Download docx - Pediculosis Pubis - Isi

Transcript
Page 1: Pediculosis Pubis - Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Penyakit kelamin sudah lama dikenal dibeberapa negara,

terutama yang paling populer diantaranya adalah Sifilis dan

Gonorrhoe. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan, semakin

banyak juga ditemukan jenis-jenis penyakit baru, sehingga istilah

Penyakit Kelamin yang dulu banyak disebut, sekarang sudah

dianggap tidak sesuai lagi dan diubah menjadi Seksually Transmited

Disease (STD) atau Penyakit Menular Seksual (PMS).

Pada kenyataanya penyakit-penyakit tersebut tidak hanya

mengenai organ kelamin, tetapi juga organ-organ yang lain.Dari tahun

ke tahun insiden PMS bisa dikatakan semakin meningkat, terbukti dari

data yang diperoleh terlihat setiap tahun tidak kurang dari 250 kasus

baru ditemukan dan dari jumlah tersebut 30-50% merupakan penyakit-

penyakit yang tergolong PMS.

Peningkatan Insident tersebut secara tidak langsung juga terjadi

karena semakin banyaknya kelompok perilaku-perilaku berisiko tinggi,

seperti : anak-anak usia remaja, PSK (Pekerja Seks Komersial),

pecandu narkotika, kaum homoseksual, dll.

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah : Suatu gangguan/

penyakit-penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui

kontak atau hubungan seksual. Pertama sekali penyakit ini sering

disebut ‘Penyakit Kelamin’ atau Veneral Disease, tetapi sekarang

sebutan yang paling tepat adalah Penyakit Hubungan Seksual/

Seksually Transmitted Disease atau secara umum disebut Penyakit

Menular Seksual (PMS).

Beberapa Penyakit Menular Seksual yang sering ditemukan di

Indonesia antara lain:

1Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 2: Pediculosis Pubis - Isi

1. Disebabkan oleh Bakteri : Gonorrhoe, Sifilis, Urethritis, Vaginosis

Bakterial

2. Disebabkan Virus : AIDS, Herpes Genitalis, Hepatitis B, Kondiloma

Akuminata

3. Disebabkan oleh Jamur : Kandidiasis Vaginosis

4. Disebabkan oleh Parasit : Scabies, Pedikulosis Pubis

Dalam referat ini akan dibahas tentang Pedikulosis Pubis,

definisi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis banding, serta

penatalaksanaannya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dalam referat ini, rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1) Apa definisi Pedikulosis Pubis?

2) Apa etiologi Pedikulosis Pubis?

3) Bagaiamana patogenesis Pedikulosis Pubis?

4) Bagaiamana gejala klinis Pedikulosis Pubis?

5) Apa diagnosis banding Pedikulosis Pubis?

6) Bagaimana tatalaksana Pedikulosis Pubis?

1.3. METODE PENULISAN

Metode penulisan referat ini adalah dengan mengacu pada

beberapa literatur, yakni buku dan internet.

2Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 3: Pediculosis Pubis - Isi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. ANATOMI DAN FISIOLOGI

2.1.1. Kulit

Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh

bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di

dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter persegi

dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika

tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang.

Kulit menyerap oksigen yang diambil lebih banyak dari aliran

darah, begitu pula dalam pengeluaran karbondioksida yang lebih

banyak dikeluarkan melalui aliran darah. Kecepatan penyerapan

oksigen ke dalam kulit dan pengeluaran karbondioksida dari kulit

tergantung pada banyak faktor di dalam maupun di luar kulit, seperti

temperatur udara atau suhu, komposisi gas di sekitar kulit,

kelembaban udara, kecepatan aliran darah ke kulit, tekanan gas di

dalam darah kulit, penyakit-penyakit kulit, usia, keadaan vitamin dan

hormon di kulit, perubahan dalam metabolisme sel kulit dan

pemakaian bahan kimia pada kulit.

