Transcript

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 1

Laporan Penelitian 2

Daftar Isi

Latar BelakangKota Medan

Kesimpulan

FGD Kwarda Jawa Barat

Pendekatan

Sambutan 3

Ringkasan Eksekutif 4

FGD In Numbers 5

720

31

11

14

Tujuan Penelitian 8Kota Bandung

Rekomendasi

Legal Framework Analysis

21

32

34

Kota Jogjakarta 22

FGD Media / Redaktur 11

Teknik Pengumpulan Data 14

Manfaat Penelitian 8

Kota Surabaya 23

Faktor Penyebab Lainnya 11

Populasi dan Sampel 14

Partisipan FGD 17

Jadwal Kegiatan 18

Teknik Pengumpulan Data 18

Ruang Lingkup Kegiatan 9

Kota Denpasar 24

Scout Of Change (Visi Misi Ka. Kwarnas) 12

Lokasi Kajian 15

Keluaran 9

Kota Makassar 25

Pendahuluan 6

Kerangka Konseptual 10

Metodologi 13

Gambaran Umum Riset Setiap Lokasi

Kesimpulan

19

32

Transformasi dan Re-Branding Gerakan Pramuka 26

Urgensi Transformasi dan Re-Branding

27

Objek Transformasi dan Re-Branding

28

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 3

Marbawi, S.Sos, M.SiWakil Ketua Bidang Perencanaan Pengembangan dan

Kerjasama Kwartir Nasional Gerakan PramukaPengarah

lan khas atau Band performance yang tetap segar (fresh) dan relevan dengan kehidupan masyarakat, khususnya kalan-gan muda Indonesia hari ini. Proses penye-suaian ini tidak bisa dianggap sebelah mata dan harus direncanakan dengan baik serta dieksekusi dengan baik.

Untuk itu diperlukan pengetahuan yang komprehensif dalam menyusun rencana perubahan dan eksekusi yang matang un-tuk menunjang proses perbaikan yang lebih baik lagi secara keseluruhan. Berdasarkan dorongan itulah Gerakan Pramuka menye-lenggarakan kegiatan penelitian untuk menyerap aspirasi dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) Gerakan Pra-muka.

Laporan ini hadir sebagai bentuk per-tanggungjawaban baik secara intelektual maupun secara administratif, sebagai se-buah hasil analisis dari hasil penelitian yang terkumpul yang secara keseluruhan dituju-kan agar dapat digunakan sebagai acuan perbaikan Gerakan Pramuka di masa de-pan.

Salam,

Marbawi dan Arie Rukmantara

Perkembangan zaman yang hari ini terjadi dalam berbagai aspek ke-hidupan masyarakat merupakan

hal positif yang harus kita syukuri, namun di satu sisi perkembangan ini juga menjadi sebuah tantangan bagi kita untuk menye-suaikan diri.

Merujuk pada berbagai pencapaian positif dan juga inovasi yang telah Gerakan Pramuka lakukan dari awal masa kelahi-rannya hingga hari ini, Gerakan Pramuka dewasa ini mendapat tantangan tersendiri untuk dapat tetap bisa menjaga tampi-

Sambutan

Laporan Penelitian 4

Tubagus Arie Rukmantara, S.Hum, MPPAndalan Nasional Bidang Perencanaan Pengembangan dan Kerjasama

Ketua Peneliti Utama

gung akuntabilitas pengelolaan aset Gerakan Pramuka.

Dari beberapa isu tersebut, isu peningkatan ko-munikasi Gerakan Pramuka menjadi isu yang paling sering dibahas. Dari berbagai masukan dan saran yang diberikan oleh responden kepada tim peneliti, penggunaan pendekatan komunikasi yang lebih proaktif, bahkan agresif, serta mem-buka ruang partisipasi masyarakat dalam bentuk pelibatan aktif masyarakat non-pramuka ke da-lam kegiatan Pramuka menjadi salah satu usulan yang paling sering diungkapkan oleh lebih dari 120 responden.

Setelah dikombinasikan dengan berbagai wawancara mendalam dengan berbagai pengu-rus Kwartir Daerah serta lewat seminar disemi-nasi hasil FGD, penelitian ini menyimpulkan bah-wa bentuk dan substansi dari transformasi dan pengemasan ulang (rebranding) Gerakan Pra-muka harus difokuskan pada empat hal: 1. Ko-munikasi yang proaktif dari Pramuka ke non-Pra-muka; 2. Akuntabilitas, dalam arti hasil-hasil kegiatan Pramuka harus dapat diakses publik; 3. Pengkajian Ulang Perekrutan Calon Peserta Didik yang membuka peluang dinamika usia dan di-aspora Indonesia; 4. Mengkaji ulang bentuk dan susunan kegiatan Pramuka (program review) untuk meastikan bahwa anggota Pramuka dapat langsung berkontribusi ke perbaikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Berdasarkan kebutuhan akan adanya panduan strategis tentang bagaima-na transformasi (perubahan) dan

rebranding (pengemasan ulang) kegiatan kepramukaan, Kwartir Nasional Gerakan Pra-muka mengadakan pegujian persepsi dan aspirasi pemangku kepentingan (stakehold-ers) Gerakan Pramuka. Pengujian persepsi dan aspirasi tersebut dilakukan lewat pe-nelitian kualitatif dengan metode diskusi kelompok (Focuss Group Discussion/FGD) di enam kota besar, yang memiliki anggota Pramuka dengan jumlah besar, di seluruh Indonesia.

