Transcript

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

METODE PELAKSANAANPekerjaan Pembangunan Gedung Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda AcehA. PENDAHULUAN Proyek Pembangunan Gedung Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Univeristas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh ini merupakan Pekerjaan yang dibiayai dari sumber pendanaan : Bantuan "New Zewland Aid" melalui MFAT (Ministry of Foreign Affairs and Trade). Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut direncanakan berlangsung selama 270 (dua ratus tujuh puluh ) hari kalender atau setara 9 (sembilan) bulan. B. LINGKUP PEKERJAAN Secara umum Komplek Bangunan ini merupakan bangunan baru di lokasi Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh yang bentuk dan fungsinya telah ditata ulang, nantinya akan meliputi pekerjaan : Pembangunan Gudang Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laborarorium.

C. URAIAN SINGKAT PEKERJAAN NO. SU.1 SU.2 SU.3 SU.4 SU.5 SU.6 SU.7 SU.8 SU.9 SU.10 SU.11 SU.12 SU.13 SU.14 SU.15 SU.16 TN.1 TN.2 TN.3 TN.4 URAIAN PEKERJAAN SEKSI 1. UMUM Penyiapan gambar kerja, Pembuatan Metode kerja dan Laporan pekerjaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pengadaan Fasilitas di Kantor Lapangan Penyiapan, Pemeliharaan dan Pengetesan bahan di laboratorium Survey & Sewa alt ukur, Pengukuran & Pemasangan Bowplank Biaya Personil Kontraktor Mobilisasi dan Demobilisasi Pagar Sementara & Akses jalan angkutan sementara Penyiapan Pembangkit Listrik untuk pelaksanaan Telekomunikasi Fasilitas air bersih proyek Dokumentasi Bangunan Sementara Pemeliharaan lokasi pekerjaan & lingkungan Pengadaan Papan Nama Proyek Biaya Jaminan Pelaksanaan dan Uang Muka SEKSI 2 - PEKERJAAN TANAH Pembersihan lokasi pekerjaan Galian lokasi pekerjaan Urugan tanah Urugan Pasir VOLUME 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 9,00 1,00 1,00 3.639,00 1.820,00 5.538,00 462,00 SATUAN L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. Bulan L.S. L.S. m2 m3 m3 m3

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 1

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

TN.5 TN.6 TN.7 TN.8 ST.1 ST.2 ST.3 ST.4 ST.5 ST.6 ST.7 ST.8 ST.9 ST.10 AR.1 AR.2 AR.3 AR.4 AR.5 AR.6 AR.8 AR.9 AR.10 AR.11 AR.12 AR.13 AR.14 AR.15 AR.16 AR.17 AR.18 AR.19 AR.20 AR.21 AR.22 AR.23 AR.24 AR.25 AR.26 AR.27 AR.28 AR.29 AR.30 AR.31 AR.32

Galian pondasi Pekerjaan Dewatering Pekerjaan Penyemprotan Anti Rayap Pasangan Batu Kali Penahan Tanah Urug SEKSI 3 - STRUKTUR Pengadaan dan Pemancangan Tiang Pancang Mini ukuran 20 cm x 20 cm, termasuk pemotongan kepala tiang Percobaan Pembebanan Dinamis Tiang Pancang (PDA Test) Pekerjaan lantai kerja Pembesian Pengecoran beton K.225 untuk Kolom Pengecoran beton K 225 untuk Balok dan Pelat Beton (roof fl) Pengecoran beton K 225 untuk Balok dan Pelat Beton (2nd fl) Pengecoran beton K 225 untuk Lantai dasar/slab (1st fl) Pengecoran beton K 225 untuk Kepala Tiang Pondasi Penyediaan sealant untuk sambungan SEKSI 4 - ARSITEKTUR Pasangan dinding bata Pekerjaan plasteran Pekerjaan Rangka Atap Baja ringan Pekerjaan Genteng metal termasuk Nok Genteng Pekerjaan lisplank atap beton Pekerjaan lisplank atap kayu PINTU DAN JENDELA RUANG KULIAH Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P1 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P2 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P3 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P4 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J1 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J2 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J3 Penyediaan dan pemasangan ventilasi type V1 Penyediaan dan pemasangan ventilasi type V2 Penyediaan dan pemasangan ventilasi type V3 Penyediaan dan pemasangan kunci dan pegangan pintu type P1 Penyediaan dan pemasangan Folding Gate Penyediaan dan pemasangan Sunscreen PINTU DAN JENDELA LABORATORIUM DAN PERPUSTAKAAN Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P1 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P2 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P3 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J1 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J1 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J3 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J4 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J5 Penyediaan dan pemasangan ventilasi type V1 Penyediaan dan pemasangan kunci dan pegangan pintu type P1 Penyediaan dan pemasangan engsel Pintu Penyediaan dan pemasangan engsel Jendela

1.580,00 1,00 9.639,00 342,00 6.156,00 8,00 109,00 254.065,00 250,00 331,00 291,00 286,00 127,00 480,00 4.668,00 10.756,00 1.239,00 1.239,00 74,00 368,00 1,00 20,00 20,00 4,00 68,00 4,00 4,00 44,00 16,00 8,00 1,00 84,00 68,00 4,00 16,00 12,00 8,00 26,00 8,00 16,00 2,00 23,00 4,00 4,00 60,00

m3 Ls Ltr m3 m' Bh m3 kg m3 m3 m3 m3 m3 m' m2 m2 m2 m2 m3 m' Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh set m2 Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh set set

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 2

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

AR.33 AR.34 AR.35 AR.36 AR.37 AR.38 AR.39 AR.40 AR.41 AR.42 AR.43 AR.44 AR.45 AR.46 AR.47 AR.48 AR.49 AR.50 AR.51 AR.52 AR.53 AR.54 AR.55 0 LRK.1 LRK.2 LRK.3 LRK.4 LRK.5 LRK.6 LRK.7 LRK.8 LRK.9 LRK.10 LRK.11 LRK.12 LRK.13 ABB. 1 ABB. 2 ABB. 3 ABB. 4 ABB. 5 ABB. 6 ABB. 7 ABB. 8 ABB. 9 ABB. 10 ABB. 11 ABB. 12

Penyediaan dan pemasangan Door Closer Penyediaan dan pemasangan kait angin, kunci slot Jendela Penyediaan Pemasangan Plafond Penyediaan dan pemasangan keramik lantai (40x40cm) Penyediaan dan pemasangan keramik lantai (20x20cm) Penyediaan dan pemasangan Kramik Lantai (60x60cm) Penyediaan dan pemasangan keramik dinding (20x20cm) Penyediaan dan pemasangan keramik dinding (20x25cm) Pekerjaan pengecatan dinding dalam ruangan Pekerjaan pengecatan luar ruangan Pekerjaan pengecatan plafond Pekerjaan Waterproofing Pekerjaan tiang dan railing tangga Stailess 4" Pekerjaan tiang dan railing tangga Stailess 3" Pekerjaan tiang dan railing tangga Stailess 2" Pekerjaan tiang dan railing tangga kayu Pekerjaan Tangga Putar dari 2nd Fl ke Roof Penyediaan dan pemasangan Batu Alam Andesit Penyediaan dan Pemasangan step nosing tangga Penyediaan dan pemasangan Logo Univ. Muhammadiyah Penyediaan dan pemasangan Relief Aceh Pekerjaan Melamik Kusen Kayu Penyediaan dan pemasangan ventilasi Rrooster Kayu (type. V2) KELISTRIKAN Penyediaan dan pemasangan stop kontak Penyediaan dan pemasangan Single Saklar Penyediaan dan pemasangan Double Saklar Penyediaan dan pemasangan fitting lampu Penyediaan dan pemasangan lampu TL 2 x 36 Watt Penyediaan dan pemasangan lampu Baret 20 Watt Penyediaan dan pemasangan lampu spot down light Penyediaan dan pemasangan Sambungan Daya dari PLN Penyediaan dan Pemasangan MCB Penyediaan dan Pemasangan Panel Listrik Penyediaan dan pemasangan Penangkal petir lengkap Pengadaan Unit AC Pengadaan Unit Exchaus Fan MEKANIKAL Penyediaan dan Pemasangan Pipa PVC 1" Penyediaan dan Pemasangan Pipa PVC 3/4" Penyediaan dan Pemasangan Pipa PVC 1/2" Penyediaan dan pemasangan Kran Air Penyediaan dan pemasangan Water Jet Penyediaan dan pemasangan Kloset Duduk lengkap Penyediaan dan pemasangan Kloset Jongkok Penyediaan dan pemasangan partisi toilet Penyediaan dan pemasangan Urinoir Penyediaan dan pemasangan Wastafel Penyediaan dan pemasangan Kaca rias Penyediaan dan pemasangan Tempat sabun cuci tangan (Soap Holder)

16,00 60,00 3.600,00 3.344,00 552,00 99,00 518,00 130,00 5.887,00 6.962,00 3.427,00 1.938,00 169,00 468,00 672,00 22,00 2,00 306,00 264,00 2,00 99,00 1.446,00 64,00 57,00 50,00 12,00 390,00 390,00 28,00 48,00 1,00 63,00 2,00 20,00 32,00 16,00 220,00 128,00 108,00 66,00 32,00 22,00 13,00 12,00 6,00 12,00 9,00 24,00

set set m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m' m' m' m' set m2 m' set m1 m2 bh bh bh bh bh bh bh bh Ls bh bh ttk bh bh m' m' m' bh bh bh bh m2 bh bh m2 bh

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 3

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

ABB. 13 ABB. 14 ABB. 15 ABB. 16 ABB. 17 ABB. 18 ABB .19 DR. 1 DR. 2 DR. 3 DR. 4 DR. 5 DR. 6 DR. 7 DR. 8

Penyediaan dan pemasangan tempat tissue lap tangan (Tissue holder) Penyediaan dan pemasangan Pengering Tangan (Hand Dryer) Penyediaan dan pemasangan tempat tissue gulung untuk KM/WC Penyediaan dan pemasangan Floor drain Penyediaan dan pemasangan keramik lantai KM/WC Penyediaan dan pemasangan keramik dinding KM/WC Penyediaan dan pemasangan Roof Drain Lengkap SEKSI 6 - DRAINASE Galian tanah untuk selokan Saluran beton bentuk U 30 Saluran beton bentuk U 40 Penutup saluran penangkap, beton 1:2:3 lengkap Penutup saluran bentuk grill, lengkap Trasram, adukan 1 : 2 Pekerjaan Lantai kerja Pekerjaan Septic Tank

5,00 5,00 36,00 54,00 280,00 410,00 58,00 484,00 64,00 256,00 31,00 64,00 46,00 33,00 6,00

bh bh bh bh m2 m2 titik m3 m' m' set m' m' m3 unit

D. TAHAP PELAKSANAAN SEKSI 1 : UMUMSU. 1. Penyiapan gambar kerja, Pembuatan Metode kerja dan Laporan pekerjaan Perusahaan kami akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut : gambar-gambar, dokumen-dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut tercantum dalam Dokumen Kontrak kepada MK untuk dimintakan persetujuannya : 1. Gambar konstruksi dan gambar kerja 2. Metode pelaksanaan konstruksi 3. Data-data produk material Bilamana dokumen-dokumen tersebut diatas disyahkan oleh MK, maka akan merupakan bagian daripada Spesifikasi Teknis dari Kontrak. Seluruh jenis pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disyahkan. Apabila diperlukan oleh MK untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kami juga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang dibutuhkan, denah konstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebut untuk disyahkan oleh MK.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 4

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

2. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)2.A. UMUMBagian ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang berhubungan dengan : 1. pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. 2. Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan perlindungan Kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat resiko yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa. 3. Pihak Kami akan mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2009 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970 (Tambahan Lembaran Negara No. 1918) dan peraturan terkait lainnya.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 5

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

2.B. SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI1. Pihak Kami akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya, Penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan sesuai dengan Rencana K3 Kontrak (RK3K) yang telah disetujui oleh MK.Pihak Kami akan melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3 tinggi atau sekurangkurangnya Petugas K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3 sedang dan kecil. Ahli K3 Konstruksi atau Petugas K3 bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi. Tingkat risiko K3 ditetapkan oleh Pengguna Jasa. Pihak Kami akan membentuk Panitia Pembina K3 (P2K3) bila: jumlah pekerja paling sedikit 100 orang, Pihak Kami akan melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi. Pihak Kami akan melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu dilakukan kaji ulang) setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung.

