Download docx - Lapkas Meningioma

Transcript

KATA PENGANTARPuji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat-Nya, laporan kasus ini dapat diselesaikan tepat waktu.Ucapan terima kasih dan penghargaan penyusun ucapkan kepada dr. Zaky, Sp.S sebagai pembimbing di Stase Neurologi RSUD Kota Banjar yang telah memberikan waktunya dalam membimbing dan membantu selama pelaksanaan laporan kasus ini. Penyusun menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran yang membangun atas laporan kasus ini dengan senang hati penyusun terima. Penyusun memohon maaf atas segala kekurangan yang diperbuat dan semoga penyusun dapat membuat laporan kasus lain yang lebih baik di kemudian hari.Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Banjar, 08 Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN 1BAB II LAPORAN KASUS 2BAB III TINJAUAN PUSTAKA 103.1 Anatomi103.2. Definisi123.3. Epidemiologi133.4. Etiologi133.5. Patogenesis133.6. Klasifikasi143.7. Manifestasi Klinis163.8. Diagnosis dan Pemeriksaan183.9. Penatalaksanaan273.10. Prognosis30DAFTAR PUSTAKA31

3

BAB IPENDAHULUAN

Meningioma adalah tumor pada meningens, yang merupakan selaput pelindung yang melindungi otak dan medulla spinalis. Meningioma dapat timbul pada tempat manapun di bagian otak maupun medulla spinalis, tetapi, umumnya terjadi di hemisfer otak di semua lobusnya. Kebanyakan meningioma bersifat jinak (benign), sedangkan meningioma malignan jarang terjadi.1

Meningioma merupakan neoplasma intrakranial nomor 2 dalam urutan frekuensinya yaitu mencapai angka 20%. Meningioma lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria terutama pada golongan umur antara 50-60 tahun dan memperlihatkan kecenderungan untuk ditemukan pada beberapa anggota di satu keluarga. Korelasinya dengan trauma kapitis masih dalam pencarian karena belum cukup bukti untuk memastikannya. Pada umumnya meningioma dianggap sebagai neoplasma yang berasal dari glioblas di sekitar vili arachnoid. Sel di medulla spinalis yang sebanding dengan sel tersebut ialah sel yang terletak pada tempat pertemuan antara arachnoid dengan dura yang menutupi radiks.1

Tempat predileksi di ruang kranium supratentorial ialah daerah parasagitalis. Yang terletak di krista sphenoid, parasellar, dan baso-frontal biasanya gepeng atau kecil bundar. Jika meningioma terletak infratentorial, kebanyakan didapati di samping medial os petrosum di dekat sudut serebelopontin. Meningioma spinalis mempunyai kecenderungan untuk memilih tempat di bagian T.4 sampai T.8. Meningioma yang bulat sering menimbulkan penipisan pada tulang tengkorak sedangkan yang gepeng justru menimbulkan hyperostosis.1

Meningioma dapat tumbuh di mana saja di sepanjang meningen dan dapat menimbulkan manifestasi klinis yang sangat bervariasi sesuai dengan bagian otak yang terganggu. Sekitar 40% meningioma berlokasi di lobus frontalis dan 20% menimbulkan gejala sindroma lobus frontalis. Sindroma lobus frontalis sendiri merupakan gejala ketidakmampuan mengatur perilaku seperti impulsif, apati, disorganisasi, defisit memori dan atensi, disfungsi eksekutif, dan ketidakmampuan mengatur mood.

BAB IILAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIENNama: Ny. RNJenis kelamin: PerempuanUsia: 46 tahun Agama: IslamPekerjaan: Pensiunan GuruStatus Pernikahan : Menikah Alamat: Parapat, Pangandaran, Jawa Barat Tanggal Masuk: 23 September 2014No. RM : 2763XXALLO-ANAMNESIS (10/9/13)Keluhan Utama : Lemas pada kedua tungkai sejak 1 minggu SMRSKeluhan Tambahan : Nyeri Kepala dan Mual Muntah Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke IGD RSUD Banjar dengan keluhan lemas pada kedua tungkai sejak 1 minggu SMRS. Kelemahan terjadi perlahan, semakin lama semakin memberat, sehingga pasien tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Selain itu, 2 tahun belakangan ini Os sering merasakan nyeri kepala, dirasakan berdenyut di seluruh bagian kepala, nyeri dirasakan semakin hari semakin hebat, Os sering terbangun pada malam hari karena nyeri kepala, dan nyeri tidak sembuh dengan mengkonsumsi obat sakit kepala. Pasien merasakan mual disertai muntah ketika masuk IGD. Sejak 2 tahun Os memiliki riwayat kejang. Pasien punya riwayat jatuh sehingga tungkai kanan tidak dapat digerakan sejak tahun 2004, dan belum diobati hingga saat ini. Pasien juga mengaku tidak ada pingsan, demam, sulit menelan, tersedak saat makan ataupun minum, penurunan berat badan, ataupun gangguan buang air besar dan air kecil. Adanya rasa baal dan kesemutan disangkal, bicara pelo, mulut mencong disangkalRiwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit yang sama disangkal. Riwayat hipertensi sejak 10 tahun SMRS, minum obat dan kontrol secara rutin ke dokter. Riwayat DM sejak 3 tahun SMRS, minum obat dan kontrol secara rutin ke dokter. Riwayat Kejang, Penyakit Ginjal, Penyakit Hati dan penyakit jantung disangkal pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal. Riwayat hipertensi (+) Bapak. Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus, Tuberkulosis, Ginjal dan Hati Disangkal.