FGD membahas, antara lain, tantangan dan potensi kagiatan komunikasi dan sosialisasi Gerakan Pramuka, serta persoalan identitas, manajemen organisasi yang juga menying-

Ringkasan Eksekutif

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 5

Laporan Penelitian 6

1PENDAHULUAN

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 7

Semenjak terjadi pergeseran zaman dimana teknologi informasi begitu cepat berkembang dan mendorong masyarakat memiliki pola ke-

hidupan yang berbeda dengan masa-masa sebelumnya menjadi lebih digital, kegiatan kepramukaan sudah mulai meredup dan tidak menjadi populer seperti pada ma-sa-masa kejayaannya. Hal itu dapat dilihat dari tingkat partisipasi kalangan muda di masyarakat dalam kegiatan kepramukaan yang semakin berkurang. Sebagai contoh, lembaga-lembaga pendidikan tinggi seperti universitas atau sekolah tinggi, jumlah peserta didik pramuka tidak sebanding dengan jumlah siswa/mahasiswa yang ada di kampus tersebut. Hal ini diperparah dengan kurang akuntabelnya pendataan keanggotaan pramuka dalam lingkup nasional secara berkala. Berbagai upaya mungkin telah coba dilakukan selama ini, namun hal itu tetaplah belum cukup.

Walaupun begitu, tentu saja tidak berarti kegiatan kepramukaan sudah tidak bisa atau tidak relevan. Se-baliknya bahkan, perlu ada penggalian secara serius tentang kepramukaan di masyarakat untuk mencari tahu bagaimana tingkat penerimaan masyarakat yang sesungguhnya terhadap kegiatan kepramukaan teruta-ma pada kalangan pemuda-pemudi dan mencari tahu bagaimanakah format ideal promosi kepramukaan ke segmen muda masyarakat dan kalangan mahasiswa di Indonesia.

Setelah mengadakan kegiatan penelitian di 6 kota di seluruh Indonesia, dengan berbagai dinamika dan juga data hasil temuan yang menarik untuk dikaji dan dire-fleksikan kepada Gerakan Pramuka hari ini. Laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban ilmiah atas kegiatan penelitian ini secara keseluruhan.

Latar Belakang 1.1

Laporan Penelitian 8

Adapun rumusan masalah yang menjadi inti dari kegiatan penelitian ini dapat dijabarkan atas beberapa pertanyaan berikut ini :

Adapun tujuan dari kegiatan pene-litian ini adalah untuk mendukung Gerakan Pramuka secara nasional untuk mengidentifikasi bentuk dan substansi dari Gerakan Pramuka yang harus ditransformasikan, ser-ta meningkatkan relevansi Gera-kan Pramuka dengan masyarakat dengan inovasi yang tepat sesuai dengan yang diharapkan oleh Mas-yarakat, khususnya Masyarakat muda di Indonesia.

Adapun manfaat dari kegiatan pe-nelitian ini adalah untuk Mengidenti-fikasi perubahan persepsi terhadap Gerakan Pramuka. Selain itu, peneli-tian ini juga bermanfaat dalam men-cari informasi tentang tingkat pener-imaan masyarakat umum terhadap gerakan pramuka secara luas. secara khusus melalui penelitian ini, Gera-kan Pramuka dapat mengidentifikasi persepsi masyarakat, utamanya kalangan muda, terhadap gerakan pramuka.

Rumusan Permasalahan1.2

Bagaimana bentuk dan

substansi dari Gerakan Pramuka yang harus

ditransformasikan guna menyesuaikan diri dengan

perubahan zaman?

1

Bagaimanakah format rebranding

Gerakan Pramuka kedepan yang diharapkan oleh

masyarakat?

2

1.3 1.4Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 9

Profil Gerakan PramukaYang dimaksud sebagai profil dari Gerakan Pramuka

ini adalah pencitraan yang diterima oleh masyarakat dari Gerakan Pramuka melalui berbagai jenis interaksi yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka dalam berbagai hal dan kesempatan.

Penggalian gambaran profil digali melalui serangkaian pertanyaan khusus yang mengarahkan responden agar menceritakan pemaknaan mereka terhadap Gerakan Pramuka itu sendiri.

Pendidikan KepramukaanGerakan Pramuka sebagai sebuah wadah

pembinaan karakter masyarakat muda Indonesia memiliki kompleksitas dan keunggulan dalam hal kurikulum pembinaannya, namun bukan berarti kurikulum ini sempurna atau tidak perlu dikaji kembali. Dalam hal, segala aspirasi dan masukan dari responden terkait dengan kurikulum Kegiatan Kepramukaan juga menjadi salah satu fokus dari penelitian ini.

Manajemen Pengelolaan Aset dan Keuangan

Sebagai sebuah organisasi tingkat nasional dengan tingkat aktivitas kegiatan yang padat sepanjang tahun, maka pengelolaan asset amat penting bagi Gerakan Pramuka untuk menunjang keberlangsungan Gerakan Pramuka baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah.

Penggalian informasi tentang hal ini dilakukan melalui beberapa pertanyaan khusus yang terjabarkan dalam borang diskusi serta dalam pengamatan lapangan tim peneliti di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan.

Struktur Keorganisasian Gerakan Pramuka

Keorganisasian Gerakan Pramuka yang tersusun rapi dari tingkat gugus depan hingga nasional perlu juga mendapatkan perhatian khusus. Utamanya dalam mengkaji tingkat efektifitas baik secara tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan struktur Gerakan Pramuka di setiap tingkatan, maupun untuk melihat bagaimana arah pengembangan yang bisa dilakukan dalam hal strukturasi Organisasi Kepramukaan secara nasional.

Publikasi IlimahFocus Group Discussion (FGD). Dengan

tersusunnya laporan-laporan hasil kegiatan, maka diharapkan dapat diketahui permasalahan yang ada dan solusinya dalam pengembangan dan dapat dijadikan panduan bagi seluruh pihak yang memiliki kepentingan, minimal panduan bagi untuk mengkomunikasikan dan mengembangkan kegiatan di Indonesia.

Dokumentasi MultimediaSelain itu akan ada beberapa produk dalam bentuk

buku dan dokumentasi (video dan foto), yang di mana hasil dari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) akan dibagikan kepada seluruh anggota pramuka Indonesia untuk menjadi sebuah bahan rekomendasi.

