barang impor.tujuan pemeerintah memberikn subsidi untuk melindungi para

produsen dalam negri agar harga- harga barang hasil produksinya dapat

bersaing

3) Kuota

Adalah pembatasan terhadap barang-barang impor.Kebijakan pemerintah

dalam membatasi jumlah barang impor untuk perioade tertentu.Pembatasan

disini diberikan pada barang-barang tertentu seperti mobil mewah, dan

barang-barang mewah lainya yang tidak begitu perlu.

4) Larangan impor

Merupakan kebijakan yang ditetepka oeh pemerintah dimana hasil produksi

luar negeri sama sekali tidak bolehmasuk kedalam negeri, atau terhadap

barang-barang tertentu.Llarangan impor dikenakan demi keamanan karena

berbahaya bagi masyarakat, alasan kesehatan, dan penghematan.

Tujuanya adalah:

a. melindungi produsan dalam negeri

b. menghemat devisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

5) Diskriminasi harga

Kebijakan pemerintah dalam menentukan harga barang barang- barang

impor. Deskriminasi harga Merupakan menjual barang yang sama dengan

harga yang berbeda pada tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda

pula.

Tujuanya:

a. menguasai pasar luarnegeri

b. melindungi produksi dalam negeri

c. menambah devisa Negara

Yang dimagsud melindungi produksi dalam negeri adalahmenghabiskan

setok barang yang tertumpuk di gudang.

b. Kebijakan di bidang ekspor

1) Subsidi

Pemerintah memeberikan subsidi kepada para pengusaha yang melakukan

ekspor untuk barang produksi

2) Dumping

Menetapkan harga jual barang di dalam negri jauh lebih mahal daripada

harga jual luar negri dengan tujuan untuk memperluas pasar ekspor

3) Perdagangan bebas

Dapat memrangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dengan

menambah jumlah investasi

4) Larangan ekspor

Untuk melindungi pelestarian hutan, mencegah ilegal loging dan melindungi

produsen dalam negri

5) Premi

Premi adalah suatu kebijkan yang diambil oleh pemerintah dengan

memberikan tambahan dana pada produsen dalam negeri yang berhasil

mencapai target produksi tertentu yang telah ditetapkan.

Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor barang- barang siap pakai

diberi premi karena usaha mereka meningkatkan devisa dan mengurangi

pengangguran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Lampiran 6

Lembar Soal Latihan Bahan Ajar

Nama/ No Absen :

Kelas :

Soal Latihan

1. Di bawah ini merupakan manfaat perdagangan internasional, kecuali ...

a. Negara dapat memenuhi kebutuhannya

b. Negara menerima pendapat bea masuk

c. Negara akan dapat memenuhi semua kebutuhannya

d. Mempercepat pertumbuhan ekonomi

e. Terjadinya pertukaran teknologi

2. Apabila suatu negara mengandalkan sebagian besar kebutuhyannya dari impor

akanmengakibatkan ....

a. lapangan pekerjaan meningkat

b. melindungi industri dalam negeri

c. sumber penerimaan negara

d. sumber pengeluaran negara

e. lapangan pekerjaan menurun

3. Teori keunggulan mutlak disampaikan oleh ...

a. Adam Smith

b. David Ricardo

c. John Stuar Mill

d. Michael Porter

e. Heckscher-Ohlin

4. Pertukaran masih mungkin terjadi walaupun satu negara mempunyai keuntungan

pada kedua jenis barang ini merupakan isi dari teori keunggulan ...

a. komparatif

b. permintaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

c. mutlak

d. penawaran

e. relatif

5. Pada tahun 1776 David Ricardo dalam bukunya The Wealth of Nation

menyampaikan teori ...

a. keunggulan mutlak

b. model Heckscher-Ohlin

c. keunggulan komparatif

d. neo-klasik

e. historis

Esay!

