Download pdf - PBL Dislipidemia

Transcript
  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    1/46

    1

    II. ISI

    a. Skenario

    Kasus 2

    Displipidemia

    Obesitas,merokok,penyakit kronis dan faktor genetik berkaitan erat

    dengan seseorang mengalami dislipidemia (tinggi kadar kolesterol LDL) yang

    sering beruung serangan antung mendadak.seorang bisa men!ega" teradinya

    serangan antung akibat dislipidemia dengan mengeta"ui !ara dan kembali kepada

    gaya "idup se"at."al itu karena dislipidemia merupakan fa!tor resiko yang bisa

    dimodifikasi ataupun di!ega" tiga !ara untuk membuat kadar kolesterol terta"an

    dalam tingkat normal iala" dengan mengatur pola makan se"at,berola"raga se!ara

    teratur,dan meminum obat golongan statin.

    b. Klarifikasi Istila"

    1. Dislipidemia# kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkat

    atau penurunan fraksi lipid dalam plasma seperti peningkatan

    LDL.kolesterol,trigliserida dan penurunan $DL2. Obesitas# keadaan yang menunukan ketidakseimbangan antara tinggi

    badan dan berat badan akibat akumulasi lemak yang berlebi"an dan

    aringan adipose se"ingga teradi kelebi"an berat badan yang

    menyebabkan gangguan kese"atan

    %. Kolesterol LDL# lipoprotein yang berdensiitas renda" yang bertugas untuk

    memba&a kolesterol trigliserid ke"ati dan aringan lainnya dan ika

    berlebi"an akan menyebabkan penumpukan kolesterol.

    '. Statin# obat golongan $ *o+ reduktase yang bekera untuk men!ega"kera enim $-*o+ reduktase di"ati se"ingga sintesis kolesterol

    menurun

    !. umusan Daftar asala"

    1. etabolisme lipid

    2. Kadar normal lipid dalam dara"

    %. Klasifikasi displipidemia

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    2/46

    2

    '. /atofisiologi dislipidemia

    0. eala dan tanda displipidemia

    . $ubungan fa!tor resiko dengan dislipidemia

    . /enegakan diagnosis

    3. /enatalaksanaan

    a) farmakologi

    b) non farmakologi

    d. +nalisis asala"

    1. etabolisme lipid

    4ksogen# makanan yang dimakan dan "ati

    4ndogen # disintesis "ati*5# dari aringan ke"ati ole" $DL

    Lipid# 5rigliserid

    Kolesterol # LDL

    $DL

    6LDL

    IDL

    2. Kadar normal

    %. Klasifikasi# /rimer# penyakit genetik

    Sekunder# "iperkolesterolemia "ipotiroid

    Kategori resiko

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    3/46

    %

    a) resiko tinggi # ri&ayat /+K, yang disamakan dengan pak

    (D,penyakit arterosklerotik)

    b) resiko multipel# 72 faktor resiko

    !) resiko renda" # 891 faktor resiko

    /rofil lipid yang menonol#

    a) "iperkolesterolemi

    b) "ipertrigliseridemi

    !) lo& $DL kolesterol

    d) dislipidemi !ampuran

    '. /enyakit antung sintesis kolesterol "ati meningkat konsentrasi LDL

    eningkat LDL dan s!a:eryer menyebabkan penumpukan kolesterol

    dari makrofag memi!u /;K

    0. eala

    /rimer# nyeri dada,berkeringat,!emas

    Sekunder# poliuria, polifagia, polidipsi, lemas, berkeringat, antung

    berdebar, !emas

    .

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    4/46

    '

    6S#

    5D#

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    5/46

    0

    ika meningkat di /D

    resistensi insulin

    b. 4ndogen

    Lipoprotein diekresikan dalam bentuk 6LDL de"idrolisis IDL

    LDL

    steroidogenit

    oksidasi disel makrofag

    sel busa

    aterosklerosis

    !. *5

    $DL nas!"ent menyerap kolesterol dimakrofag aringan penu"

    diba&a kembali ke "epar

    Kolesterol# /ria testesteron

    Banita estrogen

    angguan pada kulit

    %. Klasifikasi

    /rimer # kelainan genetik menyebabkan kolesterol

    Sekunder # $ipo tiroidisme,akromegali,nefrotik sindrom,ke"amilan

    '. Orang dengan kelebi"an bb obesitas dan pola makan lemak sintesis

    kolesterol di"ati kosentrasi LDL LDL berikatan reseptor s!o:enger

    penumpukan kolesterol disel makrofag dan dd penyebab aterosklerosis

    /SK

    0. eala tidak k"as akibat displidemia

    /rimer genetik komplikasi antung Kelu"an nyeri dada berkeringat

    !emas

    Sekunder polip"agia,polidipsi,poliuria

    .

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    6/46

    Obesitas# ketidakseimbangan antara energi yang masuk dipakai

    kelebi"an ditimbun sel lemak

    Orang gemuk 6LDL trigliserid tinggi berlebi"an mempengaru"i

    lipid lain LDL liposis small derse LDL Dan $DL ditandai

    dengan kadar $DL

    Ola"raga# ola"raga kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida

    dara" $D meningkat lemak ditimbun didalam sel lemak sebagai

    trigliserida ola"raga meme!a" timbuan trigliserida melepas

    lemak gliserol kedalam aliran dara".

    erokok# meningkat kolesterol LDL trigliserid,meningkat $DL

    merusak dinding /D akanan

    Konsumsi kolesterol

    9$iperkolasterolemia dan ateosklerosis

    9/eningkatan kadar kolesterol dan LDL resiko dislipidemia

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    7/46

    Dis l ip idem ia

    Pe ne gaka n

    d ia gno sis

    Pe na ta laksa na n

    Ge ja lad a n

    t a nda

    Patofs io logi

    d isp l ip idemia

    Klas ifkas idis l ip idem

    ia

    Ka arno rma l

    l ipid

    M e t ao l i smlipid

    Factorres iko danga ya h idup

    f. Sasaran @elaar

    1. Lengkapi step ' "ubungan faktor resiko dengan dislipidemia

    C. $ubungan "emeostatik dalam kontrol kebutu"an energi

    18. Kenapa obesitas menadi masala" kese"atan

    11. ekanisme kera obat yang mempengaru"i metabolisme lipid dan

    ateosklerosis

    g. /enelasan

    1. etabolisme lipid

    etabolisme lipoprotein terdapat % alur antara lain#

    a) ;alur metabolisme eksogen

    akanan yang mengandung lemak terdiri atas trigliserida dan

    kolesterol. Selain dari makanan, dalam usus uga terdapat kolesterol

    dari "ati yang diekskresi bersama empedu ke usus "alus @aik lemak

    dari makanan maupun dari "ati disebut lemak eksogen. Di dalam

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    8/46

    3

    enterositmukosa usus "alus, trigliserida akan diserap sebagai asam

    lemak bebas sedangkan kolesterol sebagai kolesterol. Kemudian di

    dalam usus "alus asam lemak bebas akan diuba"menadi trigliserida

    sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menadi kolesterol

    ester. Dimana keduanya akan membentuk lipoprotein yang dikenal

    dengan kilomikron bersamadenganfosfolipiddanapolipoprotein.

    Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe yang ak"irnya

    masuk ke dalam aliran dara" melalui duktus torasikus. 5rigliserida

    dalam kilomikron akan mengalami "idrolisis ole" enim lipoprotein

    lipase menadi asam lemak bebas yang dapat disimpan sebagai

    trigliserida kembali di aringan lemak (adiposa), tetapi bilaberlebi"sebagian akan diambil ole" "ati sebagai ba"an untuk membentuk

    trigliserida "ati. Kilomikron yang suda" ke"ilangan sebagian besar

    akan menadi kilomikron remnantmengandung kolesterol ester yang

    akan diba&a ke "ati.

    b) ;alur metabolisme endogen

    5rigliserida dan kolesterol di "ati akan disekresi ke dalam

    sirkulasi sebagai lipoprotein 6LDL. Dalam sirkulasi, 6LDL akan

    mengalami "idrolisis ole" enim lipoprotein lipase dan akanberuba"

    menadi IDL yang uga akan mengalami "idrolisis menadi LDL. LDL

    adala" lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol.

    Sebagian LDL akan diba&a ke "ati, kelenar adrenal, testis, dan

    o:arium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol LDL. Sebagian

    lagi akan mengalami oksidasi yang akan menadi sel busa. akin

    banyak kolesterol LDL dalam plasma oksidasi makin banyak dan

    ditangkap ole" selmakrofag. @eberapa "al yangdapat mempengaru"i

    tingkat oksidasi#

    eningkatnya umla" small dense LDL seperti pada sindroma

    metabolik dan diabetes melitus

    akin tinggi kadar kolesterol $DL yang bersifat protektif

    ter"adap oksidasi LDL.

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    9/46

    C

    c) ;alurreverse cholesterol transport

    $DL dilepaskan sebagai partikel ke!il miskin kolesterol

    mengandungapolipoprotein+,* dan 4 disebut $DL nascent. $DL

    nascent yang berasal dari usus "alus dan "ati mengandung

    apolipoprotein +1. $DL nascentmengambil kolesterol bebas yang

    tersimpan di makrofag. Setela" mengambil kolesterol bebas,

    kolesterol tersebut akan diesterifikasi menadi kolesterol ester ole"

    enim lecithin cholesterol acyltransferase. Selanutnya sebagian

    kolesterol ester tersebut diba&a ole" $DL akan mengambil 2 alur.

    ;alur pertama akan ke "ati sedangkan alur kedua kolesterol ester

    dalam $DL akan dipertukarkan dengan trigliserida dari 6LDL dan

    IDL dengan bantuan cholesterolester transfer protein untuk diba&a

    kembali ke "ati.

    2. Kadar normal lipid dalam dara"5abel 1. Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol $DL, dan

    trigliserid menurut ?*4/9+5/ III 2881

    Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan

    trigliserid menurut NCEP-ATP III 2! "mg#dl$

    Kolesterol total

    % 2

    2 & 2'(

    ) 2*

    Kolesterol LDL

    % !

    ! & !2(

    !' & !+(

    ! & !(

    ) !(

    Optimal

    Diinginkan

    5inggi

    Optimal

    endekati optimal

    Diinginkan

    5inggi

    Sangat tinggi

    Kolesterol HDL

    % *

    )

    Trigliserid

    % !+

    !+ & !((

    2 & *((

    ) +

    enda"

    5inggi

    Optimal

    Diinginkan

    5inggi

    Sangat tinggi

    %. Klasifikasi dislipidemia

    a) Dislipidemia /rimer

    Dislipidemia primer berkaitan dengan gen yang mengatur enim dan

    apoprotein yang terlibat dalam metabolism lipoprotein maupun

    reseptornya. Kelainan ini biasanya disebabkan ole" mutasi genetik.

    Dislipidemia primer meliputi#

    $iperkolesterolemia poligenik

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    10/46

    18

    $iperkolesterolemia familial

    Dislipidemia remnant

    $yperlipidemia kombinasi familial

    Sindroma *"ylomi!ron

    $ypertrrigly!eridemia familial

    /eningkatan *"olesterol $DL

    /eningkatan +polipoprotein @

    b) Dislipidemia Sekunder

    Dislipidemia sekunder disebabkan ole" penyakit atau keadaan yang

    mendasari. $al ini dapat bersifat spesifik untuk setiap bentuk

    dislipidemia seperti $iperkolesterolemia $ipertrigliseridemia

    Dislipidemia

    '. /atofisiologi dislipidemia

    ambar 1. Sintesis Lipid, etabolisme dan 5ransport

    Dislipidemia sering ditemui pada resistensi insulin atau D tipe2,

    meskipun dengan gula dara" terkontrol. *iri spesifik dislipidemia pada

    resistensi insulin adala" peningkatan trigliserida (5), penurunan $DL,

    peningkatan small dense LDL meskipun total LDL kadang normal.

    Dislipidemia ini diduga ber"ubungan dengan "iperinsulinemia.

    /ada resistensi insulin teradi peningkatan lipolisis, se"ingga

    teradi peningkatan asam lemak bebas dalam plasma yang selanutnya

    akan meningkatkan uptake asam lemak bebas kedalam li:er. Disamping

    itu teradi peningkatan sintesis TG de novo di li:er karena

    "iperinsulinemia merangsang ekspresi sterol regulation element binding

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    11/46

    11

    protein (S4@/1!), protein ini berfungsi sebagai faktor transkripsi yang

    mengaktifasi gene yang terlibat lipogenesis di li:er. /rotein kolesterol

    ester transferase dan hepatic lipaseuga meningkat, yang mengakibatkan

    peningkatan 6LDL1 yang kemudian menadi small dense LDL.

    /eningkatan kadar 6LDL1 ini menyebabkan peningkatan katabolisme

    $DL se"ingga $DL menadi renda". @eberapa mekanisme diatas

    menerangkan renda"nya $DL, tingginya 5 dan small dense LDL pada

    D tipe2. /ola dislipidemi seperti ini sering disebut diabetic dyslipidemia

    atau tipe @ yang ber"ubungan erat dengan penyakit kardio:askular pada

    populasi umum. @erdasarkan studi epidemiologi, renda"nya $DL dan

    tingginya 5 ber"ubungan erat dengan keadian penyakit antung koroner

    dibandingkan dengan total kolesterol dan LDL pada sindroma metabolik.

    Sebagai lipoprotein yang bersifat protektif, disamping berfungsi untuk

    memba&a lemak ke "epar, $DL terbukti meng"ambat oksidasi LDL dan

    molekul adesi, se"ingga dapat meng"ambat pembentukan sel busa, dan

    pada gilirannya meng"ambat progresifitas aterosklerosis. Dengan

    renda"nya $DL efek protektif tersebut menadi au" berkurang.

    0. eala dan tanda dislipidemia

    Sebagian besar "iperlipidemia atau dislipidemia tidak memberikan

    geala dan tanda klinis, namun terdapat geala yang nyata yang disebut

    Aant"elasma atau Aantoma yaitu penumpukan aringan lemak diba&a"

    kulit yang sering diumpai antara lain dilipatan kelopak mata, ar!us

    !orneae. @ila tidak terkontrol lama kelamaan akan menumpuk, menadi

    aterosklerosis dan penyakit antung koroner. 5rigliserid tinggi dapat

    menyebabkan pankreatitis akut.ant"elasmas kelopak mata, Aant"omas tendinous di siku, lutut

