Transcript
Page 1: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

KerjasamaBADAN PUSAT STATISTIK DAN BAPPEDAKABUPATEN BIREUEN

0

1

2

3

4

5

6

7

8

ISBN:979.466.795.1

KATALOG BPS:9205.11.10

Page 2: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 2

1. Pengertian Produk Regional Domestik Bruto (PDRB)

2. Penghitungan PDRB

3. Estimasi dalam PDRB

4. Kegunaan PDRB

Page 3: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 3

PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO (PDRB)

Suatu daerah akan berkembang sesuai dengan sumber daya ekonomi (economic resources) yang tersedia dan digunakan. Sumber daya tersebut adalah sumber daya tenaga kerja (labour) dan sumber daya modal atau kapital (capital). Kedua sumber daya tersebut dalam ilmu ekonomi disebut sebagai faktor-faktor produksi (factors of production). Misalnya dengan faktor produksi tenaga kerja, beberapa keping papan ditambah dengan bahan material lainnya dapat diubah menjadi sebuah kursi. Dimana harga kursi tersebut lebih mahal dibandingkan keping papan semula. Contoh diatas menunjukkan bagaimana bahan material (input) diubah menjadi suatu produk (output) dimana nilai output tersebut lebih tinggi daripada bahan material atau input yang digunakan semula. Dalam terminologi ekonomi, peningkatan nilai dari input menjadi output disebut nilai tambah (value added). Jumlah nilai tambah seluruh unit usaha (sektor-sektor ekonomi) dalam suatu daerah (kabupaten/kota) pada waktu tertentu inilah yang disajikan dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Perubahan nilai PDRB dari waktu ke waktu terjadi karena dua hal, pertama, karena terjadinya perubahan harga barang dan jasa, kedua, karena terjadinya perubahan volume. Dalam publikasi ini kedua perubahan tersebut dapat dilihat dari PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun 2000 sebagai tahun dasar. PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

2. PENGHITUNGAN PDRB

PDRB dihitung melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu Pendekatan Produksi (Production Approach), Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach) dan Pendekatan Pendapatan (Income Approach).

a. Pendekatan Produksi (Production Approach)

Jumlah nilai tambah seluruh unit usaha (sektor-sektor ekonomi) dalam suatu daerah (kabupaten/kota) pada waktu tertentu inilah yang disajikan dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pendekatan produksi (Production Approach), yaitu PDRB dihitung sebagai jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi

Page 4: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 4

yaitu PDRB dihitung sebagai jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi yang beroperasi dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Sektor-sektor ekonomi tersebut dikelompokkan menjadi sembilan lapangan usaha (activies), yaitu: 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan restoran 7. Pengangkutan dan Telekomunikasi 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 9. Jasa Jasa

b. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure

Approach) Yaitu PDRB dihitung sebagai jumlah semua komponen

permintaan akhir (Final demands) yang terdiri dari (1) pengeluaran konsumsi rumah tangga (household consumption expenditure) dan lembaga swasta nirlaba (non-profit organization), (2) pengeluaran konsumsi pemerintah (government consumption expenditures), (3) Pembentukan Modal tetap domestik bruto (gross fixed capital formation), (4) Perubahan Inventori (changes in inventory) dan (5) ekspor neto (ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor)

c. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Yaitu PDRB dihitung sebagai jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi (barang modal, tenaga kerja) yang ikut serta dalam proses produksi disuatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal (interest) dan keuntungan atau surplus usaha semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan (income tax) dan pajak langsung lainnya (other direct taxes). Dalam definisi ini, PDRB masih mencakup penyusutan (depreciation) dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi) atau net indirect taxes.

3. ESTIMASI DALAM PDRB

Dalam kasus-kasus data dalam harga berlaku tidak tersedia, dimungkinkan untuk melakukan estimasi dengan melihat perkembangan PDRB atas dasar harga konstan. Terdapat tiga metode yang dapat digunakan, yaitu: a. Revaluasi yaitu perkalian kuantum produksi tahun yang berjalan

dengan harga tahun dasar (tahun 2000), menghasilkan langsung PDRB atas dasar harga konstan

Pendekatan produksi (Expenditure Approach), yaitu PDRB dihitung sebagai jumlah semua komponen permintaan akhir (final demands)

Pendekatan produksi (Income Approach), yaitu PDRB dihitung sebagai jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi.

Page 5: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 5

b. Ekstrapolasi yaitu dengan cara mengalikan nilai tahun dasar dengan suatu indeks kuantum dibagi 100

c. Deflasi yaitu dengan cara membagi nilai pada tahun berjalan dengan suatu indeks harga dibagi 100

4. KEGUNAAN PDRB

Kegunaan PDRB antara lain: a. PDRB nominal (harga berlaku) menunjukkan kemampuan sumber

daya ekonomi suatu wilayah. Semakin besar nilai PDRB menunjukkan semakin besar kekuatan ekonomi wilayah tersebut.

b. Distribusi PDRB nominal (harga berlaku) menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian dan menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam perekonomian suatu wilayah. Semakin besar peranan suatu sektor menunjukkan basis perekonomian dalam wilayah tersebut.

c. PDRB riil (harga konstan) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi atau sektor ekonomi dari periode ke periode.

d. PDRB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan penggunaan produk barang dan jasa menurut konsumsi, investasi, dan perdagangan luar wilayah.

e. Distribusi PDRB menurut penggunaan menunjukkan besarnya peranan kelembagaan dalam menggunakan hasil produksi barang dan jasa.

f. PDRB penggunaan atas harga konstan menunjukkan laju pertumbuhan konsumsi, investasi dan perdagangan luar wilayah.

Page 6: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 6

1. Ruang Lingkup dan Metode Penghitungan

2. Daftar Istilah Penting

Page 7: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 7

URAIAN SEKTORAL

1. RUANG LINGKUP DAN METODE

PENGHITUNGAN

Uraian sektoral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sektor dan subsektor, cara-cara penghitungan Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya.

1. Pertanian

1.1 Tanaman Bahan Makanan Subsektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi,

jagung, ketela pohon, ketela rambat, umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedele, kacang-kacangan lainnya, sayur-sayuran, buah-buahan, padi-padian serta bahan makanan lainnya.

1.2 Tanaman Perkebunan Subsektor ini mencakup semua jenis kegiatan tanaman

perkebunan yang diusahakan baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Komoditi yang dicakup meliputi cengkeh, jahe, jambu mete, jarak, kakao, karet, kapas, kapok, kayu manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat karung, tebu, tembakau, teh serta tanaman perkebunan lainya.

1.3 Peternakan dan Hasilnya Subsektor ini mencakup semua kegiatan pembibitan dan

budidaya segala jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong dan diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat maupun oleh perusahaan peternakan. Jenis ternak yang dicakup adalah: sapi, kerbau, kambing, babi, kuda, ayam, itik, telur ayam, telur itik, susu sapi serta hewan peliharaan lainnya.

1.4 Kehutanan Subsektor ini mencakup kegiatan penebangan segala jenis

kayu serta pengambilan daun-daunan, getah-getahan dan akar-akaran, termasuk juga kegiatan perburuan. Komoditi yang dicakup meliputi: kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan, arang, bambu, terpentin, gondorukem, kopal, menjangan, babi hutan, serta hasil hutan lainnya.

1.5 Perikanan Subsektor ini mencakup semua kegiatan penangkapan,

pembenihan dan budidaya segala jenis ikan dan biota air lainnya, baik

Pendekatan yang digunakan dalam memperkirakan nilai tambah sektor pertanian adalah melalui pendekatan dari sudut produksi. Pendekatan ini didasarkan pada pertimbangan tersedianya data produksi dan harga untuk masing-masing komoditi pertanian

Page 8: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 8

yang berada di air tawar maupun di air asin. Komoditi hasil perikanan antara lain seperti ikan tuna dan jenis ikan laut lainnya; ikan mas dan jenis ikan darat lainnya; ikan bandeng dan jenis ikan air payau lainnya; udang dan binatang berkulit keras lainnya; cumi-cumi dan binatang lunak lainnya; rumput laut serta tumbuhan laut lainnya.

1.6 Jasa Pertanian Jasa pertanian merupakan jasa-jasa khusus yang diberikan

untuk menunjang kegiatan ekonomi pertanian berdasarkan suatu pungutan atau kontrak tertentu. Termasuk dalam jasa pertanian adalah penyewaan alat pertanian dengan operatornya dengan syarat pengelolaan dan resiko usaha tersebut dilakukan secara terpisah. Dalam penghitungan nilai tambah sektor pertanian, secara konsep nilai tambah jasa pertanian ini terdistribusi pada masing-masing subsektor (misalnya jasa dokter hewan pada subsektor peternakan, jasa memetik kopi pada subsektor perkebunan). Akan tetapi karena sampai saat ini belum didapat informasi yang lengkap tentang jasa pertanian, maka untuk alasan praktisnya nilai tersebut dianggap terwakili dalam besarnya persentase mark-up untuk tiap-tiap subsektor pertanian.

1.7 Metode Penghitungan Output dan Nilai

Tambah Pendekatan yang digunakan dalam memperkirakan nilai

tambah sektor pertanian adalah melalui pendekatan dari sudut produksi. Pendekatan ini didasarkan pada pertimbangan tersedianya data produksi dan harga untuk masing-masing komoditi pertanian.

Secara umum, nilai output setiap komoditi diperoleh dari hasil perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga produsen komoditi bersangkutan. Menurut sifatnya, output dibedakan atas dua jenis yaitu output utama dan output ikutan. Selain itu output juga diperkirakan melalui besaran persentase pelengkap (mark-up) yang diperoleh dari berbagai survei khusus. Total output suatu subsektor merupakan penjumlahan dari nilai output utama dan ikutan dari seluruh komoditi ditambah dengan nilai pelengkapnya. Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu subsektor diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-tiap komoditi. NTB ini didapat dari pengurangan nilai output atas harga produsen terhadap seluruh biaya antara, yang dalam prakteknya biasa dihitung melalui perkalian antara rasio NTB terhadap output komoditi tertentu. Untuk keperluan penyajian data NTB atas dasar harga konstan 2000 (2000=100), digunakan metode revaluasi, yaitu metode dimana seluruh produksi dan biaya-biaya antara dinilai berdasarkan harga tahun dasar 2000. Khusus untuk subsektor peternakan, penghitungan produksinya tidak dapat dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh melalui suatu persamaan yang menggunakan tiga peubah, yakni: banyaknya ternak yang dipotong ditambah selisih populasi ternak dan selisih antara ekspor dan impor ternak.

Page 9: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 9

2. Pertambangan dan Penggalian

Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor

pertambangan dan penggalian dikelompokkan dalam tiga subsektor, yaitu: pertambangan minyak dan gas bumi (migas), pertambangan tanpa migas dan penggalian. Kabupaten Bireuen hanya terdapat kegiatan penggalian.

2.1 Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pertambangan migas meliputi kegiatan pencarian kandungan

minyak dan gas bumi, penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan serta penampungan untuk dapat dijual atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondesat dan gas bumi.

Metode penghitungan menggunakan pendekatan produksi. Ouput atas dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga per unit produksi pada masing-masing tahun. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output tersebut dengan rasio NTB terhadap output pada masing-masing tahun.

Sedangkan output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang yang dihasilkan pada masing-masing tahun dengan harga per unit produksi pada tahun 2000. melalui perkalian antara output dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000 diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000

2.2 Penggalian Subsektor ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini adalah batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir untuk bahan bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat, dan komoditi penggalian selain tersebut diatas. Termasuk dalam subsektor penggalian adalah komoditi garam kasar.

3. Industri Pengolahan

Industri pengolahan dibedakan atas dua kelompok besar yaitu pertama industri pengolahan minyak dan gas bumi (migas), kedua yaitu industri pengolahan tanpa migas. Di Kabupaten Bireuen hanya terdapat industri pengolahan tanpa migas.

3.1 Industri Pengolahan Migas Pengilangan minyak bumi dan gas alam cair meliputi produk

LPG yang dihasilkan oleh pengilangan gas alam. Pendekatan

Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan penggalian dikelompokkan dalam tiga subsektor, yaitu pertambangan minyak dan gas bumi (migas), pertambangan tanpa migas dan penggalian. Kabupaten Bireuen hanya terdapat kegiatan penggalian.

Page 10: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 10

penghitungan output untuk subsektor ini menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku adalah merupakan perkalian antara produksi dengan harga untuk masing-masing tahun, sedangkan atas dasar harga konstan digunakan cara revaluasi, yaitu produksi pada masing-masing tahun dikalikan dengan harga pada tahun dasar.

NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari output atas dasar harga berlaku dikalikan dengan rasio NTB untuk masing-masing tahun, sedangkan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan rasio NTB pada tahun dasar.