1. Apakah yang dimaksud dengan perdagangan internasional!(skor 20)

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

2. Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional! (skor 25)

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

3. Jelaskan perbedaan keunggulan mutlak dan keuntungan komparatif! (skor 20)

Keunggulan mutlak Keunggulan komparatif

4. Sebut dan jelaskan 3 kebijakan ekspor atau impor dalam perdagangan

internasional!(skor 30)

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Lampiran 7

Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak

1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat

umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit

3 Guru membantu siswa dalam pembentukan

kelompok jigsaw

4 Guru memotivasi siswa agar terlibat kegiatan

diskusi dalam kelompok

5 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bekerja sama dalam kelompok

6 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama dengan

siswa lainnya dalam suasana persahabatan, untuk

meningkatkan hasil kerja salah satu kelompok

7 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama diantara

mereka agar lebih baik dengan kelompok lainnya

8 Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberi

motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok

dan mendorong semua kelompok bekerja dengan

baik

9 Guru berinteraksi dengan setiap siswa,

menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam

kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab

pertanyaan yang diajukan siswa secara secara

perorangan

10 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk

memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus

dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan dari

pembelajaran kelas yang sedang dilakukan.

11 Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru

hanya bekerja di belakang mejanya, keluar dari

ruangan kelas dan mengawasi siswa dari luar kelas.

12 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri

di muka kelas untuk memberikan penjelasan atau

jawaban kepada siswa secara perorangan

13 Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu

kelompok ke kelompok lainnya sehingga kerja sama

kelompok menjadi kacau

14 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga

kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain

15 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan

pekerjaannya masing-masing sehingga suasana

menjadi kaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Lampiran 7a

Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak

1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw � 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum

menjadi pokok bahasan yang lebih sempit �3 Guru membantu siswa dalam pembentukan kelompok

jigsaw �4 Guru memotivasi siswa agar terlibat kegiatan diskusi

dalam kelompok �5 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bekerja sama dalam kelompok �6 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama dengan

siswa lainnya dalam suasana persahabatan, untuk

meningkatkan hasil kerja salah satu kelompok �

7 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama diantara

mereka agar lebih baik dengan kelompok lainnya �8 Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberi

motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok dan

mendorong semua kelompok bekerja dengan baik �

9 Guru berinteraksi dengan setiap siswa, menumbuhkan

semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk

mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang

diajukan siswa secara secara perorangan

10 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk

memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus

dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan dari pembelajaran

kelas yang sedang dilakukan.

11 Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru

hanya bekerja di belakang mejanya, keluar dari ruangan

kelas dan mengawasi siswa dari luar kelas. �

12 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di

muka kelas untuk memberikan penjelasan atau jawaban

kepada siswa secara perorangan �

13 Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu

kelompok ke kelompok lainnya sehingga kerja sama

kelompok menjadi kacau �14 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas

menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain �15 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya

masing-masing sehingga suasana menjadi kaku �

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Lampiran 8

Instrumen Pengamatan Kelas

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki

kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para

siswa.

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah

ditemukan siswa di kelas (sekolah).

5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan

beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta

membuat kegaduhan di dalam kelas.

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain

dalam kerja kelompok.

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya.

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas

pembelajaran tipe jigsaw.

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika

menghadapi kesulitan.

10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi

yang digunakan.

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat

dipahami dengan jelas.

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak

mengenal satu sama lain dengan baik.

14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang

diberikan sulit.

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik.

16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para

siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi

tercapainya tujuan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Lampiran 8a

Instrumen Pengamatan Kelas

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki

kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para

siswa.

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah

ditemukan siswa di kelas (sekolah).

5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan

beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta

membuat kegaduhan di dalam kelas.

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain

dalam kerja kelompok.

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya.

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas

pembelajaran tipe jigsaw.

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika

menghadapi kesulitan.

10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi

yang digunakan.

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. �

12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat

dipahami dengan jelas.

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak

mengenal satu sama lain dengan baik.

14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang

diberikan sulit.

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. �

16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para

siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi

tercapainya tujuan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Lampiran 9

Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I

No.

Presensi/Nama

Frekuensi Total Skor

A B C D E

Keterangan :

A = Bertanya Bobot = 1

B = Menyatakan definisi Bobot = 2

C = Memberikan tanggapan jawaban Bobot = 3

D = Menarik Kesimpulan Bobot = 4

E = Menemukan Konsep Bobot = 5

Mengetahui

Kepala Sekolah

(Sr. Maria yohana, OSF)

Guru Mitra

(YB. Subagyo, S.Pd)