2. 3. 4.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 6

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

2.C. KANTOR LAPANGAN K3 DAN FASILITASNYA FASILITAS PENCUCIANPihak Kami akan menyediakan fasilitas pencucian yang memadai dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan untuk seluruh pekerja konstruksi. Fasilitas pencucian termasuk penyediaan air panas dan zat pembersih untuk kondisi berikut ini: a. Jika pekerja beresiko terpapar kontaminasi kulit yang diakibatkan oleh zat beracun, zat yang menyebabkan infeksi dan iritasi atau zat sensitif lainnya; b. Jika pekerja menangani bahan yang sulit dicuci dari kulit jika menggunakan air dingin; c. Jika pekerja harus membersihkan seluruh badannya; d. Jika pekerja terpapar pada kondisi panas atau dingin yang berlebih, atau bekerja pada kondisi basah yang tidak biasa sehingga menyebabkan para pekerja harus membersihkan seluruh badannya, maka Pihak Kami akan menyediakan pancuran air (shower) dengan jumlah yang memadai dengan jumlah yang memadai. e. Untuk kondisi normal, Pihak Kami akan menyediakan pancuran air untuk mandi dengan jumlah sekurangkurangnya satu untuk setiap 15 orang.

TOILET FASILITAS SANITASIa. b. Pihak Kami akan menyediakan toilet yang memadai baik toilet khusus pria maupun toilet khusus wanita yang diperkerjakan di dalam atau di sekitar tempat kerja. Jika jumlah pekerja lebih dari 15 orang tenaga kerja, maka: i. Kami menyediakan 1 urinal peturasan untuk jumlah pekerja 15 orang, ditambah apabila jumlah pekerja lebih dari 15 orang sampai dengan tambahan 30 orang maka kami akan tambah satu urinal peturasan untuk setiap 30 orang tambahan; ii. Satu kloset untuk jumlah pekerja kurang dari 15 orang, apabila jumlah pekerja lebih dari 15 orang sampai dengan tambahan 30 orang maka kami menambah satu kloset ditambah beberapa kloset untuk setiap 30 orang tambahan. Toilet pria dan wanita akan dipisahkan dengan dinding tertutup penuh. Toilet mudah diakses, mempunyai penerangan dan ventilasi yang cukup, dan terlindung dari cuaca. Toilet dibuat dan ditempatkan sedemikian rupa sehinga dapat menjaga privasi orang yang menggunakannya dan terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.

c.

AIR MINUMKami akan menyediakan pasokan air minum yang memadai bagi seluruh pekerja dengan persyaratan: a. b. Mudah diakses oleh seluruh pekerja dan diberi label yang jelas sebagai air minum; Kontainer untuk air minum harus memenuhi standar kesehatan yang berlaku;

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 7

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

c.

Jika disimpan dalam kontainer, kami pastikan kontrainer bersih dan terlindungi dari kontaminasi dan panas; dikosongkan dan diisi air minum setiap hari dari sumber yang memenuhi standar kesehatan.

FASILITAS PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN(P3K)a. b. Peralatan P3K kami sediakan dalam seluruh kendaraan konstruksi dan di tempat kerja. Di tempat kerja kami tempatkan pekerja yang sudah terlatih dan/atau bertanggung jawab dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

AKOMODASI UNTUK MAKAN DAN BAJUa. b. c. d. Akomodasi yang memadai bagi pekerja, tempat untuk makan, istirahat, dan perlindungan dari cuaca. Akomodasi mempunyai lantai yang bersih, dilengkapi meja dan kursi, serta furnitur lainnya untuk menjamin tersedianya tempat istirahat makan dan perlindungan dari cuaca. Penyediaan tempat sampah, dikosongkan dan dibersihkan secara periodik. Penyediaan tempat ganti baju untuk pekerja dan tempat penyimpanan baju pakaian yang tidak digunakan selama bekerja.

PENERANGANa. b. Penyediaan penerangan harus di seluruh tempat kerja, termasuk di ruangan, jalan, jalan penghubung, tangga dan gang. Semua penerangan dapat dinyalakan ketika setiap orang melewati atau menggunakannya. Penerangan tambahan harus disediakan untuk pekerjaan detil, proses berbahaya, atau jika menggunakan mesin. Penerangan darurat yang memadai.

c.

PEMELIHARAAN FASILITASPihak Kami akan menjamin terlaksananya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam kondisi bersih dan higienis, serta dapat diakses secara nyaman oleh pekerja.

VENTILASIa. b. Seluruh tempat kerja mempunyai aliran udara yang bersih. Pada kondisi tempat kerja yang sangat berdebu misalnya tempat pemotongan beton, penggunaan bahan kimia berbahaya seperti perekat, dan pada kondisi lainnya, Pihak Kami akan menyediakan alat pelindung nafas seperti respirator dan pelindung mata.

2.D. KETENTUAN BEKERJA PADA TEMPAT TINGGI PEKERJA YANG BERPENGALAMANBekerja di tempat kerja yang tinggi dilakukan oleh pekerja yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan mempunyai sumberdaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan selamat.

PelindungKeselamatan kerja untuk bekerja pada tempat tinggi dapat menggunakan satu atau beberapa pelindung sebagai berikut: terali pengaman lokasi kerja, jaring pengaman, sistem penangkap jatuh.

Pengamanan di sekeliling pelataran kerja atau tempat kerjaa. b. Membuat terali pengaman lokasi kerja sepanjang tepi lantai kerja atau tempat kerja yang terbuka. Menggunakan Jaring Pengaman, Jika pelataran kerja atau tempat kerja berada di atas jalan umum dan untuk mencegah jika ada

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 8

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

bahaya material atau barang lain jatuh pada pengguna jalan, dan pengamanan daerah di bawah pelataran kerja atau tempat kerja bebas dari akses orang.

Terali pengaman lokasi kerjaTerali pengaman memenuhi syarat, Jika terali pengaman lokasi kerja digunakan di sekeliling bangunan, atau bukaan di atap, lantai, atau lubang lift : - 900 1100 mm dari pelataran kerja; - Mempunyai batang tengah (mid-rail); - Mempunyai papan bawah (toeboard) jika terdapat resiko jatuhnya alat kerja atau material dari atap/tempat kerja.

Jaring pengamanc. Pekerja yang memasang jaring pengaman harus dilindungi dari bahaya jatuh. Digunakan kendaraan khusus (mobile work platform) saat memasang jaring pengaman. Akan tetapi jika peralatan mekanik tersebut tidak tersedia maka pekerja yang memasang jaring harus dilindungi dengan tali pengaman (safety harness) atau menggunakan perancah (scaffolding). Jaring pengaman dipasang sedekat mungkin pada sisi dalam area kerja. Jaring pengaman dipasang dengan jarak bersih yang cukup dari permukaan lantai/tanah sehingga jika seorang pekerja jatuh pada jaring tidak akan terjadi kontak dengan permukaan lantai/tanah.

d. e.

Sistem pengaman jatuh individu (individual fall arrest system)a. b. c. d. Sistem pengaman jatuh individu (individual fall arrest system) termasuk sistem rel inersia (inertia reel system), safety harness dan tali statik. Pekerja yang diharuskan menggunakan alat ini akan dilatih terlebih dahulu. Jenis sabuk pinggang tidak akan digunakan untuk pekerjaan atap. Pekerja yang menggunakan safety harness tidak akan diperbolehkan bekerja sendiri. Pekerja yang jatuh dan tergantung pada safety harness harus diselamatkan selama-lamanya 20 menit sejak terjatuh. Perhatian penuh diberikan pada titik angker untuk tali statik, jalur rel inersia, dan/atau jaring pengaman.

TanggaJika tangga akan digunakan, maka Pihak Kami akan: a. Memilih jenis tangga yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan; b. Menyediakan pelatihan penggunaan tangga; c. Mengikat bagian atas dan bawah tangga untuk mencegah kecelakaan akibat bergesernya tangga; d. Tempatkan tangga sedekat mungkin dengan pekerjaan; e. Tangga digunakan untuk naik ke lantai kerja di atas, kami pastikan tangga tersebut berada sekurangkurangnya 1m di atas lantai kerja;

Perancah (scaffolding)a. Perancah dengan tinggi lebih dari 5 m dari permukaan dibangun oleh orang yang mempunyai kompetensi sebagai scaffolder. Seluruh perancah diinspeksi oleh orang yang berkompeten pada saat: sebelum digunakan, sekurang-kurangnya seminggu sekali saat digunakan, setelah cuaca buruk atau gangguan lain yang dapat mempengaruhi stabilitasnya, jika perancah tidak pernah digunakan dalam jangka waktu lama. Hasil inspeksi harus dicatat, termasuk kerusakan yang diperbaiki saat inspeksi. Catatan tersebut ditandatangani oleh orang yang melakukan inspeksi. Orang yang melakukan inspeksi memastikan bahwa: Tersedia akses yang cukup pada lantai kerja perancah. Semua komponen tiang diletakkan di atas pondasi yang kuat dan dilengkapi dengan plat dasar. Jika perlu, gunakan alas kayu atau cara lainnya untuk mencegah tiang bergeser dan/atau tenggelam.

b. c.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 9

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

Perancah telah terhubung dengan bangunan/struktur dengan kuat sehingga dapat mencegah runtuhnya perancah dan menjaga agar ikatannya cukup kuat. - Jika beberapa pengikat telah dipindahkan sejak perancah didirikan, maka ikatan tambahan atau cara lainnya untuk mengganti harus dilakukan. Perancah telah diperkaku (bracing) dengan cukup untuk menjaminstabilitas. Tiang, batang, pengaku (bracing), atau strut belum diindahkan. Papan lantai kerja telah dipasang dengan benar, papan bersih dari cacat dan telah tersusun dengan baik. Seluruh papan harus diikat dengan benar agar tidak terjadi pergeseran. Tersedia pagar pengaman dan toeboard di setiap sisi dimana suatu orang dapat jatuh. Perancah didesain dan dibangun untuk menahan beban material, kami pastikan bebannya disebarkan secara merata. Tersedia penghalang atau peringatan untuk mencegah orang menggunakan perancah yang tidak lengkap.

2.E. ELEKTRIKAL Pasokan listrikAlat elektrik portabel yang dapat digunakan di situasi lembab hanyalah alat yang memenuhi syarat: a. b. c. d. e. Mempunyai pasokan yang terisolasi dari earth dengan voltase antar konduktor tidak lebih dari 230 volt. Mempunyai sirkuit earth yang termonitor dimana pasokan listrik pada alat akan secara otomatis terputus jika terjadi kerusakan pada earth. Alat mempunyai insulasi ganda. Mempunyai sumber listrik yang dihubungkan dengan earth sedemikian rupa sehingga voltase ke earth tidak akan melebihi 55 volt AC; atau Mempunyai alat pengukur arus sisa (residual).

