1
BAB I PENDAHULUAN
Unsur-unsur golongan IIIA terdiri dari lima unsur yaitu Boron (B), Aluminium
(Al), Galium (Ga), Indium (In) dan Talium (Tl). Pada umumnya unsur golongan
IIIA merupakan unsur logam, kecuali unsur Boron yang merupakan unsur
metalloid (mempunyai sifat diantara logam dan nonlogam). Aluminium adalah
unsur kimia yangmempunyai simbol Al dan nomor atom 13. Aluminium
merupakan logam yang berwarna putih perak dan tergolong ringan yang
mempunyai massa jenis 2,7 gr cm – 3 dan mempunyai ciri keperakan dan mulur.
Aluminium juga merupakan logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga
potensial reduksinya. Aluminium dijumpai terutamanya dalam bijih bauksit dan
adalah terkenal kerana daya tahan pengoksidaannya (oleh sebab fenomena
pempasifan)dan oleh sebab keringanannya. Aluminium digunakan dalam banyak
industri untuk menghasilkan bermacam-macam keluaran kilang dan adalah sangat
penting dalam ekonomi dunia. Komponen berstruktur yang diperbuat daripada
aluminium dan aloy-aloynya adalah penting dalam industri aeroangkasa dan juga
dalam kendaraan serta bangunan, di mana keringanan, ketahanan, dan kekuatan
adalah diperlukan
Galium disebut-sebut sebagai eka-aluminium oleh D.I Mendeleev pada tahun
1870 dan ditemukan pada tahun 1875 oleh P.E. Lecoq de Boisbaudran
menggunakan spektroskopi. Indikasi pertama datang dengan mengobservasi dua
garis ungu baru dalam spectrum dari sebuah sampel yang terdeposit dalam besi.
Dan dapat diisolasi 1 gram logam awal dari ratusan kilogram bijih zink blende
dan diberi nama latin Gallia. Sifat fisika dan kimia dari Galium diprediksi oleh
Mendeleev. (Greenwood dan Earnshaw, 1998)
2
Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore,
sphalerite, germanite, bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran
batubara pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.Unsur ini satu
dari empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat berbentuk cair dekat
pada suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada termometer
suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi. Ada tendensi yang
kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh karena itu
proses seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi. (Mohsin, Yulianto,
2006)
Talium dan Indium ditemukan dalam spektroskopi yang disebut sebagai indikator.
Talium ditemukan pada tahun 1861-1862 oleh W.Crookes dan C.A Lamy. Diberi
nama talium karena menghasilkan garis warna spectra hijau pada spectrum
nyalanya yang dalam bahasa Yunani disebut Thallos.(Greenwood dan Earnshaw,
1998)
3
BAB II PEMBAHASAN
1. Sifat Logam Golongan IIIA
a. Sifat Fisik
Al Ga In Tl
Konfigurasi elektron
terluar
3S23P2 4S24P1 5S25P1 6S26P1
Jari-jari logam (pm) 143 141 166 171
Jari-jari ion (pm)
M+
M3+
-
50
113
62
132
81
140
95
Energi Ionisasi pertama
(KJ/mol)
576,4 578,3 558,1 589
Keelektronegatifan
(Skala Pauling)
1,5 1,6 1,7 1,8
Potensial Elektroda ( V )
M+ (aq) + e M ( p)
M3+ (aq) + 3e M (p)
-
-1,66
-
-0,56
-0,25
-0,34
-0,34
+0,72
Titik Cair ( oC) 660,4 29,8 156,6 303,5
Titik didih ( oC) 2467 2403 2080 1457
Kelimpahan dalam kulit
bumi (ppm)
81,300 15 0,1 2
4
Kecenderungan sifat logam golongan IIIA:
Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al
Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl
Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari
Al – Tl
Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Al –
Tl
Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali
Al memiliki titik cair yang besar
Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl
Potensial reduksi negatif menyatakan bahwa unsur lebih bersifat logam
dibandingkan hidrogen. Energi pengionan dari logam golongan IIIA hampir
sama satu sama lain, kecuali energi hidrasi Al3+ merupakan yang terbesar di
antara kation golongan IIIA. Hal ini menjelaskan bahwa Al3+ mempunyai
potensial reduksi negatif yang paling besar di antara kation golongan IIIA dan
bahwa Al adalah logam yang paling aktif.
