Transcript
  • Patofisiologi

    Kelainan Hati

    dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed

    Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

  • Hati

    Kelenjar terbesar tubuh, 1500 gr (2,5% BB)

    Terdiri dari 2 lobus: kanan segmen anterior dan posterior, kiri segmen medial dan lateral

    Lobus lobulus sel hati

    Sinusoid, sel Kupffer

    A. Hepatika dan V. Porta, saluran empedu

    Darah yang masuk 2/3 dari vena porta dan 1/3 dari A. hepatika

  • Anatomi Hati

  • Lobulus

  • Fungsi Hati

    Penting untuk metabolisme tubuh 10-20% jaringan berfungsi, hati masih dapat mempertahankan

    kehidupan.

    Memiliki kemampuan regenerasi

    Fungsi utama hati metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, membentuk dan mengekskresi

    empedu. Kandung empedu menyimpan dan mengeluarkan empedu ke usus halus

    Sekresi empedu oleh hati 1 liter/hari

    Penyimpanan vitamin dan mineral

    Metabolisme steroid

    Detoksikasi

  • Unsur utama empedu

    Air (97%)

    Elektrolit

    Garam empedu

    Fosfolipid (terutama lesitin)

    Kolesterol dan

    Pigmen empedu (terutama bilirubin terkonjugasi)

  • Kelainan

    Inflamasi Jaundice

    Viral hepatitis

    Reye syndrome

    Amebic liver abscesses

    Fibrosis Cirrhosis

    Neoplasma Benign dan malignant hati

  • IKTERUS

    Adalah penimbunan pigmen empedudalam tubuh yang menyebabkan warna

    kuning pada jaringan (>1,5 mg/100 ml)

    Penimbunan pada jaringan elastik kulit, membran mukosa sklera, dan urine 2-3 mg/100ml

    Normal 0,2-0,9 mg/100 ml

  • Metabolisme Bilirubin Normal

  • Mekanisme Ikterus

    Penyebab dapat terbagi atas 3 bagian: prehepatik, hepatik dan posthepatik

    Prehepatik: produksi bilirubin berlebih

    Hepatik: gangguan faal hati atau obstruksi intra hepatal (gangguan pengambilan

    bilirubin tak terkonjugasi atau gangguan

    konjugasi bilirubin)

    Posthepatik: obstruksi pada saluran empedu ekstra hepatal

    Bilirubin normal = 300 mg/hari ikterus >1500 mg/hari

  • PREHEPATIK

    Ikterus

  • Pembentukan bilirubin berlebih

    Penyakit hemolitik, misal Sickle Cell Anemia, inkompatibilitas rhesus, hemolitik

    autoimun

    Kapasitas perubahan bilirubin menjadi terkonjugasi hanya 2-3 mg/100ml lebih dari ini menimbulkan bilirubin tak

    terkonjugasi meningkat

    Urine dan feses gelap karena urobilinogen meningkat

    Terapi ditujukan untuk penyakit hemolitik

  • Gangguan Pengambilan Bilirubin

    Obat: asam flavaspidat (obat cacing pita), novobiosin, dan zat warna

    kolesistografik

    Terapi: penghentian obat di atas

  • Gangguan Konyugasi Bilirubin

    Ikterus fisiologis neonatus, terjadi pada hari ke-2 sampai ke-5

    Kurang matangnya glukoronil transferase

    Bilirubinuria (-)

    Kern ikterus >20 mg/100 ml

    Terapi: fototerapi

    Defisiensi progresif glukoronil transferase: Sindroma Gilbert, Sindroma Crigler-Najjar tipe I dan II

    Terapi: fenobarbital, merangsang aktivitasglukoronil transferase

  • HEPATIK

    Ikterus

  • Kerusakan sel parenkim hati

    Bilirubin indirek (tak terkonjugasi) normal gangguan masuk ke sel hati dan obstruksi duktus empedu retensi bilirubin indirek dan direk

    Bilirubin indirek dan direk tinggi, urobilinogen (+) namun sedikit feses kadang pucat

    Ikterus kuning oranye

    Pada hepatitis, sirosis hati, tumor hati, bahan kimia (fosfor, arsen, sinkopen) dan penyakit lain (seperti hipertiroid, hemokromasitosis, dll)