    dan tendon +!"illes dan ar!us kornea disebabkan ole" tingginya tingkat

    LDL. /ankreatitis akut disebabkan ole" tingginya tingkat 5./asien yang

    memiliki "iperkolesterolemia familial dalam bentuk "omoigot dapat

    memiliki temuan di atas dengan planar Aant"omas. /asien yang memiliki

    ketinggian 5 dalam kondisi yang para" dapat meng"arapkan memiliki

    Aant"omas letusan atas siku mereka, punggung, batang, lutut, pantat, kaki

    dan tangan. ereka dengan dysbetalipoproteinemia langka dapat memiliki

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    12/46

    12

    palmar Aant"omas dan Aant"omas tuberous.+rteri dan :ena retina

    memiliki penampilan puti" krem karena "ipertrigliseridemia yang para",

    nyeri perut karena Kekurangan suplai dara" ke usus, /ankreatitis akut

    (disebabkan ole" "ipertrigliseridemia), Kebingungan dan dypsnea,

    /enyakit ;antung ,+p"asia 9 kesulitan dalam berbi!ara, pusing, ?yeri

    betis saat beralan, Stroke karena penurunan aliran dara" ke otak, ?yeri

    dada 9 karena pasokan dara" yang tidak memadai ke antung, ant"omas

    tendinous (siku, lutut tendon, dll)

    a) $iperkolesterolemia

    Keadaan ini merupakan "iperkolesterolemia yang paling sering

    ditemukan (lebi" dari C8E) yang merupakan interaksi antara kelainan

    gen yang multipel nutrisi, faktor9faktor lingkungan lainnya serta

    mempunyai lebi" dari satu dasar metabolik. $iperkolesterolemia

    biasanya ringan atau sedang dan tidak ada Aantoma.

    b) $ipertrigliseridemia

    /ada keadaan ini terdapat "ipertrigliseridemia berat maupun ringan.

    /eningkatan trigliseridemia yang ringan menunukkan kenaikan kadar

    :ery lo& density lipoprotein (6LDL), sedangkan dalam bentuk yang

    lebi" berat biasanya disertai dengan kilomikronemia.

    !) *ampuran "iperkolesterolemia dan "ipertrigliseridemia (dislipidemia

    !ampuran)

    Kelainan ini ditandai dengan peningkatan kolesterol dan trigliserida

    (dislipidemia kombinasi) dan beratnya ber:ariasi. Spektrum

    manifestasi klinis ber:ariasi luas dari asimptomatik "ingga ke

    manifestasi klinis yang elas. /enderita dapat mun!ul dengan

    manifestasi klinis nyeri abdomen, Aant"oma pada telapak tangan dan

    kelopak mata, tendinitis, ar!us !ornea,Aant"oma tuberosum, obesity

    dan ba"kan dengan manifestasi !oronary "eart diseases.

    . $ubungan faktor risiko dengan dislipidemia

    5idak dapat dimodifikasi#

    a. i&ayat keluarga dengan dislipidemia (genetik)

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    13/46

    1%

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    14/46

    1'

    +da % "al yang mempengaru"i asupan makan yaitu kebiasaan

    makan, pengeta"uan gii dan ketersediaan makanan dalam keluarga.

    Kebiasaan makanan disini biasa didefinisikan untuk menggambarkan

    kebiasaan dan perilaku yang ber"ubungan dengan makan dan makanan

    seperti tata krama, pola makan yang dimakan, frekuensi makan,

    keper!ayaan yang dimakan misalnya pantangan, distribusi makanan

    diantara anggota keluarga, penerimaan ter"adap makanan (suka atau

    tidak suka), dan pemili"an ba"an makanan yang "endak dimakan.

    !. +kti:itas fisik

    +kti:itas fisik disini meliputi akti:itas se"ari9"ari, kebiasaan, "obi,

    maupun lati"an asmani dan ola"raga. ;ika asupan energi tidak

    diimbangi dengan akti:itas fisik yang sesuai maka se!ara kontinyu akan

    meningkat. +ktifitas fisik penting yaitu menaga kondisi tubu" tetap

    se"at, meningkatkan kelenturan otot serta menguatkan dan

    memperpanang daya ta"an otot. /ada"al !ara yang paling muda"

    pengeluaran energi adala" lati"an fisik atau gerak badan. @eberapa "al

    yang mempengaru"i berkurangnya akti:itas fisik antara lain adanya

    berbagai fasilitas yang memberikan berbagai kemuda"an dan kemauan

    teknologi di berbagai bidang ke"idupan yang mendorong masyarakat

    untuk tidak memerlukan kera fisik yang berat.

    Ola"raga yang teratur dapat menyebabkan kadar kolesterol total,

    kolesterol LDL dan trigliserida menurun dalam dara" sedangkan

    kolesterol $DL meningkat se!ara bermakna. Dengan berola"raga

    meme!a"kan timbunan trigliserida di dalam sel lemak dan melepaskan

    asam lemak dan gliserol ke dalam aliran dara"d. erokok

    erokok menyebabkan peningkatan rasio metabolisme dan !enderung

    untuk menurunkan intake makanan dibandingkan orang yang tidak

    merokok. erokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total,

    kolesterol LDL, trigliserida dan menurunkan kadar kolesterol $DL

    dalam dara".

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    15/46

    10

    /re:alensi merokok setiap "ari lebi" tinggi pada usia produktif (209'

    ta"un) dan insidensinya pada pria 11 kali lebi" tinggi dibandingkan

    perempuan.C Seseorang yang merokok F 28 batang se"ari dapat

    mempengaru"i atau memperkuat faktor risiko lainnya yaitu kadar

    lemak, "ipertensi atau gula dara" yang tinggi.28 >ntuk angka panang,

    perokok berat (lebi" dari 28 batang se"ari) akan mengalami "ipo9$DL9

    kolesterolemia.

    . /enagakkan Diagnosis

    a) +namnesis #

    9 Kelu"an yang dialami biasanya nyeri perut atau nyeri otot

    9 5eradi pada usia lebi" dari '0 ta"un

    9 i&ayat penyakit da"ulu# adanya ri&ayat kolesterol tinggi

    9 i&ayat pengobatan# perna" mengonsumsi obat yang menurunkan

    kolesterol dalam dara"

    9 i&ayat penyakit keuarga# adanya keluarga yang perna" menderita

    penyakit atau kelu"an yamg sama atau diabetes mellitus

    9 i&ayat pribadi# arang berola"raga, nafsu makan meningkat, dan

    merokok.

    b) /emeriksaan fisik #

    9 Sulit ditemukan adanya kelainan.

    9 +danya Aant"oma

    9 ?yeri tekan pada abdomen dan otot

    9 Dan ika ditemukan adanya ri&ayat penyakit dari faktor risiko

    dislipidemia, seperti Diabetes melitus.

    !) /emeriksaan penunang #

    9 /emeriksaan Laboratorium

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    16/46

    1

    /emeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam

    menegakkan diagnosa. /emeriksaan yang dilakukan adala"

    pemeriksaan kadar kolesterol otal, kolesterol LDL, kolesterol $DL

    dan trigliserid (+n&ar, 288').

    a. /ersiapan

    /asien sebaiknya berada dalam keadaan metabolik yang stabil

    tanpa adanya peruba"an berat badan, pola makan, kebiasaan

    merokok, ola"raga, tidak sakit berat ataupun tidak ada operasi

    dalam 2 bulan terak"ir. Selain itu, sebaiknya pasien tidak

    mendapatkan pengobatan yang mempengaru"i kadar lipid

    dalam 2 minggu terak"ir. +pabila keadaan ini tidak

    memungkinkan, pemeriksaan tetap dilakukan dan disertai

    dengan !atatan (+n&ar, 288').

    b. /engambilan @a"an /emeriksaan

    /engambilan ba"an dilakukan dengan melakukan bendungan

    :ena seminimal mungkin dan ba"an yang diambil adala"

    serum. /engambilan ba"an ini dilakukan setela" pasien puasa

    selama 1291 am (+n&ar, 288').

