Transcript
Page 1: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

i

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBAGIAN WILAYAH WAKTU DI

INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE-

A MATCH PADA SISWA KELAS V SDN 2 KARANGGENENG BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

OLEH

SUPRAPTI

NIM X8906532

.

PROGRAM STUDI PJJ S1 – PGSD

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JULI 2009

Page 2: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN TIDAKAN KELAS

1 Judul penelitian Peningkatan Pemahaman Pembagian Wilayah Waktu Di Indonesia Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Make –A Match

2 a. mata pelajaran b. bidang kajian

Ilmu pengetahuan Sosial Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Make-A Match

3 Ketua Peneliti a. Nama lengkap dan gelar b. Jenis Kelamin c. Pangkat Golongan NIP / NIK d. Program studi / jurusan e. Fakultas f. Universitas g. Alamat rumah Nomor Tlp / Hp

Suprapti, A.Ma.Pd Perempuan Penata TK I , III c 19730220 199703 2 003 PJJ S1. PGSD / Ilmu Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta BSP 2 Rt 1 / Rw XI Karanggeneng Boyolali (0276) 3293615 / 085647468444

4 Nama Anggota Peneliti Wiwik Sri Wiyanti, S.Pd 5 Lama Penelitian 6 bulan / dari bulan Juli sampai dengan bulan

Desember 2009 6 Biaya yang diperlukan :

a. Sumber dari Dikjen Dikti b. Sumber Lain , sebutkan

Rp. ………. Rp. ………..

Mengetahui Kepala SDN 2 Karanggeneng Peneliti Drs. Sriyanto Supapti NIP.1961 0406 197911 1 001 NIM.X8906532

Mengetahui PD 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Prof.Dr.rer.nat.Sajidan,M.Si NIP.1966 0415 199103 1 002

Page 3: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman

Pembagian Wilyah Waktu di Indonesia Melalui Pembelajaran Kooperatif Model

Make –A Match Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Karanggeneng Boyolali Tahun

Pelajaran 2009 / 2010.

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Guru Pembimbing

Dra. Lis Lestari,M.Pd. Wiwik Sri Wiyanti, S.Pd

NIP.19540327198103 2 001 NIP. 19590419198304 2 002

Page 4: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

iv

ABSTRAK

Suprapti: X8906532. PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBAGIAN

WILAYAH WAKTU DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF MODEL MAKE- A MATCH PADA SISWA KELAS V SDN 2

KARANGGENENG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010.

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsi –

kan Pembelajaran Kooperatif Model Make-A Match dalam meningkatkan

pemahaman pembagian wilayah waktu di Indonesia pada siswa kelas V SDN 2

Karanggeneng Boyolali, serta untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran

melalui pembelajaran Kooperatif Model Make-A Match.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V di SDN 2 Karanggeneng

Boyolali tahun pelajaran 2009 / 2010. Penelitian ini mulai dari tahap persiapan

hingga pelaporan hasil pengembangan dilakukan selama 6 bulan, mulai bulan Juli

hingga bulan Desember 2009. Adapun rancangan tiap siklus meliputi :

1) Tahap perencanaan, mencakup kegiatan merancang scenario

pembelajaran , menyusun rencana pembelajaran, membuat media

pembelajaran, dan melakukan simulasi pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan.

3) Tahap observasi dan,

4) Tahap evaluasi ( analisis dan refleksi ).

Hasil penelitian ini terjadi peningkatan pemahaman tentang pembagian

wilayah waktu di Indonesia pada siswa kelas V SDN 2 Karanggeneng Boyolali

tahun pelajaran 2009 / 2010 dengan ditandai naiknya rata-rata nilai siswa. Pada

siklus 1 rata-rata nilai meningkat menjadi 68,5 dari nilai awal sebesar 57,5.

Sedangkan pada siklus 2 terjadi peningkatan yang cukup tinggi yakni dari rata-

rata nilai awal 57,5 menjadi 82,85 yang berarti terjadi peningkatan rata-rata nilai

sebesar 15,35 dan pada siklus ini ketuntasan klasikal sudah tercapai 92,85%.

Page 5: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

v

Dengan demikian dapat dikatakan penelitian ini berjalan dengan lancar

dan berhasil dengan baik.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat , topic dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun

Proposal Penelitian Tindakan Kelas dengan baik dan lancar.

Adapun tujuan dari penulis laporan PTK ini adalah untuk memenuhi mata

kuliah e-TA pada semester VI program PJJ S1 PGSD UNS Surakarta.

Penyusunan laporan PTK ini tidak terlepas dari pihak – pihak yang mendukung

kami. Oleh karena itu , penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs.Hadi Mulyono selaku ketua Program PJJ PGSD UNS Surakarta.

2. Drs.Sukarno,M.Pd selaku Penasehat Akademis (PA) penulis.

3. Drs.Hasan Mahfud,M.Pd selaku Dosen PengampuMata Kuliah e-TA kelas

Boyolali.

4. Dra.Lies Lestari,M.Pd selaku Dosen Pembimbing.

5. Semua anggota keluarga yang telah memberikan dukungan .

6. Teman – teman mahasiswa kelas VI B dari Kabupaten Boyolali.

7. Keluarga Besar SDN 2 Karanggeneng Boyolali.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan PTK ini masih banyak

terdapat kekurangan, oleh karena itu, penuls mengharapkan kritik, saran dan

bimbingan demi perbaikan dimasa mendatang.

Penulis berharap semoga laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan Pembaca pada umumnya.

Boyolali , Juli 2009

Page 6: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

vi

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………….... ........... i

HALAMAN PENGESAHAN ………………….................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................ iii

ABSTRAK .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .......................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................... 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya ............ 2

C. Tujuan Penelitian .............................................. 3

D. Manfaat Hasil Penelitian .................................. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ...................................................... 5

B. Kerangka Berfiikir ............................................ 9

C. Hipotesis Tindakan .......................................... 9

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................ 10

B. Subjek Penelitian ............................................... 10

C. Prosedur Penelitian ............................................ 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I …………………….................... 16

Page 7: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

vii

2. Siklus II ……………………………...... 21

B. Pembahasan ………………………………….... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………………… 30

B. Saran ………………………………………….. 30

DAFTAR PUSTAKA …………………………........................ 31

LAMPIRAN

A. Perangkat Pembelajaran.................................... 32

B. Instrumen Penelitian.......................................... 48

C. Personalia Peneliti …………………………… 57

D. Curriculum Vitae Peneliti …………………… 57

E. Data Penelitian……………………………….. 58

Page 8: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

viii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia

sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun 1945 yakni mencerdaskan kehidupan

kehidupan bangsa , maka peningkatan mutu pendidikan menjadi prioritas utama

pebangunan nasional.

Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya , yaitu manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berbudi pekerti luhur , memiliki

pengetahuan dan ketrampilan , sehat jasmani dan rohani , kepribadian yang

mantap dan memiliki kemandirian dan tanggun jawab kemsyarakatan dan

kebangsaan .

Sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional maka pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial ( IPS ) di sekolah dasar mempunyai tujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan untuk : 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan

dengan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan, 2) Memiliki kemampuan

dasar untuk berfikir logis dan kritis , rasa ingin tahu , inkuiri, memecahkan

masalah , dan ketrampilan dalam kehidupan social, 3) Memiliki komitmen dan

kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4) Memiliki kemampuan

berkomunijkasi , bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakatyang majemuk

, ditingkat lokal , nasional, dan global, hal ini tercantum dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan .

Berdasarkan kurikulum dan rambu-rambu yang ada maka dalam prioritas

belajar – mengajar harus diciptakan suatu kondisi pembelajaran yang aktif ,

kreatif dan efektif serta melibatkan aspek kognitif , afektif , dan psikomotorik

sehingga kemampuan pemahaman siswa meningkat.

Proses belajar mengajar merupakan suatu interaksi yang dilakukan

antara guru dan peserta didik siswa dalam situasi pengajaran untuk mencapai

tujuan yang diinginkan . Namun dalam mewujudkan tujuan tersebut peneliti

menghadapi satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SDN 2

Page 9: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

ix

Karanggeneng . Pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS khususnya konsep

pembagian wilayah . waktu di Indonesia masih rendah . Hal ini terlihat dari hasil

pekerjaan siswa atau hasil belajar siswa yang semuanya belum tuntas dari

Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu 62nilai yang diperoleh siswa

rata-rata baru berkisar 56 . Setelah dicermati ternyata siswa masih kurang

mandiri dan kurang bekerjasama dalam belajar . Siswa cenderung pasif hanya

duduk , dengar dan catat. Siswa hanya menjadi obyek pembelajaran ( teacher

centered ) proses pembelajaran hanya bersifat hafalan semata.,kurang

semangat dalam belajar .Pola interaksi yang digunakan masih searah , dan

metode yang digunakan kebanyakan ceramah . Dengan demikian konep yang

diterima anak akan mudah hialang dari memori siswa .

Untuk itu agar suatu konsep dapat tertanam lebih lama dan dapat

diterapkan oleh siswa , maka guru perlu merancang atau mendesainer model

pembelajaran yang inovatif . Upaya untuk peningkatan kualitas proses

pembelajaran merupakan suatu kebutuhan yang mrndesak untuk dilakukan.untuk

itu peneliti memilih salah satu model pembelajaran Kooperatif Make-A Match.

Model Make-A Match merupakan bagian dari pembelajaran Cooperative

Learning berangkat dari dasar pemikiran “ Geeting better together “ yang

mengandung pengertian bekerja bersama-sama dalam mencapai tujuan

bersama. Model pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam proses

pembelajaran berdasarkan prinsip bekerjasama adalah model Make-A Match

masih jarang digunakan di sekolah dasar. Selama ini.belum ada uaya

peningkatan prose pembelajaran yang bermakna bagi siswa .

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti berupaya untuk mengadakan

perbaikan dalam proses pembelajaran dengan mengadakan penelitian dengan

judul “ Peningkatan Pemahaman Pembagian Wilayah Waktu di Indonesia

Melalui pemebelajaran Kooperatif Model Make-A Match pada Siswa Kelas V

SDN 2 Karanggeneng Boyolali Tahun pelajaran 2009 / 2010 “.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

Perumusan masalah yang diambil penulis adalah :

1. Bagaimana Penerpann Pembelajaran Kooperatif Model Make –A Match

dalam meningkatkan pemahaman pembagian wilayah waktu di Indonesia

pada siswa kelas V SDN 2 Karangeneng ?

Page 10: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

x

2. Apakah penerapan pembelajaran kooperatif model Make –A Match dapat

meningkatkan pemahaman pembagian wiyah waktu di Indonesia pada

siswa kelas V SDN2 Karanggeneng Boyolali?

Cara pemecahan dari permasalahan tersebut adalah :

1. Membuat rencana pembelajaran kooperatif Model Make-A match tentang

pembagian daerah waktu Indonesia yang baik dikelas V SDN 2

Karanggeneng Boyolali.

2. Menerapkan pembelajaran kooperatif model Make-A match tentang

pembagian daerah waktu Indonesia dengan baik diklelas V SDN 2

Karanggeneng Boyolali.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mendeskripsikan pembeljaran kooperatif model Make –A Match

dalam meningkatkan pemahaman pembagian wilayah waktu di Indonesia

pada siswa kelas V SDN2 Karanggeneng Boyolali.

2. Untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui pembelajran

Kooperatif Model Make –A Match .

D. Manfaat Hasil Penellitian

Secara teori yang ada penggunaan Pemebelajaran Kooperatif model

Make – A Match dapat meningkatkan pemahaman siswa karena penggunaan

model tersebut melalui prosedur yang sistematif dan terencana. Dalam model

tersebut selalu melibatkan kemampuan siswa baik dari aspek kognitif , afektif ,

maupun psikomotorik , sehingga pemahaman siswa dapat dikembangkan secara

optimal .

Selain manfaat diatas , penggunaan pembelajaran kooperatif model

Make-a match bagi kelas V SDN 2 Karanggeneng secara praktis mempunyai

manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

a. Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari

b. Tumbuhnya motifasi siswa dalam proses pembelajaran

Page 11: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xi

c. Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar

d. Meningkatnya kerja sama dan memupuk rasa sosial

2. Bagi guru :

a. Mengetahui strategi pembelajaran untuk memperbaiki dan

meningkatkan pembelajaran IPS .

b. Diperolehnya model pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran

IPS kelas V.

c. Diperolehnya media pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran

IPS.

d. Meningkatnya kreatifitas Guru.

e. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan

3. Bagi sekolah :

a. Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah

b. Menumbuhkan motifasi guru-guru yang ada disekolah tersebut dalam

mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu.

Page 12: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xii

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pemahaman konsep Pembagian Wilayah Waktu di Indonesia.

a. Pengertian pemahaman .

