Download doc - Makalah Pkn Ham

Transcript
Page 1: Makalah Pkn Ham

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep HAM yang berlaku dalam prespektif Islam?

2. Apa saja praktik-praktik tentang pelanggaran HAM?

3. Bagaimana cara menegakkan HAM?

4. Bagaimana Undang-Undang yang berlaku dalam HAM di Indonesia?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan konsep HAM yang berlaku dalam prespektif Islam

2. Mengetahui praktik-praktik tentang pelanggaran HAM

3. Menjelaskan cara menegakkan HAM

4. Menjelaskan Undang-Undang yang berlaku dalam HAM di Indonesia

Page 2: Makalah Pkn Ham

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hak Asasi Manusia dalam Prespektif Islam

Akhir-akhir ini banyak sekali isu yang dilontarkan dari orientasi Barat, dengan

maksud untuk mendiskreditkan Islam. Musuh-musuh Islam tidak henti-hentinya berupaya

untuk memadamkan Islam. Berbagai upaya mereka tempuh, agar terbentuk opini masyarakat

bahwa Barat itu lebih hebat daripada Islam. Islam sudah ketinggalan zaman dan sebagainya.

Isu-isu yang dimaksud seperti hak asasi manusia, demokrasi, kesetaraan, lingkungan hidup,

pluralisme, feminisme, dan lain-lain.

Pengarang Eropa apabila menulis sejarah tentang konsep apapun tentang manusia,

mereka selalu menelusuri asal mulanya peradaban Romawi atau Yunani. Menurut mereka

konsep tentang hak asasi manusia dikemukakan pertama kali oleh seorang filsuf Yunani

bernama Zeno. Kemudian beberapa ilmu filsafatnya, konsep ini dapat berkembang ke dalam

peradaban Romawi, dan setelah terbengkalai selama abad kegelapan.

Pada umumnya para pakar HAM Barat berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai

dengan lahirnya Magna Charta (Piagam Agung. 1215) yaitu dokumen yang mencatat

beberapa hak yang diberikan oleh Raja John dari Inggris kepada beberapabangsawan

bawahannya atas tuntutan mereka. Perkembangan berikutnya adalah munculnya Bill of

Rights (undang-undang hak, 1969) di Inggris, lalu muncul Declaration des droits de I’homme

et du citoyen (pernyataan hak-hak manusia dan warga negara, 1789 di Perancis).

Apabila para pakar HAM tersebut berpikir dan berandangan objektif, tentu mereka

akan mengakui bahwa jauh sebelum lahirnya Magna Charta, Islam telah memiliki konsep

tentang HAM yang terkenal, bahkan lebih komprehensif dibandingkan dengan Magna Charta.

Mengapa demikian? Salah satunya kelemahan kita adalah lebih bangga apabila mengadopsi

ilmu-ilmu dari Barat, dan para pakara Islam sendiri kurang kuat dalam menyebar luaskan

paham-paham Islam.

Hak asasi manusia menurut pandangan Islam adalah hak-hak kodrati yang

dianugerahkan Allah SWT kepada setiap manusia, yang tidak dapat dicabut atau dikurangi

oleh kekuasaan atau badan apapun. Islam telah memiliki doktrin perlindungan HAM yang

lebih komprehensif dibandingkan konsep HAM dalam Magna Charta. Konsep HAM dalam

Page 3: Makalah Pkn Ham

Magna Charta yang baru ada 600 tahun setelah kedatangan Islam, sangat tidak benar jika

Barat mengklaim bahwa tonggak sejarah HAM berasal dari Magna Charta. Islam telah

mengatur HAM secara sempurna sebagaimana berikut :

2.1.1 Hak Hidup

Barang siapa membunuh orang (bukan Qishash), seolah-olah ia membunuh

manusia semuanya, dan barangsiapa memelihara hidupnya seolah-olah memelihara

hidupnya manusia semua.

�ر� �غ�ي ب ا �ف�س ن �ل� ق�ت م�ن� �ه� ن� أ �يل� ائ ر� �س� إ �ي �ن ب ع�ل�ى �ا �ن �ب �ت ك �ك� ذ�ل �ج�ل� أ م�ن�

اد% ف�س� و�� أ �ف�س% ن

�ا ي �ح� أ �م�ا ن� �أ ف�ك �اه�ا ي �ح� أ و�م�ن� ج�م�يعا �اس� الن �ل� ق�ت �م�ا ن

� �أ ف�ك األر�ض� ف�ي

ج�م�يعا �اس� الن

ف�ي ذ�ل�ك� �ع�د� ب �ه�م� م�ن ا �ير �ث ك �ن� إ �م� ث �ات� ;ن �ي �ب �ال ب �ا �ن ل س� ر� �ه�م� اء�ت ج� �ق�د� و�ل

ر�ف�ون� �م�س� ل األر�ض�

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:

barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh)

orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia

telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan

seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia

semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan

(membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka

sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.

(Q.S Al-Maidah : 32)

Hukum ini bukan untuk kaum Bani Israil saja, tetapi untuk seluruh manusia.

Allah memandang bahwa membunuh seseorang itu adalah membunuh seluruh manusia,

karena jika membunuh seseorang berarti juga membunuh keturunannya.

