Transcript
Page 1: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas
Page 2: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas
Page 3: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

Pedoman Manajemen Risiko (Code Of Risk Management)

PEDOMAN MANAJEMEN RISIKO

(CODE OF RISK MANAGEMENT)

Page 4: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 1 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

1

BAB I: UMUM

Manajemen Risiko dapat membantu Perusahaan dalam usaha untuk meminimalkan

potensi kerugian, biaya-biaya yang harus dikeluarkan terkait dengan pencapaian

Rencana Kerja Anggaran Perusahaan dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan.

Manajemen Risiko juga dapat memaksimalkan opportunities, mempertahankan

lingkungan kerja yang kondusif, membangun kepercayaan dari investor, meningkatkan

shareholder value, meningkatkan tata kelola perusahaan yang sehat, mengantisipasi

perubahan lingkungan yang pesat dan mengintegrasikan strategi korporat.

A. Tujuan Tujuan penetapan Pedoman Manajemen Risiko ini dimaksudkan sebagai dasar

pelaksanaan Manajemen Risiko di Perusahaan.

B. Ruang Lingkup Pedoman ini berlaku untuk Aktivitas atau Transaksi Usaha yang berkaitan dengan

kepentingan Perusahaan.

Pedoman ini mencakup Kebijakan Umum, Strategi Penerapan Manajemen Risiko,

Kategori Risiko, Peran dan Tanggung Jawab, Proses Manajemen Risiko, Toleransi

Risiko, Manajemen Risiko untuk Aktivitas On Going Business dan Manajemen Risiko

untuk Pengembangan Bisnis.

C. Pengertian 1. Aktivitas adalah kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan

yang berupa Aktivitas On-Going Business dan Aktivitas Pengembangan Bisnis

(Business Development).

Page 5: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 2 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

2

2. Aktivitas On-going Business adalah Aktivitas dan atau Transaksi Usaha

Perusahaan yang sedang berjalan secara rutin sesuai dengan proses bisnis

Perusahaan berdasarkan prinsip kelangsungan usaha (going concern).

3. Aktivitas Pengembangan Bisnis adalah Aktivitas, program, proyek dan atau

Transaksi Usaha Perusahaan yang bersifat baru.

4. Compliance Risk (Risiko Kepatuhan) adalah Risiko terkait dengan kegiatan

bisnis Perusahaan yang disebabkan oleh kurang atau tidak patuhnya terhadap

peraturan.

5. Contingency Plan (Rencana Kontijensi) adalah rencana alternatif yang akan

dilaksanakan ketika suatu kejadian Risiko terjadi.

6. Corporate Risk Management (Manajemen Risiko Perusahaan) adalah fungsi

yang secara organisasi mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

memberikan masukan dan rekomendasi kepada Komite Manajemen Risiko

berkaitan dengan penerapan Manajemen Risiko di perusahaan.

7. Dampak adalah akibat dari suatu kejadian yang mempengaruhi tujuan

Perusahaan.

8. Exposure (Eksposur) adalah tingkat maksimum kerusakan/kerugian yang

diakibatkan oleh suatu kejadian Risiko.

9. Feasibility Study (Studi Kelayakan) adalah kajian menyeluruh secara

mendalam terhadap aspek bisnis, ekonomi, keuangan, lingkungan, dan

kelembagaan, dengan beberapa justifikasi sehingga rencana Aktivitas

Pengembangan Bisnis yang diusulkan sesuai tujuan dan sasaran yang

diharapkan.

10. Financial Risk (Risiko Finansial) adalah Risiko terkait dengan kegiatan bisnis

yang berdampak pada kerugian keuangan Perusahaan.

11. Fungsi adalah seluruh unit usaha dan satuan kerja di dalam lingkungan

Perusahaan yang memiliki Risiko dalam melaksanakan Aktivitasnya.

12. Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu proses dan struktur yang

digunakan oleh Perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan

akuntabilitas Perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam

jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya,

berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.

Page 6: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 3 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

3

13. Governance Risk (Risiko Tata Kelola) adalah Risiko yang disebabkan oleh

kurang atau tidak patuhnya terhadap aturan Tata Kelola Perusahaan (Good

Corporate Governance) dan Etika Bisnis (Business Ethics) dalam pengelolaan

Perusahaan.

14. Inherent Risk adalah paparan potensi Risiko sebelum dilakukan Penanganan

Risiko (Risk Treatment).

15. Internal Control (Pengendalian Internal) adalah sistem pengelolaan

Perusahaan berdasarkan kepatuhan terhadap perundangan, peraturan,

kebijakan, rencana, prosedur, serta untuk meminimalkan Risiko terjadinya

kerugian dalam mencapai tujuan Perusahaan yang antara lain berupa target

keuntungan, tersedianya laporan keuangan, dan manajemen yang handal.

16. Komitmen adalah tekad dari seluruh insan Perusahaan untuk penerapan

Manajemen Risiko yang dituangkan secara tertulis.

17. Loss Event (Kejadian Kerugian) adalah suatu peristiwa/kondisi terjadinya

kejadian Risiko yang menimbulkan kerugian/kerusakan/kehilangan kesempatan.

18. Mandat adalah instruksi atau wewenang secara tertulis yang diberikan oleh

Dewan Direksi kepada pejabat dan personel dalam struktur organisasi

Manajemen Risiko untuk menjalankan fungsi Manajemen Risiko di Perusahaan.

19. Near Missed adalah suatu kejadian yang nyaris menimbulkan

kerugian/kerusakan/kehilangan kesempatan.