Sifat-sifat anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh

sangat berbeda. Sifat-sifat anatomis yang khas, berhubungan erat

dengan tuntutan-tuntutan faali yang berbeda di masing-masing

daerah tubuh, seperti halnya kulit di telapak tangan, telapak kaki,

kelopak mata, ketiak dan bagian lainnya merupakan pencerminan

penyesuaiannya kepada fungsinya masing - masing. Kulit di daerah –

daerah tersebut berbeda ketebalannya, keeratan hubungannya

dengan lapisan bagian dalam, dan berbeda pula dalam jenis serta

banyaknya adneksa yang ada di dalam lapisan kulitnya. Pada

3Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 4: Pediculosis Pubis - Isi

permukaan kulit terlihat adanya alur-alur atau garis-garis halus yang

membentuk pola yang berbeda di berbagai daerah tubuh serta

bersifat khas bagi setiap orang, seperti yang ada pada jari-jari

tangan, telapak tangan dan telapak kaki atau dikenal dengan pola

sidik jari (dermatoglifi).

Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : kulit ari (epidermis),

sebagai lapisan yang paling luar, kulit jangat (dermis, korium atau

kutis) dan jaringan penyambung di bawah kulit (tela subkutanea,

hipodermis atau subkutis) Sebagai gambaran, penampang lintang

dan visualisasi struktur lapisan kulit tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar 2.1

Penampang melintang anatomi kulit manusia

(Sumber : http://pharzone.com/mater i kuliah litmin /anf is /kulit.pdf )

4Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 5: Pediculosis Pubis - Isi

Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang paling

menarik untuk diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetik

dipakai pada bagian epidermis. Ketebalan epidermis berbeda-beda

pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter

misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis

berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan

perut.

Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat

pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat

makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui

dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.

Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :

Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan lapisan

epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma

lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih,

tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak

berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Pada telapak tangan

dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di

bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal. Lapisan tanduk ini

sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak

larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia.

Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel

pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4

minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat

terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul

lapisan baru. Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung

sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity

atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat

menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia

mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan

waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah

5Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 6: Pediculosis Pubis - Isi

menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak

putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak

lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.

Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini

sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari

lapislapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan

turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup

besar.

Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier,

terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai

penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening

terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan

bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya).

Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak

kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.

Lapisan berbutir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel

keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di

dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan

ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.

Lapisan bertaju (stratum spinosum) disebut juga lapisan

malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan

perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika

sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju.

Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut

protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa

baris. Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak

(polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar

ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang

berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan

pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang

lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis.

6Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 7: Pediculosis Pubis - Isi

Kesatuankesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang

khas; intiinti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung

kolesterol, asam amino dan glutation.

Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)

merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel

torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan

dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina

basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang

membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis

cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan

fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis

bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke

lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam

lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas

atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

Gambar 2.2. Penampang Lapisan Kulit Ari (Epidermis)

(sumber : http://pharzone.com/mater i kuliah litmin /anf is /kulit.pdf )

7Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 8: Pediculosis Pubis - Isi

Gambar 2.3 Histologis Lapisan Kulit Ari (Epidermis)

(Sumber : http://pharzone.com/mater i kuliah litmin /anf is /kulit.pdf )

Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa,

tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-

kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan

getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-

sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-

menerus membelah dalam membentuk batang rambut.

Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut,

menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara

kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95

% kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit

jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di

kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan

telapak kaki.

8Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 9: Pediculosis Pubis - Isi

Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks

interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel. Keberadaan ujung-

ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan

berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki

fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit,

sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga

memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat

merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau

sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung

rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk

berdiri. Kelenjar palit yang menempel di kandung rambut

memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang

rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung

rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang

dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit.

Di permukaan kulit, minyak dan keringat membentuk lapisan

pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam dengan nilai pH

sekitar 5,5. sawar asam merupakan penghalang alami yang efektif

dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai

jasad renik lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan

keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus dipertahankan dan

dijaga agar jangan sampai menghilang oleh pemakaian kosmetika.

Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis

yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula

dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini

disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam

membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan

kelenturan kulit.

Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang

elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain

yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan

9Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 10: Pediculosis Pubis - Isi

gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran penting

bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu diperhatikan bahwa luka

yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal

ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki

diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari. Di dalam lapisan kulit jangat

terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar

palit.

Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan

duet yaitu saluran macam pipa yang bermuara pada permukaan kulit

membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi

dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan

telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar

keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa

pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh

panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis

kelenjar keringat yaitu :

a. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan

jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan

mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida,

granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler.

kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak

tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di

seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat

dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat

ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara

langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.

b. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak,

puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur

(anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna

keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar

ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan

10Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 11: Pediculosis Pubis - Isi

bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada

saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak

terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari

kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh

dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan

dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang

bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut

mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan

rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali

pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di

semua bagian tubuh terutama pada bagian muka. Pada umumnya,

satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau

kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada

kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan

minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan

orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea

membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan

termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit

atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak

sehingga memudahkan timbulnya jerawat.

Kemudian jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit

(hipodermis) Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak,

pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan

permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan

saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit

berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-

organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai

cadangan makanan.

11Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 12: Pediculosis Pubis - Isi

Gambar 2.4. Penampang Kulit Jangat (Dermis)

(Sumber : http://pharzone.com/mater i kuliah litmin /anf is /kulit.pdf )

Gambar 2.5. Histologis Lapisan Kulit Jangat (Dermis)

(Sumber : http://pharzone.com/mater i kuliah litmin /anf is /kulit.pdf )

12Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 13: Pediculosis Pubis - Isi

Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang

kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di

kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan

ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi

banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur

serta makin kehilangan kontur.

Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :

a. Pelindung atau proteksi Epidermis terutama lapisan tanduk

berguna untuk menutupi jaringan-jaringan tubuh di sebelah dalam

dan melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar seperti luka

dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi

dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit

dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah

zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau

rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.

b. Penerima rangsang Kulit sangat peka terhadap berbagai

rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas

atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat

perasa, dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.

c. Pengatur panas atau thermoregulasi Kulit mengatur suhu tubuh

melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui

respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang

sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau

sekitar 36,50C. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah

dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya

dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah

satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan.

Panas akan hilang dengan penguapan keringat.

d. Pengeluaran (ekskresi) Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu

keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui

pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia

13Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 14: Pediculosis Pubis - Isi

lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan

melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis

sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.

e. Penyimpanan. Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar

lemak.

f. Penyerapan terbatas Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu,

terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam

kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui

kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat

tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan

masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding

pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke

berbagai organ tubuh lainnya.

g. Penunjang penampilan Fungsi yang terkait dengan kecantikan

yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan

dapat menunjang penampilan Fungsi lain dari kulit yaitu kulit

dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah,

pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

2.1.2. RAMBUT

Rambut merupakan adneksa kulit yang terdapat pada

seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan kuku.

Jenis rambut manusia pada dasarnya dapat digolongkan menjadi

dua yakni :

1. Rambut terminal, yaitu rambut kasar yang mengandung

banyak pigmen. Terdapat dikepala, alis, bulu mata, ketiak dan

genitalia eksterna.

2. Rambut vellus, yaitu rambut halus sedikit mengandung

pigmen, terdapat hampir diseluruh tubuh.

14Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 15: Pediculosis Pubis - Isi

Gambar 2.6 Anatomi Rambut

(sumber:http://miauwme.files.wordpress.com/2010/03/-

hair_structure.jpg)

Mulai dari sebelah luar, penampang rambut dapat dibagi menjadi :

1. Kutikula, yang terdiri dari keratin yang berfungsi untuk

mencegah kekeringan dan pengaruh lain dari luar.

2. Korteks, yang terdiri dari polipeptida yang memanjang dan

saling berdekatan. Lapisan ini yang mengandung pigmen

rambut.

3. Medulla, terdiri atas 3-4 lapisan sel kubus yang berisi

keratohialin, badan lemak, dan rongga udara. Pada rambut

velus tidak mempunyai medula.

Siklus pertumbuhan Rambut

Rambut memiliki siklus pertumbuhan. Sejak pertama kali

terbentuk folikel rambut mengalami siklus pertumbuhan yang

berulang. Fase pertumbuhan dan fase istirahat bervariasi

berdasarkan umur dan regio tempat rambut tersebut tumbuh dan

15Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 16: Pediculosis Pubis - Isi

juga dipengaruhi oleh faktor fisiologis maupun patologis.