Dilarang membunuh jiwa yang diharamkan Allah ( Al-Isra’, 17:33)

Page 4: Makalah Pkn Ham

�ل� ق�ت و�م�ن� �ح�ق; �ال ب �ال إ �ه� الل م� ح�ر� �ي �ت ال �ف�س� الن �وا �ل �ق�ت ت و�ال ;ه� �ي �و�ل ل

�ا �ن ع�ل ج� ف�ق�د� �وما م�ظ�ل

ا (٣٣) �ص�ور ف�ال م�ن �س�ر�ف� ي ف�ي �ل� �ق�ت ال �ه� �ن إ �ان� ك

Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah membunuhnya, kecuali

dengan suatu (alasan) yang benar1. Dan barang siapa dibunuh secara zalim, maka

sungguh, Kami telah memberi kekuasaan2 kepada wali (ahli waris)nya, tetapi janganlah

walinya itu melampaui batas dalam pembunuha. Sesungguhnya dia adalah orang yang

mendapat pertolongan. “

Larangan membunuh jiwa yang diharamkan Allah melainkan dengan suatu

sebab yang benar (Al-An’am, 6:151)

�ن� �د�ي �و�ال �ال و�ب ا �ئ ي ش� �ه� ب �وا ر�ك �ش� ت �ال أ �م� �ك �ي ع�ل �م� Mك ب ر� م� ح�ر� م�ا �ل� �ت أ �و�ا �ع�ال ت ق�ل�

ا ان �ح�س� إ

�ه�ا �ف�و�اح�ش� ظ�ه�ر� م�ن �وا م�اال ب �ق�ر� �اه�م� و�ال ت �ي �م� و�إ ق�ك ز� �ر� �وا ن �ل �ق�ت ت و�ال

�ح�ن� ن �م�الق% إ م�ن� �م� و�الد�ك� أ

�ع�ق�ل�ون� �م� ت �ك �ع�ل �ه� ل �م� ب م� و�ص�اك ح�ر� �ي �ت ال �ف�س� الن �وا �ل �ق�ت ت و�ال �ط�ن� ب و�م�ا

�م� �ك ذ�ل �ح�ق; �ال ب �ال إ �ه� الل

Katakanlah (Muhammad), "Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan

kepadamu. Janganlah mempersekutukan-Nya dengan apa pun berbuat baiklah kepada

ibu bapak[29], janganlah membunuh anak-anakmu karena takut miskin, Kami-lah yang

memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan

yang keji[30], baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu

membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar.

Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti.

2.1.2 Hak Milik

Allah SWT melarang memakan harta sesama dengan jalan yang batil (Al-

Baqarah, 2:188 dan Annisa’, 4:29)

Page 5: Makalah Pkn Ham

�وا �ل �ك �أ �ت ل � �ام �ح�ك ال �ل�ى إ �ه�ا ب �وا �د�ل و�ت �اط�ل� �ب �ال ب �م� �ك �ن �ي ب �م� �ك م�و�ال� أ �وا �ل �ك �أ ت و�ال

ف�ر�يقا

�م�ون� �ع�ل �م� ت �ت �ن � و�أ �م �اس� إلث �االن م�و�ال� ب� م�ن� أ

Janganlah kamu makan harta sesama kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah)

kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, dengan maksud agar kamu dapat

memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu

mengetahui

�اط�ل� �ب �ال �م� ب �ك �ن �ي �م� ب �ك م�و�ال� �وا أ �ل �ك �أ �وا ال ت �ذ�ين� آم�ن Mه�ا ال ي

� �ا أ ية �ج�ار� �ون� ت �ك �ن� ت �ال أ إ

اض% ع�ن� �ر� �ان� ت �ه� ك �ن� الل �م� إ ك �ف�س� �ن �وا أ �ل �ق�ت �م� و�ال ت �ك م�ن ح�يما ) �م� ر� �ك ٢٩ب

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan perdagangan yang berlaku

atas dasar suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu. (An-Nisa’ 29)

2.1.3 Perlindungan dan Kehormatan

Larangan mengolok-olok kaum atau orang yang lain dan larangan panggil-

memanggil dengan gelar-gelar yang buruk (Al-Hujurat, 49:11)

% ع�س�ى خ�ر� ق�وم_ م�ن� ق�و�م �س� �وا ال ي �ذ�ين� آم�ن Mه�ا ال ي� �ا أ ي

اء% ع�س�ى �س� اء_ م�ن� ن �س� �ه�م� و�ال ن ا م�ن �ر ي �وا خ� �ون �ك �ن� ي أ�م� و�ال ك �ف�س� �ن وا أ �م�ز� �ل �ه�ن� و�ال ت ا م�ن �ر ي �ن� خ� �ك �ن� ي أ�ع�د� �ف�س�وق� ب م� ال �س� االس� �ئ �ق�اب� ب �األل وا ب �ز� �اب �ن ت

�م�ون� ) �ك� ه�م� الظ�ال �ئ �ول �ب� ف�أ �ت �م� ي اإليم�ان� و�م�ن� ل١١)

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang

lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang

Page 6: Makalah Pkn Ham

mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olokkan perempuan

lain, (karena) boleh jadi yang diperolok-olokkan lebih baik (dari perempuan yang

mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dirimu dan janganlah saling

memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah

(panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka

mereka itulah orang-orang yang zalim.

Larangan berprasangka buruk terhadap orang lain, mencari-cari kesalahan

orang lain, dan larangan menggunjing orang lain (Al-Hujurat, 49:12)

�ا Mه�ا ي ي� �ذ�ين� أ �وا ال �وا آم�ن �ب �ن ت ا اج� �ير �ث �ن� الظ�ن; م�ن� ك �ع�ض� إ �م_ الظ�ن; ب �ث إ

وا و�ال �ج�س�س� �ب� و�ال ت �غ�ت �م� ي �ع�ض�ك �ع�ضا ب �ح�بM ب �ي �م� أ �ح�د�ك �ن� أ �ل� أ �ك �أ ي

�ح�م� يه� ل �خ� ا أ �ت �م�وه� م�ي �ر�ه�ت �ق�وا ف�ك �ه� و�ات �ن� الل �ه� إ �و�اب_ الل ح�يم ت _ر�

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya

sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang

lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah

seorang di antara kamu, memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah

kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah

Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang.

