Download ppt - Longsor Edit (9)

Transcript
Page 1: Longsor Edit (9)

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Dr. WAHYU WILOPO, S.T., M.Eng

BENCANA LONGSOR

Page 2: Longsor Edit (9)

2

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

POKOK BAHASAN

• Definisi dan Jenis Longsor• Konsep Kestabilan Lereng Tanah• Proses dan Tahapan longsor• Konsep manajemen/ penanggulangan

bencana longsor

Page 3: Longsor Edit (9)

3

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

• Longsoran : Gerakan tanah pada lereng melalui bidang gelincir lengkung atau lurus.

• Gerakan tanah : merupakan suatu gerakan menuruni lereng oleh massa tanah dan atau batuan, akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut (Skempton & Hutchinson ,1969; Chowdhury, 1978; Varnes , 1978).

PENGERTIAN LONGSORAN DAN GERAKAN TANAH

Page 4: Longsor Edit (9)

4

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Klasifikasi Gerakan Tanah (Lee & John, 2004)

Page 5: Longsor Edit (9)

5

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Klasifikasi Gerakan Tanah (Lee & John, 2004)

Page 6: Longsor Edit (9)

6

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Types of Landslides

Page 7: Longsor Edit (9)

7

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

JENIS MATERIAL (SEBELUM GERAKAN) JENIS GERAKAN TANAH BATUAN TANAH

FALLS (RUNTUHAN) - Rockfall (Runtuhan batuan) - Gerakan sangat cepat (ekstrim

cepat)

Runtuhan bahan rombakan Runtuhan tanah

ROBOHAN Robohan batuan Robohan bahan rombakan

Robohan tanah

Gerakan planar Gerakan rotasi Gerakan planar Gerakan rotasi SLIDES LONGSORAN

Slump Block glide Rock slide

Block glide debris

Slump earth flow

MATERIAL LEPAS

Fragmen Batuan

Pasir Lumpur Campuran Tanah Lumpur

Pejal non plastis Sangat plastis

Sand run Loessflow

Rapid earth flow

Mudflow

FLOWS (ALIRAN)

K E R I N G B A S A H

Rock fragment

flow

(Rock fall Avalanche)

Sand/silt flow

Debriss avalache

Debris flow

Slow earth flow

Mud flow

KOMPLEKS Gabungan dari bermacam gerakan tanah biasanya satu macam gerakan tanah lalu diikuti oleh macam gerakan tanah yang lain.

Klasifikasi Gerakan Tanah (Karnawati, 2006)

Page 8: Longsor Edit (9)

8

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Page 9: Longsor Edit (9)

9

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Page 10: Longsor Edit (9)

10

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Bagian-bagian dari Longsor

Page 11: Longsor Edit (9)

11

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

KONSEP KESTABILAN LERENG

Kuat geser tanah (penahan)

Tegangan geser (penggerak)F =

Rumus di atas dapat dikembangkan dengan memasukkan parameter faktor pemicu, mis : kenaikan tekanan air pori karena infiltrasi dan percepatan gempabumi

Page 12: Longsor Edit (9)

12

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Page 13: Longsor Edit (9)

13

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Proses Terjadinya Gerakan Tanah

Faktor Pemicu•Air

•Getaran•Manusia

Page 14: Longsor Edit (9)

14

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Model mekanisme

kejadian longsor oleh

air

Page 15: Longsor Edit (9)

15

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Karakteristik Debris Flow

Page 16: Longsor Edit (9)

16

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Gejala Awal Gerakan Tanah

• Munculnya retakan lengkung memanjang pada lereng/ bangunan

• Terjadi amblesan tanah• Terjadi penggembungan pada lereng• Muncul rembesan air lumpur pada lereng• Pohon-pohon/ tiang-tiang miring• Berubahnya bentuk bangunan rumah• Terdengar suara gemuruh dari atas lereng, disertai

getaran.• Air sungai tiba-tiba keruh dan agak naik (gejala

banjir bandang).

Page 17: Longsor Edit (9)

17

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

1. Lereng yang tersusun dari tumpukan tanah gembur

2. Lereng tersusun oleh perlapisan batuan miring ke arah luar lereng

3. Lereng tersusun dari batuan retak-retak

Ciri lereng rentan bergerak

Page 18: Longsor Edit (9)

18

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

RAWAN LONGSOR

Tanah Yang GemburTanah Yang Gembur

Tanah Yang TebalTanah Yang Tebal

Page 19: Longsor Edit (9)

19

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Tumpukan batua dan pohon pohon yang tumbang potensi membentuk bendungan alam

Page 20: Longsor Edit (9)

20

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

JATUHAN BATUAN

Page 21: Longsor Edit (9)

21

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Longsoran dan potensi debris flow (Galado) di Kanagarian Tanjung Sani, Kec. Tanjung Raya, Kab Agam

Jorong Pandan, Galapung, Batunanggai dan Muko

Page 22: Longsor Edit (9)

22

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Pemetaan Zona Resiko Longsor

• Parameter yang dipakai dalam analisis potensi dan risiko gerakan tanah meliputi parameter-parameter dari dua komponen berikut :

1.Komponen bahaya/hazard (faktor pengontrol)

2.Komponen kerawanan/vulnerability (kerugian)

Page 23: Longsor Edit (9)

23

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

METODA ANALISIS BAHAYA (HAZARD) :

1. Metoda langsung (dengan pemetaan langsung di lapangan)

2. Metoda tidak langsung (metoda kuantitatif dan tumpang tinding dengan bantuan alat SIG)

–Berdasarkan kerapatan gerakan tanah–Berdasarkan analisis pembobotan dan

scoring

3. Metoda gabungan (metoda tidak langsung dan metoda langsung)

Page 24: Longsor Edit (9)

