Download pdf - LAPORAN PJBL 1

Transcript
  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    1/28

    LAPORAN PJBL 1

    BLOK PRIMARY HEALTH CARE (PHC)

    MAKANAN SEBAGAI SARANA PROMOSI KESEHATAN

    Disusun oleh:

    Kelompok 3/ IK Reguler 1

    Fitri Octavia Hadi Putri (115070201111015)

    JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2013

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    2/28

    1. PENGERTIAN NUTRISI DAN GIZINutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya

    yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses

    kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi merupakan kebutuhan

    utama pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari parenteral karena lebih mudah,

    murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien oleh tubuh lebih efisien.

    Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk

    membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk

    berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004). Nutrisi

    adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal

    melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan

    pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan

    (Supariasa, 2001). Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan vital bagi semua makhluk

    hidup.

    Pengertian nutrisi menurut beberapa ahliadalah sebagai berikut:

    Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008). Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal

    dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).

    Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makansedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri,

    2008).

    Gizi berasal dari bahasa arab ghizawi yang berarti nutrisi. Secara teknis gizi diartikan

    sebagai pemberian makanan kepada seluruh sel-sel dan tenunan dalam tubuh, sehingga

    memungkinkan tubuh menjadi kuat dengan jiwa dan pikiran yang sehat.

    2. HUBUNGAN MAKANAN DAN KESEHATANManusia membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya.Dengan mengonsumsi

    makanan seimbang maka :

    1) Pertumbuhan fisik, baik, sehat dan kuat.

    2) Meningkatnya daya tahan tubuh.

    3) Bertambahnya energi /tenaga.

    Bahan makanan juga dapat menjadi media untuk berkembang biaknya bakteri patogen

    dan non patogen.

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    3/28

    Sehat merupakan hal yang sangat luar biasa nikmatnya bagi setiap orang dan sakit

    merupakan hal yang paling menyengsarakan kita semua baik lahir maupun batin karena

    pada saat kita sakit setiap makanan yang masuk ke dalam mulut kita terasa tidak enak

    walaupun makanan itu adalah makanan yang sangat enak sekalipun. Sehat merupakan

    hal yang tak ternilai harganya, salah satu cara agar tubuh kita selalu sehat adalah

    dengan cara pola makan yang sehat. pola makan yang sehat seharusnya sudah kita

    terapkan sejak kecil namun tidak ada kata yang terlambat jika kita ingin merubah pola

    makan kita sekarang. Dengan pola makan yang sehat ini berarti kita secara tidak

    langsung ikut menjaga tubuh kuta dari serangan berbagai macam penyakit. Penyakit-

    penyakit yang dapat dicegah dengan pola makan yang sehat adalah kanker, kanker

    adalah salah satu penyebab banyak kematian yang terjadi di banyak negara baik negara

    berkembang maupun negara maju termasuk di Indonesia. Ada banyak hal yang diduga

    menjadi pemicu munculnya kanker di dalam tubuh, dan salah satu di antaranya adalah

    pola makan yang tidak baik. Kendati tidak semua kanker berkaitan dengan pola makan,

    namun pola makan yang sehat sudah jelas akan menurunkan risiko terjadinya kanker. Di

    samping itu, pola makan sehat juga terbukti bermanfaat mencegah terjadinya penyakit

    jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan kerusakan ginjal.

    Berikut ini beberapa tips pola makan yang sehat yang dapat digunakan :

    1. Perbanyak konsumsi bahan makanan dari tumbuhanBahan makanan dari tumbuhan merupakan bahan makanan utama untuk

    pencegahan kanker. Hal ini karena sayur dan buah merupakan sumber utama

    phytochemicals, yaitu zat alamiah yang berfungsi melindungi tubuh dari

    pembentukan tumor. Dengan mengkonsumsi 2-4 porsi buah-buahan dan 3-5 porsi

    sayur-sayuran, diperkirakan akan menurunkan risiko kanker sebesar 20 %.

    2. Perbanyak jumlah serat dalam makanan sehari-hariMengkonsumsi karbohidrat kompleks dan makanan berserat sebagai pengganti

    karbohidrat sederhana (seperti tepung atau gula), merupakan pilihan yang tepat

    untuk mencegah obesitas dan kanker. Serat yang terkandung dalam sayur dan buah,

    tidaklah terdapat pada daging, susu, maupun minyak. Sedangkan proses pemutihan

    tepung terigu justru akan menghilangkan kandungan serat gandum.

    Serat bermanfaat memperlambat waktu pencernaan makanan sehingga rasa

    kenyang terasa lebih lama dan tubuh dapat menyerap zat gizi dari makanan dengan

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    4/28

    baik. Serat juga berikatan dengan asam empedu yang mengandung kolesterol dan

    akan mengeluarkannya dari tubuh lewat tinja, sehingga akhirnya kadar kolesterol

    akan turun. Manfaat serat yang lainnya yang tak kalah penting adalah efek anti

    sembelit yang dimilikinya, sehingga kesehatan usus menjadi lebih baik karena buang

    air besar dapat dilakukan secara lancar setiap hari.

    3. Minimalkan penggunaan lemak jenuhLemak jenuh yang terkandung pada produk hewani seperti daging, susu, dan keju

    akan meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner. Bahan pangan yang

    dapat digunakan untuk menggantikan lemak jenuh adalah minyak nabati seperti

    minyak zaitun dan minyak canola yang mengandung lemak tak jenuh. Selain

    mengurangi risiko penyakit, minyak nabati relatif tidak meningkatkan berat badan.

    4. Variasi makananSusunlah menu makanan secara bervariasi, menggunakan berbagai jenis sayur dan

    buah. Sayur dan buah merupakan sumber vitamin, mineral dan antioksidan yang

    alami. Antioksidan adalah penghancur radikal bebas yang ada dalam tubuh. Radikal

    bebas berbahaya bagi sel tubuh dan berperan menimbulkan kanker. Lingkungan

    yang tercemar, bahan makanan yang diawetkan serta asap rokok merupakan contoh

    sumber radikal bebas di sekitar kita. Konsumsi bahan makanan yang mengandung

    antioksidan akan menurunkan kadar radikal bebas di dalam tubuh sehingga

    mencegah kerusakan jaringan tubuh dan terjadinya kanker.

    5. Bahan makanan alamiPilihlah bahan makanan yang masih alami. Proses pengolahan bahan pangan

    seringkali malah menghilangkan zat gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

    Riset para ahli telah menunjukkan bahwa zat gizi, nutrisi, dan antioksidan dari bahan

    pangan alami lebih baik kualitasnya dari pada yang berupa olahan ataupun berupa

    suplemen makanan.