2.1.4 Keamanan dan Kesucian Kehidupan Pribadi

Larangan memasuki rumah yang bukan rumah kita, sebelum meminta izin dan

memberi salam kepada penghuninya (An-Nur, 24:27)

�م� �ك �وت �ي �ر� ب ا غ�ي �وت �ي �وا ب ل �د�خ� �وا ال ت �ذ�ين� آم�ن Mه�ا ال ي� �ا أ ي

وا �س� �ن �أ ت �س� �ى ت ح�ت�م� �ك �ع�ل �م� ل �ك �ر_ ل ي �م� خ� �ك �ه�ا ذ�ل ه�ل

� ;م�وا ع�ل�ى أ ل �س� و�تون� ) �ر� �ذ�ك ٢٧ت

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan

rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang

demikian itu lebih baik bagimu agar kamu (selalu) ingat.

Page 7: Makalah Pkn Ham

2.1.5 Keamanan Kemerdekaan Pribadi

Agar menetapkan hukum di antara manusia dengan adil (An-Nisa’, 4:58)

�ذ�ا �ه�ا و�إ ه�ل� �ل�ى أ �ات� إ �ؤ�دMوا األم�ان �ن� ت �م� أ ك م�ر�

� �أ �ه� ي �ن� الل إ�م�وا �ح�ك �ن� ت �اس� أ �ن� الن �ي �م� ب �م�ت ح�ك

م�يعا �ان� س� �ه� ك �ن� الل �ه� إ �م� ب �ع�ظ�ك �ع�م�ا ي �ه� ن �ن� الل �ع�د�ل� إ �ال با �ص�ير ب

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya

kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberi

pengajaran kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha melihat.

Tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui

keadaannya (Al-Hujurat, 49:6)

�ن� �وا أ �ن �ي �ب % ف�ت �إ �ب �ن �م� ف�اس�ق_ ب �ن� ج�اء�ك �وا إ �ذ�ين� آم�ن Mه�ا ال ي� �ا أ ي

�ة% �ج�ه�ال �وا ق�و�ما ب �ص�يب �ح�وا ت �ص�ب �اد�م�ين� ف�ت �م� ن �ت ع�ل�ى م�ا ف�ع�ل (٦)

Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu

membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan

suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali

perbuatanmu itu.

2.1.6 Perlindungan dari Hukuman Penjara yang Sewenang-wenang

Seseorang yang berbuat dosa kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri

dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain (Al-An’am 164)

�ه�ا �ي ع�ل �ال� إ �ف�س% ن Mل� ك �ك�س�ب� ت و�ال� ي�ء% ش� �ل; ك Mب ر� و�ه�و� pا ب ر� �غ�ي �ب أ �ه� الل �ر� غ�ي� أ ق�ل�

�ز�ر� ت و�ال�

�م�ا ب �م� �ك ;ئ �ب �ن ف�ي �م� ج�ع�ك م�ر� �م� ;ك ب ر� �ل�ى إ �م� ث ى �خ�ر� أ ر� و�ز� ة_ �ف�ون� و�از�ر� �ل ت �خ� ت ف�يه� �م� �ت �ن ك

Page 8: Makalah Pkn Ham

Katakanlah: “Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan

bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya

kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa

orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya

kepadamu apa yang kamu perselisihkan”

Orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain (Fathir, 35:18)

�ل�ى �ة_ إ �ق�ل �د�ع� م�ث �ن� ت ى و�إ �خ�ر� ر� أ ة_ و�ز� �ز�ر� و�از�ر� و�ال تي�ء_ �ه� ش� �ح�م�ل� م�ن �ه�ا ال ي ح�م�ل

�ه�م� ب و�ن� ر� �خ�ش� �ذ�ين� ي �ذ�ر� ال �ن �م�ا ت �ن �ى إ ب �ان� ذ�ا ق�ر� �و� ك و�ل�ق�ام�وا الص�الة� �ب� و�أ �غ�ي �ال ب

�ه� �ل�ى الل ه� و�إ �ف�س� �ن �ى ل ك �ز� �ت �م�ا ي �ن �ى ف�إ ك �ز� و�م�ن� ت�م�ص�ير� ) (١٨ال

Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang

dibebani berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak akan

dipikulkan sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya.

Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada

(azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka yang mendirikan

shalat. Dan barang siapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya dia menyucikan diri

untuk kebaikan dirinya sendiri. dan kepada Allah-lah tempat kembali.

2.1.7 Hak untuk Memprotes Kezaliman (Tirani)

Larangan ucapan buruk yang diucapkan terus terang kecuali oleh orang yang

dianiyaya (An-Nisa’ 4:148)

�م� �ال م�ن� ظ�ل �ق�و�ل� إ وء� م�ن� ال Mالس� �ج�ه�ر� ب �ه� ال �ح�بM الل ال ي�يما م�يعا ع�ل �ه� س� �ان� الل ( و�ك

Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terang-terangan

kecuali oleh orang yang dizalimi. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui.

Perintah amar ma’ruf nahi munkar (Ali Imran, 3:110)

Page 9: Makalah Pkn Ham

ون� م�ر�� �أ �اس� ت �لن �خ�ر�ج�ت� ل م�ة% أ

� �ر� أ ي �م� خ� �ت �ن ك

�ه�و�ن� ع�ن� �ن وف� و�ت �م�ع�ر� �ال ب�اب� �ت �ك �ه�ل� ال �و� آم�ن� أ �ه� و�ل �الل �ون� ب �ؤ�م�ن �ر� و�ت �ك �م�ن ال

ا �ر ي �ان� خ� �ك لق�ون� ) �ف�اس� ه�م� ال �ر� �ث ك

� �ون� و�أ �م�ؤ�م�ن �ه�م� ال �ه�م� م�ن ١١٠لKamu adalah umat yang terbaik yang ditampilkan untuk manusia, (karena kamu)

menyuruh berbuat yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada

Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara

mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

2.1.8 Kebebasan Berekspresi

Perintah saling menolong, menyuruh mengerjakan yang ma’ruf mencegah

yang munkar (At-Taubah, 9-71)

�ع�ض% �اء� ب �ي و�ل� �ع�ض�ه�م� أ �ات� ب �م�ؤ�م�ن �ون� و�ال �م�ؤ�م�ن و�ال

وف� �م�ع�ر� �ال ون� ب م�ر�� �أ ي

�ون� �ؤ�ت �ق�يم�ون� الص�الة� و�ي �ر� و�ي �ك �م�ن �ه�و�ن� ع�ن� ال �ن و�ي�اة� ك الز�

�ه� ح�م�ه�م� الل �ر� ي �ك� س� �ئ �ول �ه� أ ول س� �ه� و�ر� �ط�يع�ون� الل و�ي�ه� ع�ز�يز_ ح�ك�يم_ ) �ن� الل ٧١إ

Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi

penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, mencegah

dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan

Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa lagi

Mahabijaksana.