Observer

(Agnes Amarielliana SD)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

Lampiran 9a

Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I

No. Presensi Frekuensi Total

Skor A B C D E

1. Agatha Secondy CH. G - - � - - 3

2. Agnes Marisca Dian S - - - - - -

3. Angela Rantya A.S - - - - -

4. Sekar Dwi Wijaati - - � - - 3

5. Yogdi Herliana Novtasari � - � - - 4

6. Anastasia Wulandari Wahyu P - - - - - -

7. Patricia Diah Ayu S - - - - - -

8. Rasti Pasorong � (2) - � � - 8

9. Ryan Pamula Sari - - - - - -

10. Theodora Denis Haria D - - - - - -

11. Andrita Restu Pravestih � (2) - - - - 2

12. Anike Yunita Erna T � - - - - 1

13. Catherina Nilam P.S � (3) - � � � 15

14. Monica Marlyabdini � - - - - -

15. Nerissa Arviana - - - - - -

16. Yosephine Dwi Indah M � (2) - � - - 5

17. Alberta Diesti Sylviana S - - - - - -

18. Aninda Indrawati - - � - - 3

19. Apriyani Ridiansia - - - - - -

20. Karlina � - - - - 1

21. Maria Diaz Purnama Sari - - � � - 7

22. Nindya Galuh F - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

Keterangan :

A = Bertanya Bobot = 1

B = Menyatakan definisi Bobot = 2

C = Memberikan tanggapan jawaban Bobot = 3

D = Menarik Kesimpulan Bobot = 4

E = Menemukan Konsep Bobot = 5

Mengetahui

Kepala Sekolah

(Sr. Maria yohana, OSF)

Guru Mitra

(YB. Subagyo, S.Pd)

Observer

(Agnes Amarielliana SD)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Lampiran 10

Instrumen Refleksi

Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Nama :

Hari Tanggal :

Siklus :

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru tentang komponen

pembelajaran

a. Materi Ajar

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

c. Soal Kuis/Tes bab

d. Contoh RPP

e. Kunci Soal

f. Tes Hasil Belajar

g. Suasana Kelas

h. Cara Kerja siswa

i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

2 Selama kerja kelompok siswa:

a. Mendengarkan orang lain

b. Mengajukan pertanyaan

c. Mengorganisasikan ide-idenya

d. Mengorganisasikan kelompok

e. Mengacaukan kegiatan

f. Melamun

a.

b.

c.

d.

e.

f.

3 Keuntungan yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan rencana

pembelajaran dengan menggunakan

perangkat pembelajaran yang berorientasi

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika

nanti guru akan merencanakan kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti

yang telah dilakukan

5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti

KBM yang telah dilakukan dan KBM

berikutnya yang akan dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Lampiran 11

Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

No. urut / Nama : _____________________________________

No. urut anggota kelompok : _____________________________________

Pokok Bahasan : _____________________________________

Hari/Tanggal : _____________________________________

Kelas : _____________________________________

No Aspek yang diamati

Skala Penilaian %

Sangat

Senang Senang

Tidak

Senang

Sangat

Tidak

Senang

1 Bagaimanakah mengenai komponen

kegiatan belajar mengajar ini :

a. Topik ekonomi yang dipelajari

b. Materi Ajar

c. Lembar Kerja Siswa (LKS)

d. Suasana Kelas

e. Penampilan Guru

f. Keterampilan kooperatif yang

dilatihkan

Berminat Tidak Berminat

2 Apakah anda berminat untuk Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) berikutnya

seperti yang telah Anda ikuti?

Ya Tidak

3 Selama kerja kelompok saya :

a. Mendengarkan orang lain

b. Mengajukan pertanyaan

c. Mengorganisasikan ide-ide saya

d. Mengorganisasikan kelompok

e. Megacaukan kegiatan

f. melamun

Komentar

4 Keuntungan yang saya peroleh dalam

pembelajaran dengan menggunakan

perangkat model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw

Komentar

5 Hambatan yang saya temui, selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah

dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Lampiran 11a

Refleksi siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran

Dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siklus I

No.

Responden

Item Pertanyaan

1 2 3

a b c d e f a b c d e f

1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1

2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1

3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1

4 3 3 3 3 3 3 1 0 1 1 1 1 1

5 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1

6 - - - - - - - - - - - - -

7 3 3 3 3 3 3 1 1 0 1 1 1 0

8 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 0 1

9 3 3 3 2 3 3 1 1 0 1 1 1 1

10 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 0 1 1

11 3 3 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 0

12 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1

13 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

14 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1

15 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1

16 4 4 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1

17 3 3 3 3 3 3 1 1 1 0 1 1 1

18 3 3 4 3 3 4 1 1 0 0 1 1 0

19 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1

20 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 0 1 1

21 3 3 3 3 3 3 1 1 0 0 1 1 1

22 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Lampiran 12

Kuesioner

Motivasi belajar

Nama / No Urut : ____________________________________

Hari/Tanggal : _____________________________________

Kelas : _____________________________________

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Ada kesadaran diri untuk belajar