24

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Metoda tidak langsungUntuk skala kecil s/d menengah (< 1 : 25000)

Page 25: Longsor Edit (9)

25

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Metoda tidak langsung

• Skala detail (> 1 : 25 000)

• Metode ; dapat diterapkan salah satu metoda berikut :– Metoda Geomorfologi– Metoda analisis dengan Evaluasi Skor dan Bobot Total– Beberapa metoda/teknik analisis lain yang telah

dipublikasikan dalam journal ilmiah, atau yang dapat teruji secara akademik

– Metoda parsitisipasi masyarakat

Page 26: Longsor Edit (9)

26

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Metoda langsung

Page 27: Longsor Edit (9)

27

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Metoda gabungan

Metode ini menggabungkan dua peta yang telah dihasilkan yaitu hasil metode pemetaan tidak langsung dan metode pemetaan langsung kemudian ditumpangtindihkan (overlaying) sehingga menghasilkan peta final (peta gabungan).

Metode ini menggabungkan dua peta yang telah dihasilkan yaitu hasil metode pemetaan tidak langsung dan metode pemetaan langsung kemudian ditumpangtindihkan (overlaying) sehingga menghasilkan peta final (peta gabungan).

Page 28: Longsor Edit (9)

28

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

KONSEP PEMETAAN RESIKO LONGSOR

Page 29: Longsor Edit (9)

29

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Zona Bahaya

• Zona potensi gerakan (zona kerentanan gerakan tanah, menurut SNI 13-7124-2005)

• Zonasi :– Potensi gerakan tinggi (sering terjadi gerakan)– Potensi gerakan menengah (dapat terjadi gerakan)– Potensi gerakan rendah(jarang terjadi gerakan)– Potensi gerakan sangat rendah (sangat jarang terjadi

gerakan)

Page 30: Longsor Edit (9)

30

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Peta Resiko Longsor Dengan Skala yang Tepat

• Skala regional untuk wilayah – nasional, – propinsi, – pulau – kabupaten).

• Skala lokal untuk wilayah :– kecamatan,– desa– kawasan

Dwikorita - UGM/2008

Utk menghindari kesalahan pengelolaan/ pembangunan lahan

Page 31: Longsor Edit (9)

31

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Skala

(dapat diterapkan metoda teknis lain)

(dapat diterapkan metoda teknis lain)

Page 32: Longsor Edit (9)

32

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Contoh peta

• Skala < 1 : 100.000 (peta-peta kerentanan gerakan tanah yang telah diterbitkan oleh DESDM)

• Skala > 100.000– Peta Teknis– Peta Non teknis (mengintegrasikan partisipasi

masyarakat di tingkat desa atau kecamatan)

Page 33: Longsor Edit (9)

33

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Skala 1 : 25000

• Metoda gabungan– Metoda langsung– Metoda tidak langsung

Page 34: Longsor Edit (9)

34

Geological Engineering DepartmentFaculty of EngineeringMorphology of Piyungan-Patuk

Vertical exaggeration = 2.5

Leang Sop Heap & Karnawati , 2006

Page 35: Longsor Edit (9)

35

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Slope map

Leang Sop Heap & Karnawati , 2006

Page 36: Longsor Edit (9)

36

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Geological map

Leang Sop Heap & Karnawati , 2006

Page 37: Longsor Edit (9)

37

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Landuse map

Leang Sop Heap & Karnawati , 2006

Page 38: Longsor Edit (9)

38

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Verify landslide susceptibility map and landslide location map

Landslide susceptibility map Landslide location map

Leang Sop Heap & Karnawati , 2006

Page 39: Longsor Edit (9)

39

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Leang Sop Heap & Karnawati , 2006

Page 40: Longsor Edit (9)

40

Geological Engineering DepartmentFaculty of EngineeringSource :

Leang Sop Heap & Karnawati, 2006

Leang Sop Heap & Karnawati , 2006

Page 41: Longsor Edit (9)

41

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Leang Sop Heap & Karnawati , 2006

Page 42: Longsor Edit (9)

42

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Strategi mensikapi alam & mencegah bencana???

• Mengabaikan/ ignorance ?• Menantang/ challenging ?• Menghindari/ avoiding ?• Menyesuaikan/ beradaptasi/ adapting ?

PENINGKATAN KETAHANAN

Page 43: Longsor Edit (9)

43

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Manajemen Bencana(menghindar atau beradaptasi)

• Analsis Resiko (Pemetaan zona kerentanan & kerawanan, kondisi ketahanan)

• Peningkatan ketahanan melalui :– Edukasi masyarakat/ cultural building for hazard

awareness– Penataan lahan dan lingkungan– Penegakan hukum– Pengembangan riset tepat guna– Pemantauan dan sistem peringatan dini

Dwikorita – UGM/2008

Page 44: Longsor Edit (9)

44

Geological Engineering DepartmentFaculty of Engineering

Keberadaan UU RI no. 24 dan 26 tahun 2007 telah mengubah paradigma mitigasi bencana dari penanganan bencana menjadi penanggulangan bencana yang lebih menitikberatkan pada upaya-upaya sebelum terjadinya bencana.

Penataan Ruang dan wilayah yang memperhatikan aspek kebencanaan sangat tepat untuk diterapkan dalam rangka mengurangi dampak negatif akibat bencana.

Sebelum

Kejadian

Setelah

Kejadian

PENYELENGGARAAN BENCANA DAN MITIGASI BENCANA GERAKAN TANAH