3.2 Industri Tanpa Migas Sejak tahun 1993 Industri Pengolahan Tanpa Migas disajikan

menurut dua digit kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) yaitu industri makanan, minuman dan tembakau (31); Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit (32); Industri kayu, bambu dan rotan (33); Industri kertas dan barang dari kertas (34); Industri kimia dan barang-barang dari kimia dan karet (35); Industri barang galian bukan logam (36); Industri logam dasar (37); Industri barang dari logam, mesin dan peralatannya (38); dan Industri pengolahan lainnya (39).

3.2.1 Industri Besar dan Sedang Metode penghitungannya menggunakan pendekatan produksi,

dimana NTB diperoleh melalui output dikurangi dengan biaya antara. Pada prinsipnya metode estimasi yang digunakan, baik pada seri lama maupun pada seri baru tidak berbeda yaitu menggunakan cara inflasi untuk menghitung atas dasar harga berlaku dan cara ekstrapolasi untuk menghitung atas dasar harga konstannya.

Baik output maupun nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari survei tahunan Industri Besar Sedang.

3.2.2 Industri Kecil dan Kerajinan Rumah

Tangga

Pada prinsipnya cakupan dan definisi kegiatan Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga (IKKR) sama dengan cakupan dan definisi kegiatan Industri Besar/Sedang tanpa Migas. Perbedaannya terletak pada jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan industri tersebut. Suatu perusahaan dikatakan sebagai Industri Kecil jika tenaga kerjanya berjumlah antara 5 sampai 19 orang. Sedangkan Industri Kerajinan Rumah Tangga jika tenaga kerjanya kurang dari 5 orang.

Dengan adanya pergeseran tahun dasar 1993 ke 2000, serta penyempurnaan yang berkaitan dengan kelengkapan data pendukung, maka metode penghitungan output dan NTB subsektor industri kecil

Baik output maupun nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari survei tahunan Industri Besar Sedang

...metode penghitungan output dan NTB subsektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga diperbaiki dengan menggunakan pendekatan hasil SUSI (Survei Usaha Terintegrasi)

Page 11: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 11

dan kerajinan rumah tangga diperbaiki dengan menggunakan pendekatan hasil SUSI (Survei Usaha Terintegrasi).

4. Listrik dan Air Minum

4.1 Listrik Kegiatan ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga

listrik, baik yang diselenggarakan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) maupun oleh perusahaan Non-PLN seperti pembangkitan listrik oleh Perusahaan Pemerintah Daerah dan listrik yang diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan) dengan tujuan untuk dijual. Listrik yang dibangkitkan atau yang diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai sendiri, hilang dalam transmisi, dan listrik yang dicuri.

Metode penghitungan pada sektor ini yaitu dengan menggunakan pendekatan produksi.

4.2 Air Minum Kegiatan subsektor air minum/air bersih mencakup proses

pembersihan, pemurnian dan proses kimiawi lainnya untuk menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan penyalurannya secara langsung melalui pipa dan alat lain ke rumahtangga, instansi pemerintah maupun swasta. Metode penghitungan yang digunakan yaitu dengan pendekatan produksi.

5. Bangunan

Kegiatan sektor bangunan terdiri dari bermacam-macam

kegiatan meliputi pembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikan (berat maupun ringan) semua jenis konstruksi yang keseluruhan kegiatan sesuai dengan rincian menurut KBLI.

Metode yang digunakan untuk mendapatkan NTB sektor bangunan adalah melalui pendekatan arus barang (commodity flows). Penggunaan metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa besarnya output pada sektor bangunan sejalan dengan besarnya input komoditi yang dipergunakan untuk bangunan. Metode estimasi untuk memperoleh output dan NTB sektor bangunan menggunakan cara ekstrapolasi dimana output dan nilai tambah bruto dengan harga konstan harus diperoleh dahulu sebelum memperoleh output dan NTB harga berlaku.

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

6.1 Perdagangan

Metode penghitungan pada sektor ini yaitu dengan menggunakan pendekatan produksi

Metode yang digunakan untuk mendapatkan NTB sektor bangunan adalah melalui pendekatan arus barang (commodity flows).

Page 12: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 12

Kegiatan yang dicakup dalam subsektor perdagangan meliputi kegiatan membeli dan menjual barang, baik barang baru maupun bekas, untuk tujuan penyaluran/pendistribusian tanpa mengubah sifat barang tersebut.

Subsektor perdagangan dalam perhitungannya dikelompokkan ke dalam dua jenis kegiatan yaitu perdagangan besar dan perdagangan eceran. Perdagangan besar meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali barang baru atau bekas oleh pedagang dari produsen atau importir ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan lembaga yang tidak mencari untung. Sedangkan perdagangan eceran mencakup kegiatan pedagang yang umumnya melayani konsumen perorangan atau rumahtangga tanpa merubah sifat, baik barang baru atau barang bekas.

Metode arus barang digunakan untuk mendapatkan NTB sektor perdagangan. Output atau margin perdagangan merupakan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang diperdagangkan setelah dikurangi dengan biaya angkut barang dagangan yang dikeluarkan oleh pedagang. Dengan cara metode arus barang, output dihitung berdasarkan margin perdagangan yang timbul akibat memperdagangkan barang-barang dari sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri serta barang-barang yang berasal dari impor. NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara total output dengan rasio NTB. Kemudian untuk memperoleh total NTB subsektor perdagangan adalah dengan menjumlahkan NTB tersebut dengan pajak penjualan dan bea masuk barang impor.

6.2 Hotel Subsektor ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang

menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan. Yang dimaksud akomodasi disini adalah hotel berbintang maupun tidak berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang digunakan untuk menginap seperti losmen, motel dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan penyediaan makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu yang menginap dimana kegiatan-kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan manajemen dengan penginapan. Alasan penggabungan ini karena datanya sulit dipisahkan.

NTB subsektor hotel diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah malam kamar dan indikator harganya rata-rata tarif per malam kamar. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harganya. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian output dengan rasio NTB nya. Output dan NTB atas dasar harga konstan di hitung dengan menggunakan metode ekstrapolasi.

Metode arus barang digunakan untuk mendapatkan NTB sektor perdagangan

NTB subsektor hotel diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi

Page 13: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 13

6.3 Restoran Kegiatan subsektor restoran mencakup usaha penyediaan

makanan dan minuman jadi yang pada umumnya di konsumsi di tempat penjualan. Kegiatan yang termasuk dalam subsektor ini seperti rumah makan, warung nasi, warung kopi, katering dan kantin.

Untuk menghitung NTB subsektor restoran digunakan pendekatan pengeluaran konsumsi makanan dan minuman jadi diluar rumah.

7. Pengangkutan dan Komunikasi

7.1 Pengangkutan Kegiatan yang dicakup dalam subsektor ini terdiri atas

Angkutan Jalan Raya; Angkutan Sungai; Danau dan Penyeberangan; Angkutan Laut; Angkutan Udara; dan Jasa Penunjang Angkutan. Kegiatan pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lainya dengan menggunakan alat angkut atau kendaraan, baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti terminal, pelabuhan dan pergudangan.

7.1.1 Angkutan Jalan Raya Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang

menggunakan alat angkut kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun tidak bermotor. Termasuk pula kegiatan charter/sewa kendaraan baik dengan atau tanpa pengemudi.

Metode estimasi yang digunakan pada subsektor angkutan jalan raya adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku merupakan perkalian antara indikator produksi dengan indikator harga untuk masing-masing jenis angkutan. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi. NTB dihitung berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.

7.1.2 Angkutan Laut Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang

dengan menggunakan kapal laut yang beroperasi di dalam dan ke luar daerah domestik. Tidak termasuk kegiatan pelayaran laut yang diusahakan oleh perusahaan lain yang berada dalam satu satuan usaha, dimana kegiatan pelayaran ini sifatnya hanya menunjang kegiatan induknya dan data yang tersedia sulit untuk dipisahkan.

Pada dasarnya metode estimasi NTB angkutan laut seri tahun dasar 2000 sama dengan seri tahun dasar 1993. Perbedaan kedua seri tersebut terletak dalam penggunaan rasio NTB.

Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harganya. Output atas

Untuk menghitung NTB subsektor restoran digunakan pendekatan pengeluaran konsumsi makanan dan minuman jadi diluar rumah

Metode estimasi yang digunakan pada subsektor angkutan jalan raya adalah pendekatan produksi

Page 14: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 14

dasar harga konstan dihitung dengan metode ekstrapolasi. Sedangkan NTB diperoleh dengan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.

7.1.3 Angkutan Sungai, Danau dan

Penyeberangan Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan pengangkutan barang

dan penumpang dengan menggunakan kapal/angkutan. Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi.

Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah penumpang, barang dan mobil yang diangkut. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harga dari penyeberangan. Untuk output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode extrapolasi. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.

7.1.4 Angkutan Udara Kegiatan ini meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan

barang dengan menggunakan pesawat udara yang diusahakan oleh perusahaan penerbangan yang beroperasi di Indonesia.

Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah kilometer (km) penumpang dan kilometer (km) barang yang diangkut. Output atas dasar harga berlaku angkutan udara diperoleh dari perusahaan penerbangan. Sedangkan nilai tambah bruto diperoleh dengan mengalikan rasio NTB dengan outputnya. Output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode ekstrapolasi.

7.1.5 Jasa Penunjang Angkutan Mencakup kegiatan yang bersifat menunjang dan

memperlancar kegiatan pengangkutan, yaitu meliputi jasa-jasa pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal & parkir), bongkar muat laut dan darat, keagenan penumpang, ekspedisi laut, jalan tol dan jasa penunjang lainnya (pengerukan dan pengujian kelayakan angkutan laut).

Metode estimasi yang digunakan untuk menghitung NTB subsektor jasa penunjang angkutan adalah pendekatan produksi. Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan-kegiatan yang sifatnya monopoli diperoleh dari pengolahan laporan keuangan BUMN yang terkait. Kegiatan lainnya diperhitungkan dengan mengalikan indikator produksi dan harga. Rasio-rasio yang digunakan adalah rasio NTB, rasio mark-up dan rasio lainnya yang sesuai. Output dan NTB jasa penunjang angkutan di estimasi dengan pendekatan produksi, yaitu dengan menggunakan jumlah perusahaan sebagai indikator produksi, dan rata-rata pendapatan per perusahaan sebagai indikator harganya. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan metode ekstrapolasi.

Metode estimasi yang digunakan untuk menghitung NTB subsektor jasa penunjang angkutan adalah pendekatan produksi

Page 15: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 15

7.2 Komunikasi Subsektor ini terdiri dari kegiatan Pos dan Giro,

Telekomunikasi, dan Jasa Penunjang Komunikasi. Pos dan Giro mencakup kegiatan pemberian jasa kepada pihak

lain dalam hal pengiriman surat, wesel dan paket pos yang diusahakan oleh Perum Pos dan Giro. Kegiatan telekomunikasi meliputi pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman berita melalui telegram, telepon dan telex yang diusahakan oleh perusahaan seperti PT Telkom dan PT Indosat. Jasa Penunjang Komunikasi meliputi kegiatan lainnya yang menunjang komunikasi seperti warung telekomunikasi (wartel), radio panggil (pager) dan telepon seluler (ponsel).

Metode estimasi yang digunakan pada subsektor ini adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku berupa pendapatan Pos dan Giro serta Telekomunikasi, yang diperoleh dari laporan keuangan. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode ekstrapolasi. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari laporan keuangan berupa penjumlahan upah dan gaji, peyusutan, laba/rugi, dan komponen-komponen lainnya dari NTB.

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan

8.1 Bank Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang memberikan jasa

keuangan pada pihak lain seperti: menerima simpanan terutama dalam bentuk giro dan deposito, memberikan kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/menengah dan panjang, mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga, mendiskonto surat wesel/kertas dagang/surat hutang dan sejenisnya, menyewakan tempat menyimpan barang berharga, dan sebagainya.

Output dari usaha perbankan adalah jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya administrasi atas transaksi dengan bank, biaya pengiriman wesel, dan sebagainya.

Dalam output bank dimasukkan pula imputasi jasa bank yang besarnya sama dengan selisih antara bunga yang diterima dengan bunga yang dibayarkan.

8.2 Lembaga Keuangan tanpa Bank

8.2.1 Usaha Jasa Asuransi Asuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan tanpa bank

yang usaha pokoknya menanggung resiko-resiko atas terjadinya musibah/kecelakaan atas barang atau orang tersebut (termasuk tunjangan hari tua). Pada pihak ditanggung dapat menerima biaya

Output atas dasar harga berlaku berupa pendapatan Pos dan Giro serta Telekomunikasi, yang diperoleh dari laporan keuangan. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode ekstrapolasi

Output dari usaha perbankan adalah jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya administrasi atas transaksi dengan bank, biaya pengiriman wesel, dan sebagainya

Output dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output asuransi jiwa, asuransi bukan jiwa (asuransi sosial, reasuransi kerugian serta broker asuransi)

Page 16: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 16

atas hancur/rusaknya barang atau mengakibatkan terjadinya kematian tertanggung. Jasa asuransi ini dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa, asuransi sosial, serta asuransi kerugian.