Sifat menarik dari unsur Ga, In, dan Tl yang tidak terdapat pada Al adalah
kemampuan membentuk ion bermuatan satu. Kemampuan ini menunjukkan
adanya pasangan elektron lembam, nS2, dalam atau dari unsur pasca-
peralihan (post-transition). Jadi, sebuah atom Ga dapat kehilangan elektron
pada 4p dan mempertahankan elektron 4s untuk membentuk ion Ga+, dengan
konfigurasi elektron [Ar]3d104s2. Kemungkinan ini lebih mudah terjadi pada
atom yang lebih berat dalam golongan. Dalam kenyataannya , talium dengan
bilangan oksidasi +1 lebih mantap dalam larutan berair dibanding taliuum
dengan bilangan oksidasi +3.
Ukuran ion yang kecil, besarnya muatan ion, dan tingginya energi ionisasi
menyebabkan logam golongan IIIA umumnya memiliki sifat kovalen yang
tinggi ( ion Al3+ tidak dijumpai kecuali dalam ALF3 padat). Dalam larutan
berair, ion Al3+ berada dalam bentuk ion terhidrat Al(H2O)63+
atau dalam
5
bentuk kompleks lainnya. Al sangat stabil terhadap udara, karena membentuk
lapisan oksida pada permukaannya yang digunakan untuk melindungi logam
dari oksidasi lebih lanjut.
b. Sifat Kimia
Sifat kimia galium serupa dengan aluminium. Talium mempunyai
beberapa kesamaan dengan timbal, misalnya rapatannya yang tinggi
(11,85 g/cm3), lunak, dan bersifat racun dari senyawanya. Pemanasan
unsur golongan IIIA dalam oksigen menghasilkan seskuioksida (M2O3).
M(s) + O2 M2O3(s)
Semua logam golongan IIIA dapat bereaksi dengan halogen membentuk
senyawa trihalida. Fluorida-fluorida Al, Ga, dan In adalah ionik, titik
leleh tinggi ( berturut-turut 1290, 950, dan 1170 oC), sukar larut dalam air
( energi kisi tinggi); sedangkan klorida, bromida, dan iodidanya
mempunyai titik leleh lebih rendah, bersifat kovalen dengan bilangan
koordinasi yang bervariasi. Unsur-unsur golongan IIIA tidak dapat
membentuk hidrida secara langsung dengan hidrogen, AlH3 ada dalam
bentuk polimer ( AlH3)n, dimana antara atom Al dihubungkan dengan
jembatan hidrogen. AlH3 dibuat dengan mereaksikan LiH dengan AlCl3
dalam pelarut eter, bila LiH berlebih.
LiH(s) + AlCl3 (AlH3)n(s) LiAlH4(s)
2. Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan IIIA
Aluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %.Dengan
kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah
oksigen dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling
melimpahtetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas di alam.
Walaupun senyawaaluminium ditemukan paling banyak di alam, selama
bertahun-tahun tidakditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam
6
aluminium darisenyawanya. Oleh karena itu aluminium tetap merupakan
logam yang mahal karena pengolahannya sukar. Mineral aluminium yang
bernilai ekonomis adalahbauksit yang merupakan satu-satunya sumber
aluminium. Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida
(Al2O3). Kriloit digunakan padapeleburan aluminium, sedang tanah liat
banyak digunakan untuk membuat batubata, keramik. Di Indonesia, bauksit
banyak ditemukan di pulau Bintan dan di tayan(Kalimantan Barat).
Aluminium (Al) adalah unsur logam yang biasa dijumpai dalam kerak bumi
yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Umumnya juga dalam
bentuk aluminium silikat dan campurannya dalam logam lain seperti natrium,
kalium, furum, kalsium & magnesium. Kelimpahan Aluminium dalam kulit
bumi (ppm) sebesar 81,300.
Galium (Ga) terdapat dalam jumlah yg sedikit di alam, yaitu dalam bentuk
bauksit, pirit, magnetit dan kaolin. Biji Galium (Ga) sangat langka tetapi
Galium (Ga) terdapat di logam-logam yang lain. Kelimpahan Galium dalam
kulit bumi (ppm) sebesar 15. Indium tidak pernah ditemukan dalam bentuk
logam bebas di alam, tetapi dalam bentuk sulfida (In2S3) dan dalam bentuk
campuran seng, serta biji tungsten, timah dan besi. Kelimpahan Indium
dalam kulit bumi (ppm) sebesar 0,1. Di alam talium terdapat dalam bentuk
batu-batuan dan merupakan keluarga logam aluminium yang terdapat dalam
bentuk gabungan dengan pirit, campuran seng dan hematit. Kelimpahan
Talium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 2.