Pemahaman mencakup menangkap arti dari makna tentang hal

yang dipelajari . Menurut Bloom dkk, seperti yang dikutip dalam buku

Belajar dan Pembelajaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (

Dimyati dan Mudjiono ) bahawa pemahaman diartikan sebagai

kemampuan menterjemahkan , menafsirkan , memperkirakan ,

memahami isi pokok , mengartikan table , dan sebagainya. Sedangkan

menurut (Depdiknas , 2004 ) dalam buku Assesmen Pembelajaran SD

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional dijelaskan bahwa pemahaman adalah pengertian terhadap

hubungan antar konsep antar data-data , hubungan sebab akibat dan

penarikan kesimpulan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman

adalah suatu kemampuan yang menuntut siswa untuk dapat

memahami atau mengerti apa yang diajarkan , mengetahui apa yang

sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya.

b. Konsep pembagian wilayah waktu di Indonesia.

Dalam kurikulum sekolah dasar salah satu program pengajarannya

adalah mata pelajaran IPS , fungsinya untuk mengembangkan

pengetahuan , nilai , sikap , dan ketrampilan siswa tentang masyarakat

, bangsa , dan negara.Indonesia ( Puslitbang Depdiknas 2003 : 2 ).

Konsep pembagian wilayah waktu di Indonesia merupakan bagian dari

mata pelajaran IPS KD . 1.3. pembagian wilayah waktu di Indoneaia

didasarkan pada perhitungan atas dasar letak wilayah dalam garis bujur

Page 13: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xiii

timur yang dibagi dengan 15 . Karena wilayahnya yang sangat luas

beberapa daerah di Indonesia berada di daerah waktu yang berbeda .

Dengan wilayah yang panjangnya membentang sejauh 46 , Indonesia

dibagi menjadi tiga daerah waktu ( 46 : 15 = 3 ) Asyari, dan dkk

dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial SD 2007 : 63 .

Dari uraian diatas dapat diperoleh pengertian bahwa pemahaman

pembagian wilayah waktu di Indonesia adalah kemampuan siswa

dalam memahami atau mengerti tentang pembagian wilayah waktu di

Indonesia dan mampu mengkomunikasikan konsep tersebut dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Pembelajaran Kooperatif Model Make-A Match

a. Pengertian Pembelajaran.

Menurut Sadiman 1988 dalam Depdiknas ( 2003 : 8 )

menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan pedoman kata dari

istilah instruction , yang artinya lebih luas dari pengajaran atau

proses penyampaian materi pelajaran kepada siswa di sekolah .

Sejalan dengan pendapat diatas Asra Dewi Cepi 2007 : 55

dalam bukunya yang berjudul Komputer dan Media Pembelajaran

di SD menyatakan bahwa pembelajaran diartikan sebagai suatu

kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan

suatu kegiatan bekerja.

Pembelajaran adalah suatu system atau proses

membelajarkan subyek didik / pembelajar yang direncanakan atau

didesain , dilaksanakan , dan dievaluasi secara sistematis agar

subyek didik / pembelajar dapat mencapai signal-signal

pembelajaran secara efektif dan efisien . Selanjutnya Dimyati 1999

: 297 , pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam

desai instrusional untuk membuat siswa belajar secara aktif , yang

Page 14: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xiv

menekankan pada penyediaan sumber belajar . Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa kegiatan guru dan siswa yang telah

direncanakan atau didesain agar dilaksanakan dan di evaluasi agar

guru dan siswa dapat mencapai tujuan dengan maksimal.

b. Pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning )

Etin Solihatin dan Raharjo ( 2007 : 4-5 ) dalam bukunya

yang berjudul Cooperative Learning mengutip dua pendapat ahli

tentang Cooperative Learning yaitu : menurut Slavin ( 1984 )

Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana

siswa belajar dan bekerja dalam kelompok –kelompok secara

kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang dengan struktur

kelompoknya yang bersifat heterogen dan Stahl ( 1994 ) bahwa

mosel Cooperative Learning menampilkan siswa dalam mencapai

suatu hasil yang ptimal dalam belajar .

Sependapat dengan itu menurut Slavin dalam bukunya

Dimyati ( 1990 : 234 ) dikatakan bahwa Cooperative Learning

mempuyai tiga karakteristik Yaitu : 1) Siswa bekerja dalam tim-

tim kecil; 2) Siswa didorong untuk saling membantu dalam

mempelajari bahan yang bersifat akademik atau dalam melakukan

tugas kelompok, dan; 3) Siswa diberi imbalan atau hadiah atas

dasar prestasi.

Berkaitan dengan pendapat diatas Etin Solihatin dan

Raharjo, 2007 : 5 dalam bukunya Cooperative Learning

menyatakan bahwa model Cooperative Learning ,merupakan

miniature masyarakat yang diterapkan dalam kehidupan dikelas

yang akan melatih siswa untuk mengembangkan dan melatih

mereka menjadi masyarakat yang baik.

Page 15: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xv

Dari pandangan ahli-ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu sikap atau perilaku bersama

dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur

kerjasama yang teratur dalam kelompok , yang terdiri dari dua

orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi

oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.

c. Pengertian Model Pembelajaran

Model merupakan kerangka konseptual yang digunakan dalam

melakukan sesuatu kegiatan . Menurut Depdiknas ( 2003 : 10-11 )

dalam model pembelajaran Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa

Model dapat diartikan sebagai suatu bentuk tiruan ( replica ) dari

benda yang sesungguhnya , model ditafsirkan sebagai suatu contoh

konseptual atau procedural dari suatu program , system , atau

proses yang dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam rangka

memecahkan suatu masalah atau mencapai suatu tujuan , sebagai

contoh model persiapan mengajar atau model pembelajaran .

Sedang menurut Joya dan Weil ( 1986 ) Model

Pembelajaran adlah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi

sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

pengajar dalam merencanakan aktifitas pembelajaran.

Dari pandangan diatas dapat disimpulkan model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi

sebagai pedoman para perancang pembelajaran dan para pengajar

dalam melaksanakan aktifitas pembelajaran.

d. Model Make-A Match ( Mencari Pasangan )

Page 16: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xvi

Model Make-A Match adalah suatu tekhnik yang digunakan

untuk memahami suatu konsep atau informasi tertentu yang harus

ditemukan siswa . Menurut Lorna Curran ( 1994 ) Make-A Match

adalah salah satu alternative yang dapat diterapkan pada siswa.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Make-A Match adalah suatu tehnik guna

meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas dengan

cara siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep

atau topik dalam suasana yang menyenangkan .