Siklus pertumbuhan yang normal adalah sebagai berikut :

1. Masa anagen

Ditandai dengan sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-

sel baru mendorong sel yang lebih tua keatas. Aktivitas ini

lamanya 2 – 6 tahun.

2. Masa katagen

Masa peralihan yang ditandai dengan penebalan jaringanikat di

sekitar folikel rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit

dan dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami

pertandukan sehingga terbentuk gada (club). Masa peralihan ini

berlangsung 2 – 3 minggu.

3. Masa telogen

Istilah lainnya adalah masa istirahat. Dimulai dengan

memendeknya sel epitel dan berbentuk tunas kecil yang

membuat rambut baru sehingga rambut gada akan terdorong

keluar.

Lama masa anagen adalah berkisar 1000 hari, sedangkan

masa telogen sekitar 100 hari sehingga perbandingan rambut

anagen dan telogen berbanding 9 : 1.

Gambar 2.7 Siklus Pertumbuhan Rambut

(Sumber:http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/08/an-fis-kulit.html )

16Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 17: Pediculosis Pubis - Isi

Jumlah folikel rambut pada kepala manusia sekitar 100.000,

rambut pirang dan merah jumlahnya sedikit dari rambut hitam.

Jumlah rambut yang rontok per hari 100 helai. Densitas rambut

pada bayi 1135/cm2. Dan berkurang menjadi 615/cm2. Pada umur

tiga puluhan, karena meluasnya permukaan kulit.

Pada umur 50 tahunan ada pengurangan atau kerusakan

beberapa folikel sehingga jumlah menjadi 485/cm2. Untuk

mengetahui jumlah rambut anagen dan telogen dapat diperiksa

ratio rambut anagen terhadap telogen yang disebut trikogram.

Sedikitnya 50 helai rambut harus dicabut dan diperiksa untuk

menghindari deviasi standar yang tinggi. Jumlah rambut anagen

pada wanita ± 85 % dan laki-laki ± 83 %, dan jumlah rambut

telogen pada wanita ± 11 % sedangkan pada laki-laki ± 15 %.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan folikel

rambut :

1. Keadaan fisiologik

a. Hormon

Hormon yang berperan adalah androgen, estrogen, tirosin,

dan kortikosteroid. Masa pertumbuhan rambut 0.35 mm/hari,

lebih cepat pada wanita daripada pria. Hormon androgen

dapat mempercepat pertumbuhan dan menebalkan rambut

di daerah janggut, tetapi pada kulit kepala penderita alopesia

androgenetik hormon androgen bahkan memperkecil

diameter batang rambut serta memperkecil waktu

pertumbuhan rembut anagen. Pada wanita, aktivitas hormon

androgen akan menyebabkan hirsuitisme, sebaliknya

hormon estrogen akan memperlambat pertumbuhan rambut

tetapi memperpanjang anagen.

17Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 18: Pediculosis Pubis - Isi

b. Metabolisme

c. Nutrisi

Malnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama

malnutrisi protein dan kalori. Pada keadaan ini, rambut

menjadi kering dan suram. Adanya kehilangan pigmen

setempat sehingga rambut tampak berbagai warna, dan zat

besi juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.

d. Vaskularisasi

2. Keadaan patologis

a. Peradangan sistemik atau setempat

Sebagai contoh : kuman lepra yang menyerang kulit akan

menyebabkan kulit menjadi atropi dan folikel rambut rusak,

akan terjadi kerontokan rambut pada alis mata dan bulu

mata (madarosis). Pada penyakit eritematosis sifilis stadium

II dapat menyebabkan rambut menipis secara rata maupun

setempat secara tidak rata sehingga disebut moth eaten

appearance. Infeksi jamur di kulit kepala dan rambut akan

menyebabkan kerontokan, maupun kerusakan batang

rambut.

b. Obat

Setiap obat menghalangi pembentukan batang rambut, dan

dapat menyebabkan kerontokan, umumnya obat

antineoplasma misalnya : Bleomisin, Endoksan, Vinkristine,

dan obat antimikotik, misalnya kolkisin. Logam berat yang

akan terikat pada grup selfhidril dalam keratin antara lain

Talium, Merkuri, dan Arsen.

18Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 19: Pediculosis Pubis - Isi

2.2. DEFINISI PEDIKULOSIS PUBIS

Pedikulosis pubis adalah infeksi rambut dan kulit di daerah

pubis dan di sekitarnya oleh parasit Phtirus pubis.

2.3. ETIOLOGI

Penyebab penyakit ini adalah kutu Phtirus pubis. Kutu ini

mempunyai panjang dan lebar lebih kurang 1 – 2 mm. Parasit ini

merupakan obligat artinya harus menghisap darah manusia

untuk dapat mempertahankan hidup.

Gambar 2.8 . Phtirus pubis. Kutu penyebab Pedikulosis pubis.

(Sumber :

http://www.heberger-image.fr/data/images/29641_Phtirus_pubis.jpe

g)

19Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 20: Pediculosis Pubis - Isi

Gambar 2.9 Siklus hidup Phthirus pubis

(Sumber : http://amarawilis.blogspot.com/2012/05/phthirus-pubis.html )

Prosesnya dimulai dari Phthirus pubis betina bertelur di

rambut. Telur-telur tersebut lalu nempel di rambut hingga menetas

menjadi larva. Dari telur kutu hingga menetas menjadi larva bisa

memakan waktu sekitar 6-10 hari.

2.4.EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini menyerang orang dewasa dan dapat digolongkan

dalam Penyakit akibat Hubungan Seksual (PHS) serta dapat pula

menyerang jenggot dan kumis. Infeksi ini juga dapat terjadi pada

anak-anak, yaitu di alis atau bulu mata dan pada tepi batas rambut

kepala.

2.5.PATOGENESIS

Gejala yang dominan yaitu rasa gatal (di daerah pubis). Gatal

20Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 21: Pediculosis Pubis - Isi

tersebut biasanya digaruk. Karena ada garukan, maka terjadi erosi,

ekskoriasi, dan infeksi sekunder (ada pus dan krusta).

Bila infeksi sekunder berat, rambut akan menggumpal karena

banyaknya pus dan krusta. Dalam keadaan ini menimbulkan bau

busuk.

2.6.GEJALA KLINIS

Gejala klinis yang tampak terutama adalah rasa gatal di

daerah pubis dan disekitarnya. Gatal ini dapat meluas sampai ke

daerah abdomen dan dada. Dapat dijumpai bercak-bercak yang

berwarna abu-abu atau kebiruan yang disebut sebagai macula

serulae.

Tidak hanya menyerang pubis, dapat juga meluas ke ketiak

dan daerah lain. Kutu ini dapat dilihat dengan mata biasa dan

susah untuk dilepaskan karena kepalanya dimasukkan kedalam

muara folikel rambut.

Gejala patognomonik lainnya adalah black-dot, yaitu adanya

bercak-bercak hitam yang tampak jelas pada celana dalam

berwarna putih yang dilihat oleh penderita pada waktu bangun

tidur. Bercak hitam ini merupakan krusta berasal dari darah yang

sering diinterpretasikan salah sebagai hematuria. Kadang-kadang

terjadi infeksi sekunder dengan pembesaran kelenjar getah bening

regional.

2.7.PEMERIKSAAN PEMBANTU

Mencari kutu dewasa yang melekat erat di pangkal rambut,

dan telur pada rambut.

21Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 22: Pediculosis Pubis - Isi

Gambar 2.10 Phtirus pubis pada rambut-

rambut di daerah pubis.

(Sumber : http : www. pediculosepubiana.blogspot.com ,)

2.8.DIAGNOSIS BANDING

Pedikulosis pubis dapat kita diagnosis banding dengan :

1. Dermatitis seboroika

Pada dermatitis seboroik, ruamnya adalah makula eritematosa

ditutupi oleh papul-papul milier berbatas tidak tegas, dan

skuama halus putih berminyak. Dapat dibantu dengan

pemeriksaan penunjang yakni pemeriksaan mikroflora dari kulit

untuk melihat Pityrosporium ovale penyebab dermatitis

seboroik.

