Download pdf - Kti Amelia Yuliana

Transcript

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI USIA 3-5 BULANYANG DIPIJAT DAN TIDAK DIPIJAT(Di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Tahun 2013)

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH AMELIA YULIANANIM : P27824210001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYAJURUSAN KEBIDANANPROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETANMAGETAN2013PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI USIA 3-5 BULAN YANG DIPIJAT DAN TIDAK DIPIJAT(Di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Tahun 2013)

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikanAhli Madya Kebidanan Pada Program Studi Diploma III KebidananKampus Magetan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

OLEHAMELIA YULIANANIM : P27824210001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYAJURUSAN KEBIDANANPROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETANMAGETAN

i2013LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH INI TELAH DISETUJUI UNTUK DIPERTAHANKAN PADA UJIAN SIDANG KARYA TULIS ILMIAH TANGGAL 10 JULI 2013

OLEH

Pembimbing I

AGUNG SUHARTO, APP.,S.Pd.,M.KesNIP. 19691006 199003 1 002

Pembimbing II

TINUK ESTI HANDAYANI, SST.,M.KesNIP. 19690317 198903 2 004

iiLEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH INI TELAH DIPERTAHANKAN DI DEPAN TIM PENGUJI UJIAN SIDANG KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN POLITEKTIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYAPADA TANGGAL : 17 JULI 2013

MENGESAHKAN

TIM PENGUJI

TANDA TANGAN

Ketua: Budi Joko Santosa, SKM., M.Kes.......................

Anggota I: Tinuk Esti Handayani, SST., M.Kes ........................

Anggota II: Agung Suharto, APP., S.Pd., M.Kes........................

Mengetahui , Ketua Program Studi D III Kebidanan Kampus Magetan

SULIKAH, SST., M.KesNIP. 196806231988032001

iiiKATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat, rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan berjudul Perbedaan Berat Badan Bayi Usia 3-5 Bulan Yang Dipijat Dan Tidak Dipijat Di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan Tahun 2013 diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D III Kebidanan Kampus Magetan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Penelitian Karya Tulis Ilmiah ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Ir. H. Bambang Guruh Irianto, AIM., MM, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Ibu Hj. Klanting Kasiati, S,Pd., AMd.Keb., M.Kes, selaku Ketua jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.3. ivIbu Sulikah, SST., M.Kes, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kampus Magetan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas belajar. 4. Bapak Agung Suharto, APP., S.Pd., M.Kes, selaku pembimbing dan penguji I yang dengan penuh kesabaran, ketekunan, perhatian, bimbingan, dan pengarahan serta saran-saran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.5. Ibu Tinuk Esti Handayani, SST., M.Kes, selaku pembimbing dan penguji II yang dengan penuh kesabaran, ketekunan, perhatian, bimbingan, dan pengarahan, serta saran-saran dalam penuyusunan Karya Tulis Ilmiah.6. Bapak Budi Joko Santosa, SKM., M.Kes, selaku Ketua Penguji yang memberikan saran, koreksi serta masukan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. 7. Bapak Mulyono, S.Sos, selaku Kepala Kelurahan Tawanganom yang telah memberikan izin penelitian, sehingga penelitian dapat dilaksanankan di Kelurahan Tawanganom.8. Ibu Ima, Amd.Keb, selaku bidan desa yang berada di Kelurahan Tawanganom, yang telah memberikan ijin dan banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang telah diberikan dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua pihak yang memanfaatkannya.Magetan, Juli 2013