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian kajian pustaka kerangka berfikir penelitian ini dapat

digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut ,

Siswa : Pemahaman

siswa masih rendah

Siklus I : Kooperatif

model make a –

match dilengkapi

dengan alat peraga

Siklus II :

Kooperatif Model

Make A -Match

dilengkapi dengan

alat peraga yang

berfariasi dan lebih

menarik.

Kondisi Awal Guru : belum menerapkan

pembelajarankooperatif

model make a - match

Tindakan

Pelaksanaan : Menerapkan

pembelajaran kooperatif

model make a - match

Kondisi Akhir Pemahaman siswa

meningkat

Page 17: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xvii

C. Hipotesis Tindakan

Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Make-A Match dapat

meningkatkan pemahaman tentang pembagian wilayah waktu di Indonesia pada

siswa kelas V SDN 2 Karanggeneng Boyolali Tahun pelajaran 2009 / 2010.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian ( setting )

Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Karanggeneng Boyolali , di Sekolah ini pada

kelas V ada satu kelas . Di kelas ini ada sarana penunjang pembelajaran IPS

khususnya tentang pembagian daerah waktu Indonesia yang tersedia adalah globe

, Peta , Atlas , buku LKS IPS , dan buku IPS kelas V penerbit pusat perbukuan.

Rencananya tahap persiapan hingga pelaporan hasil pengembangan akan

dilakukan selama 6 bulan , mulai bulan Juli hingga bulan Desember 2009.

B. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang dikenai tindakan dalam penelitian ini

yang menjadi subyek adalh siswa kelas V SDN 2 Karanggeneng Boyolali tahun

2009 / 2010 . Di kelas ini masing – masing mendapat pinjaman sebuah buku

pelajaran IPS terbitan Pusat Perbukuan tahun 2008. Adapun jumlah siswa kelas V

adalah 28 , sehingga merupakan kelas sedang.

Obyek peneltian ini adalah penerapan pembelajaran kooperatif model

Make-A Match untuk meningkatkan pemahaman tentang pembagian wilayah

waktu di Indonesia.

Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Analisis data

dengan penelitian kualitatif yaitu berupa uraian –uraian tentang kemajuan belajar

siswa dalam mengikuti pembelajaran dan partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran.

Page 18: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xviii

C. Prosedur Penelitian

a. Rancangan Siklus I

1) Tahap perencanaan mencakup kegiatan :

a) Merancang scenario pembelajaran tentang pembagian

wilayah waktu Indosia melalui model pembelajaran

kooperatife make-a match , yakni dengan langkah –

langkah :

i. Guru memberikan apersepsi dengan menggali

pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari

yang berkesan.

ii. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi

beberapa konsep atau topic yang cocok untuk

sesi review, satu bagian kartu soal , dan bagian

lainnya kartu jawaban .

iii. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang

bertuliskan soal/ jawaban .

iv. Tiap siswa memikirkan jawaban / soal dari kartu

yang dipegang

v. Tiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok

dengan kartunya. Misalnya pemegang kartu

yang bertuliskan WIB akan berpasangan dengan

nama propinsi atau pulau Sumatra

vi. Setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya

sebelum batas waktu diberi poin .

vii. Jika siswa tidak dapat mencocokan kartunya

dengan kartu temannya akan mendapatkan

hukuman ,yang telah disepakati bersama.

viii. Setelah satu babak , kartu dikocok lagi agar tiap

siswa mendapat kartu yang berbeda dari

sebelumnya , demikian seterusnya .

Page 19: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xix

ix. Siswa juga _cen bergabung dengan 2 atau 3

siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok

x. Guru bersama-sama dengan siswa membuat

simpulan terhadap materi pelajaran

xi. Mengevaluasi danmenganalisis hasil kerjasama

siswasebagi bahan pertimbangan tingkat

keberhasilan siklus I.

b) Menyusun rencana pembelajaran .

c) Membuat media pembelajaran berupa kartu yang

bertulis nama- nama pulau atau propnsi , kota, dan

pembagian daerah waktu.

d) Melakukan simulasi pembelajaran tentang pembagian

daerah waktu Indonesia dengan pembelajaran

kooperatif model Make-a match 7 fase.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan , dilakukan dengan mengadakan

pembelajaran yang dalam satu siklus ada satu kali tatap

muka, yakni 2X35 menit sesuai _cenario pembelajaran dan

RP pada siswa . Pada siklus I ini pembelajaran dilakukan

oleh guru kelas , sedangkan kolaborator melakukan

observasi terhadap proses pembelajarandan wawancara

kepada beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir.

3) Tahap observasi

Pada tahap observasi yang dilakukan adalah (a) Peneliti

mengamati proses pembelajaran ( aktifitas guru dan siswa ).

(b) Peneliti mengobservasi pada poin-poin dalam pedoman

yang telah disiapkan. (c) Peneliti melakukan wawancara

dengan para siswa mengenai poin-poin tertentu yang dirasa

perlu ditanyakan pada siswa guna mendapatkan data yang

lebih lengkap.

4) Tahap evaluasi ( analisis dan refleksi )

Page 20: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xx

Pada tahap ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil

pekerjaan siswa hasil observasi, dan hasil wawancara.

Berdasarkan analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan

bagian fase mana yang perlu diperbaiki atau

disempurnakan dan fase mana yang telah memenuhi target.

Setelah tindakan diatas apabila semua siswa belum aktif

terlibat , belum ada kerjasama yang kompak , dan siswa

belum maksimal dalam melakukan simulasi , maka

dilakukan siklus II.

b. Rancangan siklus II

1) Tahap perencanaan .

a) Merancang scenario pembelajaran tentang pembagian

daerah waktu Indonesia dengan lankah-langkah

pembelajaran kooperatif tekhnik model Make-a Match.

b) Membuat rencana pembelajaran .

c) Membuat dan menyiapkan media pembelajaran berupa

kartu yang bertuliskan nama pulau , propinsi , kota ,

pembagian daerah waktu , peta , globe dan atlas.

d) Melakukan simulasi pembelajaran tentang pembagian

daerah waktu Indonesia.

2) Tahap pelaksanaan

Pada tahp pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan

pembelajaran dua kali tatap muka ,yang masing-masing 2

X 35 menit . Pada siklus II ini pembelajaran juga dilakukan

oleh guru kelasa, sedangkan kolaborator mengadakan

observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara

pada siswa setelah pembelajaran berakhir.

3) Tahap observasi.

Sama seperti pada siklus I , pada siklus II ini yang

dilakukan adalah mengamati proses pembelajaran,

Page 21: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxi

observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang

telah disiapkan peneliti.