20. Operational & Infrastructure Risk (Risiko Operasional dan Infrastruktur) adalah Risiko terkait dengan kegiatan operasional dan prasarana Perusahaan

21. Penunjang Usaha adalah aktifitas yang mendukung aktifitas utama (aktifitas

yang memberikan nilai utama dan aktifitas yang memberikan nilai keunggulan

bagi Perusahaan).

22. Person-In-Charge (PIC) Risiko adalah perwakilan Risk Owner yang ditunjuk

untuk menyusun Risk Register, memonitor dan melaporkan Penanganan Risiko

di masing-masing Divisi.

23. Perusahaan adalah PT Pertamina Training & Consulting

24. Portofolio Bisnis adalah kumpulan Aktivitas bisnis, proyek, program dan

Aktivitas usaha lainnya yang dijalankan Perusahaan dalam mencapai sasaran

yang telah ditetapkan.

Page 7: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 4 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

4

25. Probability (Probabilitas) adalah ukuran untuk menyatakan harapan terjadinya

suatu peristiwa yang dinyatakan dalam angka 0 sampai dengan 1. Angka 0

menyatakan peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi dan angka 1 menyatakan

peristiwa tersebut pasti terjadi.

26. Project Risk (Risiko Proyek) adalah suatu kejadian atau suatu kondisi yang

jika terjadi memiliki pengaruh negatif sekurang-kurangnya pada salah satu

obyektif dari proyek.

27. Qualitative Impact (Dampak Kualitatif) adalah akibat yang ditimbulkan oleh

kejadian baik secara langsung ataupun tidak langsung yang tidak dinyatakan

dalam besaran nilai finansial.

28. Quantitative Impact (Dampak Kuantitatif) adalah akibat yang ditimbulkan oleh

suatu kejadian baik secara langsung ataupun tidak langsung yang dihitung dan

dinyatakan dalam besaran nilai finansial.

29. Reporting Risk (Risiko Pelaporan) adalah Risiko terkait dengan kewajiban

Perusahaan untuk menyampaikan laporan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan/shareholder.

30. Residual Risk adalah paparan potensi Risiko setelah dilakukan Penanganan

Risiko (Risk Treatment).

31. Risiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang merugikan Perusahaan.

32. Risk Agent/Risk Source (Penyebab Risiko) adalah faktor-faktor tertentu,

kondisi atau peristiwa yang menyebabkan terjadinya suatu kejadian Risiko.

33. Risk Analysis (Analisis Risiko) adalah suatu proses untuk memahami

karakteristik Risiko (Probabilitas dan Dampak) yang dapat dilakukan secara

kualitatif ataupun kuantitatif untuk menentukan tingkat Risiko (level of risk).

34. Risk Appetite (Selera Risiko) adalah pernyataan secara korporasi yang

menjelaskan jumlah/nilai dan kategori Risiko yang siap untuk diterima dalam

rangka mencapai tujuan Perusahaan.

35. Risk Assessment (Penilaian Risiko) merupakan keseluruhan proses atau

Aktivitas yang meliputi identifikasi, analisis, dan evaluasi terhadap Risiko-Risiko.

36. Risk Based Audit (Audit Berbasis Risiko) adalah proses dan kegiatan yang

dilakukan oleh Internal Audit dengan mempertimbangkan signifikansi Risiko

Page 8: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 5 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

5

untuk memberikan opini kepada manajemen Perusahaan bahwa Risiko tersebut

telah dikelola sampai pada batas yang dapat diterima Perusahaan.

37. Risk Criteria (Kriteria Risiko) adalah suatu acuan yang ditetapkan untuk

mengevaluasi tingkat (signifikansi) Risiko.

38. Risk Evaluation (Evaluasi Risiko) adalah suatu proses untuk membandingkan

hasil dari analisis Risiko dengan kriteria Risiko untuk menentukan apakah

Risiko-Risiko tersebut berada pada tingkat yang bisa diterima atau ditoleransi.

39. Risk Event (Kejadian Risiko) adalah suatu potensi kejadian (event) yang

memberikan Dampak baik secara langsung (direct impact) maupun tidak

langsung (indirect impact) pada Perusahaan dalam suatu periode tertentu.

40. Risk Financing (Pendanaan Risiko) adalah salah satu bentuk dari

Penanganan Risiko (Risk Treatment) yang mencakup rencana kontijensi untuk

penyediaan dana guna memenuhi kebutuhan Dampak finansial yang mungkin

terjadi.

41. Risk Identification (Identifikasi Risiko) adalah suatu proses dalam

menemukan, mengenali dan menguraikan karakteristik dari Risiko.

42. Risk Inteligence Map adalah pengkategorian Risiko Perusahaan yang

merupakan gambaran unik dari Perusahaan yang menghubungkan dan

mengaitkan nature of risk, dimana eksekutif dan manajemen Perusahaan dapat

melakukan Identifikasi Risiko dengan mudah.

43. Risk Management (Manajemen Risiko) adalah upaya terkoordinasi untuk

mengarahkan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan Perusahaan terhadap

Risiko-Risiko

44. Risk Management Audit (Audit Manajemen Risiko) adalah suatu proses yang

dilakukan oleh Internal Audit secara sistematis, independen dan terdokumentasi

dengan baik, dengan tujuan untuk memperoleh bukti guna mengevaluasi secara

obyektif perihal efektifitas dan kecukupan pelaksanaan kerangka kerja

Manajemen Risiko

45. Risk Management Committee (Komite Manajemen Risiko) adalah komite

yang dibentuk dalam rangka menangani hal-hal yang berkaitan dengan

Manajemen Risiko di Perusahaan.