    6. Makan secukupnyaMakan secukupnya, dalam artian jangan sampai kekurangan namun juga janganlah

    berlebihan. Kekurangan zat gizi karena makan terlalu sedikit sudah tentu akan

    menyebabkan tubuh tidak memiliki modal yang cukup untuk metabolisme sehari-

    hari dan untuk membangun kekebalan terhadap penyakit. Namun demikian makan

    yang berlebihan juga akan menyebabkan penimbunan bahan makanan yang tidak

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    5/28

    terpakai sehingga terjadi kegemukan dan peningkatan kadar lemak, yang justru akan

    membebani kerja organ hati, jantung, dan ginjal.

    7. Makan secara teraturSedapat mungkin aturlah agar makan dilakukan secara teratur waktunya. Hal ini

    penting karena sekresi asam lambung dan enzim pencernaan umumnya mengikuti

    irama harian sesuai dengan jadwal makan sebelumnya. Tidak teraturnya jadwal

    makan dapat menyebabkan berbagai keluhan sakit maag, karena adanya iritasi dari

    asam lambung dan enzim pencernaan pada saluran cerna yang kosong.

    Beberapa kandungan makanan yang harus dihindari dan tidak dikonsumsi dengan

    kadar yang berlebihan :

    1. Gula2. Garam3. Lemak4. Kolesterol5. Zat Pengawet6. Zat Aditif / Tambahan (pewarna, perasa, penguat rasa,pemanis, dll)7. Soda8. Kafein9. Radikal Bebas10.Alkohol11.Minyak12.Pestisida

    3. DISTRIBUSI MAKANAN DAN GIZISecara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatanpemasaran yang berusaha

    memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada

    konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,

    tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas

    pemasaran yang mampu:

    1. Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat

    merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan.

    2. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik.

    Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah aliran kegiatan yang terjadi di antara

    http://mengerjakantugas.blogspot.com/search/label/Penjualanhttp://mengerjakantugas.blogspot.com/search/label/Penjualanhttp://aabisnis.blogspot.com/search/label/Produkhttp://aabisnis.blogspot.com/search/label/Produkhttp://mengerjakantugas.blogspot.com/search/label/Penjualanhttp://mengerjakantugas.blogspot.com/search/label/Penjualan
  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    6/28

    lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran. Arus pemasaran

    tersebut meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus

    negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan risiko, dan arus

    pemesanan.

    Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerapkali harus bekerja sama

    dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran distribusi (distribution channel) untuk

    menawarkan produknya ke pasar.

    Distribusi Makanan di Rumah Sakit

    Pendistribusian makanan adalah kegiatan menyalurkan makanan yang telahdiproduksi yang

    telah diporsikan berdasarkan jumlah dan jenis diet pasien. Tujuan p e n d i s t r i b u s i a n

    mak ana n a da l ah aga r m aka nan yan g t e la h d ipr odu ks i dapa t disalurkan ke

    pasien dan pegawai.

    a. Sistem Distribusi Makanan

    Rumah Sakit LANUD Atang Sendjaja menggunakan sistem sentralisasikarena

    semua kegiatan produksi hingga pemorsian dilakukan di dapur. Makananya ng te la h diol ah

    oleh juru masak kemudian diporsikan sesuai dengan jenis dietdan kelas

    perawatan. Sebelum dan saat pendistribusian dilakukan pengecekan kembali oleh

    petugas distribusi agar tidak terjadi kesalahan pemberian makan.Saat pemorsian,

    petugas pemorsian menyesuaikan jenis diet dengan label yang ada. Pelabelan

    dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam pemberianjenis diet dan kegiatan

    distribusi kepada pasien.

    b. Waktu dan Petugas Distribusi Makan Sore

    Waktu distribusi dari makan sore antara pukul 16.30 17.00 dengan duaorang petugas

    distribusi. Makan sore memerlukan petugas distibusi yang lebihbanyak agar

    makanan dapat lebih cepat sampai pada pasien. Satu orang petugasdistribusi

    bertugas mengantar makanan untuk keperawatan depan (parkit, wallet,kutilang,

    kepodang, jalak, merak, sriti, pipit, gelatik, murai, anggrek, mawar,flamboyant,

    dahlia, melati serta paviliun). Sedangkan satu orang lain bertugasuntuk

    mengantarkan keperawatan belakang (garuda, kenari, rajawali,cendrawasih, nuri

    serta camar). Da l am ha l d is t r i bus i m aka nan yan g m enj ad i ken dal a ada lah

    h i l a n g n y a p e l a b e l a n m a k a n a n p a s i e n . P e l a b e l a n m a k a n a n u n t u k p a s i e n

    d i l a k u k a n a g a r bagian pemorsian dan distribusi tidak mengalami kesulitan pada

    waktumemorsikan makanan dan mendistribusikan makanan ke pasien.

    c. Peralatan Distribusi Makanan

    http://mengerjakantugas.blogspot.com/search/label/Perusahaanhttp://mengerjakantugas.blogspot.com/search/label/Perusahaan
  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    7/28

    Peralatan distribusi makanan adalah semua peralatan yang dapatmembantu kelancaran

    kegiatan distribusi. Peralatan yang digunakan untuk mendistr ibus ikan ma kan adalah

    pir ing , mangkok, ge las , sendok, garpu, p lato ,nampan dan kereta dorong

    ( trolley) .

    4. SUMBER BAHAN MAKANANBahan Pangan

    Setiap bahan pangan mempunyai susunan kimia yang berbeda dan mengandung zat gizi

    yang bervariasi baik jenis dan jumlahnya (Suhardjo dan Kusharto, 1992). Menurut

    Buckle et al. (1987) penggolongan bahan pangan didasarkan pada kandungan gizi di

    dalamnya. Australia menggolongkan menjadi lima golongan, yaitu:

    1. Susu dan hasil produksi susu.2. Bahan pangan berprotein.

    3. Buah-buahan dan sayuran.

    4. Serealia atau biji-bijian.

    5. Mentega dan margarin.

    Terdapat perbedaan penggolongan bahan makanan antara Indonesia dan Australia

    karena adanya perbedaan penyediaan dan pola penggunaan bahan pangan di kedua

    negara. Di Indonesia penggolongan bahan makanan di kenal dengan nama empat sehat

    lima sepurna, yaitu:

    1. Makanan pokok.

    2. Lauk pauk.

    3. Sayuran.

    4. Buah-buahan.

    5. Susu.

    Menurut Suhardjo dan Kusharto (1992) secara umum bahan pangan dikelompokkan

    menjadi sebelas golongan, yaitu:

