LAPORAN PRAKTIKUMSISTEM PEMINDAH TENAGA
FRONT AXLE
Disusun oleh Kelompok C2.1 A :
Triyadi / 14504244001
Yusuf Ramdhani P / 14504244002
Achmad Syafiq / 14504244004
Kurnia Febri S / 14504244008
Candra Adi Wibawa / 14504244010
Dewa Made Putra / 14504244017
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIFFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2015
I. Kompetensi :
Memelihara/ servis, memperbaiki dan overhaul sistem pemindah
tenaga pada kendaraan ringan.
II. Sub Kompetensi :
1. Mengidentifikasi unit front axle dan komponen-komponennya.
2. Melepas dan memasang unit front axle dengan cara yang benar.
3. Menjelaskan cara kerja front axle dan komponen-komponennya.
4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi
gangguan serta cara mengatasinya.
III. Alat dan Bahan :
1. Unit front axle Fiat, Toyota atau Charade
2. Tool box set
3. Feller gauge, DTI dan jangka sorong
IV. Keselamatan Kerja :
1. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Urutkan posisi komponen-komponen yang telah dibongkar, jangan
ditaruh secara acak dan saling bertumpuk.
3. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
V. Dasar Teori
Keunggulan sistem penggerak roda depan
a) Proses penyaluran tenaga lebih efisien, sehingga akselerasi
(sprint) menjadi lebih baik dan lebih gesit. Kebanyakan
digunakan untuk mobil perkotaan yang menuntut manuver
lincah dan hemat bahan bakar.
b) Sistem Front Wheel Drive. Dari gear boks tenaga disalurkan
lewat drive shaft (as roda). Karena as penggerak lebih pendek,
potensi kehilangan tenaga saat mesin berjalan lebih sedikit.
c) Efisiensi ini berpengaruh pada kabin yang lebih lega.
d) Gerak roda depan kebanyakan diadopsi oleh mesin dengan
kapasitas kecil.
e) Lebih stabil dalam memainkan throttle gas
Kelemahan
a) Penataan (layout) mesin lebih rumit dan membutuhkan ruang
lebih banyak.
b) Beban mobil terkonsentrasi di bagian depan, menyebabkan
tidak nyaman ketika melakukan perjalanan jauh.
c) Sistem handlingnya terasa understeer karena roda depan
mempunyai dua tugas berat yaitu sebagai penggerak dan
sebagai kemudi. Sehingga keausan ban juga lebih cepat.
d) Dibutuhkan rangkaian suspense depan yang lebih kompleks,
membuat part lebih keras bekerja sehingga perlu penggantian
secara berkala yang lebih banyak
e) Kerja komponen-komponen mesin lebih keras, karena
disamping befungsi sebagai penggerak juga sebagai penentu
arah.
f) Perawatan komponen mesin dan roda lebih rumit dan lebih
mahal.
g) Tidak sekuat sistem penggerak roda belakang saat di jalan
tanjakan.
h) Bobot kendaraan yang tertumpu di roda depan saat
pengereman.
i) Untuk manuver untuk parkir terasa lebih sulit ketika roda
depan dituntut harus belok patah karena keterbatasan pada as
roda.
Front Axle
1. Front axle yang berfungsi sebagai penerus putaran ke roda
juga sebagai tempat knuckle agar roda bisa dibelok-belokan.
Komponen-komponennya :
a. Front axle housing
b. Front axle inner shaft
c. Front axle outer shaft
d. Tappered roller bearing
VI. Langkah Kerja :
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Melakukan pengamatan secara global tentang kondisi dan fungsi
kerjanya
Gambar pemeriksaan visual
3. Melakukan pembongkaran unit Front Axle dengan langkah yang
efektif, efisien dan sistematik
Gambar proses melepas system front axle
4. Mempelajari kerja Front Axle dan membuat sketsa kerjanya
5. Melakukan pengamatan dan dan pengukuran yang diperlukan untuk
mengetahui kondisi Front Axle.