Page 9: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 6 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

6

46. Risk Mapping (Pemetaan Risiko) adalah suatu proses dalam evaluasi Risiko

untuk mengkategorikan peringkat Risiko berdasarkan Probabilitas dan Dampak

yang mungkin ditimbulkannya.

47. Risk Owner (Pemilik Risiko) adalah orang, bagian atau organisasi yang

mempunyai akuntabilitas dan kewenangan untuk mengelola Risiko serta

Penanganan Risiko (Risk Treatment) yang terkait.

48. Risk Priority (Prioritas Risiko) adalah daftar Risiko yang telah diperingkat

mulai dari yang tertinggi sampai terendah berdasarkan kriteria penentuan yang

ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko.

49. Risk Profile (Profil Risiko) adalah gambaran secara menyeluruh atas tingkat

Risiko-Perusahaan atau suatu bagian tertentu dari Perusahaan atau

Aktivitas/transaksi Perusahaan

50. Risk Register (Daftar Risiko) adalah suatu kertas kerja berbentuk tabel yang

merupakan hasil dari proses Manajemen Risiko yang berisi kejadian RIsiko,

kodifikasi, Pemilik Risiko (Risk Owner), kategori Risiko, deskripsi kejadian

Risiko, penyebab, gejala, Dampak, Probabilitas, rencana tindakan dan biaya

Penanganan Risiko, ukuran Inherent Risk dan Residual Risk serta target

pelaksanaannya.

51. Risk Tolerance (Toleransi Risiko) adalah jumlah Risiko yang dapat diterima

oleh Perusahaan setelah melakukan tindakan Penanganan Risiko (Risk

Treatment) yang ditetapkan sesuai dengan situasi dan kondisi Perusahaan.

52. Risk Treatment Cost/Cost of Risk (Biaya Penanganan Risiko) adalah seluruh

biaya yang dipergunakan untuk melakukan Penanganan Risiko.

53. Risk Treatment/Risk Response (Penanganan Risiko) adalah suatu proses

untuk mengembangkan dan memilih alternatif-alternatif untuk menangani Risiko

serta pelaksanaannya.

54. Strategic & Planning Risk (Risiko Perencanaan dan Strategik) adalah Risiko

terkait dengan perencanaan strategis Perusahaan.

55. Transaksi Usaha adalah transaksi dalam bentuk pembelian/pengadaan

(purchasing) barang/jasa, penjualan (selling) barang/jasa, penempatan dana

(fund placement), pencarian dana (fund raising) dan bentuk transaksi lainnya

Page 10: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 7 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

7

D. Referensi

Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan

Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pedoman Manajemen Risiko PT PERTAMINA (PERSERO) No. A-

001/R00100/201-S0

Akta Pendirian Perusahaan PT Pertamina Training & Consulting beserta

perubahannya;

Anggaran Dasar PT Pertamina Training & Consulting beserta perubahannya;

Page 11: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 8 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

8

BAB II: KEBIJAKAN

A. Umum

1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas dan kepentingan usaha

Perusahaan.

2. Penerapan Manajemen Risiko mencakup:

a. Mandat dan Komitmen dari Dewan Direksi (Board of Directors) Perusahaan

b. Pengawasan aktif pemimpin tertinggi di tiap Fungsi.

c. Adanya kebijakan, prosedur dan penetapan Risk Appetite dan Risk

Tolerance yang mendukung rencana strategis Perusahaan.

d. Adanya proses penentuan lingkup Risiko, identifikasi, analisis, evaluasi,

penanganan, pemantauan dan pengendalian Risiko serta sistem informasi

Manajemen Risiko yang komprehensif dan penyediaan data yang

terintegrasi.

e. Prosedur dan persyaratan yang memadai dalam melakukan evaluasi dan

memberikan persetujuan Aktivitas bisnis baru serta perubahan sistem dan

prosedur kerja yang akan dilakukan.

f. Sistem Pengendalian Internal yang menyeluruh.

g. Peningkatan pemahaman secara komprehensif mengenai Manajemen

Risiko, khususnya di tingkat manajemen.

3. Risk Owner bertanggung jawab menerapkan Manajemen Risiko di Divisi-nya

terkait dengan Aktivitas dan Transaksi Usaha yang menjadi tanggung jawabnya

serta mendokumentasikannya.

4. Risk Register disusun oleh setiap Divisi untuk selanjutnya diagregrasikan

menjadi Risk Register perusahaan dan ditandatangani oleh pimpinan tertinggi

perusahaan.

Page 12: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 9 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

9

5. Risk Register Divisi dibuat secara periodik sekurang-kurangnya 1 (satu) kali

dalam setahun.

6. Risk Profile Perusahaan dibuat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.

7. Laporan Monitoring Risiko ditandatangani oleh pimpinan tertinggi perusahaan

dan dibuat secara periodik sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setiap

triwulan, mengikuti ketentuan PT PERTAMINA (PERSERO).

8. Divisi harus memasukkan Biaya Penanganan Risikonya (Cost of Risk) ke dalam

RKAP, baik operasional maupun investasi. Untuk investasi, Cost of Risk

diperhitungkan dalam analisa keekonomian.

9. Perusahaan dapat melakukan Risk Financing sebagai rencana kontijensi apabila

dianggap perlu, berdasarkan suatu kajian dan disetujui oleh Dewan Direksi.

10. Perlu dilakukan Risk Management Audit guna memastikan bahwa proses

pengelolaan Risiko telah dilaksanakan dengan baik.