    1. Padi-padian.

    2. Umbi-umbian.

    3. Kacang-kacangan dan biji-bijian berlemak.

    4. Sayur-sayuran.

    5. Buah-buahan.

    6. Daging.

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    8/28

    7. Telur.

    8. Ikan.

    9. Susu.

    10. Gula dan minyak.

    11. Lain-lain.

    Berdasarkan pengelompokan-pengelompokan di atas dapat dilihat bahwa bahan

    pangan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat besar, seperti yang

    dikemukakan oleh Sajogyo et al. (1981), yaitu:

    1. Bahan pangan sumber energi.

    2. Bahan pangan sumber protein.

    3. Bahan pangan sumber vitamin dan mineral.

    4. Bahan pangan sumber air.

    Bahan Pangan Sumber Energi

    Menurut Sajogyo et al. (1981) bahan pangan sumber energi berupa zat tepung, protein

    dan lemak atau minyak. Bahan pangan yang mengandung zat tepung atau karbohidrat

    biasanya berupa bahan makanan pokok, diantaranya serealia (beras, jagung, sorgum,

    gandum) dan ubi-ubian (ubi kayu, ubi jalar, kentang, talas). Karbohidrat juga terdapat

    pada tepung (terigu, hunkue), batang (tebu, sagu), buah-buahan (sukun, pisang,

    alpukat) dan minyak (margarine, minyak kelapa, kemiri).

    Bahan pangan sumber tenaga berguna untuk memperoleh tenaga pada tubuh manusia.

    Ukuran tenaga adalah kalori (kal) dan kkal (kilo kalori = 1.000 kal) dan tenaga ini

    berguna untuk bekerja dan bergerak. Seorang laki-laki dewasa bekerja sedang dalam

    sehari memerlukan 2.500 kal yang setara dengan 700 g beras dan rata-rata orang

    Indonesia pria wanita semua umur memerlukan 1.900 kal sehari (Sajogyo, 1981) atau

    secara lengkap angka kebutuhan harian untuk energi menurut FAO dapat dilihat pada

    tabel 1. Karbohidrat merupakan sumber kalori yang paling murah bila dibandingkan

    protein dan lemak meskipun kalori yang dihasilkan hanya 4 kal dalam 1 g karbohidrat

    (Winarno, 1997b). Untuk lemak 1 g menghasilkan 9 kal dan protein 1 g menghasilkan 4

    kal (Sajogyo, 1981). Perbandingan yang ideal untuk pemenuhan kalori antara

    karbohidrat, lemak dan protein adalah sebagai berikut:

    1. Energi dari karbohidrat 60%.

    2. Energi dari lemak 23%.

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    9/28

    3. Energi dari protein 12 %.

    4. Energi dari gula 5%.

    Untuk memelihara kesehatan dianjurkan supaya pemakaian lemak terdiri dari:

    1. 48% lemak tak jenuh.

    2. 48% lemak jenuh.

    3. 4% lemak yang dijenuhkan atau lemak tak jenuh karena proses hidrogenasi menjadi

    jenuh (Simorangkir dan Simorangkir, tt).

    Perbandingan konsumsi lemak jenuh dan tak jenuh 1:1 sudah seimbang dan akan lebih

    baik lagi jika pada diet asam lemak tak jenuh dua kali lipat dari asam lemak jenuh,

    dengan memperbanyak memakan lemak nabati dari pada hewani (Baraas, 1993).

    Karbohidrat dalam bahan pangan sebagai sumber tenaga dapat dicerna biasanya

    berupa zat pati atau berbagai jenis gula (sukrosa, fruktosa, laktosa). Untuk pektin dan

    hemiselulosa tidak dapat dicerna meskipun tersedia dalam jumlah banyak. Karbohidrat

    dalam bahan pangan untuk dapat digunakan dalam tubuh manusia harus dihidrolisa

    oleh alat pencernaan, dari bentuk polimetrik menjadi monometrik. Glukosa merupakan

    monometrik yang utama dari karbohidrat dan dapat digunakan secara langsung sebagai

    sumber energi dalam seluruh bagian tubuh. Kelebihan glukosa dalam tubuh jika tidak

    digunakan akan diubah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati dan jaringan otot

    atau menjadi lemak yang disimpan dalam jaringan adiposa (Buckle et al., 1987).

    Menurut Simorangkir dan Simorangkir (tt) angka kecukupan gizi harian energi dapat

    dihitung dari jumlah ketiga zat gizi pembangkit energi sesuai dengan perbandingan ideal

    sebagai berikut:

    1. Pria dewasa laki-laki kerja sedang mempunyai berat badan 65,0 mempunyai

    kebutuhan harian energi 3.000 kalori. Berdasarkan kebutuhan ideal zat gizi:

    2. Karbohidrat = 60% x 3.000 = 1.800 kalori.

    Lemak = 23% x 3.000 = 690 kalori.

    Protein = 12% x 3.000 = 360 kalori.

    Gula = 5% x 3.000 = 150 kalori.

    Kebutuhan tiap-tiap gram zat gizi yang dikonsumsi tiap hari dapat dihitung:

    3. Karbohidrat 1.800 kalori setara dengan 1.800 : 4 = 450 g karbohidrat.

    Lemak 690 kalori setara dengan 690 : 9 = 76,67 g lemak.

    Protein 360 kalori setara dengan 360 : 4 = 90 gram protein.

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    10/28

    Gula 150 kalori setara dengan 150 : 4 = 37,5 g gula.

    4. Dari perhitungan tersebut dapat dilihat seorang pria dewasa kerja sedang dengan

    berat 65,0 kg dalam satu hari memerlukan kebutuhan karbohidrat 450 g, lemak

    76,67 g, protein 90 g dan gula 37,5 g.

    5. Kebutuhan lemak berdasarkan konsep kesehatan:

    Lemak tak jenuh 48% x 76,67 = 36,80 g.

    Lemak jenuh 48% x 76,67 = 36,80 g.

    Lemak yang dijenuhkan 4% x 76,67 = 3,07 g.

    Kandungan Zat Gizi

    a. Karbohidrat

    Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil

    tanaman dengan bantuan matahari membentuk karbohidrat dari karbon dioksida (CO2)

    yang berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat merupakan sumber

    utama bagi manusia.

    Rakyat Indonesia mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah besar. Hal ini dibuktikan

    dengan hasil perhitungan oleh Biro Pusat Statistik dalam Neraca Bahan Makanan 1990

    yang menyatakan bahwa di Indonesia energi berasal dari karbohidrat merupakan 72%

    jumlah energi rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh penduduk. Sedangkan di negara-

    negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, angka konsumsi karbohidrat lebih

    rendah yaitu rata-rata 50%. (Almatsier, 2001:28).

    Karbohidrat dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu:

    1) Karbohidrat sederhana. Terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan

    oligosakarida.