Peneliti

vv

ABSTRAK

Pijat bayi merupakan stimulasi taktil yang memiliki keuntungan dalam proses tumbuh kembang bayi. Hasil studi pendahuluan di Kelurahan Tawanganom, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan tahun 2013 pada 10 ibu yang memiliki bayi usia 3-5 bulan terdapat 60% bayi yang sudah pernah dipijat, 40% bayi yang belum pernah dipijat ke ahli fisioterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan yang dipijat dan tidak dipijat. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan Quasy Experimental Design berupa Non equivalent control group design dengan populasi 20 bayi yang dipijat dan tidak dipijat. Penelitian ini menggunakan sampel total populasi. Variabel independent adalah pijat bayi, sedangkan variabel dependent adalah berat badan bayi, menggunakan skala rasio. Instrumen pengumpulan data menggunakan timbangan berat badan bayi dalam satuan gram. Uji statistik yang digunakan independent Samplet T-Test dengan probabilitas p=0,05. Kriteria penolakan H0 jika p 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar. Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Chi-Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk. Pada penelitian ini mengunakan uji statistik normalitas Kolmogorov Smirnov. Uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (levenes Test), artinya jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda) (Priyanto, 2008:95). Kriteria pengujian uji F bedasarkan probalitas adalah H0 diterima jika P value> 0,05 artinya kedua varian sama (varian kelompok bayi yang dipijat dan tidak dipijat adalah sama) maka uji t yang digunakan adalah equal variance assumed. H0 ditolak jika p value< 0,05 artinya kedua varian berbeda (Varian kelompok bayi yang dipijat dan tidak dipijat adalah berbeda) uji t yang digunakan adalah equal variance not assumed. Kriteria uji t berdasarkan probabilitas dengan signifikansi 0,05 adalah H0 diterima jika P value> 0,05 artinya tidak ada perbedaan antara peningkatan berat badan bayi yang dipijat dan tidak dipijat. H0 ditolak jika P value < 0,05 artinya ada perbedaan antara peningkatan berat badan bayi yang dipijat dan peningkatan berta badan bayi yang tidak dipijat.3.9 Etika Penelitian 3.9.1 Ijin penelitian Peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Kepala Desa setempat melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan (Bakesbangpolinmas) Kabupaten Magetan untuk melakukan penelitian di Kelurahan Tawanganom. Setelah mendapatkan persetujuan barulah melakukan penelitian.3.9.2 Lembar Persetujuan (Informed consent)Pada para ibu akan diberitahu, bahwa peneliti ini tidak disalahgunakan dan tidak disalahgunakan dan tidak merugikan ibu, jika ibu yang memiliki bayi usia 3 sampai 6 bulan bersedia bayinya untuk diteliti diminta untuk membaca dan menanda tangani surat informed consent dan bila tidak setuju maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.3.9.3 Kerahasian nama atau Identitas (Anonimity)Untuk menjaga kerahasiaan identitas, peneliti tidak akan mencantumkan nama pada pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut (Nursalam, 2011:115). Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama bayi, cukup memberi nomor kode pada masing-masing lembar pengumpul data.3.9.4 Kerahasian hasil (Confidentiality)Informasi yang telah dikumpulkan dari subyek, dijamin kerahasiannya oleh peneliti (Nursalam, 2011:115). Kerahasian informasi yang diberikan oleh ibu dijamin sepenuhnya oleh peneliti. Data tersebut hanya disajikan dan dilaporkan kepada beberapa kelompok yang berhubungan dengan peneliti.3.10 KeterbatasanKeterbatasan adalah hambatan dalam penelitian (Nurssalam, 2003: 185). Dalam penelitian ini keterbatasan yang dihadapi adalah tenaga dan waktu penelitian, dalam penelitian ini hanya diambil populasi berat badan bayi usia 3-5 bulan di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan pada bulan Mei-Juni Tahun 2013.

BAB 4HASIL PENELITIAN

Setelah dilaksanakan penelitian di Kelurahan Tawanganom, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, selama 4 minggu mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2013 dengan bayi usia 3-5 bulan sejumlah 20 bayi dibagi dalam 2 kelompok subyek penelitian yaitu 10 bayi yang dipijat dan 10 bayi yang tidak dipijat. Bayi yang memenuhi kriteria populasi kemudian dilakukan pemijatan dengan frekuensi 2X seminggu, lama 15 menit maka pada bab ini di sajikan hasil penelitian sebagai berikut:4.1 Berat Badan Bayi Usia 3-5 Bulan Sebelum dan Sesudah Dipijat Setelah diadakan penelitian terhadap berat badan bayi yang dipijat selama 4 minggu di Kelurahan Tawanganom, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan didapatkan hasil rerata penimbangan berat badan bayi sebelum pemijatan 5840 g dan penimbangan berat badan bayi setelah pemijatan 6460 g. Secara rinci dapat dilihat pada Gambar 4.1.

