Download doc - Makalah Jadi Diare

Transcript
Page 1: Makalah Jadi Diare

29

MAKALAH

DIARE

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : KIE & Swamedikasi

Dosen Pengampu : Drs. Jamaluddin Al J Ef., Apt.

Disusun oleh:

Analistiana NPM. 0540017912

Nurul Inayah NPM. 0540018012

Ainal Hana NPM. 0540018312

Mia Sari Zulfiati NPM. 0540018312

Kelas Farmasi A

Semester V

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

FAKUTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEKALONGAN

2015 / 2016

Page 2: Makalah Jadi Diare

29

KATA  PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Diare dengan

baik, untuk memenuhi tugas mata kuliah KIE & Swamedikasi.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi

kesempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu

mata kuliah KIE & Swamedikasi yaitu bapak Drs. Jamaluddin Al J Elf., Apt yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan – pengarahan dalam penyusunan makalah ini, dan

kepada teman-temanku yang selalu mendukung.

Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan pikiran dan dapat menambah

wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca.

Pekalongan, November 2015

Penulis

Page 3: Makalah Jadi Diare

29

DAFTAR ISI

Halaman

Cover.....................................................................................................................

Kata pengantar......................................................................................................

Daftar isi................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................

C. Maksud dan Tujuan.........................................................................

D. Manfaat...........................................................................................

E. Metode Penulisan............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi.............................................................................................

B. Jenis – Jenis Diare............................................................................

C. Faktor – Faktor Pencetus Diare........................................................

D. Penyebab Diare.................................................................................

E. Gejala Penyakit Diare ......................................................................

F. Cara Penularan Diare........................................................................

G. Cara Pencegahan Diare.....................................................................

- Pencegahan Primer

- Pencegahan Sekunder

- Pencegahan Tertier

H. Pengobatan terhadap Penyakit Diare.................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................

B. Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Jadi Diare

29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah di Indonesia. Padahal

berbagai upaya penanganan, baik secara medik maupun upaya perubahan tingkah laku

dengan melakukan pendidikan kesehatan terus dilakukan. Namun upaya-upaya tersebut

belum memberikan hasil yang menggembirakan. Setiap tahun penyakit ini masih

menduduki peringkat atas, khususnya di daerah-daerah miskin.

Diare menyerang siapa saja tanpa kenal usia. Diare yang disertai gejala buang air

terus-menerus, muntah dan kejang perut kerap dianggap bisa sembuh dengan sendirinya,

tanpa perlu pertolongan medis. Memang diare jarang sekali yang berakibat kematian,

tapi bukan berarti bisa dianggap remeh. Penyakit yang juga populer dengan nama

muntah berak alias muntaber ini bisa dikatakan sebagai penyakit endemis di Indonesia,

artinya terjadi secara terus-menerus di semua daerah, baik di perkotaan maupun di

pedesaan, khususnya di daerah-daerah miskin. Di kawasan miskin tersebut umumnya

penyakit diare dipahami bukan sebagai penyakit klinis, sehingga cara penyembuhannya

tidak melalui pengobatan medik. Kesenjangan pemahaman semacam ini merupakan

salah satu penyebab penting yang berakibat pada lambatnya penurunan angka kematian

akibat diare.

Lingkungan yang buruk disertai rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk

berperilaku sehat menjadikan kawasan kumuh sebagai kawasan yang rawan akan

penyebaran penyakit. Lingkungan yang buruk menjadi penyebab berkembangbiaknya

berbagai virus penyakit menular. Karena itu berbagai infeksi penyakit sering terjadi pada

para penghuni kawasan kumuh. Penyakit menular yang sering dijumpai adalah diare,

diikuti dengan penyakit infeksi lainnya seperti thypoid, ispa, penyakit kulit, campak,

leptospirosis, demam berdarah dengue (DBD). Kelangkaan air bersih menjadi sebab

utama pemicu penyakit ini. Gaya hidup yang jorok, tidak memperhatikan sanitasi

menyebabkan usus rentan terhadap serangan virus diare.

Namun, seperti yang telah dijelaskan di atas, berkembangnya perilaku pencegahan

ini sangat tergantung pada kondisi pribadi masing-masing individu, termasuk persepsi

individu bersangkutan dalam memandang diare. Dengan kata lain jika seseorang

mempersepsikan diare adalah penyakit yang membahayakan maka yang bersangkutan

dapat diproyeksikan akan semakin berusaha keras untuk melakukan pencegahan agar

Page 5: Makalah Jadi Diare

29

tidak terserang diare. Sebab, upaya pencegahan penyakit ini bersumber pada seluruh

aktivitas manusia yang berkaitan dengan upaya preventif.

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan makalah ini

adalah:

1. Apa diare itu?

2. Apa faktor pencetus diare?

3. Apa penyebab diare?

4. Bagaimana cara penularan diare? 

1.3 Maksud dan Tujuan

Sesuai dengan masalah yang dirumuskan diatas maksud dan tujuan inipun dirumuskan

guna memperoleh suatu deskripsi tentang:

1. Definisi Diare

2. Faktor pencetus diare

3. Penyebab diare

4. Cara penularan diare

1.4 Manfaat

Dalam penyusunan makalah  ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak. Adapun manfaat penyusunan itu diantaranya :

1.Berfungsi sebagai literatur-literatur bagi mahasiswa mahasiswi yang ingin

memperdalam wawasan tentang masalah kesehatan, khususnya tentang penyakit diare

2.Para pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang  penyakit diare.