Kebebasan mengemukakan pendapat, Rasulullah saw selama hidupnya

memberikan kebebasan kepada kaum muslimin untuk mengungkapkan pendapat

mereka yang berbeda kepada beliau

2.1.9 Kebebasan Hati Nurani dan Keyakinan

Page 10: Makalah Pkn Ham

Larangan memaksakan agama (Al-Baqarah, 2:256)

�غ�ي; د� م�ن� ال ش� Mن� الر� �ي �ب اه� ف�ي الد;ين� ق�د� ت �ر� �ك ال إ�الط�اغ�وت� �ف�ر� ب �ك ف�م�ن� ي

�ق�ى ال �و�ث و�ة� ال �ع�ر� �ال �م�س�ك� ب ت �ه� ف�ق�د� اس� �الل �ؤ�م�ن� ب و�ي�ف�ص�ام� ان

�يم_ م�يع_ ع�ل �ه� س� �ه�ا و�الل لTidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas antara

jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Thaghut dan

beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang (teguh) kepada buhul

tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha mendengar lagi Maha

mengetahui.

Kebebasan dari Allah swt, untuk menjadi orang yang beriman atau kafir (Al-

Kahfi, 18:29)

ل� ق� و�ق� ن الح� م�ن������� م� ب�ك�مف� ��ر� اء� م ن ش� لي�ؤم� ن ف� اء� و�م� ر ش� لي�كف� ف�

�ن�ا ل�لظ�ال�م�ين� أ�عت�دن�ا إ

ا اط� ن�ار% م أ�ح� ا ب�ه� ه� اد�ق� ر� إ�ن س� و� ت�غ�يث�وا ء� ي�غ�اث�وا ي�س ا م� ب

ل� و�ي ك�الم�ه وه� ي�ش الو�ج�

اب� ب�ئس� ر� �اء�ت الش ا و�س� ق% ت�ف� ر م�Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang

ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia

kafir".

Azhari (2004, 144) menggambarkan hak-hak asasi manusia dalam hukum

Islam berdasarkan Al-Qur’a, dan Sunnah sebagai berikut :

Kemuliaan Hak-Hak Pribadi Kebebasan

Page 11: Makalah Pkn Ham

Pribadi

Masyarakat

Politik

Persamaan

Martabat

Kebebasan

Beragama

Berpikir

Menyatakan pendapat

Berbeda pendapat

Memiliki harta benda

Berusaha

Memiliki pekerjaan

Memilih tempat kediamanan

2.2 Praktik-Praktik tentang Pelanggaran HAM

Pendekatan pembangunan yang mengutamakan "Security Approach" dapat menjadi

penyebab terjadinya pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah. Selama lebih kurang 32

tahun Orde Baru berkuasa "Security Approach" sebagai kunci menjaga stabilitas dalam

rangka menjaga kelangsungan pembangunan demi pertumbuhan ekonomi nasional. Pola

pendekatan semacam ini, sangat berpeluang menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia

oleh pemerintah, karena stabilitas ditegakkan dengan cara-cara represif oleh pemegang

kekuasaan. Beberapa jenis pelanggaran hak asasi manusia dapat terjadi, antara lain;

a. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan

hukum.

b. Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap

ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan

membahayakan kelangsungan pembangunan

c. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya terhadap

pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu

stabilitas keamanan.

d. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena takut

dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim),

hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi

manusia.

2.2.1 Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat

Page 12: Makalah Pkn Ham

Sentralisasi kekuasaan yang dilakukan oleh Orde Baru selama lebih kurang

32 tahun, dengan pemusatan kekuasaan pada Pemerintah Pusat nota bene pada figure

seorang Presiden, telah mengakibatkan hilangnya kedaulatan rakyat atas negara sebagai

akibat dari penguasaan para pemimpin negara terhadap rakyat. Pembalikan teori

kedaulatan rakyat ini mengakibatkan timbulnya peluang pelanggaran hak asasi manusia

oleh negara dan pemimpin negara dalam bentuk pengekangan yang berakibat mematikan

kreativitas warga dan pengekangan hak politik warga selaku pemilik kedaulatan, hal ini

dilakukan oleh pemegang kekuasaan dalam rangka melestarikan kekuasaannya. Adapun

pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang yang memegang kekuasaan yaitu:

a. Kualitas pelayanan publik yang masih rendah sebagai akibat belum terwujudnya good

governance yang ditandai dengan transparansi di berbagai bidang. akuntabilitas,

penegakan hukum yang berkeadilan dan demokratisasi. Sertabelum berubahnya

paradigma aparat pelayan publik yang masih memposisikan dirinya sebagai birokrat

bukan sebagai pelayan masyarakat, hal ini akan menghasilkan pelayanan publik yang

buruk dan cenderung untuk timbulnya pelanggaran hak asasi manusia

b. Hilang atau berkurangnya beberapa hak yang berkaitan dengan kesejahteraan lahir

dan batin yang sebenarnya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk

mewujudkan kesejahteraan warganya.

c. Hilang atau berkurangnya hak yang berkaitan dengan jaminan, perlindungan,

pengakuan hukum dan perlakuan yang adil dan layak.

d.  Hilang atau berkurangnya hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan

sehat.

e. Hilang atau berkurangnya hak untuk mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus

bagi anak-anak, orang tua, dan penderita cacat.

f. Hilang atau berkurangnya hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang

layak.

