Download docx - makalah sintesa amonia

Transcript
Page 1: makalah sintesa amonia

Makalah

Sintesa Ammonia

OlehKelompok VII :Nurul Annisa

Fitra Novita Putri

Mawaddah Rahmi Nasution

FAKULTAS TEKNIK

D-III TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS RIAU2015

Page 2: makalah sintesa amonia

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran Tuhan YME, zat Yang Maha Indah

dengan segala keindahan-Nya, yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-

Nya,yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. berkat rahmat dan

hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini.

Makalah ini Kami susun secara sistematis dan sebaik mungkin. Dalam Makalah

ini, Kami mencoba menyajikan informasi-informasi yang berhubungan dengan Sintesa

Amoniak.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah Kami untuk menyampaikan

ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

terlibat dan berjasa memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan Makalah ini.

Untuk itu Kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa,

2. Ibuk yang telah memberikan bimbingan dikelas,

3. Orang tua yang selalu memberi motivasi kami dalam belajar sehingga kami

dapat menyelesaikan Makalah ini.

4. Teman-teman yang telah membantu dan berkerjasama dalam pembuatan

Makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait, yang

telah membantu kami dalam menyelesaikan Makalah ini. Semoga kebaikan yang

diberikan oleh semua pihak menjadi amal sholeh yang senantiasa mendapat balasan

yang berlipat ganda dari Tuhan YME. Aamiin.

Pekanbaru, Oktober 2015

( Pemakalah )

1

Page 3: makalah sintesa amonia

Daftar Isi

Hal

Kata pengantar 1

Daftar isi 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Amoniak 5

2.2 Latar Belakang Pembuatan Amonia 5

2.3 Pembuatan Amonia dengan Proses Haber Bosch 6

2.4 Manfaat Dari Pembuatan Ammonia 13

2.5 Dampak Terhadap Lingkungan Dan Kesehatan Manusia 14

2.6 Cara Menanggulangi Pencemaran Ammonia 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 16

Daftar Pustaka 17

2

Page 4: makalah sintesa amonia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Amoniak merupakan salah satu bahan kimia dalam industri yang banyak

memiliki kegunaan, diantaranya digunakan sebagai bahan dari pembuatan

pupuk, plastik fiber, bahan peledak, proses refrigerasi, proses purifikasi dan

banyak lainnya. Pada dasarnya senyawa amoniak ini memiliki sifat mudah

terbakar, mudah bereaksi dengan senyawa lain, gas yang cukup beracun, dapat

menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Tidak hanya itu senyawa amoniak ini

memiliki sifat kelarutan dalam air cukup tinggi, memiliki titik leleh yang cukup

rendah karena wujud aminiak ini adalah gas.

Ammonia adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul ammonia

mempunyai bentuk segi tiga.Ammonia terdapat di atmosfera dalam kuantiti yang

kecil akibat pereputan bahan organik.Ammonia juga dijumpai di dalam tanah, dan

di tempat berdekatan dengan gunung berapi. Oleh itu, ammonia juga terdapat di

planet dan satelit semulajadi planet lain. Pada suhu dan tekanan piawai, ammonia

adalah gas yang tidak mempunyai warna (lutsinar) dan lebih ringan daripada udara

(0.589 ketumpatan udara).Takat leburnya ialah -75 °C manakala takat didihnya ialah

-33.7 °C. 10% larutan ammonia dalam air mempunyai pH 12. Ammonia dalam

bentuk cair mempunyai muatan haba yang sangat tinggi. Ammonia cair terkenal

dengan sifat keterlarutannya. Ia boleh melarutkan logam alkali dengan mudah

untuk membentuk larutan yang berwarna dan boleh mengalirkan elektrik dengan

baik. Ammonia boleh larut dalam air. Larutan ammonia dengan air mempunyai

sedikit ammonium hidroksida (NH4OH). Ketumpatan maksimum bagi ammonia

yang larut dalam air untuk membentuk larutan tepu adalah 880 kg m-3. 100 dm3

boleh berpadu dengan 100 cm3 air.

Amoniak diproduksi dengan mereaksikan gas Hydrogen (H2) dan Nitrogen (N2)

dengan rasio H2 : N2 = 3 : 1. Pada pembuatan amonia yang dilaksanakan pada

industri (PT PUSRI).

