Download pptx - pelaporan korporat 2

Transcript
Page 1: pelaporan korporat 2

- I Wayan Bayu Putra (08)1406325007

- Harlem David Lumban Gaol (16)1406325015

- Kezia C. M. Rozali (22)1406325021

- I Made Mahardika (24)1406325023

PERBEDAAAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SAK

UMUM DAN SAK ETAPSTUDI KASUS BANK XXX

DAN BPR XXX

Page 2: pelaporan korporat 2

PERBANDINGAN SAK UMUM DAN SAK ETAP

Page 3: pelaporan korporat 2

PERBANDINGAN SAK UMUM DAN SAK ETAP

Page 4: pelaporan korporat 2

PERBANDINGAN SAK UMUM DAN SAK ETAP

Page 5: pelaporan korporat 2

PERBANDINGAN SAK UMUM DAN SAK ETAP

Page 6: pelaporan korporat 2

PERBANDINGAN SAK UMUM DAN SAK ETAP

Page 7: pelaporan korporat 2

PERBANDINGAN SAK UMUM DAN SAK ETAP

Page 8: pelaporan korporat 2

PERBANDINGAN SAK UMUM DAN SAK ETAP

Page 9: pelaporan korporat 2

PERBANDINGAN SAK UMUM DAN SAK ETAP

Page 10: pelaporan korporat 2

PERBANDINGAN SAK UMUM DAN SAK ETAP

Page 11: pelaporan korporat 2

PT. BPD XXX

&PT BPR

XXX

STUDI KASUS

Page 12: pelaporan korporat 2

LATAR BELAKANG PERUSAHAANPT. BPD XXX didir ikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor: 12 tanggal 18 Oktober 1962. Per 31 Desember 2014 total aset yang dimil iki sebesar Rp 8 .298.587.435.940, dengan Laba bers ih tercatat Rp 244.279.904.702

DASAR PENYAJIAN AKUNTANSI DAN PERATURAN TERKAITLaporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI),

Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (mulai tanggal 1 Januari 2013 BAPEPAM-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)) No.VII I .G.7 tentang ”Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No.KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

PT. BPD XXX

Page 13: pelaporan korporat 2

Penerapan Baru atas Revisi PSAK dan ISAKBerikut adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah diterbitkan dan relevan terhadap Bank, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2014.Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”- PSAK 46 (revisi 2014) “Pajak penghasilan”- PSAK 48 (revisi 2014) “Penurunan nilai aset”- PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Penyajian”- PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”- PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Penyajian”- PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”

PT. BPD XXX (LANJUTAN)

Page 14: pelaporan korporat 2

LATAR BELAKANG PERUSAHAANPT BPR xxx didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 155 tanggal 16 Januari 1992 dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI No. C2–8601 HT.01.01.Th.92, tanggal 19 Oktober 1992.

DASAR PENYAJIAN LAPORAN KEUANGANLaporan keuangan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat tahun 2010.

PT. BPR XXX

Page 15: pelaporan korporat 2

1. PENYAJIAN LAP. KEUANGANPT BPD XXX

Page 16: pelaporan korporat 2

1. PENYAJIAN LAP. KEUANGANPT BPR XXX

Page 17: pelaporan korporat 2

Judul laporan yaitu Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Kompehensif

Pengungkapan modal dilengkapi dengan modal per saham

Laporan Arus Kas: metode langsung dan metode tidak langsung.

Judul laporan yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi

Pengungkapan modal berupa modal ditempatkan dan disetor

Laporan arus kas hanya menggunakan metode tidak langsung.

1. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGANBPD VS BPR

Page 18: pelaporan korporat 2

Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan. Instrumen keuangan dasar:Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan pinjaman yang diberikan

Impairment menggunakan incurred loss concept

DerecognitionInstrumen keuangan

dikelompokkan menjadi 4 bagian.

Tidak mengatur dan tidak menjelaskan mengenai instrumen keuangan.

BPD VS BPRINSTRUMEN KEUANGAN

Page 19: pelaporan korporat 2

Kredi t yang d iber ikan pada awalnya d iukur pada n i la i wa jar d i tambah dengan b iaya t ransaks i yang s ign ifikan dan dapat d iat r ibus ikan secara langsung dan merupakan b iaya tambahan untuk mempero leh aset keuangan te rsebut , dan se te lah pengakuan awa l d iukur pada b iaya pero lehan d iamor t i sas i menggunakan metode suku bunga e fekt i f d ikurang i peny is ihan kerug ian penurunan n i l a i .

Penghi tungan peny is ihan ke rug ian penurunan n i l a i a tas aset keuangan yang d in i l a i secara ko lekt i f berdasarkan pengalaman ke rug ian yang la lu (h i s tor i ca l l oss exper ience) . H is tor i ca l l oss exper ience d isesua ikan menggunakan dasar data yang dapat d iobservas i untuk mencerminkan e fek dar i kondi s i saat i n i te rhadap Bank dan menghi langkan e fek dar i masa la lu yang sudah t i dak ber laku saat in i . Aset keuangan d ike lompokan berdasarkan karakter i s t i k r i s i ko k redi t yang sama antara la in dengan memper t imbangkan segmentas i k red i t dan tunggakan debi tur.