2. Dermatomikosis

Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu adalah dengan

pemeriksaan KOH 10 %, yakni dapat ditemukan spora dan hifa.

Selain itu, dapat pula dilakukan pemeriksaan dengan sinar

wood, pada dermatomikosis akan tampak fluoresensi positif.

2.10 PENATALAKSANAAN

1. Penatalaksanaan Umum yakni dengan mencukur rambut

kemaluan, ketiak, atau jenggot yang terkena infeksi parasit ini.

Pakaian dalam harus direbus atau diseterika.

22Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 23: Pediculosis Pubis - Isi

2. Penatalaksanaan Khusus yakni dengan pemberian :

a. Gamma benzen heksaklorida 1 % dalam bentuk krim atau

lotion, dioleskan sekali sehari, diulang sesudah 1 minggu

b. Krotamiton 1 % krim atau lotion, dioleskan sekali sehari dan

dapat diulang sesudah 1 minggu

c. Jika ada infeksi sekunder, dapat di obati dengan antibiotik

Mitra seksual juga harus diperiksa dan diobat jika memang

perlu diobati, untuk mencegah penularan kembali penyakit

Pedikulosis Pubis ini.

23Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 24: Pediculosis Pubis - Isi

BAB III

KESIMPULAN

Pedikulosis pubis adalah infeksi rambut dan kulit di daerah

pubis dan di sekitarnya oleh parasit Phtirus pubis. Tidak hanya

menyerang pubis, dapat juga meluas ke ketiak dan daerah lain.

Kutu ini dapat dilihat dengan mata biasa dan susah untuk

dilepaskan karena kepalanya dimasukkan kedalam muara folikel

rambut.

Gejala klinis yang tampak terutama adalah rasa gatal di

daerah pubis dan disekitarnya. Gatal ini dapat meluas sampai ke

daerah abdomen dan dada. Dapat dijumpai bercak-bercak yang

berwarna abu-abu atau kebiruan yang disebut sebagai macula

serulae.

Diagnosis banding dari pedikulosis pubis adalah dermatitis

seboroik dan dermatomikosis.

Penatalaksanaan pedikulosis pubis adalah dapat secara

umum yakni dengan mencukur rambutkemaluan, ketiak, atau

jenggot yang terkena infeksi parasit ini. Pakaian dalam harus

direbus atau diseterika. Dan penatalaksanaan khusus yakni dengan

pemberian Gamma benzen heksaklorida 1 % dalam bentuk krim

atau lotion, Krotamiton 1 % krim atau lotion, serta jika ada infeksi

sekunder, dapat di obati dengan antibiotik.

DAFTAR PUSTAKA

24Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)

Page 25: Pediculosis Pubis - Isi

Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin Edisi ke Empat. FKUI. Hal

2006. Hal 121-2

Kanitakis, J. Anatomy, histology and immunohistochemistry of normal

human skin. European Journal of Dermatology. Volume 12, Number

4, 2002. Hal 390-401

Siregar. Atlas berwarna Saripati Penyakit Kulit edisi 2. Penerbit

Kedokteran EGC.2005. hal 170-1

http://miauwme.files.wordpress.com/2010/03/hair_structure.jpg diakses

pada tanggal 20 September 2012, pukul 16.00 WIB.

http://seekerofthetruth12.wordpress.com/2010/12/30/pedikulosis-dan-

skabies.html diakses pada tanggal 20 September 2012, pukul 16.12

WIB.

http://pharzone.com/materi%20kuliah/anfis%202/kulit.pdf diakses pada

tanggal 20 September 2012, pukul 16.23 WIB.

http://toyor-skizoid.blogspot.com/2011/04/anatomi-fisiologi-kulit.html

diakses pada tanggal 20 September 2012, pukul 16.33 WIB.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit.html diakses pada tanggal 22 September

2012, pukul 20.00 WIB.

http://amarawilis.blogspot.com/2012/05/phthirus-pubis.html diakses pada

tanggal 23 September 2012, pukul 21.30 WIB.

25Pedikulosis Pubis Oleh : Cahyo Wisnugroho, S.Ked. KKS RSUD Embung Fatimah BATAM ( September – Oktober 2012)


Recommended