B. Strategi Penerapan Manajemen Risiko Strategi Penerapan Manajemen Risiko merupakan langkah-langkah implementasi dari

Manajemen Risiko untuk mengendalikan Risiko, agar Profil Risiko berada pada batas

yang telah ditetapkan. Strategi Manajemen Risiko ditetapkan oleh Komite Manajemen

Risiko.

Strategi Penerapan Manajemen Risiko mencakup :

1. Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance.

2. Penetapan rencana Penanganan Risiko (Risk Treatment plan).

3. Profil Risiko sebelum dan setelah dilakukan penanganan.

4. Pembuatan skala prioritas (Prioritas Risiko) dalam Penanganan Risiko.

Page 13: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 10 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

10

5. Pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan dan kerangka Manajemen Risiko.

6. Pelaporan pelaksanaan pengelolaan Risiko

Strategi Manajemen Risiko dapat dievaluasi secara berkala apabila dianggap tidak

sejalan atau bertentangan dengan kebijakan Perusahaan.

C. Kategori Risiko Kategori Risiko yang dapat mempengaruhi strategi dan tujuan Perusahaan antara lain:

1. Governance Risk, meliputi Corporate Governance dan Ethics.

2. Strategy and Planning Risk, meliputi Corporate Responsibility & Sustainability

(CR&S), External Factors, Planning, Project, dan Strategy.

3. Finance Risk, meliputi Accounting, Credit, Liquidity & Finance Intelligence,

Financial Market, Planning & Budgeting, dan Operational.

4. Operational/Infrastructure Risk, meliputi Corporate Assets, Human Resources,

Information Technology, External Events, Legal, Process Management, Product

Development, dan Sales, Marketing and Communications.

5. Compliance Risk

6. Reporting Risk

D. Toleransi Risiko (Risk Tolerance)

1. Sepanjang tidak ditetapkan oleh pemegang saham, Perusahaan harus

menetapkan Toleransi Risiko sebelum melakukan transaksi bisnis. Untuk itu

Perusahaan perlu memiliki sistem penetapan Toleransi Risiko sebagai

komponen penting dalam pengelolaan Risiko yang sekurang-kurangnya meliputi:

a. Penetapan Toleransi Risiko secara individual (unit bisnis) dan

konsolidasi.

b. Pengintegrasian Toleransi Risiko maupun Eksposur Risiko dari seluruh

kegiatan Perusahaan.

Page 14: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 11 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

11

c. Kemampuan modal Perusahaan untuk menyerap Eksposur Risiko atau

kerugian yang timbul.

2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan Toleransi Risiko

sekurang-kurangnya meliputi :

a. Kinerja di masa lalu.

b. Sistem pengukuran Risiko dan penilaian Eksposur.

c. Kualitas Pengendalian Internal.

d. Kemampuan sistem dalam penyelesaian transaksi bisnis.

3. Usulan Toleransi Risiko dilakukan oleh Fungsi Manajemen Risiko

Perusahaan untuk selanjutnya direkomendasikan kepada Komite

Manajemen Risiko untuk mendapat persetujuan.

4. Toleransi Risiko yang telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko

selanjutnya diterapkan pada Divisi terkait.

5. Setiap pelampauan Toleransi Risiko pada setiap Divisi harus dapat

diidentifikasi dengan segera oleh Person-In-Charge Risiko di masing-masing

Divisi dan ditindaklanjuti oleh manajemen di Divisi terkait. Pelampauan

batasan ini hanya dapat dilakukan apabila telah mendapat persetujuan dari

pimpinan tertinggi Divisi dan dilaporkan kepada Fungsi Manajemen Risiko

Perusahaan.

6. Setiap pelampauan batasan Risiko Perusahaan harus dapat diidentifikasi

dengan segera oleh Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan dan

ditindaklanjuti oleh Direktur terkait. Pelampauan batasan ini hanya dapat

dilakukan apabila telah mendapat persetujuan dari Komite Manajemen

Risiko.

Page 15: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 12 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

12

E. Sumber Daya Manusia

1. Perusahaan harus menempatkan staf yang memadai dan kompeten dalam

menangani Manajemen Risiko di organisasi Manajemen Risiko.

2. Pejabat dan staf yang ditempatkan di organisasi Manajemen Risiko

sekurang-kurangnya harus memiliki:

a. Pemahaman mengenai faktor-faktor yang relevan dan kondisi yang

mempengaruhi aktivitas bisnis, serta mampu melakukan estimasi

Dampak dari perubahan faktor-faktor tersebut terhadap kelangsungan

usaha.

b. Pemahaman yang baik mengenai Risiko-risiko yang terkandung dalam

setiap Aktivitas bisnis Perusahaan secara umum dan Aktivitas/Transaksi

Usaha yang menjadi tanggung jawabnya secara khusus.

c. Pengalaman dan kemampuan yang memadai untuk memahami dan

mengkomunikasikan implikasi Eksposur Risiko Perusahaan kepada

manajemen secara tepat waktu.

F. Sistem Informasi Manajemen Risiko

1. Risk Register Perusahaan harus dimasukkan ke dalam Sistem Informasi

Manajemen Risiko Pertamina.

2. Risk Register Perusahaan harus di evaluasi dan di-update secara berkala (tiga

bulan sekali) dan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Manajemen Risiko

Pertamina.

3. Loss Event dan Near Missed yang terjadi di Perusahaan harus dimasukkan ke

dalam Sistem Informasi Manajemen Risiko Pertamina dan diperbaharui sesuai

kondisi terkini.