3. Senyawaan Unsur-Unsur Golongan IIIA
Senyawa yang memiliki kegunaan besar adalah aluminium oksida, sulfat,
danlarutan sulfat dalam kalium. Oksida aluminium, alumina muncul secara
alami sebagai ruby, safir, corundum dan emery dan digunakan dalam pembuatan
kaca dan tungku pemanas
Beberapa senyawaan aluminium diantaranya adalah :
a) Aluminium Nitrida
7
Aluminium Nitrida (AlN) dapat dibuat dari unsur-unsur pada suhu
800 0C. Itu dihidrolisis dengan air membentuk ammonia dan
aluminium hidroksida
b) Aluminium Hidrida
Aluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari trimetilaluminium
dan kelebihanhydrogen. Ini dibakar secara meledak pada udara.
Aluminium hidrida dapat jugadibuat dari reaksi aluminium klorida
pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat diisolasi bebas
dari pelarut.
c) Aluminium oksida (Al2O3) dapat dibuat dengan pembakaran oksigen
ataupemanasan hidroksida,nitrat atau sulfat.
d) Aluminium halogen
Contoh : - aluminium iodida : AlI3
- aluminium flourida : AlF3
- krinolit (Na3AlF6)
e) Aluminium silikat
- Mika (K-Mg-Al-Slilkat)
- Tanah liat (Al2Si2O7.2H2O)
- Feldspar
4. Reaksi Unsur-Unsur Golongan IIIA
a. Reaksi aluminium dengan udara
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam
aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi
logam agar tahan terhadap udara. Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan
udara. Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi untuk
menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan
nyala api, membentuk aluminium (III) oksida Al2O3.
Reaksi : 4Al(s)+ 3O2(l ) → 2 Al2O3
b. Reaksi aluminium dengan air
8
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam
aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi
logam agar tahan terhadap udara. Hal serupa juga terjadi pada reaksi
aluminium dengan air.
c. Reaksi aluminium dengan asam
Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang
mengandungion Al (III) bersama dengan gas hidrogen.
Reaksi : 2Al(s) + 3H2SO4(aq) → 2Al3+ (aq) + 2SO42-(aq) + 3H2 (g)
2Al(s)+ 6HCl(aq) → 2Al3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2 (g)
d. Reaksi aluminium dengan basa
Aluminium larut dengan natrium hidroksida.
Reaksi : 2Al(s) + 2 NaOH(aq) + 6 H2O → 2Na+(aq)+ 2 [Al (OH)4]- + 3H2 (g)
e. Reaksi aluminium dengan halogen
Aluminium sangat reaktif terhadap unsur –unsur halogen seperti iodin
(I2), klorin(Cl2), bromin (Br2), membentuk aluminium halida menjadi
aluminium (III) iodida,aluminium (III) bromida, aluminium(III) klorida.
Reaksi : 2 Al + 3 X2 → 2 Al2X6
2Al(s)+ 3I2(l)→ 2 Al2I6(s)
2Al(s) + 3Cl2(l) → 2 Al2Cl3
2Al(s) + 3Br2(l) → 2 Al2Br6
5. Cara Isolasi
Aluminium dibuat menurut proses Hall-heroult yang ditemukan oleh Charles
M.Hall di Amerika Serikat dan Paul Heroult tahun 1886. Pengolahan
aluminium dan bauksit meliputi 2 tahap :
a. Pemurnian bauksit untuk meperoleh alumina murni.
b. Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisis
9
1. Pemurnian bauksit melalui cara :
Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utamadalam
bauksit. Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO, Fe2O, dan TiO2.
Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium
hidroksida (NaOH),
Al2O3(s) + 2NaOH(aq)+ 3H2O(l) 2NaAl(OH)4(aq)
Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut.
Pengotor- pengotor dapat dipisahkan melalui proses penyaringan.
Selanjutnya aluminiumdiendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan
gas CO2 dan pengenceran.
2NaAl(OH)4(aq)+ CO2(g) 2Al(OH)3(s )+ Na2CO3(aq)+
H2O(l)
Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan
sehinggadiperoleh aluminium oksida murni (Al2O3).
2Al(OH)3(s) Al2O3(s)+ 3H2O(g)
2. Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisis
Tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses elektrolisis
menurut proses Hall-Heroult. Dalam proses Hall-Heroult,aluminum oksida
dilarutkan dalam lelehan krinolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis
grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode. Selanjutnya
elektrolisisdilakukan pada suhu 950oC. Sebagai anode digunakan batang
grafit.