    2) Karbohidrat kompleks. Terdiri atas polisakarida dan serat. Fungsi dari karbohidrat

    yaitu sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada manusia, penghemat protein,

    pengatur metabolisme lemak, dan membantu pengeluaran feses. Adapun sumber

    karbohidrat adalah padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil

    olahan bahan-bahan ini seperti nasi, mie, bihun, roti, tepung, selai, sirup, dan

    sebagainya.

    b. Lemak/lipida

    Lipida adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air (sifat hydrophob) karena

    struktur molekulnya kaya akan rantai unsur karbon, hal ini menjadi alasan yang

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    11/28

    menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air tapi dapat diekstraksi dengan

    pelarut non polar seperti khloroform, eter, benzena, alcohol, aseton, dan

    karbondisulfid. Almatsier (2001:51), mengklasifikasi lipida menurut komposisi kimia

    dilakukan sebagai berikut:

    1) Lipida sederhana: lemak netral (monogliserida, digliserida, triligeserida) dan easter

    asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi (malam, ester sterol, ester

    nonsterol, ester vitamin A dan vitamin D).

    2) Lipida majemuk (compound lipids): Fosfolipida dan Lipoprotein

    3) Lipida turunan (derived lipids): Asam lemak, Sterol (kolesterol dan ergosterol,

    hormon steroida, vitamin D, garam empedu), dan lainlain (karotenoid, dan vitamin A,

    vitamin K, vitamin E)

    Fungsi lemak antara lain: sebagai sumber energi, sumber asam lemak esensial, alat

    angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan,

    sebagai pelumas, memelihara suhu tubuh, dan sebagai pelindung organ tubuh. WHO

    (1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30% kebutuhan energi total

    dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak

    esensial dan untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak. Sumber utama lemak

    adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang

    kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega, margarin, dan lemak hewan (lemak daging

    dan ayam). Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging, dan ayam

    gemuk, krim, susu, keju, dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak

    atau minyak.

    c. Protein

    Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti yang utama atau yang

    didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder

    (1802-1880). Almatsier (2001:77) mengungkapkan bahwa, Protein adalah bagian dari

    semua sel hidup dan merupaka bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima dari

    bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang

    dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain

    dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah,

    metriks intraseluler, dan sebagainya adalah protein. Protein terdiri atas rantai-rantai

    panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    12/28

    Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen; beberapa

    asam amino disamping itu mengandung unsurunsur fosfor, besi, iodium, dan kobalt.

    Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein

    akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak.

    Sampai sekarang baru diketahui dua puluh jenis asam amino yang terdiri dari sembilan

    asam amino esensia (asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan

    dari makanan) dan sebelas asam amino nonesensial. Belakangan asam amino tidak

    esensial dibagi menjadi dua kelompok yaitu asam amino tidak esensial bersyarat

    (conditional essential amino acids) dan asam amino yang betul-betul tidak esensial.

    Asam amino yang betul-betul tidak esensial adalah asam amino yang dapat disintesis

    melalui aminase reduktif asam keton atau melalui trans aminase. Sedangkan asam

    amino tidak esensial bersyarat adalah asam amino yang disintesis dari asam amino lain

    atau metabolit mengandung nitrogen kompleks lain. Berikut di bawah ini tabel

    klasifikasi asam amino.

    Tabel 2. Klasifikasi Asam Amino Menurut Esensial, Tidak Esensial

    Fungsi protein antara lain yaitu: pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan ikatan-

    ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, pembentukan antibodi, mengangkat

    zat-zat gizi, dan sebagai sumber energi. Angka Kecukupan Protein (AKP) orang dewasa

    menurut hasil penelitian keseimbangan nitrogen adalah 0,75gr/kg berat badan, berupa

    protein patokan tinggi yaitu protein telur (mutu cerna/digestibility dan daya manfaat

    telur adalah 100). Angka ini dinamakan safe level of intake atau taraf suapan terjamin.

    Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam jumlah maupun

    mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati

    adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta kacang-kacangan

    lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai

    biologi tertinggi (Almatsier, 2001:100).

    d. Vitamin

    Menurut Dr. Michael B. Sporn, M.D. vitamin adalah mikronutrien organik yang bekerja

    dalam tubuh bersama-sama dengan enzim untuk mengatur proses-proses metabolik

    dan mengubah protein dan karbohidrat menjadi jaringan dan energi. Vitamin adalah

    zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    13/28

    umumnya tidak dapat dibentuk sendiri oleh tubuh. Oleh karena itu, vitamin harus

    didapatkan dari makanan. Vitamin dibedakan dalam dua kelompok yaitu: vitamin larut

    lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut air (vitamin B dan C). Vitamin berperan

    dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan

    tubuh.

    Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan

    cairan empedu dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe

    sebagai bagian dari lipoprotein yang disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya

    tidak dikeluarkan melalui urin.

    1) Vitamin A

    Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh, seperti: penglihatan, diferensiasi

    sel, fungsi kekebalan, reproduksi, pencegahan kanker dan penyakit jantung (Almatsier.

    2001:160). Vitamin A banyak terdapat dalam: hati, kuning telur, susu, dan mentega.

    2) Vitamin D

    Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di mana tulang tidak

    mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dibentuk dengan bantuan sinar matahari.

    Apabila tubuh mendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui makanan

    tidak dibutuhkan. Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan

    pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C. Vitamin D diperoleh tubuh

    melalui sinar matahari dan makanan. Makanan hewani merupakan sumber utama

    vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim dan mentega.

    Karena cukup sinar matahari, kekurangan vitamin D tidak merupakan masalah di

    Indonesia.

    3) Vitamin E

    Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak. Beberapa

    fungsi lainnya adalah: struktural dalam memelihara integritas membran sel, sebagai

    sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah jantung koroner, mecegah

    keguguran dan sterilisasi, dan mencegah gangguan menstruasi. Vitamin E banyak

    terdapat dalam bahan makanan, seperti: minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak

    kecambah gandumdan bijibijian.

    4) Vitamin K

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    14/28

    Fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah, vitaman K ternyata

    merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu protein berupa asam

    glutamat menjadi gama-karboksiglutamat. Sumber utama vitamin K adalah hati,

    sayuran daun beewarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli. Bahan

    makanan lain yang mengandung vitamin K dalam jumlah kecil adalah susu, daging,

    telur, serelia, buah-buahan dan sayuran lain.

    Sebagian vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat

    dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air dikelompokkan menjadi

    vitamin C dan B-kompleks.

    1) Vitamin C

    Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor,

    seperti: sintesis kolagen, sintesis karnitin, noradrenalin dan serotonin, absorsi dan

    metabolisme besi, absorsi kalsium, mencegah infeksi dan mencegah kanker dan

    penyakit jantung. Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati,

    yaitu sayur dan buah terutama yang asam seperti jeruk, nanas, rambutan, pepaya, dan

    tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-daunan dan jenis kol.

