Transcript
Page 1: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

BANGUNAN NON TRADISIONAL YG

MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

MK: ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI III

“KRITIK ARSITEKTUR”

Page 2: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

BUNGA MULIA – 0704205028

SYANE SEPTIANA – 0704205059

MARIA GENESIA – 0704205041

Page 3: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

PENDAHULUAN Elemen Arsitektur

elemen-elemen tradisional Bali bersumber dari konsep Tri Angga (kepala, badan, kaki).

BentukAtap/kepala bangunan tradisional Bali

yaitu terdiri dari pelana, limasan dan bentuk atap lumbung.

Bangunan-bangunan arsitektur tradisional berbentuk segi empat mendekati bujur sangkar.

Bagian bawah atau kaki bangunan disebut bebaturan denahnya segi empat dengan tinggi lantai sesuai dengan fungsinya.

Page 4: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

PENDAHULUAN Material dan Warna

Material penutup atap pada bangunan tradisional Bali menggunakan alang-alang. Oleh karena mekanisasi atau penggunaan mesin dalam pembangunan, penggunaan teknologi bahan yang berkaitan dengan kekuatan, ketahanan, dan estetika masih dapat diterima lebih lanjut dalam pelestarian arsitektur tradisional Bali, maka selain genteng tanah liat, dapat juga digunakan genteng material pabrikasi seperti genteng baja, genteng metal, genteng beton, namun dengan tampilan seperti layaknya genteng tanah liat.

Bahan dinding menggunakan tanah polpolan namun seiring dengan perkembangan jaman, bahan dinding yang biasa digunakan saat ini yaitu dengan pasangan dari bahan-bahan batu bata, batu paras, batu kali, batu kapur dan berbagai jenis batu alam yang sesuai untuk bahan tembok dengan tetap semaksimal mungkin menampilkan tekstur dan warna alaminya.

Bagian kaki bangunan tradisional Bali merupakan bebaturan. Bebaturan terbuat dari batu alam, paras atau bata, namun pada saat sekarang ini telah banyak menggantinya dengan beton berwarna abu-abu.

Page 5: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

PENDAHULUAN Ragam Hias

Ragam hias arsitektur tradisional Bali yang umum digunakan ialah:

Ukiran, Kekupakan, Jaro, Lelengisan, Pepalihan, Kencut, Reruitan.

Page 6: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

BANGUNAN NON TRADISIONAL BALI YG MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL BALI

Tinjauan Objek: Gedung Rektorat UNUD

• Kajian: Atap ( Kepala Bangunan)

gedung ini memiliki bentuk atap limasan ,memenuhi filosofi atap bangunan Bali yang mengambil bentuk gunung. Dari segi material,penutup atap yang digunakan adalah genteng tanah liat,sebagai pengganti alang-alang,juga masih memenuhi syarat bangunan Bali.

Dinding ( Badan Bangunan)Dinding bangunan menggunakan bahan batu bata dengan menampilkan tekstur dan warna alaminya,agar sesuai dengan filosofi arsitektur Bali. Selain itu juga dilengkapi dengan beberapa tiang yang bentuknya diambil dari bentuk tiang yang biasanya kita jumpai sebagai penyokong bangunan tradisional Bali.

Kaki BangunanMenggunakan beton berwarna abu-abu yang mengambil bentuk dan warna dari batu alam,dengan menambahkan beberapa corak/ ragam hias khas Bali.

Page 7: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

BANGUNAN NON TRADISIONAL BALI YANG MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL BALI

Tinjauan Objek: Rumah jabatan Wakil Gubernur Prop. Bali

• Kajian: Atap ( Kepala Bangunan)

bentuk atap bangunan berupa atap limasan,yang mengambil bentuk gunung sebagai filosofinya,dan genteng tanah liat sebagai bahan penutup atapnya,agar serasi dengan alam.

Dinding ( Badan Bangunan)Dinding bangunan menggunakan bahan bata ekspos,yang sengaja dibuat untuk menampilkan warna dan tekstur alami dari batu bata. Juga dilengkapi dengan beberapa tiang penyokong yang tergambar pada kanopi bangunan.

Kaki BangunanMenggunakan beton berwarna abu-abu yang filosofinya diambil dari warna batu alam.

Page 8: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

BANGUNAN NON TRADISIONAL YG TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

Tinjauan Objek:

Villa Bali - Bali 2, Umalas.

Kajian:

Atap berbentuk geometri yang tak beraturan dengan material alang-alang berwarna abu-abu. Salah satu ujungnya menutup bangunan sampai tanah sehingga badan bangunan tidak tampak.

Bentuk badan bangunan persegi panjang dari material bata di plester dengan cat warna putih, permukaan yang polos tanpa ukiran.

Kaki bangunan terbuat dari material kayu yang telah divernis

Page 9: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

BANGUNAN NON TRADISIONAL YG TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

Rekomendasi:

Sebaiknya prinsip bangunan tradisional Bali atap bangunan berbentuk atap/kepala yaitu terdiri dari pelana atau limasan.

Untuk badan bangunan-arsitektur tradisional berbentuk segi empat mendekati bujur sangkar sudah memenuhi namun seharusnya ditambahkan ragam hias.

Page 10: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

BANGUNAN NON TRADISIONAL YG TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

Tinjauan Objek:

Villa Pondok Damai, Kuta

Kajian:

Atap berbentuk limasan segi enam dengan material pabrikasi berwarna merah.

Badan bangunan berbentuk segienam dari beton berwarna kuning mudah dengan tiang dari beton berbentuk lingkaran.

Lantai mengikuti bentuk bangunan segienam dengan material beton barwarna abu.

Page 11: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

Rekomendasi:

Sebaiknya prinsip bangunan tradisional Bali atap bangunan berbentuk atap/kepala yaitu terdiri dari pelana atau limasan.

Untuk badan bangunan arsitektur tradisional sebaiknya berbentuk segi empat mendekati bujur sangkar ditambahkan dengan ragam hias.

BANGUNAN NON TRADISIONAL YG TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

Page 12: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

KESIMPULAN

Page 13: KRITIK ARSITEKTUR - BANGUNAN NON TRADISIONAL YG MENERAPKAN & TIDAK MENERAPKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL

SEKIAN & TERIMA KASIH


Recommended