Transcript
Page 1: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K-30)

SEBAGAI POLIMER HYDROCOLLOID MATRIX DIABETIC WOUND

HEALING DENGAN ZAT AKTIF PIROKSIKAM

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Disusun oleh:

Benedicta Fidelia Putranti

NIM: 138114068

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

i

OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K-30)

SEBAGAI POLIMER HYDROCOLLOID MATRIX DIABETIC WOUND

HEALING DENGAN ZAT AKTIF PIROKSIKAM

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Disusun oleh:

Benedicta Fidelia Putranti

NIM: 138114068

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan teristimewa untuk Tuhan Yesus Kristus

“Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku” - (Filipi 4:13)

Ayah Tran, Ibu Arini, Adik Dio

Sahabat-sahabat, dan orang tercinta

Alamamater Universitas Sanata Dharma

Terima kasih atas kasih, semangat, cinta, doa, dan dukungan yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat, rahmat, kasih dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian

penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Optimasi Konsentrasi Polivinil

Pirolidon K-30 (PVP K-30) sebagai Polimer Hydrocolloid Matrix Diabetic Wound

Healing dengan Zat Aktif Piroksikam” dengan baik.

Skripsi ini disusun dengan tujuan memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) sebagai mahasiswa program studi Farmasi

Universitas Sanata Dharma. Penulis berharap, skripsi ini dapat memberikan

kontribusi untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Penulis menyadari

banyaknya hambatan dan masalah yang penulis hadapi dalam pembuatan skripsi

ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang mendukung terselesaikannya skripsi penulis:

1. Ibu Aris Widayati, M. Sc., Ph. D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

2. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt., selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

yang telah mendampingi, membimbing, dan memberi semangat kepada

penulis selama proses pembuatan skripsi

3. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, M. Sc., Apt., selaku Dosen Penguji serta

Kepala Penanggung Jawab Laboratorium Fakultas Farmasi, yang telah

memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah

memberikan izin dalam penggunaan laboratorium serta fasilitas yang

mendukung kepentingan penelitian

4. Ibu Beti Pudyastuti, M. Sc., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan berbagai masukan dan saran, serta bimbingan yang sangat

membangun untuk penelitian ini

5. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M. Sc., selaku Dosen

Pembimbing Akademik, yang telah membimbing selama perkuliahan

dan telah memberi masukan dan saran untuk penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

viii

6. Bapak Agung, Bapak Musrifin, Bapak Kayatno, Bapak Wagiran, Bapak

Ratijo, Bapak Parlan, Bapak Kunto, Bapak Bimo, dan Bapak Mukmin,

selaku Laboran, yang telah membantu penulis selama penelitian skripsi

7. DP2M DIKTI, yang telah memberikan grant penelitian untuk

mendukung sebagian pendanaan penelitian ini, berdasarkan kontrak

Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah No. 010/HB-LIT/III/2016 tanggal

15 Maret 2016

8. Keluarga besar Suradji, dan keluarga tercinta Ayah Markus Tranmiyadi,

Ibu Stanisla Arini Budi Susanti, Adik Georgius Ariyadi Nugroho, yang

selalu memberi semangat dan memberikan doa, dan kasih sayang

kepada penulis

9. Teman-teman “Skripsoy”, Gracia Elwy Nona Sanjivany, Ignasia

Handipta Mahardika dan Michael Ryanda Estianto Hadi, teman senasib

sepenanggungan dan seperjuangan bersama, yang sangat luar biasa,

terima kasih atas bantuan dan semangat, serta kerja sama selama ini

10. Teman-teman “Kuluk-kuluk Family”, Kenny Kowira, Lalitya Adhiati,

Bernardus Dhuta, Kirana Andranilla, Ivana Tunggal, dan Hesti

Fajriyanti, yang telah membantu dan memberi semangat selama ini

11. Bernardino Realino Revandy Baskara Jati, atas segala dukungan,

semangat, perhatian dan kesabaran yang luar biasa hingga tersusunnya

skripsi ini

12. Sahabat tercinta, “Sisa-sisa Kebahagiaan” Fidelia Sresti Kasita,

Michael Wahyu Paribasagita Samuel, Cyrillia Prima Arthami, Maria

Assumpta Denovita Febriani, Rafael Andrean dan Antonius Wisnu

Aditya, yang telah memberi semangat dan keceriaannya selama ini

13. Teman-teman FSM B 2013, FST 2013 dan Keluarga Besar Farmasi

2013, Marcellina Dwinanda Dewanti, Natasha Queen Ferdinand,

Hernalhis Esanda, Fenny Marisza, Regina Asri, Fransisca Puspa Jelita,

Asti Aprilia, Edwin Tesalonika, Catharina Rency, terima kasih atas

kebersamaan selama ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

ix

14. Teman-teman “Van Lith-Farmasi” Gracia Elwy, Ignasia Handipta,

Trensia Neovelina Imel, Eva Angelista, Yolanda Tyas, Richardus

Yudistira, terima kasih atas semangat dan kebersamaan selama ini

15. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberi semangat serta dukungan, dan yang telah membantu penulis

hingga terselesaikannya naskah skripsi ini.

Pepatah mengatakan bahwa “tiada gading yang tak retak”, dan penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, dengan

kerendahan hati, penulis mengharapkan dan menerima adanya kritik dan saran yang

dapat bermanfaat dan membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap,

semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 13 Januari 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

x

ABSTRAK

Hydrocolloid matrix piroksikam dapat menjadi salah satu alternatif

pengobatan ulkus kaki diabetik yang dapat menghantarkan obat secara terkontrol,

di mana bergantung pada polimer. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi

PVP K-30 yang optimal dengan rentang konsentrasi 1,5% - 2,5% sebagai polimer

pada formula sediaan hydrocolloid matrix diabetic wound healing dengan zat aktif

piroksikam. Organoleptis, bobot, ketebalan, moisture content, moisture absorption,

pH, ketahanan pelipatan, kandungan obat dan pelepasan obat piroksikam dari

matriks selama 6 jam dievaluasi secara statistik menggunakan software R dengan

taraf kepercayaan 95%. Formula optimal diaplikasikan pada luka eksisi tikus jantan

terinduksi aloksan dan tidak terinduksi, setiap 24 jam. Hasil penelitian

menunjukkan formula PVP 2 dengan konsentrasi PVP K-30 sebesar 2%, dengan

kombinasi HPMC konsentrasi 4,5% merupakan formula optimal, di mana memiliki

warna merata, homogen, dengan moisture content 5,166%, moisture absorption

8,980%, memiliki DE360 sebesar 53,87%, serta stabil pada suhu 37oC dan 45oC, dan

hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa efektivitas formula PVP 2 tidak berbeda

signifikan dengan kontrol.

Kata kunci: MMP-9, hydrocolloid matrix, diabetic wound healing, piroksikam,

PVP K30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

xi

ABSTRACT

Hydrocolloid matrix piroxicam might become an alternative treatment of

diabetic foot ulcers that could control the delivery of the drugs, which depends on

the polymer. The aim of this study is to determine the concentration of PVP K-30

with range of 1.5% - 2.5% as a polymer in the formula hydrocolloid matrix dosage

diabetic wound healing with piroxicam as an active ingredient. Organoleptic,

weight, thickness, moisture content, moisture absorption, pH, folding endurance,

drug content and drug release of piroxicam for 6 hours were evaluated statistically

using the software R with a level of 95%. Optimal formula then was applied to the

wound excision of male rats induced by alloxan and not induced, every 24 hours.

The results showed the formula PVP 2, which concentration of PVP K-30 amounted

to 2%, and a combination of HPMC concentration of 4.5% became a formula

optimal, which has a color uniform, homogeneous matrix, with a moisture content

5,166%, moisture absorption 8.980%, DE360 amounted to 53.87% and the stability

is suitable at temperatures of 37oC and 45oC, and activity test results showed that

the effectiveness of PVP formula 2 did not differ significantly compared with the

control.

Key word: MMP-9, hydrocolloid matrix, diabetic wound healing, piroxicam,

PVP K30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...........................................

PRAKATA ......................................................................................................

ABSTRAK ......................................................................................................

ABSTRACT ......................................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................

PENDAHULUAN............................................................................................

METODE PENELITIAN ................................................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................

KESIMPULAN ...............................................................................................

UCAPAN TERIMA KASIH ...........................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN ....................................................................................................

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

x

xi

xii

xiii

xiv

xv

1

2

7

16

17

17

19

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Formula hydrocolloid matrix piroksikam ..........................................

Tabel II. Rata-rata hasil evaluasi sifat fisika kimia sediaan hydrocolloid

matrix piroksikam .............................................................................

Tabel III. Hasil uji iritasi basis hydrocolloid matrix piroksikam ....................

Tabel IV. Hasil uji aktivitas dan uji histopatologi ..........................................

3

11

13

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil uji sterilitas ...........................................................................

Gambar 2. Grafik waktu vs %release hydrocolloid matrix piroksikam .........

8

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Proposal Penelitian .....................................................................

Lampiran 2. Ethical Clearance Penelitian ......................................................

Lampiran 3. Certificate of Analysis Piroksikam .............................................

Lampiran 4. Certificate of Analysis PVP K-30 ...............................................

Lampiran 5. Certificate of Analysis HPMC ....................................................

Lampiran 6. Data Sifat Fisik Hydrocolloid Matrix Piroksikam ......................

Lampiran 7. Data Perhitungan Dosis dan Kandungan Obat Hydrocolloid

Matrix Piroksikam .....................................................................

Lampiran 8. Data Uji Pelepasan In Vitro Sediaan Hydrocolloid Matrix

Piroksikam ..................................................................................

Lampiran 9. Data Uji Stabilitas Sediaan Hydrocolloid Matrix Piroksikam ....

Lampiran 10. Data Uji Iritasi Hydrocolloid Matrix Piroksikam .....................

Lampiran 11. Data Persen (%) Wound Closure ..............................................

Lampiran 12. Hasil Statistik Penelitian ...........................................................

Lampiran 13. Hasil Uji Histopatologi .............................................................

Lampiran 14. Dokumentasi Foto Penelitian ....................................................

19

46

48

49

51

52

55

59

64

81

83

85

114

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

1

PENDAHULUAN

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang, disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah secara terus menerus

(kronis) akibat kekurangan insulin baik kuantitatif maupun kualitatif (Tapan, 2005).

Prevalensi penderita DM di Indonesia menurut International Diabetes Federation (2015)

sebesar 6,2%, dengan rentang umur antara 20-79 tahun yang merupakan umur produktif

orang Indonesia.

Ulkus kaki diabetik sebagai komplikasi kronis DM, akan dialami sebanyak 15-25%

penderita DM dalam hidupnya (Singh et al. 2005). Penderita diabetes mengalami reaksi

inflamasi yang memanjang akibat peningkatan MMP-9, yang bertanggung jawab pada

degradasi matriks ekstraseluler (kolagen) (McLennan and Yue, 2008; Dinh et al. 2012).

Penelitian oleh Mazumder et al. (2014) mengatakan dalam studinya bahwa piroksikam

memiliki sifat neuroprotektif dengan menghambat dan downregulation MMP-2 dan MMP-

9. Berdasarkan sifat dan mekanisme tersebut, piroksikam berpotensi untuk dikembangkan

sebagai obat untuk mempercepat penyembuhan ulkus kaki diabetik.

Hydrocolloid merupakan salah satu jenis wound dressing patch, di mana materialnya

didesain agar menciptakan sifat oklusif, mampu menjerat eksudat di dalam balutan dan

mampu menghidrasi luka (Hilton et al. 2004). Hydrocolloid yang diaplikasi langsung pada

area terinfeksi, di mana bagian stratum corneum dari kulit sudah rusak, seperti ulkus kaki

diabetik, memiliki efek terapi lebih baik dan berfungsi sebagai wound healer (Toshkhani et

al. 2013).

Keefektifan suatu wound dressing patch seperti hydrocolloid matrix untuk

menyembuhkan luka, bergantung dari polimer, yang berfungsi sebagai matrix former.

Hydrocolloid merupakan sediaan yang disarankan sebagai salah satu pilihan dalam wound

management, salah satu contohnya adalah Tegaderm Hydrocolloid yang mengandung

polimer poliuretan, juga Comfeel yang mengandung polimer CMC dan Na alginat.

Hydrocolloid yang banyak ditemukan, sebagian besar menggunakan polimer alami, maka,

pada penelitian ini digunakan polivinil pirolidon K-30 (PVP K-30) sebagai polimer sintetik.

Polimer sintetik dapat menunjukkan kekuatan mekanis yang lebih superior dibandingkan

polimer alami karena memiliki ikatan cross-link yang meningkatkan sifat mekanis dari

sediaan (Francesko et al. 2015). Komponen polimer sintetik hidrofilik seperti PVP K-30

dapat meningkatkan laju pelepasan obat pada suatu sediaan, sehingga yang menghasilkan

laju disolusi yang tinggi dengan pembentukan pori dan mencegah kristalisasi obat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

2

matriks (Kandavilli et al. 2002; Pudyastuti dkk. 2014). Diketahui bahwa piroksikam

merupakan analgesik dan obat anti-inflamasi yang tergolong dalam BCS kelas II yang

memiliki kelarutan yang kecil, selain itu, memiliki karakteristik polimorfisme (Park et al.

2014; Dhawan et al. 2016), sehingga diharapkan semakin besar konsentrasi PVP K-30, laju

pelepasan piroksikam dari matrix semakin besar. HPMC sebagai sistem matriks wound

dressing patch mampu menghasilkan penghantaran obat yang larut maupun sukar larut air

secara terkontrol (Liu et al. 2014).

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui konsentrasi PVP K-30 optimal pada

sediaan hydrocolloid diabetic wound healing matrix dengan zat aktif piroksikam dan untuk

mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi PVP K-30 terhadap sifat dan stabilitas fisika

kimia sediaan, dan dalam aktivitasnya mempercepat penyembuhan ulkus kaki diabetik.

Hipotesis dari penelitian ini adalah konsentrasi polimer PVP K-30 tertentu menghasilkan

hydrocolloid piroksikam diabetic wound healing matrix yang optimal serta peningkatan

konsentrasi polimer PVP dapat memberikan pengaruh terhadap sifat dan stabilitas fisika

kimia sediaan dan dalam aktivitasnya mempercepat penyembuhan ulkus kaki diabetik.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni. Bahan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah piroksikam (Nantong Jinghua Pharmaceutical) sebagai zat aktif

sediaan hydrocolloid matrix, PVP K-30 (BASF) sebagai polimer, Hypromellose 2910

(HPMC; 6 mPa.s) (Shin-Etsu Chemical) sebagai polimer, propilen glikol (DOW) sebagai

platicizer, etanol 96% (Aldrich) sebagai ko-solven, metanol (Merck) sebagai ko-solven,

acetone (Merck) sebagai pelarut obat, akuades (Tirta Investama) sebagai pelarut polimer,

PBS pH 6,4 sebagai medium disolusi, membran Milipore (Milipore) digunakan sebagai

membran disolusi, krim depilatori digunakan untuk mencukur bulu tikus, kapas Medisoft®

Cotton Ball, aloksan monohidrat (Sigma) digunakan sebagai induktor diabetes pada tikus,

alkohol 70% diguanakan untuk sterilisasi ruangan, ketamin digunakan sebagai anestesi dan

euthanasia tikus, Nutrient Agar (Oxoid) digunakan sebagai media uji sterilitas, larutan

formalin 10% untuk mengawetkan jaringan kulit tikus, reagen dan standar Glucose GOD-

FS (Diasys), heparin (Inviclot) digunakan sebagai antikoagulan darah dan akuabides

(Ikapharmindo Putramas) digunakan sebagai blanko dalam pengukuran gula darah.

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah gelas beker, spuit injeksi, jarum

suntik, tube eppendorf, sentrifugator (Thermo), MicroLab-200 (Merck), Spektrofotometer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

3

UV-Vis (Shimadzu), pH meter (Ohaus), Franz Diffusion Cell (Logan) timbangan analitik

(Kern), autoklaf, oven, kabinet LAF, Climatic Chamber (Memmert), aluminium foil, batang

pengaduk, gelas ukur, cawan petri, bunsen, hotplate magnetic stirrer (Cenco), stirrer, jangka

sorong, mikropipet (Socorex), vortex (Wilten), pinset, gunting, biopsy punch, kaca objek

dan kaca penutup, pipet tetes, plastic wrap, kaca bundar, dan mikroskop cahaya (Olympus).

Penelitian ini menggunakan tikus jantan Wistar yang diperoleh dari Laboratorium

Imono Universitas Sanata Dharma, yang memiliki tubuh sehat dan belum pernah digunakan

untuk penelitian lain, tidak ada kelainan pada bagian tubuh, memiliki usia 2 bulan dengan

bobot 160-200 g.

Sterilisasi Ruang, Alat, dan Bahan

Kabinet LAF dibersihkan dengan menggunakan etanol 70% kemudian lampu UV

dinyalakan selama 24 jam. Proses ini dilakukan sebelum proses pembuatan hydrocolloid

matrix piroksikam. Cawan petri disterilisasi dengan uap air menggunakan autoklaf dengan

suhu 121oC selama 15 menit. Sterilisasi sediaan dilakukan setelah proses pembuatan sediaan

yang disterilisasi secara terminal dengan menggunakan autoklaf dengan suhu 115oC selama

15 menit.

Pembuatan Matrix Hydrocolloid Piroksikam Diabetic Wound Healing

Dasar dari pemilihan formula dalam penelitian ini adalah formula transdermal oleh

Pudyastuti, dkk. (2014) yang telah dimodifikasi, sesuai dengan Tabel I. HPMC dilarutkan

dalam akuades dan etanol hingga terbentuk gel dan didiamkan. Piroksikam dilarutkan dalam

asetone. PVP K-30 dilarutkan dengan larutan obat piroksikam, kemudian ditambahkan

propylene glycol. Larutan HPMC ditambahkan ke dalam larutan PVP K-30 dan diaduk

hingga homogen. Campuran gel dituang ke dalam cawan petri sebanyak 12,5 gram.

Tabel I. Formula hydrocolloid matrix piroksikam

Formula Basis 1 Basis 2 Basis 3 PVP 1 PVP 2 PVP 3

Piroksikam - - - 5% 5% 5%

PVP K-30 1,5% 2% 2,5% 1,5% 2% 2,5%

HPMC 4,5% 4,5% 4,5% 4.5% 4,5% 4,5%

Propylene glycol 10% 10% 10% 10% 10% 10%

Asetone 4,5 ml 4,5 ml 4,5 ml 4,5 ml 4,5 ml 4,5 ml

Etanol 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1

Akuades

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

4

Campuran kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 45°C selama 48 jam.

Hydrocolloid matrix kering kemudian dicetak dengan diameter 1 cm dan disimpan dalam

aluminium foil yang diletakkan pada wadah plastik dengan penambahan silica gel pada suhu

ruang.

Uji Sterilitas

Uji sterilitas dilakukan dengan meletakkan sediaan berdiameter 1 cm ke media

Nutrien Agar pada cawan petri. Tiap petri kemudian dibungkus plastic wrap dan diinkubasi

terbalik selama 24 jam.

Uji Organoleptis

Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati dan meneliti warna, kejernihan dan

kehalusan dari hydrocolloid matrix piroksikam yang telah dibuat (Shirsand et al. 2012).

Uji Keseragaman Bobot

Uji keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang 10 hydrocolloid matrix

piroksikam berdiameter 1 cm dari masing-masing formula satu persatu (British

Pharmacopoeia, 1993).

Uji Ketebalan

Uji ketebalan hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm dihitung pada 5 titik

berbeda (keempat sudut dan bagian tengah) dengan jangka sorong (El-Gendy et al. 2009).

Uji pH Larutan Sediaan

Uji pH larutan sediaan dilakukan dengan merendam setiap formula hydrocolloid

matrix piroksikam berdiameter 1 cm dalam 20 mL akuades pada suhu 36,5oC- 37,5oC selama

24 jam (British Pharmacopoeia, 1993).

Uji Persentase Moisture Content

Uji persentase moisture content dilakukan dengan mengondisikan setiap

hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm dalam sebuah desikator berisi silika

selama 24 jam, kemudian ditimbang (Toshkhani et al. 2013).

Uji Persentase Moisture Absorption

Uji persentase moisture absorption dilakukan dengan meletakkan sediaan dari uji

persentase moisture content dalam dalam Climatic Chamber dengan suhu 28oC, RH 85%

selama 24 jam. Sediaan kemudian diambil dan ditimbang kembali (Toshkhani et al. 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

5

Uji Ketahanan Pelipatan (Folding Endurance)

Uji ketahanan pelipatan dilakukan dengan melipat sediaan hydrocolloid matrix

piroksikam berdiameter 1 cm secara berulang pada posisi yang sama hingga rusak (Shirsand

et al. 2012).

Uji Keseragaman Kandungan Obat dalam Matrix

Matrix berdiameter 1 cm dilarutkan dalam 15 mL metanol dan di-ad dengan PBS pH

6,4 dalam labu ukur 50 mL. Absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang 354 nm

menggunakan spektrofotometer UV (Garg et al. 2014). Kadar ditentukan menggunakan

persamaan kurva baku piroksikam. Evaluasi kadar piroksikam dalam matrix dihitung

sebagai persen kadar piroksikam terukur terhadap kadar piroksikam teoritis dalam formula

(U.S. Pharmacopeial Convention, 2006).

Uji Pelepasan Obat secara In Vitro

Uji pelepasan piroksikam dari sediaan dilakukan menggunakan Franz Diffusion Cell

pada suhu 37 ± 1oC. Sebanyak 15 mL campuran metanol dan PBS pH 6,4 (3:7) dimasukkan

pada sel difusi sebagai kompartemen aseptor. Membran Millipore sebelumnya direndam

dalam larutan aseptor selama 1 jam, kemudian hydrocolloid berdiameter 1 cm dipasang pada

sel difusi. Pada tiap waktu tertentu kompartemen aseptor disampling dan diukur absorbansi

sampel dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 354 nm. Kadar obat ditentukan

dengan plot kurva baku piroksikam. Nilai dissolution efficiency dihitung sampai waktu ke-

360 menit (DE360) (Pudyastuti dkk. 2014).

Uji Stabilitas Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Setiap formula hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm disimpan dalam

paparan suhu 37°C dan 45°C selama 4 minggu. Analisis fisik dan analisis kandungan obat

pada hydrocolloid matrix dilakukan setiap akhir minggu (Amjad et al. 2011).

Uji Iritasi Kulit

Uji iritasi kulit dilakukan dengan menggunakan kelinci albino dengan bobot 1,8–2,2

kilogram. Punggung tiga ekor kelinci dicukur 24 jam sebelum pengujian. Dalam satu

punggung diaplikasikan 1 kontrol positif etil asetat, 1 kontrol negatif dan 3 basis

hydrocolloid matrix yang ditutup dengan hypafix selama 4 jam. Pengamatan dilakukan pada

jam ke-4, 24, 48 dan 72 jam terhadap eritema dan udema yang terjadi pada kulit yang

terpapar (BPOM, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

6

Dasar Pemilihan Formula Optimal

Formula optimal dipilih berdasarkan hasil evaluasi yang menunjukkan steril,

organoleptis baik, nilai moisture content, moisture absorption, keseragaman kandungan dan

DE360 yang tinggi, dan stabilitas yang baik.