Konflik Horizontal dan Konflik Vertikal telah melahirkan berbagai tindakan kekerasan

yang melanggar hak asasi manusia baik oleh sesama kelompok masyarakat, perorangan,

maupun oleh aparat, seperti: pembunuhan, penganiayaan, penculikan, pemerkosaan,

pengusiran, hilangnya mata pencaharian; hilangnya rasa aman, dll.

2.2.2 Pelanggaran terhadap hak asasi kaum perempuan

Page 13: Makalah Pkn Ham

Perserikatan Bangsa- Bangsa telah mendeklarasikan hak asasi manusia yang pada intinya

menegaskan bahwa setiap orang dilahirkan dengan mempunyai hak akan kebebasan dan

martabat yang setara tanpa membedakan; ras, warna kulit, keyakinan agama dan politik,

bahasa, dan jenis kelamin. Namun faktanya adalah bahwa instrumen tentang hak asasi

manusia belum mampu melindungi perempuan terhadap pelanggaran hak asasinya dalam

bentuk;

a. Kekerasan berbasis gender bersifat phisik, seksual atau sikologis; penganiayaan,

pemerkosaan dan berbagai jenis pelecehan.

b. Diskriminasi dalam lapangan pekerjaan.

c. Diskriminasi dalam sistem pengupahan.

d. Perdagangan wanita.

2.2.3  Pelanggaran hak asasi anak.

Piagam Hak Asasi Manusia telah memuat dengan jelas mengenai pelindungan hak

asasi anak namun kenyataannya masih sering terjadi pelanggaran hak asasi anak, yang sering

dijumpai adalah;

a. kurangnya perlindungan hukum terhadap anak dari segala bentuk kekerasan phisik

dan mental;

b.  menelantarkan anak;

c. perlakuan buruk;

d. pelecehan seksual;

e. penganiayaan;

f. mempekerjakan anak di bawah umur.

2.3 Cara Menegakkan HAM

2.3.1 Upaya HAM dilakukan dengan dua pendekatan :

1. Pencegahan

Pencegahan adalah upaya untuk menciptakan kondisi yang semakin kondusif bagi

penghormatan HAM dengan cara persuasif.

Upaya pencegahan :

Page 14: Makalah Pkn Ham

1. Penciptaan perundang-undangan HAM yang lengkap

2. Penciptaan lembaga-lembaga pemantau dan pengawas pelaksanaan HAM

3. Penciptaan perundang-undangan dengan pembentukan lembaga peradilan HAM

4. Pelaksanaan pendidikan HAM kepada masyarakat melalui pendidikan dalam

keluarga, sekolah, dan masyarakat.

2. Penindakan

Penindakan adalah upaya untuk menangani kasus pelanggaran HAM berdasarkan

ketentuan hukum yang berlaku.

Upaya penindakan :

1. Pelayanan, konsultasi, pendampingan, dan advokasi bagi masyarakat yang

menghadapi kasus HAM

2.  Penerimaan pengaduan dari korban pelanggaran HAM

3. Investigasi dengan pencarian data, informasi, dan fakta yang terkait dengan peristiwa

di dalam masyarakat

4. Penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan

penilaian ahli

5. Penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui peradilan HAM

2.3.2 Peran masyarakat dalam menegakkan HAM

1. Dalam masyarakat perlu ditegakkan norma yang mencerminkan keadilan dan

perlindungan hak warga negara masyarakat.

2. Bila terdapat permasalahan dalam masyarakat hendaknya cara yang diterapkan untuk

mengatasinya dengan mengutamakan musyawarah mufakat.

3. Perlu dihindari tindakan eigenrichting (main hakim sendiri) dalam masyarakat

sehingga tercipta kepastian hukum.

4. Hukum dan keadilan serta upaya menegakkan dan melindungi HAM dilakukan oleh

segenap pihak melalui pengetahuan dan kesadaran.

5. Pemerintah sebagai alat negara diamanati untuk melindungi segenap bangsa dan

seluruh tumpah darah Indonesia (Pembukaan UUD’45 alinea IV).

Page 15: Makalah Pkn Ham

2.3.3 Upaya Pemerintah dalam menegakkan HAM di Indonesia

Hak asasi manusia tidak lagi dipandang sekadar sebagai perwujudan faham

individualisme dan liberalisme. Hak asasi manusia lebih dipahami secara humanistis sebagai

hak-hak yang inheren dengan harkat dan martabat kemanusiaan, apapun latar belakang ras,

etnik, agama, warna kulit, jenis kelamin dan pekerjaannya. Dewasa ini pula banyak kalangan

yang berasumsi negatif terhadap pemerintah dalam menegakkan HAM. Sangat perlu

diketahui bahwa pemerintah Indonesia sudah sangat serius dalam menegakkan HAM. Hal ini

dapat kita lihat dari upaya pemerintah sebagai berikut :

1. Pengeluaran Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia ,

Undang-undang nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, serta masih banyak

UU yang lain yang belum tersebutkan menyangkut penegakan hak asasi manusia.

2. Komitmen Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan penegakan HAM, antara lain

telah ditunjukkan dalam prioritas pembangunan Nasional tahun 2000-2004 (Propenas)

dengan pembentukan kelembagaan yang berkaitan dengan HAM. Dalam hal

kelembagaan telah dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dengan kepres

nomor 50 tahun 1993, serta pembentukan Komisi Anti Kekerasan terhadap

perempuan

2.3.4 Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

Pendekatan keamanan yang terjadi di era Orde Baru dengan mengedepankan upaya

represif tidak boleh terulang kembali. Untuk itu, supremasi hukum dan demokrasi

harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus dikemukakan

dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan

memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan

perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan menghindari

tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakkan hukum.

Sentralisasi kekuasaan yang terjadi selama ini perlu dibatasi. Desentralisasi melalui

otonomi daerah dengan penyerahan berbagai kewenangan dari pemerintah pusat

kepada pemerintah daerah perlu dilanjutkan. Otonomi daerah sebagai jawaban untuk

mengatasi ketidakadilan tidak boleh berhenti, melainkan harus ditindaklanjuti dan

dilakukan pembenahan atas kekurangan yang selama ini masih terjadi.