Supply Switchboard Sementara Perhatian Utama Dan Harus:a. b. c. d. Jika ditempatkan di luar ruangan, harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak akan terganggu oleh cuaca. Dilengkapi dengan pintu dan kunci. Pintu harus dirancang dan dan ditempel sedemikian rupa sehingga tidak akan merusak kabel lentur yang tersambung dengan panel dan harus dapat melindungi switch dari kerusakan mekanis. Pintu harus diberi tanda: HARAP SELALU DITUTUP. Mempunyai slot yang terinsulasi di bagian bawah. Ditempelkan pada dinding permanen atau struktur yang didesain khsus untuk ini.

Inspeksi peralatanSeluruh alat dan perlengkapan kelistrikan harus diinspeksi sebelum digunakan untuk pertama kali dan setelahnya sekurang-kurangnya tiap tiga bulan. Seluruh alat dan perlengkapan kelistrikan harus mempunyai tanda identifikasi yang menginformasikan tanggal terakhir inspeksi dan tanggal inspeksi selanjutnya.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 10

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

Jarak bersih dari saluran listrikAlat crane, excavator, rig pengebor, atau plant mekanik lainnya, struktur atau perancah tidak boleh berada kurang dari 4 m di bawah saluran listrik udara tanpa ijin tertulis dari pemilik saluran listrik.

2.F MATERIAL DAN KIMIA BERBAHAYA Alat pelindung diriPihak Kami bertanggung jawab untuk menyediakan alat pelindung diri bagi pekerjanya dengan ketentuan: a. b. c. d. e. f. g. Seluruh pekerja dan personil lainnya yang terlibat harus dilatih cara penggunaan alat pelindung diri dan harus memahami alasan penggunaannya. Jika dipandang tidak praktis untuk melindungi bagian atas dan jika ada resiko terluka dari objek jatuh, maka Penyedia Jasa menyediakan helm pelindung dan seluruh personil yang terlibat di lapangan harus menggunakannya. Perlindungan mata harus digunakan jika terdapat kemungkinan kerusakan mata akibat pekerjaan las, atau dari serpihan material seperti potongan gergaji kayu, atau potongan beton. Sepatu yang digunakan harus mampu melindungi kaki pekerja. Gunakan sepatu dengan ujung besi di bagian jari kaki. Pelindung kebisingan harus digunakan jika tingkat kebisingan tinggi Sarung tangan akan diperlukan pada beberapa pekerjaan. Perlindungan pernafasan harus disediakan untuk pekerja yang terekspos pada bahaya seperti asbes, asap dan debu kimia.

Bahaya Pada Kulita. b. c. d. e. Setiap pekerja harus melapor jika mendapatkan masalah kulit, terutama di tangan akibat penggunaan bahan berbahaya. Tangan dan mata pekerja harus dilindungi terhadap kontak dengan semen. Usahakan kontak dengan semen seminimum mungkin. Penggunaan krim pelindung dapat mengurangi resiko kerusakan kulit. Sedapat mungin, pakaian pelindung harus digunakan selama pekerjaan. Pakaian ini termasuk baju lengan panjang, sarung tangan dan sepatu pelindung. Pihak Kami Jasa harus menyediakan fasilitas untuk mencuci badan dan mengganti pakaian. Alat pelindung pernapasan harus digunakan selama proses pemeraman beton dimana debu mulai terbentuk.

Penggunaan bahan kimiaa. b. c. Pihak Kami akan mempunyai prosedur yang mengatur tata cara menangani bahan kimia atau zat berbahaya dengan sehat, tata cara penyimpanan, tata cara pembuangan limbah. Seluruh bahan kimia harus disimpan di kontainer asalnya dalam suatu tempat yang aman dan berventilasi baik. Seluruh pekerja harus dilatih jika menangani bahan kimia atau zat berbahaya termasuk tindakan darurat yang perlu dilakukan jika terjadi masalah.

Asbestosa. b. c. Seluruh pekerja yang terlibat harus menggunakan pakaian overall sekali pakai atau overall yang dapat dicuci ulang. Perlengkapan pernafasan harus selalu digunakan. Gunakan jaring dengan lembar yang tidak lulus udara. Lakukan uji udara sebelum menggunakan daerah kerja.

Pemotongan dan pengelasan dengan gas bertekanan tinggiPihak Kami akan memperhatikan potensi bahaya sebagai berikut: - Kebakaran akibat kebocoran bahan bakar (propana, asetilen), biasanya dari kerusakan pada selang atau pada sambungan selang. - Ledakan tabung akibat kebocoran oksigen dari selang atau alat pijar pemotong. - Menghisap asap berbahaya dari pengoperasian las. - Kebakaran dari material yang mudah terbakar di sekeliling tempat las.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 11

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

Penanganan tabunga. b. c. Tabung tidak boleh digelindingkan di permukaan tanah atau ditangani dengan kasar. Jika memungkinkan, gunakan troli dengan mengikat tabung dengan rantai. Tabung tidak boleh ditempatkan berdiri bebas sendiri untuk mencegah jatuhnya tabung. Tabung harus diberi waktu beberapa saat ketika diposisikan berdiri sebelum digunakan

Penyimpanana. b. Seluruh selang dan aksesoris pemotong harus dibuka ketika pekerjaan selesai dan disimpan jauh dari tabung. Tabung harus disimpan dalam posisi jauh dari bahan mudah terbakar dan sumber api.

Peralatana. a. b. c. d. Hanya selang yang memenuhi standar yang dapat digunakan. Selang harus diperiksa setiap hari untuk memeriksa tanda kerusakan. Selang yang digunakan harus sependek mungkin. Jika selang harus disambung akibat adanya bagian yang rusak, gunakan hose coupler dan hoseclamps. Jika terjadi kebocoran dan tidak bisa dihentikan, tabung harus dipindahkan ke tempat aman dan dalam udara terbuka dan segera kontak suppliernya.

Peralatan pemadam kebakaran dan alat pelindung a. Bahan mudah terbakar harus dipindahkan dari daerah kerja dan alat pemadam yang memadai harus disediakan oleh Penyedia Jasa. b. Pekerja harus menggunakan pelindung mata dan pakaian pelindung untuk melindungi dari api.

2.G PENGAMANAN1. Pihak Kami akan bertanggung jawab untuk pelaksanaan pengamanan pelaksanaan konstruksi dan harus menyediakan anggota Satuan Pengamanan (SatPam) yang cukup jumlahnya untuk memenuhi syarat-syarat ini. Tugas dari Satpam Penyedia adalah menjaga ketertiban dan keamanan di lokasi proyek, melakukan pengawalan, mengatur lalu lintas dilokasi proyek, mencatat dan memeriksa kendaraan setiap tamu yang keluar-masuk, dan hal-hal lain yang dianggap perlu untuk perlindungan pelaksanaan konstruksi didalam lokasi proyek termasuk perlindungan dan penjagaan peralatan, material Penyedia, MK dan orang-orang yang bekerja serta berhubungan dengan proyek ini secara terus menerus pada jam kerja maupun bukan jam kerja siang dan malam selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini sampai selesainya seluruh pekerjaan dan telah diserahterimakan atau Penyedia secara keseluruhan telah didemobilisasi dari lapangan yang dianggap terakhir dari kedua hal tersebut Pihak Kami akan meyakinkan bahwa seluruh karyawan penyedia, perwakilan penyedia atau Subpenyedia memakai kartu tanda pengenal yang disediakan oleh penyedia. Kartu harus memperlihatkan identitas penyedia, subpenyedia, Nomor induk karyawan dan harus selalu dipakai dilokasi proyek. Pihak Kami akan meyakinkan bahwa seluruh kendaraan yang digunakan oleh Penyedia dan subpenyedia termasuk peralatan penyedia harus diberi label nama dari penyedia atau subpenyedia.

2. 3.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 12

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

2.H PENYIAPAN PERALATAN STANDARD YANG HARUS DISIAPKAN UNTUK K3.Sesuai dengan standard keselamatan kerja, kami menyediakan perlengkapan K3 seperti diuraikan berikut ini: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Helm safety dengan minimum jumlah Sepatu safety berjumlah minimum Safety harness berjumlah minimum Sarung tangan berjumlah minimum Rompi safety berjumlah minimum Ear plug berjumlah minimum Masker berjumlah minimum Kacamata safety berjumlah minimum Baricade berjumlah minimum Tali pengaman dengan panjang minimum Jaring Pengaman dengan luas minimum Penyiapan papan peringatan dan petunjuk K3 Tempat sampah organic dan non organic berjumlah minimum Tangga scaffolding berjumlah minimum Lampu Trobolight berjumlah minimum APAR (Alat Pemadam Api Ringan) minimum Jas hujan berjumlah minimum Kotak P3K berjumlah minimum : : : : : : : : : : : : : : : : : : 150 buah 150 buah 24 buah 2700 buah 150 buah 900 buah 2700 buah 150 buah 20 roll 233 m 1000 m2 Lump sum (1) 20 buah 2 1 set 10 set 50 setel 6 set

Dan lain-lain yang berhubungan dengan K3.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 13

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 14

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

3. PENYIAPAN STANDARD FASILITAS DIKANTOR LAPANGAN1. SU.3A UMUMPihak Kami akan menyediakan fasilitas untuk aktifitas yang dilaksanakan di kantor lapangan seperti : meja, kursi, white board, meja gambar, meja rapat bersama, filing cabinet, rak buku, dll yang merupakan standard penunjang untuk kinerja selama pelaksanaan konstruksi.

2. SU.3.B. PERSYARATANKami menyediakan fasilitas standard ini ke MK Jumlah fasilitas standard minimum yang harus disediakan antara lain : Untuk Pihak Kontraktor dan untuk rapat: - Meja biro : 8 buah - Kursi lipat : 16 buah - Rak buku : 2 buah - Filing cabinet : 2 buah - Meja rapat : 1 set - White board : 1 buah Untuk MK : - Meja biro - Kursi lipat - Rak Buku - Filing cabinet - White board : : : : : 4 buah 4 buah 1 buah 1 buah 1 buah

4. PENYIAPAN, PEMELIHARAAN DAN PENGETESAN BAHAN BAHAN DILAPANGAN DAN DILABORATORIUM4.A. UMUM1. Seluruh material dan tata laksana kerja harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan standard SNI (Standard Nasional Indonesia) dan standard lain yang umum berlaku, misal : ACI (American Concrete Institute), American Society of Testing and Materials (ASTM), AWS (American Welding Society), JIS (Japan International Standard). Apabila bahan-bahan dan tata laksana kerja dipersyaratkan pada Dokumen Kontrak ini mengikuti peraturan dan Standard yang tercantum maka menjadi tanggung jawab Pihak Kami akan untuk menyiapkan bahan-bahan dan tata laksana kerja yang sesuai dengan Standard yang sudah ditentukan dalam Kontrak. Juga menjadi tanggung jawab Pihak Kami akan apabila dipersyaratkan dalam Dokumen Kontrak ataupun permintaan tertulis dari MK untuk menyampaikan seluruh bukti-bukti yang dipersyaratkan bahwa bahan-bahan ataupun tata laksana kerja sesuai dengan atau melebihi persyaratan dari standard yang tercantum. Bukti tersebut harus dalam bentuk formulir dan diajukan secara tertulis kepada MK dan diperlukan juga salinan laporan sertifikasi pengetesan.

2. 3.

4.B. STANDARISASIPihak Kami akan selalu menyediakan di kantor lapangannya paling tidak satu (1) salinan untuk setiap Standard dan Peraturan yang mengacu kepada Dokumen Kontrak, disyahkan sesuai dengan Kontrak dan hal penting lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan dan selalu sedia sebagai referensi oleh MK bila diperlukan..