Uji Aktivitas Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Enam tikus dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 3 tikus perlakuan diabetes yang

memiliki kadar gula darah di atas 250 mg/dL dan 3 tikus kontrol tidak diabetes. Setiap tikus

dicukur bulunya dan diberi olesan krim depilatori pada bagian punggungnya dan didiamkan

selama 5 menit, lalu dibilas dengan kapas yang dibasahi air bersih hingga tampak kulit

punggung tikus. Tikus dibiarkan selama 48 jam sebelum diberi luka eksisi. Tikus dianestesi

dengan menambahkan ketamin dosis 40-50 mg/kgBB secara intramuscular pada bagian

paha. Tiga puluh menit setelah disuntikkan ketamin, kulit punggungnya dibasahi dengan

etanol 70%. Pada tiap tikus diberi 5 luka eksisi menggunakan biopsy punch dengan diameter

5 mm pada punggung tikus yang sudah dicukur (hari ke-0). Perlakuan berbeda diberikan

pada masing-masing luka eksisi pada tikus, yaitu 1 kontrol, 2 basis dan 2 formula. Pemberian

sediaan dilakukan tiap 24 jam sampai luka menutup. Luka eksisi kemudian dimonitor dan

area luka dihitung. Setelah luka sembuh, tikus dieutanasia dengan injeksi ketamin dengan

dosis 100 mg/kgBB. Kulit punggung diambil dengan ukuran 2x2 cm dan disimpan dalam

pot berisi formalin 10% untuk dilanjutkan dengan uji histopatologi.

Uji Histopatologi Pengecatan Hematoxylin-Eosin (HE)

Sampel yang digunakan adalah sampel kulit dari uji aktivitas yang memiliki %wound

closure sebesar 100%. Sampel diuji dengan pengecatan hematoxylin-eosin, dan dilihat di

bawah mikroskop cahaya Olympus tipe BH-2 yang terhubung dengan kamera OptiLab v.2.1

(Micronos, Indonesia) untuk melihat ada tidaknya perubahan struktur kulitnya. Uji

hematoxylin-eosin dilakukan oleh Laboratorium Patologi Anatomi Universitas Gadjah

Mada.

Tata Cara Analisis Hasil

Analisis Kuantitatif

a. Persentase moisture content:

Moisture content (%) = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑥 100% (Toshkhani et al. 2013).

b. Persentase moisture absorption:

Moisture absorption (%) = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟−𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 100% (Toshkhani et al. 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

7

c. Nilai dissolution efficiency (DE) pada uji pelepasan obat:

𝐷𝐸𝑡(%) = 𝑦𝑑𝑡

𝑦100 𝑥 𝑡 𝑥 100% (Fudholi, 2013).

d. Kecepatan penyembuhan luka pada tikus:

Wound closure (%) = area luka pada hari ke−0−area luka pada hari ke−n

area luka pada hari ke−0 x100% (Thu et al. 2012).

e. Data hasil tiap uji pengukuran diuji statistik menggunakan software R for statistic ver.

3.2.3.

Analisis Kualitatif Pengamatan histopatologi akan memberikan perbandingan hasil secara

mikroskopis antara struktur kulit penyembuhan luka eksisi dan struktur kulit normal tikus.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Formula sediaan hydrocolloid matrix merupakan modifikasi dari formula sediaan

transdermal pada penelitian yang dilakukan oleh Pudyastuti dkk. (2014), di mana pada

penelitian terdahulu digunakan zat aktif pentagamavunon, sedangkan pada penelitian ini

digunakan zat aktif piroksikam. Sediaan hydrocolloid matrix divariasi pada salah satu

polimernya yaitu PVP K-30, yang memiliki variasi 1,5%, 2% dan 2,5%.

Uji Sterilitas Sediaan Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Uji sterilitas dilakukan untuk melihat kesterilan sediaan yang diproduksi. Sediaan

yang digunakan untuk pengobatan ulkus kaki diabetik harus steril untuk meminimalisir

terjadinya infeksi pada area luka. Hasil uji sterilitas pada Gambar 1 menunjukkan bahwa

sediaan hydrocolloid matrix dari setiap formula steril, karena tidak menunjukkan adanya

pertumbuhan bakteri. Bintik-bintik yang terlihat pada gambar merupakan bintik-bintik uap

air yang mengembun pada kaca cawan petri.

Uji Sifat Fisik

Uji sifat fisik yang dilakukan adalah uji organoleptis, uji keseragaman bobot, uji

ketebalan, uji larutan pH sediaan, uji persentase moisture content, uji persentase moisture

absorption, dan uji ketahanan pelipatan. Formula PVP 1 dan PVP 2 memiliki karakteristik

organoleptis yaitu warna kuning merata, dengan zat aktif piroksikam yang terdispersi

homogen, dan halus. Formula PVP 3 memiliki karakteristik tekstur tidak rata, dan agak

lengket yang mungkin disebabkan karena masih terdapatnya sisa-sisa air atau pelarut yang

tidak menguap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

8

Gambar 1. Hasil uji sterilitas: (a) Kontrol negatif; (b) Basis; (c) PVP 1; (d) PVP 2; (e)

PVP 3; O = tempat meletakkan sediaan

Pembuatan formula hydrocolloid matrix dilakukan dengan metode penguapan

pelarut atau solvent casting (Pudaystuti dkk. 2014), sehingga dibutuhkan pengeringan yang

baik, untuk dapat menghilangkan pelarut yang digunakan. Formula PVP 3 dengan

konsentrasi PVP K-30 paling besar, memiliki sifat lengket pada sediaannya dibandingkan

dengan formula lain. Hal ini juga dapat disebabkan karena sifat PVP K-30 yang higroskopis

yang mudah menyerap kelembaban udara di sekitarnya sehingga permukaan matriks

menjadi basah, lebih mudah lembab dan menjadi lengket (Pudyastuti dkk. 2014). Hal ini

dapat diminimalisir dengan membalik sediaan setelah pengeringan 2 hari sehingga sediaan

dapat kering merata, namun, harus dipastikan pula sterilitasnya dengan melakukan

pembalikan sediaan di LAF.

Hydrocolloid matrix yang dibuat memiliki bobot dan ketebalan yang seragam,

walaupun terdapat matriks yang lebih tipis dalam satu cawan petri yang sama. Hasil uji sifat

fisik keseragaman bobot sediaan ditunjukkan pada Tabel II. Formula PVP 1 dan PVP 2

masing-masing menunjukkan bahwa sediaan memiliki bobot yang seragam, ditunjukkan dari

kecilnya nilai standard deviation dan memiliki CV yang kurang dari 10% (British

1

3

2

3

2 1

3

2 1

3

2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

9

Pharmacopoeia, 1993) yaitu 3,50% dan 3,25% kecuali pada formula PVP 3 yang memiliki

CV sebesar 13,84%, yang menunjukkan adanya variasi bobot (Shirsand et al. 2012),

dikarenakan sifat lengket yang dimiliki formula tersebut, di mana masih terdapat sisa-sisa

air yang menyebabkan bobot sediaan bertembah. Ketebalan sediaan yang ditemukan dalam

penelitian ini berada di antara 0,16 mm sampai 0,29 mm, di mana tidak lebih dari 0,69 mm

(Thu et al. 2012). Sediaan memiliki nilai pH masing-masing formula adalah 6,9, 6,8 dan 6,9

yang sesuai dengan range pH kulit, yaitu 4-7 (British Pharmacopoeia, 1993).

Uji moisture content dilakukan dengan tujuan melihat berapa kandungan air yang

terdapat dalam sediaan, sedangkan moisture absorption untuk melihat seberapa besar daya

serap sediaan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan sediaan dalam menyerap cairan,

terutama eksudat pada ulkus kaki diabetik. Pada basis, nilai moisture content diurutkan dari

yang terendah adalah Basis 1 < Basis 2 < Basis 3, hal ini sudah sesuai dengan teori, di mana

basis dengan proporsi PVP K-30 paling tinggi, banyak mengandung air, karena sifat PVP K-

30 yang higroskopis, sehingga mampu menarik lembab, namun, dapat disebabkan karena

sediaan kurang kering sehingga masih terdapat air yang belum menguap yang

mempengaruhi moisture content sediaan. Formula diurutkan dari yang terendah adalah PVP

3 < PVP 1 < PVP 2, hal tersebut tidak sesuai teori, di mana seharusnya PVP 3 memiliki

moisture content paling tinggi, karena kurangnya pengendalian pengacau seperti suhu dan

RH pada desikator, sehingga sulit dikontrol penyerapan airnya.

Hasil uji moisture absorption basis diurutkan dari yang terendah yaitu Basis 3 < Basis

2 < Basis 1, sedangkan pada formula diurutkan dari yang terendah adalah PVP 1 < PVP 3 <

PVP 2, baik basis dan formula belum sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa proporsi

PVP tertinggi menghasilkan moisture absorption tertinggi. Hal ini dapat terjadi karena

penyerapan sediaan bergantung dari moisture content, di mana sediaan yang memiliki

moisture content tinggi akan cenderung menarik air lebih sedikit. Dari data uji moisture

absorption, didapatkan data kecepatan moisture absorption dari setiap basis dan formula,

basis 1 dan formula 2 memiliki kecepatan yang paling besar dalam menyerap kelembaban

di lingkungan sekitar.

Uji ketahanan pelipatan dilakukan untuk mengevaluasi fleksibilitas dari setiap

formula. Nilai ketahanan pelipatan yang ditemukan dalam penelitian ini memiliki range 25-

77. Menurut penelitian transdermal film yang dilakukan oleh Pudyastuti dkk. (2014), sediaan

transdermal film memiliki nilai ketahanan pelipatan lebih dari 300, dinyatakan elastis. Maka

dapat disimpulkan, sediaan hydrocolloid matrix yang dibuat, kurang fleksibel dan elastis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

10

Uji Keseragaman Kandungan Obat

Uji keseragaman kandungan obat dilakukan pada setiap formula, dan didapatkan

kandungan obat masing-masing 0,612±0,064 mg, 0,642±0,125 mg, dan 0,559±0,073 mg.

Hasil tersebut didapatkan dengan mengonversikan nilai absorbansi yang didapat ke

persamaan kurva baku y = 0,0482 x + 0,0009 dengan nilai R 0,9998. Hasil dari uji

keseragaman kandungan dapat dilihat pada Tabel II. Masing-masing formula memiliki CV

10,458%, 19,485% dan 13,074%. Dari nilai SD dan CV tersebut menunjukkan bahwa

kandungan obat tidak homogen, karena nilai SD dan CV relatif besar.

Evaluasi kandungan obat dilihat pula dari kandungan obat terukur dibagi dengan

kandungan obat teoritis, dan didapatkan hasil masing-masing 89,726%, 95,174% dan

83,219% untuk formula PVP 1, PVP 2 dan PVP 3, di mana formula PVP 2 memiliki persen

kandungan obat paling tinggi, dan formula PVP 3 memiliki persen kandungan obat paling

rendah. Hal ini tidak sesuai teori di mana konsentrasi polimer paling banyak (PVP 3) dapat

mengikat lebih banyak zat aktif dibandingkan konsentrasi polimer paling sedikit (PVP), ini

dapat disebabkan karena ketidakhomogenan sediaan, di mana adanya variasi bobot pada

setiap potongan sediaan. Range penerimaan keseragaman kandungan obat menurut U.S

Pharmacopeial Convention (2006) adalah 85% - 115%.

Uji Pelepasan Obat secara In Vitro

Hasil pengujian pelepasan obat piroksikam dari matriks hydrocolloid dilakukan

selama 6 jam (DE360) menggunakan alat Franz Diffusion Cell. Hasil DE360 uji pelepasan obat

piroksikam dapat dilihat pada Tabel II. Uji pelepasan obat memiliki hasil data DE360

masing-masing sebesar 33,69±13,39%, 53,87±17,10%, dan 63,83±16,21%.

Gambar 2. Grafik waktu vs %release hydrocolloid matrix piroksikam

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

0 50 100 150 200 250 300 350 400

% R

ele

as

e

Waktu (Menit)

Grafik Waktu vs % Release Obat Piroksikam

Formula 1 Formula 2 Formula 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

11

Tabel II. Rata-rata hasil evaluasi sifat fisika kimia sediaan hydrocolloid matrix piroksikam

Keterangan: a=disimpan dalam suhu 37oC; b=disimpan dalam suhu 45oC; *=p-value < 0.05 (berbeda signifikan, tidak stabil)

For-

mula

Min

gg

u Organoleptis

Bobot ±

SD

(gram)

Kete-

balan

(mm)

pH

Moisture

Content ±

SD (%)

Moisture

Absorption

± SD (%)

Kecepatan

Moisture

Absorption

(g/jam)

Ketahanan

Pelipatan

Kandungan

Obat ± SD

(mg)

DE360

(%) Warna Kejernihan Kehalusan Lain

Basis

1 0

Tak

berwarna Jernih Halus

Tidak

Lengket

0,024±

0,003 0,25 6,9

3,042±

1,811

6,290±

3,881 4,583x10-5 24 - -

Basis

2 0

Tak

berwarna Jernih Halus

Tidak

Lengket

0,033±

0,003 0,32 6,9

4,805±

2,652

6,009±

3,765 1,833x10-5 45 - -

Basis

3 0

Tak

berwarna Jernih Halus Lengket

0,014±

0,001 0,18 6,9

4,972±

3,066

5,614±

4,414 2,250x10-5 44 - -

PVP

1

0 Kuning Terdispersi Halus Tidak

Lengket

0,012±

0,0004 0,16 6,9

4,085±

2,081

6,712±

3,251 4,083x10-5 77 0,612±0.064

33,69±

13,39 4a Kuning Terdispersi Halus

Tidak

Lengket

0,010±

0,002* 0,20 7,1

1,211±

0,870*

8,836±

3,937 3,750x10-5 25 0,571±0.056

4b Kuning Terdispersi Halus Tidak

Lengket

0,011±

0,003 0,15 7,2

1,010±

1,084*

3,572±

1,934 1,667x10-5 25

0,477±0.085

*

PVP

2

0 Kuning Terdispersi Halus Tidak

Lengket

0,016±

0,0005 0,28 6,8

5,166±

2,968

8,980±

3,608 7,250x10-5 50 0,642±0.125

53,87±

17,10 4a Kuning Terdispersi Halus

Tidak

Lengket

0,015±

0,003 0,20 7,0

3,326±

2,082

1,955±

0,859 2,750x10-5 25 0,655±0.088

4b Kuning Terdispersi Halus Tidak

Lengket

0,013±

0,002* 0,15 7,2

0,983±

1,013*

4,850±

3,037* 2,500x10-5 40 0,651±0.045

PVP

3

0 Kuning Terdispersi Halus Lengket 0,026±

0,0036 0,29 6,9

2,607±

1,386

7,621±

3,635 7,000x10-5 25 0,612±0.073

63,83±

16,21 4a Kuning Terdispersi Halus

Tidak

Lengket

0,010±

0,004* 0,10 7,0

8,695±

9,055

1,400±

1,774 3,334x10-6 25 0,533±0.034

4b Kuning Terdispersi Halus Tidak

Lengket

0,013±

0,004* 0,20 7,0

0,746±

0,787

3,806±

2,614 2,000x10-5 15 0,531±0.034

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

12

Proses uji pelepasan obat dilakukan dengan penambahan metanol sebesar 30% pada

medium disolusi yaitu PBS dengan pH 6,4, hal tersebut dilakukan karena zat aktif

piroksikam yang sulit larut dalam air (Dhawan et al. 2016), sehingga dibutuhkan ko-solven

seperti metanol. Namun, adanya polimer PVP K-30 dapat pula meningkatkan kelarutan obat

karena adanya mekanisme pembentukkan pori dan mencegah kristalisasi obat dalam matriks

(Kadajji and Betageri, 2011), karena PVP K-30 merupakan polimer hidrofilik yang mudah

larut dalam cairan.

Mekanisme PVP K-30 dapat meningkatkan kelarutan piroksikam dan mencegah

kristalisasinya adalah dengan membentuk ikatan hidrogen antara gugus O-H dan satu gugus

N-H pada piroksikam dengan gugus karbonil pada PVP K-30 (Wu et al. 2008). Polimer

HPMC sendiri berfungsi sebagai pengontrol pelepasan obat sehingga dapat meningkatkan

disolusi obat dengan kelarutan yang buruk (Rowe et al. 2009). Grafik pelepasan obat

piroksikam dari sediaan hydrocolloid matrix ditunjukkan pada Gambar 2.

Pada uji pelepasan obat dapat diurutkan dari DE360 yang terendah yaitu PVP 1 < PVP

2 < PVP 3, hal tersebut dikarenakan penggunaan polimer hidrofilik seperti PVP K-30 dan

HPMC menyebabkan permeabilitas matriks meningkat, sehingga semakin tinggi proporsi

polimer hidrofilik, difusi obat melalui matriks juga lebih cepat (Kandavilli et al. 2002).

Formula PVP 3 memiliki proporsi polimer hidrofilik paling banyak, sehingga pelepasan

matriks lebih cepat pada formula PVP 3. Formula PVP 1 memiliki DE360 yang relatif kecil

disebabkan karena proporsi polimer yang paling sedikit, hal ini menyebabkan pori yang

terbentuk lebih sedikit, sehingga pelepasan matriks lebih lambat. Selain itu, matrix yang

terlihat seperti suspensi padat, diduga adalah kristal piroksikam yang tidak larut dan ketika

uji pelepasan, pelarut akan lebih mudah melarutkan polimer dalam matrix, dan tidak dapat

melarutkan kristal zat aktif.

Uji Stabilitas Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Uji stabilitas dilakukan dengan menempatkan sediaan pada 2 suhu berbeda yaitu

37oC dan 45oC dan didiamkan selama 4 minggu. Uji ini juga dilakukan untuk melihat apakah

sediaan stabil secara fisik (dilihat dari nilai keseragaman bobot, moisture content, dan

moisture absorption) maupun secara kimia (dilihat dari kandungan obat) selama waktu

penyimpanan, dan pada suhu berapa sediaan sebaiknya disimpan. Hasil yang didapat dari

penelitian ini menunjukkan bahwa formula PVP 1 stabil secara kimia pada suhu 37oC,

namun tidak stabil secara fisik. Pada suhu 45oC, formula PVP 1 stabil secara fisik yang

ditunjukkan dengan nilai p-value uji keseragaman bobot dan moisture absorption > 0.05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

13

Formula PVP 2 stabil secara fisik dan kimia pada suhu 37oC, dan stabil secara kimia pada

suhu 45oC, namun tidak stabil secara fisik pada suhu tersebut. Formula PVP 3 stabil secara

fisik (moisture content dan moisture absorption) dan kimia pada suhu 37oC dan 45oC, namun

tidak stabil secara keseragaman bobot. Hasil uji stabilitas dapat dilihat pada Tabel II.

Parameter kritis yang digunakan pada penelitian ini adalah keseragaman kandungan

obat, sehingga dapat disimpulkan bahwa formula PVP 1 stabil pada suhu 37oC, formula PVP

2 stabil pada suhu 37oC dan 45oC, dan formula PVP 3 stabil pada suhu 37oC dan 45oC.

Uji Iritasi Sediaan Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Uji iritasi sediaan dilakukan dengan menggunakan basis tanpa obat untuk melihat

apakah sediaan yang dibuat akan mengiritasi penggunanya saat digunakan. Hasil

menunjukkan tidak terdapat iritasi berupa eritema maupun udema pada bagian penempelan

basis, dengan nilai indeks iritasi primer sebesar 0.0, sehingga dapat disimpulkan bahwa

sediaan dapat digunakan tanpa mengiritasi penggunanya (sangat ringan) (ISO 109939-10,

2002). Uji iritasi hanya menggunakan basis (tanpa zat aktif) karena piroksikam dinilai

memiliki sifat anti-inflamasi (Dhawan et al. 2016), sehingga kecil kemungkinan adanya

iritasi saat digunakan. Data ditunjukkan pada Tabel III.

Tabel III. Hasil uji iritasi basis hydrocolloid matrix piroksikam

Jam Kelinci Eritema Udema

Basis 1 Basis 2 Basis 3 Basis 1 Basis 2 Basis 3

24

1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

48

1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

72

1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

Indeks Iritasi

Primer

1 0,0

2 0,0

3 0,0

Kesimpulan Sangat ringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

14

Dasar Pemilihan Formula Optimal

Kriteria formula optimal yang digunakan untuk uji aktivitas dilihat dari analisis fisik

dan kimia, serta uji stabilitasnya. Analisis statistik digunakan untuk melihat apakah ada

perbedaan yang signifikan antar formula.Analisis statistik menggunakan software R, dan

didapatkan nilai p-value. Pada uji sifat fisik, seperti moiusture content, dan moisture

absorption, memiliki nilai p-value > 0,05, yang berati tidak terdapat perbedaan signifikan

antara ketiga formula, begitu juga dengan uji sifat kimia yaitu kandungan obat dan pelepasan

obat yang memiliki p-value > 0,05, sehingga ketiga formula memiliki kesempatan yang sama

untuk dipilih sebagai formula optimal. Formula PVP 2 dipilih dengan pertimbangan

memiliki rata-rata moisture content, moisture absorption dan kecepatan absorpsi yang paling

tinggi, sehingga diharapkan dapat menyerap eksudat pada ulkus dengan baik. Selain itu,

formula PVP 2 memiliki rata-rata kandungan obat paling tinggi, dan memiliki DE360 yang

berada pada angka 53,87±17,10%.

Uji Aktivitas Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Uji aktivitas ini dilakukan dengan menggunakan hewan uji tikus. Tikus yang

digunakan memiliki kriteria sebagai berikut: tikus spesies Rattus novergicus dengan galur

Wistar, berusia 2 bulan, memiliki bobot berkisar antara 160-200 gram.

Tabel IV. Hasil uji aktivitas dan uji histopatologi

Perla-

kuan

Hari Penyembuhan

(Rata-rata±SD (hari)) Keterangan

Tikus

Non

Diabetes

Tikus

Diabetes Tikus Non Diabetes Tikus Diabetes

Kontrol 15±0.577 17±0.577

(a) Kontrol Non Diabetes Belum terdapat serat kolagen, jaringan ikat

sudah terbentuk; Terdapat jaringan granulasi

dan pembuluh darah yang menunjukkan

proses penyembuhan luka mencapai tahap

proliferasi

(b) Kontrol Diabetes Belum terdapat serat kolagen. Terdapat

jaringan granulasi, dan terdapat jaringan ikat

yang menunjukkan proses penyembuhan luka

mencapai tahap proliferasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

15

Tabel IV. (Lanjutan) Hasil uji aktivitas dan uji histopatologi

Basis 15±0.000 16±0.577

(c) Basis Non Diabetes Belum terdapat serat kolagen, lapisan

epidermis menutup sempurna; Terdapat

jaringan granulasi dan pembuluh darah

menunjukkan proses penyembuhan luka

mencapai tahap proliferasi

(d) Basis Diabetes Serat kolagen belum terlalu rapat dan teratur,

masih terdapat jaringan granulasi, dan

jaringan ikat belum terbentuk sempurna

menunjukkan proses penyembuhan luka

mencapai tahap remodelling

Formula 15±0.000 16±0.577

(e) Formula Non Diabetes Belum terdapat serat kolagen, terdapat

jaringan granulasi; Jaringan ikat belum

sempurna dan lapisan epidermis terbentuk

sempurna yang menunjukkan proses

penyembuhan luka mencapai tahap

proliferasi

(f) Formula Diabetes Serat kolagen masih belum rapat dan masih

terdapat jaringan granulasi; Lapisan

epidermis dan jaringan ikat sudah terbentuk

sempurna yang menunjukkan proses

penyembuhan luka mencapai tahap awal

remodelling

Tanpa

Perla-

kuan

- -

(g) Kulit Sehat Bagian-bagian struktur kulit tikus lengkap (tanpa jaringan granulasi), di mana terdapat

bagian epidermis, dan jaringan ikat, susunan kolagen sangat teratur, karena tidak mengalami

proses luka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

16

Tabel IV. (Lanjutan) Hasil uji aktivitas dan uji histopatologi Keterangan:

1 = epidermis

2 = jaringan granulasi

3 = pembuluh darah

4 = folikel rambut

5 = jaringan ikat

6 = kolagen

Tikus yang digunakan berjumlah 6 ekor, yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu tikus

diabetes dan tikus non diabetes. Pemberian hydrocolloid matrix dilakukan setiap 24 jam

hingga luka sembuh. Luka dipantau setiap hari, dan dihitung %wound closure hingga didapat

wound closure 100%. Rata-rata luka mencapai %wound closure hingga 100% pada

kelompok tikus non diabetes adalah 15 hari, sedangkan pada kelompok tikus diabetes,

penutupan luka hingga 100% mencapai 16-17 hari.

