Download pdf - Lbm 3gabungan

Transcript

LBM 3

LBM 3KOMUNIKASI DENGAN TEMAN SEJAWAT

STEP 1

TEAM WORK,suatu kelompok dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan yang sama dan memiliki keahlian ilmu keterampilan pada setiap anggotanya secara bersama. INFORM CONSENT,persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang dapat berupa lisan maupun tertulis dan tersirat oleh dokter mengenai apa yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut setelah diterangkan manfaat dan kerugian tindakan medis tersebut. SURAT RUJUKAN MEDIK,surat yang direkomendasikan sebagai upaya kesehatan yang berorientasi pada penderita baik berupa masalah diagnosis ataupun pengobatan lanjutan untuk penderita,bertujuan untuk memecahkan masalah kesehatan dan pengelolaan pasien selanjutnya. CLINICAL GROUP DISCUSSION,suatu pertemuan antara sesama ahli atau dengan ahli lain dalam bidang medis dengan maksud untuk membahas suatu masalah klinik/kesehatan yang timbul dilingkungan sekitar dan dilaksanakan secara rutin. KEKUATAN HUKUM,kewenangan hukum untuk memberi sanksi kepada pelanggarnya, memberi perlindungan terhadap suatu hal sesuai norma dan perundangan yang berlaku. PROFESIONAL,ahli dibidangnya,sesuai prosedur dan keahliannya. KOMUNIKASI SESAMA PROFESI,hubungan timbal balik antar sesama profesi. FORUM,suatu perkumpulan yang membahas suatu masalah tertentu.STEP 2

Bagaimana seorang dokter dapat melakukan komunikasi dalam kerja kelompok sesama profesi untuk memecahkan masalah yang menyangkut penyakit pasien?

STEP 3Team Work :

Definisi,Kumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

http://www.e-psikologi.com/masalah/dasar.htm cara atau system kerja dari team itu sendiri (www.adventureindonesia.co.id) sebuah aktifitas yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mengerjakan sesuatu. (Kamus besar Bahasa Indonesia)

Kegiatan suatu kelompok dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu (KBBI BP,2002)

Sebuah team work sesungguhnya adalah bentuk kerjasama yang didalamnya ada proses saling mengenal, proses belajar, trial and error, pengalaman kebersamaan, saling merasakan, saling mempunyai komitmen demi tim yang satu yang diikat oleh sebuah visi dan target yang sama.

Atau secara lebih ringkas, teamwork adalah kemampuan untuk bekerja sama menuju satu visi yang sama, dan kemampuan untuk mengarahkan pencapaian individu ke arah sasaran organisasi.Sumber: http://beyblog.syafaatadvertising.net/?p=20 Team work adalah sekelompok orang yang yang dibentuk untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dan memiliki keahlian (pada masing-masing anggotannya) dalam bidang tertentu untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi.

(www.teamworktheory.ac.uk)

Kegiatan suatu kelompok dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu (KBBI BP,2002)adalah kemampuan bekerjasama dengan visi kedepan dan kemampuan individu untuk menyelesaikan secara langsung tujuan organisasi (Rhenald kasali)adalah suatu upaya manajemen untuk memfasilitasi kebersamaan agar interaksi yang sinergis terjadi melalui berbagai experimential learning processes

(organization dan HRD)

adalah sekelompok orang yang dibentuk untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dan memiliki keahlian (pada masing-masing anggotanya) dalam bidang tertentu untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi.

(www.teamworktheory.ac.uk )

adalah kumpulan individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu dengan yang lain.