Asuransi Jiwa adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko kematian, kecelakaan atau sakit, termasuk juga jaminan hari tua/masa depan pihak tertanggung. Nilai pertanggungan ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat perjanjian.

Asuransi Kerugian adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko atas kerugian, kehilangan atau kerusakan harta milik/benda termasuk juga tanggung jawab hukum pada pihak ketiga yang mungkin terjadi terhadap benda/harta milik tertanggung karena sebab-sebab tertentu dengan suatu nilai pertanggungan yang besarnya telah ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat perjanjian.

Asuransi Sosial adalah usaha perasuransian yang mencakup usaha asuransi jiwa (kerugian) yang dibentuk pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pihak asuransi dengan seluruh/segolongan masyarakat untuk tujuan sosial. Pihak asuransi ini akan menerima/menampung sejumlah iuran/sumbangan wajib dari masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan umum, seperti: jasa angkutan, jasa kesehatan, jasa/pelayanan terhadap pemilik kendaraan bermotor dan pelayanan hari tua

Output dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output asuransi jiwa, asuransi bukan jiwa (asuransi sosial, reasuransi kerugian serta broker asuransi).

Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan asuransi berupa biaya umum (seperti pembelian alat tulis kantor, BBM, rekening listrik dan sebagainya), biaya pemeliharaan, sewa gedung dan biaya administrasi.

NTB atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan selisih antara output dan biaya antara yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Sedangkan untuk NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara sebagai berikut: untuk asuransi jiwa menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah pemegang polis; untuk asuransi sosial menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah peserta; untuk asuransi kerugian menggunakan metode deflasi dan sebagai deflatornya adalah Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) umum.

8.2.2 Dana Pensiun Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola program

yang menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat peserta pensiun dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. Manfaat pensiun terdiri dari manfaat pensiun normal, manfaat pensiun dipercepat, manfaat pensiun cacat dan manfaat

Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan Dana Pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan kegiatan tersebut

Page 17: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 17

pensiun ditunda. Jenis dana pensiun dibedakan menjadi dua yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan Dana Pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan kegiatan tersebut. Sedangkan estimasi output dan NTB atas harga konstan diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi dan sebagai deflatornya/ ekstrapolatornya adalah IHK umum atau jumlah peserta.

8.2.3 Pegadaian Mencakup usaha lembaga perkreditan pemerintah yang bersifat

monopoli dan dibentuk berdasarkan ketentuan undang-undang, yang tugasnya antara lain membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai dengan cara yang mudah, cepat, aman dan hemat.

Kegiatan utamanya adalah memberikan pinjaman uang kepada segolongan masyarakat dengan menerima jaminan barang bergerak. Besarnya pinjaman sesuai dengan nilai barang jaminan yang diserahkan pihak peminjam tanpa syarat apapun mengenai penggunaan dananya.

Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan Perum Pegadaian. Outputnya terutama terdiri dari sewa modal, bunga deposito dan lain-lain (sewa rumah). NTB diperoleh dengan mengurangkan output dengan biaya antara.

Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah nasabah.

8.2.4 Lembaga Pembiayaan Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang bergerak di

sektor keuangan dengan melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Lembaga pembiayaan ini mencakup kegiatan sewa guna usaha, modal ventura, anjak utang, kartu kredit dan pembiayaan konsumen.

Output dan struktur input atas dasar harga berlaku lembaga pembiayaan ini diperoleh dari Direktorat Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan Departemen Keuangan. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah

perusahaan.

8.3 Sewa Bangunan Subsektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah,

baik yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta usaha persewaan tanah persil.

Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan Perum Pegadaian

Output dan struktur input atas dasar harga berlaku lembaga pembiayaan ini diperoleh dari Direktorat Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan Departemen Keuangan

Page 18: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 18

Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan pemeliharaan rumah dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per m2. NTB diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya indeks luas bangunan.

8.4 Jasa Perusahaan

8.4.1 Jasa Hukum (Advokat/Pengacara,

Notaris) Yang dimaksud dengan advokat adalah ahli hukum yang

berwenang bertindak sebagai penasehat atau pembela perkara dalam pengadilan, baik perkara pidana maupun perdata. Sedangkan Notaris adalah orang yang ditunjuk dan diberi kuasa oleh Departemen Kehakiman untuk mensahkan dan menyaksikan berbagai surat perjanjian, akte dan sebagainya.

8.4.2 Jasa Akuntansi dan Pembukuan Jasa akuntansi dan pembukuan adalah usaha jasa pengurusan

tata buku dan pemeriksaan pembukuan termasuk juga jasa pengolahan data dan tabulasi yang merupakan bagian dari jasa akuntansi dan pembukuan.

8.4.3 Jasa Pengolahan dan Penyajian Data Jasa pengolahan dan penyajian data adalah usaha jasa

pengolahan dan penyajian data yang bersifat umum baik secara elektronik komputer maupun manual atas dasar balas jasa atau kontrak. Termasuk didalamnya adalah jasa komputer programming dan sebagainya yang ada hubungannya dengan kegiatan komputer.

8.4.4 Jasa Bangunan, Arsitek dan Teknik Jasa bangunan, arsitek dan teknik adalah usaha jasa konsultasi

bangunan, jasa survei geologi, penyelidikan tambang/pencarian komoditi pertambangan dan jasa penyelidikan serta sejenisnya.

8.4.5 Jasa Periklanan dan Riset Pemasaran Jasa periklanan dan riset pemasaran adalah suatu kegiatan

usaha yang memberikan pelayanan kepada pihak lain dalam bentuk pembuatan dan pemasangan iklan, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi, membujuk dan mengingatkan kepada

Output jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara indikator produksi (jumlah perusahaan atau tenaga kerja) dengan indikator harga (rata-rata output perusahaan atau per tenaga kerja)

Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan pemeliharaan rumah dengan jumlah penduduk pertengahan tahun

Page 19: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 19

konsumen tentang produk dari suatu perusahaan/usaha serta dalam penyampaiannya dapat melalui berbagai media massa.

8.4.6 Jasa Persewaan Mesin dan Peralatan Jasa persewaan mesin dan peralatan adalah usaha persewaan

mesin dan peralatannya untuk keperluan pertanian, pertambangan ladang minyak, industri pengolahan, konstruksi dan mesin-mesin keperluan kantor.

Output jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara indikator produksi (jumlah perusahaan atau tenaga kerja) dengan indikator harga (rata-rata output perusahaan atau per tenaga kerja).

9. Jasa-Jasa

9.1 Pemerintahan Umum dan

Pertahanan Jasa pemerintahan pada prinsipnya terbagi dua yakni pertama

pelayanan dari pemerintahan departemen dan pertahanan, kedua pelayanan yang diberikan oleh badan-badan di bawah departemen tersebut. Pelayanan kedua ini disebut jasa pemerintahan lainnya.

9.1.1Administrasi, Pemerintahan dan

Pertahanan Sektor pemerintahan umum dan pertahanan mencakup semua

departemen dan non departemen, badan/lembaga tinggi negara, kantor-kantor dan badan-badan yang berhubungan dengan administrasi pemerintahan dan pertahanan.

Belanja pegawai guru pemerintah yang memegang tata usaha dikategorikan sebagai administrasi pemerintahan, sedangkan belanja pegawai guru pemerintah yang tugasnya mengajar dikategorikan sebagai jasa pendidikan. Begitu juga dokter pemerintah yang tidak melayani masyarakat dikelompokkan sebagai administrasi pemerintahan sedangkan dokter pemerintah yang melayani masyarakat dikelompokkan sebagai jasa kesehatan.

Kegiatan-kegiatan ini meliputi semua tingkat pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang terdiri dari pemerintah daerah tingkat I, tingkat II dan desa termasuk angkatan bersenjata.

9.1.2 Jasa Pemerintah Lainnya Jasa pemerintah lainnya meliputi kegiatan yang bersifat jasa

seperti sekolah-sekolah pemerintah, universitas pemerintah, rumah sakit pemerintah, bimbingan masyarakat terasing, museum, perpustakaan, tempat-tempat rekreasi yang dibiayai dari keuangan pemerintah, dimana pemerintah memungut pembayaran yang pada umumnya tidak mencapai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk

Page 20: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 20

kegiatan tersebut. Unit-unit usaha semacam ini menyediakan pelayanan jasa untuk masyarakat.

Aparat pemerintah yang melayani penyuluhan KB atau memberi penyuluhan kepada masyarakat terasing dikategorikan sebagai jasa kemasyarakatan lainnya. Sedangkan pegawai pemerintah yang melakukan penjualan karcis masuk taman hiburan, museum atau melayani masyarakat di perpustakaan dikategorikan sebagai jasa hiburan dan kebudayaan.

Belanja pegawai dari sektor ini terdiri dari gaji pokok, honorarium dan tunjangan lainnya. Belanja pegawai yang dipisahkan dari belanja pembangunan ditransfer ke belanja rutin, seperti pembayaran honor pegawai negeri yang turut dalam kegiatan proyek.

Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah, baik rutin maupun pembangunan adalah untuk guru-guru sekolah negeri, pekerja rumah sakit pemerintah, pekerja bimbingan masyarakat terasing, pekerja perpustakaan dan tempat-tempat rekreasi serta museum pemerintah.

Penyusutan barang modal untuk sektor pemerintahan umum datanya belum tersedia. Sehingga nilai penyusutan diadakan estimasi berdasarkan rasio terhadap belanja pegawai. Struktur biaya dari sektor ini tidak memuat unsur surplus usaha. Sedangkan pemerintah tidak melakukan pembayaran pajak tak langsung, untuk memperoleh nilai tambah bruto diperkirakan dari penjumlahan belanja pegawai serta perkiraan penyusutan. Data untuk estimasi NTB sektor pemerintahan umum didasarkan pada realisasi pengeluaran pemerintah.

Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang ditransfer dari pemerintah pusat dan daerah diperoleh dari realisasi anggaran belanja pembangunan menurut sektor dan subsektor. Sedangkan belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya untuk pemerintah daerah diperoleh dari laporan belanja pegawai menurut jenis pengeluaran.

Disamping belanja pegawai diatas penyusutan juga termasuk dalam penghitungan NTB jasa pemerintahan lainnya. Dimana nilai penyusutan diperkirakan sekitar 5 persen dari nilai belanja pegawai.

Perkiraan NTB sektor pemerintahan umum dan jasa lainnya atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri menurut golongan kepangkatan.

9.2 Swasta

9.2.1 Jasa Sosial Kemasyarakatan Meliputi jasa pendidikan, kesehatan, riset/penelitian, palang

merah, panti asuhan, panti werdha, Yayasan Pemeliharaan Anak Cacat (YPAC), rumah ibadat dan sejenisnya, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta.

Output jasa sosial dan kemasyarakatan diperoleh dari hasil perkalian antara masing-masing indikator produksi seperti jumlah

Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang ditransfer dari pemerintah pusat dan daerah diperoleh dari realisasi anggaran belanja pembangunan menurut sektor dan subsektor. Sedangkan belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya untuk pemerintah daerah diperoleh dari laporan belanja pegawai menurut jenis pengeluaran

Output jasa sosial dan kemasyarakatan diperoleh dari hasil perkalian antara masing-masing indikator produksi

Page 21: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 21

murid menurut jenjang pendidikan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah anak yang diasuh, jumlah orang lanjut usia yang dirawat, jumlah rumah ibadah, jumlah anak cacat yang dirawat dengan rata-rata output per masing-masing indikator.

9.2.2 Jasa Hiburan dan Rekreasi Meliputi kegiatan produksi dan distibusi film komersial dan film

dokumenter untuk kepentingan pemerintah serta reproduksi film video, jasa bioskop dan panggung hiburan, studio radio, perpustakaan, museum, kebun binatang, gedung olahraga, kolam renang, klab malam, taman hiburan, lapangan golf, lapangan tenis, bilyar, klub Galatama, artis film, artis panggung, karaoke, video klip, studio televisi dan stasiun pemancar radio yang dikelola oleh swasta.

Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu diperoleh dari hasil perkalian antara indikator produksi dengan indikator harga.

Output kegiatan produksi film diperoleh dari perkalian antara jumlah film yang diproduksi dengan rata-rata output per film. Output kegiatan distribusi film diperoleh dari perkalian antara rasio biaya sewa film dengan output bioskop, sedangkan output bioskop diperoleh dari perkalian antara jumlah penonton dengan rata-rata output per penonton. Output panggung hiburan/kesenian dihitung berdasarkan pajak tontonan yang diterima pemerintah. Output untuk jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil perkalian antara jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja masing-masing dengan rata-rata output per indikatornya. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output.

Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan menggunakan metode deflasi/ekstrapolasi dengan deflator/ekstrapolatornya adalah IHK hiburan dan rekreasi atau indeks indikator produksi yang sesuai.

9.2.3 Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya

melayani perorangan dan rumah tangga, yang terdiri dari: a)Jasa perbengkelan/reparasi kendaraan bermotor, mencakup perbaikan kecil dari kendaraan roda empat, roda tiga dan dua, seperti mobil pribadi, mobil umum,sepeda motor dan sebagainya. b)Jasa perbengkelan/reparasi lainnya seperti perbaikan/reparasi jam, televisi, radio, lemari es, mesin jahit, sepeda dan barang-barang rumah tangga lainnya.

c)Jasa pembantu rumah tangga, mencakup koki, tukang kebun, penjaga malam, pengasuh bayi dan anak dan sejenisnya. d)Jasa perorangan lainnya, mencakup tukang binatu, tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu dan sejenisnya.

Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa perorangan dan rumah tangga diperoleh dari perkalian antara masing-masing jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per

Output untuk jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil perkalian antara jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja masing-masing dengan rata-rata output per indikatornya

Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa perorangan dan rumah tangga diperoleh dari perkalian antara masing-masing jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja

Page 22: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 22

tenaga kerja. Sedangkan output jasa pembantu rumah tangga, pengasuh bayi dan sejenisnya diperoleh dari perkalian antara pengeluaran perkapita untuk pembantu rumah tangga dengan jumlah penduduk pertengahan tahun untuk jasa perorangan yang belum dicakup.

NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output, rasio NTB diperoleh dari hasil Survei Khusus Pendapatan Regional (SKPR). Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi.

2. DAFTAR ISTILAH PENTING

Aset (Harta): Pemilikan atas berbagai macam harta baik berwujud maupun tidak berwujud (tangible dan intangible) yang dimiliki oleh perorangan, perusahaan atau pemerintah. Secara praktis biasanya dinilai dalam bentuk moneter.

Biaya Antara: Input yang dipergunakan habis dalam proses produksi dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa baik yang dibeli dari pihak lain ataupun yang diproduksi sendiri.

Bunga Neto: Selisih antara bunga diterima dan bunga yang dibayar atas pinjaman (finansial) yang diberikan.

Ekspor Barang dan Jasa: Meliputi seluruh transfer dan penjualan barang dan jasa dari residen suatu negara ke residen negara lainnya dilakukan baik dalam negeri maupun diluar negeri. Dalam prakteknya, ekspor terdiri dari barang dagangan dan barang lainnya yang keluar melalui daerah batas pabean atau wilayah domestik suatu negara, termasuk pembelian langsung di negara tersebut oleh perwakilan negara asing dan orang-orang non residen. Karena ekspor barang dagangan suatu negara dinilai atas dasar fob, maka nilai ekspor tidak termasuk pengapalan dan asuransi sampai pada negara tujuan.

Faktor Produksi: Mencakup faktor-faktor yang terlibat langsung dalam suatu proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian.

Page 23: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 23

Faktor Pendapatan dari Luar: Merupakan pendapatan/kompensasi yang diterima oleh faktor produksi, atas keterlibatannya dalam suatu proses produksi di luar batas wilayah domestik.

Harga Berlaku: Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi, pada harga tahun sedang berjalan.

Harga Konstan: Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan atau yang dikonsumsi, pada harga tetap di satu tahun dasar.

Impor Barang dan Jasa: Meliputi seluruh transfer dan pembelian barang dan jasa dari residen suatu negara ke residen negara lainnya yang dilakukan baik dalam wilayah domestik maupun di luar negeri. Pada prakteknya, impor terdiri dari barang dagangan dan barang lainnya yang melewati batas pabean atau wilayah domestik suatu negara, termasuk pembelian langsung oleh pemerintah, penduduk dan perwakilan negara tersebut di luar negeri. Karena impor barang-barang dagangan dinilai dengan cif, maka nilai barang termasuk biaya pengangkutan dan asuransi.

Imputasi Jasa: Merupakan perkiraan atas nilai output jasa yang dihasilkan, sebagai contoh imputasi jasa bank, jasa asuransi, jasa dana pensiun dan sebagainya.

Investasi: Dana yang disisihkan untuk ditanamkan sebagai modal dalam usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dengan harapan modal tersebut akan kembali dalam beberapa tahun.

Kapital: Faktor produksi yang diciptakan oleh keahlian manusia dari sumber alam yang tersedia dan digunakan untuk menciptakan pendapatan seperti: mesin, peralatan, pabrik, dan sebagainya (barang modal).

Margin Perdagangan dan Biaya Transport: Merupakan selisih nilai transaksi pada tingkat harga pembeli dengan tingkat harga produsen. Selisih ini mencakup keuntungan pedagang,baik pedagang besar maupun pedagang eceran dan biaya transpor yang timbul dalam menyalurkan barang dari produsen kepada pembeli.

Page 24: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 24

Nilai Tambah (Value Added): Peningkatan nilai dari bahan material (input) menjadi suatu produk (output) dimana nilai output tersebut lebih tinggi daripada bahan material atau input yang digunakan semula.

Input Primer: Disebut juga nilai tambah bruto, terdiri dari balas jasa tenaga kerja, surplus usaha, penyusutan dan pajak tidak langsung neto.

Output Domestik: Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi tanpa membedakan pelaku produksinya di wilayah domestik tertentu.

Pajak Tidak Langsung Neto: Pajak Tidak Langsung yang diterima pemerintah pusat dan pemerintah daerah dikurangi dengan subsidi bahan bakar minyak dan pupuk.

Pelengkap (Mark-up): Merupakan besaran persentase tertentu yang ditambahkan terhadap suatu bilangan estimasi yang fungsinya untuk melengkapi data yang tidak lengkap.

Penyusutan: Yang dimaksudkan adalah penyusutan barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi.

Pembentukan Modal Tetap: Meliputi pembuatan dan pembelian barang modal baru baik dari dalam negeri maupun impor, termasuk barang modal bekas dari luar negeri. Pembentukan modal tetap yang dicakup hanyalah yang dilakukan oleh sektor-sektor ekonomi di dalam negeri (domestik).

Permintaan Antara: Merupakan permintaan barang dan jasa untuk memenuhi proses produksi.

Permintaan Akhir: Merupakan permintaan barang dan jasa untuk memenuhi konsumsi akhir, pembentukan modal dan ekspor.

Page 25: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 25

Sumber Daya Ekonomi (Economic

Resources): Sumber Daya Ekonomi yang terdiri dari sumber daya tenaga kerja (labour), dan sumber daya modal atau kapita (capital)

Tahun Dasar: Adalah tahun terpilih sebagai referensi statistik, yang digunakan sebagai dasar penghitungan tahun-tahun yang lain. Dengan tahun dasar tersebut dapat digambarkan seri data dengan indikator rinci mengenai perubahan/pergerakan yang terjadi.

Page 26: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 26

1. Struktur Ekonomi

2. Pertumbuhan Ekonomi

3. Pendapatan per Kapita

Page 27: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 27

Tinjauan Pendapatan Regional

Kabupaten Bireuen

4. Struktur Ekonomi

Aktifitas produksi dikelompokkan kedalam tiga kegiatan yaitu primer, sekunder dan tersier. Kegiatan primer (yang terdiri dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, perkebunan, pertambangan dan penggalian) merupakan kegiatan terbesar yang penyusun PDRB pada kurun waktu 2003 - 2007 berkisar antara 47,33 hingga 48,99 persen. Dalam kurun waktu yang sama kontribusi kegiatan sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan, utilitas (listrik dan air bersih) serta konstruksi terhadap total PDRB sekitar 8,63 hingga 8,95 persen. Sedangkan kontribusi kegiatan tersier yang terdiri dari perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan, komunikasi, keuangan, persewaan, jasa perusahaaan, dan jasa-jasa mencapai 42,31 hingga 43,71. Hampir setiap tahunnya struktur kegiatan ini tidak berubah dimana kegiatan primer merupakan kegiatan terbesar yang menyusun PDRB Kabupaten Bireuen diikuti oleh kegiatan tersier dan kegiatan sekunder.

Gambar 1

Peranan Kegiatan Ekonomi dalam Pembentukan PDRB

Kabupaten Bireuen Tahun 2003-2007 (Persen)

0%

20%

40%

60%

80%

100%

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

Primer Sekunder Tersier

Kegiatan primer paling utama yang menyokong perekonomian Kabupaten Bireuen adalah sektor pertanian. Pada tahun 2007 sektor ini menyumbang 47,29 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran yang menyumbang 27,46 persen

Hampir setiap tahunnya struktur kegiatan ini tidak berubah dimana kegiatan primer merupakan kegiatan terbesar yang menyusun PDRB Kabupaten Bireuen diikuti oleh kegiatan tersier dan kegiatan sekunder

*) angka

diperbaiki

**) angka

Page 28: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 28

Sektor pertanian mendapat kontribusi terbesar dari subsektor tanaman bahan makanan yang menyumbang hampir setengah dari sektor pertanian yaitu 24.44 persen, Sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebagian besar dibentuk oleh subsektor perdagangan besar dan eceran yaitu 26.53 persen Sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran membentuk 74.75 persen perekonomian Kabupaten Bireuen. Sedangkan sisanya terdistribusi di sektor-sektor yang lain (seperti terlihat pada grafik di bawah). Sektor terkecil yang menyusun perekonomian Kabupaten Bireuen pada tahun 2007 adalah sektor listrik dan air minum yang hanya menyumbang 0,43 persen.

Gambar 2

Peranan Sektor Ekonomi dalam Pembentukan PDRB

Kabupaten Bireuen Tahun 2007**) (Persen)

8.10%4.57%

47.29%

1.32%

6.59%

0.43% 1.62%

2.62%

27.46%

Pertanian Pertambangan dan PenggalianIndustri Pengolahan Listrik dan Air MinumBangunan Perdagangan, Hotel dan RestoranPengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa PerusahanJasa-jasa

5. Pertumbuhan Ekonomi

Pada publikasi kali ini terdapat perubahan pada pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006 Kabupaten Bireuen yang sudah dipublikasikan tahun 2007. Hal ini terjadi dikarenakan penyempurnaan pengumpulan data dari beberapa sektor terutama sektor pertanian. Penyempurnaan ini menjadikan pertumbuhan pada tahun 2005 mengalami penurunan menjadi 2,49 persen. Hal ini disebabkan penurunan produksi yang terjadi pada sektor pertanian, terutama subsektor perikanan. Selain itu penurunan produksi juga terjadi pada subsektor listrik. Pada dasarnya laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bireuen sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor pertanian, sehingga pada tahun 2006 ketika laju meningkat secara drastis menjadi 8,69 persen hal ini juga dikarenakan peningkatan produksi pada sektor

Sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran membentuk 74,75 persen perekonomian Kabupaten Bireuen. Sedangngkan sisanya terdistribusi di sektor-sektor yang lain

**) angka

sementara

Page 29: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 29

pertanian khususnya subsektor kehutanan dan perikanan. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bireuen juga diperoleh dari kenaikan produksi sektor listrik dan air Bersih.

Tabel 1

Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kabupaten Bireuen

Tahun 2003-2007 (Persen)

Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 2.21 3.18 -1.24 8.09 4.69

2. Pertambangan dan

Penggalian 2.41 2.94 6.88 7.60 16.52

3. Industri Pengolahan 0.67 2.31 10.37 11.12 1.14

4. Listrik dan Air Minum 6.04 1.36 -5.28 16.71 28.27

5. Bangunan 2.05 4.80 7.68 6.63 3.50

6. Perdagangan, Hotel dan

Restoran 3.17 3.22 5.59 3.20 6.46

7. Pengangkutan dan

Komunikasi 3.21 4.04 6.19 6.59 5.69

8. Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan 18.66 10.34 7.83 8.74 11.81

9. Jasa-jasa 2.69 3.67 3.98 3.70 2.79

Produk Domestik

Regional Bruto 2.82 3.48 2.70 6.18 5.39

*) angka diperbaiki

**) angka sementara

Pada tahun 2007 ini pertumbuhan perekonomian Kabupaten Bireuen melambat menjadi 5,39 persen dibanding tahun 2006. Hal ini juga masih dipengaruhi oleh sektor pertanian. Pada sektor pertanian pertumbuhan negatif terjadi pada subsektor peternakan, kehutanan dan perikanan. Pertumbuhan negatif juga terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

6. Pendapatan Regional per Kapita

Pendapatan regional per kapita merupakan hasil bagi antara

Produk Domestik Regional Neto (PDRN) atas biaya faktor produksi (PDRB yang telah dikurangi penyusutan dan pajak tak langsung) dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun.