    !. +nalisis

    +nalisis kadar kolesterol dan trigliserid dilakukan dengan

    metode enimatik sedangkan analisis kadar kolesterol $DL

    dan kolesterol LDL dilakukan dengan metode presipitasi dan

    ensimatik. Kadar kolesterol LDL dapat dilakukan se!ara

    langsung atau menggunakan rumus

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    17/46

    1

    /enatalaksanaan dalam dislipidemia dimulai dengan melakukan

    penilaian umla" faktor resiko koroner pada pasien untuk menentukan

    kolesterol9LDL yang "arus di!apai. @erikut ini adala" tabel faktor resiko

    (selain kolesterol LDL) yang menentukan sasaran kolesterol LDL yang

    ingin di!apai berdasarkan ?*4/9+5/ III #

    5abel 2.

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    18/46

    13

    b. ereka yang disamakan dengan /+K

    9 Diabetes elitus

    9 @entuk lain penyakit arterosklerotik yaitu

    strok, penyakit arteri perifer, aneurisma aorta

    abdominalis

    9

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    19/46

    1C

    ambar %. @agan /enatalaksanaan dislipidemia dengan faktor resiko sedang

    ambar '. @agan /enatalaksanaan Dislipidemia dengan faktor resiko 891

    /enatalaksanaan dislipidemia diabetik ditentukan atas dasar deraat

    risiko yang ditunukkan ole" tingginya kadar masing9masing lipoprotein

    seperti diperli"atkan pada tabel 1. Sasaran kadar lipid bagi pasien D

    de&asa adala" kadar lipid yang termasuk kategori risiko renda". @agi

    semua pasien yang termasuk kategori risiko tinggi dan sedang,

    direkomendasikan untuk mendapat terapi obat9obat penurun lipid

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    20/46

    28

    disamping peruba"an gaya "idup dan obat9obat penurun kadar glukosa

    dara".

    5abel '. Kategori risiko berdasarkan kadar lipoprotein pada pasien

    diabetes

    Balaupun kelainan lipid pada dislipidemia diabetik ditandai ole"

    "ipertrigliseridemi, dan kadar kolesterol9$DL renda" sedang kolesterol9

    LDL umumnya normal, sasaran yang "arus di!apai pada dislipidemia

    diabetik adala" kolesterol9LDL. Dari berbagai penelitian seperti misalya

    >K/DS, didapatkan ba"&a penentu utama keber"asilan pengelolaan

    lipid dalam men!ega" kelainan kardio:askular adala" kadar kolesterol9

    LDL karena mempunyai peran yang sangat nyata dan kuat dalam proses

    aterosklerosis, melebi"i peran fraksi lipid yang lain ( 5rigliserida dan

    $DL9kolesterol ).

    /enatalaksanaan Dislipidemia terdiri dari#

    a) /enatalaksanaan >mum

    /ilar utama pengelolaan dislipidemia adala" upaya

    nonfarmakologist yang meliputi modifikasi diet, lati"an asmani serta

    pengelolaan berat badan. terapi diet memiliki tuuan untuk

    menurunkan resiko /K6 dengan mengurangi asupan lemak enu" dan

    kolesterol serta mengembalikan kesimbangan kalori, sekaligus

    memperbaiki nutrisi. /erbaikan keseimbangan kalori biasanya

    memerlukan peningkatan penggunaan energi melalui kegiatan asmani

    serta pembatasan asupan kalori. (Sudoyo, 288C)

    b) /enatalaksanaan non farmakologik

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    21/46

    21

    eliputi terapi nutrisi medik, akti:itas fisik serta beberapa

    upaya lain seperti ber"enti merokok, menurunkan berat badan bagi

    yang gemuk dan mengurangi asupan alko"ol. /enurunan berat badan

    dan peningkatan akti:itas fisik dapat menurunkan kadar trigliserida

    dan meningkatkan kadar $DL kolesterol serta sedikit menurunkan

    kadar LDL kolesterol. (Sudoyo, 288C)

    5erapi nutrisi medik

    Selalu merupakan ta"ap a&al penatalaksanaan dislipidemi,

    ole" karena itu disarankan untuk berkonsultasi dengan a"li gii.

    /ada dasarnya adala" pembatasan umla" kalori dan umla"

    lemak. /asien dengan kadar kolesterol LDL atau kolesterol total

    yang tinggi dianurkan untuk mengurangi asupan lemak enu" dan

    meningkatkan asupan lemak tidak enu" rantai tunggal dan ganda

    ( mono unsaturated fatty a!id H >

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    22/46

    22

    +kti:itas fisik

    /ada prinsipnya pasien dianurkan untuk meningkatkan

    akti:itas fisik sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Semua

    enis akti:itas fisik bermanfaat, seperti alan kaki, naik sepeda,

    berenang dll. /enting sekali diper"atikan agar enis ola"raga

    disesuaikan dengan kemampuan dan kesenangan pasien, selain itu

    agar dilakukan se!ara terus menerus. /asien D yang

    mempunyai @@ berlebi" sebaiknya mendapat 5erapi ?utrisiedik dan meningkatkan akti:itas fisik. 5"e +meri!an $eart

    +sso!iation merekomendasikan untuk pasien D dengan

    /enyakit Kardio:askular ba"&a 5erapi ?utrisi edik maksimal

    dapat menurunkan kadar LDL kolesterol sebesar 10 sampai 20

    mgGdl. ;adi, bila kadar LDL kolesterol mengalami peningkatan

    lebi" dari 20 mgGdl diatas kadar sasaran terapi, "endakla"

    diputuskan untuk menamba"kan terapi farmakologik terutama

    ter"adap pasien2 dengan risiko tinggi (pasien D dgn ri&ayat

    infark miokard sebelumnya atau dengan kadar LDL kolesterol

    tinggi (diatas 1%8 mgGdl). (Sudoyo, 288C)

    !) /enatalaksanaan farmakologi

    @erbagai studi klinis menunukkan ba"&a terapi farmakologik

    dengan obat9obat penurun lipid memberi manfaat perbaikan profil lipid

    dan menurunkan komplikasi Kardio:askular pada pasien9pasien diabetes.

    /ada saat ini dikenal sedikitnya enis obat yang dapat memperbaiki

    propil lipid serum yaitu#

    a. $9*o+ reduktase in"ibitor

    b. Deri:at asam fibrat

    !. Sekuestran asam empedu

    d. +sam nikotinat

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    23/46

    2%

    e. 4etimibe

    f. +sam lemak omega9%.

    a) $9*o+ reduktase in"ibitor

    Dalam 18 ta"un terak"ir ini di seluru" dunia, $9*o+

    reduktase in"ibitor yang biasa disebut sebagai statin menadi obat

    yang paling banyak diresepkan sebagai obat penurun kadar lipid.

    Obat golongan ini bekera dengan !ara meng"ambat kera enim

    $9*o+ reduktase yaitu suatu enim di "ati yang berperan

    dalam pembentukan kolesterol. Dengan menurunnya sintesis

    kolesterol maka "ati akan mengkompensasi dengan meningkatkan

    reseptor LDL pada permukaan "ati. Dengan demikian kadar

    kolesterol LDL di dalam dara" akan ditarik ke "ati, se"ingga akan

    menurunkan kadar kolesterol LDL dan uga 6LDL. (Sudoyo,

    288C)

    ambar 0. ekanisme keraHMG-CoA reductase inhibitor

    engenai dosis obat sangat indi:idual sekali, tergantung pada

    karakteristik pasien seperti target terapi dan respon ter"adap terapi

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    24/46

    2'

    yang diberikan. Diba&a" ini dapat dili"at dosis beberapa obat

    golongan statin.