3

Page 5: makalah sintesa amonia

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara pembuatan gas ammonia?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui cara pembuatan gas amonia

4

Page 6: makalah sintesa amonia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 AmoniakAmonia merupakan senyawa kimia dengan rumus N H 3.Senyawa ini didapati berupa gas

dengan bau tajam yang khas dengan sebutan bau amonia. Walaupun amonia memiliki

sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa

kaustik dan dapat merusak kesehatan. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi

dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Di Amerika Serikat,

amonia diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan

beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon

(13,248 L) harus disertai surat izin.

2.2 Latar Belakang Pembuatan Amonia

Sejarah ammonia dimulai pada abad ke-13, ketika seorang ahli kimia bernama

Albertus Magnus mengemukakan ammonia dalam bentuk sal-ammoniac. Pada

abad ke-15 Basilius Valentinus mengemukakan bahwa ammonia dapat diperoleh

dari proses alkali pada salammoniac, pada periode selanjutnya sal-ammoniac

dapat diperoleh dari distillasi kuku dan tanduk sapi. Ammonia dalam bentuk gas

pertama kali diisolasi oleh Joseph Priestley pada tahun 1774. Proses Haber yang

merupakan proses untuk memproduksi ammonia dari nitrogen yang terkandung di

dalam udara dikembangkan oleh Fritz Haber dan Carl Bosch pada tahun 1909 dan

dipatenkan pada tahun 1910. Proses ini pertama kali digunakan pada skala industri

pada saat perang dunia I ketika jerman tidak dapat memperoleh nitrat dari chile

karena embargo.Pada tahun 1968, 89% amonia yang diproduksi di Amerika

serikat digunakan untuk industri pupuk, sedang sisanya digunakan untuk produksi

bahan kimia organik maupun anorganik, seperti bahan peledak.

Pada tahun 2004 produksi ammonia 109 juta meter kubik ton, RRC merupakan

penghasil terbesar dengan presentase 28,4% dari total produksi dunia, diikuti oleh

india sebesar 8,6%, sisanya Rusia (8,4%) dan Amerika (8,2%). Sekitar 80%

ammonia digunakan sebagai bahan untuk pembuatan pupuk.Sebelum perang

dunia I ammonia kebanyakan diperoleh dari distilasi kering sayuran dan kotoran

hewan yang banyak mengandung nitrogen misalnya kotoran unta, ammonia juga

5

Page 7: makalah sintesa amonia

dihasilkan dari distilasi batubara dan juga dekomposisi garam ammonium oleh

alkaline hydroxides. Produksi ammonia secara modern berbahan baku gas alam

(metana), Liquified Petroleum Gas ( propana dan butana).

2.3 Pembuatan Amonia dengan Proses Haber Bosch

Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch, Nitrogen terdapat melimpah

di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak

terdapat banyak di alam.Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3

yang disebut Sendawa Chili.Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin

banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena itu,

proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses

industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen

dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya amonia dapat diubah menjadi

senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat.

Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz

Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri

pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan olehCarl

Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi

sintesis amonia adalah :

Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk

ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan

tinggi.Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah,

bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dilain pihak, karena reaksi ke kanan

eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch

semula dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm

dengan katalisator, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al2O3, MgO, CaO, dan

K2O. Seiring dengan kemajuan teknologi, digunakanlah tekanan yang jauh lebih

besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia

yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan

hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang

diinginkan.Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang

6

Page 8: makalah sintesa amonia

bersama katalisator sehingga terbentuk amonia. Diagram alur dari proses Haber-

bosch untuk sintesis amonia :

7

Page 9: makalah sintesa amonia

Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi eksoterm. Reaksi

eksoterm lebih baik jika suhu diturunkan, tetapi jika suhu diturunkan maka reaksi

berjalan sangat lambat . Amonia punya berat molekul 17,03. Amonia ditekanan

atmosfer fasanya gas. Titik didih Amonia -33,35 oC, titik bekunya -77,7 oC,

temperatur & tekanan kritiknya 133 oC & 1657 psi. Entalpi pembentukan (∆H),

kkal/mol NH3(g) pada 0oC, -9,368; 25 oC, -11,04. Pada proses sintesis pd suhu

700-1000oF, akan dilepaskan panas sebesar 13 kkal/mol. Kondisi optimum untuk

dapat bereaksi dengan suhu 400- 600oC, dengan tekanan 150-300 atm. Kondisi

optimum pembuatan amonia (NH3) :

Kondisi Optimum Pembuatan NH3

Reaksi : N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H= -924 kJ

1. Suhu

a. Reaksi bersifat eksoterm

b. Suhu rendah akan menggeser kesetimbangan kekanan.

c. Kendala:Reaksi berjalan lambat 400-600Oc

2. Tekanan

a. Jumlah mol pereaksi lebih besar dibanding dengan jumlah mol

produk.