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 15

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

4.C. INSPEKSI, PENGUJIAN DAN PENGETESAN BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN1. Bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan harus diperiksa, diuji dan di tes sebagaimana yang tercantum dalam kontrak. Untuk mempersingkat waktu pemeriksaan, pengujian dan pengetesan maka Pihak Kami akan mengajukan kepada MK dua salinan seluruh pemesanan bahan termasuk gambar-gambar dan informasi lainnya yang mencakup bahan dan alat yang akan digunakan atau mengajukan bukti lainnya melalui surat, email atau facsimile. Pemeriksaan, pengujian dan pengetesan bahanbahan dan alat tersebut tidak serta merta membebaskan tanggung jawab kontraktor untuk menyediakan material dan alat yang memenuhi persyaratan sesuai kontrak. Seluruh pengujian dan pengetesan harus dilaksanakan oleh Pihak Kami akan dan disaksikan oleh MK, sesuai dengan standardisasi dan persyaratan. Pengujian dan pengetesan dilaksanakan dilapangan dimana diperlukan. Pengujian dan pengetesan yang dilaksanakan di luar lokasi pekerjaan dilakukan dilaboratorium yang disetujui oleh MK. MK mempunyai hak untuk menolak setiap bahan atau alat yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ada di kontrak. Pihak Kami akan tidak berhak untuk memperoleh tambahan pembayaran atau perpanjangan waktu untuk penyelesaian pekerjaan berkenaan dengan penolakan bahan atau alat yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ada dikontrak atau karena tertundanya waktu karena pelaksanaan ulang pengujian dan pengetesan. Pihak Kami akan menyiapkan bahan-bahan yang akan di test dan bersedia membantu dan bekerjasama guna memberikan izin pelaksanaan pengetesan ditempat kerja dilapangan termasuk juga menghentikan pekerjaan untuk keperluan pengetesan. Pihak Kami akan menyerahkan satu (1) asli dan satu (1) salinan untuk setiap hasil laporan pengetesan dan catatancatatan lainnya untuk pekerjaan Sipil, arsitektur dan M&E dengan format yan g disetujui oleh MK dalam waktu 7 hari setelah selesainya pengetesan

2.

3.

4.

5.

4.D. PENGETESAN DI LABORATORIUM DAN LAPANGAN1. 2. 3. Pihak Kami akan melaksanakan pengetesan lapangan untuk seluruh pekerjaan Sipil, Arsitektur dan M&E sesuai dengan yang disyaratkan dalam kontrak . Untuk pengetesan-pengetesan tersebut Pihak Kami akan boleh menyiapkan alat-alat laboratorium sendiri ataupun dari laboratorium dan alat pihak ketiga yang sudah disetujui oleh MK. Pihak Kami akan mengajukan kepada MK bukti bahwa alat alat pengetesan yang digunakan sudah dikalibrasi dengan benar sebelum dilakukannya pengetesan baik itu dilaboratorium sendiri atau laboratorium pihak ketiga yang sudah disetujui MK. Selama pelaksanaan konstruksi Pihak Kami akan tetap harus mempertahankan alat instrument tersebut terkalibrasi dari badan sertifikasi resmi. Informasi kalibrasi tersebut harus dimasukkan oleh Pihak Kami akan dalam Sistem QA&QC Pihak Kami akan. Pihak Kami akan menyiapkan skedul pengetesan lapangan dan laboratorium dengan mempertimbangkan dan mengkorelasikan juga Skedul Pelaksanaan dan Kemajuan pekerjaan dan mengajukannya kepada MK untuk dikaji. Dalam pengetesan Pihak Kami akan mengikuti prosedur QA&QC yang sudah disetujui guna meyakinkan bahwa bahan-bahan dan alat sudah sesuai dengan persyaratanpersyaratan MK dan hal-hal lain yang tercantum dalam Kontrak. MK berhak menyaksikan pengetesan yang dilakukan oleh Pihak Kami akan guna keperluan pengendalian mutu pekerjaan dan sebagai bagian dari audit system QA&QC Pihak Kami akan. Alat pengetesan laboratorium atau lapangan harus setiap saat disiapkan dan dapat diakses oleh MK. Setiap kesaksian pengetesan dari MK bukan berarti Pihak Kami akan lepas dari kewajiban yang tercantum dalam Kontrak. Pihak Kami akan menunjukkan lokasi-lokasi pengetesan termasuk juga pengetesan yang diarahkan oleh MK dan memasukkan hal tersebut dalam laporan pengetesan.

4. 5. 6.

7.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 16

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

8.

Satu asli dan satu salinan dari masing-masing laporan pengetesan dan catatan-catatan lainnya sesuai dengan yang ada dalam Dokumen Kontrak sesuai format yang disetujui oleh MK akan diajukan ke MK sesegera mungkin dalam waktu maksimum 3 hari.

4.E. JAMINAN MUTU PEKERJAAN1. Faham dengan Standard-standard dan Peraturan. Dalam pengadaan bahan-bahan yang ada di item pekerjaan adalah tanggung jawab Pihak Kami akan untuk memverifikasi persyaratan-persyaratan secara rinci dalam standard dan peraturan guna meyakini bahwa bahan-bahan yang disiapkan sudah memenuhi atau melampaui standard dan peraturan yang berlaku. Penolakan atas item pekerjaan yang tidak sesuai standard MK mempunyai hak untuk menolak item pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang ada.

2. 3.

5. SURVEY DAN PENGUKURAN5.A TITIK KONTROL SURVEY1. Penggunaan titik control survey untuk elevasi dan sudut dilapangan untuk memulai pekerjaan nantinya akan ditentukan oleh MK. Pembuatan BM dan referensi nantinya akan dilakukan oleh Pihak Kami akan setelah disetujui oleh MK 2. Setiap titik control survey yang rusak akibat dari Pihak Kami akan atau Subpenyedia harus diganti oleh Pihak Kami akan dengan biaya sendiri. Titik kontrol yang diperbaiki akan diperiksa oleh MK atas biaya Pihak Kami akan. Pihak Kami akan boleh membuat titik kontrol sementara, akan tetapi masing-masing titik ditempatkan dilokasi yang mantap dan aman dari gangguan pelaksanaan pekerjaan Pihak Kami akan atau Subpenyedia. Setiap titik bantu harus secara akurat berhubungan dengan titik control survey yang permanen. Masing-masing titik control survey termasuk yang sementara harus secara rutin diperiksa oleh Pihak Kami akan selama pelaksanaan konstruksi guna meyakinkan bahwa titik-titik tersebut tidak rusak atau bergeser.

2. 3.

5.B. SURVEY LAPANGAN1. 2. Pihak Kami akan secara bersamaan atau segera setelah memulai setting out melakukan pengukuran dan menyiapkan profil potongan melintang dan memanjang dari kondisi lapangan yang ada (0%)sesuai dengan instruksi dari MK untuk persiapan Gambar-gambar Konstruksi ataupun untuk setting out struktur. Hasil pengukuran akan diajukan ke MK untuk kaji ulang dan persetujuan..

5.C. PEMATOKAN (STAKING OUT) PEKERJAAN KONSTRUKSI1. 1. 2. Pihak Kami akan bertanggung jawab untuk menentukan patok untuk pengukuran dan harus menyiapkan tenaga surveyor yang berpengalaman dan cakap dalam pekerjaan tersebut yang disetujui oleh MK. Pihak Kami akan dalam penawarannya harus memasukkan semua bahan-bahan, buruh dan alat survey termasuk juga patok-patok, template dan lain-lain yang dibutuhkan penyedia dalam melaksanakan setting out setiap pekerjaan yang dilaksanakan. Pihak Kami akan menggunakan alat survey yang mempunyai keakuratan yang baik guna menetapkan titik survey yang benar dan untuk kontrol atas hasil pengukuran nantinya. Apabila pada saat pengukuran selama masa konstruksi terdapat kesalahan atas posisi bangunan, elevasi, dimensi dll, maka Pihak Kami akan atas instruksi MK harus memperbaiki kesalahan tersebut atas biaya penyedia sendiri sampai MK menerima hasil pengukuran dimaksud

3.

5.D. DATA SURVEY DAN PERHITUNGANPihak Kami akan menyerahkan seluruh data survey, informasi, perhitungan, hasil-hasil dan catatan-catatan lain kepada MK segera setelah dokumen dimaksud siap diserahkan.

5.E. SURVEY UNTUK PENGUKURAN VOLUME PEKERJAAN1. Apabila Pembayaran Bulanan berdasarkan persentase pekerjaan aktual terhadap total kuantitas pekerjaan, maka penyedia harus mengukur volume/kuantitas pekerjaan dimaksud yang dilaksanakan pada bulan

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 17

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

2.

bersangkutan dengan teknik pengukuran alat survey kecuali jika pengukuran volume pekerjaan bisa langsung dilakukan berdasarkan gambar-gambar yang sudah disetujui. Pengukuran volume pekerjaan dengan alat survey hanya bisa dilakukan dengan disaksikan oleh MK. Pihak Kami akan memberitahukan MK dalam waktu 24 jam sebelum pelaksanaan pengukuran tersebut.

6. MOBILISASI DAN BIAYA TIDAK LANGSUNG PERSONIL (INDIRECT COST)6.A UMUMMobilisasi dimaksudkan disini adalah transportasi dari tempat asal ke lokasi pekerjaan untuk peralatan penyedia, personil inti dan staff lainnya berdasarkan jadwal. Apabila mobilisasi alat dan personil yang ada dalam daftar yang dibuat penyedia sudah lengkap dan dapat beroperasi, maka penyedia harus mengajukan dokumentasi yang diperlukan ke MK untuk persetujuan dan sertifikasi pembayaran.

Jadwal dan pemberitahuan transportasi alatBersamaan dengan pengajuan skedul pelaksanaan dan rencana kerja penyedia harus menyerahkan ke MK rencana mobilisasi alat ke lokasi pekerjaan. Pihak Kami akan terus memberitahukan MK untuk kedatangan alat, dan bahan-bahan penyedia dilapangan. 1. Biaya tidak langsung personil . Pihak Kami akan memasukkan semua biaya tidak langsung personil Pihak Kami akan, seperti : mobilisasi, gaji, biaya cuti, Jamsostek, THR dan bonus personil. 2. Pihak Kami akan menyiapkan jumlah personil minimum seperti berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. 1 orang Construction Manager 1 orang Site Engineer (untuk penyiapan gambar konstruksi, gambar kerja, QA&QC, dll) 1 Orang Safety Officer dan 1 orang safety man 1 orang sekretaris/administrasi 3 Orang supervisor (Untuk pekerjaan sipil dan gedung) 1 Orang drafter 2 orang surveyor 6 orang security 2 orang warehouse keeper (pengelola gudang) 1 orang Office boy Jamsostek pekerja sesuai peraturan pemerintah untuk seluruh staf inti dan pekerja/buruh dilapangan. Biaya pengamanan eksternal (Social cost) minimum perbulan 0.09 % dari total nilai pengajuan kontrak.

3. Pihak Kami akan terus memberitahukan MK untuk kedatangan personil.

6.B. RAPAT PRA KONSTRUKSI (PRE CONSTRUCTION MEETING)Dalam waktu 3 atau 7 hari setelah Penandatanganan Kontrak, Pihak Kami akan harus mengikuti Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri UnMuha/PCC, Manajemen Konstruksi, dan Pihak Kami akan untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam proyek ini.