(Johanes Papu, anggota tim psikologi)

Tujuan, Membangun alignment antar pribadi dan antar fungsi dalam organisasi (mempersatukan pendapat)

Meningkatkan keterampilan dalam membina kerjasama kelompok, berbagai masalah dan memberi serta menerima umpan balik

Menjadikan organisasi lebih siap terhadap perubahan dan pengembangan

(Organization dan HRD)

a) melatih kepemimpinan

b) melatih kemandirian dan akuntabilitas

c) meningkatkan kinerja disiplin

d) media interaksi tinggi

e) menunjang pengembangan toleransi dan komunikasi

f) membentuk kekompakan

g) memperkuat kelompok, sehingga memperkecil tindakan yang salah ([email protected])

Dapat saling bertukar pikiran, informasi demi kesejahteraan pasien

memudahkan mendapat penguasaan materi dan ketrampilan

memudahkan pencapaian tujuan (http://pau.ut.ac.id) Memupuk kepercayaan

Dapat membentuk karakter dokter yang tangguh/PD

([email protected])

Untuk menyelesaikan suatu masalah secara bersama-sama dalam suatu tim/kelompok dengan melibatkan keterampilan dan kemampuan seluruh anggotanya.

(Prof .DR.Soetardjo)

Untuk menyelesaikan suatu masalah secara bersama-sama dalam suatu tim/kelompok dengan melibatkan keterampilan dan kemampuan seluruh anggotanya.

(Prof .DR.Soetardjo) Untuk mewujudkan tujuan tertentu

Untuk pengembangan produk atau system

Improverment terhadap kualitas

Penyelesaian masalah

Menurunkan waktu layanan bagi pasien disertai dengan peningkatan kualitas layanan tersebut

(Total Quality Management, Mulyadi UGM )

Untuk mewujudkan tujuan tertentu

Untuk pengembangan produk atau system

Improverment terhadap kualitas

Penyelesaian masalah

Menurunkan waktu layanan bagi pasien disertai dengan peningkatan kualitas layanan tersebut

Sumber: Total Quality Management, Mulyadi UGM Langkah, Mendengarkan, mempelajari, dan memahami hal-hal yang merupakan problem yang sedang dihadapi

Membicarakan, mendiskusikan, dan memutuskan problem yang ada

Mendorong, mengorganisasikan, dan mengikutsertakan seluruh anggota tim untuk selalu aktif menyelesaikan problem yang sedang dihadapi

Memberi informasi apabila terdapat hal-hal yang mungkin berkaitan dengan penyelesaian problem yang dihadapi

(Buku Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer, Rosemary Mc Mahon, Dkk,1999)

Manfaat, dapat meningkatkan motivasi

teamwork yang baik akan mengalami penurunan pergantian SDM

meningkatkan produktivitas

meningkatkan kepuasan kerja

memudahkan mendapat penyelesaian masalah

(Allen JA, 2004)1. Untuk pengembangan sikap kerja personal/individu:

Membangun rasa percaya diri

Meningkatkan semangat kerja

Meningkatkan kreatifitas dan profesionalisme.

2. Untuk pengembangan soft skill

Lebih cermat dalam memecahkan suatu permasalahan

Meningkatkan kemampuan berkomunikasi (berbicara dan mendengarkan)

Meningkatkan fungsi leadership/ kepemimpinan.

3. Untuk pengembangan fungsi sosial

Mempunyai rekan kerja baru;

Menjalin networking.

http://www.dinyharyani.com/?p=14

- Terjadi penggabungan potensi yang berbeda.- Memacu produktivitas.- Adanya koreksi dan keseimbangan.- Kaya akan ide/gagasan.- Mempersiapkan kader yang lebih baik.- Memberi kesempatan kepada orang lain untuk lebih berkembang secara optimal.- Meringankan pekerjaan yang berat.- Menciptakan suasana/lingkungan kerja yang sehat.

http://www.perkantasjkt.org/ArticleDetail.asp?id=21 Dapat meningkatkan motivasi

Meningkatkan produktivitas

Meningkatkan kepuasan kerja

Memudahkan mendapat penyelesaian masahah

Team work yang baik akan mengalami penurunan pergantian SDM

(Allen ,2004)

dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.

dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.

dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect),

Sumber : http://www.sinarharapan.co.id Dapat menggunakan ketrampilan komunikasi efektif

Memupuk rasa persaudaraan yang tinggi ( membantu teman sekerja/bekerja sama dan mengahrgai oranglain)

Hasil yang diperoleh lebih baik/efisien/valid

Melatih kepemimpinan (www.wikipedia.com

Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta dan dapat memberikan solusi inovatif.