Page 16: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 13 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

13

4. Masing-Masing Divisi menginformasikan Eksposur Risiko yang melekat pada

tiap Divisi yang terkait dalam bentuk laporan tertulis kepada Fungsi Manajemen

Risiko Perusahaan secara berkala (tiga bulan sekali) sesuai dengan jenis

Aktivitas/Transaksi Usaha.

5. Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan menyusun laporan tertulis yang

menginformasikan Eksposur Risiko Perusahaan (dapat dilengkapi dengan

laporan secara elektronik) secara berkala kepada Dewan Direksi.

Page 17: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 14 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

14

BAB III: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

Dalam rangka pelaksanaan proses dan sistem Manajemen Risiko yang efektif,

dibentuk:

Komite Manajemen Risiko

Manajemen Risiko Perusahaan

A. Komite Manajemen Risiko

1. Komite Manajemen Risiko adalah komite yang beranggotakan Komisaris, Dewan

Direksi, dan konsultan, dalam rangka menangani hal-hal yang berkaitan dengan

Manajemen Risiko di Perusahaan.

2. Wewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah sebagai

berikut:

a. Menetapkan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang komprehensif

secara tertulis:

1) Termasuk dalam kebijakan dan strategi Manajemen Risiko adalah

penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance baik Risiko secara

keseluruhan (composite), per jenis Risiko, maupun per Aktivitas

fungsional.

2) Kebijakan dan strategi Manajemen Risiko ditetapkan sekurang-

kurangnya satu kali dalam satu tahun atau frekuensi yang lebih

tinggi dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang

mempengaruhi Aktivitas usaha Perusahaan secara signifikan

b. Bertanggung jawab atas pemantauan pelaksanaan kebijakan Manajemen

Risiko dan Eksposur Risiko yang diambil oleh Perusahaan secara

keseluruhan yang meliputi antara lain mengevaluasi dan memberikan

arahan berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Fungsi Manajemen

Page 18: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 15 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

15

Risiko Perusahaan dan Internal Audit.

c. Mengevaluasi Aktivitas atau Transaksi Usaha yang memerlukan

persetujuan Dewan Direksi, antara lain Aktivitas atau Transaksi Usaha

yang telah melampaui kewenangan pejabat Perusahaan satu tingkat di

bawah Dewan Direksi, sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang

berlaku.

d. Mengevaluasi efektivitas penerapan Manajemen Risiko Perusahaan

secara berkala, antara lain berupa:

1) Metodologi pengukuran Risiko.

2) Implementasi sistem informasi manajemen.

3) Ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan Toleransi Risiko.

Kaji ulang secara berkala antara lain dimaksudkan untuk mengantisipasi

apabila terjadi perubahan situasi, kondisi dan perkembangan eksternal

dan internal Perusahaan.

e. Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang

menyimpang dari prosedur normal (irregularities).

f. Memantau independensi operasi Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan.

g. Mengembangkan budaya sadar Risiko (risk consciousness) pada seluruh

jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada

seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya Pengendalian Internal

yang efektif

h. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan

Manajemen Risiko.

Page 19: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 16 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

16

B. Manajemen Risiko Perusahaan (Corporate Risk Management)

1. Dewan Direksi melalui Direktur yang membawahi Fungsi Manajemen Risiko

Perusahaan memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada Divisi

Pengembangan Program sebagai Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan.

2. Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan dalam menjalankan tugasnya harus

independen terhadap Fungsi. Yang dimaksud dengan pengertian independen

antara lain adanya pemisahan fungsi antara Fungsi Manajemen Risiko

Perusahaan dengan Fungsi yang melakukan Aktivitas atau Transaksi Usaha.

3. Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan bertanggung jawab kepada Direktur yang

membawahi Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan.

4. Wewenang dan tanggung jawab Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan:

a. Menyusun laporan Profil Risiko Perusahaan secara berkala dan

menyampaikannya kepada Dewan Direksi selaku Komite Manajemen Risiko.

b. Memantau posisi Risiko Perusahaan secara korporat, per jenis Risiko dan

Risiko per Aktivitas fungsional yang antara lain dapat dituangkan dalam

bentuk Pemetaan Risiko (Risk Mapping/Risk Matrix).

c. Memberikan masukan kepada Komite Manajemen Risiko mengenai besaran

atau maksimum Eksposur Risiko untuk dimasukkan ke dalam Rencana Kerja

dan Anggaran Perusahaan.

d. Memberikan usulan kepada Komite Manajemen Risiko perihal Risk Appetite

dan Risk Tolerance Perusahaan berdasarkan masukan dari masing-masing

Divisi.

e. Memberikan rekomendasi kepada Komite Manajemen Risiko.

f. Melakukan pengkajian terhadap Risiko-risiko pada usulan

Aktivitas/Transaksi Usaha tertentu apabila dipandang perlu oleh Dewan

Direksi dan Komite Manajemen Risiko.

g. Melakukan dokumentasi yang memadai untuk keperluan Pengendalian

Internal.

Page 20: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 17 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

17

h. Mengkaji secara berkala kecukupan dan kelayakan dari Kebijakan,

Pedoman, dan Strategi Penerapan Manajemen Risiko, serta menyampaikan

rekomendasi perubahan kepada Komite Manajemen Risiko.

i. Memantau pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko yang telah ditetapkan

oleh Komite Manajemen Risiko.

j. Melakukan evaluasi terhadap proses Manajemen Risiko guna memastikan

bahwa proses pengelolaan Risiko telah dilaksanakan dengan baik

k. Mengembangkan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan

Manajemen Risiko.