Data hari %wound closure mencapai 100% yang ditunjukkan pada Tabel IV.

Analisis statistik dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara

%wound closure kelompok tikus diabetes dengan kelompok tikus non diabetes. Hasil

statistik antara kontrol dengan formula PVP 2 pada tikus diabetes menunjukkan bahwa

penyembuhan luka kontrol lebih lama dibandingkan dengan formula PVP 2, namun formula

PVP 2 tidak secara signifikan dapat mempercepat proses penyembuhan luka sehingga dapat

disimpulkan bahwa sediaan belum dapat mempercepat proses penyembuhan luka pada

penderita diabetes.

Uji Histopatologi

Uji histopatologi dilakukan setelah penutupan luka mencapai 100%. Uji ini

dilakukan untuk melihat struktur kulit secara mikroskopis dan membandingkan struktur kulit

dari kelompok tikus diabetes dengan struktur kulit dari kelompok tikus non diabetes.

Interpretasi hasil uji histopatologi dapat dilihat pada Tabel IV. Dari hasil uji histopatologi,

kontrol, basis dan formula pada tikus non diabetes masih dalam proses proliferasi, hal ini

berarti bahwa luka sudah menutup, tetapi proses penyembuhan luka belum sempurna.

Kontrol pada tikus diabetes juga masih dalam proses proliferasi, sedangkan basis dan

formula pada tikus diabetes masuk dalam proses remodelling dan proses awal remodelling.

KESIMPULAN

Kombinasi polimer PVP K-30 dan polimer HPMC E6 sebesar 2% dan 4.5%

merupakan formula optimal dalam pembuatan matriks hydrocolloid piroksikam. Kombinasi

ini dapat menghasilkan matriks yang homogen, warna merata, dengan nilai moisture content

sebesar 5,166%, moisture absorption sebesar 8,980% dan DE360 sebesar 53,87%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

17

Hydrocolloid matrix tidak mengiritasi, namun efektivitas matriks sebagai sediaan

penyembuhan luka tidak berbeda signifikan dengan kontrol. Saran untuk penelitian

selanjutnya adalah dilakukan pengujian moisture content dan moisture absoprtion lebih dari

24 jam dan keduanya dilakukan dengan climatic chamber sehingga didapatkan bobot

konstan yang lebih presisi. Saran lain dapat dilakukan optimasi konsentrasi obat piroksikam

agar sediaan yang terbentuk lebih jernih (bukan terbentuk suspensi padat) dan dapat

meningkatkan pelepasan obat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih ditujukan kepada PT. Dexa Medica yang telah memberi bantuan berupa

zat aktif piroksikam dan PT. Erela yang telah memberi bantuan berupa eksipien dalam

penelitian ini. Penelitian ini sebagian didanai dari grant penelitian DP2M DIKTI.

DAFTAR PUSTAKA

Amjad, M., Ehtheshamuddin, M., Chand, S., Hanifa, Sabreesh, M., Asia, R., and Kumar,

G.S., 2011. Formulation and Evaluation of Transdermal Patches of Atenolol. ARPB,

1(2), 109-119.

BPOM, 2014. Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo. Iritasi Akut Dermal.

Jakarta, BPOM RI, 69-76.

British Pharmacopoeia, 1993. British Pharmacopoeia Addendum.

Dhawan, B., Aggarwal, G., and Harikumar, SL., 2016. Enhanced Transdermal Permeability

of Piroxicam through Novel Nanoemulgel Formulation. International Journal of

Pharm. Investigation, 4(2), 65-76.

Dinh, T., Tecilazich, F., Kafanas, A., Doupis, J., Gnardellis, C., Leal, E., Tellechea, A.,

Pradhan, L., Lynos, T., Giurini, J., and Veves, A., 2012. Mechanisms Involved in the

Development and Healing of Diabetic Foot Ulceration. Diabetes, 61, 2937-2947.

El-Gendy, N. A., Abdelbary, G. A., El-Komy, M. H., and Saafan, A. E., 2009. Design and

Evaluation of a Bioadhesive Patch for Topical Delivery of Gentamicin Sulphate.

Current Drug Delivery, 6(1), 50-57.

Francesko, A., Fernandes, M., Rocasalbas, G., Gautier, S., and Tzanov, T., 2015. Advanced

Polymers in Medicine. Polymers in Wound Repair, Spain, Springer Publishing, 401-

431.

Fudholi, A., 2013. Disolusi dan Pelepasan Obat.

Garg, V., Singh, H., Singh, S. K., 2014. Development and Validation of A Sensitive UV

Method for Piroxicam: Application for Skin Permeation Studies. International

Journal of Recent Scientific Research, 5(5), 980-983.

Hilton, J. R., Williams, D. T., Beuker, B., Miller, D. R., and Harding, K. G., 2004. Wound

Dressing in Diabetic Foot Disease. Clinical Infectious Disease, 39, 100-103.

International Standard ISO 10993-10, 2002. Biological Evaluation of Medical Devices, Part

10 – Tests for Irritation and delayed-type hypersensitivity.

International Diabetes Federation, 2015. Indonesia, http://www.idf.org/membership

/wp/indonesia, diakses tanggal 24 Maret 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

18

Kadajji, V., G., and Betageri, V., 2011. Water Soluble Polymers for Pharmaceutical

Applications. Polymers, 3, 1972-2009.

Kandavilli, S., Nair, V., and Panchagnula, R., 2002. Polymers in Transdermal Drug Delivery

Systems. Pharmaceutical Technology, 2002, 62-80.

Liu, Y., Min, D., Bolton, T., Nube, V., Twigg, S. M., Yue, D. K., and McLennan, S. V.,

2009. Increased Matrix Metalloproteinase-9 Predicts Poor Wound Healing in

Diabetic Foor Ulcers. Diabetic Care, 32(1), 117-119.

Mazumder, M. K., Battacharya, P., and Borah, A., 2014. Inhibition of Matrix

Metalloproteinase-2 and 9 by Piroxicam Confer Neuroprotection in Cerebral

Ischemia: An in silico Evaluation of The Hypothesis. Medical Hypothesis, 83, 697-

701.

McLennan, S. V., and Yue, D. K., 2008. Matrix Metalloproteinases and Their Roles in Poor

Wound Healing in Diabetes. Wound Practice and Research, 16(3), 116-121.

Park, C., Ma, K., Jang, S., Son, M., and Kang, M., 2014, Comparison of Piroxicam

Pharmacokinetics and Anti-Inflammatory Effect in Rats after Intra-Articular and

Intramuscular Administration. Biomol Ther., 22(3), 260-266.

Pudyastuti, B., Nugroho, A. K., dan Martono, S., 2014. Formulasi Matriks Transdermal

Pentagamavunon-0 dengan Kombinasi Polimer PVP K30 dan Hidroksipropil

Metilselulosa. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 11(2), 44-49.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients.

Shirsand, S.B., Ladhane, G.M., Prathap, S., and Prakash, P.V., 2012. Design and Evaluation

of Matrix Transdermal Patches of Meloxicam. RGUHS J Pharm Sci., 2(4), 58-65.

Singh, N., Armstrong, D. G., and Lipsky, B. A., 2005. Preventing Foot Ulcers in Patients

with Diabetes. Jama, 293, 217-28.

Tapan, E., 2005. Penyakit Degeneratif.

Thu H., Zulfakar, M. H., Ng, S., 2012. Alginate based bilayer hydrocolloid films as potential

slow-release modern wound dressing. International Journal of Pharmaceutics,

434(2012), 375-383.

Toshkhani, S., Shilakari, G., and Asthana, A., 2013. Advancements in Wound Healing

Biodegradable Dermal Patch Formulation Designing. Inventi Rapid: Pharm Tech.,

2013(3), 1-11.

U.S. Pharmacopeial Convention, 2006. General Chapter:<905>Uniformity of Dosage Unit

in U.S. Pharmacopeial Convention, USP 29–NF 24.

Wu, K., Li, J., Wang, W., and Winstead, D. A., 2008. Formation and Characterization of

Solid Dispersions of Piroxicam and Polyvinylpyrrolidone Using Spray Drying and

Precipitation with Compressed Antisolvent. Journal of Pharmaceutical Sciences,

98(7), 2422-2431.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

19

LAMPIRAN

Lampiran 1. Proposal Penelitian

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala yang

timbul pada seseorang, disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa)

darah secara terus menerus (kronis) akibat kekurangan insulin baik kuantitatif

maupun kualitatif (Tapan, 2005). Prevalensi penderita DM di Indonesia

menurut International Diabetes Federation (2015) sebesar 6,2%, dengan

rentang umur antara 20-79 tahun di maprauna merupakan umur produktif

orang Indonesia. Wild, et al. (2004) memprediksikan adanya kenaikan jumlah

penyandang DM di Indonesia, dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar

21,3 juta pada tahun 2030.

Peningkatan populasi penderita DM akan berdampak pada

peningkatan kejadian ulkus kaki diabetik sebagai komplikasi kronis DM,

dimana sebanyak 15-25% penderita DM akan mengalami ulkus kaki diabetik

di dalam hidup penderita (Singh, Armstrong and Lipsky, 2005). Risiko

infeksi dan amputasi masih cukup tinggi, yaitu 40-80% karena ulkus kaki

diabetik memiliki faktor risiko utama yaitu neuropati perifer yang memicu

terjadinya kerusakan kulit dan jaringan subkutan, serta infeksi bakteri

sehingga terjadi pembusukan luka dan proteolisis (Bernard, 2007; Jeffcoat

and Harding, 2003; Leung 2007).

Ulkus kaki, secara normal dapat sembuh melalui suatu proses

penyembuhan luka yang terjadi dalam beberapa tahap, namun menurut

Tellechea et al. (2010), terdapat gangguan proses penyembuhan luka pada

penderita diabetes. Penderita diabetes mengalami gangguan ekspresi dan

aktivasi MMP terutama MMP-9, karena tingginya kadar glukosa dalam

darah. MMP-9 merupakan enzim yang bertanggung jawab pada degradasi

matriks ekstraseluler (kolagen), protease ini mengalami peningkatan

sehingga penyembuhan luka berjalan lebih lambat (McLennan and Yue,

2008; Dinh et al., 2012).

Piroksikam merupakan golongan nonsteroidal anti-inflammatory

drugs (NSAID) dan tergolong dalam BCS kelas II di mana memiliki kelarutan

yang kecil, yang bekerja sebagai inhibitor sintesis prostaglandin yaitu

mediator nyeri untuk pengobatan rheumatoid arthritis dan osteoarthritis

(Aronson, 2009; Dhawan, Aggarwal and Harikumar, 2016). Mazumder,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

20

Battacharya and Borah (2014) menambahkan dalam studinya bahwa

piroksikam juga memiliki sifat neuroprotektif dengan menghambat dan

downregulation MMP-2 dan MMP-9. Berdasarkan sifat dan mekanisme

tersebut, piroksikam berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat untuk

mempercepat penyembuhan ulkus kaki diabetik.

Wound dressing merupakan suatu bagian dalam manajemen

penanganan ulkus kaki diabetik. Secara ideal, wound dressing untuk ulkus

kaki diabetik dapat membuat pasien merasa nyaman, tidak membuat luka

menjadi lebih buruk, dapat menjaga kebersihan dan kelembaban luka, juga

dapat mengobati infeksi yang terjadi (Hilton et al., 2004; Hariani, dan

Perdanakusuma, 2008). Penggunaan balutan yang efektif dan tepat, dapat

membantu penanganan ulkus kaki diabetik, di mana ulkus banyak

mengeluarkan eksudat, sehingga pemilihan sediaan menjadi sangat penting

(Hilton et al., 2004).

Hydrocolloid yang merupakan salah satu jenis wound dressing patch,

di mana material hydrocolloid didesain agar menciptakan sifat oklusif,

mampu menjerat eksudat di dalam balutan dan mampu menghidrasi luka

(Hilton et al., 2004). Hydrocolloid yang diaplikasi langsung pada area

terinfeksi, di mana bagian stratum corneum dari kulit sudah rusak, seperti

ulkus kaki diabetik, memiliki efek terapi lebih baik dan berfungsi sebagai

wound healing (Toshkhani, Shilakari and Asthana, 2013).

Keefektifan suatu wound healing seperti hydrocolloid patch untuk

menyembuhkan luka, bergantung dari polimer patch tersebut, di mana

polimer merupakan bagian dari hydrocolloid patch yang berfungsi sebagai

matrix former. Komponen polimer hidrofilik seperti polivinil pirolidon (PVP)

dapat meningkatkan laju pelepasan obat pada suatu sediaan, sehingga yang

menghasilkan laju disolusi yang tinggi dengan pembentukan pori dan

mencegah kristalisasi obat dalam matriks (Kandavilli, Nair and Panchagnula,

2002; Pudyastuti, Nugroho dan Martono, 2014). Penggunaan PVP diketahui

untuk meningkatkan kelarutan dan laju disolusi obat yang kelarutannya kecil,

dan dapat digunakan untuk meningkatkan laju disolusi obat NSAIDs yang

sukar larut (Saeed et al., 2006; Lyn, et al., 2011). Konsentrasi PVP sebagai

pembawa obat ditetapkan dengan range 10-25% (Rowe et al., 2009). PVP

merupakan polimer hidrofilik yaitu komponen pembentuk hidrogel yang

dapat digunakan sebagai matriks pembawa dalam sediaan yang kering, dan

akan mengembang selama terjadinya pelepasan obat (Hincal and Kas, 1998).

Hydrocolloid merupakan sediaan yang disarankan sebagai salah satu

pilihan dalam wound management, salah satu contohnya adalah Tegaderm

Hydrocolloid yang mengandung polimer poliuretan, juga Comfeel yang

mengandung polimer CMC dan Na alginat. Hydrocolloid yang banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

21

ditemukan, sebagian besar menggunakan polimer alami, maka, pada

penelitian ini digunakan PVP sebagai polimer sintetik. Polimer sintetik dapat

menunjukkan kekuatan mekanis yang lebih superior dibandingkan polimer

alami karena mereka memiliki ikatan cross-link yang meningkatkan sifat

mekanis dari sediaan (Francesko et al., 2015). Maka, perlu dilakukan

pengembangan hydrocolloid matrix piroksikam untuk ulkus kaki diabetik,

yang mampu menjerat eksudat dan menjaga kelembaban luka, serta

menghambat MMP-9 yang pemakaiannya juga dapat bertahan lama, sehingga

memudahkan dan membuat pasien nyaman.

Pemakaian hydrocolloid yang dapat bertahan lama bergantung dari

pelepasan serta penghantaran obatnya, yaitu dengan waktu aksi yang panjang

dan pelepasan obat yang terkontrol sehingga mempercepat penyembuhan

ulkus kaki diabetik. Keefektifan polimer dalam menghantarkan obat dari

sediaan untuk mencapai kadar efektif terapi perlu dioptimasi sehingga

diketahui konsentrasi optimalnya. Maka, dalam penelitian ini dilakukan

optimasi konsentrasi polimer polivinil pirolidon untuk memperoleh formula

yang paling optimal.

1.2 Rumusan Masalah

a. Berapa konsentrasi PVP optimal pada hydrocolloid matrix diabetic

wound healing dengan zat aktif piroksikam?

b. Bagaimana pengaruh peningkatan konsentrasi PVP terhadap sifat dan

stabilitas fisika kimia hydrocolloid matrix diabetic wound healing

piroksikam?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui konsentrasi PVP optimal pada sediaan hydrocolloid matrix

diabetic wound healing dengan zat aktif piroksikam.

b. Mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi PVP terhadap sifat dan

stabilitas fisika kimia hydrocolloid matrix diabetic wound healing

piroksikam.

1.4 Urgensi Penelitian

Penelitian ini berguna dalam pengembangan sediaan berbentuk

wound dressing patch piroksikam sebagai diabetic wound healing yang dapat

mempercepat proses penyembuhan luka pada penderita diabetes,

mempermudah penderita dalam menggunakan penyembuh luka (wound

dressing patch piroksikam) sehingga dapat mengurangi angka kejadian

amputasi akibat ulkus diabetik.

1.5 Kontribusi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ilmu kefarmasian di Indonesia yang berkaitan dengan sediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

22

wound dressing patch piroksikam sebagai penyembuh luka, yang secara

khusus ditujukan kepada penderita diabetes dengan ulkus.

1.6 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah konsentrasi polimer

PVP yang optimal dalam sediaan hydrocolloid matrix piroksikam sebagai

diabetic wound healing yang mampu mempercepat proses penyembuhan luka

bagi penderita diabetes, serta pengaruh polimer PVP terhadap sifat dan

stabilitas fisis dan kimia hydrocolloid matrix piroksikam.

1.7 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan

ilmu kefarmasian khususnya berkaitan dengan aktivitas piroksikam dalam

sediaan hydrocolloid matrix sebagai diabetic wound healing untuk

mempercepat penyembuhan luka pada penderita diabetes, dan dapat pula

dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara ilmiah

mengenai sediaan hydrocolloid matrix piroksikam sebagai diabetic

wound healing dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada

penderita diabetes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

23

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Luka

Luka merupakan suatu kerusakan atau gangguan terhadap struktur dan

fungsi anatomi atau jaringan normal. Penyembuhan luka pada kondisi normal

memiliki beberapa fase, yaitu fase akut (hemostatis, inflamasi), fase

proliferatif (granulasi, epitalisasi) dan fase remodeling. Proses ini merupakan

respon fisiologi seluler normal yang menghasilkan suatu integritas anatomi

dan fungsional jaringan yang kembali normal (Lobmann, Schultz and

Lehnert, 2005; Gabriel, et al., 2015; Velnar, Bailey and Smrkolj, 2009).

Fase hemostatis, ditandai dengan terjadinya konstriksi vaskuler dan

pembentukan fibrin clot (fibrin beku). Bekuan dan jaringan ini akan

melepaskan sitokin pro-inflamasi dan growth factors. Sel-sel inflamasi akan

bermigrasi menuju daerah luka (kemotaksis) dan memicu fase inflamasi (Guo

and DiPietro, 2010).

Fase inflamasi ditandai dengan terjadinya infiltrasi dari neutrofil,

makrofag, dan limfosit. Neutrofil bertugas untuk membersihkan mikroba dan

debris seluler dalam luka. Makrofag bertugas dalam melepaskan sitokin yang

memicu terjadinya respon inflamasi, juga bertugas membersihkan sel-sel

apoptosis yang melakukan perbaikan, mendorong terjadinya regenerasi

jaringan, dan mendorong ke arah fase proliferasi. Limfosit yang berperan aktif

adalah limfosit T, yang akan mengalami puncak dalam fase proliferasi lanjut

atau remodeling awal (Guo and DiPietro, 2010).

Fase proliferasi ditandai dengan proliferasi epitel dan reepitelialisasi.

Proses ini mencakup munculnya fibroblas dan sel-sel endotel dan terjadinya

pertumbuhan kapiler, pembentukkan kolagen, dan jaringan granulasi, yang

terjadi di dalam dermis, sedangkan pada dasar luka, fibroblas akan

memproduksi kolagen, glikoaminoglikan dan proteoglikan, yaitu komponen

dari matriks ekstraseluler (Guo and DiPietro, 2010).

Fase remodeling yang ditandai dengan kembali normalnya luka karena

terjadi regresi kapiler. Fase ini tergolong fase yang paling kritis karena

terdapat proses remodeling matriks ekstraseluler untuk mencapai suatu

jaringan normal kembali (Guo and DiPietro, 2010).

2.2. Luka pada Penderita Diabetes

Ulkus kaki diabetikum adalah keadaan di mana ditemukannya suatu

infeksi, tukak atau destruksi ke jaringan kulit paling dalam pada kaki

penderita Diabetes Mellitus (DM). Infeksi yang terjadi dapat disebabkan

karena adanya abnormalitas saraf dan adanya gangguan pembuluh darah arteri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

24

perifer (Roza, Afriant dan Edward, 2015). Keadaan hiperglikemia secara terus

menerus menyebabkan terjadinya hiperglisolia, yang merupakan keadaan sel

yang banyak mengandung glukosa. Hiperglisolia kronik yang kemudian

menyebabkan terjadinya perubahan homeostatis biokimiawi sel yang

berpotensi terjadinya komplikasi kronik DM (Roza, Afriant dan Edward,

2015).

Ulkus kaki diabetikum terjadi karena adanya aksi simultan dari

beberapa faktor penyebab. Faktor utama penyebab terjadinya ulkus adalah

neuropati perifer dan iskemik dari gangguan vaskular perifer. Neuropati pada

pasien diabetes dimanifestasikan pada saraf motorik, otonomik, dan sensorik

(Pendsey, 2010). Neuropati motorik akan mempengaruhi otot-otot yang

terdapat pada kaki. Neuropati sensorik dialami dengan hilangnya sensasi nyeri

dan tekanan, juga propriosepsi atau sensasi dalam merasakan posisi kaki,

sedangkan neuropati otonom ditandai dengan keringnya kulit, tidak

berkeringat, meningkatnya pengisian kapiler sekunder yang dteruskan dengan

timbulnya fisura, kerak kulit dan rentannya kaki terhadap trauma yang

minimal (Singh, Armstrong and Lipsky, 2005). Secara iskemik, kaki

penderita diabetes akan terasa lebih dingin, tidak teraba pulsasi, kulit yang

tipis, halus dan tanpa rambut, dan tidak ada rest pain akibat neuropati

(Edmonds, 2006).

Wagner-Meggit (1986) mengklasifikasikan kelas-kelas luka diabetik

berdasarkan kedalaman luka yang dialami, yang dibagi dalam 6 kelas (grade).

Grade 0 merupakan tingkatan luka di mana kulit penderita masih terlihat utuh.

Grade 1 adalah luka yang tergolong masih dangkal, sedangkan grade 2

merupakan luka yang dalam hingga tendon, tulang maupun persendian. Grade

3 merupakan luka yang juga dalam dengan abses atau osteomielitis. Grade 4

ditandai dengan munculnya gangren sebagian, dan grade 5 ditandai dengan

munculnya gangren pada keseluruhan bagian.

Gangguan penyembuhan ulkus kaki diabetik tersebut, menurut

Tellechea et al. (2010) disebabkan karena empat faktor yaitu hiperglikemia

yang berlangsung terus menerus, lingkungan pro-inflamasi, penyakit arteri

perifer, serta neuropati perifer. Bagan pada Gambar 1. menjelaskan bahwa

pada penderita DM, timbul gejala-gejala seperti disebutkan di atas. Gejala-

gejala tersebut menyebabkan perubahan fungsi sel imun, respon inflamasi

yang kurang baik, disfungsi sel endotelial, dan gangguan neovaskularisasi.

Dalam hal ini, inflamasi dan neovaskularisasi merupakan hal penting dalam

penyembuhan luka, namun, pada penderita DM, proses respon inflamasi akut

dan angiogenesis terganggu, yang menyebabkan terjadinya penyembuhan

luka abnormal. Penyembuhan luka yang terhambat dikarakterisasi dengan

adanya peningkatan dari matriks metalloproteinase (MMP), penurunan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

25

tissue inhibitors of metalloproteinase (TIMP), dan penurunan dari beberapa

faktor pertumbuhan (Liu, et al., 2009).

Lobmann, Schultz and Lehnert (2005) menjelaskan hubungan

gangguan fungsi sel, ketidak seimbangan inflamasi, protease, sitokin, dan

faktor pertumbuhan. Pada ulkus kaki diabetik terjadi peningkatan apoptosis

fibroblas, dan penurunan proliferasi sel fibroblas, dan reaksi inflamasi

memanjang, serta adanya neutrofil granulosit dalam jumlah besar dalam luka.

Neutrofil granulosit dan sel inflamantori mensekresi sitokin proinflamasi

terutama TNF-α dan interleukin-1 β (IL-1β), di mana ketika dalam keadaan

berlebih, kedua sitokin ini menstimulasi produksi yang tinggi dan abnormal

dari matrix metaloproteinase (MMP) dan radikal bebas, yang merupakan

bahan bakar utama dalam proses terjadinya inflamasi (Lobmann, Schultz and

Lehnert, 2005; Gibson, et al., 2009). Radikal bebas, berfungsi sebagai

pembunuh bakteri dan bertugas untuk membersihkan luka, namun, jika

berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan jaringan (Gibson, et al., 2009).