    5abel . Dosis9dosis obat golongan statin

    /opularitas statin dipengaru"i ole" banyaknya data ui klinik

    yang mengkonfirmasi ba"&a penurunan kadar lipid pada pasien yang

    diterapi akan berakibat uga pada turunnya risiko penyakit

    kardio:askuler terutama pada penyakit antung, infark miokard,

    prosedur re:askularisasi dan menurunnya angka kematian. $eart

    /rote!tion Study melakukan penelitian yang berskala besar

    melibatkan 0C% pasien penderita diabetes berusia 7 '8 ta"un dengan

    kadar total kolesterol 7 1%0 mgGdl. /ada penelitian ini, pasien diabetes

    yang diberikan sim:astatin mengalami penurunan risiko "ingga 22E

    ter"adap teradinya penyakit *6D (*ardio 6as!ular Disease).

    /enurunan resiko ini teradi pada semua subkategori LDL yang

    diperiksa, termasuk pasien dengan kadar kolesterol LDL yang lebi"

    renda" sebelum terapi (=11 mgGdl). (Sudoyo, 288C)

    *ollaborati:e +tor:astatin Diabetes Study (*+DS) meneliti

    sebanyak 23%3 penderita diabetes melitus yang tidak menderita

    penyakit kardio:askular atau re:askularisasi koroner sebelumnya.

    Se!ara a!ak diberikan ator:astatin 18 mgG"ari dan plasebo selama '

    ta"un. Kadar kolesterol LDL pada a&al penelitian adala" sekitar 11

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    25/46

    20

    mgGdl. /ada ak"ir penelitian, sebanyak 0 E dari penderita kadar

    kolesterol LDL menurun men!apai C mgGdl dan 20 E menurun

    sampai = ' mgGdl. Seiring dengan penurunan kadar kolesterol LDL,

    terdapat penurunan risiko keadian penyakit kardio:askular sebesar %

    E. (Sudoyo, 288C)

    Sedangkan +nglo S!andina:ian *ardia! Out!omes 5rials9lipid

    lo&ering arm (+S*O559LL+) melakukan penelitian dengan

    mengikutsertakan 18.%80 penderita "ipertensi tanpa ri&ayat penyakit

    kardio:askuler sebelumnya tetapi sedikitnya mempunyai tiga faktor

    risiko kardio:askular, yang se!ara a!ak diberikan ator:astatin 18 mg

    dan plasebo. Dari umla" tersebut, sebanyak 20%2 orang adala"

    penderita diabetes. 5uuan penelitian ini adala" ingin meli"at manfaat

    penurunan kolesterol pada penderita diabetes dimana tekanan dara"

    terkendali baik sedang kadar kolesterol sedikit tinggi atau normal

    yaitu total kolesterol = 208 mgGdl. Setela" %,% ta"un kadar kolesterol

    pada penderita diabetes mellitus yang mendapat ator:astain %3,

    mgGdl lebi" renda" dibandingkan penderita yang mendapat plasebo.

    ;umla" penderita yang mengalami penyakit kardio:askuler au" lebi"

    sedikit pada mereka yang mendapat ator:astain dibandingkan plasebo

    masing masing C,2 E dan 11,C E. (Sudoyo, 288C)

    4fek samping pemakaian statin biasanya teradi peningkatan

    yang sifatnya minor pada kadar enim "ati sering diumpai pada 0

    bulan pertama terapi statin yang biasanya akan normal kembali

    dengan sendirinya. /eningkatan yang bermakna teradi pada 2E

    pasien pada a&al terapi tergantung pada dosis statin yang digunakan,

    dan akan normal kembali ika dosis statin diturunkan atau di"entikan.

    /emantauan enim "ati se!ara teratur selama penggunaan statin, yaitu

    pada 1bulan, % bulan dan bulan setela" terapi statin dimulai, dan

    kemudian sekali setiap ta"un. Balaupun ada pembatasan penggunaan

    statin, "anya ada sedikit bukti yang menunukkan ba"&a statin

    berba"aya untuk pasien dengan penyakit "ati kronik seperti "epattis @

    dan * atau k"olestasis. (Sudoyo, 288C)

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    26/46

    2

    4fek samping lain yang diumpai pada 0E pasien adala"

    miopati, mun!ul sebagai geala nyeri pada otot dan persendian tanpa

    adanya peruba"an kadar kreatin kinase (*K). iopati yang para"

    (r"addomiolisis fatal) dialami ole" 8,2E pasien, disertai dengan

    peningkatan *K (18 kali batas atas kadar normal, *K normal adala"

    18108 I>GL), dan dalam "al ini penggunaan statin "arus segera

    di"entikan. ;ika *K berkisar antara %18 kali batas atas normal, statin

    tetap dilanutkan tetapi *K "arus terus dipantau sampai diketa"ui

    apaka" keadaan membaik atau memburuk (se"ingga memerlukan

    peng"entian statin). ;ika perlu dosis statin diturunkan untuk

    meredakan efek samping tersebut. eala efek samping pada otot ini

    bisanya lebi" banyak teradi pada pasien yang menggunakan

    kombinasi obat penurun kadar lipid, misalnya kombinasi statin dan

    fibrat atau asam nikotinat. (Sudoyo, 288C)

    b) Deri:at asam fibrat

    Obat anti"iperlipidemik yang termasuk golongan asam fibrat

    adala"# emfibroil,

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    27/46

    2

    ambar . ekanisme kera fibrat

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    28/46

    23

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    29/46

    2C

    ambar . ekanisme kera sekuestran asam empedu

    Sekuestran asam empedu menurunkan kolesterol LDL 10%8E,

    dan meningkatkan $DL sampai 0E. /ada beberapa pasien sekuestran

    asam empedu meningkatkan kadar trigliserida, se"ingga

    penggunaannya di"indari untuk pasien "ipertrigliseridemia atau

    "iperlipidemia !ampuran dengan peningkatan kadar trigliserida yang

    signifikan. Sekuestran asam empedu dapat menurunkan keadian

    gangguan fungsi antung dan progresi aterosklerosis. Obat ini terutama

    berguna untuk mengobati pasien yang mengalami peningkatan

    kolesterol LDL saa atau sebagai obat tamba"an ika monoterapi gagal

    men!ai target terapi. (Sudoyo, 288C)

    asala" utama pada terapi sekuestran asam empedu ini adala"

    penerimaan pasien karena rasa obat yang tidak enak. @iasanya obat

    diminum ' kali se"ari, dalam bentuk serbuk yang di!ampurkan ke

    dalam seumla" besar air./ada dosis maksimum, golongan obat ini

    sering menimbulkan rasa tidak nyaman pada abdomen, refluks esofagus

    dan konstipasi. Obat ini uga dapat mengikat obat lain, misalnya

    digoksin, le:otiroksin, atau &arfarin, se"ingga "arus diper"atikan agar

    penggunaan antar obatobat tersebut dengan sekuestran asam empedu

    ini terpisa" paling sedikit ' am. (Sudoyo, 288C)

    d) +sam nikotinik

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    30/46

    %8

    +sam nikotinik merupakan obat penurun lipid yang pertama kali

    diperkenalkan. Ole" karena bentuk yang lama yaitu asam nikotinik

    serap !epat mempunyai efek samping !ukup banyak, maka obat ini

    tidak banyak dipakai. Dengan diperkenalkannya asam nikotinik yang

    lepas lambat (niaspan) se"ingga absorpsi di usus beralan lambat, maka

    efek samping menadi lebi" kurang.