8

Page 10: makalah sintesa amonia

b. Memperbesar tekanan akan menggeser kesetimbangan kekanan.

c. Kendala Tekanan sistem dibatasi oleh kemampuan alat dan faktor

keselamatan pada 150-300 atm

3. Konsentrasi

Pengambilan NH3 secara terus menerus akan menggeser kesetimbangan

kearah kanan

4. Katalis

Katalis tidak menggeser kesetimbangan kekanan, tetapi mempercepat

laju reaksi secara keseluruhan

Fe dengan campuran Al2O3 KOH dan garam lainnya

Pengaruh katalis pada sistem kesetimbangan adalah dapat mempercepat

terjadinya reaksi kekanan atau kekiri, keadaan kesetimbangan akan tercapai lebih

cepat tetapi katalis tidak mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang

bereaksi atau dengan kata lain katalis tidak mengubah nilai numeris dalam tetapan

kesetimbangan. Peranan katalis adalah mengubah mekanisme reaksi kimia agar

cepat tercapai suatu produk.

Katalis yang dipergunakan untuk mempercepat reaksi memberikan mekanisme

suatu reaksi yang lebih rendah dibandingkan reaksi yang tanpa katalis. Dengan

energi aktivasi lebih rendah menyebabkan maka lebih banyak partikel yang

memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan energi aktivasi

sehingga jumlah tumbukan efektif akan bertambah sehingga laju meningkat.

Perbandingan reaksi dengan katalis dan tanpa katalis dapat dilihat pada gambar

berikut:

9

Page 11: makalah sintesa amonia

Dengan kemajuan teknologi sekarang digunakan tekanan yang jauh lebih besar,

bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang

terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen

dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan.Kemudian

campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga

terbentuk amonia. Diagram alur dari proses Haber-bosch untuk sintesis ammonia.

Produksi ammonia secara modern berbahan baku gas alam (metana), Liquified

Petroleum Gas ( propana dan butana).

Amoniak diproduksi dengan mereaksikan gas Hydrogen (H2) dan Nitrogen (N2)

dengan rasio H2 : N2 = 3 : 1 . Pada pembuatan amonia yang dilaksanakan pada industri

(PT. PUSRI) secara garis besar dibagi menjadi 4 Unit dengan urutan sebagai berikut :

1. Feed Treating Unit dan Desulfurisasi

Gas alam yang masih mengandung kotoran (impurities), terutama senyawa

belerang sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu di unit ini,

agar tidak menimbulkan keracunan pada Katalisator di Reforming Unit.Untuk

menghilangkan senyawa belerang yang terkandung dalam gas alam, maka gas alam

tersebut dilewatkan dalam suatu bejana yang disebut Desulfurizer. Gas alam yang

bebas sulfur ini selanjutnya dikirim ke Reforming Unit. Jalannya proses melalui

tahapan berikut :

a. Sejumlah H2S dalam feed gas diserap di Desulfurization Sponge Iron dengan

sponge iron sebagai media penyerap. Persamaan Reaksi :

Fe2O3.6H2O + H2S → Fe2S3 6 H2O + 3 H2O

b. CO2 Removal Pretreatment Section

Feed Gas dari Sponge Iron dialirkan ke unit CO2 Removal Pretreatment Section

Untuk memisahkan CO2 dengan menggunakan larutan Benfield sebagai

penyerap. Unit ini terdiri atas CO2 absorber tower, stripper tower dan benfield

system.

c. ZnO Desulfurize

Seksi ini bertujuan untuk memisahkan sulfur organik yang terkandung dalam

feed gas dengan cara mengubahnya terlebih dahulu mejadi Hydrogen Sulfida

dan mereaksikannya dengan ZnO. Persamaan Reaksi :