Pendapatan regional per kapita digunakan untuk melihat rata-rata pendapatan tiap penduduk pada suatu daerah. Tapi keadaan ini tidak dapat sepenuhnya dijadikan ukuran kesejahteraan karena ukuran agregat yang dihasilkan dapat membuat pendapatan besar sekelompok orang terdistribusi keseluruh penduduk.

Page 30: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 30

Selain itu publikasi ini juga menyajikan PDRB per kapita. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per satu orang penduduk. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan menunjukkan pertumbuhan ekonomi per kapita penduduk suatu daerah.

Sepanjang tahun 2003-2007 pendapatan per kapita atas dasar harga konstan selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2006 kenaikan tersebut mencapai 7.59 persen, sedangkan pada tahun 2007 pendapatan per kapita mengalami kenaikan sebesar 3.14 persen atau Rp. 164.656,84/tahun.

Gambar 3

Pendapatan Per Kapita Regional Berdasarkan

Harga Berlaku dan Harga Konstan

Kabupaten Bireuen Tahun 2003-2007 (Rupiah)

0

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

8,000,000

9,000,000

10,000,000

Ru

pia

h

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

Pendapatan Per Kapita Regional Atas Dasar Harga Berlaku

Pendapatan Per Kapita Regional Atas Dasar Harga Konstan

*) angka

diperbaiki

**) angka

Page 31: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 31

1. Sektor Pertanian

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian

3. Sektor Industri Pengolahan

4. Sektor Listrik dan Air Minum

5. Sektor Bangunan

6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9. Sektor Jasa-jasa

Page 32: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 32

Pertumbuhan dan Peranan PDRB

Menurut Lapangan Usaha

PDRB menurut lapangan usaha dibagi menjadi sembilan sektor dan masing-masing sektor dirinci menjadi subsektor. Pemecahan menjadi subsektor ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2000. Kontribusi dan perkembangan tiap sektor Kabupaten Bireuen diuraikan dibawah ini

1. Sektor Pertanian Sektor pertanian terdiri dari subsektor tanaman bahan

makanan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Perubahan kelima subsektor ini sangat mempengaruhi perekonomian Kabupaten Bireuen karena sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bireuen setiap tahunnya.

Pada tahun 2003-2007 peranan sektor pertanian berfluktuasi antara 46,08 - 47,75 persen. Pada tahun 2007 subsektor yang paling banyak berperan dalam sektor pertanian adalah subsektor tanaman bahan makanan, diikuti oleh peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan.

Tabel 2

Peranan Sektor Pertanian Menurut Subsektor

Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bireuen Tahun 2003-2007 (Persen)

Sektor/Subsektor 2003 2004 2005 2006*) 2007**)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian 47.04 47.45 46.08 47.75 47.29

a. Tanaman Bahan Makanan 23.90 24.11 25.42 24.56 24.44

b. Tanaman Perkebunan 2.54 2.62 2.80 2.93 3.23

c. Peternakan dan hasil-

hasilnya 10.41 10.46 9.16 10.06 10.17

d. Kehutanan 0.84 0.85 0.86 1.07 0.85

Bukan Sektor Pertanian 9.36 9.42 7.85 9.13 8.60

*) angka diperbaiki

**) angka sementara

Sektor pertanian pernah mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2005 sebesar negatif 1,24 persen. Hal ini terjadi karena penurunan produksi pada subsektor peternakan dan perikanan. Pada tahun 2006 pertumbuhannya mengalami kenaikan yang sangat pesat menjadi 8.09 persen. Sedangkan tahun 2007 pertumbuhan sektor ini sebesar 4,69 persen.

...sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bireuen setiap tahunnya

Page 33: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 33

Gambar 4

Pertumbuhan Sektor Pertanian Kabupaten Bireuen

Tahun 2003-2007 (Persen)

-4-202468

10121416

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

Subsektor kehutanan dan perikanan memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap pertumbuhan yang tinggi pada sektor pertanian di tahun 2006. Tapi dengan dikeluarkannya Moratorium Logging pada tahun 2007 pertumbuhan subsektor kehutanan mengalami pertumbuhan negatif dan mempengaruhi pertumbuhan sektor pertanian secara umum

Gambar 5

Pertumbuhan Subsektor-subsektor Penyusun Sektor Pertanian

Kabupaten Bireuen Tahun 2003-2007 (Persen)

-40

-20

0

20

40

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

Tanaman Bahan MakananTanaman PerkebunanPeternakan dan hasil-hasilnyaKehutananPerikanan

Pertumbuhan sektor pertanian yang melambat pada tahun 2007

juga disebabkan melambatnya pertumbuhan subsektor perikanan yang ditandai dengan penurunan produksi hampir diseluruh komoditas.

Subsektor kehutanan dan perikanan memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap pertumbuhan yang tinggi pada sektor pertanian di tahun 2006

*) angka

diperbaiki

**) angka

*) angka

diperbaiki

**) angka

Page 34: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 34

2. Pertambangan dan Penggalian Secara umum sektor pertambangan dan penggalian merupakan

sektor andalan yang memberikan kontribusi terbesar di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, namun pada Kabupaten Bireuen kontribusi sektor ini sangat kecil karena nilai tambah sektor ini hanya berasal dari subsektor penggalian

Dari tahun ke tahun kontribusi sektor ini terlihat konstan, berkisar antara 1,21-1,32 persen. Walaupun kontribusinya sangat kecil, namun pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2007 sektor pertambangan dan penggalian mengalami laju pertumbuhan hingga 16,52 persen dengan peningkatan produksi pada seluruh komoditasnya (batu gunung, pasir bangunan dan batu kali).

Gambar 6

Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten

Bireuen

Tahun 2003-2007 (Persen)

02468

1012141618

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

3. Industri Pengolahan Industri pengolahan juga memberikan kontribusi yang kecil terhadap PDRB Kabupaten Bireuen. Selama tahun 2003 hingga 2007, nilai tambah sektor ini tidak pernah melebihi 2 persen dari keseluruhan PDRB Kabupaten Bireuen. Pada tahun 2007, sektor ini mengalami perlambatan pertumbuhan dari tahun sebelumnya menjadi 1,14 persen. Fluktuasi pada sektor ini sangat dipengaruhi industri menengah dan industri kecil dimana nilai produksi industri menengah dan industri kecil mencapai 73 persen dari keseluruhan nilai produksi Kabupaten Bireuen (pendataan SE ’06). Penanganan yang baik pada skala usaha ini dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat banyak.

Industri pengolahan juga memberikan kontribusi yang kecil terhadap PDRB Kabupaten Bireuen. Selama kurun waktu tahun 2003 hingga 2007, nilai tambah sektor ini tidak pernah melebihi 2 persen dari keseluruhan PDRB Kabupaten Bireuen

Walaupun kontribusinya sangat kecil namun pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun

*) angka

diperbaiki

**) angka

Page 35: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 35

Gambar 7

Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Bireuen

Tahun 2003-2007 (Persen)

0

2

4

6

8

10

12

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

4. Listrik dan Air Bersih Sektor listrik dan air bersih memberi nilai tambah terkecil pada

PDRB Kabupaten Bireuen. Sepanjang tahun 2003-2007 sektor ini hanya menyumbang sekitar 0,33-0,43 persen dari keseluruhan PDRB. Nilai tambah utama dari sektor ini berasal dari subsektor listrik.

Subsektor listrik dan air bersih sempat mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2005. Namun pada tahun 2006 dan 2007 kedua subsektor ini mengalami peningkatan produksi yang cukup signifikan. Bahkan pada tahun 2007 pertumbuhan sektor ini mencapai 28,27 persen.

Gambar 8

Pertumbuhan Subsektor Listrik dan Air Bersih Kabupaten Bireuen

Tahun 2003-2007 (Persen)

-10-505

10152025303540

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

ListrikAir Bersih

5. Bangunan Dalam kurun waktu 2003-2007 kontribusi sektor bangunan

terhadap PDRB berkisar antara 6,61-6,93 persen. Secara umum sumbangan sektor ini terhadap PDRB tiap tahun tidak menunjukkan perubahan yang berarti.

Pada pertumbuhannya, sektor ini mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2003-2007, dimana pada tahun 2005 pertumbuhan meningkat sangat signifikan. Hal ini dikarenakan pelaksanaan program rehabilitasi-rekonstruksi pasca tsunami yang dilakukan di Kabupaten Bireuen.

Namun nilai tambah sektor listrik dan air bersih merupakan nilai tambah terkecil yang menyusun perekonomian Kabupaten Bireuen

Dalam kurun waktu 2003-2007 kontribusi sektor bangunan terhadap PDRB berkisar antara 6,64-6,89 persen.

*) angka

diperbaiki

**) angka

*) angka

diperbaiki

**) angka

Page 36: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 36

Gambar 9

Pertumbuhan Sektor Bangunan Kabupaten Bireuen

Tahun 2003-2007 (Persen)

0

2

4

6

8

10

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan, hotel dan restoran. Merupakan

penyumbang terbesar kedua dalam PDRB Kabupaten Bireuen. Penyumbang terbesar dari sektor ini berasal dari subsektor perdagangan besar dan eceran.

Setiap tahun kontribusi sektor ini terhadap pembentukan PDRB mengalami peningkatan yang sebagian besar dikarenakan peningkatan subsektor perdagangan besar dan eceran.

Pada tahun 2007 sektor ini menyumbang 28,14 persen dari keseluruhan PDRB Kabupaten Bireuen dengan 27,28 persennya berasal dari subsektor perdagangan besar dan eceran.

Tabel 3 Peranan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Menurut Subsektor

Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bireuen Tahun 2003-2007 (Persen)

Sektor/Subsektor 2003 2004 2005 2006*) 2007**)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Perdagangan, Hotel dan restoran 28.10 27.55 28.12 26.81 27.46

a. Perdagangan Besar & Eceran 27.38 26.84 27.36 25.96 26.53

b. Hotel 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07

c. Restoran 0.65 0.64 0.69 0.78 0.86

Bukan Sektor Perdagangan, Hotel

dan Restoran 71.90 72.45 71.88 73.19 72.54

*) angka diperbaiki

**) angka sementara

Untuk pertumbuhannya sepanjang tahun 2003-2005 terjadi kenaikan laju pertumbuhan. Pada tahun 2006 laju pertumbuhan sektor ini melambat menjadi 3,20 persen dan pada tahun 2007 kembali meningkat menjadi 6,46 persen.

7. Pengangkutan dan Komunikasi Peranan sektor pengangkutan dan komunikasi sepanjang tahun

2003-2007 berkisar antara 8,03–8,38 persen. Peranan ini sangat

Sektor perdagangan, hotel dan restoran. Merupakan penyumbang terbesar kedua dalam PDRB Kabupaten Bireuen. Penyumbang terbesar dari sektor ini berasal dari subsektor Perdagangan besar dan eceran

*) angka

diperbaiki

**) angka

Page 37: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 37

ditentukan kegiatan subsektor pengangkutan jalan raya yang setiap tahun merupakan penyumbang terbesar dalam sektor ini. Untuk subsektor pos dan komunikasi hanya menyumbang sedikit dari seluruh kegiatan sektor ini berkisar antara 1,84-2,51 persen. Kegiatan dari subsektor pos dan telekomunikasi sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Perum Pos dan Giro dan PT Telkom

Secara umum, laju pertumbuhan sektor ini mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 pertumbuhan sektor ini mencapai 5,69 persen. Percepatan pertumbuhan sektor ini dipacu oleh subsektor pos dan telekomunikasi dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan telepon selular. Bahkan subsektor ini pada tahun 2007 mengalami pertumbuhan hingga 11,68 persen.

Gambar 10

Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kabupaten Bireuen

Tahun 2003-2007 (Persen)

0

2

4

6

8

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sepanjang

tahun 2003-2007 memberikan kontribusi antara 1,89-2,62 persen. Dari empat subsektor yang terdapat di Kabupaten Bireuen kegiatan perbankan merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan sektor ini. Pada tahun 2007 kegiatan perbankan menyumbang 1,44 persen nilai tambah pada PDRB Kabupaten Bireuen.

Pada subsektor lembaga keuangan tanpa bank, peranannya di Kabupaten Bireuen ditentukan dari kegiatan asuransi, pegadaian dan dana pensiun yang pada tahun 2007 berkontribusi sebesar 0,08 persen. Sedangkan subsektor sewa bangunan dan jasa perusahaan pada tahun 2007 masing-masing menyumbang 1,03 persen dan 0,06 persen.

Secara umum sepanjang tahun 2003-2007, masing-masing subsektor memiliki fluktuasi pertumbuhan yang cukup beragam. Seperti pada subsektor perbankan yang semenjak tahun 2006 telah menunjukkan pertumbuhan yang semakin tinggi. Hal ini juga terjadi pada lembaga keuangan tanpa bank semenjak tahun 2005 dan jasa perusahaan yang pada tahun 2007 mengalami pertumbuhan 3,13 persen.

