Transcript
Page 1: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM(Studi Kasus di SMP Islam Sultan Agungs1 Semarang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syaratguna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Kependidikan Islam

Oleh:AHMAD MUTHOFI’IN

NIM: 053311364

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2010

Page 2: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

PENGESAHAN

Skripsi Saudara : Ahmad Muthofi’inNIM : 053311364Jurusan : Kependidikan IslamJudul : Manajemen Pemasaran Pendidikan Islam

(Studi Kasus di SMP Islam Sultan Agungs1 Semarang).Telah dimunaqasyahkan pada Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus dengan predikatcumlaude / Baik / Cukup, pada tanggal:

30 Juni 2010

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)tahun akademik 2009/2010.

Semarang, 6 Juli 2010

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Drs. Sugeng Ristiyanto, M.Ag. Rosidi, M.SINIP. 19650819 200302 1 001 NIP. 19770131 200604 1 001

Penguji I, Penguji II,

Drs. H. Soediyono, M.Pd. Drs. H. Jasuri, M.SINIP. 19460715 197612 1 001 NIP. 19671014 199403 1 005

Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185

Page 3: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eks.Hal : Naskah Skripsi A.n. Ahmad Muthofi’in

Kepada:Yth. Dekan Fakultas TarbiahIAIN Walisongodi Semarang

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, makabersama ini saya kirimkan skripsi saudara:Nama : Ahmad Muthofi’inNIM : 053311364Judul : Manajemen Pemasaran Pendidikan Islam (Studi Kasus di

SMP Islam Sultan Agungs1 Semarang).Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segeradimunaqasahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Semarang, 16 Juni 2009

Mengetahui,Pembimbing I Pembimbing II

Fahrurrozi, M.Ag. Drs. Wahyudi, M.Pd.NIP: 19770816 200501 1 003 NIP: 19680314 199503 1 001

Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185

Page 4: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

MOTTO

3žcÎ)©!$#ŸwçŽ Éi•tóãƒ$tBBQöq s) Î/4Ó®Lym(#rçŽ Éi•tóãƒ$tBöNÍkŦàÿR r'Î/3ÇÊÊÈ

“ ... Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehinggamereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ... ”

(Q.S. Al-Ra’d. 11).1

1Depag Republik Indonesia, Al Qur an Al Karim dan Tarjamah, (Semarang: TohaPutra, tth), hlm. 199.

Page 5: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahanda Suharto dan Ibunda Suryati tercinta, atas segala pengorbanan

dan kasih sayangnya serta untaian do’a yang tiada hentinya, sehingga

penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Mba Lasti Zuniroh dan Mas Saryono Kakak-kakakku tersayang yang

selalu memberi nasihat serta motifasi, serta keponakanku Jihan

Maftukhah.

Page 6: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 15 Juni 2010Deklarator,

Ahmad Muthofi’inNIM: 053311364

Page 7: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

ABSTRAKSI

Ahmad Muthofi’in (NIM: 053311364), Manajemen Pemasaran PendidikanIslam (Studi Kasus di SMP Islam Sultan Agungs1 Semarang), Skripsi, Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Manajemen pemasaranpendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang. 2. Kendala yangdihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemasaran pendidikan Islam di SMPIslam Sultan Agung 1 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptifkualitatif. Data-data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metodeobservasi, interview dan dokumentasi, selanjutnya dianalisis denganmenggunakan pendekatan induktif dan menggunakan uji validitas dengantriangulasi sumber.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pelaksanaan manajemenpemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarangmenggunakan konsep manajemen yang dimulai dari tahap: Planning, yaitumenyusun perangkat pemasaran, yang dilaksanakan secara kolaboratif mulai daripimpinan sekolah, panitia penerimaan peserta didik (PPD) beserta seluruhstakeholder sekolah, bekerja sama dengan dengan Pendasmen YBWSA.Organizing, yaitu pengorganisasian struktur kerja: menentukan job diskriptiondimulai dengan membentuk kepanitiaan penerimaan peserta didik (PPD) sebagaitim pelaksana, pengorganisasian strategi pemasaran dan pengorganisasian sumberdaya pemasaran pendidikan Islam. Actuating, kepala sekolah melakukanpenggerakan/pengarahan baik secara langsung atau tidak langsung. Pemasaranpendidikan Islam dilaksanakan dengan menggunakan berbagai strategi denganbeberapa cara yang berfariasi disesuaikan situasi dan kondisi. Controlling, tidakhanya dilaksanakan diakhir periode saja melainkan juga dalam prosesnya.

Kendala yang dihadapi SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dalammanajemen pemasaran pendidikan Islam yaitu: Masih kurangnya pemahaman daribeberapa anggota civitas akademika tentang arti penting pemasaran pendidikanIslam dan kurangnya kerja sama yang optimal. Terdapat beberapa anggota yangkurang aktif dalam memberikan gagasan ide sebagai masukan rencana strategipromosi. Minimnya alokasi dana untuk promosi sekolah. Beberapa anggota timpanitia pelaksana penerimaan peserta didik kurang dapat bekerja secara optimalsesuai tugas masing-masing. Masih adanya beberapa kekurangan kelengkapansarana prasarana untuk siswa. Adanya beberapa siswa yang kadang melanggarketentuan pelaksanaan program BUSI (Budaya Sekolah Islami). Belum disediakanjam kelas bimbingan konseling kepada siswa.

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi bahan pemikiran,informasi dan masukan tentang pelaksanaan manajemen pemasaran pendidikanIslam bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam, para pemikir pendidikan Islam,mahasiswa dan seluruh pihak yang membutuhkannya di lingkungan FakultasTarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Page 8: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas segala kasih sayang-Nya

yang telah melimpahkan karunia yang sangat besar, sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada

beliau Baginda Nabi Muhammad SAW, beserta segenap keluarga dan para

sahabatnya hingga akhir nanti.

Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul ”Manajemen Pemasaran

Pendidikan Islam (Studi Kasus di SMP Islam Sultan Agungs1 Semarang)”

tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Prof., Dr., Ibnu

Hajar, M.Pd.

2. Bapak Fahrurrozi, M.Ag., dan Drs. Wahyudi, M.Pd., selaku pembimbing

yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan

skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang atas jasa-jasanya.

4. Segenap karyawan dan karyawati di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

5. Ibu Dra. Hj. Upi Luthfiah, selaku Kepala Sekolah dan Bapak Drs.

Fatchurrahman ZA, selaku wakil kepala sekolah SMP Islam SMP Islam

Sultan Agungs1 Semarang, serta segenap civitas akademika yang ikut

membantu lancarnya penelitian penulis.

6. Ayahanda Suharto dan Ibunda Suryati tercinta, atas segala pengorbanan

dan kasih sayangnya serta untaian do’a yang tiada hentinya, sehingga

penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

7. Mba Lasti Zuniroh dan Mas Saryono Kakak-kakakku tersayang yang

selalu memberi nasihat serta motifasi, serta keponakanku Jihan

Maftukhah.

Page 9: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

8. Kepada semua sahabatku di UKM BITA, Racana Walisongo dan Jurusan

KI 2005 yang selalu bersama menimba ilmu.

9. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang

telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberi apa-apa yang

berarti, hanya do’a semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah dengan

sebaik-baik balasan serta selalu dalam lindungan-Nya.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, baik dalam penyusunan kata, landasan teori, dan

beberapa aspek inti didalamnya. Oleh karena itu, kritik saran yang

konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Ahmad Muthofi’inNIM: 053311364

Page 10: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii

HALAMAN PENGANTAR .......................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Penegasan Istilah .................................................................. 5

C. Rumusan Masalah ................................................................. 6

D. Tujuan Penelitian .................................................................. 6

E. Kajian Pustaka ...................................................................... 6

F. Metode Penelitian ................................................................. 8

BAB II : MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN

A. Manajemen Pemasaran ........................................................ 14

1. Pengertian manajemen pemasaran ................................ 14

2. Unsur-unsur pemasaran ................................................. 16

3. Pemasaran jasa ............................................................... 17

B. Pemasaran Jasa Pendidikan ................................................. 20

1. Pengertian pemasaran jasa pendidikan ......................... 20

2. Perkembangan konsep pemasaran dalam jasa

pendidikan ....................................................................... 22

3. Fungsi marketing dalam pendidikan ............................. 25

4. Citra (image) terhadap lembaga ..................................... 30

5. Variabel yang menimbulkan citra .................................. 31

Page 11: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

C. Manajemen Pemasaran Pendidikan .................................... 36

1. Planning (perencanaan) .................................................. 37

2. Organizing (pengorganisasian) ....................................... 40

3. Actuating (penggerakan/pengarahan) ............................ 41

4. Controlling (pengendalian/pengawasan) ........................ 44

BAB III : MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM DI SMPISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

A. Gambaran Umum SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang... 48

1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang .............................................. 48

2. Visi dan Misi SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang .... 49

3. Letak Geografis ............................................................... 50

4. Sarana dan Prasarana .................................................... 50

5. Struktur Organisasi ........................................................ 52

6. Keadaan Guru/Karyawan dan Siswa ............................. 53

B. Manajemen Pemasaran Pendidikan Islam di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang .................................................... 54

1. Planning pemasaran pendidikan Islam .......................... 54

2. Organizing pemasaran pendidikan Islam ...................... 56

3. Actuating pemasaran pendidikan Islam ........................ 58

4. Controlling pemasaran pendidikan Islam ...................... 65

C. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Manajemen

Pemasaran Pendidikan Islam di SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang ................................................................ 68

BAB IV : ANALISIS MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKANISLAM DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

A. ...........................................................................................A

nalisis Manajemen Pemasaran Pendidikan Islam di SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang .......................................... 71

Page 12: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

1........................................................................................Pla

nning ................................................................................ 73

2........................................................................................Org

anizing ............................................................................. 75

3........................................................................................Act

uating ............................................................................... 76

4........................................................................................Con

trolling ............................................................................. 79

B. ...........................................................................................A

nalisis Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan

Manajemen Pemasaran Pendidikan Islam di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang .................................................... 82

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 85

B. Saran ..................................................................................... 86

C. Penutup ................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era persaingan global sekarang ini, telah menciptakan paradigma dunia

yang tidak mengenal batas-batas territorial kedaulatan sebuah negara atau

bangsa. Dampaknya turut menciptakan persaingan yang semakin tinggi pada

semua aspek kehidupan masyarakat. Begitu juga dengan pendidikan, di mana

pengelolaannya tidak hanya dapat dilakukan secara tradisional akan tetapi

membutuhkan kemampuan khusus sehingga output pendidikan sesuai dengan

kebutuhan pangsa pasar baik nasional maupun internasional.2

Pengelolaan pendidikan menjadi sangat penting, di mana pertumbuhan dan

perkembangan lembaga dipengaruhi oleh kemampuan administrator dalam

melakukan scaning lingkungan eksternal, kompetitor lembaga lain,

memperhitungkan kompetensi internal dan harus dapat menciptakan strategi

yang mumpuni untuk memenangkan persaingan tanpa meninggalkan esensi dari

pendidikan itu sendiri.

Dahulu sekolah sebagai produsen jasa pendidikan masih berada pada

seller s market, calon siswa berlomba mendaftarkan masuk ke sekolah tanpa

banyak persaingan dengan lembaga pendidikan yang lain. Namun, beberapa

tahun terakhir ini beberapa lembaga pendidikan mulai terasa kesulitan mencari

calon siswa, anak-anak pelajar sekarang begitu cerdas memilih sekolah yang

bermutu dan sesuai dengan yang diinginkan. Apalagi hal ini diiringi dengan

makin bertambah banyaknya lembaga pendidikan, misalnya saja pertumbuhan

jumlah madrasah, sebagaimana yang tercatat oleh Direktorat Pendidikan

Madrasah Republik Indonesia pada tahun 2001-2004, setiap tahunnya rata-rata

meningkat 3% sebagaimana pada gambar berikut:3

2Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, dalam Tim Dosen Administrasi PendidikanUniversitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 1,hlm.s330.

3Direktorat Pendidikan Madrasah Republik Indonesia, Gambaran Umum Data Pendidikanpada Madrasah, http://pendis.depag.go.id/madrasah/Insidex.php?i_367=st01, download tanggal30-04-2010.

Page 14: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

2 2 ,7 9 9 2 3 ,0 9 5 2 3 ,1 6 4 2 3 ,5 1 7

1 0 ,7 9 1 1 1 ,4 0 4 1 1 ,7 0 6 1 2 ,0 5 4

3 ,7 7 2 4 ,0 0 3 4 ,4 3 9 4 ,6 8 7

-

5 ,0 0 0

1 0 ,0 0 0

1 5 ,0 0 0

2 0 ,0 0 0

2 5 ,0 0 0

2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4

Jum

lah

Mad

rasa

h

M I

M T S

M A

Gambar Pertumbuhan Jumlah Madrasah Tahun 2001-2004.

Oleh adanya pertumbuhan jumlah lembaga pendidikan seperti ini, maka

pendaftar di beberapa lambaga pendidikan mulai berkurang dan terasa ada

suasana persaingan antar lembaga pendidikan ditinjau dari unsur produk, harga,

kualitas pelayanan, kualitas tamatan, outcome, kualitas bangunan, jaringan dan

sebagainya. Bahkan ironisnya di beberapa daerah, beberapa lembaga yang

kurang dapat mengakomodir hal tersebut terpaksa ditutup karena kekurangan

murid.4

Hal itu menunjukkan bahwa persaingan dunia pendidikan menjadi tidak

dapat terelakkan lagi, sehingga dewasa ini banyak terjadi merger dari beberapa

lembaga pendidikan.5 Kemampuan administrator untuk memahami pemasaran

pendidikan menjadi prasyarat dalam mempertahankan dan meningkatkan

pertumbuhan lembaganya. Suatu lembaga atau satuan pendidikan dituntut untuk

senantiasa merevitalisasi strateginya guna menjamin kesesuaian tuntutan

lingkungan dan persaingan dengan kekuatan internal yang dimilikinya. Ini

penting mengingat ketidakmampuan suatu satuan pendidikan dalam merespon

peluang dan ancaman eksternal akan mengakibatkan menurunnya daya saing

dan atau terhambatnya pencapaian kinerja satuan pendidikan itu. Jika hal ini

4Akbar Zainudin, “Mengapa Lembaga Pendidikan Perlu Dipasarkan”, http://www.facebook.com/share.php?u=http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/mengapa-lembaga-pendidikan-perlu-dipasarkan/, download tanggal 31-12-09.

5Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, op.cit., hlm. 333.

Page 15: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

dibiarkan maka akan mengancam kelangsungan satuan pendidikan yang

bersangkutan.6

Pergeseran lingkungan dan kekuatan persaingan dalam pendidikan

menyebabkan timbulnya kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan persaingan

dengan kekuatan satuan pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan.

Situasi ini telah memaksa sebagian satuan pendidikan mengurangi atau

menghentikan operasinya. Sebagai contoh, pada sejumlah program studi di

sejumlah Perguruan Tinggi mengalami penurunan jumlah mahasiswanya,

bahkan terpaksa ditutup dan atau dicabut ijin operasinya. Ini terjadi pula pada

satuan pendidikan dasar, menengah dan satuan pendidikan lainnya. Fenomena

tersebut sangat meluas dan merupakan isu permasalahan yang penting untuk

dikaji.7

Mengingat hal tersebut, maka fokus dari manajemen pendidikan saat ini

harus mengalami perubahan dari sekedar melayani proses pendidikan, menjadi

bagaimana membuat ‘pemakai pendidikan’ diubah menjadi ‘pelanggan

pendidikan’, di mana pelanggan pendidikan inilah yang akan memberikan

loyalitas yang tinggi untuk tidak bisa berpaling pada lembaga lain. Hal itu akan

menciptakan: makes reguler repeat purchases (pelanggan yang selalu memakai

program yang diluncurkan oleh lembaga), purchases acrouss product and

service lines (pelanggan membeli di luar lini produk atau jasa), refers other

(merekomendasikan produk lain), demonstrates an immunity to the full of the

competition (menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari

pesaing).8 Pelanggan seperti inilah yang dicari oleh setiap lembaga pendidikan

dan hal itu bisa dicapai melalui strategi manajemen pemasaran pendidikan yang

baik. Strategi ini diadopsi dari dunia bisnis, di mana penerapannya disesuaikan

dengan nilai filosofi dari pendidikan itu sendiri sebagai lembaga non profit.

Lembaga pendidikan pada hakikatnya bertujuan memberi layanan kepada

konsumen (siswa maupun masyarakat umum) yang dikenal sebagai stakeholder

6Buchari Alma dan Ratih Hurriyati, Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran JasaPendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 63.

7Ibid, hlm. 63.8Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, op.cit., hlm. 330-331.

Page 16: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

dan pihak yang dilayani tentunya ingin memperoleh kepuasan dari layanan

tersebut baik berupa fasilitas, tenaga pengajar profesional, teknologi, tempat

yang yaman dan sebagainya. Semuanya akan bermuara pada sasaran

memuaskan konsumen. Inilah tujuan hakiki dari marketing lembaga pendidikan.

Pemasaran pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan lembaga pendidikan

memberi layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada konsumen dengan

cara yang memuaskan.9

Dalam konteks pengelolaan pendidikan Islam, maka pada era persaingan

dewasa ini lembaga pendidikan Islam pun harus dapat menata segala aspek

manajemennya sebagai nilai tawar pemasaran pendidikan Islam, sehingga

mampu bersaing dalam kancah persaingan berbagai lembaga pendidikan.

Manajemen pendidikan Islam yang berarti suatu proses pengelolaan

lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara menyiasati sumber-sumber

belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam

secara efektif dan efisien,10 adalah alasan yang jelas bahwa lembaga pendidikan

Islam pun harus memperhatikan hal-hal yang muncul di sekitarnya dalam hal ini

adalah adanya pangsa pasar, harus mampu mengikuti persaingan serta dalam

mendapatkan konsumen, sehingga pelanggan pendidikan merasa puas dan

nyaman atas pelayanan jasa pendidikan Islam yang disampaikan. Jika hal

tersebut terpenuhi maka eksistensi lembaga serta tujuan dari pendidikan Islam

dapat terwujud secara efektik dan efisien.

Berdasarkan permasalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang manajemen pemasaran di lembaga pendidikan Islam yang

bertempat di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang. Penelitian ini dilakukan

atas dasar alasan yaitu SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang merupakan

lembaga pendidikan Islam swasta yang memiliki kualitas terakreditasi A,

memiliki jumlah siswa (customer) yang cukup banyak, mempunyai guru-guru

profesional serta fasilitas-fasilitas pendidikan yang cukup memadai sebagai

9Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003), Cet.s1,hlm.s46.

10Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan LembagaPendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 10.

Page 17: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

salah satu nilai tawar pemasaran pendidikan Islamnya. Bagaimanakah cara

lembaga pendidikan Islam swasta ini sehingga mampu mengelola manajemen

pemasaran sampai pada tujuan lembaga pendidikan Islam ini dapat tercapai dan

mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya bahkan termasuk lembaga

pendidikan non Islam?

B. Penegasan Istilah

1. Manajemen

Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari

tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan

pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-

sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber-sumber lain.11

2. Pemasaran Pendidikan Islam

Pemasaran didefinisikan sebagai proses yang membentuk hubungan

antara produsen dengan individu atau grup dalam menyampaikan jenis-jenis

produk: barang dan jasa, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan (needs and wants), guna mencapai tingkat kepuasan yang lebih

tinggi melalui penciptaan produk yang berkualitas.12

Pendidikan Islam diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku

individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya

dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan.

Perubahan itu dilandasi dengan nilai-nilai Islam.13 Ini berarti apapun yang

dilakukan manusia khususnya umat Islam dalam rangka mempersiapkan diri

untuk dapat hidup dalam dunia ini, sekarang, besok dan masa yang akan

datang merupakan proses pendidikan Islam.

11Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-RuzzMedia, 2008), Cet. I, hlm. 16.

12Rd. Soemanagara, Strategic Marketing Communication; Konsep Strategis dan Terapan,(Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 2.

13Pendidikan Islam menurut Omar Muhammad Al-Touny Al-Syaebani yang dikutip olehMuzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 15.

Page 18: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Sedangkan yang dimaksud dengan manajemen pemasaran pendidikan

Islam di sini adalah kegiatan lembaga pendidikan Islam dalam merencanakan,

mengorganisasi, mengimplementasi dan mengawasi segala kegiatan dalam

menginformasikan dan memberi mutu layanan intelektual atau menyampaikan

jasa pendidikan kepada konsumen, yang pada dasarnya tidak hanya berorientasi

pada peningkatan laba lembaga, akan tetapi bagaimana menciptakan kepuasan

bagi customer sebagai bentuk tanggung jawab kepada stakeholders atas mutu

dari outputnya.14

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti paparkan di atas, maka

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana manajemen pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang?

2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan gambaran yang jelas tentang manajemen pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang.

2. Mendiskripsikan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen

pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan penelusuran pustaka yang berupa buku, hasil

penelitian, karya ilmiah, ataupun sumber lain yang digunakan peneliti sebagai

rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang peneliti lakukan. Peneliti

akan mengambil beberapa sumber sebagai bahan rujukan atau perbandingan

baik dari buku-buku maupun dari hasil penelitian.

14Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, op.cit., hlm. 337.

Page 19: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Adapun buku yang menjadi rujukan antara lain adalah: ”Pemasaran

Stratejik Jasa Pendidikan karya Buchari Alma, dan Manajemen Corporate

dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Islam Fokus pada Mutu dan

Pelayanan Priman karya Buchari Alma dan Ratih Hurriyati. Buku ini telah

memperkenalkan istilah-istilah dan konsep bisnis ke dalam dunia pendidikan,

mencoba meluruskan tentang konsep dan strategi pemasaran yang memang telah

layak diadopsi bahkan penting dalam dunia pendidikan. Istilah pemasaran bukan

sekedar mengejar komersial akan tetapi mengutamakan pendidikan yang

berkualitas dan memberikan mutu layanan prima kepada stakeholdersnya.