4) Tahap analisis dan refleksi

Pada tahap analisis melakukan analisa terhadap hasil

pekerjaan siswa , hasil observasi dan wawancara.

Pada tahap refleksi yang dilakukan adalah mengadakan

penilaian secara menyeluruh terhadap proses pembelajaran .

Setelah siklus II tampak banyak perubahan diantaranya :

hasil pekerjaan siswa meningkat , semua siswa sudah

terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran , sudah ada

kerja sam yang baik dan kompak , pemahaman siswa

terhadap materi yang dipelajari sudah meningkat, siswa

dalam melakukan simulasi sudah terampil , dan uru dapat

memberikan bimbingan serta arahan dengan tepat . bila

dalam kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik dan

lancar maka penelitian ini biasa dikatakan berhasil dengan

baik.

c. Indikator

1) 75 siswa dapat menunjukkan keaktifan dalam proses

pembelajaran.

2) 75 siswa dapat menemukan pecahan masalah suatu

konsep pembelajaran dan dapat memecahkan masalah yang

dihadapi siswa.

3) 75 siswa dapat mencapai criteria ketuntasan minimum (

KKM ) yang telah ditentukan yaitu 62.

Page 22: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxii

Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

Siklus I

Siklus II

refleksi

observasi

rencana

tindakan pelaksanaan

tindakan

refleksi

observasi rencana

tindakan

pelaksanaan

tindakan

Page 23: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxiii

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus 1

Pelaksanaan Pembelajaran untuk siklus 1

Tempat pelaksanaan PTK : SD N 2 Karanggeneng Boyolali

Hari / Tanggal : Kamis, 3 September 2009

Pukul : 07.00 – 08.10

Jumlah siswa : 28 orang

Hasil pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Perencanaan

i) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) pada siklus I

dirancang dengan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 X 35

menit. Perancangan RPP mencakup penentuan : SK , KD , Materi ,

Tujuan pembelajaran , dampak pengiring , scenario pembelajaran ,

media / sumber belajar , dan system penilaian .

ii) Langkah – langkah atau scenario pembelajaran pada siklus I mencakup

kegiatan – kegiatan :

(1) Tahap pendahuluan ( 10 menit )

· Guru memasuki kelas , mengabsen , memimpin doa, dan

mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran.

Page 24: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxiv

· Guru mrngadakan kegiatan apersepsi yang meliputi :

menarik perhatian , member motivasi ,dan memberikan

acuan.

(2) Tahap kegiatan inti ( 50 menit )

· Siswa memperhatikan penjelasan guru

· Siswa melaksanakan diskusi

· Siswa membacakan atau menyampaikan hasil diskusi

· Siswa ikut berpartisipasi dalam menyimpulkan materi

· Siswa melakukan kegiatan mencari pasangan yang cocok

dengan kartu yang dibawanya.

(3) Tahap penutup ( 10 menit )

· Siswa menjawab pertanyaan dari soal yang disediakan

· Mengadakan tindak lanjut dengan member tugas rumah.

iii) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

(1) Sarana yang dipersiapkan adalah : peta Indonesia ,globe, dan kartu

yang bertuliskan nama kota / provinsi.

(2) Lembar kerja siswa.

iv) Mempersiapkan lembar observasi

Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati segala aktivitas

selama pelaksanaan pembelajaran berupa blangko pengamatan yang

berisi daftar isian yang mancakup kegiatan siswa dan guru.

b. Pelaksanaan tindakan

Page 25: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxv

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan siklus I diawali dengan

menjelaskan pembagian wilayah waktu Indonesia dengan menggunakan

peta pembagian daerah waktu di dunia, peta Indonesia, globe, dan kartu –

kartu kata. Pada kesempatan tersebut guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk menunjukkan wilayah – wilayah yang termasuk WIB, WITA,

dan WIT melalui peta, serta untuk menanyakan segala sesuatu yang belum

jelas.

c. Obsevasi – interpretasi.

Hasil observasi terhadap siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut .

i) Secara umum siswa suadah memahami wilayah – wilayah yang

termasuk WIB, WITA dan WIT, namun siswa dalam memahami atau

belum hafal ibu kota propinsi atau kota – kota yang termasuk WIB,

WITA, dan WIT, sehingga saat disediakan lembar diskusi untuk

mengelompokkan propinsi – propinsi yang termasuk WIB, WITA dan

WIT , siswa belum dapat melakukan dengan baik.

ii) Karena siswa belum hafal / memahami kota – kota yang termasuk

WIB,WITA dan WIT , maka saat melakukan kegiatan mencari

pasangan yang cocok , siswa masih banyak mengalami kebingungan ,

misalnya siswa yang memegang kartu yang bertuliskan PADANG

masih bingung mau berpasangan dengan kartu WIB,WITA,atau WIT?

iii) Tidak berimbangnya antara beban materi dengan alokasi waktu yang

disediakan. Materi cukup banyak sedang alokasi waktu terbatas,

sehinga dalam pelaksanaanya terkesan dikejar waktu.

iv) Pada kegiatan diskusi , terjadi perpanjangan waktu yang cukup lama

dari waktu yang disediakan yakni 10 menit. Hal ini terjadi karena

siswa belum memahami kota – kota atau prpinsi – propinsi yang ada di

Indonesia.

Adapun hasil tes proses (mencari pasangan) pada siklus I adalah

sebagai berikut.

Page 26: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxvi

No Tes proses No Tes proses No Tes proses

1 47 11 68 21 76

2 66 12 75 22 70

3 72 13 71 23 74

4 71 14 72 24 90

5 60 15 82 25 65

6 70 16 85 26 85

7 80 17 76 27 90

8 40 18 77 28 60

9 75 19 48

10 66 20 62

Dari data diatas dengan responden sebanyak 28 siswa, maka tes proses

( mencari pasangan ) diperoleh nilai tertinggi 90,terendah 40, dan rata

– rata 70,46.

Tes proses dilaksanakan setelah siswa melakukan diskusi dan

pembahasan yakni pada kegiatan inti 2, sedangkan tes hasil belajar

dilakukan pada kegiatan akhir,dengan hasil nilai 80 s/d 100 ada 12

siswa, 60 s/d 79 ada 12 siswa, dan 0 s/d 59 ada 4 siswa, rata – rata nilai

68,57 sedangkan ketuntasan klasikal baru tercapai 43%. Dengan

demikian bisa dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran belum berjalan

secara maksimal.

d Refleksi

Page 27: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxvii

(1) Dari hasil observasi diatas kaitanya dengan pemahaman siswa

tentang pembagian wilayah waktu masih ada ± 57 % siswa yang

belum tuntas, meskipun rata – rata nilai yang diperoleh sudah

melebihi KKM dari yang ditetapkan.