  • POSTHEPATIK

    Ikterus

  • Penurunan Ekskresi Bilirubin Terkonyugasi

    Karena obstruksi empedu dan bilirubin tidak dapat sampai ke usus halus

    Bilirubin terkonyugasi meningkat bilirubinuria(+) urine gelap

    Urobilinogen dalam urine dan tinja (-) fesespucat

    Ikterus lebih kuning, kuning kehijauan

    Garam empedu > gatal (pruritus)

    = kolestasis, intrahepatik (hepatitis, sirosis, Sindroma Dubin-Johnson, Sindroma Rotor, obathalotan, isoniazide, klorpromazin, kontrasepsioral) dan ekstrahepatik (batu empedu, kankercaput pankreas)

  • HEPATITIS

    Kegagalan Fungsi Hati Akut

  • Apakah yang dimaksud dengan hepatitis?

    Penyakit hati akibat terjadinyaperadangan sel-sel hati yang dapat

    disebabkan oleh:

    Obat-obatan atau toksin (antidepresan, NSAID, INH + rifampisin, halotan dan

    alkohol)

    Alkohol

    Infeksi virus (A, B, C, D, E)

    Infeksi lainnya (parasit, bakteri)

    Kerusakan fisik

  • Hepatitis

    = proses peradangan difus jaringan hati dengan gejala khas badan lemas, urine

    seperti air teh, mata dan seluruh badan

    kuning

    Berdasarkan perjalanan penyakitnya akut dan kronis

  • Tipe Virus Hepatitis

    A B C D E

    Sumber virus Feses Darah/cair

    an tubuh

    Darah/cairan

    tubuh

    Darah/cairan

    tubuh

    Feses

    Penyebaran Fecal-oral Per kutan/

    mukosa

    Per kutan/

    mukosa

    Per kutan/

    mukosa

    Fecal-

    oral

    Infeksi kronis tidak ya ya ya tidak

    Pencegahan Pre/pasca

    imunisasi

    Pre/pasca

    imunisasi

    Screening

    donor darah,

    modifikasi

    perilaku

    beresiko

    Pre/pasca

    imunisasi,

    screening

    donor darah,

    modifikasi

    perilaku

    beresiko

    Yakinkan

    minum

    air yang

    aman

  • Hepatitis A?

    Penyakit infeksi akut pada hati yang biasanya dapat sembuh dengan

    sendirinya, yang disebabkan oleh virus

    hepatitis A HAV)

    Di seluruh dunia sekitar 1.5 juta kasushepatitis setiap tahunnya

    Manusia merupakan satu-satunyareservoir HAV

  • Faktor resiko penularan

    Banyak kasus yang terjadi karena wabah

    Tidak ada faktor resiko khusus

    Banyak menyerang pada anak usia 5-14 tahun

    Resiko lebih tinggi pada

    Travelers

    Homoseksual

    Pemakai narkoba suntik

  • Apakah hepatitis A virus itu?

    virus RNA yang berukuran 27 nm yang hidup di dalamsitoplasma sel inang.

    Picornaviridae. Terdiri dari 4 genotipe pada manusia yang berasal dari 1

    serotipe

    Stabil di pH rendah dan suhu sedang, inaktif pada suhutinggi, klorin dan formalin

    Gambar diunduh dari Microbiology and Immunology on-line http://pathmicro.med.sc.edu/virol/hepatitis-virus.htm

  • Bagaimana bisa menginfeksi manusia?

  • Gejala hepatitis A

    = hepatitis virus akut Terdiri dari 4 stadium:- Masa tunas rata-rata 25 hari (15-50 hari)- Fase preikterik keluhan tidak khas, sekitar 2-7

    hari:

    nafsu makan mual dan muntah nyeri perut kanan atas atau ulu hati pegal dan lemah, lekas lelah terutama sore hari Demam (dapat sampai 39oC) Sakit kepala hebat

  • Gejala hepatitis A

    - Fase ikterik, sekitar 7-10 hari

    Suhu mulai menurun Urine menjadi pekat seperti teh Tinja menjadi pucat Kulit, mata dan frenulum linguae kuning Gatal-gatal

    - Fase penyembuhan, rata-rata 14-16 harisetelah fase ikterik. Sembuh sempurnadalam waktu 6 bulan