Untuk menghindari kesamaan penulisan dan plagiat, maka penulis

mencantumkan beberapa hasil penelitian di antaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Andik Sismanto pada tahun 2008 yang

berjudul Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Lembaga Pendidikan

Tinggi Islam (Studi Kasus di IAIN Walisongo Semarang). Beliau membahas

tentang setrategi, sistem promosi dan analisis dalam menetapkan setrategi

pemasaran jasa pendidikan di Lembaga Pendidikan Tinggi Islam.15

2. Penelitian yang dilakukan oleh Heri Winarto pada tahun 2010 yang berjudul

Manajemen Humas dalam Meningkatkan Pencitraan Publik di TK Annur

Tugurejo Semarang . Peneliti ini membahas tentang manajemen humas

yang dilaksanakan di lembaga tersebut, pencitraan publik melalui

manajemen humas dilakukan dengan cara memfokuskan pada perbaikan

yang bersifat internal dengan cara meningkatkan kinerja para staf dan upaya

meningkatkan citra lembaga dengan cara setrategi lisan, setrategi tertulis dan

peragaan.16

Dari beberapa telaah pustaka yang peneliti paparkan menunjukkan bahwa

penelitian ini belum pernah dilaksanakan orang lain karena kajian dalam

penelitian ini akan difokuskan pada pelaksanaan manajemen pemasaran

15Andik Sismanto, Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Lembaga Pendidikan TinggiIslam, Studi Kasus di IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang, 2008).

16Heri Winarto, Manajemen Humas dalam Meningkatkan Pencitraan Publik di TK AnnurTugurejo Semarang, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010).

Page 20: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dan kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemasaran pendidikan Islam di SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang.

Setelah menelaah berbagai karya tulis berupa hasil penelitian tersebut,

peneliti mengambil kesimpulan bahwa skripsi yang berjudul Manajemen

Pemasaran Pendidikan Islam (Studi Kasus di SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang) memang belum pernah ada yang melakukan penelitian sebelumnya.

F. Metode Penelitian

Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam

mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat

memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai tujuan

pemecahan permasalahan.17 Sedangkan penelitian adalah rangkaian kegiatan

ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan, atau sesuatu untuk

menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan.

Jadi, metode penelitian adalah serangkaian metode yang saling melengkapi yang

digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh pemecahan terhadap

segala permasalahan.18

Penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini tidak lepas dari penggunaan metode

penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan

baik. Sebuah penelitian dapat mencapai hasil yang maksimal, jika seorang

peneliti memahami metode apa yang akan digunakan dalam penelitian tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode pengumpulan data

Sehubungan dengan penelitian lapangan terhadap studi kasus, maka

untuk mendapatkan data-data yang dimaksudkan perlu dilakukan dengan

proses terjun langsung di lokasi penelitian yakni melalui observasi,

interview, dokumentasi, maupun dengan pencatatan lapangan. Sedangkan

17Joko Subagyo, Metode Penelitian, dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2004), hlm. 1.

18Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hlm. 4.

Page 21: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

untuk memperkuat teori-teori yang dipakai, peneliti melengkapi dengan

penelitian kepustakaan (library research).

Beberapa metode yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan

data di antaranya:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-

gejala yang diselidiki.19

Menurut Sukardi, observasi adalah cara pengambilan data dengan

menggunakan salah satu panca indra yaitu indra penglihatan sebagai alat

bantu utamanya untuk melakukan pengamatan langsung, selain panca

indra biasanya penulis menggunakan alat bantu lain sesuai dengan

kondisi lapangan antara lain buku catatan, kamera, film proyektor,

checklist yang berisi obyek yang diteliti dan lain sebagainya.20 Namun

dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan alat bantu berupa buku

catatan, kamera dan recorder. Metode ini digunakan untuk melihat

langsung bagaimana pelaksanaan manajemen pemasaran pendidikan

Islam yang diterapkan di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, serta

apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang.

b. Interview

Interview adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

dalam suatu topik tertentu. 21 Ciri utama dari interview adalah adanya

kontak langsung dengan cara tatap muka antara pencari informasi

(interviewer) dan sumber informasi (interviewee). Untuk memperoleh

19Kholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian: Memberi Bekal Teoritis padaMahasiswa tentang Metodologi Penelitian serta Diharapkan dapat Melaksanakan Penelitiandengan Langkah-Langkah yang Benar, (Jakarta: PT. Bukti Aksara, 2005), Cet. 7, hlm.s70.

20Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: BumiAksara, 2003), hlm. 78-79.

21Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 4, hlm.s72.

Page 22: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

informasi yang tepat dan objektif, setiap interviewer harus mampu

menciptakan hubungan baik dengan interviewee.22

Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana kondisi

sekolah serta untuk memperoleh kejelasan dari proses observasi yang

bersifat mendukung data penelitian. Di sini peneliti akan menggunakan

wawancara tidak terstruktur, di mana pihak-pihak yang terkait akan

diwawancarai diminta informasi terkait dengan pelaksanaan manajemen

pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang.

Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang hanya memuat garis

besar permasalahan yang akan ditanyakan. Maka kreativitas

pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis

ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Jenis interview ini baik

digunakan dalam penelitian sebuah kasus.23

Pihak-pihak yang terkait di antaranya: Kepala Sekolah, Wakil

Kepala Sekolah, Waka Humas dan pihak-pihak yang terkait lainnya.

Peneliti dalam wawancara ini akan mendata pihak-pihak mana saja yang

akan menjadi objek penelitian yang akan memperkuat data yang

diperoleh, karena dari pihak-pihak tersebut dapat diperoleh data-data

yang valid.

Metode wawancara tersebut akan peneliti gunakan untuk

memperoleh jawaban dari pihak-pihak yang tersebut di atas. Peneliti

akan mengemukakan pertanyaan seputar tentang kondisi sekolah kepada

Kepala Sekolah, bagaimana pelaksaan manajemen pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dan kendala

yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemasaran pendidikan

Islam kepada bagian Waka Humas dan pihak-pihak tertentu.

22Margono S., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000),hlm.s165.

23Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT RinekaCipta, 2002), hlm. 202.

Page 23: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa lampau. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif.24

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan manajemen pemasaran pendidikan Islam dan kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemasaran pendidikan Islam di

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang. Data dapat berupa foto, tulisan,

brosur, check list maupun dokumen-dokumen penting lainnya, yang

mana data-data tersebut dapat memperkuat proses pelaksanaan

manajemen pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang.

d. Teknik keabsahan data (triangulasi)

Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.25

Triangulasi pada penelitian ini, peneliti gunakan sebagai

pemeriksaan melalui sumber lainnya. Dalam pelaksanannya peneliti

melakukan pengecekan data yang berasal dari hasil wawancara dengan

kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan waka humas dalam hal

pelaksanaan manajemen pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang. Lebih jauh lagi, hasil wawancara tersebut

kemudian peneliti cek dengan hasil pengamatan yang peneliti lakukan

selama masa penelitian untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan manajemen pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang. Peneliti juga melakukan wawancara dengan

masyarakat (beberapa wali murid) tentang respon mereka terhadap SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang.

24Sugiyono, op.cit., hlm. 82.25Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004), Cet. 20, hlm. 330.

Page 24: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Setelah hal di atas terlaksana, maka data-data yang dibutuhkan akan

terkumpul. Peneliti kemudian mengorganisasi dan mensistematisasi data

agar siap dijadikan bahan analisis. Untuk lebih jelasnya dalam hal teknik

pengumpulan data dapat dilihat sebagai berikut:

Jenis data Sumber Metode Instrumen

- Manajemen pemasaranpendidikan Islam di SMPIslam Sultan Agung 1Semarang (perencanaan,pengorganisasian,penggerakan, evaluasi).

- Pelaksanaan pemasaranpendidikan Islam.

- Pengawasan pemasaranpendidikan Islam.

- Respon masyarakat.

- Kepala Sekolah SMPIslam Sultan Agung 1Semarang.

- Wakil Kepala Sekolah.

- Waka Humas.- Ketua panitian.

penerimaan pesertadidik.

- Pelaksana kegiatan.

- Kepala Sekolah.- Wakil Kepala Sekolah.

- Wali murid.

- Interview.- Dokumentasi.

- Interview.- Dokumentasi.- Observasi.

- Interview.

- Interview.

- Peneliti, pointerwawancara,tape rekorder,pena, bukucatatan.

- Peneliti, pointerwawancara,tape rekorder,pena, bukucatatan.

- Peneliti, pointerwawancara,tape rekorder,pena, bukucatatan.

- Peneliti, pena,buku catatan.

2. Metode analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.26

Analisis data yang digunakan berupa model analisis data interaksi, hal

ini komponen data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan

setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat

wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang

26Sugiyono, op.cit., hlm. 89.

Page 25: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

diwawancarai. Bila setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka

peneliti akan melakukan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu diperoleh

data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman, mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kalitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu: data reduction, data display dan

data conclusion drawing/verification, sebagaimana gambar berikut:27

Data diperoleh dari penelitian atau data colection masih bersifat

komplek dan rumit direduksi, yaitu merangkum dan memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, membuang hal-hal tidak perlu. Data

hasil penelitian ini harus direduksi meliputi data hasil wawancara,

dokumentasi dan observasi berisi tentang pelaksanaan manajemen

pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan/pengarahan dan

pengevaluasian.

Data hasil reduksi disajikan atau di display ke bentuk yang mudah

dipahami, biasanya penyajian ini berbentuk naratif, table, grafik.

Kesimpulan dan verifikasi, simpulan awal yang berupa analisis interaktif

masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi simpulan

yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti konsisten

pada saat peneliti kembali ke lapangan, maka simpulan yang dikemukakan

simpulan kredibel.

27Ibid, hlm. 91.

DataColection

DataDisplay

Conclusion:Drawing/ferifying

DataReduktion

Page 26: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

BAB II

MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN

A. Manajemen Pemasaran

1. Pengertian manajemen pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan penggabungan dari dua istilah

yaitu manajemen dan pemasaran.28 Manajemen menurut Henry L. Sisk:

Management is the coordination of all resources through the processes of

planning, organizing, directing, and controlling in order to attain stated

objectives.29

(Manajemen adalah pengkoordinasian dari semua sumber-sumber melaluiproses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pemberianbimbingan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan).

Sedangakan manajemen pemasaran menurut Philip Kotler and

Amstrong, sebagaimana yang dikutip oleh Buchari Alma:

Marketing management is the analysis, planning, implementation,and control of programs designed o create, build, and maintainbeneficial exchanges with target buyers for the purpose of achievingorganizational objectives. (Manajemen pemasaran ialah kegiatanmenganalisa, merencanakan, mengimplementasi dan mengawasisegala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaranyang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangkamencapai tujuan organisasi).30

Menurut Ben M. Anis: Marketing Management is the process ofincreasing the effectiveness and or efficiency by which marketingactivities are performed by individuals or organizations.(Manajemen pemasaran ialah proses untuk meningkatkan efisiensidan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individuatau oleh perusahaan).31

28Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, (Bandung:Alfabeta, 2007), hlm. 137.

29Henry L. Sisk, Principles of Management, (Ohio: South-Western Publishing Company,1969), hlm. 10.

30Buchari Alma, op.cit., hlm. 130.31Ibid, hlm. 130.

Page 27: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Processing(proses)

Pengertian di atas mempunyai implikasi yaitu:

1) Menekankan adanya efektivitas (memaksimalkan hasil yang hendak

dicapai yang telah ditetapkan lebih dulu) dan efisiensi (meminimalkan

pengeluaran atau biaya yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut).

2) Manajemen pemasaran ini merupakan suatu proses. Penekanan pada

efisiensi dan efektivitas erat hubungannya dengan produktifitas.

Produktifitas merupakan kombinasi antara afektivitas dan efisiensi.

Jika orang ingin menentukan produktifitas, maka ia harus mengetahui

hasil yang ingin dicapai (ini masalah efektifitas), dan sumber-sumber

apa yang telah digunakan (berdaya guna) serta mendapatkan hasil yang

maksimal (berhasil guna), inilah efisiensi dan efektifitas.32

Untuk memahami manajemen pemasaran sebagai suatu proses, di

bawah ini digambarkan pendekatan sistem:33

Input outputs Objektive(masukan) (luaran) (tujuan)

Feedback (balikan)

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Untuk keberhasilan kegiatan manajemen pemasaran pada sebuah

perusahaan, maka diperlukan sebuah masukan, misalnya berasal dari

informasi kegiatan yang berjalan di lapangan. Contoh: barang-barang

‘merk X’ kurang laku, ternyata harganya lebih tinggi dari saingan. Ini

adalah masukan informasi yang harus diproses. Setelah diadakan analisis,

dari berbagai sumber informasi lainnya, akhirnya muncullah output

(luaran) yaitu berupa suatu keputusan atau kebijaksanaan yang harus

ditempuh guna mencapai tujuan perusahaan. Setelah keputusan diambil

dan dilaksanakan, ditunggu bagaimana hasil pelaksanaannya. Inilah yang

disebut feedback (balikan) yang sangat berguna bagi manajemen untuk

32Ibid, hlm. 131.33Ibid, hlm. 131.

Page 28: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

memperbaiki kebijaksanaan lebih lanjut. Dengan demikian proses

manajeman pemasaran akan lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas.

Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan sebagai

suatu proses merencanakan, mengorganisasi, mengimplementasi dan

mengawasi segala kegiatan (program pemasaran) secara efektif dan

efisien, guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan

pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kegiatan

pemasaran pada sebuah perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya

dan manajer pemasaran harus memainkan peranan penting dalam

perencanaannya.

2. Unsur-unsur pemasaran

Dalam pemasaran terdapat beberapa unsur, yaitu:34

a. Unsur strategi persaingan

1) Segmentasi pasar, yaitu tindakan mengidentifikasikan dan

membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.

Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik,

kebutuhan produk dan bauran pemasaran tersendiri.

2) Targeting, yaitu suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen

pasar yang akan dimasuki.

3) Positioning, yaitu penetapan posisi pasar. Tujuannya untuk

membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk

yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

b. Unsur taktik pemasaran

1) Diferensiasi, berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran

dalam berbagai aspek di perusahaan.

2) Bauran pemasaran (marketing mix), berkaitan dengan kegiatan-

kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat.

34Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi KonsepPerencanaan Strategi untuk Menghadapi Abad 21, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005),Cet. 12, hlm. 48-51.

Page 29: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

c. Unsur nilai pemasaran

1) Merk (brand), yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai

yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Jika brand

equity ini dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan

setidaknya akan mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen

akan menerima nilai produknya. Mereka dapat merasakan semua

manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa

puas karena itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan

itu sendiri memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap

merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing

dan efisiensi serta efektifitas kerja khususnya pada program

pemasarannya.

2) Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan

pemberian jasa pelayanan kepada konsumen.

3) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk

membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung

jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

3. Pemasaran jasa

Kita mengetahui bahwa yang disalurkan oleh para produsen bukan

benda-benda berwujud saja, tetapi juga jasa. Sifat perusahaan yang

menghasilkan jasa ialah bahwa jasa itu tidak bisa ditimbun atau ditumpuk

dalam gudang seperti barang-barang lainnya sambil menunggu

penjualan.35

Penyaluran jasa kebanyakan bersifat langsung dari produsen kepada

konsumen, seperti jasa perawatan, pengobatan, nasihat-nasihat, hiburan,

travel/perjalanan, dan sebagainya. Rumah-rumah sewaan, apartemen,

hotel, para penjual yang mengadakan transaksi saham dan obligasi di bursa

serta perantara-perantaranya juga merupakan jasa. Dalam arti yang lebih

35Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003), Cet.s1,hlm. 1.

Page 30: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

luas lagi, asuransi dan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah juga

merupakan jasa. Pajak yang kita bayar sebetulnya adalah untuk membeli

jasa yang ditawarkan oleh pemerintah tersebut, lembaga keagamaan,

lembaga pendidikan juga merupakan bagian dari jasa.36

Selama ini pemasaran jasa masih belum begitu diperhatikan, tetapi

melihat banyaknya jumlah uang yang dibelanjakan untuk membeli jasa

tersebut, maka para produsen jasa mulai memberi perhatian khusus. Hal

ini ditambah pula dengan tingkat persaingan yang mulai ketat di antara

para penghasil jasa.

Jasa tidak memiliki bentuk fisik, kegiatannya tidak berwujud,

meliputi berbagai jenjang layanan professional, mulai dari dokter,

insinyur, akuntan, guru, dosen, pelatih, pengacara, perawat, sopir, tukang

cukur, ahli desain dan sebagainya. Jasa ini menampilkan sosok orangnya

yang telah mendapatkan latihan-latihan tertentu.37

Selanjutnya Pride and Ferrell yang dikutip oleh Buchari Alma,

memperkenalkan dan memberi pengertian tentang marketing non business

organization, yaitu: merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh individu

atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, beda dengan tujuan

perusahaan yang mengutamakan laba, penguasaan pasar atau untuk

mempercepat pengembalian investasi.38 Dalam organisasi non-bisnis ini

obyek transaksinya tidak jelas, tidak spesifik nilai uangnya. Transaksi

banyak dilakukan lewat negoisasi dan menanamkan keyakinan melalui

diskusi dan mereka ini sebenarnya telah menerapkan konsep-konsep

marketing, misalnya marketing lembaga pendidikan, marketing yayasan

dan sebagainya.

Ada beberapa pendapat yang menjelaskan tentang pengertian jasa, di

antaranya:

36Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, op.cit., hlm. 241.37Ibid, hlm. 242.38Ibid, hlm. 242.

Page 31: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

a. William J.sStanton, yang dikutip oleh Buchari Alma:

Jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak

berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat

dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.39

b. Zaithaml dan Bitner, yang dikutip oleh Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka

Prihati:

Jasa pada dasarnya merupakan seluruh aktifitas ekonomi dengan

output selain produk dan pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi

pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip

tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.40

Jadi, jasa adalah setiap aktivitas maupun manfaat apapun yang

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tanpa

wujud tetapi dapat memberikan nilai tambah bagi pembelinya.

Menurut Kotler, sebagaimana yang dikutip oleh Yoyon Bahtiar

Irianto dan Eka Prihati, jasa mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Tidak berwujud (intangibility), sehingga konsumen tidak dapatmelihat, mencium, meraba, mendengar dan merasakan hasilnyasebelum mereka membelinya. Untuk mengurangi ketidak pastian,maka konsumen mencari informasi tentang jasa tersebut.

b. Tidak terpisahkan (inseparability), jasa tidak dapat dipisahkandari sumbernya yaitu perusahaan jasa tersebut.

c. Berfariasi (variability), di mana jasa seringkali berubah-ubahtergantung siapa, kapan dan di mana menyajikannya.

d. Mudah musnah (perishability), jasa tidak dapat dijual pada masayang akan datang.41

Sifat-sifat khusus dari pemasaran jasa:

a. Menyesuaikan dengan selera konsumen.

b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh pendapatan penduduk.

c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan.

39Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, op.cit., hlm. 2-3.40Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, dalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 1,hlm. 335.

41Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, op.cit., hlm. 335.

Page 32: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud (perlengkapannya).

e. Saluran distribusi dalam marketing jasa tidak begitu penting.

f. Kadang terjadi problema dalam penetapan harga jasa.42

B. Pemasaran Jasa Pendidikan

1. Pengertian pemasaran jasa pendidikan

Menurut John R. Silber yang dikutip Buchari Alma, menyatakan

bahwa:

Etika marketing dalam dunia pendidikan adalah menawarkan mutulayanan intelektual dan pembentukan watak secara menyeluruh.Sebuah lembaga pendidikan harus menjaga nama baik danmenekankan pada mutu layanan yang harus diberikan kepada parasiswa43

Kotler, yang dikutip oleh Henry Sumurung Octavian mendefinisikan

pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial di mana individu

dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama

lain. Dengan demikian pemasaran produk dan jasa, termasuk pendidikan,

akan terkait kepada konsep: permintaan, produk, nilai dan kepuasan

pelanggan.44

Konsep produk dalam dunia pendidikan terbagi atas jasa

kependidikan dan lulusan. Jasa kependidikan sendiri terbagi atas jasa:

kurikuler, penelitian, pengembangan kehidupan bermasyarakat,

ekstrakurikuler dan administrasi. Bentuk produk-produk tersebut

hendaknya sejalan dengan permintaan pasar atau keinginan pasar yang

diikuti oleh kemampuan dan kesediaan dalam membeli jasa kependidikan.

Pendidikan sebagai produk jasa merupakan sesuatu yang tidak

berwujud akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang diproses

42Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, op.cit., hlm. 251-253.43Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, op.cit., hlm. 53.44Henry Sumurung Octavian, “Manajemen Pemasaran Sekolah sebagai Salah Satu Kunci

Keberhasilan Persaingan Sekolah”, http://www.bpkpenabur.or.id/files/108-117%20Manajemen%20Pemasaran%20Sekolah%20sebagai%20Salah%20Satu%20Kunci%20Keberhasilan%20Persaingan%20Sekolah.pdf, download tanggal 13-01-2010.