1.5 Metode Penulisan

Dalam makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan yakni dengan membaca

buku – buku yang berkaitan dengan judul makalah. Dan mecari literatur- literatur di

internet.

Page 6: Makalah Jadi Diare

29

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Diare

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan

konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak

lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari).

Diare seringkali disertai kejang perut dan muntah-muntah, diare disebut juga

muntahber (muntah berak), muntah menceret atau muntah bocor. Diare menyebabkan

cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja. Jika tinja atau kotoran tersebut mengandung

lendir dan darah, penderita telah mengalami fase yang disebut disentri. Diare dapat

terjadi dalam kadar yang ringan maupun berat. Biasanya terjadi secara mendadak,

bersifat akut, dan berlangsung dalam waktu lama. Penyakit ini dapat disebabkan oleh

berbagai hal dan kadang diperlukan pengobatan khusus. Namun sebagian besar diare

dapat diobati sendiri di rumah, meskipun kita tidak yakin penyebab yang

menimbulkannya. Diare tak pernah pandang bulu, ia dapat menyerang siapa saja, baik

pria maupun wanita, baik orang tua maupun muda. Diare seringkali dianggap sebagai

penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya.

1.2 Jenis-Jenis Diare

Berikut jenis-jenis diare yaitu antara lain :

a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya kurang dari 7

hari ). Gejala dan tanda sudah berlangsung < 2 minggu sebelum datang berobat.

Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama

kematian bagi penderita diare.

b. Diare kronik, yaitu diare yang gejala dan tanda sudah berlangsung > 2 minggu

sebelum datang berobat atau sifatnya berulang.

c. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat dari disentri adalah

anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, kemungkinan terjadi komplikasi

pada mukosa.

1.3 Faktor pencetus diare

Diare dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu :

Page 7: Makalah Jadi Diare

29

1. Tangan yang kotor.

2. Makanan dan minuman yang terkontaminasi virus dan bakteri.

3. Ditularkan oleh binatang peliharaan.

4. Kontak langsung dengan feses atau material yang menyebabkan diare ( cara

membersihkan diri yang tidak benar setelah ke luar dari toilet ).

D. Penyebab Diare

Diare dapat disebabkan dari faktor lingkungan atau dari menu makanan. Faktor

lingkungan dapat menyebabkan anak terinfeksi bakteri atau virus penyebab diare.

Makanan yang tidak cocok atau belum dapat dicerna dan diterima dengan baik oleh anak

dan keracunan makanan juga dapat menyebabkan diare. Kadang kala sulit untuk

mengetahui penyebab diare. Diare dapat disebabkan oleh infeksi pada perut atau usus.

Peradangan atau infeksi  usus oleh agen penyebab diare antara lain :

1. Terinfeksi bakteri , virus, atau parasit ( jamur, cacing , protozoa)

Virus (penyebab diare tersering – dan umumnya karena Rotavirus), dengan gejala :

Berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah lendir, berbau asam.Virus

penyebab diare Viral gastroenteritis atau yang dikenal sebagai "stomach virus",

virus perut.

Bakteri,  dengan gejala : Berak-berak dengan darah/lendir , sakit perut.

Memerlukan antibioka sebagai terapi pengobatan.

Parasite (Giardiasis), dengan gejala : Berak darah dan lendir, sakit perut. perlu

antiparasite. Parasit cryptosporidium atau microsporidium menyebabkan diare

yang terjadi pada banyak Odha. Kejadian infeksi parasit ini sudah menurun di AS

sejak terapi antiretroviral (ART) dipakai.

Macam-macam bakteri dan parasit yang biasa menyerang perut :

1. E. Coli bacteria

2. Salmonella enteritidis bacteria

3. Compylobacter bacteria

4. Shigella bacteria

Page 8: Makalah Jadi Diare

29

5. Giardo parasite

6. Cryptosporidium parasite

2. Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan

kimia. Misalnya :

Obat ARV: Beberapa jenis obat yang dipakai oleh Odha dapat menyebabkan diare.

Hal ini sering berlaku dengan nelfinavir, ritonavir, Kaletra, ddI, foskarnet,

tipranavir dan interferon alfa.

Anak sedang terapi dengan pemakaian antibiotika – Bila diare terjadi saat anak

sedang dalam pengobatan antibiotika, maka hubungi dokter anda.

Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak.

3. Kekurangan gizi, misalnya : kelaparan, kekurangan zat putih telur.

Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh penderita, sehingga timbulnya

diare akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah.

5. Tidak tahan terhadap makanan atau obat-obatan tertentu, misalnya :

Alergi susu => Alergi terhadap susu , si anak tidak tahan meminum susu yang

mengandung lemak atau laktosa diare biasanya timbul beberapa menit atau jam

setelah minum susu tersebut, biasanya pada alergi susu sapi dan produk-produk

yang terbuat dari susu sapi.