    2) Vitamin B-kompleks

    Vitamin B kompleks merupakan vitamin yang larut dalam air dan tidak dapat diproduksi

    oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari asupan makanan yang dikonsumsi untuk

    mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin ini. Selain itu vitamin B kompleks juga

    tidak dapat disimpan secara baik didalam tubuh, maka asupan secara reguler sangat

    dianjurkan agar tidak kekurangan vitamin B kompleks. Delapan unsur utama

    pembentuk vitamin B kompleks adalah:

    a) Thiamine (vitamin B1), berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan energi,

    kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat.

    b) Riboflavin (vitamin B2), berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah

    migren serta katarak.

    c) Niacin (vitamin B3), bermanfaat untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrien,

    membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada

    persendian.

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    15/28

    d) Asam pantothenate (vitamin B5), membantu system syaraf dan metabolisme,

    mengurangi alergi, kelelahan dan migren. Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal,

    terutama dalam proses pembentukan hormon.

    e) Pyridoxine (vitamin B6), membantu produksi sel darah merah dan meringankan

    gejala hipertensi dan asma.

    f) Biotin (vitamin B7), bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat,

    pembentukan kuku serta rambut.

    g) Asam Folat (vitamin B9), membantu perkembangan janin, pengobatan anemia dan

    pembentukan hemoglobin.

    h) Cobalamine (vitamin B12), membantu merawat system syaraf dan pembentukan sel

    darah merah.

    Unsur lain yang juga terdapat dalam vitamin B kompleks adalah choline, inositol dan

    asam para aminobenzoic. Vitamin B kompleks sangat bermanfaat dalam membantu

    mengatasi gejala kelelahan dan kegelisahan (stres). Kelelahan dapat menjadi gejala dari

    banyak penyakit dan vitamin B kompleks dapat membantu meringankan kelelahan.

    Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan,

    anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf serta gangguan jantung. Secara alami

    untuk mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin B kompleks, konsumsi bahan

    bahan makanan sumber vitamin B kompleks misalnya: roti, padi-padian, buncis, hati,

    daging, ikan, telur serta susu.

    e. Mineral

    Mineral adalah suatu zat gizi anorganik yang merupakan abu bahan biologi, yang tersisa

    setelah pembakaran bahan-bahan organik dari makanan atau jaringan tubuh dalam

    bentuk ion-ion. Mineral diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh.

    Mineral utama (mayor) adalah mineral yang diperlukan tubuh lebih dari 100 mg sehari,

    sedangkan mineral minor (trace elements) adalah mineral yang diperlukan kurang dari

    100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh

    mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium

    dan zinc adalah contoh mineral minor.

    Berikut adalah beberapa mineral utama dan mineral minor yang penting bagi tubuh:

    1) Kalsium

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    16/28

    Mineral terbesar yang dibutuhkan tubuh adalah kalsium. Sekitar 2-3 persen dari berat

    badan tubuh adalah kalsium, di mana 98% tersimpan di dalam tulang dan gigi dan 1% di

    salam darah. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium juga membantu

    kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormon, sekresi enzim,

    penyerapan vitamin B12 dan pencegahan batu ginjal dan penyakit jantung. Sumber

    kalsium yaitu: susu dan produk susu (keju, yoghurt, dll), telur, ikan, kacang-kacangan,

    dan sayuran hijau tua.

    2) Magnesium

    Magnesium membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh, yang terlibat

    dalam pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam pemeliharaan

    jaringan gigi, tulang dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan transportasi energi,

    metabolisme lemak, protein dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi otot. Sebagian

    besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi, sebagian lain di dalam darah dan

    otot. Jika tubuh tidak memiliki cukup magnesium dalam darah, tubuh akan

    mengambilnya dari tulang, yang pada gilirannya juga dapat menyebabkan tulang

    keropos. Sumber magnesium berasal dari: susu, sayur-sayuran berdaun hijau, alpukat,

    pisang, coklat, produk kedelai seperti tempe atau tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan.

    3) Besi

    Zat besi disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), zat besi membawa oksigen ke

    sel-sel tubuh dan membawa karbon dioksida keluar tubuh, mendukung fungsi otot,

    enzim, protein dan metabolisme energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia,

    kelelahan, kelemahan, sakit kepala dan apatis. Sumber zat besi antara lain terdapat

    pada daging, unggas, ikan, kacang-kacangan, brokoli, bayam, dan kangkung.

    4) Zinc

    Zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA, produksi protein, insulin dan

    sperma, membantu dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan alkohol,

    berperan dalam mengeluarkan karbondioksida, mempercepat penyembuhan,

    pertumbuhan, perawatan jaringan tubuh, dan mendukung indera seperti penciuman

    dan perasa. Kekurangan zinc menyebabkan gangguan pertumbuhan, kehilangan nafsu

    makan, penyembuhan lambat, rambut rontok, libido seks rendah, kehilangan rasa dan

    bau dan kesulitan beradaptasi dengan cahaya malam. Zinc berasal dari: air, makanan

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    17/28

    berprotein tinggi seperti daging sapi, kambing, dan unggas, kerang, kepiting, lobster,

    kacang-kacangan dan biji-bijian.

    5) Selenium

    Selenium dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver (hati).

    Selenium banyak ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam

    sayuran dan buah tergantung pada tempat penanaman dan metode pertanian yang

    digunakan. Tanaman yang dibudidayakan pada tanah yang terlalu sering diolah akan

    memiliki selenium yang rendah. Sumber selenium antara lain yaitu: daging, ikan dan

    kacang-kacangan, susu dan produk susu, telur, susu ayam, bawang putih, bawang

    merah dan sayuran hijau.

    6) Kalium, Natrium dan Klorida

    Kalium (sering disebut juga potasium), natrium dan klorida adalah mineral yang larut

    dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Ketiga mineral tersebut membuat cairan dalam

    tubuh tetap konstan dan tidak berfluktuasi. Zat ini juga berperan penting dalam

    transportasi glukosa ke dalam sel dan pembuangan limbah, tekanan darah, transmisi

    impuls saraf, irama jantung dan fungsi otot. Kekurangan mineral-mineral ini

    menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual, kelemahan, dan detak jantung tidak

    teratur. Hampir semua makanan kecuali minyak, lemak dan gula mengandung zat ini,

    tetapi dapat rusak/hilang jika makanan dimasak.