Page 33: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

dengan menggunakan atau tidak menggunakan bantuan produk fisik, di

mana proses yang terjadi merupakan interaksi antara penyedia jasa dengan

pengguna jasa yang mempunyai sifat tidak mengakibatkan peralihan hak

atau kepemilikan.45

Sekolah hendaknya dapat berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

Selain itu juga perlu mencermati pergeseran konsep ‘keuntungan

pelanggan’ menuju ‘nilai’ (value) dari jasa yang diberikan. Sekolah mahal

tidak menjadi masalah sepanjang manfaat yang dirasakan siswa melebihi

biaya yang dikeluarkan. Dan sebaliknya sekolah murah bukan jaminan

akan diserbu calon siswa apabila dirasa nilainya rendah.

Dalam membangun lembaga pendidikan, menurut Brubacher yang

dikutip Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, menyatakan ada dua

landasan filosofi yaitu landasan epistimologis dan landasan politik:

Secara epistimologis, lembaga pendidikan harus berusaha untukmengerti dunia sekelilingnya, memikirkan sedalam-dalamnyamasalah yang ada di masyarakat, di mana tujuan pendidikan tidakdapat dibelokkan oleh berbagai pertimbangan dan kebijakan, tetapiharus berpegang teguh pada kebenaran. Sedangkan landasan politikadalah memikirkan kehidupan praktis untuk tujuan masa depanbangsa, karena masyarakat kita begitu kompleks sehingga banyakmasalah pemerintahan, industri, pertanian, perbankan, tenaga kerja,bahan baku, sumber daya alam dan manusia, hubungan internasional,pendidikan, lingkungan, kesehatan dan sebagainya, yang perlu untukdipecahkan oleh tenaga ahli yang dicetak oleh lembaga pendidikan,di mana lulusan yang bermutu dihasilkan dalam black box prossingyang diolah oleh tenaga pendidik yang bermutu. 46

Pendidikan merupakan produk yang berupa jasa, yang mempunyai

karakteristik sebagai berikut:

1. Lebih bersifat tidak berwujud dari pada berwujud.

2. Produksi dan komsumsi bersama waktu.

3. Kurang memiliki standard dan keseragaman.47

45Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, op.cit., hlm. 335.46Ibid, hlm. 338.47Ibid, hlm. 335.

Page 34: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Dengan demikian pemasaran jasa pendidikan adalah suatu proses

menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukan watak secara

menyeluruh baik menggunakan bantuan produk fisik maupun tidak, untuk

memenuhi kebutuhan konsumen (siswa). Hal itu karena pendidikan

sifatnya lebih kompleks yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,

hasil pendidikannya mengacu jauh ke depan, membina kehidupan warga

Negara, generasi penerus ilmuwan dikemudian hari.

2. Perkembangan konsep pemasaran dalam jasa pendidikan

Ada beberapa tahap perkembangan konsep marketing yang

digunakan oleh para pengusaha dalam menghadapi persaingan yaitu:

a. Konsep produksi

Konsep ini berpandangan bahwa perusahaan membuat produksi

sebanyak-banyaknya. Dengan produksi massal ini akan diperoleh

efisiensi dalam pemakaian input dan efisiensi dalam proses produksi.

Kemudian perusahaan akan dapat menetapkan harga jual lebih murah

dari saingan. Hal ini sejalan dengan keinginan konsumen, agar mereka

mudah memperoleh barang yang mereka butuhkan, mereka bisa

membeli di banyak tempat dan harganya tidak terlalu mahal.48

Jika hal ini diterapkan dalam jasa pendidikan, bukan berarti

lembaga pendidikan menghasilkan lulusan secara massal dengan

mengabaikan mutu, kemudian menurunkan uang sekolah (SPP) agar

lebih banyak peminat masuk. Konsep produksi dalam pendidikan

harus tatap memegang teguh peningkatan mutu lulusannya, dan uang

pembayaran sekolah tidak terlalu tinggi.

b. Konsep produk

Konsep ini berlaku sudah sejak lama pada saat produsen berada

pada posisi kuat. Produsen menghasilkan produk yang sangat baik

menurut ukuran atau selera produsen itu sendiri, bukan menurut

kehendak konsumen, konsumen demikian banyaknya sehingga selera

48Buchari Alma dan Ratih Hurriyati, Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran JasaPendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 173-174.

Page 35: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

mereka pun sangat berfariasi. Selera konsumen tidak dapat

diidentikkan dengan selera produsen. Inilah satu kesalahan yang terjadi

pada konsep produk, yang menyamakan selera produsen dengan selera

konsumen. Akibatnya jika timbul pesaing baru yang kreatif dalam

bidang produksi, maka pengusaha yang menganut konsep produk ini

akan kalah dalam persaingan.49

Jika ini diterapkan dalam lembaga pendidikan, maka pimpinan

lembaga tidak boleh berbuat sekehendaknya, walaupun dalam rangka

ingin meningkatkan mutu. Pimpinan sekali-kali harus memonitor apa

kehendak konsumen, apa keluhan-keluhan yang diobrolkan oleh para

siswa di luar, ataupun guru, tenaga administrasi, dan sebagainya.

Pimpinan lembaga pendidikan tidak tinggal diam di kamar kantornya,

berlagak sebagai birokrat sebuah departemen yang sulit dihubungi.

Pimpinan lembaga pendidikan harus sering turun ke bawah melihat

ruang kelas sekolah, memperhatikan taman-taman sekolah, bertegur

sapa dengan siswa, guru dan orang lain yang berkunjung ke sekolah.

c. Konsep penjualan

Pengusaha yang menganut konsep penjualan (selling concept)

berpendapat bahwa yang penting produsen menghasilkan produk,

kemudian produk itu dijual ke pasar dengan menggunakan promosi

secara besar-besaran. Produsen ini mempunyai keyakinan bahwa

dengan jalan promosi, konsumen dipengaruhi, dirangsang, dimotivasi

untuk membeli, maka mereka pasti akan membeli. Konsep ini banyak

dianut oleh para produsen dan mereka juga berhasil dalam pemasaran

produknya. Tetapi strategi ini tidak akan mampu bertahan selamanya.50

Jika diterapkan pada lembaga pendidikan, maka ada

kecenderungan lembaga menggunakan surat kabar, TV, pasang iklan,

layaknya seperti iklan barang. Iklan ini bisa saja asal ada bukti nyata

yang menunjang kekuatan iklannya. Iklan tanpa usaha perbaikan mutu

49Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, op.cit., hlm. 47.50Ibid, hlm. 48.

Page 36: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

atau performens lembaga pendidikan akan berakibat sebaliknya,

menjadi bumerang bagi lembaga itu sendiri. Para pengelola pendidikan

yang menganut konsep penjualan, hanya mementingkan tugasnya saja.

Asal tugas sudah dijalankan maka selesailah kewajibannya dan dia

akan menerima gaji sesuai dengan yang ditetapkan. Karyawan seperti

ini tidak pernah memikirkan dan tidak peduli apakah layanannya sudah

baik atau belum, pokoknya tugas selesai.

d. Konsep marketing (marketing concept)

Konsep marketing ini menyatakan bahwa produsen jangan

memperhatikan diri sendiri, jangan melihat selera sendiri, tapi lihatlah,

carilah apa dan bagaimana selera konsumen. Marketing tidak berarti

bagaiamana menjual produk agar laris habis, tidak peduli apa yang

terjadi sesudah itu. Konsep marketing lebih berorientasi jangka

panjang. Konsep ini lebih menekankan kepada “kepuasan konsumen”.

Tujuan marketing ialah bagaimana usaha untuk memuaskan selera,

memenuhi needs and wants dari konsumen. Istilah needs artinya

kebutuhan atau “rasa kekurangan pada diri seseorang yang harus

dipenuhi”. Sedangkan wants berarti keinginan atau suatu kebutuhan

yang sudah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti daya beli,

pendidikan, agama, keyakinan, famili dan sebagainya. Agar dapat

memenuhi needs and wants konsumen ini, maka para produsen

harus mengadakan marketing research.

Lembaga pendidikan yang menganut konsep marketing ini, tahu

persis apa yang harus dilakukan, bukan hanya sekedar mengajar siswa

tiap hari sesuai jadwal kemudian melaksanakan ujian, lulus, habis

perkara. Tapi harus lebih jauh dari itu. Siswa harus merasa puas dalam

suasana belajar mengajar, ruang kelas yang bersih, taman yang asri,

guru-guru yang ramah, perpustakaan, laboratorium, lapangan olah raga

dan sebagainya harus siap melayani para siswa.

e. Konsep rensponsibility=Konsep societal=Konsep kemasyarakatan

Page 37: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Konsep ini menyatakan bahwa dunia perusahaan harus

bertanggung jawab pada masyarakat terhadap segala perilaku

bisnisnya. Perusahaan harus dapat menghasilkan produk yang bisa

diandalkan, tidak cepat rusak, tidak berbahaya jika digunakan oleh

konsumen dan turut menjaga kelestarian alam. Dunia bisnis harus

berhemat dalam menggunakan sumber-sumber alam dan turut

mengadakan penghijauan.51

Demikian pula sebuah lembaga pendidikan, harus bertanggung

jawab terhadap masyarakat luas mulai dari mutu lulusan yang

dihasilkannya. Jangan sampai lulusan yang dihasilkan malah

membawa ekses di masyarakat berlagak dengan titel yang ia peroleh.

Lembaga pendidikan harus bertangguang jawab terhadap uang

masyarakat yang dipungut dan ia gunakan, sehingga betul-betul

memberikan hasil maksimal untuk kepentingan masyarakat.

Premis dari konsep marketing:

a. Konsumen selalu memilih barang yang dapat memuaskan kebutuhan

dan keinginan mereka.

b. Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan needs and wants-nya.

c. Tugas pengusaha ialah meneliti dan memilih pasar dan

mengembangkan program pemasaran yang efektif.

d. Bila konsumen merasa puas, mereka akan mengulangi pembeliannya.52

2. Fungsi marketing dalam pendidikan

Untuk membentuk citra baik terhadap lembaga dan dalam menarik

minat sejumlah calon siswa, maka lembaga pendidikan telah

menggunakan/mengembangkan berbagai upaya strategi yang dikenal

dengan strategi bauran pemasaran (strategi marketing mix).

Dalam gambar berikut dapat dilihat elemen bauran pemasaran yang

terdiri atas 4 P (Promotion, Place, Price, Product) tradisional ditambah 3

elemen P lagi yaitu Physical evidence, People dan Process mempengaruhi

51Ibid, hlm. 49.52Ibid, hlm. 50.

Page 38: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

calon siswa, sehingga mereka mau mendaftar masuk ke lembaga

pendidikan tersebut:53

INPUT PENYUSUNAN DISAIN PENAWARAN JASA

BALIKAN

STRATEGI MARKETING MIX PROSES TUJUAN4P + P KE LIMA

BALIKAN

Gambar Model Penawaran Jasa Pendidikan.

Informasi tentang 7 P tersebut akan diperoleh calon siswa dari

berbagai sumber seperti dari massmedia, orang tua, famili, alimni, guru

sekolah, siswa yang masih aktif dan sebagainya. Di samping itu ada empat

53Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, op.cit., hlm. 373.

LAND

MAN

CAPITAL

MANAGEMEN

Pengaturan:MnusiaKurikulumFasilitasLearning environmentprogram/jurusanemployment officemapping technique(segmentation)diversivikasi

TeachingResearchPublic servicesPesta kampusHub. kampus-masyarakatPembinaan alumni

PRODUCT Layanan akademik Layanan sosio kulturalPROMOTION

Menggunakan mediacetak dan elektronik

PLACELokasi

PRICESPP, sumbanganpembangunan, uangpraktikum, dsb.

PERSONAL TRAITSUnsur pimpinanlembagapendidikan/yayasan/personil

Untuk kerja dosenPerkuliahanPenelitianSeminar/workshopGedung-ruangLab/perpustakaanOlah ragaKeagamaanKesenianCafetariaToko, dsb.

MENINGKATKANMUTU AKADEMIK

CITRA EKSISTENSILEMBAGAVALUE ADDED

KEILMUANEKONOMI PRESTISE

JUMLAHPEMINAT

Page 39: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

faktor lain yang turut mempengaruhi pilihan siswa yaitu lingkungan sosio

cultural, dari mana calon siswa berasal, apakah dia cocok bergaul di

lingkungan lembaga pendidikan yang akan ia masuki. Lingkungan politik

dan hukum, lingkungan ekonomi dan teknologi, lingkungan kompetitif dan

lingkungan sumber daya semuanya menjadi bahan pertimbangan calon

siswa untuk memasuki sebuah lembaga pendidikan.

P1= Product. Produk yang dihasilkan dan ditawarkan ke konsumen

haruslah yang berkualitas. Sebab konsumen tidak senang pada

produk kurang bermutu. Misalnya, di samping produk bidang

akademik, ialah produk yang membuat layanan pendidikan lebih

berfariasi seperti kegiatan olah raga, kesenian, keagamaan, kursus-

kursus dan sebagainya untuk menambah kualitas pendidikan.

P2= Price. Produsen harus pandai menetapkan kebijaksanaan tinggi atau

rendahnya harga yang ditetapkan, harus berpedoman pada:

a. Keadaan atau kualitas barang.

b. Konsumen yang dituju: berpenghasilan tinggi, sedang/rendah.

c. Suasana pasar, apakah produknya baru diintroduksi ke pasar atau

produk menguasai pasar, produk sudah melekat di hati konsumen

atau banyak saingan.

P3= Place. Keamanan tempat atau lokasi yang dituju, dalam hal ini perlu

dipertimbangkan faktor-faktor seperti: akses (kemudahan mencapai

lokasi), vasibilitas (lembaga tersebut dapat terlihat dengan jelas

keberadaan fisiknya), lalu lintas, tempat parkir, ekspansi

(ketersediaan lahan untuk kemungkinan perluasan usaha), persaingan

(dengan memperhitungkan lokasi pesaing).54

P4= Promotion, merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yaitu

aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi tentang

keberadaan produk atau jasa, mempengaruhi, membujuk dan atau

mengingatkan pasar sasaran atas lembaga dan produknya agar

54Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, op.cit., hlm. 344.

Page 40: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan

oleh lembaga. Namun perlu diingat, promosi berlebihan mempunyai

hubungan korelatif yang negative terhadap daya tarik peminat.

P5= People, berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan

pelayanan terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa

dilayani oleh orang, maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih,

dimotivasi, sehingga memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

Setiap karyawan harus berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap

konsumen dengan sikap perhatian, responsive, inisiatif, kreatif,

pandai memecahkan masalah, sabar dan ikhlas. Para guru harus

mempunyai kompetensi pedagogig, kepribadian, professional dan

kompetensi sosial.55

P6= Physical Avidence (bukti fisik), merupakan sarana dan prasarana

yang mendukung proses penyampaian jasa pendidikan sehingga akan

membantu tercapainya janji lembaga kepada pelanggannya.

P7= Process, dalam hal ini perlu diperhatikan dan selalu ditingkatkan

bagaimana proses yang terjadi dalam penyaluran jasa dari produsen

ke konsumen. Produk utama lembaga pendidikan yang dialami siswa

misalnya bimbingan, latihan-latihan dan terutama adalah proses

belajar mengajar, maka kualitas jasa atau pembelajaran harus

bermutu, guru berpenampilan baik serta menguasai bahan pelajaran.

Namun secara keseluruhan, proses ini terjadi berkat dukungan dari

seluruh karyawan dan tim manajemen yang mengatur semua proses

agar berjalan lancar.56 Kualitas dalam seluruh elemen yang

menunjang proses pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk

menentukan keberhasilan proses pembelajaran sekaligus sebagai

bahan evaluasi terhadap pengelolaan lembaga dalam merekrut

55Ibid, hlm. 344-345.56Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, op.cit., hlm. 38.

Page 41: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

pelanggan pendidikan. Jika digambarkan secara sederhana adalah

sebagai berikut:57

Gambar Lingkaran Pendidikan.

Apabila lembaga pendidikan sudah mencoba malaksanakan kegiatan

marketing yang berorientasi ke konsumen, maka seluruh personil staf baik

guru maupun tenaga administrasi harus mengahayati apa visi, misi dan

tujuan mereka, apa bisnis mereka dan menganalisa intra serta ekstra

kurikuler, fasilitas pendidikan, suasana belajar mengajar dan sebaginya,

sehingga kegiatan mereka selalu terpusat kepada perbaikan mutu

pelayanan.

Dengan melaksanakan kegiatan marketing akan dapat membantu

lembaga pendidikan mengahadapi masa depan yang lebih baik. Ada dua

usaha yang hendak dicapai oleh organisasi non profit dalam kegiatan

marketingnya, yaitu mencari konsumen dan mencari donatur. Namun kita

lihat organisasi non profit seperti lembaga keagamaan, kesehatan, lembaga

57Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, op.cit., hlm. 346.

Pelangganpendidikan

Tujuan

Produk PT

Place

Promotion

Price

People

Physicalevidence

Citra PT

Process

Penyerapanpasar kerja

Page 42: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

pendidikan, tidak senang menggunakan istilah konsumen. Mereka

menggunakan istilah spesifik yang sesuai dengan kegiatannya seperti

jamaah, anggota, pasien, para pendengar, siswa dan sebagainya.

Organisasi non profir ini mencoba membangkitkan image positif dari

anggotanya terhadap lembaga.58

3. Citra (image) terhadap lembaga

Konsumen membeli sesuatu bukan hanya sekedar membutuhkan

barang itu, tetapi ada sesuatu yang lain yang diharapkannya. Sesuatu yang

lain itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Oleh sebab itu,

penting sekali organisasi memberi informasi kepada publik agar dapat

membentuk citra yang baik sebagai salah satu strategi pemasarannya.

Citra adalah impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada publik

mengenai perusahaan, suatu objek, orang atau mengenai lembaga.59 Citra

adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan pemahaman

seseorang tentang sesuatu. Citra terbentuk dari bagaimana perusahaan

melakukan kegiatan operasionalnya, yang mempunyai landasan utama

pada segi layanan. Citra yang baik dari suatu organisasi akan mempunyai

dampak yang menguntungkan, sedangkan citra yang jelek akan merugikan

organisai.60

Mirror Image. Suatu lembaga pendidikan harus mampu melihat

sendiri bagaimana image yang mereka tampilkan dalam melayani

publiknya. Lembaga harus dapat mengevaluasi peampilan mereka apakah

sudah maksimal dalam memberi layanan atau masih dapat ditingkatkan

lagi. Ini disebut mirror image.

Multiple Image. Ada kalanya anggota masyarakat memiliki berbagai

image terhadap perusahaan atau lembaga pendidikan misalnya sudah ada

yang merasa puas, bagus, dan ada yang masih banyak kekurangan dan

58Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, op.cit., hlm. 374.59Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, op.cit., 92.60Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2003), Cet. 3, hlm. 331.

Page 43: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

perlu diperbaiki. Ada yang merasa puas untuk sebagian layanan, dan tidak

merasa puas dengan beberapa sektor yang lain. Ini adalah multiple image.

Current Image yaitu bagaimana citra terhadap lembaga pendidikan

pada umumnya. Current image perlu diketahui oleh seluruh karyawan

lembaga pendidikan sehingga di mana ada kemungkinan image umum ini

dapat diperbaiki.61

Image akan diperhatikan publik dari waktu kewaktu dan akhirnya

akan membentuk suatu pandangan positif yang akan dikomunikasikan dari

satu mulut ke mulut yang lain. Dalam kesibukan kita sehari-hari jangan

melupakan keadaan fisik, keterampilan, fasilitas, kantor, karyawan, dan

yang melayani publik harus selalu dalam garis dengan satu tujuan

memuaskan konsumen. Katakan pada mereka apa yang kita perbuat untuk

menjaga agar mereka selalu puas, dan tanyakan lagi apa yang mereka

inginkan agar dapat diperbaiki dimasa yang akan datang.

Citra merupakan realitas, oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak

cocok dengan realitas, ketidakpuasan akan muncul dan akhirnya konsumen

mempunyai persepsi yang buruk terhadap citra organisai.62

Masalah image ini mungkin saja berbeda pada seseorang, karena apa

yang dialaminya tidak sesuai dengan apa yang dialami oleh orang lain. Di

sinilah perlunya organisasi harus setiap saat memberi informasi tentang

image positif yang diperlukan oleh publik dan mampu menarik

perhatiannya. Sehingga masyarakat dapat membuat keputusan untuk

mendaftarkan putra-putri mereka masuk ke lembaga tersebut. Pemupukan

image ini tidak hanya dalam waktu singkat, sebab publik sifatnya sangat

sensitive dan kritis. Biasanya image negative dapat terbentuk dalam waktu

singkat, tetapi image positif terbentuk dalam jangka waktu lama.

Banyak komponen yang akhirnya dapat membentuk image antara

lain: reputasi atau mutu akademik dari sebuah lembaga, penampilan

61Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, op.cit., hlm. 92-93.62Sutisna, op.cit., hlm. 334.

Page 44: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

kampus, biaya, lokasi, jarak dari rumah tempat tinggal, kemungkinan karir

masa depan, kegiatan social dari lembaga dan sebagainya.

4. Variabel yang menimbulkan citra

a. Aspek mutu akademik

Lembaga pendidikan harus melakukan total quality management

(TQM). Karena semua organisasi yang ingin mempertahankan

keberhasilannya harus berobsesi pada mutu.63 Mutu harus sesuai

dengan persyaratan yang diinginkan pelanggan. Kotler

mengungkapkan total quality management adalah suatu pendekatan

perusahaan secara menyeluruh untuk meningkatkan kualitas produk,

mulai dari proses pembuatan, hasil jadi, pengiriman, pelayanan yang

terus menerus.64 Intinya adalah perbaikan mutu terus menerus dalam

segala kegiatan perusahaan, sehingga muncul kualitas yang makin

lama makin baik.

Secara konseptual mutu akademik adalah muara dari mutu

proses pendidikan manusia, alat, kurikulum dan fasilitas yang

tercermin pada mutu mengajar guru, mutu bahan pelajaran dan mutu

hasil belajar, sehingga akhirnya membentuk seperangkat kemampuan.