Gambar pemeriksaan yang dilakukan
6. Mendiskusikan mengenai kondisi komponen, kemungkinan
penyebab kerusakan, kemungkinan perbaikan serta kemungkinan
akibat jika kerusakan terjadi dan dibiarkan
7. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponen-komponen
yang dibongkar secara efektif dan efisien
8. Mendiskusikan inovasi usaha apa yang bisa dikembangkan setelah
mengetahui tentang unit Front Axle
9. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat kerja
VII. PEMERIKSAAN & PENGUKURAN
1. Pemeriksaan keolengan bantalan
Gambar pengukuran keolengan
Hasil pengukuran :
Runout Kiri : 0,15 mm
Runout kanan : 11,5 mm
2. Diameter poros
Kiri : 22,5 mm
Kanan : 25,04 mm
3. Panjang poros
Kiri : 485 mm
Kanan : 805 mm
4. Kelancaran gerak poros penggerak
Hasil pemeriksaan masih lancar.
VIII. CARA KERJA
Saat tuas transaxle digerakkan dan menghubungkan tenaga ke poros
depan, maka tenaga akan diteuskan ke kopel depan dan meneruskan
tenaga ke differensial depan. Differensial yang mendapat tenaga dari
kopel lalu meneruskan tenaga ke poros kiri dan kanan. Poros kiri dan
kanan kemudian meneruskan ke roda depan. Namun perlu diingat
bahwa poros depan juga digunakan sebagai kemudi kendaraan, jadi
poros tidak sepenuhnya lurus sampai ke roda, tetapi ada CV join yang
berfungsi agar roda masih dapat berbelok tetapi masih bisa diputar.
IX. ANALISA
1. Keolengan bantalan pada roda kiri terukur 0,15 mm. Pada bagian
ini masih bisa ditolelir karena keolengan masih kecil.
Keolengan pada bantalan roda kana terukur 11,5 mm. Bagian ini
sudah sangat besar keolengannya jadi sudah tidak layak untuk
digunakan.Bila masih digunakan maka laju kendaraan menjadi
tidak stabil.
2. Diameter poros antara kiri dan kanan berbeda, ini dikarenakan
perbedaan panjang. Jadi diameternya berbeda,karena tenaga yang
dibutuhkan pun berbeda.
3. Panjang poros berbeda karena input dari tranaxle tidak pada center
poros, jadi panjang porospun dibuat berbeda
4. Kelancaran gerak poros penggerak adalah kebutuhan yang sangat
vital mengingat front axle terhubung dengan kemudi untuk
mengatur laju kendaraan saat dijalankan. Bila poros sulit bergerak
atau terkunci, otomatis driver kendaraan akan kesulitan saat
membelokkan kendaraan tersebut.
X. KESIMPULAN & SARAN
1. Kesimpulan
Front axle biasanya digunakan untuk kendaraan 4wd. Front axle
berfungsi untuk menggerakkan roda depan dan harus bisa berputar saat
kendaraan berbelok. Front axle berguna saat kendaraan melintasi
medan off road supaya kendaraan dapat melaju dengan lancer.
Dari data dan pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa unit front
axle shaft masih dapat berputar dengan baik, tetapi kondisi bantalan
yang oleng menyebabkan system tersebut menjadi kurang layak pakai,
karena kendaraan menjadi tidak stabil bila digunakan.
2. Saran
1. Saat melakukan prektikum sebaiknya membaca panduan pada
jobsheet.
2. Saat melepas unit front axle harus hati-hati dan cermat karena unit
cukup berat dan menggunakan mur dan baut pengunci yang cukup
banyak.
3. Setelah selesai pemasangan lakukan pengecekan kembali apakah
system sudah bisa bekerja dengan lancar atau belum.
4. Selalu bekerjasama dalam tim apabila praktik itu dilakukan
perkelompok.
Daftar Pustaka
Anonim. 1996 .NEW STEP 1 Training Manual. Jakarta: PT.
Toyota Astra Motor
https://novrizalbinmuslim.files.com/2012/09/modul-
transmisi-revisi-2012a4.pdf