52 Gambar 4.1Rerata Berat Badan Bayi Usia 3-5 Bulan Sebelum dan Sesudah Dipijat di Kelurahan Tawanganom pada Bulan Mei-Juni 2013

4.2 Berat Badan Bayi Usia 3-5 Bulan Awal 4 Minggu dan Akhir 4 Minggu yang Tidak Pijat Hasil penelitian tentang berat badan bayi awal 4 minggu dan akhir 4 minggu yang tidak dipijat di Kelurahan Tawanganom, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan didapatkan hasil rerata penimbangan berat badan bayi awal 4 minggu yang tidak dipijat 5810 g dan hasil rerata penimbangan berat badan bayi akhir 4 minggu yang tidak dipijat 6080 g. Secara rinci dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2Rerata Berat Badan Bayi Usia 3-5 Bulan Awal 4 Minggu dan Akhir 4 Minggu Tidak Dipijat di Kelurahan Tawanganom pada Bulan Mei-Juni 2013

4.3 Perbedaan Berat Badan Bayi Usia 3-5 Bulan Sebelum dan Sesudah Dipijat BayiPerbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan sebelum dan sesudah dipijat dapat diketahui dengan uji perbedaan antara sebelum dan sesudah, diawali dengan hasil Test of Normality Kolmogorov-Smimov untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil Test of Normality Kolmogorov-Smimov terhadap hasil sebelum dan sesudah tes menunjukkan kedua kelompok data menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa data variabel berat badan bayi terdistribusi normal. Dengan demikian dapat dilakukan Paired Sampel T-Test. Hasil Paired Sampel T-Test pada interval kepercayaan 95% diperoleh nilai t hitung -10.811 dengan nilai signifikansi 0,000 (p t tabel (5,330 > 2,101) dan signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada perbedaan antara rerata berat badan bayi yang dipijat dan tidak dipijat.Tabel 4.4Hasil Uji Independent Samples T-Test

Levene's Test for Equality of Variancest-test for Equality of Means

FSig.TDfSig. (2-tailed)Mean DifferenceStd. Error Difference95% Confidence Interval of the Difference

LowerUpper

Equal variances assumed6.720.0185.33018.000330.00061.914199.924460.076

Equal variances not assumed5.33011.900.000330.00061.914194.976465.024

BAB 5PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan pembahasan dari hasil penelitian sesuai dengan tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan yang dipijat dan tidak dipijat dilakukan pemijatan di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan pada bulan Mei-Juni 2013.5.1 Berat Badan Bayi Usia 3-5 Bulan Sebelum dan Sesudah Dipijat Hasil penelitian dapat dilihat bahwa berat badan bayi usia 3-5 bulan sebelum dan sesudah dipijat sejumlah 10 bayi yang dipijat pada bulan Mei sampai Juni Tahun 2013 didapatkan selisih peningkatan berat badan bayi yaitu 620 g.