Page 16: Makalah Pkn Ham

Reformasi aparat pemerintah dengan merubah paradigma penguasa menjadi pelayan

masyarakat dengan cara melakukan reformasi struktural, infromental, dan kultural

mutlak dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk

mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah. Kemudian,

perlu juga dilakukan penyelesaian terhadap berbagai konflik horizontal dan konflik

vertikal di tanah air yang telah melahirkan berbagai tindak kekerasan yang melanggar

HAM dengan cara menyelesaikan akar permasalahan secara terencana, adil, dan

menyeluruh.

Dalam bidang penyebarluasan prinsip-prinsip dan nilai-nilai HAM, perlu

diintensifkan pemanfaatan jalur pendidikan dan pelatihan dengan, antara lain,

pemuatan HAM dalam kurikulum pendidikan umum, dalam pelatihan pegawai dan

aparat penegak hukum, dan pada pelatihan kalangan profesi hukum.

Perlu juga dilakukan penyelesaian terhadap berbagai konflik horizontal dan konflik

vertikal di tanah air yang telah melahirkan berbagai tindak kekerasan yang melanggar

HAM dengan cara menyelesaikan akar permasalahan secara terencana, adil, dan

menyeluruh.

2.4 Undang-Undang yang berlaku dalam HAM di Indonesia

a.   Undang Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.

Dalam amandemen UUD 1945 ke dua, ada Bab yang secara eksplisit menggunakan

istilah hak asasi manusia yaitu Bab XA yang bersikan pasal 28A s/d 28J. Dalam UURI

Nomor 39 Tahun 1999 jaminan HAM lebih terinci lagi. Hal itu terlihat dari jumlah bab dan

pasal – pasal yang dikandungnya relatif banyak yaitu terdiri atas XI bab dan 106 pasal.

Apabila dicermati jaminan HAM dalam UUD 1945 dan penjabarannya dalam UURI Nomor

39 Tahun 1999, secara garis besar meliputi :

1. Hak untuk hidup (misalnya hak: mempertahankan hidup, memperoleh kesejahteraan

lahir batin, memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat)

2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.

3. Hak mengembangkan diri (misalnya hak : pemenuhan kebutuhan dasar,

meningkatkan kualitas hidup, memperoleh manfaat dari iptek, memperoleh

informasi, melakukan pekerjaan sosial)

Page 17: Makalah Pkn Ham

4. Hak memperoleh keadilan (misalnya hak : kepastian hukum, persamaan di depan

hukum)

5. Hak atas kebebasan pribadi (misalnya hak : memeluk agama, keyakinan politik,

memilih status kewarganegaraan, berpendapat dan menyebarluaskannya, mendirikan

parpol, LSM dan organisasi lain, bebas bergerak dan bertempat tinggal)

6. Hak atas rasa aman (misalnya hak : memperoleh suaka politik, perlindungan terhadap

ancaman ketakutan, melakukan hubungan komunikasi, perlindungan terhadap

penyiksaan, penghilangan dengan paksa dan penghilangan nyawa)

7. Hak atas kesejahteraan (misalnya hak : milik pribadi dan kolektif, memperoleh

pekerjaan yang layak, mendirikan serikat kerja, bertempat tinggal yang layak,

kehidupan yang layak, dan jaminan sosial)

8. Hak turut serta dalam pemerintahan (misalnya hak: memilih dan dipilih dalam

pemilu, partisipasi langsung dan tidak langsung, diangkat dalam jabatan pemerintah,

mengajukan usulan kepada pemerintah)

9. Hak wanita (hak yang sama/tidak ada diskriminasi antara wanita dan pria dalam

bidang politik, pekerjaan, status kewarganegaraan, keluarga perkawinan)

10. Hak anak (misalnya hak : perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan

negara, beribadah menurut agamanya, berekspresi, perlakuan khusus bagi anak cacat,

perlindungan dari eksploitasi ekonomi, pekerjaan, pelecehan sexual, perdagangan

anak, penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya).

 

b. Undang Undang RI Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi PBB tentang

Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (disingkat sebagai

Konvensi Wanita).

Dengan ratifikasi Konvensi Wanita tersebut, maka segala bentuk diskriminasi yang

didasarkan pada perbedaan jenis kelamin (laki–laki dan perempuan) harus dihapus. Misalnya,

perlakuan pemberian upah buruh wanita dibawah upah buruh pria harus dihapus, begitu pula

dunia politik bukanlah milik pria maka perempuan harus diberi kesempatan yang sama

menduduki posisi dalam partai politik maupun pemerintahan. Dengan demikian terjadi

perbedaan penghargaan terhadap pria dan wanita, bukan karena jenis kelaminnya tetapi

karena perbedaan pada prestasi. Kita harus menyadari bahwa pembangunan suatu negara,

kesejahteraan dunia, dan usaha perdamaian menghendaki partisipasi maksimal kaum wanita

atas dasar persamaan dengan kaum pria. Kita tidak dapat menyangkal besarnya sumbangan

wanita terhadap kesejahteraan keluarga dan membesarkan anak . Hal ini menunjukan

Page 18: Makalah Pkn Ham

keharusan adanya pembagian tanggung jawab antara pria dan wanita dan masyarakat sebagai

keseluruhan, bukan dijadikan dasar diskriminasi.

 

c.   Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Latar belakang dikeluarkannya undang-undang ini, sebagaimana dikemukakan dalam

Penjelasan Umum undang-undang ini antara lain:

1. Bahwa anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-

hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Hak asasi anak merupakan bagian

dari hak asasi manusia yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak Anak. Dari sisi kehidupan

berbangsa dan bernegara, anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-

cita bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan

berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan dan

diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan.

2. Meskipun Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia telah

mencantumkan tentang hak anak, pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab orang

tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara untuk memberikan perlindungan

pada anak masih memerlukan suatu undang-undang mengenai perlindungan anak

sebagai landasan yuridis bagi pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab tersebut.