    Gejala menghilang Nafsu makan meningkat

  • Pemeriksaan tambahan

    Selain anamnesis dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah darahdengan menilai

    1. Bilirubin

    2. SGOT dan SGPT (akut 0,4-0,8 mg/dl, kronis >1 mg/dl)

    3. Serum asam empedu puasa dapat menilaipada saat fase preikterik

    4. Petanda serologis HA Ag dan anti HAV (antigen antibodi) antigen jarang terdeteksikarena waktu viremia pendek, anti HAV dapatpositif saat timbul gejala klinik hinggabertahun-tahun

  • Petanda serologis

    Ig M

    Pada awal penyakit terdeteksi

    hingga 3-6 bulan

    Ig G

    Menunjukkan pernah terinfeksi dan telah

    memiliki kekebalan terhadap infeksi

    selanjutnya

  • Pengobatan dan pencegahan

    Simptomatis: bedrest, penurun panas, anti vomit, dst

    Pencegahan dengan mencuci tangandan imunisasi

    Imunisasi dapat sebelum paparan(travelers) atau setelah paparan

    (tenaga kesehatan, penyedia makanan)

  • Hepatitis B

    Penting karena dapat menyebabkan sirosis dan karsinoma hati primer

    Hepadnaviridae, inkubasi 1-6 bulan

    HBsAg lapisan terluar virus, petanda infeksi Hepatitis B. Bila positif perlu dicek HBeAg untuk mengetahui tingkat infektisitasnya

    Penularan horizontal (transfusi dan hemodialisa, luka , jarum suntik, alat cukur, dst) dan vertikal melalui ibu

    (intrauterin, perinatal, posnatal)

    Kelompok risiko tinggi ibu HBsAg, bila HBeAg juga tinggi bayi pasti tertular, anggota keluarga serumah dengan penderita hepatitis B, tenaga medis, penerima

    donor dan dialisa, daerah prevalensi tinggi hepatitis B

  • Petanda serologi

    HBsAg dan anti HBs

    Anti HBc

    HBeAg dan anti Hbe

    HBV DNA polimerase

    HBV DNA spesifik

    Pola serologi:

    Akut simtomatik: anti HBc menunjukkan bentuk IgG

    setelah proses akut penyakit, anti HBe penting untuk

    melihat prognosis, jika HBeAg masih ada >10 minggu kronis

    Akut asimtomatik HBsAg dan HBeAg tidak tinggi umumnya menetap dan menjadi kronis

  • Interpretasi hasil

    Hanya HBsAg (+) tanpa anti HBs dan anti HBc hepatitis B akut dini atau akhir masa tunas

    HBsAg dan anti HBc (+) hepatitis B akut atau kronis bedakan dari IgM anti HBc (+) pada akut

    Anti HBs dan anti HBc (+) konvalesens umumnya sembuh total

    Anti HBs (+) tanpa HBsAg dan anti HBc pasca imunisasi atau hepatitis B subklinis

    Anti HBc (+) tanpa HBsAg dan anti HBs hepatitis B yang telah lama sembuh, hepatitis B yang baru

    sembuh, atau low level carrier (sering penyebab

    hepatitis B pada transfusi)

  • Tanda prognosis akut menjadi kronis

    HBsAg darah bertahan >10 minggu

    HBsAg titernya menetap >6 minggu selama fase akut

    Beda hasil pengukuran titer setelah 4 minggu

  • Hepatitis kronis

    Ada yang aktif dan inaktif

    Hepatitis B kronis biasa terjadi bila fase akut berlangsung terus >6 bulan dengan tes fungsi