7. DEMOBILISASI 7.A. UMUMDemobilisasi mencakup pemulangan peralatan penyedia dan personil inti serta staff lainnya dari lokasi pekerjaan . Apabila demobilisasi alat dan personil yang ada dalam daftar yang dibuat penyedia sudah dipulangkan dari lokasi

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 18

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

pekerjaan, maka penyedia harus mengajukan dokumentasi yang diperlukan ke MK untuk persetujuan dan sertifikasi pembayaran.

8. PAGAR SEMENTARA DAN AKSES JALAN ANGKUTAN SEMENTARA8.A. PAGAR SEMENTARAa. Pihak Kami akan membangun pagar sementara disekeliling areal proyek guna mencegah gangguan aktivitas konstruksi terhadap kegiatan perkuliahan. Taksiran panjang keliling pagar yang dibangun sekitar 387 m dengan tinggi pagar 2 m. Pagar terbuat dari seng gelombang dengan tiang dolken dan gelagar kayu dan dicat. Pondasi tiang terbuat dari beton dan berjarak sekitar 2m antar tiang. Pintu depan harus dibuat gerbang yang mudah dibuka tutup. Menjadi tanggung jawab kami untuk melaksanakan pemeliharaan pagar sementara selama pelaksanaan konstruksi. Pagar sementara harus diperbaiki apabila terjadi kerusakan

b.

8.B. JALAN AKSES SEMENTARAa. Pihak Kami akan membangun jalan akses sementara ke lokasi pekerjaan termasuk drainase yang diperlukan. Untuk 50 m pertama dari tepi jalan masuk kedalam area kampus, jalan yang ada hanya cukup untuk beberapa kali lintasan truk kapasitas 8 m3 sehingga diperlukan penimbunan kembali lapis pondasi baru setelah beberapa kali dilalui sedangkan sisa sekitar 95 m berikutnya penyedia harus menyiapkan selain lapis pondasi juga timbunan. Pihak Kami akan mendesain dan membangun jalan akses sementara dengan lebar aman yang cukup yang diperuntukkan nantinya dilalui oleh kendaraan angkut kapasitas 8 10 m3. Seluruh permukaan jalan akses harus dilapisi dengan lapis pondasi aggregate (minimum kelas C) dengan ketebalan yang cukup. Desain jalan akses sementara tersebut diajukan ke MK untuk persetujuannya.

b.

8.C. PEMELIHARAAN JALAN AKSESMenjadi tanggung jawab penyedia untuk melaksanakan pemeliharaan jalan dimaksud selama pelaksanaan konstruksi. Dalam memelihara jalan akses ini penyedia harus melakukan hal-hal sebagai berikut : a. b. c. d. Menambal lobang jalan dengan material yang sesuai seperti disebutkan dalam klausul 8 A. (2) diatas jika terjadi kerusakan. Permukaan jalan akan tetap dijaga baik dan dilakukan perataan permukaan setelah selesai ditambal Memelihara struktur sementara jalan akses Menjaga agar jangan ada jatuhan batu besar, pohon, ranting, timbunan yang berlebihan diatas jalan akses sementara. Jika terdapat jatuhan material tersebut akan segera dibersihkan. Menjaga agar drainase samping jalan akses sementara tidak terganggu.

SEKSI 2 - PEKERJAAN TANAH1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan tanah ini akan meliputi antara lain : Pekerjaan galian Pekerjaan penahan tanah Pemompaan air tanah Pekerjaan drainase sementara Pekerjaan urukan Pekerjaan pemadatan tanah Pembuangan material galian 2. PEKERJAAN PERSIAPAN (a) Pihak Kami menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan, alat dan sarana pengangkutan serta peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan tanah.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 19

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

(b) Pihak Kami terlebih dahulu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah (Geotechnical Investigation Report) yang telah dilaksanakan di lokasi proyek, sebelum memulai pekerjaan tanah. Ringkasan Boring Log telah dilampirkan pada Dokumen lelang, sedangkan Laporan lengkapnya bisa diminta pada UnMuha melalui Manajemen Konstruksi dengan permohonan tertulis. (c) Semua penggalian dan cara pengukuran sesuai ketentuan spesifikasi teknik dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi atau wakilnya (Pengawas Lapangan). (d) Karena sifat tanah yang berbeda, ada kemungkinan terjadi perubahan perancangan pada pelaksanaan pekerjaan tanah. Perubahan tersebut dilakukan Pihak Kami dengan persetujuan Manajemen Konstruksi. 3. KEADAAN TANAH Pihak Kami berkewajiban untuk memeriksa keadaan lapangan sebelum mengajukan penawaran, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan tanah yang akan digali dan diurug, menaksir galian yang akan dikeluarkan dan tanah urug yang akan dibutuhkan, serta apakah tanah hasil galian akan kiranya memenuhi syarat untuk dipakai kembali sebagai tanah urug. Perkiraan ini semata-mata menjadi resiko dari penyedia dan tidak akan diadakan pertimbangan-pertimbangan dan penyesuaian. 4. LEVEL LAPANGAN Level lapangan dan titik-titik atau kontur dianggap berlaku pada BM (bench mark) utama. Bilamana Pihak Kami tidak yakin dengan ketepatan dari peil pengukuran BM utama maka Pihak Kami menyatakan hal ini secara tertulis kepada Manajemen Konstruksi sebelum penggalian, pengukuran dan pemadatan dimulai.Klaim ketidaktepatan peil pengukuran tidak akan dipertimbangkan.

5. GALIAN5.1. Uraian Umum 1. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Manajemen Konstruksi, termasuk di dalamnya adalah pekerjaan galian untuk septictank, reservoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar. 2. Galian tanah untuk septictank, reservoir, saluranair, pondasi dan galian-galian lainnya sesuai dengan peil-peil yang tercantum di dalam gambar. 3. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan / aspal, akar dan pohon-pohon yang terdapat di bagian pondasi yang akan dilaksanakan dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak terpakai disumbat. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran. 4. Galian tanah untuk pondasi, khususnya pile cap, dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar rencana. Dalamnya semua galian sesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan dari Manajemen Konstruksi sebelumnya. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaan bersih dan padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug sesuai gambar. 5. Pihak Kami melaporkan hasil pekerjaan penggalian tanah yang telah selesai, dan menurut pendapatnya sudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi, khususnya pile cap, kepada Manajemen Konstruksi untuk dimintakan persetujuannya. Semua pekerjaan yang dilaksanakan tanpa persetujuan Manajemen Konstruksi, dapat mengakibatkan dibongkarnya kembali pekerjaan tersebut. Pekerjaan pembongkaran dan pemasangan kembali pondasi atau pile cap adalah menjadi tanggung jawab Pihak Kami. 6. Penggalian dilakukan pada bagian-bagian yang lebih tinggi dari elevasi tanah yang direncanakan untuk ketinggian dasar struktur dan dasar pondasi, dan bila ada juga untuk parit pipa serta saluran drainase. Hasilhasil galian diangkut ke tempat-tempat dimana diperlukan pengurugan, bila memang memenuhi syarat sebagai tanah urug, atau ke tempat lain yang disetujui Manajemen Konstruksi. Dalam hal ini Pihak Kami hendaknya menyediakan satu tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi untuk menampung tanah hasil galian, yang setelah mencapai jumlah tertentu, segera disingkirkan ke tempat lain yang ditunjuk oleh Manajemen Konstruksi. 7. Galian tanah baru bisa dimulai setelah pemasangan patok atau bouwplank disetujui Manajemen Konstruksi. 8. Penggalian sesuai dengan garis dan elevasi yang telah tertera pada gambar rencana. 9. Kemiringan sisi galian membentuk sudut kemiringan yang aman dengan memperhatikan stabilitas kemiringan lereng untuk jenis tanah di lokasi kerja. Untuk penentuan sudut kemiringannya, disamping perlu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah terdahulu, juga perlu meninjau karakteristik visual lapisan tanah yang dijumpai di lokasi kerja.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 20

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

10. Pihak Kami menjaga pengaruh-pengaruh luar kepada lubang galian seperti air tanah, hujan, air permukaan, kelongsoran, lumpur yang masuk, maupun juga benda-benda lain yang tidak diinginkan. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran. 11. Jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat hal-hal tersebut di atas, maka penyedia bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan tersebut dan memperbaikinya kembali sesuai dengan instruksi Manajemen Konstruksi. 12. Untuk galian-galian yang memotong saluran-saluran di bawah tanah, baik itu berupa kabel listrik, telekomunikasi, saluran air dan sebagainya, maka Pihak Kami bertanggung jawab penuh agar tidak terjadi gangguan/kerusakan pada saluran-saluran tersebut, untuk kemudian segera melapor kepada Manajemen Konstruksi, dan bila diperlukan, memindahkannya ke tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi. 13. Penyimpanan/pembuangan tanah galian tidak boleh mengganggu kedudukan patok-patok/bouwplank, atau bagian-bagian yang tidak diperbolehkan terganggu kedudukannya. 5.1.2 Kedalaman galian Kedalaman galian dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Namun demikian, bila diperlukan, atau bila diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi, lubang galian digali lebih dalam sampai kedalaman yang diperlukan/ ditentukan, dan sampai didapat dasar galian yang bersih. Setelah galian selesai, permukaan tanah diratakan, dibasahi seperlunya dan dipadatkan dengan baik. Penggalian tanah untuk pondasi dan pile cap 1. Penggalian dilakukan sesuai dengan kebutuhan lebar lantai kerja pondasi atau pile cap, dimana lereng tanah disebelah kiri-kanan galian dimiringkan keluar arah pondasi atau pile cap, dengan sudut kemiringan yang aman dan stabil sehingga tidak menimbulkan keruntuhan. 2. Untuk pekerjaan penggalian tanah yang cukup luas dan dalam, serta bila lokasinya memungkinkan, maka dipertimbangkan penggunaan alat berat dengan kapasitas yang sesuai. 3. Kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana, dasar dari galian datar (waterpass). Jika pada dasar galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang berongga (tidak padat), maka bagian itu dikeluarkan seluruhnya, dan lubang yang terjadi diisi dengan pasir. 4. Setiap kelebihan galian di bawah permukaan yang telah ditentukan diurug kembali sampai permukaan semula (yang direncanakan) dengan pasir , untuk mencegah turunnya struktur atas yang akan dikerjakan. Pekerjaan pengurugan kembali tersebut dilaksanakan dengan biaya Pihak Kami. 5. Penggalian lapisan 15 cm terakhir dari dasar pondasi dilakukan dengan tangan, tidak diperbolehkan menggunakan alat-alat berat, agar bisa didapatkan dasar galian yang rata dan bersih. 6. Air yang tergenang di lapangan atau galian yang ditimbulkan oleh mata air, hujan, kebocoran pipa-pipa, atau sebab-sebab lainnya selama pelaksanaan pekerjaan, dikeringkan dan dipompa keluar atas biaya Pihak Kami, dimana hal ini sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan pekerjaan. 7. Jika tanah galian longsor secara terus menerus, maka Pihak Kami membuat turap penahan tanah atau sheet pile atas biaya Pihak Kami. Hal ini juga sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan galian di dalam penawaran. Penggalian batuan dan batuan besar Batu-batu besar yang dijumpai pada waktu pengisian dikeluarkan atas biaya Pihak Kami. Hal ini sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan galian.

5.1.3

5.1.4

6.

PENGAWASAN PENGGALIAN Semua galian diperiksa terlebih dulu oleh Manajemen Konstruksi sebelum lapisan lantai kerja, pembesian, dan elemen-elemen lain dipasang. Bila dipadatkan keadaan kurang memuaskan atau ternyata peil galian yang tercantum dalam galian belum mencapai kedalaman yang disyaratkan, maka Pihak Kami mendapat ijin Manajemen Konstruksi sebelum galian selanjutnya dilaksanakan. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN PADA GALIAN Semua penyimpangan-penyimpangan penggalian akan diukur dari waktu ke waktu, dicatat, dan untuk selanjutnya disahkan oleh Manajemen Konstruksi. Pihak Kami tidak boleh menutup kembali galian tersebut sebelum pengukuran disetujui. LANTAI KERJA

7.