(2) Pemahaman siswa tentang kota – kota yang termasuk

WIB,WITA,danWIT masih rendah .

(3) Pemahaman siswa tentang ibu kota propinsi perlu ditingkatkan,

sehingga siswa memiliki pemahaman yang baik tentang pembagian

wilayah waktu Indonesia.

(4) Waktu untuk kegiatan pembahasan tentang ibu kota propinsi perlu

ditambah.

e Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran

untuk siklus I.

Setelah mengamati proses pembelajaran dan menganalisa hasil belajar

siswa, ditemukan beberapa kendala dan masalah sebagai berikut :

Kendala

(1) Alokasi yang disediakan masih kurang

(2) Tingkat kesulitan materi yang memerlukan pemahaman yang

cukup tinggi.

(3) Kemampuan awal siswa yang masih rendah.

(4) Adanya rehab gedung SD kami, anak terpaksa masuk secara

bergilir , sehinga jam pelajaran efektif sedikt berkurang.

Masalah.

(1) Semangat siswa dalam mengikuti pembelajran belum maksimal .

(2) Siswa kurang tertarik dengan alat peraga seperti globe dan peta.

Page 28: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxviii

(3) Siswa masih kurang aktif dalam bertanya dan menjawab

pertanyaan guru.

(4) Siswa belum aktif menghafalkan / memahami ibu kota propinsi

yang ada di Indonesia.

(5) Semangat belajar siswa dirumah yang masih rendah.

(6) Pada guru, Tanya jawab( mencongak ) untuk menghafalkan kota –

kota yang termasuk WIB,WITA dan WIT masih kurang.

(7) Guru kurang banyak dalam memberikan soal- soal latihan.

f. Upaya perbaikan

(1) Menyediakan kartu –kartu yang bertuliskan kota – kota yang ada di

Indonesia.

(2) Membangkitkan semangat belajar siswa dengan banyak

memberikan pertanyaan dan tugas sambil bermain.

(3) Membuat alat peraga yang lebih menarik seperti kartu – kartu yang

berwarna dan berukuran agak besar.

(4) Menmabah kegiatan mencongak untuk mengahafalkan kota – kota

yang ada di Indonesia.

(5) Memberikan soal latihan untuk didiskusikan.

Langkah –langkah implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus I.

Strategi penyelesaian masalah yang saya terapkan adalah dengan

lebih banyak mengaktifkan siswa pada setiap kegiatan. Dengan begitu

anak lebih termotifasi dan minat belajar anak akan meningkat sehingga

masalah -masalah yang muncul akan dapat teratasi yang pada akhirnya

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Implementasinya :

Page 29: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxix

(1) Anak diberi kartu – kartu yang bertuliskan kota – kota di

Indonesia. Setiap anak memegang satu atau lebih kartu.

(2) Anak menempelkan kartu tersebut sesuai wilayh pembagian

waktunya

(3) Setelah semua anak menempelkan kartunya , diadakan Tanya

jawab dan mencongak.

(4) Membentuk kelompok diskusi.

(5) Masing – masing kelompok diskusi mengerjakan dan

mendiskusikan LKS.

(6) Memberikan kesempatan kepada masing – masing kelompok untuk

memaparkan hasil diskusinya.

(7) Siswa diajak keluar kelas untuk bermain mencari pasangan.

(8) Tiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya.

2. Siklus 2

Laporan pelaksanaan pembelajaran untuk siklus 2 sebagai berikut :

Tempat Pelaksanaan PTK : SDN 2 Karanggeneng Boyolali

Hari / Tanggal : Selasa, 6 Oktober 2009

Pukul : 07.00 – 08.10

Jumlah siswa : 28 anak

Hasil pelaksanaan kegiatan melputi :

a. Perencanaan

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP) pada siklus 2 ,

dirancang dengan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 X 35

menit. Perencanaan RPP mencakup penentuan : SK , KD , materi,

tujuan, pembelajaran , dampak pengiring , scenario pembelajaran,

media / sumber belajar , dan system penilaian.

Page 30: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxx

Langkah – langkah pembelajaran pada siklus 2 mencakup kegiatan –

kegiatan sebagai berikut :

(i) Tahap pendahuluan ( 10 menit )

- Guru memasuki kelas , mengabsen , memimpin doa,

dan mengkondisikan siap menerima pelajaran.

- Guru mengadakan kegiatan apersepsi yang meliputi

: menarik perhatian , member motifasi ,

memberikan acuan , dan mengaitkan materi dengan

pengalaman sehari – hari.

(ii) Tahap kegiatan inti ( 50 menit )

- Guru membagikan kartu

- Siswa menempelkan kartu dipapan tulis

- Guru dan siswa membahas materi

- Siswa melakukan diskusi

- Siswa menyampaikan atau menulskan hasil diskusi

- Siswa ikut berpartisipasi dalam menyimpulkan

materi

- Siwa melakukan kegiatan mencari pasangan yang

cocok dengan kartu yang dibawanya.

(iii)Tahap penutup ( 10 menit )

- Siswa menjawab pertanyaan dari soal yang

disediakan.

- Mengadakan tindak lanjutdengan memberi tugas

rumah.

Page 31: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxxi

3). Mempersiapakan fasilitas dan sarana pendukung

i.Sarana yang dipersiapkan adalah kartu – kartu yang bertuliskan

ibu kota provinsi dan kota – kota yang ada di Indonesia.

ii.Lembar kerja siswa.

4). Mempersiapkan lembar observasi.

Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati segala

aktifitas selama pelaksanaan pembelajaranberupa blangko

pengamatan yang berisi daftar isian yang mencakup kegiatan

siswa dan guru.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan siklus 2 diawali dengan

membagikan kartu – kartu pada siswa. Pada kesempatan tersebut guru

memberikan kesempatan pada siswa untuk menempelkan kartu – kartu

tersebut sesuai wilayah waktunya. Misalnya , siswa yang memegang kartu

bertuliskan “ Kendari “ maka kartu tersebut ditempelkan pada kolom

WITA. Untuk lebih mendalami materi selanjutnya diadakan diskusi dan

Tanya jawab serta kegiatan mencari pasangan yang dilakukan diluar kelas.

c. Observasi – Interpretasi

Hasil observasi terhadap pelaksanaan siklus 2 dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1) Dengan kegiatan menempelkan kartu – kartu dipapan tulis

sesuai wilayah waktunya, maka siswa lebih memahami materi

dengan baik, dengan begitu saat melakukan diskusi dapat berjalan

dengan baik dan lancar. Siswa dapat menghitung perbedaan waktu

disetiap daerah dengan cepat dan lancar.