Mutu akademik dapat dilihat dari sudut kuantitatif dan sudut

kualitatif. Dari sudut kuantitatif orang melihatnya dari sisi indeks

prestasi hasil belajar, jumlah lulusan, banyaknya siswa diterima di

lembaga pendidikan lanjutan atau yang diterima bekerja pada

instansi/perusahaan, banyak alumni yang menjadi pejabat dan

sebagaianya. Sedangkan mutu akademik secara kualitatif memiliki

indikator seperti berikut:

1) Kemampuan mengidentifikasi sesuatu secara jelas. Ini merupakan

karakteristik berpikir tamatan lembaganya.

63Husaini Usman, Manajemen (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan), (Jakarta: PT. BumiAksara, 2006), hlm. 460.

64Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, op.cit., hlm. 36.

Page 45: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

2) Siswa memiliki kemampuan dalam eksplanasi, yang diartikan

mampu berargumentasi menerangkan apa yang ada di pikirannya

dengan bahasa dan terminology yang tepat kepada orang lain.

3) Kemampuan memprediksi atau meramal.

4) Kemampuan mengawasi.65

b. Guru/Dosen

Siswa mempunyai pandangan tentang guru yang baik adalah

memiliki kompetensi keilmuan, penguasaan metode mengajar,

pengendalian emosi dan disiplin. Guru harus memiliki kompetensi

pedagogik, professional, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial

dan segi mentalitas yang baik. Jika kompetensi guru ini ditampilkan

secara baik, maka guru akan menjadi idola bagi siswa, teman

sejawatnya dan masyarakat.66

c. Perpustakaan

Perpustakaan adalah unsur penting dalam pengembangan ilmu

dan pengembangan lembaga pendidikan. Maka hal yang perlu

diperhatikan antara lain: banyaknya buku dan judul buku yang ada di

perpustakaan, adanya perhatian anggaran belanja yang dialokasikan

untuk kebutuhan perpustakaan, luas perpustakaan dan sebagainya.

d. Teknologi pendidikan

Alat bantu berupa teknologi pendidikan sangat besar artinya bagi

pengembangan ilmu, terutama dalam proses kegiatan mengajar. Hal ini

dalam rangka mempertinggi pelayanan akademis untuk para siswa.

e. Biro konsultan

Biro konsultan ini bertugas memberikan pelayanan kepada

masyarakat dalam bentuk layanan konsultasi, penyuluhan dan

bimbingan lainya.

65Ibid, hlm. 127.66Ibid, hlm. 110.

Page 46: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

f. Kegiatan olah raga

Lembaga dapat mengadakan pertandingan-pertandingan olah

raga dalam bentuk perlombaan maupun persahabatan, baik

dilaksanakan di dalam maupun di luar kampus, sehingga dapat

menarik perhatian yang baik dari masyarakat.

g. Kegiatan marching band dan tim kesenian

Kegiatan marching band dan kesenian yang ditampilkan oleh

lembaga pendidikan pada suatu acara resmi seperti pada perayaan

17sAgustus di kota yang bersangkutan, hari ulang tahun lembaga, hari

wisuda dan perayaan lainnya, akan memperoleh keuntungan promosi

yang luar biasa. Apalagi jika diikutkan dalam perlombaan dan

mendapakan juara.

Lembaga pendidikan yang memiliki manajemen baik, akan

mengarahkan perhatiannya lebih untuk membina kegiatan ini, karena

ini membuka peluang untuk lebih dikenal oleh masyarakat dan

pemerintah. Tetapi lembaga harus berhati-hati menjaga penampilan

timnya agar tidak mengecewakan penonton, sebab akan membawa

akibat negative terhadap lembaga, yang dianggap mencerminkan

ketidakberesan manajemen intern. Oleh sebab itu dalam setiap

penampilan harus betul-betul disiapkan secara professional.

h. Kegiatan keagamaam

Kegiatan ini bukan hanya ditandai oleh adanya bangunan fisik

keagamaan, tetapi yang lebih penting adalah kegiatan rutinitas yang

dilaksanakan di dalamnya maupun dalam peringatan hari-hari besar

dengan mengundang masyarakat sekitar dan kadang-kadang

dipublikasikan di massmedia. Para orang tua siswa dan masyarakat

akan sangat terkesan dengan kegiatan seperti ini, karena kaum intelek

atau calon intelek betul melaksanakan ajaran agama sehingga kelak

ketika terjun ke masyarakat akan tetap membawa almamater baiknya

dan juga akan membina masyarakat dari segi agama yang dianutnya.

i. Kunjungan orang tua ke kampus

Page 47: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Kegiatan semacam ini perlu dilembagakan, diprogram dengan

baik, undangan berkunjung ke kampus diadakan secara teratur dan

tertib, jika perlu para orang tua disuguhi acara-acara khusus. Pada

acara berkunjung tersebut para orang tua siswa diberi kesempatan

bertanya dan melihat-lihat suasana kampus, seperti ruang kelas,

laboratorium, perpustakaan, teknologi pendidikan, sarana olah raga

dan sebagainya.

j. Membantu kemudahan mendapat dan mengurus pekerjaan atau cara

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

Salah satu hal yang membingungkan siswa setelah lulus ialah

bagaimana cara mencari kerja atau meneruskan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi. Sekurang-kurangnya para siswa diberikant informasi

tentang cara-cara dari hal tersebut. Fasilitas semacam ini sangat besar

artinya bagi para siswa yang baru lulus, karena mereka memang belum

mengetahui tentang hal ini.

k. Penerbitan kampus

Media seperti penerbitan kampus, jurnal, bulletin, majalah

ilmiah, humor, sketsa dan lain-lain, di samping sebagai sarana belajar

menulis bagi bagi para siswa yang berbakat, ini juga dapat digunakan

sebagai alat komunikasi atau hubungan dengan dunia luar shingga

akan terjalin kerjasama yang akrab.

l. Alumni

Adanya persatuan alumni dari suatu lembaga pendidikan

merupakan kebanggaan tersendiri bagi para anggotanya. Dengan

adanya organisai tersebut mereka dapat saling tukar informasi dan

menceritakan nostalgia masing-masing. Almamater yang selalu

mengadakan kontak dengan persatuan alumninya akan memperoleh

banyak keuntungan, karena dapat saling mengadakan tukar informasi

dan sebagai jalur peningkatan nama baik lembaga asalnya tersebut.

Organisasi alumni dapat melakukan kegiatan membantu dalam

merekrut calon siswa, pengumpulan dana untuk membantu salah satu

Page 48: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

proyek di almamaternya ataupun mengadakan kerja bakti sosial untuk

masyarakat sekitar dengan membawa dan mengagungkan nama

lembaga pendidikan asalnya tersebut. Dan masih banyak lagi kegiatan

yang dapat dilakukan, misalnya mengadakan seminar, symposium,

tukar pengalaman melalui forum diskusi, membuat majalah atau

bulletin antar alumni, mengadakan publicity dan sebagainya. Organisai

alumni akan sangat merasa dihargai jika selalu ada perhatian atau

kontak dari pimpinan lembaga dan seringkali diundang serta dimintai

pandangan mereka dalam hal-hal tertentu.67

C. Manajemen Pemasaran Pendidikan

Manajemen pemasaran pendidikan berasal dari istilah: manajemen dan

pemasaran pendidikan, ini merupakan dua ilmu yang kemudian dipadukan

dalam satu kegiatan. Artinya, fungsi-fungsi yang ada dalam kedua ilmu

tersebut digabung dalam satu bentuk kerja sama.

Sebagaimana dijelaskan di awal, manajemen merupakan sebuah proses

yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan

secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Menurut

George R. Terry sebagaimana yang dikutip Mulyono, terdapat 4 fungsi

manajemen yang dikenal sebagai POAC, yaitu: planning (perencanaan),

organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan/ pengarahan) dan

controlling (pengendalian).68

Sedangkan pemasaran pendidikan ialah menawarkan mutu layanan

intelektual dan pembentukan watak secara menyeluruh.

Jadi, manajemen pemasaran pendidikan dapat diartikan sebagai proses

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan/pengarahan dan pengendalian

(dalam segala kegiatan pemasaran pendidikan) secara efektif dan efisien untuk

menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukan watak siswa secara

67Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, hlm. 377-382.68Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2008), Cet. I, hlm. 22-23.

Page 49: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

menyeluruh, melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Fokus dari penerapan pemasaran ini adalah bagaimana mendekatkan

pelayanan sesuai dengan keinginan dan kepuasan siswa, yang tentunya hal

tersebut harus didukung dengan peran para tenaga ahli di bidangnya, sumber

daya dan fasilitas yang memadai, serta selalu meningkatkan mutu lulusan.

1. Planning (perencanaan)

Perencanaan ialah kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan

datang untuk mencapai tujuan.69 Menurut Koontz-O’Donell, dalam

Principles of Management, planning is the most basic of all management

functions since it involves selection from among alternative courses of

action.70 (Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling dasar karena

manajemen meliputi penyeleksian di antara bagian pilihan dari tindakan).

Perencanaan dalam pemasaran pendidikan bertujuan untuk

mengurangi atau mengimbangi ketidakpastian dan perubahan yang akan

datang, memusatkan perhatian kepada sasaran, menjamin atau

mendapatkan proses pencapaian tujuan terlaksana secara efisien dan

efektif, serta memudahkan pengendalian.

Islam memperingatkan manusia untuk membuat perencanaan dalam

menetapkan masa depan. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S.

Al-Hasyr, ayat 18:

$pkš‰ r' ¯» tƒšúï Ï% ©!$#(#q ãZtB#uä(#q à)®?$#©!$#ö• ÝàZtFø9urÓ§øÿtR$̈BôMtB£‰s%7‰tóÏ9((#q à)̈?$#ur©!$#4

¨b Î)©!$#7Ž•Î7 yz$yJ Î/tbq è=yJ ÷ès?ÇÊÑÈ

Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiapdiri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)

69Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), Cet. 1, hlm. 61.

70Koontz-O’Donnell, Principles of Management: An Analysis of Managerial Functions,(Kogakusha: McGraw Hill), hlm. 111.

Page 50: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apayang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 18). 71

Maka, perencanaan dalam pemasaran pendidikan adalah sebagai

patokan dalam kegiatan pemasaran yang akan dilaksanakan agar efektif

dan efisien. Planning ini dibuat berdasarkan data yang ada di perusahaan.

Misalnya planning daerah pemasaran, planning tentang harga, planning

strategi yang akan digunakan dalam memasuki pasar, teknik promosi yang

akan digunakan, dan sebagainya.72

Dalam tahap ini harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Identifikasi pasar

Tahapan pertama adalah mengidentifikasi dan menganalisis

pasar. Dalam tahapan ini perlu dilakukan suatu penelitian atau riset

pasar untuk mengetahui kondisi dan ekspektasi pasar termasuk atribut-

atribut pendidikan yang menjadi kepentingan konsumen pendidikan.

Termasuk dalam tahapan ini adalah pemetan dari sekolah lain. Ini

harus diawali dari perencanaan setrategis yang lebih dulu menetapkan

visi, misi dan tujuan lembaga.

b. Segmentasi pasar dan positioning

Segmentasi pasar adalah strategi yang dirancang untuk

mengalokasikan sumber daya pemasaran kepada segmen yang telah

didefinisikan. Ini adalah upaya membedakan konsumen.

Sedangkankan positioning adalah strategi yang dirancang untuk

mengkomunikasikan manfaat produk untuk memenuhi kebutuhan

konsumen. Ini merupakan usaha untuk membedakan produk kita

dengan produk lain.73

Dalam pasar yang sangat beragam karakternya, perlu ditentukan

atribut-atribut apa yang menjadi kepentingan utama bagi pengguna

pedidikan. Secara umum pasar dapat dipilah berdasarkan karakteristik

71Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1996),hlm.s437.

72Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, hlm. 137.73Sutisna, op.cit., hlm. 247.

Page 51: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

demografi (umur, jenis kelamin, pendapatan, pendapatan, agama, dll.),

geografi (Negara, kota atau komplek perumahan, dll.), psikografi

(kelas social, gaya hidup, kepribadian, dll.), maupun perilaku

(kesempatan, manfaat yang dicari, tingkat pemakaian, status loyalitas,

dll.).74 Dengan demikian sekolah akan lebih mudah menentukan

strategi pemasaran yang akan dilaksanakan sehubungan dengan

karakteristik dan kebutuhan pasar. Setelah mengetahui karakter pasar,

kemudian menentukan bagian pasar mana yang akan dilayani.

Tentunya secara ekonomis, melayani pasar yang besar akan membawa

sekolah masuk ke dalam skala operasi yang baik.

Untuk analisa pelanggan, maka perlu dilakukan:

1) Segmentasi: perlu dicari jawaban terhadap pertanyaan siapakah

pelanggan terbesar, daerah mana, tipenya, masih banyakkah

pelanggan potensial dari daerah tersebut? Apa motivasi dan

karakteristiknya.

2) Motivasi pelanggan: perlu dicari jawaban unsur atau elemen

produk yang mana mereka paling tertarik, apa tujuan mereka

membeli, apakah motivasi mereka bisa diklasifikasikan atau

mungkinkah berubah.

3) Kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi, perlu dipertanyakan

mengapa ada konsumen merasa tidak puas, apa masalahnya,

bisakah dilakukan identifikasi dan bagaimana dengan pesaing?75

c. Diferensiasi produk

Melakukan diferensiasi merupakan cara yang efektif dalam

mencari perhatian pasar. Dari banyaknya sekolah yang ada, orang tua

siswa akan kesulitan memilih sekolah untuk anaknya dikarenakan

atribut-atribut kepentingan antar sekolah semakin standar. Sekolah

hendaknya dapat memberikan tekanan yang berbeda dari sekolah

lainnya dalam bentuk-bentuk kemasan yang menarik seperti logo dan

74Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi untuk Strategi danPenelitian Pemasaran, (Jakarta: Prenada Media, 2003), Cet. 1, hlm. 61-63.

75Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, op.cit., hlm. 164-165.

Page 52: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

slogan serta beberapa fasilitas yang baik. Melakukan pembedaan dapat

pula dilakukan melalui bentuk tampilan fisik yang memberikan kesan

baik, seperti pemakaian seragam yang menarik, gedung sekolah yang

bersih atau stiker sekolah.

2. Organizing (pengorganisasian)

Menurut Gibson seperti yang dikutip Syaiful Sagala:

Pengorganisasian meliputi semua kegiatan manajerial yangdilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang merencanakan menjadisuatu struktur tugas, wewenang dan menentukan siapa yang akanmelaksanakan tugas tertentu untuk mencapai tugas yang diinginkanorganisasi.76

Pada tahap ini harus disusun organisasi pemasaran yang jelas dan

efisien, sehingga dengan jelas diketahui siapa yang bertanggung jawab,

kepada siapa harus dipertanggungjawabkan, bagaimana koordinasi dalam

perusahaan. Jadi di sini diperlukan suatu struktur tim manajemen

pemasaran pendidikan yang jelas, sehingga tidak terjadi saling lempar

tanggung jawab seandainya terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam

pekerjaan.

Pengorganisasian ini sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-

tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang

sesuai dengan kemampuannya dan mengalokasikan sumber daya, serta

mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan

organisasi.77

Ini berarti harus melibatkan kerjasama dan diserahkan kepada orang-

orang yang ahli dibidangnya agar terkoordinir dengan baik sehingga tujuan

76Syaiful Sagala, Administrsi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2000), hlm.s49-50.

77Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),Cet. IX, hlm. 71.

Page 53: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

yang ditetapkan lembaga pendidikan tersebut dapat tercapai secara efektif

dan efisien. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang berbunyi:

: . : , :

: : : . :

.)(

Dari Abi Hurairoh RA. Ketika Nabi SAW sedang berbicara dalam sebuahmajlis muncul seorang bangsa arab dan bertanya kapankah datangnya harikiamat. Rasul melanjutkan pembicaraannya itu menurut sebagiansahabatnya, Rasul menyimak pertanyaan kemudian hendak menjawabnya,beberapa sahabat yang lain menanyakannya bahwa rasul tidak mendengarpertanyaan tersebut. Ketika Rasulullah telah menyelesaikanpembicaraannya ia berkata: Mana orang yang bertanya tentang hari kiamattadi? Orang arab badui berkata : aku disini ya Rasulullah, kemudian Nabibersabda: Ketika amanat diabaikan, maka tunggulah kehancurannya.Orang Badui bertanya bagaimana ia diabaikan? Nabi menjawab: ketikasuatu urusan diserahkan kepada selain ahlinya maka tunggulahkehancurannya ( Hr.Shahih Bukhori ).

3. Actuating (penggerakan/pengarahan)

Menurut Terry sebagaimana yang dikutip oleh Hani Handoko,

pergerakan berarti usaha menggerakkan anggota kelompok sedemikian

rupa untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan antusias dan

kemampuan yang baik.79

Pergerakan merupakan upaya untuk mewujudkan perencanaan

menjadi kenyataan dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian

agar setiap anggota dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai

dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

78 Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, (Beirut: Dar Al-KutbAl-ilmiah 1994), hlm. 24

79Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE, 1999), Cet. XIV, hlm. 28.

Page 54: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Malayu S. P. Hasibuan mendefinisikan pengarahan adalah:

mengarahkan semua bawahan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif

dalam mencapai tujuan.80

Oleh karena itu proses pemasaran pendidikan perlu dijalankan

dengan sebaik-baiknya dan perlu adanya kerjasama yang baik pula di

antara semua pihak baik dari pihak atasan maupun bawahan dalam

melaksanakan pekerjaan (pemasaran), bagaimana cara kerja, ke mana

harus pergi, kapan, dan sebagainya.81

Dalam pergerakan ini lembaga melaksanakan kegiatan pemasaran

(meliputi segala bentuk pelayanan mutu jasa pendidikan) selain itu juga

melakukan komunikasi pemasaran dengan baerbagai setrateginya,

terutama kepada kelompok yang menjadi sasaran pemasaran. Komunikasi

pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik

terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan produk di pasar.82

Kegiatan pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai saluran atau

sejumlah media, dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu:

perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan yang

dikehendaki.83 Sekolah sebagai lembaga ilmiah akan lebih elegan bila

bentuk komunikasi disajikan dalam format ilmiah, seperti

menyelenggarakan kompetisi bidang studi, seminar dan publikasi prestasi

oleh media independen seperti berita dalam media massa. Namun,

komunikasi yang sengaja dilakukan sekolah dalam bentuk promosi atau

bahkan iklan perlu menjadi pertimbangan. Bentuk dan materi pesan

hendaknya dikemas secara elegan namun menarik perhatian, agar sekolah

tetap dalam image sebagai pembentuk karakter dan nilai yang baik.

Usaha mengkomunikasikan segala upaya lembaga dalam

peningkatan mutu dan keberhasilan sekolah di bidang pendidikan ini dapat

80Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: BumiAksara, 2005), Cet. 4, hlm. 41.

81Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, op.cit., hlm. 138.82Sutisna, op.cit., hlm. 267.83Soemanagara, Strategic Marketing Communication, Konsep Strategi dan Terapan,

(Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 4.

Page 55: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, untuk masyarakat sasaran

tingkat lokal, dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang

menyebabkan masyarakat setempat tertarik untuk datang ke sekolah,

seperti kegiatan olah raga dan kesenian yang melibatkan masyarakat

setempat, kunjungan orang tua dan calon siswa ke sekolah (open day),

keikut-sertaan dalam pawai dan karnaval di kota sendiri. Untuk

masyarakat sasaran yang lebih jauh tempatnya, dapat dilakukan melalui

brosur, kalender, cinderamata, majalah siswa sekolah, atau surat kabar

umum (dengan pemuatan berita kegiatan sekolah).

Selain itu, cara-cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian

publik terhadap suatu lembaga pendidikan baik melalui daya tarik fisik

kampus atau yang bersifat akademik, religius, dan sebagainya, misalnya:84

a. Lembaga membenahi kampus terutama bagian yang menghadap jalan

raya, sehingga setiap orang yang lewat di depan kampus merasa

tertarik dan sewaktu-waktu ingin masuk ke kampus.

b. Di gerbang kampus terutama yang berada di jalan raya, dapat dipasang

lampu kuning berkedap-kedip, dipasang rambu yang jelas dan terbaca

“Harap Hati-Hati Keluar Masuk Kendaraan Kampus X”.

c. Kerja sama dengan masmedia.

d. Percetakan/penerbitan kampus. Akan terbentuknya image bahwa

kampus ini betul-betul menguasai bidang ilmunya.

e. Pimpinan lembaga gencar mengadakan pidato, sambutan-sambutan,

seminar di mana-mana, diinformasikan kepada publik apa, siapa dan

bagaimana lembaga kita dengan yakin dan membanggakan.

f. Memberi konsultasi serta nasihat-nasihat yang diperlukan publik

sebagai layanan masyarakat.

g. Mengadakan peringatan-peringatan hari besar keagamaan dengan

mengundang masyarakat agar masuk kampus, dan even-even lainnya.

Publikasi yang sering terlupakan namun memiliki pengaruh yang

kuat adalah promosi words of mouth (getok tular). Langkah ini lebih

84Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, op.cit., hlm. 92.

Page 56: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

efektif dan dipercaya konsumen, melalui alumnus dan keluarganya yang

merasa puas selama mengenyam pendidikan di sekolah tersebut. Alumni

yang sukses dapat membagi pengalaman (testimony) atau bukti

keberhasilan sekolah.85

4. Controlling (pengendalian/pengawasan)

Menurut Chuck Williams dalam buku Management, Controlling is

monitoring progress toward goal achievement and taking corrective

action when progress isn t being made.86

(Pengawasan adalah peninjauan kemajuan terhadap pencapaian hasil akhirdan pengambilan tindakan pembetulan ketika kemajuan tersebut tidakterwujud).