8.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 21

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

Apabila konstruksi beton bertulang akan langsung terletak di atas tanah, maka dibawahnya dibuat lantai kerja yang rata. Sebelum lantai kerja ini dibuat, maka semua lapisan tanah di bawahnya akan dipadatkan dan diratakan dengan baik, serta kemudian dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar. Lapisan pasir ini juga selanjutnya dipadatkan sesuai dengan prosedur pemadatan, sampai didapatkan permukaan yang padat dan rata, hal mana diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Untuk memadatkan tanah digunakan alat pemadat tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Lantai kerja dibuat dari beton mutu K-125 menurut N1-2, atau setara dengan fc 10 Mpa menurut SKSNI-T151991, kecuali bila disebutkan lain dalam spesifikasi ini. Tebal dan peil lantai kerja sesuai dengan gambar. Jika tidak dinyatakan secara khusus dalam gambar, maka tebal lantai kerja diambil setebal 10 cm. 9. PENGURUGAN TANAH Material yang digunakan untuk sub-grade memenuhi standar spesifikasi AASHTO-M.57-64 dan diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Material yang dipakai untuk timbunan atau sub-grade memenuhi syarat pemadatan tanah untuk mencapai 95% dari berat jenis kering maksimum (maximum dry density) menurut AASHTO-T.99. Bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan, maka penyedia mendatangkan tanah urug yang baik dan cukup jumlahnya serta mendapatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi. Pengurugan tanah dibentuk sesuai dengan peil ketinggian, kemiringan dan ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi. Untuk mendapatkan hasil pemadatan yang baik, tanah urug ditempatkan dalam lapisan-lapisan setebal maksimum 20 cm dan dipadatkan sebaik baiknya dengan penambahan air secukupnya sehingga didapat pemadatan yang optimum. Bila permukaan tanah akhir akan dibuat miring, maka kemiringan tanah diselesaikan secara rata atau bertangga sebagaimana diminta oleh Manajemen Konstruksi. Alat berat tidak boleh digunakan di tempat-tempat yang oleh Manajemen Konstruksi. dianggap berbahaya atau dengan jarak yang kurang dari 45 cm terhadap saluran, batas-batas atau pekerjaan lain yang mungkin bisa menjadi rusak oleh karenanya. Pengurugan kembali dari pondasi atau pile cap dilaksanakan dengan memadatkan tanah urug dalam lapisanlapisan setebal maksimum 20 cm. Pengurugan ini tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi. 10. URUGAN PASIR Urugan pasir dilakukan di bawah semua pondasi, pile cap, atau lantai yang berhubungan langsung dengan tanah, dengan ketebalan sesuai gambar, termasuk lantai rabat beton. Urugan pasir disiram air kemudian ditumbuk hingga padat. Bahan urugan pasir bersih, dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi. 11. TEMPAT PEMBUANGAN MATERIAL Tempat pembuangan material hasil galian, sampah atau bongkaran menjadi tanggung jawab Pihak Kami. Pihak Kami menjaga tempat pembuangan material agar tidak merusak lingkungan. Timbunan tanah bekas galian dibuat dan diatur sedemikian rupa sehingga aman dari terjadinya longsoran. 12. PEMOMPAAN AIR TANAH (DEWATERING) Penggalian tanah dikerjakan dalam keadaan kering. Bila karena adanya hujan, air permukaan lingkungan, air tanah atau mata air sehingga lokasi pekerjaan atau galian menjadi tergenang, maka Pihak Kami bertanggung jawab untuk merencanakan sistem pemompaan air tanah yang sudah dimasukkan dalam biaya penawaran lelang. Pemompaan dapat dikerjakan dengan memompa secara langsung, atau cara-cara lain yang disetujui Manajemen Konstruksi.

BAB 2. PEKERJAAN PONDASI1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan pondasi ini akan meliputi semua pengadaan tenaga kerja dan bahan-bahan material untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut, termasuk pengadaan dan pelaksanaan tiang pancang, pembuangan pile cap, serta pondasi

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 22

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

dangkal/telapak bila diminta dalam gambar, dan semua pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pondasi, sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar. 2. JENIS PONDASI Sesuai dengan kondisi tanah di lokasi pekerjaan, tiang pancang mini akan dipakai sebagai elemen pondasi utama bangunan ruang kelas. Untuk itu telah dipilih penggunaan tiang beton pracetak mini, seperti ditunjukkan dalam gambar. Untuk pondasi penunjang, bila ditunjukkan dalam gambar, akan digunakan pondasi dangkal/telapak beton untuk mendukung beban-beban yang ringan. 3. PEKERJAAN TIANG PANCANG (a) Uraian umum 1. Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan yang akan kami kerjakan adalah : Menyediakan semua bahan-bahan, tenaga kerja, perlengkapan kerja dan peralatan, serta melaksanakan semua pekerjaan sehubungan dengan pengadaan tiang pancang beton pracetak mini, dan pelaksanaan pemancangan. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi ini tidak akan diterima oleh Manajemen Konstruksi, dan dengan demikian diulang dengan biaya sepenuhnya dari Pihak Kami. 2. Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang mini beton pracetak memerlukan ketepatan, ketelitian dan pengetahuan pelaksanaan yang cukup tinggi. Karenanya, Pihak Kami mampu menyediakan peralatan yang baik, lengkap dan pekerja-pekerja/pengawas-pengawas ahli yang terampil dan berpengalaman. 3. Sebelum pemesanan tiang pancang dilakukan, Pihak Kami memberi tahu Manajemen Konstruksi minimal satu minggu sebelumnya, untuk mendapatkan persetujuannya. (b) Mutu bahan Untuk pondasi utama bangunan ruang kelas, dipakai tiang pancang mini beton pracetak berpenampang bujur sangkar dengan sisi luar 200 mm kelas A seperti produksi Wijaya Karya atau setara yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Di bawah ini adalah spesifikasi tiang pancang : Sisi : 200 mm x 200 mm Mutu beton : minimal dengan kuat tekan silinder fc = 40 MPa, artinya mempunyai kuat tekan hancur karakteristik sebesar 40 MPa pada benda uji silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, saat umur beton 28 hari. Kuat tekan tersebut di atas adalah lebih kurang setara dengan mutu beton K-500 pada NI-2, yaitu kuat tekan hancur karakteristik sebesar 500 kg/cm2 pada benda uji kubus dengan sisi 150 mm, saat umur beton 28 hari. Kuat tekan karakteristik adalah kuat tekan beton yang sudah memperhitungkan adanya deviasi secara statistik pada sejumlah benda uji beton, baik itu silinder maupun kubus. Spesifikasi teknis : Sesuai dengan ACI 543R-74 atau JIS A. 5335. (c) Pelaksanaan pemancangan 1. Driving cap Selama pekerjaan pemancangan, kepala tiang dilindungi dengan bantalan pancang (driving cap). 2. Hammer Pemancangan memakai alat pancang winch operated drop hammer atau setara. Untuk pemancangan tiang mini 200 mm x 200 mm dipakai hammer berkapasitas paling tidak 1,8 ton, yang mendapatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi. Pengikat Selama pekerjaan pemancangan, tiang pancang diikat sedemikian rupa sehingga tiang tidak dapat bergerak pada arah horizontal. Penetrasi a. Tiang pancang dipancang sampai kedalaman tanah keras, dengan terus memantau secara teliti besarnya penetrasi pemancangan sampai mencapai nilai penetrasi akhir (final sets) untuk tiap pukulan seperti yang

3.

4.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 23

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

diminta oleh Manajemen Konstruksi. Untuk keperluan pekerjaan ini, maka pemancangan boleh dihentikan bila dicapai penetrasi pada 10 pukulan terakhir sebesar nilai penetrasi akhir yang diperoleh dari formula dinamik seperti Hiley atau ENR. Nilai penetrasi akhir hasil perhitungan formula yang akan digunakan untuk pemancangan tersebut perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Perencana Struktur dan Manajemen Konstruksi. b. Untuk tiap tiang yang dipancang, maka grafik kalendering dibuat oleh Pihak Kami, terutama untuk 10 pukulan terakhir, dan selanjutnya segera diserahkan kepada Manajemen Konstruksi untuk dievaluasi kinerja dan daya dukungnya. 5. Tiang pancang tambahan Sesuatu tiang pancang yang rusak pada saat pemancingan atau pengangkatan/pengangkutan, yang mengakibatkan keutuhan/integritas struktur tiang tidak dapat dipertanggungjawabkan lagi, diganti atau dicabut atau dipakai tiang pancang tambahan dengan persetujuan Manajemen Konstruksi tanpa biaya tambahan kepada Pihak Kami. Tiang-tiang pancang tidak boleh menyimpang lebih dari 1,25% kemiringan, dan bergeser lebih dari yang dibatasi oleh daftar berikut ini : Toleransi sendiri Toleransi satu tiang terhadap tiang didekatnya 75 mm 100 mm Paling lambat 5 hari setelah pemancangan selesai, Pihak Kami mengirimkan data kemiringan dan letak akhir tiang pancang terhadap as struktural yang seperti ditunjukan dalam gambar. Penyambungan a. Apabila diperlukan, penyambungan dilaksanakan sesuai petunjuk dari pembuat tiang (manufacturing). b. Masing-masing pasangan (antara yang disambung dan penyambungnya) diberi tanda. c. Sambungan dilakukan dengan las mengikuti AWS Code, dan dikerjakan oleh ahli las bersertifikat. d. Sambungan diberi cat anti karat/epoxy yang sudah disetujui oleh Manajemen Konstruksi sebelumnya. Data-data karakteristik dari alat pancang yang akan dipakai berikut proposal prosedur pemancangan termasuk prosedur kalendering dan percobaan pembebanan lengkap (untuk mengantisipasi jika terdapat kasus) dengan cara interprestasi hasilnya, diberikan kepada Manajemen Konstruksi minimal dua minggu sebelum memulai pemancangan. Pemancangan hanya dapat dimulai setelah mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi. Data-data pemancangan dari semua tiang pancang diberikan paling lambat hari berikutnya sesudah hari pemacangan tiang yang bersangkutan dan data ini disahkan oleh Manajemen Konstruksi. Bila tiang pancang dicabut, karena kesalahan dalam pemancangan, dan bila tidak dipancang kembali, maka lubang yang ditimbulkan diisi dengan batu-batu koral atau pasir. Pencabutan dilakukan dengan peralatan yang cukup efisien dengan kapasitas yang memadai. Pencabutan dilakukan sedemikian rupa sehingga kerusakan yang terjadi pada pole head maupun tanah sekitarnya diusahakan seminimal mungkin.

6.

7.

8.

9.