Ketrampilan dan pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok merupakan nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang brilian sekalipun.

Bila dilihat dari perspektif individu, dengan masuknya ia kedalam suatu kelompok (team) maka hal tersebut akan menambah semangat juang/motivasi untuk mencapai suatu prestasi yang mungkin tidak akan pernah dapat dicapai seorang diri oleh individu tersebut. Hal ini dapat terjadi karena team mendorong setiap anggotanya untuk memiliki wewenang dan tanggungjawab sehingga meningkatkan harga diri setiap orang.

Bahkan ketika suatu masalah tersebut dapat diputuskan oleh satu orang saja, melibatkan teamwork akan memberikan beberapa keuntungan. Keuntungan tersebut adalah: pertama keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan meningkatkan motivasi team dalam pelaksanaanya. Kedua, keputusan bersama akan lebih mudah dipahami oleh team dibandingkan jika hanya mengandalkan keputusan dari satu orang saja.

Sumber: http://www.e-psikologi.com/masalah/dasar.htm Kendala dan Solusi,Kendala :

Perbedaan pendapat

Salah paham

Salah satu/kedua belah pihak merasa dirugikan

Perasaan yang terlalu sensitive

(Anoraga, Pandji.1992. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta)

Solusi :

Dengan analisis yang hati-hati terhadap situasi

Mencoba mengerti pandangan orang lain

Atasan atau wakil tim bertindak sebagai mediator

(Edelmann,Robert J.1997. Konflik Interpersonal Di tempat kerja. Yogyakarta: Kanisius)

Para anggota kelompok dihantui dan dilumpuhkan oleh ketakutan mengenai akibat-akibat dari setiap keputusan

Dalam kelompok itu ada anggota-anggota yang menjadi anggota kelompok diluar kelompok yang membuat keputusan itu sehingga loyalitas terbagi

Loyalitas yang terbagi itu menjadi tajam bila menjadi kesempatan timbulnya ketegangan antar pribadi antar kelompok

Kelompok membeku dalam satu cara membuat keputusan

Ketidakjelasan dalam perumusan masalah

Terlalu cepat dalam proses menilai unsur-unsur pemecahan masalah yang disampaikan oleh para peserta (Kepemimpinan Teori Dan Pengembangannya, Charles J.Keating )

Komunikasi tidak bebas

Jarang timbul kesepakatan

Tidak bersedia berbagi informasi

Pertemuan tim tidak efektif

Tujuan yang tidak realistis

Persaingan tidak sehat

Tidak mempercayai anggota tim lain (Kuliah Integrasi )Kendala:

1. Komunikasi tidak bebas : Terjadi apabila anggota tim tidak bebas mengemukakan pendapat.

2. Jarang timbul ketidaksepakatan : Ketidaksepakatan disebabkan oleh perspektif yang berbeda thd suatu topik.Perbedaan semacam imi sering memunculkan gagasan yang brilian.

3. Tidak bersedia berbagi informasi : Anggota tim sering memiliki informasi atau pengalaman yg bisa membantu memecahkan masalah atau membuat kepurusan, tapi sering juga anggota tim tsb tetap menyimpan informasi tersebut, sehingga tim merugi

4. Pertemuan yg tidak efektif : Jalannya pertemuan mencerminkan kemajuan tim.Lakukan perubahan jika menjumpai simtom sbb: tidak ada agenda,agenda tdk jelas,partisipasi rendah,diskusi berlarut-larut tanpa arti,tidak ada/sedikit keputusan yang dihasilkan.

5. Tujuan yg tdk realistis : Tim yg tidak efektif membuat tujuan yg tidak masuk akal

6. Persaingan yang tidak sehat : Bisa terjadi antar anggota yang saling mendeskriditkan.Perhatikan bila menggunakan saya dalam menyampaikan pernyataan (apa sdh ada unsur persaingan ?)