    hati meningkat dan tidak ditemukan konversi

    HBeAg menjadi anti HBe penyebab utama Ca hepar primer

    Hepatitis C kronis 50% dari proses akut biasanya asimtomatis dari transfusi atau

    parenteral

    Serum transaminase >2x normal berlangsung >6 bulan

  • Normal liver

    Chronic hepatitis Cirrhosis

    Hepatocellular

    carcinoma

    Long-Term Sequelae of Chronic Hepatitis

    HBV

    HCV

    HDV

  • SIROSIS HEPATIS

    Kelainan fungsi hati

  • Sirosis Hepatis

    Penyakit hati kronis yaitu adanya pengerasan hati, secara anatomis

    karena terjadinya fibrosis dan terbentuk

    nodul-nodul pada semua bagian hati

    Laki-laki > perempuan = 1,6 : 1, puncak usia 40-60 tahun

    Klasifikasi morfologi, patologi dan etiologi

  • Klasifikasi berdasarkan morfologi

    - Sirosis mikronoduler ireguler, septal, uniformis monolobuler, nutrisional,

    laennec septa tipis

    - Sirosis makronoduler postnekrotik, ireguler, postkolaps septa lebar dan tebal

    - Sirosis kombinasi makro dan

    mikronoduler sering ditemukan

    - Sirosis septal (multilobuler) tidak

    lengkap (inkomplit)

  • Klasifikasi berdasarkan etiologi

    Genetik Wilsons disease, galaktosemia, tirosinosis,

    hemokromasitosis, Osler-Rendu-Weber

    Kimia toksik trauma

    Alkoholik

    Infeksi hepatitis B, C dan D, sifilis kongenital, Skistosomiasis, sirosis

    sekunder

  • Klasifikasi berdasarkan patologi

    Sirosis post nekrotik nodul 5-7 cm, gambaran khas adanya sikatrik hati

    dengan nekrosis masif dari sel hati pulau-pulau sel hati

    Sirosis nutrisi mikronoduler, alkoholik, fatty atau laennec chirrosis hati sangat membesar, nodul merata 2-

    3 mm, perlemakan hati

    Sirosis posthepatik trabekuler, sirosis septal

  • Manifestasi Klinis

    Spider angioma atau spider naevi

    Eritema palmaris

    Perubahan kuku Muehrcke's nails

    Terrys nails

    Ginekomastia

    Atrofi testis

  • Manifestasi Klinis

    Muehrcke's nails Terrys nails

  • Evaluasi sirosis hepatis

  • Komplikasi

    Asites

    Peritonitis bakterialis spontan

    Sindroma hepatorenal

    Perdarahan karena varises esofagus

    Sindroma hepatopulmoner

    Sindroma pulmoner lainnya: hidrotoraks hepatik, dan portopulmoner HTN

    Ensefalopati hepatik

    Karsinoma hepatoseluler

  • Asites

    Akumulasi cairan dalam kavum peritoneum

    Komplikasi paling sering pada sirosis

    Prognosis pasien dengan asites dalam 2 tahun sekitar 50%

    Derajat asites menurut International Ascites Club adalah:

    Derajat 1 ringan

    Derajat 2 sedang distensi simetris di abdomen

    Derajat 3 berat asites luas atau besar dengan distensi abdomen yang jelas

    Derajat asites secara subjektif adalah: 1+ minimal, sulit terlihat

    2+ sedang

    3+ luas, tidak tegang

    4+ luas dan tegang

  • Peritonitis bakterialis spontan

    Cairan asites terinfeksi, umumnya terjadi pada tahap akhir penyakit hati

    Gejala dari peritonitis bakteri ini adalah demam, nyeri abdomen yang difus dan kontinu, berbeda

    dengan nyeri karena tegangnya dinding

    abdomen akibat asites, dan perubahan status

    mental

    Penegakan diagnosis dari kultur (+) bakteri di cairan asites, peningkatan PMN di cairan asites

    (>250 sel/mm3)

    Tanda lain adala leukositosis, asidosis metabolik dan azotemia

  • Sindroma hepatorenal

    Gagal ginjal akut terjadi bersama dengan penyakit hati lanjut (sirosis atau tumor

    metastase atau hepatitis alkohol berat)

    Ditandai dengan adanya oliguria, sedimen urin ringan, ekskresi Na sangat rendah,

    kreatinin plasma dan urea nitrogen darah

    meningkat progresif

    Penurunan GFR sering tidak terlihat karena berkurangnya masa otot

    Prognosis buruk, kecuali terdapat perbaikan hati

  • Perdarahan varises esofagus

    Terjadi pada 25-40% pasien dengan sirosis

    Hanya 1/3 pasien berhasil hidup dalam 1 tahun terapi profilaksis dengan beta bloker nonselektif yang

    menurunkan risiko perdarahan

    Skrining dengan endoskopi gastrointestinal disarankan untuk

    semua pasien dengan sirosis

  • Sindroma hepatopulmuner

    Penyakit hati

    Meningkatnya gradien arterial-alveolar saat bernapas

    Hidrotoraks hepatik

    Terjadi efusi pleura pada pasien sirosi tanpa penyakit kardiopulmoner

    Cairan asites bergerak naik ke pleura pada defek diafragma, biasanya bagian kanan