H2S + ZnO → ZnS + H2O

10

Page 12: makalah sintesa amonia

2. Reforming Unit

Di Reforming Unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air,

dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil reaksi yang berupa

gas-gas Hydrogen dan Carbon Dioksida dikirim ke Secondary Reformer dan

direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas Hidrogen , Nitrogen dan

Karbon Dioksida Gas-gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit Purifikasi dan Methanasi

untuk dipisahkan gas karbon dioksidanya. Tahap-tahap reforming unit adalah :

a.         Primary Reformer

Seksi ini bertujuan untuk mengubah feed gas menjadi gas sintesa secara ekonomis

melalui dapur reformer dengan tube-tube berisi katalis nikel sebagai media kontak feed

gas dan steam pada temperature (824 oC)dan tekanan (45 – 46 kg/cm2) tertentu . Adapun

kondisi operasi acuan adalah perbandingan steam to carbon ratio 3,2 : 1. Persamaan

Reaksi :

CH4 + H2O → CO + 3 H2 ∆H =- Q

CO + H2O → CO2 + H2 ∆H =+ Q

b.             Secondary Reformer

Gas yang keluar dari primary reformer masih mengandung kadar CH4 yang cukup

tinggi, yaitu 12 – 13 %, sehingga akan diubah menjadi H2 pada unit ini dengan

perantaraan katalis nikel pada temperature 1002,5oC. Persamaan Reaksi :

CH4 + H2O → 3 H2 + CO

Kandungan CH4 yang keluar dari Secondary reformer ini diharapkan sebesar 0.34

% mol dry basis.Karena diperlukan N2 untuk reaksi pembentukan Amoniak maka

melalui media compressor dimasukkan udara pada unit ini. Persamaan Reaksi :

2H2 + O2 → 2H2O

CO + O2 → 2CO2

3.             Purification & Methanasi

Karbon dioksida yang ada dalam gas hasil reaksi Reforming Unit dipisahkan

dahulu di Unit Purification, Karbon dioksida yang telah dipisahkan dikirim sebagai

bahan baku Pabrik Urea. Sisa Karbon dioksida yang terbawa dalam gas proses, akan

menimbulkan racun pada katalisator Ammonia Converter, oleh karena itu sebelum gas

proses ini dikirim ke Unit Synloop & Refrigeration terlebih dahulu masuk ke

Methanator. Tahap-tahap proses Purification dan methanasi adalah sebagai berikut :

11

Page 13: makalah sintesa amonia

a.             High Temperature Shift Converter (HTS)

Setelah mengalami reaksi pembentukan H2 di Primary dan Secondary Reformer

maka gas proses didinginkan hingga temperature 371 oC untuk merubah CO menjadi

CO2 dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

CO + H2O → CO2 + H2

Kadar CO yang keluar dari unit ini adalah 3,5 % mol dry basis dengan

temperature gas outlet 432 oC- 437 oC.

b.             Low Temperature Shift Converter (LTS)

Karena tidak semua CO dapat dikonversikan menjadi CO2 di HTS, maka reaksi

tersebut disempurnakan di LTS setelah sebelumnya gas proses didinginkan hingga

temperature 210 oC. Diharapkan kadar CO dalam gas proses adalah sebesar 0,3 % mol

dry basis.

c.             CO2 Removal

Karena CO2 dapat mengakibatkan degradasi di Amoniak Converter dan

merupakan racun maka senyawa ini harus dipisahkan dari gas synthesa melalui unit CO2

removal yang terdiri atas unit absorber, striper serta benfield system sebagai media

penyerap. System penyerapan di dalam CO2 absorber ini berlangsung secara counter

current, yaitu gas synthesa dari bagian bawah absorber dan larutan benfield dari bagian

atasnya. Gas synthesa yang telah dipisahkan CO2-nya akan keluar dari puncak absorber,

sedangkan larutan benfield yang kaya CO2 akan diregenerasi di unit CO2 stripper dan

dikembalikan ke CO2 absorber. Sedangkan CO2 yang dipisahkan digunakan sebagai

bahan baku di pabrik urea. Adapun reaksi penyerapan yang terjadi :