Gambar 1. Gangguan penyembuhan luka pada penderita diabetes

(Tellechea, et al., 2010).

Studi telah mengemukakan bahwa hiperglikemia sendiri memiliki efek

yang merusak pada tahap penyembuhan luka dengan adanya formasi dari

advance glycation end-products (AGEs) yang menginduksi produksi molekul

inflamantori (TNF-α, IL-1β) dan gangguan pada sintesis kolagen (Tsourdi, et

al., 2013). Advance glycation end-products (AGEs) merupakan modifikasi

dari protein atau lipid yang secara non-enzimatik terglikosilasi dan teroksidasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

26

setelah adanya kontak dengan gula (aldosa). AGE merupakan molekul

berfloresen, memproduksi ROS, berikatan spesifik dengan reseptor sel yang

spesifik, dan membentuk cross-links (Goldin, et al., 2006).

Matriks metalloproteinase (MMP) merupakan famili dari enzim

pendegradasi matriks ekstraseluler. MMP-9 merupakan biomarker pro-

inflamasi, yang merupakan famili dari endoproteinase yang mengandung

zinc, yang berimplikasi pada remodeling sel kronis, migrasi, adhesi dan

apoptosis. MMP-9 diproduksi karena aktivasi dari sel inflamantori seperti

neutrofil polimorfonuklear dan makrofag serta sel luka, seperti sel epitel,

fibroblas, dan sel endotelial vaskuler (Sachwani, et al., 2016; Gibson, et al.,

2009).

MMP merupakan protease utama yang terlibat dalam regulasi

remodeling matriks ekstraseluler. MMP secara normal memiliki peran dalam

penyembuhan luka seperti membersihkan matriks ekstraseluler yang rusak

dan membersihkan bakteri pada tahap inflamasi, mendegradasi membran

yang mengelilingi kapiler sehingga sel endotelial vaskuler dapat bermigrasi

menuju luka dan menciptakan pembuluh darah baru pada luka (angiogenesis),

serta mensintesis kontraksi parut matriks ekstraseluler, dan membentuk

matriks ekstraseluler yang baru (Gibson, et al., 2009). Namun, walaupun

MMP memiliki peranan penting dalam penyembuhan luka, ketika MMP

(terutama MMP-9) ditemukan dalam kadar yang tinggi, dalam waktu yang

lama dan pada tempat yang tidak tepat, protease ini akan mulai mendegradasi

protein lain yang bukan substratnya. Penyimpangan sintesis dari MMP dan

perubahan keseimbangan dari enzim/inhibitor menunjukkan adanya

kekacauan dari matriks ekstraseluler. Penyimpangan ini menyebabkan

kerusakan dari protein-protein seperti faktor pertumbuhan, dan protein

matriks ekstraseluler yang berperan penting dalam penyembuhan luka dan

akhirnya menghasilkan luka yang tidak sembuh (Muller, et al., 2008; Gibson,

et al., 2009).

Luka kronis mungkin disebabkan karena terjadinya fase inflamasi yang

berlebihan, ini didukung dengan adanya studi yang menyatakan bahwa MMP

banyak ditemukan pada eksudat dari luka kronis dibandingkan luka akut (Liu,

et al., 2009). Mekanisme peningkatan sekresi MMP-9 belum diketahui secara

tepat, namun, dikaitkan dengan peningkatan inflamasi, hal itu terjadi karena

MMP-9 diekspresikan kemungkinan besar oleh neutrofil dan makrofag, di

mana kedua tipe sel ini penting dalam respon inflamasi. Peningkatan level

MMP-9 meperlihatkan variasi luka kronis yang sulit disembuhkan, termasuk

ulkus kaki diabetes (Dinh, et al., 2012; Liu, et al., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

27

2.3. Piroksikam

Gambar 2. Struktur Molekul Piroksikam (Redasani, Shinde and

Surana, 2014).

Piroksikam (4- hydroxy-2- methyl-N-2- pyridinyl- 2H- 1,2-

benzothiazine-3 carboxamide 1,1-dioxide ; PX) merupakan salah satu obat

NSAID dan berasal dari kelas oksikam. Piroksikam memiliki rumus molekul

C15H13N3O4S, dan berbentuk kristalin solid berwarna putih (International

CHEMTREC, 2015). Piroksikam dikenal sebagai analgesik dan obat anti-

inflamasi dan secara luas diketahui sebagai treatment untuk penyakit

rheumatic. Penelitian terbaru mengatakan bahwa Piroksikam juga dikenal

sebagai kemoterapetik kanker (Park, et al., 2014; Dkhil, 2011; Mealey, 2013).

Piroksikam bekerja secara tidak selektif pada enzim cyclooxygenase-1

(COX-1) dan COX-2. Siklooksigenase (COX) merupakan suatu enzim kunci

proinflamasi yang mengonversi asam arakidonat menjadi prostaglandin.

Interaksi antara piroksikam dengan enzim siklooksigenase, ditunjukkan

dengan adanya ikatan hidrogen antara gugus karboksamida dari piroksikam

dan residu Serin530 dan dan residu Tirosin355 dari enzim COX-1, sedangkan

pada enzim COX-2 ditunjukkan dengan adanya ikatan hidrogen antara gugus

benzotiazine dari piroksikam dengan residu Arginin120 dan Tirosin355 dari

enzim. Dari analisis ini, interaksi-interaksi yang terbentuk memiliki binding

energy yang sama, di mana menyatakan bahwa piroksikam merupakan obat

yang tidak selektif terhadap enzim COX-1 maupun COX-2 (Campione, et al.,

2015). Prostaglandin (PGE2) berkontribusi terhadap rasa sakit dan berbagai

penyakit inflamasi (Chiong et al., 2013). Selain itu, PGE2 juga dapat

meningkatkan regulasi dari MMP-9 dengan menginduksi ekspresi dan sekresi

dari MMP-9 (Yen, Khayrullina, and Winstead, 2008). Piroksikam memiliki 2

nilai pKa yaitu 1,8 dan 5,2 tergantung dari gugus piridil dan enol, dan

bergantung dari pH-nya, maka obat dapat berbentuk kationik, netral maupun

anionik. Transport pasif dari piroksikam melewati kulit mamalia relatif

rendah (Wahtoni, Pamudji dan Darijanto, 2012).

Piroksikam merupakan obat yang tergolong dalam BCS kelas II di mana

memiliki kelarutan yang kecil, selain itu memiliki karakteristik polimorfisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

28

Strukturnya mengandung satu gugus O-H dan satu gugus N-H yang dapat

membentuk ikatan hidrogen dengan gugus karbonil pada polimer PVP

(Dhawan, Aggarwal and Harikumar, 2016; Wu, et al., 2008). Piroksikam

memiliki massa molekul 331,35 g/mol, dan titik lebur sebesar 199o C.

Piroksikam merupakan molekul yang sukar larut dalam air dingin, dan

kelarutannya dalam etanol hangat sebesar 5 mg/ml. Piroksikam memiliki logP

sebesar 1,8 (Santa Cruz Biotechnology, 2016; International CHEMTREC,

2015).

Dalam studi terbaru, potensi inhibisi MMP-2 dan MMP-9 dari

Piroksikam telah diselidiki, dari ikatan inhibitor pada daerah endopeptidase

yang aktif. Piroksikam membentuk ikatan hidrogen dengan residu Prolin421,

Tirosin432, Leusin188, dan alanin189 pada sisi aktif MMP-9, di mana

memiliki energi ikatan yang tinggi, namun dari semua interaksi tersebut,

ikatan dengan residu Prolin421 merupakan interaksi yang paling kritis karena

dapat membentuk dua ikatan hidrogen sekaligus. Piroksikam menunjukkan

dapat memberikan efek neuroproteksi dengan menghambat MMP-2 dan

MMP-9, sehingga menghambat remodeling matriks ekstraseluler dan

mengurangi gangguan barier sawar darah otak (Mazumder, Battacharya and

Borah, 2014).

2.4. Sediaan Penyembuh Luka

Sediaan penyembuh luka merupakan bagian penting dalam suatu

pelayanan farmasi. Fungsi utamanya adalah untuk menjaga luka tetap kering

dengan membuat eksudat luka menguap dan mencegah masuknya bakteri

jahat masuk ke dalam luka. Pengobatan luka modern ini, secara dasar,

dilakukan dengan menciptakan sebuah keadaan lingkungan lembab untuk

luka, sirkulasi oksigen yang baik agar sel dan jaringan dapat beregenerasi, dan

mencegah masuknya bakteri, sehingga sel dapat tetap bergerak, demi

tercapainya perawatan luka yang baik (Boateng et al., 2007).

Sebuah sediaan penyembuh luka yang ideal harus memiliki sifat

lembab. Dengan menjaga luka tetap lembab dengan penggunaan sediaan

penyembuh luka, dapat dikaitkan dengan peningkatan laju penyembuhan,

mengurangi nyeri, mengurangi infeksi, namun dapat tetap terjangkau oleh

masyarakat. Sediaan juga harus mampu menyembuhkan dengan menyerap

eksudat. Hal tersebut dibutuhkan karena dalam beberapa kasus, luka akan

memproduksi banyak eksudat, sehingga dibutuhkan sediaan yang dapat

menyerap eksudat tersebut. Sediaan yang dibutuhkan adalah yang memiliki

kapasitas besar untuk dapat mengambil eksudat tersebut, dan diharapkan

semakin kecil frekuensi untuk mengganti sediaan dengan yang aplikasi yang

baru. Sediaan penyembuh luka juga harus mampu menjaga hidrasi. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

29

tersebut dibutuhkan karena pada fase penyembuhan, dibutuhkan sediaan yang

dapat menjaga kelembaban luka dalam pembentukkan kembali jaringan baru,

karena ketika eksudat meningkat, maka absorbent akan cenderung

mendehidrasi luka/jaringan yang luka (Ovington, 2007).

Hilton et al. (2004) mengatakan bahwa sebuah sediaan penyembuh

luka atau wound dressing yang ideal untuk penderita ulkus kaki diabetik

adalah sediaan yang sederhana sehingga tidak memakan banyak ruang,

terutama jika penderita mengenakan alas kaki. Sediaan juga harus dapat

bekerja secara optimal terutama di tempat tertutup, dan banyak mengalami

gesekan, sediaan juga tidak menambah infeksi, dan dapat menyerap eksudat

luka, atau bahkan dapat mengeringkan luka. Berkaitan dengan kenyamanan

pasien, sediaan sebaiknya dapat diganti secara periodik tertentu dan mudah

diaplikasi.

Bentuk penyembuh luka atau balutan memiliki karakteristik tersendiri

yang penggunaannya disesuaikan dengan luka. Bentuk nonadherent atau low-

adherence dressings merupakan perawatan standar untuk ulkus kaki diabetik.

Balutan ini didesain untuk luka atraumatik dan untuk menyediakan suasana

lembab untuk luka. Jenis balutan luka ini tidak didesain secara spesifik untuk

luka infeksi tetapi dapat digunakan secara aman sebagai rangkaian perawatan

menggunakan antibiotik.

Bentuk hydrocolloids merupakan balutan semipermeabel, bersifat

oklusif untuk eksudat luka, dan absorben. Balutan tipe ini merupakan sebuah

lapisan absorben pada sebuah film atau foam. Material hydrocolloid didesain

agar menciptakan sifat oklusif, mampu menjerat eksudat di dalam balutan dan

mampu menghidrasi luka dan menciptakan lingkungan yang lembab.

Penggunaan balutan ini pada luka yang banyak mengeluarkan eksudat dapat

menyebabkan kulit di sekitarnya menjadi basah. Balutan ini cocok digunakan

untuk luka infeksi. Namun, balutan ini mungkin lebih tepat digunakan sebagai

sediaan preventif daripada untuk pengobatan terutama untuk luka infeksi.

Bentuk lain yaitu hydrogels. Balutan jenis ini mirip dengan

hydrocolloid, di mana digunakan untuk memfasilitasi autolisis pada jaringan

yang nekrosis, tetapi memiliki perbedaan, di mana, jenis ini mampu

memberikan lembab, maksudnya, lembab berasal dari balutan, untuk luka

yang kering, sehingga dapat membuat luka menjadi basah. Penggunaannya

pada pasien ulkus kaki diabetik dapat menjadi tambahan dalam pengobatan

pada kondisi nekrosis atau jaringan yang mati. Bentuk foam merupakan salah

satu perawatan yang memiliki area yang luas untuk absorbsi, mampu

membuat suatu isolasi suhu, dan mudah untuk dibentuk (dalam aplikasinya).

Jenis ini dapat menjadi pilihan dalam pengobatan karena sifat absorben dan

kenyamanannya dalam aplikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

30

Bentuk alginates adalah absorben yang baik, di mana penggunaannya

dengan meletakkan alginate pada luka, yaitu pada luka yang berlubang.

Balutan ini akan menciptakan kondisi hemostatis, dan atraumatik dalam

perubahannya. Dalam penggunaannya, jika diperlukan penggantian atau

pengobatan telah selesai, maka sangat penting untuk memastikan bahwa

semua alginate telah dimabil dari lubang luka, karena jika tidak, dapat

menyebabkan timbulnya luka atau infeksi baru. Balutan ini mungkin dapat

bersifat bakteriostatik, dan secara aman dapat digunakan pada ulkus kaki yang

terinfeksi.

Bentuk lain adalah iodine preparations yang biasanya digunakan

sebagai antiseptik dan diaplikasikan pada luka infeksi lokal, yang dikombinasi

dengan antibiotik sistemik. Balutan ini tersedia dalam 2 preparasi yaitu

cadexomer-iodine dan povidone-iodine, di mana iodine bersifat barkerisidal.

Balutan iodine merupakan absorben yang baik, dan berfungsi dalam

mencegah baretan pada kulit yang lukanya mengeluarkan eksudat. Bentuk

silver-impregnated dressings digunakan untuk penggunaan topikal, yang

bersifat antimikroba, yang sistem penghantarannya dengan silver nitrate atau

silver sulfadiazine. Silver nitrate memiliki efek sitotoksik pada sel host,

balutan sering digunakan untuk perawatan jaringan yang mengalami

hipergranulasi, namun aplikasinya dapat membuat tidak nyaman. Silver

sulfadiazine juga memiliki aksi antimikroba, banyak digunakan pada luka

bakar kronis (Hilton et al., 2004).

2.5. Sediaan Hydrocolloid Wound Dressing

Sediaan yang dapat digunakan untuk luka sangat banyak ditemui,

namun, setiap luka memiliki karakteristiknya tersendiri, sehingga dibutuhkan

sediaan yang sesuai untuk menyembuhkan luka. Patch merupakan sebuah

sistem penghantaran yang memiliki backing adhesive, elastomer, dan gelling

agents yang biasanya diaplikasikan pada bagian luar tubuh. Komposisi patch,

secara pasif berdifusi atau secara aktif melakukan transport dari bagian patch

ke bagian tubuh tempat aplikasi sediaan tersebut. Patch sering disebut juga

extended release film/system dan dapat digunakan sebagai wound dressing

(Food and Drug Administration, 2009).

Hydrocolloid patch merupakan sediaan dengan formula yang

mengandung elastomer, adhesive, dan gelling agents. Sediaan atau balutan

hydrocolloid patch bersifat tahan air, dan mampu membuat nyaman

pemakainya, dan fleksibel. Hydrocolloid patch bertujuan agar cairan luka

(eksudat) dapat dijerat dan diserap, dan nantinya hydrocolloid matrix akan

membentuk massa viskos, gel koloidal pada lapisan luka, di mana akan

meningkatkan kelembaban pada daerah luka, mekanisme tersebut yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

31

menyebabkan hydrocolloid matrix secara cepat menjadi lebih lembut dan

bermassa spongy pada daerah luka. Gel yang terbentuk bersifat kohesif,

sehingga sediaan akan tetap utuh. Pada tahap awal, balutan akan menahan uap

air untuk keluar dari luka, tetapi lama kelamaan hydrocolloid matrix akan

lebih permeabel dan luka akan secara bertahap menjadi lebih kering (Bryant

and Nix, 2016; Woodford, 2008). Hydrocolloid patch banyak digunakan

sebagai manajemen pengobatan pressure ulcer yang sudah mencapai kategori

atau stage II dan III, di mana pada pada stage II kulit terluar dari luka melepuh

sebagian, dan pada stage III, di mana kulit pada luka sudah melepuh semua

bagian, dan terlihat bagian lemaknya (Fletcher et al., 2011).

Pelepasan obat dari suatu formulasi yang mengandung polimer, dapat

melalui satu atau beberapa proses, yaitu (a) hidrasi polimer oleh cairan

eksudat, dengan adanya kontak antara sediaan yang kering dengan eksudat

yang berpenetrasi ke dalam polimer dan (b) pengembangan dan

pembentukkan gel, di mana gel akan bertindak sebagai barrier pada saat obat

berdifusi, (c) difusi obat melalui gel yang mengembang tersebut, dilakukan

oleh aktivitas hidrolitik dari enzim yang terdapat di eksudat luka dan (d) erosi

akhir dari polimer gel (Boateng et al., 2008).

Hydrocolloid patch bekerja dengan menciptakan lingkungan yang

optimal untuk penyembuhan luka. Hydrocolloid patch menciptakan

lingkungan luka yang lembab, dan dapat mendorong terjadiya angiogenesis,

dan meningkatkan fibroblas, menstimulasi produksi jaringan granulasi dan

sintesis kolagen. Selain itu, hydrocolloid patch juga membantu rehidrasi

jaringan yang nekrosis. Hydrocolloid patch yang tahan terhadap air dan

bersifat adhesive dapat menjadi barrier bagi virus dan bakteri, sehingga

balutan tetap utuh dan tidak cacat, dan melindungi dari kerusakan yang lebih

parah (Fletcher et al., 2011). Ukuran yang tepat untuk balutan hydrocolloid

patch harus dapat membentang utuh sampai menutupi periwound atau bagian

sekitar luka yang masih dalam keadaan baik (Bryant and Nix, 2016).

Hydrocolloid patch dapat diaplikasikan pada daerah luka hingga 7 hari

(Nazzarko, 2002).

2.6. Polimer Polivinil Pirolidon (PVP)

Administrasi dari sebuah pengobatan topikal untuk luka, merupakan

hal yang penting dalam sejarah pengobatan. Penggunaan polimer merupakan

suatu hal yang menarik, di samping zat aktifnya, karena berfungsi untuk

melindungi area yang terinfeksi atau area yang mengalami luka, seperti luka

trauma, diabetik, maupun luka statis vena. Selain itu, berfungsi untuk

mengaktivasi proliferasi sel, dan menstimulasi proses penyembuhan (Valenta

and Auner, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

32

Polimer yang digunakan harus biokompatibel dan kompatibel secara

kimia dengan obat dan komponen lainnya. Polimer dapat digunakan sebagai

matriks dalam sebuah patch dan wound dressing dan digunakan sebagai skin

adhesives pada sistem penghantaran transdermal (Valenta and Auner, 2004).

Polimer dapat digunakan dalam sistem penghantaran transdermal dan

dermal, di mana pada penelitian ini bagian yang dibuat adalah matrix, di mana

pemilihan polimer perlu diperhatikan terutama untuk membuat sediaan

bekerja efektif. Tantangan yang ada adalah desain dari matriks polimer,

dengan optimasi dari penambahan obat, tidak hanya dilihat dari pelepasan

obatnya tetapi juga sifat adhesi dan kohesinya, sifat fisika kimia, dan

kompatibilitas dan stabilitas dari komponen lainnya dengam kulit. Monolithic

solid-state sering digunakan dalam sistem pasif transdermal. Contoh

polimernya adalah PVP-EC, HPMC, organogels, matriks asam akrilat

(Kandavilli, Nair and Panchagnula, 2002).

Polivinil pirolidon (PVP) merupakan polimer larut air yang memiliki

berat molekul dengan range 40.000 sampai dengan 360.000. PVP disintesis

dengan polimerisasi vinilpirolidon dalam air atau isopropanol (Kadajji and

Betageri, 2011). Berikut adalah struktur PVP:

Gambar 3. Struktur Molekul PVP (Kadajji and Betageri, 2011).

PVP memiliki struktur molekul (C6H9O)n, yang berbentuk padatan

serbuk berwarna putih pucat (International CHEMTREC, 2015). PVP

memiliki gugus karbonil pada setiap monomernya, dan berulang pada

keseluruhan polimernya. Gugus karbonil ini nantinya akan berikatan secara

ikatan hidrogen dengan gugus O-H dan N-H pada piroksikam sehingga dapat

meningkatkan kelarutannya (Wu et al., 2008). Kebanyakan dari zat aktif

adalah senyawa dengan kelarutan yang kecil, termasuk piroksikam, di mana

menyebabkan bioavailabilitasnya rendah. Cara yang mudah untuk

meningkatkan disolusinya adalah dengan menambahkan agen solubilitas

seperti PVP (Kadajji and Betageri, 2011).

PVP merupakan polimer hidrofilik, atau polimer water souble, yang

merupakan komponen pembentuk hidrogel, di mana hidrogel ini dapat

menyerap air lebih dari 30% bobotnya. Hidrogel yang terbentuk, dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

33

digunakan sebagai matriks pembawa dalam sediaan yang kering, dan akan

mengembang selama terjadinya pelepasan obat, sehingga PVP dapat

digunakan sebagai polimer pembentuk matriks untuk obat hidrofobik. Suatu

sistem matriks dengan pelepasan obat yang terkontrol, obat akan tersuspensi,

dan terperangkap dalam suatu membran polimer. Obat dan polimer

membentuk suatu microcapsule atau hollow fibre, sehingga obat yang lepas

dikontrol oleh sifat masing-masing microcapsule atau hollow fibre. Pelepasan

obat juga tergantung dari laju pengembangan polimer matriks, seperti pada

Gambar 4 dan 5 (Hincal and Kas, 1998).

PVP memiliki massa molekul 111,14 g/mol, titik didih 90o C, dan titik

leleh 13,9o C. PVP mudah larut dalam air, etanol dan kloroform (International

CHEMTREC, 2015). PVP adalah salah satu dari sekian banyak bahan

tambahan dalam bidang kefarmasian yang dapat digunakan secara luas

(Buhler, 2005). Menurut Rowe et al. (2009) fungsi PVP sebagai pembawa

obat berada pada range konsentrasi 10-25% dari seluruh bobot sediaan.

Semua kelas dari PVP dapat digunakan sebagai polimer hidrofilik

untuk menstabilkan suspensi yang terbentuk. Fungsi yang paling penting dan

utama polimer dalam suspensi adalah sebagai pelindung koloid, di mana akan

menghidrofil partikel solid yang tunggal dan memisahkannya secara sterik.

Selain itu, PVP mencegah kristalisasi zat aktif sehingga dapat meningkatkan

kelarutannya (Kadajji and Betageri, 2011). PVP K-30 digunakan karena

memiliki fungsi secara khusus sebagai film-forming agent dibanding PVP K-

15, PVP K-60, maupun PVP K-90 (GreenCo Group, 2011).

2.7. Polimer Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC)

Gambar 4. Struktur Molekul HPMC (Rowe et al. 2009).

HPMC banyak digunakan sebagai polimer dalam formulasi sediaan

topikal karena sifatnya yang tidak beracun, tidak mengiritasi, dan kompatibel

dengan berbagai macam bahan obat ataupun eksipien. Fungsi HPMC antara

lain sebagai bioadhesive material, agen pelepasan terkontrol dan agen

penstabil, dapat mendukung sistem penghantaran obat dalam hydrocolloid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

34

Selain itu, HPMC juga berfungsi sebagai dissolution enhancer sehingga dapat

meningkatkan disolusi obat-obatan dengan kelarutan dalam air yang buruk,

seperti piroksikam (Rowe et al. 2009).