7. Tidak mempercayai anggota lain : Produktivitas akan turun bila muncul rasa tdk percaya pada anggota tim

(kuliah Pakar)

Komunikasi tidak bebas

Jarang timbul kesepakatan

Tidak bersedia berbagi informasi

Pertemuan tim tidak efektif

Tujuan yang tidak realistis

Persaingan tidak sehat (www.sainsgroup.htm.com)

Para anggota kelompok dihantui dan dilumpuhkan oleh ketakutan mengenai akibat-akibat dari setiap keputusan

Dalam kelompok itu ada anggota-anggota yang menjadi anggota kelompok diluar kelompok yang membuat keputusan itu sehingga loyalitas terbagi

Loyalitas yang terbagi itu menjadi tajam bila menjadi kesempatan timbulnya ketegangan antar pribadi antar kelompok

Kelompok membeku dalam satu cara membuat keputusan

Ketidakjelasan dalam perumusan masalah

Terlalu cepat dalam proses menilai unsur-unsur pemecahan masalah yang disampaikan oleh para peserta

Sumber: Kepemimpinan Teori Dan Pengembangannya, Charles J.Keating Tekhnik,Menentukanmisi / tujuan dari team workMenentukan efektifitas team work yang terdiri dari pembagian tanggung jawab reguMempercepat gerak tim, yaitu dengan kerja sama seluruh anggota timMenyelesaikan masalah Sumber : (kuliah integrasi senin,14 nov 05,Bp Latar belakang,Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta dan dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan. selain itu ketrampilan dan pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang brilian sekalipun.

http://www.e-psikologi.com/masalah/dasar.htm

Syarat,Suatu teamwork yang berhasil harus memenuhi beberapa prasyarat mendasar. Pertama, harus adanya kejujuran dan kesadaran diantara anggota team bahwa mereka disatukan oleh visi yang sama yang akan meng-guide mereka. Kedua, anggota team memiliki skill yang substitusional artinya anggota team memiliki kemampuan menggantikan skill rekan setimnya, namun ini saja tidak cukup. Ketiga, selain substitutioinal skill harus pula memiliki complementary skill artinya kemampuan yang dihimpun dari anggota tim bersifat saling melangkapi untuk mencapai sinergisitas, 2+2 bukannya 4 namun 5 atau lebih besar daripada itu.

Oleh : Bayu Sutekno,Dosen FE UGM di Norway pemimpin yang bertanggung jawab atas kegiatan kelompok.

yang dipimpin, atau biasa disebut anggota, yakni orang-orang yang melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.

aturan main yang berisi seperangkat batas hak/wewenang dan kewajiban yang mengatur baik pemimpin maupun anggota dalam menjalankan tugasnya.

tujuan yang disepakati bersama. Tujuan adalah situasi yang diharapkan pada masa yang akan datang

(www.delivery.org) Etika, Factor pendukung,a) anggota merasa saling membutuhkan

b) semngat tinggi dalam team

c) kekompakan

d) rasa tanggung jawab yang tinggi, baik terhadap materi maupun turut membantu anggotanya

e) menggunakan ketrampilan interaksi dan kerjasama

f) mengevaluasi hasil kerja untuk peningkatan kinerja selanjutnya (http://pdpt..ui.ac.id)

Mendukung setiap kontribusi anggota

Percaya pada kemampuan diri dalam team (www.kompas.com) Konsentrasi pada setiap pokok bahasan

Selalu mengusulkan ide baru antusias dalam team, sebagai suatu semangat (www.valbury.com)Clinical Group Discussion :

Definisi,Suatu pertemuan yang diikuti oleh mahasiswa yang sedang belajar mengenai masalah klinik atau oleh dokter dengan tujuan membahas dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan klinik.

Sumber: Kuliah pakar

Tujuan,Menyampaikan informasi

Mengubah pandangan dan ide

Membuat keputusan mengenai rencana atau kegiatan

(manajemen kesehatan primer, Rosemary Mc Mahon, dkk, 1999)

Untuk mencari problem solving terhadap permasalahan klinik.