Secara umum, laju pertumbuhan sektor ini mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2007 subsektor ini mengalami pertumbuhan negatif sebesar negatif 0,29 persen

Dari empat subsektor yang terdapat di Kabupaten Bireuen kegiatan perbankan merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan sektor ini

*) angka

diperbaiki

**) angka

Page 38: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 38

Gambar 11

Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Kabupaten BireuenTahun 2003-2007 (Persen)

-20

0

20

40

60

80

100

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

BankLembaga Keuangan Tanpa BankSewa BangunanJasa Perusahaan

9. Jasa-Jasa

Sektor ini dibagi menjadi 2 subsektor yaitu subsektor jasa pemerintahan umum dan subsektor jasa swasta. Dari dua subsektor ini kegiatan subsektor jasa pemerintahan lebih menonjol dibandingkan jasa swasta.

Kontribusi sektor jasa-jasa terhadap PDRB Kabupaten Bireuen pada tahun 2003-2007 berkisar antara 4,57-5,13 persen. Pada tahun 2007 sektor ini menyumbang 4,57 persen dimana 4,54 persen berasal dari subsektor jasa pemerintahan dan 0,03 persen dari subsektor jasa swasta.

Laju pertumbuhan sektor jasa-jasa pada tahun 2007 sebesar 2,80 persen. Sepanjang tahun 2003-2007 pertumbuhan paling tinggi dicapai pada tahun 2005 sebesar 3,98 persen, yang sebagian besar dipacu oleh subsektor jasa pemerintahan.

Gambar 12

Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa Kabupaten Bireuen

Tahun 2003-2007 (Persen)

0

2

4

6

2003 2004 2005 2006*) 2007**)

Untuk subsektor jasa swasta, pertumbuhan paling tinggi terjadi

pada tahun 2006 sebesar 3,62 persen, yang sebagian besar merupakan nilai tambah dari subsektor jasa perorangan dan rumahtangga.

Sektor ini dibagi menjadi 2 subsektor yaitu subsektor jasa pemerintahan umum dan subsektor jasa swasta. Dari dua subsektor ini kegiatan subsektor jasa pemerintahan lebih menonjol dibandingkan jasa swasta

*) angka

diperbaiki

**) angka

*) angka

diperbaiki

**) angka

Page 39: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 39

Page 40: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 40

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen

Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2003 - 2007 (Jutaan Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 1,015,699.09 1,130,176.07 1,184,005.91 1,377,146.80 1,520,836.27

a. Tanaman Bahan Makanan 515,949.83 574,358.36 653,041.56 708439.33 786,001.44

b. Tanaman Perkebunan 54,817.73 62,306.49 71,834.27 84,593.19 103,757.90

c. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 224,765.82 249,066.81 235,312.22 290,128.47 327,130.86

d. Kehutanan 18,082.98 20,133.57 22,008.64 30,727.18 27,494.47

e. Perikanan 202,082.73 224,310.84 201,809.23 263,258.62 276,451.59

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 26,531.52 29,503.29 32,042.52 35,874.46 42,477.36

a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 26,531.52 29,503.29 32,042.52 35,874.46 42,477.36

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 35,537.13 39,330.61 43,432.17 49,516.34 52,138.36

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas **) 35,537.13 39,330.61 43,432.17 49,516.34 52,138.36

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 7,330.71 8,556.70 8,465.88 10,514.33 13,819.65

a. Listrik 7,295.02 8,516.20 8,422.46 10,459.59 13,744.14

b. Gas - - 0.00 0.00 0.00

b. Air Bersih 35.69 40.50 43.42 54.73 75.51

5. BANGUNAN 143,512.75 158,174.28 178,136.23 190,587.95 211,858.53

6. PERDAGANGAN,HOTEL DAN RESTORAN 606,694.68 656,109.06 722,431.06 773,029.91 882,913.38

a. Perdagangan Besar dan Eceran 591,252.36 639,200.50 702,820.42 748,644.30 853,161.16

b. Hotel 1,439.63 1,587.17 1,769.88 1,922.09 2,103.85

c. Restoran 14,002.69 15,321.39 17,840.76 22,463.52 27,648.37

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 173,428.85 192,156.17 215,358.46 241,008.55 260,419.90

a. Pengangkutan 124,493.06 136,781.94 152,295.18 169,253.63 177,277.33

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 124,317.66 136,586.28 152,079.70 169,012.45 177,012.51

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa Penunjang Angkutan 175.40 195.66 215.48 241.18 264.82

b. Komunikasi 48,935.79 55,374.23 63,063.28 71,754.92 83,142.57

1. Pos dan Telekomunikasi 48,935.79 55,374.23 63,063.28 71,754.92 83,142.57

2. Jasa Penunjang Komonikasi - - - - -

8. KEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 40,804.79 45,689.56 55,633.18 67,037.31 84,234.54

a. B a n k 14,843.35 16,783.47 23,722.00 31,556.00 46,312.00

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 1,826.49 2,056.18 2,197.67 2,386.48 2,655.94

c. Jasa Penunjang Keuangan - - 0.00 0.00 0.00

d. Sewa Bangunan 22,683.76 25,264.21 27,960.12 31,245.73 33,260.00

e. Jasa Perusahaan 1,451.19 1,585.70 1,753.39 1,849.10 2,006.60

9. J A S A - J A S A 109,509.00 122,136.96 129,705.12 139,223.14 147,104.37

a. Pemerintahan Umum 108,897.15 121,234.24 128,704.32 138,124.24 145,937.49

1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 108,897.15 121,234.24 128,704.32 138,124.24 145,937.49

2. Jasa Pemerintahan Lainnya - - 0.00 0.00 0.00

b. Swasta 611.85 902.72 1,000.80 1,098.90 1,166.88

1. Sosial Kemasyarakatan 292.04 546.12 609.85 682.34 704.04

2. Hiburan dan Rekreasi 78.73 86.98 94.45 103.25 115.09

3. Perseorangan dan Rumahtangga 241.08 269.62 296.50 313.31 347.75

P D R B BERLAKU 2,159,048.52 2,381,832.70 2,569,210.53 2,883,938.77 3,215,802.35

*) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara

Page 41: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 41

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen

Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003 - 2007 (Jutaan Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 765,032.57 789,350.80 779,533.48 842,615.47 882,153.62

a. Tanaman Bahan Makanan 403,202.01 417,976.16 439,549.77 442,332.25 460,025.54

b. Tanaman Perkebunan 46,251.27 48,323.53 51,402.77 53,828.80 59,665.37

c. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 182,280.79 188,756.85 169,622.33 204,069.10 221,764.72

d. Kehutanan 10,485.48 10,135.01 10,256.13 13,735.89 10,272.89

e. Perikanan 122,813.02 124,159.25 108,702.48 128,649.43 130,425.11

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 20,669.05 21,277.29 22,740.73 24,468.24 28,510.21

a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 20,669.05 21,277.29 22,740.73 24,468.24 28,510.21

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 26,212.02 26,817.64 29,598.95 32,891.56 33,264.88

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas **) 26,212.02 26,817.64 29,598.95 32,891.56 33,264.88

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 4,237.55 4,295.00 4,068.42 4,748.38 6,090.57

a. Listrik 4,215.99 4,272.93 4,045.54 4,720.01 6,052.40

b. Gas - - 0.00 0.00 0.00

b. Air Bersih 21.56 22.07 22.88 28.37 38.17

5. BANGUNAN 110,488.38 115,792.57 124,682.09 132,952.87 137,606.22

6. PERDAGANGAN,HOTEL DAN RESTORAN 509,080.53 525,472.64 554,832.48 572,588.60 609,573.62

a. Perdagangan Besar dan Eceran 498,090.05 514,136.43 542,399.69 558,648.09 594,776.98

b. Hotel 766.11 782.11 811.41 846.28 857.70

c. Restoran 10,224.37 10,554.10 11,621.38 13,094.23 13,938.94

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 128,634.11 133,832.04 142,112.94 151,476.41 160,096.68

a. Pengangkutan 94,347.55 96,965.03 101,720.31 106,445.32 109,804.05

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 94,244.50 96,859.48 101,610.54 106,326.98 109,680.13

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa Penunjang Angkutan 103.05 105.55 109.77 118.34 123.92

b. Komunikasi 34,286.56 36,867.01 40,392.63 45,031.09 50,292.63

1. Pos dan Telekomunikasi 34,286.56 36,867.01 40,392.63 45,031.09 50,292.63

2. Jasa Penunjang Komonikasi - - 0.00 0.00 0.00

8. KEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 27,657.43 30,516.31 32,904.91 35,781.44 40,007.53

a. B a n k 8,725.15 10,874.69 12,214.57 14,357.99 18,832.91

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 1,390.35 1,444.16 1,502.99 1,573.57 1,730.93

c. Jasa Penunjang Keuangan - - 0.00 0.00 0.00

d. Sewa Bangunan 16,299.59 16,901.62 17,825.99 18,476.40 18,027.17

e. Jasa Perusahaan 1,242.34 1,295.84 1,361.36 1,373.48 1,416.52

9. J A S A - J A S A 99,348.82 102,889.71 106,980.36 110,938.17 114,033.40

a. Pemerintahan Umum 98,742.93 102,363.52 106,437.58 110,375.77 113,455.25

1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 98,742.93 102,363.52 106,437.58 110,375.77 113,455.25

2. Jasa Pemerintahan Lainnya - - - - -

b. Swasta 605.89 526.19 542.78 562.40 578.15

1. Sosial Kemasyarakatan 364.09 273.19 280.40 289.14 289.36

2. Hiburan dan Rekreasi 62.49 65.82 68.43 69.06 72.35

3. Perseorangan dan Rumahtangga 179.31 187.18 193.95 204.20 216.44

P D R B BERLAKU 1,691,360.46 1,750,244.00 1,797,454.36 1,908,461.14 2,011,336.74

*) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara

Page 42: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 42

Tabel 3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 47.04 47.45 46.08 47.75 47.29

a. Tanaman Bahan Makanan 23.90 24.11 25.42 24.56 24.44

b. Tanaman Perkebunan 2.54 2.62 2.80 2.93 3.23

c. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 10.41 10.46 9.16 10.06 10.17

d. Kehutanan 0.84 0.85 0.86 1.07 0.85

e. Perikanan 9.36 9.42 7.85 9.13 8.60

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.23 1.24 1.25 1.24 1.32

a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 1.23 1.24 1.25 1.24 1.32

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.65 1.65 1.69 1.72 1.62

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas **) 1.65 1.65 1.69 1.72 1.62

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 0.34 0.36 0.33 0.36 0.43

a. Listrik 0.34 0.36 0.33 0.36 0.43

b. Gas - - - - -

b. Air Bersih 0.17 0.19 0.19 0.22 0.26

5. BANGUNAN 6.65 6.64 6.93 6.61 6.59

6. PERDAGANGAN,HOTEL DAN RESTORAN 28.10 27.55 28.12 26.80 27.46

a. Perdagangan Besar dan Eceran 27.38 26.84 27.36 25.96 26.53

b. Hotel 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07

c. Restoran 0.65 0.64 0.69 0.78 0.86

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8.03 8.07 8.38 8.36 8.10

a. Pengangkutan 5.77 5.74 5.93 5.87 5.51

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 5.76 5.73 5.92 5.86 5.50

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa Penunjang Angkutan 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01

b. Komunikasi 2.27 2.32 2.45 2.49 2.59

1. Pos dan Telekomunikasi 2.27 2.32 2.45 2.49 2.59

2. Jasa Penunjang Komonikasi - - - - -

8. KEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 1.89 1.92 2.17 2.32 2.62

a. B a n k 0.69 0.70 0.92 1.09 1.44

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 0.08 0.09 0.09 0.08 0.08

c. Jasa Penunjang Keuangan - - - - -

d. Sewa Bangunan 1.05 1.06 1.09 1.08 1.03

e. Jasa Perusahaan 0.07 0.07 0.07 0.06 0.06

9. J A S A - J A S A 5.07 5.13 5.05 4.83 4.57

a. Pemerintahan Umum 5.04 5.09 5.01 4.79 4.54

1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 5.04 5.09 5.01 4.79 4.54

2. Jasa Pemerintahan Lainnya - - - - -

b. Swasta 0.03 0.04 0.04 0.04 0.04

1. Sosial Kemasyarakatan 0.01 0.02 0.02 0.02 0.02

2. Hiburan dan Rekreasi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

3. Perseorangan dan Rumahtangga 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01

P D R B BERLAKU 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

*) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara

Page 43: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 43

Tabel 4. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 45.23 45.10 43.37 44.15 43.86

a. Tanaman Bahan Makanan 23.84 23.88 24.45 23.18 22.87

b. Tanaman Perkebunan 2.73 2.76 2.86 2.82 2.97

c. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 10.78 10.78 9.44 10.69 11.03

d. Kehutanan 0.62 0.58 0.57 0.72 0.51

e. Perikanan 7.26 7.09 6.05 6.74 6.48

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.22 1.22 1.27 1.28 1.42

a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 1.22 1.22 1.27 1.28 1.42

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.55 1.53 1.65 1.72 1.65

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas **) 1.55 1.53 1.65 1.72 1.65