5. Prosedur kerja Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan ditetapkan oleh Dewan

Direksi.

C. Fungsi/Risk Owner

Fungsi atau Risk Owner dalam melaksanakan Aktivitasnya sekurang-kurangnya

memenuhi satu kriteria sebagai berikut:

1. Melaksanakan Transaksi Usaha.

2. Memiliki aset operasional (non inventaris).

3. Melaksanakan Aktivitas produksi barang/jasa.

4. Memiliki Eksposur sekurang-kurangnya satu jenis Risiko.

Peran dan dan tanggung jawab Risk Owner adalah sebagai berikut:

1. Menjadi Person-in-Charge yang bertanggungjawab untuk pelaksanaan Risk

Treatment sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

2. Melaporkan kemajuan pekerjaan Risk Treatment secara berkala kepada

Manajemen Risiko Perusahaan dan memberikan laporan untuk Risk Treatment

yang telah ditindaklanjuti kepada Manajemen Risiko Perusahaan.

Page 21: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 18 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

18

3. Mengembangkan budaya sadar Risiko (risk consciousness) dalam setiap

Aktivitas Fungsi.

D. Internal Audit

Internal Audit dalam kerangka Audit Berbasis Risiko berperan dan bertanggung jawab

untuk:

1. Melakukan Risk Management Audit.

2. Melakukan kegiatan consulting atas proses identifikasi, analisis, rencana

penanganan (treatment), pengendalian dan pemantauan Risiko .

3. Memberikan masukan kepada Dewan Direksi atas penentuan Risk Appetite dan

Risk Tolerance atas kejadian Risiko yang telah diidentifikasi.

4. Memberikan laporan mengenai tingkat kecukupan dan efektifitas atas

Pengendalian Internal terhadap Risiko kepada Direktur Utama.

Page 22: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 19 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

19

BAB IV: PROSES MANAJEMEN RISIKO

Proses Manajemen Risiko untuk operasional secara umum meliputi:

1. Komunikasi dan Konsultasi (Communication & Consultation)

2. Penentuan Lingkup Pengelolaan Risiko (Establish The Context)

3. Identifikasi Risiko (Risk Identification)

4. Analisis Risiko (Risk Analysis)

5. Evaluasi Risiko (Risk Evaluation)

6. Penanganan Risiko (Risk Treatment)

7. Pemantauan dan Kaji Ulang (Monitoring & Review)

Proses Manajemen Risiko untuk proyek baik yang bersifat Pengembangan Bisnis

maupun Penunjang Usaha di Perusahaan secara umum meliputi:

1. Perencanaan Manajemen Risiko (Risk Management Planning)

2. Identifikasi Risiko (Risk Identification)

3. Analisis Risiko kualitatif dan kuantitatif (Risk Analysis)

4. Perencanaan Response Risiko (Risk Respond Planning)

5. Pemantauan dan Pengendalian Risiko (Risk Monitoring and Control)

A. Proses Manajemen Risiko Operasional

1. Komunikasi dan Konsultasi

Komunikasi dan konsultasi adalah proses berkesinambungan dan berulang antara

Perusahaan dan para pemangku kepentingan untuk saling memberikan, berbagi

dan memperoleh informasi serta melakukan dialog terkait dengan penanganan

Risiko.

Page 23: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 20 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

20

2. Penentuan Lingkup Pengelolaan Risiko

Penentuan Lingkup Pengelolaan Risiko adalah penentuan parameter internal dan

eksternal yang harus diperhitungkan dalam mengelola Risiko, menentukan lingkup

dan kriteria Risiko untuk kebijakan Manajemen Risiko.

3. Identifikasi Risiko

a. Identifikasi Risiko (Risk Identification) adalah proses menemukan, mengenali

dan menguraikan Risiko yang melekat pada setiap Aktivitas atau transaksi

dalam proses bisnis Perusahaan berdasarkan lingkup pengelolaan Risiko yang

telah ditentukan pada tahap sebelumnya. Hal-hal yang harus diperhatikan

dalam proses Identifikasi Risiko antara lain:

1) Bersifat proaktif dan bukan reaktif.

2) Mencakup seluruh area kegiatan secara sistematis dan menggabungkan

seluruh sumber informasi yang tersedia.

b. Mengembangkan pemahaman yang jelas dan analisa mengenai Risiko-risiko

yang terdapat dalam kegiatan usaha yang lebih kompleks.

c. Proses Identifikasi Risiko antara lain dapat didasarkan pada pengalaman

kerugian Perusahaan yang pernah terjadi.

d. Dalam melakukan Identifikasi Risiko dapat digunakan berbagai pendekatan

dan metode.

4. Analisis Risiko

Analisis Risiko (Risk Analysis) adalah suatu proses untuk memahami karakteristik

Risiko (Probabilitas dan Dampak) yang dapat dilakukan secara kualitatif ataupun

kuantitatif untuk menentukan tingkat dari Risiko (level of risk).

a. Hasil Analisis Risiko merupakan dasar untuk mengkategorikan peringkat Risiko

berdasarkan Dampak yang mungkin ditimbulkannya.

b. Untuk mengetahui Profil Risiko Perusahaan dilakukan Pemetaan Risiko (Risk

Mapping) berdasarkan tingkat Risiko dan Dampak terhadap Perusahaan.