Sumber: Kuliah pakar

Manfaat,Rujukan Medik :

Definisi,Surat yang berisi pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan yang timbul, berkaitan dengan pelayanan, meliputi penyembuhan dan pemulihan kasus spesialistik/ subspesialistik

(Prof. Dr. Dr. Djamhoer M.,MSPH, SpOG, dkk. Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo)

Surat rujukan medis adalah upaya kesehatan yang berorientasi kepada kepentingan penderita, bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah baik untuk keperluan diagnostik, pengobatan maupun pengelolaan penderita selanjutnya.

(Dr. HJ. Qathrunnada Djaman)Upaya kesehatan yang berorientasi kepada kepentingan penderita, bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah baik untuk keperluan diagnostik, pengobatan maupun pengelolaan penderita selanjutnya. (sumber : Kuliah Pakar ) Tujuan, Mampu menjembatani pelayanan kesehatan dasar di wilayah pedesaan dengan akses rujukan, yaitu Puskesmas dan RS yang dikembangkan

Mampu menyamakan langkah/ strategi antarpetugas kesehatan

Mampu mengenal secara dini adanya Golongan Resiko Tinggi dan kegawatdaruraan suatu penyakit, melakukan Komunikasi Informasi Edukasi ( KIE ) dan rujukan terencana secara relevan, efektif, efisien, dan rasional

Mampu mencegah Rujukan Terlambat melalui pemanfaaan fasilitas kesehatan secara efisien dengan biaya terkendali

(Prof. Dr. Dr. Djamhoer M.,MSPH, SpOG, dkk. Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo)

Langkah,1. Gunakan bentuk surat resmi yang lazim dgunakan

2. Di temapat masalah utama, tuliskan nama serta umur pasien.

3. Nyatakan tanggal saat pasien pertama kali diperiksa

4. Nyatakan perkiraan tanggal (minggu atau bulan) saat pasien mulai sakit

5. Berikan ringkasan mengenai keluhan utama, riwayat penyakit, dan temuan klinik

6. Berikan semua rinciana pengobatan yang telah diberikan temasuk dosis obat

7. Cantumkan permintaan nasihat dan pengobatan secara sopan

8. Tanda tangani suart dengan nama anda dan tuliskan jabatan resmi anda sebagai orang yang mengirim pasien

9. Tuliskan alamat pasien, dan nama serta alamat kerabat terdekat pasien di bagian bawah surat 10. (Buku Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer, Rosemary Mc Mahon, Dkk,1999) Manfaat, Pengetahuan dan ketrampilan dokter akan lebih meningkat.

Kebutuhan dan tuntutan kesehatan penderita akan lebih terpengaruhi

(Kuliah Integrasi, Dr. H. Imam D. Mashoedi, 14 Nov 2006)

Membantu petugas medik yang menerimanya untuk mengerti riwayat dan latar belakang pasien

Membantu petugas medik yang menerimanya untuk mengerti pengobatan yang telah diberikan

(Buku Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer, Rosemary Mc Mahon, Dkk,1999) Pengetahuan dan ketrampilan dokter akan lebih meningkat. Kebutuhan dan tuntuyan kesehatan penderita akan lebih terpenuhi.Sumber: Kuliah Pakar

Kendala dan Solusi,` Kendala Aspek geografis

Daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan dan akses rujukan

Aspek sosial budaya

Kepercayaan tradisional kepada dukun masih besar, pemanfaatan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan masih rendah

Aspek sosial ekonomi

Terjadi pada masyarakat atau keluarga miskin

(Prof. Dr. Dr. Djamhoer M.,MSPH, SpOG, dkk. Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo)

Tekhnik Latar belakang, Alasan dokter memberikan surat rujukan medik karena dokter tersebut merasa tidak mampu menangani pasien yang bersangkutan, sehingga pasien tersebut dilimpahkan pada instansi yang lebih tepat untuk menangani masalah penyakit pasien tersebut secara lebih lanjut.

(Dr. HJ. Qathrunnada Djaman) Syarat Arah rujukan,1. Dari dokter umum kepada dokter spesialis.