K2CO3 + H2O + CO2 → 2KHCO3

d.            Methanasi

Gas synthesa yang keluar dari puncak absorber masih mengandung CO2 dan CO

relative kecil, yakni sekitar 0,3 % mol dry basis yang selanjutnya akan diubah menjadi

methane di methanator pada temperature sekitar 316 oC. Persamaan Reaksi :

CO + 3H2 → CH4 + H2O

CO2 + 4H2 → CH4 + 2H2O

4.             Synthesa Loop & Amoniak Refrigerant

Gas proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan Gas Hidrogen dan

Nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai tekanan yang diinginkan

12

Page 14: makalah sintesa amonia

oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi pembentukan, uap ini kemudian masuk ke

Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amoniak dalam fasa cair yang selanjutnya

digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea. Tahap-tahap poses Synthesa loop dan

Amonik Refrigerant adalah :

a.             Synthesis Loop

Gas synthesa yang akan masuk ke daerah ini harus memenuhi persyaratan

perbandingan H2/N2 = 2,5 – 3 : 1. Gas synthesa pertama-tama akan dinaikkan

tekanannya menjadi sekitar 177.5 kg/cm2 oleh syn gas compressor dan dipisahkan

kandungan airnya melalui sejumlah K.O. Drum dan diumpankan ke Amoniak Converter

dengan katalis promoted iron. Persamaan Reaksi :

3H2 + N2 → 2NH3 .

Kandungan Amoniak yang keluar dari Amoniak Converter adalah sebesar 12,05-

17,2 % mol.

b.             Amoniak Refrigerant

Amoniak cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung sejumlah

tertentu gas-gas terlarut. Gas-gas inert ini akan dipisahkan di seksi Amoniak Refrigerant

yang berfungsi untuk Mem-flash amoniak cair berulang-ulang dengan cara menurunkan

tekanan di setiap tingkat flash drum untuk melepaskan gas-gas terlarut, sebagai bagian

yang integral dari refrigeration, chiller mengambil panas dari gas synthesa untuk

mendapatkan pemisahan produksi amoniak dari Loop Synthesa dengan memanfaatkan

tekanan dan temperature yang berbeda di setiap tingkat refrigeration.

5.             Produk Amoniak

Produk Amoniak yang dihasilkan terdiri atas dua, yaitu Warm Ammonia Product

(30 oC) yang digunakan sebagai bahan baku untuk pabrik urea, Cold Ammonia Product

(-33 oC) yang disimpan dalam Ammonia Storage Tank. Berikut Diagram sederhana

proses pembuatan ammonia :

Produk Ammonia yang dihasilkan terdiri atas dua jenis, yaitu Warm Ammonia

Product (30 oC) yang digunakan sebagai bahan baku untuk pabrik urea dan Cold

Ammonia Product (-33 oC) yang disimpan dalam Ammonia Storage Tank.

2.4 Manfaat Dari Pembuatan Ammonia

13

Page 15: makalah sintesa amonia

Berikut merupakan beberapa manfaat dari amoniak :

a) Untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium =

amonium sulfat).

b) Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium

klorida, amonium nitrat.

c) Untuk membuat hidrazin

d) Dalam pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant)

karena amonia cair mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga

menimbulkan efek pembekuan.

e) Indikator Universal : Campuran ammonia juga dapat digunakan sebagai

indikator universal untuk menguji gas yang berbeda-beda yang memerlukan

indikator universal untuk mengetahui keberadaan gas tersebut.

f) Desinfektan: Ammonia kadang-kadang ditambahkan pada air minum bersama dengan

klorin menjadi chloroamine sebagai desinfektan. Chloroamin tidak

bersenyawa dengan material organik yang berasal dari carcinogenic

halomethanes misalnya chloroform.

g) Bahan Bakar : Ammonia cair digunakan sebagai bahan bakar pada roket. Walaupun

tidak sebaik bahan bakar yang lain, ammonia tidak meniggalkan sisa pada

mesin roket dan juga mempunyai massa jenis yang sama dengan zat pengoksidasi,

oksigen cair.

h) Rokok : Pada tahun 1960, perusahaan rokok misalnya Brown & Williamson

dan Philip Morris mulai menggunakan ammonia pada rokok. Bahan aditif ammonia

digunakan untuk menambah mempertinggi aliran nikotin menuju aliran darah,

sehingga efek dari nikotin bertambah tanpa menambah kandungan nikotin

dalam rokok.