2.8. Landasan Teori

Luka adalah keadaan di mana ditemukannya suatu infeksi, tukak atau

destruksi ke jaringan kulit paling dalam. Secara normal, tubuh akan

memproses luka melalui suatu proses yang dapat membuat kulit kembali

normal dengan 4 fase, namun penyakit diabetes dapat menyebabkan

gangguan terhadap penyembuhan luka, di mana menghambat fase proliferasi

dan remodelling. Faktor utama penyebab ulkus kaki diabetik adalah

neuropati perifer (gangguan saraf sensorik, motorik dan otonom) dan

iskemik, yang menyebabkan terjadinya gangguan ikatan kolagen atau

collagen cross-linking, gangguan fungsi matriks metalloproteinase, dan

gangguan imunologi dan penderita diabetes memiliki sifat kulit yang mudah

mengelupas dan mengalami infeksi.

Pada ulkus kaki diabetik terjadi peningkatan apoptosis fibroblas, dan

penurunan proliferasi sel fibroblas, reaksi inflamasi memanjang, dan adanya

neutrofil granulosit dalam jumlah besar dalam luka. Neutrofil granulosit

mensekresi sitokin proinflamasi terutama TNF-α dan interleukin-1 β (IL-1β),

di mana kedua sitokin ini merangsang sintesis matrix metaloprotease (MMP)

terutama MMP-9, yang menyebabkan degradasi matriks protein dan faktor

pertumbuhan sehingga penyembuhan luka menjadi terputus dan tidak

terkoordinasi. Selain itu, sekresi mediator inflamasi PGE2 juga

meningkatkan sekresi MMP-9. Mekanisme ini juga menyebabkan sekresi

eksudat yang berlebihan pada ulkus.

Piroksikam dapat memberikan efek neuroproteksi dengan menghambat

MMP-2 dan MMP-9, sehingga menghambat remodeling matriks

ekstraseluler. Penghambatan MMP-9 oleh piroksikam diharapkan dapat

mempercepat proses penyembuhan ulkus kaki diabetik pada pasien DM.

Selain itu, penghambatan enzim COX oleh piroksikam mengakibatkan

terhambatnya sistesis prostaglandin (PGE2), serta dapat mengurangi skresi

MMP-9.

Hydrocolloid patch merupakan salah satu jenis wound dressing yang

aplikasinya langsung pada kulit dan langsung mengenai luka dan cocok

digunakan untuk ulkus kaki diabetik, di mana memiliki stratum corneum

yang sudah rusak, dapat menghasilkan efek terapi yang baik dan dapat

membuat luka menjadi sembuh. Hydrocolloid patch mendorong terjadiya

angiogenesis, dan meningkatkan fibroblas, menstimulasi produksi jaringan

granulasi dan sintesis kolagen. Selain itu, hydrocolloid patch juga membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

35

rehidrasi jaringan yang nekrosis, sehingga penyembuhan luka akan berjalan

lebih cepat.

Hydrocolloid patch memiliki bagian bernama matrix yang dapat

menjerat eksudat yang dikeluarkan oleh luka dan memberi kelembaban

untuk ulkus kaki diabetik serta dapat memberikan proteksi pada luka selama

penggunaan. Selain itu, hydrocolloid matrix akan menahan uap air yang

keluar dari luka, sehingga tetap menjaga kelembaban luka. Hydrocolloid

matrix juga dapat menghantarkan obat selama periode waktu yang

diinginkan, jika digunakan polimer yang sesuai, di mana dapat

menghantarkan obat secara terkontrol dan juga berfungsi sebagai pelindung

yang mencegah hilangnya obat, dan lapisan dalam bertugas sebagai adhesive

yaitu pengontrol laju.

HPMC sebagai sistem matriks wound dressing mampu menghasilkan

penghantaran obat yang larut maupun sukar larut air secara terkontrol. PVP

merupakan sebuah polimer hidrofilik yang beraksi sebagai carrier drugs

yang memainkan peranan penting dalam meningkatkan kelarutan obat dalam

matriks. Kelarutan obat menjadi tinggi yang dapat dilihat dari penetrasi obat

dalam medium disolusi, sehingga dapat memperpanjang waktu aksi obat dan

mengontrol pelepasannya. Konsentrasi PVP yang optimal sebagai polimer

hydrocolloid matrix akan meningkatkan penghantaran piroksikam pada luka.

Dengan adanya sediaan ini, diharapkan pasien lebih mudah menggunakan

sediaan dan meningkatkan kepatuhan pasien sehingga dapat mengurangi

prevalensi amputasi ulkus kaki diabetik.

2.9. Hipotesis

a. Konsentrasi polimer PVP tertentu menghasilkan hydrocolloid matrix

piroksikam diabetic wound healing yang optimal.

b. Peningkatan konsentrasi polimer PVP memberikan pengaruh terhadap

sifat dan stabilitas fisika kimia hydrocolloid matrix piroksikam diabetic

wound healing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

36

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Optimasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon

(PVP) sebagai Polimer Hydrocolloid Matrix Diabetic Wound Healing dengan

Zat Aktif Piroksikam” ini termasuk penelitian eksperimental murni.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas: variasi konsentrasi polivinil pirolidon (PVP) dalam

sediaan hydrocolloid matrix diabetic wound healing.

b. Variabel tergantung: Sifat dan stabilitas fisika kimia sediaan

hydrocolloid matrix diabetic wound healing.

c. Variabel pengacau:

1) Variabel pengacau terkendali: produsen obat dan bahan

kimia untuk formula, prosedur pembuatan dan pengujian,

kondisi penyimpanan, serta wadah penyimpanan

hydrocolloid matrix.

2) Variabel pengacau tak terkendali: kondisi ruangan selama

pembuatan dan pengujian sediaan.

3.2.2. Definisi Operasional

a. Hydrocolloid matrix piroksikam: sediaan yang mengandung PVP,

HPMC, etanol, propilen glikol, acetone, dan akuades sebagai basis

yang kemudian ditambahkan zat aktif piroksikam lalu dibentuk

hydrocolloid film.

b. PVP: polimer yang ditambahkan ke dalam hydrocolloid matrix

piroksikam dengan tiga konsentrasi berbeda yaitu sebesar 1,5%;

2%; dan 2,5%.

c. Sifat fisika kimia hydrocolloid matrix: parameter kualitas fisik

matrix yang meliputi organoleptis, keseragaman bobot matrix,

ketebalan matrix, pH, persentase moisture absorption, ketahanan

pelipatan (folding endurance), keseragaman kandungan obat dalam

matrix, pelepasan obat dari matrix, dan iritabilitas matrix.

d. Stabilitas fisika kimia hydrocolloid matrix: parameter kestabilan

hydrocolloid matrix meliputi, perubahan fisik dan kandungan obat

setelah diberi perlakuan suhu yang berbeda selama penyimpanan.

e. Sterilitas hydrocolloid matrix piroksikam: uji mikrobiologi yang

menunjukkan bahwa hydrocolloid matrix yang dibuat steril.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

37

f. Organoleptis: uji penampakan fisik hydrocolloid matrix

piroksikam, yang memiliki warna seragam, keruh, dan halus.

g. Keseragaman bobot sediaan: uji terkait variasi bobot hydrocolloid

matrix piroksikam yang menunjukkan hasil homogen dengan nilai

CV < 10%.

h. Ketebalan sediaan: uji terkait variasi ketebalan hydrocolloid matrix

piroksikam yang menunjukkan hasil homogen dengan target

ketebalan 0,5 mm.

i. pH larutan sediaan: uji terkait pH larutan hydrocolloid matrix

piroksikam yang berada pada range pH 4-7.

j. Persentase moisture content sediaan: uji terkait kelembaban yang

terkandung dalam hydrocolloid matrix piroksikam, ditunjukkan

dengan nilai persentasi moisture content terendah dipertimbangkan

sebagai formula optimal.

k. Persentase moisture absorption sediaan: uji terkait penyerapan

kelembaban oleh hydrocolloid matrix piroksikam sampai mencapai

titik jenuh yang ditunjukkan dengan nilai persentase moisture

absorption. Formula dengan nilai persentase moisture absorption

tertinggi dipertimbangkan sebagai formula optimal.

l. Folding endurance sediaan: uji untuk mengetahui fleksibilitas

hydrocolloid matrix piroksikam ditunjukkan oleh formula dengan

nilai ketahanan pelipatan sampai 300 kali.

m. Keseragaman kandungan obat dalam hydrocolloid matrix: uji untuk

mengetahui keseragaman dan dispersi obat dalam sediaan,

ditunjukkan dengan nilai CV < 2%.

n. Pelepasan obat dari hydrocolloid matrix piroksikam: uji untuk

mengetahui pelepasan obat dari sediaan, ditunjukkan oleh formula

optimal dengan nilai pelepasan obat paling mendekati 100% dalam

waktu uji tertentu.

o. Iritabilitas sediaan: uji untuk mengetahui iritabilitas hydrocolloid

matrix piroksikam yang menunjukkan bahwa sediaan tidak

mengiritasi kulit yaitu dengan tidak terdapatnya eritema atau edema

pada kulit.

p. Formula hydrocolloid matrix optimum: merupakan hydrocolloid

matrix yang memenuhi kriteria semua sifat dan stabilitas fisika

kimia.

q. Tikus putih galur Wistar jantan terinduksi aloksan: merupakan

tikus putih galur Wistar jantan yang menderita diabetes dengan

kadar glukosa darah >250 mg/dL akibat diinduksi aloksan

sebanyak 125 mg/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

38

r. Uji aktivitas hydrocolloid matrix piroksikam: uji yang

menunjukkan bahwa sediaan memiliki aktivitas diabetic wound

healing, dilihat dari kecepatan penyembuhan luka dengan nilai

wound closure 100% dan dihitung lamanya waktu penyembuhan

pada luka eksisi tikus diabetes setelah diaplikasikan sediaan

hydrocolloid matrix piroksikam dibandingkan dengan tikus yang

tidak diinduksi aloksan dan diberi perlakuan yang sama dengan

tikus diabetes.

s. Uji histopatologi: pengamatan morfologi kulit tikus hasil perlakuan

dan kulit tikus kontrol secara mikroskopik menggunakan

mikroskop cahaya dengan bantuan zat pewarna.

3.3. Subjek dan Bahan Penelitian

3.3.1. Subjek Penelitian

a. Populasi: tikus putih galur Wistar jantan yang terinduksi aloksan,

dan yang tidak terinduksi aloksan, serta kelinci albino jantan.

b. Sampel: 3 ekor tikus putih galur Wistar jantan yang terinduksi

aloksan dan 3 ekor tikus putih galur Wistar jantan tidak terinduksi

aloksan dengan berat badan 150-180 g, serta 3 ekor kelinci albino

jantan dengan berat badan 1,8-2,2 kg.

3.3.2. Bahan Penelitian

Piroksikam yang diperoleh dari PT. Sanbe Farma, etanol 96%,

PVP, propilen glikol, etanol, acetone, akuades, silika gel, PBS pH 6,4,

krim Veet®, kapas Medisoft® Cotton Ball, membran Milipore, aloksan,

etanol 70%, alkohol 70%, ketamin, Nutrient Agar (Oxoid), larutan

formalin, larutan Harris Hematoxylin, larutan acid alkohol, larutan

ammonium, larutan stok Eosin alkohol 1%, larutan working Eosin,

injeksi fenobarbital.

3.4. Alat Penelitian

Gelas beker, spuit injeksi, jarum suntik, tube eppendorf, sentrifugator,

MicroLab, Spektrofotometer UV-Vis, Universal Testing Machine, pH meter,

timbangan, mortir, stamper, aluminium foil, batang pengaduk, gelas ukur,

autoklaf, oven, kabinet LAF, cawan petri, bunsen, jarum ose, hotplate

magnetic stirrer, stirrer, jangka sorong, termometer, pinset, gunting, biopsy

punch, kaca objek dan kaca penutup, pipet tetes, plastic wrap, kaca bundar,

dan mikroskop cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

39

3.5. Skema Kerja Penelitian

3.6. Tata Cara Penelitian

3.6.1. Sterilisasi Ruang, Alat, dan Bahan

Kabinet LAF dibersihkan dengan menggunakan etanol 70%

kemudian lampu UV dinyalakan selama 24 jam. Proses ini dilakukan

sebelum proses pembuatan hydrocolloid matrix piroksikam. Cawan

petri disterilisasi dengan uap air menggunakan autoklaf dengan suhu

212oC selama 15 menit. Proses selanjutnya adalah pembuatan sediaan

hydrocolloid matrix. Sediaan yang telah dibuat disterilisasi secara

terminal dengan menggunakan autoklaf dengan suhu 115oC selama 15

menit.

3.6.2. Pembuatan patch hydrocolloid piroksikam diabetic wound healing

Dasar dari pemilihan formula dalam penelitian ini adalah

formula transdermal oleh Pudyastuti, Nugroho dan Martono, (2014)

sebagai berikut:

Tabel 1. Formula Hydrocolloid Film

Formula Hydrocolloid

Film

Pentagamavunon 7,32 mg

PVP 300 mg

HPMC 675 mg

Propylene glicol 1,5 mL

Etanol 2,15 mL

Akuades 2,15 mL

(Pudyastuti, Nugroho dan Martono, 2014).

Sterilisasi Ruangan Bahan dan Alat

Pembuatan hydrocolloid matrix piroksikam diabetic

wound

Uji Sterilitas sediaan hydrocolloid matrix piroksikam diabetic

wound

Uji Sifat dan Stabilitas Fisika Kimia

hydrocolloid matrix piroksikam diabetic

wound

Uji Aktivitas Formula Optimal hydrocolloid

matrix piroksikam diabetic wound

Tata Cara Hasil Analsis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

40

Modifikasi formula yang dilakukan pada penelitian kali ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 2. Formula hydrocolloid matrix Piroksikam Hasil Modifikasi

Formula PIR 1 PIR 2 PIR 3

Piroksikam 0,09 g 0,09 g 0,09 g

PVP 0,375 g 0,5 g 0,625 g

HPMC 1,125 g 1,125 g 1,125 g

Propylene glycol 2,5 g 2,5 g 2,5 g

Acetone 3,51 g 3,51 g 3,51 g

Etanol 8,7 g 8,65 g 8,6 g

Akuades 8,7 g 8,65 g 8,6 g

PVP dan HPMC ditimbang sesuai dengan formula. HPMC

dilarutkan dalam akuades dan etanol dan diaduk dengan stirrer hingga

terbentuk gel dan kemudian didiamkan. Piroksikam ditimbang

sebanyak 0,09 gram dan dilarutkan dalam 4,5 mL acetone. PVP

dilarutkan dengan larutan obat piroksikam dan diaduk dengan stirrer,

kemudian ditambahkan propylene glycol. Larutan HPMC

ditambahkan ke dalam larutan PVP dan diaduk hingga homogen.

Campuran gel tersebut kemudian dituang ke dalam cawan petri

sebanyak 12,5 gram. Gel tersebut kemudian dikeringkan dalam oven

pada suhu 45°C selama 48 jam. Hydrocolloid matrix yang terbentuk

kemudian disimpan dalam suhu ruang (Pudyastuti, Nugroho dan

Martono, 2014).

3.6.2. Uji Sterilitas

Kabinet LAF dibersihkan dengan menggunakan etanol 70%

lalu disinari lampu UV selama 24 jam. Proses ini dilakukan selama 24

jam sebelum proses pembuatan hydrocolloid matrix piroksikam.

Peralatan yang akan digunakan juga disterilkan sebelumnya

menggunakan autoklaf pada 121oC selama 15 menit. Nutrient Agar

(Oxoid) sebanyak 21 gram ditambah 750 mL akuades diaduk homogen

dengan batang pengaduk. Media dipanaskan dengan hotplate magnetic

stirrer sampai tercampur homogen. Media dituangkan ke dalam tabung

reaksi masing-masing sebanyak 15 mL, kemudian seluruh media dalam

tabung reaksi disterilkan dengan autoklaf selama 15 menit dengan

tekanan 1 kgf/cm2 dan suhu 121oC. Media yang telah steril kemudian

dituang ke cawan petri dan dibiarkan memadat. Hydrocolloid matrix

piroksikam disiapkan, kemasannya dibersihkan dengan menggunakan

alkohol 70%. Hydrocolloid matrix piroksikam diambil dari wadah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

41

penyimpanannya secara aseptis dekat nyala bunsen, kemudian

diletakkan di permukaan media agar. Tiap petri diberi label dan

dibungkus plastic wrap, lalu diinkubasi terbalik dalam LAF selama 24

jam.

3.6.3. Uji Organoleptis

Dilakukan dengan mengamati dan meneliti warna, kejernihan

dan kehalusan dari hydrocolloid matrix piroksikam yang telah dibuat

(Shirsand et al. 2012).

3.6.4. Uji Keseragaman Bobot

Sebanyak 10 hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1x1

cm dari masing-masing formula satu persatu ditimbang dan dihitung

rata-rata bobot sediaan (British Pharmacopoeia, 1993).

3.6.5. Uji Ketebalan

Ketebalan hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm

dihitung pada 5 titik berbeda (keempat sudut dan bagian tengah)

dengan jangka sorong, kemudian dihitung rata-ratanya (El-Gendy et al.

2009).

3.6.6. Uji pH Larutan Sediaan

Setiap formula hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1

cm direndam dalam 20 mL akuades pada suhu 36,5oC- 37,5oC selama

24 jam, kemudian pH larutan tersebut diukur dengan pH meter (British

Pharmacopoeia, 1993).

3.6.7. Uji Persentase Moisture Content

Setiap hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm

dikondisikan dalam sebuah desikator berisi silika selama 24 jam.

Setelah itu masing-masing hydrocolloid matrix ditimbang sampai

didapatkan bobot yang tetap dan konstan (Toshkani et al. 2013).

3.6.8. Uji Persentase Moisture Absorption

Setiap hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm yang

sudah diuji moisture content-nya diletakkan dalam desikator berisi 100

mL larutan jenuh kalium klorida yang setara dengan 80-90% RH

selama 24 jam. Sediaan kemudian diambil dan ditimbang kembali

(Toshkani et al. 2013).

3.6.9. Uji Ketahanan Pelipatan (Folding Endurance)

Hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm dilipat

secara berulang pada posisi yang sama hingga rusak. Jumlah

pengulangan pelipatan tanpa merusak sediaan merupakan nilai dari

ketahanan pelipatan (Shirsand et al. 2012).

3.6.10. Pembuatan Kurva Baku Piroksikam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

42

Sebanyak 20 mg piroksikam ditimbang seksama, dimasukkan

ke dalam labu takar 100 mL dan dilarutkan dalam 15 mL metanol.

Kemudian ditambah dengan PBS pH 6,4 untuk memperoleh

konsentrasi 200 µg/mL. Dari larutan stok tersebut diambil 10 mL dan

dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL, lalu dilarutkan dengan

pelarut yang sama untuk memperoleh konsentrasi 20 µg/mL. Dari

larutan intermediet tersebut, diambil 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,0; 7,0; 8,0;

dan 9,0 mL, dipindahkan ke dalam labu takar 10 mL dan dilarutkan

dengan pelarut yang sama untuk memperoleh konsentrasi 2, 4, 6, 8, 10,

12, 14, 16, 18 µg/mL. Panjang gelombang maksimal ditentukan dari

larutan intermediet (konsentrasi 20 µg/mL) yang dibaca menggunakan

spektrofotometer UV pada rentang 200-400 nm. Kemudian seluruh

larutan seri dianalisis pada panjang gelombang maksimal (Garg et al.

2014).

3.6.11. Uji Keseragaman Kandungan Obat dalam Patch

Sebanyak 3 hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm

dari masing-masing formula dilarutkan dalam 15 mL metanol dan 35

mL PBS pH 6,4. Kemudian absorbansi larutan diukur pada panjang

gelombang 230 nm menggunakan spektrofotometer UV. Blanko yang

digunakan sebagai pembanding adalah methanol (Shirsand et al. 2012).

3.6.12. Uji Pelepasan Obat secara In Vitro

Uji pelepasan piroksikam dari sediaan dilakukan menggunakan

Franz Diffusion Cell pada suhu 37 ± 1oC. Sebanyak 15 mL metanol dan

15 mL PBS pH 6,4 dimasukkan pada sel difusi sebagai kompartemen

aseptor. Membran Millipore 0,45 mm sebelumnya direndam dalam

larutan aseptor selama 1 jam, kemudian hydrocolloid berdiameter 1 cm

dipasang pada sel difusi. Pada tiap waktu tertentu kompartemen aseptor

disampling dan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada

panjang gelombang 230 nm. Kadar obat ditentukan dengan plot kurva

baku piroksikam. Nilai dissolution efficiency dihitung sampai waktu

ke-360 menit (DE360) (Pudyastuti, Nugroho dan Martono, 2014).

3.6.13. Uji Stabilitas Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Setiap formula hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1

cm disimpan dalam paparan suhu 37°C dan 45°C selama 4 minggu.

Analisis fisik dan analisis kandungan obat pada hydrocolloid matrix

dilakukan setiap akhir minggu. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali

(Amjad et al. 2011).

3.6.14. Uji Iritasi Kulit

Uji iritasi kulit dilakukan dengan menggunakan 3 kelinci albino

dengan bobot 1,8–2,2 kilogram. Hydrocolloid matrix yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

43

mengandung obat adalah yang digunakan dalam uji iritasi kulit.

Larutan etil asetat diaplikasikan pada permukaan dorsal kiri pada tikus,

di mana sediaan yang akan diuji diletakkan di permukaan kanan dorsal.

Sediaan dilepas setelah 24 jam dengan bantuan alkohol. Kemudian

kulit diperiksa apakah terdapat eritema/edema (Shirsand et al., 2012).

3.6.15. Uji Aktivitas Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Enam ekor tikus putih jantan umur 2-3 bulan dengan berat 150-

180 gram, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan

terdiri dari 3 ekor tikus diabetes dengan kadar gula darah > 250 mg/dL

dan 3 ekor tikus tidak diabetes sebagai kelompok kontrol. Tikus

diabetes diperoleh dengan menginjeksi aloksan monohidrat secara

intraperitoneal dengan dosis 150 mg/kgBB. Setiap tikus diberi olesan

krim Veet® pada bagian punggungnya dan didiamkan selama 5 menit.

Lalu dibilas dengan kapas yang dibasahi air bersih. Tikus dibiarkan

selama 48 jam sebelum diberi luka eksisi. Kemudian tikus dianestesi

dengan ketamin 0,5 mL/kgBB secara intramuskular pada bagian paha.

Setelah 30 menit, kulit punggung tikus dibasahi dengan etanol 70% dan

dibuat 5 luka eksisi menggunakan biopsy punch berdiameter 5 mm ke

punggung tikus yang sudah dicukur sebelumnya (hari ke-0). Kelima

luka eksisi pada 1 ekor tikus diberi perlakuan berbeda, yaitu: kontrol

tanpa perlakuan, hydrocolloid matrix (HPMC) tanpa piroksikam,

hydrocolloid matrix (PVP) tanpa piroksikam, hydrocolloid matrix

(HPMC) piroksikam, dan hydrocolloid matrix (PVP) piroksikam.

Hydrocolloid matrix dengan atau tanpa piroksikam berdiameter 1 cm

dilekatkan pada luka eksisi dengan batuan plester hypavix. Penggantian

sediaan dilakukan setiap 24 jam sampai luka menutup. Luka eksisi

kemudian dimonitor dan area luka dihitung. Setelah luka sembuh, tikus

dieutanasia dengan injeksi ketamin dosis letal 100 mg/kgBB. Kulit

punggung diambil dengan ukuran 2x2 cm dan disimpan dalam pot

berisi formalin 10%.