Output dari kegiatan yaitu berupa laporan hasil penyelenggaraan penelitian ada beberapa, antara lain :

Adapun ruang lingkup kegiatan penelitian ini didasarkan pada empat konteks dari Gerakan Pramuka itu sendiri, antara lain :

Ruang Lingkup Kegiatan1.5

Keluaran1.6

Laporan Penelitian 10

kerangkakonseptual

2

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 11

Pada salah satu poin rekomendasi strategis yang dihasilkan oleh program Focus Group Discussion yang diadakan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada tahun 2014 yang khusus mengundang responded pihak media dan jurnalis disebutkan bahwa bagi Gerakan Pramuka ke depan dibutuhkan kompas penunjuk yang jelas dan akurat agar Pramuka dapat tampil lebih sering dan lebih disukai di masyarakat. Yaitu dengan menyusun dan mem-breakdown konsep re-branding yang komprehensif dan sistematis tentang Pramuka baru pimpinan Kak Adhyaka Dault. Caranya bisa melalui pelaksanaan FGD yang lebih teratur dengan para praktisi media dari beragam jenis media yang ada (Cetak, Elektronik, Online, dan Media Sosial), baik di tingkat Nasional maupun daerah

Untuk dapat menunjang rebranding dari Gerakan Pramuka dengan jelas, tentunya FGD Transformasi dan Rebranding ini hadir sebagai bagian dari upaya Gerakan Pramuka dalam memperjelas konsep rebranding yang diinginkan masyarakat.

FGD Media / Redaktur2.2

Terdapat beberapa fenomena menarik dimana di beberapa media sosial, utamanya twitter, terdapat beberapa seri tweet mengenai pramuka yang dibuat oleh pakar branding, Subiakto, yang mengemukakan beberapa hal yang menjadi penghalang pramuka dalam mendapatkan branding yang positif dan relevan di kalangan masyarakat indonesia hari ini. Beberapa hal poin yang dijabarkan oleh Subiakto menitikberatkan pada penguatan profil dan bagaimana Gerakan Pramuka mengarahkan image Gerakan Pramuka di masyarakat.

Dalam serangkaian tweet yang dibuat oleh Subiakto, digambarkan bahwa Gerakan Pramuka masih terjebak pada stigma-stigma yang kuno seperti senioritas diantara para peserta didik, kegiatan outdoor yang melelahkan dan membosankan, bentuk dan seragam yang kurang menarik secara estetika dan hal-hal yang sudah tidak bisa diterima oleh kalangan muda di masyarakat hari ini. Hal inilah yang mesti jadi perhatian serius bagi Gerakan Pramuka agar tidak makin tertinggal dan bisa menjadi tren kembali hari ini.

Faktor Penyebab Lainnya(Berita dan Sosial Media)

2.3

Pada tahun 2011, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat telah mengadakan kegiatan penelitian berbasis Focus Group Discussion (FGD) dengan fokus pembahasan pada rebranding Gerakan Pramuka di Jawa Barat. Salah satu rekomendasi programnya adalah mengadakan adanya duta Gerakan Pramuka Jawa Barat dari kalangan publik figur. Kegiatan ini menjadi inspirasi bagi Kwarnas untuk mengadakan kegiatan Penelitian yang serupa pada tahun 2014 sebagai evaluasi atas pendekatan ke masyarakat selama ini juga sebagai sarana penggalian aspirasi dari pengurus kwartir daerah di seluruh Indonesia.

FGD Kwarda Jawa Barat2.1

Laporan Penelitian 12

Pada masa kepemimpinan kak Adhyaksa Dault, ada sebuah visi Gerakan Pramuka yang ingin diwujudkan, yaitu Gerakan Pramuka yang ikut sebagai agen perubahan positif di masyarakat Indonesia. Visi ini memposisikan Gerakan Pramuka sebagai trigger perubahan yang dapat membawa masyarakat menuju kondisi yang lebih baik.

Dalam tataran yang lebih konkrit, jabaran visi ini digambarkan melalui alur sederhana dimana untuk bisa menjadi agen perubah-an di Masyarakat, Gerakan Pramuka harus terlebih dahulu dapat diterima dikalangan masyarakat luas secara terbuka dan han-gat. Lalu setelahnya, Gerakan Pramuka dapat mengikutsertakan masyarakat atau

Scout for Change (Visi Misi Ka Kwarnas) 2.4

bahkan menarik masyarakat secara su-karela untuk ikut dalam kegiatan kepra-mukaan yang bermanfaat luas dalam merubah keadaan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Visi ini tentu merupakan gambaran Ideal dari bagaimana Gerakan Pramuka harusnya dikembangkan dan diarahkan. Konteks perubahannya adalah persoalan pencitraan dan tingkat penerimaan mas-yarakat, akan tetapi tentu juga perlu dili-hat sejauh mana Gerakan Pramuka perlu melakukan perubahan dan penyesuaian didalam internalnya agar kegiatan kepra-mukaan masih dapat dikatakan relevan dengan situasi zaman terbaru.

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 13

Metodologi

3

Laporan Penelitian 14

Dalam penelitian ini, tim peneliti melaku-kan peneitian dengan pendekatan kualitatif model eksploratory research. Tim Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan model eksploratory research ini agar peneli-ti dapat menghimpun informasi awal yang membantu upaya merumuskan hipotesis. Pendekatan dengan model ini juga sangat fokus untuk mendapatkan pengetahuan, wa-wasan, ide, gagasan, serta pemahaman baru. Selain itu, model ini sangat cocok diterapkan dalam kasus yang diteliti, karena eksploratory research memiliki sifat penelitian yang tidak baku dan dapat berubah-ubah sesuai kondisi. Penelitian dengan pendekatan eksploratory dilakukan dalam upaya menemukan sebuah informasi umum mengenai sesuatu topik/ma-salah yang belum diketahui sepenuhnya oleh seseorang peneliti.

Sebagai contoh, peneliti telah mendengar berita tentang adanya pendekatan-pendeka-tan dan sistem baru yang bisa membantu banyak organisasi-organisasi pemuda saat ini berkembang dengan baik dan banyak pemi-natnya di Indonesia, tetapi tim peneliti belum akrab (kenal, paham) benar dengan pendeka-tan dan sistem tersebut dan berkeinginan untuk melakukan penelitian guna mengenal lebih jauh mengenainya.