Tujuan pengendalian adalah sebagai berikut:

1) Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-

ketentuan dari rencana.

2) Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat

penyimpangan-penyimpangan (deviasi).

3) Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.87

Maka inti dari pengendalian/pengawasan adalah untuk mengatur

pekerjaan yang direncanakan dalam hal ini adalah pemasaran pendidikan

dan memastikan bahwa pelaksanaan pepemasaran pendidikan tersebut

berlangsung sesuai rencana atau tidak. Kalau tidak sesuai dengan rencana

maka perlu adanya perbaikan.

Dari setiap pekerjaan yang dilakukan dalam pemasaran pendidikan

perlu adanya control. Control harus dilakukan sedini mungkin agar tidak

terjadi kesalahan yang berlarut-larut. Jika terjadi penyimpangan dari

85Arief Furchan, “Manajemen Pemasaran Madrasah: Antisipasi Masa Depan”, http://www.pendidikanislam.net/index.php/makalah/41-makalah-tertulis/158-manajemen-pemasaran-madrasah?start=2, download 31-12-09.

86Chuck Williams, Management, (United States of America: South-Western CollegePublishing, 2000), hlm. 7.

87Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah, op.cit., hlm. 241-242.

Page 57: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

planning yang telah ditetapkan maka perlu diambil tindakan

pencegahannya.88

Sebagai bahan eveluasi salah satu hal yang perlu diperhatikan dan

menjadi pertimbangan utama oleh manajemen yaitu tentang kepuasan

pelanggan. Menurut Engel, et. al., yang dikutip oleh Triton PB.: kepuasan

pelanggan merupakan evaluasi purna beli di mana alternative yang dipilih

sekurang-kurangnya sama dengan harapan pelanggan, sedangkan

ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak mampu memenuhi

harapan.89

Pelanggan pendidikan terdiri dari dua jenis, yaitu pelanggan internal

dan pelanggan eksternal. Pelanggan internal terdiri atas guru, pustakawan,

laboran, teknisi dan tenaga administrasi. Sedangkan pelanggan eksternal

terdiri dari pelanggan primer (siswa), pelanggan skunder (orang tua,

pemerinta dan masyarakat), pelanggan tersier (pemakai atau penerima

lulusan, baik lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun dunia

usaha).90

Pelanggan atau konsumen umumnya mengacu berbagai perspektif

untuk mengevaluasi kepuasan terhadap produk atau jasa, antara lain:

a. Kinerja (performance).

b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features).

c. Keandalan (reliability).

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesification), yaitu

sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-

standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Daya tahan (durability).

f. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, dll.

g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indra (bentuk fisik).

88Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, (Bandung:Alfabeta, 2007), hlm. 138.

89Triton PB., Marketing Strategic, Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing,(Yogyakarta: Tugu Publisher, 2008), Cet. 1, hlm. 59.

90Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Baru Pengelolaan LembagaPendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 200.

Page 58: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan

reputasi produk serta tanggung jawab perusahan terhadapnya.91

Menurut Kotler yang dikutip Buchari Alma, cara mengukur

kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan:

a. Complaint and suggestion sistem (sistem keluhan dan saran)Perusahaan berhubungan dengan pelanggan membuka kotaksaran dan menerima keluhan-keluhan yang dialami olehpelanggan. Ada juga perusahaan yang memberi amplop yangtelah ditulis alamat perusahaan untuk digunakan menyampaikansaran keluhan serta kritik setelah mereka sampai di tempattujuan. Informasi ini dapat memberikan ide-ide dan masukanyang memungkinkan perusahaan mengantisipasi dan cepattanggap terhadap kritik dan saran tersebut.

b. Costomer statisfaction surveys (survey kepuasan pelanggan)Tingkat keluhan yang disampaikan oleh konsumen dijadikan datadalam mengukur tentang kepuasan konsumen pada umumnya.Penelitian mengenai kepuasan pelanggan dapat dilakukan melaluisurvey, melalui pos, telepon, wawancara pribadi, atau perusahaanmengirimkan angket ke orang-orang tertentu.

c. Ghost shopping (pembeli bayangan)Dalam hal ini perusahaan menyuruh orang-orang tertentu sebagaipembeli ke perusahaan lain atau ke perusahaannya sendiri.Pembeli-pembeli misteri ini melaporkan keunggulan dankelemahan pelayan-pelayan yang melayaninya. Ia jugamelaporkan segala sesuatu yang bermanfaat sebagai bahanmengambil keputusan oleh manajemen. Manajer sendiri jugaharus turun ke lapangan di mana ia tidak dikenal. Pengalamanmanajer ini sangat penting karena data dan informasi yangdiperoleh langsung ia alami sendiri.

d. Lost costomer analisyis (analisis pelanggan yang beralih)Perusahaan yang kehilangan langganan mencoba menghubungilangganan tersebut. Mereka dibujuk untuk mengungkapkanmengapa mereka berhenti atau pindah ke perusahaan lain, adakahsesuatu masalah yang terjadi yang tidak bisa diatasi. Dari kontaksemacam ini akan diperoleh informasi dan akan memperbaikikinerja perusahaan sendiri agar tidak ada lagi langganan yanglari, dengan cara meningkatkan kepuasan mereka.92

Sebab-sebab timbulnya ketidakpuasan pelanggan:

a. Tidak sesuai harapan dengan kenyataan yang dialami.

b. Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan.

91Triton PB., op.cit., hlm. 61-63.92Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, op.cit., hlm. 34-35.

Page 59: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

c. Perilaku personil tidak/kurang menyenangkan.

d. Suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak menunjang.

e. Cost terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak waktu terbuang,

dan harga terlalu tinggi.

f. Promosi atau iklan terlalu muluk tidak sesuai dengan kenyataan.93

Hal-hal di atas merupakan bahan evaluasi yang harus benar-benar

diperhatikan oleh pihak manajemen pemasaran pendidikan dan segera

dicari solusi atau cara untuk mengantisipasinya jika terjadi penyimpangan,

karena masalah kepuasan pelanggan merupakan salah satu penentu

meningkatkan daya saing lembaga pendidikan. Dalam rangka evaluasi,

manajemen juga harus melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,

Opportunities, Threats). Lembaga harus menganalisis kembali tentang

kekuatan dan kelemahan dari internal, serta peluang dan ancaman dari

eksternal.

Demikianlah sekilas tentang manajemen pemasaran pendidikan yang

harus difahami oleh segenap komponen lembaga pendidikan, agar penerapan

pemasaran pendidikan berada pada posisi yang tepat sesuai dengan nilai dan

sifat dari pendidikan itu sendiri. Dengan pemasaran yang bagus maka lembaga

pendidikan akan menjadi sasaran bagi konsumen dalam hal ini adalah calon

siswa, sehingga tujuan lembaga dapat tercapai secara efektif dan efisien.

93Ibid, hlm. 35-36.

Page 60: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

BAB III

MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAMDI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

D. Gambaran Umum SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang

SMP Islam Sultan Agung I Semarang adalah salah satu lembaga

pendidikan Islam yang berada di Kecamatan Semarang Timur. Sekolah ini

berada di bawah pengelolaan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung dengan

Akta Notaris Raden Mas Soetomo Soeprapto, SH. No. 1989.

Keberadaan SMP Islam Sultan Agung ini tidak dapat dipisahkan

sejarahnya dari TK Al-Falah yang didirikan pada tahun 1950 oleh Ustadz

Tahir Nuri dan Abu Bakar Assegaf di kampung Mustramam. Setelah

berdirinya TK tersebut, masyarakat merasa perlu untuk mendirikan

sekolah-sekolah yang lebih tinggi agar dapat menampung anak-anak

mereka yang telah lulus TK, SR, atau MI.

Akhirnya berkat dorongan, desakan dan bantuan infaq dari

mayarakat pada tahun 1954 berhasil didirikan SR dan Sekolah Menengah

Diniyah. Sekolah ini adalah untuk mendidik calon-calon guru Madrasah

Ibtida’iyah dan lama pendidikannya adalah selama 4 tahun. Sebelum tahun

tersebut kelas IV pindah ke Ma’had dan pada tahun itu sudah meluluskan

Sekolah Rakyat yang pertama.

Pada tahun 1970 oleh pihak sekolah murid-murid kelas III dan IV

dicoba untuk diikutsertakan pada ujian Sekolah Menengah Pertama dan

ternyata hampir 100% lulus ujian. Sejak itu dengan berbagai pertimbangan

akhirnya Sekolah Menengah Diniyah dirubah menjadi SMP Badan

WakafsI / SMP Islam Sultan Agungs1 Semarang pada tahun itu juga.

Adapun tujuan didirikannya SMP Badan Wakaf I adalah:

a. Hendak melaksanakan tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu

membentuk manusia muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya

pada diri sendiri, berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Page 61: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

b. Bersama-sama dengan potensi lain ikut mengembangkan ketrampilan,

pengalaman, pengetahuan untuk membangun masyarakat Negara

Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dan untuk kurikulumnya menyesuaikan dengan kurikulum SMP

ditambah dengan pelajaran agama dan bahasa Arab. Berkat pengelolaan

yang baik maka pada tahun 1972 sekolah ini diberikan kepercayaan untuk

menyelenggarakan ujian sendiri.

Dalam perkembangan selanjutnya karena kuantitas murid yang

semakin bertambah, sedang ruangan yang ada waktu itu sangat terbatas,

maka oleh pihak yayasan pada tahun 1988/1989 SMP Islam Sultan

Agungs1 Semarang dipindahkan ke Jalan Seroja Selatan No. 14 A, yang

memiliki fasilitas, sarana dan prasarana belajar yang lebih baik.94

2. Visi dan Misi SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

a. Visi

Menjadi lembaga pendidikan terkemuka dalam menanamkan

dasar-dasar Islam dan menstimulasi potensi intelektual dan motorik

untuk mempersiapkan kader umat yang siap tumbuh kembang menjadi

generasi khaira ummah.

b. Misi

1) Menjadi lembaga pendidikan terbaik dengan pengelolaan yang

amanah dan profesional.

2) Mendidik generasi berkualitas dan berkepribadian muslim.

3) Mengajarkan kurikulum yang integratif dengan nilai-nilai agama

Islam.

4) Membangun kualitas guru yang profesional dan tafaqquh fiddin.

5) Memberikan layanan terbaik melalui penyediaan sarana prasarana

yang lengkap dan memadai.

6) Berperan serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

7) Sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan mutu.

94Sejarah SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, dalam http://smpsultanagung1.com/index.php?pilih=hal&id=9, download tanggal 15 April 2010.

Page 62: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

c. Tujuan

1) Meletakkan dasar-dasar pendidikan secara profesional, utuh,

menyeluruh dan seimbang antara aspek: ruhaniyah, aqliyah dan

jasadiyah, dzikir, filir dan ikhtiar, kognitif, afektif dan

psikomotorik, individu, keluarga dan masyarakat, imtaq dan iptek,

ayat qouliyah dan kauniyah, kepentingan dunia dan akhirat.

2) Berusaha mendidik tunas-tunas agama, bangsa dan negara untuk

menjadi kader-kader yang memiliki kriteria: a.sLurus aqidahnya.

b.sBenar ibadahnya.95

3. Letak Geografis

SMP Islam Sultan Agung I Semarang adalah salah satu lembaga

pendidikan Islam yang berada di tempat strategis, yaitu di komplek

Simpang Lima Semarang tepatnya berada di Jalan Seroja Selatan No.

14sA Semarang, Desa/Kelurahan Karang Kidul, Kecamatan Semarang

Tengah. Mudah dijangkau dengan berbagai alat transportasi termasuk

kendaraan umum, memiliki fasilitas, sarana dan prasarana belajar yang

baik. Di sisi lain masyarakat di sekitar juga memiliki respon dan

partisipasi yang sangat baik terhadap keberadaannya, terutama dalam

menyekolahkan putra-putrinya ke lembaga tersebut, terbukti dengan siswa

SMP Islam Sultan Agung I Semarang yang cukup banyak mencapai

kurang lebih 394 siswa.

4. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang diharapkan, maka

diperlukan beberapa penunjang sarana prasarana. SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang memiliki fasilitas sarana dan prasarana sebagai

berikut:

a. Keadaan tanah SMP Islam Sultan Agung I Semarang adalah sebagai

berikut:96

Luas tanah : 2992 m.

95Profil SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang tahun 2009-2010.96Data dinding SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, tahun 2009-2010.

Page 63: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Status tanah : milik sendiri.

Lokasi sekolah : pusat kota.

Nomor Statistik/NIS : 204036306042/200540.

b. Gedung sekolah

No Fasilitas Jumlah Keterangan

1 Ruang Kelas 12 Baik

2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

3 Ruang Guru 1 Baik

4 Ruang Tata Usaha 1 Baik

5 Ruang BP/BK 1 Baik

6 Ruang Komite 1 Baik

7 Ruang Perpustakaan 1 Baik

8 Ruang OSIS dan Keterampilan 1 Baik

9 Ruang UKS 1 Baik

10 Ruang Kesenian 1 Baik

11 Laboratorium IPA 1 Baik

12 Laboratorium Komputer 1 Baik

13 Ruang serba guna (aula) / musholla 1 Baik

14 Tempat olah raga 1 Baik

15 Koperasi 1 Baik

16 Tempat parkir guru / karyawan 1 Baik

17 Kamar mandi guru / karyawan 2 Baik

18 Kamar kecil siswa 6 Baik

19 Kantin 3 Cukup

20 Gudang 1 Baik

21 Pos Satpam 1 Baik

Page 64: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

5. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi SMP Islam Sultan Agung 1 SemarangTahun 2009/2010.97

Kepala Sekolah : Dra. Hj. Upi Luthfiah

Wakil Kepala Sekolah : Drs. Fatchurrahman ZA

Kepala Tata Usha : Suhartini

Kaur Kurikulum : Dra. Eka Dewi Rahmawati

Kaur Sarpras : Dra. Siti Aisyah

Kaur Kesiswaan : Ninik Musyarofah, S.Pd.

Wali Kelas : 7 A : Fathul Alim, S.Pd.I. B : Rina Budi Astuti, Dra. C : Suhartini, S.Pd. D : Trubus Purnama, S.Pd. 8 A : Harmanto, S.Pd. B : HM. Hamim Setyo, Drs. C : Yunita Kus Astuti, S.Si. 9 A : A. Hakim Rifai, S.Pd. B : Asrul Sani, S.Pd. C : Ike Sliana, S.Pd. D : Ani Kurstiani, S.Pd. E : M. Hasan Bisri, S.Pd.

Koordinator BP : Anggra Taurusya, S.Pd.

Guru Mata Pelajaran : Kuswanto, S.Pd.

Juli Aswan Nugroho, S.Pd.

Kiki Inggi Sariyani

Kumainia, S.Pd.

Karyawan : Sri Herni Isroch P.

Abdul Basir

Titin Rahayuningsih

Sunandar

Daryanto

Maskhun.

97Data dinding SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, tahun ajaran 2009-2010.

Page 65: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

6. Keadaan Guru/Karyawan dan Siswa

a. Keadaan Guru/Karyawan:98

No Status L P J Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

Guru tetap yayasan

Guru Bantu GPS

Guru Bantu Depag

Guru tidak tetap

Tenaga administrasi

Tenaga persustakaan

Pesuruh

Penjaga sekolah/keamanan

6

4

1

2

1

8

3

2

1

14

0

0

7

3

1

2

1

Jumlah 14 14 28

b. Keadaan Siswa:

Keadaan Siswa per-Mei 2010.99

No Kelas L P J

A 14 19 33

B 16 17 33

C 14 18 321 7

D 22 11 33

A 21 12 33

B 22 13 352 8

C 21 13 34

A 18 14 32

B 19 14 33

C 17 15 32

D 20 12 32

3 9

E 18 14 32

Jumlah 222 172 394

98Arsip Tata Usaha SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, tahun 2009/2010.99Keadaan siswa dalam data dinding ruang tata usaha SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang, bulan Mei tahun ajaran 2009-2010.

Page 66: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

E. Manajemen Pemasaran Pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang merupakan bagian dari unit-unit

pendidikan Islam di bawah Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah

(Pendasmen) Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Semarang.

Untuk melaksanakan kegiatan pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang, maka dilaksanakan planning (perencanaan),

organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan/ pengarahan) dan

controlling (pengendalian). Manajemen pemasaran pendidikan Islam SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang dapat digolongkan menjadi dua yaitu

dilakukan bersama dengan Pendasmen YBWSA dan dilaksanakan sendiri oleh

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang. Hal tersebut dilakukan dengan

menyatukan visi sekolah dan mengumpulkan pandangan atau gagasan dari

masing-masing pihak anggota manajemen pemasaran pendidikan Islam SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang, sehingga nantinya akan dapat ditentukan

bagaimana alternatif promosi yang akan ditempuh dengan cara yang efektif.

Dari alternatif-alternatif itu disaring sehingga ditentukan yang paling tepat

untuk dilaksanakan sebagai bentuk pemasaran pendidikan Islam SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang.

Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah manajemen pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dapat dilihat dalam

uraian penjelasan di bawah ini.

i. Planning pemasaran pendidikan Islam

Dalam merencanakan pemasaran pendidikan Islam SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang, maka disusun perangkat pemasaran meliputi

rencana waktu/tanggal pelaksanaan, rencana daerah pemasaran, segmen

atau target yang dituju, cara pelaksanaan pemasaran pendidikan Islam dan

tim pelaksana.

Menyusun perangkat pemasaran merupakan tugas awal untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran pendidikan Islam yang harus

Page 67: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

dirumuskan oleh tim manajemen pemasaran pendidikan Islam SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang dan selanjutnya disahkan oleh kepala sekolah.

Maksud dari penyusunan perangkat pemasaran pendidikan Islam tersebut

ialah untuk dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan pemasaran

pendidikan Islam agar tidak terjadi penyimpangan dari koridor pendidikan

Islam yang berdasarkan pada visi dan misi SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang.

Dari hasil wawancara yang peneliti laksanakan, ditemukan bahwa

proses penyusunan perencanaan perangkat pemasaran pendidikan Islam

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dilaksanakan oleh mulai dari

pimpinan sekolah, panitia penerimaan peserta didik (PPD) dan seluruh

stakeholder sekolah (guru, karyawan, pembina ekstra kurikuler, komite

sekolah dan orang tua wali siswa). Hal ini dimaksudkan agar perencanaan

pemasaran pendidikan Islam yang dilaksanakan akan dapat tersusun lebih

efektif.100

Pada tahap ini dilakukan identifikasi pasar dan segmentasi yaitu

menentukan daerah pemasaran dan siapa saja yang akan dituju dalam

pelaksanaan pemasaran pendidikan Islam. Pada dasarnya setiap lembaga

mempunyai pangsa pasar tersendiri. SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

pangsa pasarnya adalah Sekolah Dasar di bawah Pendasmen YBWSA,

lembaga pendidikan dasar Islam seperti SDI/MI di sekitar sekolah yang

tentunya lebih dekat dan lebih mempunyai ikatan institusi walaupun tidak

menutup kemungkinan pada sekolah dasar negeri, dan keluarga siswa.

Proses selanjutnya adalah pengemasan, yaitu bagaimana

kemasan/cara pemasaran yang akan dilaksanakan? Seperti apa? Dan

semua harus mengedepankan pengabdian kepada masyarakat.

Pengemasan ini dibuat dari proses pembicaraan rencana-rencana

melalui elisitas dari yang umum menjadi lebih khusus, sehingga jadilah

bentuk utuh. Kemudian dijabarkan dengan skedul program pelaksanaan.

Pada tahap ini dibahas dan dikonsep lagi untuk menjadi lebih bagus

100Wawancara dengan Bapak Drs. Fatchurrahman ZA, tanggal 20 Mei 2010.

Page 68: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

dengan jalan dilakukan brifing serta pembagian job diskription. Setiap

penanggung jawab mempunyai catatan dan skedul tersendiri seperti bentuk

penyampaian, media yang akan digunakan dan sebagainya, semua bersifat

taktis dan mengutamakan kepentingan atau kepuasan masyarakat sebagai

pengguna atau pelanggan pendidikan Islam yang disampaikan.

ii. Organizing pemasaran pendidikan Islam

Dalam rangka mencapai tujuan sekolah, maka harus mengorganisir

seluruh kegiatan yang telah direncanakan. Adapun pengorganisasian ini

meliputi pemberian tugas kepada masing-masing staf, serta mengkoordinir

kerja setiap staf dalam satu tim yang solid dan terorganisir. Demi

kelancaran seluruh pelaksanaan program-program pemasaran pendidikan

Islam yang telah direncanakan tersebut, masing-masing karyawan dan

guru SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang mempunyai kewajiban untuk

menyukseskan program-program pemasaran pendidikan Islam yang telah

direncanakan.

Dari hasil wawancara peneliti, dalam pengorganisasian pemasaran

pendidikan Islam, SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang melaksanakan

beberapa kegiatan yaitu: pengorganisasian struktur kerja, pengorganisasian

strategi pemasaran pendidikan Islam dan pengorganisasian sumber daya

pemasaran pendidikan Islam. Kegiatan-kegiatannya dapat dilihat dalam

penjelasan di bawah ini:101

1. Pengorganisasian struktur kerja

Pada tahap ini disusun struktur tentang siapa saja yang dilibatkan

dalam kegiatan pemasaran pendidikan Islam SMP Islam Sultan Agung

1 Semarang, dimulai dengan membentuk kepanitiaan penerimaan

peserta didik (PPD) yaitu sebagai tim pelaksana.