Gambar 5. Pola Perlakuan Luka pada Punggung 2 Kelompok Tikus

c

b

a d

e

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

44

Tabel 3. Keterangan Pola Luka pada Punggung 2 Kelompok Tikus

Keterangan Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Cad D Cad ND

a Kontrol

HM

(HPMC)

Pxm

HM

(PVP)

Pxm

Basis

HM

(PVP)

Basis

HM

(HPMC)

b

Basis

HM

(HPMC)

HM

(PVP)

Pxm

Kontrol

HM

(HPMC)

Pxm

Basis

HM

(PVP)

c

Basis

HM

(PVP)

Kontrol

Basis

HM

(HPMC)

HM

(PVP)

Pxm

HM

(HPMC)

Pxm

d

HM

(HPMC)

Pxm

Basis HM

(HPMC)

Basis

HM

(PVP)

Kontrol

HM

(PVP)

Pxm

e

HM

(PVP)

Pxm

Basis HM

(PVP)

HM

(HPMC)

Pxm

Basis

HM

(HPMC)

Kontrol

3.6.16. Uji histopatologi – pengecatan Hematoxylin-Eosin (HE)

Sampel berupa jaringan kulit dari perlakuan diambil, kemudian

dilakukan pengecatan dengan hematoxylin-eosin, lalu dilihat dibawah

mikroskop untuk melihat perubahan histopatologisnya.

a. Trimming. Pemotongan tipis jaringan dengan skalpel.

b. Dehidrasi. Dilakukan untuk mengeluarkan air yang terkandung

dalam jaringan dengan menggunakan reagen pembersih, lalu

dilakukan impregnasi (penetrasi parafin ke dalam jaringan).

c. Embedding dan cutting. Jaringan yang sudah didehidrasi diletakkan

di atas sebuah balok kayu (embedding) sebagai alas pemotongan

jaringan dengan pisau mikrotom (cutting).

d. Staining. Rangkaian pewarnaannya adalah sebagai berikut: xylol I

(5 menit); xylol II (5 menit); xylol III (5 menit); alkohol absolut I

(5 menit); alkohol absolut II (5 menit); akuades (1 menit); Harris

Hematoxylin (20 menit); akuades (1 menit); acid alkohol (2-3

celupan); akuades (1 menit); akuades (15 menit); eosin (2 menit);

alkohol 96% I (3 menit); alkohol 96% II (3 menit); alkohol absolut

III (3 menit); alkohol absolut IV (3 menit); xylol IV (5 menit); dan

xylol V (5 menit).

e. Mounting. Menutup kaca objek dengan kaca penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

45

f. Pembacaan slide dengan mikroskop. Pengamatan histopatologi

dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya (Olympus tipe

BH-2, Olympus Corp., Jepang).

3.6.17. Tata Cara Analisis Hasil

Data yang akan diperoleh pada penelitian ini adalah data sifat fisik

dan stabilitas hydrocolloid marix piroksikam diabetic wound healing,

dan data kecepatan penyembuhan luka pada tikus. Beberapa uji

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Persentase moisture content:

Moisture content (%) = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑥 100%

b. Persentase moisture absorption:

Moisture absorption (%) = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟−𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 100%

c. Nilai dissolution efficiency (DE) pada uji pelepasan obat dihitung

dengan persamaan:

𝐷𝐸 = 𝐴𝑈𝐶

𝑦100 𝑥 (𝑡2 − 𝑡1) 𝑥 100

d. Kecepatan penyembuhan luka pada tikus:

Wound closure (%) = area luka pada hari ke − 0 − area luka pada hari ke − n

area luka pada hari ke − 0 x100%

e. Data hasil tiap uji pengukuran diuji statistik menggunakan

software R for statistic ver. 3.2.3 dengan penggunaan uji tertentu,

yaitu:

1. Uji T-Berpasangan dilakukan pada taraf kepercayaan 95%,

untuk membandingkan data sebelum dan sesudah

dilakukannya uji stabilitas. Uji normalitas data diakukan

dengan menggunakan Shapiro test, sedangkan uji homogenitas

data tidak dilakukan karena data hanya 1 variasi.

2. Uji ANAVA dan Post Hoc test dilakukan pada taraf

kepercayaan 95% untuk membandingkan ada / tidaknya

perbedaan pada tiap data beberapa uji (Uji keseragaman bobot,

moisture content, keseragaman kandungan, pelepasan obat,

dan uji aktivitas). Uji normalitas data diakukan dengan

menggunakan Shapiro test, kemudian dilakukan pengujian

homogenitas variansi data menggunakan Levene’s test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

46

Lampiran 2. Ethical Clearance Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

48

Lampiran 3. Certificate of Analysis Piroksikam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

49

Lampiran 4. Certificate of Analysis PVP K-30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

51

Lampiran 5. Certificate of Analysis HPMC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

52

Lampiran 6. Data Sifat Fisik Hydrocolloid Matrix Piroksikam

1. Data Uji Sterilitas

Formula Sterilitas

Basis 1 √

Basis 2 √

Basis 3 √

PVP 1 √

PVP 2 √

PVP 3 √

√: Steril

2. Data Uji Organoleptis

Formula Warna Kejernihan Kehalusan Kelengketan

Basis 1 Bening Jernih Halus -

Basis 2 Bening Jernih Halus -

Basis 3 Bening Jernih

Agak kasar

(ada

gelembung)

Agak lengket

(basah)

PVP 1 Kuning Terdispersi Halus -

PVP 2 Kuning Terdispersi Halus -

PVP 3 Kuning Terdispersi

Agak kasar

(ada

gelembung)

Agak lengket

(basah)

3. Data Uji Keseragaman Bobot

Basis 1 Basis 2 Basis 3 PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.0216 0.0366 0.0127 0.0124 0.0156 0.0302

2 0.0245 0.0364 0.0144 0.0127 0.0157 0.0294

3 0.0264 0.0362 0.0123 0.0119 0.0158 0.0201

4 0.0200 0.0351 0.0142 0.0128 0.0154 0.0301

5 0.0210 0.0322 0.0131 0.0118 0.0155 0.0271

6 0.0268 0.0315 0.0105 0.0122 0.0160 0.0232

7 0.0291 0.0285 0.0124 0.0130 0.0167 0.0222

8 0.0222 0.0315 0.0149 0.0116 0.0167 0.0223

9 0.0233 0.0330 0.0158 0.0124 0.0165 0.0283

10 0.0214 0.0316 0.0158 0.0125 0.0168 0.0289

�̅� 0.02363 0.03326 0.01361 0.01233 0.01607 0.02618

SD 0.00282 0.00257 0.00162 0.00043 0.00052 0.00362

CV 11.95% 7.71% 11.89% 3.50% 3.25% 13.84%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

53

4. Data Uji Ketebalan

Basis 1 Basis 2 Basis 3 PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.25 0.30 0.20 0.15 0.25 0.25

2 0.25 0.35 0.20 0.15 0.30 0.30

3 0.25 0.30 0.20 0.20 0.25 0.30

4 0.25 0.30 0.15 0.15 0.30 0.30

5 0.25 0.35 0.15 0.15 0.30 0.30

�̅� 0.25 0.32 0.18 0.16 0.28 0.29

SD 0.00 0.03 0.03 0.02 0.03 0.02

CV 0.00% 8.56% 15.21% 13.98% 9.78% 7.71%

5. Data Uji pH Sediaan

pH

Basis 1 6.9

Basis 2 6.9

Basis 3 6.9

PVP 1 6.9

PVP 2 6.8

PVP 3 6.9

Kontrol: 6.8

6. Data Uji Moisture Content dan Moisture Absorption

Bobot

awal

Bobot

akhir

Bobot

akhir'

MC

(%)

�̅�

MC SD

CV

(%)

MA

(%)

�̅�

MA SD

CV

(%)

B1 1 0.0079 0.0075 0.0082 5.333

3.042 1.811 59.55

9.333

6.290 3.881 61.69

2 0.0347 0.0332 0.0358 4.518 7.831

3 0.0117 0.0115 0.0118 1.739 2.609

4 0.0181 0.0179 0.0182 1.117 1.676

5 0.0164 0.0160 0.0176 2.500 10.000

B2 1 0.0066 0.0063 0.0070 4.762

4.805 2.652 55.19

11.111

6.009 4.021 66.92

2 0.0102 0.0098 0.0103 4.082 5.102

3 0.0068 0.0066 0.0072 3.030 9.091

4 0.0164 0.0150 0.0155 9.333 3.333

5 0.0219 0.0213 0.0216 2.817 1.408

B3 1 0.0111 0.0103 0.0113 7.767

4.972 3.066 61.65

9.709

5.614 4.414 78.62

2 0.0098 0.0096 0.0103 2.083 7.292

3 0.0088 0.0086 0.0094 2.326 9.302

4 0.0113 0.0104 0.0105 8.654 0.962

5 0.0129 0.0124 0.0125 4.032 0.806

P1 1 0.0194 0.0187 0.0199 3.743 4.085 2.081 50.93 6.417 6.712 3.251 48.43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

54

2 0.0135 0.0128 0.0140 5.469 9.375

3 0.0087 0.0086 0.0095 1.163 10.465

4 0.0240 0.0232 0.0238 3.448 2.586

5 0.0226 0.0212 0.0222 6.604 4.717

P2 1 0.0218 0.0212 0.0234 2.830

5.166 2.968 57.45

10.377

8.980 3.608 40.17

2 0.0260 0.0257 0.0285 1.167 10.895

3 0.0172 0.0161 0.0179 6.832 11.180

4 0.0207 0.0193 0.0198 7.254 2.591

5 0.0153 0.0142 0.0156 7.746 9.859

P3 1 0.0251 0.0239 0.0262 5.021

2.220 1.719 77.41

9.623

9.352 0.459 4.90

2 0.0266 0.0265 0.0291 0.377 9.811

3 0.0161 0.0158 0.0173 1.899 9.494

4 0.0265 0.0261 0.0285 1.533 9.195

5 0.0225 0.0220 0.0239 2.273 8.636

7. Data Uji Ketahanan Pelipatan

Frekuensi

Basis 1 24

Basis 2 45

Basis 3 44

PVP 1 77

PVP 2 50

PVP 3 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

55

Lampiran 7. Data Perhitungan Dosis dan Kandungan Obat Hydrocolloid

Matrix Piroksikam

1. Data Perhitungan Dosis Piroksikam dalam Setiap Sediaan Siap Pakai

Diameter sediaan = 1 cm

Diameter petri = 9.5 cm

Luas lingkaran sediaan = 𝜋𝑟2

= 𝜋4.752

= 70.911 cm2

Luas lingkaran petri = 𝜋𝑟2

= 𝜋0.52

= 0.786 cm2

Dosis obat yang dimasukkan dalam setiap formula:

P1 = 184.70 mg

P2 = 182.70 mg

P3 = 182.00 mg

Dari setiap formula dapat dibuat menjadi 3 petri, maka dosis setiap petri:

P1 = 184.70 𝑚𝑔

3 = 61.657 mg

P2 = 182.70 𝑚𝑔

3 = 60.900 mg

P3 = 182.00 𝑚𝑔

3 = 60.667 mg

Perbandingan:

𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑡𝑟𝑖

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑡𝑟𝑖=

𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 (𝑥)

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

P1 =𝟔𝟏.𝟔𝟓𝟕 𝒎𝒈

𝟕𝟎.𝟗𝟏𝟏 𝒄𝒎𝟐 𝒙 𝟎. 𝟕𝟖𝟔 𝒄𝒎𝟐 = 0.682179 mg = 682.179 𝝁g

P2 = 𝟔𝟎.𝟗𝟎𝟎 𝒎𝒈

𝟕𝟎.𝟗𝟏𝟏 𝒄𝒎𝟐 𝒙 𝟎. 𝟕𝟖𝟔 𝒄𝒎𝟐 = 0.674792 mg = 674.792 𝝁g

P3 =𝟔𝟎.𝟔𝟔𝟕 𝒎𝒈

𝟕𝟎.𝟗𝟏𝟏 𝒄𝒎𝟐 𝒙 𝟎. 𝟕𝟖𝟔 𝒄𝒎𝟐 = 0.672207 mg = 672.207 𝝁g

2. Data Perhitungan Larutan Baku Piroksikam

C = 20 mg

100 𝑚𝐿 = 0,2 mg/mL = 200 𝜇g/mL

3. Data Perhitungan Larutan Intermediet Piroksikam

10 mL x 0,2 mg/mL = C2 x 100 mL = 0.02 mg/mL = 20 𝜇g/mL

4. Konsentrasi Larutan Seri Piroksikam

Seri 1 1.0 mL x 0.02 mg/mL = C1 x 10 mL

C1 = 2 𝜇g/mL

Seri 2 2.0 mL x 0.02 mg/mL = C1 x 10 mL

C1 = 4 𝜇g/mL

Seri 3 3.0 mL x 0.02 mg/mL = C1 x 10 mL

C1 = 6 𝜇g/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

56

Seri 4 4.0 mL x 0.02 mg/mL = C1 x 10 mL

C1 = 8 𝜇g/mL

Seri 5 5.0 mL x 0.02 mg/mL = C1 x 10 mL

C = 10 𝜇g/mL

Seri 6 6.0 mL x 0.02 mg/mL = C1 x 10 mL

C1 = 12 𝜇g/mL

Seri 7 7.0 mL x 0.02 mg/mL = C1 x 10 mL

C1 = 14 𝜇g/mL

Seri 8 8.0 mL x 0.02 mg/mL = C1 x 10 mL

C1 = 16 𝜇g/mL

Seri 9 9.0 mL x 0.02 mg/mL = C1 x 10 mL

C1 = 18 𝜇g/mL

Seri 10 10.0 mL x 0.2 mg/mL = C1 x 100 mL

C1 = 20 𝜇g/mL

5. Kurva Kalibrasi Piroksikam

Konsentrasi Abs �̅� Abs SD CV (%)

(µg/ml) 1 2 3

0.2 0.010 0.008 0.009 0.0090 0.0010 11.111

0.4 0.018 0.021 0.016 0.0183 0.0025 13.727

0.6 0.035 0.034 0.033 0.0340 0.0010 2.941

0.8 0.040 0.039 0.039 0.0393 0.0006 1.468

1 0.045 0.046 0.045 0.0453 0.0006 1.274

1.2 0.058 0.058 0.059 0.0583 0.0006 0.990

1.4 0.066 0.067 0.067 0.0667 0.0006 0.866

1.6 0.075 0.076 0.076 0.0757 0.0006 0.763

1.8 0.084 0.083 0.084 0.0837 0.0006 0.690

2 0.101 0.099 0.099 0.0997 0.0012 1.159

4 0.198 0.197 0.188 0.1943 0.0055 2.834

6 0.297 0.296 0.290 0.2943 0.0038 1.286

8 0.387 0.391 0.385 0.3877 0.0031 0.788

10 0.488 0.491 0.475 0.4847 0.0085 1.755

12 0.582 0.588 0.590 0.5867 0.0042 0.710

14 0.682 0.686 0.673 0.6803 0.0067 0.979

16 0.778 0.784 0.774 0.7787 0.0050 0.646

18 0.867 0.867 0.860 0.8647 0.0040 0.467

20 0.963 0.963 0.944 0.9567 0.0110 1.147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

57

Gambar 1. Kurva Kalibrasi Piroksikam

6. Linearitas dan Sensitivitas Metode

Parameter Nilai

λ (Panjang Gelombang) Max. 354

Rentang Linearitas 0.2 – 2.0 µg/mL

Slope 0.0009

Intercept 0.0482

Correlation Coefficient (R2) 0.9998

LOD (µg/mL) 0.0897

LOQ (µg/mL) 0.2719

7. Data Kandungan Obat Sediaan Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Persamaan kurva kalibrasi: y = 0.0482x + 0.0009

X = kadar ; Y = AUC

Tabel Kandungan Obat Piroksikam dalam Sediaan

Formula Abs

Kadar

Terukur

(µg/mL)

Q Obat

(µg)

Q

Obat

(mg)

�̅� Q

Obat SD

CV

(%)

Q Obat

Teoritis

(mg)

Recovery

(%)

PVP

1

1 0.683 14.151 707.573 0.708

0.612 0.064 10.458 0.682 89.726

2 0.567 11.745 587.241 0.587

3 0.590 12.222 611.100 0.611

4 0.601 12.450 622.510 0.623

5 0.513 10.624 531.224 0.531

PVP

2

1 0.528 10.936 546.784 0.547

0.642 0.125 19.485 0.675 95.174 2 0.635 13.156 657.780 0.658

3 0.558 11.558 577.905 0.578

4 0.824 17.077 853.838 0.854

y = 0.0482x + 0.0009R² = 0.9998

0.0000

0.2000

0.4000

0.6000

0.8000

1.0000

1.2000

0 5 10 15 20 25

Ab

sorb

ansi

Kosentrasi (µg/ml)

Kurva Kalibrasi Piroksikam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

58

5 0.556 11.517 575.830 0.576

PVP

3

1 0.645 13.363 668.154 0.668

0.559 0.073 13.074 0.672 83.219

2 0.481 9.961 498.029 0.498

3 0.484 10.023 501.141 0.501

4 0.512 10.604 530.187 0.530

5 0.578 11.973 598.651 0.599

8. Data Presisi Kandungan Piroksikam dalam Matriks Hidrokoloid

a. Intraday

Hari

ke-

Konsentrasi

(µg/ml) Abs

�̅�

Abs

C

terukur

(µg/ml)

�̅� C

ukur

(µg/ml)

Recovery

(%)

�̅� Rec

(%) SD

CV

(%)

No

adisi

1 5.312 0.263

0.265

5.438

5.472

102.367

103.018 0.813 0.789 2 5.312 0.267 5.521 103.930

3 5.312 0.264 5.459 102.758

Adisi

1

1 7.312 0.326

0.328

6.745

6.779

71.641

73.370 1.585 2.160 2 7.312 0.329 6.807 74.753

3 7.312 0.328 6.786 73.715

Adisi

2

1 9.312 0.430

0.433

8.902

8.972

89.762

91.491 2.559 2.796 2 9.312 0.431 8.923 90.281

3 9.312 0.439 9.089 94.430

Adisi

3

1 11.312 0.510

0.511

10.562

10.576

87.504

87.735 0.200 0.228 2 11.312 0.511 10.583 87.850

3 11.312 0.511 10.583 87.850

b. Interday

Hari

ke-

Konsentrasi

(µg/ml) Abs

�̅�

Abs

C

terukur

(µg/ml)

�̅� C

ukur

(µg/ml)

Recovery

(%)

�̅� Rec

(%) SD

CV

(%)

No

adisi

1 5.343 0.225

0.249

4.649

5.154

87.018

95.738 7.654 7.995 2 5.468 0.268 5.541 101.344

3 5.333 0.255 5.272 98.852

Adisi

1

1 7.343 0.350

0.348

7.243

7.208

94.987

91.341 4.257 4.661 2 7.468 0.348 7.201 86.662

3 7.333 0.347 7.180 92.375

Adisi

2

1 9.343 0.409

0.429

8.467

8.882

78.095

87.510 10.028 11.459 2 9.468 0.431 8.923 86.381

3 9.333 0.447 9.255 98.055

Adisi

3

1 11.343 0.560

0.538

11.600

11.150

104.276

96.146 7.193 7.481 2 11.468 0.535 11.081 93.549

3 11.333 0.520 10.770 90.612

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

59

Lampiran 8. Data Uji Pelepasan In Vitro Sediaan Hydrocolloid Matrix

Piroksikam

1. Data Uji Pelepasan In Vitro

a. Replikasi 1

Formula PVP 1

Waktu

(menit) Abs

Kadar

sebenarnya

(µg/mL)

Q obat

3 mL

(µg)

Q obat

15 mL

(µg)

Q kum

(µg) %

release AUC % DE

15 0.018 0.355 1.064 5.322 5.322 0.870 34.564

19.214

30 0.071 1.454 4.363 21.815 22.880 3.739 98.048

45 0.167 3.446 10.338 51.691 57.118 9.334 182.815

60 0.246 5.085 15.255 76.276 92.041 15.041 542.030

90 0.316 6.537 19.612 98.060 129.081 21.094 655.723

120 0.283 5.853 17.558 87.790 138.423 22.621 1342.632

180 0.217 4.483 13.450 67.251 135.442 22.134 1363.442

240 0.197 4.068 12.205 61.027 142.668 23.314 1364.114

300 0.135 2.782 8.346 41.732 135.579 22.156 1333.661

360 0.111 2.284 6.853 34.263 136.456 22.299

AUC 6917.029

Luas Area 100% 36000

Formula PVP 2

Waktu

(menit) Abs

Kadar

sebenarnya

(µg/mL)

Q obat

3 mL

(µg)

Q obat

15 mL

(µg)

Q kum

(µg) %

release AUC % DE

15 0.067 1.371 4.114 20.571 20.571 3.202 106.603

59.022

30 0.215 4.442 13.326 66.629 70.743 11.012 236.321

45 0.368 7.616 22.849 114.243 131.683 20.498 369.744

60 0.466 9.649 28.948 144.741 185.029 28.802 1045.718

90 0.623 12.907 38.720 193.600 262.836 40.913 1397.726

120 0.733 15.189 45.566 227.832 335.788 52.269 3562.537

180 0.880 18.239 54.716 273.579 427.102 66.483 4383.975

240 0.976 20.230 60.691 303.454 511.693 79.650 4967.951

300 0.911 18.882 56.645 283.226 552.156 85.948 5177.277

360 0.743 15.396 46.189 230.944 556.519 86.628

AUC 21247.853

Luas Area 100% 36000

Formula PVP 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

60

Waktu

(menit) Abs

Kadar

sebenarnya

(µg/mL)

Q obat

3 mL

(µg)

Q obat

15 mL

(µg)

Q kum

(µg) %

release AUC % DE

15 0.029 0.583 1.749 8.745 8.745 1.564 85.902

45.257

30 0.173 3.571 10.712 53.558 55.307 9.890 205.284

45 0.275 5.687 17.060 85.301 97.761 17.481 328.506

60 0.379 7.844 23.533 117.666 147.187 26.319 967.897

90 0.517 10.707 32.122 160.612 213.666 38.207 1254.909

120 0.544 11.268 33.803 169.015 254.191 45.454 2965.311

180 0.578 11.973 35.919 179.595 298.575 53.390 3324.309

240 0.535 11.081 33.243 166.214 321.112 57.420 3484.977

300 0.452 9.359 28.077 140.384 328.525 58.746 3675.361

360 0.452 9.359 28.077 140.384 356.602 63.766

AUC 16292.456

Luas Area 100% 36000

b. Replikasi 2

Formula PVP 1

Waktu

(menit) Abs

Kadar

sebenarnya

(µg/mL)

Q obat

3 mL

(µg)

Q obat

15 mL

(µg)

Q kum

(µg) %

release AUC % DE

15 0.098 2.015 6.044 30.218 30.218 4.938 111.993

45.622

30 0.178 3.674 11.023 55.114 61.158 9.994 196.607

45 0.265 5.479 16.438 82.189 99.255 16.220 314.939

60 0.400 8.280 24.840 124.201 157.705 25.772 905.753

90 0.494 10.230 30.691 153.454 211.799 34.612 1147.146

120 0.538 11.143 33.429 167.147 256.183 41.865 2843.599

180 0.648 13.425 40.276 201.380 323.844 52.922 3377.344

240 0.651 13.488 40.463 202.313 365.054 59.656 3686.204

300 0.591 12.243 36.728 183.641 386.844 63.217 3840.359

360 0.504 10.438 31.313 156.566 396.498 64.795

AUC 16432.944

Luas Area 100% 36000

Formula PVP 2

Waktu

(menit) Abs

Kadar

sebenarnya

(µg/mL)

Q obat

3 mL

(µg)

Q obat

15 mL

(µg)

Q kum

(µg) %

release AUC % DE

15 0.074 1.517 4.550 22.749 22.749 3.541 102.752

67.799 30 0.196 4.048 12.143 60.716 65.266 10.159 205.439

45 0.303 6.268 18.803 94.015 110.707 17.233 427.221

60 0.707 14.649 43.948 219.741 255.237 39.730 1249.465

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

61

90 0.645 13.363 40.089 200.446 279.890 43.568 1515.439

120 0.803 16.641 49.923 249.616 369.149 57.462 4004.908

180 0.616 21.268 63.803 319.015 488.471 76.035 5043.171

240 0.692 23.882 71.645 358.226 591.485 92.070 5757.068

300 0.650 22.429 67.288 336.442 641.346 99.832 6102.129

360 0.943 19.546 58.637 293.185 665.378 103.572

AUC 24407.592

Luas Area 100% 36000

Formula PVP 3

Waktu

(menit) Abs

Kadar

sebenarnya

(µg/mL)