Dalam kaitannya dengan Gerakan Pramu-ka, saat ini kita ingin mengetahui, Apakah in-stitusi Pramuka harus melakukan rebranding dan Bagaimana format kegiatan, promosi dan kampanye kepramukaan yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia terutama kalangan pemuda-pemudi dan mahasiswa yang dapat diterapkan secara efektif dan efisien saat ini, oleh karena itu pendekatan penelitian model eksplratory research cukup tepat dijadikan acuan.

Pendekatan3.1 Teknik Pengumpulan Data

Populasi dan Sampel

3.2

3.3

Untuk melalakukan penelitian ini, peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan FGD (Focus Group Discussion), indepth interview, dan menyebar kuisoner yang akan dilakukan di enam kota sebagai sampel. Untuk memenuhi data penelitian, peneliti akan mengundang beberapa pembicara atau nara-sumber yang sudah ditentukan sebelumnya sebagai Sample (narasumber FGD dan indepth interview) secara acidental. Para narasumber dipilih secara selektif dari populasi yang relevan dengan pokok-pokok diskusi dan sesuai dengan tujuan FGD. Hasil ulasan dari narasumber dan partisipan dalam FGD ini akan dijadikan data primer dalam penelitian.

Dalam proses pengambilan data yang diper-lukan, responden dari penelitian ini berjumlah total 120 orang yang berasal dari berbagai kalangan baik internal maupun eksternal pra-muka. Dari kalangan masyarakat, mulai dari anggota pramuka yang sudah mengikuti gera-kan pramuka selama lebih dari 40 tahun sam-pai siswa SMA yang tidak pernah sama sekali mendengar dan mengikuti gerakan pramuka sebelumnya. Dari segi latar belakang profesi, para responden juga berasal dari berbagai jenis profesi, antara lain seperti pegawai negeri sipil, dokter, tentara, polisi, pengusaha, mahasiswa, dan juga pramuka itu sendiri.

Berkat latar belakang responden yang berbe-da-beda ini, dihasilkan data persepsi yang juga berbeda-beda dan menarik untuk diolah.

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 15

No Kota Target Sampling

Populasi Kampus Keterangan

1 Medan Sebagai representasi masyarakat muda di pulau sumatra

Terdapat 45 kampus perguruan tinggi dengan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta

Kota medan dikenal sebagai salah satu kota yang sangat berkembang di wilayah sumatera dengan populasi kaum muda yang sangat banyak

Terdapat beberapa tokoh muda nasional yang berasal dari kota medan

2 Bandung Sebagai representasi masyarakat muda di pulau jawa bagian barat

Terdapat 154 kampus perguruan tinggi den-gan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta

Para pemuda kota bandung dikenal sangat kreatif, ditunjukkan melalui berbagai kegia-tan dan event kreatif yang digelar oleh para kaum muda bandung

Berbagai pertunjukan seni, utamanya yang digelar oleh kampus dan sekolah-sekolah dibandung dikenal luas kreatif dan sukses

Terdapat beberapa komunitas pemuda yg berbasis daerah seperti komunitas pasun-dan, dan juga yang berbasis fans sepakbola seperti viking

3 Jogjakarta Sebagai representasi masyarakat muda di pulau jawa bagian tengah

Terdapat 122 kampus perguruan tinggi den-gan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta

Dikenal luas sebagai kota pendidikan

Banyaknya public sphere di kota ini memu-ngkinkan tingkat interaksi warga mudanya juga tinggi Masyarakat muda, utamanya mahasiswa jogja dikenal senang melakukan aksi bakti sosial seperti contohnya kkn UGM yg dilak-sanakan setiap tahun ajaran

Lokasi Kajian3.4

Laporan Penelitian 16

4 Surabaya Sebagai representasi masyarakat muda di pulau jawa bagian timur

Terdapat 66 kampus perguruan tinggi den-gan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta

Terdapat banyak komunitas dan organisasi kepemudaan yang berbasis di kota ini

Kota surabaya juga memiliki banyak public sphere dimana para kaum muda biasa berkumpul dan berinteraksi, khususnya taman-taman kota

Beberapa organisasi ekstra kampus memi-liki jumlah keanggotaan terbesar di kota ini

5 Denpasar Sebagai representasi masyarakat muda di gugusan kepulauan bali

Terdapat 39 kampus perguruan tinggi den-gan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta

Para kaum muda kota bali dikenal ‘gaul’ dan sering jadi trendsetter pergaulan anak muda secara nasional

Para kaum muda di kota bali juga dikenal sering aktif dan berkegiatan di luar (out-door) dikarenakan banyaknya interaksi yang terjadi antara masyarakat bali dan para pendatang

6 Makassar Sebagai representasi masyarakat muda di wilayah indonesia timur

Terdapat 137 kampus perguruan tinggi den-gan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta

Kota makassar sering jadi kota tujuan pen-didikan bagi seluruh kaum muda indonesia di wilayah timur, tidak hanya dari kota makassar.

Para pemuda kota makassar juga dikenal aktif di kegiatan keorganisasian, ditunjuk-kan dengan eksisnya beberapa anak muda asal makassar sebagai pimpinan organisa-si kepemudaan

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 17

No Unsur Keterangan Jumlah

1 Pejabat & Birokrat Publik

Pejabat-pejabat publik yang dilekatkan jabatan kehormatan dalam gera-kan pramuka (contoh : kamabida)

2 orang

2 Pengurus dewan kerja daerah

Para pramuka yang menjadi pengurus dewan kerja daerah 2 orang

3 Pengurus dewan kerja cabang

Para pramuka yang menjadi pengurus dewan kerja cabang 2 orang

4 Pramuka Garuda Para pramuka yang telah memenuhi syarat tanda kecakapan tertinggi di masing-masing golongan (diutamakan pandega)

2 orang

5 Mitra Satuan Karya Para mitra satuan karya yang ber-tanggung jawab di masing-masing instansinya dalam bermitra dengan ger-akan kepramukaan mengelola satuan karya