2) Karena siswa sudah lebih memahami kota – kota yang termasuk

WIB, WITA dan WIT, maka saat melakukan kegitan mencari

pasangan yang cocok sudah berjalan dengan lancar dan tertib.

Page 32: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxxii

3) Perlu adanya penambahan waktu untuk kegiatan diskusi , hal ini

karena materi untuk diskusi cukup sulit sehingga kalau hanya

disediakan waktu 10 menit masih kurang.

4) Keaktifan siswa sangat mendominasi hal ini terlihat dari setiap

kegiatan selalu melibatkan siswa, dengan begitu siswa Nampak

antusias dalam mengikuti pebelajaran.

5) Adanya kegiatan tanya jawab dan mencongak yang banyak,

sehingga siswa benar – benar memahami materi.

Berikut adalah hasil tes proses ( mencari pasangan ) pada siklus 2

No Nilai Tes Proses No Nilai Tes Proses No Nilai Tes Proses

1 89 11 90 21 75

2 90 12 85 22 85

3 80 13 90 23 86

4 82 14 92 24 95

5 83 15 87 25 72

6 80 16 75 26 95

7 85 16 76 27 95

8 55 17 80 28 75

9 60 18 83

10 75 19 72

Dari data diatas dengan responden sebanyak 28 siswa, maka test proses

( mencari pasangan ) diperoleh nilai tertinggi 95, terendah 55, dan rata – rata

81,67.

Dengan begitu ada dua anak yang belum tuntas pada pelaksanaan tes proses ini

yaitu absen no 8 dan no 9. Tes proses dilaksanakan setelah siswa melakukan

kegiatan diskusi dan pembahasan yaitu pada kegiatan inti 3. Adapun tes hasil

belajar ( tes akhir ) dilakuakn pada kegiatan akhir setelah siswa dan guru membuat

Page 33: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxxiii

kesimpulan materi. Beikut adalah perbandingan nilai hasil belajar pada nilai awal,

nilai siklus 1, dan nilai siklus 2.

Nomor

Urut Induk Nama siswa

Nilai

awal

Nilai

siklus 1

Nilai siklus

2

1 773 Eko jarianto 40 40 90

2 784 Hardono 40 60 90

3 797 Agil Agustian 50 60 70

4 806 Maya Prahastri 50 60 80

5 807 Mila Febri Diana 50 60 90

6 816 Sigit Nur Husen 50 60 70

7 817 Tri Utami 60 100 100

8 818 Tria Adi Setiawan 40 40 40

9 828 Devi Ambar Sari 50 80 60

10 833 Andrey Setiawan 60 60 70

11 834 Aldi Setiawan 70 60 90

12 835 Ambar Tri Cahyaningsih 70 80 90

13 839 Muh. Ihsan Alim 60 60 90

14 840 Muh. Saiburrozak 70 60 90

15 842 Nur Fitrianingsih 80 80 80

16 844 Putri Rahma Dhani 70 100 80

17 845 Ratna Yulianti 60 80 80

18 890 Amita Ika Suryani 50 80 80

19 891 Mikael Fandovi T D 50 60 80

20 894 Puji Teguh Prasetyo 50 40 70

21 897 Arga Wida Prasetyo 60 80 80

22 940 Iwan Ismanto 50 60 100

23 944 Ratnasari 70 80 80

24 948 Mawar Ida Shonia 80 100 100

25 988 Febri Dwi Nugroho 40 60 90

26 1.016 Bergas Hadi Wicaksono 80 100 100

Page 34: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxxiv

27 1.017 Mohamad Fajrain 80 100 100

28 1.019 Teguh Raharjo 40 40 80

Jumlah 1.610 1.940 2.320

Rata - rata 57,5 69,28 82,85

Berdasarkan data diatas ( nilai siklus 2 ) yang memperoleh nilai 80 s/d 100

ada 22 siswa, 60 s/d 79 ada 5 siswa, dan 0 s/d 59 ada 1 siswa.

Rata – rata nilai 82,85. Sedangkan ketuntasan klasikal tercapai 92,85 %.

Dengan demikian sudah bisa dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran sudah

berjalan dengan lancar dan berhasil dengan sangat baik.

e. Refleksi

(1) Dari hasil observasi diatas kaitannya dengan pemahaman siswa

tentang pembagian wilayah waktu masih ada 2 ( 7 % ) siswa yang

belum tuntas, namun rata – rata nilai yang diperoleh sudah

melampoi dari KKM yang ditetapkan.

(2) Pemahaman siswa tentang kota – kota yang termasuk WIB, WITA

dan WIT sudah baik.

(3) Perlu adanya bimbingan khusus bagi siswa yang belum tuntas,

sehingga semua siswa memiliki pemahaman yang baik tentang

pembagian wilayah waktu di Indonesia.

(4) Waktu untuk kegiatan diskusi perlu ditambah agar siswa dapat

mengerjakan tugas dengan baik.

f. Identifikasi kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan

pembelajaran untuk siklus 2.

Setelah mengamati proses pembelajaran dan menganalisa hasil

belajar siswa, ditemukan beberapa kendala dan masalah sebagai

berikut ;

Page 35: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxxv

1) Adanya beberapa anak yang sulit menerima pelajaran dikarenakan

lamban berfikir. Hal itu dialami oleh anak yang bernama Tria Adi

Setiawan ( no absen 8 ) dan Devi Ambar Sari ( no absen 9 ). Kedua

anak tersebut memiliki IQ yang tergolong rendah sehingga pada

proses penilaian hasil belajar belum tuntas. Hal tersebut

mengakibatkan belum tercapainya ketuntasan belajar hingga 100

%.

2) Pada anak Tria Adi Setiawan mengalami kesulitan dalam

menjelaskan cara pembagian wilayah waktu di Indonesia dan

mengelompokkan wilayah – wilayah atau kota – kota yang

termasuk WIB, WTA dan WIT.

3) Pada anak Devi Ambar Sari sebenarnya dapat menjelaskan cara

pembagian wilayah waktu di Indonesia meski agak lambat, namun

karena anak tersebut mengalami kesulitan dalam mengelompokkan

wilayah – wilayah atau kota – kota yang termasuk WIB, WITA dan

WIT maka mengalami hambatan dalam menghitung perbedaan

antar daerah waktunya.