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 0.25 0.25 0.23 0.25 0.30

a. Listrik 0.25 0.24 0.23 0.25 0.30

b. Gas - - - - -

b. Air Bersih 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

5. BANGUNAN 6.53 6.62 6.94 6.97 6.84

6. PERDAGANGAN,HOTEL DAN RESTORAN 30.10 30.02 30.87 30.00 30.31

a. Perdagangan Besar dan Eceran 29.45 29.38 30.18 29.27 29.57

b. Hotel 0.05 0.04 0.05 0.04 0.04

c. Restoran 0.60 0.60 0.65 0.69 0.69

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7.61 7.65 7.91 7.94 7.96

a. Pengangkutan 5.58 5.54 5.66 5.58 5.46

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 5.57 5.53 5.65 5.57 5.45

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa Penunjang Angkutan 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01

b. Komunikasi 2.03 2.11 2.25 2.36 2.50

1. Pos dan Telekomunikasi 2.03 2.11 2.25 2.36 2.50

2. Jasa Penunjang Komonikasi - - - - -

8. KEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 1.64 1.74 1.83 1.87 1.99

a. B a n k 0.52 0.62 0.68 0.75 0.94

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 0.08 0.08 0.08 0.08 0.09

c. Jasa Penunjang Keuangan - - - - -

d. Sewa Bangunan 0.96 0.97 0.99 0.97 0.90

e. Jasa Perusahaan 0.07 0.07 0.08 0.07 0.07

9. J A S A - J A S A 5.87 5.88 5.95 5.81 5.67

a. Pemerintahan Umum 5.84 5.85 5.92 5.78 5.64

1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 5.84 5.85 5.92 5.78 5.64

2. Jasa Pemerintahan Lainnya - - - - -

b. Swasta 0.04 0.03 0.03 0.03 0.03

1. Sosial Kemasyarakatan 0.02 0.02 0.02 0.02 0.01

2. Hiburan dan Rekreasi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

3. Perseorangan dan Rumahtangga 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01

P D R B BERLAKU 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 44: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 44

Tabel 5. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 141.84 157.83 165.35 192.32 212.38

a. Tanaman Bahan Makanan 136.21 151.63 172.40 187.03 207.51

b. Tanaman Perkebunan 127.18 144.55 166.65 196.25 240.71

c. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 136.75 151.54 143.17 176.52 199.03

d. Kehutanan 146.39 162.99 178.17 248.75 222.58

e. Perikanan 172.02 190.94 171.78 224.09 235.32

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 133.53 148.48 161.26 180.55 213.78

a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 133.53 148.48 161.26 180.55 213.78

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 135.52 149.99 165.63 188.83 198.83

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas **) 135.52 149.99 165.63 188.83 198.83

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 192.88 225.14 222.75 276.65 363.62

a. Listrik 192.88 225.17 222.69 276.56 363.40

b. Gas - - - - -

b. Air Bersih 192.81 218.80 234.59 295.69 407.92

5. BANGUNAN 134.48 148.22 166.93 178.59 198.53

6. PERDAGANGAN,HOTEL DAN RESTORAN 125.57 135.80 149.53 160.00 182.74

a. Perdagangan Besar dan Eceran 125.14 135.29 148.76 158.45 180.58

b. Hotel 146.57 161.59 180.19 195.68 214.19

c. Restoran 144.43 158.03 184.01 231.69 285.17

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 145.98 161.75 181.28 202.87 219.21

a. Pengangkutan 139.54 153.32 170.71 189.71 198.71

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 139.53 153.30 170.69 189.69 198.67

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa Penunjang Angkutan 148.87 166.07 182.89 204.70 224.77

b. Komunikasi 165.41 187.17 213.16 242.53 281.03

1. Pos dan Telekomunikasi 165.41 187.17 213.16 242.53 281.03

2. Jasa Penunjang Komonikasi - - - - -

8. KEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 158.90 177.92 216.64 261.05 328.01

a. B a n k 177.55 200.76 283.76 377.46 553.97

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 144.35 162.51 173.69 188.61 209.91

c. Jasa Penunjang Keuangan - - - - -

d. Sewa Bangunan 152.13 169.43 187.51 209.54 223.05

e. Jasa Perusahaan 126.89 138.65 153.32 161.68 175.46

9. J A S A - J A S A 121.62 135.64 144.05 154.62 163.37

a. Pemerintahan Umum 121.54 135.31 143.64 154.16 162.88

1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 121.54 135.31 143.64 154.16 162.88

2. Jasa Pemerintahan Lainnya - - - - -

b. Swasta 137.60 203.01 225.07 247.13 262.42

1. Sosial Kemasyarakatan 121.88 227.91 254.51 284.76 293.82

2. Hiburan dan Rekreasi 142.91 157.89 171.45 187.42 208.91

3. Perseorangan dan Rumahtangga 160.77 179.81 197.73 208.94 231.91

P D R B BERLAKU 135.76 149.77 161.55 181.34 202.21

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 45: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 45

Tabel 6. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 106.84 110.23 108.86 117.67 123.19

a. Tanaman Bahan Makanan 106.45 110.35 116.04 116.78 121.45

b. Tanaman Perkebunan 107.30 112.11 119.25 124.88 138.42

c. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 110.90 114.84 103.20 124.16 134.93

d. Kehutanan 84.88 82.05 83.03 111.20 83.16

e. Perikanan 104.54 105.69 92.53 109.51 111.02

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 104.02 107.08 114.45 123.14 143.49

a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 104.02 107.08 114.45 123.14 143.49

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 99.96 102.27 112.87 125.43 126.85

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas **) 99.96 102.27 112.87 125.43 126.85

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 111.50 113.01 107.05 124.94 160.25

a. Listrik 111.47 112.98 106.97 124.80 160.03

b. Gas - - - - -

b. Air Bersih 116.48 119.23 123.61 153.27 206.21

5. BANGUNAN 103.54 108.51 116.84 124.59 128.95

6. PERDAGANGAN,HOTEL DAN RESTORAN 105.37 108.76 114.84 118.51 126.17

a. Perdagangan Besar dan Eceran 105.42 108.82 114.80 118.24 125.89

b. Hotel 78.00 79.63 82.61 86.16 87.32

c. Restoran 105.46 108.86 119.87 135.06 143.77

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 108.28 112.65 119.62 127.51 134.76

a. Pengangkutan 105.75 108.69 114.02 119.31 123.08

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 105.78 108.71 114.04 119.34 123.10

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa Penunjang Angkutan 87.46 89.59 93.17 100.44 105.18

b. Komunikasi 115.89 124.61 136.53 152.21 169.99

1. Pos dan Telekomunikasi 115.89 124.61 136.53 152.21 169.99

2. Jasa Penunjang Komonikasi - - - - -

8. KEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 107.70 118.83 128.13 139.33 155.79

a. B a n k 104.37 130.08 146.11 171.75 225.27

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 109.88 114.14 118.79 124.36 136.80

c. Jasa Penunjang Keuangan - - - - -

d. Sewa Bangunan 109.31 113.35 119.55 123.91 120.90

e. Jasa Perusahaan 108.63 113.31 119.04 120.10 123.86

9. J A S A - J A S A 110.33 114.27 118.81 123.20 126.64

a. Pemerintahan Umum 110.21 114.25 118.79 123.19 126.63

1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 110.21 114.25 118.79 123.19 126.63

2. Jasa Pemerintahan Lainnya - - - - -

b. Swasta 136.26 118.34 122.07 126.48 130.02

1. Sosial Kemasyarakatan 151.94 114.01 117.02 120.67 120.76

2. Hiburan dan Rekreasi 113.43 119.48 124.21 125.36 131.33

3. Perseorangan dan Rumahtangga 119.58 124.83 129.34 136.18 144.34

P D R B BERLAKU 106.35 110.05 113.02 120.00 126.47

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 46: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 46

Tabel 7. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 108.60 111.27 104.76 116.31 110.43

a. Tanaman Bahan Makanan 106.71 111.32 113.70 108.48 110.95

b. Tanaman Perkebunan 112.14 113.66 115.29 117.76 122.66

c. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 110.26 110.81 94.48 123.30 112.75

d. Kehutanan 113.33 111.34 109.31 139.61 89.48

e. Perikanan 110.39 111.00 89.97 130.45 105.01

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 109.97 111.20 108.61 111.96 118.41

a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 109.97 111.20 108.61 111.96 118.41

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 112.89 110.67 110.43 114.01 105.30

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas **) 112.89 110.67 110.43 114.01 105.30

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 121.36 116.72 98.94 124.20 131.44

a. Listrik 121.40 116.74 98.90 124.19 131.40

b. Gas - - - - -

b. Air Bersih 114.50 113.48 107.22 126.04 137.96

5. BANGUNAN 109.73 110.22 112.62 106.99 111.16

6. PERDAGANGAN,HOTEL DAN RESTORAN 107.34 108.14 110.11 107.00 114.21

a. Perdagangan Besar dan Eceran 107.24 108.11 109.95 106.52 113.96

b. Hotel 113.94 110.25 111.51 108.60 109.46

c. Restoran 110.87 109.42 116.44 125.91 123.08

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 111.06 110.80 112.07 111.91 108.05

a. Pengangkutan 110.15 109.87 111.34 111.14 104.74

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 110.15 109.87 111.34 111.13 104.73

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa Penunjang Angkutan 114.97 111.55 110.13 111.93 109.80

b. Komunikasi 113.45 113.16 113.89 113.78 115.87

1. Pos dan Telekomunikasi 113.45 113.16 113.89 113.78 115.87

2. Jasa Penunjang Komonikasi - - - - -

8. KEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 114.03 111.97 121.76 120.50 125.65

a. B a n k 116.51 113.07 141.34 133.02 146.76

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 111.98 112.58 106.88 108.59 111.29

c. Jasa Penunjang Keuangan - - - - -

d. Sewa Bangunan 113.08 111.38 110.67 111.75 106.45

e. Jasa Perusahaan 107.20 109.27 110.58 105.46 108.52

9. J A S A - J A S A 107.07 111.53 106.20 107.34 105.66

a. Pemerintahan Umum 107.04 111.33 106.16 107.32 105.66

1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 107.04 111.33 106.16 107.32 105.66

2. Jasa Pemerintahan Lainnya - - - - -

b. Swasta 113.08 147.54 110.86 109.80 106.19

1. Sosial Kemasyarakatan 107.71 187.00 111.67 111.89 103.18

2. Hiburan dan Rekreasi 127.70 110.48 108.59 109.32 111.47

3. Perseorangan dan Rumahtangga 115.75 111.84 109.97 105.67 110.99

P D R B BERLAKU 108.65 110.32 107.87 112.25 111.51

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 47: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 47

Tabel 8. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 102.21 103.18 98.76 108.09 104.69

a. Tanaman Bahan Makanan 102.24 103.66 105.16 100.63 104.00

b. Tanaman Perkebunan 103.29 104.48 106.37 104.72 110.84

c. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 103.84 103.55 89.86 120.31 108.67

d. Kehutanan 90.48 96.66 101.20 133.93 74.79

e. Perikanan 100.52 101.10 87.55 118.35 101.38

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 102.41 102.94 106.88 107.60 116.52

a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 102.41 102.94 106.88 107.60 116.52

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 100.67 102.31 110.37 111.12 101.14

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas **) 100.67 102.31 110.37 111.12 101.14

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 106.04 101.36 94.72 116.71 128.27

a. Listrik 106.07 101.35 94.68 116.67 128.23

b. Gas - - - - -

b. Air Bersih 101.27 102.37 103.67 123.99 134.54

5. BANGUNAN 102.05 104.80 107.68 106.63 103.50

6. PERDAGANGAN,HOTEL DAN RESTORAN 103.17 103.22 105.59 103.20 106.46

a. Perdagangan Besar dan Eceran 103.18 103.22 105.50 103.00 106.47

b. Hotel 101.35 102.09 103.75 104.30 101.35

c. Restoran 102.90 103.22 110.11 112.67 106.45

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 103.21 104.04 106.19 106.59 105.69

a. Pengangkutan 103.29 102.77 104.90 104.65 103.16

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 103.29 102.77 104.91 104.64 103.15