Q obat

3 mL

(µg)

Q obat

15 mL

(µg)

Q kum

(µg) %

release AUC % DE

15 0.200 4.131 12.392 61.961 61.961 11.080 263.781

75.096

30 0.394 8.156 24.467 122.334 134.726 24.091 465.551

45 0.565 11.703 35.110 175.550 212.409 37.982 568.406

60 0.449 9.297 27.890 139.450 211.419 37.805 1638.849

90 0.964 19.981 59.944 299.720 399.579 71.451 2339.384

120 0.604 20.853 62.558 312.790 472.593 84.508 5173.993

180 0.867 17.969 53.907 269.533 491.894 87.959 5368.050

240 0.748 15.500 46.500 232.500 508.768 90.976 5529.386

300 0.641 13.280 39.840 199.201 521.969 93.337 5687.049

360 0.565 11.703 35.110 175.550 538.158 96.232

AUC 27034.450

Luas Area 100% 36000

c. Replikasi 3

Formula PVP 1

Waktu

(menit) Abs

Kadar

sebenarnya

(µg/mL)

Q obat

3 mL

(µg)

Q obat

15 mL

(µg)

Q kum

(µg) %

release AUC % DE

15 0.124 2.554 7.662 38.309 38.309 6.260 181.488

36.244

30 0.329 6.807 20.421 102.106 109.768 17.938 325.375

45 0.411 8.508 25.525 127.624 155.707 25.445 417.923

60 0.424 8.778 26.334 131.670 185.278 30.278 978.222

90 0.431 8.923 26.770 133.849 213.790 34.937 1071.015

120 0.375 7.761 23.284 116.421 223.133 36.464 2259.263

180 0.347 7.180 21.541 107.707 237.703 38.845 2572.089

240 0.436 9.027 27.081 135.405 286.942 46.891 2601.443

300 0.210 4.338 13.015 65.073 243.691 39.823 2640.867

360 0.333 6.890 20.670 103.351 294.983 48.205

AUC 13047.683

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

62

Luas Area 100% 36000

Formula PVP 2

Waktu

(menit) Abs

Kadar

sebenarnya

(µg/mL)

Q obat

3 mL

(µg)

Q obat

15 mL

(µg)

Q kum

(µg) %

release AUC % DE

15 0.076 1.558 4.674 23.371 23.371 3.638 126.876

34.780

30 0.260 5.376 16.127 80.633 85.307 13.279 249.982

45 0.348 7.201 21.604 108.019 128.820 20.052 344.530

60 0.399 8.259 24.778 123.890 166.295 25.885 881.646

90 0.464 9.608 28.824 144.118 211.301 32.891 1055.484

120 0.466 9.649 28.948 144.741 240.747 37.475 2396.736

180 0.475 9.836 29.508 147.541 272.496 42.417 2344.187

240 0.242 5.002 15.006 75.031 229.494 35.723 2296.288

300 0.299 6.185 18.554 92.770 262.239 40.820 2825.040

360 0.498 10.313 30.940 154.699 342.722 53.348

AUC 12520.769

Luas Area 100% 36000

Formula PVP 3

Waktu

(menit) Abs

Kadar

sebenarnya

(µg/mL)

Q obat

3 mL

(µg)

Q obat

15 mL

(µg)

Q kum

(µg) %

release AUC % DE

15 0.173 3.571 10.712 53.558 53.558 9.577 247.755

71.150

30 0.388 8.031 24.093 120.467 131.178 23.457 477.655

45 0.612 12.678 38.035 190.176 224.981 40.230 711.645

60 0.749 15.521 46.562 232.811 305.651 54.656 1859.717

90 0.863 17.886 53.658 268.288 387.691 69.326 2211.170

120 0.848 17.575 52.724 263.620 436.680 78.086 4819.402

180 0.759 15.728 47.185 235.923 461.707 82.561 5008.117

240 0.640 13.259 39.778 198.890 471.859 84.376 5147.416

300 0.563 11.662 34.985 174.927 487.674 87.204 5131.122

360 0.390 8.073 24.218 121.089 468.822 83.833

AUC 25613.998

Luas Area 100% 36000

d. Rata-rata Data Uji Pelepasan Obat

Waktu

(menit)

Formula

PVP 1

Formula

PVP 2

Formula

PVP 3

0 0 0 0

15 4.023 3.460 7.407

30 10.557 11.483 19.146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

63

45 17.000 19.261 31.898

60 23.697 31.472 39.593

90 30.214 39.124 59.661

120 33.650 49.068 69.349

180 37.967 61.645 74.637

240 43.287 69.148 77.591

300 41.732 75.533 79.762

360 45.100 81.183 81.277

DE360 33.693% 53.867% 63.834%

e. Grafik rata-rata % release vs waktu pelepasan obat piroksikam

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

0 50 100 150 200 250 300 350 400

% R

elea

se

Waktu (Menit)

Grafik Waktu vs % Release Obat Piroksikam

Formula 1 Formula 2 Formula 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

64

Lampiran 9. Data Uji Stabilitas Sediaan Hydrocolloid Matrix Piroksikam

1. Data Uji Stabilitas Sediaan

a. Stabilitas Minggu I Suhu 37oC

i. Uji Organoleptis

Formula Warna Kejernihan Kehalusan Kelengketan

PVP 1 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 2 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 3 Kuning Terdispersi Agak kasar (ada

gelembung) Kering

ii. Uji Keseragaman Bobot

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.0140 0.0164 0.0048

2 0.0137 0.0155 0.0093

3 0.0100 0.0152 0.0072

4 0.0101 0.0187 0.0134

5 0.0111 0.0200 0.0157

6 0.0144 0.0114 0.0169

7 0.0110 0.0179 0.0163

8 0.0081 0.0161 0.0197

9 0.0113 0.0177 0.0192

10 0.0136 0.0173 0.0099

�̅� 0.01173 0.01662 0.01324

SD 0.00199 0.00223 0.00490

CV 16.97% 13.43% 37.04%

iii. Uji Ketebalan

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.10 0.15 0.15

2 0.10 0.15 0.15

3 0.10 0.15 0.15

4 0.10 0.15 0.15

5 0.10 0.15 0.15

�̅� 0.10 0.15 0.15

iv. Uji pH Sediaan

pH

PVP 1 7

PVP 2 6.9

PVP 3 6.9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

65

v. Uji Moisture Content dan Moisture Absorption

Bobot

awal

Bobot

akhir

Bobot

akhir'

MC

(%)

�̅�

MC SD

CV

(%)

MA

(%)

�̅�

MA SD

CV

(%)

P1 1 0.0140 0.0138 0.0141 1.449

4.228 2.839 67.147

2.174

2.673 2.243 83.946

2 0.0137 0.0133 0.0134 3.008 0.752

3 0.0100 0.0092 0.0095 8.696 3.261

4 0.0101 0.0096 0.0102 5.208 6.250

5 0.0111 0.0108 0.0109 2.778 0.926

P2 1 0.0164 0.0149 0.0155 10.067

6.721 2.918 43.423

4.027

2.736 0.917 33.531

2 0.0155 0.0147 0.0150 5.442 2.041

3 0.0152 0.0139 0.0142 9.353 2.158

4 0.0187 0.0177 0.0183 5.650 3.390

5 0.0200 0.0194 0.0198 3.093 2.062

P3 1 0.0048 0.0045 0.0050 6.667

4.051 3.241 79.990

11.111

5.208 3.589 68.926

2 0.0093 0.0086 0.0091 8.140 5.814

3 0.0072 0.0071 0.0074 1.408 4.225

4 0.0134 0.0133 0.0136 0.752 2.256

5 0.0157 0.0152 0.0156 3.289 2.632

vi. Uji Ketahanan Pelipatan

Frekuensi

PVP 1 105

PVP 2 111

PVP 3 45

vii. Uji Kandungan Obat dalam Sediaan

Formula Abs

Kadar

Terukur

(µg/mL)

Q Obat

(µg)

Q

Obat

(mg)

�̅� Q

Obat SD

CV

(%)

Q Obat

Teoritis

(mg)

Recovery

(%)

P1

1 0.513 10.624 531.224 0.531

0.513 0.057 11.202 0.682 75.215

2 0.456 9.442 472.095 0.472

3 0.420 8.695 434.751 0.435

4 0.545 11.288 564.419 0.564

5 0.543 11.247 562.344 0.562

P2

1 0.593 12.284 614.212 0.614

0.560 0.073 12.978 0.675 83.034

2 0.549 11.371 568.568 0.569

3 0.559 11.579 578.942 0.579

4 0.585 12.118 605.913 0.606

5 0.420 8.695 434.751 0.435

P3 1 0.633 13.114 655.705 0.656

0.648 0.050 7.745 0.672 96.464 2 0.639 13.239 661.929 0.662

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

66

3 0.542 11.226 561.307 0.561

4 0.665 13.778 688.900 0.689

5 0.650 13.467 673.340 0.673

b. Stabilitas Minggu I Suhu 45oC

i. Uji Organoleptis

Formula Warna Kejernihan Kehalusan Kelengketan

PVP 1 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 2 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 3 Kuning Terdispersi Agak kasar (ada

gelembung) Kering

ii. Uji Keseragaman Bobot

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.0128 0.0086 0.0088

2 0.0129 0.0105 0.0133

3 0.0126 0.0112 0.0092

4 0.0154 0.0094 0.0098

5 0.0162 0.0090 0.0112

6 0.0145 0.0100 0.0121

7 0.0163 0.0103 0.0053

8 0.0132 0.0109 0.0062

9 0.0113 0.0093 0.0112

10 0.0135 0.0106 0.0083

�̅� 0.01387 0.00998 0.00954

SD 0.00158 0.00082 0.00240

CV 11.39% 8.24% 25.16%

iii. Uji Ketebalan

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.20 0.15 0.20

2 0.20 0.15 0.20

3 0.20 0.15 0.25

4 0.20 0.15 0.25

5 0.20 0.15 0.20

�̅� 0.20 0.15 0.22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

67

iv. Uji pH Sediaan

pH

PVP 1 6.9

PVP 2 7

PVP 3 7

v. Uji Moisture Content dan Moisture Absorption

Bobot

awal

Bobot

akhir

Bobot

akhir'

MC

(%)

�̅�

MC SD

CV

(%)

MA

(%)

�̅�

MA SD

CV

(%)

P1 1 0.0128 0.0127 0.0127 0.787

2.167 2.377 109.70

0.000

1.388 1.597 115.073

2 0.0129 0.0128 0.0130 0.781 1.562

3 0.0126 0.0123 0.0128 2.439 4.065

4 0.0154 0.0145 0.0146 6.207 0.690

5 0.0162 0.0161 0.0162 0.621 0.621

P2 1 0.0086 0.0082 0.0083 4.878

6.685 5.879 87.95

1.220

2.262 2.574 113.765

2 0.0112 0.0101 0.0102 10.891 0.990

3 0.0094 0.0082 0.0083 14.634 1.220

4 0.0100 0.0098 0.0099 2.041 1.020

5 0.0103 0.0102 0.0109 0.980 6.863

P3 1 0.0088 0.0083 0.0083 6.024

2.507 2.313 92.24

0.000

2.433 2.288 94.044

2 0.0092 0.0089 0.0090 3.371 1.124

3 0.0053 0.0052 0.0055 1.923 5.769

4 0.0062 0.0062 0.0063 0.000 1.613

5 0.0083 0.0082 0.0085 1.220 3.659

vi. Uji Ketahanan Pelipatan

Frekuensi

PVP 1 41

PVP 2 45

PVP 3 30

vii. Uji Kandungan Obat dalam Sediaan

Formula Abs

Kadar

Terukur

(µg/mL)

Q Obat

(µg)

Q

Obat

(mg)

�̅� Q

Obat SD

CV

(%)

Q Obat

Teoritis

(mg)

Recovery

(%)

P1

1 0.586 12.139 606.950 0.607

0.608 0.054 8.920 0.682 89.148

2 0.658 13.633 681.639 0.682

3 0.597 12.367 618.361 0.618

4 0.511 10.583 529.149 0.529

5 0.583 12.077 603.838 0.604

P2 1 0.454 9.400 470.021 0.470 0.478 0.075 15.657 0.675 70.770

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

68

2 0.447 9.255 462.759 0.463

3 0.579 11.994 599.689 0.600

4 0.381 7.886 394.295 0.394

5 0.446 9.234 461.722 0.462

P3

1 0.529 10.956 547.822 0.548

0.504 0.054 10.624 0.672 74.945

2 0.400 8.280 414.004 0.414

3 0.496 10.272 513.589 0.514

4 0.522 10.811 540.560 0.541

5 0.485 10.044 502.178 0.502

c. Stabilitas Minggu II Suhu 37oC

i. Uji Organoleptis

Formula Warna Kejernihan Kehalusan Kelengketan

PVP 1 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 2 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 3 Kuning Terdispersi Agak kasar (ada

gelembung) Kering

ii. Uji Keseragaman Bobot

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.0116 0.0171 0.0087

2 0.0112 0.0123 0.0123

3 0.0115 0.0128 0.0083

4 0.0142 0.0119 0.0090

5 0.0124 0.0116 0.0092

6 0.0127 0.0119 0.0150

7 0.0127 0.0122 0.0137

8 0.0084 0.0111 0.0076

9 0.0141 0.0124 0.0117

10 0.0133 0.0117 0.0082

�̅� 0.01221 0.0125 0.01037

SD 0.00160 0.00160 0.00246

CV 13.12% 12.78% 23.76%

iii. Uji Ketebalan

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.20 0.25 0.25

2 0.20 0.25 0.25

3 0.20 0.25 0.25

4 0.20 0.25 0.25

5 0.20 0.25 0.25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

69

�̅� 0.20 0.25 0.25

iv. Uji pH Sediaan

pH

PVP 1 7.4

PVP 2 7.4

PVP 3 7.4

v. Uji Moisture Content dan Moisture Absorption

Bobot

awal

Bobot

akhir

Bobot

akhir'

MC

(%)

�̅�

MC SD

CV

(%)

MA

(%)

�̅�

MA SD

CV

(%)

P1 1 0.0116 0.0114 0.0122 1.754

1.211 0.526 43.449

7.018

6.735 2.819 41.861

2 0.0112 0.0110 0.0112 1.818 1.818

3 0.0115 0.0114 0.0124 0.877 8.772

4 0.0124 0.0123 0.0133 0.813 8.130

5 0.0127 0.0126 0.0136 0.794 7.937

P2 1 0.0171 0.0170 0.0178 0.588

5.459 3.329 60.990

4.706

3.763 1.969 52.313

2 0.0123 0.0115 0.0120 6.957 4.348

3 0.0128 0.0123 0.0125 4.065 1.626

4 0.0119 0.0112 0.0119 6.250 6.250

5 0.0116 0.0106 0.0108 9.434 1.887

P3 1 0.0087 0.0086 0.0092 1.163

0.851 0.944 110.976

6.977

8.579 4.493 52.375

2 0.0123 0.0122 0.0138 0.820 13.115

3 0.0083 0.0083 0.0087 0.000 4.819

4 0.0090 0.0088 0.0100 2.273 13.636

5 0.0092 0.0092 0.0096 0.000 4.348

vi. Uji Ketahanan Pelipatan

Frekuensi

PVP 1 36

PVP 2 35

PVP 3 25

vii. Uji Kandungan Obat dalam Sediaan

Formula Abs

Kadar

Terukur

(µg/mL)

Q Obat

(µg)

Q

Obat

(mg)

�̅� Q

Obat SD

CV

(%)

Q Obat

Teoritis

(mg)

Recovery

(%)

P1

1 0.441 9.131 456.535 0.457

0.596 0.080 13.346 0.682 87.444 2 0.622 12.886 644.295 0.644

3 0.585 12.118 605.913 0.606

4 0.617 12.782 639.108 0.639

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

70

5 0.614 12.720 635.996 0.636

P2

1 0.794 16.454 822.718 0.823

0.747 0.132 17.704 0.675 110.635

2 0.504 10.438 521.888 0.522

3 0.815 16.890 844.502 0.845

4 0.781 16.185 809.232 0.809

5 0.710 14.712 735.581 0.736

P3

1 0.594 12.305 615.249 0.615

0.509 0.114 22.388 0.672 75.748

2 0.585 12.118 605.913 0.606

3 0.406 8.405 420.228 0.420

4 0.525 10.873 543.672 0.544

5 0.348 7.201 360.062 0.360

d. Stabilitas Minggu II Suhu 45oC

i. Uji Organoleptis

Formula Warna Kejernihan Kehalusan Kelengketan

PVP 1 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 2 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 3 Kuning Terdispersi Agak kasar (ada

gelembung) Kering

ii. Uji Keseragaman Bobot

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.0113 0.0083 0.0104

2 0.0112 0.0088 0.0136

3 0.0082 0.0093 0.0049

4 0.0077 0.0092 0.0080

5 0.0100 0.0117 0.0190

6 0.0098 0.0080 0.0096

7 0.0121 0.0115 0.0060

8 0.0139 0.0118 0.0073

9 0.0105 0.0114 0.0121

10 0.0101 0.0112 0.0139

�̅� 0.01048 0.01012 0.01048

SD 0.00171 0.00145 0.00406

CV 16.33% 14.35% 38.75%

iii. Uji Ketebalan

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.15 0.15 0.15

2 0.15 0.15 0.15

3 0.15 0.15 0.15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

71

4 0.15 0.15 0.15

5 0.15 0.15 0.15

�̅� 0.15 0.15 0.15

iv. Uji pH Sediaan

pH

PVP 1 7.1

PVP 2 7.1

PVP 3 7.3

v. Uji Moisture Content dan Moisture Absorption

Bobot

awal

Bobot

akhir

Bobot

akhir'

MC

(%)

�̅�

MC SD

CV

(%)

MA

(%) �̅� MA SD

CV

(%)

P1 1 0.0113 0.0112 0.0122 0.893

6.315 5.832 92.347

8.929

11.917 2.972 24.943

2 0.0112 0.0111 0.0122 0.901 9.910

3 0.0082 0.0076 0.0084 7.895 10.526

4 0.0077 0.0072 0.0083 6.944 15.278

5 0.0100 0.0087 0.0100 14.943 14.943

P2 1 0.0083 0.0082 0.0089 1.220

5.005 4.363 87.180

8.537

7.213 2.951 40.909

2 0.0088 0.0080 0.0084 10.000 5.000

3 0.0093 0.0092 0.0095 1.087 3.261

4 0.0092 0.0089 0.0097 3.371 8.989

5 0.0117 0.0107 0.0118 9.346 10.280

P3 1 0.0104 0.0103 0.0111 0.971

0.701 0.478 68.175

7.767

10.023 5.156 51.442

2 0.0136 0.0135 0.0146 0.741 8.148

3 0.0049 0.0049 0.0055 0.000 12.245

4 0.0080 0.0079 0.0093 1.266 17.722

5 0.0190 0.0189 0.0197 0.529 4.233

vi. Uji Ketahanan Pelipatan

Frekuensi

PVP 1 45

PVP 2 40

PVP 3 30

vii. Uji Kandungan Obat dalam Sediaan

Formula Abs

Kadar

Terukur

(µg/mL)

Q Obat

(µg)

Q

Obat

(mg)

�̅� Q

Obat SD

CV

(%)

Q Obat

Teoritis

(mg)

Recovery

(%)

P1 1 0.474 9.815 490.768 0.491

0.554 0.036 6.440 0.682 81.178 2 0.556 11.517 575.830 0.576

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

72

3 0.555 11.496 574.793 0.575

4 0.543 11.247 562.344 0.562

5 0.545 11.288 564.419 0.564

P2

1 0.521 10.790 539.523 0.540

0.540 0.024 4.397 0.675 80.022

2 0.518 10.728 536.411 0.536

3 0.501 10.376 518.776 0.519

4 0.560 11.600 579.979 0.580

5 0.508 10.521 526.037 0.526

P3

1 0.504 10.438 521.888 0.522

0.492 0.159 32.308 0.672 73.185

2 0.295 6.102 305.083 0.305

3 0.339 7.015 350.726 0.351

4 0.597 12.367 618.361 0.618

5 0.640 13.259 662.967 0.663

e. Stabilitas Minggu III Suhu 37oC

i. Uji Organoleptis

Formula Warna Kejernihan Kehalusan Kelengketan

PVP 1 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 2 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 3 Kuning Terdispersi Agak kasar (ada

gelembung) Kering

ii. Uji Keseragaman Bobot

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.0128 0.0181 0.0125

2 0.0104 0.0176 0.0126

3 0.0124 0.0216 0.0078

4 0.0106 0.0209 0.0060

5 0.0105 0.0157 0.0082

6 0.0110 0.0138 0.0050

7 0.0110 0.0136 0.0111

8 0.0116 0.0154 0.0110

9 0.0120 0.0143 0.0068

10 0.0120 0.0121 0.0084

�̅� 0.01143 0.01631 0.00894

SD 0.000805 0.0030088 0.0025664

CV 7.04% 18.45% 28.71%

iii. Uji Ketebalan

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.15 0.15 0.15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

73

2 0.15 0.15 0.15

3 0.15 0.15 0.15

4 0.15 0.15 0.15

5 0.15 0.15 0.15

�̅� 0.15 0.15 0.15

iv. Uji pH Sediaan

pH

PVP 1 7.2

PVP 2 7.2

PVP 3 7.2

v. Uji Moisture Content dan Moisture Absorption

Bobot

awal

Bobot

akhir

Bobot

akhir'

MC

(%)

�̅�

MC SD CV

MA

(%)

�̅�

MA SD CV

P1 1 0.0128 0.0125 0.0131 2.400

1.429 1.220 85.41

4.800

6.139 2.593 42.233

2 0.0104 0.0101 0.0111 2.970 9.901

3 0.0124 0.0123 0.0131 0.813 6.504

4 0.0106 0.0106 0.0113 0.000 6.604

5 0.0105 0.0104 0.0107 0.962 2.885

P2 1 0.0181 0.0176 0.0185 2.841

1.909 2.004 104.98

5.114

3.596 1.309 36.392

2 0.0176 0.0175 0.0183 0.571 4.571

3 0.0216 0.0215 0.0223 0.465 3.721

4 0.0209 0.0199 0.0203 5.025 2.010

5 0.0157 0.0156 0.0160 0.641 2.564

P3 1 0.0125 0.0119 0.0126 5.042

4.692 3.633 77.43

5.882

4.753 3.070 64.593

2 0.0126 0.0122 0.0127 3.279 4.098

3 0.0078 0.0076 0.0078 2.632 2.632

4 0.0060 0.0059 0.0060 1.695 1.695

5 0.0082 0.0074 0.0081 10.811 9.459

vi. Uji Ketahanan Pelipatan

Frekuensi

PVP 1 25

PVP 2 35

PVP 3 20

vii. Uji Kandungan Obat dalam Sediaan

Formula Abs

Kadar

Terukur

(µg/mL)

Q Obat

(µg)

Q

Obat

(mg)

�̅� Q

Obat SD

CV

(%)

Q Obat

Teoritis

(mg)

Recovery

(%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

74

P1

1 0.543 11.247 562.344 0.562

0.565 0.019 3.384 0.682 82.851

2 0.516 10.687 534.336 0.534

3 0.561 11.620 581.017 0.581

4 0.547 11.330 566.494 0.566

5 0.561 11.620 581.017 0.581

P2

1 0.586 12.139 606.950 0.607

0.599 0.028 4.699 0.675 88.781

2 0.535 11.081 554.046 0.554

3 0.596 12.346 617.324 0.617

4 0.604 12.512 625.622 0.626

5 0.572 11.849 592.427 0.592

P3

1 0.468 9.691 484.544 0.485

0.435 0.086 19.643 0.672 64.788

2 0.433 8.965 448.237 0.448

3 0.493 10.210 510.477 0.510

4 0.428 8.861 443.050 0.443

5 0.281 5.811 290.560 0.291

f. Stabilitas Minggu III Suhu 45oC

i. Uji Organoleptis

Formula Warna Kejernihan Kehalusan Kelengketan

PVP 1 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 2 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 3 Kuning Terdispersi Agak kasar (ada

gelembung) Kering

ii. Uji Keseragaman Bobot

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.0097 0.0084 0.0078

2 0.0118 0.0112 0.0073

3 0.0116 0.0131 0.0072

4 0.0072 0.0125 0.0055

5 0.0112 0.0127 0.0141

6 0.0106 0.0088 0.0138

7 0.0107 0.0127 0.0157

8 0.0069 0.0075 0.0083

9 0.0113 0.0098 0.0123

10 0.0065 0.0065 0.0135

�̅� 0.00975 0.01032 0.01055

SD 0.0019734 0.0023108 0.0034837

CV 20.24% 22.39% 33.02%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

75

iii. Uji Ketebalan

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.15 0.15 0.2

2 0.15 0.15 0.2

3 0.15 0.15 0.2

4 0.15 0.15 0.2

5 0.15 0.15 0.2

�̅� 0.15 0.15 0.2

iv. Uji pH Sediaan

pH

PVP 1 7.1

PVP 2 7.3

PVP 3 7.2

v. Uji Moisture Content dan Moisture Absorption

Bobot

awal

Bobot

akhir

Bobot

akhir'