Mitra saka bhayangkara (bagian binamitra polda/polres) 1 orang

Mitra saka bakti husada(kanwil depkes) 1 orang

Mitra Saka bahari(bagian kerjasama TNI AL) 1 orang

Mitra Saka pariwisata(kanwil kemenpan) 1 orang

Mitra Saka wanabakti(kanwil kemenhut) 1 orang

Mitra Saka taruna bumi(kanwil kementan) 1 orang

Mitra Saka Wira Kartika(bagian humas TNI AD) 1 orang

6 Tokoh Masyarakat Muda

Para tokoh masyarakat berusia muda yang aktif dalam gerakan sosial di daerah 2 orang

7 Pengusaha Para pengusaha lokal 2 orang

Total partisipan 20 orang

Partisipan FGD Setiap Kota3.5

Laporan Penelitian 18

Jadwal Kegiatan

Teknik Pengumpulan Data

3.6

3.7

Untuk bisa mengetahui tingkat penerimaan masyarakat umum atas aktivitas dan gerakan kepramukaan diperlukan penggalian mendalam yang tersusun secara sistematis di beberapa kota besar yang mewakili popu-lasi masyarakat dan pelajar dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini kami telah mengkonsep rencana penelitian dengan detail spesifik di bawah ini:

Dalam proses pengolahan dan analisa data, akan dilakukan be-berapa konsinyasi dan rekapitulasi dari data penelitian dari kesemua lokasi yang telah dikunjungi. Selain itu juga terdapat beberapa pen-gambilan data tambahan yang bersifat lapangan diluar borang diskusi yang menjadi media pen-gambilan data kualitatif dari para responden di setiap kota.

Preparation(Penyiapan dokumen,

pemilihan sampel dan kore-spondensi calon responden,

dan lain-lain)

Grounded Research Data Mining

Data Analyzing

Report Making

(Penyusunan borang, pembuatan hipotesis

awal, penggunaan logical framework analyziz)

(Focus Group Discussion di 6 kota) (Rekapitulasi hasil data,

konsinyasi hasil peneli-tian, diskusi perumusan

rekomendasi)

(Laporan, Diseminasi dan Publikasi)

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 19

4GAMBARAN UMUM

RISET SETIAP LOKASI

Laporan Penelitian 20

Dalam proses pengambi-lan data di kota medan, diskusi berjalan lancar

dengan kondisi dimana kes-emua responden yang telah dihubungi sebelumnya dapat hadir di lokasi FGD tepat waktu dan terlibat aktif dalam proses diskusi. Kegiatan FGD ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pengurus kwartir daerah Sumatera Utara.

Dari keduapuluh responden yang hadir dalam kegiatan FGD, terdapat beberapa unsur non pramuka yang hadir, terutama dari kalangan pengusahan dan

KOTA MEDAN4.1

organisasi kewanitaan. Dari ka-langan internal pramuka sendiri kebanyakan yang hadir adalah dari kalangan penggerak satuan karya.

Proses diskusi dan presentasi berjalan dinamis dimana para peserta berhasil mengidentifi-kasi beberapa permasalahan yang harus diperhatikan, seperti isu tentang pengelolaan asset bumi perkemahan sibolangit dan juga proses sosialisasi ger-akan pramuka yang terhambat dimana sangat jarang Gerakan Pramuka berinteraksi langsung di kegiatan sosial di masyarakat.

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 21

Di kota Bandung, diskusi berjalan langsung, terdapat juga sharing dari beberapa

pengurus kwartir daerah gerakan pramuka Jawa Barat tentang wa-cana rebranding Gerakan Pramuka yang juga dulu pernah digagas oleh Kwarda Jawa Barat.

Dari responden-responden yang hadir, beberapa yang berasal dari luar pramuka kebanyakan hadir dari kalangan militer dan kepolisian, dalam hal ini sangat menyoroti per-soalan pentingnya intervensi pemer-intah atas pengembangan kepramu-kaan di masyarakat serta penguatan gugus depan sebagai struktur ger-akan Pramuka yang paling dekat dengan peserta didik.

4.2 KOTA BANDUNG

Laporan Penelitian 22

Di kota Jogjakarta, pen-gamatan berbeda didapa-tkan dari tim peneliti ketika

melakukan kegiatan penelitian. Dari hasil diskusi dan juga presentasi grup didapatkan kenyataan bahwa persamalahan pemahaman inter-nal dan juga tantangan globalisasi justru yang menjadi persoalan uta-ma bagi Gerakan Pramuka hari ini.

Konteks ini ditempatkan pada bagaimana gerakan pramuka dapat melakukan sosialisasi yang tepat kepada kalangan muda dan juga masyarakat luas. Karena kurangnya hal tersebut, manfaat dari gerakan pramuka pun jadi kurang begitu dirasakan. Untuk itu peningkatan pemahaman akan zaman yang ber-beda jadi penting dan krusial.

4.3 KOTA JOGJAKARTA

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 23

Dalam penelitian kami di kota Surabaya, kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Kegia-

tan diskusi juga berjalan dengan lancar karena keaktifan para responden dalam berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi mereka. terdapat hal yang unik yang kami temukan, salah satu respon-den memiliki tampilan yang sangat berbeda dengan pramuka yang lainnya, sampai akhir responden ini sangat kritis dalam hal pengaturan seragam kepra-mukaan.

Proses diskusi dan presentasi yang terdapat dalam proses ini berfokus pada beberapa isu, utamanya tentang ekspose media yang perlu ditingkatkan kembali, serta persoalan kedekatan ger-akan pramuka dengan masyarakat luas.

4.4

KOTA surabaya

Laporan Penelitian 24

Fenomena agak serupa juga ditemukan di Denpasar, di-mana para responden lebih

banyak menyoroti persoalan keg-agalan sosialisasi gerakan kepra-mukaan di masyarakat karena citra yang kuno dan terkesan outdated.

Dalam hal ini bahkan dalam pem-bukaan dari ketua kwartir daerah Bali dikatakan bahwa hal dasar da-lam kepramukaan seperti seragam mesti divariasikan untuk mengubah citra Gerakan Pramuka menjadi lebih muda dan bersahabat dengan masyarakat muda saat ini.