2. Dari dokter spesialis tertentu kepada dokter spesialis lain.

3. Dari dokter umum / spesialis kepada pemeriksaan penunjang.

4. Dari dokter umum / spesialis kepada Rumah Sakit.

5. Dari dokter spesialis kepada dokter umum ( di daerah tempat tinggal penderita ).(Sofwan Dahlan) Macamnya,1. Rujkan Medik Lisan

a. Dokter merujuk dan konsultan melakukan pemeriksaan bersama

b. Dokter perujuk memberi keterangan selengkapnya dan mengemukakan apa yang diinginkan (kesulitan/ masalah)

c. Kemudian keduanya mendiskusikan hasil pemeriksaan di tempat tersendiri

d. Bila ada perselisihan pendapat angan sampai menggoncangkan kepercayaa penderita terhadap Dokter perujuk

2. Rujukan Medik Tertulis

a. Rujukan ditulis dalam amplop tertutup, diajukan oleh dokter perujuk kepada konsultan disertai keterangan yang cukup

b. Dalam hal rujukan penderita, maka konsultan mengirim kembali penderita tersebut disertai pendapat dan anjuran tertulis pula

c. Bila dikehendaki oleh dokter perujuk, konsultan dapat melakukan pengelolaan atau pengobatan penderita sampai sembuh

d. Konsultan tidak dibenarkan memberitahukan kepada penderita secara langsung maupun tidak langsung tentang kekeliruan yang mungkin dibuat oleh dokter perujuk terhadap penderita

e. Pendapat dan anjuran konsultan dapat berupa pendapat final atau anjuran untuk melakukaan pemeriksaan lebih lanjut ( Laboratorik, EKG, Radiologik, atau lainnya)

(Kuliah Integrasi, Dr. H. Imam D. Mashoedi, 14 Nov 2006)

Etika,Hal-hal yang harus dihindari dalam rujukan medik adalah:

1. Dari Dokter Perujuk

Tidak mencantumkan keterangan secara lengkap

Melakukan rujukan karena malas menangani.

Melakukan rujukan untuk mengalihkan tanggung

jawab atas resiko yang tidak menyenangkan.

Melakukan rujukan karena menginginkan imbalan

Melakukan rujukan setelah keadaan penderita

cukup parah.

Dalam hal merujuk bahan, tidak mempedulikan

persiapan penderita dan prosedur sampling secara luas (pengambilan, penampungan dan pengawetan serta pengiriman ).

2. Dari Konsultan

Tidak memberikan jawaban konsul dengan sebenarnya karena takut anjuran / tindakannya ditiru oleh dokter perujuk.

Bekerjasama dengan dokter lain diluar kepentingan ( menganjurkan rujukan dengan janji imbalan ).

Walau tidak diminta, mengambil alih pengelolaan penderita seterusnya ( tidak mengirim kembali penderita kepada dokter perujuk).

Mencela tindakan dokter perujuk / terdahulu dihadapan penderita.

Mencela hasil pemeriksaan ( yang mungkin tidak sesuai dengan keadaan klinis ) di hadapan penderita atau keluarganya (Sumber : Kuliah Pakar ) Kapan diberikan,1. Ketika dokter membutuhkan data penunjang untuk kepentingan penanganan lebih lanjut

2. Ketika dokter merasa tidak mampu menangani pasien sehingga ada kemungkinan terjadi pelimpahan tanggung jawab kepada yang lebih ahli/instansi terkait

(Kuliah Integrasi, Dr. H. Imam D. Mashoedi, 14 Nov 2006) Surat rujukan diberikan kepada pasien dari seorang dokter atau instansi,

Ketika dokter membutuhkan data penunjang untuk kepentingan penanganan lebih lanjut

(Dr. HJ. Qathrunnada Djaman) Bentuk

Rujukan medik dalam bentuk lisan Dokter perujuk dan konsultan melakukan pemeriksaan bersama

Dokter perujuk memberi keterangan selengkapnya dan mengemukakan apa yang diinginkannya ( kesulitan / masalah )

Kemudian keduanya mendiskusikan hasil pemeriksaan ditempat tersendiri.

Bila ada perselisihan pendapat, jangan sampai menggoncangkan kepercayaan penderita terhadap Dokter perujuk. Rujukan medik dalam bentuk tertulis

Rujukan ditulis dalam amplop tertutup, diajukan oleh dokter perujuk kepada konsultan disertai keterangan yang cukup. Dalam hal rujukan penderita, maka konsultan mengirim kembali penderita tersebut disertai pendapat dan anjuran tertulis pula.