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa Penunjang Angkutan 102.19 102.43 104.00 107.81 104.72

b. Komunikasi 103.00 107.53 109.56 111.48 111.68

1. Pos dan Telekomunikasi 103.00 107.53 109.56 111.48 111.68

2. Jasa Penunjang Komonikasi - - - - -

8. KEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 118.66 110.34 107.83 108.74 111.81

a. B a n k 176.32 124.64 112.32 117.55 131.17

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 105.37 103.87 104.07 104.70 110.00

c. Jasa Penunjang Keuangan - - - - -

d. Sewa Bangunan 102.67 103.69 105.47 103.65 97.57

e. Jasa Perusahaan 106.72 104.31 105.06 100.89 103.13

9. J A S A - J A S A 102.80 103.56 103.98 103.70 102.79

a. Pemerintahan Umum 102.68 103.67 103.98 103.70 102.79

1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 102.68 103.67 103.98 103.70 102.79

2. Jasa Pemerintahan Lainnya - - - - -

b. Swasta 125.59 86.85 103.15 103.62 102.80

1. Sosial Kemasyarakatan 143.13 75.03 102.64 103.12 100.08

2. Hiburan dan Rekreasi 104.10 105.33 103.97 100.92 104.76

3. Perseorangan dan Rumahtangga 106.73 104.39 103.62 105.29 105.99

P D R B BERLAKU 102.82 103.48 102.70 106.18 105.39

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 48: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 48

Tabel 9. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Bireuen Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 132.77 143.18 151.89 163.44 172.40

a. Tanaman Bahan Makanan 127.96 137.41 148.57 160.16 170.86

b. Tanaman Perkebunan 118.52 128.94 139.75 157.15 173.90

c. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 123.31 131.95 138.73 142.17 147.51

d. Kehutanan 172.46 198.65 214.59 223.70 267.64

e. Perikanan 164.55 180.66 185.65 204.63 211.96

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 128.36 138.66 140.90 146.62 148.99

a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 128.36 138.66 140.90 146.62 148.99

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 135.58 146.66 146.74 150.54 156.74

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas **) 135.58 146.66 146.74 150.54 156.74

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 172.99 199.22 208.09 221.43 226.90

a. Listrik 173.03 199.31 208.19 221.60 227.09

b. Gas - - - - -

b. Air Bersih 165.54 183.51 189.79 192.92 197.81

5. BANGUNAN 129.89 136.60 142.87 143.35 153.96

6. PERDAGANGAN,HOTEL DAN RESTORAN 119.17 124.86 130.21 135.01 144.84

a. Perdagangan Besar dan Eceran 118.70 124.33 129.58 134.01 143.44

b. Hotel 187.91 202.93 218.12 227.12 245.29

c. Restoran 136.95 145.17 153.52 171.55 198.35

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 134.82 143.58 151.54 159.11 162.66

a. Pengangkutan 131.95 141.06 149.72 159.01 161.45

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 131.91 141.01 149.67 158.96 161.39

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa Penunjang Angkutan 170.21 185.37 196.30 203.80 213.70

b. Komunikasi 142.73 150.20 156.13 159.35 165.32

1. Pos dan Telekomunikasi 142.73 150.20 156.13 159.35 165.32

2. Jasa Penunjang Komonikasi - - - - -

8. KEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 147.54 149.72 169.07 187.35 210.55

a. B a n k 170.12 154.34 194.21 219.78 245.91

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 131.37 142.38 146.22 151.66 153.44

c. Jasa Penunjang Keuangan - - - - -

d. Sewa Bangunan 139.17 149.48 156.85 169.11 184.50

e. Jasa Perusahaan 116.81 122.37 128.80 134.63 141.66

9. J A S A - J A S A 110.23 118.71 121.24 125.50 129.00

a. Pemerintahan Umum 110.28 118.44 120.92 125.14 128.63

1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 110.28 118.44 120.92 125.14 128.63

2. Jasa Pemerintahan Lainnya - - - - -

b. Swasta 100.98 171.56 184.38 195.39 201.83

1. Sosial Kemasyarakatan 80.21 199.90 217.49 235.99 243.31

2. Hiburan dan Rekreasi 125.99 132.15 138.02 149.51 159.07

3. Perseorangan dan Rumahtangga 134.45 144.04 152.87 153.43 160.67

P D R B BERLAKU 127.65 136.09 142.94 151.11 159.88

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 49: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 49

Tabel 10. Pendapatan Regional Per Kapita Kabupaten Bireuen

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 2,159,048.52 2,381,832.70 2,569,210.53 2,883,938.77 3,215,802.35

Penyusutan (Jutaan Rupiah) 43,612.78 47,898.49 50471.18 56,357.15 65,508.78

Produk Domestik Regional Neto

Atas dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 2,115,435.74 2,333,934.21 2,518,739.35 2,827,581.63 3,150,293.57

Pajak Tak Langsung (Jutaan Rupiah) 69,872.84 77,112.53 81,624.32 89,670.92 104,020.80

Produk Domestik Regional Neto

Atas Dasar Biaya Faktor (Jutaan Rupiah) 2,045,562.90 2,256,821.68 2,437,115.03 2,737,910.71 3,046,272.77

Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 361,182 350,609 351,835 353,065 355,989

PDRB Per Kapita (Jutaan Rupiah) 5,977,730.12 6,793,415.74 7,302,316.51 8,168,294.14 9,033,431.78

Pendapatan Regional Per Kapita (Ribu Rupiah) 5,663,523.93 6,436,861.80 6,926,869.23 7,754,693.06 8,557,210.39

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 50: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 50

Tabel 11. Pendapatan Regional Per Kapita Kabupaten Bireuen

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 1,691,360.46 1,750,244.00 1,809,610.72 1,949,718.78 2,028,552.90

Penyusutan (Jutaan Rupiah) 36,032.30 37,296.71 37,537.71 39,198.87 41,047.76

Produk Domestik Regional Neto

Atas dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 1,655,328.16 1,712,947.29 1,772,073.01 1,910,519.92 1,987,505.14

Pajak Tak Langsung (Jutaan Rupiah) 54,655.63 56,619.52 56,863.67 58,662.73 61,695.29

Produk Domestik Regional Neto

Atas Dasar Biaya Faktor (Jutaan Rupiah) 1,600,672.53 1,656,327.77 1,715,209.35 1,851,857.18 1,925,809.85

Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 361,182 350,609 351,835 353,065 355,989

PDRB Per Kapita (Jutaan Rupiah) 4,682,848.15 4,992,011.04 5,143,350.49 5,522,265.83 5,698,358.37

Pendapatan Regional Per Kapita (Ribu Rupiah) 4,431,761.63 4,724,145.04 4,875,039.00 5,245,088.53 5,409,745.37

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 51: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 51

Tabel 12. Indeks Perkembangan Pendapatan Regional Per Kapita

Kabupaten Bireuen Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Pasar 135.76 149.77 161.55 181.34 202.21

Penyusutan 130.59 143.42 151.12 168.75 196.15

Produk Domestik Regional Neto

Atas dasar Harga Pasar 135.87 149.90 161.77 181.61 202.34

Pajak Tak Langsung 135.58 149.63 158.39 174.00 201.84

Produk Domestik Regional Neto

Atas Dasar Biaya Faktor 135.88 149.91 161.89 181.87 202.35

Penduduk Pertengahan Tahun 104.44 101.38 101.74 102.10 102.94

PDRB Per Kapita 129.98 147.72 158.79 177.62 196.43

Pendapatan Regional Per Kapita 130.10 147.87 159.12 178.14 196.57

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 52: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 52

Tabel 13. Indeks Perkembangan Pendapatan Regional Per Kapita

Kabupaten Bireuen Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Pasar 106.35 110.05 113.79 122.60 127.55

Penyusutan 107.89 111.68 112.40 117.37 122.91

Produk Domestik Regional Neto

Atas dasar Harga Pasar 106.32 110.02 113.82 122.71 127.65

Pajak Tak Langsung 106.05 109.87 110.34 113.83 119.71

Produk Domestik Regional Neto

Atas Dasar Biaya Faktor 106.33 110.02 113.94 123.01 127.92

Penduduk Pertengahan Tahun 104.44 101.38 101.74 102.10 102.94

PDRB Per Kapita 101.83 108.55 111.84 120.08 123.91

Pendapatan Regional Per Kapita 101.80 108.52 111.99 120.49 124.27

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 53: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 53

Tabel 14. Indeks Berantai Pendapatan Regional Per Kapita

Kabupaten Bireuen Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Pasar 108.65 110.32 107.87 112.25 111.51

Penyusutan 104.51 109.83 105.37 111.66 116.24

Produk Domestik Regional Neto

Atas dasar Harga Pasar 108.74 110.33 107.92 112.26 111.41

Pajak Tak Langsung 108.78 110.36 105.85 109.86 116.00

Produk Domestik Regional Neto

Atas Dasar Biaya Faktor 108.74 110.33 107.99 112.34 111.26

Penduduk Pertengahan Tahun 100.59 97.07 100.35 100.35 100.83

PDRB Per Kapita 108.02 113.65 107.49 111.86 110.59

Pendapatan Regional Per Kapita 108.11 113.65 107.61 111.95 110.35

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 54: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 54

Tabel 15. Indeks Berantai Pendapatan Regional Per Kapita

Kabupaten Bireuen Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003 - 2007

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Pasar 102.82 103.48 103.39 107.74 104.04

Penyusutan 102.83 103.51 100.65 104.43 104.72

Produk Domestik Regional Neto

Atas dasar Harga Pasar 102.82 103.48 103.45 107.81 104.03

Pajak Tak Langsung 102.78 103.59 100.43 103.16 105.17

Produk Domestik Regional Neto

Atas Dasar Biaya Faktor 102.82 103.48 103.55 107.97 103.99

Penduduk Pertengahan Tahun 100.59 97.07 100.35 100.35 100.83

PDRB Per Kapita 102.22 106.60 103.03 107.37 103.19

Pendapatan Regional Per Kapita 102.22 106.60 103.19 107.59 103.14

*) Angka Diperbaiki

**) Angka Sementara

Page 55: PDRB KABUPATEN BIREUEN 2003 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen (Menurut Lapangan Usaha) 2003-2007 55

Tabel 16. Tingkat Pertmbuhan Ekonomi Kabupaten Bireuen T

Tahun 2003 - 2007 (Persen)

LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006*) 2007**) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 2.21 3.18 -1.24 8.09 4.69

a. Tanaman Bahan Makanan 2.24 3.66 5.16 0.63 4.00

b. Tanaman Perkebunan 3.29 4.48 6.37 4.72 10.84

c. Peternakan dan Hasil-Hasilnya 3.84 3.55 -10.14 20.31 8.67

d. Kehutanan -9.52 -3.34 1.20 33.93 -25.21

e. Perikanan 0.52 1.10 -12.45 18.35 1.38

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2.41 2.94 6.88 7.60 16.52

a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 2.41 2.94 6.88 7.60 16.52

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0.67 2.31 10.37 11.12 1.14

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas **) 0.67 2.31 10.37 11.12 1.14

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 6.04 1.36 -5.28 16.71 28.27

a. Listrik 6.07 1.35 -5.32 16.67 28.23

b. Gas - - - - -

b. Air Bersih 1.27 2.37 3.67 23.99 34.54

5. BANGUNAN 2.05 4.80 7.68 6.63 3.50

6. PERDAGANGAN,HOTEL DAN RESTORAN 3.17 3.22 5.59 3.20 6.46

a. Perdagangan Besar dan Eceran 3.18 3.22 5.50 3.00 6.47

b. Hotel 1.35 2.09 3.75 4.30 1.35

c. Restoran 2.90 3.22 10.11 12.67 6.45

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3.21 4.04 6.19 6.59 5.69

a. Pengangkutan 3.29 2.77 4.90 4.65 3.16

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 3.29 2.77 4.91 4.64 3.15

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa Penunjang Angkutan 2.19 2.43 4.00 7.81 4.72

b. Komunikasi 3.00 7.53 9.56 11.48 11.68

1. Pos dan Telekomunikasi 3.00 7.53 9.56 11.48 11.68

2. Jasa Penunjang Komonikasi - - - - -

8. KEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 18.66 10.34 7.83 8.74 11.81

a. B a n k 76.32 24.64 12.32 17.55 31.17

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 5.37 3.87 4.07 4.70 10.00

c. Jasa Penunjang Keuangan - - - - -

d. Sewa Bangunan 2.67 3.69 5.47 3.65 -2.43

e. Jasa Perusahaan 6.72 4.31 5.06 0.89 3.13

9. J A S A - J A S A 2.80 3.56 3.98 3.70 2.79

a. Pemerintahan Umum 2.68 3.67 3.98 3.70 2.79

1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan 2.68 3.67 3.98 3.70 2.79

2. Jasa Pemerintahan Lainnya - - - - -

b. Swasta 25.59 -13.15 3.15 3.62 2.80

1. Sosial Kemasyarakatan 43.13 -24.97 2.64 3.12 0.08

2. Hiburan dan Rekreasi 4.10 5.33 3.97 0.92 4.76

3. Perseorangan dan Rumahtangga 6.73 4.39 3.62 5.29 5.99

P D R B BERLAKU 2.82 3.48 2.70 6.18 5.39

*) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara


Recommended