2 Ada rasa senang dalam belajar

3 Saya belajar giat setiap hari untuk meningkatkan

prestasi

4 Saya puas dengan nilai yang saya dapat selama

ini dan tidak mendorong saya mendapat nilai

yang lebih baik

5 Ada ketertarikan untuk mempelajari materi

pelajaran

6 Saya belajar ketika besok ada ujian

7 Saya malu bila nilai saya jelek

8 Saya tidak merasa tersaingi bila teman saya

mendapat nilai yang lebih baik dari saya

9 Saya mendiskusikan tugas yang sukar dengan

guru dan teman

10 Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-

sungguh

11 Saya langsung meminta bantuan teman untuk

mengerjakan tugas tanpa saya berusaha lebih

dahulu untuk mengerjakan sendiri

12 Saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah

membolos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

13 Belajar adalah kebutuhan tiap siswa

14 Ada keinginan untuk mendapatkan hadiah

sebagai ganjaran dari usaha belajar

15 Hadiah bukan satu-satunya motivasi dalam

belajar

16 Ada keinginan untuk mendapat simpati dari

orang tua sehingga giat belajar

17 Ada keinginan untuk mendapat simpati dari guru

dan teman-teman sehingga giat belajar

18 Saya selalu mempersiapkan segala sesuatu yang

mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai

19 Saya senang bila ada jam pelajaran yang kosong

20 Ada keinginan mendapat rasa aman bila

mengikuti dan menguasai pelajaran

Guru

( YB. Subagyo, S.Pd )

Yogyakarta, 26 Februari 2011

Observer

( Agnes Amarielliana SD )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

Lampiran 12a

Motivasi Pra Penelitian

Keterangan:

Item pernyataan positif : 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20

Item pernyataan negatif : 4, 8, 11, 19

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jml

1 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 2 2 3 3 4 64

2 3 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 3 4 2 4 2 2 1 1 4 54

3 4 4 4 4 3 3 1 2 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 1 4 61

4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 3 67

5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 71

6

7 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 2 1 2 4 64

8 4 3 2 3 3 4 4 3 2 4 2 4 4 2 3 2 2 2 2 4 60

9 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 4 4 67

10 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 2 4 68

11 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 1 5 77

12 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 2 4 4 4 70

13 3 3 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 67

14 4 3 4 3 3 2 4 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 66

15 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 1 4 2 2 2 4 65

16 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 1 3 1 4 4 4 65

17 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 1 2 4 4 4 60

18 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 65

19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3 2 4 4 2 68

20 4 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 1 2 2 2 4 61

21 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 69

22 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 3 2 2 2 3 2 4 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

Lampiran 12 b

Motivasi Siswa Setelah Penelitian

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jml

1 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 2 5 2 2 4 4 4 75

2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 4 62

3 3 4 4 4 3 3 1 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 69

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 78

5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 3 4 4 79

6

7 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 3 2 4 69

8 4 3 2 3 3 5 5 3 2 4 4 5 5 2 4 2 2 3 2 5 68

9 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 2 1 4 4 5 62

10 4 4 4 4 3 2 5 5 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 5 71

11 5 4 3 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 89

12 4 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 5 5 4 2 5 5 5 5 5 83

13 3 3 4 5 3 1 5 4 4 4 5 3 5 5 4 5 4 3 3 5 77

14 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 5 2 5 4 3 4 3 4 76

15 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 5 1 3 3 3 2 4 68

16 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 5 4 79

17 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 2 4 5 2 4 4 5 85

18 5 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 5 5 3 5 3 4 5 5 5 80

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 70

20 4 4 3 3 3 5 5 3 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 2 5 78

21 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 73

22 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 4 69

Keterangan:

Item pernyataan positif : 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20

Item pernyataan negatif : 4, 8, 11, 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

Lampiran 13

Instrumen Tindakan

Instrumen Pengamatan Terhadap Siswa

(Ranah Afektif)