10. Bagian atas dari semua tiang-tiang yang menonjol (karena tidak dapat dipukul masuk lagi ke dalam tanah) dimana elevasi tinggi puncak tiang (setelah pemancangan) berada di atas dari yang diminta oleh gambar rencana, dipotong pada level ketinggian 100 mm di atas level ketinggian sisi bawah pile cap. Pemotongan tiang pancang boleh dilakukan setelah tiang tersebut stabil, dan tidak menunjukkan lagi indikasi pergerakan (delayed upward). (d) Panjang tiang dan daya dukung 1. Daya dukung (yang diijinkan) tiang pancang mini beton pracetak 200 mm x 200 mm yang dipakai sebagai pondasi utama bangunan ruang kelas, direncanakan sebesar 52,66 ton. Untuk mencapai daya dukung tersebut, maka pemancangan dilakukan dengan jenis hammer yang sesuai (seperti disebutkan dalam spesifikasi ini) sampai mencapai nilai penetrasi yang disepakati pada 10 pukulan terakhir. 2. Diperkirakan kedalaman tiang adalah 12 M dari titik 0 struktur. Namun bila melihat pada data penyelidikan tanah yang tersedia, dimana terlihat kondisi tanah yang agak heterogen, maka Pihak Kami dianjurkan untuk secara teliti mengevaluasi panjang tiang yang dibutuhkan pada masing-masing lokasi bangunan. Panjang yang tercantum adalah perkiraan. Apabila dianggap perlu, Pihak Kami dapat melakukan driving test atas biaya sendiri untuk mengetahui panjang tiang secara lebih pasti. Bila sampai terjadi panjang tiang yang dipancang melebihi apa yang sudah diperkirakan, maka dalam hal apapun Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi tidak akan menanggapi tuntutan (claim) baik penyesuaian harga maupun waktu pelaksanaan pekerjaan dalam

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 24

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

Kontrak yang sudah ditetapkan bagi pekerjaan tiang pancang, sebagai akibat kelebihan panjang tiang tersebut di atas. (e) Percobaan pembebanan tiang pancang 1. Percobaan pembebanan tiang pancang hanya dilakukan jika terjadi keraguan terhadap daya dukung tiang pancang berdasarkan kondisi seluruh tiang pancang setelah pemancangan; dan nilai kalendering dari seluruh tiang pancang. 2. Percobaan beban vertical tekan secara statik akan dilaksanakan setelah dilakukan pemancangan tiang sesuai lokasi dalam gambar. Posisi tiang percobaan akan ditentukan kemudian oleh Manajemen Konstruksi/Konsultan Perencana Struktur berdasarkan hasil pemancangan. Besarnya beban uji akan diambil sampai dengan sebesar 150% beban rencana (Design Load) untuk percobaan yang dilakukan pada tiang yang dipakai (working plane), dan 200% beban rencana untuk percobaan yang dilakukan pada tiang yang tidak dipakai (tiang percobaan atau test pile). Bila tidak diinstruksikan lain oleh Manajemen Konstruksi, maka percobaan pembebanan mengikuti prosedur ASTM-D.1143. Sebelum percobaan pembebanan dilaksanakan, Pihak Kami menyerahkan usulan teknik secara rinci yang meliputi prosedur percobaan pembebanan, letak dan dimensi balok penahan beban, cara pemasangan alat pengukur penurunan dan sebagainya, untuk memperoleh persetujuan Manajemen Konstruksi. Dalam hal percobaan akan menggunakan sistem angkur pada tiang pancang sebagai penahan beban, maka working pile tidak boleh dipergunakan sebagai anchor pile. Usulan ini sudah diserahkan minimal dua minggu sebelum uji pembebanan dilaksanakan. Dalam hal digunakan sistem tiang angkur, maka jumlah tiang angkur harus mencukupi untuk mencegah terjadinya pergerakan yang berlebihan pada tiang angkur. Semua peralatan pengukuran dilindungi dari panas matahari. Jarak antara penyangga alat pengukur penurunan dengan tiang angkur ataupun tiang percobaan diambil minimum sebesar 2.50 meter. Jumlah percobaan beban statik yang akan dilakukan adalah 2 buah (1 buah untuk pembebanan pada working pile, dan 1 buah pada test pile, atau bila dijumpai kesulitan pengadaan tiang angkur disekitar working pile, maka atas persetujuan Manajemen Konstruksi , 2 buah keseluruhannya bisa dilakukan pada test piles, yang lokasinya akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil pemancangan tiang. Disamping dilakukan percobaan pembebanan statik konvensional, maka untuk alternatif pengujian jika disetujui Konsultan Perencana Struktur dan Manajemen Konstruksi, dapat dilakukan 8 (delapan) buah uji pembebanan dinamik pada 8 buah tiang yang dipilih, dengan cara PDA (Pile Driving Analysis) atau SST (Seismic Shock Test). Cara mana yang dipakai mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi. Untuk itu usulan pengujian beserta semua prosedur lengkapnya, baik dengan cara PDA maupun SST, sudah disampaikan kepada Manajemen Konstruksi minimal dua minggu sebelum uji pembebanan akan dilaksanakan. Lokasi pengujian akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil pemancangan tiang. Dalam hal percobaan beban tidak memenuhi kriteria keamanan yang ditentukan untuk daya dukung tiang, Pihak Kami berkewajiban untuk mengulangi percobaan beban pada tiang yang dicurigai yang lain atas biaya sendiri. Disamping itu, Pihak Kami berkewajiban menambah tiang pada kelompok tiang dimana terjadi kegagalan kriteria keamanan pada percobaan beban. Pihak Kami diwajibkan mencatat semua kejadian pada saat dilakukan percobaan pembebanan. Sehubungan percobaan beban hanya dilaksanakan pada beberapa tiang, Pihak Kami tetap bertanggung jawab dan menjamin semua tiang memenuhi syarat toleransi daya dukung yang ditentukan. Dapat dipenuhinya beberapa tiang tidak melepaskan Pihak Kami dari tanggung jawab atas keseluruhan pekerjaan pondasi.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

(f) Prosedur dan peralatan uji beban statik 1. Acuan prosedur Yang dimaksud dengan prosedur disini ialah prosedur pengujian beban statik tiang tunggal vertikal untuk menentukan hubungan antara beban vertikal dengan penurunan tiang (diukur dari kepala tiang). Prosedur pengujian dan peralatan yang digunakan untuk percobaan pembebanan mengikuti prosedur ASTM-D.1143 dengan cara pembebanan Standard Loading Procedure. Percobaan pembebanan tiang pancang hanya

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 25

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

dilakukan jika terjadi keraguan terhadap daya dukung tiang pancang berdasarkan kondisi seluruh tiang pancang setelah pemancangan; dan nilai kalendering dari seluruh tiang pancang. 2. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk percobaan ini adalah : a. Hydraulic Jack. b. Balok penahan beban dan sistem penyangga alat pengukur penurunan. c. Dial gauge yang sudah dikalibrasi dan dibuktikan dengan sertifikat, dengan tingkat ketelitian pengukuran 0,01 mm (atau 1/100 mm). d. Alat waterpass untuk mengontrol kemungkinan tercabutnya tiang angkur. e. Peralatan lain yang diperlukan. Alat pembebanan Cara yang digunakan untuk melimpahkan beban vertikal pada tiang dilakukan sebagai berikut : Beban dilimpahkan pada tiang dengan jalan mengoperasikan hydraulic jack yang ditahan oleh baja profil, dimana balok baja tersebut dihubungkan pada sistem tiang angkur untuk menahan gaya tarik sebagai kontra reaksi. Bila ternyata sulit dipakai sistem angkur karena kapasitas tarik tiang angkur tidak memenuhi syarat, maka dapat diberikan kontra beban berupa blokblok beton di atas balok baja, yang mempunyai berat total yang secara aman bisa menahan beban percobaan. Cara maupun yang dipakai, mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Manajemen Konstruksi. Dial gauge Dial gauge dipasang pada tiang percobaan melalui sistem penyangga bebas. Sistem ini disebut penyangga bebas karena diletakkan sedemikian rupa sehingga pada saat berlangsungnya uji pembebanan, pembacaan dial gauge bebas dari pengaruh (tidak boleh dipengaruhi) penurunan tiang percobaan maupun gerakan tiang angkur. Dial gauge mempunyai ketelitian pembacaan 0,01 mm. Prosedur pembebanan Prosedur pembebanan mengikuti Standar Loading Procedure dari ASTMD. 1143. Beban percobaan diambil sampai satu setengah kali beban rencana untuk working pile, dan minimum sampai dua kali beban rencana pada unused pile atau tiang pe-rcobaan. Dengan demikian, beban percobaan diambil sampai : - 1,5 x 17,8 ton = 27 ton (dibulatkan) untuk working pile, dan - 2,0 x 17,8 ton = 36 ton (minimum) untuk unused pile. Laporan Laporan dari percobaan pembebanan mencantumkan informasi-informasi berikut : a. Kondisi dari tanah pada lokasi percobaan pembebanan. b. Data-data alat pancang, misalnya berat hammer, energy blow, dan lain-lain. c. Data-data tiang dan driving record termasuk besarnya final driving sets dalam 10 pukulan terakhir. d. Pembacaan dari penurunan tiang dengan interval waktu tertentu setiap penambahan dan pengurangan beban. e. Grafik yang menggambarkan hasil percobaan pembebanan dalam siklus lengkap, dalam bentuk kurva waktu-beban-penurunan kepala tiang. f. Catatan mengenai hal-hal yang tidak umum yang terjadi selama proses percobaan pembebanan. Hal-hal lain a. Penggunaan jack ditempatkan pada tempat yang terlindungi dari sinar matahari, hal ini untuk menghindari oli dari jack tersebut memuai yang dapat mengakibatkan tidak konstannya beban. b. Jika terjadi lendutan dari balok penahan yang cukup besar, maka bila hal ini bisa mempengaruhi posisi penyangga alat pembaca penurunan, pembacaan penurunan tiang diadakan koreksi. c. Kalibrasi jack serta manometer yang dipakai baru (sesudah dikalibrasi tidak boleh pernah dipakai di proyek lain).

3.

4.

5.

6.

7.

(g) Perhitungan volume pekerjaan Bila disepakati dalam Kontrak bahwa prestasi pekerjaan tiang pancang akan didasarkan pada volume riil yang terlaksana di lapangan (bukan berdasarkan lumpsum), maka volume pekerjaan tiang pancang yang dibayarkan,

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 26

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

akan dihitung berdasarkan panjang tiang pancang terpasang, yang diperhitungkan dari level ketinggian tiang sesudah dipotong