    7) Mineral lainnya

    Selain mineral-mineral di atas, mineral lain yang dibutuhkan tubuh adalah boron,

    kromium, tembaga, flor, yodium, mangan, molibdenum, nikel, silikon, timbal, dan

    vanadium. Selain itu, tubuh juga membutuhkan dosis yang sangat kecil dari lithium dan

    aluminium.

    f. Air

    Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanapa makanan, tapi tubuh hanya

    dapat bertahan beberapa hari tanpa air. Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama

    tubuh, yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa. "Cairan komponen paling penting

    dalam tubuh karena kurangnya cairan bisa menimbulkan dehidrasi," ujar Prof Dr Ir

    Deddy Muchtadi MS (dikutip dari dari artikel koran tribun Sabtu 4 Februari

    2012) .

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    18/28

    Air berperan penting dalam proses vital tubuh manusia, yaitu sebagai pelarut dan alat

    angkut, katalisator, fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu, dan peredam benturan.

    Ketidakseimbangan cairan tubuh terjadi pada dehidrasi (kehilangan air secara

    berlebihan) dan intoksikasi air (kelebihan air). Disamping sumber air yang nyata berupa

    air dan minuman lain, hampir semua makanan mengandung air, apalagi buah dan

    sayuran yang ternyata mengandung sampai 95% air. Air juga dihasilkan di dalam tubuh

    sebagai hasil metabolisme energi.

    5. PENGUKURAN STATUS GIZI MASYARAKATA. Pemeriksaan Secara Langsung1) Pengukuran AntropometriPengukuran Antropometri adalah pengukuran terhadap dimensi tubuh dab komposisi

    tubuh. Ada beberapa pengukuran antropometri utama. Untuk jelasnya dapat dilihat

    pada tabel berikut.

    Pengukuran Komponen Jaringan utama yang diukur

    Stature/ Tinggi badan Kepala, tulang belakang,

    tulang punggung, dan kaki.

    Tulang

    Berat badan. Seluruh Tubuh. Seluruh jaringan, khususnya

    lemak, otot, tulang tulang

    dan air

    Lingkaran lengan Lemak bawah kulit Otot(secara teknik lebih

    sedikit digunakan di Negara

    maju)

    Otot, tulang Lemak (Lebih sering

    digunakan secara teknik diNegara maju)

    Lipatan lemak Lemak bawah kulit, kulit lemak

    Antropometri adalah pengukuran yang paling sering digunakan sebagai metode PSg

    secara langsung untuk menilai dua masalah gizi, yaitu:

    1. Kurang energy protein (KEP)

    2. Obbesitas pada semua kelompok umur.

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    19/28

    Macam macam pengukuran antropometri yang bias digunakan untuk melihat

    pertumbuhan adalah sebagai berikut:

    a. Massa tubuh.

    Berat badan adalah pengururab antropometri yang paling sering digunakan

    walaupun sering terjadi kesalahan dalam pengukuran.

    1) Berat badan.

    Berat badan mencerminkan jumlah protein, lemak, air, dan massa mineral tulang.

    Pada orang dewasa terdapat peningkatan jumlah lemak sehubungan dengan umur

    dan terjadi penurunan protein otot. Berat badan sewaktu lahir dapat digunakan

    sebagai indicator status gizi bayi dengan cut off point

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    20/28

    4. Lingkaran dada.

    Pertumbuhan dada pesat anak sampai berumur tiga tahun sehingga bias

    digunakan pada anak yang berumur 2 3 tahun. Rasio lingkar dada dan kepala

    dapat digunakan sebagai indicator KEP pada balita. Setelah umur ini lingkaran

    kepala tumbuh lebih lambat dari pada lingkaran dada pada anak yang Kep terjadi

    pertumbuhan dada yang lambat sehihingga rrasio lingkaran kepala dan dada < 1.

    5. Lingkaran lengan atas.

    Lingkaran lengan atas (LILA) biasa digunakan pada abalita serta wanita usia subur

    Pengukuran LILA dipilih karena relatif mudah, cepat, Harga alat murah, tidak

    memerlukan data umur untuk balita yang kadang kala susah mendapatka data

    umur yang tepat. Bila mencerminkan cadangan energy sengga pengukuran ini

    papat mencerminkan status KEP (kurang energy dan protein) pada balita atu KEK

    (kurang energy kronik) pada ibu WUS dan ibu hamil. Pengukuran LILA pada WUS

    dan ibu hamil adalah untuk mendeteksi resiko terjadinya kejadiaa bayi dengan

    BBLR (Berat badan lahir rendah). Cut off point dengan balita yang menderita KEP

    adalah < 12,5 cm sedangkan resiko KEK dan WUS dan bumil adalah < 23,5 cm.

    6. Tinggi Lutut.

    Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan sehingga data tinggi badan

    didapatkan dari tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri atau manula. Pada

    manula digunakan tinggi lutut karna manula telah terjadi penurunan masa tulang

    yang ,menyebabkan bungkuk sehingga sukar untuk mendapatkan data tinggi

    badan yang akurat. Untuk mendapatkan data tinggi badan dari berat badan

    dapat menggunakan Formula atau nomogam bagi orang yang berusia lebih dari

    59 tahun. Untuk nmendapatkan data tinggi daban dari berat badan dapat

    menggunakan formula berikut ini:

    Pria : (2,02 x tinggi lutut(cm)) (0,04 x umur (tahun)) + 64.19

    Wanita : (1,83 x tinggi lutu (cm)) (0,04 x umur (tahun)) + 84.88

    c. Komposisi tubuh

    Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang bervariasi pada penderita KEP.

    Antropometri jaringan dapat dilakukan pada jaringan tersebut untuk melnilai status

    gizi di masyarakat.

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    21/28

    1. Lemak subkutan (subcutaneousfat)

    Penilaian koposisi tubuh termasud untuk mendapatkan informasi mengenai

    jumlah dan distribusi lemak dapat dilakukan dengan beberapa metode mulai

    dari yang paling sulit dilakukan sampai dengan metode yang relative mudah

    untuk digunakan. Berikut ini adalah metode metode yang biasa digunakan

    untuk menilai komposisi tubuh mulai dari yang paling sulit sampai yang paling

    mudah.

    a) Ultrasonik;

    b) Densitometry (melalui penempatan air pada densitometer atau

    underwater weighting);

    c) Teknik isotopdilution;

    d) Nethodaradiological;

    e) Total electrical body conduction (TOBEC);

    f) Antopometri (pengukuran berbagai tebal lemak menggunakan kaliper).

    Beberapa pengukuran tebal lemak dengan menggunakan caliper:

    a) Penguran triceps;

    b) Pengukuran bisep;

    c) Pengukuran subprailiak;

    d) Penguran subskapular.

    A. Indeks Antropometri.

    Pengertian indeks antropometri adalah pengukuran dari beberapa perameter. Indeks

    antropometri bias merupakan rasio dari satu pengukuran terhadap satu atau lebih

    pengukuran atau yang dihubugkan dengan umur.