Page 24: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 21 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

21

c. Pendekatan analisis Profil Risiko Perusahaan digunakan untuk mengukur:

1) Sensitivitas Aktivitas bisnis terhadap perubahan faktor-faktor terkait baik

dalam kondisi normal maupun tidak normal.

2) Kecenderungan perubahan faktor-faktor tersebut berdasarkan fluktuasi

perubahan yang terjadi di masa lalu dan korelasinya.

d. Metode Analisis Risiko harus dikaitkan dengan hal-hal antara lain:

1) Jenis, skala, dan kompleksitas kegiatan usaha.

2) Kemampuan sistem pengumpulan data.

3) Kemampuan manajemen memahami makna dan keterbatasan dari hasil

akhir sistem pengukuran Risiko yang digunakan.

e. Metode Analisis Risiko harus dipahami secara jelas oleh pihak-pihak yang

terkait dalam pengendalian Risiko.

5. Evaluasi Risiko

Evaluasi Risiko (Risk Evaluation) adalah suatu proses untuk membandingkan hasil

dari Analisis Risiko dengan Kriteria Risiko untuk menentukan apakah Risiko-risiko

tersebut berada pada tingkat yang bisa diterima atau ditoleransi.

6. Penanganan Risiko

Penanganan Risiko (Risk Treatment) adalah suatu proses untuk mengembangkan,

memilih alternatif-alternatif untuk menangani Risiko.

a. Alternatif Penanganan Risiko antara lain:

1) Menghindari Risiko (risk avoiding) dengan tidak melakukan Aktivitas atau

Transaksi Usaha tertentu.

2) Pengurangan Risiko (risk reducing/risk mitigation), misalnya dengan

peningkatan keselamatan kerja, pemeliharaan, peningkatan kompetensi

sumber daya manusia, pemutakhiran sistem dan prosedur.

Page 25: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 22 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

22

3) Pembagian Risiko (risk sharing) dengan pihak lain, misalnya kerjasama

dengan bentuk joint venture/partnership.

4) Pemindahan Risiko (risk transfer) kepada pihak lain, misalnya penutupan

asuransi, hedging. Pemindahan Risiko ini dapat dilakukan untuk

Eksposur Risiko yang melampaui toleransi Risiko Perusahaan.

5) Risiko diterima (accept) dengan melaksanakan Aktivitas atau Transaksi

Usaha tertentu dengan tanpa usaha untuk mengurangi, membagi

ataupun memindahkan Risiko.

6) Kombinasi antara beberapa altematif tersebut di atas.

b. Pemilihan penanganan Risiko disesuaikan dengan strategi bisnis Perusahaan

dan dengan mempertimbangkan biaya (Risk treatment Cost/Cost of Risk) dan

manfaat.

c. Penerapan (implementation) adalah proses pelaksanaan pilihan penanganan

Risiko (Risk Treatment) yang paling optimal bagi Perusahaan.

7. Pemantauan dan Kaji Ulang

Pemantauan atas proses Manajemen Risiko yang diterapkan harus dilakukan

secara berkelanjutan.

Pemantauan terhadap Risiko mencakup antara lain:

a. Memantau pelaksanaan rencana Penanganan Risiko

b. Memantau keseluruhan Risiko-risiko Perusahaan yang dilakukan secara

berkelanjutan.

c. Memastikan bahwa tingkat Risiko tidak melampau toleransi yang telah

ditetapkan.

d. Mengidentifikasi Risiko dan menganalisis atas Eksposur Risiko tersebut.

e. Mendistribusikan hasil analisis tersebut kepada pihak yang berwenang dalam

proses pengambilan keputusan.

Page 26: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 23 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

23

Dalam melakukan kaji ulang atas proses Manajemen Risiko secara berkala oleh

Komite Manajemen Risiko, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Frekuensi, cakupan evaluasi dan kaji ulang disesuaikan dengan Eksposur

Risiko yang ditimbulkan oleh Aktivitas bisnis yang dilakukan, serta kecepatan

perubahan dalam metode pengukuran dan pengelolaan Risiko.

b. Kaji ulang ini dapat dilengkapi dengan kaji ulang oleh pihak lain yang memiliki

kualifikasi dalam membuat model dan teknik Manajemen Risiko, jika dianggap

perlu.

c. Evaluasi dan kaji ulang terhadap pengukuran Risiko sekurang-kurangnya

harus mencakup:

1) Metodologi, model, asumsi, dan variabel yang digunakan untuk

mengukur Risiko dan menetapkan Toleransi Risiko.

2) Perbandingan antara hasil dari model pengukuran Risiko menggunakan

simulasi atau proyeksi di masa mendatang dengan hasil sebenarnya.

3) Perbandingan antara asumsi yang digunakan dalam faktor input model

dengan kondisi aktual.

4) Perbandingan antara struktur Toleransi Risiko yang ditetapkan dan

Eksposur aktual.

d. Pengukuran Eksposur dan Toleransi Risiko harus sejalan dengan strategi

bisnis dan Manajemen Risiko Perusahaan dengan memperhatikan kinerja

masa lalu dan kondisi keuangan Perusahaan.

e. Proses pemantauan dan kaji ulang harus mencakup semua aspek dari proses

Manajemen Risiko di atas dengan maksud untuk :

1) Menjamin efektifitas dan efisiensi pengendalian Risiko

2) Memperoleh informasi untuk memperbaiki proses dan hasil Risk

Assessment

3) Melakukan analisis dan pembelajaran dari kejadian-kejadian Risiko

Page 27: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 24 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

24

4) Mengidentifikasi Risiko-risiko baru yang timbul (emerging Risk)

f. Hasil dari proses pemantauan dan kaji ulang harus didokumentasikan dan

dilaporkan secara periodik dan menjadi input untuk mengkaji ulang kerangka

Manajemen Risiko.