    Obat ini diduga meng"ambat enim "ormone sensiti:e lipase di

    aringan adiposa, dengan demikian akan mengurangai asam lemak

    bebas. Diketa"ui ba"&a asam lemak bebas yang ada dalam dara"

    sebagian akan ditangkap ole" "ati dan akan menadi sumber

    pembentukan 6LDL. Dengan menurunnya sintesis 6LDL di"ati, akan

    mengakibatkan penurunan kadar trigliserida dan uga kolesterol LDL

    plasma. /emberian asam nikotinik ternyata uga meningkatkan kadar

    kolesterol $DL ba"kan merupakan obat yang terbaik untuk

    meningkatkan kolesterol $DL. Ole" karena menurunkan trigliserida,

    menurunkan LDL dan meningkatkan kolesterol $DL maka disebut uga

    sebagai broad spectrum lipid lo"ering agent.

    ambar 3. ekanisme kera asam nikotinik

    4fek samping yang paling sering teradi adala" flus"ing yaitu

    perasaan panas pada muka ba"kan di badan. >ntuk men!ega" "al

    tersebut, pada penggunaan asam nikotinik sebaiknya dimulai dengan

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    31/46

    %1

    dosis renda" kemudian ditingkatkan, misalnya selama satu minggu %0

    mgG"ari kemudian ditingkatkan se!ara berta"ap sampai dosis maksimal

    sekitar 10889 2888 mgG"ari. Dengan asam nikotinik yang baru yaitu

    lepas lambat, efek samping sangat berkurang. $asil yang sangat baik

    didapatkan bila dikombinasikan dengan golonganHMG-CoA reductase

    inhibitor. (Sudoyo, 288C)

    e) 4etimibe

    4etimibe tergolong obat penurun lipid yang baru, diperkenalkan

    di pasaran seak ta"un 288%. Obat ini bekera sebagai Karena umla"

    kolesterol yang masuk melalui usus "alus turun, maka "ati

    meningkatkan asupan kolesterolnya dari sirkulasi dara", se"ingga kadar

    kolesterol serum akan turun. 4etimibe 18 mgG"ari digunakan untuk

    "iperkolesterolemia primer. (Sudoyo, 288C)

    Sebagai terapi tunggal, efek utama eetimibe adala" menurunkan

    kadar kolesterol LDL sampai 13E,dengan sedikit efek pada trigliserida

    dan $DL.;ika dikombinasi dengan statin, bisa meng"asilkan penurunan

    kadar LDL serum 28E lagi dibanding statin saa, penurunan kadar

    trigliserida CE, dan peningkatan kolesterol $DL %E.Saat ini eetimibe

    digunakan ika terapi tunggal statin gagal men!apai target terapi,atau

    sebagai alternatif monoterapi ika pasien tidak ta"an statin. 4fek

    samping yang yang sering mun!ul pada pemakaian eetimibe adala"

    gangguan intestinal,sakit kepala dan mialgia. (Sudoyo, 288C)

    f) +sam lemak omega9%.

    @ukti epidemiologi seak lama menunukkan ba"&a diet kaya

    asam lemak omega

    % yang diperole" dari minyak ikan menurunkanresiko kardio:askuler. +sam lemak omega%,terutama asam

    eikosapentanoat(4/+) dan asam dokosa"eksanoat(D$+) mempunyai

    beberapa efek pada lipid dan metabolism lipid.

    +sam lemak omega% menurunkan kadar lipid dengan !ara

    menekan produksi trigliserida dan 6LDL di "ati dan meningkatkan

    kon:ersi 6LDL menadi LDL. Kadar trigliserida menurun "ingga %8E

    disertai sedikit peningkatan $DL.Suplemetasi asam lemak omega% '

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    32/46

    %2

    gG"ari digunakan untuk "iperkolestrolemia. ;uga dapat ditamba"kan

    pada terapi statin atau fibrat untuk meningkatkan efekti:itas penurunan

    lipidnya. Dosis renda" 1gG"ari digunakan untuk menurunkan risiko

    kardio:askular dengan "asil penurunan mortalitas infark miokard dan

    stroke 18E, dan kematian antung mendadak ''E. 4fek samping utama

    adala" pada saluran !erna, berupa diare. (Sudoyo, 288C)

    5erapi kombinasi

    /engobatan kombinasi untuk dislipidemia diabetik adala" satu !ara

    penatalaksanaan lipid yang oftimal dengan menggunakan dua ma!am obat

    lipid yang mekanisme keranya berbeda, bersifat efektif dan ditoleransibaik dan aman ter"adap pasien. Kombinasi yang digunakan sebaiknya

    menggunakan kombinasi alur endogen dengan eksogen sintesa kolesterol,

    kombinasi tersebut adala" statin9nia!in, statin9fibrat, statin9bile a!id

    seJuestrant, statin9eetimibe, dan nia!in9bile a!id seJuestrant. /enggunaan

    kombinasi dua obat uga terbukti efektif untuk yang gagal dengan

    monoterapi, karena kombinasi dengan dosis ke!il mempunyai efek

    penurun lipid lebi" besar dibandingkan terapi dosis yang ditingkatkan.

    Se!ara umum menurunkan dosis dari tiap obat yang digunakan akan

    memperke!il risiko efek samping. (Sudoyo, 288C)

    Studi9studi membuktikan ba"&a terapi kombinasi antara statin dan

    berbagai obat lain seperti bile a!id resin, fibrat dan nia!in memberikan

    manfaat yang lebi" baik dalam "al penurunan kadar LDL kolesterol.

    Kombinasi eetimibe dengan statin merupakan strategi baru dalam

    memperbaiki profil lipid pada pasien D tipe 2. Studi terbarumenunukkan ba"&a kombinasi eetimibe dengan sim:astatin pada dosis

    18G18, 18G28, 18G'8 dan 18G38 mg meng"asilkan penurunan kadar LDL

    kolesterol, total kolesterol, trigliserida, non $DL !"olesterol dan

    apolipoprotein (+po) @ yang lebi" besar dibandingkan sim:astatin

    monoterapi serta ditoleransi dengan baik. @erikut ini adala" daftar prioritas

    pili"an obat9 obatan dalam penatalaksanaan dislipidemia diabetik menurut

    +meri!an Diabetes +sso!iation. (Sudoyo, 288C)

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    33/46

    %%

    5abel . /rioritas pili"an penatalaksanaan dislipidemia diabetik.

    +terosklerosis

    +terosklerosis ditandai ole" lesi intima yang disebut ateroma

    #at yang mengandung lipid dalam aringan terutama dalam dinding arteri)$

    atauflak ateromatosa ataufibrofatty pla%ue$ yang menonol ke dalam dan

    menyumbat lumen :askular serta melema"kan tunika media di

    ba&a"nya. Lesi ini dapat menyebabkan komplikasi serius.

    +terosklerosis, yang memiliki distribusi global, berperan besar dalam

    mortalitas sekitar separu" dari semua kematian dan morbiditas serius di

    dunia @arat dibandingkan dengan penyakit lain.

    +meri!an $eart +sso!iation mengklasifikasikan lesi

    aterosklerotik menadi enam tipe, bera&al dari sel9sel busa terisolasi

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    34/46

    %'

    #&fatty dots&)$ berlanut ke ta"ap fatty streaks$ ateroma, dan

    fibroateroma, "ingga ke lesi komplikata.

    'atty streaks adala" lesi terdini aterosklerosis. Lesi ini terdiri

    dari sel9sel busa berisi lipid. Lesi ini tidak meninggi se!ara signifikan

    se"ingga tidak menyebabkan gangguan aliran dara". 'atty streak

    bera&al sebagai titik9titik kuning datar dengan garis tenga" kurang

    dari 1 mm yang menyatu menadi ber!ak memanang, 1 !m atau lebi".