    Diagnosis transudat cairan pleura gradien albumin > 1,1

  • Ensefalopati hepatik

    Terjadi abnormalitas dari neuropsikiatrik pada pasien dengan disfungsi hati

    Gangguan pola tidur (insomnia dan hipersomnia di awal gejala

    Asterixis pada tahap lebih lanjut (tremor tangan saat sikut terbuka, terjadi karena

    gangguan fungsi motorik)

    Refleks tendon dalam hiperaktif

    Deserebrasi transient (gerak ekstensi involunter)

  • KEGANASAN HATI

    Kelainan fungsi hati

  • Tumor hati

    Benign dan malignant

    Tumor jinak jarang, hemangioma sering pada laki-laki usia >45 tahun

    Tumor jinak hepatoma, kholangioma, hemangioma dan fibroma

    Tumor ganas primer dan sekunder

    Tumor ganas primer hepatoma maligna (dari parenkim hati) = karsinoma

    hepatoseluler, kholangiokarsinoma,

    sarkoma, dan hemangioendotelioma (tumor

    ini sangat jarang)

  • Karsinoma hepatoseluler (KHS)

    Pasien sirosis risiko tinggi menjadi karsinoma hepatoseluler

    Insidensi terjadi pada 3% kasus sirosis setiap tahunnya

    Pada pasien dengan hepatitis kronis, risiko tidak meningkat hingga mereka terkena sirosis, kecuali

    pasien dengan hepatitis B

    Pasien sirosis karena hepatitis B, C dan hemokromatosis memiliki risiko tinggi, pasien

    dengan sirosis karena hepatitis autoimun, non

    alkohol steatohepatitis dan penyakit Wilson memiliki

    risiko lebih rendah

  • KHS

    Diagnosis KHS biasanya terlambat karena fungsi hati sebagian besar telah menurun

    Dekompensasi pada pasien dengan sirosis terkompensasi meningkatkan dugaan telah tejadinya KHS

    Gejala umum lainnya adalah teraba massa, nyeri, rasa cepat kenyang, dan ikterus obstruktif. KHS dapat ruptur yang menyebabkan hemoperitoneum.

    Manifestasi paraneoplastic termasuk eritrositosis, hipoglikemia, dan diare

    KHS terdiagnosis dengan peningkatan serum alfa-fetoprotein (AFP) >500 mikrogram pada pasien dengan sirosis, AFP normal tidak membuat diagnosis KHS dieliminasi

    Prognosis 6-20 bulan

  • Reference for Liver Cirrhosis

    Liver Cirrhosis. Power Point Presentation of K. Dionne Posey, MD,

    MPH Internal Medicine & Pediatrics

    December 9, 2004

  • Karsinoma maligna lainnya

    Karsinoma kholangioseluler sel tidak ada sitoplasma granuler dan jarang

    ditemukan dengan sirosis hati

    Karsinoma hepatokholangioseluler jarang ditemukan

  • Metastase

    Intrahepatik umumnya penyebaran hematogen, namun dapat juga limfogen

    atau infiltrasi langsung

    Ekstrahepatik penyebaran limfogen (pada hilus, mediastinum dan kelenjar

    servikal), hematogen (vena hepatika

    atau vena kava inferior)

  • REYE SYNDROME

    Kelainan fungsi hati

  • Sejarah

    Nama penyakit berasal dari Dr. R. Douglas Reye, sebagai penemu bersama Dr. Graeme Morgan & Dr. Jim Baral dari Australia.

    Penelitian tahun 1963 di British Medical Journal.

    Pertama kali terjadi sebelum tahun 1929. Tahun 1963 Dr. George Johnson dan

    rekannya meneliti dan mengidentifikasi wabah pada 16 anak dengan influenza Bdengan disertai gangguan 4 di antaranya artinya sama keluhannya Reyed Johnson Syndroma

  • HISTORY CONT.