Bila dikehendaki oleh dokter perujuk, konsultan dapat melakukan pengelolaan atau pengobatan penderita sampai sembuh.

Konsultan tidak dibenarkan memberitahukan kepada penderita secara langsung maupun tidak langsung tentang kekeliruan yang mungkin dibuat oleh dokter perujuk terhadap penderita.

Pendapat dan anjuran konsultan dapat berupa pendapat final atau anjuran untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ( laboratorik, EKG, radiologik, atau lainnya). (Dr. HJ. Qathrunnada Djaman)Inform Consent :

Definisi

Inform Consent adalah suatu izin (consent) atau pernyataan setuju dari pasien yang diberikan dengan bebas dan rasional, sesudah mendapatkan informasi dari dokter dan yang sudah dimengertinya. (IC & IR, J. Guwandi, S.H.)

Secara Yuridis Inform Consent adalah peraturan hukum yang menentukan kewajiban seorang dokter dalam interaksi dengan pasien yang memberikan sanksi dalam keadaan tertentu apabila dokter menyimpang dari ketentuan yang sudah ditentukan. (IC, J. Guwandi, S.H.)

Suatu izin atau pernyataan setuju dari pasien yang diberikan dengan bebas dan rasional, sesudah mendapatkan informasi dari dokter dan yang sudah dimengertinya.

Sumber: Buku Informed Concent & Informed Refusal oleh J.Guwandi, S.H. Tujuan

1. Memberi perlindungan pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasien

2. Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif, karena prosedur medik modern tidak tanpa resiko dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu resiko. (IC & IR, J. Guwandi, S.H.) agar pasien mendapat informasi yang cukup untuk dapat mengambil keputusan atas terapi yang akan dilaksanakan

http://www.freewebs.com/informedconsent_a1/informedconsent.htm Langkah,Proses informed concent terdiri dari 3 bagian:

1. Bagian pertama adalah pengungkapan dan penjelasan (disclosure and explanation) kepada pasien dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh pasiennya tentang:

penegakan diagnosanya

sifat dan prosedur atau tindakan medik yang diusulkan

kemungkinan timbulnya risiko

manfaatnya

alternatif yang (jika) ada

2. Bagian kedua menyangkut:

Memastikan bahwa pasien mengerti apa yang telah dijelaskan kepadanya (harus diperhitungkan tingkat kapasitas intelektualnya)

Bahwa pasien telah menerima risiko-risiko tersebut

Bahwa pasien mengizinkan dilakukan prosedur/tindakan medik tsb.

3. Prosedur itu kemudian harus didokumentasikanSumber: Buku Informed Concent & Informed Refusal oleh J.Guwandi, S.H. Manfaat,1. promosi dari hak otonomi perorangan.

2. proteksi dari pasien dan subjek.

3. mencegah terjadinya penipuan dan paksaan.

4. menimbulkan rangsangan kepada profesi medis untuk mengadakan introspeksi terhadap diri sendiri.

5. promosi dari keputusan-keputusan yang rasional.

6. keterlibatan masyarakat dalam memajukan prinsip otonomi sebagai suatu nilai sosial dan mengadakan pengawasan dalam penyelidikan bio-medik (Alexander Capron)

7. Sumber: Buku Informed Concent & Informed Refusal oleh J.Guwandi, S.H. Kendala dan Solusi,KENDALA Proses mendapatkan informed consent memerlukan

Penjelasan detail dan waktu yang cukup.

Communication skill dokter sangat beragam.

Kesediaan & kemampuan pasien dlm menyerap informasi dan membuat keputusan berbeda-beda.

Faktor kultur juga bisa ikut menambah kesulitan.

Sofwan Dahlan

KENDALA DAN SOLUSI

Pasien buta huruf

Jalan keluarnya yaitu dengan memberikan tanda silang atau dengan cap jempol. Sebaiknya disaksikan oleh orang lain.