    @er!ak ini mengandung limfosit 5 dan lipid ekstrasel dalam umla"

    yang lebi" sedikit dibandingkan dengan plak. $ubungan antara fatty

    streak dan plak aterosklerotik bersifat kompleks.'atty streakberkaitan

    dengan faktor9faktor risiko aterosklerosis pada orang de&asa (terutama

    konsentrasi kolesterol lipoprotein serum dan merokok), dan sebagian

    bukti eksperimental menunang konsep e:olusifatty streak menadi plak

    aterosklerotik. 'atty streak sering terbentuk di bagian9bagian

    pembulu" dara" yang tidak terlalu rentan mengalami ateroma pada masa

    ke"idupan selanutnya. eskipun fatty streak dapat menadi prekursor plak,

    tidak semua fatty streak akan menadi plak fibrosa atau lesi lain yang lebi"

    para". /lak aterosklerotik terutama terbentuk di arteri elastik (mis. aorta, arteri

    karotis, dan arteri iliaka) serta arteri muskular ukuran sedang dan besar (mis.

    arteri koronaria dan arteri poplitea). /enyakit aterosklerotik simtomatik

    paling sering mengenai arteri9arteri yang mendara"i antung, otak, ginal, dan

    ekstremitas ba&a".

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    35/46

    %0

    ambar C. Skema +terosklerosis

    ambar 18. Kumpulan sel busa di tunika intima

    Di arteri ke!il, ateroma dapat menyumbat lumen, mengganggu aliran

    dara" ke organ distal, dan menyebabkan !edera iskemik. /lak dapat mengalami

    kerusakan dan memi!u pembentukan trombus, yang lebi" lanut dapat

    menyumbat aliran dara". Di arteri besar, plak menekan tunika media di

    ba&a"nya dan melema"kan dinding pembulu" yang bersangkutan se"ingga

    aneurisma dapat pe!a". Selain itu, ateroma yang luas dapat menadi rapu"

    dan melepaskan embolus ke sirkulasi distal.

    orfologi. /roses kun!i aterosklerosis adala" penebalan tunika

    intima dan akumulasi lipid. Suatu ateroma (berasal dari kata unani untuk

    gruel) atau plak ateromatosa terdiri dari lesi fokal meninggi yang bera&al di

    dalam tunika intima, dan memiliki inti lipid lunak, kuning, bergumpal

    (terutama kolesterol dan ester kolesterol), yang dibungkus selubung fibrosa

    puti" padat. /lak ateromatosa, yang uga disebut plak fibrosa, fibrofatty, lipid,

    atau fibrolipid, tampak puti" "ingga kuning9keputi"an serta menekan lumenarteri, >kurannya ber:ariasi dari garis tenga" sekitar 8,% sampai 1,0 !m,

    tetapi kadang9kadang menyatu membentuk massa yang lebi" besar.

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    36/46

    %

    ambar 11. komponen plak ateromatosa intima

    /lak aterosklerotik memiliki tiga komponen utama, yaitu (1) sel,

    men!akup S*s, makrofag, dan leukosit lain, (2) 4*, men!akup kolagen,

    serat elastik, dan proteoglikan dan (%) lipid intrasel dan ekstrasel. Komponen9

    komponen ini memiliki proporsi dan konfigurasi yang berbeda9beda di lesi

    yang berbeda. /lak umumnya terus beruba" dan se!ara progresif membesar

    melalui kematian dan degenerasi sel, sintesis dan degradasi (remodeling)

    4*, dan organisasi trombus. Selain itu, ateroma sering mengalami

    kalsifikasi. /asien dengan kalsifikasi koronaria ta"ap lanut tampaknya

    berisiko besar mengalami serangan koroner.

    Lesi ta"ap lanut aterosklerosis berisiko mengalami peruba"an9

    peruba"an patologis berikut yang memiliki makna klinis.

    5erbentuknya mikroembolus yang terdiri dari isi lesi (embolus kolesterol

    atau ateroembolus).

    /erdara"an ke dalam plak, terutama di arteri koronaria.

    /enyumbatan lumen se!ara parsial atau total.

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    37/46

    %

    $ipertensi /ria berusia antara '0 sampai 2 ta"un yang tekanan dara"nya

    melebi"i 10GC0 mm$g memiliki risiko lebi" dari lima kali lipat

    mengidap aterosklerosis.

    erokok Diabetes elitus.

    ambar 12. Diagram skematis rangkaian "ipotesis interaksi sel pada

    aterosklerosis

    >paya untuk mengurangi konsekuensi dan dampak aterosklerosis

    men!akup# program pen!ega"an primer, yang dituukan untuk menunda

    pembentukan ateroma atau menyebabkan regresi lesi yang suda" terbentuk

    pada orang yang belum perna" mengalami penyulit serius penyakit

    aterosklerosis arteri koronaria, dan program pen!ega"an sekunder, yang

    dituukan untuk men!ega" kekambu"an serangan, seperti infark miokardium

    pada pasien yang simtomatik.

    Seperti dirin!i di atas, banyak bukti untuk memberikan anuran berikut untuk

    pen!ega"an primer komplikasi terkait9aterosklerosis pada orang de&asa,

    berdasarkan modifikasi faktor risiko# tidak atau ber"enti merokok,

    mengendalikan "ipertensi, penurunan berat badan dan peningkatan ola"raga,

    pengurangan konsumsi alko"ol, dan, yang terpenting, menurunkan kadar

    kolesterol LDL total dan dara" sambil meningkatkan $DL.

    C. $ubungan $omestatik dalam Kontrol Kebutu"an energi

    Sistem neuroendokrin memegang peranan dalam metabolisme

    energi dan "omestatis serta berdampak dalam pengontrolan perilaku

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    38/46

    %3

    makanan. etabolisme energi berpusat pada pemeli"araan suplai glukosa

    yang !ukup untuk metabolisme dan pada keseimbangan antara

    penyimpanan dan penggunaan energi.

    ambar 1%. Keseimbangan +supan dan /engeluaran 4nergi

    (+t + lan!e, 288)

    Lemak merupakan simpanan energi utama dalam tubu" dan tubu"

    dapat menyimpan lemak tanpa batasan. Karbo"idrat men!akup =1E

    simpanan energi dan aringan otak bergantung sepenu"nya pada suplai

    glukosa yang konstan, yang didapat dari diet atau glukoneogenesis. /rotein

    men!akup sekitar 28E simpanan energi tubu". ?amun karena protein

    memiliki peranan struktural dan fungsional, maka integritasnya tetap

    teraga ke!uali dalam keadaan puasa dan simpanan energi tidak berada

    dalam bentuk yang siap untuk digunakan.

    lukosa yang bersirkulasi dapat dianggap sebagaipool glukosa, yang

    akan menyeimbangkan antara asupan dan pengeluaran glukosa. Sumber

    asupan adala" diet (karbo"idrat) dan glikogenolisis "epatik.

    /engeluarannya adala" ke aringan untuk sintesis glikogen, untuk

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    39/46

    %C

    digunakan sebagai energi, atau ke urin ika konsentrasi plasma men!apai

    kadar tertentu. Kadar ini biasanya tidak ter!apai ole" orang yang normal

    dan se"at.

    egulasi aliran glukosa adaa" melalui kera "omon endokrin, yaitu

    epinefrin, "ormon pertumbu"an, insulin, glukagon, glukokortikoid, dan

    tiroksin. Insulin merupakan satu9satunya "ormon dengan efek

    "ipoglikemik, sedangkan yang lainnya bersifat "iperglikemik karena

    menstimulasi glikogenolisis. Ole" karena itu, penurunan glukosa dara"

    menstimulasi pelepasan "ormon9"ormon tersebut, sedangkan peningkatan

    glukosa akan menstimulasi pelepasan insulin. Ini merupakan !onto"

    kontrol umpan9balik negatif ganda.