4. PEKERJAAN POER ( PILE CAP )a. Uraian umum 1. Pekerjaan pile cap dilaksanakan setelah selesainya pekerjaan pemancangan, dengan tujuan untuk membuat tiang-tiang bekerja sebagai satu kesatuan dalam menahan bebas dari struktur atas, baik itu vertikal, lateral maupun gulingan. 2. Pekerjaan pile cap dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana. 3. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi ini tidak akan diterima oleh Manajemen Konstruksi, dan dengan demikian diulang dengan biaya sepenuhnya dari Pihak Kami. b. Pekerjaan galian 1. Untuk melaksanakan pile cap dengan ukuran dan level ketinggian yang sesuai dengan permintaan gambar rencana, perlu dilakukan penggalian sampai minimal selebar ukuran lantai kerja dan sedalam level dasar lapisan pasir yang diisyaratkan. Dalamnya galian diperiksa dan mendapatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi. 2. Karena keadaan tiang pancang yang cukup rapat, maka bila penggalian sulit dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat berat, penggalian dilakukan dengan tenaga orang. 3. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaan bersih dan cukup padat. Karenanya dalam pekerjaan penggalian tanah termasuk juga pembuangan segala benda yang ditemukan dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu pelaksanakan pekerjaan pile cap. 4. Tanah hasil galian diangkut ke tempat-tempat dimana diperlukan pengurukan, bila memang memenuhi syarat sebagai tanah uruk, atau ke tempat lain yang disetujui Manajemen Konstruksi. Dalam hal ini Pihak Kami hendaknya menyediakan satu tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi untuk menampung tanah hasil galian, dimana setelah mencapai jumlah tertentu, segera disingkirkan ke tempat lain yang ditunjuk oleh Manajemen Konstruksi. 5. Pada sisi tepi batas galian, kemiringan galian membentuk sudut kemiringan yang aman dengan memperhatikan stabilitas kemiringan lereng untuk jenis tanah di lokasi kerja. Untuk penentuan sudut kemiringannya, disamping perlu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah terdahulu, juga perlu meninjau karakteristik visual lapisan permukaan tanah yang dijumpai di lokasi kerja. Namun dalam kondisi apapun, stabilitas dan permukaan galian selama pekerjaan berlangsung merupakan tanggung jawab dari Pihak Kami, yang memperbaiki semua kelongsoran-kelongsoran bila terjadi. Untuk itu bila dirasa perlu Pihak Kami membuat penyangga-penyangga penahan selama pekerjaan galian. 6. Pihak Kami menjaga pengaruh-pengaruh luar kepada lubang galian seperti air tanah, air permukaan, kelongsoran, lumpur yang masuk, maupun juga benda-benda lain yang tidak diinginkan. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran. Jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat hal-hal tersebut di atas, maka Pihak Kami bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan tersebut dan memperbaikinya kembali sesuai dengan intruksi Manajemen Konstruksi. 7. Bila karena adanya hujan, atau karena tingginya air permukaan lingkungan atau air tanah, atau karena adanya mata air sehingga lokasi pekerjaan atau galian menjadi tergenang, maka Pihak Kami bertanggung jawab untuk merencanakan sistem pemompaan air tanah yagn sudah dimasukkan dalam biaya penawaran lelang. c. Pekerjaan persiapan pembetonan 1. Bagian atas dari semua tiang-tiang yang menonjol (karena tidak dapat dipukul masuk lagi ke dalam tanah) dimana elevasi tinggi puncak tiang (setelah pemancangan) berada di atas dari yang diminta oleh gambar rencana, dipotong pada level ketinggian 100 mm di atas level ketinggian sisi bawah pile cap. Pemotongan tiang hanya boleh dilakukan setelah tiang tesebut stabil, dan tidak menunjukkan lagi indikasi pergerakan (delayed upward displacement). 2. Untuk persiapan pembetonan pile cap, maka dasar galian perlu terlebih dahulu dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar rencana, dan yang kemudian dipadatkan sesuai prosedur pemadatan. Hasil pelapisan dan pemadatan pasir tersebut diperiksa dan mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi. 3. Selanjutnya sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar, dibuat lantai kerja dengan ukuran dan tebal seperti yang disyaratkan dalam gambar. 4. Lantai kerja dibuat dari beton dengan mutu fc = 10 MPa menurut SKSNI-T15-1991, atau lebih kurang setara dengan K-125 menurut N1-2. Peil akhir lantai kerja diperiksa kembali terhadap level ketinggian yang disyaratkan dalam gambar rencana.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 27

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

d. Pekerjaan beton bertulang 1. Beton bertulang untuk pile cap dilaksanakan dengan standar mutu bahan sebagai berikut : Mutu beton : Minimal dengan kuat tekan silinder fc = 22,5 MPa artinya mempunyai kuat tekan hancur karakteristik sebesar 22,5 MPa pada benda uji silinder dengan diameter150 mm dan tinggi 300 mm, saat umur beton 28 hari .Kuat tekan tersebut di atas adalah lebih kurang setera dengan mutu beton K-275 pada NI-2, yaitu kuat tekan hancur karakteristik sebesar 275 kg/cm2 pada benda uji kubus dengan sisi 150 mm, saat umur beton 28 hari. Kuat tekan karakteristik adalah kuat tekan beton yang sudah memperhitungkan adanya deviasi secara statistik pada sejumlah benda uji beton, baik itu silinder maupun kubus. BJTP-30, artinya baja tulangan polos dengan batas elastis atau tegangan leleh sebesar 300 MPa, untuk tulangan kecil dengan diameter lebih kecil dari 13 mm BJTS-40, artinya baja tulangan ulir (deformed) dengan batas elastis atau tegangan leleh sebesar 400 MPa.

Tulangan baja :

2.

3. 4.

5. 6.

7.

8.

Sebelum penyetelan dan pemasangan baja tulangan dimulai, Pihak Kami membuat rencana kerja pemotongan dan pembengkokan baja tulangan (bar bending schedule), yang sebelumnya diserahkan kepada Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan. Tulangan bebas dari kotoran-kotoran seperti lemak, karet lepas, tanah, serta bahan-bahan atau kotoran yang bisa mengurangi daya rekatnya. Semua besi beton bebas dan bersih dari karat sesuai dengan ukuran pabrik, bersih pula dari olie, gemuk, cat dan lain sebagainya, atau hal lain yang dapat menyebabkan berkurangnya daya ikat besi beton terhadap beton. Apabila diinginkan atau dipandang perlu, maka Manajemen Konstruksi akan memerintahkan untuk menyikat dengan sikat kawat untuk membersihkan besi beton tersebut sebelum dipergunakan. Pembengkokan baja tulangan dilakukan secara hati-hati dan teliti, sesuai dengan aturan dalam SKSNI. Pembengkokan tersebut harus dilakukan oleh tenaga yang ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat, patah dan retak-retak pada batang baja. Acuan dibuat dari bahan yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi , seperti kayu dan multiplex/triplex dengan tebal minimum 5 mm, atau bahan lain yang diinstruksikan oleh Manajemen Konstruksi, serta memenuhi syaratsyarat kekuatan dan daya tahan, serta mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing pada bagian yang berada di atas permukaan tanah (bila ada). Pihak Kami memberikan contoh dari perhitungan kekuatan bahan yang akan dipakai untuk acuan, untuk disetujui oleh Manajemen Konstruksi . Acuan dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan menjamin bahwa ukuranukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran. Acuan juga dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran. Pemasangan dan penyetelan tulangan baja dilakukan berdasarkan ukuran, bentuk dan peil yang sesuai dengan gambar rencana, dan sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya. Pemasangan dilakukan dengan menggunakan pengganjal jarak selimut beton (beton decking) untuk mendapatkan tebal selimut seperti yang disyaratkan dalam gambar. Apabila hal tersebut tidak tercantum di dalam gambar atau dalam spesifikasi, maka dapat digunakan ketentuan peraturan yang berlaku. Adukan beton berupa ready mixed concrete dan memenuhi syaratsyarat SKSNI. Di lokasi batching plant yang disiapkan sebelumnya, Pihak Kami mengadakan/membuat adukan beton menurut komposisi adukan dan proporsi campuran yang baik, dan bertanggung jawab penuh atas kekuatan beton yang disyaratkan. Penggunaan air sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan beton dengan kinerja yang baik. Sebelum produksi beton, Pihak Kami diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes) untuk mendapatkan proporsi campuran yang menghasilkan beton dengan mutu dan kinerja seperti yang disyaratkan, untuk disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Dalam hal ini adukan percobaan perlu dibuat dalam beberapa proporsi campuran yang berbeda (utama dan pendamping) untuk mendapatkan campuran yang optimum. Proporsi campuran bahan dasar beton ditentukan sedemikian agar beton yang dihasilkan memberkan kekuatan tekan dan tingkat kelecakan (workability) serta konsistensi yang memungkinkan pengerjaan beton (penuangan, peralatan dan pemadatan) secara mudah ke dalam acuan dan ke sekitar tulangan, tanpa menimbulkan kemungkinan segregasi agregat dan terpisahnya air (bleeding) secara berlebihan. Bila tempat pengadukan beton (batching plant) tidak berada di lokasi pekerjaan, maka adukan beton secepatnya dibawa ke tempat pengecoran, untuk menghindarkan sudah terjadinya setting di awal atau degradasi mutu beton akibat waktu transportasi yang lama. Dalam hal ini penggunaan alat transportasi pengangkut adukan beton haruslah mendapat persetujuan Manajemen Konstruksi. Semua alat pengangkut yang dipergunakan selalu dibersihkan dari sisasisa adukan beton yang mengeras.

PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 28

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

2012

9. 10. 11.

12. 13.

Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat yang akan dicor terlebih dahulu dibersihkan dari segala kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lainlain) dan dibasahi dengan air semen. Sama sekali tidak diperkenankan mengadakan pengecoran beton sebelum besi yang terpasang telah diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Pengecoran dilakukan secara berlapis dan kontinyu, atau dengan metode pengecoran yang diusulkan Pihak Kami dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi, dengan memperhatikan cara atau urutan pengecoran karena volume pengecoran yang cukup besar, agar tidak terjadi cold joint dan juga menghindari kemungkinan degradasi atau kerusakan beton akibat panas hidrasi yang berlebihan. Untuk itu, sebelum pengecoran dilaksanakan, Pihak Kami menyampaikan usulan prosedur pengecoran yang optimum kepada Manajemen Konstruksi, dengan memperhatikan semua aspek terutama masalah panas hidrasi pada beton massa seperti tersebut di atas, untuk mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi. Dalam segala hal tidak dibenarkan untuk menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang terlampau tinggi sehingga bisa menimbulkan pengendapan agregat, yang dengan demikian akan menurunkan mutu dan kinerja beton. Bila pengecoran dihentikan untuk kemudian dilanjutkan dalam waktu lebih dari 24 jam, atau bila dipandang perlu oleh Manajemen Konstruksi, maka permukaan beton lama yang akan disambung terlebih dahulu dibersihkan dan bila perlu dikasarkan dengan menyikat, atau dengan cara lain bila betonnya sudah sangat mengeras, ditambahkan lapisan tipis bonding additive sejenis epoxy resin atau setara, atau minimal disiram dengan air semen dan selanjutnya baru dicor dengan beton baru. Tempat dimana pengecoran akan dihentikan mendapat persetujuan Manajemen Konstruksi.

14. Agar supaya kualitas beton yang digunakan dapat dikontrol dengan baik sesuai spesifikasi dan standar yang ada, maka selama proses pengecoran, perlu dilakukan uji slump dan pengambilan contoh benda uji, dengan disaksikan oleh Manajemen Konstruksi. Prosedur uji slump, jumlah dan cara pengambilan contoh benda uji dan contoh cetakannya sesuai dengan SKSNI dan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Manajemen Konstruksi. Dalam segala hal jumlah benda uji yang diambil tidak kurang dari 30 (tiga puluh) buah untuk pengecoran pile cap, yang harus diambil minimal 1 buah benda uji setiap 5 m 3 pengecoran beton untuk volume pengecoran yang kurang dari 300 m3, atau minimal 1 buah benda uji setiap 10 m3 pengecoran beton untuk volume pengecoran yang lebih dari 300 m3, dalam bentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm. 15. Selama proses pengecoran berlangsung, beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan. Pihak Kami menyediakan vibrator dalam jumlah yang cukup untuk menjamin efisiensi pengecoran dan pemadatan tanah adanya penundaan. Jenis vibrator dan ukurannya harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi. Pemadatan beton secara berlebihan sehingga bisa menyebabkan pengendapan agregat, kebocoran acuan dan lain sebagainya, harus dihindarkan. 16. Setelah selesai pengecoran, beton dilindungi dan dirawat (concrete curing) selama berlangsungnya proses pengerasan, terutama terhadap panas matahari, cuaca atau aliran air dan juga pengeringan sebelum waktunya. Bila tidak ditentukan lain oleh Manajemen Konstruksi, maka semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama minimal 14 hari, dengan cara menyemprotkan air atau menggenai dengan air pada permukaan beton tersebut, atau dengan cara lain yang diusulkan Pihak Kami. Metode curing terlebih dahulu diusulkan dan mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi, sebelum proses pengerasan beton. Juga untuk pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan perlindungan atas