57Hal ini sesuai dengan pendapat Walker (2009:18) tentang manfaat pijat bayi adalah sebagai berikut: mempertahankan keseimbangan dan postur tubuh, meningkatkan koordinasi dan kelenturan otot serta mengatasi kaku otot dan sendi, menghilangkan otot yang kaku atau tegang dan menyesuaikan persendian, meningkatkan kelenturan tulang belakang dan menguatkan otot-otot pendukungnya, membantu pencemaan dan menenangkan tubuh dengan mempermudah relaksasi perut, memaksimalkan volume pemapasan. Peningkatan suplai oksigen dan sirkulasi yang baik akan membantu bayi berkembang, memantapkan kesatuan dan posisi persendian utama dan keselarasan otot-otot yang mengendalikan persendian tersebut, membersihkan kulit dan membuatnya terpapar cahaya dan oksigen. Melalui stimulasi pijat bayi dapat meningkatkan berat badan bayi karena dapat membantu meningkatkan kerja kelenjar pituitari dan merangsang Growth Hormone (GH), sehingga meningkatkan pertumbuhan rangka dan otot. Selain itu pijat bayi dapat merangsang saraf Vagus pada saluran usus dan lambung, sehingga memperbaiki mobilitas saliran cema. Keadaan ini menyebabkan absorbsi makanan menjadi lebih baik, bayi mudah lapar, sehingga meningkatkan berat badan bayi.Pijat bayi mempunyai banyak keuntungan, antara lain bayi yang dipijat selama 4 minggu secara berturut-turut dapat meningkatkan berat badan bayi usia 3-5 bulan di Kelurahan Tawanganom. Selain itu pijat bayi juga dapat mengurangi kebiasaan menangis, menaikkan berat badan bayi, membuat bayi mudah tidur, mengurangi level stres hormon bayi. Ibu yang memijat bayinya mampu memproduksi ASI lebih banyak dibanding kelompok kontrol. Jadi, pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI, maka periode waktu pemberian ASI secara eksklusif dapat ditingkatkan, sehingga dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.5.2 Berat Badan Bayi Usia 3-5 Bulan Awal 4 Minggu dan Akhir 4 Minggu yang Tidak Dipijat Hasil penelitian dapat dilihat bahwa rerata berat badan bayi usia 3-5 bulan sebelum dan sesudah dipijat sejumlah 10 bayi yang tidak dipijat pada bulan Mei-Juni Tahun 2013 didapatkan selisih peningkatan berat badan bayi yaitu 270 g.Pada dasarnya berat badan bayi yang tidak dipijat mengalami kenaikan berat badan bayi Menurut Hidayat (2008:15-16), pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi dua, yaitu usia 0-6 bulan dan usia 6-12 bulan. Untuk usia 0-6 bulan pertumbuhan berat badan bayi akan mengalami penambahan setiap minggu sekitar 140-200 gram dan berat badan bayinya akan menjadi dua kali berat badan bayi lahir pada akhir bulan ke-6. Sedangkan pada usia 6-12 bulan terjadi penambahan setiap minggu sekitar 25-40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terjadi penambahan tiga kali lipat berat badan bayi lahir. Pada masa bermain, terjadi penambahan berat badan bayi sekitar empat kali lipat dari berat badan bayi lahir, pada usia kurang lebih 2,5 tahun serta penambahan berat badan bayi setiap tahunnya adalah 2-3 kg. Pada masa prasekolah dan sekolah akan terjadi penambahan berat badan bayi setiap tahunnya kurang lebih 2-3 kg.Berat badan bayi yang tidak dipijat juga mengalami peningkatan berat badan bayi sesuai dengan usia akan tetapi bila bayi dipijat secara rutin dapat mengalami peningkatan berat badan bayi yang lebih besar dari pada yang tidak dipijat. Oleh karena itu, berat badan bayi merupakan salah satu tolak ukur untuk menentukan tingkat kesehatan anak. Berat badan bayi akan menggambarkan komposisi tubuh bayi secara keseluruhan.5.3 Perbedaan Berat badan bayi Usia 3-5 Bulan Sebelum dan Sesudah Dipijat Berdasarkan hasil penelitian berat badan bayi sesudah dilakukan pemijatan mengalami peningkatan. Hasil Paired Samples T-Test untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rerata antara dua kelompok sampel yang berhubungan, diketahui rerata berat badan bayi sesudah pijat selama 4 minggu didapat nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis penelitian diterima. Artinya ada perbedaan berat badan bayi sebelum dan sesudah pijat bayi.Keadaan ini menujukkan bahwa Peningkatan Berat badan bayi ini terjadi karena pada saat pemijatan, sentuhan akan merangsang kulit sebagai reseptor untuk merangsang Hipotalamus. Hipotalamus akan merangsang nukleus arkuata yaitu tempat dimana hormon-hormon berpusat untuk pengaturan pengambilan makanan untuk mensekresi hormon Gastrin di lambung melalui saraf Vagus. Hormon Gastrin berfungsi untuk mengeluarkan asam hidrolat dan mempercepat pergerakan dinding lambung sehingga pengosongan isi lambung berjalan dengan cepat. Saat lambung kosong, lambung akan mensekresi Ghrelin, yaitu Ligan Endogen untuk Growth Hormone Secretagogue Reseptor (GHS-R) yang bekerja sebagai peptida neuroenterik pertama penebawa sinyal lapar dari perifer. Ghrelin akan mengaktiftan neuropeptida Y (NPY) dan Agouti-Related Protein (AgRP) yang ditransmisikan melalui saraf vagus menuju ke nukleus traktus solitarius di hipotalamus. Umpan balik ini mengakibatkan bayi cepat merasa lapar, nafsu makan bayi menjadi meningkat sehingga bayi lebih sering menyusu ASI dan Berat badan bayi menjadi bertambah. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Soetjiningsih (1995) bahwa stimulasi bila diberikan teratur dapat mempercepat pertumbuhan anak. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian dari T.Field dan Scafidi (1936 & 1990) bayi usia 1-3 bulan yang dipijat 15 menit 2 kali seminggu selama 6 minggu mengalami peningkatan berat badan bayi.Peningkatan Berat badan bayi juga tergantung oleh faktor lain seperti faktor genetik antara lain jenis kelamin suku bangsa dan berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik. Faktor lingkungan pranatal yaitu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap janin saat kehamilan. Faktor lingkungan postnatal antara lain gizi ibu saat manyusui berpengaruh besar terhadap ASI yang dihasilkan. Stress, baik dari ibu dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan maupun stress dari bayi dapat mempengaruhi nafsu makan bayi. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa berat badan bayi selama 4 minggu mengalami peningkatan berat badan bayi lebih tinggi dari pada berat badan bayi sebelum dipijat karena adanya rangsangan dari luar tubuh yaitu rangsangan pijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormone stress). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stress). Penurunan kadar hormon stress ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, yang berdampak meningkatkan berat badan bayi.5.4 Perbedaan Berat badan bayi Usia 3-5 Bulan Awal 4 Minggu dan Akhir 4 Minggu yang Tidak DipijatBerdasarkan hasil penelitian rerata berat badan bayi awal 4 minggu dan akhir 4 minggu yang tidak dilakukan pemijatan mengalami peningkatan. Hasil analisa statistik rerata berat badan bayi usia 3-5 bulan selama 4 minggu yang tidak dipijat dengan Paired Samples T-test didapat nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari pada 0,05. Artinya ada perbedaan berat badan bayi awal 4 minggu yang tidak dipijat dan berat badan bayi akhir 4 minggu yang tidak dipijat.Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pada dasamya pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi dua, yaitu usia 0-6 bulan dan usia 6-12 bulan. Untuk usia 0-6 bulan pertumbuhan berat badan bayi akan mengalami penambahan setiap minggu sekitar 140-200 gram dan berat badan bayinya akan menjadi dua kali berat badan bayi lahir pada akhir bulan ke-6. Sedangkan pada usia 6-12 bulan terjadi penambahan setiap minggu sekitar 25-40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terjadi penambahan tiga kali lipat berat badan bayi lahir (Hidayat, 2008:15-16). Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa berat badan bayi yang tidak dipijat mengalami peningkatan karena pada dasamya secara teori berat badan bayi usia 0-6 bulan akan meningkat 140-200 g perbulan, berat badan bayi meningkat setiap bulannya sesuai dengan usia bayi dan dipengaruhi faktor-faktor yang lain. Oleh karena itu, penimbangan berat badan bayi rutin setiap bulan harus dilakukan untuk menunjukkan kisaran pola standart, dapat dipastikan bayi dalam keadaan sehat. 5.5 Perbedaan Berat badan bayi Usia 3-5 Bulan yang Dipijat dan Tidak DipijatBerdasarkan hasil penelitian berat badan bayi usia 3-5 bulan yang dipijat dan tidak dipijat, dapat diketahui rerata berat badan bayi yang dipijat dan tidak dipijat. Dalam hal ini, berat badan bayi yang dipijat menunjukkan hasil berat badan bayi lebih tinggi dibanding berat badan bayi yang tidak dipijat 620:270, sedangkan hasil analisa statistik dengan Independent T-Test didapat nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan dari hipotesis yaitu ada perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan yang dipijat dan tidak dipijat.Meningkatnya berat badan bayi pada bayi yang dipijat sesuai dengan teori tentang Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan. Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat (Roesli, 2011:11).Aktifitas Nervus Vagus meningkatkan ASI, Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar, sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak diproduksi. Seperti diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak diminta. Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI (Roesli, 2011:11). Dari teori dan kenyataan yang diperoleh dari hasil penelitian dapat di ketahui bahwa pijat bayi yang dilakukan secara rutin memiliki pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan berat badan bayi. Bayi yang dipijat selama 4 minggu memiliki peningkatan lebih besar dibandingkan dengan bayi yang tidak dipijat, dikarenakan hormon stress pada bayi menurun, maka bayi dapat menghisap ASI lebih banyak, sehingga reproduksi ASI dan berat badan bayi akan meningkat.