B. Manajemen Risiko Untuk Aktivitas On Going Business

1. Manajemen Risiko dilakukan dalam setiap proses Aktivitas On-going Business

yang dilaksanakan oleh Risk Owner sesuai dengan proses bisnis Perusahaan dan

tanggung jawab yang telah ditentukan. Proses bisnis Perusahaan meliputi antara

lain:

a. Training

b. Consulting

c. Event Organizer

d. Pengelolaan Alih Daya / Outsourcing

e. Jasa Pengamanan

f. Jasa Lainnya

2. Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan

terlaksananya proses Manajemen Risiko atas setiap proses Aktivitas On-going

Business berdasarkan prinsip efisiensi dan efektivitas biaya, pencegahan timbulnya

persepsi negatif terhadap citra Perusahaan dan minimalisasi potensi Risiko lainnya

serta maksimalisasi keuntungan Perusahaan.

3. Untuk dapat mengetahui Profil Risiko (Risk Profile) dari Aktivitas On-going

Business Perusahaan, Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan dan Risk Owner

harus melakukan Penilaian Risiko (Risk Assessment) yang dituangkan dalam Risk

Register dan Pemetaan Risiko (Risk Mapping) dari seluruh Aktivitas dan/atau

transaksi Perusahaan.

Page 28: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 25 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

25

C. Manajemen Risiko Untuk Aktivitas Pengembangan Bisnis dan Penunjang Usaha

1. Jenis Aktivitas Pengembangan Bisnis (Business Development) termasuk tetapi

tidak terbatas pada:

a. Investasi Pengembangan Bisnis pada aktiva/usaha.

b. Akuisisi atau pengambilalihan usaha atau paket aset dan kewajiban.

c. Kerjasama usaha, termasuk merger, spin-off, dan lain-lain.

d. Penghentian atau perubahan proses investasi atau kerjasama dan/atau

perikatan dengan pihak lain.

e. Divestasi asset, participating interest, dan share.

f. Peminjaman dana (borrowing) atau penggalangan dana (fund raising), antara

lain penerbitan obligasi, project financing, penerbitan saham baru.

g. Penerbitan surat jaminan dan/atau pernyataan menjamin dalam bentuk

apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk berbagai tujuan

kecuali surat jaminan yang terkait dengan kesehatan karyawan Perusahaan.

2. Jenis Aktivitas Penunjang Usaha:

a. Investasi Penunjang Usaha.

b. Proses disposal/divestasi aset yang bukan merupakan Aktivitas usaha utama

Fungsi atau Perusahaan.

3. Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan bertanggung jawab atas pelaksanaan

Manajemen Risiko dalam setiap proses Aktivitas Pengembangan Bisnis dan

Penunjang Usaha pada Fungsi terkait berdasarkan prinsip efisiensi biaya,

pencegahan timbulnya persepsi negatif terhadap reputasi Perusahaan dan

minimalisasi potensi Risiko lainnya serta maksimalisasi keuntungan Perusahaan.

Page 29: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

PEDOMAN

FUNGSI : PROGRAM DEVELOPMENT NOMOR : A-011/PTC-10000/2016-S1 REVISI KE : 0 BERLAKU TMT : 2 Mei 2016 HALAMAN : 26 dari 27

JUDUL : MANAJEMEN RISIKO

26

4. Investasi Proyek

a. Setiap usulan investasi proyek, baik yang akan menggunakan dana internal

maupun eksternal, disusun sesuai dengan pedoman usulan investasi proyek

Pengembangan Bisnis yang berlaku dan mempertimbangkan berbagai

kemungkinan Risiko, antara lain Risiko Pemasaran, Risiko Teknologi, Risiko

Sumber Daya Manusia, Risiko Operasional, Risiko Lingkungan dan Sosial,

Risiko Hukum, dan Risiko Finansial dan Ekonomi. Biaya yang diperlukan untuk

Penanganan Risiko (Cost of Risk), harus dimasukkan dalam perhitungan

keekonomian investasi.

b. Tahapan investasi proyek secara umum meliputi:

1) Studi Pendahuluan (Preliminary Study)

2) Studi Kelayakan (Feasibility Study/conceptual engineering)

3) Persiapan dan pelaksanaan pemilihan pelaksana proyek (selection

process)

4) Persiapan dan pelaksanaan proyek (preparation and

implementation/construction)

5) Penyelesaian dan serah terima (closing/finishing and hand-over/

acceptance)

c. Dalam setiap tahapan proyek, Risk Owner harus melakukan pengukuran

Risiko dan menyusun laporan Analisis Risiko untuk setiap jenis Risiko yang

dihadapi secara kualitatif dan atau kuantitatif, yang merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari setiap proposal maupun laporan setiap tahapan

perkembangan proyek, dibantu oleh Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan

sebagai fasilitator, yang disampaikan kepada Direktur terkait.

d. Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan melakukan Penilaian Risiko (Risk

Assessment) atas usulan investasi Pengembangan Bisnis yang memerlukan

keputusan Dewan Direksi sesuai dengan tahapan sebagai berikut:

Page 30: Pedoman Manajemen Risiko - pertamina-ptc.com Based Audit (Audit Berbasis Risiko) ... MANAJEMEN RISIKO 8 BAB II: KEBIJAKAN A. Umum 1. Manajemen Risiko diterapkan untuk seluruh Aktivitas

Recommended