    Beberapa indeks antropometri adalah sebagai berikut.

    BB/U (Berat badan terhadap Umur)

    Indikator status gizi kurang saat sekarang.

    Sensitif terhadap perubahan kecil.

    Kadang umur secara akurat sulut didapat

    Growth monitoring

    Pengukuran yang berulang dapt mendeteksi growth failure karena infeksi atau

    KEP

    TB/U (Tinggi badan terhadap umur)

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    22/28

    Inndikator status gizi masa lalu

    Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa

    Kadang umur secara akurat sulit didapat

    BB/TB (Berat badan terhadap tinggi badan)

    Mengetahui proporsi badan (gemuk, norma. kurus)

    Indikator status gizi saat ini (current nutrition status)

    Umur tidak perlu diketahui.

    LILA/U (lingkaran lengan atas terhadap umur)

    Dapat mengidetifikasi KEP pada balita

    Tidak memerlukann data umur yang kadang sulit

    Dapat digunakan pada saat emergency

    Menbutuhkan alat ukur yang murah

    Pengukuran cepat.

    B. Baku Acuan (Data reference)

    Ada dua jenis baku acuan, yaitu local dan inter nasional. Tewrdapat beberapa baku

    aciuan internasional, seperti tanner, Harvard, NCHS. Indonesia menggunakan baku

    acuan internasional WHO/ NCHS. WHO telah menganjurkan pemakaian NCHS di dunia

    Jelliffe (1989) merangkum penggunaan bakua acuan yang digunakan saat ini dan

    sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

    Indeks Sekarang Sebelumnya

    BB/TB untuk anak

    Lingkatan lengan atas untuk

    anak

    BB/TB Untuk orang dewasa

    Lingkaran lengan atas untuk

    orang dewasa

    NCHS (Hamil et.al 1979)

    NCHS (1977)

    Frisancho (1984)

    Frasancho (1981)

    Boston (harvatd) (Stuart

    and Maredith 1974)

    Wolanski (1966, Pers

    Commun)

    Mertopolitan life Insurance

    (1959)

    Jelliffe (1966)

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    23/28

    Penilaian status gizi dengan menggunakan metoda antropometri ini memiliki kelebihan

    dan kekurangan , Yang dapat dilihat pada tabel berikut:

    Kelebihan Kekurangan

    Relatif murah

    Cepat, sehingga dapat dilakukan pada

    populasi yang besar

    Objektif

    Gradable, Dapat diranking apakah ringan,

    sedang dan berat.

    Tidak menimbulkan sakit pada responden

    Membutuhkan data referensi yang relevan

    Kesalahan yang muncul seperti kesalahan

    pada alat (belum dikatabrasil). Kesalahan

    pada observer (kesalahan pengukuran.

    Pembacaan, pencatatan)

    Hanya mendapatkan data pertumbuhan,

    obesitas, malnutrisi karena kurang energy

    dan protein, tidak dapat memperoleh

    informasi karena defisiensi zat gizi mikro.

    2) BiokimiaPemeriksaan laboratprium (biokimia), dilakukan dengan pemeriksaan pemeriksaan

    spesismen jaringan tubuh (darah, urine, tinja, hati dan otot) yang diuji secara

    laboratorium terutama untuk mengethui kadar hemoglobin, feritin, glukosa, dan

    kolestrol. Pemeriksaan biokimia bertujuan mengetahui kekurangan gizi spesifik.

    3) KlinisPemeriksaan dilakukan pada jaringan epitel (superficial epitel tissue) seperti kulit, mata,

    rambut dan mukosa oral. Pemeriksaan klinis bertujuan mengatahui status kekurangan

    gizi dengan melihat tanda-tanda khusus

    4) BiofisikPemeriksaan dilakukan dengan melihat kemanpuan fungsi serta perubahan struktur

    jaringan. Pemeriksaan biofisik bertujuan mengetahui situasi tertentu, misallnya pada

    orang yang buta senja

    B. Pemeriksaan Tidak Langsung1) Survey Konsumsi

    Penilaian konsumsi makanan dilakukan dengan wawancara kebiasaan makan dan

    perhitungan konsumsi makanan sehari-hari. Tujuan penilaian ini adalah

    mengiodentifikasi kekurangan dan kelebihan gizi.

    2) Statistik Vital

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    24/28

    Pemerikssan dilakukan dengan menganalisis data kesehatan seperti angka kematian,

    kesakitan dan kematian kaibat hal-hal yang berhubungan dengan gizi. Pemeriksaan ini

    bertujuan menemukan indicator tidak langsung status gizi masyarakat.

    3) Faktor EkologiPengukuran status gizi didasarkan atas ketersediaan makanan yang dipengaruhi oleh

    faktor ekologi (Iklim, tanah, irigasi dll). Faktor-faktor ekolgi tersebut perlu diketahui

    untuk mengetahui penyebab malnutrisi masyarakat. (Irianto, 2007)

    6. STATUS GIZI KURANG DAN GIZI LEBIH MASYARAKATDalam menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang sering disebut

    reference (Ibnu Fajar et al, 2002:73). Berdasarkan Semi Loka Antopometri, Ciloto, 1991

    telah direkomendasikan penggunaan baku rujukan World Health Organization

    National Centre for Health Service (WHONCHS) (Gizi Indonesia, Vol. XV No 2 tahun

    1999). Berdasarkan baku WHONCHS status gizi dibagi menjadi empat, yaitu:

    a. Gizi lebih

    Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan

    pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan menimbulkan

    kenaikan berat badan, berat badan lebih (overweight) dan obesitas. Makanan

    dengan kepadatan energi yang tinggi (banyak mengandung lemak atau gula yang

    ditambahkan dan kurang mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar

    keseimbangan energi yang positif ini. Selanjutnya penurunan pengeluaran energi

    akan meningkatkan keseimbangan energi yang positif (Gibney, 2008:3).

    Peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu, terutama di

    perkotaan menyebabkan perubahan dalam gaya hidup, terutama pola makan. Pola

    makan berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidat, rendah serat kasar, dan

    tinggi lemak sehingga menjadikan mutu makanan ke arah tidak seimbang. Dampak

    masalah gizi lebih tampak dengan semakin meningkatnya penyakit degeneratif,

    seperti jantung koroner, diabetes mellitus (DM), hipertensi, dan penyakit hati

    (Supriasa, 2002:12). Penanggulangan masalah gizi lebih adalah dengan

    menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makan dan

    penambahan latihan fisik. Penyeimbangan masukan energi dilakukan dengan

    membatasi konsumsi karbohidrat dan lemak serta menghindari konsumsi alkohol

    (Almatsier, 2001:312).