2.5 Dampak Terhadap Lingkungan Dan Kesehatan Manusia

Adapun Dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran amonia adalah

sebagai berikut:

1. Efek Terhadap Kesehatan Manusia

Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida dapat menyebabkan

menyebabkan iritasi mata serta saluran pernafasan. Gas NH3 juga dapat

14

Page 16: makalah sintesa amonia

menyebabkan Iritasi pada mata, saluran pernapasan dan kulit. Pada Kadar

2500-6500 ppm, gas ammonia melalui inhalasi menyebabkan iritasi hebat

pada mata (Keraktitis), sesak nafas (Dyspnea), Bronchospasm, nyeri dada,

sembab paru, batuk darah, Bronchitis dan Pneumonia. Pada kadar tinggi

(30.000 ppm) dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

2. Efek Terhadap Lingkungan

Sekitar Sisa-sisa makanan dan sampah organik dibuang ke tempat sampah,

kemudian di bawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).Sampah-sampah

tersebut kemudian membusuk dan menghasilkan gas amonia.Gas ammonia

tersebut merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat menyebabkan

global warming.Akibat yang terjadi adalah terjadinya perubahan iklim dan

cuaca serta efek global warming lainnya.Gas ammonia juga dapat

mengganggu estetika lingkungan karena bau pembusukan sampah yang

sangat menyengat.Dampak negatif yang ditimbulkan usaha peternakan ayam

terutama berasal dari kotoran ayam yang dapat menimbulkan gas yang

berbau. Bau yang dikeluarkan berasal dari unsur nitrogen dan sulfida dalam

kotoran ayam, yang selama proses dekomposisi akan terbentuk gas amonia,

nitrit, dan gas hidrogen sulfida. Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida

dapat memyebabkan gangguan kesehatan ternak dan masyarakat di sekitar

peternakan.Amonia dapat menghambat pertumbuhan ternak.

2.6 Cara Menanggulangi Pencemaran Ammonia

1. Absorbsi

Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap

polutan. Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan antara lain karbon aktif

dan silikat. Adsorben mempunyai daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan

pergantian, bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan kemudian

dipakai kembali.

2. Pembakaran

Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas hidrokarbon

yang terdapat didalam polutan. Hasil pembakaran berupa (CO2) dan (H2O).

15

Page 17: makalah sintesa amonia

Alat pembakarannya adalah Burner dengan berbagai tipe dan temperaturnya

adalah 1200o—1400o F

3. Reaksi Kimia

Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan golongan Belerang.

Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi dengan cara - cara lain, hanya

dalam pembersihan polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan.

Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya dengan diinjeksikan Amonia

(NH3) yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat

yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan belerang dipergunakan

Copper Oksid atau kapur dicampur arang.

16

Page 18: makalah sintesa amonia

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejarah ammonia dimulai pada abad ke-13, ketika seorang ahli kimia bernama

Albertus Magnus mengemukakan ammonia dalam bentuk sal-ammoniac.

Ammoniak dapat dibuat dengan proses sebagai berikut :

a.              Feed Treating Unit dan Desulfurisasi

b.             Reforming Unit

c.              Purification & Methanasi

d.             Synthesa Loop & Amoniak Refrigerant

17

Page 19: makalah sintesa amonia

Daftar Kepustakaan

Diana, 2013. Proses Pembuatan Amoniak. http://caesarvery.blogspot. com/2013/ 06/proses-pembuatan-ammonia-nh3.html. (Diakses pada tanggal 19 januari 2016)

Dian, 2011. Cara mengatasi pencemaran ammonia. http://dianlaskaraz-zahra.blogspot.com/2011/09/amoniak-NH3.html. (Diakses pada tanggal 19 januari 2016)

Joe, 2012. Pembuatan Amoniak. http://joetrizilo.wordpress.com/2012/03/26/ proses-pembuatan-urea-proses-pabrik-amoniak//. (Diakses pada tanggal 19 januari 2016)

Putra, 2010. Pembuatan Ammonia. http://putrakalimas.blogspot.com/2010/10/ pembuatan-amonia-dengan-proses-haber.html. (Diakses pada tanggal 19 januari 2016)

18