Bank menggunakan ro l l ra te ana lys i s method , untuk meni la i peny is ihan kerug ian penurunan n i la i ase t . Bank menggunakan data h i s tor i s se lama t iga (3 ) tahun da lam menghi tung Probabi l i ty o f Defau l t (PD) dan Loss G iven Defaul t (LGD) .

Kredi t Yang Diber ikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat d ipersamakan dengan i tu berdasarkan persetu juan atau kesepakatan p in jam -meminjam antara bank dan p ihak la in yang mewaj ibkan p ihak peminjam untuk melunas i utangnya sete lah jangka waktu tertentu dengan pember ian bunga. d icatat berdasarkan n i la i wajar sete lah d ikurang i prov is i dan d i tambah b iaya tansaks i .

Peny is ihan kerugian aset produkt i f a tau Penyis ihan Penghapusan Akt iva Produkt i f (PPAP) d ibentuk berdasarkan Peraturan Bank Indones ia (PBI ) Nomor 13/26/PBI /2011 tanggal 28 Desember 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indones ia Nomor 8/19/PBI /2006 Tentang Kual i tas Aset Produkt i f dan Pembentukan Penyis ihan Penghapusan Aset Produkt i f Bank Perkredi tan Rakyat (Pasa l 12 dan Pasa l 13) .

BPD VS BPRKREDIT YANG DIBERIKAN

Page 20: pelaporan korporat 2

Ruang lingkup: entitas asosiasi

Metode akuntansiMetode biayaMetode ekuitasModel nilai wajar (ED

PSAK 15)Per 31 Des 2014, PT

BPD xxx tidak memiliki perusahaan anak dan/atau perusahaan asosiasi

Ruang lingkup: entitas asosiasi dan entitas anak

Metode akuntansiEntitas asosiasi : metode biayaEntitas anak : metode ekuitas. Per 31 Des 2014, PT

BPR xxx tidak memiliki perusahaan anak dan/atau perusahaan asosiasi

BPD VS BPRINVESTASI PADA PERS. ASOSIASI DAN ENTITAS

ANAK

Page 21: pelaporan korporat 2

Metode akuntansiModel nilai wajarModel biaya

Per 31 Des 2014 PT BPD XXX diketahui tidak memiliki properti investasi

Metode akuntansi:model biaya

Per 31 Des 2014 PT BPR XXX diketahui tidak memiliki properti investasi

BPD VS BPRPROPERTI INVESTASI

Page 22: pelaporan korporat 2

Secara gar is besar penya j ian a tas Aset te tap sama.

Bank menerapkan PSAK 16 ( rev is i 2011) , "Aset Te tap" .

Aset te tap , kecua l i tanah , d inyatakan sebesar b iaya pero lehan d ikurang i akumulas i penyusutan dan rug i penurunan n i la i ( j i ka ada) . B iaya pero lehan awa l aset te tap mel ipu t i b iaya konst ruks i a tau harga pembel ian dan set iap b iaya d ia t r ibus ikan secara langsung untuk membawa aset ke kond is i ker janya dan lokas i untuk d igunakan .

Tanah d inyatakan sebesar ha rga pero lehan dan t idak d isusutkan .

Aset da lam penye lesa ian d inyatakan sebesar b iaya pero lehan dan d isa j ikan sebaga i bag ian dar i “Aset Te tap” . Akumulas i b iaya pero lehan mel ipu t i b iaya konst ruks i dan b iaya langsung la innya . Aset da lam penye lesa ian t idak d isusutkan dan hanya akan d i rek las ifikas i ke mas ing -mas ing aset te tap yang bersangkutan pada saat aset tersebut se lesa i d iker jakan dan s iap d igunakan sesua i dengan tu juannya .

Secara garis besar penyajian atas Aset tetap sama.

Bank menerapkan SAK ETAP 16 "Aset Tetap".

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehannya setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutannya.

Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap

BPD VS BPRASET TETAP

Page 23: pelaporan korporat 2

Pada umumnya prinsip sama.

Ketentuan mengenai penurunan nilai: aset non-keuangan ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapat dipulihkan. J ika ada indikasi seperti itu dan nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan, aset atau unit penghasil kas diturunkan nilainya ke jumlah terpulihkan.

Pada umumnya prinsipnya sama

Ketentuan mengenai penurunan nilai (Bab 22) : tidak diatur secara spesifik.

BPD VS BPRASET TIDAK BERWUJUD

Page 24: pelaporan korporat 2

Prinsipnya sama.Pendapatan bunga diakui

apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Bank dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal.

Beban bunga diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis) .

Prinsipnya sama.Pendapatan bunga diakui

apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Bank dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal.

Beban bunga diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis) .

BPD VS BPRPENDAPATAN & BEBAN

Page 25: pelaporan korporat 2

SEKIAN & TERIMA KASIH