Diskusi dan presentasi pada saat focus group discussion pun difokus-kan pada beberapa isu utama yakni, tentang metode komunikasi organ-isasi, kurangnya asset penunjang sarana berupa bumi perkemahan. Hal inilah yang menjadi persoalan yang perlu diperbaiki.

4.5 KOTA DENPASAR

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 25

Kegiatan FGD di kota makas-sar berlangsung di ballroom hotel swiss-bell inn. Dalam

proses pengambilan data di kota makassar, diskusi berjalan dengan lancar karena kerjasama yang baik dari responden yang hadir pada waktu itu.

Dalam proses ini, hadir bebera-pa responden FGD yang berasal dari kalangan luar pramuka yaitu dari kalangan pengusaha, aktivis kepemudaan, dan juga dari kalan-gan akademisi politik dan kebijakan publik.

Proses diskusi dan presentasi di Kota makassar banyak menyoroti soal efektifitas struktur keorgani-sasian yang berhubungan keluar, khususnya bagian hubungan mas-yarakat dari gerakan pramuka, serta terkait dengan keikutsertaan Ger-akan Pramuka dalam kegiatan-ke-giatan sosial di masyarakat.

4.6 KOTA mAKASSAR

Laporan Penelitian 26

5Transformasi dan Re-Branding

Gerakan Pramuka

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 27

Urgensi Transformasi dan Re-Branding5.1

Gerakan Pra-muka hadir di masyarakat

Indonesia sudah sejak masa awal ke-merdekaan, kehadiran-nya pun sudah lekat dengan kehidupan ber-bangsa dan bernegara dari masa kemasa.

Peran gerakan pra-muka dalam mendi-dik dan membentuk karakter generasi muda masyarakat juga su-dah tidak diragukan lagi kiprahnya di masa lalu. Gerakan pramuka pada masa-masa pem-bangungan, terutama pada masa orde baru, mengalami kejayaan baik dari segi pengaruh sosial kemasyarakatan gerakan pramuka mau-

cul dengan berbagai platform dan juga tujuan yang berbeda-beda. Kemunculan komunitas dan wadah kegiatan bagi para masyarakat muda ini sangat penting bagi Gerakan Pramu-ka untuk diperhatikan, karena mereka menjadi alternatif dari gerakan pramuka dalam menga-jak masyarakat muda dalam berkegiatan diluar sekolah atau institusi pendidikannya.

pun dari tingkat antusiasme masyarakat muda terhadap kegiatan-kegiatan Gerakan Pramuka. Karena dukungan pemerintah RI pada masa itu yang begitu besar, Gerakan Pramuka menjadi sangat besar dan bahkan dianggap sebagai arus utama kegiatan masyarakat muda Indo-nesia diluar sekolah pada masa itu.

Namun seiring berjalan dengan waktu, ban-yak wadah aktivitas dan komunitas yang mun-

Laporan Penelitian 28

Objek Transformasi dan Re-Branding5.2

Tentu saja Gerakan Pramuka juga melakukan banyak penyesuaian terhadap perkembangan zaman,

sebagai contoh penggunaan teknologi in-formasi dan juga berbagai inovasi lainnya yang dilakukan dalam Gerakan Pramuka dari waktu ke waktu, akan tetapi hal terse-but belum dapat mengangkat Gerakan Pramuka kembali menjadi wadah utama

aktivitas masyarakat muda di Indonesia.

Tidak semua hal dalam Gerakan Pra-muka harus diubah atau dihapuskan, bahkan terdapat beberapa hal yang harus dipertahankan untuk menjaga keunikan karakteristik Gerakan Pramuka dan men-jadi diferensiasi atas berbagai sarana dan wadah aktivitas Gerakan Pramuka.

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 29

Faktor Hambatan Struktural1

Beberapa faktor mempengaruhi hal ini, antara lain :

Dalam salah satu FGD yang kami lakukan di kegiatan penelitian ini kami menemukan beberapa sekolah yang sedari awal tidak memiliki gerakan kepramukaan, sekalipun kurri-kulum 2013 nasional sudah mewajibkan agar gerakan pramuka ada di seluruh institusi pen-didikan tingkat dasar dan menengah di seluruh Indonesia.

Hal ini terjadi di beberapa jaringan sekolah yang dikelola oleh pihak swasta, dimana be-berapa anak yang bahkan sangat aktif berkegiatan diluar sekolah tidak pernah berinteraksi ataupun bahkan ikut dalam kegiatan kepramukaan. Persoalan ini merupakan hal yang sangat jarang disadari, padahal apabila dipahami lebih jauh, ketidakhadiran institusi kepra-mukaan yang bisa mengenalkan Gerakan Pramuka akan menjadikan Gerakan Pramuka sebagai wadah aktivitas yang tidak familiar di masyarakat.

Faktor Diskontinuitas Perubahan2Di beberapa lokasi kami mengadakan FGD, kami melihat bahwa terdapat beberapa ben-

tuk inovasi kegiatan atau program yang dijalankan oleh Gerakan Pramuka baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah, akan tetapi karena pengelolaan yang bersifat terbatas dan kurang kontinyu efek dari inovasi yang diharapkan tidak bisa terjadi secara efektif.

Sebagai contoh adalah pembuatan badge anti-NAPZA yang digagas oleh Kwartir Daer-ah Gerakan Pramuka Sumatera Utara yang diwajibkan bagi para peserta didik di daerah Sumatera Utara yang kemudian mewajibkan pula kepada mereka untuk menjaga diri dari pengaruh NAPZA. Hal ini baru terjadi secara lokal di daerah Sumatera Utara saja, belum menjadi program yang bersifat nasional.

Hal-hal serupa yang pernah dilakukan oleh Gerakan Pramuka seperti pembentukan sat-uan karya-satuan karya baru seperti satuan karya telematika yang kurang difollow up den-gan baik sehingga program pengembangan seperti ini belum bisa berjalan efektif.