Alergi obat tertentu => Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima

oleh jaringan tubuh akan menyebabkan penyakit sampingan berupa diare.

6. Gangguan fungsi usus , misalnya Penyakit Intestinal, Penyakit inflamasi usus atau

penyakit abdominal dan gangguan fungsi usus lainnya, seperti sindroma iritasi usus

dimana usus tidak dapat bekerja secara normal.

7. Adanya reaksi obat yang dapat menyebabkan diare, misalnya : Laksatif

penyalahgunaan obat-obatan pencahar sebagai obat menurunkan berat badan juga

menyebabkan diare, Antasida yang mengandung magnesium, Antineoplastik,

Antibiotik seperti klindamisin, tetrasiklin, sulfonamide dan beberapa antibiotic

spectrum luas, Antihipertensi seperti reserpin, guanetidin, metildopa, guanabenz,

Page 9: Makalah Jadi Diare

29

guanadrel, Kolinergik seperti betanecol, neostigmin, Senyawa yang mempengaruhi

jantung seperti kuinidin, digitalis, digoxin, Obat AINS, Prostaglandin, Kolkisin

E. Gejala Penyakit Diare

Pada diare hebat yang sering kali disertai frekuensi buang air besar melebihi normal,

kotoran encer / cair, sakit / kejang perut, pada beberapa kasus, demam dan muntah, pada

beberapa kasus. Adapun gejala pada anak meliputi :

• Dehidrasi ringan/sedang; gelisah, rewel, mata cekung, mulut kering, sangat haus, kulit

kering

• Dehidrasi berat, lesu, tak sadar, mata sangat cekung, mulut sangat kering, malas/tidak

bisa minum, kulit sangat kering

F. Cara Penularan Diare

Penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung,

seperti :

- Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh

serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor.

- Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi sering memasukan

tangan/ mainan / apapun kedalam mulut.  Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan

udara sampai beberapa hari. 

- Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar.

- Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.

- Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau

membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan

alat-alat yang dipegang.

G. Cara Pencegahan Diare

Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni:

- Primary Prevention (promosi kesehatan dan pencegahan khusus)

- Secondary Prevention (diagnosis dini serta pengobatan yang tepat)

- Tertiary Prevention (pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi)

Page 10: Makalah Jadi Diare

29

1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer penyakit diare dapat ditujukan pada faktor penyebab dan

lingkungan.

a. Penyediaan Air Bersih

Air dapat juga menjadi sumber penularan penyakit. Peran air dalam

terjadinya penyakit menular dapat berupa, air sebagai penyebar mikroba patogen,

sarang insekta penyebar penyakit, bila jumlah air bersih tidak mencukupi, sehingga

orang tidak dapat membersihkan dirinya dengan baik, dan air sebagai sarang

hospes sementara penyakit.

Untuk mencegah terjadinya diare maka air bersih harus diambil dari sumber

yang terlindungi atau tidak terkontaminasi. Sumber air bersih harus jauh dari

kandang ternak dan kakus paling sedikit sepuluh meter dari sumber air. Air harus

ditampung dalam wadah yang bersih dan pengambilan air dalam wadah dengan

menggunakan gayung yang bersih, dan untuk minum air harus di masak.

Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air bersih mempunyai resiko

menderita diare lebih kecil bila dibandingkan dengan masyarakat yang tidak

mendapatkan air besih.

b. Tempat Pembuangan Tinja

Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan, maka pembuangan

kotoran manusia harus dikelola dengan baik. Suatu jamban memenuhi syarat

kesehatan apabila memenuhi syarat kesehatan: tidak mengotori permukaan tanah,

tidak mengotori air permukaan, tidak dapat di jangkau oleh serangga, tidak

menimbulkan bau, mudah digunakan dan dipelihara, dan murah.

Tempat pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sanitasi akan

meningkatkan risiko terjadinya diare berdarah pada anak balita sebesar dua kali

lipat dibandingkan keluarga yang mempunyai kebiasaan membuang tinjanya yang

memenuhi syarat sanitasi.

c. Status Gizi

Status gizi didefinisikan sebagai keadaan kesehatan yang berhubungan

dengan penggunaan makanan oleh tubuh. Penilaian status gizi dapat dilakukan

dengan menggunakan berbagai metode, yang tergantung dan tingkat kekurangan

gizi. Metode penilaian tersebut adalah:

Page 11: Makalah Jadi Diare

29

1) konsumsi makanan

2) pemeriksaan laboratorium

3) pengukuran antropometri

4) pemeriksaan klinis

Metode-metode ini dapat digunakan secara tunggal atau kombinasikan untuk

mendapatkan hasil yang lebih efektif.

d. Kebiasaan Mencuci Tangan

Diare merupakan salah satu penyakit yang penularannya berkaitan dengan

penerapan perilaku hidup sehat. Sebagian besar kuman infeksius penyebab diare

ditularkan melalui jalur oral. Kuman-kuman tersebut ditularkan dengan perantara

air atau bahan yang tercemar tinja yang mengandung mikroorganisme patogen

dengan melalui air minum. Pada penularan seperti ini, tangan memegang peranan

penting, karena lewat tangan yang tidak bersih makanan atau minuman tercemar

kuman penyakit masuk ke tubuh manusia.