No Pernyataan Jawaban

SS S RR TS STS

1

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya memiliki

kemauan yang tinggi untuk mengikuti pelajaran

2

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw sangat menarik dan tidak

membosankan

3

Jika pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw, maka prinsip, konsep dan

proses lebih mudah dipahami

4

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw dapat memotivasi saya

untuk berprestasi

5

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw dapat membantukan saya

menyelesaikan masalah

6

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw dapat meningkatkan

penalaran saya dalam mempelajari materi pelajaran

7

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw dapat membantu saya

berpikir lebih kritis

8

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw, maka saya memiliki

keberanian untuk mengeluarkan pendapat

9

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya termotivasi

untuk berkompetisi secara sehat

10

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya dapat

memanfaatkan waktu belajar dengan baik

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RR = Ragu-ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Catatan : Isilah dengan sejujur-jujurnya, sesuai dengan apa yang kalian alami dan

rasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Instrumen Tindakan

Instrumen Pengamatan Terhadap Siswa

(Ranah Afektif)

No Pernyataan Jawaban

SS S RR TS STS

1

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya memiliki

kemauan yang tinggi untuk mengikuti pelajaran

2

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw sangat menarik dan tidak

membosankan

3

Jika pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw, maka prinsip, konsep dan

proses lebih mudah dipahami

4

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw dapat memotivasi saya

untuk berprestasi

5

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw dapat membantukan saya

menyelesaikan masalah

6

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw dapat meningkatkan

penalaran saya dalam mempelajari materi pelajaran

7

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw dapat membantu saya

berpikir lebih kritis

8

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw, maka saya memiliki

keberanian untuk mengeluarkan pendapat

9

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya termotivasi

untuk berkompetisi secara sehat

10

Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan

Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya dapat

memanfaatkan waktu belajar dengan baik

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RR = Ragu-ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Catatan : Isilah dengan sejujur-jujurnya, sesuai dengan apa yang kalian alami dan

rasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

Lampiran 13a

Instrumen Pengamatan Pada Siswa

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 jumlah

1 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 40

2 5 4 2 3 3 4 4 4 5 3 37

3 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 37

4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 37

5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 42

6

7 4 5 4 4 5 4 3 4 5 3 41

8 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38

9 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 45

10 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 37

11 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 43

12 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 43

13 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 40

14 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38

15 5 5 4 3 3 3 4 4 5 4 40

16 4 4 4 3 4 5 4 4 5 3 40

17 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 45

18 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 43

19 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 44

20 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 40

21 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43

22 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

Lampiran 14

DAFTAR NAMA KELOMPOK

Kelompok Nama Siswa

Kelompok 1

(Pengertian dan Manfaat

Perdagangan Internasional)

Agatha Secondy CH. G

Aninda Indrawati

Monica Marlyabdini

Yogdi Herliana Novtasari

Anike Yunita Erna T

Kelompok 2

(Faktor Pendorong Terjadinya

Perdagangan Internasional)

Alberta Diesti Sylviana

Agnes marisca Dian S

Sekar Dwi Wijayanti

Rasti Pasorong

Kelompok 3

(Teori Keunggulan Mutlak)

Nindya Galuh F

Apriyani Ridiansia

Angelia Rantya

Yosephine Dwi Indah

Kelompok 4

(Teori Keunggulan Komparative)

Andrita Restu Pravesti

Ryan Pamula Sari

Catherina Nilam

Nerisa Arviana

Kelompok 5

(Kebijakan Perdagangan

Internasional)

Karlina

Theodora Denis H.P

Patricia Dian A.S

Maria Diaz

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

Lampiran 15

Daftar Nilai Kuis

No NAMA SISWA Nilai Kuis

1 Agatha Secondy CH. G 90

2 Agnes Marisca Dian S 64

3 Angela Rantya A.S 58

4 Sekar Dwi Wijaati 60

5 Yogdi Herliana Novtasari 59

6 Anastasia Wulandari Wahyu -

7 Patricia Diah Ayu S 83

8 Rasti Pasorong 71

9 Ryan Pamula Sari 69

10 Theodora Denis Haria D 63

11 Andrita Restu Pravestih 50

12 Anike Yunita Erna T 66

13 Catherina Nilam P.S 61

14 Monica Marlyabdini 70

15 Nerissa Arviana 62

16 Yosephine Dwi Indah M 59

17 Alberta Diesti Sylviana S 77

18 Aninda Indrawati 75

19 Apriyani Ridiansia 69

20 Karlina 80

21 Maria Diaz Purnama Sari 54

22 Nindya Galuh F 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Recommended