    In 1963 Dr. George Johnson with colleagues published an investigation of an outbreak in 16 children with influenza B that developed neurological problems after the virus. 4 of the children had symptoms that were very similar to those of Reyes.

    For this it is also know as Reyes-Johnson Syndrome.

  • ETIOLOGI

    Penyebab terjadinya penyakit tidak diketahui

    Gejala umumnya setelah viral-flu like illness atau setelah varicella (di US)

    Berhubungan dengan ingesti salisilat (ASA)

    Penyakit ini menyebabkan deposit lemak tumbuh di hati dan otak

  • Tanda dan Gejala

    Umumnya setelah 3-4 hari setelah infeksi virus seperti influenza B dan varicella dan terjadi umumnya pada musim gugur dan salju/dingin

    Terutama terjadi pada anak-anak

    Tidak mengantuk, bingung, iritabel, lemas, agresif atau tingkah lakunya irasional, dapat hemiparesis, kejang, dan penurunan kesadaran

  • Tanda dan Gejala

    Respirasi rendah Pupil dilatasi Pembesaran hati tanpa jaundice Ensefalitis Peningkatan tekanan intrakranial Posturing deserebrasi atau

    dekortikasi

  • Tahap

    Tahap I:

    ~ Menetap

    ~ Letargi generalisata

    ~ Bingung dan cemas

    ~ Mimpi buruk

    Tahap II:

    ~ Stupor (karena inflamasi otak kecil)

    ~ Hiperventilasi

    ~ Perlemakan hati (biopsi)

    ~ Refleks hiperaktif

  • Tahap

    Tahap III:

    ~ Lanjutan tahap I & II

    ~ dapat terjadi koma

    ~ dapat terjadi edem serebri

    ~ Respiratory arrest (jarang)

    Tahap IV:

    ~ Koma dalam

    ~ Pupil dilatasi dengan respon minimal

    ~ Disfungsi minimal hati

  • Tahap

    Tahap V: (onset sangat cepat)

    ~ Koma dalam

    ~ Kejang, flasid

    ~ Gagal napas

    ~ Amonia darah sangat tinggi

    ~ Kematian

  • DIAGNOSIS

    Pemeriksaan mulai dari darah dan urin Pungsi spinal menyingkirkan DD/ Biopsi hati menyingkirkan penyakit

    hati CT atau MRI menyingkirkan

    perubahan tingkah laku

  • DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

    Inborn metabolic disorders

    Viral encephalitis

    Drug overdose or poisoning

    Head trauma

    Hepatic failure

    Meningitis

    Renal failure

  • Referensi

    Jennifer Delaney. Reyes Syndrome.ppt.

  • AMEBIK LIVER ABCESSES

    Kelainan fungsi hati

  • Amebiasis Hati

    Merupakan komplikasi ekstraintestinal dari infeksientameba histolitika

    Insidensi pada laki-laki > perempuan = 4 : 1

    Komplikasi pada hati 5%

    3 bentuk E. histolitika minuta, kista dan aktif(vegetatif). Bentuk aktif menembus dinding usus

    membentuk ulkus, lokasi biasanya di saekum

    Parasit merusak dengan cara sitolitik dan perdarahan erosi vena masuk vena porta hati, terutama lobuskanan

    Akut terjadi < 3minggu, kronis >6 bulan 57 tahun

    Hati membesar, cairan abses kental warna cokelat susu(darah dan jaringan rusak)

  • Gejala klinik

    Keluhan didahului diare berdarah dan berlendir

    Nyeri di perut kanan atas seperti ditusuk-tusuk dan panas sampai perut dipegang dan berjalan sambil

    membungkuk karena nyerinya

    Nyeri dapat karena iritasi pleura diafragmatika nyeri pleuropulmonal menjalar sampai ke punggung dan skapula kanan

    Batuk disertai sputum warna coklat susu

    Diare

    Pemeriksaan fisik khas jika tanda ludwig (+) nyeri tekan dengan 1 jari yang ditempatkan di

    interkostal bawah lateral, batas hati paru meninggi

    dan jarang ikterus

  • Komplikasi

    Terutama adalah perforasi abses intratorakal (intrapleura atau

    intrakardial), intraperitoneal dan keluar

    badan (tergantung tempat abses)

  • PERTANYAAN ???