2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan tingkat kedua ini ditujukan kepada sianak yang telah menderita diare

atau yang terancam akan menderita yaitu dengan menentukan diagnosa dini dan

pengobatan yang cepat dan tepat, serta untuk mencegah terjadinya akibat samping dan

komplikasi. Prinsip pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi dengan pemberian

oralit (rehidrasi) dan mengatasi penyebab diare. Diare dapat disebabkan oleh banyak

faktor seperti salah makan, bakteri, parasit, sampai radang. Pengobatan yang diberikan

harus disesuaikan dengan klinis pasien. Obat diare dibagi menjadi tiga, pertama

kemoterapeutika yang memberantas penyebab diare seperti bakteri atau parasit,

obstipansia untuk menghilangkan gejala diare dan spasmolitik yang membantu

menghilangkan kejang perut yang tidak menyenangkan. Sebaiknya jangan

mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep dokter. Dokter akan

menentukan obat yang disesuaikan dengan penyebab diarenya misal bakteri, parasit.

Pemberian kemoterapeutika memiliki efek samping dan sebaiknya diminum sesuai

petunjuk dokter.

Page 12: Makalah Jadi Diare

29

3. Pencegahan Tertier

Pencegahan tingkat ketiga adalah penderita diare jangan sampai mengalami

kecatatan dan kematian akibat dehidrasi. Jadi pada tahap ini penderita diare

diusahakan pengembalian fungsi fisik, psikologis semaksimal mungkin. Pada tingkat

ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat samping dari

penyakit diare. Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan terus mengkonsumsi

makanan bergizi dan menjaga keseimbangan cairan. Rehabilitasi juga dilakukan

terhadap mental penderita dengan tetap memberikan kesempatan dan ikut

memberikan dukungan secara mental kepada anak. Anak yang menderita diare selain

diperhatikan kebutuhan fisik juga kebutuhan psikologis harus dipenuhi dan kebutuhan

sosial dalam berinteraksi atau bermain dalam pergaulan dengan teman sepermainan.

H. Cara Menanggulangi Diare

Apabila seseorang terkena diare berarti jumlah cairan dalam tubuh yang dapat

diserap sangat sedikit. Hal ini menimbulkan kondisi kekurangan cairan atau dehidrasi.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah mengganti cairan tubuh yang hilang

dengan minum bayak air dan oralit. Tindakan lain yang dapat dilakukan bila seseorang

terkena diare adalah:

Makan sup bening. Hindari kopi, teh, dan susu. Pada bayi ASI boleh tetap diberikan

tetapi untuk susu formula harus dibuat lebih encer sampai dua kali lipat. Hindari

makanan padat ganti dengan bubur, roti ataupun pisang selama 1-2 hari.

Memeriksa penyebab diare sehingga terjadinya diare kembali dapat dihindari.

Cuci tangan tiap selesai BAB untuk mencegah penularan.

Menjaga kebersihan diri, makanan yang akan dikonsumsi dan lingkungan.

Bila diare berlanjut lebih dari 2 hari, bila terjadi dehidrasi, feses berdarah, atau terus-

menerus kejang perut periksakan ke dokter terutama bila terjadi pada anak-anak/bayi.

I. Pengobatan Terhadap Penyakit Diare

Karena bahaya diare terletak pada dehidrasi maka penanggulangannya dengan cara

mencegah timbulnya dehidrasi dan rehidrasi intensif bila telah terjadi dehidrasi. Cairan

rehidrasi oral yang dipakai oleh masyarakat adalah air kelapa, air tajin, ASI, air teh

encer, sup wortel, air perasan buah, dan larutan gula garam    (LGG). pemakaian cairan

ini lebih dititik beratkan pada pencegahan timbulnya dehidrasi, sedangkan bila terjadi

Page 13: Makalah Jadi Diare

29

dehidrasi sedang atau berat sebaiknya diberi minum oralit. Oralit merupakan salah satu

cairan pilihan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Oralit sudah dilengkapi dengan

elektrolit, sehingga dapat menggantikan elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.

1. Pengobatan Menggunakan Obat Sintesis

Pada umumnya obat antidiare terbagi atas 4 macam yaitu : antimotilitas

(difenoksilat, loperamid, paregoric, tinctur opium, difenoxin), adsorben (Kaolin pectin,

Polikarbofil, Attapulgit), antisekresi (Bismut subsalisilat, enzim laktase, Lactobacillus),

dan oktreotid.

a. Oralit

Komposisi oralit 200 mL :

- Glukosa anhidrat 4 g

- Natrium klorida 0,7 g

- Natrium sitrat dihidrat0,58 g

- Kalium klorida 0,3 g

Serbuk dilarutkan dalam 200 mL atau 1(satu) gelas air matang hangat

Takaran pemakaian oralit pada diare antara lain sebagai berikut :

Keadaan diareUmur < 11

tahun

Umur 1 - 4

tahun

Umur 5 – 12

tahunDewasa

Tidak ada

dehidrasiSetiap kali BAB beri oralit

Terapi A

(mencegah

dehidrasi )