Dengan demikian, pembentukan undang-undang ini didasarkan pada pertimbangan

bahwa perlindungan anak dalam segala aspeknya merupakan bagian dari kegiatan

pembangunan nasional, khususnya dalam memajukan kehidupan berbangsa dan

bernegara.

3. Orang tua, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga dan

memelihara hak asasi tersebut sesuai dengan kewajiban yang dibebankan oleh

hukum. Demikian pula dalam rangka penyelenggaraan perlindungan anak, negara dan

pemerintah bertanggung jawab menyediakan fasilitas dan aksesibilitas bagi anak,

terutama dalam menjamin pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal dan

terarah.

4.  Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 ini menegaskan bahwa pertanggungjawaban

orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara merupakan rangkaian

kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus demi terlindunginya hakhak anak.

Rangkaian kegiatan tersebut harus berkelanjutan dan terarah guna menjamin

Page 19: Makalah Pkn Ham

pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

Tindakan inidimaksudkan untuk mewujudkan kehidupan terbaik bagi anak yang

diharapkan sebagai penerus bangsa yang potensial, tangguh, memiliki nasionalisme

yang dijiwai oleh akhlak mulia dan nilai Pancasila, serta berkemauan keras menjaga

kesatuan dan persatuan bangsa dan negara.

5. Upaya perlindungan anak perlu dilaksanakan sedini mungkin, yakni sejak dari janin

dalam kandungan sampai anak berumur 18 (delapan belas) tahun. Bertitik tolak dari

konsepsi perlindungan anak yang utuh, menyeluruh, dan komprehensif, undang-

undang ini meletakkan kewajiban memberikan perlindungan kepada anak

berdasarkan asas-asas sebagai berikut :

a. Nondiskriminasi

b. kepentingan yang terbaik bagi anak

c. hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan

d. penghargaan terhadap pendapat anak.

 

d. Undang Undang RI Nomor 8 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi Menentang

Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi,

atau Merendahkan Martabat Manusia (Convention Against Torture and Other Cruel,

Inhumanor Degrading Treatment or Punishment).

Konvensi ini mengatur pelarangan penyiksaan baik fisik maupun mental, dan

perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat

manusia yang dilakukan oleh atau atas hasutan dari atau dengan persetujuan/sepengetahuan

pejabat publik dan orang lain yang bertindak dalam jabatannya. Ini berarti negara RI yang

telah meratifikasi wajib mengambil langkah-langkah legislatif, administratif, hukum dan

langkah-langkah efektif lain guna mencegah tindakan penyiksaan (tindak pidana) di dalam

wilayah yuridiksinya. Misalnya langkah yang dilakukan dengan memperbaiki cara interograsi

dan pelatihan bagi setiap aparatur penegak hukum dan pejabat publik lain yang

bertanggungjawab terhadap orang – orang yang dirampas kemerdekaannya.

 

e.   Undang Undang RI Nomor 1 Tahun 2000 Tentang Pengesahan Konvensi ILO

nomor 182 Mengenai Pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk–Bentuk

Pekerjaan Terburuk untuk Anak.

Page 20: Makalah Pkn Ham

Menurut Konvensi ILO (International Labour Organization/Organisasi Buruh

Internasional) tersebut, istilah “bentuk-bentuk terburuk kerja anak mengandung pengertian

sebagai berikut:

1. Segala bentuk perbudakan atau praktik-praktik sejenis perbudakan, misalnya:

2. penjualan anak

3. perdagangan anak-anak

4. kerja ijon

5. perhambaan (perbudakan)

6. kerja paksa atau wajib kerja

7. pengerahan anak-anak secara paksa atau wajib untuk dimanfaatkan dalam konflik

bersenjata

8. Pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak untuk pelacuran, untuk produksi

pornografi, atau untuk pertunjukan-pertunjukan porno

9. Pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak untuk kegiatan haram, khususnya

untuk produksi dan perdagangan obat-obatan.

10. Pekerjaan yang sifatnya atau lingkungan tempat pekerjaan itu dilakukan dapat

membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak.

Dengan UURI Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi ILO nomor 182,

maka negara Republik Indonesia wajib mengambil langkah-langkah legislatif, administratif,

hukum, dan langkah-langkah efektif lain guna mencegah tindakan praktek memperkerjakan

anak dalam bentuk-bentuk terburuk kerja anak dalam industri maupun masyarakat.

 

f. Undang Undang RI Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan

Internasional Tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International Covenant

on Economic, Social and Cultural Rights).

Kovenan ini mengukuhkan dan menjabarkan pokok-pokok HAM di bidang ekonomi,

sosial dan budaya dari UDHR atau DUHAM (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia) dalam

ketentuan-ketentuan yang mengikat secara hukum. Kovenan terdiri dari pembukaan dan

pasal-pasal yang mencakup 31 pasal. Intinya kovenan ini mengakui hak asasi setiap orang di

bidang ekonomi, sosial, dan budaya, yang meliputi :

1. hak atas pekerjaan

2. hak untuk menikmati kondisi kerja yang adil dan menyenangkan

3. hak untuk membentuk dan ikut serikat buruh

4. hak atas jaminan sosial, termasuk asuransi sosial

Page 21: Makalah Pkn Ham

5. hak atas perlindungan dan bantuan yang seluas mungkin bagi keluarga, ibu, anak, dan

orang muda

6. hak atas standar kehidupan yang memadai

7. hak untuk menikmati standar kesehatan fisik dan mental yang tertinggi yang dapat

dicapai

8. hak atas pendidikan

9. hak untuk ikut serta dalam kehidupan budaya.

g. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan

Internasional tentang Hak–hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and

Political Rights).

Kovenan ini mengukuhkan pokok-pokok HAM di bidang sipil dan politik yang

tercantum dalam UDHR sehingga menjadi ketentuan-ketentuan yang mengikat secara hukum.

Kovenan tersebut terdiri dari pembukaan dan Pasal-Pasal yang mencakup 6 bab dan 53 Pasal.