Faktor Mismanagement Asset Gerakan Pramuka3Dalam beberapa kasus yang kami temui di beberapa kota lokasi dari penelitian ini kami

menemukan fakta menarik bahwa tidak semua kwartir daerah memiliki asset penunjang secara finansial (usaha mandiri) maupun asset penunjang sarana kegiatan kepramukaan (bumi perkemahan) yang mumpuni untuk menjamin keberlangsungan kualitas kegiatan pembinaan karakter yang baik dan sesuai.

Laporan Penelitian 30

6PENUTUP

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 31

Kesimpulan yang bisa didapat dari penelitian ini adalah bahwa keempat bidang yang dimaksud (profil, pendidikan keorganisasian, dan manajemen pengelolaan aset dan keuangan) masih memerlukan banyak perbaikan sistem dan juga perubahan sistem manajerial yang mengarah ke profesionalitas pengelolaan untuk menunjang proses transfor-masi dan meningkatkan peran-peran strategis Gerakan Pramuka serta mendorong beberapa inovasi dalam imple-mentasi maupun pembenahan Gerakan Pramuka dan sistem pendukungnya (supporting system) agar menjadi lebih baik lagi.

Perbaikan dan juga inovasi dalam beberapa bidang tersebut dapat menjadi upaya yang dapat dilakukan oleh Gera-kan Pramuka untuk mentransformasikan internal Gerakan Pramuka dalam menunjang tata kelola kegiatan kepramu-kaan yang lebih baik dan juga penerimaan yang lebih baik dari masyarakat.

Namun demikian terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi secara negatif dari proses perbaikan ini, antara lain adalah : faktor hambatan struktural, faktor diskontinuitas perubahan, dan faktor pengelolaan aset yang kurang profesional. Maka dari itu, berbagai inovasi dan perbaikan harus terus dilakukan untuk memperbaiki beberapa persoalan strategis tersebut.

Bentuk dan Substansi Rebranding Gerakan Pramuka6.1.1

6.1kesimpulan

Laporan Penelitian 32

Perlu ada pendekatan gaya baru yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka dengan menjalani secara serius pengelolaan akun media sosial sebagai saluran dan kanal informasi. Kontennya pun disesuaikan menjadi lebih menonjolkan volun-tarisme ketimbang sekadar kepramukaan sebagai sebuah aktivitas berbahaya di alam liar.

Pengelolaan komunikasi yang lebih profesional dengan merujuk pada manajemen Brand yang lebih tertata secara baik dan merujuk pada prinsip-prinsip good corporate governance akan menghasilkan citra Gerakan Pramuka yang lebih positif ke masyarakat.

Komunikasi Profil Gerakan Pramuka

6.2.1

Rekomendasi6.2

Setelah internal Gerakan Pramuka dapat dikondisikan dengan baik untuk menerima perubahan atau transformasi, Gerakan Pramuka harus memper-hatikan pengelolaan citra dari Gerakan Pramuka agar relevan dengan situasi dan perkembangan zaman hari ini (rebranding).

Perubahan citra dari Gerakan Pramuka tidak ha-rus terjadi secara drastis dan radikal, dan hanya menyentuh beberapa aspek saja. Gerakan Pramuka masih perlu mempertahankan beberapa simbol khu-sus yang telah menjadi karakteristik pembeda antara Gerakan Pramuka dengan kegiatan atau aktivitas lain-nya. Misalnya, pencitraan bahwa Gerekan Pramuka menawarkan kegiatan yang terkait dengan aktivitas kehidupan di alam terbuka (outdoor) seperti naik gunung (mountaineering) dan survival tidak perlu diu-bah dan tetap ditawarkan sebagai pembeda dengan—dalam konteks sekolah—kegiatan ekstra kurikulum lainnya. Identitas seragam, hasduk dan norma serta nilai pramuka juga masih dihargai oleh publik luas.

Gerakan Pramuka diharapkan melakukan promosi

Gerakan Pramuka yang diharapkan Masyarakat

6.1.2

yang lebih masif dalam beberapa kegiatan dan akti-vitas masyarakat muda yang kini menjadi tren seperti kegiatan yang berkaitan dengan bidang seni, olahraga, informasi teknologi serta ekonomi kreatif.

Tidak hanya dalam hal promosi kegiatan-kegiatan khusus dari Gerakan Pramuka, melalui pengisian bo-rang tim peneliti mendapatkan pengetahuan bahwa masyarakat eksternal pramuka pada dasarnya masih mengharapkan banyak hal positif dari Gerakan Pra-muka. Akan tetapi, untuk dapat menarik perhatian masyarakat, banyak momentum kebersamaan yang perlu dibangun oleh Gerakan Pramuka agar pramuka kembali dapat melekat menjadi bagian dari Gerakan Pramuka.

Keinginan yang besar dari masyarakat ini perlu dir-espon oleh Gerakan Pramuka dengan memberikan ruang partisipasi yang lebih besar melalui peningkatan pelibatan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kepra-mukaan dan juga formulasi kegiatan-kegiatan kepra-mukaan yang melibatkan masyarakat luas secara lebih banyak lagi.

Berdasarkan Ruang lingkup Penelitian

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 33

Langkah besar penataan kembali dari manajemen pengelolaan aset dan keuangan gerakan Pramuka bisa dimulai dari penerapan standar akuntabilitas kegiatan organisasi.

Kegiatan kepramukaan baik yang rutin maupun insidental dengan baik juga dapat dijadikan salah satu program per-baikan tata kelola dan peningkatan akuntabilitas dari Gerakan Pramuka baik dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan kepramukaan dan kepengurusan Gerakan Pramuka dalam setiap tingkatannya. Hal ini mencakup akuntabilitas finansial, diharapkan Gerakan Pramuka dapat menerapkan sebuah standar pengkomunikasian kegiatan pramuka dan laporan kegiatan kepada publik agar masyarakat dapat memahami perkembangan Pramuka dengan seksama bertujuan untuk membuat kemandirian Gerakan Pramuka.