100 mL

(0,5 gelas)

200 mL

(1 gelas)

300 mL

(1,5 gelas)

400 mL

(2 gelas)

Dengan Dehidrasi 3 jam pertama beri oralit

Terapi B 300 mL

(1,5 gelas)

600 mL

(3 gelas)1,2 L

(6 gelas)

2,4 L

(12 gelas)

Page 14: Makalah Jadi Diare

29

Mengatasi

dehidrasi Selanjutnya setelah BAB beri oralit

100 mL

(0,5 gelas)

200 mL

(1 gelas)

300 mL

(1,5 gelas)

400 mL

(2 gelas)

Kegunaan oralit :

• Oralit tidak menghentikan diare, tetapi mengganti cairan tubuh yang keluar

bersama tinja.

• Oralit 200 adalah campuran gula, garam natrium dan kalium

Sediaan yang beredar :

Oralit (Generik) serbuk (B), Alphatrolit (Pharma Apek) serbuk (B), Aqualyte

(Prafa) cairan (B)

Bioralit (Indofarma) serbuk (B), Corsalit (Corsa) serbuk (B)

b. Kaolin

Indikasi : diare

Dosis : Dewasa 15-45 mL, Childn 6-12 thn 10-20 mL. Digunakan setelah setiap

buang air besar atau seperti yang diarahkan. Maksimal 2 hari.

Pemberian : Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Peringatan, interaksi : menurunkan absorpsi dan diflunisal, azitromisin,

siprofloksasin, isoniazid, nitrofurotoin, norfloksasin, ofloksasin, rifampisin, dan

sebagian besar golongan tetrasiklin, gabapentin, fenitoin, itrakonazol, ketokonazol,

kloroquin, fenotiazin, fenasin, besi oral.

Kontra indikasi : Obstruksi usus, kondisi usus spastik. Anak <6 tahun.

Page 15: Makalah Jadi Diare

29

Efek yang tidak diharapkan : Sangat jarang, sembelit parah yang dapat

menyebabkan impaksi feses pada anak dan lansia.

Kategori pada kehamilan : B

Kombinasi Kaolin (1g) dan Pektin (50 mg)

Sediaan yang beredar : Neo Diaform (Corsa) Tablet (B), Kaolimec (Mecosin)

suspense (B), Neo Kaolama (Sanbe) suspense (B), Neo Enterostop (Kalbe Farma)

tablet (B)

c. Attapulgit (Magnesium aluminium silikat)

Indikasi : Gejala pengobatan diare nonspesifik.

Dosis : Dewasa 2 tab setelah buang air besar awal dan 2 tablet setelah buang air besar

berikutnya, dosis harian maksimum 12 tab. Anak-anak 6-12 thn ½ dosis dewasa, dosis

harian maksimal 6 tab.

Pemberian : Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Kontra indikasi : GIT lesi pulmonalis. Demam tinggi.

Terapi khusus : Terapi tidak boleh melebihi 2 hari atau demam. Anak-anak < 6

tahun. Insufisiensi ginjal parah.

Interaksi obat : Dapat mempengaruhi penyerapan GI dari tetrasiklin.

Sediaan yang beredar : Biodiar (Novartis Indonesia) tablet 600 mg (B), Neo

Koniform (Konimex) Kaptab 600 mg; Tablet 600 mg(B), Tapulrae (Lapi) Tablet

600mg (B)

d. Karbo adsorben

Page 16: Makalah Jadi Diare

29

Kegunaan : mengurangi frekuensi buang air besar, memadatkan tinja, menyerap

racun pada penderita diare

Perhatian : penderita harus meminum oralit karena obat ini bukan pengganti oralit,

tidak boleh diberikan pada anak usia dibawah 5 tahun.

Aturan pakai :

Tablet Norit 250 mg

Dewasa : 3 – 4 tablet (750 – 1000 mg), 3 kali sehari (setiap 8 jam)

Kombinasi kaolin – Pektin dan Attapulgit

(Setiap tablet mengandung 600 mg atapulgit)

Dewasa dan anak > 12 tahun : 1 tablet setiap habis buang air besar,

maksimal 12 tablet selama 24 jam.

Anak-anak 6 - 12 tahun : 1 tablet setiap habis buang air besar,

maksimal 6 tablet selama 24 jam.

Sediaan yang beredar : Karbo Absorben (Kimia Farma) tablet 250 mg (B), Norit

(Eglin) tablet 125 mg, 250 mg (B).

e. Loperamid hidroklorida

Indikasi : tambahan terapi rehidrasi pada diare akut pada dewasa dan anak-anak lebih

4 tahun; diare kronik hanya pada dewasa.

Peringatan, kontraindikasi : kram abdomen dan reaksi kulit termasuk urtikaria;

ileus paralitik dan perut kembung.

Dosis : diare akut, dosis awal 4 mg diikuti dengan 2 mg setelah habis buang air besar.

Diare kronik pada dewasa, dosis awal 4 mg, diikuti 2 mg setiap buang air besar. Dosis

Page 17: Makalah Jadi Diare

29

tidak melebihi dari 16 mg sehari. Pemberian harus dihentikan bila tidak ada perbaikan

setelah 48 jam.