Adapun contoh pengorganisasian struktur kepanitiaan

penerimaan peserta didik adalah sebagai berikut:102

101Ibid.102Arsip tata usaha SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, tahun 2009/2010.

Page 69: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

SUSUNAN PANITIA PELAKSANAPENERIMAAN PESERTA DIDIK

SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANGTahun Pelajaran 2010/2011

Penanggung Jawab : Kepala SekolahPengarah : Drs. Fatkhurrachman ZAKetua : Dra. Eka Dewi RWakil Ketua : Asrul Sani, S.Pd.Sekretaris 1 : A. H. Rifa’I, S.Pd.Sekretaris 2 : Kuswanto, S.Pd.Bendahara 1 : 1. Ninik Musyarofah, S.Pd.Bendahara 2 : 2. Ani Kurstiani, S.Pd.Sie Humas : 1. Trubus Purnama, S.Pd.

2. Fathul Alim, S.Pd. 3. Abdul Basir

Sie Perlengkapan : 1. Suhartini, S.Pd. 2. Sri Herni Isroch 3. Titin Rahayuningsih

Sie Pendaftaran : 1. Dra. Rina Budi Astuti 2. Ike Sliana, S.Pd. 3. Drs. H. Hamim Setyo

Sie Pelayanan Informasi : 1. Dra. Siti Aisyah 2. Hasan Bisri, S.Pd. 3. Harmanta, S.Pd.

Sie Pembantu Umum : SuhartiniSie Kebersihan : 1. Sunandar

2. DaryantoSie Keamanan : Maskhon.

2. Pengorganisasian strategi pemasaran pendidikan Islam

Pada tahap ini disusun strategi pemasaran pendidikan Islam SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang. Dari hasil wawancara peneliti,

strategi pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan oleh SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang adalah dilakukan dengan berbagai cara,

antara lain: dengan datang ke sekolah-sekolah dasar, mengadakan

acara-acara ilmiah, melaksanakan kegiatan atau acara peringatan hari-

hari besar nasional maupun keagamaan, mengadakan acara open

Page 70: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

house, jalan sehat, pentas seni, pemasangan sepanduk promosi dan

brosur penerimaan peserta didik (PPD), bulletin dakwah, dan bekerja

sama dengan media informasi seperti surat kabar dan radio. Hal

tersebut merupakan strategi pemasaran dengan tujuan memberikan

informasi yang komplit kepada publik tentang pelayanan pendidikan

Islam yang disampaikan, prestasi sekolah maupun program unggulan

yang dimiliki SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang guna membangun

citra positif lembaga di mata publik.

3. Pengorganisasian sumber daya pemasaran pendidikan Islam

Dalam hal ini disusun sumber daya apa saja yang akan digunakan

dalam proses pelaksanaan pemasaran pendidikan Islam SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang, antara lain media yang akan digunakan,

dana yang dibutuhkan dan lain-lain.

Dari hasil wawancara peneliti, media yang digunakan dalam

pemasaran pendidikan Islam SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

antara lain: sepanduk promosi, panflet dan brosur penerimaan peserta

didik (PPD), bulletin dakwah, media informasi seperti surat kabar

Suara Merdeka dan radio RRI Semarang.

iii. Actuating pemasaran pendidikan Islam

Untuk melaksanakan proses penggerakan, Kepala Sekolah SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang selalu melakukan

penggerakan/pengarahan kepada para stafnya baik secara langsung

maupun tidak langsung agar para anggota organisasi yang diberi tugas dan

tanggung jawab dalam berhubungan dengan publik dapat bekerja dengan

baik dan benar demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Pergerakan

yang dilakukan tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan

perencanaan menjadi kenyataan.

Pelaksanaan pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan oleh SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang adalah dengan beberapa cara yang

berfariasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Hal ini dimulai dengan

membentuk kepanitiaan penerimaan peserta didik (PPD) yang tugasnya

Page 71: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

tidak hanya menerima pendaftaran calon siswa baru, akan tetapi lebih jauh

lagi juga melakukan beberapa tugas pokok dalam memperkenalkan SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang kepada para konsumen pendidikan dan

masyarakat umum dengan memberikan penjelasan program yang jelas dan

komplit.

Salah satu bentuk pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan oleh

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dalam menawarkan programnya

adalah dengan melakukan promosi dengan cara menyabarkan informasi

dengan datang ke sekolah-sekolah dasar baik Sekolah Dasar yang berada

di bawah Pendasmen YBWSA, maupun Sekolah Dasar negeri/swasta di

sekitar SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang. Hal ini dilaksanakan dengan

bentuk ceramah visi, misi dan tujuan SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang, sambil memberikan brosur. Akan tetapi hal itu bukanlah

informasi yang utama. Penekanan informasi yang disampaikan adalah

pada bagaimana bentuk pelayanan pendidikan Islam yang ada di SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang yang mengutamakan mutu dan kualitas

pelayanan pendidikan Islam dengan sebaik mungkin demi kepuasan

pelanggan pendidikan Islam. Di samping itu juga menyampaikan program-

program unggulan yang dimiliki SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

seperti:103

a. Adanya BUSI (Budaya Sekolah Islami) yaitu suasana pembelajaran

dan kegiatan-kegiatan yang disampaikan dalam lingkungan pendidikan

dengan nuansa Islami, baik dari segi seragam yang dikenakan siswa,

bekal materi-materi dan praktik keagamaan yang diberikan kepada

siswa, seperti: wajib melaksanakan sholat berjamaah dzuhur di sekolah

dengan ketentuan pemisahan waktu antara jamaah siswa putra dengan

siswa putri, pada tata pergaulan siswa putra dan putri dilarang bergaul

di luar batas yang telah ditentukan yaitu perbuatan yang mengarah

pada pelanggaran norma agama maupun adat masyarakat, dilarang

103Wawancara dengan Ibu Suhartini, tanggal 14 Juni 2010.

Page 72: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

jajan bareng di kantin antara siswa putra dan siswa putri (dilakukan

pemisahan waktu), maupun bentuk-bentuk lainnya.104

b. Adanya beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan sebagai

wadah pengembangan bakat dan keahlian siswa, baik yang bersifat

keagamaan (seperti: rebana dan seni baca Al-Qur’an), maupun yang

bersifat umum (seperti: komputer dan internet, english conversation,

basket/volley ball, paskibra, futsal, pramuka, presenter, PMR, beladiri,

dan seni tari).

Kegiatan penyampaian informasi pada kunjungan ke sekolah-sekolah

dasar tersebut diawali dengan cara melakukan dialog antara pihak SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang dengan sekolah yang dituju mengenai

program keahlian apa yang diinginkan oleh pihak sekolah yang didatangi.

Misalnya sekolah menginginkan keahlian yang dapat mendidik siswa

terkait dengan keahlian seni-seni Islam (tilawah Al-Qur’an), maka pihak

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang menyampaikan bahwa di sana ada

kegiatan ekstrakurikuler yang dapat digunakan sebagai wadah atau sarana

siswa untuk menyalurkan bakat di bidang seni baca al-Qur’an yaitu adanya

kegiatan ekstrakurikuler tilawah atau seni baca al-Qur’an yang

menghadirkan pelatih yang berkompeten di bidang tilawah al-Qur’an,

sehingga nantinya siswa akan lebih mengerti dan menguasai seni tilawah

al-Qur’an lebih jauh lagi.

Program pemasaran dilakukan dengan memberikan informasi yang

komplit agar tidak terjadi ketakutan pada siswa. Misalnya, bagi calon

siswa yang belum bisa baca tulis Al-Qur’an, maka disampaikan bahwa

tidak perlu takut karena nanti pada pelaksanaan pembelajarannya akan

dikelompokkan sesuai dengan kemampuan BTA-nya, dibimbing secara

bertahap dan terpadu untuk bisa membaca dan menulis Al-Qur’an dengan

baik dan benar. Dibimbing oleh ustadz/ustadzah yang berkompeten di

bidangnya dengan metode belajar qiro’ati.

104Observasi pada tanggal 20-24 Mei 2010.

Page 73: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga melakukan promosi

dengan cara menyampaiakan prestasi-prestasi yang pernah diraih,

misalnya data akademik tentang prestasi yang dicapai selama tahun

pelajaran 2009/2010, yaitu:105

No Prestasi Kategori

1 Juara 2 tenis lapangan Popda Tk. Kota

2 Juara 3 taekwondo Tk. Jateng Stimart AMNI

3 Juara 3 lomba gambar global warming Tk. Kota

4 Juara harapan 3 story telling Tk. Kota

5 Lulus UN 100% -

Kunjungan memberikan informasi selengkapnya tentang program

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dengan berbagai kegiatan unggulan

yang dimiliki baik yang bersifat keagamaan maupun yang bersifat umum,

sehingga akan mampu memberikan wacana bahwa lembaga pendidikan

Islam ini sangat peduli dengan kehidupan sosial keagamaan dengan

menawarkan dan menjelaskan program yang tentunya dapat bermanfaat

bagi masyarakat, misalnya juga ada pelayanan-pelayanan yang disediakan

untuk siswa, seperti program khusus yang melayani masyarakat/peserta

didik dalam bidang bimbingan dan penyuluhan (konsultasi) tentang

masalah-masalah yang dihadapi, kegiatan motivasi siswa, mediasi,

kunjungan rumah, serta kegiatan kunjungan-kunjungan yang lain seperti

ke TVRI, mosium dan sebagainya.106

Dengan bentuk-bentuk seperti hal di atas diharapkan akan banyak

yang tertarik dan disela ketertarikan itu pihak SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang sambil menyampaikan bahwa SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang bukan semata-mata melakukan promosi lembaga, tetapi juga

sangat memperhatikan pelayanan untuk kehidupan keberagamaan dan

sosial yang harus saling membantu bekerja sama demi terciptanya

105Brosur Penerimaan Peserta Didik SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, tahun ajaran2010/2011.

106Wawancara dengan Ibu Anggra Taurusya, S.Pd., tanggal 15 Juni 2010.

Page 74: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

kerukunan dan kemajuan bangsa, sehingga praktik pendidikan yang ada

benar-benar sangat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat, bukan

menjadi lembaga atau institusi yang berdiri sendiri dan tidak berguna bagi

masyarakat. Hal ini dibuktikan lagi dengan adanya kegiatan pemberian

santunan pada waktu-waktu tertentu, misalnya santunan kepada para anak

yatim setiap bulan Muharam, penyampaian zakat fithrah dan pembagian

hasil qur’ban kepada warga di sekitar yang membutuhkan. Sebuah bentuk

contoh konkrit bahwa SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang adalah

lembaga yang sangat memperhatikan kehidupan sosial kemasyarakatan.107

Selain itu, SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga berupaya

melakukan sosialisi kepada masyarakat luas tentang program dan tujuan

yang akan dicapai setelah melakukan studi melalui pamphlet, brosur dan

poster/sepanduk penerimaan peserta didik (PPD), juga mengajak kerja

sama dengan beberapa media komunikasi seperti surat kabar Suara

Merdeka dan media komunikasi elektronik seperti radio RRI Semarang.

Kemudian juga membuka website SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

agar calon siswa dengan mudah mendapatkan informasi yang komplit

dengan semua fasilitas dan program unggulan sebagai kekuatan/kelebihan

yang dimiliki SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang sehingga calon siswa

tersebut dapat tertarik untuk masuk atau mendaftarkan diri ke SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang.

Pada tahun ini SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga

melakukan strategi khusus dalam mempromosikan lembaganya yaitu

dengan memberikan bonus khusus bagi pendaftar gelombang 1,

sebagaimana pada table berikut:108

No Potongan DP Kategori

1 50 % Juara I Olimpiade Maple Tingkat Kota.

107Wawancara dengan Ibu Ninik Musyarofah, S.Pd., tanggal 15 Juni 2010.108Brosur Penerimaan Peserta Didik SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, tahun ajaran

2010/2011.

Page 75: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

2

3

4

30%

25 %

10 %

Juara I Popda Tingkat Kota.

Juara II Olimpiade Mapel Tingkat Kota.

Juara II Popda Tingkat Kota.

Lulusan dari SD di lingkungan Yayasan Badan

Wakaf Sultan Agung.

Rangking 1 di sekolah.

Selain dengan cara-cara di atas, SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang juga melakukan promosi dengan jalan mengundang masyarakat

untuk hadir ke sekolah seperti dengan cara mengadakan acara open house,

pameran/pentas seni, jalan sehat keluarga besar Pendasmen YBWSA

dengan wali murid dalam rangka promosi dan sebagainya. Kegiatan ini

dimaksudkan di samping agar masyarakat umum dapat melihat kondisi

atau keadaan SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang secara langsung,

masyarakat juga dapat mengetahui tentang beberapa keunggulan atau

prestasi yang dimiliki SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang sekaligus

agar mereka dapat memberikan beberapa kontribusi kepada lembaga baik

yang berupa saran pemikiran maupun materiil. Dengan demikian

perbaikan dan peningkatan kualitas mutu pelayanan pendidikan Islam

secara terus menerus akan dapat ditingkatkan demi pemenuhan kepuasan

pelanggan pendidikan Islam SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang.109

Hal lain yang tidak kalah pentingnya yang dilakukan oleh SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang adalah melakukan pengelolaan alumni

dengan cara mengadakan reuni alumni. Hal ini dimaksudkan komunikasi

atau informasi yang disampaikan oleh para alumni nanti akan sangat

membantu publikasi di masyarakat tentang pelayanan pendidikan Islam

yang ada di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, bahkan akan berakibat

sangat baik karena masyarakat akan cenderung lebih mempercayai atas

109Wawancara dengan Bapak Drs. Fatchurrahman ZA, tanggal 20 Mei 2010.

Page 76: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

dasar pengalaman yang dialami oleh para alumni pada saat mereka

mengenyam pendidikan di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang.110

Adapun contoh program kegiatan yang merupakan bagian dari

strategi yang digunakan SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dalam

meningkatkan citra lembaga di mata publik adalah sebagai berikut:111

Program KegiatanSMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

Tahun 2009/2010

No Kegiatan Sasaran Waktu

1 Peringatan Hari-hari Besar:a. Kegiatan peringatan hari pramuka.b. Kegiatan peringatan HUT RI ke-61.c. Kegiatan bulan ramadhan, peringatan nuzulul

qur’an, penerimaan dan penyaluran zakatfithrah.

d. Kegiatan halal bihalal

e. Upacara hari sumpah pemuda.f. Upacara hari pahlawan.g. Kegiatan peringatan Idul Adha,

penyembelihan qurban dan penyalurandaging qurban.

h. Kegaiatan peringatan tahun baru hijriyah1431 H.

i. Kegiatan peringatan maulid nabi Muhammadsaw. 1431 H.

j. Upacara Hardiknas.k. Upacara Harkitnas.

Siswa.Siswa.Siswa, guru/kary., danmasyarakat.

Keluarga besar SMPIslam Sultan Agung 1Semarang.Siswa.Siswa.Siswa, guru/kary., danmasyarakat.

Siswa, guru/kary.

Siswa, guru/kary.

Siswa.Siswa.

Agustus 2009Agustus 2009

September 2009

Oktober 2009

Oktober 2009November 2009

Desember 2009

Februari 2010

Mei 2010Mei 2010

2 Kegiatan kunjungan untuk siswa baru (MOS), kepagoda “Watugong” dan PT Sosro Ungaran. Siswa. Juli 2009

3 Open house Wali murid,masyarakat. Agustus 2009

4 Jalan sehat dan olah raga bareng di Simpang LimaSemarang dalam rangka promosi

Keluarga besar SMPIslam Sultan Agung 1Smrg., masyarakat.

Agustus 2009

5 Promosi penerimaan peserta didik (PPD) dansosialisasi BUSI (budaya sekolah Islami)

SD YBWSA, SDswasta/negeri disekitar, masyarakat.

Maret 2010

6 Wisata keluarga Siswa, wali murid. -

7 Mujahadah kubro Siswa, guru/karyawan,wali murid. Maret 2010

8 Pentas seni Siswa, masyarakat. Juni 2010

9 Reuni alumniAlumni SMP IslamSultan Agung 1 Smrg.,guru/kar., masyarakat.

Juli 2010

110Ibid, tanggal 24 Mei 2010.111Arsip SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, tahun ajaran 2009/2010.

Page 77: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

iv. Controlling pemasaran pendidikan Islam

Setelah melalui berbagai tahap dalam manajemen, yakni

perencanaan, pengorganisasian dan penggerakan, tahap selanjutnya adalah

melakukan pengendalian atau evaluasi. Evaluasi ini dimaksudkan untuk

mengetahui sampai di mana pelaksanaan rencana kerja yang telah

dirumuskan sebelumnya. Jika ditemukan kekurangan atau hambatan dapat

segera dilakukan perbaikan-perbaikan.112

Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan oleh pengelola pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang tidak hanya

dilakukan di akhir periode saja, melainkan juga dalam prosesnya, yaitu

pada tiap dua mingguan, bulanan, tengah semester, akhir semester dan

akhir tahun. Ini dilaksanakan dalam bentuk pertemuan/rapat oleh kepala

sekolah dengan segenap guru dan karyawan, membahas program yang

telah dilaksanakan dalam tahapan waktu tersebut yaitu tentang bagaimana

realisasinya dan jika terjadi kendala maka akan dipecahkan dan dicari

solusi bersama demi menjaga kualitas pelayanan pendidikan Islam yang

disampaikan. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang persiapan

program kegiatan terdekat yang akan dilaksanakan berikutnya, agar lebih

matang dalam pelaksanaannya.

Dalam kaitannya dengan evaluasi, maka berbagai upaya untuk

meningkatkan mutu pelayanan jasa pendidikan Islam adalah hal yang

pokok yang harus dilakukan. Sebagai lembaga pendidikan Islam tentunya

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga selalu melakukan peningkatan

mutu pendidikan agar dapat bersaing dalam persaingan mutu lulusannya.

Di antara upaya yang dilakukan SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

dalam peningkatan mutu lembaga pendidikan Islam di antaranya:

112Wawancara dengan Ibu Dra. Hj. Upi Luthfiah, tangal 24 Mei 2010.

Page 78: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

1. Meningkatkan mutu guru dengan cara melaksanakan pelatihan-

pelatihan keguruan.

2. Peningkatan kinerja guru dengan mengharuskan setiap guru membuat

silabus dan RPP pada setiap pelajaran yang diampu.

3. Evaluasi diri guru (mengevalusi kinerja) baik dilakukan sendiri

maupun dengan cara meminta kritik dan saran dari para siswa.

Di antara yang dievaluasi dari diri guru adalah:

a. Kompetensi pedagogik: kemampuan mengelaola pembelajaran

peserta didik, yang meliputi penyusunan rencana pembelajaran,

pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian prestasi belajar

peserta didik.

b. Kompetensi kepribadian: kemampuan kepribadian yang mantap,

berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi tauladan peserta

didik.

c. Kompetensi professional: kemampuan penguasaan materi pelajaran

secara luas dan mendalam.

d. Kompetensi sosial: kemampuan guru untuk berkomunikasi dan

berinteraksi secara efektif dan efisien dengan siswa, sesama guru

dan masyarakat sekitar.

Dengan demikian akan diketahui titik kelemahannya sehingga akan

mudah mengembangkan kemampuannya.

4. Peningkatan kualitas siswa: Bidang akademik (matrikulasi pelajaran,

pembentukan tim olimpiade dan pemberian jam pelajaran tambahan).

Bidang non akademik (pembinaan secara intensif kegiatan ekstra

kurikuler dan mengikutkan dalam berbagai perlombaan/pertandingan

baik dalam bidang olah raga maupun kesenian).

5. Persaingan yang begitu ketat antar lembaga pendidikan dalam

menyediakan jasa pendidikan disikapi dengan tetap menjaga kualitas

mutu pendidikan dan berupaya melengkapi sarana prasarana dengan

cara menambah beberapa fasilitas untuk menunjang proses belajar

Page 79: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

mengajar, seperti: LCD, internet, computer, perlengkapan alat olah

raga, alat kesenian/keterampilan dan sebagainya.113

Dari beberapa upaya di atas tentunya tujuan utamanya adalah

peningkatan mutu pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan

masyarakat luas dan menjadikan SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

bukan sebagai lembaga pendidikan yang tidak peka dengan kehidupan

sosial keagamaan masyarakat dan perkembangannya. Sehingga

selanjutnya akan tercipta citra positif dari masyarakat luas terhadap SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang.

Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya mewawancarai dari pihak

lembaga saja, tetapi peneliti juga mengadakan wawancara dengan

masyarakat yaitu orang tua siswa tentang respon mereka terhadap SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang.

Wawancara yang pertama adalah dengan bapak Drs. Suyanto,

warga Kelurahan Karang Kidul, pada saat beliau mengantar anaknya

mendaftar sekolah. Beliau mengutarakan bahwa yang melatar belakangi

beliau menyekolahkan putra keduanya ke SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang adalah karena menurut beliau mutu pendidikan di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang memang tergolong baik, hal ini terbukti dari

pengalaman beliau ketika menyekolahkan putri pertamanya di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang yang lulus pada tahun ajaran 2008 dapat

diterima di salah satu SMA ternama di Semarang dan selalu mendapat

peringkat 10 besar di kelas.114

Berbeda dengan bapak Muhadi yang beralamat di Kaligawe, pada

saat itu sedang menjemput menunggu anaknya pulang latihan olah raga di

sekolah. Secara singkat adalah bahwa awal beliau mengenal SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang yaitu dari tulisan setiker promosi yang tertera di

bodi mobil angkot yang sering lewat di depan rumahnya. Kemudian dari

pengalaman beliau juga merasakan pelayanan yang baik dari pihak

113Wawancara dengan Bapak Drs. Fatchurrahman ZA, tanggal 14 Juni 2010.114Wawancara dengan Drs. Suyanto, tangal 2 Juli 2010.