Riwayat Pengobatan Konsumsi obat-obatan darah tinggi dan diabetes melitus.

Riwayat Psikososial Konsumsi Alkohol (-) Rokok (-) Makanan asin, Bersantan, jeroan (-)Riwayat Penyakit Alergi Alergi Debu, Obat, Makanan, dan dingin disangkal.

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran: ComposmentisTanda Vital TD: 140/80 mmHg N: 78 kali/menit (reguler) RR: 20 kali/menit (reguler) S: 37 0C

STATUS GENERALIS Kepala: normochepal Mata: anemis (-/-), ikterik (-/-), edema palpebra (-/-) Hidung: normonasi, deviasi septum (-), sekret (-) Mulut: mukosa bibir kering (-), sianosis (-), lidah tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1, gigi geligi tidak lengkap Telinga: normotia, sekret (-) Leher: KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat ThoraxJantung : Ictus Cordis tidak terlihat dan tidak teraba, BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-)Paru: Simetris, tidak ada retraksi, vocal fremitus simetris, vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) AbdomenInspeksi: bentuk datarPerkusi: timpani diseluruh lapangan paruPalpasi: supel, nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-), nyeri epigastrium (-)Auskultasi: BU (+) normal EkstremitasAtas: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)Bawah: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

STATUS NEUROLOGIK Kesadaran: Compos mentisGCS: E4 M6 V5 Rangsang MeningealKaku Kuduk (-)/(-)Laseque/Kernig (>700)/( >700) / (>1350)/( >1350)Brudzinki I/II/III = (-/-/-)Patrick (-/-) Kontrapatrick (-/-)

Saraf Kranial N.I (Olfaktorius) Daya Pembau : normosmia (+/+)

N.II (Optikus ) Kanan KiriVisus 6/6 6/6Lapang Pandang normal normalFunduskopibelum dapat melakukanPapil edemabelum dapat melakukanArteri:venabelum dapat melakukan

N.III (Okulomotorius) Kanan KiriPtosis: - -Gerakan Bola MataAtas: baik / baikBawah: baik / baikMedial: baik / baikPupil: bulat, isokor, ODS 3 mmRefleks cahaya langsung: + / +Refleks cahaya tidak langsung: + / +Akomodasi: baik baik

N.IV (Trokhlearis)Kanan KiriGerakan mata ke medial bawah: baik / baik

N.V (Trigeminus)Kanan KiriMenggigit:normalMembuka Mulut: normalSensibilitas5.1.(oftalmikus): + +5.2.(maksilaris): + +5.3 (mandibularis): + +Reflek kornea: + +Refleks bersin: normalDaya Kecap Lidah 2/3 depan:normal

N.VI (ABDUSENS) Kanan KiriGerakan mata ke lateral: baik / baik

N.VII (FASIALIS) Kanan KiriKerutan kulit dahi: + +Menutup mata kuat: + +Mengangkat alis: normal normalMenyeringai : tertinggal normalParese N. VII dextra sentral

N.VIII (Vestibulochoclearis)KANAN KIRITes Bisik: Normal Tes Rinne: tidak dilakukanTes Weber: tidak dilakukanTes Schwabach: tidak dilakukan

N. IX (Glosofaringeus) Dan N. X (Vagus)Arkus faring: gerakan simetrisDaya kecap lidah 1/3 belakang: Normal Uvula : letak ditengah, gerakan simetrisMenelan: NormalRefleks muntah: + kanan kiri

N. XI (Aksesorius) Kanan KiriMemalingkan Kepala: baikbaikMengangkat Bahu: baikbaik

N.XII (Hipoglosus)Sikap lidah: Deviasi ke kananAtropi otot lidah: (-)Tremor lidah : (-)Fasikulasi lidah: (-)Parese N. XII dextra sentral

MotorikKekuatan Otot55

02Tonus otot: normalAtrofi: tidak ada

Sensorik Kanan KiriNyeri: Ektremitas Atas: normalnormal Ekstremitas Bawah: normalnormalRaba: Ektremitas Atas: normalnormal Ekstremitas Bawah: normalnormalSuhu: Tidak dilakukanFungsi VegetatifMiksi: baikDefekasi: baik

Fungsi Cerebellar dan KoordinasiAtaxia (-)Tes Rhomberg Tidak Dilakukan Disdiadokinesia(-)Jari-Jari(-)Jari-Hidung(-)Tumit-Lutut(-)Fungsi luhurMMSE: Skor 30 Normal

Reflek FisiologisRefleks PatologisReflek bisep: ++/++ Babinski: -/-Reflek trisep: ++/++Chaddock: -/-Reflek brachioradialis: ++/++Oppenheim: -/-Reflek patella: +/+Gordon: -/-Reflek Achilles: ++/++PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaanHasilNilai Rujukan

Hemoglobin11,6 g/dl10 18

Leukosit14.800 /mm34000 11000

Trombosit150.000 mm3150000 400000

Hematokrit35.5 U/l40 54

Eritrosit5,21 juta /UL4,70-6,95

SGOT6220 U/l< 37 U/I

SGPT4220 U/I