Kategori pada kehamilan : B

Sediaan yang beredar : Bidium (Bima Mitra) tablet 2 mg (K), Diadium (Lapi)

tablet Ss. 2 mg (K), Imodium (Johnson and Johnson Indonesia) tablet Ss. 2 mg (K),

Imomed (Medikon) tablet Ss. 2 mg (K), Imore (Soho) tablet Slp. 2 mg (K), Lodia

(Sanbe) tablet 2 mg (K), Lomodium (Prafa) tablet – Ss 2 mg (K), Lopamid (Harsen)

tablet Ss. 2 mg (K), Mecodiar (Mecosin) tablet 2 mg (K), Midix (Itrasal) kapsul 2 mg

(K), Normotil (Pharos) tablet Ss. 2 mg (K), Primodiar (Sekar Mirah) tablet 2 mg

(K), Tanitril (Darya Varia) tablet Ss. 2 mg (K), Tracodia (Yekatria) tablet (K),

Trifadium (Trifa Raya) tablet 2 mg (K), Vialop (Rama) tablet Ss. 2 mg (K), Xepare

(Mestika) tablet 2 mg (K).

f. Co-Fenotrop

Komposisi : difenoksilat hidroklorida dan atropine sulfat

Indikasi : tambahan terapi rehidrasi pada diare akut; kolitis ulseratif ringan dan

kronis

Peringatan, Kontraindikasi, Efek samping : anak-anak terutama rentan terhadap

overdosis dan gejala-gejala mungkin tertunda sehingga pengamatan dilakukan paling

tidak selama 48 jam setelah penggunaan; adanya dosis subklinis atropine dapat

menimbulkan efek samping atropine pada individu yang rentan atau pada overdosis.

Interaksi :

- Alkohol : menaikkan efek sedative dan efek hipotensif

- Antibakteri : kadar plasma siprofloksasin

- Antidepresan : eksitasi atau depresi SSP (hipertensi atau hipotensi) apabila

menerima MAOI (termasuk moklobemid)

- Antiulkus : simetidin menghambat metabolism analgetik opioid

(meningkatkan kadar plasma).

Sediaan beredar : Lomotil (Searle, Kimia Farma) tablet (K).

Page 18: Makalah Jadi Diare

29

g. Bismuth subsalisilat

Indikasi : Pengobatan gejala diare akibat racun dan virus. Meredakan gangguan

pencernaan, mulas, mual.

Dosis : Dewasa 1½ - 2 tab sekaligus. Max: 11 tab sehari. Anak-anak 9-12 thn ½ - 1

tab, max: 5 tab sehari, 6-9 tahun ½ tab, max: 4 tab sehari.

Kontraindikasi : Anak yang baru saja sembuh dari cacar air atau flu, hipersensitivitas

terhadap aspirin, neonatus, lemah dan pasien geriatri.

Efek yang tidak diinginkan : Lidah dan feses berwarna gelap

Interaksi obat : Doxycycline.

Pemberian : Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Kategori pada kehamilan : C

Sediaan yang beredar : Scantoma (Tempo Scan Pasific), Stobiol (Pharos)

2. Pengobatan Menggunakan Obat Tradisional

Saat terserang diare yang paling penting untuk di lakukan adalah mencegah dehidrasi,

sebagai minuman sebaiknya digunakan air the dengan sedikit gula, kaldu tanpa lemak,

perasan buah-buahan, oralit atau ORS. Jika dalam 6 jam masih mengalami sakit di

perut, bahkan hingga muntah-muntah, segeralah bawa ke dokter.

Ramuan herbal alami untuk mengatasi dehidrasi dan mengatasi rasa mulas di perut :

a. Kembang Anting-anting (Fuchsia speciosa Hort.)

Page 19: Makalah Jadi Diare

29

Kandungan Kimia : Daun, akar dan batang kembang anting-anting mengandung

saponin, di samping itu akar dan batangnya juga mengandung tanin dan daunnya

mengandung polifenol.

Khasiat: Daun kembang anting-anting berkhasiat sebagai obat diare.

Cara Pembuatan : Untuk obat diare dipakai ± 15 gram daun segar kembang anting-

anting, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, diseduh dengan 1/2 gelas air matang

panas, dinginkan.

b. Anyelir (Dianthus superbus)

Kandungan Kimia

Daun dan bunga anyelir mengandung alkaloida dan saponin, di samping itu bunganya

juga mengandung flavonoida dan minyak atsiri.

Khasiat

Daun dan bunga anyelir berkhasiat sebagai obat diare, penenang dan anti radang.

Untuk obat diare, daun anyelir segar sebanyak 60 gram, dicuci, direbus dengan 400

ml air dingin diminum sekaligus. sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah

Lakukan pengobatan’ sebanyak 3 kali sehari. Sedangkan untuk obat pusing, bunga

anyelir segar sebanyak 10 gram, dicuci dan dipotong kecil-kecil kemudian direndam

dalam 200 ml air mendidih seiama 10 menit, disaring, setelah dingin diminum.

Page 20: Makalah Jadi Diare

29

c. Air kelapa (Cocos nucifera, Linn.)