BAB 6KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian perbedaan berat badan bayi yang dipijat dan tidak dipijat di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :6.1.1 Rerata berat badan bayi usia 3-5 bulan sebelum dipijat 5840 g dan sesudah dipijat 6460 g.6.1.2 Rerata berat badan bayi usia 3-5 bulan awal 4 minggu yang tidak dipijat 5810 g dan akhir 4 minggu yang tidak dipijat 6080 g.6.1.3 Ada perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan sebelum dan sesudah dipijat.6.1.4 Ada perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan awal 4 minggu dan akhir 4 minggu yang tidak dipijat. 6.1.5 Ada perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan yang dipijat dan tidak dipijat.6.2 SaranBerdasarkan hasil penelitian, maka peneliti ingin memberikan saran kepada berbagai pihak yang terkait sebagai berikut:

646.2.1 Bagi masyarakatDiharapkan bagi masyarakat untuk melanjutkan pijat bayi secara rutin sampai bayi usia 2 tahun, karena pijat bayi terbukti memberikan efek yang baik bagi pertumbuhan bayi dan juga dapan menjaga kekebalan tubuh bayi.6.2.2 Bagi institusi pendidikan

65Diharapkan pendidik dapat memberikan demontrasi gerakan-gerakan pijat bayi kepada mahasiswa sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikannya di lahan praktek.6.2.3 Bagi BidanDiharapkan bidan membekali ibu-ibu hamil untuk mengisi waktu luang tentang pijat bayi pada saat ANC, sehingga ibu dapat mengaplikasikannya setelah bayi lahir.6.2.4 Bagi peneliti berikutnyaDiharapkan dilaksanakan penelitian lanjutan tentang pijat bayi yang lebih berkualitas, misalnya dengan mengunakan desain yang lebih baik berupa true exsperiment design, menggunakan populasi yang lebih luas dan sample yang lebih representatif, dengan metode pijat bayi yang lebih baik dan faktor-faktor lain yang belum sempat diteliti karena keterbatasan peneliti, mengingat pijat bayi sangat bermanfaat di bidang kesehatan yang terbukti dapat meningkatkan berat badan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Apa itu MDGs. http://mdgsindonesia.org/official/. (diakses 4 April 2013)

Anonim. Memnatau Berta badan Bayi. http://www.jurnalkesehatan.info. (diakses 4 April 2013)

Arikunto. 2005. Manageman Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Dewi, N.Nyoman. 2011. Pengaruh Stimulasi Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi Lahir Cukup Bulan. http://etd.ugm.ac.id (diakses 11 Maret 2013).

Hidayat, A. Aziz Alinul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

____________________. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Maharani, Sabrina. 2009. Pijat dan Senam Sehat Untuk Bayi. Jogjakarta: Kata Hati.

Muscari, Mary E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Nasar, Sri. 2005. Makanan Bayi & Ibu Menyusui. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Notoatmojdo, Soekidjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Piyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS.Yogyakarta: Mediakom.

Prasetyono, D.S. 2009. Teknik-Teknik Tepat Memijat Bayi Sendiri. Jogjakarta: DIVA Press

Riksani, Ria. 2012. Cara Mudah & Aman Pijat Bayi. Jakarta: Dunia Sehat

Roesli, Utami. 2011. Pedoman Pijat Bayi. Edisi Revisi XIII. Jakarta: Trubulus Agriwidya

Rosalina. 2007. Fisiologi Pijat Bayi. Jakarta: Trisakti Multi Media Johnson & Johnson Indonesia.

Santi, Enidya. 2012. Buku Pintar Pijat Bayi Untuk Tumbuh Kembang Optimal Sehat & Cerdas. Yogyakarta: Pinang Merah Publisher.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Subakti, Yazid dan Deri Rizki Anggraini. 2009. Keajaiban Pijat Bayi dan Balita. Jakarta: PT Wahyu Media

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA. Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suparyanto. 2010. Konsep Berat Badan Bayi. http://dr-suparyanto.blogspot.com. (diakses 30 Maret 2013)

Suryanah. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta: EGC

Walker, Peter. 2011. Panduan Lengkap Pijat Bayi. Jakarta: Puspa Swara.

Widyastuti, D, dan Widyani, R. 2008. Panduan Perkembangan Anak 0 Sampai 1 Tahun. Jakarta: Puspa Swara.

Wong, L.Donna., dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Edisi 6. Vol.1. Jakarta: EGC

Lampiran 1

Lampiran 1 1

LampiranLampiran 1 1

Lampiran 2 PERSETUJUAN SUBYEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Setelah mendapatkan penjelasan tentang kegiatan dari penelitian ini, yang bertanda tangan dibawah ini:Nama: ..............................(diisi peneliti)Alamat: ..............................Nomor: ..............................(diisi peneliti)Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian Perbedaan Berat Badan Bayi Usia 3-6 Bulan Yang Dipijat Dan Tidak DipijatDemikian persetujuan ini kami buat dengan kesadaran tanpa paksaan dari siapapun.