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    25/28

    b. Gizi baik

    Gizi baik adalah gizi yang seimbang. Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi

    oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi

    dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM,

    2002). Sekjen Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Dr. dr. Saptawati

    Bardosono (2009) memberikan 10 tanda umum gizi baik, yaitu:

    1) Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi. Tubuh dengan asupan gizi

    baik akan mempunyai tulang dan otot yang sehat dan kuat karena konsumsi

    protein dan kalsiumnya cukup. Jika kebutuhan protein dan kalsium terpenuhi

    maka massa tubuh akan bertambah dan tubuh akan bertambah tinggi.

    2) Postur tubuh tegap dan otot padat. Tubuh yang memiliki massa otot yang padat

    dan tegap berarti tidak kekurangan protein dan kalsium. Mengonsumsi susu dapat

    membantu mencapai postur ideal.

    3) Rambut berkilau dan kuat. Protein dari daging, ayam, ikan dan kacang-kacangan

    dapat membuat rambut menjadi lebih sehat dan kuat.

    4) Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat. Kulit dan kuku bersih menandakan asupan

    vitamin A, C, E dan mineral terpenuhi.

    5) Wajah ceria, mata bening dan bibir segar. Mata yang sehat dan bening didapat

    dari konsumsi vitamin A dan C seperti tomat dan wortel. Bibir segar didapat dari

    vitamin B, C dan E seperti yang terdapat dalam wortel, kentang, udang, mangga,

    jeruk.

    6) Gigi bersih dan gusi merah muda. Gigi dan gusi sehat dibutuhkan untuk membantu

    menceerna makanan dengan baik. Untuk itu, asupan kalsium dan vitamin B pun

    diperlukan.

    7) Nafsu makan baik dan buang air besar teratur. Nafsu makan baik dilihat dari

    intensitas anak makan, idealnya yaitu 3 kali sehari. Buang air besar pun harusnya

    setiap hari agar sisa makanan dalam usus besat tidak menjadi racun bagi tubuh

    yang dapat mengganggu nafsu makan.

    8) Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.

    9) Penuh perhatian dan bereaksi aktif

    10) Tidur nyenyak

    c. Gizi kurang

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    26/28

    Menurut Moehji, S (2003:15) Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi

    seperti protein, karbohidrat, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

    Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) pada tahun 1999, telah merumuskan faktor

    yang menyebabkan gizi kurang seperti pada bagan di bawah ini.

    Empat masalah gizi kurang yang mendominasi di Indonesia, yaitu (Almatsier,

    2001:307):

    1) Kurang Energi Protein (KEP)

    Kurang Energi Protein (KEP) disebabkan oleh kekurangan makan sumber energi

    secara umum dan kekurangan sumber protein. Pada anak-anak, KEP dapat

    menghambat pertumbuhan, rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi

    dan mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan. Pada orang dewasa, KEP bisa

    menurunkan produktivitas kerja dan derajat kesehatan sehingga rentan terhadap

    penyakit. Kemiskinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya

    KEP, namun selain kemiskinan faktor lain yang berpengaruh adalah kurangnya

    pengetahuan masyarakat tentang makanan pendamping serta tentang

    pemeliharaan lingungan yang sehat (Almatsier, 2001:307).

    2) Anemia Gizi Besi (AGB)

    Masalah anemia gizi di Indonesia terutama yang berkaitan dengan kekurangan zat

    besi (AGB). Penyebab masalah AGB adalah kurangnya daya beli masyarakat untuk

    mengkonsumsi makanan sumber zat besi, terutama dengan ketersediaan biologik

    tinggi (asal hewan), dan pada perempuan ditambah dengan kehilangan darah

    melalui haid atau persalinan. AGB menyebabkan penurunan kemampuan fisik dan

    produktivitas kerja, penurunan kemampuan berpikir dan penurunan antibodi

    sehingga mudah terserang infeksi. Penanggulangannya dilakukan melalui

    pemberian tablet atau sirup besi kepada kelompok sasaran.

    3) Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

    Kekurangan iodium umumnya banyak ditemukan di daerah pegunungan dimana

    tanah kurang mengandung iodium. GAKI menyebabkan pembesaran kelenjar

    gondok (tiroid). Pada anak-anak menyebabkan hambatan dalam pertumbuhan

    jasmani, maupun mental. Ini menampakkan diri berupa keadaan tubuh yang

    cebol, dungu, terbelakang atau bodoh. Penanggulangan masalah GAKI secara

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    27/28

    khusus dilakukan melalui pemberian kapsul minyak beriodium/iodized oil capsule

    kepada semua wanita usia subur dan anak sekolah di daerah endemik. Secara

    umum pencegahan GAKI dilakukan melalui iodisasi garam dapur.

    4) Kurang Vitamin A (KVA)

    KVA merupakan suatu ganguan yang disebabkan karena kurangnya asupan

    vitamin A dalam tubuh. KVA dapat mengakibatkan kebutaan, mengurangi daya

    tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi, yang sering menyebabkan

    kematian khususnya pada anak-anak. Selain itu KVA dapat menurunkan

    epitelisme sel-sel kulit . Faktor yang menyebabkan timbulnya KVA adalah

    kemiskinan dan minim pengetahuan akan gizi.

    d. Gizi buruk

    Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan

    energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama. Anak disebut gizi

    buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-

    turut tidak naik) dan tidak disertai tanda-tanda bahaya. Dampak gizi buruk pada

    anak terutama balita:

    1) Pertumbuhan badan dan perkembangan mental anak sampai dewasa

    terhambat.

    2) Mudah terkena penyakit ispa, diare, dan yang lebih sering terjadi.

    3) Bisa menyebabkan kematian bila tidak dirawat secara intensif.

  • 5/26/2018 LAPORAN PJBL 1

    28/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Gibson S. R, 1990. Principles of Nutritional Asessment. New York: Oxford University Press.

    Anonim. 1993. Nutritional Asessment, A Laboratory Manual. New York: Oxford University

    Press.

    Jelliffe, D. B, 1989. Community Nutritional Asessment. New York: Oxford University Press.

    WHO Technical Report Series, 1995. Physical Status: The Use and Interpretion

    of anthropometry. Geneva: WHO

    Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

    Berg, Alan dan Robert J.Muscat. 1987. Faktor Gizi. Diindonesiakan oleh Prof. Dr. Achmad

    Djaeni Sudiaoetomo. Jakarta: Bhratara Karya Aksara

    Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

    Indonesia. 2009. Gizi dan Kesehatan MasyarakatEdisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo

    Persada

    Irianto, Djoko Pekik. 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta:

    Andi Offset

    MB, Arisman. 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)

    Santoso, Soegeng dan Anne Lies Ranti. 1999. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta

    Suyatno, Ir. MKes.______. Pengantar Penentuan Status Gizi. Semarang: Undip. Diunduh