Familia : Palmaceae

Kandungan Kimia :

Air kelapa hijau, dibandingkan dengan jenis kelapa lain banyak mengandung tanin

atau antidotum (anti racun) yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang

menonjol yaitu berupa enzim yang mampu mengurai sifat racun yang dihasilkan oleh

bakteri pada usus. Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air kelapa

antara lain asam askorbat atau vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium atau

potassium. Mineral yang terkandung pada air kelapa ialah zat besi, fosfor dan gula

yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa. Kadar air yang terdapat pada buah

kelapa sejumlah 95,5 gram dari setiap 100 gram.

Cara Pemakaian :

Air kelapa muda 400mL, 400mL air matang, 1 sdm gula batu,1/4 sdt garam. Cara

membuatnya yaitu dengan mencampurkan semua bahan terebut. Diminum sebanyak

mungkin (baik untuk anak-anak ataupun dewasa).

Page 21: Makalah Jadi Diare

29

d. Jambu biji (Psidium guajava, Linn.)

Familia : Myrtaceae

Simplisia : Daun jambu biji

Kandungan Kimia :

Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada

bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain

kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat,

asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Mekanisme tanin sebagai antidiare

berdasarkan kemampuannya sebagai adstringensia, menciutkan selaput dinding usus.

Quersetin dan glikosida quersetin yang dapat menghambat kontraksi spontan

ileumdan sekresi asetilkolin lambung penyebab diare, sehingga diare dapat teratasi

dengan cepat. Tanin bersifat sebagai astringent, yaitu melapisi mukosa usus,

khususnya usus besar. Serta sebagai penyerap racun dan dapat menggumpalkan

protein.

Cara Pemakaian:

Daun jambu biji yang masih muda dan segar 3 lembar, garam secukupnya. Cara

membuat dan mengkonsumsinya yaitu dengan melumat di mulut daun jambu biji yang

telah dicuci bersih dan garam (disatukan), Lalu ditelan. Dilakukan 2x sehari untuk

anak usia 6-12 tahun.

Page 22: Makalah Jadi Diare

29

Contoh sediaan :

e. Bayam Ungu (Althernanthera brasiliana)

Kandungan Kimia

Daun bayam ungu mengandung saponin, flavonoida dan tanin.

Khasiat

Bayam ungu berkhasiat sebagai pelancar air seni, obat diare dan sakit kepala. Untuk

obat sakit kepala, daun bayam ungu segar sebanyak 60 gram, dicuci, direbus dengan

200 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum

sekaligus.

Sedangkan untuk obat diare: daun bayem ungu segar sebanyak 50 gram, dicuci,

direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin

diminum sekaligus. Dianjurkan untuk diminum setelah buang air besar.

Diarfit (Griya Herba)

Komposisi : Tiap kapsul mengandung ekstrak yang setara dengan : 1 gr simplisia Psidium guajava follum 311,65 mg1 gr simplisia Nigella Sativae semen 267,12 mg1 gr simplisia Curcuma domestica rhizome 127 mgAturan Pakai :Diminum 3x sehari 1-2 kapsul.Khasiat :Membantu mengurangi frekuensi buang air besar* Simpan ditempat yang kering. Jauhkan dari jangkauan anak-anakPERINGATAN DAN PERHATIAN !* Tidak boleh diberikan pada anak dibawah 5th dan penderita harus minum oralit

Page 23: Makalah Jadi Diare

29

f. Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.)

Familia : Myrtaceae

Kandungan Kimia:

Daun: Rasa kelat, wangi. Adstringen. Minyak atsiri (0,05 %) mengandung sitral dan

eugenol, tanin dan flavonoida. Berdasarkan mekanisme sebagai adstringensia,

menciutkan selaput lendir dinding usus.

Cara pemakaian :

Cuci 15 lembar daun salam segar. Rebus dalam dua gelas air sampai mendidih selama

15 menit. Tambahkan sedikit garam. Setelah dingin, saring dan air saringannya

diminum sekaligus.

Page 24: Makalah Jadi Diare

29

Contoh sediaan :

g. Kunyit (Curcuma longa Linn.)

Familia : Zingiberaceae

Kandungan Kimia :

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang

terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin, minyak atsiri,

Vitamin C, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium). Bumbu satu ini

berperan sebagai antiseptik usus sehingga dapat membunuh bakteri-bakteri yang

jumlahnya berlebih dalam usus. Selain itu, kunyit juga berperan sebagai stimulan dan

tonik lambung.

Cara pemakaian :

Tambahkan satu sendok teh ekstrak kunyit segar atau satu sendok teh bubuk kunyit ke

dalam secangkir buttermilk atau air putih.

Kapsul daun salam (Prima Agritech Nusantara)

Komposisi :Syzygium Polyantum folium 100 gAturan Minum :3 x 2 kapsul/hariKhasiat :Membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi frekuensi buang air besar yang berlebihan menurunkan gula darah, mengobati

Page 25: Makalah Jadi Diare

29

Contoh sediaan :

h. Delima (Punica granatum L.)

Simplisia : kulit delima kering

Kandungan : Alkaloid, resin, triterpenoid, dan granat.