MC

(%)

�̅�

MC SD

CV

(%) MA

�̅�

MA SD

CV

(%)

P1 1 0.0097 0.0096 0.0103 1.042

1.015 0.652 64.26

7.292

4.888 3.086 63.126

2 0.0118 0.0116 0.0122 1.724 5.172

3 0.0116 0.0116 0.0118 0.000 1.724

4 0.0072 0.0071 0.0077 1.408 8.451

5 0.0112 0.0111 0.0113 0.901 1.802

P2 1 0.0084 0.0083 0.0084 1.205

1.374 1.021 74.35

1.205

4.540 5.131 113.013

2 0.0112 0.0111 0.0126 0.901 13.514

3 0.0131 0.0128 0.0130 2.344 1.562

4 0.0125 0.0125 0.0130 0.000 4.000

5 0.0127 0.0124 0.0127 2.419 2.419

P3 1 0.0078 0.0077 0.0078 1.299

1.636 1.074 65.66

1.299

5.616 4.900 87.258

2 0.0073 0.0073 0.0083 0.000 13.699

3 0.0072 0.0070 0.0072 2.857 2.857

4 0.0055 0.0054 0.0056 1.852 3.704

5 0.0141 0.0138 0.0147 2.174 6.522

vi. Uji Ketahanan Pelipatan

Frekuensi

PVP 1 42

PVP 2 67

PVP 3 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

76

vii. Uji Kandungan Obat dalam Sediaan

Formula Abs

Kadar

Terukur

(µg/mL)

Q Obat

(µg)

Q

Obat

(mg)

�̅� Q

Obat SD

CV

(%)

Q Obat

Teoritis

(mg)

Recovery

(%)

P1

1 0.591 12.243 612.137 0.612

0.599 0.092 15.372 0.682 87.840

2 0.654 13.550 677.490 0.677

3 0.572 11.849 592.427 0.592

4 0.432 8.944 447.199 0.447

5 0.643 13.322 666.079 0.666

P2

1 0.515 10.666 533.299 0.533

0.498 0.065 13.132 0.675 73.721

2 0.480 9.940 496.992 0.497

3 0.420 8.695 434.751 0.435

4 0.567 11.745 587.241 0.587

5 0.421 8.716 435.788 0.436

P3

1 0.651 13.488 674.378 0.674

0.610 0.079 12.932 0.672 90.721

2 0.656 13.591 679.564 0.680

3 0.596 12.346 617.324 0.617

4 0.469 9.712 485.581 0.486

5 0.571 11.828 591.390 0.591

g. Stabilitas Minggu IV Suhu 37oC

i. Uji Organoleptis

Formula Warna Kejernihan Kehalusan Kelengketan

PVP 1 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 2 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 3 Kuning Terdispersi Agak kasar (ada

gelembung) Kering

ii. Uji Keseragaman Bobot

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.0048 0.0141 0.0054

2 0.0095 0.0123 0.0058

3 0.0110 0.0112 0.0152

4 0.0114 0.0188 0.0143

5 0.0103 0.0143 0.0092

6 0.0112 0.0129 0.0144

7 0.0123 0.0204 0.0166

8 0.0113 0.0147 0.0091

9 0.0110 0.0161 0.0068

10 0.0111 0.0172 0.0057

�̅� 0.01039 0.0152 0.01025

SD 0.001986 0.0027709 0.0042048

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

77

CV 19.12% 18.23% 41.02%

iii. Uji Ketebalan

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.20 0.20 0.10

2 0.20 0.20 0.10

3 0.20 0.20 0.10

4 0.20 0.20 0.10

5 0.20 0.20 0.10

�̅� 0.20 0.20 0.10

iv. Uji pH Sediaan

pH

PVP 1 7.1

PVP 2 7

PVP 3 7

v. Uji Moisture Content dan Moisture Absorption

Bobot

awal

Bobot

akhir

Bobot

akhir'

MC

(%)

�̅�

MC SD

CV

(%)

MA

(%)

�̅�

MA SD

CV

(%)

P1 1 0.0048 0.0047 0.0048 2.128

1.211 0.870 71.808

2.128

8.836 3.937 44.560

2 0.0095 0.0094 0.0103 1.064 9.574

3 0.0110 0.0110 0.0120 0.000 9.091

4 0.0114 0.0113 0.0126 0.885 11.504

5 0.0103 0.0101 0.0113 1.980 11.881

P2 1 0.0141 0.0139 0.0143 1.439

3.326 2.082 62.579

2.878

1.955 0.859 43.953

2 0.0123 0.0119 0.0120 3.361 0.840

3 0.0112 0.0110 0.0112 1.818 1.818

4 0.0188 0.0182 0.0187 3.297 2.747

5 0.0143 0.0134 0.0136 6.716 1.493

P3 1 0.0054 0.0047 0.0048 14.894

8.695 9.055 104.140

2.128

1.400 1.774 126.739

2 0.0058 0.0048 0.0050 20.833 4.167

3 0.0152 0.0142 0.0142 7.042 0.000

4 0.0143 0.0142 0.0143 0.704 0.704

5 0.0092 0.0092 0.0092 0.000 0.000

vi. Uji Ketahanan Pelipatan

Frekuensi

PVP 1 25

PVP 2 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

78

PVP 3 15

vii. Uji Kandungan Obat dalam Sediaan

Formula Abs

Kadar

Terukur

(µg/mL)

Q Obat

(µg)

Q

Obat

(mg)

�̅� Q

Obat SD

CV

(%)

Q Obat

Teoritis

(mg)

Recovery

(%)

P1

1 0.570 11.807 590.353 0.590

0.571 0.056 9.888 0.682 83.763

2 0.484 10.023 501.141 0.501

3 0.560 11.600 579.979 0.580

4 0.517 10.707 535.373 0.535

5 0.627 12.990 649.481 0.649

P2

1 0.677 14.027 701.349 0.701

0.655 0.088 13.393 0.675 97.080

2 0.556 11.517 575.830 0.576

3 0.545 11.288 564.419 0.564

4 0.747 15.479 773.963 0.774

5 0.638 13.218 660.892 0.661

P3

1 0.509 10.541 527.075 0.527

0.533 0.034 6.394 0.672 79.298

2 0.551 11.413 570.643 0.571

3 0.493 10.210 510.477 0.510

4 0.545 11.288 564.419 0.564

5 0.475 9.836 491.805 0.492

h. Stabilitas Minggu IV Suhu 45oC

i. Uji Organoleptis

Formula Warna Kejernihan Kehalusan Kelengketan

PVP 1 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 2 Kuning Terdispersi Halus Kering

PVP 3 Kuning Terdispersi Agak kasar (ada

gelembung) Kering

ii. Uji Keseragaman Bobot

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.0130 0.0108 0.0099

2 0.0076 0.0127 0.0120

3 0.0113 0.0109 0.0157

4 0.0121 0.0118 0.0172

5 0.0107 0.0136 0.0151

6 0.0087 0.0145 0.0087

7 0.0055 0.0168 0.0160

8 0.0144 0.0172 0.0158

9 0.0111 0.0107 0.0081

10 0.0134 0.0126 0.0068

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

79

�̅� 0.01078 0.01316 0.01253

SD 0.0026332 0.0022509 0.0036813

CV 24.43% 17.10% 29.38%

iii. Uji Ketebalan

PVP 1 PVP 2 PVP 3

1 0.15 0.15 0.20

2 0.15 0.15 0.20

3 0.15 0.15 0.20

4 0.15 0.15 0.20

5 0.15 0.15 0.20

�̅� 0.15 0.15 0.20

iv. Uji pH Sediaan

pH

PVP 1 7.2

PVP 2 7.2

PVP 3 7

v. Uji Moisture Content dan Moisture Absorption

Bobot

awal

Bobot

akhir

Bobot

akhir'

MC

(%)

�̅�

MC SD

CV

(%)

MA

(%)

�̅�

MA SD

CV

(%)

P1 1 0.0130 0.0128 0.0133 1.562

1.010 1.084 107.339

3.906

3.572 1.934 54.155

2 0.0076 0.0076 0.0078 0.000 2.632

3 0.0113 0.0113 0.0116 0.000 2.655

4 0.0121 0.0118 0.0126 2.542 6.780

5 0.0107 0.0106 0.0108 0.943 1.887

P2 1 0.0108 0.0107 0.0109 0.935

0.983 1.013 103.055

1.869

4.850 3.037 62.624

2 0.0127 0.0127 0.0138 0.000 8.661

3 0.0109 0.0109 0.0112 0.000 2.752

4 0.0118 0.0116 0.012 1.724 3.448

5 0.0136 0.0133 0.0143 2.256 7.519

P3 1 0.0099 0.0099 0.0106 0.000

0.746 0.787 105.378

7.071

3.806 2.614 68.675

2 0.0120 0.0120 0.0126 0.000 5.000

3 0.0157 0.0155 0.0155 1.290 0.000

4 0.0172 0.0169 0.0174 1.775 2.959

5 0.0151 0.0150 0.0156 0.667 4.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

80

vi. Uji Ketahanan Pelipatan

Frekuensi

PVP 1 25

PVP 2 40

PVP 3 15

vii. Uji Kandungan Obat dalam Sediaan

Formula Abs

Kadar

Terukur

(µg/mL)

Q Obat

(µg)

Q

Obat

(mg)

�̅� Q

Obat SD

CV

(%)

Q Obat

Teoritis

(mg)

Recovery

(%)

P1

1 0.515 10.666 533.299 0.533

0.477 0.085 17.781 0.682 70.013

2 0.566 11.724 586.203 0.586

3 0.463 9.587 479.357 0.479

4 0.386 7.990 399.481 0.399

5 0.376 7.782 389.108 0.389

P2

1 0.648 13.425 671.266 0.671

0.651 0.045 6.883 0.675 96.496

2 0.552 11.434 571.680 0.572

3 0.641 13.280 664.004 0.664

4 0.655 13.571 678.527 0.679

5 0.648 13.425 671.266 0.671

P3

1 0.541 11.205 560.270 0.560

0.531 0.034 6.365 0.672 79.082

2 0.508 10.521 526.037 0.526

3 0.551 11.413 570.643 0.571

4 0.493 10.210 510.477 0.510

5 0.473 9.795 489.730 0.490

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

81

Lampiran 10. Data Uji Iritasi Hydrocolloid Matrix Piroksikam

1. Data Uji Iritasi Kulit

Kontrol Positif (Etil Asetat + Hypafix)

Kelinci 24 jam 48 jam 72 jam

Eritema Udem Eritema Udem Eritema Udem

1 2 0 2 0 2 0

2 3 0 3 0 3 0

3 2 0 2 0 2 0

Total 7 0 7 0 7 0

Indeks Iritasi Primer : 7.0

Kesimpulan : Iritan kuat

Kontrol Negatif (Kasa + Hypafix)

Kelinci 24 jam 48 jam 72 jam

Eritema Udem Eritema Udem Eritema Udem

1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

Total 0 0 0 0 0 0

Indeks Iritasi Primer : 0.0

Kesimpulan : Sangat ringan

Basis 1

Kelinci 24 jam 48 jam 72 jam

Eritema Udem Eritema Udem Eritema Udem

1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

Total 0 0 0 0 0 0

Indeks Iritasi Primer : 0.0

Kesimpulan : Sangat ringan

Basis 2

Kelinci 24 jam 48 jam 72 jam

Eritema Udem Eritema Udem Eritema Udem

1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

Total 0 0 0 0 0 0

Indeks Iritasi Primer : 0.0

Kesimpulan : Sangat ringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

82

Basis 3

Kelinci 24 jam 48 jam 72 jam

Eritema Udem Eritema Udem Eritema Udem

1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

Total 0 0 0 0 0 0

Indeks Iritasi Primer : 0.0

Kesimpulan : Sangat ringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

83

Lampiran 11. Data Persen (%) Wound Closure

a. Tikus Diabetes

Hari

ke-

Basis 2 Formula PVP 2 Kontrol

Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3

0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

1 3.846 2.706 5.796 3.888 5.666 12.364 3.785 2.575 3.586

2 8.379 13.745 16.847 9.268 16.362 14.984 13.898 12.297 10.812

3 10.323 21.281 21.281 13.706 20.675 15.292 24.212 14.793 19.627

4 25.296 26.618 37.600 17.242 25.588 21.281 31.435 21.180 29.044

5 38.693 34.047 46.957 20.022 36.586 34.054 46.859 37.156 30.262

6 40.916 49.247 51.476 32.698 44.326 40.534 64.085 42.100 51.060

7 53.142 62.179 69.909 55.020 63.621 50.289 67.313 61.545 57.923

8 66.087 73.462 76.383 65.283 79.199 61.540 75.591 76.538 76.936

9 80.301 84.261 80.363 77.747 83.203 69.063 79.260 82.425 89.027

10 86.914 87.469 83.863 86.428 86.173 75.086 88.116 86.539 89.115

11 92.553 91.924 85.674 90.046 92.010 83.553 92.528 91.516 90.730

12 94.340 93.014 87.865 92.681 93.890 87.174 92.600 93.665 92.956

13 96.684 96.098 90.537 95.335 94.691 90.727 95.525 94.784 93.956

14 97.674 97.247 92.166 97.270 96.839 94.404 96.217 96.040 94.890

15 98.489 98.650 95.011 98.154 98.641 96.231 97.299 97.412 96.063

16 100.000 100.000 97.693 100.000 100.000 98.652 100.000 98.995 98.689

17 100.000 100.000 100.000 100.000

b. Tikus Non Diabetes

Hari

ke-

Basis 2 Formula PVP 2 Kontrol

Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3

0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

1 1.814 10.145 15.292 4.386 5.052 10.766 5.099 4.354 5.978

2 6.893 12.381 15.818 6.822 8.220 17.148 12.473 6.899 14.121

3 11.960 26.935 32.081 12.237 9.841 27.559 23.917 10.523 15.985

4 18.049 28.666 44.403 19.630 9.942 27.692 52.737 23.443 19.726

5 34.158 33.919 50.506 43.035 11.308 28.322 55.444 24.538 22.859

6 35.592 34.378 59.116 62.361 26.457 39.105 58.818 29.102 38.363

7 58.578 43.212 67.484 70.751 44.558 49.703 60.021 53.534 49.039

8 66.034 49.505 78.485 75.210 51.635 59.971 72.801 69.879 69.330

9 76.939 64.716 87.915 89.509 77.418 78.362 84.820 77.684 79.691

10 83.602 83.525 89.303 92.218 87.334 88.567 93.008 86.165 85.430

11 91.538 92.279 92.070 95.661 92.102 92.623 95.610 90.224 88.235

12 92.208 95.368 94.038 96.074 93.411 94.374 96.591 93.438 90.906

13 97.475 97.133 96.533 97.896 94.986 97.295 97.765 96.166 94.380

14 98.536 97.479 97.981 98.795 97.320 98.393 100.000 97.680 97.204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

84

15 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000

c. Data Perhitungan Hari Penutupan Luka

Diabetes

Tikus Kontrol Basis Formula

1 16 16 16

2 17 16 16

3 17 17 17

�̅� 16.667 16.333 16.333

SD 0.577 0.577 0.577

CV (%) 3.464 3.535 3.535

Non Diabetes

Tikus Kontrol Basis Formula

1 14 15 15

2 15 15 15

3 15 15 15

�̅� 14.667 15.000 15.000

SD 0.577 0.000 0.000

CV (%) 3.936 0.000 0.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

85

Lampiran 12. Hasil Statistik Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Keseragaman Bobot

a. Basis

Uji Normalitas

Uji Homogenitas

Uji ANAVA

P-value di bawah 0.05 ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

86

b. Formula

Uji Normalitas

Uji Homogenitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

87

Uji Kruskal Walis

P-value di bawah 0.05 ada perbedaan yang signifikan

2. Hasil Uji Statistik Moisture Content

a. Basis

Uji Normalitas

Uji Homogenitas

Uji ANAVA

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

88

b. Formula

Uji Normalitas

Uji Homogenitas

Uji ANAVA

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

3. Hasil Uji Statistik Moisture Absorption

a. Basis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

89

Uji Normalitas

Uji Homogenitas

Uji ANAVA

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

b. Formula

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

90

Uji Homogenitas

Uji Kruskal Walis

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

4. Hasil Uji Statistik Kandungan Obat

Uji Normalitas

Uji Homogenitas

Uji ANAVA

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

91

5. Hasil Uji Statistik Stabilitas Suhu 37oC Formula 1

a. Keseragaman Bobot

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji Wilcoxon

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

b. Moisture Content

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

92

Uji T-test

P-value di bawah 0.05 ada perbedaan yang signifikan

b. Moisture Absorption

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

93

c. Kandungan Obat

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

6. Hasil Uji Statistik Stabilitas Suhu 45oC Formula 1

a. Keseragaman Bobot

i. Minggu 0 – Minggu 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

94

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

b. Moisture Content

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di bawah 0.05 ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

95

b. Moisture Absorption

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

c. Kandungan Obat

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

96

Uji T-test

P-value di bawah 0.05 ada perbedaan yang signifikan

7. Hasil Uji Statistik Stabilitas Suhu 37oC Formula 2

a. Keseragaman Bobot

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

97

b. Moisture Content

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

c. Moisture Absorption

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

98

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

d. Kandungan Obat

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

99

8. Hasil Uji Statistik Stabilitas Suhu 45oC Formula 2

a. Keseragaman Bobot

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di bawah 0.05 ada perbedaan yang signifikan

b. Moisture Content

i. Minggu 0 – Minggu 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

100

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di bawah 0.05 ada perbedaan yang signifikan

c. Moisture Absorption

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

101

d. Kandungan Obat

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

9. Hasil Uji Statistik Stabilitas Suhu 37oC Formula 3

a. Keseragaman Bobot

i. Minggu 0 – Minggu 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

102

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

b. Moisture Content

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

103

c. Moisture Absorption

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji Wilcoxon

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

d. Kandungan Obat

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

104

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

10. Hasil Uji Statistik Stabilitas Suhu 45oC Formula 3

a. Keseragaman Bobot

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di bawah 0.05 ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

105

b. Moisture Content

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

c. Moisture Absorption

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

106

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

d. Kandungan Obat

i. Minggu 0 – Minggu 4

Uji Normalitas

Uji T-test

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

11. Hasil Uji Statistik Pelepasan Obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

107

Uji Normalitas

Uji Homogenitas

Uji ANAVA

P-value di atas 0.05 tidak ada perbedaan yang signifikan

12. Hasil Uji Statistik Aktivitas Obat pada Tikus

a. Gabungan Kontrol dan Formula Tikus Diabetes

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

108

Uji Homogenitas

Uji T dua sampel independen

b. Gabungan Kontrol dan Formula Tikus Non Diabetes

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

109

Uji Homogenitas

Uji T dua sampel independen

c. Gabungan Basis Tikus Diabetes dan Tikus Non Diabetes

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

110

Uji Homogenitas

Uji T dua sampel independen

d. Gabungan Kontrol Tikus Diabetes dan Tikus Non Diabetes

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

111

Uji Homogenitas

Uji T dua sampel independen

e. Gabungan Formula Tikus Diabetes dan Tikus Non Diabetes

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

112

Uji Homogenitas

Uji T Dua Sampel Independen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

113

2. Rekapituliasi Hasil Statistik

Jenis Evaluasi Nilai p-value

Keseragaman

Bobot

Basis 2.06 x 10-5

Formula 2.476 x 10-6

Moisture Content Basis 0.443

Formula 0.234

Moisture

Absorption

Basis 0.844

Formula 0.185

Kandungan Obat Formula 0.506

Pelepasan Obat Formula 0.132

Aktivitas Obat

Kontrol-Formula D 0.5185

0.7407*

Kontrol-Formula ND 0.4226

0.2113*

Gabungan Kontrol 0.01324

0.9934*

Gabungan Basis 0.05719

0.9714*

Gabungan Formula 0.05719

0.9714*

*= t.test alternative

Jenis Evaluasi Nilai p-value

Suhu 37 Suhu 45

Stabilitas

Formula 1

Keseragaman Bobot 0.005793 0.1415

Moisture Content 0.02904 0.0415

Moisture Absorption 0.4495 0.211

Kandungan Obat 0.6795 0.03939

Formula 2

Keseragaman Bobot 0.3431 0.002069

Moisture Content 0.2177 0.01993

Moisture Absorption 0.06641 0.09073

Kandungan Obat 0.2635 0.1694

Formula 3

Keseragaman Bobot 9.066 x 10-5 8.429 x 10-5

Moisture Content 0.1793 0.1079

Moisture Absorption 0.125 0.1617

Kandungan Obat 0.7474 0.7724

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

114

Lampiran 13. Hasil Uji Histopatologi

Kulit Normal Tanpa Perlakuan

Kulit Kontrol Tikus Diabetes

Kulit Basis Tikus Diabetes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

115

Kulit Formula Tikus Diabetes

Kulit Kontrol Tikus Non Diabetes

Kulit Basis Tikus Non Diabetes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

116

Kulit Formula Tikus Non Diabetes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

117

Lampiran 14. Dokumentasi Foto Penelitian

Pembuatan Kurva Baku

Uji Keseragaman Kandungan Obat

Uji Aktivitas Sediaan

Uji Ketahanan Pelipatan

Uji Iritasi Kelinci 1

Hasil Uji Iritasi Kelinci 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

118

Uji Iritasi Kelinci 2

Uji Iritasi Kelinci 3

Sediaan Hydrocolloid Matrix

Piroksikam dalam Cawan Petri Besar

Hasil Uji Iritasi Kelinci 2

Hasil Uji Iritasi Kelinci 3

Uji pH Larutan Sediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

119

Sediaan Hydrocolloid Matrix

Piroksikam Diameter 1 cm

Uji Sterilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K … · memberi kritik dan saran yang sangat membangun, serta yang telah ... Penderita diabetes mengalami reaksi inflamasi yang

120

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Optimasi Konsentrasi

Polivinil Pirolidon (PVP) sebagai Polimer Hydrocolloid

Matrix Diabetic Wound Healing dengan Zat Aktif

Piroksikam” memiliki nama lengkap Benedicta Fidelia

Putranti. Penulis lahir di Tangerang, 17 Mei 1995 dan

merupakan anak pertama dari dua bersaudara, pasangan

Markus Tranmiyadi dan Stanisla Arini Budi Susanti.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu TK

Strada Santa Maria Tangerang (2000-2001), pendidikan

sekolah dasar di SD Strada Santa Maria I Tangerang (2001-2007), pendidikan

Sekolah Menengah Pertama di SMP Strada Santa Maria I Tangerang (2007-2010),

pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan

(2010-2013). Seusai tamat SMA, penulis melanjutkan studi sarjana di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2013. Penulis cukup

aktif selama menjadi mahasiswa dengan mengikuti berbagai kepanitiaan antara lain

menjadi anggota divisi acara pada Panitia Pelepasan Wisuda (2013), anggota divisi

pendaftaran pada Panitia Pharmacy Performance Road to School (2014), dan

sekretaris pada Panitia Pharmacy Performance Road to School (2015). Penulis juga

salah satu anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Recommended