Sebagai bagian dari struktur terbesar dari Gerakan Pramuka, Peserta didik Pramuka harus mendapat perhatian khu-sus. Cepatnya pertumbuhan populasi penduduk menyebabkan banyak kalangan di anak muda yang tumbuh lebih cepat dari seharusnya. Pada masa kini, seorang remaja dapat saja berprestasi secara akademik dan duduk di bangku kuliah. Disarankan sistem perekrutan calon peserta didik tidak lagi dibasiskan pada umur, melainkan dari kemampuan dan disiplin semata.

Selain pengubahan sistem perekrutan yang berbasis umur, karakteristik dari pengorganisasian rekrutmen keanggota-an Gerakan Pramuka yang lebih banyak menargetkan kaum masyarakat muda harus pula memperhatikan beberapa perubahan tren di kalangan masyarakat muda pula. Hal ini diperlukan untuk menjaga perfomance brand dari Gerakan Pramuka tetap fresh dan tidak ketinggalan zaman. Menggaet mereka yang sudah jauh dari Pramuka untuk kembali aktif di Pramuka juga disarankan, terutama membuka kesempatan agar para orang tua untuk aktif juga dalam Pramuka dan berbagi kebanggaan mereka saat menjadi Pramuka di masa-masa sekolahnya.

Saran lain yang didapatkan dari proses FGD, wawancara mendalam dan seminar diseminasi adalah peninjauan kem-bali program-program kepramukaan sebagai sebuah bentuk evaluasi yang berkala dalam melihat tingkat efektivitas dan juga tingkat efisiensi dari kegiatan-kegiatan Kepramukaan. Hasil dari evaluasi ini dapat dijadikan bahan pertimban-gan dalam penyusunan program-program kepramukaannya di masa yang mendatang.

Beberapa kegiatan kepramukaan yang sudah tidak relevan dapat dievaluasi keberadaannya, khususnya jika yang ter-kait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sampai dengan hari ini.

AkuntabilitasManajemen Pengelolaan Aset dan Keuangan

Pengkajian Kembali Pelibatan Calon Peserta DidikStruktur dan Keorganisasian Gerakan Pramuka

Peninjauan Kembali Kegiatan Kepramukaan (Program Review)Pendidikan Gerakan Pramuka

6.2.2

6.2.3

6.2.4

Laporan Penelitian 34

Logical Framework Analysis6.3

Tujuan Khusus (TK)

Sumberdaya Rekomendasi

Aktivitas Indikator Proses Indikator Dampak

TK 1Perubahan

Positif di Inter-nal Gerakan

Pramuka untuk menunjang opti-

malisasi Gera-kan Pramuka di

Masyarakat

1. Tim Peneliti

2. Tim Ren-bangsama

3. Kwartir Na-sional Gerakan Pramuka

4. Kwartir Daerah se Indonesia

5. Kwartir Cabang se Indonesia

6. Kwartir Ranting se Indonesia

7. Gugus De-pan

1. Implementasi Hasil penelitian Transfor-masi dan Rebranding Gerakan Pramuka

2. Pengelolaan mana-jemen komunikasi GP secara lebih teren-cana

3. Peninjauan kembali Program-program Gerakan Pramuka

4. Pengupayaan penerapan standar Akuntabilitas dan Transparansi dalam hal manajemen asset GP

5. Pengkajian kembali Persyaratan Calon Peserta Didik dalam proses Pendidikan Kepramukaan

1. Pelaksanaan rekomendasi dari Hasil Penelitian ini dalam bentuk perubahan tata kelola dan inovasi manajemen Kegiatan Kepramukaan di setiap tingkatan kepengurusan

2. Perbaikan sistem manajemen pengelolaan Tata Kelola Organisasi Gerakan Kepramukaan yang lebih akuntabel dan profesional di setiap tingkatannya.

3. Perbaikan sistem manajemen kegiatan kepramukaan yang lebih profesional dan akuntabel di setiap tingkat kepengurusan

4. Promosi kegiatan-kegiatan yang menjadi inovasi dari Gerakan pramuka seperti satuan komunitas dan lain lain.

5. Meningkatnya jumlah partisipasi masyarakat dalam kegiatan Kepramukaan

6. Meningkatnya jumlah kegiatan-kegiatan yang dalam formatnya banyak melibatkan masyarakat luas.

1. Pemetaan/inventarisa-si persepsi dan masalah Gerakan Pramuka

2. Perubahan persepsi terhadap Gerakan Pramuka

3. Perubahan terh-adap cara publikasi dan berkomunikasi Gerakan Pramuka yang mereprenta-sikan perubahan (scout for change)

4. Gerakan Pramu-ka menjadi organi-sasi tingkat nasi-onal yang mandiri dan berpengaruh dalam mewujudkan perubahan positif di masyarakat.

TK 2Mengarahkan

Perubahan Image Gerakan Pramuka agar diterima oleh Masyarakat

kedepan

Laporan Penelitian Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 35

Laporan Penelitian 36

PenasehatDr. H. Adhyaksa Dault, SH, M.Si

Penanggung JawabMarbawi, S.Sos, M.Si

PengarahMarbawi, S.Sos, M.SiDrs. Yudi Suyoto, MM

Dr. P.A. Kodrat Pramudho, M.KesLusia Adinda Lebu Raya, S.Pd, MM

Penulis / Ketua Peneliti UtamaTubagus Arie Rukmantara, S.Hum, MPP

Editor / Anggota PenelitiLisan Sulaiman

Suharyo Fajri AkmalAdnan Mubarak

Firyan Nainunus (Artistik)

PenelitiAdillah Yuswanti, SH, M.KnEddy Setiawan, S.Pt, M.SiAndre Avizena Sigit, SIP

Luqman Hakim Arifin, S.FilHariqo Wibawa Satria, M.Si

Agus Muslim, SEiIr. Desi Susiani

Septembri Yanti, S.PdDra. Jasmiwarti

Eko Indrayadi, S.Sos

BendaharaH. Fatchuddin, SE

Staf PenelitiRt. Arini Yuniarti, ST

Bambang A.PDerris Setiawan, ST

Taufik HidayatDrs. Budi Prasodjo

Madiono

Tim Penyusun


Recommended