Page 80: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

sekolah, terbukti antara lain adalah pada suatu ketika anaknya tidak masuk

sekolah karena sakit, pihak sekolah saat itu menelfon beliau dan

menanyakan kondisi putranya.115

Responden ketiga adalah bapak Saiful Anwar, S.Ag., seorang guru

SD, menyampaiakan bahwa yang mendorong beliau untuk meyekolahkan

putranya ke SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang adalah cerita dari

tetangganya, menurut beliau (menirukan cerita tetangganya), “Pak Anwar

rencana anaknya mau disekolahkan di mana? Sekolahkan di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang saja, di sana mutunya bagus ditambah lagi

dengan materi keagamaan yang diberikan setiap hari, sehingga apa yang

diterima anak Anda nanti akan seimbang antara pendidikan umum dan

pendidikan agama”.116

Responden berikutnya adalah bapak Nugroho yang kebetulan

beliau merupakan warga sekitar SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang.

Menurut beliau dari dulu sampai sekarang Alhamdullilah SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang selalu memperhatikan warga sekitar, seperti

saat penyembelihan hewan qur’ban, pembagian zakat fitrah, santunan anak

yatim tiap bulan Muharram dan lain-lain.117

Dari hasil wawancara di atas pada dasarnya sebagian besar yang

melatar belakangi para orang tua siswa memasukkan putra-putrinya ke

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang adalah karena mutu layanan

pendidikan yang disampaikan memang tergolong cukup baik, sehingga

mereka senang dapat menyakolahkan putra/putri mereka di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang.

F. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Manajemen Pemasaran

Pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

Dari hasil wawancara yang peneliti laksanakan, terdapat beberapa

kendala dalam pelaksanaan pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan

115Wawancara dengan Bapak Muhadi, pada tangal 2 Juli 2010.116Wawancara dengan Bapak Saiful Anwar, S.Ag., pada tangal 5 Juli 2010.117Wawancara dengan Bapak Nugroho pada tangal 5 Juli 2010.

Page 81: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Agung 1 Semarang, yang hal ini telah mengakibatkan sedikit terhambatnya

program pemasaran pendidikan Islam yang dilaksanakan, antara lain:118

i. Masih kurangnya pemahaman dari beberapa anggota civitas akademika

tentang arti penting pemasaran pendidikan Islam yang bertujuan pada

peningkatan mutu pendidikan Islam dan mengutamakan pelayanan secara

optimal demi kepuasan pelanggan pendidikan Islam.

ii. Masih kurangnya kerja sama yang optimal dari beberapa anggota civitas

akademika sebagai bagian dari pelaksana pemasaran pendidikan Islam,

sehingga mengakibatkan pelaksanaan program sedikit terganggu.

iii. Masih kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang maksimal baik sarana

prasarana pembelajaran maupun sarana prasarana lain yang menunjang

kegiatan-kegiatan siswa, terutama adalah lapangan olah raga dan

peralatannya.

Setelah menemukan informasi tentang beberapa kendala di atas,

kemudian peneliti melakukan wawancara dengan beberapa penanggung jawab

pelaksana kegiatan untuk mengetahui lebih spesifik tentang kendala yang

dihadapi dalam hal-hal yang berkaitan dengan unsur pemasaran pendidikan

Islam SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, antara lain:

1. Dengan ketua panitia pelaksana penerimaan peserta didik SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang tahun 2010/2011. Dari hasil wawancara

tersebut terdapat beberapa kendala yang dihadapi, antara lain:119

a. Minimnya dana yang dialokasikan untuk promosi sekolah, sehingga

mengakibatkan pelaksanaannya kurang maksimal.

b. Dalam merencanakan strategi promosi, kadang terdapat beberapa

anggota yang kurang aktif dalam memberikan ide atau gagasan sebagai

masukan, sehingga mengakibatkan kurangnya opsi pilihan rencana

strategi pemasaran yang dapat dirancang.

c. Beberapa anggota tim panitia pelaksana penerimaan peserta didik

kurang dapat bekerja secara optimal sesuai tugas masing-masing,

118Bapak Drs. Fatchurrahman ZA, tanggal 14 Juni 2010.119Wawancara dengan Ibu Dra. Eka Dewi, tanggal 14 Juni 2010.

Page 82: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

sehingga kadang mengakibatkan terjadi dobel tugas dari beberapa

pelaksana kegiatan. Misalnya, karena anggota sie pelayanan informasi

kadang tidak ada yang hadir, kemudian mengakibatkan sie pendaftaran

merangkap sebagai sie pelayanan informasi.

2. Dengan Kaur Kesiswaan SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang. Dari hasil

wawancara terdapat beberapa kendala yang dihadapi, antara lain: Adanya

beberapa siswa yang kadang melakukan pelanggaran dalam ketentuan

pelaksanaan program BUSI (Budaya Sekolah Islami) yang merupakan

salah satu unsur pemasaran pendidikan Islam SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang, antara lain: kadang beberapa siswa putra tidak melaksanakan

ibadah sholat dzuhur berjamaah di sekolah.120

3. Dengan Koordinator BP: Belum disediakan jam kelas bimbingan

konseling kepada siswa, sehingga belum dapat sepenuhnya melaksanakan

pendampingan psikologi untuk semua siswa.121

120Wawancara dengan Ibu Ninik Musyarofah, S.Pd., pada tanggal 15 Juni 2010.121Wawancara dengan Ibu Anggra Taurusya, S.Pd., pada tanggal 15 Juni 2010.

Page 83: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

BAB IV

ANALISIS MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAMDI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

Dalam bab ini penulis akan menganalisis manajemen pemasaran pendidikan

Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang yang meliputi: planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan/

pengarahan) dan controlling (pengendalian) pemasaran pendidikan Islam.

A. Analisis Manajemen Pemasaran Pendidikan Islam di SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang

Penyelenggara pendidikan dituntut semakin profesional dalam

mengelola sekolah. Tidak saja menghadapi iklim persaingan yang semakin

sengit, namun juga tuntutan pasar yang semakin kritis dan rasional. Maka

diperlukan suatu penelitian pasar yang sistematis sehingga sekolah dapat

membuat strategi pemasaran pendidikan dengan melihat kondisi persaingan

lembaga pendidikan dan pasar pendidikan.

Arah pengelolaan pemasaran pendidikan adalah mencapai kepuasan

pelanggan. Upaya komunikasi pemasaran akan menekankan pada atribut yang

dianggap penting oleh segmen yang dituju. Dengan pengalaman pelanggan

yang puas, maka akan dapat menjadi media yang cukup efektif dan obyektif.

Lembaga yang mengutamakan mutu atau kualitas akan menjadi dasar yang

kuat dalam pemasaran produk pendidikan.

Pendidikan yang merupakan proses yang sirkuler akan menempatkan

pengelolaan pemasaran lembaga pendidikan kepada langkah berkelanjutan

yang saling mendukung. Dengan demikian diharapkan sekolah tidak

mengalami kesulitan dalam mendapatkan siswa dengan diketahuinya kondisi

pasar pendidikan.

Dalam kaitannya dengan tujuan dari manajemen pemasaran pendidikan

Islam salah satunya adalah untuk menghasilkan mutu layanan pendidikan

yang dapat memuaskan konsumen sebagai pengguna layanan jasa pendidikan

Page 84: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Islam. Artinya, pemahaman terhadap konsep pemasaran pendidikan Islam

pada lembaga pendidikan Islam menjadi semakin penting. Dengan

memperhatikan pentingnya aspek pemasaran pendidikan Islam tersebut, maka

akan berkaitan dengan strategi bauran pemasaran yang dikembangkannya.

Unsur-unsur strategi bauran pemasaran ini meliputi strategi: produk, harga,

lokasi, promosi, proses, SDM (orang yang malayani) dan fasilitas fisik.122

Keterpaduan dan ketepatan rumusan serta implementasi yang efektif dari

unsur-unsur bauran pemasaran tersebut merupakan salah satu syarat kunci

bagi keberhasilan lembaga pendidikan Islam dalam menghasilkan suatu

layanan pendidikan terbaik bagi konsumennya (stakeholders).

Seiring dengan adanya kemajuan pada kehidupan kita dan

ketergantungan yang semakin tinggi, maka banyak permasalahan yang

menaungi kehidupan kita. Misalnya pada aspek layanan pendidikan, ada yang

meminta layanan pendidikan A, maka ada juga yang menawarkannya. Dan

dalam rangka menyampaikan informasi tentang adanya layanan pendidikan

tersebut, maka diperlukan pemasaran pendidikan agar dapat menarik perhatian

dari para calon pembeli/pengguna layanan pendidikan tersebut.

Pemasaran lebih dari sekedar kemampuan organisasi untuk

memproduksi suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan para

konsumen. Maka dari itu, para konsumen dapat membeli dari berbagai sumber

dengan kebutuhan, pilihan dan keinginan yang selalu berubah. Sehingga pada

pengorganisasiannya harus selalu siap menghadapi segala perubahan tersebut

dan terus menerus meninjau dan memperbaiki penawarannya. Input, proses

dan output menjadi objek kajian yang telah dimantapkan, sehingga tidak

mengherankan jika inovasi-inovasi tersebut menjadi sebuah kajian pemasaran

yang menarik.

Pemasaran dewasa ini bukan hanya monopoli institusi yang profit

oriented, namun pada trennya telah diadopsi institusi pendidikan baik negeri

maupun swasta. Upaya untuk memperoleh input yang lebih capable dan

122Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, (Bandung:Alfabeta, 2007), hlm. 373.

Page 85: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

matang (calon siswa yang potensial), telah menjadi tuntutan yang wajib

dipenuhi dalam rangka mendukung proses pembelajaran. Dengan input yang

qualified tersebut maka guru akan lebih mampu melakukan akselerasi, bukan

justru menganggap mudah proses belajar mengajar.

Lembaga pendidikan Islam seperti SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang sebagai lembaga yang berorientasi pada pendidikan keislaman,

tidak luput dari konsep pemasaran pendidikan Islam dalam rangka mengatasi

persaingan dunia pendidikan yang semakin ketat dengan masing-masing

penawaran program atau produk yang menggiurkan.

Dalam pandangan peneliti, pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang juga menggunakan konsep dasar fungsi manajemen

sebagai landasan kuat dalam menuju terciptanya kualitas lembaga pendidikan

yang akuntable dan mempunyai daya saing. Konsep manajemen pemasaran

pendidikan Islam yang dilakukan oleh SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

berupa planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating

(penggerakan/ pengarahan) dan controlling (pengendalian).

1. Planning yang dilakukan oleh SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

dalam pemasaran pendidikan Islamnya dilakukan dengan mengadakan

rencana pemasaran yang dimulai dari melakukan beberapa diskusi di

bawah tanggung jawab pimpinan sekolah, panitia penerimaan peserta didik

(PPD) dan seluruh stakeholder sekolah (guru, karyawan, pembina ekstra

kurikuler, komite sekolah dan orang tua wali siswa), bekerja sama dengan

Pendasmen Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung. Hal ini dimaksudkan

agar perencanaan pemasaran pendidikan Islam yang dilaksanakan akan

dapat tersusun lebih efektif untuk mencari cara yang tepat dalam

memperkenalkan program-program unggulan yang dimiliki SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang kepada konsumen pendidikan Islam baik

sekolah-sekolah dasar dan masyarakat.

Menurut pandangan peneliti, SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

telah melakukan perencanaan dengan baik. Hal ini dapat dilihat mulai dari

adanya penyusunan perangkat pemasaran meliputi:

Page 86: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

a. Rencana waktu/tanggal pelaksanaan.

b. Rencana daerah pemasaran dengan cara melakukan identifikasi pasar,

yaitu riset dalam upaya mengetahui kondisi masyarakat sasaran

pemasaran pendidikan Islam dan menggali data tentang hal-hal yang

diinginkan oleh para pelanggan. Dengan demikian dapat dirancanakan

tentang bagaimana cara strategi pemasaran pendidikan Islam, berapa

besar dana atau biaya sekolah yang akan ditetapkan kepada pelanggan

pendidikan dan sebagainya.

c. Segmentasi dan positoning

Sebagai lembaga yang harus siap mengahadapi persaingan, dalam

hal ini adalah lembaga pendidikan Islam SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang, tentunya mempunyai segmen pasar tersendiri yang perlu

diolah dan diasah lebih tajam sehingga tidak akan lari ke lembaga lain.

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang telah menentukan segmen

atau target yang akan dituju yaitu Sekolah Dasar di bawah Pendasmen

YBWSA, Sekolah Dasar Islam/Madrasah Ibtidaiyah di sekitar yang

tentunya serumpun dengan SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang,

maka penawaran SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang lebih banyak

diarahkan di sana, meskipun tidak menutup kemungkinan ke Sekolah

Dasar Negeri dan masyarakat umum dengan model pemasaran

pendidikan dan promosi yang tepat guna.

Kemudian SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga

memberikan penekanan yang berbeda dari lembaga pendidikan yang

lain sebagai lembaga pendidikan Islam yang peka terhadap

kepentingan sosial kemasyarakatan dan siap membangun generasi

yang khaira ummah. Kemudian juga adanya BUSI (Budaya Sekolah

Islami) yang selalu diajarkan kepada peserta didik sebagai bentuk

diferensiasi produk.

Bentuk pengemasan pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan

oleh SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga dilakukan dengan

rapi. Dapat dilihat dari cara promosi yang tepat dengan program

Page 87: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

penawaran yang tepat, yang sesuai dengan keinginan konsumen dan

intinya adalah peningkatan pada aspek kehidupan sosial keagamaan

masyarakat, tentunya dengan perencanaan dan pelaksanaan yang

matang dan evaluasi setiap saat demi kemajuan.

2. Organizing secara teori adalah sebagai proses membagi kerja ke dalam

tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang

yang sesuai dengan kemampuannya dan mengalokasikan sumber daya,

serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan

organisasi.123

Pengorganisasian dalam pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga sudah dilaksanakan dengan

baik, terlihat mulai dari adanya pengorganisasian struktur kerja, strategi

pemasaran dan sumber daya pemasaran, sebagaimana berikut:

a. Pengorganisasian struktur kerja: menentukan job diskription,

pemberian tugas kepada masing-masing staf serta mengkoordinir kerja

setiap staf dalam satu tim yang solid dan terorganisir, dimulai dengan

membentuk kepanitiaan penerimaan peserta didik (PPD) sebagai tim

pelaksana.

b. Pengorganisasian strategi pemasaran pendidikan Islam, yaitu

dilakukan dengan berbagai cara seperti datang ke sekolah-sekolah

dasar, mengadakan acara-acara ilmiah, melaksanakan kegiatan atau

acara peringatan hari-hari besar nasional maupun keagamaan,

mengadakan acara open house, jalan sehat, pentas seni, pemasangan

sepanduk promosi dan brosur penerimaan peserta didik (PPD), bulletin

dakwah, dan bekerja sama dengan media informasi seperti surat kabar

dan radio.

c. Pengorganisasian sumber daya pemasaran pendidikan Islam, yaitu

menentukan media yang digunakan (sepanduk promosi, panflet dan

brosur penerimaan peserta didik, bulletin dakwah, media informasi:

123Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),Cet. IX, hlm. 71.

Page 88: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

surat kabar Suara Merdeka dan radio RRI Semarang), dana yang

dibutuhkan dan lain-lain.

3. Actuating yang berarti mengarahkan semua bawahan agar mau

bekerjasama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan,124 di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang selalu dilakukan oleh kepala sekolah kepada

para stafnya baik secara langsung maupun tidak langsung agar para

anggota organisasi yang diberi tugas dan tanggung jawab dalam

berhubungan dengan publik dapat bekerja dengan lebih baik dan benar

demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang tergolong cukup maksimal dan tepat guna

karena telah dilaksanakan dengan beberapa cara/strategi yang berfariasi

disesuaikan dengan situasi dan kondisi dengan inovasi-inovasi tertentu.

Misalnya dalam kegiatan promosi, hal yang paling ditekankan adalah

dengan menunjukkan kepada masyarakat bahwa SMP Islam Sultan Agung

1 Semarang merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang sangat

mengutamakan mutu layanan pendidikan serta sangat memperhatikan

kehidupan keberagamaan dan kepentingan sosial kemasyarakatan. Hal ini

dibuktikan antara lain dengan adanya beberapa kegiatan sosial

kemasyarakatan seperti adanya pemberian santunan kepada anak-anak

yatim setiap bulan Muharram, penyaluran zakat fithrah dan daging kurban

kepada masyarakat di sekitar yang membutuhkan.

Peran promosi dalam pemasaran pendidikan Islam menjadi sangat

penting dalam menawarkan produk yang dimiliki oleh lembaga. Maka

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga melakukan promosi dengan

menggunakan beberapa media seperti pamphlet, brosur dan

poster/sepanduk penerimaan peserta didik (PPD), juga mengajak kerja

sama dengan beberapa media informasi baik media cetak (surat kabar

Suara Merdeka) maupun elektronik (radio RRI Semarang) untuk

124Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: BumiAksara, 2005), Cet. 4, hlm. 41.

Page 89: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

menawarkan program-program yang ada di SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang kepada masyarakat. Selain itu juga membuka wibsite SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang agar calon siswa dengan mudah

mengetahui secara komplit dengan semua fasilitas, program unggulan dan

kelebihan yang dimiliki SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang sehingga

dapat tertarik untuk masuk atau mendaftarkan diri ke SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang.

Kemudian juga mengadakan acara yang dapat menarik perhatian

masyarakat, seperti pameran/pentas seni, peringatan hari-hari besar, jalan

sehat keluarga besar Pendasmen YBWSA, open house, sampai pada

melakukan pengelolaan alumni dan lain-lain.

Karena pada dasarnya inovasi pemasaran pendidikan Islam memang

harus kreatif, maka pelaksana manajemen pemasaran pendidikan Islam di

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang khususnya adalah penitia

penerimaan siswa baru tidak hanya difungsikan sekedar mengurusi hasil

administrasi dan seleksi ketat penerimaan calon siswa baru semata, namun

mereka diefektifkan jauh-jauh hari sebelum tahun ajaran baru untuk

mengalokasi dan melakukan kampanye terhadap target-target calon siswa

potensial. Dalam hal ini, diawali dengan melakukan riset mengenai tren

masyarakat konsumen pendidikan. Dan pada tahap selanjutnya adalah

berinovasi untuk mengedukasi pasar dan mengahasilkan input yang sesuai

standar target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Strategi promosi terpenting yang dilakukan SMP Islam Sultan Agung

1 Semarang dalam pengamatan peneliti adalah kelihaian pihak tim

manejemen pamasaran pendidikan Islam yang melakukan pendekatan

pada lembaga sekolah dengan menawarkan program khusus, seperti:

adanya budaya sekolah Islami (BUSI) dan adanya program kegiatan-

kegiatan ekstrakurikuler sebagai media pengembangan bakat siswa baik

yang bersifat keagamaan (tilawah Al-Qur’an dan rebana), maupun

kegiatan yang bersifat umum (komputer dan internet, english conversation,

basket/volley ball, paskibra, futsal, pramuka, presenter, PMR, beladiri, dan

Page 90: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

seni tari), dengan mendatangkan staf pengajar/pelatih yang ahli di

bidangnya. Semua informasi itu disampaikan atas dasar disesuaikan

dengan permintaan lembaga yang didatangi. Kemudian juga ditambah

dengan menyampaiakan prestasi-prestasi akademik yang pernah diraih,

bahkan juga melakukan strategi pemasaran khusus yaitu memberikan

potongan DP bagi siswa berprestasi pada pendaftar gelombang I. Dengan

pemberitahuan yang bersifat door to door seperti ini akan lebih

menjadikan kedekatan antara program yang ditawarkan SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang dengan hal-hal yang diharapkan oleh konsumen yaitu

calon siswa/anak sekolah.

Hal-hal di atas menunjukkan bahwa upaya pelaksanaan pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang memang telah

dilaksanakan dengan maksimal dengan cara melakukan berbagai inovasi

demi tercapainya tujuan dari rencana yang telah ditetapkan untuk

membangun citra baik di mata publik.

4. Controlling merupakan peninjauan kemajuan terhadap pencapaian hasil

akhir dan pengambilan tindakan pembetulan ketika kemajuan tersebut

tidak terwujud. Dalam pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang control ini dilakukan setiap saat oleh pimpinan

sekolah, sehingga jika terjadi kekurang efektifan dalam pelaksanaan

kegiatan maka dapat segera diluruskan. Cara yang dilaksanakan adalah

dengan mengadakan pertemuan/rapat oleh kepala sekolah dengan segenap

guru dan karyawan pada tiap dua mingguan, bulanan, tengah semester,

akhir semester dan akhir tahun. Ini dilaksanakan untuk membahas program

kegiatan yang telah dilaksanakan dalam tahapan waktu tersebut yaitu

tentang bagaimana realisasinya dan jika terjadi kendala maka akan

dipecahkan dan dicari solusi bersama demi menjaga dan meningkatkan

mutu kualitas pelayanan pendidikan Islam yang disampaikan. Kemudian

juga dilanjutkan dengan pembahasan tentang persiapan program kegiatan

terdekat yang akan dilaksanakan berikutnya, agar lebih matang dalam

pelaksanaannya.

Page 91: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Keempat fungsi manajemen di ataslah yang digunakan oleh SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang dalam proses pemasaran pendidikan Islam. Tujuan

sebenarnya dari konsep pemasaran pendidikan Islam SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang adalah mengenalkan SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang dengan bentuk lembaga pendidikan Islam yang peduli kepada

masyarakat, peka terhadap permintaan masyarakat dan berguna bagi

masyarakat, yang siap membangun mutu lulusan yang berkualitas dan

generasi khaira ummah dengan pelayanan pendidikan Islam sebaik mungkin.