Pasien tidak sadar

Informasi harus diberikan kepada anggota keluarga terdekat.

Pasien adalah anak-anak

Informasi diberikan kepada orang tuanya.

Sumber: Buku Informed Concent & Informed Refusal oleh J.Guwandi, S.H. Tekhnik, Latar belakang,1. Tindakan medik penuh ketidak pastian (uncertainty) dan hasilnyapun tidak dapat diperhitungkan secara matematik.

2. Hampir semua tindakan medik memiliki risiko.

3. Tindakan medik tertentu bahkan punya akibat ikutan yang tak menyenangkan pasien.

4. Semua risiko (jika benar-benar terjadi) atau semua akibat ikutan (yang tak menyenangkan itu) akan dirasakan sendiri oleh pasien, bukan oleh orang lain.

5. Risiko maupun akibat ikutan tersebut biasanya sulit atau bahkan mustahil untuk dapat dipulihkan kembali.

6. Munculnya pola hidup konsumerisme yang mengandalkan pada prinsip He who pays the piper calls the tune (siapa membayar pengamen suling, dialah yang menentukan lagunya).

Sofwan Dahlan

Syarat Pasien harus mempunyai kemampuan (capacity or ability) untuk mengambil keputusan

Dokter harus memberi informasi mengenai suatu tindakan yang hendak dilakukan, pengetesan, atau prosedur, termasuk juga manfaat dan resikonya yang mungkin terjadi

Pasien harus dapat memahami informasi yang diberikan

Pasien harus secara suka rela memberikan izinya tanpa adanya paksaan atau tekanan

(Buku Inform Consent, J. Guwandi, S.H.)

Pengertian (understanding)

Suka rela(voluntariness)

(Harper & James, 1980)

(Persetujuan Tindakan Medik , J.Guwandi,S.H , 1994)

Dasar hokum Pasal 53 UU Kesehatan No.23 Th.1992, menyatakan bahwa hak-hak pasien antara lain :

1.Hak memperoleh informasi.

2.Hak memberikan ijin atas tindakan

medik yang akan dilakukan.

Permenkes No.585/Menkes/IX/1989.

Jadi tindakan medik tanpa informed consent merupakan pelanggaran hukum sehingga dokter dapat dituntut pidana dan perdata.

(Sumber : Kuliah Pakar)1. UU Kesehatan Th. 1992, Psl 53.

Dengan jelas dikatakan bahwa hak health care receiver antara lain :

Hak atas informasi.

Hak memberikan persetujuan tindakan medik.

2. UU No. 29 Th. 2004 Tentang Praktik Kedokteran.

3. Peraturan Pemerintah Tentang Tenaga Kesehatan.

4. Permenkes No. 585 tentang Persetujuan Tindakan Medik serta Surat Keputusan Dirjen Yanmed.

5. Permenkes No. 1419 / Menkes / PER / 2005 tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi.

Sofwan Dahlan

Kapan pemberian IC Isi IC Hak pasienHak untuk memperoleh informasi mengenai penyakitnya dan tindakan apa yang hendak dilakukan oleh dokter terhadap dirinya

Hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan yang diajukan

Hak untuk memilih alternatif lain, jika ada

Hak untuk menolak usul tindakan yang hendak dilakukan

(Persetujuan Tindakan Medik , J.Guwandi,S.H , 1994)

Hakekat Sarana bagi pasien untuk menentukan sikap atas tindakan medik yang mengandung resiko/akibat ikutan.

Sarana bagi dokter untuk mendapatkan legitimasi atas tindakannya yang bersifat offensive touching.

Syarat agar dokter bebas dari tanggung jawab atas terjadinya resiko ikutan/akibat ikutan.

Bukan merupakan alat yang dapat membebaskan dokter dari tanggung jawab hukum atas terjadinya malpraktek (Sebab malpraktek merupakan masalah yang erat kaitannya dengan mutu tindakan medik yang tidak sesuai dengan standart of care)(Kuliah Pakar, Informed Consent ,dr.H.Setyo Trisnadi, Sp.F) Kewajiban dokter dalam IC

Tindakan yang memerlukan IC

STEP 4