    Integrasi metabolisme lemak, karbo"idrat, dan protein bersifat

    esensial untuk pengontrolan pool glukosa yang efektif. Dua pool yang

    lainnya yang terkait adala"pool asam lemak bebas (

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    40/46

    '8

    ambar 1'. Integrasi etabolisme Lemak, Karbo"idrat, dan /rotein

    (+t + glan!e, 288)

    18. Kenapa obesitas menadi masala" dalam kese"atan M

    Obesitas mulai menadi masala" kese"atan diseluru" dunia,

    ba"kan B$O menyatakan ba"&a obesitas suda" merupakan suatu epidemi

    global, se"ingga obesitas suda" merupakan suatu problem kese"atan yang

    "arus segera ditangan. Di Indonesia, terutama di kota9kota besar, dengan

    adanya peruba"an gaya "idup yang menurus ke &esternisasi dan

    sedentaryberakibat pada peruba"an pola makan atau konsumsi masyarakat

    yang meruuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol,

    terutama ter"adap pena&aran makanan siap sai ( fast food ) yang

    berdampak meningkatkan risiko obesitas.

    /re:alensi obesitas meningkat dari ta"un ke ta"un, baik di negara

    mau maupun negara yang sedang berkembang. @erdasarkan S>S4?+S,

    pre:alensi obesitas (7128E median baku B$OG?*$S) pada balita

    mengalami peningkatan baik di perkotaan maupun pedesaan. Di perkotaan

    pada ta"un 1C3C didapatkan ',E laki9laki dan 0,CE perempuan,

    meningkat menadi ,%E laki9laki dan 3E perempuan pada ta"un 1CC2

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    41/46

    '1

    dan di pedesaan pada ta"un 1C3C didapatkan 2,%E laki9laki dan %,3E

    perempuan, meningkat menadi %,CE laki9laki dan ',E perempuan pada

    ta"un 1CC2.

    Obesitas pada masa anak berisiko tinggi menadi obesitas dimasa

    de&asa dan berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit

    degeneratif dikemudian "ari. /rofil lipid dara" pada anak obesitas

    menyerupai profil lipid pada penyakit kardio:askuler dan anak yang

    obesitas mempunyai risiko "ipertensi lebi" besar. /enelitian Syarif

    menemukan "ipertensi pada 28 - %8E anak yang obesitas, terutama

    obesitas tipe abdominal. Dengan demikian obesitas pada anak memerlukan

    per"atian yang serius dan pananganan yang sedini mungkin, dengan

    melibatkan peran serta orang tua.

    Definisi dan Kriteria Obesitas

    Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang

    ditandai dengan penimbunan aringan lemak tubu" se!ara berlebi"an.

    >ntuk menentukan obesitas diperlukan kriteria yang berdasarkan

    pengukuran antropometri dan atau pemeriksaan laboratorik, pada

    umumnya digunakan#

    a. /engukuran berat badan (@@) yang dibandingkan dengan standar dan

    disebut obesitas bila @@ 7 128E @@ standar.

    b. /engukuran berat badan dibandingkan tinggi badan (@@G5@).

    Dikatakan obesitas bila @@G5@ 7 persentile ke C0 atau 7 128E atau

    N9s!ore F 2 SD.

    !. /engukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness(tebal lipatan kulitG5LK). Sebagai indikator obesitas bila 5LK 5ri!eps

    7 persentil ke 30.

    d. /engukuran lemak se!ara laboratorik, misalnya densitometri,

    "idrometri dsb. yang tidak digunakan pada anak karena sulit dan tidak

    praktis. D+ adala" metode yang paling akurat, tetapi tidak praktis

    untuk dilapangan.

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    42/46

    '2

    e. Indeks assa 5ubu" (I5), 7 persentil ke C0 sebagai indikator

    obesitas.

    /eralanan /erkembangan Obesitas

    enurut Diet terdapat % periode kritis dalam masa tumbu" kembang

    anak dalam kaitannya dengan teradinya obesitas, yaitu# periodepranatal,

    terutama trimester % ke"amilan, periode adiposity reboundpada usia -

    ta"un dan periode adolescence!

    /ada bayi dan anak yang obesitas, sekitar 2,0E akan tetap obesitas

    untuk 2 dekade berikutnya dan 38E remaa yang obesitas akan menadi

    de&asa yang obesitas. enurut 5ait, 08E remaa yang obesitas suda"

    mengalami obesitas seak bayi. Sedang penelitian di ;epang menunukkan

    1G% dari anak obesitas tumbu" menadi obesitas dimasa de&asa 1dan risiko

    obesitas ini diperkirakan sangat tinggi, dengan O 2,8 - ,.

    /enelitian di +merika menunukkan ba"&a obesitas pada usia 192

    ta"un dengan orang tua normal, sekitar 3E menadi obesitas de&asa,

    sedang obesitas pada usia 1891' ta"un dengan sala" satu orang tuanya

    obesitas, CE akan menadi obesitas de&asa.

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    43/46

    '%

    nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat terlalu dini

    pada bayi.

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    44/46

    ''

    per"ari mempunyai risiko obesitas sebesar 0,% kali lebi" besar

    dibanding mereka yang nonton 56 P 2 am setiap "arinya.

    o

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    45/46

    '0

    yang tidak terbatas. Kelebi"an asupan lemak tidak diiringi

    peningkatan oksidasi lemak se"ingga sekitar CE lemak akan

    disimpan dalam aringan lemak.

    o

  • 7/25/2019 PBL Dislipidemia

    46/46

    '

    DATA/ P01TAKA

    Sudoyo, +ru B. dkk. 288C. uku A(ar *lmu Penyakit dalam edisi + (ilid ***.

    ;akarta. I

    reenstein, @en, dan Diana < Bood. 288. At A Glance ,istem ndokrin!

    4rlangga ;akarta

    Setiono, ustiana Laurentia. 2812. Dislipidemia /ada Obesitas dan 5idak Obesitas

    di S>/ Kariadi dan Laboratorium Klinik S&asta di Kota Semarang. .arya

    Tulis! ni:ersitas Diponegoro, Semarang. C8 "al.

    B$O. Obesity# /re:enting and anaging 5"e lobal 4pidemi!, B$O 5e!"ni!al

    eport Series 2888 3C', ene:a.

    Diet, B.,$. *"ild"ood Obesity. Dalam 5eAtbook of /ediatri! ?utrition, II nd ed,

    Suskind, .,., Suskind, L.,L. (4ds). ?e& ork# a:en /ress,1CC% 2C93'.

    Satoto, Karati, S., Darmoo, @., 5okropra&iro, +., Kodyat, @+. Kegemukan,

    Obesitas dan /enyakit Degeneratif# 4pidemiologi dan Strategi

    /enanggulangannya, Dalam# Bidyakarya ?asional /angan dan ii 6I ta"un

    1CC3. ;akarta# LI/I, "al. 3 - 383.

    Kumar, 6iany,. *otran ami dkk. 288. @uku +ar /atologi obbins. 4*,

    ;akrta.

    /ri!e, Syl:ia +nderson. 2880. /atofisiologi Konsep Klinis /roses9/roses

    /enyakit. 4*, ;akarta.