Peningkatan mutu pendidikan juga merupakan perhatian yang tidak

kalah penting dalam memasarkan sebuah produk pendidikan, karena kualitas

dari lembaga pendidikan menjadi perhatian penting yang akan menjadi

pertimbangan para konsumen untuk masuk ke dalam lembaga pendidikan

yang dimaksud. SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang sebagai lembaga

pendidikan Islam menjadikan mutu adalah moto utama yang harus dijaga dan

ditingkatkan secara terus menerus, sehingga nantinya dapat berjalan seimbang

dengan perkembangan zaman. Di antara peningkatan mutu yang dilakukan

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang adalah: meningkatkan mutu pendidikan

guru dengan memberikan pelatihan-pelatihan keguruan. Peningkatan kinerja

guru dan karyawan dengan mengadakan evaluasi. Peningkatan kualitas siswa

baik bidang akademik maupun bidang non akademik. Tetap menjaga kualitas

mutu pendidikan dan berupaya melengkapi sarana prasarana dengan cara

menambah beberapa fasilitas untuk menunjang proses belajar mengajar,

seperti: LCD, internet, computer, perlengkapan alat olah raga, alat

kesenian/keterampilan dan sebagainya.

Semua bentuk upaya peningkatan mutu secara terus menerus di atas

dalam pandangan peneliti akan menjadikan calon konsumen lebih dapat

menikmati pelayanan pendidikan Islam yang diberikan oleh SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang. Dan dengan memperhatikan atau mengupayakan

peningkatan beberapa keuntungan yang diperoleh pelanggan, maka akan

mampu memelihara loyalitas pelanggan pendidikan Islamnya. Terkait dengan

kepuasan pelanggan ini, sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan

Page 92: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

beberapa wali murid, secara garis besar mereka memang cukup merasa puas

dan senang menyekolahkan putra-putri mereka di SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang karena ada bekal yang seimbang antara pengetahuan umum dan

agama yang disampaiakan, selain itu lulusannya pun dapat diterima di

lembaga pendidikan yang cukup ternama di kota Semarang.

Jika dikaitkan dengan unsur taktik atau strategi pemasaran, pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga sudah

melakukan strategi bauran pemasaran. Hal ini terlihat mulai dari

mengupayakan produk yang berkualitas, harga (biaya pendidikan) yang

disesuaikan dengan kondisi pelanggan pendidikan, lokasi sekolah yang

memadai, nyaman dan mudah dijangkau, promosi yang dilakukan sudah

cukup maksimal dan tepat guna, proses penyelenggaraan pendidikan yang

disampaikan sudah cukup baik, SDM (guru maupun karyawan) cukup

berkompeten di bidangnya, dan tersedianya fasilitas fisik (sarana dan

prasarana). Namun kesemuanya itu masih perlu ditingkatkan demi perbaikan

mutu pendidikan Islam secara continue.

Selain itu SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga telah melakukan

beberapa analisis, yaitu: analisis visi dan misi, karena telah melakukan

program penawaran yang merupakan perwujudan dari visi dan misi yang ingin

dicapai SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang. Analisis stakeholder karena

melibatkan masyarakat sebagai partner dalam setiap program yang

ditawarkan. Analisis kebutuhan karena menitik beratkan penyesuaian pada

kebutuhan sosial keagamaan masyarakat dari program-programnya.

Pemasaran pendidikan Islam SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang juga

menggunakan analisis SWOT karena selalu memperhatikan kelemahan dan

kelebihan serta peluang dan hambatan, sehingga dari setiap tindakan

pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan

dan kemampuan lembaga dan mengupayakan peningkatan mutu lembaga

sebagai wujud dari tujuan yang diinginkan sebagai bentuk upaya peningkatan

mutu pelayanan pendidikan Islam secara optimal kepada masyarakat

pelanggan pendidikan Islam.

Page 93: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

B. Analisis Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Manajemen

Pemasaran Pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

Secara umum adanya permasalahan atau kendala dalam setiap kegiatan

adalah merupakan hal yang wajar, namun demi pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan maka kendala tersebut harus segera di tangani dan dicari solusi

yang tepat untuk mengatasinya.

Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan manajemen pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dan solisinya yaitu

sebagai berikut:

iv. Masih kurangnya pemahaman dari dari beberapa anggota civitas

akademika tentang arti penting pemasaran pendidikan Islam yang

bertujuan pada peningkatan mutu dan kepuasan pelanggan. Ini dilihat dari

kadang ada beberapa guru/karyawan yang masih beranggapan bahwa yang

penting sudah melaksanakan tugas maka telah selesai. Padahal ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih serius lagi sebagai bentuk

tanggung jawab lembaga pendidikan, yaitu tentang mutu pendidikan, mutu

kinerja dan mutu pelayanan jasa pendidikan Islam yang harus selalu

dievaluasi dan ditingkatkan lagi demi kepuasan pelanggan pendidikan

Islam dalam menghasilkan output atau lulusan yang berkualitas dan

peningkatan citra baik lembaga di mata publik yaitu dalam rangka

menjaga brand equity. Maka hendaknya pimpinan sekolah terus

melakukan pemahaman tentang pentingnya pemasaran pendidikan Islam

dengan pengarahan/penggerakan kepada segenap anggota civitas

akademika.

v. Masih kurangnya kerja sama yang optimal dari beberapa anggota civitas

akademika sebagai bagian dari pelaksana pemasaran pendidikan Islam,

sehingga mengakibatkan pelaksanaan program sedikit terganggu. Demi

mencapai tujuan dari suatu program yang dilaksanakan sudah semestinya

harus dilakukan pengorganisasian yang baik dan melibatkan kerja sama

yang baik pula dari segenap tim pelaksana dengan jalan pembagian tugas

Page 94: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

dan tanggung jawab disesuaikan dengan keahlian masing-masing staf

secara lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini diharapkan adanya

kesadaran yang lebih baik dari segenap pelaksana pemasaran pendidikan

Islam dan diharapkan peran pimpinan sekolah dalam melakukan

pergerakan dan control kepada anggotanya agar dapat lebih digalakkan.

vi. Mengingat kondisi sekolah dengan keterbatasannya belum dapat

memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang maksimal, baik sarana

prasarana pembelajaran maupun sarana prasarana lain yang menunjang

kegiatan-kegiatan siswa, terutama adalah lapangan olah raga dan

peralatannya. Hal ini hendaknya segera dilakukan usaha untuk melengkapi

sarana dan prasarana tersebut, karena salah satu kunci keberhasilan dalam

membangun peserta didik yang berkualitas agar lebih efektif adalah harus

dibantu atau didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.

vii. Minimnya alokasi dana untuk promosi sekolah yang mengakibatkan

pelaksanaannya kurang maksimal, agar segera dievaluasi sehingga

selanjutnya dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan promosi sebagai

salah satu bentuk strategi pemasaran pendidikan Islam SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang agar dapat terlaksana dengan lebih efektif.

viii. Dalam merencanakan strategi promosi, kadang terdapat beberapa anggota

yang kurang aktif dalam memberikan ide atau gagasan sebagai masukan.

Untuk selanjutnya agar setiap anggota tim pemasaran pendidikan Islam

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang lebih aktif dalam memeberikan ide

sekecil apapun, karena hal itu akan sangat membantu dalam

pengembangan inovasi pemasaran pendidikan Islam yang akan

dilaksanakan.

ix. Beberapa anggota tim panitia pelaksana penerimaan peserta didik kurang

dapat bekerja secara optimal sesuai tugas masing-masing. Hendaknya

pimpinan sekolah dapat lebih memberi ketegasan atau tindakan memberi

perhatian/pengertian sebagai bentuk penggerakan/pengarahan, sehingga

tidak terjadi lagi dobel tugas dari beberapa pelaksana kegiatan.

Page 95: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

x. Adanya beberapa siswa yang kadang melakukan pelanggaran dalam

ketentuan pelaksanaan program BUSI (Budaya Sekolah Islami) yang

merupakan salah satu unsur pemasaran pendidikan Islam SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang, yaitu: kadang beberapa siswa putra tidak

melaksanakan ibadah sholat dzuhur berjamaah di sekolah. Maka perlu

dilaksanakan penertiban yang lebih, agar siswa lebih dapat mentaati

progam tersebut demi tercapainya tujuan sekolah dengan lebih baik dalam

membangun generasi yang khaira ummah berbudaya Islami.

xi. Belum disediakan jam kelas bimbingan konseling kepada siswa, sehingga

belum dapat sepenuhnya melaksanakan pendampingan psikologi untuk

semua siswa. Pada tahun ajaran selanjutnya hendaknya disediakan jam

kelas BK sebagai waktu khusus untuk pendampingan psikologi semua

peserta didik agar perkembangan jiwanya dapat lebih tenang dan terarah.

Demikian beberapa solusi yang dapat penulis sampaikan untuk

mengatasi beberapa kendala yang dihadapi pada pelaksanaan manajemen

pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang.

Dengan demikian diharapkan pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi, guna

mencapai tujuan lembaga dengan efektif dan efisien.

Page 96: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah memperhatikan deskripsi hasil penelitian dari bab I sampai Bab

IV kemudian dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Manajemen pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang tergolong sudah dilaksanakan dengan maksimal, di mana

konsepnya dimulai dari tahap: Planning, yaitu menyusun perangkat

pemasaran, yang dilaksanakan secara kolaboratif mulai dari pimpinan

sekolah, panitia penerimaan peserta didik (PPD) beserta seluruh

stakeholder sekolah (guru, karyawan, pembina ekstra kurikuler, komite

sekolah dan orang tua wali siswa), bekerja sama dengan dengan

Pendasmen YBWSA. Organizing, yaitu pengorganisasian struktur kerja:

menentukan job diskription, dimulai dengan membentuk kepanitiaan

penerimaan peserta didik (PPD) sebagai tim pelaksana, kemudian juga

melaksanakan pengorganisasian strategi pemasaran dan pengorganisasian

sumber daya pemasaran pendidikan Islam. Actuating, kepala sekolah

melakukan penggerakan/pengarahan baik secara langsung atau tidak

langsung agar para anggota organisasi yang diberi tugas dan tanggung

jawab dalam berhubungan dengan publik dapat bekerja dengan baik dan

benar. Pemasaran pendidikan Islam yang laksanakan adalah dengan

menggunakan berbagai strategi dengan beberapa cara yang berfariasi

disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Controlling, tidak hanya

dilaksanakan diakhir periode saja, melainkan juga dalam prosesnya, yaitu

dengan mengadakan pertemuan/rapat oleh kepala sekolah dengan segenap

guru dan karyawan pada tiap dua mingguan, bulanan, tengah semester,

akhir semester dan akhir tahun.

2. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang, antara lain:

Masih kurangnya pemahaman dari beberapa anggota civitas akademika

Page 97: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

tentang arti penting pemasaran pendidikan Islam dan kurangnya kerja

sama yang optimal. Terdapat beberapa anggota yang kurang aktif dalam

memberikan gagasan ide sebagai masukan rencana strategi promosi.

Minimnya alokasi dana untuk promosi sekolah. Beberapa anggota tim

panitia pelaksana penerimaan peserta didik kurang dapat bekerja secara

optimal sesuai tugas masing-masing. Masih adanya beberapa kekurangan

kelengkapan sarana prasarana untuk siswa. Adanya beberapa siswa yang

kadang melanggar ketentuan pelaksanaan program BUSI (Budaya Sekolah

Islami). Belum disediakan jam kelas bimbingan konseling kepada siswa.

B. Saran

Tanpa mengurangi rasa hormat (ta dzim) kepada semua pihak dan demi

suksesnya kegiatan pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung

1 Semarang agar berjalan dengan lebih lancar dan memperoleh hasil yang

maksimal, maka penulis memberikan saran, antara lain:

1. Penyelenggara dan pengelola pendidikan untuk selalu bekerja lebih giat

dan lebih professional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

untuk melahirkan SDM yang berkualitas, dengan selalu merencanakan dan

melaksanakan kegiatan dengan baik dan terprogram, serta harus lebih

meningkatkan dan memberdayakan seluruh sumber daya yang yang ada,

demi perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan Islam secara terus

menerus untuk mencapai kepuasan pelanggan dalam pelayanan

pendidikan.

2. Pengurus, kepala sekolah, guru-guru dan karyawan hendaknya mengelola

manajemen pemasaran pendidikan Islam secara lebih baik lagi dengan

mengacu pada konsep manajemen pemasaran pendidikan Islam secara

lebih baik sehingga tujuan lembaga dapat tercapai dengan lebih baik dan

lebih mudah.

C. Penutup

Page 98: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Demikian sekripsi ini penulis susun. Syukur alhamdulillah atas

limpahan rahmad Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

lancar. Shalawat dan salam atas Rasul saw semoga kita mendapat syafaatnya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran konstruktif sangat penulis harapkan. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyelesaian penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin.

Page 99: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari dan Hurriyati, Ratih, Manajemen Corporate dan StrategiPemasaran Jasa Pendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima,Bandung: Alfabeta, 2008.

Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi,Bandung: Alfabeta, 2007.

_________, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2003,Cet.s1.

Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara,2003.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PTRineka Cipta, 2002.

Bukhori, Imam, Shahih Bukhari, Juz I, Beirut: Daar al-Fikri, 1981.

Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra,1996.

Direktorat Pendidikan Madrasah Republik Indonesia, Gambaran Umum DataPendidikan pada Madrasah, http://pendis.depag.go.id/madrasah/Insidex.php?i_367=st01, download tanggal 30-04-2010.

Donnell, Koontz-O’, Principles of Management: An Analysis of ManagerialFunctions, Kogakusha: McGraw Hill.

Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: RemajaRosdakarya, 2008, Cet. IX.

Furchan, Arief, “Manajemen Pemasaran Madrasah: Antisipasi Masa Depan”,http://www.pendidikanislam.net/index.php/makalah/41-makalah-tertulis/158-manajemen-pemasaran-madrasah?start=2, download 31-12-09.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1989.

Handoko, Hani, Manajemen, Yogyakarta : BPFE, 1999, Cet. XIV.

Hasibuan, Malayu S. P., Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta:Bumi Aksara, 2005, Cet. 4.

Page 100: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Irianto, Yoyon Bahtiar dan Prihati, Eka, dalam Tim Dosen AdministrasiPendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan,Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. 1.

Margono S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: RemajaRosdakarya, 2004, Cet. 20.

Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008, Cet. I.

Narbuko, Kholid dan Achmadi, Abu, Metodologi Penelitian: Memberi BekalTeoritis pada Mahasiswa tentang Metodologi Penelitian serta Diharapkandapat Melaksanakan Penelitian dengan Langkah-Langkah yang Benar,Jakarta: PT. Bukti Aksara, 2005, Cet. 7.

Octavian, Henry Sumurung, “Manajemen Pemasaran Sekolah sebagai Salah SatuKunci Keberhasilan Persaingan Sekolah”, http://www.bpkpenabur.or.id/files/108-117%20Manajemen%20Pemasaran%20Sekolah%20sebagai%20Salah%20Satu%20Kunci%20Keberhasilan%20Persaingan%20Sekolah.pdf, download tanggal 13-01-2010.

Qomar, Mujamil, Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru PengelolaanLembaga Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga, 2007.

Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, ReorientasiKonsep Perencanaan Strategi untuk Menghadapi Abad 21, Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama, 2005, Cet. 12.

Sagala, Syaiful, Administrsi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2000.

Sejarah SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dalam http://smpsultanagung1.com/index.php?pilih=hal&id=9, download tanggal 15 April 2010.

Setiadi, Nugroho J., Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi untuk Strategi danPenelitian Pemasaran, Jakarta: Prenada Media, 2003, Cet. 1.

Sisk, Henry L., Principles of Management, Ohio: South-Western PublishingCompany, 1969.

Sismanto, Andik, Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Lembaga PendidikanTinggi Islam, Studi Kasus di IAIN Walisongo Semarang, Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008.

Page 101: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Soemanagara, Rd., Strategic Marketing Communication; Konsep Strategis danTerapan, Bandung: Alfabeta, 2006.

Soemanagara, Strategic Marketing Communication, Konsep Strategi danTerapan, Bandung: Alfabeta, 2006.

Subagyo, Joko, Metode Penelitian, dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT RinekaCipta, 2004.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2008, Cet. 4.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:Bumi Aksara, 2003.

Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT RemajaRosdakarya Offset, 2003, Cet. 3.

Triton PB., Marketing Strategic, Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing,Yogyakarta: Tugu Publisher, 2008, Cet. 1.

Usman, Husaini, Manajemen (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan), Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2006.

Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta: BumiAksara, 2006, Cet. 1.

Williams, Chuck, Management, United States of America: South-Western CollegePublishing, 2000.

Winarto, Heri, Manajemen Humas dalam Meningkatkan Pencitraan Publik di TKAnnur Tugurejo Semarang, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang, 2010.

Zainudin, Akbar, “Mengapa Lembaga Pendidikan Perlu Dipasarkan”, http://www.facebook.com/share.php?u=http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/mengapa-lembaga-pendidikan-perlu-dipasarkan/, download tanggal 31-12-09.

Page 102: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Ahmad Muthofi’in

2. Tempat/Tgl. Lahir : Grobogan, 12 Maret 1987

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. Alamat : Desa Rajek, RT: 02 RW: II, Kecamatan Godong,

Kabupaten Grobogan. Kode Pos: 58162.

7. Nama Orang Tua :

a. Ayah : Suharto

b. Ibu : Suryati.

8. Alamat Orang Tua : Desa Rajek, RT: 02 RW: II, Kecamatan Godong,

Kabupaten Grobogan. Kode Pos: 58162.

9. Jenjang Pendidikan :

a. MI Walisongo Desa Rajek, Godong - Grobogan, Lulus Tahun 1999.

b. MTs YATPI Godong - Grobogan, Lulus Tahun 2002.

c. MA YATPI Godong - Grobogan, Lulus Tahun 2005.

d. Jurusan KI, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, angkatan 2005.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan data yang sebenar-benarnya.

Semarang, 18 Juni 2010

Ahmad Muthofi’in

Page 103: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Pedoman Wawancara

Judul: Manajemen Pemasaran Pendidikan Islam (Studi Kasus di SMP IslamSultan Agung 1 Semarang)

7. Bagaimana sejarah berdiri dan perkembangan SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang?

8. Apa visi, misi dan tujuan SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang?

9. Bagaimana letak geografis SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang?

10. Bagaimana struktur organisasi SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang?

11. Bagaimana keadaan guru dan siswa?

12. Bagaimana peran kepala sekolah dalam pelaksanaan pemasaran pendidikan

Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang?

13. Bagaimana bentuk pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang?

14. Bagaimanakah perencanaan pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan SMP

Islam Sultan Agung 1 Semarang?

15. Bagaimana SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dalam melakukan

segmentasi, positioning dan diferensiasi produk?

16. Bagaimana pengorganisasian yang dilakukan dan siapa saja yang berperan

dalam manajemen pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang?

17. Bagaimana bentuk pelaksanaan promosi yang dilakukan SMP Islam Sultan

Agungs1 Semarang dalam memasarkan lembaganya?

18. Adakah strategi khusus dalam pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang?

19. Apa saja program kegiatan SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang terkait

dengan pemasaran pendidikan Islam?

20. Bagaimana pengendalian/pengawasan yang dilakukan dan bagaimana cara

melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan-penyimpangan?

21. Bagaimana model pengelolaan alumni SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang?

Page 104: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

22. Bagaimana upaya SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dalam meningkatkan

kualitas dan kuantitas (mutu) sebagai lembaga pendidikan Islam dan

meningkatkan citra lembaga di mata publik, sehingga nantinya calon siswa

dan orang tua tertarik masuk di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang?

23. Bagaimana upaya SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang dalam menghadapi

persaingan dunia lembaga pendidikan saat ini?

24. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemasaran

pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang?

Pedoman Observasi

1. Bagaimana pelaksanaan penerimaan calon peserta didik di SMP Islam Sultan

Agung 1 Semarang?

2. Bagaimana pelaksanaan program Budaya Sekolah Islam (BUSI) di SMP Islam

Sultan Agung 1 Semarang dalam:

a. Pergaulan siswa putra dengan putri?

b. Pelaksanaan sholat berjamaah?

c. Pelaksanaan jam jajan di kantin?

3. Bagaimana pelaksanaan kegiatan eksra kurikuler di SMP Islam Sultan

Agungs1 Semarang?

Page 105: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

Lampiran 2:STRUKTUR ORGANISASI

SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANGTAHUN AJARAN 2009/2010

Kadinas PendidikanKOTA SEMARANG

YBW Sultan AgungPENDASMEN

Kepala SekolahDra. Hj. Upi Luthfiah

Wakil Kepala SekolahDrs. Fatchurrahman ZA

Ketua Komite SekolahBpk. Yuli Kusumawardana

Kepala Tata UsahaSuhartini

Kaur SarprasDra. Siti Aisyah

Kaur KurikulumDra. Eka Dewi Rahmawati

Kaur KesiswaanNinik Musyarofah, S.Pd.

Wali KelasKelas 7

Wali KelasKelas 8

Wali KelasKelas 9

Koordinator BPAnggra Taurusya, S.Pd.

Guru Bidang Studi

SISWA

Page 106: MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-ahmadmutho-4751-1-skripsi-_.pdf · MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SMP Islam

SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang

Promosi dengan Pemasangan Spanduk

Pelaksanaan BUSI (Jamaah Siswi dan Guru Putri) SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang


Recommended