Magetan, Mei 2013

Responden

Lampiran 3

FORMAT PENGUMPULAN DATA

NoBerat badan (g)

PijatTidak Pijat

SebelumSesudahSebelumSesudah

150005600

255006200

355006000

450005700

559006300

656006400

761006600

863006800

967007200

1068007800

115840646053005600

1251005400

1350005300

1453005500

1557005900

1665006800

1763006500

1865006900

1960006200

2064006700

58106080

Lampiran 4Hasil Analisis DataUJI NORMALITAS

Case Processing Summary

Cases

ValidMissingTotal

NPercentNPercentNPercent

PIJAT10100.0%0.0%10100.0%

TIDAK PIJAT10100.0%0.0%10100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-SmirnovaShapiro-Wilk

StatisticdfSig.StatisticdfSig.

PIJAT.24610.088.89410.187

TIDAK PIJAT.25410.067.83310.036

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

StatisticStd. Error

PIJATMean620.0057.349

95% Confidence Interval for MeanLower Bound490.27

Upper Bound749.73

5% Trimmed Mean611.11

Median550.00

Variance3.289E4

Std. Deviation181.353

Minimum400

Maximum1000

Range600

Interquartile Range225

Skewness1.028.687

Kurtosis.7361.334

TIDAK PIJATMean270.0023.333

95% Confidence Interval for MeanLower Bound237.22

Upper Bound342.78

5% Trimmed Mean288.89

Median300.00

Variance5.444E3

Std. Deviation73.786

Minimum200

Maximum400

Range200

Interquartile Range125

Skewness.166.687

Kurtosis-.7341.334

UJI HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variances

PIJAT BAYI

Levene Statisticdf1df2Sig.

1.05827.397

ANOVA

PIJAT BAYI

Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Between Groups116333.333258166.6672.266.174

Within Groups179666.667725666.667

Total296000.0009

UJI PAIRED PIJAT

Paired Samples Statistics

MeanNStd. DeviationStd. Error Mean

Pair 1Berat Badan Bayi (g) Sebelum Pijat 5840.0010636.309201.219

Berat Badan Bayi (g) Sesudah Pijat6460.0010675.278213.542

Paired Samples Correlations

NCorrelationSig.

Pair 1Berat Badan Bayi (g) Sebelum Pijat & Berat Badan Bayi (g) Sesudah Pijat10.963.000

Paired Samples Test

Paired DifferencesTdfSig. (2-tailed)

MeanStd. DeviationStd. Error Mean95% Confidence Interval of the Difference

LowerUpper

Berat Badan Bayi (g) Sebelum Pijat - Berat Badan Bayi (g) Sesudah Pijat-620.000181.35357.349-749.732-490.268-10.8119.000

UJI PAIRED TIDAK PIJAT

Paired Samples Statistics

MeanNStd. DeviationStd. Error Mean

Pair 1Berat Badan Bayi (g) Tidak Pijat5810.0010602.679190.584

Berat Badan Bayi (g) Tidak Pijat6080.0010617.882195.391

Paired Samples Correlations

NCorrelationSig.

Pair 1Berat Badan Bayi (g) Tidak Pijat & Berat Badan Bayi (g) Tidak Pijat10.994.000

Paired Samples Test

Paired DifferencesTdfSig. (2-tailed)

MeanStd. DeviationStd. Error Mean95% Confidence Interval of the Difference

LowerUpper

Berat Badan Bayi (g) Tidak Pijat - Berat Badan Bayi (g) Tidak Pijat-270.00067.49521.344-318.283-221.717-12.6509.000

INDEPENDENT T-TEST

Group Statistics

PIJATNMeanStd. DeviationStd. Error Mean

BBPIJAT10620.00181.35357.349

TIDAK PIJAT10270.0073.78623.333

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variancest-test for Equality of Means

FSig.tDfSig. (2-tailed)Mean DifferenceStd. Error Difference95% Confidence Interval of the Difference

LowerUpper

BBEqual variances assumed6.720.0185.33018.000350.00061.914199.924460.076

Equal variances not assumed5.33011.900.000350.00061.914194.976465.024