Kapsul kunyit putih (An-Nuur)

Komposisi :

Kunyit putih 300 mg

Khasiat:

Mengatasi penyakit kewanitaan seperti keputihan, kanker payudara, kanker rahim, dan mencegah penuaan dini serta dapat membunuh bakteri.                                         

 Aturan Pakai:

pengobatan : 3 x 3 kapsul / hari                         

Page 26: Makalah Jadi Diare

29

Cara penggunaan : Kulit delima kering sebanyak 30 gram dan 10 gram daun

teh direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian air rebusannya

diminum selagi hangat.

Aturan pakai : dua kali sehari

i. Anggur Laut (Coccoloba uvifera)

Kandungan Kimia

Daun, buah dan kulit batang anggur laut mengandung saponin, flavonoida dan tanin,

di samping itu kulit batangnya juga mengandung antrakinon.

Khasiat

Kulit batang dan buah anggur laut berkhasiat sebagai obat mencret/diare dan obat

batuk. Untuk obat diare dipakai 10 gram buah anggur laut yang masih muda, dicuci

dan direbus dengan 1 gelas air sampai mendidih, dinginkan dan disaring. Hasil

saringan diminum sekaligus.

Page 27: Makalah Jadi Diare

29

j. Keji Beling (Stachytarpheta mutabilis, Vahl)

Simplisia : Seluruh bagian keji beling

Kandungan : Banyak mineral seperti kalium sedikit natrium, kalsium dan

unsur lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin dan glikosida.

Cara penggunaan : Seluruh bagian dari tanaman ini direbus selama lebih kurang

setengah (1/2) jam, kemudian airnya diminum.

Aturan pakai : minum sekaligus

a. Pengobatan dengan menggunakan jamu

1. Stop Diar® – Produk Herbal Terstandar

Nama Pabrik : PT. Air Mancur

Komposisi : Ekstrak daun Jambu Biji, Ekstrak daun Poncosudo, Ekstrak

Kunir Merah, Ekstrak daun Kecubung, Bolus Alba.

Aturan Pakai :

Dewasa : 3 x sehari 2 tablet ( bila perlu 4 x sehari 2 tablet )

Anak - anak umur 6 - 12 : 3 x sehari 1 tablet ( bila perlu 4 x sehari 1 tablet )

Page 28: Makalah Jadi Diare

29

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diare adalah suatu keadaan dimana tinja menjadi lunak hingga cair dan terjadi

berulang-ulang (lebih dari 3x dalam sehari-hari). Diare dapat terjadi pada siapa saja, baik

dewasa maupun anak-anak. Penyakit diare ini tidak tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak

diatasi dengan baik akibatnya sangat berbahaya bagi tubuh, bahkan bisa menyebabkan

kematian. Menurut WHO, Diare menyebabkan kematian hingga 2 juta anak didunia setiap

tahunnya. Begitu berbahayanya penyakit ini sehingga orang tua harus

waspada. ????????????????????

B. Saran

Diharapkan kepada seluruh masyarakat desa x agar lebih memperhatikan kesehatan nya

serta didukung oleh pelayanan dan penyuluhan kesehatan oleh tenaga kesehatan di

puskesmas jeuram sehingga mampu merubah kebiasaan prilaku yang tidak baik, dan lebih

memperhatikan sanitasi lingkungan mereka.??????????????????????

DAFTAR PUSTAKA

1. Sukandar, Elin Y. 2009. ISO Farmakoterapi. Ed. II. PT. ISFI Penerbitan. Jakarta. 349-

353, 372-377.

2. Tan HT, Rahardja K. 1993. Swamedikasi. Gramedia. Jakarta, 101-109, 111-118.

3. Holt GA dan Edwin LH. 1986. The Pros and Cons of Self-medication. Dalam Journal of

Pharmacy Technology, September /October: 213-218. Available as PDF file

4. McEwen J. 1979. Self-medication in The Context of Self-care: A review. Dalam: nderson,

J.A.D (ed). Self Medication. The Proceedings of Workshop on Self Care, London: MTP

Press Limited Lancaster, 95-111. Available as PDF file

5. Rosenstock IM. 1974. The Health Belief and Preventive Health Behavior. Health

Education Monograph, 2(4): 354. Available as PDF file

Page 29: Makalah Jadi Diare

29

6. Tan HT, Rahardja K. 2002. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek

Sampingnya. Ed. V. Gramedia. Jakarta, 270-294.

7. Wells BG. 2006. Pharmacotherapy Handbook. 6th Edition. McGraw-Hill. Available as

PDF file.

8. Anderson JAD. 1979. Historical Background to Self-care. The Proceedings of Workshop

on Self Care. London: MTP Press  Limited Lancaster, 10-18. Available as PDF file.

9. http://www.mims.com/

10. http://ObatHerbalAlami.com/Obat_Herbal_Untuk_Diare , diakses 28 Oktober 2012

11. http://wapedia.mobi/id/konstipasi , diakses 28 Oktober 2012

12. http://blogkita.info/antidiare , diakses 28 Oktober 2012

13. http://obatdiare.co.cc/ herbal , diakses 28 Oktober 2012