10
Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katoda dan di anoda
terbentukgas O2 dan CO2
Reaksi : 2Al2O3(l) 4Al3+ (l) + 6O2- (l)
Katoda : 4Al3+ (l)+ 12e- 4Al
Anoda : 4O2- (l) 2O2(g)+ 8e
C(s)+ 2O2- (l) CO2(g)+ 4e
2Al2O3(l)+ C(s) 4Al+ 2O2(g)+ CO2(g)
Galium (Ga) biasanya adalah hasil samping dari produksi Aluminium pemurnian
bauksit dengan proses bayer. Elektrolisis menggunakan elektroda Hg memberikan
konsentrasi dan elektrolisis menggunakan katoda stanleysteel dari natrium galat,
menghasilkan leburan logam Galium (Ga).Tl biasanya diperoleh dengan
elektrolisis larutan garam-garamnya dalam air, bagi Ga dan In kemungkinan ini
bertambah karena besarnya tegangan lebih untuk evolusi hidrogen dari logam-
logam ini. Indium (In) biasanya diperoleh dengan elektrolisis larutan garam-
garamnya dalam air, bagi Ga dan In kemungkinan ini bertambah karena besarnya
tegangan lebih untuk evolusi hydrogen dari logam-logam ini.
11
6. Manfaat Unsur-Unsur Golongan IIIA
a. Kegunaan logam aluminium
Dalam bidang rumah tangga, aluminium banyak digunakan
sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan
aplikasi lainnya dimanan logam yangmudah dibuat, kuat dan
ringan diperlukan.
Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia
digunakansebagai bahan transmisi karena ringan.
Campuran logam aluminium dengan tembaga, magnesium,
silikon,mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-
sifat yang membuataluminium dapat dijadikan sebagai bahan
penting dalam konstruksi pesawatmodern dan roket. Sebagai
pelapis pelindung logam lainnya, logam ini jika diuapkan di
vakummembentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi untuk
cahaya yang tampakdan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam
dibawahnya proses oksidasisehingga tidak menurunkan nilai
logam yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untukmemproteksi
kaca teleskop dan kegunaan lainnya.
Pada sektor industri makanan, sifat aluminium yang lunak, ringan
dan mudahdibentuk dimanfaatkan sebagai kemasan berbagai
produk makanan.
Di sektor pembangunan perumahan, aluminium biasa digunakan
utuk kusenpintu dan jendela.
b. Kegunaan logam Galium
semikonduktor, terutama dalam bioda pemancar cahaya
menjadi alloy
3. Kegunaan logam Talium
Beberapa jenis reaksi gelombang dimanfaatkan dalam system
komunikasi militer.
12
Talium sulfat, yang tak berwarna, tak berasa, dan sangat beracun
sebagai obat pembasmi hama.
Talium yang dihasilkan dari kristal natrium iodida dalam tabung
photomultiplier digunakan pada alat pendeteksi radiasi sinar
gamma.
Kristal talium bromoiodide untuk memancarkan radiasi inframerah
dan kristal talium oksisulfida untuk mendeteksi campuran talium
dengan raksa membentuk cairan logam yang membeku, pada suhu
-60 0C digunakan untuk membuat thermometer suhu rendah dan
RELAY.
Dipakai dalam pembuatan roket dan kembang api.
4. Kegunaan logam Indium
Untuk industri layar datar (flat monitor).
Sebagai campuran logam.
Sebagai batang control dalam reactor atom.
Senyawa Indium (In) tertentu merupakan bahan semikonduktor
yang mempunyai karakteristik unik.
13
BAB III KESIMPULAN
Dari pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al. Jari-
jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl. Energi ionisasi pertama unsur
golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl. Keelektronegatifan
unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Al – Tl. Titik cair unsur
golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali Al memiliki titik
cair yang besar dan titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang
dari Al – Tl.
2. Semua logam golongan IIIA dapat bereaksi dengan halogen membentuk
senyawa trihalida. Kelimpahan Aluminium dalam kulit bumi (ppm)
sebesar 81,300, Galium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 15, Indium
dalam kulit bumi (ppm) sebesar 0,1, dan Talium dalam kulit bumi (ppm)
sebesar 2.
3. Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam
aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi
logam agar tahan terhadap udara. Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan
udara dan air. Logam aluminium larut dengan asam dan basa. Aluminium
sangat reaktif terhadap unsur –unsur halogen. Aluminium dibuat menurut
proses Hall-heroult. Pengolahan aluminium dan bauksit meliputi 2 tahap :
Pemurnian bauksit untuk memperoleh alumina murni dan Peleburan /
reduksi alumina dangan elektrolisis. Galium (Ga) biasanya adalah hasil
samping dari produksi Aluminium pemurnian bauksit dengan proses
bayer, Talium (Tl ) dan Indium (In) biasanya diperoleh dengan
elektrolisis larutan garam-garamnya dalam air.
4. Aluminium, Galium, Talium, dan Indium memiliki manfaat dalam
kehidupan sehari-hari.