Hak–hak sipil (kebebasan–kebebasan fundamental) dan hak–hak politik meliputi :

Hak-hak sipil :

1. hak hidup

2. hak bebas dari siksaan, perlakuan atau penghukuman yang kejam, tidak manusiawi,

atau merendahkan martabat

3. hak bebas dari perbudakan

4. hak bebas dari penangkapan atau penahanan secara sewenang-wenang

5. hak memilih tempat tinggalnya, untuk meninggalkan negara manapun termasuk

negara sendiri

6. hak persamaan di depan peradilan dan badan peradilan

7. hak atas praduga tak bersalah

8. hak kebebasan berpikir

9. hak berkeyakinan dan beragama

10. hak untuk mempunyai pendapat tanpa campur tangan pihak lain

11. hak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat

12. hak atas perkawinan/membentuk keluarga

13. hak anak atas perlindungan yang dibutuhkan oleh statusnya sebagai anak dibawah

umur, keharusan segera didaftarkannya setiap anak setelah lahir dan

keharusanmempunyai nama, dan hak anak atas kewarganegaraan

14. hak persamaan kedudukan semua orang di depan hukum dan

Page 22: Makalah Pkn Ham

15. hak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi.

Hak – hak Politik :

1. hak untuk berkumpul yang bersifat damai

2. hak kebebasan berserikat

3. hak ikut serta dalam urusan publik

4. hak memilih dan dipilih

5. hak untuk mempunyai aksespada jabatan publik di negaranya ;

 

h. Undang-undang RI Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.

Undang-undang ini mengatur pengadilan terhadap pelanggaran HAM berat.

Page 23: Makalah Pkn Ham

BAB III

ANALISIS KRITIS

berbicara tentrang hak di zaman pasca modern ini pasti tidak akan terlepas dari pro dan

kontra, karena banyaknya perbedaan pendapat terutama tentang batasan-batasan hak

asasi yang hampir tidak jelas, sebenarnya Islam telah menerepakan Hak asasi ini jauh

sebelum konsep-konsep barat tentang hal tersebut masuk.

Hak asasi manusia menurut pandangan Islam adalah hak-hak kodrati yang

dianugerahkan Allah SWT kepada setiap manusia, yang tidak dapat dicabut atau

dikurangi oleh kekuasaan atau badan apapun. Islam telah memiliki doktrin

perlindungan HAM yang lebih komprehensif dibandingkan konsep HAM dalam Magna

Charta. Konsep HAM dalam Magna Charta yang baru ada 600 tahun setelah

kedatangan Islam, sangat tidak benar jika Barat mengklaim bahwa tonggak sejarah

HAM berasal dari Magna Charta.

Terlebih di indonesia telah ada KOMNAS HAM (Komisi Nasional Hak Asasi

Manusia), adanya lembaga tersebut menjadi angin segar bagi para golongan yang

mengaku pejuang HAM, misalnya adalah kelompok Lesbian, yang menuntut agar

kelompok tersbut menjadi legal maksudnya adalah jenis kelamin lesbian adalah legal di

indonesia. mereka beralasan ini adalah kebebasan atau hak asasi setiap manusia. Tentu

bagi kami itu sudah melewati batas atau diluar fitrah manusia sebagai ciptaan tuhan

yang hanya mememiliki kelamin laki-laki atau perempuan.

Kebebasan seperti itulah yang sudah melewati batas, hak asasi yang sudah tidak jelas

ranah dan batasaannya sehinggahal ini akan merusak agama dan keutuhan negara

kesatuan.

Berdasarkan isue yang berkembang, dalam pidato kenegaraan presiden jokowi pada

agustus 2015 dihadapan MPR-DPR RI meyatakan bahwa pemerintah akan melakukan

rekonsiliasi dan penyelesaian pelanggaran HAM berat karena masalah tersebut akan

menjadi beban bangsa indonesia.

Pernytaan tersebut menjadi kontroversi karena salah satu kasus yang di anggap

pelanggaran HAM berat adalah peristiwa 1965, dimana eks PKI adalah korban dari

pelanggaran HAM berat. Dan hal komnas HAM telah mengeluarkan pernytaan bahwa

1965 memang terjadi kasus pelangaran HAM berat tanpa menyebutkan PKI sebagai

korbannya. Tentunya ini tidak boleh terjadi karena PKI adalah pelaku kejahatan hak

asasi manusia mulai tahun 1926, tahun 1948 di madiun, dan 1965 membunuh para

Page 24: Makalah Pkn Ham

jendral di jakrta serta beberpa aktivis islam yang fi anngap berntentangan ideologi

dengan mereka.

Artinya adalah Kebebasan atau hak asasi di era pasca modern saar ini

sudahkebabalasan, ini tidak diboleh dibiarkan. Harus di kembalikan kepada al-qur’an

dan al-hadist yang telah mengatur bagaimana kemudian Hak Asasi dalam pengertian

yang seutuhnya.

Page 25: Makalah Pkn Ham

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap

individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat

bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.

HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu

memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama

ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran normatif, juga

terdapat dalam praktik kehidupan umat Islam.

Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,

dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau

suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,

pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM

sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

4.2 Saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan

HAM ` kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM

orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM

kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu

menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.

Page 26: Makalah Pkn Ham

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto.2009.Pendidikan Kewarganegraan

di Perguruan Tinggi Muhammadiyah.Purwokerto:Alfabeta

Harianto, Aries.2009.Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia.Bandung:CV.Mandar

Maju

Rozak, Abdul dkk.2008.Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat

Madani.Jakarta.ICCE UIN Syarif Hidayatullah

Kusnardi, Muhammad Ibrahim.1984. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta : Pusat

Studi Hukum Tata Negara UI Dan C.V. Sinar Bakti.

Budi, Arjdo Miriam. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Atmasasmita, Romli. 2001. Reformasi Hukum, Hak Asasi Manusia & Penegakan

Hukum. Bandung : CV.Mandar Maju