4) Kedua anak tersebut selain memiliki IQ yang tergolong rendah

juga motifasi belajarnya juga kurang, pasif dan pikirannya sering

tidak konsentrasi.

5) Sifat materi pelajaran yang abstrak agak lama diterima oleh anak.

g. Rancangan strategi penyelesaian masalah dan langkah – langkah

implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus 2.

Rancangan strategi penyelesain masalah dalam siklus 2 ;

(1) Memberikan bimbingan dengan sabar dan telaten .

(2) Memperbanyak intensitas bermain mencari pasangan ( Make – A

Match ) di luar kelas agar anak tidak jenuh.

Page 36: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxxvi

(3) Memberikan kesempatan lebih banyak kepada anak yang lambat

berfikir untuk berlatih menyelesaikan soal di depan kelas.

(4) Memberikan perhatian dan motivasi yang lebih pada anak yang

memiliki IQ kurang.

(5) Menkonkritkan pelajaran yang abstrak dengan membuat peraga

yang menarik.

(6) Menyiapkan soal – soal latihan yang masih sulit dipahami siswa.

Langkah – langkah implementasi strategi penyelesaian masalah dalam

siklus adalah ;

(1) Menyiapkan kartu – kartu yang menarik.

(2) Anak tersebut diberi beberapa kartu yang bertuliskan kota – kota

yang ada di Indonesia.

(3) Anak menempelkan kartu tersebut sesuai wilayah pembagian

waktunya.

(4) Sambil membimbing anak tersebut, juga diadakan tanya jawab dan

mencongak.

(5) Melatih siswa untuk mengerjakan soal didepan kelas.

(6) Melakukan kegiatan bermain mencari pasangan diluar kelas.

(7) Memberikan soal latihan yang masih sulit dipahami siswa.

B. Pembahasan

Dengan menggunaan pembelajaran kooperatif model Make - A

Match dapat mengotimalkan pembelajaran IPS kususnya dalam pemahaman

pembagian daerah waktu di Indonesia sehingga hasil belajar siswa tercapai

dengan baik.

Page 37: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxxvii

Dari data yang diperolah yaitu pada rata – rata nilai awal sebesar 57,5

sedangkan pada siklus 1 meningkat menjadi 68,57 . Untuk siklus 2 terjadi

peningkatan yang cukup tinggi yakni dari rata – rata nilai awal 57,5 menjadi 82,85

yang berarti terjadi peningkatan rata – rata nilai sebesar 15,35.

Pada siklus 1, anak melakukan kegiatan diskusi dan pembaahasan serta

bermain mencari pasangan yang dilakukan diluar kelas. Kegiatan ini cukup

member semangat dan motifasi pada siswa untuk belajar, sehingga nilai hasil

belajar lebih baik dibandingkan dengan pada saat sebelum melakukan kegiatan

tersebut diatas.

Pada siklus 2 , dillakukan kegiatan yang lebih mengaktifkan siswa

diantaranya : 1) siswa menempelkan kartu yang dibawa sesuai pasangannya ,

dilanjutkan pembahasan dan Tanya jawab. 2) melakukan diskusi dan presentasi.

3) bermain mencari pasangan yang dilakukan diluar kelas. Dari kegiatan tersebut

ternyata hanya ada dua siswa yang belum tuntas dari KKM yang ditetapkan yakni

62, kedua siswa tersebut baru memperoleh nilai 50 dan 60.

Peningkatan hasil belajar diatas dapat dijadikan semangat bagi siswa untuk

lebih giat lagi belajar. Selain itu dengan penerapan pembelajaran kooperatif model

Make - A Match dapat dikatakan sangat mendukung kegiatan pembelajaran IPS

utamanya tentang pemahaman pembagian daerah waktu di Indonesia dan dapat

dijadikan acuan untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih menyenangkan

siswa supaya siswa tidak bosan serta tidak merasa kesulitan dalam memahami

materi tersebut.

Jadi dari hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman

tentang pembagian daerah waktu di Indonesia pada siswa kelas V SD N 2

Karanggeneng Boyolali tahun pelajaran 2009 / 2010 dengan ditandai

meningkatnya perolehan nilai hasil belajar anak baik pada siklus 1 maupun siklus

2 serta anak lebih semangat dan termotifasi untuk belajar.

Page 38: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxxviii

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dengan judul “

“PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBAGIAN WILAYAH WAKTU DI

INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL

MAKE- A MATCH PADA SISWAKELAS V SDN 2 KARANGGENENG

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010” adalah terjadinya

peningkatan pemahaman siswa tentang pembagian wilayah waktu Indonesia pada

siswa kelas V SD N 2 Karanggeneng Boyolali tahunpelajaran 2009 / 2010

dengan ditandai naiknya rata – rata nilai menjadi 82,85 yang berarti mengalami

kenaikan sebesar 15,35 dari nilai awal yang baru tercapai rata – rata 57,5.

Page 39: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xxxix

Dengan demikian dapat dikatakan penelitian ini berjalan dengan baik, lancar dan

berhasildengan baik.

B. Saran

Dengan melakukan penelitian ini, peneliti mempunyai saran berikut

1. Guru hendaknya menerapkan model – model pembelajaran guna

meningkatkan kemampuan siswa baikl dari aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan

kreatifitas siswa. Selainitu dapat menumbuhkan kerja sama dan

memupuk rasa social

2. Guru hendaknya meningkatkan profesionalnya dengan melakukan

penelitian. Dengan begitu memperbaiki proses pembelajaran yang

akan datang.

3. Guru hendaknya selalu mengadakan inovasi pembelajaran yang

lebih inovatif, kreatif dan menyenangkan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati , Mudjiono . (2005). Belajar dan Pembelajaran .

Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan .

Penerbit Rineka Cipta

Depdiknas , (2004). Assesmen Pembelajaran SD.

Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional.

Joya dan Weil . (1986) . Strategi Pembelajaran .

Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional.

Page 40: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · iii HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Usulan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul Peningkatan Pemahaman Pembagian …

xl

Hidayati dkk . (2008) . Pengembangan Pendidikan IPS SD .

Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional .

Dimyati dan Mudjiono, (1999).Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta : Rineka Cipta

Soli Abimanyu, (2008). Strategi Pembelajaran.

Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Udin S. Winataputra,(1997).Strategi Pembelajaran.

Jakarta: Depdikbud

Kamus Besar Bahasa Indonesia . (1980).